Scr umum, subyek hk diartikan dgn pndukung hak dan kwajiban dlm lalin hukum. Asif Qureshi: subyek dlm HEI adalah setiap entitas (satu ksatuan sbg subyek hk) yg mmiliki hak dan kewajiban ekonomi brdasarkan sistem ekonomi internasional Entitas atau subyek hk ini, mnrut Qureshi, mmiliki personlitas yg tlah diakui dlm HEI, shingga mmiliki kmampuan utk mlakukan suatu prbuatan (hk) dlm lngkup internasional, misal: kmmpuan mlakukan perj. Int.dlm bid. eko. Doktrin Awal ttg. Subyek hk Doktrin yg mula2 lahir pd awal abad ke-19 menganggap hanya negaralah sbg satu2nya subyek HI dan HEI, krn hub. antar negara identik dgn hub. Internasional. Disamping itu adanya istilah hk. antar negara yg hingga kini kadang2 masih dpakai, mrupakan bukti bahwa anggapan ngr satu2nya subyek HI dan HEI msih ada penganutnya. Nmun demikian, trjadinya prubahan2 dlm pola2 hub. Internasional dr abad ke-abad sdikit banyak mnggoyahkan doktrin ini, yakni hub. Internasional trmasuk hub. Eko intern dwasa ini bukan saja ddominasi oleh ngr, ttapi ada ksatuan2 lain yg juga mmiliki hak dan kwajiban yg sifatnya trbatas, misalnya individu, dll. Subyek2 HEI Kontemporer Dlm prkembangannya saat ini, yg dkategorikan sbg subyek2 HEI adalah sbb: 1. Negara, 2. Individu, 3. MNC (Pers. Transnasional) 4. Organisasi Ekonomi Internasional 1. Negara sbg Subyek HEI Negara mrpakan subyek HEI yg utama, dgn alasan sbb : a. Hubungan2 eko internasional banyak ddominasi oleh pranan dan kbijakan ngr di dlmnya. b. Peran penting ngr nampak pula dlm keanggotaan brbagai OEI pd umumnya, misalnya dlm GATT (WTO) hanya ngara saja yg berhak Pengertian Negara sbg Subyek HEI Pengertian negara dlm HEI jg mengacu kpd pngertian negara sbgmn dkenal dlm HI. HEI tdk mmpersoalkan apakah negara tsb mnganut sistem eko, politik, hk, sosial atau sistem2 lainnya. HEI jg tdak mmpersoalkan bentuk negaranya, apakah ngr ksatuan, federal, konfederasi, dsb.nya. Yg menjadi patokan dlm HEI adalah bahwa negara tsb dlm mngadakan hubungan2 eko intern hrs independen (tdk brgantung kp ngr lain, atau tdk berada dlm kekuasaan ngr lain). Klasifikasi Negara Mnrt PBB Klasifikasi ngr yg dianut WTO di atas sbenarnya mengacu kpd klasifikasi ngr yg dibuat oleh PBB. Hal ini sbgmn trdapat dlm Artikel XI:2 of the WTO Agreement yg mnegaskan sbb : “The least-developed countries recognized as such by the United Nations will only be required to undertake commitments and concessions to the extent consistent with their individual development, financial and trade needs of their administrative and institutional capabilities”. Klasifikasi Negara Mnrt WTO WTO mmbagi klasifikasi negara mnjadi 4 bagian sbb : 1. Developed countries (ngr maju), 2. Developing countries (ngr sedang brkembang), 3. Least-developed countries (ngr kurang maju), 4. Net food-importing developing countries (ngr sdang brkembang pengimpor makanan). Walaupun ada klasifikasi, namun WTO tdak mmberikan batasan ttg klasifikasi ngr tsb. 2. Individu sbg Subyek HEI Individu adalah subyek HEI dlm arti yg trbatas kdudukannya, krn statusnya brgantung kpd isi ktentuan perj. yg mmberikan kdudukannya tsb. Brdasarkan HI klasik, individu mndapatkan kdudukannya sbg subyek HEI dr aturan2 pnting hk. Kebiasaan internasional, al. mngenai ket. Ttg. Prlakuan thd orang asing. Namun dlm prkembangannya saat ini, pngrtian individu sbg subyek HEI tdk lagi trbatas hanya dlm arti og perorangan, ttapi dpt pula dlm arti badan hukum (yuridical person) yg juga mmiliki personalitas hukum baik mnrt HN maupun HI dan HEI. Individu sbg Subyek HEI dlm konvensi ICSID 1965 Konvensi ICSID (Convention on the Setlement of invesment Disputes Between States and Nationals of Other States) th. 1965 scr implisit mngakui kdudukan individu sbg subyek HEI, trutama brkaitan dgn kmmpuan invividu utk mmbuat kontrak atau perj. PMA dgn suatu ngr. Konvensi ICSID jg mngatur masalah pnyelesaian sengketa PMA oleh individu (investor) di suatu ngr. Dlm aturan tsb ditgaskan bahwa kedua belah pihak (ngr investor dgn ngr pnerima modal) hrs sama2 pserta konvensi ICSID. Konvensi ini mmberikan hak kpd investor yg dirugikan oleh suatu ngr utk mnntut scr langsung kpd badan arbitrase ICSID. 3. MNC sbg Subyek HEI Eksistensi MNC sbg subyek HEI sbenarnya dpt jg digolongkan ke dlm individu dlm arti yuridical person (badan hukum). Namun Huala Adolf brpendapat bahwa kddukan MNC sbg subyek HEI prlu dpisahkan dgn individu atau skedar badan hukum, krn MNC mmiliki personalitas hukum yg lbih tinggi tingkatannya dr skedar individu. Krn itu, mnrt Adolf, prlakuan hukum thd MNC sbg subyek HEI prlu prlakuan yg brbeda diandingkan individu. Pengertian MNC Pengertian MNC pd dasarnya mrpakan pngertian yg dikenal dlm ilmu ekonomi, bukan dlm ilmu hukum. Krn itu mmbahas MNC dr sudut hukum mnjadi sulit dan kontoversial. Kontroversial, dsebabkan ada srjana yg dgn tegas mnyatakan bahwa MNC bukanlah subyek HEI. Mnrt Prof. Francois Rigaux, meskipun dlm kenyataannya MNC mmiliki kmampuan utk brunding dgn ngr, nmun kmmpuan tsb tetap saja tdak mmberikan status kpd MNC sbg subyek HEI. Multinasional dan Transnasional? Prof. Rigaux mnjelaskan, bahwa pnggunaan kata multinasional mmberikan kesan yg keliru, krn kata tsb se-olah2 mnunjukkan MNC mmiliki staus nasionalitas di beberapa ngr. Sedangkan penggunaan kata kata transnasional ia katakan lebih tepat, krn mangacu kpd suatu bntuk otonomi pd suatu perusahaan yg brada di beberapa ngr. Definisi MNC Sampai saat ini, belum ada definisi MNC yg sudah baku, krn masing2 sarjana mndefinisikan MNC melalui pndekatan yg berbeda. Beberapa pndekatan dlm mndefinisikan MNC dpt djelaskan sbb : 1. Melihat MNC dr sdut bsarnya pngaruh yg dtimbulkannya thd suatu ngr. Pndekatan ini kurang ppuler, krn sulit utk mncapai kata spakat ttg. kriteria 2. Pendekatan Operasional dlm mendefinisikan MNC Pendkatan ini menyatakan bahwa suatu pers. MNC adalah suatu lembaga yg melaksanakan kegiatan2nya dr kantor pusatnya di satu atau lebih ngr penerima (bost state). Namun dgn pndekatan operasional ini mnnunjukkan bahwa ngr2 tuan rmh tsb tunduk pd aturan2 huk. perselisihan (HPI). Konsekwensinya adalah bahwa kegiatan2 MNC di ngrnhya dprlakukan sbg suatu pers. Asing. Pendekatan Strktural dlm Mendefinisikan MNC Pendekan ini mndefinisikan pers. MNC pd kekhususan dr keadaan yg tinbul dari suatu ngr penerima mnkala suatu persahaan yg ddasarkan pd HN ngrpenrima tdk dpt bertindak dgn bebas sesuai dgn inisiatifnya. Artinya, ia baru akan brtindak apabila ada instruksi dr pers. Induknya. Masalahnya adalah, bahwa seringkali instruksi tsb brtentangan dgn kepentingan bahkan hukum dr ngr penerima. Pandangan UNCITRAL ttg. MNC The United Nations Commssion on International Trade Law (UNCITRAL) mngikuti pndekatan strktural dlm mndefinsikan MNC. UNCITRAL mndefisikan MNC sbb : “Pers multinasional scr luas berarti perusahaan2 yg yg mlakukan kegiatan2 komersial dan ekonomi lainnya utk ngr2 lain mlalui persahaan2 cabangnya di ngr2 tsb”. Permasalahan Hukum MNC Ada banyak masalah hukum yg timbul dan berkaitan dgn keinginan suatu ngr utk mngawasi scr penuh kegiatan2 MNC di wil.nya. Permasalahan hk yg paling mnonjol, al: 1) Masalah ekspropriasi dan nasionalisasi, 2) Masalah pnyelesaian sengketa yg timbul antara MNC dgn pemrintah di mana MNC beroperasi. 1). Ekspropriasi dan Nasionalisasi MNC Sampai saat ini blm ada kriteria HI yg ditrima umum ttg. Prinsip tgg. Jawab ngr thd. MNC. Hanya ada pandangan/teori sbb : Prtama (mwakili ngr2 Barat), yg brpendapat bahwa kbebasan ngr hrs dbatasi agar tdak mnasionalisasi perusahaan asing. Kalaupun trpaksa, maka hal tsb hrs dlakukan utk kpentingan umum yg disrtai dgn pmbayaran gangti rugi brdasarkan prinsip “prompt, adequete and effective compensation”. 2). Masalah Penyelesaian Sengketa Mengenai pnyelesaian sengketa yg trjadi antara ngr dgn suatu MNC, jg blm ada kata spakat. Ngr2 Amerika Latin, Ngr2 sdang brkembang dan ngr2 sosialis brpendapat bahwa sngketa2 demikian hrs dslesaikan oleh PN. Sdangkan ngr2 maju brpendapat bahwa forum yg brkompeten mnyelesaikan sngketa dmikian adalah pngadilan internasional, misalnya badan arbitrase ad hoc, atau forum lain yg dbentuk badan arbitrase dan konsiliasi ICSID (Internatinal Centre for the Settlement of Invesment Disputes). Pengalaman Indonesia cenderung ke pendirian kedua (Kasus sengketa Hotel Kartika dgn PT. Amco sbh MNC yg diselesaikan oleh badan arbitrase ICSID di Washington). 4. Organisasi Ekonomi Internasional OEI mnrt Petersmenn adalah : “…an association of states, established by agreement and prosessing a permanent sets of organs with autonomous functions and powers, which pursues common economic objectives by means of cooperation among its members”. Saat ini, kddukan OEI sbg subyek HI Klasifikasi OEI Trdapat dua penglompokan besar OEI sbb: Prtama, OEI yg scr khusus mmiliki kwenangan mngatur hub. Eko. Internasional ttt. Misal: IMF, OPEC, WTO, dll. Kdua, OEI, khususnya yg yg brada dlm sistem organisasi PBB yg mmilki kompetensi mngatur aktifitas eko. Internasional dan bidang2 lainnya, misal: UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development). Namun krn brada dlm suatu OI yg sifatnya politis, maka dlm plaksanannya trdapat kesan plitis yg cukup kental. Tahapan2 Integrasi OEI Dilihat dr tahapan integrasi ekonominya, suatu OEI mngalami 5 bentuk tahapan sbb : Prtama, tahap yg paling sderhana, yakni suatu organisasi yg brtujuan hanya utk mnetapkan sistem tarif prefensial multilateral. Dlm tahap ini ngr2 anggota hanya mnyepakati tingkat2 tarif bagi produk2 import yg mreka sepakati. Kdua, Free Trade Areas, yakni suatu OEI yg berupaya scr bertahap mnghapuskan semua tarif2 intrnal dan pmbatasan2 kuantitatif, trmasuk pnghapusan rintangan atau hambatan kuota prdagangan thd ngr2 angg. Lainnya. Tahapan-Tahapan… Ktiga, Custom Unions. Dlm tahap ini OEI tsb mnerapkan Free Trade Areas dan tlh mmiliki ksepakatan mngenai suatu tarif eksternal brsama. Artinya, utk barang atau produk yg berasal dr luar kwasan, ngr2 anggota Custum Unions brkwajiban mngganti ktentuan tarif bea masuk utk produk tsb dgn suatu tarif sragam yg brlaku utk sluruh kwasan. Keempat, Common Markets, yakni tahap di mana suatu OEI tlah mampu mlaksanakan Custom Unions dan mmiliki koordinasi di bidang kbijakan mneter dan pajak. Klima, integrasi ekonomi penuh (economic unions), yakni suatu OEI tlah mmiliki kbijakan2 eko yg 2. IMF (Inter’ Monetory Fund) Pendirian IMF brbarengan dgn pndirian IBRD th. 1944 dgn tujuan pmbentukan adalah: utk mncegah trulangnya krisis mneter pd th. 1930-an. Utk mwujudkan tujuan tsb, IMF mlaksanakan fungsi2 dan kgiatan2 : menetapkan suatu krangka bagi suatu sistem pmbayaran multilateral dan suatu mkanisme utk mncegah fluktuasi nilai tkar uang, Mmberikan pnjaman2 jangka pendek dan mnengah kpd ngr yg mmbutuhkan, Mmbangun dan mngembangkan aturan2 bagi ngr2 ttg. Mneter int’ dan brfungsi sbg forum dskusi srta mnyelesaikan prsoalan2 mneter dan keu int’. Beberapa OEI Penting Dlm HEI 1. World Bank atau IBRD (The International Bank for Reconstruction and Development) brsama-sama dgn IMF dbentuk pd Konferensi Bretton Woods, Juli 1944 dan mulai beroperasi 27 Des, 1945. Tjuan utama IBRD trcantum dlm Psl. 1 Artcle of Agreement, yaitu: mmbntu pmbangunan ngr2 anggota, mmajukan PMA, mmberikan bntuan pnjaman keu utk tjuan2 produktif, mmajukan prtumbuhan prdagangan int’ dan mmlihara nraca pmbayaran, mnglola pnjaman utk proyek2 yg brmanfaat dan mndesak, mlakukan kgiatan2 lainnya dn mmprhatikan akibat pnnaman modal int’ pd kondisi2 bisnis di wil. anggotanya.