100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
500 tayangan3 halaman
Analisis SWOT STBM menunjukkan beberapa kekuatan seperti strategi nasional dan keanggotaan tim verifikasi yang kuat, namun juga menghadapi tantangan seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan fasilitas sanitasi yang tidak memadai. Upaya yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan partisipasi masyarakat dan pembangunan fasilitas sanitasi yang layak.
Analisis SWOT STBM menunjukkan beberapa kekuatan seperti strategi nasional dan keanggotaan tim verifikasi yang kuat, namun juga menghadapi tantangan seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan fasilitas sanitasi yang tidak memadai. Upaya yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan partisipasi masyarakat dan pembangunan fasilitas sanitasi yang layak.
Analisis SWOT STBM menunjukkan beberapa kekuatan seperti strategi nasional dan keanggotaan tim verifikasi yang kuat, namun juga menghadapi tantangan seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan fasilitas sanitasi yang tidak memadai. Upaya yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan partisipasi masyarakat dan pembangunan fasilitas sanitasi yang layak.
(Kekuatan) (Kelemahan) (Peluang) (Ancaman) 1. Strategi 1. Kurang 1. Tercapainya 1. Kurangnya minat nasional STBM dukungan PHBS di masyarakat diatur pada dan lingkungan terhadap Kepmenkes No kesadaran masyarakat pembangunan 3 tahun 2014. dari 2. Menggunakan septic tank 2. Keanggotaan masyarakat prinsip dengan alasan Tim Inti . keteladanan tidak ada dana, Verifikasi: 2. Masyarakat dimulai dari tidak ada lahan Petugas yang tokoh 2. Masih terdapat kesehatan kompeten masyarakat masyarakat yang Lingkungan kurang karena budaya memiliki akses Puskesmas/ berpartisipa meniru tokoh terhadap jamban Petugas si. panutan di yang tidak sehat Kecamatan. 3. Kurangnya masyarakat seperti tidak Petugas pengetahua tersebut. menggunakan Kesehatan n 3. Banyaknya kloset leher Desa/Petugas bahwasany perusahaan angsa, Kecamatan/TI a yang dapat kebersihan WC M penggerak pembangun memberikan yang kurang, dan PKK. an septic CSR masih terdapat 3. Lokasi tank bisa (Corporate rumah yang tidak puskesmas yang dibangun Social mempunyai WC strategis berada dimana Responsibility) 3. Perilaku di pusat saja tidak untuk masyarakat keramaian harus pembangunan masih belum 4. Kader, memerluka sanitasi Stop BABS kompeten n lahan 4. Adanya masih menjadi (mendapatkan yang cukup pembangunan kebiasaan bimbingan luas. septic tank 4. Masih rendahnya dan pembinaan 4. Unimprove komunal kesadaran dari puskesmas) d 5. Adanya masyarakat 5. Tingginya budaya facilities/Ja program dalam gotong royong mban tidak penyedotan tinja pengelolaan air dan solideritas layak secara serempak limbah rumah masyarakat termasuk 6. Adanya DAK tangga. 6. Adanya jaringan WC umum, (Dana Alokasi 5. Masyarakat kerjasama lintas WC Kusus) untuk belum sektor dinkes, siram/leher mengelola air memikirkan kecamatan, angsa yang limbah jangka panjang kelurahan dengan dibuang domestik dari dampak puskesmas langsung 7. Masyarakat BABS 7. Dukungan ke saluran terhindar dari masyarakat dan terbuka, penyakit Diare, puskesmas. WC cubluk DBD. tanpa tutup, 8. Kualitas sanitasi Wcember, lingkungan WC meningkat gantung sehingga bisa atau WC menyelesaikan yang masalah langsung kesehatan dibuang ke lingkungan saluran air, 9. Menggunakan BABS Azas Tridaya: tempat pemberdayaan terbuka, manusia kebun/huta (pelatihan), n atau pemberdayaan saluran air usaha (sampah 5. Sebagian dan limbah), besar dan pembuanga pemberdayaan n terakhir lingkungan dibuang ke (STBM) selokan,kol am,sawah. 6. Rendahnya jumlah rumah yang melakukan penyedotan tinja 7. Masyarakat Indonesia masih berfikir praktis dan jangka pendek 8. Jarak septic tank/cubluk <10 m dengan sumber air bersih.
Sumber tersedia dalam jaringan: Buku Panduan Verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)