1. Dusun/ Desa yang sudah menyatakan bebas dari perilaku buang air besar di
sebelumnya harus dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh tim verifikasi Stop
BAB-S. Tim verifikasi dapat berasal dari tokoh masyarakat, tokoh agama,
bidan desa, kader posyandu dari desa tetangga (2 atau 3 desa) untuk
kepemilikan jamban yang sudah dibuat oleh pihak desa (dimana berisi nama
KK tiap rumah dalam dusun/ desa beserta jenis jambannya apakah jenis leher
angsa, cemplung/ cubluk dgn tutup maupun numpang ) serta dibantu oleh
adanya.
3. Jika sudah, langkah selanjutnya adalah melaksanakan Deklarasi Desa STOP
telah mencapai status STOP BAB-S/ ODF. Suatu dusun/ desa dinyatakan
telah mencapai status STOP BAB-S/ ODF apabila telah memenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Semua anggota masyarakat sudah BAB di jamban
b. Semua sarana jamban digunakan dan dipelihara
c. Lingkungan tempat tinggal telah bebas dari kotoran manusia yang
berserakan.
4. Format pokok seremonial deklarasi STOP BAB-S/ ODF adalah :
a. Pembacaan naskah deklarasi
b. Penandatanganan Berita Acara Deklarasi ODF pada sebuah lembar
papan atau kertas karton ukuran besar atau banner (contoh terlampir).
5. Setelah deklarasi selesai dilaksanakan, meminta surat pernyataan dari
desa tersebut telah benar-benar bebas 100 % dari perilaku Buang Air Besar
menetapkan status dusun/ desa yang sudah dinyatakan STOP BAB-S (ODF)