Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

ANGULAR CHEILITIS
et causa
TRAUMA POST ODONTECTOMY 38

Oleh:
Muhammad Rizky Radliya Maulana
130070400011005

DEPARTEMEN PENYAKIT MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
CHEILITIS

Nama pasien : Tn. R


Tanggal Lahir : 12 November 1997
Alamat : Jl. Kendalsari Gg. V
No Telepon : 081555934534
Pekerjaan : Mahasiswa
Jenis Kelamin : Pria
No Rm : 7100
Tgl. Pemeriksaan : 21 Juli 2017

Keluhan Utama
Pasien datang control H+1 pasca odontektomi, mengeluh sudut bibir kiri bawah terasa sakit &
perih

Riwayat penyakit
Pasien merasa sudut bibir kiri nya bertambah sakit saat membuka mulut. Pasien tidak merasa
sakit saat minum, makan atau terkena air. Pasien belum memberikan obat appaun. Pasien rutin
menkonsumsi sayur namun jarang makan buah. Pasien minum air kurang dari 8 gelas sehari.
Pasien jarang meminum suplemen multivitamin. Pasien pernah mengalami sakit seperti ini di
sudut bibir sisi satunya pasca prosedur odontektomi sebelumnya, namun pasien biarkan saja
hingga sembuh sendiri.

Riwayat Perawatan Gigi dan Mulut


Odontektomi 38, 48

Riwayat Penyakit Sistemik


TAK

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


TAK

Riwayat Sosial
Pasien seorang mahasiswa PTN

Pemeriksaan Objektif
 BB/TB terakhir : 63 kg/171 cm
 Keadaan Umum : compos mentis
 Tanda tanda Vital :
- Tensi : 120/80 mmHg
- Nadi : 72x / menit
- Pernapasan : 20x/ menit

Pemeriksaan Ekstra Oral


 Kelenjar Limfe
 Servical Ka : Tidak teraba,tidak sakit
Ki : Tidak teraba, tidak sakit
 Submandibula Ka : Tidak teraba, tidak sakit
Ki : Tidak teraba, tidak sakit
 Submental : Tidak teraba, tidak sakit
 TMJ : TAK
 Wajah : Simetris
 Bibir : Lesi deskuamasi dan erosi pada sudut bibir kiri bawah

Pemeriksaan Intra Oral


 Kebersihan Mulut : Sedang
 Jaringan Periodontal : TAK
 Gingiva : TAK
 Kelenjar Saliva : TAK
 Mukosa Bukal : TAK
 Mukosa Labial : TAK
 Lidah : TAK
 Dasar Mulut : TAK
 Palatum Durum : TAK
 Palatum Molle : TAK
 Uvula dan Pilar Tonsil : TAK

Gambar
Diagnosa
Angular Cheilitis e.c. Trauma Post Odontektomi 38

Rencana Perawatan
- KIE dan DHE
- Medikamentosa
R/ Triamcinolone Acetonide 0,1% 5gr tube No. I
ƪ 3 d.d extend ter. p.c

- Pro kontrol H+7

STATUS KONTROL I PASIEN / Tgl : 27 Juli 2017


Resume Anamnesis Kontrol
Pasien memakai obat selama 2 hari setelah ke RS, selanjutnya tidak dipakai lagi karena
pasien merasa sudah tidak merasakan sakit lagi. Selama masa penyembuhan ini, pasien
meningkatkan asupan buah, sayur dan air minum nya.

Resume Pemeriksaan Ekstra Oral


 Kelenjar Limfe
 Servical Ka : Tidak teraba,tidak sakit
Ki : Tidak teraba, tidak sakit
 Submandibula Ka : Tidak teraba, tidak sakit
Ki : Tidak teraba, tidak sakit
 Submental : Tidak teraba, tidak sakit
 TMJ : TAK
 Wajah : simetris
 Bibir : healing post angular cheilitis e.c. trauma post odontectomy 38

Pemeriksaan Intra Oral


 Kebersihan Mulut : Sedang
 Jaringan Periodontal : TAK
 Gingiva : TAK
 Kelenjar Saliva : TAK
 Mukosa Bukal : TAK
 Mukosa Labial : TAK
 Lidah : TAK
 Dasar Mulut : TAK
 Palatum Durum : TAK
 Palatum Molle : TAK
 Uvula dan Pilar Tonsil : TAK

Gambar
Diagnosis
1. Healing post angular cheilitis e.c. trauma post odontectomy 38

Rencana Perawatan
1. KIE dan DHE
PEMBAHASAN

Angular cheilitis adalah suatu infeksi berbentuk pada bagan commisura mulut 1 sisi atau
2 sisi. Angular cheilitis memiliki nama lain seperti perleche, commisural cheilitis atau angular
stomatitis. Penyakit ini dapat menyerang seluruh rentang usia.
Gambaran klinis angular cheilitis berupa fissure, cracking, ulserasi, pengelupasan
dan/atau bleeding pada sudut mulut dikelilingi erythema. Pasien biasanya akan merasakan rasa
sakit dan tidak nyaman disertai dengan keringnya bibir dan rasa burning sensation, yang
meningkat saat daerah lesi ditekan atau saat pasien menggunakan mulutnya untuk makan atau
berbicara.

Angular cheilitis

Etiologi
Penyebab angular cheilitis adalah multifaktorial, dimana angular cheilits bisa terjadi oleh
karena satu faktor saja ato gabungan beberapa faktor. Pada kebanyakan kasus angular cheilitis
disebabkan pertumbuhan abnormal dari Candida albicans, Staphylococcus aureus dan beta-
hemolytic streptococci yang menyebabkan terjadinya koinfeksi. Kekurangan vitamin B complex
dan zat besi menjadi faktor predisposisi angular chelitis.
Selain faktor infeksi, ada juga faktor non-infeksi yang berperan memicu angular cheilitis,
yaitu :
1. Faktor Anatomis
Faktor anatomis adalah modifikasi anatomis dari pasien yang meningkatkan resiko
iritasi, biasanya pada pasien tua yang kehilangan dimensi vertikal atau facial support,
pasien dengan kelainan skeletal, gigi atau jaringan lunak.
2. Faktor Mekanis
Faktor mekanis adalah kebiasaan atau aksi yang meningkatkan rresiko terjadinya iritasi,
seperti trauma karena alat kedokteran gigi, kebiasaan buruk (menghisap jempol/benda
lain, drooling) dan trauma panas (seperti merokok)
3. Faktor Kimiawi
Faktor kimiawi adalah faktor dari luar atau dalam tubuh yang meningkatkan resiko iritasi,
seperti perubahan saliva (isi komponen saliva, produksi saliva), parfum atau zat perasa
(eugenol, alkohol, peppermint, menthol), metal (biasanya pada alat ortodontik) dan
produk kosmetik (lipstick, lotion, foundation)

Pemeriksaan
Dalam banyak kasus, anamnesis dan pemeriksaan klinis cukup untuk menegakkan
diagnosis angular cheilitis. Anamnesis yang dalam dan rinci mencakup pekerjaan, riwayat medis
(anemia, diabetes melitus), riwayat dental dan kebiasaan buruk pasien.
Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan mikrobiologi dengan swab dan smear
dapat membantu mengidentifikasi jenis mikroba apa yang terlibat pada lesi. Pemeriksaan
hematologi dapat dilakukan untuk mendiagnosis angular cheilitis karena anemia defisiensi Fe
dan mengukur serum vitamin B12.

Manajemen
Perawatan angular cheilitis sangat bergantung koreksi faktor etiologi. Untuk faktor
infeksi, pasien dapat diberikan antibakterial topikal dan anti-inflamasi topikal untuk menangkal
Streptococcus aureus; Anti-fungal topikal untuk menangkal Candida albicans; atau kombinasi
keduanya. Pada pasien dengan kekurangan zat besi atau vitamin B, meningkatkan asupan gizi
dapat mempercepat penyembuhan angular cheiliitis secara signifikan.
Untuk faktor non-infeksi, harus ditentukan faktor penyebab angular cheilitis yang pasti
sebelum dilakukan eliminasi, seperti menghentikan kebiasaan buruk atau mengganti produk
yang dapat memicu terjadinya angular cheilitis.
DAFTAR PUSTAKA

Ship, Jonathan A., Glick, Michael, dan Greenberg, Martin S. 2008. Burkett’s Oral Medicine
11th ed. B.C Decker : Hamilton

Devani, Alim dan Barankin, Benjamin. 2007. Answer: Can you Identify this Condition ?. Can
Fam Physician. Jun 53(6): 1022-1023

Fajriani. 2017. Management of Angular Cheilitis in Children. Journal of Dentomaxillofacial


Science. 2(1): 1-3

Helms, Stephen E., Brodell, Robert T., Park, Kelly K. 2011. Angular Cheilitis Part 1: Local
Etiology.
https://pdfs.semanticscholar.org/b57c/8ce7c06461c72d9d1850b85a86eb3148df3c.pdf

Anda mungkin juga menyukai