Anda di halaman 1dari 10

Skenario

Mahasiswi kebidanan mendapatkan tugas untuk dan melakukan telaah jurnal guna
mengatahui apakah artikel penelitian yang dipublikasikan tersebut valid dan layak rujuk.
Mahasiswi wajib melakukan kajian jurnal dengan memanfaatkan teknologi dan informasi untuk
menemukan referensi kajian ilmiah dan Evidance Based Medicine.

Beberapa hal yang harus dikaji dalam Critical Appraisal Adalah : Apakah penelitian
tersebut valid, apakah penelitan tersebut penting, dan apakah penelitan tersebut dapat dijadikan
rujukan untuk penatalaksanaan pasien. Ketrampilan tersebut sangat penting agar mahasiswi
kebidanan dapat selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat jika tidak
ingin ketinggalan jaman, maka kuasai ketrampilan melakukan Evidance Based Medicine

Langkah 1

1. Publikasi
Membuat konten yang di peruntukan bagi public atau umum
2. Layak Rujuk
Bisa di gunakan untuk sebagai referensi
3. Evidence Based Medicine
Pengintegrasian antara bukti ilmiah berupa hasil penelitan yang terbaik dengan
kemampuan klinis bidan serta prefensi pasien dalam prose pengambilan keputusan
pelayanan kebidanan ( Mba Dinar )

Suatu teknik untuk pengambilan keputusan pasien dalam mengelola pasien dengan
keterampilan dan keahlian dari tenaga kesehatan yang bersumber dari bukti ilmiah yang
dapat di pertanggung jawabkan
4. Critical Appraisal
Proses sitematis untuk menguji validitas, hasil dan relavansi dari sebuah hasil penelitian
sebelum digunakan untuk mengambil keputusan
5. Valid
Suatu data yang dapat di percaya dan dapat di pertanggungjawabkan (Mba Nurul)

Ketepatan antara data yang terjadi pada penelitian dengan data yang di laporkan.

Tindakan atau sesuatu yang di lakukan secara sahih atau sesuai dengan aturan yang
semstinya
Langkah 2

1. Apa saja langkah-langkah critical appraisal?


2. Apa saja kekurangan dan kelebihan critical appraisal?
3. Apa yang dinilai dalam critical appraisal?
4. Apa tujuan dari critical appraisal?
5. Apa hambatan critical appraisal?
6. Apa hubungan critical appraisal dan EBM?
7. Apa fungsi dari critical appraisal?
8. Apa saja langkah-langkah EBM?
9. Apa manfaat EBM?
10. Bagaimana cara mecari literature sesuai dengan EBM?
11. Apa tujuan dari EBM?
12. Apa hambatan Dari EBM?
13. Bagaimana cara Pengefektifkan EBM?
14. Mengapa EBM diperlukan?
15. Apa hubungan antara IT, Critical appraisal dan EBM?

Langkah 3

1. Apa saja langkah-langkah critical appraisal?


a. Menilai validitas penelitian : metodologi, bahan dan cara
b. Pentingnya hasil penelitan yaitu dapat dilihat dari hasil penelitian
c. Aplikabilitas dapat dilihat dari bagian dari diskusi artikel (mba dinar)

2. Apa saja kekurangan dan kelebihan critical appraisal?


Kelebihan
a. Metode sistematis untuk melihat hasil dan kegunaan dari publikasi ilmiah
b. Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dan praktis
c. Mendorong penilaian objek tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah
Kekurangan
a. Membutuhkan banyak waktu terutama pada awal
b. Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
c. Mengurangi semangat terutama bila akses terhadap hasil penelitan yang baik pada bidang
tertentu sangat terbatas (elis)
3. Apa yang dinilai dalam critical appraisal?
a. deskripsi umum yaitu meliputi desain, populasi target, terjangkau, sampel, cara
pemilihan sampel, variable bebas, dan variable tergantung
b. validitas internal, hubungan non kausal yang meliputi bias, chance, confounding,
c. validitas interna hubungan kausal untuk meliputi hubungan waktu, asosiasi kuat,
hubungan dosis, hasil konsisten, dan hubungan bersifat spesifik
d. validitas eksterna melipti hasil dapat diterapkan pada subjek terpilih, hasil dapat
diterapkan pada populasi terjangkau dan hasil dapat diterapkan pada populasi yang
lebih luas (bunga)

4. Apa tujuan dari critical appraisal?


a. Memilih artikel yang sahih, bermanfaat dan aplikabel untuk di terapkan pada
pengelolaan pasien
b. Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran, akses untuk mendapat informasi cepat
dan mudah melalui jejaring ilmiah di internet (april)

a. Untuk menentukan bukti-bukti terbaik yang diperlukan critical appraisal


b. Membantu memahami metode dari hasil penelitan
c. Menganalisi kualitas sebuah fungsi (uli)
5. Apa hambatan critical appraisal?
6. Apa hubungan critical appraisal dan EBM?
Critical appraisal itu adalah salah satu langkah dari EBM, mengkaji secara kritis tentang
apa yang ada dalam ebm untuk mendapatkan informasi yang relevan dan valid . (widi)
7. Apa Fungsi dari critical appraisal?
a. Secara sistematik mengevaluasi literatur ilmiah
b. Dapat memilih literatur yang dapat diambil
c. Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian
d. Mendukung perkembangan hasil dari evidence based practice (yunita)
8. Apa Saja Langkah-langkah melakukan EBM?
a. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang membahas masalah penyakit yang diderita
oleh pasien
b. Penelusuran informasi ilmiah (bukti) yang berkaitan dengan masalah yang
dikumpulkan
c. Menelaah tehadap bukti-bukti ilmiah yang ada
d. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti ilmiah kedalam praktik pengambilan
keputusan
e. Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan evaluasi (mba murni)
9. Apa Manfaat EBM?
a. Membantu menurunkan mortalitas dan morbiditas pasien
b. Memperbaiki derajat kesehatan dan perawatan
c. Mengevaluasi dan merencanakan terapi
d. Memulai pola hidup dan perawatan kesehatan terbaik (mba nita)

a. Dapat memilih metode pencegahan penyakit terbaru, memlilh terapi terbaik pasien
sesuai dengan kebutuhan pasien dan kemampuan klinis
b. Agar tidak salah mendiagnosis
c. Agar dapat memberikan terapi yang benar pada pasien
d. Agar meningkatkan kualitas hidup pasien (mba nita)

10. Bagaimana cara mencari literatur sesuai dengan EBM?


11. Apa Tujuan dari EBM?
Untuk membantu klinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh
hasil klinis atau clinical outcome yang optimal bagi pasien dengan cara memadukan buti
terbaik, keterampilan klinis dan nilai-nilai pasien. (mba khotijah)
12. Apa Hambatan Dari EBM?
a. Dana yaitu keperluan dana yang sangat besar dan kurang dimanfaatkan dengan baik
b. Tidak akses yang cukup untuk memperoleh informasi yang mutakhir
c. Belum menyadari timbulnya gugatan dari pasien terhadap pelaksanaan perawatan
yang kadang salah (mba nicky)

a. Kemampuan untuk menemukan, menelaah, dan menerapkan evidence


b. Sumber informasi sangat banyak
c. Keterbatasan waktu (uli)

a. Terbatasnya kemampuan dalam melakukan telaah kritis dari kritisi sehingga EBM
seolah menjadi ancaman
b. Secara umum seseorang lebih menyukai jawaban yang mudah dan cepat
c. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang meyangkut masalah klinis tertentu, kadang kala
tidak banyak di temukan artikel atau bukti yang relevan
d. Konesp EBM seringkali berbenturan dengan sikap klinisi yang cenderung skiptis
(mba sinta)
13. Bagaimana cara Pengefektifkan EBM?
a. Mendifinisakan masalah atau menghasilkan pertanyaan klinis
b. Melacak informasi sumber yang diperlukan
c. Kritis menliai informasi
d. Menerapkan informasi dengan pasien
e. Mengevaluasi ke efektifan sebuah informasi (mba nurul)
14. Mengapa EBM diperlukan?
Karena dalam pekerjaan sehari-hari tenaga kesehatan di hadapkan pada kebutuhan
informasi tentang masalah medis yang relevan (mba nurul)
15. Apa hubungan antara IT, Critical appraisal dan EBM?
Konsep Map

Telaah Jurnal Kajian Ilmiah dan Evidence


Based Medicine

Critical Apraisal

Valid dan Layak Rujuk

Langkah 5

Learning issues

1. Apa saja langkah-langkah critical appraisal?


2. Apa saja kekurangan dan kelebihan critical appraisal?
3. Apa yang dinilai dalam critical appraisal?
4. Apa tujuan dari critical appraisal?
5. Apa hambatan critical appraisal?
6. Apa hubungan critical appraisal dan EBM?
7. Apa fungsi dari critical appraisal?
8. Apa saja langkah-langkah EBM?
9. Apa manfaat EBM?
10. Bagaimana cara mecari literature sesuai dengan EBM?
11. Apa tujuan dari EBM?
12. Apa hambatan Dari EBM?
13. Bagaimana cara Pengefektifkan EBM?
14. Mengapa EBM diperlukan?
15. Apa hubungan antara IT, Critical appraisal dan EBM?
Langkah 6

Belajar Mandiri

Langkah 7

1. Apa saja langkah-langkah critical appraisal?


Jwaban :
a. Merumuskan pertanyaan klinis dengan pico
b. Menemukan bukti hasil penelitian yang bias menjawab pertanyaan tersebut
c. Melakukan telaah kritis pada bukti ilmiah hasil penelitian yang telah di dapatkan
dengan cara menilai validiras, kepentingan dan dapat diaplikasikan atau tidak.

(murti,bhisma.2011.pengantar evidence based medicine. Bagian ilimu kesehatan


masyarakat. Fk Universitas sebelas maret)

2. Apa saja kekurangan dan kelebihan critical appraisal?


Jawaban :
Kelebihan
a. Metode sistematis untuk melihat hasil dan kegunaan dari publikasi ilmiah
b. Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dan praktis
c. Mendorong penilaian objek tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah
Kekurangan
a. Membutuhkan banyak waktu terutama pada awal
b. Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
c. Mengurangi semangat terutama bila akses terhadap hasil penelitan yang baik pada bidang
tertentu sangat terbatas (elis)
(azeria.2012.critical appraisal of cpg.lampung)
3. Apa yang dinilai dalam critical appraisal?
Jawaban :
a. deskripsi umum yaitu meliputi desain, populasi target, terjangkau, sampel, cara
pemilihan sampel, variable bebas, dan variable tergantung
b. validitas internal, hubungan non kausal yang meliputi bias, chance, confounding,
c. validitas interna hubungan kausal untuk meliputi hubungan waktu, asosiasi kuat,
hubungan dosis, hasil konsisten, dan hubungan bersifat spesifik
d. validitas eksterna melipti hasil dapat diterapkan pada subjek terpilih, hasil dapat
diterapkan pada populasi terjangkau dan hasil dapat diterapkan pada populasi yang
lebih luas (bunga)
(Setiabudi,Edwin.2007. mencari informasi kedokteran berobat di internet. Metodologi
penelitian biomedis. Bandung:danamarta)
4. Apa tujuan dari critical appraisal?
a. Memelih aritkel shohih, bermanfaat dan applicable untuk di terapkan pada
pengelolaan pasien
b. Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran. Akses mendapatkan informasi cepat
dan mudah melalu jejaring ilmiah di intrnet
(askanda,joko prawiro. 2015. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Surabaya.
Airlangga university press)
a. Untuk menentukan bukti terbaik diperlukan kemampuan critical appraisal
b. Membantu memahami metode dan hasil penelitian
c. Menganalisis kualitas sebuah fungsi
( Abdullah m.2017.no title critical appraisal on jurnal of clinical trials department
of in cemic medicine university Indonesia Jakarta UI)
5. Apa hambatan dari critical appraisal?
c. Kesulitan dalam interpretasi yaitu kesulitan dalam mengurutkan serta menyusun
informasi terbaru
d. Kesulitan dalam menganlisis atau memulai dan mempertahankan dalam
penyelidikan mandiri
e. Mengevalusi yaitu kesulitan dalam membentuk opini dan membenarkan
pandangan
f. Kesulitan dalam inferensi yaitu kesulitan membuat penilaian dengan kriteria yang
akan digunakan
(menurut hasil penelitian susilowati.2017. analisis hambatan critical thinking dan
appraisal. FK Unissula)
6. Apa hubungan critical appraisal dan EBM?
Jawaban :
Critical appraisal itu adalah salah satu langkah dari EBM, mengkaji secara kritis tentang
apa yang ada dalam ebm untuk mendapatkan informasi yang relevan dan valid
(murti,bhisma.2011.pengantar evidence based medicine. Bagian ilimu kesehatan
masyarakat. Fk Universitas sebelas maret)
7. Apa fungsi dari critical appraisal?
a. Jawaban : Secara sistematik mengevaluasi literatur ilmiah
b. Dapat memilih literatur yang dapat diambil
c. Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian
d. Mendukung perkembangan hasil dari evidence based practice
(Sulistiana Dewi, 2018, critical appraisal. Surabaya : Unair Press)
8. Apa saja langkah-langkah EBM?
Jawaban :
a. Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang membahas masalah penyakit yang diderita
oleh pasien
b. Penelusuran informasi ilmiah (bukti) yang berkaitan dengan masalah yang
dikumpulkan
c. Menelaah tehadap bukti-bukti ilmiah yang ada
d. Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti ilmiah kedalam praktik pengambilan
keputusan
e. Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan evaluasi
(murti,bhisma.2011.pengantar evidence based medicine. Bagian ilimu kesehatan
masyarakat. Fk Universitas sebelas maret)
9. Apa manfaat EBM?
Jawaban :
a. Menawarkan cara paling baik, pasti, dan objektif untuk mempertahankan
kualitas medis secara konsisten dan sesuai standar keselamatan.
b. Mempercepat proses transfer penelitian klinis dalam praktik klinis (April)
(www.opencilinical.org/ebm)

10. Bagaimana cara mencari literature sesuai dengan EBM?


Jawaban :
a. Mengubah kebutuhan informasi menjadi pertanyaan yang dapat di jawab Bias dengan
menggunakan langkah pico (patient or problem intervention comparision dan outcome)
atau bisa hanya Pio
b. Menemukan yang terbaik bukti yang dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaanPengetahuan dan keterampilan adalah yang terbaik menentukan keputusan
klinis
c. Menilai bukti secara kritis, validitas dan kegunaan Setelah kita dapat bukti yang relevan
tentang suatu subjek langkah selanjutnya adalah menilai bukti untuk validitas dan
kegunaan nya
d. Menerapkan hasil penilaiian menjadi nilai praktis klinis Sebagai tenaga kesehatan setelah
mendiagnosis pasien wajib memberitahukan hasil kepada pasien dan keluarga sehingga
hak pasien dan kelurganya di izinkan untuk membuat keputusan terhadap informasi yang
telah diberikan.
e. Mengevaluasi kinerja Sebagai tenaga kesehatan wajib mengevaluasi secara berkala dan
memutuskan atau kita perlu memperbaiki dari langkah ke 4 di atas. Cara menggunakan
pico salah satunya dengan menggunakan pubmate Buka link
https://pubmadhh.nlm.nih.gov/nlmd/pico/piconew.php (https://whilecoathuntel.com/pico-
metode/pencarian/jurnal
(strous se, sackett Dl. Using research findings in clinical practice.BMJ1998;317:339-42.)
11. Apa tujuan dari EBM?
Jawaban :
Untuk membantu klinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh
hasil klinis atau clinical outcome yang optimal pada pasien dengan cara memadukan
bukti terbaik yang ada, keterampilan klinis dan nilai pasien.
(murti,bhisma.2011.pengantar evidence based medicine. Bagian ilimu kesehatan
masyarakat. Fk Universitas sebelas maret)
12. Apa hambatan Dari EBM?
Jawaban :
a. Terbatas nya kemampuan dalam melakukaan telaah kritis dari klinis sehingga EBM
seolah menjadi ancaman bagi kita
b. Secara umum seseorang lebih menyukai jawaban yang mudah dan cepat sehingga
cookbook lebih disukai dibandingkan pilihan suatu crtical appraisal yang relative
membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar
c. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut klinis tertentu kadangkala tidak
banyak ditemukan artikel atau bukti yang relevan
d. Konsep EBM seringkali bebrbenturan dengan sikap klinisi yang cenderung skeptic
karena mereka enggan cara mengajar atau melakukan praktek seperti biasanya.
(Diana.2014.metodologi penelitian biomedis. Bandung:danamarta sejahtera utama)

13. Bagaimana cara Pengefektifkan EBM?


Jawaban :

a. Mendifinisakan masalah atau menghasilkan pertanyaan klinis


b. Melacak informasi sumber yang diperlukan
c. Kritis menliai informasi
d. Menerapkan informasi dengan pasien
e. Mengevaluasi ke efektifan sebuah informasi (mba nurul)
(rostenberg W, Donald a. evidence based medicine: an approach to clinical problem-
solving.BMJ;1995;310:1122-1126)

- Mahasiswa perlu mempelajari beberapa prinsip, konsep dan metode kuantitatif


serta biostatistik yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan klinis yang
optimal
- Mengaplikasikan EBM dalam praktik klinis rutin agar meningkatkan pengetahuan
keterampilan sikap dan perilaku tentang EBM
(sulistina, dewi ratna.2018. evidence based medicine. Surabaya:danamarta)
14. Mengapa EBM diperlukan?
Jawaban :
Karena dalam pekerjaan sehari-hari tenaga kesehatan di hadapkan pada kebutuhan
informasi tentang masalah medis yang relevan
(murti,bhisma.2011.pengantar evidence based medicine. Bagian ilimu kesehatan
masyarakat. Fk Universitas sebelas maret)
15. Apa hubungan antara IT, Critical appraisal dan EBM?
Jawaban :
Masalah mencari sumber melalui IT  lalu melakukan Critical appraisaldan
dihasilkan EBM atau pedoman yang digunakan tenaga medis sebagai tatalakasana pasien
(akobng,aka.2005 principlace of EBM)

Anda mungkin juga menyukai