Anda di halaman 1dari 43

BAB II

PENELITIAN : DEFINISI DAN JENIS-


JENISNYA
ARTI PENELITIAN
Secara sederhana penelitian merupakan cara-
cara yang sistematis untuk menjawab masalah
yang sedang diteliti.
Kata sistematis merupakan kata kunci yang
berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti
adanya prosedur yang ditandai dengan
keteraturan dan ketuntasan
KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
(DAVIS 1985)
1. Bersifat Kritis Analistic
Metode menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi
masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah tersebut.
2. Bersifat Logis
Adanya metode yang digunakan untuk memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan
yang dibuat secara rasional didasarkan pada bukti-bukti yang tersedia.
3. Bersifat Obyektif
Obyektivitas itu menghasilkan penyelidikan yang dapat di contoh oleh ilmuwan lain
dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
4. Bersifat Konseptual & Teoritis
Untuk mengarahkan proses penelitian yang dijalankan, peneliti membutuhkan
pengembangan konsep dan struktur teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.
5. Bersifat Empiris
Metode yang dipakai didasarkan pada kenyataan / fakta di lapangan.
JENIS-JENIS PENELITIAN
1. PENELITIAN PRIMER
Penelitian primer ini membutuhkan data/informasi dari sumber pertama, biasanya
kita sebut responden . Data/informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan
questionairy/lisan dengan wawancara.
Yang termasuk Penelitian Primer :
a. Studi Kasus
Menggunakan individu/kelompok sebagai bahan studi biasanya bersifat longitudinal
(bujur). (Salah satu jenis penelitian sosial yang membandingkan perubahan subjek
penelitian setelah periode waktu tertentu). Penelitian ini sengaja digunakan karena
untuk jangka panjang.
Ada 3 jenis :
1. Studi Panel : jenis penelitian yang dilaksanakan dalam waktu yang berlainan,
namun tetap menggunakan sampel yang sama
2. Waktu Berjalan : jenis penelitian yang dilaksanakan dalam waktu yang berlainan
dan belum tentu menggunakan sampel yang sama dalam
sebuah populasi yang sama
3. Cohort Study : jenis penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang yang
memiliki kebudayaan latar belakang atau pengalaman yang
sama.
b. Survey
• Merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang
digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok /
perilaku individu.
• Biasanya menggunakan kuesioner sebagai alat
pengambil data
• Menganut aturan pendekatan kuantitatif yaitu
semakin besar sampel, semakin mencerminkan
populasi hasilnya.
c. Riset Eksperimental
• Menggunakan individu/kelompok sebagai bahan studi
• Menggunakan dua/lebih obyek studi yaitu kelompok
peneliti dan kelompok pembanding
• Menggunakan desain yang sudah baku, terstuktur dan
spesifik.
2. Penelitian Sekunder
• Menggunakan bahan yang bukan dari
sumber pertama sebagai sarana untuk
memperoleh data /informasi untuk
menjawab masalah yang diteliti
• Dikenal dengan penelitian menggunakan
studi kepustakaan.
JENIS-JENIS PENELITIAN
(SUHARSINI ARIKUNTO 1992)
1. Penelitian Dilihat dari Tujuannya
a. Penelitian Eksploratori
Digunakan untuk melakukan pencairan jawaban mengapa
muncul kejadian-kejadian tertentu. Misalnya munvulnya
bencana alam didaerah terus menerus.
b. Penelitian Verikatif
Digunakan untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya
dengan tujuan untuk memverifikatif kebenaran hasil
penelitian sebelumnya. Misalnya kasus korupsi, kasus
kriminal.
c. Penelitian Pengembangan
Untuk mengembangkan model-model/hal-hal yang inovatif.
Penelitian biasanya dilakukan disuatu perusahaan dalam
rangka pengembangan produk/layanan baru.
2. Penelitian Dilihat dari Pendekatan
a. Pendekatan Longitudinal (bujur)
Berdasarkan pada periode waktu tertentu
waktunya lama. Misalnya seorang peneliti
melakukan penelitian perkembangan
kemampuan berbicara anak mulai umur 10
bulan sampai dengan 24 bulan.
a. Pendekatan Cross Sectional (silang)
Peneliti melakukan studi kemampuan berbicara
anak mulai yang berumur 10 bulan sampai
dengan 24 bulan secara serentak dalam waktu
yang bersamaan.
3. Penelitian Dilihat dari Bidang Ilmu
Dibagi berdasarkan disiplin ilmu masing-
masing.
Misalnya : penelitian pendidikan, teknik,
ekonomi
4. Penelitian dilihat dari tempat / latar
Jika dilihat dari tempat / latar, dimana seorang peneliti melakukan
penelitian, maka jenis dibagi 3 :
1. Penelitian Laboratium
Penelitian dalam ilmu eksata : praktik kedokteran, elektro, sipil
2. Penelitian Lapangan
Penelitian yang biasa dilakukan ilmu sosial, ekonomi, dimana
lokasi berada di masyarakat/kelompok manusia tertentu/objek
sebagai latar dimana peneliti melakukan penelitian.
3. Penelitian Perpustakaan
Dilakukan di perpustakaan dengan melakukan kajian terhadap
literatur, penelitiansebelumnya, jurnal dan sumber-sumber
lainnya.
Dengan semakin canggihnya teknologi informasi, tidak
dilakukan diperpus saja, tapi bisa dilakukan dilokasi mana saja
dengan memanfaatkan internal sebagai media untuk mencari
informasi diperpus seluruh dunia, bisa diakses secara gratis
kapan saja.
5. Penelitian dilihat dari Kehadiran Variabel
Dapat dikategorikan dalam penelitian yang obyeknya
merupakan variabel masa lalu, saat ini dan masa yang
akan datang.
 Penelitian yang obyeknya variabel masa lalu dan
saat ini disebut “Penelitian deskriptif atau
menggambarkan variabel-variabel yang sedang
diteliti”.
 Penelitian yang obyeknya variabel yang akan
datang, maka variabelnya belum ada tetap sengaja
diciptakan oleh peneliti dengan memberikan
perlakuan (treatment).
Penelitian jenis ini disebut juga penelitian eksperimen
yang tujuannya digunakan untuk mencari hubungan
kausal antar variabel yang diteliti.
BAB III
SISTEMATIKA USUL PENELITIAN
Ada berbagai versi sistematika penelitian yang biasa
digunakan oleh para peneliti.
Berbagai versi tersebut tergantung pada instansi yang
mengeluarkannya. Sekalipun demikian terdapat benang
merah diantara berbagai versi tersebut, diantaranya
mencakup hal-hal pokok yang harus ada dalam suatu
penelitian yaitu : judul, perumusan masalah, tujuan
penelitian, metodologi yang digunakan, personil yang
melakukan, waktu dan biaya penelitian. Jika digunakan
dalam pembuatan penelitian di lingkungan mahasiswa,
biasanya untuk biaya ditiadakan.
Adapun Sistematikanya
a. Judul Penelitian
Mencerminkan setidak-tidaknya hubungan antar dua
variabel/lebih. Dalam penulisan judul sebaiknya dibuat sesingkat
mungkin dengan menggunakan bahasa lugas dan spesifik,
sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami apa yang
akan dilakukan oleh peneliti.
b. Bidang Ilmu
Bagian ini memberikan penjelasan mengenai bidang ilmu yang
diteliti
c. Pendahuluan
Mengungkapkan alasan utama mengapa yang bersangkutan
memilih masalah tertentu yang akan diteliti, sehingga pihak
pembaca dapat memahami mengenai pentingnya masalah
tersebut untuk diteliti dari sisi ilmiah.
Pada bagian ini pula peneliti boleh menuliskan keinginan peneliti
untuk mengungkapkan suatu gejala / konsep / dugaan yang
sedang dipikirkan
d. Perumusan Masalah
Biasanya ditulis dalam kalimat tanya dan sebaiknya mencerminkan
hubungan dua variabel/lebih. Peneliti juga hendaknya
menyebutkan hipotesis yang akan di uji serta pendekatan, metode
dan tehnik dalam menjawab masalah yang akan diteliti.
e. Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini peneliti menguraikan kajian pustaka yang
mendasari penelitian yang akan dilakukan dan diambil dari sumber
acuan terbaru.
Hal yang dibahas : teori yang relevan dan hasil penelitian sejenis
terdahulu.
Tujuannya : agar tidak terjadi pembahasan masalah yang
sama/duplikasi penelitian orang lain.
f. Tujuan Penelitian
Berisi uraian yang menjawab perumusan masalah. Disamping itu
peneliti dapat menguraikan tujuannya untuk menerangkan,
membuktikan atau mengaplikasikan suatu gejala, konsep,
dugaan/membuat suatu prototype (sesuai dengan rumusan
masalah).
g. Kontribusi Penelitian
Disini peneliti menjelaskan kontribusi /manfaat penelitian
yang akan dilaksanakan dari sisi pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, pemecahan masalah
pembangunan dan pengembangan kelembagaan (secara
teoritis dan secara praktis)
h. Metode Penelitian
Bagian ini menjelaskan metode yang digunakan untuk
menjawab masalah secara detail yang meliputi variabel
yang diteliti, desain riset yang digunakan, teknik
pengumpulan data, tehnik analisa data, cara penafsiran
dan penyampaian hasil penelitian.
i. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal penelitian sebaiknya ditulis secara rinci mulai dari
persiapan, penyusunan instrumen penelitian pengambilan
data, pengolahan dan analisis data serta laporan penelitian.
j. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal penelitian sebaiknya ditulis secara rinci mulai dari
persiapan, penyusunan instrumen penelitian, pengambilan data,
pengolahan dan analisis data serta laporan penelitian.
k. Personalia Penelitian
Nama peneliti dan stafnya (jika ada) ditulis pada bagian ini.
l. Perkiraan Biaya Penelitian
Ditulis perkiraan secara rinci dan mengacu pada format tertentu
yang berlaku dalam menentukan besarnya poin-poin yang harus
dibiayai/dibayar.
m. Lampiran-Lampiran
• Lampiran
• Daftar pustaka
• Riwayat Hidup Peneliti
• Instrumen Penelitian
• Gambar
Contoh Jadwal
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6
1. Studi Kepustakaan
2. Penyusunan Desain Penelitian
3. Penyusunan Instrumen Pengambilan
Data
4. Pengambilan Data
5. Pengolahan Data
6. Analisis Data
7. Laporan
8. Presentasi
1. Mengidentifikasi Masalah
a. Memilih Masalah
Adalah peneliti melakukan tahap pertama
dalam melakukan penelitian yaitu
merumuskan masalah yang akan diteliti.
Tahap ini merupakan tahap yang paling
penting dalam penelitian, karena semua
jalannya penelitian akan dituntun oleh
perumusan masalah. Tanpa perumusan
masalah yang jelas, maka peneliti akan
kehilangan arah dalam melakukan penelitian.
b. Strategi Menentukan Masalah
Salah satu cara untuk membuat perumusan
masalah yang baik ialah dengan melakukan
proses penyempitan masalah dari yang sangat
umum menjadi lebih khusus dan pada
akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan
siap untuk diteliti.
Contoh Kasus
1. Mengawali suatu gejala
Munculnya rasa ketidak puasan diantara para
programer komputer disuatu perusahaan
tertentu. Penghasilan perusahaan tersebut
terus meningkat dengan baik selama 5 tahun.
Keluhan-keluhan para pekerja / pegawai yaitu
tentang struktur penggajian yang sudah tidak
memadai.
2. Identifikasi Masalah
a. Melakukan evaluasi terhadap data internal dan eksternal
dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
• Monitoring ke tidak puasan tersebut dan penyebaran
informasi penghasilan perusahan
• Melacak apakah pernah ada rasa ke tidak puasan
manual dimasa-masa lalu
• Mencari literatur/acuan yang membahas yang mirip
dengan kejadian yang dialami perusahaan tersebut
dengan perusahaan lain.
b. Melakukan isolasi area masalah :
• Pihak manajemen tidak mempunyai perencanaan
alokasi penggajian yang konsisten
• Berdasarkan wawancara diluar diketahui adanya ke tidak
puasan terhadap sistem penggajian
• Pihak direksi telah menginventarisasi keluhan-keluhan
dari pegawai mengenai adanya diskriminasi penggajian.
Rumusan Masalah
 Faktor-faktor utama yang berhubungan
dengan tingkat penggajian bagi ahli komputer
 Apakah ada hubungan antara meningkatnya
penghasilan dengan ketidak puasan di
kalangan programer.
PERTIMBANGAN
a. Dapat dilaksanakan
• Apakah masalah tersebut dalam jangkauan kita?
• Apakah kita mempunyai cukup waktu untuk
melakukan penelitian
• Apakah kita mendapatkan akses untuk memperoleh
sampel
• Apakah kita mempunyai alasan khusus sehingga kita
mendapatkan jawaban dari masalah kita
• Apakah metode yang diperlukan sudah kita kuasai.
b. Jangkauan penelitian
• Apakah masalahnya cukup memadai untuk diteliti?
• Apakah jumlah variabelnya sudah cukup?
• Apakah jumlah datanya cukup untuk dilaporkan secara
tertulis
a. Keterkaitan
• Apakah kita tertarik dengan masalah tersebut dan cara
pemecahannya
• Apakah masalah yang kita teliti berkaitan dengan latar
belakang pengetahuan /pekerjaan kita, jika melakukan apakah
ada nilai tambah bagi pengembangan diri kita?
a. Nilai Teoritis
• Apakah hasil penelitiannya nanti akan memberikan sumbangan
pengetahuan terhadap ilmu yang kita pelajari
• Apakah hasil penelitiannya layak dipublikasikan
• Apakah masalah yang akan diteliti mengurangi adanya
kesenjangan teori yang ada?
• Apakah pihak-pihak lain, seperti pembaca/pemberi dana akan
mengtahui kepentingan studi ini?
a. Nilai Praktis
• Apakah hasil penelitian nantinya akan ada nilai-nilai praktis
bagi para praktisi di bidang yang sesuai dengan masalah yang
akan diteliti?
METODE PENELITIAN
KUANTITATIF
TAHAP-TAHAP PROSES PENELITIAN
1. Mengidentifikasi Masalah
2. Membuat Hipotesis
3. Studi Literatur
4. Mengidentifikasi dan Memberi Nama Variabel
5. Membuat Definisi Operasional
6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
7. Menyusun Desain Penelitian
8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
9. Membuat Kuesioner
10. Melakukan analisis Statistik
11. Menggunakan Komputer untuk Analisis Data
12. Menulis Laporan Hasil Penelitian
MENGIDENTIKASI MASALAH
Adalah peneliti melakukan tahap pertama, yaitu
merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap
ini paling penting, karena semua jalannya
penelitian akan dituntun pada tahap ini.
Pada hakekatnya seluruh proses penelitian
adalah untuk menjawab pertanyaan yang sudah
ditentukan sebelumnya.
Hal ini memang tidak mudah, karena tidak ada
panduan yang baku sampai saat ini.
CARA MEMPERMUDAH UNTUK
MERUMUSKAN MASALAH
 Masalah sebaiknya dirumuskan setidak-tidaknya
hubungan antara dua variabel atau lebih.
 Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak
bermakna ganda dan pada umumnya diformulasikan
dalam bentuk kalimat tanya.
 Masalah harus dapat diuji dengan menggunakan
metode empiris, yaitu dimungkinkannya adanya
pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan
untuk menjawab masalah yang sedang dikaji.
 Masalah tidak boleh merepresentasikan masalah
posisi moral dan etika.
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Masalah sebaiknya mencerminkan hubungan dua
atau lebih variabel, karena pada prakteknya peneliti
akan mengkaji pengaruh satu variabel tertentu
terhadap variabel lainnya.
Contoh : Gaya Kepemimpinan ( variabel satu )
Terhadap kinerja pegawai ( variabel dua )
Jika hanya menggunakan satu variabel dalam
perumusan masalah, maka hanya melakukan studi
deskriptif.
Contoh : gaya kepemimpinan di perusahaan X.
MASALAH DIRUMUSKAN SECARA JELAS, TIDAK
BERMAKNA GANDA DAN DALAM BENTUK KALIMAT
TANYA

• Apakah ada hubungan antara promosi dengan


penjualan?
• Apakah warna sepeda motor mempengaruhi
minat beli konsumen?
• Apakah ada hubungan antara minat baca
dengan tingginya indeks prestasi?
DAPAT DIUJI SECARA EMPIRIS
Masalah harus dapat diuji secara empiris, maksudnya
perumusan masalah yang dibuat memungkinkan
peneliti mencari data di lapangan sebagai sarana
pembuktiannya.
Tujuan utama pengumpulan data ialah untuk
membuktikan bahwa masalah yang sedang dikaji
dapat dijawab jika peneliti melakukan pencarian dan
pengumpulan data.
Dengan kata lain masalah memerlukan jawaban,
jawaban didapat setelah pengumpulan data
dilapangan, dan jawaban masalah merupakan hasil
penelitian.
HINDARILAH PENILAIAN MORAL DAN
ETIS
Hindari masalah-masalah yang berkaitan dengan
idealisme dan nilai-nilai, karena lebih diukur, contoh
:
a. Haruskah semua mahasiswa tidak menyontek
dalam ujian?
b. Haruskah semua mahasiswa rajin dalam belajar?
Maka sebaiknya :
a. Hubungan antar kesiapan ujian dan nilai yang
diraih.
b. Pengaruh kerajinan mahasiswa terhadap
kecepatan kelulusan.
STRATEGI MENENTUKAN MASALAH

Perumusan masalah yang baik ialah dengan


melakukan proses penyempitan masalah dari
yang sangat umum menjadi lebih khusus dan
pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik
dan siap untuk diteliti.
PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM MEMILIH MASALAH
YANG AKAN DITELITI
1. Dapat dilaksanakan
Jika kita memilih masalah tertentu, maka pertanyaan-pertanyaan
bermanfaat untuk mengecek apakah kita melakukan penelitian
dengan masalah yang kita tentukan.
 Apakah masalah tersebut dalam jangkauan kita?
 Apakah kita mempunyai cukup waktu untuk melakukan
penelitian dengan persoalan tersebut?
 Apakah kita akan mendapatkan akses untuk memperoleh
sampel yang akan kita gunakan sebagai responden untuk
saran pemerolehan data dan informasi?
 Apakah kita mempunyai alasan khusus sehingga kita percaya
akan dapat memperoleh jawaban dari masalah yang kita
rumuskan?
 Apakah metode yang diperlukan sudah kita kuasai?
2. Jangkauan Penelitian
 Apakah masalahnya cukup memadai untuk diteliti?
 Apakah jumlah variabelnya sudah cukup?
 Apakah datanya cukup untuk dilaporkan secara
tertulis?
3. Keterikatan
 Apakah kita tertarik dengan masalah tersebut dan
cara pemecahannya?
 Apakah masalah yang kita teliti berkaitan dengan
latar belakang pengetahuan atau pekerjaan kita?
 Jika kita melakukan penelitian dengan masalah
tersebut apakah kita akan mendapatkan nilai
tambah bagi pengembangan diri kita?
4. Nilai Teoritis
 Apakah masalah yang akan diteliti akan mengurangi
adanya kesenjangan teori yang ada?
 Apakah pihak-pihak lain, seperti pembaca atau
pemberi dana akan mengakui kepentingan studi ini?
 Apakah hasil penelitiannya nanti akan memberikan
sumbangan pengetahuan terhadap ilmu yang kita
pelajari?
 Apakah hasil penelitiannya layak dipublikasikan?
5. Nilai Praktis
Apakah hasil penelitiannya nantinya akan ada nilai-
nilai praktis bagi para praktisi dibidang yang sesuai
dengan masalah yang akan diteliti?
HIPOTESIS

JAWABAN SEMENTARA TERHADAP MASALAH


YANG SEDANG DITELITI

Pernyataan tentatif yang merupakan dugaan


mengenai apa saja yang sedang kita amati
dalam usaha untuk memahaminya ( Nasution :
200 )
ASAL HIPOTESIS
Hipotesi dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti. Misalnya seorang peneliti akan
melakukan mengenai suatu gaya kepemimpinan, maka agar
dapat menurunkan hipotesa yang baik, sebaiknya peneliti
membaca teori mengenai kepemimpinan.
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji
kebenarannya, oleh karena itu hipotesis merupakan sesuatu
kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.
Jika hipotesis sudah diuji dan membuktikan kebenarannya,
maka hipotesis menjadi suatu teori.
Jika hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada,
kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya
memunculkan teori baru.
FUNGSI HIPOTESIS
1. Untuk menguji kebenaran suatu teori
2. Memberikan gagasan baru untuk
mengembangkan suatu teori
3. Memperluas pengetahuan peneliti mengenai
suatu gejala yang sedang dipelajari.
PERTIMBANGAN DALAM
MERUMUSKAN HIPOTESIS
• Harus mengekspresikan hubungan antara dua
variabel atau lebih, maksudnya setidak-tidaknya
mempunyai dua variabel yang akan dikaji.
• Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna
ganda atau bersifat spesifik dan tidak
menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna.
• Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya
memungkinkan untuk diungkapkan dalam bentuk
operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan
data yang didapatkan secara empiris.
JENIS-JENIS HIPOTESIS
1. Menurut Tingkat Abstraksinya :
a. Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan dalam dunia
empiris : hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan yang
bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak,
mis. “orang jawa halus budi-pekertinya dan sikapnya lemah-
lembut”, namun jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.
b. Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal : pada
kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk
mempelajari dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat,
metode, tipe-tipe yang ada, mis. “hubungan ayah dalam
mendidik anak”.
c. Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar
variabel : hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua atau
lebih variabel yang diteliti. Peneliti harus dapat mengetahui
variabel mana yang mempengaruhi variabel lainnya sehingga
variabel tersebut berubah.
2. Hipotesis Menurut Bentuknya
a. Hipotesis penelitian/kerja : hipotesis yang merupakan anggapan dasar
peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hal ini
peneliti menganggap benar hipotesisnya yang kemudian akan
dibuktikan secara empiris melalui mengujian hipotesis dengan
mempergunakan data yang diperoleh selama melakukan penelitian,
mis. “ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang
stress”.
b. Hipotesis operasional : merupakan hipotesis yang bersifat obyektif,
artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata
berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan
obyektifitasnya, bahwa hipotesis yang dibuat belum tentu benar
setelah diuji dengan menggunakan data yang ada, hal ini secara teknis
disebut hipotesis nol (HO), mis. HO : “tidak ada hubungan antara krisis
ekonomi dengan orang stress”.
c. Hipotesis statistik : merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam
bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan
pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka
(kuantitatif), mis. “HO : r = 0; atau HO : p = 0”.

Anda mungkin juga menyukai