Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM SENSORI PERSEPSI

"SARIAWAN"

DISUSUN OLEH :
Siska Dwi Astuti

(141.0096)
S1.3B

PEMBIMBING :
Iis Fatimawati S.Kep.Ns, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA


PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016-2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Daftar isi
Kata pengantar

......

........................................................................................................i
Daftar
isi

................................................................................................

.................. ii
Bab I pendahuluan

....

....................................................................................... 1
1.1 Latar
belakang ......................................................................................................
........... 1
1.2 Rumusan
masalah .......................................................................................................
...... 1
1.3
Tujuan ..........................................................................................................
............. 1
1.4 Manfaat
penelitian .....................................................................................................
....... 2
Bab II Pembahasan
......................................................................................... 3
2.1 Definisi
................................................................................................
.......... 3
2.2
Etiologi ........................................................................................................
...................... 3
2.3
Patofisiologi ..................................................................................................

..................... 4
2.4 Manifestasi klinis
..........................................................................................................7
2.5 Pemeriksaan diagnostic

7
2.6 Penatalaksanaan Medis
.. 7
2.7 Komplikasi

. 8
2.8 Diagnosa yang bisa muncul
9
Bab III Kesimpulan dan
Saran.........................................................................10
3.1 Kesimpulan
.............................................................................................
....10
3.2 Saran
...................................................................................................
......10
Daftar pustaka
..............................................................................................
11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stomatitis atau lebih dikenali oleh masyarakat awam dengan sariawanmeru
pakan salah satu penyakit yang ulang kambuh pada mukosa mulut yang paling
sering terjadi. Stomatitis merupakan salah satu kasus yang sering dijumpai oleh
dokter gigi diseluruh dunia sehingga dihasilkan beberapa penelitian- penelitian yang
berhubungan dengan stomatitis. Prevalensi stomatitis bervariasi tergantung pada
daerah populasi yang diteliti. Pada kelompok sosioekonomi menengah ke atas, ini
berhubungan dengan meningkatnya beban kerja yang dialami kalangan profesi atau
jabatan-jabatan yang memerlukan tanggung jawab yang cukup besar, pada wanita dan
individu yang stres, seperti mahasiswa yang sedang menghadapi ujian.

1.2 Rumusan Masalah


1
2
3
4
5
6
7

Apa pengertian stomatitis ?


Apa etiologi dari stomatitis ?
Apa patofisiologi dari stomatitis ?
Apa manifestasi klinis dari stomatitis ?
Apa saja pemeriksaan diagnostik yang di lakukan pada pasien stomatitis ?
Apa saja penatalaksanaan medis stomatitis ?
Apa saja komplikasi yang terjadi pada stomatitis?
1.3 Tujuan

1
2
3
4

6
7

Untuk mengetahui pengertian Stomatitis


Untuk mengetahui etiologi dari stomatitis
Untuk mengetahui patofisiologi dari stomatitis
Untuk mengetahui manifestasi klinis dari stomatitis
5
Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik yang di lakukan pada pasien
stomatitis
Untuk mengetahui penatalaksanaan medis stomatitis
Untuk mengetahui komplikasi pada stomatitis

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah memberikan
pemahaman kepada penulis dan pembaca mengenai stomatitis atau
sering disebut dengan sariawan. Makalah ini juga dapat dijadikan sumber
informasi dalam memberikan asuhan keperawatan pasien stomatitis.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Stomatitis merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi/benjolan yang
timbul di rongga mulut. Namun biasanya jenis sariawan yang sering timbul seharihari pada rongga mulut kita disebut (dalam istilah kedokteran gigi) adalah Stomatitis
Aftosa Rekuren. Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa
mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa
bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi
bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut.
Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu. Ada pula
yang mengatakan bahwa sariawan merupakan reaksi imunologik abnormal pada
rongga mulut.
Stomatitis inflamasi mukosa oral merupakan infeksi umum dan bisa
meluas ke mukosa bukal, bibir, dan palantum. Stomatitis bisa muncul sendiri atau
sebagai bagian dari penyakit sistemik. Pada individu yang mengalami gangguan
imun, pengaktifan kembali infeksi akibat virus herpes simplex (HSV) bisa sering
terjadi dan parah.

2.2 Etiologi
Sampai saat ini penyebab utama dari Stomatitis belum diketahui. Namun para ahli telah
menduga banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya stomatitis
ini,diantaranya adalah Penyebab yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti :
1
2
3
4
5
6
7

Kebersihan mulut yang kurang


Letak susunan gigi/ kawat gigi
Makanan /minuman yang panas dan pedas
Pasta gigi yang tidak cocok
Lipstik
Infeksi jamur
Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.
Bagian dari penyakit sistemik antara lain :

1
2
3
4

Reaksi alergi seriawan timbul setelah makan jenis makanan tertentu


Jenis makanan ini berbeda untuk tiap-tiap penderita
Hormonal imbalanced
Stres mental

Kekurangan vitamin B12 dan mineral


2.3 Patofisiologi
Identifikasi pada pasien dengan resiko tinggi, memungkinkan dokter gigi
untuk memulai evaluasi pra-perawatan dan melakukan tindakan profilaktis yang
terukur untuk meminimalkan insidens dan morbiditas yang berkaitan dengan
toksisitas rongga mulut. Faktor resiko paling utama pada perkembangan
komplikasi oral selama dan terhadap perawatan adalah pra-kehadiran penyakit mulut
dan gigi, perhatian yang kurang terhadap rongga mulut selama terapi dan faktor
lainnya berpengaruh pada ketahanan dari rongga mulut. Faktor resiko lainnya
adalah 5 tipe dari kanker (melibatkan lokasi dan histology), penggunaan
antineoplastik, dosis dan administrasi penjadwalan perawatan, kemudian arearadiasi,
dosisnya, lahan yang subur buat organism opportunistic dan jadwal dilakukan radiasi
(kekerapan dan durasi dari antisipasimyelosuppresi) serta umur pasien. Keadaan
sebelum hadirnya penyakit seperti adanya kalkulus, gigi yang rusak, kesalahan
restorasi, penyakit periodont, gingivitis dan penggunaan alat prostodontik,
berkontribusi terhadap berkembangnya infeksi lokal dan sistemik.
Kolonisasi bakteri dan jamur dari kalkulus, plak, pulpa, poket periodontal, kerusakan
oper(ulum, gigi palsu, dan penggunaan alat- alat kedokteran gigi merupakan sebuah
pathogenistik yang mungkin berkembang pada infeksi local dan sistemik. Tambalan
yang berlebih atau peralatan lain yang melekat pada gigi, membuat lapisan mulut
lebih buruk, menebal dan mengalamiatropi, kemudian menghasilkan ulserasi local
(stomatitis).

2.4 Manifestasi Klinis


a

Masa prodromal atau penyakit 1-24jam :


Hipersensitive dan perasaan seperti terbakar

Stadium Pre Ulcerasi


adanya udema / pembengkangkan setempat dengan terbentuknya makula
pavula serta terjadi peninggian 1- 3hari

Stadium ulcerasi
Pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis ditengah-tengahnya, batas
sisinya merah dan udema tonsilasi ini bertahan lama 1 16hari. Masa
penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu berbeda yaitu 1-5 minggu.
Gambaran klinis dari Stomatitis

Lesi bersifat ulcerasi


bentuk oval / bulat
c Sifat tersebar
d Batasnya jelas
e Tepi merah
f Lesi dangkal
g Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut
a

2.5 Pemeriksaan Diagnostik


Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru topikal dengan swab atau
kumur sedangkan diagnosis pasti dengan menggunakan biopsi.
Pemeriksaan laboratorium:

a
b
c

WBC menurun pada stomatitis sekunder


Pemeriksaan kultur virus G cairan vesikel dari herpes simplek stomatitis.
Pemeriksaan cultur bakteri G eksudat untuk membentuk vincents stomatitis

2.6 Penatalaksanaan Medis


a
b

Hindari makanan yang semakin memperburuk kondisi seperti cabai.


Sembuhkan penyakit atau keadaan yang mendasarinya.

Pelihara kebersihan mulut dan gigi serta mengkonsumsi


nutrisi yang cukup, terutama makanan yang mengandung vitamin
dan zat besi.

f
g
h

Manajemen gejala lokasi meliputi pembilasan mulut dengan air


hangat(pencuci mulut antiseptic memiliki kontraindikasi karena menyebabkan
iritasi) dan antiseptic topical untuk meringankan nyeri ulser mulut
e
Rangkaian acyclovir (200-800mg , 5x sehari selama 7 sampai 14 hari) dapat
meringankan nyeri postherpetik
Mengkonsumsi makanan cair atau lunak sampai infeksi sembuh bisa meringankan
gejala
Hindari stress
Pemberian Atibiotik Harus disertai dengan terapi penyakit penyebabnya

Terapi
Pengobatan stomatitis karena herpes adalah konservatif. Pada beberapakasus
diperlukan antivirus. Untuk gejala lokal dengan kumur air hangatdicampur garam,
jangan menggunakan antiseptic karena menyebabkan iritasi dan penghilang rasa
sakit topikal. Pengobatan stomatitis aphtosaterutama penghilang rasa sakit topikal.
Pengobatan jangka panjang yang efektif adalah menghindari faktor pencetus.
Digunakan satu dari dua terapiyang dianjurkan yaitu :
Injeksi vitamin B12 IM 1000mcg per minggu untuk bulan pertama dan kemudian
1000 mcg per bulan, untuk pasien dengan level serum vitamin B12 dibawah 100
pg/ml, pasien dengan neuropathy peripheral atau anemia makrocytik,
dan pasien berasal dari golongansosioekonomi bawah.
Tablet vitamin B12 sublingual 1000mcg2 per hari. Tidak ada perawatan
lain yang diberikan untuk penderita RAS selama perawatan
dan pada waktu follow-up. Periode follow-up mulai dari 3 bulan sampai 4
tahun.
b Tunjukkan pada pasien cara membersihkan mulutnya dengan spon bukan
dengan sikat gigi.
c Minta pasien membilas mulutnya dengan hydrogen peroksida atau garam
normal untuk membersihkan mukosa yang teriritasi
d Pada kasus parah membutuhkan makanan oral supplemental dengan cairan IV
atau di berikan secara nasogastrik
a

2.7 Komplikasi

a
b
c
d
e

Dampak gangguan pada kebutuhan dasar manusia.


Pola nutrisi : napsu makan menjadi berkurang, pola makan menjadi tidak teratur
Pola aktivitas : kemampuan untuk berkomunikasi menjadi sulit
Pola hygiene: kurang menjaga kebersihan mulut
Terganggunya rasa nyaman : biasanya yang sering dijumpai adalah perih

2.8 Diagnosa yang bisa muncul


a

Nyeri akut b.d lesi (kerusakan membrane mukosa)


b Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nyeri pada
mukosa mulut
Kerusakan integritas kulit b.d infeksi mukosa mulut

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih
kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat
menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langitlangit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat
mengganggu.

Penyebab yang berasal dari keadaan dalam mulut seperti :


a
b
c
d
e
f
g
h

Kebersihan mulut yang kurang


Letak susunan gigi/ kawat gigi.
Makanan /minuman yang panas dan pedas
Rokok
Pasta gigi yang tidak Cocok.
Lipstik
infeksi jamur
Luka pada bibir akibat tergigit/benturan.
3.2 Saran
Sekarang mulai hidup sehat dengan menjaga kebersihan mulut, banyak konsumsi
buah buahan, hindari stress, juga hindari rokok. Serta hindari makanan dan obatobatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.

DAFTAR PUSTAKA
1

Inayah, Lin. 2004. Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah, Edisi 1. Salemba


Medika ;Jakarta

Muttakin dan Sari. 2011. Gangguan Gastrointestinal Aplikasi


Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Salemba Medika ; Jakarta.

https://id.scribd.com/doc/259736909/Makalah-Stomatitis
4

Herdman T. Heather. 2011. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi


2012-2014; Jakarta. Buku Kedokteran ECG.
Paramita,dkk. 2011. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Jakarta; PT
Indeks

Anda mungkin juga menyukai