Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TUTORIAL

KEPERAWATAN KELUARGA TENTANG COVID-19

Dosen Pembimbing : : Drs. Sugiyanto, Amk, .Mk. Kes

Disusun Oleh :

Kelompok : PSIK 6C/ C3

1. Dinda Aprilia (1810201165)


2. Cahyatri Ma'ruf P (1810201166)
3. Ibnul Hajar (1810201167)
4. Ghina Farida (1810201168)
5. Anisha D. A. (1810201169)
6. Hanifah Puji L. (1810201170)
7. Siti Nurlita (1810201171)
8. Liana F. Aziz (1810201172)
9. Eva ristiningrum (1810201173)
10. Nur Fakhriyalda Ramdhani (1810201174)
11. Fadlun Firahmiati Amrin (1810201175)
12. Ajeng Pratiwi Nurjanah (1810201176)
13. Riris Anggraini (1810201177)

Ketua : Ajeng Pratiwi Nurjanah (1810201176)


Sekretaris : Ghina Farida (1810201168)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2021/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Laporan ini. Laporan ini
kami buat dalam memenuhi tugas Mata Kuliah “Keperawatan Keluarga” Laporan ini kami
buat untuk membantu memahami tentang “Covid-19” baik teori maupun Asuhan Keperawatan
Keluarga yang di buat berdasarkan contoh kasus.

Dengan adanya laporan ini, para pembaca diharapkan mampu mengembangkan dan
menambah pengetahuan mereka disamping adanya buku-buku referensi dan laporan yang lain.
Laporan ini bukan suatu hasil yang sempurna, dengan adanya waktu-waktu yang akan datang
diperlukan proses perbaikan dan penyempurnaan.

Apabila laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan, maka sebagi penyusun, laporan ini
mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca. Harapan kami semoga laporan ini berguna
bagi semua pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
pembelajaran berikutnya.

Yogyakarta, Jumat, 09 April 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Tujuan Belajar...........................................................................................................
C. Rumusan Masalah.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Covid-19...................................................................................................
2. Manifestasi Klinis Covid-19......................................................................................
3. Etiologi Covid-19.......................................................................................................
4. Patofisiologi Covid-19...............................................................................................
5. Pathway Covid-19......................................................................................................
6. Penatalaksanaan Covid-19.........................................................................................
7. Penanganan Utama Pada Pasien Yang Mengalami Covid-19....................................
8. Diagnosa Secara Teori................................................................................................

BAB III STUDI KASUS

A. Skenario Kasus..........................................................................................................
B. Mengklarifikasi Istilah..............................................................................................
C. Mendefinisikan Masalah............................................................................................
D. Menganalisis Masalah...............................................................................................
E. Prioritas Masalah.......................................................................................................
F. Analisa Data..............................................................................................................
G. Intervensi Keperawatan.............................................................................................

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan corona virus baru,
virus corona atau Covid-19, kasusnya di mulai dengan pneumonia atau radang paru-
paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini di duga berkaitan dengan pasar hewan
Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak
biasa di konsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar
hewan tersebut. Virus Corona atau Covid-19 dibawa di duga kele;awar dan hewan
lainnya yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Corona virus sebenarnya tidak
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mempu
menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Wabah penyakit ini begitu mengguncang masyarakat dunia, hingga hampir 200
negara di dunia terjangkit oleh virus ini termasuk Indonesia. Berbagai upaya
pencegahan penyebaran Virus Covid-19 pun dilakukan oleh pemerintah di negara-
negara di dunia guna memutus rantai penyebaran Covid-19 ini yang disebut dengan
istilah lockdown dan social distancing.

B. Tujuan Belajar
a. Agar mahasiswa mengetahui tentang gangguan Covid-19?
b. Agar mahasiswa mampu memahami, maksud dari penjelasan Covid-19?
c. Agar mahasiswa dapaat mengetahui tanda dan gejala dari Covid-19?
d. Agar mahasiswa mengetahui memanisfestasi dan etiologi pada Covid-19?

C. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Covid-19?
b. Penyebab gangguan Covid-19?
c. Tanda dan gejala Covid-19?
d. Memanifestasi Covid-19?
e. Etiologi Covid-19?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Covid-19
Corona vrirus atau Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan
penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat atau
Aevere Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus jenis baru yang ditemukan
pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019,
kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
COV2) dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). (Riris
Anggraini)

2. Manifestasi Klinis Covid-19


Tanda dan Gejala :
a. Uncomplicated illness yaitu pasien dengan gejala non-spesifik seperti demam,
batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri otot.
Perlu waspada pada usia lanjut dan imunocompromisedkarena gejala dan tanda
tidak khas.
b. Pneumonia ringan yaitu pasien dengan pneumonia dan tidak ada tanda
pneumonia berat. Anak dengan pneumonia ringan mengalami batuk atau kesulitan
bernapas + napas cepat: frekuensi napas: <2 bulan, ≥60x/menit; 2–11
bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit dan tidak ada tanda pneumonia berat.
c. Pneumoniaberat/ISPA berat adalah pasien remaja atau dewasa dengan demam
atau dalam pengawasan infeksi saluran napas, ditambah satu dari: frekuensi
napas >30 x/menit, distress pernapasan berat, atau saturasi oksigen
(SpO2) <90% pada suhu kamar. Pasien anak dengan batuk atau kesulitan
bernapas, ditambah setidaknya satu dari berikut ini:
➢ Sianosis sentral atau SpO2 <90%
➢ Distres pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada
yang berat).
➢ Tanda pneumonia berat: ketidakmampuan menyusuatau minum, letargi
atau penurunan kesadaran, atau kejang.
d. Acute Respiratory Distress Syndrome(ARDS) : baru terjadi atau perburukan
dalam waktu satu minggu. Pencitraan dada (CT scan toraks, atau
ultrasonografi paru): opasitas bilateral, efusi pleura yangtidak dapat dijelaskan
penyebabnya, kolaps paru, kolaps lobus atau nodul.Penyebab edema: gagal
napas yang bukan akibat gagal jantung atau kelebihan cairan. Perlu
pemeriksaan objektif (seperti ekokardiografi) untuk menyingkirkan bahwa
penyebab edema bukan akibat hidrostatik jika tidak ditemukan faktor risiko.
e. Sepsis : Pasien dewasa: disfungsi organ yang mengancam nyawa disebabkan oleh
disregulasi respon tubuh terhadap dugaan atau terbukti infeksi. Tanda disfungsi
organ meliputi: perubahan status mental/kesadaran, sesak napas, saturasi
oksigen rendah, urin outputmenurun, denyut jantung cepat, nadi lemah,
ekstremitas dingin atau tekanan darah rendah, petekie/purpura/mottled skin,
atau hasil laboratorium yang menunjukkan koagulopati, trombositopenia, asidosis,
laktat yang tinggi,hiperbilirubinemia.Pasien anak: terhadap dugaan atau terbukti
infeksi dan kriteria Systemic Inflammatory Response Syndrome(SIRS) ≥2, dan
disertai salah satu dari: suhu tubuh abnormal atau jumlah sel darah putih
abnormal.
f. Syok Septik Pasien dewasa: hipotensi yang menetap meskipun sudah
dilakukan resusitasi cairan dan membutuhkan vasopresor untuk
mempertahankanmean arterialpressure(MAP)≥65 mmHg dan kadar laktat
serum> 2mmol/L. Pasien anak: hipotensi (TDS < persentil 5 atau >2 SD di
bawah normal usia) atau terdapat 2-3 gejala dan tanda berikut: perubahan
statusmental/kesadaran; takikardia atau bradikardia (HR<90x/menit atau
>160x/menit pada bayi dan HR <70x/menit atau >150 x/menit pada anak);
waktu pengisian kembali kapiler yang memanjang (>2 detik) atau
vasodilatasi hangat dengan bounding pulse, takipnea, mottled skinatau ruam
petekie atau purpura, peningkatan laktat, oliguria, hipertermia atau hipotermia.
(Eva Ristiningrum)

Manifestasi klinis pasien COVID-19 memiliki spektrum yang luas, mulai dari
tanpa gejala (asimtomatik), gejala ringan, pneumonia, pneumonia berat, ARDS,
sepsis, hingga syok sepsis. Sekitar 80% kasus tergolong ringan atau sedang, 13,8%
mengalami sakit berat, dan sebanyak 6,1% pasien jatuh ke dalam keadaan kritis.
Berapa besar proporsi infeksi asimtomatik belum diketahui. Viremia dan viral load
yang tinggi dari swab nasofaring pada pasien yang asimptomatik telah dilaporkan.
Gejala ringan didefinisikan sebagai pasien dengan infeksi akut saluran napas atas
tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan atau tanpa
sputum), anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit kepala.
Pasien tidak membutuhkan suplementasi oksigen. Pada beberapa kasus pasien juga
mengeluhkan diare dan muntah. Pasien COVID-19 dengan pneumonia berat
ditandai dengan demam, ditambah salah satu dari gejala: (1)
frekuensi pernapasan >30x/menit (2) distres pernapasan berat, atau (3) saturasi
oksigen 93% tanpa bantuan oksigen. (Ibnul Hajar)

➢ Gejala yang paling umum : demam, batuk kering, kelelahan


➢ Gejala yang sedikit tidak umum : rasa tidak nyaman dan nyeri, nyeri
tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya
indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada
jari tangan atau jari kaki
➢ Gejala serius : kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri dada atau rasa
tertekan pada dada, hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak. (Dinda
Aprilia)
➢ Gejala umum berupa demam 38C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada
orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan
perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan
penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan
pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
(Liana)

3. Etiologi Covid-19
Corona virus merupakan virus zoonotik, RNA virus, bersirkulasi di hewan,
seperti unta, kucing, dan kelelawar. Hewan dengan coronavirus dapat berkembang
dan menginfeksi manusia seperti pada kasus MERS dan SARS seperti
kasus outbreaksaatini. Epidemi dua betacoronavirus SARS dan MERS sekitar
10.000 kasus; tingkat kematian 10 % untuk SARS dan 37% untuk MERS.
Studi saat ini telah mengungkapkan bahwa COVID-19 mungkin berasal dari hewan
liar, tetapi asal pastinya masih belum jelas. (Eva Ristiningrum)
Covid-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru dari coronavirus
(kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus Corona bisa
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau infeksi sistem
pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia. Covid-19 awalnya ditularkan dari hewan
ke manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke
manusia. Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:
➢ Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
Covid-19 bersin atau batuk, memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci
tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita
Covid-19
➢ Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita Covid-19 tanpa
mengenakan masker. CDC dan WHO menyatakan Covid-19 juga bisa menular
melalui aerosol (partikel zat di udara). Meski demikian, cara penularan ini hanya
terjadi dalam prosedur medis tertentu, seperti bronkoskopi, intubasi
endotrakeal, hisap lendir, dan pemberian obat hirup melalui nebulizer. (Dinda
Aprilia)

4. Patofisiologi Covid-19
Diawali dengan interaksi protein spike virus dengan sel manusia. Setelah
memasuki sel, encoding genome akan terjadi dan memfasilitasi ekspresi gen yang
membantu adaptasi severe acute respiratory syndrome virus corona 2 pada inang.
Rekombinasi, pertukaran gen, insersi gen, atau delesi, akan menyebabkan perubahan
genom yang menyebabkan outbreak di kemudian hari.
Severe acute respiratory syndrome virus corona 2 (SARS-CoV-2) menggunakan
reseptor angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) yang ditemukan pada traktus
respiratorius bawah manusia dan enterosit usus kecil sebagai reseptor masuk.
Glikoprotein spike (S) virus melekat pada reseptor ACE2 pada permukaan sel manusia.
Subunit S1 memiliki fungsi sebagai pengatur receptor binding domain (RBD).
Sedangkan subunit S2 memiliki fungsi dalam fusi membran antara sel virus dan sel
inang.
Setelah terjadi fusi membran, RNA virus akan dikeluarkan dalam sitoplasma sel
inang. RNA virus akan mentranslasikan poliprotein pp1a dan pp1ab dan membentuk
kompleks replikasi-transkripsi (RTC). Selanjutnya, RTC akan mereplikasi dan
menyintesis subgenomik RNA yang mengodekan pembentukan protein struktural dan
tambahan. (Siti Nurlita)

5. Pathway

6. Penatalaksanaan Covid-19
Penatalaksanaan pasien dengan Covid-19 meliputi pemberian terapi definitive
(etiologi), pemberian obat-obat simtomatik sesuai gejala yang muncul dan terapi
suportif untuk mendukung pengobatan lain serta meningkatkan daya tahan
tubuh(Susilo dkk,2020).Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan
memutus mata rantai penyebaran covid-19 melalui isolasi, deteksi dini dan melakukan
proteksi dasar yaitu melindungi diri dan orang lain dengan cara sering mencuci tangan
dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker
dan tidak menyentuh area muka sebelum mencuci tangan, serta menerapkan etika batuk
dan bersin dengan baik (Dirjen P2P Kemkes RI,2020). (Eva Ristiningrum)
Penatalaksanaan covid-19 dengan vaksin, namun vaksin untuk mencegah
infeksi COVID-19 sedang dalam tahap pengembangan/uji coba. (Riris Anggraini)

7. Penanganan Utama Pada Pasien Yang Mengalami Covid-19


Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus ini adalah:
a. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem
imunitas / kekebalan tubuh meningkat.
b. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau
hand-rub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat
membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan
salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit
bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang
sangat penting.
c. Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau lengan
atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
d. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
e. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Tangan
menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh
mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat
dengan mudah masuk ke tubuh kita.
f. Gunakan masker dengan benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda
sakit atau saat berada di tempat umum.
g. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar
kemudian mencuci tangan.
h. Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan.
i. Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat, terutama jika
Anda merasa demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas
kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka. Sampaikan pada petugas jika
dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah melakukan perjalanan terutama ke
negara terjangkit, atau pernah kontak erat dengan orang yang memiliki gejala
yang sama. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.
j. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.
Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan
setempat. Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu Anda melindungi
dari Anda dari penularan dan penyebaran penyakit ini. (Riris Anggaraini)

8. Diagnosa Secara Teori


a. Perilaku Kesehatan cenderung beresiko b.d persepsi negatif terhadap pelayanan
kesehatan
b. Ketidakefektifan pola napas b.d sesak napas
c. Ketidakefektifan manajemen Kesehatan keluarga dengan Covid-19
BAB III

STUDI KASUS

A. Skenario Kasus
Sebuah keluarga terdiri suami 46 tahun Istri 42 tahun dan anak 18 tahun dan
10 tahun. Pada saat kunjungan rumah keluarga tersebut menyatakan suamianya pernah
riwayat pergi ke Jakarta karena menengok keluarganya dengan naik pesawat 7 hari
yang lalu. Saat kunjungan rumah perawat mendapatkan kepala keluarga demam suhu
38oC, sakit kepala dan merasa tidak nyaman pada tubuhnya. Klien mengalami mual
dan muntah dan terasa seperti masuk angin Hasil pemeriksaan foto torak suami
menderita pneumonia sedang dan harus dilakukan perawatan di rumah sakit karena
sesak nafas dengan frekuensi nafas 35 x/menit. Istri juga merasakan tidak bisa mencium
bau bauan dan merasakan harumnya bau makanan. Istri merasakan kebingungan setiap
malam dan tidak bisa tidur dan tekanan darah 170/90 mmHg. Suami tidak mempercayai
anya covid 19 dan meruapakan sebuah konspirasi politik, sehingga suami menolak
untuk dilakukan perawatan di rumah sakit walaupun mengalami pneumonia.
Keluarga tetap melakukan aktivitas di masayakat dengan tetap berjualan makanan
kerana pelanggannya yang sudah banyak dan melakukan pengajian serta kegiatan
arisan bersama warga. Klien dan keluarga tidak pernah menggunakan masker apabila
melakukan aktivitas sehari harridan berinteraksi dengan orang banyak.

B. Mengklarifikasi Masalah
Step 1: Klasifikasi istilah kata sulit beserta penjelasannya
No Istilah Pengertian
1 Foto Thorax Foto torak adalah pemeriksaan dengan menggunakan radiasi
gelombang elektromagnetik guna menampilkan gambaran
bagian dalam dada. Melalui rontgen dada, kamu dapat melihat
gambaran jantung, paru-paru, saluran pernapasan, pembuluh
darah dan nodus limfa. (Siti Nurlita)
izin menanmbahkan pemeriksaan menggunakan radiasi
gelombang elektromagnetik atau sinar-X untuk menampilkan
gambar bagian dalam tubuh. (Riris Anggraini)
2 Pneumonia Pneumonia itu adalah gangguan sistem pernafasan yang
gejalanya mirip seperti flu, infeksi yang membuat kantung
udara paru-paru (alveoli) meradang. Radang paru-paru tersebut
membuat kantung udara berisi cairan. atau dikatakan radang
paru-paru. (Riris Anggraini)
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh
infeksi. (Eva Ristiningrum)
Infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di
salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan. Pada
pneumonia, kantung udara bisa berisi cairan atau nanah. Infeksi
dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-
anak, dan lansia di atas 65 tahun. (Dinda Aprilia)
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru,
sehingga menyebabkan kantung udara didalam paru (alveolus)
meradang dan membengkak. (Ghina Farida)
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh
infeksi. Pnumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan
hingga berat. (Siti Nurlita)
3 Konspirasi Konspirasi (political) yaitu kesepakatan antara orang-orang
Politik dengan tujuan mendapatkan kekuatan politik atau memenuhi
tujuan politik. (Eva Ristiningrum)

C. Mendefinisikan Masalah
Step 2 : Mendefinisikan masalah
➢ Istri juga merasakan tidak bisa mencium bau bauan dan merasakan harumnya
bau makanan.
➢ Istri merasakan kebinggungan setiap malam dan tidak bisa tidur dan tekanan
darah 170/90 mmHg.
➢ suami menolak untuk dilakukan perawatan dirumah sakit walaupun mengalami
pneumonia. (Siti Nurlita)
➢ Klien dan keluarga tidak pernah menggunakan masker apabila melakukan
aktivitas sehari hari dan berinteraksi dengan orang banyak. (Eva Ristiningrum)
➢ Klien mengalami mual dan muntah seperti masuk angin (Ibnul Hajar)
➢ Klien mempunyai riwayat pergi ke jakarta pada 7 hari yang lalu setalah pergi
badan terasa tidak nyaman merasa sakit kepala dan mengalami mual muntah,
demam dengan suhu 38˚C, pernafasan = 35 x/menit, hasil foto toraks : klien
menderita pneumonia sedang (Riris Anggraini)

D. Menganilisis Masalah
Step 3 : Brainstorming
➢ Kemungkinan karena kebiasaan pasien dan keluarga yang tidak memakai
masker saat beraktivitas ini yang membuat terinveksi virus tapi belum
menimbulkan gejala. Saat virus tersebut masuk ke dalam saluran pernafasan dan
imun tubuh yang menurun maka virus itu akan berkembang dan menyebabkan
infeksi di paru-paru sehingga cairan plasma dan sel darah merah kapiler masuk.
Yang bisa menyebabkan saturasi oksigen menurun, fungsi paru yang menurun
sehingga menyebabkan sesak nafas. (Riris Anggraini)
➢ Istri merasa tidak dapat mencium bau bauan, demam, dan ketika di periksa
menderita pneunomia itu kemungkinan tanda2 dari gejala covid, apalagi klien
mempunyai riwayat perjalanan 7 hari lalu dijakarta. (Fadlun)
➢ Sesak napas pada suami di karenakan suami mengalami pneumonia sedang.
Karena pernapasan pasien di penuhi cairan. (Liana)

E. Prioritas Masalah (Covid-19)


Step 4 : Menganalisis Masalah
Covid-19 dengan diagnose :
1. Perilaku Kesehatan cenderung beresiko b.d persepsi negatif terhadap pelayanan
kesehatan
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan tidak mempercayai adanya covid-19 dan meruapakan
sebuah konspirasi politik.
- Pasien mengatakan tidak mau dirawat di rs walaupun mengalami pneumonia.
Data Objektif :

- Pasien dan keluarga melakukan aktivitas sehari-hari tanpa menggunakan


masker
- Pasien menolak untuk dilakukan perawatan di rumah sakit walaupun mengalami
pneumonia.

2. Ketidakefektifan pola napas b.d sesak napas


Data Subjekif
- Pasien menyatakan mengalami mual, muntah dan badan terasa seperti masuk
angin.
- Istri Pasien menyatakan tidak bisa mencium bau bauan dan merasakan
harumnya bau makanan.
- Istri pasien menyatakan bahwa merasakan kebingungan setiap malam tidak bisa
tidur dan tekanan darah mncapai 170/90 mmHg
Data Objektif
- Hasil pemeriksaan foto torak pasien menderita pneumonia sedang
- Pasien harus dilakukan perawatan di rumah sakit karena sesak nafas dengan
frekuensi nafas 35 x/menit

3. Ketidakefektifan manajemen Kesehatan keluarga dengan Covid-19


Data Subjektif
- Suami menyatakan tidak mempercayai adanya Covid-19.
Data Objektif
- Keluarga terlihat tetap berjualan, keluarga tidak menggunakan masker saat
beraktivitas, dan masih mengikuti kegiatan bersama warga.
F. Analisis Data

No Data Fokus Etiologi Masalah


1. Diagnosa : Perilaku Kesehatan Persepsi negatif Perilaku kesehatan
cenderung beresiko b.d persepsi terhadap cenderung beresiko
negatif terhadap pelayanan pelayanan
kesehatan kesehatan
Ds :
• Pasien mengatakan tidak
mempercayai adanya covid-
19 dan meruapakan sebuah
konspirasi politik.
• Pasien mengatakan tidak
mau dirawat di rs walaupun
mengalami pneumonia.
Do :
• Pasien dan keluarga
melakukan aktivitas sehari-
hari tanpa menggunakan
masker
• Pasien menolak untuk
dilakukan perawatan di
rumah sakit walaupun
mengalami pneumonia.
2. Diagnosa : Ketidakefektifan pola Sesak napas Ketidakefektifan
napas b.d sesak napas pola napas
Ds :
• Pasien menyatakan
mengalami mual, muntah
dan badan terasa seperti
masuk angin.
• Istri Pasien menyatakan
tidak bisa mencium bau
bauan dan merasakan
harumnya bau makanan. I
• Istri pasien menyatakan
bahwa merasakan
kebingungan setiap malam
tidak bisa tidur dan tekanan
darah mncapai 170/90
mmHg
Do :
• Hasil pemeriksaan foto
torak pasien menderita
pneumonia sedang
• Pasien harus dilakukan
perawatan di rumah sakit
karena sesak nafas dengan
frekuensi nafas 35 x/menit.

3. Diagnosa : Ketidakefektifan Covid-19 Ketidakefektifan


manajemen Kesehatan keluarga manajemen
dengan Covid-19 Kesehatan keluarga
Ds :
• Suami menyatakan tidak
mempercayai adanya
Covid-19.
Do :
• Keluarga terlihat tetap
berjualan, keluarga tidak
menggunakan masker saat
beraktivitas, dan masih
mengikuti kegiatan bersama
warga.
G. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan (NOC) Rencana Tindakan Rasional Implementasi Evaluasi


Keperawatan (NIC)
1 Perilaku Setelah Setelah dilakukannya 1. Dengan 1. Melakukan S:
Kesehatan dilakukannya tindakan keperawatan dilakukan Pendidikan - Pasient
cenderung tindakan keluarga, diharapkan pendidikan kesehatan mengatakan
beresiko b.d keperawatan keluarga mampu : kesehatan 2. Menentukan bahwa ia sudah
persepsi keluarga, Pendidikan kesehatan keluarga pengetahuan faham dengan
negatif diharapkan - Tentukan mampu kesehatan apa yang
terhadap keluarga mampu : pengetahuan berdaya dalam dan gaya diedukasikan
pelayanan - Mampu kesehatan dan gaya melakukan hidup terkait dengan
kesehatan melakukan hidup perilaku saat PHBS. perilaku saat covid 19.
tindakan untuk ini pada individu 2. Hal itu ini pada O:
mengurangi dan keluarga dilakukan individu dan - Pasient dapat
faktor risiko - Tekankan untuk keluarga menjelaskan
(3) pentingnya menambah 3. Menekankan kembali
- Menerapkan mematuhi protokol pengetahuan pentingnya edukasi yang
program kesehatan serta sebagai mematuhi telah diberikan
perawatan (3) - Libatkan individu evaluasi protokol contohnya
- Mampu dan keluarga dalam terhadap kesehatan terkait dengan
menjalankan perencanaan faktor faktor 4. Melibatkan program 5 M
perilaku sehat modifikasi gaya yang memiliki individu dan yang
(3) hidup resiko. keluarga diterapkan
- Mampu 3. Hal itu dalam oleh
meningkatkan dilakukan perencanaan pemerintah
kesehatan (3) Modifikasi perilaku untuk modifikasi A:
- Motivasi pasien melindungi gaya hidup Masalah
terhadap perlunya keluarga dari 5. Memodifikasi tertangani
perubahan perilaku paparan virus perilaku P:
pasien covid 19 6. Memotivasi Hentikan
pasien intervensi
terhadap
- Dukung untuk 4. Hal ini perlunya
mengganti dilakukan perubahan
kebiasaan untuk menjaga perilaku
komunikasi pasien
dalam suatu 7. Mendukung
pengambilan untuk
keputusan mengganti
bersama. kebiasaan
5. Hal ini
dilakukan
untuk
mengubah
pola perilaku
yang salah
pada keluarga.
6. Sehingga
keluarga dapat
mengerti
betapa
pentingnya
perilaku hidup
bersih dan
sehat.
7. Hal itu
dilakukan untk
meningkatkan
motivasi knp
pengembangan
pola perilaku
yang akan
diubah.
2 Ketidakefekti Setelah Setelah dilakukannya 1. Hal itu 1. Memposisika S:
fan pola dilakukannya tindakan keperawatan dilakukan n pasien untuk - Pasient
napas b.d tindakan keluarga, diharapkan supaya ventilasi memaksimalka mengatakan
sesak napas keperawatan keluarga mampu : dapat optimal n ventilasi masih merasa
keluarga, Manajemen Jalan dan adekuat. 2. Membuka sesak nafas
diharapkan Napas 2. Hal itu jalan napas namun dengan
keluarga mampu : - Posisikan pasien dilakukan untuk dengan teknik skala sesak
Status Pernapasan untuk melihat adanya chin lift atau nafas yang
- Kepatenan memaksimalkan sumbatan pada jaw thrust, berkurang.
jalan napas (5) ventilasi jalan nafas atau sebagaimana - pasient
- Frekuensi - Buka jalan napas tidak. mestinya mengatakan
pernapasan (5) dengan teknik chin 3. Hal itu 3. Mengauskult bahwa mual
- Saturasi lift atau jaw thrust, dilakukan untuk asi suara dan muntah
oksigen (5) sebagaimana melihat adanya napas, catat berkurang
- Irama mestinya suara nafas area yang O:
pernapasan (5) - Auskultasi suara tidak normal ventilasinya - Rr 27 x/menit
- Batuk (5) napas, catat area dalam paru atau menurun atau - pasient
yang ventilasinya tidak. tidak ada dan tampak lega
menurun atau tidak 4. Hal itu adanya suara dan sesak
ada dan adanya dilakukan untuk tambahan berkurang
suara tambahan memudahkan 4. Mengelola ditandai
- Kelola udara atau ventilasi. udara atau dengan tidak
oksigen yang 5. Untuk oksigen yang tampak
dilembabkan memotivasi dan dilembabkan pernafasan
sebagaimana mengajarkan sebagaimana cuping hidung
mestinya pada pasient mestinya A:
- Motivasi pasien pengurangan 5. Memotivasi Masalah
untuk bernapas sesak nafas pasien untuk tertangani
pelan, dalam, yang pasient bernapas sebagian
berputar dan batuk rasakan. pelan, dalam, P:
6. Hal ini berputar dan lanjutkan
dilakukan untuk batuk intervensi.
melihat adanya
Monitor Pernapasan perubahan 6. Monitor 1. Memposisik
- Monitor kecepatan, dalam pernapasan an pasien
irama, kedalaman perawatan atau 7. Memonitor untuk
dan kesulitan malah adanya kecepatan, memaksimalka
bernapas keparahan pasca irama, n ventilasi
- Catat pergerakan perawatan. kedalaman dan 2. Memonitor
dada, catat 7. Hal ini kesulitan kecepatan,
ketidaksimetrisan, dilakukan untuk bernapas irama,
penggunaan otot- melihat adanya 8. Mencatat kedalaman dan
otot, bantu napas, kelainan pada pergerakan kesulitan
dan retraksi pada pernafasan dada, catat bernapas
otot khususnya pada ketidaksimetri 3. Memonitor
supraclaviculas organ paru paru, sa, pola napas
dan interkosta 8. Hal ini penggunaan (misalnya,
- Monitor pola napas dilakukan untuk otot-otot, bradipneu,
(misalnya, mengetahui bantu napas, takipneu,
bradipneu, adanya kelainan dan retraksi hiperventilasi,
takipneu, maupun pada otot pernapasan
hiperventilasi, ketidakefektifan supraclavicula kusmaul,
pernapasan pola nafas s dan pernapasan 1:1
kusmaul, pasient. interkosta apneustik,
pernapasan 1:1 9. Hal ini 9. Memonitor respirasi boot
apneustik, respirasi dilakukan untuk pola napas dan pola ataxic
boot dan pola melihat adanya (misalnya, 4. Memonitor
ataxic perubahan bradipneu, kemampuan
- Palpasi gangguan pada takipneu, batuk efektif
kesimetrisan organ paru. hiperventilasi, pasien
ekpansi paru 10. Hal ini pernapasan 5. Memotivasi
- Monitor dilakukan untuk kusmaul, pasien untuk
kemampuan batuk melatih pasient pernapasan 1:1 bernapas
efektif pasien batuk efektif. apneustik, pelan, dalam,
- Catat perubahan 11. Hal ini respirasi boot berputar dan
pada saturasi O, dilakukan untuk dan pola ataxic batuk
volume tidal akhir melihat adanya 10. Mempalpasi
pada CO dan perubahan pada kesimetrisan
perubahan nilai saturasi oksigen ekpansi paru
analisa gas darah pada sebuah 11. Memonitor
dengan tepat perawatan yang kemampuan
telah dilakukan. batuk efektif
pasien
12. Mencatat
perubahan
pada saturasi
O, volume
tidal akhir
pada CO dan
perubahan
nilai analisa
gas darah
dengan tepat
3 Ketidakefekti Setelah Setelah dilakukannya 1. Kaji tingkat 1. Mengetahui S:
fan dilakukannya tindakan keperawatan pengetahuan sejauh mana - Pasient
manajemen
tindakan keluarga, diharapkan pasien dan kemampuan mengatakan
Kesehatan
keluarga keperawatan keluarga mampu keluarga klien dan bahwa
dengan keluarga, Knowledge: health terkait keluarga sekarang sudah
Covid-19
diharapkan promotion Dengan dengan terhadap percaya
keluarga mampu : kriteria hasil: proses proses dengan adanya
Manajemen Diri - Health Education penyakit penyakit covid, setelah
penyakit Akut tentang hipertensi yang spesifik dipaparkan dan
- Monitor tanda - Klien dan keluarga 2. Berikan 2. Memberikan diedukasikan
dan gejala menyatakan edukasi pemahaman terkait jumlah
penyakit (5) pemahaman pasien dan kepada klien pasient covid
- Patuhi tentang penyakit keluarga dan keluarga yang dirawat
peringatan - Klien dan keluarga mengenai terhadap di RS tersebut.
yang mampu tanda dan covid dan
menjelaskan gejala bagaimana
direkomendasi kembali apa yang tentang cara O:
kan (5) dijelaskan perawat pencegahan. mencegah - Pasient
- Mengidentifik covid 19 tampak faham
asi dan aktif
pemahaman bertanya yang
budaya yang menunjukan
dapat rasa ingin tau
mempengaruhi yang tinggi.
pengobatan (5) A:
- Masalah
Kepercayaan teratasi
Mengenai P:
Kesehatan - Hentikan
- Merasa Intervensi
pentingnya
mengambil
tindakan (5)
- Merasa
kontrol
internal
terhadap
tindakan (5)
- Merasakan
manfaat dari
bertindak (5)
- Merasakan
tindakan gaya
hidup dari
tindakan (5)
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan
hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai
penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih
fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).

B. Saran

Penulis mengucapkan bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna sehingga penuh
diharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca sehingga laporan ini bisa
dapat dikatan sempurna. Opini dari para pembaca sangat berarti bagi kami guna
evaluasi untuk menyempurnakan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html
Sumber : Morfi, C. W. (2020). Kajian terkini Coronavirus disease 2019 (COVID-19).
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia, 1(1).
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-
answers-hub/q-a-detail/q-a-coronaviruses#:~:text=symptoms
https://wellness.journalpress.id/wellness/article/download/21026/
https://id.scribd.com/doc/232422852/Pathway-Pneumonia
https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html

Anda mungkin juga menyukai