Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH LESI ORAL

COATED TONGUE

Nama Operator : Bahtiar afandi,S.KG

Pembimbing : drg Ana Medawati, M.Kes

MODUL LESI ORAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018
A. Data Pasien
Nama : Tn. R
Usia : 62 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Yogyakarta

B. Riwayat Kesehatan
 Keluhan utama :
Seorang pasien perempuan berusia 62 tahun datang ke RSGM UMY untuk
memeriksakan kondisi rongga mulutnya. Pasien menyadari terdapat warna kuning
kecoklatan pada lidahnya. Keadaan ini dirasakan pasien sejak kurang lebih sekitar 1
tahun yang lalu dan bersifat asymptomatic. Pasien mengaku suka mengkonsumsi
makanan dan minuman panas. Pasien tidak sedang dalam pengobatan tertentu, pasien
diketahui memiliki riwayat penyakit sistemik diabetes melitus. Tidak ditemukan restorasi
logam dalam rongga mulut pasien. Pasien belum pernah memeriksakan keadaan ini
sebelumnya. Pasien tidak mengetahui apakah keluarganya memiliki keadaan serupa.
Pasien menyikat gigi sehari 2x saat mandi pagi dan sore dengan metode horizontal,
namun lidah pasien tidak pernah dibersihkan karena pasien merasa mual jika lidahnya
disikat.
 Riwayat kesehatan keluarga :
Ayah dan Ibu pasien tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik
 Riwayat kehidupan pribadi/sosial :
Pasien adalah seorang pekerja swasta yang tinggal di rumah pribadi, pasien sering makan
sayur dan buah namun jarang olahraga.
 Riwayat kesehatan utama :
pasien diketahui menderita penyakit diabetes melitus tidak terkontrol akan tetapi pernah
mengkonsumsi obat rutin dan sekitar 1 tahun terahir sudah berhenti dikarenakan
kehabisan.
C. Pemeriksaan Fisik
 Kesan umum kesehatan penderita
Pasien tampak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, pasien kooperatif serta
komunikatif.
 Vital sign :
Tekanan Darah : 110/70mmHg
Nadi : 52 x/menit
Pernapasan : 16 x/menit
Suhu : Afebris
Berat badan : 80kg
Tinggi badan : 180cm
 Pemeriksaan klinis Ekstra Oral
(kepala/muka, kulit, mata, hidung, bibir, telinga, muskulus skeletal, system
pengunyahan, kelenjar ludah dan limfe)
Fasial Neuromuskular K.Ludah K.Limfe Tl.Rahang TMJ
Deformitas TAK TAK TAK TAK TAK TAK
Nyeri TAK TAK TAK TAK TAK TAK
Tumor TAK TAK TAK TAK TAK TAK
Gangguan Fungsi TAK TAK TAK TAK TAK TAK
 Pemeriksaan klinis intraoral
Pemeriksaan rongga mulut (intraoral)

Deskripsi Lesi / Kelainan yang Ditemukan:


Tidak Ada Kelainan
2,4 : terdapat lesi linier pada mukosa bukal berwarna keputihan setinggi
dataran oklusal sepanjang gigi geligi posterior
Assessment : Cheek bite
7,8,9,10,11,12 : terdapat lesi makula berwarna kehitaman pada gingiva maksila dan
mandibular sepanjang gigi caninus hingga gigi caninus.
Assessment : Smoker’s melanosis
17 : Gingiva berwarna kemerahan, tekstur unstippling, konsistensi lunak,
interdental membulat sepanjang gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43
Assessment : Gingivitis
28,29 : terdapat lesi linier pada ventral lidah berwarna kebiruan, dari mid
ventral sampai dasar mulut.
Assessment : Varikositas
33,34 : Terdapat plak pada dorsal lidah berwarna keputihan, dapat dikerok
dan tidak meninggalkan area kemerahan, tidak sakit.
Assessment : Coated tongue

D. Gambaran Klinis
Terdapat plak berwarna keputihan pada dorsal lidah yang dapat dikerok dan tidak
meninggalkan area kemerahan, asimtomatik.

3 3 3

3 3 3

1 2 1

Skor CTI = 22 x 100% = 81,4%


27

E. Assessment
Dx: Coated tongue
Ddx: Candidiasis pseudomembran

F. Terapi
Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi untuk :
 Menjelaskan kepada pasien agar tidak cemas karena kondisi ini merupakan hal yang
umum terjadi, bukan suatu penyakit ataupun keganasan dan tidak menular.
 Instruksi untuk mengeliminasi faktor etiologi dan predisposisi.
 Instruksi kepada pasien untuk selalu menjaga kebersihan rongga mulut termasuk lidah2
kali sehari setelah menyikat gigi menggunakan tongue scraper yang terbuat dari bahan
plastik atau sikat gigi berbulu halus untuk mempermudah dan mengurangi rasa mual
saat membersihkan lidah dengan cara:
o Keluarkan lidah dari mulut sepanjang-panjangnya
o Perhatikan daerah dengan akumulasi debris pada lidah, debris biasanya terletak
pada daerah paling posterior dorsal lidah
o Letakkan tongue scraper/sikat gigi seposterior mungkin pada dorsal lidah,
pastikan dapat menyentuh seluruh permukaan lidah
o Berikan tekanan pada tongue scraper/sikat gigi sambil mendorong ke depan
perlahan-lahan
o Bersihkan tongue scraper/sikat gigi dari debris dengan air mengalir
o Ulangi prosedur sampai debris tak dapat diambil lagi
o Bersihkan dan keringkan tongue scraper
G. Pembahasan
Mukosa permukaan dorsal lidah memiliki banyak tonjolan membentuk papila-papila, yaitu:
 Papila filiformis merupakan papila terkecil dan berjumlah paling banyak dalam arah
antero-posterior. Berbentuk panjang 2-3mm, runcing, seperti rambut, berkeratin
sehingga tampak berwarna abu-abu, tidak mengandung papila pengecap, berfungsi
untuk menjilat dan menggiring makanan ke distal. Jika terinfeksi, terdapat timbunan
bakteri dan sel-sel epitel mati sehingga warna abu-abu tampak lebih jelas meliputi
dorsal lidah.
 Papila fungiformis terletak pada 2/3 anteriorlidah dan jumlahnya sekitar 29/cm2 pada
daerah ujung dan 7-8/cm2 pada bagian tengah lidah. Berbentuk seperti jamur dan
memiliki kapiler darah yang banyak sehingga tampak seperti bintik-bintik merah pada
hamparan papila filiformis, setiap papila fungiformis mengandung 0-20 kuncup
pengecap yaitu rata-rata 2-4 kuncup pengecap tiap satu papila.
 Papila sirkumvalata adalah papila terbesar yang berbentuk bundar dan besar 2-4mm,
berwarna merah muda, berjumlah 6 sampai 12 dan tersusun dalam suatu deretan
berbentuk V di sepanjang sulkus terminalis di sisi posterior dorsal lidah. Papilla-papila
tersebut dikelilingi oleh suatu parit sempit dan juga berisi kuncup-kuncup pengecap
serta secara anatomis membagi lidah menjadi dua bagian yaitu 2/3 anterior dan 1/3
posterior.
 Papila foliata terdapat pada sisi lateral lidah posterior, bentuknya seperti daun yang
menonjol, mengarah seperti lipatan-lipatan vertikal. Terkadang tonsil lingual yang
meluas ke daerah ini dari daerah akar dorsal posterior tampak seperti papilla foliata.

Coated tongue adalah lapisan berwarna putih, kuning atau kecoklatan di atas permukaan
Lidah yang disebabkan oleh adanya akumulasi dari bakteri, debris makanan dan deskuamasi
sel epitel, biasanya diikuti dengan bau mulut dari pembentukan Volatile Sulvur Compounds
(VSC)oleh bakteri dan penurunan sensasi pada lidah. Pasien yang lebih tua memiliki
prevalensi yang lebih sering untuk coated tongue dari pada pasien yang lebih muda karena
adanya perubahan pola diet, ketidakmampuan fisik untuk menjaga oral hygiene dengan
baikdan penurunan jumlah aliran saliva. akan menyebabkan akumulasi dari debris oral.
Berikut adalah beberapa predisposisi terjadinya coated tongue:
 Diet makanan lunak, menyebabkan keratin tidak terangsang untuk mengelupas.
 Oral hygiene yang buruk, tidak membersihkan lidah sehingga terdapat akumulasi
bakteri, debris makanan dan deskuamasi sel epitel.
 Kebiasaan merokok, dimana kandungan rokok dapat menurunkan laju aliran saliva,
meningkatkan pH saliva sehingga jumlah Lactobacillus dan Streptococcusmutans yang
berkoloni pada permukaan dorsal lidah meningkat menghasilkan VSC.
 Konsumsi berbagai obat, seperti antibiotik, antihipertensi, analgetik, antasida yang
berdampak pada menurunnya laju aliran saliva.
 Konsumsi minuman yang terlalu panas atau makanan yang kasarmenyebabkan bagian
permukaan lidah membentuk perlindungan berupa lapisan dari keratin yangtelah mati
namun tidak mengelupas.
Gambaran klinisnya berupa lesi plak yang menutupipermukaan dorsal lidah, berwarna putih
kekuningan sampai berwarna coklat. yang dapat hilang pada pengerokan tanpa meninggalkan
daerah eritema.Penggolongan coated tongue untuk mengetahui etiologi dan tingkat
keparahannya:
 Boys, dkk menggolongkan coated tonguepada estimasi ketebalan selaput pada bagian
permukaan dorsal lidah melalui pemeriksaan visual, yaitu: berat, sedang, ringan atau
tidak ada.
 Miyazaki, dkk menggolongkan coated tongueberdasarkan distribusi daerah yang
tertutupi selaput, meliputi: skor 0, tidak terlihat; 1, kurang dari sepertiga permukaan
dorsum lidah; 2, kurang dari dua pertiga permukaan dorsum lidah; 3, Lebih dari dua
pertiga permukaan dorsal lidah.
 Chen menggolongkan coated tongueberdasarkan warna, yaitu: skor 0, pink; skor 1,
putih; skor 2 , kuning /coklat muda; skor 3, coklat; skor 4, hitam.
Pasien yang lebih tua memiliki prevalensi yang lebih sering untuk coated tongue
daripada pasien yang lebih muda. Perubahan pola diet, ketidak mampuan untuk menjaga
oral hygiene denganbaik, dan penurunan jumlah aliran saliva akan menyebabkan akumulasi
dari debris oral. Selain itu dikatakan pula bahwa ketebalan coated tongue akan semakin
bertambah pada pasien penderita penyakit periodontal. Leukosit meningkat pada saliva
pasien dengan penyakit periodontal, dan lekosit akan terakumulasi pada permukaan lidah
(Danser et al, 2003). Coated tongue akan menyebabkan terjadinya penumpukan bakteri, bau
mulut dan sensasi rasa pada lidah kurang peka (Quirynen et al, 2004).
Pada dasarnya, permukaan atas lidah adalah daerah yang rentan iritasi. Iritasi ini
sering disebabkan oleh minuman yang terlalu panas atau makanan yang kasar. Hal tersebut
menyebab bagian permukaan lidah membentuk perlindungan berupa lapisan dari keratin
yang telah mati. Dalam keadaan normal jumlah keratin yang diproduksi sama dengan
keratin yang mengelupas ( telah mati). Pada keadaan tidak normal keseimbangan tersebut
terganggu sehingga keratin tidak terangsang untuk mengelupas dan menyebabkan coated
tongue (AOMP, 2005).
H. Daftar Pustaka

American Academy of Oral and Maxillofacial Pathology. 2005. Hairy/Coated tongue :


Patient information
Danser, M.M., Gomez, S.M., Weijden, G.A. 2003. Tongue coating and tongue
brushing:
a literature review. Int J Dent Hygiene 1: 151-158. [pdf]. Tersedai online di:
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1034/j.1601- 5037.2003.00034.x/full.

Langlais, RP., Miller, CS., Neild-Gehrig, JS. 2013. Atlas Berwarna Lesi Mulut yang
Sering Ditemukan. Jakarta: EGC.

Omor, RA., Arabeyat, MA., Hiasat, AN., Ajarmeh, MS., Fanas, HHA. 2015.
Prevalence and Factors Related to TongueCoating among aSample of
Jordanian Royal Medical Services DentalOutpatients. Jordan: Journal of the
Royal Medical Services (22) 1.
Quirynen, M et al. 2004. Impact of tongue cleansers on microbial load and taste. J Clin
Periodontol

Yogyakarta, 15 september 2018

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Operator

drg. Ana Medawati, M.Kes Bahtiar Afandi, S.KG

Anda mungkin juga menyukai