Secara Umum
Filsafat Hukum : ilmu yg mempelajari asas / pendirian yg paling
mendasar tentang hukum ilmu yg mempelajari hakikat terdalam
dari hukum ilmu yang mencari / menemukan “ruh”-nya hukum .
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa Filsafat
hukum merupakan cabang filsafat, yakni filsafat
tingkah laku atau etika, yang mempelajari hakikat
hukum. Dengan perkataan lain filsafat hukum
adalah ilmu yang mempelajari hukum secara
filosofis, jadi objek filsafat hukum adalah hukum,
dan objek tersebut dikaji secara mendalam sampai
pada inti atau dasarnya, yang disebut dengan
hakikat.
Purnadi Purbacaraka & Soerjono Soekanto menyebutkan arti hukum, yaitu
:
1) Ilmu pengetahuan, yaitu pengetahuan yang tersusun secara
sistematis atas dasar kekuatan pemikiran.
2) Disiplin, yaitu suatu sistem ajaran tentang kenyataan atau gejala-gejala yang
dihadapi.
3) Norma, yaitu pedoman atau patokan sikap tindak atau perilaku yang pantas
atau diharapkan.
4) Tata Hukum, yaitu struktur dan proses perangkat norma-norma hukum
yang berlaku pd suatu waktu dan tempat tertentu serta berbentuk tertulis.
5) Petugas, yakni pribadi-pribadi yang merupakan kalangan yang berhubungan
erat dengan penegakan hukum (law enforcement officer)
6) Proses Pemerintahan, yaitu proses hubungan timbal balik antara unsur-
unsur pokok dari sistem kenegaraan.
7) Sikap tindak ajeg atau perilaku yang teratur, yakni perilaku yang diulang-
ulang dengan cara yang sama, yang bertujuan mencapai kedamaian.
8) Jalinan nilai-nilai, yaitu jalinan dari konsepsi-konsepsi tentang apa yang
dianggap baik dan buruk.
CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT
• Berpikir sampai ke akar-akar permasalahan
atau berpikir secara radikal. Ini berarti kita
berpikir samapai ke inti atau hakikat dari
obyek pemikiran kita, yaitu permasalahan
yang kita hadapi
• Berpikir universal. Filsafat mencerminkan
pengalaman umum manusia. Oleh karena itu
ciri pemikiran kita haruslah bersifat universal
dan bukannya parsial atau bagian-bagian,
sebagaimana yang terjadi dalam ilmu
CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT
• Koheren dan runtut atau konsisten: berpikir
koheren berarti sesuai dengan kaidah-kaidah
berpikir. Runtut atau konsisten berarti tidak
mengandung pertentangan atau kontradiksi
• Sistematik: berpikir sistematik berarti semua
pandangan yang dianalisis selalu berhubungan
secara teratur dengan maksud tertentu
CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT
• Komprehensif yang berarti menyeluruh : Filsafat
merupakan keterbukaan total terhadap realitas
atau totalitas
• Bebas: pemikiran filosofis adalah hasil pemikiran
yang bebas dari prasangka-prasangka sosial historis,
kultural dan religius
• Bertanggung jawab: kita berpikir dan bertanggung
jawab atas hasil pemikiran kita dan paling tidak
bertanggung jawab terhadap hati nurani kita sediri
FUNGSI DAN PERAN FILSAFAT HUKUM
PRAKTEK HUKUM
( HUKUM IN CONCRETO)
Pendekatan dalam berfilsafat
• Pendekatan kronologis, yaitu dgn mencermati pemikiran
para filsuf dr waktu ke waktu dalam kurun yg berurut
misal : mempelajari filsuf mengenai hukum di masa
Yunani, dilanjutkan pemikiran para filsuf di masa abad
pertengahan sampai pada para filsuf di masa modern
• Pendekatan tematik, yaitu mengarahkan kita untuk
memfokuskan diri pada tema tertentu yg muncul dlm
perbincangan filosofis
Pendekatan ini mengarahkan kita untuk
mengetahui,berpikir dan berbicara secara sistematis ttg
tema t3 yg telah kita pilih
PERILAKU HUKUM ( LEGAL BEHAVIOR)