Anda di halaman 1dari 13

SCRIPT ROLEPLAY

“PERAN BIDAN DALAM PEMBERDAYAAN PARAJI”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat


dalam Program Kesehatan

Program Studi DIII Kebidanan Tasikmalaya

Dosen Pengampu:
Dita Eka M, SST, M.Keb

Disusun oleh,

Kelompok : 5

Nama Anggota : Nadya Khoirunnisa (P20624118016)


Nidia Nurul Amalia (P20624118017)
Ranti Rosmayanti (P20624118024)
Sarah Tanzil Huda (P20624118031)
Teti Nurhayati (P20624118037)
Widiani Narulita (P20624118039)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
2020
“PERAN BIDAN DALAM PEMBERDAYAAN PARAJI”

Judul : Peran Bidan dalam Pemberdayaan Paraji

Durasi : 5 menit

Pemeran : - Bidan : Nidia Nurul Amalia


- Bidan 2 : Nadya Khoirunnisa
- Ibu Hamil : Sarah Tanzil Huda
- Ibu bersalin : Ranti Rosmayanti
- Paraji : Teti Nurhayati
- Paraji 2 : Widiani Nurulita

Narator : Sarah Tanzil Huda

Lokasi : Kampus Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

No Topik Narasi Adegan

1. Opening  Pengenalan Pemeran  Mengucapkan salam dan


memperkenalkan diri
 Narrator : Pagi yang indah, kala itu  Melakukan Aktivitas
di Puskesmas Cantik, sangat cerah,
dimana para tenaga medis seperti
biasanya melakukan pekerjaannya
dengan penuh tanggungjawab,
terlihat di sisi kiri dan kanan dokter,
perawat, bidan dan pasien-pasien
sedang berkomunikasi satusama lain,
terutama yang paling ramai di ruang
KIA, yapp malum saja isinya
perempuan semua, ibu bidan yang
ramah-ramah, dengan keluhan ibu
hamil sampai ibu nifas yang
kompleks, bidan-bidan di puskesmas
ini terkenal terampil dan kompeten,
pantas saja setiap harinya ruangan
KI di puskesmas cantik ini selalu
menjadi sorotan. Sampai suatu
ketika….
2. Komunikasi Pasien : Tok..tok..tok  Konsultasi pasien kepada
bidan & Assalamualaikum bu bidan.. bidan
Pasien ibu Bidan : Waalaikumsalam, eeh selamat
hamil dating ibu, mari duduk disini, saya
bidan Nidia, dengan ibu siapa namanya
bu ?
Paisen : Saya ibu Sarah bu, dari Paseh,
saya mau konsultasi bu dengan
kehamilan saya yang sekarang sudah 7
bulan
Bidan : Oh iya baik bu Alhamdulillah
yaa cepat lahir dede bayinya, hehe,
salam kenal ya bu yaa, ada keluhan apa
bu, sepertinya ibu terlihat pucat sekali ?
Pasien : hehe Alhamdulillah bu, saya
akhir-akhir ini sering pusing dan lemas
bu, saya merasa terganggu karena
menghambat aktivitas saya di rumah,
akhirnya saya jadi sering diam saja.
Bidan: oke bu, mari kita periksa
terlebih dahulu, (memeriksa TTV)
hmm.. kalau boleh tau ya bu yaa, pola
tidur ibu bagaimana, tidak sering
begadang ?
Pasien : Boro-boro bu, justru karena
saya sering lemas dan pusing saya jadi
banyak tidur sepanjang hari, kira-kira
kenapa ya bu ya ? saya jadi cemas
dengan kondisi bayi saya.
Bidan : hmm begitu ya bu, kalau ibu
sehari makan berapa kali ?
Pasien : karena lemas dan malas, saya
jadinya sering makan 2 atau bahkan 1
kali bu bidan.
Bidan : biasanya ibu makan dengan
apa ?
Pasien : yang gak anyir-anyir bu
bidan, soalnya kata mak paraji ga boleh
makan yang anyir anyir bu, kaya ikan,
daging, telur itu ga boleh, karena bisa
menyebabkan bayinya nanti pas lahir
jadi bau amis buu..
Bidan : hehehe.. oke bu, jadi ibu sering
berinteraksi dengan paraji ? kalau boleh
tau apa lagi yang beliau sering ajarkan
bu ?
Pasien : Banyak, ohh.. iya yang saya
paling ingat waktu itu saya sedang
makan stroberi, tiba-tiba ]mak paraji
melarang, karena katanya dapat
menimbulkan bercak merah pada bayi,
jadi saya bingung bu bidan,jadinya
takut, yasudah saya cari aman, ga
mengkonsumsi yang beliau sarankan.
Bidan : hmm begitu ya bu, nah.. bu
sarah, mulai sekarang rajin-rajin makan
makanan yang bergizi yah, seperti
daging, ikan, telur, tempe tahu ah..
pokonya 4 sehat 5 sempurna ya bu,
mengenai khawatir nanti bayinya jadi
bau amis itu mitos bu, gaada penjelasan
secara ilmiah tentang itu, mungkin
karena nutrisi ibu kurang jadi
kemungkinan besar penyebab ibu
sekarang sering pusing dan lemas
karena anemia akibat kekurangan
nutrisi dan gangguan pola tidur, mulai
sekarang ibu baik-baik merawat diri
sendiri dan dede byinya ya bu, karena
kalo ibunya sehat, bayinya pasti juga
sehat.
Ibu sudah cek HB ?
Pasien : baik bu, mulai sekarang saya
akan melaksanakan apa yang bu bidan
sarankan, sudah bu waktu itu seminggu
yang lalu di puskesmas joglo, HB saya
7 bu.
Bidan : diminum tablet Fenya ya bu,
konsumsi makanan bergizi dan vitamin.
Pasien : Baik bu bidan terimakasih ya
buu, kalau begitu saya pamit dulu.
Wassalamualaikum..
Bidan : Waalaikumsalam..
3. Konsultasi Narrator : Tak lama setelah ibu sarah  Ibu nifas berkonsultasi
Bidan dengan pergi, datang lagi pasien ibu nifas ke dengan bidan
pasien nifas ruang KIA
Pasien : Assalamualaikum buu bidan,
saya ingin konsultasi
Bidan Nadya : Waalaikumsalam,
silahkan duduk bu, ada yang bisa saya
bantu ? perkenalkan saya bidan Nadya,
dengan bu siapa namanya ? dari daerah
mana bu ?
Pasien : saya ibu Ranti bu, dari
singaparna. Jadi begini bu, seminggu
yang lalu saya telah melahirkan anak
pertama saya, tapi setelah 5 hari vagina
saya terasa gatal, dan ruam, ini kenapa
ya bu ? apa memang yang telah
melahirkan selalu seperti ini ? soalnya
saya baru pertama kali.
Bidan Nadya : Ibu melahirkan
dimana ? dan oleh siapa ?
Pasien : Saya melahirkan di rumah
oleh paraji bu
Bidan Nadya : Baik kita periksa dulu
ya bu, (memeriksa TTV dan keadaan
ruam) Kalau boleh tau, mak parajinya
melakukan apa saja saat proses
persalinan ibu ?
Pasien : Saya kurang tau, soalnya
setengah sadar setengah tidak, karena
saat itu bayinya susah keluar yang saya
tau paraji mengoleskan minyak jelantah
pada vagina saya, ketika ditanya
katanya supaya bayinya cepat keluar
sebagai pelumas.
Bidan Nadya : Oh begitu ya bu,
keluarga ibu setuju ?
Pasien : Mereka khawatir, dan
menyarankan saya untuk segera
konsultasi kesini, apalagi setelah saya
gatal dan ruam di daerah vagina.
Bidan : Ibu sebaiknya sekarang jaga
kebersihan daerah vagina ibu ya, rajin
cebok tapi setelahnya lap kering,
jangan biarkan lembab apalagi basah.
Senelum ruamnya semakin parah. Ini
mungkin akibat bakteri dari minyak
jelantah itu bu, nanti kedepannya ibu
harap berhati hati dalam memilih
tindakan yaa, dikasih pengertian mak
parajinya, minimal ibu dulu yang harus
paham hal hal yang tidak perlu
dilakukan, nah.. nanti jika ruamnya
semakin parah, kembali lagi kesini ya
bu untuk dilakukan pengobatan, untuk
sekarang coba lakukan yang saya
sarankan.
Pasien : Baik buu, saya paham
sekarang, Alhamdulillah berarti saya
belum terlambat kan bu, baik bu saya
akan mencoba menuruti saran bu bidan.
Terimakasih bu
Bidan Nadya: Baik buu, semoga lekas
sembuh yaa
Pasien : Saya pamit dulu bu,
wasslamualaikum.
Bidan : Waalaikumslaam
4. Diskusi Narrator : Setelah pasien pulang,  Bidan Nadya dan bidan Nidia
dengan teman bidan Nidia berfikir untuk berdiskusi merencanakan
sejawat membicarakan masalah paisen tadi pemberdayaan paraji
kepada bidan Nadya, rekan 1 ruangan
di ruang KIA tersebut.
Bidan Nidia : Buu.. tadi ada pasien
bumil, anemia katanya dia dilarang
makan daging dan ikan atau makanan
lain yang bau anyir oleh paraji dekat
rumahnya.
Bidan Nadya : wahh.. masa ? masih
ada yang percaya begituan ya ? bahaya
tuh bu bidan, untung dia cepat periksa
kesini. Darimana pasiennya ? tadi ada
juga yang periksa ke saya, katanya
gatal ruam gitu di vaginanya, katanya
saat melahirkan seminggu yang lalu
vaginanya diolesi dengan minyak
jelantah.
Bidan Nidia : Dari paseh bu, deket dari
sini, wahhh ? astagfirulloh.. kaget saya,
masa iya pake jelantah ?
Bidan Nadya : Paseh itu kan daerah
yang sering kita datangi posyandu bu ?
ternyata masih banyak ya paraji yang
masih begitu
Bidan Nidia : iya bu, menurut bu bidan
kita harus bertindak apa ?
Bidan Nadya : memang susah
merubah kebiasaan orang lain, apalagi
adat, kita harus segara melakukan
pemberdayaan khususnya untuk para
paraji. Gimana menurut bu bidan ?
Bidan Nidia : Nahh.. saya juga
sepemikiran, kita masukan aja di
agenda kegiatan posyandu minggu
depan gimana ?
Bidan Nadya : Boleh tuh bu, kita
nanti bagi-bagi tugas saja di lapangan,
sebelumnya kita konsultasi dulu ke
kepala puskesmas.
Bidan Nidia : Oke siap bu bidan.

4. Pelaksanaan Narrator : H-1 sebelum posyandu  Kegiatan di posyandu


pemberdayaan diadakan, bidan memberikan
paraji pengumuman untuk mengundang para
paraji untuk hadir di kegiatan posyandu
tersebut.
Bidan Nadya : Assalamualaikum wr.
Wb ibu ibu paraji yang saya hormati,
terimakasih untuk kehadirannya kali
ini, perkenalkan saya Bidan Nadya, dan
ini teman sejawat saya bidan Nidia.
Bidan Nidia : Assalamualaikum bu,
senang bertemu dengan ibu paraji
disini, maksud kami mengundang ibu
ibu semuanya disini, kali ini kita akan
sharing ilmu bu, mudah-mudahan
bermanfaat khususnya bagi kita selaku
pelaksana dalam menangani kasus ibu
hamil dan ibu bersalin.
Bidan Nadya : Iya bu betul, sekarang
kan banyak mitos-mitos yang
merugikan, yang sebaiknya kita
hindari, karena dapat membahayakan
ibu hamil atau ibu nifas. Bagaimana ibu
ibu paraji setuju ?
Paraji widi : Oh begitu ya bu, boleh
lah bu Alhamdulillah jadi nambah ilmu
Paraji Teti : Bu bidan apa saja maksud
mitos yang harus dihindari tersebut ?
Bidan Nidia : Sebentar ya bu, saya
bagikan dulu buku pengetahuan supaya
bisa dibaca kapan saja, yang pertama
ada beberapa pantangan yang salah
kaprah dilakukan pada ibu hamil
khususnya. Seperti jangan makan anyir,
daging, telur ikan, sebenarnya ini
kurang tepat bu, justru ibu hamil harus
tetap menjaga nutrisinya dengan baik,
dan makanan makanan tersebut
diperlukan untuk gizi ibu dan bayinya.
Paraji widi : Oh.. jadi begitu ya bu,
saya kira nanti bayinya akan bau anyir
bu, soalnya kan nutrisi yang dimakan
ibu akan masuk ke bayi juga, betul kan
bu ?
Bidan Nadya : Iya bu betul terkait
nutrisi ibu yang akan tersalurkan ke
bayi, tetapi jenis makanan baik anyir
atau tidak setelah masuk ke sistem
pencernaan tidak ada pengaruh apapun
untuk bayi, apalagi bau anyir, itu tidak
bisa dijelaskan secara ilmiah ya buu.
Paraji Teti : Oh begitu,, oke oke bu
lalu apa lagi makanan yang bileh
dimakan tapi sering jadi pantangan bu ?
Bidan Nidia : Coba ibu buka di
halaman 3, disana ada jenis jenis mitos
pantangan makanan yang sebaiknya
tidak dilarang.
Bidan Nadya : Iya buu tuh di halaman
3 seperti makan stroberi, dapat
membuat anaknya bintik bintik merah,
nanas, pisang, ini semua nutrisi
diperlukan bu oleh ibu hamil, karena
selama hamil energinysa perlu ekstra,
untuk dibagi 2 dengan bayi yang ada
dalam kandungannya.
Bidan Nidia : Nahh betul bu paraji,
apa yang dikatakan bidan Nadya,
bagaimana sampai sini dapat
dipahami ?
Paraji Teti : Nanti kit abaca baca lagi
supaya hafal deh bu bidan, ini terlalu
banyak hehetapi saya paham
maksudnya bu bidan
Paraji Widi : Iya bu bidan, saya juga
paham, Alhamdulillah
Bidan Nidia : Nah selanjutnya di
halaman 5 ada beberapa tindakan
bahaya yang tidak boleh dilakukan
kepada ibu bersalin, salah satunya
dengan mitos mengolesi vagina ibu
bersalin dengan minyak, dengan tujuan
memperlancar persalinan, nah.. bu
paraji, tindakan ini berbahaya, bakteri
yang terkandung dalam minyak apalagi
jelantah, itu dapat menimbulkan infeksi
bagi ibu bersalin, nanti efeknya bisa
gatal, atau sampai penyakit kulit yang
parah. Hati-hati ya ibu-ibu
Paraji widi : Ohhh begitu yaa, saya
kira karena teksturnya memang seperti
pelumas, jadi bisa digunakan sebagai
pelumas kepala bayi saat akan lahir.
Paraji Teti : sebaiknya kita hentikan
yaa bu widi, tindakns ini, tskut.. bahaya
Bidan Nadya : selanjutnya dibaca baca
lagi ya ibu ibu, setelah ini mari kita
adakan pelatihan pijat bayi dan
memandikan bayi.
Paraji Teti : Alhamdulillah jadi ada
pencerahan ya bu, siap bu terimakasih
banyak bimbingannya. Ini bukunya
boleh dibawa pulang bu ?
Bidan Nidia : Mangga ibuu silahkan,
jangan dulu pulang ya, kita pelatihan
dulu disini
Paraji Teti : Terimakasih bu bidan,
baiklah.. siap buu
Narrator : Setelah itu mereka semua
melakukan pelatihan teknik pijat bayi
dan memandikan bayi.
5. Latihan pijat (dilakukan)  Bidan memberikan pelatihan
bayi pijat bayi yang benar
6. Latihan (dilakukan)  Bidan mengajarkan cara
Memandikan memandikan bayi yang benar
bayi
7. Closing Narrator : setelah mereka melakukan  Kegiatan selesai
semua agenda pemberdayaan paraji,
akhirnya mereka berpamitan dengan
akrab.
Bidan Nidia : Alhamdulillah ya bu ya
lancar, dan sudah bisa, jangan lupa
materinya dibaca ya buu
Bidan Nadya : Iya buu, tentang
kewenangan, mitos-mitos, sampai
teknik yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, ada di buku itu ya buu,
dibaca, jangan segan untuk berkunjung
ke posyandu, atau puskesmas cantik ya
bu jika ada yang ingin ditanyakan.
Paraji Teti : Alhamdulillah
terimakasih bu, kami pamit dulu yaa
Wassalamualaikum
Bidan : Waalaikumussalam

Anda mungkin juga menyukai