Anda di halaman 1dari 15

Contoh Proposal Penelitian

A. HALAMAN JUDUL

Halaman judul memuat : judul, jenis laporan, lambang Perguruan Tinggi, nama dan NIM,
nama jurusan, nama program studi, nama perguruan tinggi dan tahun pengajuan.

1. Judul Usulan Penelitian : Judul hendaknya dibuat singkat dan jelas, menggambarkan
konsep dan topik dari penelitian dan menggambarkan adanya keterkaitan antara
variable, lokasi penelitian dan tahun penelitian. Diketik dengan menggunakan huruf
kapital, tidak boleh disingkat dan format ketikan dalam bentuk piramida terbalik ( V ).
2. Jenis Laporan : Jenis laporan adalah usulan penelitian.
3. Lambang Institusi Perguruan Tinggi
4. Nama mahasiswa dan NIM
5. Nama Jurusan
6. Nama Program Studi
7. Nama Perguruan Tinggi
8. Tahun Pengajuan : Tahun pengajuan adalah tahun dimana usulan penelitian tersebut
diajukan

B.   HALAMAN PERSETUJUAN

Halaman persetujuan memuat : judul usulan penelitian, persetujuan dosen pembimbing


beserta tanda tangan dan waktu persetujuan

C.   DAFTAR ISI

Daftar Isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-bagian dalam skripsi maupun sub-
sub bagiannya beserta nomor halamannya.

D.   ISI

Dibagian isi terdiri dari beberapa bab dan dari beberapa bab tersebut masih terdapat beberapa
sub bab.

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Latar belakang memuat: gambaran tema permasalahan di lokasi penelitian yang akan dibahas
dan berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan, diuraikan dari masalah yang luas ke
arah masalah yang khusus. Oleh karena itu diperlukan data studi awal di lokasi tempat
penelitian.

Ada 4 kriteria latar belakang yang baik:

1. Adanya “seriousness of problem”,


2. Adanya “sense of urgency” ( masalah yang harus segera ditangani
3. Adanya “political will” (kebijaksanaan dari organisasi atau politis
4. Adanya “manage – ability” ( direkomendasikan oleh pihak manajemen ).

Latar belakang ini juga harus mampu menjawab pertanyaan “mengapa memilih topik
tersebut”

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang tegas dan jelas, serta
menggambarkan arah hubungan antar dua variabel atau lebih. Misalnya adakah, apakah,
bagaimanakah, dan lainnya.

3.    Batasan Masalah

Batasan masalah adalah pembatasan ruang lingkup yang dilakukan dalam penelitian, dimana
pembatasan tersebut meliputi: tema/topik, area atau wilayah yang diteliti, sumber informasi,
lokasi penelitian serta waktu penelitian

4.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian meliputi :

a.    Tujuan Umum ; Meliputi tujuan yang akan dicapai secara menyeluruh yang dapat
menjawab tema / judul penelitian

b.    Tujuan Khusus ; Meliputi jabaran atau rincian dari tujuan umum secara operasional
sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah. Tujuan khusus akan menggambarkan
hasil dan pembahasan yang akan diperoleh dari penelitian ini.

5.    Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian meliputi: 1) manfaat bagi pengguna (user), 2) pengembangan keilmuan


dan 3) bagi peneliti, sehingga scara khusus hasil penelitian memberikan masukan bagi si
peneliti, masyarakat, instansi terkait dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sebuah kebijakan

6.    Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk menelusuri dan


mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian yang
dilakukannya.Setiap penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan yang berbeda dengan
penelitian-penelitian sebelumnya, sekalipun penelitian tersebut merupakan replikasi
penelitian sebelumnya. Pernyataan tentang keaslian penelitian meliputi identifikasi
persamaan penelitian sebelumnya yang sangat relevan dan perbedaannya dengan penelitian
yang akan dilakukannya.

Perbedaan dan persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu dapat meliputi :


kerangka teori, penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus atau generalisasi
teori pada populasi yamg lebih luas, kerangka konsep, rancangan penelitian, instrument
penelitian, dan teknik analisis atau pemodelan data. Penyajiannya dapat dalam bentuk matriks
persamaan dan perbedaan penelitian sebelunya.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk mengidentifikasi makalah dan


buku yang bermanfaat dan ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan serta merujuk
pada semua hasil penelitian terdahulu pada bidang tersebut. Tinjauan pustaka disusun
berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan.
Sumber yang dipakai dalam tinjauan pustaka harus disebutkan dengan mencantumkan nama
penulis dan tahun terbit dengan model Vancouver. Format penyajiannya dimulai tinjuan teori
untuk variabel independen, variabel dependen dan keterkaitan antar variabel yang diteliti
dengan mengacu pada penelitian sebelumnya.

a. Landasan Teori

Landasan teori menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli
tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan
pembahasan secara detail, dapat berupa definisi-definisi atau model matematis yang langsung
berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti. Teori-teori yang dirujuk harus mengacu
pada variabel-variabel yang diteliti. Dimulai dari penjelasan tema, variabel independen dan
variabel dependennya atau faktor-faktor yang diteliti serta dijelaskan teori-teori tersebut
untuk mendukung hipotesis yang akan diajukan.

b.    Kerangka Teori

Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di dalamnya
dan memberikan panduan pada saat peneliti membaca pustaka.Kerangka teori tidak dapat
dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka dan sebaliknya kalau peneliti belum
mempunyai kerangka teori maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka dengan efektif.

c.    Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian merupakan operasionalisasi keterkaitan antar variabel-variabel


yang berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada satu bagian dari kerangka
teori. Kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori
untuk dijadikan dasar masalah penelitiannya. Jadi kerangka konsep timbul dari kerangka teori
dan berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik.

d. Hipotesis

Hipotesis memuat : pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan
pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi. Hipotesis tidak
selalu harus ada tergantung pada jenis dan tujuan penelitian. Oleh karena itu hipotesis harus
diuji kebenarannya dan pengujiaannya harus mendasarkan pada kaidah-kaidah keilmuan
(scientific methods) yang dapat dipertanggungjawabkan.

Ciri-ciri hipotesis yaitu :


1. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan kalimat tanya
2. Hipotesis hendaknya berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diteliti
3. Hipotesis harus dapat diuji yaitu terdiri dari variable yang dapat diukur dan dapat
dibanding-bandingkan sehingga diperoleh hasil yang obyektif
4. Hipotesis hendaknya sederhana dan terbatas ( tidak menimbulkan perbedaan
pengertian dan tidak terlalu luas sifatnya )

BAB III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan sample penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, hubungan variable dan definisi operasional, instrumen penelitian,
pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan keterbatasan

a.   Jenis Penelitian

Berisi langkah-langkah yang akan diambil untuk membuktikan kebenaran hipotesis.

b.    Populasi dan Sample

Berisi cara pengambilan sample, besar sample, cara pengumpulan sample, teknik penarikan
sample.

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri dari
subyek maupun obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi bukan hanya orang, tetapi
semua benda yang memiliki sifat atau cirri yang bisa diteliti.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

c.    Lokasi dan Waktu Penelitian

Berisi mengenai tempat / lokasi penelitian beserta waktu yang dipergunakan melakukan
penelitian

d.   Variabel

Berisi keterangan tentang variable atau factor yang diamati atau diteliti dalam suatu
penelitian

e.    Definisi Operasional

Menjelaskan bagaimana suatu variable akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan untuk
mengukurnya. Definisi ini mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan data.
Definisi operasional mendiskripsikan variable sehingga bersifat spesifik (tidak berintegrasi
ganda), terukur, menunjukkan sifat atau macam variable sesuai dengan tingkat
pengukurannya dan menunjukkan kedudukan variable dalam kerangka teoritis.

f.     Teknik Pengumpulan Data


Berisi cara pengumpulan data yang dapat berupa data primer maupun data sekunder.
Berdasarkan caranya pengumpulan data dapat berupa observasi, wawancara langsung,
angket, pengukuran / pemeriksanaan

g.    Instrument Penelitian

Instrument ( alat ukur ) penelitian dapat berupa kuesioner, cek list yang digunakan sebagai
pedoman observasi dan wawancara atau angket

h.    Teknik Pengolahan Data

Berisi cara pengolahan data yang akan dilakukan peneliti sehingga data hasil penelitian dapat
menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian

i.     Metode Analisis Data

Metode analisa data menjelaskan bagaimana seorang peneliti mengubah data hasil penelitian
menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian. Kegiatan
analisa data ini meliputi : persiapan, tabulasi dan aplikasi data. Pada tahap analisa data
inidapat menggunakan uji statistik jika memang data dlam penelitian tersebut harus diuji
dengan uji statistik

j.   Keterbatasan

Dalam setiap penelitian pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dimana kelemahan tersebut


ditulis dalam keterbatasan. Dalam bab ini disajikan keterbatasan peneliti secara teknis yang
mungkin mempunyai dampak secara metodologis maupun substantif, seperti : keterbatasan
pengambilan sampel, keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan instrumen penelitian,
keterbatasan waktu dan sebagainya

E.   DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan rujukan
dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan tentang pustaka dari buku
teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.

F.    LAMPIRAN

Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian
seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain yang sifatnya melengkapi usulan atau
proposal penelitian.

Read more: CONTOH PROPOSAL : Contoh Proposal Penelitian Terbaru


Contoh Proposal Penelitian Ilmiah (Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler)

BAB I
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang Masalah


Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan
siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal
dari seorang guru, baik dalam penyampai materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan
sebagainya. Selain itu, diharapkan kepada guru untuk lebih kreatif untuk melakukan kegiatan
pendukung pembelajaran didalam kelas salah satu kegiatan pendukung yang dimaksud adalah
kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan “kegiatan yang dilaksanakan diluar jam
pelajaran”. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dilakukan disekolah maupun diluar sekolah
tergantung dengan kebutuhan dan kesesuaian jenis kegiatan ekstrakurikuler.
Khusus untuk mata pelajaran bahasa inggris, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang
sering dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah yaitu ekstrakurikuler debat bahasa
inggris. Seperti berbahasa inggris diluar jam sekolah maupun dilingkungan sekolah,untuk
lebih fasih lagi dalam pengucapannya.
Dari paparan singkat diatas bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
dapat menunjang kegiatan belajar siswa, termasuk kegiatan yang dapat menunjang aktivitas
belajar siswa dikelas. Dugaan ini terbukti dari hasil prasurvey yang peneliti lakukan di SMA
XYZ. Dari prasurvey tersebut, peneliti menemukan sebagian siswa yang sering mengikuti
kegiatan OSIS,perdebatan bahasa inggris,laboratorium bahasa, dan sebagainya juga aktif
berpartisipasi dalam kegiatan belajar di kelas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dan prasurvey diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya
dalam penelitian diatas sebagai berikut:
1. Bagaimana kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris siswa kelas X pada mata
pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ ?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa Kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA
XYZ ?
3. Apakan terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa
inggris terhadap aktivitas belajar siswa kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA
XYZ ?

1.3 Batasan Masalah


Karena keterbatsan dari segi waktu, kesempatan dan kemampuan saya, maka
penilitian ini hanya membahas tentang pengaruh dan hubungan antara kegiatan
ekstrakulikuler dengan prestasi belajar siswa kelas X SMA XYZ di kota Gorontalo. 

1.4 Identifikasi Masalah


Merujuk pada Latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi beberapa
masalah yang berkaitan dengan latar belakang diatas :
1. Apakah ada pengaruh terhadap perstasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris?
2. Apakah terdapat hubungan antara kegiatan ekstarkulikuler debat bahasa inggris pada
prestasi belajar siswa?

1.5 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian


1.5.1 Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan pengaruh kegiatan
ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap aktivitas belajar siswa kelas X pada mata
pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ. Namun secara spesifik tujuan penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang:
1. Kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris siswa kelas X pada mata pelajaran bahasa
inggris di SMA XYZ.
2. Aktivitas belajar siswa kelas X pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ.
3. Pengaruh yang signifikan antara kegiatan terhadap aktivitas belajar siswa kelas X pada
mata pelajara bahasa inggris di SMA XYZ.

1.5.2 Kegunaan Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum kedalalam 2 bagian yaitu:
1.5.2.1 Manfaat Praktis
A. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan
terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
B. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka
penyempurnaan konsep maupun implementasi praktek pendidikan sebagai upaya yang
strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.

1.5.2.2 Manfaat Teoritis


A. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan yang bermanfaat bagi guru bahasa inggris
sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam meningkatkan kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di
kelas.
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1 Kerangka Teori


2.1.1 Kegiatan Ekstrakurikuler
A. Pengertian ekstrakurikuler debat bahasa inggris
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa dan siswi sekolah atau
universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap
jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan
agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang
di luar bidang akademik
Adapun pengertian debat bahasa inggris adalah “usaha sadar untuk menyiapkan siswa
dalam berbicara, memahami, menghayati dan mempraktekan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan dengan memperhatikan aturan untuk menyadari bahwa bahasa inggris
adalah salah satu bahasa yang digunakan didunia” dan bertujuan mengembangkan
keterampilan dalam komunikasi berbahasa Inggris secara lisan, keterampilan berargumentasi
dalam bahasa Inggris.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kegiatan
ekstrakurikuler debat bahasa inggris adalah kegiatan tambahan yang dilaksankan diluar jam
tambahan biasa dengan tujuan agar kegiatan tambahan tersebut dapat membantu siswa dalam
memahami bahasa inggris dengan baik.
B. Prinsip-prinsip program ekstrakurikuler
Dengan berpedoman pada maksud dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler disekolah
maka dapat dikemukakan prinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler. Prinsip kegiatan
ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1. Semua siswa, guru dan personil administrasi sekolah hendaknya ikut serta dalam usaha
meningkatkan program.
2. Kerjasama dalam team adalah fundamental.
3. Perbuatan untuk partisipasi hendaknya dibatasi.
4. Proses lebih penting daripada hasil.
5. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.

2.1.2 Aktivitas Belajar Siswa


A. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan
perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai
latihan yang dilaksanakan secara sengaja.
B. Jenis Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip diatas, diharapkan kepada guru
untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Diatas jenis-jenis aktivitas yang dimaksud
dapat digolongkan menjadi:
1) Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam
melihat, mengamat, dan memperhatikan.
2) Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam
mengucapkan dan berfikir.
3) Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam
berkonsentrasi menyimak pelajaran.
4) Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat
yang dimilikinya.

2.2 Kerangka Berfikir


Berdasarkan gambar diatas maka akan diketahui apakah ada pengaruh yang
ditimbulkan kegiatan ekstrakurikuler mata pelajaran bahasa inggris(variabel x), terhadap
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris (variabel y). Lalu dengan diketahui
pengaruhnya sehingga memungkinkan kemudahan bagi guru untuk menyusun rencana kerja
yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

2.3 Penelitian Yang Relevan


Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian
terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan ini. Dari
beberapa contoh judul penelitian terdahulu memang memiliki keterkaitan dari segi masalah
yaitu mencari tau tentang hubungan dan pengaruh akan tetapi objek dan sasarannya yang
berbeda. Oleh karena itu peneliti memilih masalah tentang “Pengaruh Kegiatan
Ekstrakulikuler” pada aktivitas belajar siswa SMA XYZ kota Gorontalo kelas X.

2.4 Hipotesis Penelitian


Menurut Arikunto mendefinisikan hipotesis sebagai suatu jawaban yang besifat
sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang akan terkumpul .
Berdasarkan pendapat diatas maka akan peneliti rumuskan bahwa terdapat pengaruh kegiatan
ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap aktivitas belajar siswa kelas X pada mata
pelajaran bahasa inggris.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sasaran, Waktu dan Lokasi Penelitian


Yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah siswa SMA XYZ kelas X kota
Gorontalo, alasan memilih SMA XYZ kelas X kota Gorontalo dikarenakan faktor lokasi dan
keadaan dimana peneliti merasa perlu melakukan penelitian ini. 

3.2 Metodologi Penelitian


Untuk menemukan pengaruh kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap
aktivitas belajar siswa kelas . Pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA kota Gorontalo,
dengan unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, maka digunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan
determinatif yaitu dengan mencari pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan ekstrakurikuler
debat bahasa inggris terhadap mata pelajaran bahasa inggris oleh siswa kelas X SMA XYZ
kota Gorontalo.
 
3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek sebagai sumber data yang memiliki ciri-ciri
tertentu dalam suatu penelitian. Karakteristik dalam penelitian ini adalah; (a) siswa kelas 1A,
1B dan 1C, (b) bukan siswa pindahan, dan (c) bukan siswa tidak naik kelas. Berdasarkan
karakteristik tersebut maka jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 146 orang.
Distribusi Siswa Kelas X
Di SMA Gorontalo
NO KELAS JUMLAH SISWA
1 1A 49
2 1B 48
3 1C 49
TOTAL 146

3.3.2 Sampel
Untuk menetapkan besarnya jumlah sampel, peneliti akan menggunakan Nomogran
Hari King dengan tingkat kesalahan 5 %. Berdasarkan ketentuan tersebut, diperoleh sample
sebesar 51 (0,35 x 146 = 51,1 dibulatkan menjadi 51). Untuk menentukan sample pada
masing-msing kelas peneliti menggunkan perhitungan persentase yang lebih lengkap dapat
dilihat dalam tabel berikut:
No Kelas Populasi Sampel
1 1A 49 17
2 1B 48 17
3 1C 49 17
jumlah 146 51

Keterangan =Sampel diperoleh dari hasil perkalian seperti contoh 48 x 51: 146 = 16,77
dibulatkan menjadi 17 orang.

Teknik sampling yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah probability
sampling maksudnya adalah “teknik yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample”. Selanjutnya untuk penentuan
sample yang digunakan adalah teknik sistematik random sampling. Alasannya karena peneliti
mengetahui nama atau identifikasi dari satuan-satuan individu populasi melalui daftar hadir
siswa dimasing-masing kelas.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler pada mata
pelajaran bahasa inggris maka peneliti akan menggunakan teknik langsung terjun kelapangan
yang berupa observasi. Karena dengan instrument pengumpulan data semacam ini peneliti
rasa data yang akan dikumpulkan lebih akurat bila kita mengamati sendiri apa yang akan
terjadi dilapangan tersebut.

3.5 Teknik Analisias Data


Teknik analisis data yang akan dipakai untuk menjawab masalah 1 dan 3 adalah
analisis prosentase dengan rumus:
Keterangan:
Me : Mean (rata-rata)
Epsilon (baca: jumlah)
Mengenai jenis kegiatan ekstrakurikuler dan jenis aktivitas belajar siswa akan
dianalisis dengan memaparkan dalam bentuk kalimat. Sedangkan mengenai Pengaruh
Kegiatan Ekstrakurikuler bahasa inggris terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas X pada Mata
Pelajaran bahasa inggris di SMA XYZ kota Gorontalo akan digunakan rumus regresi.

3.6 Hipotesis Statistik


Berdasarkan uraian dari laporan penelitian yang peneliti lakukan pada SMA XYZ
kota Gorontalo tentang pengaruh kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap
aktivitas belajar siswa. Dan pengaruh yang dihasilkan sangat signifikan.
DAFTAR PUSTAKA

[1]. www.google.com

[2]. Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1995

[3]. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet 3. Bandung : Alpabeta,
2007

[4]. B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah : Wawasan baru, Beberapa


metode pendukung dan Beberapa komponen layanan Khusus, Cet 1. Jakarta : Rineka Cipta,
1997, AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai