Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian

Critical Appraisal yaitu Kajian kritis terhadap makalah/ artikel ilmiah


untuk mengkaji/ mengevaluasi artikel penelitian guna menetapkan
apakah artikel penelitian tersebut layak dibuat rujukan/ layak dijadikan
sebagai landasan dalam pengambilan keputusan klinis atau tidak.

Telaah kritis atau critical appraisal adalah cara atau metode dan
proses sistematis untuk menguji (validitas, hasil dan relevansi) dan
mengkritisi secara ilmiah terhadap penulisan ilmiah sebelum digunakan
untuk mengambil keputusan. Telaah kritis digunakan untuk menilai
validitas (kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau jurnal ilmiah,
merupakan bagian dari Evidence-Based Medicine, serta menjadi suatu
keharusan bagi seorang akademisi maupun praktisi untuk menerapkan
pengetahuan baru dalam kehidupan sehari-hari.

Telaah kritis (critical appraisal) adalah suatu proses yang secara teliti
dan sistematis mengevaluasi penelitian untuk memutuskan tingkat
kepercayaan, nilai,sertarelevansinya dalam suatu konteks tertentu.
Dengan kata lain, telaah kritis merupakan suatu proses mengevaluasi
dan menginterpretasikan suatu evidencesecara sistematis dengan
mempertimbangkan validitas, hasil, dan relevansinya. (Dila, 2012)

B. Tujuan
1. Evidence-based medicine/ Nursing pendekatan pengambilan
keputusan klinik, dimana klinisi menggunakan bukti ilmiah terbaik
(best evidence) yang ada, dengan konsultasi ke pasien, memutuskan
pilihan terbaik bagi pasien.
2. Untuk menentukan bukti “terbaik” diperlukan kemampuan critical
appraisal.
3. Membantu memahami metode dan hasil sebuah penelitian.
4. Menganalisis kualitas sebuah penelitian.
C. Manfaat
1. Kemampuan telaah kritis penting untuk dikuasai untuk menelaah
jurnal yang akan dijadikan referensi karena banyak penelitian yang
dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah memiliki metode
pengerjaan dan/atau analisa yang kurang baik sehingga tidak valid
dan tidak layak digunakan untuk membuat keputusan klinis atau
referensi
2. Dapat mengikuti perkembangan yang pesat dalam metode
diagnostik maupun terapi
3. Proses pengambilan keputusan akan lebih optimal dan
menguntungkan bagi pasien, serta dapat melindungi tindakan klinis
dari potensi kesalahan tindakan

D. Fungsi
1. Secara sistematik mengevaluasi literatur ilmiah.
2. Dapat memilih literatur yang dapat diambil.
3. Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian.
4. Mendukung perkembangan hasil dari evidance base practise.
(Sulistina D.R, 2018)

E. Kelebihan dan Kekurangan Critical Appraisal


1. Kelebihan
a. Merupakan metode yang sistematis untuk menilai hasil, validitas,
dan kegunaan dari publikasi artikel ilmiah.
b. Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
c. Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi
ilmiah.
d. Critical appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit
dikuasai dan dikembangkan.
2. Kekurangan
a. Membutuhkan banyak waktu, terutama pada awal.
b. Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah.
c. Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil
penelitian yang baik pada bidang tertentu sangat terbatas.

F. Langkah-langkah Critical Appraisal


Secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perlu dilakukan
terhadap kualitas bukti-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada
jurnal. Penilaian kritis kualitas bukti dari artikel riset meliputi penilaian
tentang validitas (validity), kepentingan (importance) dan kemampuan
penerapan (applicability).

1. Validitas (Validity)
Setiap artikel riset perlu dinilai kritis tentang apakah kesimpulan yang
ditarik benar (valid), tidak mengandung bias. Bias adalah kesalahan
sistematis (systematic error) yang menyebabkan kesimpulan hasil
riset yang salah tentang akurasinya. Validitas (kebenaran) bukti yang
diperoleh dari sebuah riset tergantung dari cara peneliti memilih
subjek/sampel penelitian, cara mengukur variabel, dan
mengendalikan pengaruh faktor ketiga yang disebut faktor perancu
(confounding factor). Untuk memperoleh hasil riset yang benar, maka
sebuah riset perlu menggunakan desain studi yang tepat.
2. Kepentingan (Importance)
Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel perlu dinilai tidak hanya
validitasnya tetapi juga apakah hasil penelitian memberikan informasi
yang cukup penting sehingga berguna untuk Kesehatan dan
kesejahteraan manusia.
3. Penerapan (Applicability)
Bukti terbaik dari sebuah setting riset belum tentu bisa langsung
diekstrapolasi (diperluas) kepada masyarakat. Efikasi adalah bukti
tentang kemaknaan efek yang dihasilkan dari hasil riset secara klinis
maupun statistik. Hasil penelitian menunjukkan efikasi jika intervensi
hasil penelitian valid secara internal dan memberikan efektifitas
ketika diterapkan pada populasi sasaran (target population).

G. Evaluasi Critical Appraisal


Adapun evaluasi dari critical appraisal meliputi:
1. Relevansi
2. Peneliti (pakar, pemula, tempat)
3. Sponsor
4. Rancangan penelitian (sesuai dengan tujuan penelitian)
5. Performance penelitian (keandalan definisi operasional, alat)
6. Prosedur menganalisa data
7. Pembahasan
8. Kesimpulan

H. Yang dinilai pada critical apraisal


1. Deskripsi umum
a. Desain
b. Populasi target, terjangkau, sampel.
c. Cara pemilihan sampel.
d. Variabel bebas.
e. Variabel tergantung.
2. Validitas interna, hubungan non-kasual
a. Bias
b. Chance
c. Confounding
3. Validitas interna, hubungan kausal
a. Hubungan waktu
b. Asosiasi kuat
c. Hubungan dosis
d. Hasil konsisten
e. Hubungan bersifat spesifik
f. Koherensi
g. Hasil biologically plausible.
4. Validitas eksterna
a. Hasil dapat diterapkan pada subjek terpilih.
b. Hasil dapat diterapkan pada populasi terjangkau.
c. Hasil dapat diterapkan pada populasi yang lebih luas.

Dila, K. (2012) ‘Telaah Kritis Artikel Review Sistematik Dan Meta Analisis’,
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, pp. 1–16.

Sulistina, D. R. (2018) ‘Critical Appraisal Penelitian Kualitatif’.

Anda mungkin juga menyukai