Setiap mahasiswa akan merasakan dengan yang namanya tugas skripsi, walaupun sebenarnya
skripsi dapat dikatakan bukan suatu tugas lagi, melainkan sebagai kewajiban mahasiswa tingkat
akhir.
Banyak keluhan terkait dengan proses skripsi, seperti dalam penentuan jenis penelitian yang
ingin diajukan sebagai skripsi, banyak dilema yang mesti tanggung oleh mahasiswa, sehingga
pada titik inilah mahasiswa dituntut untuk berfikir kritis, rasional, dan logis. Terkait dengan hal
tersebut tentunya mahasiswa harus memiliki banyak pengetahuan teori dan pemahaman dalam
menentukan jenis penelitian yang akan ditempuh.
Baca Juga: Pengertian Subyek Penelitian Kualitatif
Meninjau pernyataan diatas, tentunya terdapat dua jenis penelitian yang sangat lumrah untuk
dijadikan jenis penelitian mahasiswa tersebut, yaitu; Kualitatif dan kuantitatif.
Mengacu hal tersebut, markas fisika akan menjelaskan sedikit tentang pengertian fokus
penelitian kualitatif.
Fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian yang akan dilakukan. hal
tersebut harus dilakukan dengan cara eksplisit agar kedepannya dapat meringankan peneliti
sebelum turun atau melakukan observasi/pengamatan. Fokus penelitian merupakan garis terbesar
dalam jantungnya penelitian mahasiswa, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian bakal
menjadi lebih terarah. Dalam memastikan fokus penelitian, anda mesti menyertakan syarat-syarat
yang merupakan sebagai berikut :
1. Logis
Logis disini lebih ditekankan terhadap penelitian yang akan anda lakukan terkait dengan
hasil observasi, bahwa rumusan masalah yang ditemukan harus masuk akal dengan latar
belakang yang anda temukan melalui hasil observasi.
2. Rasional
Dalam menentukan rancangan penelitian, selain rumusan masalah yang terkait dengan
latar belakang masalah, rancangan penelitian juga harus memiliki nilai rasional dalam
menentukan tujuan dan teori yang digunakan, sehingga fokus penelitian dapat
disesuaikan dengan keterbatasan dan kemampuan peneliti, jadi dapat dikatakan juga
bahwa rancangan peneltian harus memiliki fleksibilitas dalam menguraikan masalah dan
tujuan, dan penelitian yang akan dilakukan kelak menjadi lebih effisien.
3. Propaganda
Dalam hal ini, sangat tidak etis jika mahasiswa melakukan propaganda terhadap
rancangan penelitian nya. karena perlu diketaui bahwa propaganda merupakan suatu
tujuan untuk mempengaruhi pendapat dengan memberikan informasi tidak secara
obyektif atau hasil pengamatan yang mengada-ngada. Jika sudah seperti itu apakah anda
dapat menentukan fokus penelitian dengan baik dan benar?
Jadi kesimpulan dari masing-masing ketiga point diatas adalah bagaimana peneliti menentukan
fokus penelitian melalui beberapa tahapan observasi yang dilakukan untuk menarik masalah
yang ditemukan secara rasional dan fleksibilitas, sehingga tercapai fokus penelitian yang akan
dilalui oleh peneliti dalam rancangan penelitiannya.
Apabila peneliti ingin mengungkapkan pernyataan untuk menunjukkan bahwa penelitian
mengarah pada satu masalah atau fenomena tertentu saja. Dalam hal fokus penelitian yang ingin
dipertanggung jawabkan, peneliti dapat melanjutkan penjelasannya melalui rumusan masalah
untuk menguraikan lebih spesifik / detail atas masalah atau fenomena yang dipilih peneliti.
1. Mikro yakni level paling kecil dari subjek penelitian, & cuma berupa individu.
2. Meso adalah level subjek penelitian dgn jumlah anggota lebih tidak sedikit, misal
keluarga & group.
3. Makro ialah level subjek penelitian bersama anggota yangg amat sangat tidak sedikit,
seperti penduduk atau komune luas.
Peran subjek penelitian yakni memberikan tanggapan dan info terkait data yangg dibutuhkan
oleh peneliti, dan memberikan masukan terhadap peneliti, baik dengan cara serentak ataupun tak
serentak.
Subjek penelitian menurut Amirin (1986) adalah seorang atau sesuatu tentang yang mengenainya
mau diperoleh keterangan. Menurut Suharsimi Arikunto (1989) berikan batasan subjek penelitian
yang merupakan benda, elemen atau orang area data buat variabel penelitian melekat, dan yang
dipermasalahkan. Dalam satu buah penelitian, subjek penelitian mempunyai peran yang amat
strategis dikarenakan terhadap subjek penelitian, itulah data berkenaan variabel yang peneliti
bakal amati. Ringkasan dari ke-2 pengertian di atas Subjek penelitian yaitu individu, benda, atau
organisme yang dijadikan sumber berita yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.
Baca Juga: Logika Penelitian Ilmiah Deskriptif Kualitatif
Kepada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian dinamakan bersama istilah
informan, yakni orang memberikan info mengenai data yang di harapkan peneliti barkaitan
dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya. atau pun sanggup dinamakan sebagai subjek
penelitian atau responden (kuantitatif).
Dalam penelitian kualitatif, pemilihan subjek penelitian bakal memakai criterion-based selection
(Muhajir, 1993), yang didasarkan terhadap asumsi bahwa subjek tersebut sebagai aktor dalam
tema penelitian yg diajukan. Tidak Cuma itu dalam penentuan informan, bisa dimanfaatkan
model snow ball sampling. Metode ini dipakai buat menambah area subjek penelitian. Faktor
lain yg mesti didapati bahwa dalam penelitian kualitatif, kuantitas subjek bukanlah perihal
penting maka pemilihan informan lebih didasari terhadap mutu info yg terkait bersama tema
penelitian yang diajukan.
Tidak Sama bersama penelitian kuantitaif terhadap gerakan pengumpulan data utama dilakukan
apalagi dulu di bandingkan gerakan analisis data, sedangkan dalam desain kuantitatif, ke-2
aktivitas ini sanggup saling mengisi dan searah, walaupun bisa pula dilakukan dengan cara
terpisah. Dalam penelitian kuantitatif , penentuan benar-benar telah sejak awal dilakukan sejak
awal, merupakan waktu peneliti mulai sejak menciptakan desain penelitian (proposal penelitian).
Dalam proses dilapangan, buat memastikan siapa yg bakal dikenai perlakuan (treatment), bakal
difungsikan teknik sampling yg cocok bersama keadaan subjek dan lebih mutlak lagi sanggup
jadi wakil komune yg bakal digeneralisasikan
Penelitian merupakan alat yang dapat digunakan untuk menyelidiki gejala-gejala sosial dan
berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Karena ditujukan kepada masyarakat, maka
masyarakat harus mengetahui hasil dari penelitian itu. Dengan demikian harus disusun laporan
penelitian.
Tahap akhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menulis atau menyusun laporan penelitian.
Penulisan laporan penelitian merupakan bagian yang sangat penting, karena melalui laporan
penelitian tersebut, hasil penelitian dapat dibaca oleh orang lain, mudah dipahami, serta dapat
dijadikan sebagai alat dokumentasi untuk pengujian dan pengembangan penelitian lebih lanjut.
Ada hal-hal yang prinsip yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan penelitian sosial, yaitu
sebagai berikut.
Ada beberapa ciri penulisan laporan penelitian, yaitu objektif, sistematis, jelas, terbuka, dan
logis.
1. Objektif, artinya penulis harus mengungkapkan apa adanya, dan tidak mengada-ada.
2. Sistematis, artinya tulisan menurut alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
3. Jelas, artinya segala informasi yang ditulis dapat mengungkapkan sesuatu secara jernih.
4. Terbuka, artinya selalu dapat menerima pembaruan apabila ada pendapat baru yang lebih
baik dan kebenarannya dapat teruji melalui kritik dari pihak lain.
5. Logis, artinya keterangan yang diungkapkan harus memiliki argumentasi yang dapat
diterima oleh akal sehat, runtut, dan nalar.
Menurut Saifudin Azwar dan Leavitt, ada beberapa cirri yang ada dalam penulisan laporan
penelitian, yaitu sebagai berikut.
2. Alur pernyataan yang mulus dengan kontinuitas yang terpelihara antara satu gagasan
dengan gagasan lainnya.
3. Hemat kata-kata.
5. Tidak menggunakan kata-kata sensitif, stereotip, dan berbau SARA (suku bangsa, agama,
ras).
7. Mengemukakan fakta, serta deduksi dan induksi yang didasari oleh fakta.
Penulisan laporan penelitian dari berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat karena
adanya perbedaan antara yang seharusnya dengan kenyataan yang terjadi atau yang ada dapat
digunakan untuk hal-hal berikut ini.
1. Keperluan studi akademis (misalnya skripsi untuk S-1, tesis untuk S-2, dan desertasi
untuk S-3).
Penulisan laporan penelitian harus mengikuti format baku yang telah ditetapkan, yaitu bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir. Perlu kita ketahui bahwa ada perbedaan antara penyusunan
laporan penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Perbedaan-perbedaan itu terletak pada
bagian isi. Untuk mengetahuinya, ikutilah pembahasan berikut ini.
a. Bagian Awal
Bagian awal penulisan biasanya antara penulisan laporan penelitian yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif tidak jauh berbeda, bahkan dapat dikatakan sama saja. Karena ini sudah mengacu pada
format penulisan yang baku.
i. Halaman Judul
v. Kata Pengantar
x. Abstraksi
b. Bagian Isi
Bagian ini merupakan bagian inti dari laporan penelitian. Format pada bagian ini antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif tidak jauh berbeda. Namun agar lebih spesifik, perlu kita lihat
dua buah kerangka untuk masing-masing jenis laporan penelitian itu.
Bab I Pendahuluan
C. Definisi Variabel
A. Telaah Pustaka
B. Hipotesis Penelitian
B. Sasaran Penelitian
D. Prosedur Penelitian
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
A. Pembahasan
Bab I Pendahuluan
F. Sistematika Penulisan
A. Deskripsi Penemuan
D. Kecukupan Referensial
F. Pengecekan Anggota
G. Auditing
Pada bagian akhir penulisan laporan penelitian ini antara penelitian kualitatif dan kuantitatif juga
sama, yaitu berisi daftar pustaka dan lampiran.
5. Petunjuk Penulisan
Seorang peneliti dalam menyusun atau menulis laporan penelitian hendaknya tidak merasa
terbebani dalam menggunakan kata-kata atau bahasa. Dia harus bersikap rileks dan seolah-olah
sedang bercerita mengenai apa yang telah diperoleh dari penelitiannya. Dengan menggunakan
bahasa yang komunikatif diharapkan pembaca dapat memahami hasil penelitian itu.
Dalam melakukan penulisan laporan penelitian, penulis atau peneliti harus mengikuti petunjuk
atau aturan-aturan yang telah ditetapkan. Menurut Guba dan Lincoln, ada beberapa petunjuk
yang dapat bermanfaat dalam penulisan laporan penelitian, di antaranya adalah sebagai berikut.
2. Penulisan hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluative kecuali bagian yang
mempersoalkan itu.
3. Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang dimasukkan.
4. Penulis hendaknya tetap menghormati janji untuk tidak menuliskan nama subjek dan
menjaga kerahasiaannya.
6. Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporan dan bertekad untuk
menyelesaikannya.
Laporan penelitian yang dibuat peneliti penting untuk ditelaah kembali. Ini dimaksudkan untuk
memeriksa kembali isi atau hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
Menurut Lincoln dan Guba, suatu penelaahan harus memenuhi beberapa kriteria tertentu, yaitu
sebagai berikut.
2. keadaan sebenarnya.
6. Apakah kerahasiaan dan usaha untuk tidak mencantumkan nama latar penelitian dan
subjek sudah benar-benar terjamin.
7. Apakah ada persoalan-persoalan yang hangat dan sensitif yang ikut dimasukkan dalam
laporan.
A. Konteks Penelitian
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian pada hakikatnya merupakan istilah lain dari rumusan masalah.
Fokus penelitian pada subbab ini berupa pertanyaan yang memerlukan jawaban
melalui suatu aktivitas penelitian. Fokus penelitian menggunakan kata tanya
misalnya bagaimana, mengapa, upaya apa, dan lain sebagainya, sehingga
pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan pola-pola narasi atau deskripsi. Fokus
penelitian diajukan setelah dilakukan observasi dan studi pendahuluan di lapangan.
Apabila fokus penelitian dalam penelitian terlalu luas maka peneliti diperbolehkan
menggunakan batasan masalah.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian,
sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan sehingga dapat memberikan
deskripsi dengan jelas, detai dan mendalam mengenai proses dan hasil penelitian
yang ingin dicapai.
D. Manfaat Penelitian
Bagian ini perlu diungkapkan manfaat penelitian secara teoritis dan atau praktis,
dengan cara menjabarkan kepada piha yang memungkingkan memanfaatkan hasil
penelitian.
Bagian ini memaparkan teori-teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan fokus penelitian. Pada bagian ini peneliti juga perlu mencantumkan
kerangka berpikir terjadinya fenomena yang akan diteliti. Kajian pustaka digunakan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Selain itu kajian pustaka juga bermanfaan untuk memberikan gambaran umum atau
bahan penjelas tentang konteks penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian.
Bab ini pada dasarnya mengungkapkan sejumlah cara yang memuat uraian tentang
metose dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut
rancangan metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang
menyangkut rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, tahapan
penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, dan
pengecekan keabsahan data.
A. Rancangan Penelitian
B. Kehadiran Peneliti
Bagian ini perlu disebutka bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Kehadiran peneliti ini harus dijelaskan secara eksplisit dalam
laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran penelitia sebagai partisipan
penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh.
C. Lokasi Penelitian
D. Tahapan Penelitian
Bagian ini menguraikan proses aktivitas pelaksanaan penelitian, mulai dari studi
pendahuluan, pengembagan rancangan, pelaksanaan penelitian, hingga penulisan
laporan.
Bagian ini menjelaskan tentang data apa saja yang dikumpulkan, jenis data, siapa
yang dijadikan sumber data penelitian, dan karakteistik sumber data penelitian
yang dimaksud.
Teknik analisis data menjelaskan tentang teknik atau cara yang digunakan untuk
melakukan analisis data yang telah terkumpul, serta penjelasan mengenai
alasan/dasar penggunaan teknik analisis. Penggunaan teknik analisis data harus
diselaraskan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, jenis data serta
karakteristik data yang telah dikumpulkan.
Jenis atau bentuk pengecekan keabsahan temuan yang dilakukan oleh peneliti,
disesuaikan dengan keragaman/hitergenitas data, serta hasil analisis data
sementara. dengan demikian, tidak perlu semua jenis pengecekan keabsahan
temuan disebutkan dalam bagian ini.
Bagian ini mendeskripsikan tentang lokasi penelitian terutama yang berkenaan atau
terkait dengan topik penelitian. Deskripsi ini bermaksud menginformasikan tentang
lokasi penelitian secara umum, dan data atau peristiwa penting yang erat
hubungannya dengan topik peneliti.
B. Temuan Penelitian
C. Pembahasan
Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan atara pola-pola, kategori-kategori dan
dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori yang ada dan temuan penelitian
sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap dari
lapangan. Kesimpulan dari hasil temuan penelitian tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk tabel atau diagram.
5. BAB V PENUTUP
Penutup memuat simpulan dan saran-saran atau rekomendasi untuk tindak lanjut
penelitian.
A. Simpulan