Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawata Menjelang ajal dan Paliatif
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
5B/2016B
TAHUN 2018
Ibu Fatimah dibawa kerumah sakit dahlia beberapa hari yang lalu karena mengelukan
sakit pada payudara sebelah kiri yang sangat hebat. Sesampainya dirumah sakit, pasien dilakukan
pemeriksaan scara menyeluruh.dan setelah hasil pemeriksaan keluar, perawat langsung menemui
pasien dan keluarga atas persetujuan dokter.
Pasien/kp : Waalaikumsalam.
Perawat : Ibu/bapak perkenalkan nama saya perawat ita, saya adalah perawat yang
bertugas hari mulai dari jam 08.00 -14.00. Sebelumnya saya ingin menanyakan
apakah benar ini dengan ibu fatimah?
Suami pasien : Iya sus, ini saudara datang semua, ini anak saya 2, terus adik dan istrinya
Perawat : Baiklah kalau begitu, disini saya ingin menyampaikan sesuatu yang penting
kepada ibu, apakah ibu mau semua keluarga ibu mendengarkannya? Atau apakah
ibu hanya ingin seseorang untuk menemani ibu disini.?
Perawat : Baiklah kalau begitu ibu, sebelumnya saya ingin menanyakan, bagaimana
perasaan ibu saat ini.?
Suami pasien : Tadi malam dia tidak bisa tidur sus, katanya dadanya sakit
Perawat : Sebelumnya apakah bapak/ibu tau tentang penyakit ibu?
Pasien : 1tahun lalu saya pergi ke RS A, dan dokter disana bilang kalau saya punya
penyakit kanker paru dan membutuhkan oprasi secepatnya. Tapi saat itu saya
belum ada uang, makanya saya tidak melakukannya. Apakah keadaan saya
semakin parah mbak.
Perawat : Disisni saya sudah memegang hasil lab tentang kondisi terbaru ibu, apakah ibu
ingin membacanya sendiri, atau ibu ingin saya membacakan dan menjelaskannya
ibu?
Anak pasien : Iya sus, tolong bacakan saja, kami sekeluarga tidak terlalu paham masalah ini.
Perawat : Baiklah kalau begitu, saya bacakan iya bapak/ibu., benar bahwasannya ibu
menderita penyakit kanker payudara, dan saat ini sudah berada dalam kondisi
yang sangat mengkhwatirkan atau bisa juga disebut kanker stadium akhir.
Perawat : Mohon maaf pada kondisi ibu sekarang, operasi tidak kami anjurkan karena
dapat menurunkan kondisi ibu.
Pasien : Sudah jangan terlalu bersedih, ini sudah ketetapan tuhan dan ini yang terbaik
buat ibu. Inget bapak jaga anak-anak dengan baik, sholatnya jangan sampai lupa,
juga sekolah yang rajin, jangan boros, jangan nakal-nakal, kasian bapak.
Suami pasien : Jangan ngomong seperti itu dek, kamu jangan kalah dengan penyakitmu.
Pasien : Sudah bapak, ibu tau umur ibu sudh tidak panjang lagi. Kamu yang kuat anak
anak butuh bapak. Kalau bapak mau nikah lagi minta ijin anak-anak dlu ya
(sambil tersenyum kecil)
Suami pasien : Kamu ini ngomong apa kok ngelantur, siapa yang mau nikah lagi. Kita kan
punya tabungan ayoo kita pergi berobat kemana saja yang penting adek sembuh.
Pasien : Sudah tidak usah, lebih baik tabungan itu kamu gunakan untuk masa depan
anak-anak dan kebutuhan sehari-hari, ingat bahan-bahan semakin mahal….
Suami pasien : Adek ini masih saja bercanda (sambil memukul suaminya)
Pasien : Ahhh bapak ini ada-ada saja malu diliatin orang-orang. Mbak suster sudah saya
ikhlas dengan penyakit saya, nanti kalau ada apa-apa dengan saya, tidak usah apa-
apakan saya, biarkan saja. Saya sudah pasrah.
Perawat : Baiklah kalau begitu, saya akan menemui dokter terlebih dahulu, untuk
menyampaikan keputusan ibu, namun sebelum itu, apakah masih ada yang ingin
bapak / keluarga tanyakan.?
Perawat : Baiklah kalau seperti itu, saya permisi dahulu ya bapak/ibu, kalau ada perlu apa
apa, bapak/ibu bisa temui saya atau perawat yang lain diruang perawat.
Keluarga : Waalaikumsalam.
Dokter : Baik, apakah kamu sudah sampaikan semua kepada pasien dan keluarganya.?
D&P :Assalamualaikum
Dokter : Bapak,bapak saya sudah mendengar dari rekan saya, bahwasanya ibu dan
keluarga tidak menginginkan tindakan apapun pada saat terjadi sesuatu terhadap
ibu, apakah benar seperti itu bapak?
Pasien : Iya benar dok, saya dan keluarga saya sudah pasrah dan ikhlas.
Dokter : Baiklah kalau begitu ibu. Silahkan tanda tangan di infom consent ini, ini adalah
surat pernyataan dimana ibu telah setuju kalau kami anggota medis tidak akan
melakukan tindakan apapun pada saat terjadi sesuatu terhadap ibu.
Dokter dan perawat meninggalkan ruangan. Dan setelah beberapa jam kemudian
tiba tiba pasien merasakan sakit yang sangat luar biasa, seluruh keluargapun
menjadi panik
Rohaniawan : Bapak/ibu mohon tenang, sabar, mari kita doakan pasien bersama-sama. Dan
seluruh orang yang berada disanapun bersama-sama membacakan doa dan sholawat
untuk pasien, hingga pasien menghembuskan nafas terakhirnya.