Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS SWOT PADA PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI

INDONESIA

“Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat dalam


Program Kesehatan di Program Studi DIII Kebidanan Tasikmalaya”

Dosen Pengampu :

Wiwin Mintarsih P, S.SiT., M.Kes

Disusun oleh :

Salma Rahmy Nabilah P20624118030

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANAN

2020
ANALISIS SWOT PADA PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)

STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATMENT


(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (PELUANG) (ANCAMAN)
1. Motivasi 1. Motivasi dan 1. Tingginya 1. Unmet need
perempuan etos kerja staf animo atau
dalam KB masih rendah masyarakan kelompok
tinggi untuk ber-KB yang belum
terpenuhi
kebutuhan
kontrasepsinya
2. Adanya 2. Pengawasan 2. Mudahnya 2. Meningkatnya
dukungan melekat masyarakat tuntutan
dana dari (waskat) masih mendapatkan masyarakat
APDB rendah informasi untuk KB
kabupaten tentang KB yang bermutu
3. Jumlah alat 3. Porsi anggaran 3. Adanya dana 3. Imbas dari
kontrasepsi yang terbatas alokasi khusus pendidikan
yang dibanding (DAK) untuk dan kesehatan
memadai dengan sasaran program KB gratis sehingga
yang akan dari pusat masyarakat
dilaksanakan juga menuntut
untuk KB
yang gratis
juga
4. Juklak dan 4. Keterbatasan 4. Adanya 4. Pengetahuan
Juknis tentang SDM baik dari payung hukum dari
pengelola KB segi kualitas kesetaraan dan masyarakat
sudah tersedia dan kuantitas keadilan pada
gender untuk umumnya
KB tentang
penggunaan
KB yang aman
dan efek
sampingnya
secara
terperinci agar
mengetahui
resiko yang
harus
ditanggung
belum smua
masyarakat
mengetahuiny
a
5. Alasan 5. Kurangnya 5. Keberhasilan 5. Jumlah
pemerintah sosialisasi oleh pembangunan anggaran yang
untuk pemerintah sangat dikeluarkan
mengatur laju sehingga masih ditentukan oleh oleh
pertumbuhan sedikit yang kualitas pemerintah
yang semakin mengikuti penduduk. akan semakin
lama kebijakan KB Keberhasilan banyak karena
meningkat ini. Pihak-pihak pembangunan penggemukan
dan Indonesia seperti bidan ditentukan dan stuktur untuk
menjadi salah atau dokter merupakan badan-badan
satu dari 4 kandungan yang konsekuensi terkait dengan
negara jumlah masih sendikit dari program KB
penduduk di daerah pembangunan ini.
yang tertinggi terpencil. kependudukan,
di dunia. Menghambat karena
sosialisasi penduduk
kebijakan KB adalah obyek
dan subyek
dari
pembangunan.
Pembangunan
harus
berpusatkan
pada penduduk
(people-
centered
development),
yaitu
pembangunan
yang
berorientasi
kepada potensi
dan kebutuhan
penduduk.
6. Mengurangi 6. Kurangnya 6. Perbaikan 6. Dukungan
jumlah pengawasan stuktur dan hanya
kematian ibu oleh pemerintah peningkatan dilakukan oleh
dan bayi tidak bersifat pengetahuan beberapa
TOP down dari pihak- media saja.
sehingga pihak yang Dan masih
banyak terkait dengan banyak yang
penyelewengan program KB masih belum
dan kurang seperti pemda, mengerti apa
sanksi sehingga dinas itu program
aparat daerah kesehatan KB
melakukan (rumah sakit,
penyelewengan puskesmas)
diperjual
belikan.
7. Jumlah 7. Kebijakan yang 7. Meningkatan 7.
pangan yang tidak tepat promosi
terus sasaran yang kepada
berkurang sebenarnya masyarakat
karena jumlah dipergunakan secara luas
penduduk oleh masyarakat tentang
yang terus miskin tetapi program KB
berkurang sebaliknya bagi
karena jumlah orang-orang
penduduk yang
yang terus mempunyai
bertambah ekonomi
menengah
keatas bisa
mendapatkan
alat-alat
kontrasepsi KB.
8. Pemadatan 8. 8. 8.
wilayah jawa
dan tidak
adanya
pemerataan
penduduknya
sesuai dengan
luas wilayah
yang tersedia.
Daftar Pustaka

Bayu. 2012. Peran Keluarga Berencana untuk Kesejahteraan keluarga. Terdapat


dalam https://kambingsembilan.wordpress.com/2011/11/03/peran-keluarga-
berencana-untuk-kesejahteraan-keluarga/amp/ diakses pada tanggal 15 Maret
2020

Adistira herwinanda. 2014. Peningkatan Pelayanan KB. Terdapat dalam


https://bkbppekg.wordpress.com/strategi-kebijakan/ diakses pada tanggal 15
Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai