Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan Penunjang untuk Diabetes Melitus

Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan


glukosa darah sewaktu,kadar glukosa darah puasa, kemudian diikuti dengan
Tes Toleransi Glukosa Oral standar.

Untuk kelompok resiko tinggi DM, seperti usia dewasa


Tu a , t e k a n a n d a r a h t i n g g i , obesitas, dan adanya riwayat keluarga, dan
menghasilkan hasil pemeriksaan negatif, perlu pemeriksaan penyaring setiap
tahun. Bagi beberapa pasien yang berusia tua tanpa faktor resiko, pemeriksaan
penyaring dapat dilakukan setiap 3 tahun

Tabel interpretasi kadar glukosa darah (mg/dl)

Bukan Belum pasti DM


DM DM
Kadar glukosa darah sewaktu
Plasma vena <110 110-199 >200
Darah Kapiler <90 90-199 >200
Kadar glukosa darah puasa
Plasma vena <110 110-125 >126
Darah kapiler <90 90-109 >110

Tes toleransi glukosa oral / TTGO

Tes ini telah digunakan untuk mendiagnosa diabetes awal secara pasti,
namun tidak dibutuhkan untuk penapisan dan tidak sebaiknya
dilakukan pada pasien dengan manifestasi klinis diabetes dan
hiperglikemia

Cara pemeriksaannya adalah :

1. Tiga hari sebelum pemeriksaan pasien makan seperti biasa


2. Kegiatan jasmani cukup
3. Pasien puasa selama 10-12 jam
4. Periksa kadar glukosa darah puasa
5. Berikan glukosa 75 gram yang dilarutkan dalam air 250 ml, lalu
minum dalam waktu 5 menit
6. Periksa kadar glukosa darah saat ½, 1 dan 2 jam setelah diberi
glukosa
7. Saat pemeriksaan, pasien harus istirahat dan tidak boleh
merokok

Pada keeadaan sehat, kadar glukosa darah puasa individu yang dirawat
jalan dengan toleransi glukosa normal adalah 70 – 110 mg/dl. Setelah
pemberian glukosa, kadar glukosa akan meningkat,namun akan
kembali ke keadaan semula dalam waktu 2 jam. Kadar glukosa serum
yang < 200 mg/l setelah ½ , 1, dan 1 ½ jam setelah pemberiaan
glukosa, dan < 140 mg/dl setelah 2 jam setelah pemberian glukosa,
ditetapkan sebagai nilai TTGO normal.

Tes Benedict

Pada test ini digunakan reagen benedict dan rutin sebagai spesimen
cara kerjanya :

1. Masukan 1 atau 2 ml urin spesimen dalam tabung reaksi


2. Masukan satu mili reagen benedict kedalam urin tersebut, lalu
di kocok
3. Panaskan selama kurang lebih 2-3 menit
4. Perhatikan jika adanya perubahan warna

Tes ini lebih bermakna kearah kinerja dan kondisi ginjal, karena paa
keadaan DM, kadar glukosa darah amat tinggi, sehingga dapat
merusak kapiler dan glomerulus ginjal, sehingga pada akhirnya, ginjal
mengalami “kebocoran” dan dapat berakibat terjaddinya renal failure,
atau gagal ginjal. Jika keadaan ini dibiarkan tanpa adanya openangan
yang benar untuk mengurangi kandungan glukosa darah yang tinggi,
maka akan terjadi berbagai komplikasi sistemik yang pada akhirnya
menyebabkan kematian karena gagal ginjal kronik.

Hasil dari benedict test


Interpretasi (mulai dari tabung paling kanan) :

0 = berwana biru. Negatif. Tidak ada glukosa. Bukan DM

+1 = berwarna hijau. Ada sedikit glukosa. Belum pasti DM, atau


DM stadium dini/awal

+2 = berwana orange. Ada glukosa. Jika pemeriksa kadar glukosa


darah mendukung/sinergis, maka termasuk DM

+3 = berwarna orange tua. Ada glukosa. Positif DM

+4 = berwarna merah pekat. Banyak glukosa. DM kronik

Rothera test

Pada test ini, digunakan urine sebagai spesimen, sebagai reagen


dipakai, rothera agents, dan amonium hidroxida pekat test ini untuk
berguna untuk mendeteksi adanya aceton dan asam aetat dalam urin,
mengidentifikasikan adanya kemungkinan dari ketoasidosis akibat DM
kronik yang tidak ditangani. Zat- zat tersebut terbentuk dari hasil
pemecehan lipid secara masif oleh tubuh karena glukosa tidak dapat
digunakan sebagai sumber energi dalam keaddaan DM. Sehingga
tubuh melakukan mekanisme glukoneigenesis untuk menghasilkan
energi. Zat awal aceton dan asam asetat tersebut adalah trigliseric
acid/TGA, yang merupakan hasil pemecehan dari lemak.

Cara kerja :

1. Masukkan 5 ml urine kedalam tabung reaksi


2. Masukkan 1 gr reagen rothera dan kocok hingga larut
3. Pegang tabung dalam keadaan miring, lalu 1- 2malam masukkan
amonium hidroxida secara perlahan- lahan melalui dinding
tabung
4. Taruh tabung dalam keadaan tegak
5. Baca hasil dalam setelah 3 menit
6. Ada nya warna ungu kemerahan pada perbatsan kedua lapisan
cairan menandakan adanya zat- zat keton.

Anda mungkin juga menyukai