Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS I

TEORI MODEL ADAPTASI CALLISTA ROY

Dosen Pembimbing:
Yuli Isnaeni, M.Kep.,Sp.Kom.
Disusun Oleh : Kelompok C3

1. Dinda Aprilia (1810201165)


2. Cahyatri Ma’ruf Pertiwi (1810201166)
3. Ibnulhajar Ismal (1810201167)
4. Ghina Farida (1810201168)
5. Anisha Dwiningtyas. AH (1810201169)
6. Hanifah Puji Lestari (1810201170)
7. Siti Nurlita Umagapi (1810201171)
8. Liana Faradita. Aziz (1810201172)
9. Eva Ristiningrum (1810201173)
10. Nur Fakhriyalda Ramdhani (1810201174)
11. Fadlun Firahmiati Amrin (1810201175)
12. Ajeng Pratiwi Nurjanah (1810201176)
13. Riris Anggraini (1810201177)

ILMU KEPERAWATAN
S1 UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdhulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmatnya dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan tugas yang berjudul “Teori Model Adaptasi Callista Roy”.
Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Yuli Isnaeni, M.Kep.,Sp.Kom.
yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah
membantu kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi
dimasa mendatang.

Semoga laporan tugas ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 16 Oktober 2020

Penyusun
A. Teori Model Adaptasi Callista Roy
Teori The Roy Adaptation Model melihat Manusia Sebagai System
Adaptive dimana manusia dianggap sebagai sebuah sistim yang dapat
menyesuaikan diri (adaptive system). Sebagai sistim yang dapat menyesuaikan
diri manusia dapat digambarkan secara holistik (bio, psicho, Sosial) sebagai satu
kesatuan yang mempunyai Input, Control, Proses Feedback, dan Output.

Empat mode adaptif subsistem adalah bagaimana mekanisme regulator dan


kognator dimanifestasikan; dengan kata lain, mereka adalah ekspresi eksternal
dari proses di atas dan proses internal.
a. Mode Fisiologis-Fisik
Proses fisik dan kimiawi terlibat dalam fungsi dan aktivitas organisme
hidup. Ini adalah proses aktual yang digerakkan oleh subsistem pengatur.
Kebutuhan dasar mode ini terdiri dari kebutuhan yang berhubungan
dengan oksigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat, serta
perlindungan. Proses kompleks dari mode ini terkait dengan indera,
cairan dan elektrolit, fungsi neurologis, dan fungsi endokrin.
b. Mode Identitas Kelompok Konsep Diri
Dalam mode ini, tujuan koping adalah memiliki rasa persatuan, yang
berarti tujuan di alam semesta, serta rasa integritas identitas. Ini termasuk
citra tubuh dan cita-cita diri.
c. Mode Fungsi Peran
Mode ini berfokus pada peran primer, sekunder dan tersier yang ditempati
seseorang dalam masyarakat, dan mengetahui di mana dia berdiri sebagai
anggota masyarakat.
d. Mode Interdependensi
Mode ini berfokus pada pencapaian integritas relasional melalui memberi
dan menerima cinta, rasa hormat, dan nilai. Ini dicapai dengan
komunikasi dan hubungan yang efektif.

The Roy’s Adaptation Model”, menjelaskan 4 (empat) elemen essensial dalam


model adaptasi keperawatan yaitu: Manusia, lingkungan, Kesehatan dan
Keperawatan.
1. Keperawatan
Menurut Roy keperawatan didefinisikan sebagai disiplin ilmu dan
praktek. Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi,
mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap
kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk
menyediakan pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan
adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi
keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan
dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari
tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah
mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan adaptasi
dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran
dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada
dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan
energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu
untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan
penyembuhan dan kesehatan.
2. Manusia Sebagai System Adaptive
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistim yang
dapat menyesuaikan diri (adaptive system ). Sebagai sistem adaptif, manusia
dapat digambarkan secara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai
input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Dalam model adaptasi
keperawatan menurut Roy manusia dijelaskan sebagai suatu sistim yang
hidup, terbuka dapat menyesuaikan diri dari perubahan suatu unsur, zat,
materi yang ada dilingkungan. Sebagai sistim yang dapat menyesuikan diri
manusia dapat digambarkan dalam karakteristik sistem, manusia dilihat
sebagai suatu kesatuan yang saling berhubungan antara unit unit fungsionil
atau beberapa unit fungsionil yang mempunyai tujuan yang sama.

3. Kesehatan
Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal
sampai tingkatan tertinggi sehat. Roy mengatakan bahwa sehat merupakan
suatu keadaan dan proses dalam upaya dan menjadikan dirinya secara
terintegrasi secara keseluruhan, fisik, mental dan social. Integritas adaptasi
individu dimanifestasikan oleh kemampuan individu untuk memenuhi tujuan
mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi. Sakit adalah suatu kondisi
ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap rangsangan yang
berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat
individual dipersepsikan oleh individu. Kemampuan seseorang dalam
beradaptasi (koping) tergantung dari latar belakang individu tersebut dalam
mengartikan dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan,
pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain.
4. Lingkungan
Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang
berasal dari internal dan eksternal, yang mempengaruhi dan berakibat
terhadap perkembangan dari perilaku seseorang dan kelompok. Lingkunan
eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima
individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman. Sedangkan lingkungan
internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa
pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses stressor
biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh
individu.manifestasi yang tampak akan tercermin dari perilaku individu
sebagai suatu respons. Dengan pemahaman yang baik tentang lingkungan
akan membantu perawat dalam meningkatkan adaptasi dalam merubah dan
mengurangi resiko akibat dari lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Billy Kusuma. 2017. Apakah yang dimaksud dengan Teori The Roy Adaptation
Model. https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-dengan-teori-the-
roy-adaptation-model/5213/3 di akses pada 16 Oktober 2020

Ns. Vonny Mewo, S.Kep. 2020. Penerapan Adaptasi Calista Roy dalam
Pemberian Asuhan Keperawatan. https://www.koran-
metro.com/2020/01/08/penerapan-teori-adaptasi-calista-roy-dalam-
pemberian-asuhan-
keperawatan/#:~:text=Teori%20adaptasi%20Roy%20merupakan%20teor
i,manusia%20merupakan%20system%20yang%20adaptif diakses pada
16 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai