- Bidan 2 : Nadya Khoirunnisa - Ibu Hamil : Sarah Tanzil Huda - Ibu bersalin : Ranti Rosmayanti - Paraji : Teti Nurhayati - Paraji 2 : Widiani Nurulita
Narator : Sarah Tanzil Huda
Lokasi : Kampus Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
No Topik Narasi Adegan
1. Opening Pengenalan Pemeran Mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri Narrator : Pagi yang indah, kala itu Melakukan Aktivitas di Puskesmas Cantik, sangat cerah, dimana para tenaga medis seperti biasanya melakukan pekerjaannya dengan penuh tanggungjawab, terlihat di sisi kiri dan kanan dokter, perawat, bidan dan pasien-pasien sedang berkomunikasi satusama lain, terutama yang paling ramai di ruang KIA, yapp malum saja isinya perempuan semua, ibu bidan yang ramah-ramah, dengan keluhan ibu hamil sampai ibu nifas yang kompleks, bidan-bidan di puskesmas ini terkenal terampil dan kompeten, pantas saja setiap harinya ruangan KI di puskesmas cantik ini selalu menjadi sorotan. Sampai suatu ketika…. 2. Komunikasi Pasien : Tok..tok..tok Konsultasi pasien kepada bidan & Assalamualaikum bu bidan.. bidan Pasien ibu Bidan : Waalaikumsalam, eeh selamat hamil dating ibu, mari duduk disini, saya bidan Nidia, dengan ibu siapa namanya bu ? Paisen : Saya ibu Sarah bu, dari Paseh, saya mau konsultasi bu dengan kehamilan saya yang sekarang sudah 7 bulan Bidan : Oh iya baik bu Alhamdulillah yaa cepat lahir dede bayinya, hehe, salam kenal ya bu yaa, ada keluhan apa bu, sepertinya ibu terlihat pucat sekali ? Pasien : hehe Alhamdulillah bu, saya akhir-akhir ini sering pusing dan lemas bu, saya merasa terganggu karena menghambat aktivitas saya di rumah, akhirnya saya jadi sering diam saja. Bidan: oke bu, mari kita periksa terlebih dahulu, (memeriksa TTV) hmm.. kalau boleh tau ya bu yaa, pola tidur ibu bagaimana, tidak sering begadang ? Pasien : Boro-boro bu, justru karena saya sering lemas dan pusing saya jadi banyak tidur sepanjang hari, kira-kira kenapa ya bu ya ? saya jadi cemas dengan kondisi bayi saya. Bidan : hmm begitu ya bu, kalau ibu sehari makan berapa kali ? Pasien : karena lemas dan malas, saya jadinya sering makan 2 atau bahkan 1 kali bu bidan. Bidan : biasanya ibu makan dengan apa ? Pasien : yang gak anyir-anyir bu bidan, soalnya kata mak paraji ga boleh makan yang anyir anyir bu, kaya ikan, daging, telur itu ga boleh, karena bisa menyebabkan bayinya nanti pas lahir jadi bau amis buu.. Bidan : hehehe.. oke bu, jadi ibu sering berinteraksi dengan paraji ? kalau boleh tau apa lagi yang beliau sering ajarkan bu ? Pasien : Banyak, ohh.. iya yang saya paling ingat waktu itu saya sedang makan stroberi, tiba-tiba ]mak paraji melarang, karena katanya dapat menimbulkan bercak merah pada bayi, jadi saya bingung bu bidan,jadinya takut, yasudah saya cari aman, ga mengkonsumsi yang beliau sarankan. Bidan : hmm begitu ya bu, nah.. bu sarah, mulai sekarang rajin-rajin makan makanan yang bergizi yah, seperti daging, ikan, telur, tempe tahu ah.. pokonya 4 sehat 5 sempurna ya bu, mengenai khawatir nanti bayinya jadi bau amis itu mitos bu, gaada penjelasan secara ilmiah tentang itu, mungkin karena nutrisi ibu kurang jadi kemungkinan besar penyebab ibu sekarang sering pusing dan lemas karena anemia akibat kekurangan nutrisi dan gangguan pola tidur, mulai sekarang ibu baik-baik merawat diri sendiri dan dede byinya ya bu, karena kalo ibunya sehat, bayinya pasti juga sehat. Ibu sudah cek HB ? Pasien : baik bu, mulai sekarang saya akan melaksanakan apa yang bu bidan sarankan, sudah bu waktu itu seminggu yang lalu di puskesmas joglo, HB saya 7 bu. Bidan : diminum tablet Fenya ya bu, konsumsi makanan bergizi dan vitamin. Pasien : Baik bu bidan terimakasih ya buu, kalau begitu saya pamit dulu. Wassalamualaikum.. Bidan : Waalaikumsalam.. 3. Konsultasi Narrator : Tak lama setelah ibu sarah Ibu nifas berkonsultasi Bidan dengan pergi, datang lagi pasien ibu nifas ke dengan bidan pasien nifas ruang KIA Pasien : Assalamualaikum buu bidan, saya ingin konsultasi Bidan Nadya : Waalaikumsalam, silahkan duduk bu, ada yang bisa saya bantu ? perkenalkan saya bidan Nadya, dengan bu siapa namanya ? dari daerah mana bu ? Pasien : saya ibu Ranti bu, dari singaparna. Jadi begini bu, seminggu yang lalu saya telah melahirkan anak pertama saya, tapi setelah 5 hari vagina saya terasa gatal, dan ruam, ini kenapa ya bu ? apa memang yang telah melahirkan selalu seperti ini ? soalnya saya baru pertama kali. Bidan Nadya : Ibu melahirkan dimana ? dan oleh siapa ? Pasien : Saya melahirkan di rumah oleh paraji bu Bidan Nadya : Baik kita periksa dulu ya bu, (memeriksa TTV dan keadaan ruam) Kalau boleh tau, mak parajinya melakukan apa saja saat proses persalinan ibu ? Pasien : Saya kurang tau, soalnya setengah sadar setengah tidak, karena saat itu bayinya susah keluar yang saya tau paraji mengoleskan minyak jelantah pada vagina saya, ketika ditanya katanya supaya bayinya cepat keluar sebagai pelumas. Bidan Nadya : Oh begitu ya bu, keluarga ibu setuju ? Pasien : Mereka khawatir, dan menyarankan saya untuk segera konsultasi kesini, apalagi setelah saya gatal dan ruam di daerah vagina. Bidan : Ibu sebaiknya sekarang jaga kebersihan daerah vagina ibu ya, rajin cebok tapi setelahnya lap kering, jangan biarkan lembab apalagi basah. Senelum ruamnya semakin parah. Ini mungkin akibat bakteri dari minyak jelantah itu bu, nanti kedepannya ibu harap berhati hati dalam memilih tindakan yaa, dikasih pengertian mak parajinya, minimal ibu dulu yang harus paham hal hal yang tidak perlu dilakukan, nah.. nanti jika ruamnya semakin parah, kembali lagi kesini ya bu untuk dilakukan pengobatan, untuk sekarang coba lakukan yang saya sarankan. Pasien : Baik buu, saya paham sekarang, Alhamdulillah berarti saya belum terlambat kan bu, baik bu saya akan mencoba menuruti saran bu bidan. Terimakasih bu Bidan Nadya: Baik buu, semoga lekas sembuh yaa Pasien : Saya pamit dulu bu, wasslamualaikum. Bidan : Waalaikumslaam 4. Diskusi Narrator : Setelah pasien pulang, Bidan Nadya dan bidan Nidia dengan teman bidan Nidia berfikir untuk berdiskusi merencanakan sejawat membicarakan masalah paisen tadi pemberdayaan paraji kepada bidan Nadya, rekan 1 ruangan di ruang KIA tersebut. Bidan Nidia : Buu.. tadi ada pasien bumil, anemia katanya dia dilarang makan daging dan ikan atau makanan lain yang bau anyir oleh paraji dekat rumahnya. Bidan Nadya : wahh.. masa ? masih ada yang percaya begituan ya ? bahaya tuh bu bidan, untung dia cepat periksa kesini. Darimana pasiennya ? tadi ada juga yang periksa ke saya, katanya gatal ruam gitu di vaginanya, katanya saat melahirkan seminggu yang lalu vaginanya diolesi dengan minyak jelantah. Bidan Nidia : Dari paseh bu, deket dari sini, wahhh ? astagfirulloh.. kaget saya, masa iya pake jelantah ? Bidan Nadya : Paseh itu kan daerah yang sering kita datangi posyandu bu ? ternyata masih banyak ya paraji yang masih begitu Bidan Nidia : iya bu, menurut bu bidan kita harus bertindak apa ? Bidan Nadya : memang susah merubah kebiasaan orang lain, apalagi adat, kita harus segara melakukan pemberdayaan khususnya untuk para paraji. Gimana menurut bu bidan ? Bidan Nidia : Nahh.. saya juga sepemikiran, kita masukan aja di agenda kegiatan posyandu minggu depan gimana ? Bidan Nadya : Boleh tuh bu, kita nanti bagi-bagi tugas saja di lapangan, sebelumnya kita konsultasi dulu ke kepala puskesmas. Bidan Nidia : Oke siap bu bidan.
4. Pelaksanaan Narrator : H-1 sebelum posyandu Kegiatan di posyandu
pemberdayaan diadakan, bidan memberikan paraji pengumuman untuk mengundang para paraji untuk hadir di kegiatan posyandu tersebut. Bidan Nadya : Assalamualaikum wr. Wb ibu ibu paraji yang saya hormati, terimakasih untuk kehadirannya kali ini, perkenalkan saya Bidan Nadya, dan ini teman sejawat saya bidan Nidia. Bidan Nidia : Assalamualaikum bu, senang bertemu dengan ibu paraji disini, maksud kami mengundang ibu ibu semuanya disini, kali ini kita akan sharing ilmu bu, mudah-mudahan bermanfaat khususnya bagi kita selaku pelaksana dalam menangani kasus ibu hamil dan ibu bersalin. Bidan Nadya : Iya bu betul, sekarang kan banyak mitos-mitos yang merugikan, yang sebaiknya kita hindari, karena dapat membahayakan ibu hamil atau ibu nifas. Bagaimana ibu ibu paraji setuju ? Paraji widi : Oh begitu ya bu, boleh lah bu Alhamdulillah jadi nambah ilmu Paraji Teti : Bu bidan apa saja maksud mitos yang harus dihindari tersebut ? Bidan Nidia : Sebentar ya bu, saya bagikan dulu buku pengetahuan supaya bisa dibaca kapan saja, yang pertama ada beberapa pantangan yang salah kaprah dilakukan pada ibu hamil khususnya. Seperti jangan makan anyir, daging, telur ikan, sebenarnya ini kurang tepat bu, justru ibu hamil harus tetap menjaga nutrisinya dengan baik, dan makanan makanan tersebut diperlukan untuk gizi ibu dan bayinya. Paraji widi : Oh.. jadi begitu ya bu, saya kira nanti bayinya akan bau anyir bu, soalnya kan nutrisi yang dimakan ibu akan masuk ke bayi juga, betul kan bu ? Bidan Nadya : Iya bu betul terkait nutrisi ibu yang akan tersalurkan ke bayi, tetapi jenis makanan baik anyir atau tidak setelah masuk ke sistem pencernaan tidak ada pengaruh apapun untuk bayi, apalagi bau anyir, itu tidak bisa dijelaskan secara ilmiah ya buu. Paraji Teti : Oh begitu,, oke oke bu lalu apa lagi makanan yang bileh dimakan tapi sering jadi pantangan bu ? Bidan Nidia : Coba ibu buka di halaman 3, disana ada jenis jenis mitos pantangan makanan yang sebaiknya tidak dilarang. Bidan Nadya : Iya buu tuh di halaman 3 seperti makan stroberi, dapat membuat anaknya bintik bintik merah, nanas, pisang, ini semua nutrisi diperlukan bu oleh ibu hamil, karena selama hamil energinysa perlu ekstra, untuk dibagi 2 dengan bayi yang ada dalam kandungannya. Bidan Nidia : Nahh betul bu paraji, apa yang dikatakan bidan Nadya, bagaimana sampai sini dapat dipahami ? Paraji Teti : Nanti kit abaca baca lagi supaya hafal deh bu bidan, ini terlalu banyak hehetapi saya paham maksudnya bu bidan Paraji Widi : Iya bu bidan, saya juga paham, Alhamdulillah Bidan Nidia : Nah selanjutnya di halaman 5 ada beberapa tindakan bahaya yang tidak boleh dilakukan kepada ibu bersalin, salah satunya dengan mitos mengolesi vagina ibu bersalin dengan minyak, dengan tujuan memperlancar persalinan, nah.. bu paraji, tindakan ini berbahaya, bakteri yang terkandung dalam minyak apalagi jelantah, itu dapat menimbulkan infeksi bagi ibu bersalin, nanti efeknya bisa gatal, atau sampai penyakit kulit yang parah. Hati-hati ya ibu-ibu Paraji widi : Ohhh begitu yaa, saya kira karena teksturnya memang seperti pelumas, jadi bisa digunakan sebagai pelumas kepala bayi saat akan lahir. Paraji Teti : sebaiknya kita hentikan yaa bu widi, tindakns ini, tskut.. bahaya Bidan Nadya : selanjutnya dibaca baca lagi ya ibu ibu, setelah ini mari kita adakan pelatihan pijat bayi dan memandikan bayi. Paraji Teti : Alhamdulillah jadi ada pencerahan ya bu, siap bu terimakasih banyak bimbingannya. Ini bukunya boleh dibawa pulang bu ? Bidan Nidia : Mangga ibuu silahkan, jangan dulu pulang ya, kita pelatihan dulu disini Paraji Teti : Terimakasih bu bidan, baiklah.. siap buu Narrator : Setelah itu mereka semua melakukan pelatihan teknik pijat bayi dan memandikan bayi. 5. Latihan pijat (dilakukan) Bidan memberikan pelatihan bayi pijat bayi yang benar 6. Latihan (dilakukan) Bidan mengajarkan cara Memandikan memandikan bayi yang benar bayi 7. Closing Narrator : setelah mereka melakukan Kegiatan selesai semua agenda pemberdayaan paraji, akhirnya mereka berpamitan dengan akrab. Bidan Nidia : Alhamdulillah ya bu ya lancar, dan sudah bisa, jangan lupa materinya dibaca ya buu Bidan Nadya : Iya buu, tentang kewenangan, mitos-mitos, sampai teknik yang boleh dan tidak boleh dilakukan, ada di buku itu ya buu, dibaca, jangan segan untuk berkunjung ke posyandu, atau puskesmas cantik ya bu jika ada yang ingin ditanyakan. Paraji Teti : Alhamdulillah terimakasih bu, kami pamit dulu yaa Wassalamualaikum Bidan : Waalaikumussalam