Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Keperawatan Maternitas

1. Sebelum Abad-2
 Persalinan dilakukan oleh dukun
 Dokter dipanggil jika terjadi masalah dalam persalinan
 Tempat persalinan di rumah
 Angka kematian tinggi
 Bayi : lahir premature, dehidrasi, kontak dengan penyakit
 Ibu : perdarahan post partum, infeksi post partum, demam nifas, toxemia

2. Akhir Abad ke-19


 Teknologi sudah berkembang
 Terjadinya dokter dan asisten
 Keperawatan belum terjadi karena :
 Biaya pengobatan masih tinggi
 Fungdi perawat msih berkurang
 Perawatan antenatal sampai pestnatal dilakukan oleh dokter
 Peran ibu dalam persalinan tidak ada
 Angka ke,atian turun secara perlahan.

3. Awal Pertengahan Abad ke-20


 Terjadinya perubahan dalam keperawatan maternitas
 Persalinan dilakukan di RS atau Klinik bersalin
 Terjadi pengontrolan biaya persalinan
 Angka Kematian menurun
 Pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikologis dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh
kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu
dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat
memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan,
memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek
social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan, maka
solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas adalah:

1. Pengembangan pendidikan keperawatan.


Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan
professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan
keperawatan berkelanjutan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM
pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.

2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional


Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi
praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional
dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan
konsumen/klien.

3. Penyempurnaan organisasi keperawatan


Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi
dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu
organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan
kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.

Paradigma Keperawatan Maternitas


Pengertian :

Paradigma merupakan pola atau skema yang mencoba mengorganisasikan atau


menerangkan suatu proses. Paradigma memiliki arti pengetahuan umum dimana didalamnya
terdapat proses ilmiah umum yang secara historis mencerminkan berbagai keberhasilan dalam
suatu disiplin.

Paradigma keperawatan merupakan suatu pedoman yang menjadi acuan dan mendasari
pelaksanaan praktek keperawatan diberbagai tatanan kesehatan. Seperti halnya definisi paradigma
secara umum, maka paradigma keperawatan merupakan serangkaian konsep yang bisa sama dan
terdapat dalam berbagai disiplin keilmuan lain, tetapi tidak memiliki definisi umum yang dapat
berlaku secara universal. Paradigma ini terdiri dari empat komponen yaitu manusia, sehat dan
kesehatan, masyarakat dan lingkungan, serta komponen keperawatan.

1. Manusia
a. Memiliki karakteristik biokimiawi, fisiologi interpersonal dan kebutuhan dasar hidup
yang selalu berkembang.
b. Perkembangan terjadi melalui interaksi dengan orang lain yang mampu memenuhi
kebutuhan dirinya atau pengalamannya.
c. Kebutuhan manusia di organisasikan meliputi perilaku serta berdasarkan pengalaman
masa lalu.
d. Memiliki kehidupan yang seimbang sebagai sarana pertahanan diri dan upaya mengurangi
kecemasan akibat kebutuhan yang tak terpenuhi.

2. Lingkungan
a. Merupakan factor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
b. Lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh terhadap
penyakit.
c. Perawat bertanggung jawab dalam tatanan pengobatan yang merupakan bagian dari
lingkungan fisik dan social.
d. Lingkungan dibagi dalam 2 aspek, yaitu :
1. Aspek tekstruktur :
Alat
Terapi
Aluran
2. Aspek tidak tekstruktur :
Interaksi antara perawat dengan klien dan dengan lingkungan sekitar.
3. Sehat
a. Merupakan symbol perkembangan kepribadian dan yang berlangsung secara terus
menerus menuju kehidupan yang kreatif.
b. Perikaku sehat : perilaku pemenuhan kebutuhan kepuasan kesadaran diri dan
integrasi pengalaman, misalnya pengalaman sakit.
c. Manusia sehat berarti manusia yang tidak memiliki ansietass/ketegangan.
d. Intervensi keperawatan berfokus pada proses membina hubungan saling percaaya
guna mengurangi ansietas.

4. Keperawatan
Keperawatan ibu merupakan keperawatan pelayanan yang professional yang ditujukan kepada
wanita usia subur pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40
hari,beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan
adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistic dengan selalu menghargai klien
dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan
yang sesuai untuk dirinya.

Anda mungkin juga menyukai