Aggregat yang menjadi fokus intervensi yaitu siswa kelas 4-5 di SD swasta di
wilayah Cisalak Pasar meliputi SD Bright Kiddie, SD Lentera Insan dan SD
Istiqomah yang berjumlah ± 77 siswa. Hasil pengkajian mengenai PHBS siswa
didapatkan pengetahuan siswa tentang PHBS yang dikategorikan kurang mencapai
53%, sikap kurang dalam ber-PHBS 53,5%, dan perilaku kurang baik dalam ber-
PHBS mencapai 55,5%. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
belum melakukan PHBS dengan baik. Pengetahuan tentang PHBS yang rendah
mengakibatkan sikap dan PHBS siswa juga rendah. Hasil pengisian kuesioner
menunjukkan bahwa PHBS yang paling rendah yaitu mengukur berat badan dan
tinggi badan setiap bulan hanya 37,2% siswa yang melakukannya, selanjutnya adalah
kebiasaan mencuci tangan hanya 55,1%, kemudian memelihara rambut bersih dan
rapi 61,5%, memakai pakaian bersih dan rapi 64,1%, menggunakan jamban bersih
dan sehat 65,4%, memelihara kuku pendek dan rapi 75,6%, berolahraga teratur dan
terukur minimal 2-3x/minggu hanya 79,5% dan memakai sepatu bersih dan rapi
80,8%.
Kejadian penyakit siswa dalam 3 bulan terakhir didominasi oleh ISPA sejumlah
68,8%, sakit gigi 32,5%, ketombe/kutu rambut 32,5%, panas atau demam 28,6%,
gatal pada kulit 18,2%, diare 16,9%, cacingan 9,1% dan thypoid fever 3,9%.. Data
tersebut selaras dengan data Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2014 diketahui
bahwa pola penyakit terbanyak pasien rawat jalan di RS menurut golongan umur 5-
14 tahun adalah ISPA sebesar 32,8%, dermatitis 11%, dan thypoid 4,5%. Sedangkan
pola penyakit pasien rawat inap RS pada golongan umur 5-14 tahun terbanyak adalah
DHF 40%, Thypoid fever 31,7%, gastroenteritis 4,4%, dan ISPA 4,3%.
Hasil observasi terhadap PHBS siswa diketahui bahwa terdapat 6 dari 10 siswa yang
langsung memakan bekal atau makanan yang dibelinya di sekitar sekolah tanpa
mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan, tampak sekitar 10 siswi tidak
mengikuti kegiatan olahraga ketika jam olahraga melainkan berkumpul dan jalan-
jalan di sekitar sekolah, terdapat sekitar 10 siswa yang sedang bermain bola di
lapangan ketika jam olahraga, sisanya jajan di sekitar lapangan olahraga, duduk-
duduk, dan bermain.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 10 siswa terkait motivasi dalam melakukan
PHBS didapatkan bahwa 6 dari 10 siswa menyatakan malas melakukan beberapa
kegiatan PHBS kecuali kalau dipaksa atau dimarahi oleh orang tua. Selain itu 8 dari
10 siswa mengatakan paham tentang beberapa tindakan PHBS seperti mencuci
tangan, membuang sampah, menggosok gigi namun tidak dilaksanakan dengan baik,
6 dari 10 siswa menyatakan jarang mencuci rambut dan kurang memperhatikan
kebersihan kuku, 8 dari 10 siswa menyatakan menggosok gigi dilakukan saat mandi
saja, sedangkan setelah makan atau sebelum tidur jarang dilakukan, 8 dari 10 siswa
menyatakan olahraga hanya dilakukan ketika jam olahraga di sekolah, selebihnya
jarang dilakukan di rumah. Anak-anak lebih suka bermalas-malasan, terbukti dari 10
siswa yang diwawancara, semuanya menyatakan bermain game online hampir setiap
hari dan menggunakan internet kurang lebih 3-4 jam/hari sehingga aktivitas siswa
rata-rata hanya duduk, mengakses internet, tidur, dan bermain bersama teman.
Terkait dengan keterlibatan komunitas, dari hasil wawancara dengan guru didapatkan
bahwa kegiatan UKS yang berjalan yaitu penjaringan, imunisasi dari Puskesmas,
pemeriksaan TB & BB oleh guru tiap semester, penyuluhan ketika ada kunjungan
dari Puskesmas. Wawancara dengan PJ UKS Puskesmas didapatkan hasil bahwa
kendala PJ UKS dalam menjalankan program UKS adalah keterbatasan SDM di
Puskesmas untuk menangani masalah kesehatan siswa, anggaran program untuk
siswa difokuskan hanya untuk kegiatan penjaringan, pelatihan dokter kecil sudah
pernah dilakukan meskipun tidak secara berkala, tindak lanjut hasil penjaringan
siswa salah satunya rujukan namun saat ini belum berjalan.
Analisis Masalah
Data Masalah
Survey: Perilaku kesehatan
1. Pengetahuan siswa tentang PHBS 53% kurang, sikap PHBS siswa 53,5% kurang baik, dan perilaku PHBS siswa 55,5% kurang baik. cenderung berisiko pada
2. Ditemukan keluhan kesehatan tiga bulan terakhir meliputi batuk, flu sejumlah 68,8%, sakit gigi 32,5%, ketombe/kutu rambut 32,5%, demam sebesar siswa SD swasta di
28,6%, gatal pada kulit 18,2%, diare 16,9%, cacingan 9,1% dan thypoid fever 3,9%. wilayah Cisalak Pasar
3. Perilaku mengukur berat badan dan tinggi badan setiap bulan 37,2% siswa yang melakukannya, kebiasaan mencuci tangan 55,1%, memelihara rambut (NANDA, 2015-2017)
bersih dan rapi 61,5%, memakai pakaian bersih dan rapi 64,1%, menggunakan jamban bersih dan sehat 65,4%, memelihara kuku pendek dan rapi 75,6%,
berolahraga teratur dan terukur minimal 2-3x/minggu 79,5% dan memakai sepatu bersih dan rapi 80,8%.
Wawancara:
1. 8 dari 10 siswa paham tentang beberapa tindakan PHBS seperti mencuci tangan, membuang sampah, menggosok gigi, namun tidak dilaksanakan dengan
baik
2. 6 dari 10 siswa menyatakan jarang mencuci rambut dan kurang memperhatikan kebersihan kuku
3. 8 dari 10 siswa menyatakan menggosok gigi dilakukan saat mandi saja, sedangkan setelah makan atau sebelum tidur jarang dilakukan
4. 8 dari 10 siswa menyatakan olahraga hanya dilakukan ketika jam olahraga di sekolah, selebihnya jarang dilakukan di rumah
Observasi:
1. Fasilitas cuci tangan dan sabun belum tersedia dengan baik
2. Terdapat sekitar 6 dari 10 siswa yang langsung memakan bekal makanannya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan
Survey: Defisiensi kesehatan
1. Penyakit terbanyak yang dialami oleh anak usia sekolah dalam 3 bulan terakhir ISPA sejumlah 68,8%, panas/demam sebesar 28,6%, diare 16,9% dan komunitas pada siswa
thypoid 3,9% SD swasta di wilayah
Wawancara: Cisalak Pasar (NANDA,
1. Wawancara dengan guru: Kegiatan UKS yang berjalan yaitu penjaringan, imunisasi dari Puskesmas, pelathian Dokcil, pemeriksaan TB & BB oleh guru 2015-2017)
tiap semester, penyuluhan ketika ada kunjungan dari Puskesmas
2. Wawancara dengan PJ UKS Puskesmas: Keterbatasan SDM di Puskesmas untuk menangani masalah kesehatan siswa, anggaran program untuk siswa
salah satunya yaitu penjaringan, pelatihan dokcil secara berkala, tindak lanjut hasil penjaringan siswa salah satunya rujukan
Observasi:
1. Belum ada data hasil program PHBS siswa melalui kegiatan UKS
2. Belum ada rencana sampai evaluasi program UKS
3. Terdapat ruang UKS di SD Bright Kiddie dan SD Lentera Insan sedangkan SD Istiqomah belum memiliki ruang UKS
4. Sarana & Prasarana yg tersedia di ruang UKS: 1 Kotak obat, 1 Tensimeter, 1 tempat tidur, poster, 1 buku pencatatan, 1 snellen chart, 1 timbangan BB, 1
Pengukur TB
Survey : Gaya hidup monoton
1. Siswa berolahraga 2-3x/minggu baru mencapai 79,5% pada siswa SD Swasta di
Wawancara : wilayah Cisalak Pasar
1. 10 dari 10 siswa menyatakan bermain game online hampir setiap hari dan menggunakan internet kurang lebih 3-4 jam/hari sehingga aktivitas siswa rata- (NANDA, 2015-2017)
rata hanya duduk, tidur, dan bermain bersama teman.
Observasi :
1. Tampak sekitar 10 siswi tidak mengikuti kegiatan olahraga ketika jam olahraga melainkan berkumpul dan jalan-jalan di sekitar sekolah
2. Terdapat sekitar 10 siswa yang sedang bermain bola di lapangan ketika jam olahraga, sisanya jajan di sekitar lapangan olahraga, duduk-duduk, dan
bermain
WoC
Pola asuh orang tua yg belum Kurangnya sarana dan Belum optimalnya program
menanamkan nilai dan norma Kondisi sosial prasarana untuk berperilaku dalam meningkatkan PHBS
terkait perilaku sehat pd anak ekonomi hidup sehat siswa
Menurunnya aktivitas
fisik Defisit perawatan diri
MASALAH
No. A B C D E F G H I J K TOTAL PRIORITAS
KESEHATAN
Perilaku kesehatan
1. cenderung berisiko 4 3 5 4 3 5 4 3 3 3 4 41 1
terkontaminasi
Defisiensi kesehatan
2. 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 35 3
komunitas
3. Gaya hidup monoton 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 38 2
Keterangan Pembobotan
1. Sangat Rendah A = Risiko Terjadi F = Sesuai Dengan Program Pemerintah
2. Rendah B = Risiko Parah G = Tempat
3. Cukup C = Potensial Untuk Pendkes H = Waktu
4. Tinggi D = Minat Masyarakat I = Dana
5. Sangat Tinggi E = Mungkin Diatasi J = Fasilitas Kesehatan
K = Sumber Daya
Prioritas masalah:
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada siswa SD Swasta di wilayah Cisalak Pasar
2. Gaya hidup monoton pada siswa SD Swasta di wilayah Cisalak Pasar
3. Defisiensi kesehatan komunitas di SD Swasta wilayah Cisalak Pasar
Perencanaan
DATA DIAGNOSA NOC NIC
Survey: Domain 1: Promosi Prevensi Primer: Prevensi Primer:
1. Pengetahuan siswa tentang PHBS 53% Kesehatan Setelah dilakukan bimbingan antisipatif 5210: Bimbingan antisipatif (hal. 86)
kurang, sikap PHBS siswa 53,5% kurang diharapkan pengetahuan anak usia sekolah Aktivitas:
baik, dan perilaku PHBS siswa 55,5% Kelas 2: Manajemen meningkat 1. Bantu klien mengidentifikasi
kurang baik. Kesehatan
Domain IV: Pengetahuan kesehatan dan kemungkinan dampak yang akan
2. Ditemukan keluhan kesehatan tiga bulan
terakhir meliputi batuk, flu sejumlah Perilaku kesehatan perilaku terjadi akibat perilakunya terhadap
68,8%, sakit gigi 32,5%, ketombe/kutu cenderung berisiko Kelas S: Pengetahuan kesehatan klien dan keluarga
rambut 32,5%, demam sebesar 28,6%, (001888) hal. 145 1805: Pengetahuan: Perilaku kesehatan 2. Berikan informasi mengenai harapan
gatal pada kulit 18,2%, diare 16,9%, (NANDA) Indikator: yang ingin dicapai dengan perubahan
cacingan 9,1% dan thypoid fever 3,9%. 1. Mengetahui strategi untuk mencegah perilaku
3. Perilaku mengukur berat badan dan tinggi penularan penyakit infeksi (25) 3. Pertimbangkan metode yang biasa
badan setiap bulan 37,2% siswa yang 2. Mengetahui teknik memeriksa kebersihan digunakan klien dalam pemecahan
melakukannya, kebiasaan mencuci tangan diri sendiri (25) masalah
55,1%, memelihara rambut bersih dan 4. Bantu klien untuk memutuskan
rapi 61,5%, memakai pakaian bersih dan
1823: Pengetahuan: Promosi kesehatan bagaimana masalah dipecahkan
rapi 64,1%, menggunakan jamban bersih
dan sehat 65,4%, memelihara kuku 1. Mengetahui perilaku untuk meningkatkan 5. Gunakan contoh kasus untuk
pendek dan rapi 75,6%, berolahraga kesehatan (25) meningkatkan kemampuan
teratur dan terukur minimal 2-3x/minggu 2. Mengetahui screening kesehatan yang pemecahan masalah klien dengan
79,5% dan memakai sepatu bersih dan direkomendasikan (25) cara yang tepat
rapi 80,8%. 3. Mengetahui cara pencegahan penyakit 6. Bantu klien mengidentifikasi sumber
Wawancara: infeksi (25) yang tersedia terhadap tindakan yang
akan dilakukan
1. 8 dari 10 siswa paham tentang beberapa 1855: Pengetahuan: Gaya hidup sehat 7. Latih teknik yang digunakan untuk
tindakan PHBS seperti mencuci tangan,
1. Mengetahui pentingnya melakukan beradaptasi terhadap perubahan
membuang sampah, menggosok gigi,
namun tidak dilaksanakan dengan baik aktivitas fisik teratur (25) perilaku
2. 6 dari 10 siswa menyatakan jarang 8. Sediakan bahan rujukan untuk klien
mencuci rambut dan kurang (bahan pembelajaran, pamflet)
memperhatikan kebersihan kuku 9. Libatkan keluarga maupun orang
3. 8 dari 10 siswa menyatakan menggosok terdekat klien jika memungkinkan
gigi dilakukan saat mandi saja, sedangkan
setelah makan atau sebelum tidur jarang
DATA DIAGNOSA NOC NIC
dilakukan Domain IV: Pengetahuan kesehatan dan 10. 5520: Fasilitasi pembelajaran (hal. 106)
perilaku 11. Aktivitas:
5. 8 dari 10 siswa menyatakan olahraga Kelas R: Health beliefs 1. Pastikan klien siap menerima proses
hanya dilakukan ketika jam olahraga di
sekolah, selebihnya jarang dilakukan di
1700: Health beliefs pembelajaran
rumah Indikator: 2. Tentukan dan tulis tujuan
Observasi: 1. Menerima pentingnya melakukan PHBS pembelajaran yg jelas dan mudah
3. Fasilitas cuci tangan dan sabun belum 2. Menerima dampak apabila tidak melakukan dinilai
tersedia dengan baik PHBS 3. Sesuaikan pembelajaran dg tingkat
4. Terdapat sekitar 6 dari 10 siswa yang 3. Menerima keuntungan dari tindakan pendidikan dan perkembangan klien
langsung memakan bekal makanannya 4. Menerima kontrol internal dari tindakan 4. Buat isi pembelajaran sesuai dg
tanpa mencuci tangan terlebih dahulu 5. Menerima kontrol terhadap kesehatan kemampuan kognitif, psikomotor dan
sebelum makan 6. Menerima penurunan dampak apabila tidak afektif klien
melakukan PHBS 5. Berikan informasi dg urutan yg logis,
7. Menerima peningkatan gaya hidup dari dg cara yg tepat dan merangsang
tindakan melakukan PHBS perubahan perilaku
8. Memiliki kemampuan melakukan PHBS 6. Sesuaikan informasi dg gaya hidup
9. Mengetahui hambatan dalam melakukan dan rutinitas klien sehingga dapat
PHBS dipatuhi
7. Gunakan alat bantu untuk
menggambarkan materi yg penting
dan komplek
8. Gunakan metode yg sesuai dan
bahasa yg umum digunakan
9. Gunakan animasi, pamflet, atau
video dalam menyampaikan materi
dari internet
10. Dorong klien untuk berpartisipasi
aktif dan berbagi pengalaman dalam
proses pembelajaran
11. Gunakan demonstrasi yg sesuai
12.
DATA DIAGNOSA NOC NIC
Prevensi Sekunder Prevensi sekunder:
Domain IV: Pengetahuan kesehatan dan 6520: Skrining kesehatan (hal.422)
perilaku 1. Promosikan pelayanan skrining
Kelas T: Kontrol resiko dan keamanan kesehatan untuk meningkatkan
1908: Deteksi Resiko kesadaran siswa
Indikator: 2. Berikan akses yang mudah untuk
1. Mengenali tanda dan gejala penyakit akibat melakukan skrining baik waktu
PHBS yg rendah (14) maupun tempat
2. Teridentifikasi faktor risiko yang 3. Gunakan alat yang valid dan reliabel
berpotensi menimbulkan masalah PHBS untuk melakukan skrining
(14) 4. Berikan lingkungan yang nyaman
3. Berparstisipasi dalam skrining PHBS selama melakukan skrining
secara berkala sesuai rekomendasi (14) 5. Lakukan pemeriksaan fisik pada
4. Menggunakan pelayanan kesehatan sesuai siswa
dengan kebutuhan (14) 6. Lakukan skrining PHBS siswa secara
rutin
1902: Kontrol Risiko 7. Sampaikan hasil test kepada siswa
Indikator: dan minta siswa untuk mengontrol
1. Mencari informasi saat ini tentang PHBS secara mandiri
(14) 8. Rujuk siswa ke pelayanan kesehatan
2. Teridentifikasi anak usia sekolah yang jika diperlukan
berisiko (14)
3. Teridentifikasi faktor risiko individu (14) Peningkatan efikasi diri (hal. 325)
4. Teridentifikasi kemampuan untuk merubah 1. Bantu siswa untuk berkomitmen
perilaku tentang PHBS (14) terhadap rencana tindakan untuk
5. Memonitor faktor risiko individu (14) mengubah perilaku
6. Komitmen terkait strategi mengontrol 2. Berikan penguatan kepercayaan diri
risiko (14) dalam membuat perubahan perilaku
7. Mengikuti strategi yg dipilih untuk dan mengambil keputusan
mengontrol risiko terkait PHBS (14) 3. Libatkan bermain peran untuk melatih
8. Modifikasi gaya hidup untuk menurunkan perilaku
faktor risiko (14) 4. Berikan penguatan positif dan
9. Berpartisipasi dalam screening PHBS dukungan emosi selama proses
DATA DIAGNOSA NOC NIC
(14) mengubah perilaku
5. Gunakan pernyataan persuasif yg
positif terkait dg kemampuan individu
untuk mengubah perilaku
6. Dukung interaksi dg teman sebaya yg
telah berhasil mengubah perilaku
7910: Konsultasi
Aktivitas:
1. Libatkan semua anggota dalam
program konsultasi
2. Gunakan model yang sesuai untuk
proses konsultasi
3. Kembangkan kontrak waktu secara
tertulis untuk persetujuan dan
mengurangi kesalahpahaman
4. Promosikan kemampuan untuk
mencari bantuan ke fasilitas kesehatan
jika mengalami masalah kesehatan
5. Siapkan laporan akhir yang akan
direkomendasikan
6. Berikan respon secara profesional atas
penerimaan atau penolakan dari klien
c. Hasil
1) 98% (75 siswa) mengikuti
intervensi, dan 2 siswa ijin sakit
2) Peningkatan pengetahuan siswa
mengenai hubungan perilaku
hidup sehat dg kesehatan
individu, gambaran kesehatan
fisik, mental, dan sosial, serta
waktu penting mencari bantuan
layanan kesehatan
c. Hasil
1) 100% (77 siswa) mengikuti
intervensi
2) Peningkatan pengetahuan siswa
dalam mengidentifikasi dampak
positif dari perilaku hidup bersih
dan sehat
Diagnosis Analisis
No Implementasi Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Keperawatan Pendukung Penghambat
3. Memfasilitasi a. Struktur a. Partisipasi aktif dari a. Materi kesehatan Jangka Pendek:
pembelajaran 1) Waktu dan tempat kegiatan telah seluruh siswa belum terintegrasi dg a. Memfasilitasi
(standar 4) disepakati dg guru olahraga di menjadikan kegiatan mata pelajaran pembelajaran ke standar 7
a. Komunikasi pertemuan sebelumnya berjalan dengan baik olahraga sehingga ada b. Koordinasi lebih lanjut
verbal dan non 2) Sarana dan prasarana yang b. Dukungan sarana kecenderungan siswa dengan guru olahraga
verbal untuk mendukung proses pelaksanaan dan prasana seperti untuk lebih untuk keberlangsungan
menolak tindakan keperawatan seperti LCD, speaker, dan mementingkan intervensi ke sesi
perilaku kelas, audio visual, dan LCD peralatan bermain pelajaran lainnya berikutnya
berisiko telah disiapkan 1 hari sebelum oleh pihak sekolah dibanding tentang
b. Demonstrasi intervensi. kesehatan Jangka Panjang:
kemampuan 3) Siswa telah diberikan informasi a. Materi pembelajaran
menolak mengenai intervensi pada sesi tentang PHBS (Standar 1-
perilaku sebelumnya. 8) terintegrasi dengan
berisiko b. Proses mata pelajaran olahraga
Standar 5: 1) Terapi bermain untuk sehingga menjadi acuan
a. Penyakit yang meningkatkan komunikasi verbal dalam telaah kurikulum
dapat dicegah dan non verbal, siswa terbagi agar terintegrasi dg mata
dg perilaku menjadi 4 kelompok di kelas pelajaran siswa sehingga
sehat 2) 100% (77 siswa) mengikuti dapat diaplikasikan untuk
b. Membuat kegiatan bermain untuk meningkatkan status
keputusan yg melakukan screening kebersihan kesehatan dan kualitas
tepat dan diri dalam kelompok pendidikan siswa
menjalaskan 3) 4 kelompok siswa melakukan
dampaknya diskusi mengenai perilaku hidup
terhadap bersih dan sehat yang sudah
kesehatan dilakukan dan yang belum
Standar 6: dilakukan, kelompok yang
Kemampuan mendapatkan nilai tertinggi
mencapai tujuan mendapatkan reward dan
kelompok dg nilai terendah
mendapatkan punihsment
4) 30% (23 siswa) aktif bertanya
selama proses kegiatan.
5) 100% (77 siswa) antusia ketika
diskusi dan bermain
Diagnosis Analisis
No Implementasi Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Keperawatan Pendukung Penghambat
c. Hasil
1) 100% (42 siswa) mengikuti
intervensi
2) Peningkatan pengetahuan siswa
> 2 SD tentang penyakit yg dapat
dicegah dengan perilaku sehat
3) 80% (34 siswa) mampu
mendemonstrasikan komunikasi
verbal dan non verbal dalam
menolak perilaku berisiko
2. Defisiensi 1. Skrining a. Struktur a. Motivasi dan a. Belum ada kader Jangka Pendek:
kesehatan kesehatan 1) Waktu dan tempat kegiatan telah antusiasme dari kesehatan sekolah a. Pelatihan terhadap kader
komunitas di SD dikoordinasikan dengan kepala semua pihak yang sehingga pelayanan kesehatan sekolah untuk
swasta wilayah sekolah, guru UKS, dan guru terlibat kesehatan yang keberlangsungan kegiatan
Cisalak Pasar olahraga 2 hari sebelum b. Adanya dukungan diberikan kepada siswa skrining kesehatan di
intervensi. yang baik dari pihak belum optimal sekolah
2) Sarana dan prasarana yang sekolah b. Belum tercatnya hasil b. Melakukan supervisi atau
mendukung proses pelaksanaan c. Sarana dan prasarana penimbangan BB dan pendampingan terhadap
tindakan keperawatan seperti yang cukup memadai pengukuran TB secara kader dalam melakukan
kelas, penlight, microtoise, yang terdapat di teratur dan rapi. skrining kesehatan terkait
timbangan BB, telah disiapkan 1 sekolah memberikan c. SD Itiqomah belum kondisi kebersihan diri
hari sebelum intervensi. kontribusi yang baik memiliki ruang UKS siswa
3) Siswa telah diberikan informasi dalam melakukan sehingga tempat c. Koordinasi dengan pihak
mengenai kegiatan skrining 1 berbagai kegiatan. pemeriksaan kesehatan puskesmas untuk
hari sebelum kegiatan. terbatas. melakukan supervisi
terhadap kegiatan UKS
b. Proses d. Memberikan motivasi
1) Siswa antusias dan aktif yang kuat bagi guru dan
mengikuti proses kegatan kader kesehatan sekolah
untuk melakukan
c. Hasil pencacatan pengukuran
1) Teridentifikasi kondisi BB dan TB dengan rapi
kebersihan rambut, kuku, gigi dan teratur.
dan mulut
Jangka Panjang:
a. Pihak puskesmas untuk
Diagnosis Analisis
No Implementasi Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Keperawatan Pendukung Penghambat
melakukan supervisi
secara berkala dan
berkelanjutan terhadap
program UKS di sekolah
b. Pihak Puskesmas
melakukan pelatihan
secara berkala dan
berkelanjutan bagi kader
kesehatan sekolah untuk
peningkatan SDM kader
sekolah
c. Pihak puskesmas
melakukan pendampingan
selama kegiatan skrining
minimal 6 bulan sekali
3. Gaya hidup 1. Brain gym a. Struktur a. Motivasi dan a. Jadwal KBM yang Jangka Pendek:
monoton pada 1) Waktu dan tempat kegiatan telah antusiasme dari padat menjadikan Koordinasi dg guru olahraga
siswa SD swasta di dikoordinasikan dengan guru semua pihak yang sumber daya waktu terkait keberlanjutan brain
Cisalak Pasar olahraga di pertemuan terlibat yang kurang memadai gym dilakukan ketika jam
sebelumnya. b. Adanya dukungan untuk memberikan pelajaran olahraga
2) Siswa telah diberikan informasi yang baik dari pihak pelayanan kepada
mengenai kegiatan 1 hari sekolah siswa sehingga Jangka Panjang:
sebelum kegiatan. c. Sarana dan prasarana kegiatan brain gym Koordinasi dengan Puskesmas
yang cukup belum dapat terlaksana khususnya PJ UKS terkait
b. Proses memadai yang di SD Bright Kiddie keberlanjutan intervensi
1) Siswa antusias dan aktif terdapat di sekolah dan SD Lentera Insan
mengikuti proses kegatan memberikan dan baru dapat
kontribusi yang baik terlaksana 2 kali di SD
c. Hasil dalam melakukan Istiqomah
1) 50% (38 siswa) mampu berbagai kegiatan.
mendemosntrasikan brain gym