Kepedulian Allah Swt. sangat besar terhadap soal makanan dan aktivitas makan untuk makhluknya. Hal
ini tercermin dari firmannya dalam Al-Qur'an mengenai kata tha'am yang berarti "makanan" yang
terulang sebanyak 48 kali dalam berbagai bentuknya. Ditambah pula dengan kata akala yang berarti
"makan" sebagai kata kerja yang tertulis sebanyak 109 kali dalam berbagai derivasinya, termasuk
perintah "makanlah" sebanyak 27 kali. Sedangkan kegiatan yang berhubungan dengan makan yaitu
"minum" yang dalam bahasa Al-Qur'an disebut syariba terulang sebanyak 39 kali. Betapa pentingnya
makanan untuk kehidupan manusia, maka Allah Swt. mengatur bahwa aktivitas makan selalu diikuti
dengan rasa nikmat dan puas, sehingga sering lupa bahwa makan itu bertujuan untuk kelangsungan
hidup dan bukan sebaliknya, hidup umtuk makan.
Sebagai kaum muslimin yang tinggal di negara di mana penduduknya mayoritas beragam islam,
seyoginya kita mempelajari petunjuk-petunjuk tentang makanan yang tertulis dalam A-Qur'an. Contoh
beberapa ayat yang berhubungan dengan makanan adalah :
1. Manusia dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib. { QS An-Nahl (16):114, QS
Al-Maidah (5) : 88, QS Al-Baqarah (2):68 dan QS Al-Muk minun (23):51}
2. Melarang makanan tertentu yang dianggap haram. {QS Al-Baqarah (2):68 dan QS Al-Maidah (5):3
dan QS Al-An'am (6):145}
3. Ayat-ayat mengenai perintah makan selalu diikuti dengan perintah melakukan aktivitas
tertentu.Terdapat tidak kurang dari 27 ayat yang berbicara tentang masalah ini.
4. dianjurkan agar tidak boleh makan berlebihan. {QS AlA'raf (7):31 dan QS Tha Ha (20):81}
5. "Hendaklah manusia memperhatikan makanannya", demikianlah anjuran yang tersurat dalam QS
'Abasa (80):24.
Ilmu Gizi merupakan ilmu yang relatif masih baru, walaupun perhatian terhadap hal-hal berkaitan
dengan makanan sebenarnya telah terjadi sejak manusia mulai dengan kehidupannya. sejarah
perkembangan ilmu gizi hingga menjadi ilmu yang mandiri, secara garis besar adalah sebagai berikut:
Tahun 400 sebelum Masehi, Hippocrates, Bapak Ilmu Kedokteran menganggap makanan sebagai panas
yang dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Ilmu Gizi baru diakui sebagai suatu cabang ilmu yang mandiri pada tahun 1926, ketika Mary Swartz
Rose dikukuhkan sebagai profesor Ilmu Gizi pertama di Universitas Columbia, New York, Amerika
Serikat. Di Indonesia Ilmu Gizi mulai diperkenalkan dan diterapkan pada awal tahun 1950-an. Ilmu Gizi
disebut juga Ilmu Nutrisi ( Nutrition Science ).
Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan. yang mengandung enam
macam zat gizi itu, yaitu air, karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin dalam hubungannya
dengan kesehatan dalam arti luas. kesehatan dalam arti yang luas berarti tidak hanya bebas dari
penyakit, melainkan sehat fisik, sehat mental dan sehat sosial sehingga mampu bekerja, berproduksi dan
bersilaturahmi dengan sesama ( WHO). Ilmu Gizi meliputi Ilmu Gizi Dasar, Ilmu Gizi Masyarakat, Ilmu Gizi
Olahraga dan Ilmu Gizi Klinik. penjelasan mengenai hal ini akan dipaparkan di bawah ini :
1. Ilmu Gizi Dasar
Ilmu Gizi Dasar mempelajari makanan orang sehat dengan tujuan menghasilkan status gizi yang baik
( berat badan ideal, tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk) dan kesehatan yang optimal. Makanan
bagi orang sehat adalah "menu sehat dan seimbang" ( well balanced diet) yaitu ilma sempurna" dan
kuantitasnya cukup sehingga dapat memenuhi kebutuhan tubuh. seorang yang sehat dapat bekerja
dengan baik, tidak cepat lelah dan tidak mudah diserang penyakit. Untuk dapat menyusun menu sehat
dan seimbang, harus mempunyai pengetahuan tentang bahan makanan dan pengetahuan mengenai
kebutuhan manusia akan makanan. Pengetahuan tentang bahan makanan meliputi: zat-zat gizi apa saja
yang terdapat dalam tiap-tiap bahan makanan, pengelompokan bahan makanan sesuai dengan zat-zat
gizi yang dikandungnya serta fungsi zat-zat gizi itu dalam kaitannya dengan kesehatan.
2. Ilmu Gizi Masyarakat
Ilmu Gizi Masyarakat merupakan bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat. Tujuan pertama adalah
mempelajari kecukupan makanan suatu masyarakat atau bangsa, sehingga setiap anggota masyarakat
itu mempunyai status gizi yang baik dan kesehatan yang optimal. Tujuan kedua adalah mempelajari
pencegahan penyakit. Untuk menyediakan kecukupan pangan bagi suatu masyarakat dan meningkatkan
kesehatan penduduknya, maka penyediaan pangan dan sarana kesehatan harus terjamin. Demikian juga
sumber daya manusianya harus profesional dan terlatih.
3. Ilmu Gizi Olahraga
Olahraga terdiri atas olahraga kesehatan dan olahraga prestasi. Olahraga kesehatan adalah olahraga
bagi orang sehat agar dapat memelihara kesehatannya dan meningkatkan kebugaran jasmaninya (
physical fitness). Olahraga prestasi adalah olahraga bagi atlet atau olahragawan profesional atau atlet
amatir yang akan bertanding dalam suatu kejuaraan tertentu, misalnya menghadapi Pekan Olahraga
Nasional (PON), Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara ( South East Asean Games), Olahraga
negara-negara Asia ( Asean Games ), Olimpiade atau kejuaraan olahraga lainnya. Untuk olahraga
kesehatan, pengaturan makanannya sama dengan makanan untuk orang sehat, sedangkan untuk
olahraga prestasi pengaturan makanannya mengikuti ketentuan-ketentuan Ilmu gizi Olahraga. Ilmu Gizi
Olahraga adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan dan prestasi olahraga. Tujuannya
ialah meningkatkan kemampuan fisik olahragawan sehingga dapat mencapai prestasi olahraga yang
maksimum, sehingga dapat menjadi juara.
4. Ilmu Gizi Klinik
Ilmu Gizi Klinik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara pengaturan makanan bagi orang
sakit dan upaya penyembuhannya. Pengaturan makanan mencakup asupan makanan ( food intake ),
pencernaan, penyerapan dan metabolisme zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan itu. untuk
penyembuhan penyakit dibutuhkan pengetahuan dasar Ilmu Kedokteran yang menyangkut diagnosis
dan pengobatan penyakit.
Sumber Buku dari : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, 2006.
Penerbitan buku ini dikelola oleh :
Daftar Pustaka :
Dr. Hj. Tien Ch. Tirtawinata Sp.GK.2006.Makanan Dalam Al-Qur'an dan Ilmu Gizi, Hal 1-6.