Anda di halaman 1dari 5

TEORI ADAPTASI ROY

Latar Belakang Pendidikan Roy


Sister Calista Roy mendapat kan gelar Brachelor of Art Nursing tahun 1963 dari Mounth Saint Marys College dan Master of Science in pediatric nursing pada tahun 1966 di University of California Los Angeles. Dia juga menerima Master of Art dalam ilmu sosiologi pada tahun 1975 dan Doctor dalam ilmu sosiologi pada tahun 1977 dari University of California Los Angeles (UCLA). Tahun 1985, Roy memperoleh beasiswa postdoctoral di UCLA, yang ia dapat dari Robert Wood Jhonson Clinical Scholar. Karir professional Roy meliputi bidang pendidikan dan klinik. Posisi guru besar diperoleh dari departemen keperawatan di Mount Saint Marys College, dimana dia menjabat sebagai staf pengajar dan administrasi. Dia sekarang seorang professor teori keperawatan di sekolah keperawatan Boston College. Sebagai guru besar, ia tertarik pada perkembangan ilmu keperawatan sebagai ilmu pengetahuan da disiplin humanistic dan diuji dengan teori dasar yang langsung pada praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan. Di klinik dan penelitian ia berfokus pada keperawtan neurologist, terutama pemulihan kognitif pada pasien cedera kepala.

Sumber Teori Roy


Model adaptasi Roy terhadap keperawatan diperoleh dari karya Hary Helson , mengenai psycophisic pada tahun 1964. Dalam teori adaptasi Helson, respon adaptive merupakan suatu fungsi terhadap stimulus yang datang dan level adaptive. Roy menggabungkan karya Helson dengan defenisi dari Raport dari system dan melihat seseorang sebagai suatu sistem adaptive. Dengan teori Helson sebagai fondasi Roy mengembangkan dan menjelaskan lebih lanjut penggunaan konsep model dan teori dari B.P>Dohrenwend, R.S.Lazarus, N. Malaznik, D.Mechanic, dan H.Selye. Setelah mengembangkan teorinya, Roy mengembangkan modelnya sebgai suatu kerangka kerja untuk praktek, penelitian dan pendidikan keperawatan. Menurut Roy lebih dari 1500 fakultas dan pelajar turut membantu terhadap perkembangan dari model adaptasi ini. Di dalam Introduction to Nursing : An Adaptive Model, Roy membahas self-concept (konsep diri). Ia dan timnya menggunakan karya dari Coombs dan Snygg yang berhubungan dengan konsistensi diri dan faktor utama yang mempengaruhi konsep diri. Teori interaksi social dipersiapkan sebagai teori dasar. Roy mengembangkan nilai dasar kemanusian terhadap modelnya. Model ini menggunakan konsep dari A.H.Maslow untuk meneliti kepercayaan dan nilai-nilai kemanusiaan. Menurut Roy, kemanusiaan dalam keperawatan adalah kepercayaan terhadap kekuatan kreatif yang dimiliki seseorang kearah yang lebih baik. Secara keseluruhan Roy mendekatkan keperawatan di bidang kemanusiaan.

Konsep Dasar dan Defenisi


1. Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input, control proses, output, dan umpan balik.

2. Derajat Adaptasi yaitu perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, stimulus kontekstual, dan stimulus residual dengan standar individual, sehingga manusia dapat berespon adaptive sendiri. 3. Problem Adaptasi didefinisikan sebagai kejadian/situasi yang tidak adekuat (tidak mencukupi) terhadap penurunan atau peningkatan kebutuhan. 4. Stimulus Fokal adalah derajat perubahan atau stimulus yang secara langsung mengharuskan manusia berepon adaptive. Dengan kata lain, stimulus yang langsung beradaptasi dengan seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat terhadap individu. Contoh: kuman penyebab terjadinya infeksi. 5. Stimulus Kontekstual merupakan seluruh stimulus lain yang menyertai dan memberikan kontribusi terhadap perubahan tingkah laku yang disebabkan/dirangsang oleh stimulus fokal. Misalnya, daya tahan tubuh yang menurun karena ingkungan yang tidak sehat. 6. Stimulus Residual menurut Roy merupakan seluruh factor yang mungkin memberikan kontribusi terhadap perubahan tingkah laku akan tetapi belum dapat divalidasi. Misalnya, persepsi klien tentang penyakit, gaya hidup, dan fungsi peran. 7. Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik melalui neural, kemikal dan proses endokrin. 8. Kogntor adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses yang kompleks dari persepsi, informasi, mengambil keputusan dan belajar. 9. Respon Adaptive didefinisikan sebagai respon yang meningkatkan integritas manusia dalam mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, reproduksi yang sangat baik. 10. Model Efektor Adaptive meliputi : fisiologikal, fungsi peran , interdependensi dan konsep diri. Definisi masing-masingnya adalah sebagai berikut : Fisiologis adalah kebutuhan fisilogis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana proses adaptasi dilakukan untuk pengaturan cairan elektrolit, aktifitas dan istirahat, eliminasi, nutrisi, sirkulasi dan pengaturan terhadap suhu, sensasi dan proses endokrin. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individu dalam satu waktu berbentuk :persepsi, partisipasi terhadap reaksi orang lain dan tingkah laku langsung. Termasuk pandangan terhadap fisiknya ( body image dan sensasi diri ) kepribadian yang menghasilkan konsistensidiri, ideal diri, moral dan etika pribadi. Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran yang berhubungan dengan tugasnya di lingkungan social. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain yang penting dan sebagai support system. Di dalam model ini termasuk bagaimana cara memelihara integritas fisik dengan pemeliharaan dan pengaruh belajar.

Asumsi Dasar
Asumsi dari Teori Sistem 1. Sistem adalah satu set unit yang terkait atau menghubungkan, seperti membentuk suatu kesatuan yang utuh.

2. Suatu system adalah kesatuan, dan berfungsi secara utuh berdasarkan atas saling ketergantungan tentang bagiannya. 3. Suatu system mempunyai masukan, keluaran, dan control serta umpan balik. 4. Masukan dalam bentuk standar atau umpan balik sering dikenal sebagai informasi 5. Sistem kehidupan lebih kompleks daripada system mekanik dan mempunyai standar dan umpan balik untuk mengarahkan fungsi mereka sebagai sesuatu yang utuh. Asumsi dari Teori Helson 1. Tingkah laku manusia menghadirkan adaptasi terhadap lingkungan dan kekuatan organ. 2. Prilaku adalah suatu fungsi stimulus dan tingkatan adaptasi, yang merupakan hasil penggabungan efek stimuli fokal, kontekstual, dan residual . 3. Adaptasi adalah suatu proses tanggapan positif terhadap perubahan lingkngan. 4. Tanggapan mencerminkan keadaan organisme ataupun cirri-ciri stimulus, oleh karena itu dianggap sebagai proses aktif. Asumsi dari Kemanusiaan 1. Manusia mempunyai kemampuan kreatif. 2. perilaku seseorang adalah penuh arti dan tidak hanya suatu kejadian penyebab dan akibat. 3. Manusia adalah holistic (menyeluruh) 4. Hubungan antar pribadi adalah penting.

Model Adaptasi Roy


Merupakan model dalam keperawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan prilaku secara adaptif serta mamapu merubah prilaku yang mal adaptive. Empat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi keperawatan adalah : 1) Manusia 2) Lingkungan 3) Kesehatan 4) keperawatan A. Manusia Menurut Roy manusia adalah makhluk biopsikososial yang berinteraksi dengan perubahan lingkungan. Roy mengartikan seseorang sebagai resipien perawatan, sebagai suatu kehidupan yang kompleks, sebagai system adaptive, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses control adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara-cara adaptasi. Lebih spesifik, manusia didefinisikan sebagai sebuah system adaptive

dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adapatasi dalam 4 mode adaptive; fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interpedensi. Sebagai system adaptive manusia digambarkan dalam istilah karakteristik system, jadi manusia dilihat sebagai suatu kesatuan yang saling berhubungan antara unit fungsional untuk beberapa tujuan. B. Lingkungan Menurut Roy, lingkungan adalah semua kondisi, keadaan, dan yang mempengaruhi sekeliling, serta yang mempengaruhi perkembangan tingkah laku seseorang maupun kelompok. Lingkungan adalah input yang masuk ke pada seseorang sebagai system adaptif yang melibatkan factor internal dan eksternal. Semua perubahan lingkungan membutuhkan peningkatan energi untuk beradaptasi terhadap situasi tersebut. C. Kesehatan Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Integrasi adalah sehat, dan kondisi yang tidak integrasi merupakan kondisi yang kurang sehat. Jadi, tidak adanya integrasi menggambarkan tidak adanya kesehatan. Roy memperoleh definisi ini dari pemikiran bahwa adaptasi merupakan suatu proses dari peningkatan fisiologis dan integritas social, dan integritas tersebut menunjukkan suatu kemajuan kondisi yang mengarah pada kesempurnaan atau keutuhan. Di awal kariernya, Roy melihat kesehatan sebagai continuum (rentang) yang bergerak dari keadaan yang tidak sehat ke arah kesehatan optimal. Sebagai manusia, yang bergerak di sepanjang kontinum sehat-sakit, ia menjumpai masalah yang harus di adaptasi. Tidak sehat sehat optimal

Sehat dan sakit merupakan kesatuan dimensi dari pengalaman hidup seseorang. Keperawatan dihubungkan dengan dimensi ini. Ketika mekanisme koping tidak efektif, hasilnya adalah sakit. Timbulnya sehat ketika seseorang beradaptasi secara kontiniu. D. Keperawatan Keperawatan secara umum diartikan sebagai suatu system teori dari pengetahuan yang menentukan sebuah proses dari analisis dan tindakan yang berhubungan dengan perawatan orang sakit atau potensial sakit seseorang. Roy menggambarkan keperawatan sebagai praktek disiplin dan ilmu. Sebagai ilmu keperawatan mengobservasi, mengklarifikasi, dan menghubungkan proses yang secara positif berpengaruh pada status kesehatan. Keperawatan sebagai praktek disiplin, yaitu seluruh pengetahuan keahlian keperawatan yang digunakan untuk menyediakan layanan dasar pada seseorang yang meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan kesehatan yang optimal. Tujuan Keperawatan

Membantu manusia dalam beradaptasi dengan perubahan, terhadap kebutuhan fisiologiis, konsep diri, fungsi peran dan hubungan interdependen selama sehat dan sakit. Peran Perawat Sebagai fasilitator terhadap adaptasi melalui penentuan tindakan pada masingmasing 4 mode adaptif dan ikut serta dengan pengaturan pengaruh stimuli. Tujuan Adaptasi Membantu perkembangan aktivitas keperawatan yang digunakan pada proses keperawatan meliputi; pengkajian, diagnosa keperawatan, tujuan, implementasi, dan evaluasi. Roy menyetujui pendekatan keperawatan secara menyeluruh dilihat sebagai proses untuk mempertahankan keadaan baik dan tingkat fungsi yang tinggi.

Pernyataan Teori
Model Roy berfokus pada konsep adaptasi manusia. Seseorang yang secara kontiniu memeriksa lingkungan dapat merespon dan akhirnya beradaptasi

Input Stimuli Adaptive Level

Control proses mekanisme koping Mekanisme Regulator koping Kognator Regulator


Kognator

Efektor fungsifisiologis fisiologis fungsi konsepdiri diri konsep fungsi peran fungsi peran Independence Independence

Output adaptive dan inadaptive responses

Feedback Gambar: manusia sebagai system adaptive

Anda mungkin juga menyukai