Anda di halaman 1dari 25

Pengertian Etimologis Filsafat

Philein = mencintai; sophos = kearifan /


kebijaksanaan.
Filsafat; usaha untuk mencintai kearifan /
kebijaksanaan
Pengertian Filsafat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, adalah
1)Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal,
dan hukumnya,
2)Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu
kegiatan atau juga berarti ilmu yang berintikan
logika, estetika, metafisika dan epistemologi.
Pakar Filsafat kenamaan Plato (427 - 347 SM)
mendefinisikan filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang berminat mencapai kebenaran yang asli,

Kemudian Aristoteles (382 - 322 SM) mengartikan


filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran, dan berisikan di dalamnya ilmu ;
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik,
dan estetika.
Secara Umum Pengertian Filsafat adalah Ilmu
pengetahuan yang ingin mencapai hakikat
kebenaran yang asli dengan ciri-ciri
pemikirannya yang
1)rasional, metodis, sistematis, koheren, integral
2)bersifat inderawi maupun non inderawi. Hakikat
kebenaran yang dicari dari berfilsafat adalah
kebenaran akan hakikat hidup dan kehidupan,
bukan hanya dalam teori tetapi juga praktek
ARTI FILSAFAT HUKUM

a. Menurut Van Apeldoorn


Fil.Hukum adl ilmu yg menjawab pertanyaan apakah hukum itu ?
Ilmu hukum tidak dapat memberi jawaban yg memuaskan, krn
jawabannya sebatas ada fenomenanya, gejala. melahirkan
hukum yg bersifat formalistik belaka
b. Menurut Utrecht
Filsafat hukum merupakan ilmu yg menjawab pertanyaan apakah
hukum itu, apa sebab orang mentaati hukum, keadilan manakah
yg dpt dijadikan sbg ukuran baik-buruknya hukum.
Secara Umum
Filsafat Hukum : ilmu yg mempelajari asas / pendirian yg paling
mendasar tentang hukum  ilmu yg mempelajari hakikat
terdalam dari hukum  ilmu yang mencari / menemukan “ruh”-
nya hukum .
• Menurut Satjipto Rahardjo : filsafat hukum mempelajari
pertanyaan-pertanyaan yg bersifat dasar dr hukum. Pertanyaan ttg.
Hakikat hukum, ttg dasar bg kekuatan mengikat dr hukum dsb. Atas
dasar itulah filsafat hukum bisa menggarap bahan hukum, tetapi
mengambil sudut pemahaman yg berbeda sama sekali

• Lili Rasjidi : filsafat berusaha membuat “dunia etis yg menjadi latar


belakang yg tdk dapat diraba oleh panca indera” shg. Filsafat
hukum menjadi suatu ilmu normatif. Filsafat hukum berusaha
mencari suatu cita hukum yg dapat menjadi “dasar hukum” dan
“etis” bg berlakunya sistem hukum positif suatu masyarakat

Secara Umum
Filsafat Hukum : ilmu yg mempelajari asas / pendirian yg paling
mendasar tentang hukum  ilmu yg mempelajari hakikat terdalam
dari hukum  ilmu yang mencari / menemukan “ruh”-nya hukum .
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa Filsafat
hukum merupakan cabang filsafat, yakni filsafat
tingkah laku atau etika, yang mempelajari hakikat
hukum. Dengan perkataan lain filsafat hukum
adalah ilmu yang mempelajari hukum secara
filosofis, jadi objek filsafat hukum adalah hukum,
dan objek tersebut dikaji secara mendalam sampai
pada inti atau dasarnya, yang disebut dengan
hakikat.
Purnadi Purbacaraka & Soerjono Soekanto menyebutkan arti hukum, yaitu
:
1) Ilmu pengetahuan, yaitu pengetahuan yang tersusun secara
sistematis atas dasar kekuatan pemikiran.
2) Disiplin, yaitu suatu sistem ajaran tentang kenyataan atau gejala-gejala yang
dihadapi.
3) Norma, yaitu pedoman atau patokan sikap tindak atau perilaku yang pantas
atau diharapkan.
4) Tata Hukum, yaitu struktur dan proses perangkat norma-norma hukum
yang berlaku pd suatu waktu dan tempat tertentu serta berbentuk tertulis.
5) Petugas, yakni pribadi-pribadi yang merupakan kalangan yang berhubungan
erat dengan penegakan hukum (law enforcement officer)
6) Proses Pemerintahan, yaitu proses hubungan timbal balik antara unsur-
unsur pokok dari sistem kenegaraan.
7) Sikap tindak ajeg atau perilaku yang teratur, yakni perilaku yang diulang-
ulang dengan cara yang sama, yang bertujuan mencapai kedamaian.
8) Jalinan nilai-nilai, yaitu jalinan dari konsepsi-konsepsi tentang apa yang
dianggap baik dan buruk.
CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT
• Berpikir sampai ke akar-akar permasalahan
atau berpikir secara radikal. Ini berarti kita
berpikir samapai ke inti atau hakikat dari
obyek pemikiran kita, yaitu permasalahan
yang kita hadapi
• Berpikir universal. Filsafat mencerminkan
pengalaman umum manusia. Oleh karena itu
ciri pemikiran kita haruslah bersifat universal
dan bukannya parsial atau bagian-bagian,
sebagaimana yang terjadi dalam ilmu
CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT
• Koheren dan runtut atau konsisten: berpikir
koheren berarti sesuai dengan kaidah-kaidah
berpikir. Runtut atau konsisten berarti tidak
mengandung pertentangan atau kontradiksi
• Sistematik: berpikir sistematik berarti semua
pandangan yang dianalisis selalu berhubungan
secara teratur dengan maksud tertentu
CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT
• Komprehensif yang berarti menyeluruh : Filsafat
merupakan keterbukaan total terhadap realitas
atau totalitas
• Bebas: pemikiran filosofis adalah hasil pemikiran
yang bebas dari prasangka-prasangka sosial historis,
kultural dan religius
• Bertanggung jawab: kita berpikir dan bertanggung
jawab atas hasil pemikiran kita dan paling tidak
bertanggung jawab terhadap hati nurani kita sediri
FUNGSI DAN PERAN FILSAFAT HUKUM

– Menumbuhkan kesadaran akan


pentingnya hukum dalam hidup bersama
– Menumbuhkan ketaatan pada hukum
– Menemukan ruhnya hukum
– Menghidupkan hukum dalam masyarakat
– Memacu penemuan hukum baru
MANFAAT FILSAFAT HUKUM BAGI
MAHASISWA
• Membiasakan diri utk bersikap kritis
• Membiasakan diri utk bersikap logis-rasional, opini &
argumentasi.
• Mengembangkan semangat toleransi dalm perbedaan
pandangan (pluralitas).
• Mengajarkan cara berpikir yg cermat dan tdk kenal lelah.
• Menjelaskan scr.praktis peran hukum dlm pembangunan
• Mengembangkan wawasan pengetahuan dan
pemahaman hukum, baik dlm bentuk pendekatan yuridis
normatif maupun yuridis empiris
PENGERTIAN-PENGERTIAN
• Filsafat adalah ilmu pengetahuan yg. bertujuan menyelidiki
hakikat yang sebenarnya,
• Filsafat Hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara
filosofis,
• Teori merupakan pendapat yang dikemukakan oleh seseorang
mengenai suatu asas umum yang menjadi dasar atau
pedoman suatu ilmu pengetahuan,
• Hukum adalah semua aturan-aturan, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis yang dibuat maupun diakui oleh
negara sebagai pedoman tingkah laku masyarakat yang
memiliki sanksi yang tegas dan nyata bagi yang
melanggarnya,
PENGERTIAN-PENGERTIAN
• Teori Hukum adalah teori yang terdiri atas seperangkat prinsip-
prinsip hukum yang menjadi pedoman dalam merumuskan
suatu produk hukum sehingga hukum tersebut dapat
dilaksanakan di dalam praktek kehidupan masyarakat,
• Asas Hukum adalah dasar-dasar umum yang terkandung dalam
peraturan hukum dasar-dasar umum tersebut mengandung
nilai-nilai etis,
• Politik Hukum adalah perwujudan kehendak dari pemerintah
Penyelenggara Negara mengenai hukum yang belaku di
wilayahnya dan kearah mana hukum itu dikembangkan,
PENGERTIAN-PENGERTIAN
• Kaedah Hukum adalah aturan yang dibuat
secara resmi oleh penguasa negara mengikat
setiap orang dan belakunya dapat dipaksakan
oleh aparat negara yang berwenang sehingga
berlakunya dapat dipertahankan,
• Praktek Hukum adalah pelaksanaan dan
penerapan hukum dari aturan-aturan yang
telah dibuat pada kaedah hukum dalam
peristiwa konkrit.
KAIDAH HUKUM
(HUKUM IN ABSTRACTO)

PRAKTEK HUKUM
( HUKUM IN CONCRETO)
Pendekatan dalam berfilsafat
• Pendekatan kronologis, yaitu dgn mencermati pemikiran
para filsuf dr waktu ke waktu dalam kurun yg berurut
misal : mempelajari filsuf mengenai hukum di masa
Yunani, dilanjutkan pemikiran para filsuf di masa abad
pertengahan sampai pada para filsuf di masa modern
• Pendekatan tematik, yaitu mengarahkan kita untuk
memfokuskan diri pada tema tertentu yg muncul dlm
perbincangan filosofis
Pendekatan ini mengarahkan kita untuk
mengetahui,berpikir dan berbicara secara sistematis ttg
tema t3 yg telah kita pilih
PERILAKU HUKUM ( LEGAL BEHAVIOR)

• Adalah perilaku yg dipengaruhi oleh aturan,


keputusan, perintah atau undang-undang yg
dikeluarkan oleh pejabat dengan wewenang
hukum
• Jika anda berperilaku secara khusus atau
mengubah perilaku secara khusus karena
diperintahkan hukum- atau karena amanat dari
sistem hukum atau dari pejabat didalamnya –
inilah perilaku hukum (Lawrence Friedman)
Bentuk perilaku hukum :
- taat (obey) >< tidak taat (disobey)
- use (menggunakan ) >< not use (tidak
menggunakan)
Perilaku hukum mencakup
• Perbuatan hukum →perbuatan yg dilakukan
oleh subjek hukum, yg mempunyai akibat
hukum dimana akibat hukumnya dianggap
memang dikehendaki oleh si pelaku
• Perbuatan melawan hukum →perbuatan yg
dilakukan oleh subjek hukum yg mempunyai
akibat hukum di mana dianggap si pelaku tidak
sengaja menghendaki akibat hukum tersebut
Jenis-jenis ketaatan :
• Ketaatan yg bersifat compliance yaitu jika seseorang
mentaati suatu aturan hanya karena ia takut terkena
sanksi. Ketaatan ini membutuhkan pengawasan yg terus-
menerus
• Ketaatan yg bersifat identification yaitu jika seseorang
mentaati suatu aturan hanya karena takut hubungan
baiknya dengan pihak lain menjadi rusak
• Ketaatan yg bersifat internalization yaitu jika seseorang
mentaati suatu aturan, benar-benar karena ia merasa
bahwa aturan itu sesuai dengan nilai-nilai yg dianutnya
(HC. Kelman & Pospisil )
KETAATAN KARENA KEPENTINGAN
(Prof.Dr.Achmad Ali,SH.,MH.)

• Jika seseorang disodori dgn keharusan untuk memilih, maka


seseorang akan mentaati aturan hukum, hny jika dlm sudut
pandangnya, keuntungan-keuntungan dr suatu ketaatan,
ternyata melebihi biaya-biayanya (pengorbanan yg
dikeluarkannya)
• Ketaatan ini sangat berhubungan dgn faktor ”biaya” atau
“pengorbanan” serta “keuntungan” jika ia mentaati hukum
Contoh : apakah seseorang akan menggugat pihak debitor di
pengadilan krn tdk mau membayar utangnya kepada orang
tsb selaku kreditor, atau seseorang hny menggunakan jasa
debt collector saja
Contoh :

• apakah seseorang akan menggugat pihak debitor di


pengadilan krn tdk mau membayar utangnya kepada orang
tsb selaku kreditor, atau seseorang hny menggunakan jasa
debt collector saja

• apakah seseorang akan melanggar lampu merah di trafficlight


atau tdk, trgantung pd penilaian orang itu terhadap
kemungkinan penangkapan, tilang di tempat, atau tilang
resmi jika kasus itu berlanjut ke pengadilan, dan bukannya
tergantung pd sanksi-sanksi yg trcantum diatas kertas
undang-undang.
SEBAB ORANG MENTAATI HUKUM
Teori pembenar orang taat terhadap hukum :

• Teori Kedaulatan Tuhan, hukum dicipta oleh Tuhan, manusia


sbg makhluk wajib taat (scr langsung), dan adanya anggapan
raja adalah wakil Tuhan, shg manusia harus sll taat pada Tuhan
(scr tidak langsung).
• Teori Perjanjian masyarakat, hukum sbg hasil kesepakatan
bersama seluruh masyarakat, shg mereka harus taati bersama
juga.
• Teori Kedaulatan Negara, orang mentati hukum krn merasa
wajib utk mentaatinya, sebab hukum adalah kehendak negara
• Teori Kedaulatan Hukum, orang mentaati hukum krn hukum
merupakan perumusan kesadaran hukum rakyat.

Anda mungkin juga menyukai