Anda di halaman 1dari 14

Fokus penelitian kualitatif

Setiap mahasiswa akan merasakan dengan yang namanya tugas skripsi, walaupun sebenarnya
skripsi dapat dikatakan bukan suatu tugas lagi, melainkan sebagai kewajiban mahasiswa tingkat
akhir.

Banyak keluhan terkait dengan proses skripsi, seperti dalam penentuan jenis penelitian yang
ingin diajukan sebagai skripsi, banyak dilema yang mesti tanggung oleh mahasiswa, sehingga
pada titik inilah mahasiswa dituntut untuk berfikir kritis, rasional, dan logis. Terkait dengan hal
tersebut tentunya mahasiswa harus memiliki banyak pengetahuan teori dan pemahaman dalam
menentukan jenis penelitian yang akan ditempuh.
Baca Juga: Pengertian Subyek Penelitian Kualitatif
Meninjau pernyataan diatas, tentunya terdapat dua jenis penelitian yang sangat lumrah untuk
dijadikan jenis penelitian mahasiswa tersebut, yaitu; Kualitatif dan kuantitatif.
Mengacu hal tersebut, markas fisika akan menjelaskan sedikit tentang pengertian fokus
penelitian kualitatif.

Fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian yang akan dilakukan. hal
tersebut harus dilakukan dengan cara eksplisit agar kedepannya dapat meringankan peneliti
sebelum turun atau melakukan observasi/pengamatan. Fokus penelitian merupakan garis terbesar
dalam jantungnya penelitian mahasiswa, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian bakal
menjadi lebih terarah. Dalam memastikan fokus penelitian, anda mesti menyertakan syarat-syarat
yang merupakan sebagai berikut :

1. Logis
Logis disini lebih ditekankan terhadap penelitian yang akan anda lakukan terkait dengan
hasil observasi, bahwa rumusan masalah yang ditemukan harus masuk akal dengan latar
belakang yang anda temukan melalui hasil observasi.

2. Rasional

Dalam menentukan rancangan penelitian, selain rumusan masalah yang terkait dengan
latar belakang masalah, rancangan penelitian juga harus memiliki nilai rasional dalam
menentukan tujuan dan teori yang digunakan, sehingga fokus penelitian dapat
disesuaikan dengan keterbatasan dan kemampuan peneliti, jadi dapat dikatakan juga
bahwa rancangan peneltian harus memiliki fleksibilitas dalam menguraikan masalah dan
tujuan, dan penelitian yang akan dilakukan kelak menjadi lebih effisien.

3. Propaganda

Dalam hal ini, sangat tidak etis jika mahasiswa melakukan propaganda terhadap
rancangan penelitian nya. karena perlu diketaui bahwa propaganda merupakan suatu
tujuan untuk mempengaruhi pendapat dengan memberikan informasi tidak secara
obyektif atau hasil pengamatan yang mengada-ngada. Jika sudah seperti itu apakah anda
dapat menentukan fokus penelitian dengan baik dan benar?

Jadi kesimpulan dari masing-masing ketiga point diatas adalah bagaimana peneliti menentukan
fokus penelitian melalui beberapa tahapan observasi yang dilakukan untuk menarik masalah
yang ditemukan secara rasional dan fleksibilitas, sehingga tercapai fokus penelitian yang akan
dilalui oleh peneliti dalam rancangan penelitiannya.
Apabila peneliti ingin mengungkapkan pernyataan untuk menunjukkan bahwa penelitian
mengarah pada satu masalah atau fenomena tertentu saja. Dalam hal fokus penelitian yang ingin
dipertanggung jawabkan, peneliti dapat melanjutkan penjelasannya melalui rumusan masalah
untuk menguraikan lebih spesifik / detail atas masalah atau fenomena yang dipilih peneliti.

Subjek penelitian kualitatif


Subjek penelitian atau responden yaitu pihak-pihak yg dijadikan sebagai contoh dalam suatu
penelitian. Subjek penelitian pun membahas karakteristik subjek yg dipakai dalam penelitian,
termasuk juga penjelasan berkaitan komune, sample & teknik sampling (acak/non-acak) yg
diperlukan.

Subjek penelitian mampu terdiri dari tiga level, merupakan:

1. Mikro yakni level paling kecil dari subjek penelitian, & cuma berupa individu.
2. Meso adalah level subjek penelitian dgn jumlah anggota lebih tidak sedikit, misal
keluarga & group.

3. Makro ialah level subjek penelitian bersama anggota yangg amat sangat tidak sedikit,
seperti penduduk atau komune luas.

Peran subjek penelitian yakni memberikan tanggapan dan info terkait data yangg dibutuhkan
oleh peneliti, dan memberikan masukan terhadap peneliti, baik dengan cara serentak ataupun tak
serentak.
Subjek penelitian menurut Amirin (1986) adalah seorang atau sesuatu tentang yang mengenainya
mau diperoleh keterangan. Menurut Suharsimi Arikunto (1989) berikan batasan subjek penelitian
yang merupakan benda, elemen atau orang area data buat variabel penelitian melekat, dan yang
dipermasalahkan. Dalam satu buah penelitian, subjek penelitian mempunyai peran yang amat
strategis dikarenakan terhadap subjek penelitian, itulah data berkenaan variabel yang peneliti
bakal amati. Ringkasan dari ke-2 pengertian di atas Subjek penelitian yaitu individu, benda, atau
organisme yang dijadikan sumber berita yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.
Baca Juga: Logika Penelitian Ilmiah Deskriptif Kualitatif
Kepada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian dinamakan bersama istilah
informan, yakni orang memberikan info mengenai data yang di harapkan peneliti barkaitan
dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya. atau pun sanggup dinamakan sebagai subjek
penelitian atau responden (kuantitatif).

Dalam penelitian kualitatif, pemilihan subjek penelitian bakal memakai criterion-based selection
(Muhajir, 1993), yang didasarkan terhadap asumsi bahwa subjek tersebut sebagai aktor dalam
tema penelitian yg diajukan. Tidak Cuma itu dalam penentuan informan, bisa dimanfaatkan
model snow ball sampling. Metode ini dipakai buat menambah area subjek penelitian. Faktor
lain yg mesti didapati bahwa dalam penelitian kualitatif, kuantitas subjek bukanlah perihal
penting maka pemilihan informan lebih didasari terhadap mutu info yg terkait bersama tema
penelitian yang diajukan.

Tidak Sama bersama penelitian kuantitaif terhadap gerakan pengumpulan data utama dilakukan
apalagi dulu di bandingkan gerakan analisis data, sedangkan dalam desain kuantitatif, ke-2
aktivitas ini sanggup saling mengisi dan searah, walaupun bisa pula dilakukan dengan cara
terpisah. Dalam penelitian kuantitatif , penentuan benar-benar telah sejak awal dilakukan sejak
awal, merupakan waktu peneliti mulai sejak menciptakan desain penelitian (proposal penelitian).
Dalam proses dilapangan, buat memastikan siapa yg bakal dikenai perlakuan (treatment), bakal
difungsikan teknik sampling yg cocok bersama keadaan subjek dan lebih mutlak lagi sanggup
jadi wakil komune yg bakal digeneralisasikan

Penulisan Laporan Penelitian


oleh Tim Siswapedia Dipublikasikan 24/03/2013 Di update 22/08/2016

Beri nilai artikel (6 Nilai)

Penulisan Laporan Penelitian

Penelitian merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyelidiki gejala-gejala sosial dan
berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Karena ditujukan kepada masyarakat, maka
masyarakat harus mengetahui hasil dari penelitian itu. Dengan demikian harus disusun laporan
penelitian.

1. Hakikat Penulisan Laporan

Tahap akhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menulis atau menyusun laporan penelitian.
Penulisan laporan penelitian merupakan bagian yang sangat penting, karena melalui laporan
penelitian tersebut, hasil penelitian dapat dibaca oleh orang lain, mudah dipahami, serta dapat
dijadikan sebagai alat dokumentasi untuk pengujian dan pengembangan penelitian lebih lanjut.
Ada hal-hal yang prinsip yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan penelitian sosial, yaitu
sebagai berikut.

1. Penulis menggunakan bahasa sederhana dengan tata bahasa yang baku.

2. Menghindari penggunaan kata-kata yang bermakna sama secara berulang-ulang.

3. Menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.

4. Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.

5. Ada pemisahan antara teori dan hasil penelitian di lapangan.

2. Ciri-Ciri Penulisan Laporan Penelitian

Ada beberapa ciri penulisan laporan penelitian, yaitu objektif, sistematis, jelas, terbuka, dan
logis.
1. Objektif, artinya penulis harus mengungkapkan apa adanya, dan tidak mengada-ada.

2. Sistematis, artinya tulisan menurut alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.

3. Jelas, artinya segala informasi yang ditulis dapat mengungkapkan sesuatu secara jernih.

4. Terbuka, artinya selalu dapat menerima pembaruan apabila ada pendapat baru yang lebih
baik dan kebenarannya dapat teruji melalui kritik dari pihak lain.

5. Logis, artinya keterangan yang diungkapkan harus memiliki argumentasi yang dapat
diterima oleh akal sehat, runtut, dan nalar.

Menurut Saifudin Azwar dan Leavitt, ada beberapa cirri yang ada dalam penulisan laporan
penelitian, yaitu sebagai berikut.

1. Komunikasi yang jelas lewat tata bahasa tulis yang baik.

2. Alur pernyataan yang mulus dengan kontinuitas yang terpelihara antara satu gagasan
dengan gagasan lainnya.

3. Hemat kata-kata.

4. Pemilihan kata-kata yang komunikatif dan tidak menimbulkan makna ganda.

5. Tidak menggunakan kata-kata sensitif, stereotip, dan berbau SARA (suku bangsa, agama,
ras).

6. Menggunakan kosa kata teknis.

7. Mengemukakan fakta, serta deduksi dan induksi yang didasari oleh fakta.

8. Tidak bias dalam memilih fakta demi menciptakan kesan tertentu.

3. Fungsi Penulisan Laporan Penelitian

Penulisan laporan penelitian dari berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat karena
adanya perbedaan antara yang seharusnya dengan kenyataan yang terjadi atau yang ada dapat
digunakan untuk hal-hal berikut ini.

1. Keperluan studi akademis (misalnya skripsi untuk S-1, tesis untuk S-2, dan desertasi
untuk S-3).

2. Perkembangan ilmu pengetahuan.

3. Keperluan publikasi ilmiah.


4. Format Penulisan Laporan Penelitian

Penulisan laporan penelitian harus mengikuti format baku yang telah ditetapkan, yaitu bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir. Perlu kita ketahui bahwa ada perbedaan antara penyusunan
laporan penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Perbedaan-perbedaan itu terletak pada
bagian isi. Untuk mengetahuinya, ikutilah pembahasan berikut ini.

a. Bagian Awal

Bagian awal penulisan biasanya antara penulisan laporan penelitian yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif tidak jauh berbeda, bahkan dapat dikatakan sama saja. Karena ini sudah mengacu pada
format penulisan yang baku.

Bagian awal laporan penelitian berisi hal-hal berikut ini.

i. Halaman Judul

ii. Halaman Pengesahan

iii. Halaman Persembahan

iv. Halaman Motto

v. Kata Pengantar

vi. Daftar Isi

vii. Daftar Tabel (bila ada)

viii. Daftar Gambar (bila ada)

ix. Daftar Lampiran

x. Abstraksi

b. Bagian Isi

Bagian ini merupakan bagian inti dari laporan penelitian. Format pada bagian ini antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif tidak jauh berbeda. Namun agar lebih spesifik, perlu kita lihat
dua buah kerangka untuk masing-masing jenis laporan penelitian itu.

1) Kerangka Penulisan Laporan Penelitian Kuantitatif

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Permasalahan


B. Tujuan Penelitian

C. Definisi Variabel

Bab II Landasan Teori

A. Telaah Pustaka

B. Hipotesis Penelitian

Bab III Metode Penelitian

A. Variabel dan Operasionalisasinya

B. Sasaran Penelitian

C. Alat Pengumpulan Data

D. Prosedur Penelitian

E. Cara Analisis Data

Bab IV Hasil Analisis

A. Deskripsi Data

B. Pengujian Hipotesis

Bab V Pembahasan dan Kesimpulan

A. Pembahasan

B. Kesimpulan dan Saran (Rekomendasi)

2) Kerangka Penulisan Laporan Penelitian Kualitatif

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Permasalahan

B. Perumusan Masalah dan Pembatasan Permasalahan

C. Tujuan, Kegunaan, dan Prospek Penelitian

D. Kerangka Kerja Konseptual (Conseptual Framework)


E. Tinjauan Pustaka

F. Sistematika Penulisan

Bab II Gambaran Umum

A. Deskripsi tentang Subjek Penelitian

B. Petunjuk Studi (Penelitian)

Bab III Metodologi

A. Deskripsi Latar, Entri, dan Kehadiran Peneliti

B. Deskripsi Peneliti sebagai Alat dan Metode Penelitian yang Digunakan

C. Tahap-Tahap Penelitian dan Pengumpulan Data

D. Proses Pengolahan dan Analisis Data

Bab IV Penyajian Data

A. Deskripsi Penemuan

B. Deskripsi Hasil Analisis Data

C. Penafsiran dan Penjelasan

Bab V Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

A. Perpanjangan Kehadiran Pengamat

B. Diskusi Rekan Sejawat

C. Analisis Kasus Negatif

D. Kecukupan Referensial

E. Triangulasi: Metode, Sumber, Peneliti

F. Pengecekan Anggota

G. Auditing

Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi


c. Bagian Akhir

Pada bagian akhir penulisan laporan penelitian ini antara penelitian kualitatif dan kuantitatif juga
sama, yaitu berisi daftar pustaka dan lampiran.

5. Petunjuk Penulisan

Seorang peneliti dalam menyusun atau menulis laporan penelitian hendaknya tidak merasa
terbebani dalam menggunakan kata-kata atau bahasa. Dia harus bersikap rileks dan seolah-olah
sedang bercerita mengenai apa yang telah diperoleh dari penelitiannya. Dengan menggunakan
bahasa yang komunikatif diharapkan pembaca dapat memahami hasil penelitian itu.

Dalam melakukan penulisan laporan penelitian, penulis atau peneliti harus mengikuti petunjuk
atau aturan-aturan yang telah ditetapkan. Menurut Guba dan Lincoln, ada beberapa petunjuk
yang dapat bermanfaat dalam penulisan laporan penelitian, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Penulisan hendaknya dilakukan secara informal.

2. Penulisan hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluative kecuali bagian yang
mempersoalkan itu.

3. Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang dimasukkan.

4. Penulis hendaknya tetap menghormati janji untuk tidak menuliskan nama subjek dan
menjaga kerahasiaannya.

5. Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajagan audit.

6. Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporan dan bertekad untuk
menyelesaikannya.

6. Penelaahan Laporan Penelitian

Laporan penelitian yang dibuat peneliti penting untuk ditelaah kembali. Ini dimaksudkan untuk
memeriksa kembali isi atau hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

Menurut Lincoln dan Guba, suatu penelaahan harus memenuhi beberapa kriteria tertentu, yaitu
sebagai berikut.

1. Apakah uraian tentang lokasi telah benar-benar menggambarkan

2. keadaan sebenarnya.

3. Apakah ada kekeliruan pengungkapan fakta atau interpretasi.

4. Apakah ada data atau informasi penting yang dibuang.


5. Apakah penafsiran yang telah dilakukan oleh peneliti sesuai dengan penafsiran subjek.

6. Apakah kerahasiaan dan usaha untuk tidak mencantumkan nama latar penelitian dan
subjek sudah benar-benar terjamin.

7. Apakah ada persoalan-persoalan yang hangat dan sensitif yang ikut dimasukkan dalam
laporan.

Penjelasan Sistematika Penulisan Penelitian Kualitatif


1. BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan berisi tentang gambaran umum untuk memberikan wawasan


tentang arah penelitian yang dilakukan. Dengan membaca pendahuluan ini,
pembaca dapat mengetahui konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian
dan manfaat penelitian.

A. Konteks Penelitian

Konteks penelitian diawali dengan ungkapan kegalauan peneliti terhadap fenomena


sosial atau peristiwa yang diteliti, ungkapan pernyataan permasalahan, pernyataan
pentingnya penelitian dan dapat juga ungkapan hasil-hasil penelitian yang relevan.
Selain itu peneliti juga harus mengemukakan kata-kata kunci penelitian yang
berupa konsep-konsep yang hendak diteliti sejalan dengan trori-teori yang relevan,
dan didukung oleh bukti-bukti empiris (hasil penelitian terdahulu yang relevan)

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian pada hakikatnya merupakan istilah lain dari rumusan masalah.
Fokus penelitian pada subbab ini berupa pertanyaan yang memerlukan jawaban
melalui suatu aktivitas penelitian. Fokus penelitian menggunakan kata tanya
misalnya bagaimana, mengapa, upaya apa, dan lain sebagainya, sehingga
pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan pola-pola narasi atau deskripsi. Fokus
penelitian diajukan setelah dilakukan observasi dan studi pendahuluan di lapangan.
Apabila fokus penelitian dalam penelitian terlalu luas maka peneliti diperbolehkan
menggunakan batasan masalah.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian,
sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan sehingga dapat memberikan
deskripsi dengan jelas, detai dan mendalam mengenai proses dan hasil penelitian
yang ingin dicapai.

D. Manfaat Penelitian
Bagian ini perlu diungkapkan manfaat penelitian secara teoritis dan atau praktis,
dengan cara menjabarkan kepada piha yang memungkingkan memanfaatkan hasil
penelitian.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini memaparkan teori-teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan fokus penelitian. Pada bagian ini peneliti juga perlu mencantumkan
kerangka berpikir terjadinya fenomena yang akan diteliti. Kajian pustaka digunakan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Selain itu kajian pustaka juga bermanfaan untuk memberikan gambaran umum atau
bahan penjelas tentang konteks penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini pada dasarnya mengungkapkan sejumlah cara yang memuat uraian tentang
metose dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut
rancangan metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang
menyangkut rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, tahapan
penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, dan
pengecekan keabsahan data.

A. Rancangan Penelitian

Bagian ini menjelaskan pendekatan penelitian kualitatif dari alasan-alasan singkat


mengapa pendekatan tersebut digunakan. Selain itu, dikemukakan orientasi teoritis,
yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala. misalnya
fenomologis, interasi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni.
Peneliti perlu menemukakan rancangan penelitian yang digunakan baik etnografis,
studi kasus, grounded theory< interaktif, ekologis, atau partisipatoris.

B. Kehadiran Peneliti

Bagian ini perlu disebutka bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Kehadiran peneliti ini harus dijelaskan secara eksplisit dalam
laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran penelitia sebagai partisipan
penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh.

C. Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan,


keunikan, dan kesesuaian dengan fokus penelitian yang dipilih. Pemilihan lokasi ini,
diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru atau sesuai dengan
fenomena sosial atau peristiwa dalam penelitian. Jadi mengmukakan lokasi
penelitian adalah menyebutkan tempat penelitian misalnya desa, komunitas atau
lembaga tertentu dan menjelaskan alasan dipilihnya lokasi tersebut.

D. Tahapan Penelitian

Bagian ini menguraikan proses aktivitas pelaksanaan penelitian, mulai dari studi
pendahuluan, pengembagan rancangan, pelaksanaan penelitian, hingga penulisan
laporan.

E. Data dan Sumber Data

Bagian ini menjelaskan tentang data apa saja yang dikumpulkan, jenis data, siapa
yang dijadikan sumber data penelitian, dan karakteistik sumber data penelitian
yang dimaksud.

F. Teknik Pengumpulan Data

Uraian mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian


kuallitatif antara lain meliputi: tes, wawancara, angket, observasi, catatan lapangan,
dokumentasi, dan teknik lainnya. Teknik yang akan digunakan tergantung
kebutuhan dan kesesuaian jenis data penelitian. Setiap penggunaan teknik
pengumpulan data harus disertai dengan istrumen, disampaikan pula alasan
penggunaan teknik dan tahapan pengumpulan data.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menjelaskan tentang teknik atau cara yang digunakan untuk
melakukan analisis data yang telah terkumpul, serta penjelasan mengenai
alasan/dasar penggunaan teknik analisis. Penggunaan teknik analisis data harus
diselaraskan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, jenis data serta
karakteristik data yang telah dikumpulkan.

H. Pemeriksaan Keabsahan Temuan

Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha penelitia untuk memperoleh


keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah (dapat
dipertanggungjawabkan), maka perlu diteliti kredibilitas temuan data di lapangan.
Pengecekan keabsahan temuan dapat dilakukan antara lain dengan:

1. Ketekunan pengamat (menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran


peneliti di lapangan, observasi partisipasi).
2. Triangulasi (di antaranya triangulasi sumber, metode, dan teori)

3. Pembahasan teman sejawat

Jenis atau bentuk pengecekan keabsahan temuan yang dilakukan oleh peneliti,
disesuaikan dengan keragaman/hitergenitas data, serta hasil analisis data
sementara. dengan demikian, tidak perlu semua jenis pengecekan keabsahan
temuan disebutkan dalam bagian ini.

4. BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Bagian ini mendeskripsikan tentang lokasi penelitian terutama yang berkenaan atau
terkait dengan topik penelitian. Deskripsi ini bermaksud menginformasikan tentang
lokasi penelitian secara umum, dan data atau peristiwa penting yang erat
hubungannya dengan topik peneliti.

B. Temuan Penelitian

Temuan penelitian merupakan deskripsi data yang langsung berkaitan dengan


upaya menjawab fokus penelitian. Peneliti mengungkapkan data serinci mungkin
terkaid fokus penelitian. Peneliti mendeskripsikan ungkapan-ungkapan informasi
secara rinci menurut bahasa dan pandangan informan dengan mengutip kalimat
langsung yang diucapkan oleh informan/

C. Pembahasan

Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan atara pola-pola, kategori-kategori dan
dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori yang ada dan temuan penelitian
sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap dari
lapangan. Kesimpulan dari hasil temuan penelitian tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk tabel atau diagram.

5. BAB V PENUTUP

Penutup memuat simpulan dan saran-saran atau rekomendasi untuk tindak lanjut
penelitian.

A. Simpulan

Simpiulan merupakan jawaban dari fokus penelitian dalam bentuk temuan


penelitian berupa konsep atau teori dan atau hubungan antar konsep serta
kemungkinan pengembangannya di masa mendatang.
B. Saran

Saran dibuat berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan peneliti, ditujukan


kepada para pihak yang memungkinkan memanfaatkan hasil penelitian. Saran
merupakan suatu implikasi dari hasil penelitian dan diselaraskan dengan manfaat
penelitian

Anda mungkin juga menyukai