Anda di halaman 1dari 5

Teori Adaptasi Roy di Komunitas

Teori model adaptasi yang merupakan teori Calista Roy membahas tentang
bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara mempertahankan
perilaku secara adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Roy menjelaskan bahwa manusia
adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang utuh. Dalam memenuhi
kebutuhan manusia selalu di hadapkan berbagai persoalan yang kompleks. Dalam
menghadapi persoalan tersebut Roy mengemukakan teori adaptasi. Adaptasi merupakan
proses positif individu, keluarga, kelompok atau masyarakat terhadap perubahan lingkungan.
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari aplikasi model
konseptual keperawatan komunitas menurut Roy adalah individu atau manusia di dalam
sebuah komunitas harus mampu untuk mempertahankan perilaku adaptif dengan tujuan untuk
kelangsungan kehidupan, perkembahangan dan reproduksi dan merubah perilaku maladaptif
di komunitas.

Perawat dalam melaksanakan praktiknya harus mengacu pada model konsep dan teori
keperawatan yang sudah ada. Konsep, teori dan model keperawatan digunakan sebagai dasar
dalam menyusun kerangka kerja praktik keperawatan. Konsep Calista memiliki empat konsep
sentral yang meliputi : manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Empat elemen
tersebut saling mempengaruhi satu sama lain karena merupakan suatu sistem, yaitu:

1. Manusia

Roy menyatakan bahwa manusia meruapakan fokus utama yang perlu diperhatikan
karena manusia sebagai penerima asuhan keperawatan, baik itu individu, keluarga ,kelompok
atau komunitas. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-
perubahan biopsikososial. Manusia sebagai sistem adaptif, dapat digambarkan secara holistik
sebagai satu kesatuan yang mempunyai masukan (input), proses, dan keluaran (output).
Model Konseptual Calista Roy

“Manusia sebagai Sistem Adaptasi”

Sumber : Tomey dan Alligood. 2006

a. Masukan (Input)

Menurut Calista Roy, input adalah sebagai stimulus yang merupakan kesatuan
informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan respons. Selain
itu sebagai suatu sistem yang dapat menyesuaikan diri dengan menerima masukan dari
lingkungan dalam individu itu sendiri, di mana dibagi dalam tiga tingkatan

1) Stimulus Fokal
Stimulus fokal merupakan perubahan perilaku yang dapat di observasi pada
internal sistem klien. Melakukan pengkajian dengan menggunakan pengkajian
perilaku, yaitu keterampilan melakukan observasi, pengukuran dan wawancara.
2) Stimulus Kontekstual
Srimulus kontekstual merupakan stimulus berasal dari eksternal sistem klien.
Stimulus kontekstual dapat di identifiksi melalui observasi, pengukuran,
wawancara dan validasi. Konsep kontekstual yang mempengaruhi model adaptif
adalah genetik, seks, tahap perkembangan , obat, alkohol, tembakau konsep,
peranfusi, interdenfensi, pola interaksi sosial, koping mekanisme, stress emosi dan
fisik religi dan lingkungan fisik
3) Stimulus Residual
Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan
dengan situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi meliputi
kepercayan, sikap, sifat individu berkembang sesuai pengalaman yang
lalu, hal ini memberi proses belajar untuk toleransi.
.

b. Proses
Menurut Teori Calista Roy, proses kontrol seseorang adalah bentuk mekanisme
koping yang digunakan untuk melakukan kontrol yang terdiri dari subsistem regulator
dan kognator. Regulator dan kognator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya
terhadap empat efektor atau cara-cara adaptasi yaitu fungsi fisiologis, konsep diri,
fungsi peran dan interdependen

c. Efektor
Calista Roy dalam teorinya mengembangkan proses internal sesorang sebagai sistem
adaptasi dengan menetapkan sistem efektor. Sistem tersebut memiliki empat mode
adaptasi, antara lain:
1. Fungsi Fisiologis
sistem adaptasi fisiologis diantaranya adalah oksigenasi nutrisi, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi
neurologis dan endokrin.
2. Konsep Diri
Bagaimana seseorang mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan
dengan orang lain.
3. Fungsi Peran
Proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana pecan seseorang dalam
mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang lain.
4. Interdependent
Kemampuan seseorang mengenal pola-pola tentang kasih-sayang, cinta, yang
dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada tingkat individu maupun.

d. Keluaran (Output)
Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapat diamati, diukur, atau secara
subjektif dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar. Calista Roy
dalam teorinya mengidentifikasi output sistem sebagai respons adaptif atau respons
yang maladaptif. Respons adaptif dapat meningkatkkan integritas seseorang yang
secara keseluruhan dapat terlihat bila seseorang mampu memenuhi tujuan hidup,
berupa kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi, dan menjadi manusia yang
berkualitas. Sedangkan respons maladaptif merupakan perilaku yang tidak
mendukung tujuan seseorang (Hartanti, 2014).

2. Lingkungan
Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan
eksternal, yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku
seseorang dan komunitas. Lingkungan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun
psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suatu ancaman.
Lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa
pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel
maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.

3. Kesehatan
Kesehatan dipandang sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan
integrasi secara keseluruhan. Sehat merupakan cermin dari adaptasi yang merupakan
interaksi manusia dengan lingkungan. Definisi kesehatan menurut Calista Roy lebih
dari tidak adanya sakit tapi termasuk penekanan pada kondisi baik. Sehat bukan
berarti tidak terhindarkan dari kematian, penyakit, ketidakbahagiaan, dan stress akan
tetapi merupakan kemmpuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan baik

4. Keperawatan

Teori Calista Roy (1983) secara spesifik menggambarkan keperawatan sebagai ilmu
dan praktik dari peningkatan adaptasi untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif. Calista Roy mengemukakan konsep keperawatan
dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai
yang di milikinya diantaranya:

a. Manusia sebagai makhluk biologi, psikologis, dan sosial yang selalu berinteraksi
dengan lingkungannya.
b. Untuk mencapai suatu hemeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi
sesuai dengan perubahan yang terjadi
c. Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi diantaranya:
 Pertama, fungsi fisiologis, fungsi neurologis, dan fungsi endokrin.
 Kedua, konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang
mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan dengan orang
lain.
 Ketiga, fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan
dengan bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola interaksi
sosial dalam berhubungan dengan orang lain.
 Keempat, interdependen merupakan kemampuan seseorang mengenal
pola-pola tentang kasih sayang.

Secara ringkas, pandangan roy mengemukakan bahwa individu sebagai


makhluk biopsikososial dan spiritual sebagai satu kesatuan yang utuh memiliki
mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap perubahan. Melalui model adaptasi ini,
masalah Kesehatan komunitas diharapkan dapat diaatasi dengan merubah atau meningkatkan
mekanisme adaptasi.

Referensi
Safruddin dkk. (2020). Pedoman Praktek Profesi Keperawatan Komunitas dan Keluarga.
Bulukumba: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)
Risnah & Muhammad Irwan. (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan Dalam Integritas
Keilmuan. Makassar: Alauddin University Press
Iriani, Najunda Putri (2020) Gambaran Penerimaan Diri Berbasis Adaptasi Calista Roy
pada Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Tunagrahita di SLB
Lawang. Diploma (D3) thesis, Poltekkes RS dr. Soepraoen.
Rofii, Muhammad. (2021). Teori dan Falsafah Keperawatan. Semarang: FK Universitas
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai