Tes ini telah digunakan untuk mendiagnosa diabetes awal secara pasti,
namun tidak dibutuhkan untuk penapisan dan tidak sebaiknya
dilakukan pada pasien dengan manifestasi klinis diabetes dan
hiperglikemia
Pada keeadaan sehat, kadar glukosa darah puasa individu yang dirawat
jalan dengan toleransi glukosa normal adalah 70 – 110 mg/dl. Setelah
pemberian glukosa, kadar glukosa akan meningkat,namun akan
kembali ke keadaan semula dalam waktu 2 jam. Kadar glukosa serum
yang < 200 mg/l setelah ½ , 1, dan 1 ½ jam setelah pemberiaan
glukosa, dan < 140 mg/dl setelah 2 jam setelah pemberian glukosa,
ditetapkan sebagai nilai TTGO normal.
Tes Benedict
Pada test ini digunakan reagen benedict dan rutin sebagai spesimen
cara kerjanya :
Tes ini lebih bermakna kearah kinerja dan kondisi ginjal, karena paa
keadaan DM, kadar glukosa darah amat tinggi, sehingga dapat
merusak kapiler dan glomerulus ginjal, sehingga pada akhirnya, ginjal
mengalami “kebocoran” dan dapat berakibat terjaddinya renal failure,
atau gagal ginjal. Jika keadaan ini dibiarkan tanpa adanya openangan
yang benar untuk mengurangi kandungan glukosa darah yang tinggi,
maka akan terjadi berbagai komplikasi sistemik yang pada akhirnya
menyebabkan kematian karena gagal ginjal kronik.
Rothera test
Cara kerja :