Anda di halaman 1dari 3

Pedoman dalam Menyusun Kritik untuk Penelitian Kuantitatif

March 26, 2013 Sebagaimana kita ketahui, bahwa pada umumnya untuk menyusun kritik terhadap suatu penelitian ada 2 poin utama yang perlu kita fokuskan, yaitu elemen-elemen yang mempengaruhi kebolehpercayaan (believability) dan elemen-elemen yang mempengaruhi keterbaharuan (robustness) dari suatu penelitian. Mari kita diskusikan bersama kedua elemen tersebut. Adapun elemen yang mempengaruhi kebolehpercayaan (believability) penelitian, terdiri dari:

Gaya penulisan (writing style) Judul (title) Abstrak (abstract)

Sedangkan elemen yang mempengaruhi keterbaharuan (robustness) dari suatu penelitian dapat dituliskan sebagaimana berikut ini:

Kegunaan/Masalah penelitian (purpose/research problem) Konsistensi secara logika (logical consistency) Tinjauan literatur (literature review) Kerangka konsep (theorytical framework) Tujuan/objektif/pertanyaan penelitian/hipotesis (aims/objectives/research questions/hypothesis) Sampel (sample) Masalah etik (ethical consideration) Definisi operasional (operational definition) Instrumen penelitian (instruments) Prosedur penelitian (procedure) Variabel (variable) Analisis data/hasil (data analysis/result) Pembahasan (discussion), dan referensi (reference)

Mari kita kupas setiap poin diatas satu persatu. Baik itu untuk elemen yang mempengaruhi kebolehpercayaan dari suatu penelitian, maupun elemen yang mempengaruhi keterbaharuan penelitian yang akan kita kritik. Bagian Pertama Gaya Penulisan, yang perlu kita kritik adalah isi tulisan tertulis dengan baik, menggunakan tata bahasa yang tepat, seringkah menggunakan kata-kata jargon, susunan tulisan tertata rapi dan terorganisasi dengan benar.

Judul Penelitian, yang perlu kita kritik adalah apakah judul terbaca bernas, akurat ataukah menimbulkan keraguan. Sekilas membaca judul penelitian, tentu kita akan dapat menentukannya sesuai poin-poin tadi. Abstrak, yang perlu kita kritik berkaitan dengan apakah abstrak dapat meringkas penelitian secara jelas termasuk didalamnya tertulis mengenai masalah penelitian, sampel, metodologi, temuan yang dihasilkan dari penelitian maupun rekomendasi yang dapat dihasilkan dari penelitian tersebut. Bagian Kedua Kegunaan/Masalah penelitian, pada poin ini yang perlu kita kritisi adalah apakah tujuan dari penelitian atau masalah penelitian dapat teridentifikasi dengan baik. Kasat mata, dengan istilah yang lain. Artinya bahwa setiap pembaca laporan penelitian akan dengan mudah menemukan kegunaan atau masalah penelitian yang sedang di-kritik tersebut. Konsistensi secara logika, disini yang perlu dikritik adalah apakah peneliti mengikuti langkahlangkah yang telah ditetapkan dalam proses peneltian dalam aturan yang logis. Apakah tiap-tiap langkah terjalin dengan baik dan memiliki keterkaitan yang jelas antara satu bagian dengan bagian yang lain. Tinjauan literatur, yang perlu dikritik disini adalah apakah tinjauan literatur secara logika terorganisasi dengan baik, apakah tinjauan literatur menunjukkan analisis yang kritis berkaitan dengan literatur, apakah sebahagian literatur yang digunakan adalah literatur asli yang terkini, dan apakah sebahagian besar literatur tersebut berasal dari sumber langsung dan berdasarkan data-data yang empiris. Kerangka konsep, yang perlu dikritik pada poin ini adalah apakah kerangka konsep atau kerangka teori dapat kita identifikasi, apakah kerangka konsep dapat dijelaskan secara adekuat oleh peneliti, dan apakah kerangka konsep sesuai dengan judul penelitian. Tujuan/objektif/pertanyaan penelitian/hipotesis, disini yang perlu diperhatikan apakah pada penelitian tersebut memiliki tujuan, objektif, pertanyaan penelitian atau hipotesis, jika memang ada apakah tertulis dengan jelas, dan apakah kesemua poin tersebut merefleksikan apa yang terkandung dalam tinjauan literatur. Sampel, disini perlu dikritik apakah populasi target dapat teridentifikasi dengan jelas, bagaimana teknik sampling yang digunakan, apakah jenis random atau non-random, apakah jumlah sampelnya sesuai, dan apakan kriteria inklusi serta eksklusinya tertulis dengan jelas. Masalah etik, pada masalah etik ini perlu kita perhatikan berkaitan dengan apakah responden benar-benar mendapatkan informasi yang tepat berkaitan dengan bagaimana nantinya penelitian tersebut akan dilaksanakan, apakah hak otonomi atau kerahasiaan responden dapat dijamin dalam penelitian tersebut, apakah responden dapatkan jaminan untuk terhindar dari terjadinya bahaya yang disebabkan oleh proses penelitian, dan apakah penelitian tersebut telah disetujui oleh komisi etik yang berkenaan.

Definisi operasional, disini yang perlu dikritik adalah apakah semua istilah yang dipergunakan dalam penelitian, teori dan konsep yang ada dijelaskan secara gamblang dalam penelitian tersebut. Instrumen penelitian, pada poin ini yang perlu dikritik adalah apakah instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan dapat dari responden dapat dijelaskan secara adekuat, bagaimana validitas dan reliabilitas dari penelitian tersebut telah dibahas. Prosedur penelitian, disini yang perlu dikritik adalah apakah ada penjelasan berkaitan dengan prosedur yang digunakan dalam mendapatkan data dengan menggunakan instrumen penelitian tersebut, dan apakah pelaksanaan dari penelitian berikut keterbatasan penelitiannya dibahas dengan tepat. Variabel, maksud dari variabel yang perlu dikritik adalah apakah variabel secara adekuat telah dijelaskan, apakah diterangkan alasan penggunaan dari variabel tersebut, apakah variabel yang dipilih adalah sesuai untuk setiap jawaban yang diperlukan dalam pertanyaan penelitian. Analisis data/hasil, disini yang perlu dikritik adalah apakah jenis data dan jenis analisis statistik yang telah diambil oleh peneliti untuk dipergunakan, apakah hal tersebut sesuai, berapa banyak sampel yang dilibatkan dalam penelitian tersebut, apakah tabel dan grafik dapat dinyatakan secara jelas serta tergambar secara proporsional, serta bagaimana hasil yang telah didapatkan signifikan atau tidak. Pembahasan, pada poin ini yang perlu dikritik adalah apakah temuan yang dihasilkan dari penelitian berkait erat dengan tinjauan literatur, apakah hipotesis yang telah diidentifikasi mendukung hal ini, bagaimana kekuatan dan keterbatasan dari penelitian tersebut termasuk didalamnya mampu mengeneralisasikan fenomena dapat didiskusikan, dan apakah terdapat rekomendasi untuk riset yang berkaitan di waktu yang akan datang. Dan terakhir adalah referensi, yang perlu dikritik adalah apakah semua buku, jurnal dan media lain yang digunakan dalam penelitian merupakan referensi yang akurat. Referensi yang memiliki edisi baru juga merupakan salah satu indikator tentang keakuratan referensi ini. Demikian sekilas informasi mengenai pedoman dalam menyusun kritik untuk penelitian kuantitatif ini. Tulisan ini merupakan adaptasi dari artikel yang dimuat dalam Jurnal Keperawatan di Inggris. Silakan lihat dalam referensi dibawah ini untuk detail sumber adaptasi artikel ini. Apabila anda ada pertanyaan berkaitan dengan cara penulisan kritik dalam penelitian Keperawatan, silakan diskusikan dalam komentar dibawah. Tq Reference:

Coughlan, M., Cronin, P., & Ryan, F. (2007). Step-by-step guide to critiquing research. Part 1: Quantitative research. British Journal of Nursing, 16, 11, 658-663

Anda mungkin juga menyukai