Menurut definisi, critical appraisal dianggap sebagai proses mengevaluasi artikel penelitian dengan h
ati-hati dan sistematis untuk menentukan keandalan, validitas, dan aplikasi dalam praktik klinis. Den
gan melalui penilaian kritis, kita dapat memutuskan sebuah artikel penelitian dapat diandalkan atau
tidak. Penilaian kritis merupakan elemen penting dari EBM (Evidence Based Medicine). Ada lima lang
kah dalam EBM saat mengevaluasi suatu kasus klinis, yaitu:
d. Memutuskan tindakan apa untuk mengambil dari temuan termasuk menerapkan bukti untuk prak
tek klinis;
Critical appraisal sangat penting karena beberapa alasan yaitu banyaknya artikel yang dipubli
kasi di berbagai jurnal (<3%/tahun). (Chi, 2013), mahasiswa kesehatan perlu mencari sumber pembel
ajaran, perlu menentukan apakah hasil studi valid dan dapat diterapkan pada populasi sendiri, mem
praktikkan ilmu kesehatan berbasis bukti-bukti ilmiah serta perlu evaluasi untuk menghindari pemah
aman kesimpulan yang tidak akurat.
b. Menilai validitas (kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau journal ilmiah.
a. Kelebihan
Merupakan metode yang sistematis utk menilai hasil, validitas, dankegunaan dari publikasi a
rtikel ilmiah.
Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah.
Critical appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit dikuasai dan dikembangkan. b. Ke
kurangan
Membutuhkan banyak waktu, terutama pada awal.
Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah.
Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil penelitian yangbaik pada bidang t
ertentu sangat terbatas
Sebelum kita melakukan penilaian kritis terhadap sebuah artikel penelitian dalam jurnal ilmiah, sebai
knya kita memahami terlebih dahulu artikel tersebut. Pemahaman yang baik dari sebuah artikel akan
membuat evaluasi kita lebih baik. Secara umum, komponen dasar artikel penelitian adalah pendahul
uan, metode, hasil, dan pembahasan.
1. Judul Artikel
Apakah berhubungan dengan topik Anda?
Apakah berisi kata kunci penting?
Apakah menyebutkan lokasi studi?
Apakah menyebutkan jenis desain studi?
Apakah menyebutkan hasil studi?
2. Penulis Artikel
Siapakah penulisnya?
Apa afiliasi penulis? (keahlian, lokasi institusi)
Siapa penulis yang dapat dihubungi? (penting untuk mendapatkan izin, data dan informasi s
pesifik tertentu tentang artikel)
3. Abstrak
Terstruktur atau tidak terstruktur (tergantung persyaratan penulisan jurnal)
Informatif, meliputi: Latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan.
4. Pendahuluan
Dalam komponen pendahuluan sebuah artikel penelitian biasanya terdapat dua atau tiga paragr
af dalam pernyataan singkat. Pada bagian ini, peneliti mencoba menjelaskan tentang alasan mengap
a ia melakukan penelitian. Pola tersebut meliputi perumusan data untuk menentukan derajat masala
h (misalnya data prevalensi, kejadian, jumlah kasus, besarnya pengaruh pada kasus tertentu), penjab
aran data yang telah diketahui sebelumnya, perumusan kesenjangan saat ini ( masalah) dan tujuan a
tau hipotesis penelitian.
5. Metode
Metode artikel penelitian biasanya memberikan informasi tentang populasi penelitian, ukuran sa
mpel, kriteria inklusi dan eksklusi, serta metode pengacakan, informasi yang membutakan dan renca
na analisis digunakan dalam studi. Secara singkat, bagian ini secara umum dapat dibagi menjadi emp
at subkomponen, yaitu populasi, desain studi, ukuran sampel dan rencana analisis. Ada beberapa isti
lah dasar yang sangat terkait dengan bagian metode,yaitu pengacakan, pembutaan, dan penyembun
yian. Analisis biasanya akan memberikan informasi tentang jenis uji statistik yang akan digunakan un
tuk menganalisis data dan bagaimana tingkat signifikansi yang digunakan. Biasanya, analisis statistik
yang digunakan sangat terkait dengan hipotesis penelitian.
6. Hasil
Bagian Hasil dari artikel penelitian uji klinis biasanya terdiri dari alur penelitian dan data penelitia
n termasuk hasil primer dan sekunder. Hasil utama dari penelitian ini memberikan jawaban atas pert
anyaan penelitian utama sementara hasil sekunder menjawab pertanyaan penelitian tambahan. Pad
a prinsipnya, ketika membaca hasil setiap penelitian, kita harus melakukan interpretasi klinis dan sta
tistik. Interpretasi statistik dapat dilakukan dengan mengevaluasi nilai p dan interval kepercayaan da
ri setiap uji hipotesis yang telah dilakukan. Selain itu, interpretasi klinis mengacu pada perbandingan
antara hasil studi dan ukuran efek.
7. Diskusi
Pada bagian diskusi biasanya berisi tentang validitas terbatas pada tiga aspek, yaitu kekuatan da
n keterbatasan penelitian, membandingkan penelitian tersebut dengan penelitian lain, dan penjelasa
nnya (biological plausabiity). Daftar pertanyaan dalam diskusi adalah:
1. Validitas (Validity)
Validitas bukti diperoleh dari sebuah riset tergantung dari cara peneliti memilih subjek atau sam
pel penelitian, cara mengukur variabel, dan mengendalikan pengaruh faktor ketiga yang disebut fakt
or perancu (confounding factor). Sebuah riset menggunakan desain studi yang tepat untuk mempero
leh hasil riset yang benar.
2. Kepentingan (Importance)
Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel perlu dinilai tidak hanya validitasnya tetapi juga apaka
h hasil penelitian memberikan informasi yang cukup penting sehingga dapat berguna untuk kesehata
n dan kesejahteraan manusia.
3. Penerapan ( Applicability)
Efikasi merupakan bukti tentang kemaknaan efek yang dihasilkan dari hasil riset secara klinis ma
upun statistik. Hasil penelitian menunjukan efikasi jika intervensi hasil penelitian valid secara internal
dna memberikan efektifitas ketika diterapkan pada target population.