Anda di halaman 1dari 3

Journal of International Dental and Medical Research ISSN 1309-100X Allergic Contact Stomatitis

http://www.ektodermaldisplazi.com/journal.htm Ruchadaporn Kaomongkolgit, and et al

Hiperplasia Papiler Inflamasi Gingiva sebagai Manifestasi Kontak Alergi Stomatitis yang
Disebabkan oleh Persiapan Inti Amalgam

Ruchadaporn Kaomongkolgit1*, Weeraya Tantanapornkul1, Hathairat Lekatana2


1. Department of Oral Diagnosis, Faculty of Dentistry, Naresuan University, Phitsanulok 65000, Thailand.
2. Department of Restorative Dentistry, Faculty of Dentistry, Naresuan University, Phitsanulok 65000, Thailand.

Abstrak

Stomatitis kontak alergi adalah kelainan langka mukosa mulut. Hal ini lebih jarang terjadi pada
rongga mulut bila dibandingkan dengan kulit. Diagnosis stomatitis kontak alergi menjadi tantangan
klinis. Kondisi ini dapat menunjukkan beberapa gambaran klinis yang dapat menyerupai lesi
mukosa oral lainnya. Dengan demikian diagnosis banding dari penyakit mukosa mulut tertentu
sangat diperlukan dalam penanganannya.
Laporan ini menampilkan kasus hiperplasia papiler pertama pada gingiva. Kasus ini merupakan
manifestasi dari stomatitis kontak alergi yang disebabkan oleh merkuri yang dilepaskan dari
restorasi amalgam lama saat persiapan untuk pemasangan inti mahkota gigi.
Laporan Kasus (J Int Dent Med Res 2017; 10: (1), pp. 166-168)
Kata kunci: Stomatitis kontak alergi, amalgam, merkuri, prostesis gigi tetap, gingiva.
Tanggal Diterima: 18 Januari Tanggal disetujui: 05 Februari
2017 2017

Laporan Kasus menunjukkan reaksi positif terhadap merkuri.


Selanjutnya, kami meninjau komposisi prostesis
Seorang pasien pria dari ras Kaukasia gigi tetap pada pasien ini.
berusia 36 tahun dirujuk untuk diagnosis dan
pengobatan simtomatik dan pembengkakan
gingiva yang telah terjadi selama satu bulan. Dia
telah memperbaiki prostesis gigi yang dilakukan
pada gigi posterior kiri atas dua bulan yang lalu.
Satu bulan setelah perawatan, lesi oralnya
semakin berkembang. Lesi dikaitkan dengan
kondisi mudah berdarah dan nyeri. Dia tidak
memiliki lesi kutaneous, okular, nasal atau genital.
Dia tidak memiliki riwayat merokok, alkohol, atau
bentuk reaksi alergi apapun. Pemeriksaan klinis
menunjukkan hiperplasia papiler inflamasi gingiva
di sepanjang batas gingiva yang berdekatan
dengan prostesis gigi tetap pada molar pertama
kiri atas (Gambar 1). Gambar 1. Pemeriksaan klinis menunjukkan
Kesan klinis penulis adalah bahwa ia hiperplasia papiler inflamasi gingiva di sepanjang
menderita stomatitis kontak alergi yang mungkin batas gingiva yang berdekatan dengan prostesis
terkait dengan prostesis gigi tetap. Lesi diobati gigi tetap pada molar pertama kiri atas..
dengan asam asetat 0,1% dalam toluase, tiga
kali sehari. Lesi membaik setelah satu minggu Prostesis gigi tetap molar pertama kiri
pengobatan (Gambar 2). atas adalah inti amalgam yang dibuat dengan
Uji tempel dengan alergen pada seri porselen semi mulia yang menyatu dengan
skrining gigi (campuran gigi dan amalgam gigi) mahkota logam, namun protesa gigi tetap molar
kedua kiri atas merupakan inti komposit yang
*Corresponding author:
dibuat dengan mahkota logam semi mulia.
Associate Professor Ruchadaporn Kaomongkolgit Namun, ditemukan juga komposisi mahkota gigi
Department of Oral Diagnosis, Faculty of Dentistry, geraham yang sama (Emas 48%, paladium 40%,
Naresuan University, 99 Moo9 Tambon Ta-Phor, seng 4,3%, 3,9% timah, 3,75% indium dan
Mueng, Phitsanulok 65000, Thailand. E-mail:
ruchadapornk@nu.ac.th 0,05% Rutenium).
Journal of International Dental and Medical Research ISSN 1309-100X Allergic Contact Stomatitis
http://www.ektodermaldisplazi.com/journal.htm Ruchadaporn Kaomongkolgit, and et al

Anehnya, pasien juga melakukan restorasi Pembahasan


amalgam pada gigi lainnya, namun tidak ada
reaksi. Setelah berkonsultasi dengan ahli Stomatitis kontak alergi adalah kelainan
prostodontiknya, kemungkinan merkuri dalam langka mukosa mulut. Hal ini lebih jarang terjadi
amalgam dilepaskan saat restorasi amalgam pada rongga mulut bila dibandingkan dengan
lama dari molar pertama kiri atas disiapkan untuk kulit1. Diagnosis stomatitis kontak alergi masih
inti yang terpasang dan menyebabkan reaksi. menjadi tantangan klinis2. Kondisi ini dapat
menunjukkan beberapa penampilan klinis yang
dapat meniru lesi mukosa mulut lainnya
termasuk lesi lichenoid oral, cheilitis, stomatitis,
radang gusi, dermatitis perioral, granulomatosis
orofasial dan sensasi terbakar pada rongga
mulut3. Dengan demikian diagnosis banding dari
penyakit mukosa mulut tertentu adalah hal yang
penting dalam penanganannya4.
Sepengetahuan kami, ini adalah laporan
pertama yang menampilkan kasus hiperplasia
papiler inflamasi gingiva yang merupakan
manifestasi dari stomatitis kontak alergi.
Stomattis kontak alergi dalam hal ini disebabkan
oleh merkuri yang dilepaskan dari restorasi
Gambar 2. Lesi membaik setelah satu minggu amalgam lama saat mempersiapkan
perawatan. pemasangan inti untuk mahkota gigi. Tingginya
kadar merkuri, paparan akut dan kontak
langsung merkuri dengan campuran amalgam
dapat menyebabkan reaksi alergi. Sandborgh-
Englund dkk. melaporkan bahwa peningkatan
sementara konsentrasi merkuri dalam darah dan
plasma diamati dalam waktu 48 jam setelah
perpindahan amalgam, sehingga proses
pelepasan tambalan amalgam dapat memiliki
dampak yang cukup besar pada tingkat merkuri
dalam cairan biologis5. Namun, pasien pernah
melakukan restorasi amalgam pada gigi lainnya
meskipun tidak ada reaksi yang timbul. Hasilnya
dapat terjadi dari berbagai jenis dan persentase
merkuri dalam restorasi, kadar merkuri rendah
Gambar 3. Pada follow-up setelah satu mingu dilepaskan dari amalgam dan posisi restorasi
terlihat remisi lesi oral setelah pengambilan satu yang tidak mengalami kontak langsung dengan
bahan logam/metalik. gingiva atau mukosa oral.
Bila pasien memiliki gejala oral persisten,
Namun demikian, prosthodontist memu- maka penting untuk mempertimbangkan hiper-
tuskan untuk mengganti prostesis lama dengan sensitivitas alergi terhadap restorasi gigi6.
mahkota gigi paladium baru untuk geraham. Pengambilan riwayat dan pengujian tempa yang
Mahkota tersebut terdiri dari Palladium 79%, tepat diperlukan untuk membuktikan hipersen-
8,4% Tin, 5% Cobalt, 5% Gallium, 2% Gold, dan sitivitas kontak4.
0.6% Ruthenium. Mahkota gigi diperbaiki dengan
semen resin perekat gigi self-curing. Follow-up Kesimpulan
setelah satu minggu menunjukkan remisi lesi oral
setelah pengangkatan material logam (Gambar Diagnosis stomatitis kontak alergi dalam
3). Setelah itu, gejala pasien hilang tanpa laporan ini didukung oleh uji patch positif dan
kambuhnya lesi selama follow-up setelah dua tidak ada rekurensi lesi. Selain itu, dalam kasus
tahun ini, karena gejala utamanya adalah gingiva yang
mudah berdarah dan adanya rasa sakit, maka
terapi kortikosteroid topikal digunakan untuk
mempercepat resolusi lesi dan nyeri.
Journal of International Dental and Medical Research ISSN 1309-100X Allergic Contact Stomatitis
http://www.ektodermaldisplazi.com/journal.htm Ruchadaporn Kaomongkolgit, and et al

Declaration of Interest

The authors report no conflict of interest


and the article is not funded or supported by any
research grant.

References

1. Waroquier D, Evrard L, Nelis M, Parent D. Allergic contact


stomatitis presenting as geographical tongue with pruritus.
Contact Dermatitis. 2009; 60: 106.
2. Lopez-Lerma I, Vilaplana J, Romaguera C. Intraoral contact
allergy to camphoroquinone.Contact Dermatitis. 2008; 59: 377-
8.
3. Bakula A, Lugovic-Mihic L, Situm M, Turcin J, Sinkovic A.
Contact allergy in the mouth: diversity of clinical presentations
and diagnosis of common allergens relevant to dental practice.
Acta Clinica Croatica. 2011; 50: 553-61.
4. Jainkittivong A, Langlais RP. Allergic stomatitis. Seminar in
Dermatology. 1994; 13:91-101.
5. Sandborgh-Englund G, Elinder CG, Langworth S, Schutz A,
Ekstrand J.Mercury in biological fluids after amalgam removal.J
Dent Res. 1998;77:615-24.
6. Kirshen C, Pratt M. Dental allergic contact dermatitis: an
interesting case series and review of the literature. Dermatitis.
2012; 23:222-6.

Volume ∙ 10 ∙ Number ∙ 1 ∙ 2017 Page 168

Anda mungkin juga menyukai