Anda di halaman 1dari 18

PENYAKIT /KELAINAN

JARINGAN
PERIODONTAL
KEPANITERAAN PERIODONSIA
BLOK I/3SKS/KGP 5904

oleh
drg. Suryono, Ph.D.

PENYAKIT /KELAINAN JARINGAN


PERIODONTAL :Gingivitis

Periodontitis

1. Gingivitis
Gingivitis merupakan kelainan jaringan pendukung gigi
yang hanya mengenai gingiva, jadi pada kondisi ini
belum ditemukan adanya kerusakan pada ligamen
periodontal (Attachment loss) maupun resorbsi dari
tulang alveolar (Bone loss).
Sebagian besar dari kelainan ini adalah reversibel
sehingga dengan pengobatan bisa dihasilkan
penyembuhan sempurna dari jaringan pendukung gigi.

Dilihat dari penyebabnya gingivitis bisa


dikatagorikan sebagai berikut:
1.Gingivitis karena infeksi; gingivitis karena bakteri periodontopatik
(Pada umumnya dijumpai di klinik), gingivitis herpes, gingivitis
candida.
2.Gingivitis dilihat dari penyebabnya: Gingivitis karena infeksi,
Gingivitis karena hormonal, Gingivitis karena efek samping obat,
Gingivitis karena autoimune, Gingivitis karena alergi, Gingivitis
karena injuri, dan Gingivitis karena kelainan sel darah
3.Gingivitis karena hormonal : gingivitis kehamilan, gingivitis
menstruasi, epulis Gingivitis karena efek samping obat; gingival
enlargement krn phenytoin, dilantin, siklosporin, nifedipin
4.Gingivitis karena autoimune; pemphigoid (gingivosis)
5.Gingivitis karena alergi; obat, metal, plastik
6.Gingivitis karena injuri ; trauma mekanis, khemis, panas
7.Gingivitis karena kelainan sel darah; leukemia, netropenia

Berdasarkan pada tingkat keparahan dan


indikator klinis gingivitis bisa dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :
1. Gingivitis ringan ; nampak ada inflamasi ditandai
dengan eritema ringan, dan berkurangnya stipling,
terjadi perdarahan ringan setelah dilakukan probing
(PBI :1, GI:1)
2. Gingivitis sedang ; inflamasi terlihat nyata, pembesaran
kearah lateral dan terbentuk poket gingival ditandai
dengan eritema dan edema yang nyata, hilangnya
stipling, hemorrhage setelah probing sulkus (PBI;2,GI:2)
3. Gingivitis berat ; poket gingival terlihat nyata, diikuti
hiperplastik udema dan pembengkakan gingiva
ditandai dengan ulserasi papila interdental dan
perdarahan spontan (PBI;3-4, GI:3)

2. PERIODONTITIS

Periodontitis merupakan kelainan jaringan pendukung gigi


yang telah melibatkan kerusakan pada ligamen
periodontal (Attachment loss) maupun resorbsi dari tulang
alveolar (Bone loss)

Patogenesis Periodontitis Terkait


dengan Plak

Sebagian besar periodontits inflamatif disebabkan oleh


infeksi bakteri.
Walaupun faktor-faktor lain dapat mempengaruhi
jaringan periodontal, penyebab utama periodontitis
adalah mikroorganisme yang berkolonisasi di permukaan
gigi (plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkan)
(Fedi dkk., 2000).
Plak terdiri atas mikroorganisme padat dan menumpuk
serta berkolonisasi dan tumbuh dan melekat di
permukaan gigi.
Mikroorganisme pada plak mampu mensintesis produk
yang menyebabkan rusaknya sel-sel epithelium dan
jaringan ikat di dekatnya.

Kalsifikasi periodontitis berdasarkan


manifestasi klinisnya
Klasifikasi periodonitas menurut Goldman, Schluger, dan
Fox (1956) :
1.Inflamasi
a.Gingivitis (dengan/tanpa pembesaran gingival
akut/kronik)
2. Distropi
a.Difus
b.Traumatik oklusi
1)Malfungsi oklusi
2)Restorasi yang salah
3)Periodontitis marginal
4)Periodontitis.
c. Penyakit degeneratif-periodontosis.

Klasifikasi periodontitis menurut


Genco, Goldman, dan Cohen
(1990)
:
1. Klasifikasi AAP I, II, III, IV.
2. Epidemiologik: moderately dan rapidly progressing
periodontitis.
3. Klinik berdasarkan terapi: refractory dan recurrent.
4. Klinik berdasarkan etiologi: recurrent acute necrotizing
ulcerativeperiodontitis dan post localized juvenile
periodontitis (Prayitno dan Herman, 1996).

Klasifikasi periodontitis menurut


konggres AAP (America Academy of
Periodontology)
1. Periodontitis Kronis
2. Periodontitis Agresif
3. Periodontitis sebagai Manifestasi Penyakit Sistemik

Tanda-tanda Inflamasi Jaringan


Periodontal
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Gingiva merah dan membengkak


Peningkatan Suhu
Rasa Sakit, Ulserasi, dan Kehilangan Fungsi
Perdarahan pada Probing
Cairan Krevikular Gingiva
Supurasi

Kerusakan Jaringan Periodontal


1. Pembentukan Poket
Poket adalah pendalaman sulkus gingiva
secara patologis karena penyakit
periodontal.
2. Resorbsi Tulang Horisontal dan Vertikal.
3. Kegoyahan Gigi
Derajat kegoyahan gigi dapat dinilai:
a. Derajat 1 : kegoyahan gigi dalam arah horizontal kira-kira 0,2-1 mm.
b. Derajat 2 : kegoyahan gigi dalam arah horizontal mencapai 1 mm,
tetapi tanpa kegoyahan gigi dalam arah vertikal.
c. Gambaran klinis periodontitis antara lain konsistensi gingiva yang
berubah dari lunak dan edema menjadi fibrotik
d. Derajat 3: kegoyahan gigi dengan bebas, baik dalam arah horizontal
maupun vertikal.

Ciri Klinis Khusus Pada


Periodontitis
1. Periodontitis Dewasa Kronis
Peridontitis terjadi secara lambat, pada usia 35 tahun ke
atas, kerusakan tulang berkembang lambat dan
didominasi oleh bentuk horizontal. Periodontitis tipe
ini paling sering terjadi dan disertai kehilangan
tulang.
2. Periodontitis Prapubertal
Periodontitis terjadi segera setelah erupsi gigi sulung.
Terjadi dalam bentuk terlokalisir, dan menyeluruh.

Ciri Klinis Khusus Pada


Periodontitis
3. Periodontitis Juvenil
Muncul pada masa pubertas, dengan gambaran klasik
ditandai dengan kehilangan tulang vertikal yang hebat
pada molar pertama permanen, dan mungkin pada insisif
permanen. Biasanya akumulasi plak sedikit, dan hanya
sedikit inflamasi yang terjadi.
4. Periodontitis yang Berkembang Cepat/Progressive
Periodontitis Dimulai sekitar masa pubertas hingga 35
tahun. Ditandai dengan resorbsi tulang alveolar yang
hebat, mengenai hampir seluruh gigi. Bentuk kehilangan
tulang yang terjadi vertiikal tau horizontal, atau keduaduanya. Banyaknya kerusakan tulang tidak berhubungan
dengan banyaknya faktor lokal, tetapi dikaitkan dengan
penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, sindrom
Down, dll.

Ciri Klinis Khusus Pada


Periodontitis
5.Periodontitis Refraktori
Pada daerah mulut terlihat kehilangan perlekatan yang
berlanjut, walaupun telah dilakukan terapi periodontal
yang biasa.
6.Gingivo-Periodontitis Ulseratif Nekrosis
Periodontitis yang terjadi setelah episode berulang dari
gingivitis ulseratif nekrosis akut dalam jangka lama dan
tidak dirawat, atau dirawat tapi tidak tuntas. Efek yang
berulang menyebabkan kerusakan jaringan di
interproksimal, membentuk lesi seperti kawah pada
jaringan lunak dan tulang alveolar.

Ciri Klinis Khusus Pada


Periodontitis
7. Periodontitis Terkait Penyakit Sistemik
Telah lama diakui bahwa penyakit periodontal
disebabkan oleh etiologi lokal dalam mulut,
khususnya plak bakteri. Meskipun demikian, dikenal
pula beberapa penyakit sistemik yang dapat
menurunkan pertahanan serta respon hospes. Hal ini
dapat menyebabkan individu yang menderita
penyakit sistemik lebih mudah mengalami kerusakan
jaringan periodontal.

PERIODONTITIS PADA
PENYAKIT SISTEMIK
1. Diabetes Mellitus
Periodontitis kronis lebih sering terjadi dan lebih parah
pada individu diabeti yang disertai komplikasi sistemik
yang lebih parah. Penampakan klinisnya adalah adanya
Kehilangan perlekatan dan tulang, kedalaman poket
parah, hingga gigi lepas( Daliemunthe, 2003).

PERIODONTITIS PADA
PENYAKIT SISTEMIK
2. AIDS
Insidensi kelainan periodontal meningkat seiring
bertambahnya defisiensi imun (Fedi, dkk., 2000).
Setiyohadi dan Krishnamurthy (1993 menyatakan bahwa
pada pasien AIDS, periodontitis dikenal sebagai HIVperiodontitis. HIV-periodontitis memilki gambaran
adanya eritema gingiva bebas, gingival attached, dan
mukosa alveolar, adanya ulserasi berat pada jaringan
lunak dan kerusakan cepat pada periodontal
attachments serta tulang.

Anda mungkin juga menyukai