Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

D DENGAN DIAGNOSA MEDIS


DIARE
DI RUANG ABIMANYU RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 25-28 FEBRUARI 2014

Oleh :

Ni Luh Putu Kusuma Sari Dewi (17.321.2693)

Ni Made Anggi Febrianti (17.321.2694)

Ni Made Ayu Priyastini (17.321.2695)

Ni Made Septyari (17.321.2696)

Ni Nengah Ayu Sudiantari (17.321.2697)

Ni Putu Ayu Wismaya Dewi (17.321.2698)

Ni Putu Chandra Wati (17.321.2699)

Ni Putu Eva Pradnyayanti (17.321.2700)

Ni Putu Linda Kusuma Wardani (17.321.2701)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2017/2018
Asuhan Keperawatan Pada An.D dengan Diagnosa Medis Diare
Di Ruang Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar
Tanggal 25-28 Februari 2014

I. Identitas Pasien

Nama : An.D
No.RM : 478661
Tempat/Tgl lahir : Singakerta/ 15 juni 2008
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Bali
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Indonesia dan Bali
Agama : Hindu
Nama orangtua/wali : Tn.T
Pendidikan orangtua/wali : SMA
Pekerjaan orangtua/wali : Buruh
Alamat./ No.tlp : Singakerta-Ubud
Tanggal MRS : 24 Februari 2014
Tanggal pengkajian : 25 Februari 2014

II. Keluhan Utama


a. Saat MRS : Pasien datang dengan keluhan muntah-
muntah dengan konsistensi agak cair dan
berwarna bening kekuningan serta diare ± 5
kali sejak jam 8 pagi dengan konsistensi
cair tanpa ampas, dan tidak ada darah

b. Saat pengkajian : Saat dilakukan pengkajian pasien masih


merasa sakit pada perutnya
P: nyeri timbul karena gerakan peristaltik
usus yang meningkat
Q: rasa nyeri seperti melilit
R: nyeri dirasakan pada bagian abdomen
S: skala nyeri 4 (skala wajah)
T: nyeri timbul saat ingin defekasi

III. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Keluarga mengatakan pada pukul 08.00 pagi pasien mengalami muntah ±
8 kali dan mencret ± 5x, sebelumnya keluarga membawa pasien ke
Puskesmas II Ubud untuk mendapatkan pertolongan pertama sebelum
dirujuk ke UGD RSUD Sanjiwani sesaat setelahnya 11.00 (24/2/2014),
setelah di UGD pasien sempat mencret lagi dengan feses cair, tidak
nampak darah.

IV. Riwayat Kesehatan Masa lalu


a. Pre Natal
Ketika hamil ibu pasien mengaku tidak pernah merokok atau minum
minuman beralkohol.
b. Intra dan Post Natal
1. Lama persalinan : ± 5 jam
2. Saat persalinan : Ibu pasien mengatakan
persalinannya cukup umur
3. Komplikasi persalinan : Ibu pasien mengatakan tidak ada
masalah dalam persalinan
4. Terapi yang diberikan : Ibu pasien mengatakan lupa obat
apa saja yang telah diberikan
5. Cara melahirkan : Normal
6. Tempat melahirkan : Bidan

Post natal

1. Usaha nafas : Tanpa bantuan


2. Kebutuhan resusitasi : Ibu pasien mengatakan saat pasien
lahir tidak menggunakan alat bantu
nafas
3. Apgar skor : 8
4. Bayi langsung menangis : Ya
5. Tangisan bayi : Kuat
6. Obat-obatan yang dibeerikan
Setelah lahir : Ibu pasien mengatakan tidak ingat
7. Trauma lahir : Tidak ada
8. Narkosis : Tidak ada
9. Keluarnya urin/BAB : Ada
10. Respon psikologis atau prilaku yang bermakna : Ibu pasien
mengatakan saat anaknya telah lahir dan disedot cairan dimulutnya
langsung menangis
c. Penyakit yang pernah diderita : Ibu pasien mengatakan sebelumnya
tidak pernah sakit diare sampai
MRS, biasanya sembuh setelah
berobat di Puskesmas
d. Hospitalisasi : Ibu pasien mengatakan pasien baru
pertama kali dirawat di Rumah Sakit
e. Operasi : Ibu pasien mengatakan anaknya
tidak pernah di operasi
f. Injuri/kecelakaan : Ibu pasien mengatakan bahwa
pasien tidak pernah mengalami
kecelakaan
g. Alergi : Ibu pasien mengatakan pasien tidak
memiliki alergi terhadap obat
ataupun makanan
h. Imunisasi : Ibu pasien mengatakan anaknya
telah mendapatkan imunisasi
lengkap sesuai jadwalnya
i. Pengobatan : Ibu pasien mengatakan jika pasien
sakit biasanya akan diajak berobat
ke Puskesmas

V. Riwayat Pertumbuhan
Ibu pasien mengatakan pasien lahir cukup bulan yaitu 9 bulan. Berat badan
lahirnya 3,6 kg dengan panjang 46 cm. pasien tidak pernah mengalami
penurunan berat badan akibat sakit atau hal lain. Saat ini berat badan dan
tinggi badannya (BB=14,3 kg dan TB = 112cm) sesuai dengan usianya.
Tidak ada masalah tumbuh kembang

VI. Tingkat Perkembangan


a. Sosial
Ketika pertama-tama datang, pasien terlihat tertutup dan rewel, namun
ketika ditanya oleh perawat maupun keluarga dari pasien, pasien mau
menjawabnya. Pasien mampu menyebutkan nama temannya serta
memakai pakaian sendiri
b. Motorik halus
Pasien dapat menggambar bentuk yang diperlihatkan dengan benar
c. Motorik kasar
Pasien mampu berdiri pada 1 kaki selama 5 detik seperti seharusnya
perkembangan motorik kasar pada usianya
d. Bahasa
Pasien sudah mampu berbahasa dengan benar. Pasien dapat
menyebutkan 4 warna dan seluruh bahasanya dapat dimengerti

VII. Riwayat Sosial


a. Pengasuh : Ibu pasien mengatakan
dirinya dan suaminya yang
mengasuh pasien
b. Pembawaaan secara umum : Pasien nampak menangis
dan rewel ketika akan
dimasukan infus ataupun
dirawat selang infusnya
c. Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu pasien mengatakan
hubungan pasien dengan
keluarganya harmonis,
pasien mempunyai seorang
kakak perempuan yang
sering menemaninya
bermain/belajar
d. Hubungan dengan teman sebaya : Ibu pasien mengatakan
pasien memiliki cukup
banyak teman disekolahnya.
Saat di RS pasien belum
mampu akrab dengan teman
sebayanya.

VIII. Riwayat Keluarga


a. Sosial Ekonomi
Ibu pasien mengatakan ia dan suaminnya bekerja sebagai buruh namun
penghasilannya tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhannya serta
keluarga. Biaya RS pasien ditanggung oleh JKBM
b. Lingkungan Rumah
Pasien serta keluarga tinggal dalam keluarga besar dengan 4 kepala
keluarga didalamnya serta seorang kakek dan nenek. Keluarga mengaku
dirumah telah menerapkan pola bersih.
c. Penyakit keluarga
Orang tua pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, ataupun asma.
IX. Pola kesehatan
a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Orang tua pasien mengatakan ia dan keluarganya selalu berusaha menjaga
kesehatan anak dan keluarga, makanan yang dimasak pun selalu
diusahakan untuk memenuhi nutrisi keluarganya, dan apabila sakit terlebih
anaknya, pasien akan langsung mencari bantuan kesehatan seperti
puskesmas/ dokter swasta.
b. Nutrisi (makanan dan cairan)
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien makan 3x sehari porsi
sedikit saat pagi dan porsi biasa saat siang serta sore hari,
pasien minum air kurang lebih 800cc.
Saat sakit : saat sakit ibu pasien mengaku pasien dipaksa untuk makan
karena tidak mau makan, pasien tidak mau makan karena
mengeluh nyeri pada perut dan merasa mual. Pasien makan
3x namun hanya kurang lebih 1/3 porsi saja, pasien minum
kurang lebih 400 cc air, pasien sempat muntah kurang lebih
60cc (3x).
Antopometri : Berat Badan = 14,3 kg, Tinggi Badan =
112 cm
Biomikel : Hasil pemeriksaan lab dinyatakan tidak
ditemukan masalah dalam feses pasien.
Keadaan Klinis:
Subjektif : Pasien mengatakan keadaannya
masih tidak baik.
Objektif : Pasien terlihat masih rewel dan
gelisah
Diet :-
Lingkungan :-
Kelelahan :-
c. Aktivitas
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien sudah bisa makan sendiri,
namun pasien masih dimandikan oleh ibunya, pasien juga
masih dibantu untuk memakai baju.
Saat sakit :
Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri
Makan/ minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ ROM √
0 = Mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu alat dan
orang lain, 4 = tergantung total
Saat sakit pasien dibantu untuk makan karena pasien sulit untuk makan
dan merasa mual dan nyeri pada perutnya sehingga dipaksa dan dibantu
untuk makan.
d. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien tidak mempunyai masalah
tidur, pasien tidur pada malam hari pukul 21.00 dan bangun
pukul 06.00, sedangkan tidur siang kurang lebih 1-2 jam.
Saat sakit : ibu pasien mengatakan saat di RS pasien tidur lebih cepat,
yakni pukul 19.00 dan bangun pukul 06.00 tidak ada
keluhan saat bangun.
e. Eliminasi
Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya BAB 1x sehari tanpa
keluhan dan BAK 4-5 x sehari
Saat sakit : ibu pasien mengatakan pasien BAB sampai 6x dengan
konsistensi cair tidak terdapat darah pada feses sedangkan
BAK nya kurang lebih 3x
f. Pola hubungan
Sebelum sakit : di rumah pasien tinggal bersama ayah, ibu, saudara
perempuan, paman, bibi, serta sepupu-sepupunya, pasien
biasa bermain bersama kakak dan sepupu-sepupunya
tersebut.
Saat sakit : ibu pasien mengatakan pasien biasanya dijenguk oleh
kakak maupun kerabatnya yang lain pasien.
g. Koping
Ibu pasien mengatakan pasien rewel dan gelisah mengalami keluhan yang
dirasakannya.
h. Kognitif dan persepsi
Kognitif : orang tua pasien mengatakan bahwa kesehatan merupakan
aset yang berharga dan harus dijaga.
Persepsi : panca indera pasien masih berfungsi dengan baik dan
tidak ada gangguan.

i. Konsep diri
Orang tua mengatakan pasien adalah seorang anak berusia 4 tahun, jenis
kelamin laki-laki, dan merupakan anak ke2 dari 2 bersaudara, orang tua
mengaku tidak malu dengan kondisi anaknya, orangtua pasien berharap
agar anaknya dapat segera sehat kembali.
j. Seksual
Ibu pasien mengatakan pasien berjenis kelamin laki-laki.
k. Nilai

X. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum : pasien Nampak lemas dan berbaring di tempat


tidur, terpasang infus pada tangan kiri, pasien
nampak rewel dan menangis ketika didekati tim
medis.
Tingkat kesadaran : composmentis, GCS 15 (E4V5M6)
BB : 15,3Kg N : 92x/m T : 37oC
TB : 112Cm RR : 20x/m
b. Kulit
Inspeksi : Tidak namapak luka/ bekas luka pada kulit, tidak terlihat
adanya hiperpigmentasi. Kulit berwarna sawo matang.

Palpasi :
- Turgor kulit elastic
- CRT < 2 detik
- Akral teraba hangat
- Tidak teraba nyeri tekan
c. Kepala
Inspeksi :
- Bentuk kepala simetris (normochepali)
- Tidak nampak lesi
- Tidak nampak ubun-ubun cekung
- Persebaran rambut merata
Palpasi :
- Tidak teraba nyeri tekan
- Tidak teraba ubun-ubun cekung
- Tidak teraba benjolan/masa
d. Mata
Inspeksi :
- Konjungtiva ananemis
- Sclera anikterik
- Tidak terlihat edema palpebra
- Pupil isokor
- Tidak terdapat strabismus/nistagmus
Palpasi :
- Tidak teraba nyeri tekan
- Tidak teraba benjolan
- Tidak teraba peningkatan TIO
e. Telinga
Inspeksi :
- Kedua telinga nampak simetris
- Tidak nampak adanya serumen
- Tidak terlihat adanya benjolan
Palpasi :
- Tidak teraba nyeri tekan pada tragus
- Tidak teraba adanya masa
f. Hidung
Inspeksi :
- Bentuk hidung simetris
- Tidak nampak adanya secret
- Tidak terdapat pernafasan cuping hidung
Palpasi :
- Tidak teraba masa/benjolan
- Tidak teraba nyeri tekan
g. Mulut
Inspeksi :
- Tidak nampak lesi
- Tidak nampak gusi berdarah
- Mukosa bibir lembab
- Tidak nampak stomatitis
Palpasi :
- Tidak teraba benjolan/masa
- Tidak terdapat nyeri tekan
h. Leher
Inspeksi :
- Tidak nampak lesi
- Tidak nampak hiperpigmentasi
- Tidak nampak kemerahan
- Tidak terlihat pembesaran vena jugularis
Palpasi :
- Tidak terdapat nyeri tekan
- Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
i. Dada
Inspeksi :
- Pergerakan dada nampak simetris
- Tidak terlihat pernafasan intercosta
- Tidak nampak retraksi dada
- Tidak nampak bekas luka
Palpasi :
- Tidak teraba benjolan/masa
- Tidak teraba nyeri tekan
- Teraba vocal premitus pada kedua lapang paru
Perkusi:
- Terdengar suara sonor di kedua lapang paru
Auskultasi:
- Terdengar suara nafas vesikuler
Jantung :
Palpasi :
- Tidak teraba nyeri tekan
- Tidak teraba benjolan/masa
Perkusi :
- Suara dullness di ICS 3-5
Auskultasi:
- Terdengar suara S1S2 tunggal regular, tidak terdengar suara
tambahan
j. Abdomen
Inspeksi :
- Perut nampak simetris
- Tidak nampak luka/bekas luka
Auskultasi :
- Bising usus 35 x/ menit
Palpasi :
- Teraba distensi pada abdomen
- Ketika dilakukan palpasi pasien mengaku nyeri
Perkusi :
- Terdengar suara timpani
k. Genetalia
Inspelsi :
- Genetalia nampak lengkap
- Kebersihan cukup
Palpasi :
- Tidak teraba masa/benjolan
- Tidak teraba nyeri tekan
l. Ekstremitas
Atas dan bawah
Inspeksi :
- Tidak nampak lesi
- Tidak nampak sianosis
- Terpasang infuse di tangan kiri
Palpasi :
- Akral teraba hangat
- Turgor kulit elastic
- CRT < 2 detik
- Tidak teraba piting edema
XI. Pemeriksaan Diagnostik Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 25 Februari 2014
Result Unit Expected Values
WBC 14,5 10 ̂ 3/µL 3,6 – 11,0
GRA 12,0 10 ̂ 3/µL 1,8 – 7,7
HGB 12,0 g/dL 3,2 – 17,3
HCT 37,3 % 40,0 – 52,0

XII. Terapi yang Diperoleh

No Nama Obat Dosis Golongan


1 IVFD RL 20 tpm
2 Paracetamol syrup 3 cth x1 Antipiretik
3 ¼ L-Bio 2x1 sct 10 mg Probiotik
4 Zinx 1x1 tablet 20 mg
XIII. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS :pasien mengatakan Infeksi bakteri Nyeri akut
perutnya terasa nyeri
(sakit) Peningkatan
DO : peristaltic usus
P: nyeri timbul karena sebagai respon untuk
gerakan peristaltik usus melawan
yang meningkat
Q: rasa nyeri seperti Merangsang reseptor
melilit dan diremas nyeri
R: nyeri dirasakan pada
bagian abdomen Nyeri akut
S: skala nyeri 4 (skala
wajah)
T: nyeri timbul saat
ingin defekasi

2 DS :ibu pasien mengatakan Distensi abdomen Ketidakseimbangan


pasien hanya nutrisi kurang dari
menghabiskan ± 1/3 Anorexia kebutuhan tubuh
porsi dari makanan
yang diberikan Ketidakseimbangan
DO : - Pasien tampak nutrisi kurang dari
dipaksa untuk kebutuhan tubuh
makan
- Pasien terlihat
menghabiskan
hanya sedikit
makanan yang
diberikanPasien
nampak menolak
ketika disuapi
3 DS :ibu pasien mengatakan Infeksi bakteri/ virus Risiko kekurangan
pasien BAB sudah ± volume cairan
6x sejak tiba di RS Peningkatan
DO : - Pasien sempat muntah peristaltic usus dan
dengan mengeluarkan peningkatan sekresi
air ± 20 cc (menurut asam lambung
pengalaman ibunya
muntah sudah dialami Risiko kekurangan
3x) volume cairan
- HCT = 37,3 %
(Nilai rujukan
40,0 – 52,0)

XIV. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

1. Nyeri akut berdasarkan peningkatan peristaltic usus ditandai dengan


pasien nampak meringis sambil memegangi perutnya
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ditandai dengan
anoreksia, makan hanya dihabiskan sebanyak 1/3 porsi
3. Risiko kekurangan volume cairan ditandai dengan peningkatan
pengeluaran cairan melalui feses dan muntah.
XV. Rencana Keperawatan
No Dx Tujuan dan KH Intervensi Rasional Ttd
1 1 Setelah 1. Kaji lokasi nyeri, 1. Pasien dengan
dilakukan asuhan intensitas dan diagnose medis
keperawatan karakteristik nyeri diare mengalami
selama 3x24 jam 2. Observasi adanya nyeri akut pada
diharapkan nyeri petunjuk nonverbal abdomen sehingga
berkurang atau mengenai pasien menunjukan
terkontrol ketidaknyamanan skala nyeri pada
dengan KH : terutama pada wajah.
- Ekspresi mereka yang tidak 1. Pasien dengan
nyeri wajah dapat diagnose medis
menjadi tidak berkomunikasi diare mengalami
ada secara efektif nyeri akut
- Tidak adanya 3. Kurangi atau sehingga
ketegangan eliminasi faktor- menimbulkan
otot faktor yang dapat peningkatan
mencetuskan atau gerakan
meningkatkan nyeri peristaltic usus
(misalnya, dan
ketakutan, menyebabkan
kelelahan, keadaan ketegangan otot.
monoton, dan
kurang
pengetahuan.)
4. Berikan informasi
mengenai nyeri,
seperti penyebab
nyeri, berapa lama
nyeri akan
dirasakan, dan
antisipasi dari
ketidaknyamanan
akibat prosedur.
5. Ajarkan prinsip-
prinsip manajemen
nyeri.
6. Kolaborasi dengan
pasien, orang
terdekat, dan tim
kesehatan lainnya
untuk memilih dan
mengimplementasik
an tindakan penurun
nyeri
nonfarmakologi,
sesuai kebutuhan.
7. Beri tahu dokter jika
tindakan tidak
berhasil atau jika
keluhan pasien saat
ini berubah
signifikan dari
pengalaman nyeri
sebelumnya.

2 2 Setelah 1. Monitor kalori dan 1. Pasien dengan


dilakukan asuhan asupan makanan diagnosa medis
keperawatan 2. Lakukan atau bantu diare mengalami
selama 3x24 jam pasien terkait ketidakseimbang
diharapkan dengan perawatan an nutrisi
nutrisi terpenuhi mulut sebelum sehingga asupan
dengan KH : makan makanan dan
- Asupan 3. Bantu pasien untuk cairan secara oral
makanan mengakses tidak sepenuhnya
secara oral program-program adekuat.
sepenuhnya gizi komunitas
adekuat 4. Beri arahan bila
- Asupan diperlukan
cairan secara 5. Tentukan apa yang
oral menjadi preferensi
sepenuhnya makanan bagi
adekuat pasien
6. Tentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrisi yang
dibutuhkan untuk
memenuhi
persyaratan gizi
3 3 Setelah 1. Jaga intake atau 1. Pasien dengan
dilakukan asuhan asupan yang akurat diagnosa medis
keperawatan dan catat output diare mengalami
selama 3x24 jam pasien resiko
diharapkan 2. Monitor status kekurangan
pasien tidak hidrasi (misalnya: volume cairan
mengalami membran mukosa sehingga
kekurangan lembab, denyut keseimbangan
volume cairan nadi adekuat, dan intake dan output
dengan KH : tekanan darah cairan dalam 24
- Keseimbangan ortostatik) jam terganggu
intake dan 3. Monitor tanda- 2. Pasien dengan
output dalam tanda vital pasien diagnosa medis
24 jam tidak 4. Dukung pasien dan mengalami
terganggu keluarga untuk resiko
- Kelembaban membantu dalam kekurangan
membran pemberian makan cairan sehingga
mukosa tidak dengan baik cenderung
terganggu 5. Berikan diuretik mengalami
yang diresepkan gangguan
kelembaban
membran
mukosa

XVI. Implementasi Tindakan Keperawatan


Hari/Tgl No Implementasi Evaluasi Proses Ttd
Dx
Selasa, 1 - Mengkaji lokasi - DS : Pasien mengatakan sakit
25-2-2014 nyeri, intensitas pada perutnya terasa seperti
Pkl. 12.15 dan karakteristik diremas- remas
nyeri - DO :
P: nyeri timbul karena
gerakan peristaltik usus
yang meningkat
Q: rasa nyeri seperti
melilit dan diremas-remas
R: nyeri dirasakan pada
bagian abdomen
S: skala nyeri 4 (skala
wajah)
T: nyeri timbul saat ingin
defekasi

Pkl. 12.30 1 - Melakukan - DS :


pengamatan - Pasien mengaku masih
dengan melihat sakit pada perutnya
skala nyeri pada - DO :
wajah pasien P: nyeri timbul karena
gerakan peristaltik usus
yang meningkat
Q: rasa nyeri seperti
melilit dan diremas-remas
R: nyeri dirasakan pada
bagian abdomen
S: skala nyeri 4 (skala
wajah)
T: nyeri timbul saat ingin
defekasi

Pkl. 12.45 2 - Melakukan - DS :


tindakan oral - Pasien mengatakan
hygiene kepada kondisi mulut terasa
pasien sesuai segar
prosedur - DO :
- Kondisi oral pasien
tampak bersih

Pkl.13.00 2 - Mengkaji makanan DS : - Ibu pasien mengatakan


yang diberikan pasien mau makan ± ½
kepada pasien porsi lebih karena disuapi
kemudian catat sedikit-sedikit.
apakah sudah DO : -Tampak makanan masih
memenuhi sisa sedikit.
persyaratan gizi
Pkl. 14.00 3 - Periksa TTV pasien - DS : -
- DO :
- N : 92x/m
- T : 37oC
- RR : 20x/m

Rabu, 1 - Mengkaji kembali - DS :


26-2-2014 tingkat skala nyeri - Pasien mengatakan
Pkl 19.40 pasien nyeri sudah tidak
begitu terasa
- DO :
P: nyeri timbul karena
gerakan peristaltik usus
yang meningkat
Q: rasa nyeri seperti
melilit dan diremas-remas
R: nyeri dirasakan pada
bagian abdomen
S: skala nyeri turun
menjadi 2 (skala wajah)
T: nyeri timbul saat ingin
defekasi

Pkl. 19.50 3 - Mengkaji balance - DS : -


cairan - DO : - Pasien mendapat
infus RL 20 tpm flash
ke III sisa 300 cc
- Dari jam 6 kemarin
pasien minum ± 600 cc
{15 x 15 (BB)}
- IWL = 24 jam
225
= = 9,4 cc
24

Balance cairan =
Intake = output
1900 cc = 750 + 200 +
800 (+ BAK)
1900 cc = 1750 cc
= 150

Jumat 1 - monitor nyeri - DS :

28/02/14 pasien - Pasien mengatakan

08.00 sudah tidak


merasakan nyeri lagi
- DO :
P: nyeri yang timbul
karena gerakan peristaltik
usus yang meningkat
sudah menghilang
Q: rasa nyeri seperti
melilit dan diremas-remas
sudah tidak ada lagi
R: nyeri yang dirasakan
pada bagian abdomen
sudah menghilang
S: skala nyeri 0 (skala
wajah)
T: nyeri timbul saat ingin
defekasi sudah menghilang
08.30 2 - Mengkaji tingkat - DS :
pemenuhan - Pasien mengatakan
nutrisi : sudah bisa makan
antropometri dan dengan tenang dan
nafsu makan. teratur
- DO :
- Pasien tampak
menikmati
makanannya
- BB = 15 kg.

08.40 3 - Memantau tanda- DS : -


tanda vital. DO : - N : 84 x/menit
S : 36,6 º C
RR : 20 x/menit

- dehidrasi (ubun- DS : -
ubun, turgor kulit, DO : - Turgor elastis.
mata). - Mata tidak cekung.
- Ubun-ubun tidak cekung.
XVII. Evaluasi

Hari/ Tgl No Dx Evaluasi TTD


27/02/14 1. S : Pasien mengatakan tidak ketika ditanya perutnya masih
07.00 terasa sakit.
O : Pasien tampak rileks.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi klien.

28/02/14 2. S : Ibu pasien masih mengatakan makanan dihabiskan ½ porsi


08.00 lebih.
O : - Porsi makanan yang disediakan tampak hanya tersedia
sedikit.
- Pasien sudah tidak mual dan muntah lagi.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi klien.

28/02/14 3. S:-
08.00 O : - Turgor kulit elastis
- N : 84 x/menit
S : 36,6 º C
- Ubun-ubun tidak cekung.
- Mata tidak cekung.
- Interval cairan tidak kurang dari 200 cc.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi klien.

Anda mungkin juga menyukai