Anda di halaman 1dari 10

ANALISISDATA

PENELITIANKUALITATIF
MODELMILESDANHUBERMAN
( Rahmat Sahid, Pasca UMS. 2011)

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia pendidikan menuntut kita untuk selalu berinovasi dalam
pembelajaran. Dengan pembelajaran yang terstruktur, terarah, terinci dan inovatif tentunya
akan menghasilkan kualtitas pembelajaran sesuai dengan yang kita harapkan. Inovasi-inovasi
tersebut tidak muncul serta merta tetapi dibutuhkan suatu penelitian yang tidak gampang.
Dibutuhkan ketekunan, ketelitian dan kemauan yang keras untuk dapat menghasilkan inovasi
yang mutakhir.
Keseriusan tersebut juga diwujudkan oleh pemerintah dengan ikut ambil bagian
dalam usaha menemukan inovasi baru dalam dunia pendidikan. Salah satunya dengan adanya
peraturan bahwa untuk mencapai golongan tetentu dalam strata PNS, seseorang harus
mengusulkan suatu pengembangan profesi yang berupa penelitian dalam bidangnya masingmasing. Selain itu lembaga-lembaga di bidang pendidikan juga sedang gencar-gencarnya
mengadakan seleksi sebagai usaha mencari inovasi-inovasi baru hasil penelitian yang untuk
selanjutnya dikembangkan dan disosialisasikan.
Untuk menghasilkan penelitian yang inovatif, banyak hal yang perlu kita perhatikan
yaitu sebelum pelaksanaan penelitian, saat penelitian sampai pada penulisan hasil penelitian.
Rangkaian kegiatan tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam suatu penelitian. Dengan
kata lain, rencana penelitian, proses penelitian dan penulisan hasil penelitian harus menjadi
fokus utama penelitian.
Berbagai tahapan dalam penelitian perlu kita cermati mulai dari ide penelitian, jenis
penelitian yang kita pilih, sampel yang diambil, proses pengambilan data, cara menganalisa
data selama proses penelitian, metode dalam menganalisa data sampai pada pengambilan
kesimpulan hasil penelitian. Analisis data dianggap sebagai kunci utama dalam suatu
penelitian, karena dengan cara menganalisis data yang benar dan sesuai kita dapat menuangkan
hasil penelitian sebagai suatu laporan ilmiah yang dapat diambil manfaatnya. Sehingga peneliti
yang bijak harus mengetahui segala teori-teori yang berkaiatan dengan analisis data agar dapat
melakukan penelitian sesuai yang mereka inginkan.
Dalam dunia pendidikan kita lebih familier bentuk penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Dimana kedua penelitian tersebut mempunyai perbedaan nyata. Mulai dari ide, sudut
pandang, pengambilan sampel, saat pengambilan data di lapangan sampai pada penulisan hasil
penelitiaan sangat berbeda jelas.

B.

PERMASALAHAN

Permasalahan yang ingin penulis kupas dalam makalah ini adalah :


1.
2.

Bagaimana cara menganalisa data kualitatif dengan model Miles dan Huberman?
Mengkaji analisis data model Miles dan Hubermen dalam menjawab permasalahan
penelitian kualitatif ?

C.

TUJUAN
Dari permasalahan yang penulis pilih, penulis mempunyai tujuan :
1.

Menjelaskan cara menganalisa data dengan model Miles dan Huberman

2.

Mengkaji analisis data model Miles dan Hubermen dalam menjawab permasalahan
penelitian kualitatif ?
BAB II

ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF MODEL MILES DAN HUBERMAN


Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif sering disebut
dengan penelitian naturalistik, etnografik, studi kasus atau fenomenologi. Penelitian kualitatif
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang orang-orang atau perilaku
yang dapat di amati. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
angka (Depdiknas,2008).
Penelitian kualitatif umumnya mengambil sampel lebih kecil, dan pengambilannya
cenderung memilih yang purposif daripada acak. Penelitian kualitatif lebih mengarah ke penelitian
proses daripada produk; dan biasanya membatasi pada satu kasus.
Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya
wawancara, analisis dokumen, diskusi terfolus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan
lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang peroleh melalui pemotretan
atau rekaman video.
A.

ANALISIS DATA KUALITATIF


Pada awalnya para peneliti kualitatif tidak menjelaskan secara rinci kegiatan analisis dalam

penelitiannya. Pada perkembangan selanjutnya para peneliti sejenis telah berupaya untuk
menjelaskan proses analisisnya secara rinci, meskipun masih beragam caranya. Namun, hal itu
dapat dipahami sesuai dengan sifat keterbukaan dan kelenturan metode ini (Sutopo, 2002).
Data-data yang diperoleh selama melaksanakan penelitian tidak memiliki arti apapun jika
tidak diolah, dianalisis dan disajikan dengan cermat dan sistematis. Analisis data dalam penelitian

kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Tujuan akhir analisis data kualitatif adalah untuk
memperoleh makna, menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep serta mengembangkan
hipotesis atau teori baru. Analisis data kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya
sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis

data

penelitian

kualitatif

dilakukan

dengan

mengorganisasikan

data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan mana yang akan dikaji dimulai sejak sebelum peneliti memasuki lapangan,
dilanjutkan pada saat peneliti berada di lapangan secara interaktif dan berlangsung terus menerus
sampai tuntas sehingga datanya jenuh. Kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data
atau informasi baru.
B.

ANALISIS DATA KUALITATIF SEBELUM DI LAPANGAN


Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan

digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun hal ini bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Semisal penelitian difokuskan pada
pohon jati, setelah peneliti masuk ke hutan beberapa lama, ternyata hutan tersebut tidak ada pohon
jati. Bagi peneliti kuantitatif tentu akan membatalkan penelitiannya, tetapi kalau peneliti kualitatif
tidak, karena fokus penelitiannya bersifat sementara dan akan berkembang setelah di lapangan.
Bagi peneliti kualitatif kalau fokus penelitian yang dirumuskan pada proposal tidak ada di lapangan,
maka peneliti akan merubah fokusnya.
C.

ANALISIS DATA KUALITATIF SELAMA DI LAPANGAN MODEL MILES DAN


HUBERMAN
Miles dan Hubermen (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru.
Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display)
serta Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing / verification).
Sejumlah peneliti kualitatif berupaya mengumpulkan data selama mungkin dan bermaksud
akan menganalisis setelah meninggalkan lapangan. Cara tersebut untuk peneliti kualiatatif salah,
karena banyak situasi atau konteks yang tak terekam dan peneliti lupa penghayaatan situasinya,
sehingga berbagai hal yang terkait dapat berubah menjadi fragmen-fragmen tak berarti. Sehingga
pekerjaan pengumpulan data bagi peneliti kaulitatif harus langsung diikuti dengan pekerjaan
menuliskan, mengedit, mengklasifikasikan, mereduksi, dan menyajikan; yang selanjutnya
Analisis data kualitatif model Miles dan Hubermen terdapat 3 (tiga) tahap:
1. Tahap Reduksi Data

Sejumlah langkah analisis selama pengumpulan data menurut Miles dan Huberman adalah :
Pertama, meringkaskan data kontak langsung dengan orang, kejadian dan situasi di lokasi
penelitian. Pada langkah pertama ini termasuk pula memilih dan meringkas dokumen yang relevan.
Kedua, pengkodean. Pengkodean hendaknya memperhatikan setidak-tidaknya empat hal :
a. Digunakan simbul atau ringkasan.
b. Kode dibangun dalam suatu struktur tertentu.
c. Kode dibangun dengan tingkat rinci tertentu
d. Keseluruhannya dibangun dalam suatu sistem yang integratif.
Ketiga, dalam analisis selama pengumpulan data adalah pembuatan catatan obyektif.Peneliti perlu
mencatat sekaligus mengklasifikasikan dan mengedit jawaban atau situasi sebagaimana adanya,
faktual atau obyektif-deskriptif.
Keempat, membuat catatan reflektif. Menuliskan apa yang terangan dan terfikir oleh peneliti dalam
sangkut paut dengan catatan obyektif tersebut diatas. Harus dipisahkan antara catatan obyektif dan
catatan reflektif
Kelima, membuat catatan marginal. Miles dan Huberman memisahkan komentar peneliti mengenai
subtansi dan metodologinya. Komentar subtansial merupakan catatan marginal.
Keenam, penyimpanan data. Untuk menyimpan data setidak-tidaknya ada tiga hal yang perlu
diperhatikan :
a. Pemberian label
b. Mempunyai format yang uniform dan normalisasi tertentu
c. Menggunakan angka indeks dengan sistem terorganisasi baik.
Ketujuh, analisis data selama pengumpulan data merupakan pembuatan memo. Memo yang
dimaksud Miles dan Huberman adalah teoritisasi ide atau konseptualisasi ide, dimulai dengan
pengembangan pendapat atau porposisi.
Kedelapan, analisis antarlokasi. Ada kemungkinan bahwa studi dilakukan pada lebih dari satu
lokasi atau dilakukan oleh lebih satu staf peneliti. Pertemuan antar peneliti untuk menuliskan
kembali catatan deskriptif, catatan reflektif, catatn marginal dan memo masing-masing lokasi atau
masing-masing peneliti menjadi yang konform satu dengan lainnya, perlu dilakukan.
Kesembilan, pembuatan ringkasan sementara antar lokasi. Isinya lebih bersifat matriks tentang ada
tidaknya data yang dicari pada setiap lokasi.
Mencermati penjelasan di atas, seorang peneliti dituntut memiliki kemampuan
berfikir sensitif dengan kecerdasan, keluasan serta kedalaman wawasan yang tertinggi.
Berdasarkan kemampuan tersebut peneliti dapat melakukan aktivitas reduksi data secara
mandiri untuk mendapatkan data yang mampu menjawab pertanyaan penelitian. Bagi
peneliti pemula, proses reduksi data dapat dilakukan dengan mendiskusikan pada teman atau

orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi tersebut diharapkan wawasan peneliti akan
berkembang, data hasil reduksi lebih bermakna dalam menjawab pertanyaan penelitian.
2. Tahap Penyajian Data/ Analisis Data Setelah Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau penampilan
(display) dari data yang dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya, mengingat bahwa peneliti
kualitatif banyak menyusun teks naratif. Display adalah format yang menyajikan informasi
secara tematik kepada pembaca. Miles dan Huberman (1984) memperkenalkan dua macam
format, yaitu : diagram konteks (context chart) dan matriks.
Penelitian kualitatif biasanya difokuskan pada kata-kata, tindakan- tindakan orang
yang terjadi pada konteks tertentu. Konteks tersebut dapat dilihat sebagai aspek relevan
segera dari situasi yang bersangkutan, maupun sebagai aspek relevan dari sistem sosial
dimana seseorang berfungsi (ruang kelas, sekolah, departemen, keluarga, agen, masyarakat
lokal), sebagai ilustrasi dapat dibaca Miles dan Huberman (1984:133)
Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisirkan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga makin mudah dipahami dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya.
Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang yang relevan sehingga menjadi
informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan
dengan cara menampilkan data, membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa
yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapi tujuan penelitian.
Penyajian data yang baik merupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis
kualitatif yang valid dan handal.
Miles and Hubermen (1984) menyatakan : the most frequent form of display data for qualitative
research data in the post has been narrative text/yang paling sering digunakan untuk menyajikan
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Miles dan Huberman
membantu para peneliti kualitatif dengan model-model penyajian data yang analog dengan modelmodel penyajian data kuantitatif statis, dengan menggunakan tabel, grafiks, amatriks dan
semacamyan; bukan diisi dengan angka-angka melainkan dengan kata atau phase verbal.
Dalam bukunya Qualitative Data Analysis disajikan mengenai model-model penyajian data untuk
analisis kualitatif. Miles dan Huberman dengan model-modelnya itu dimaksudkan untuk
mendorong tumbuhnya kreativitas membuat modelnya sendiri, bukan hanya sekedar konsumen
model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman menyajikan 9 model dengan 12 contoh penyajian
data kualitatif bentuk matriks, gambar atau grafik analog dengan model yang biasanya digunakan
dalam metodologi penelitian kuantitatif statistik.
Model 1 adalah model untuk mendeskripsikan model penelitian. Dapat berupa sosiogram,

organigram atau menyajikan peta geografis.


Model 2 adalah model yang dipakai untuk memantau komponen atau dimensi penelitian, yaitu
dengan checklist matrik. Karena matriks itu tabel dua dimensi, maka pada barisnya dapat disajikan
komponen atau dimensinya, pada kolom disajikan kurun waktunya. Isi checklist hanyalah tandatanda singkat.
Model 3 adalah model untuk mendeskripsikan perkembangan antar waktu. Isinya bukan sekedar
tanda cek, melainkan ada diskripsi verbal dengan satu kata atau phase.
Model 4 adalah matriks tataperan, yang mendeskripsikan pendapat, sikap, kemampuan atau lainnya
dari berbagai pemeranan.
Model 5 adalah matriks konsep terklaster. Digunakan untuk meringkas berbagai hasil penelitian
dari berbagai ahli yang pokok perhatiannya berbeda.
Model 6 adalah matriks tentang efek atau pengaruh. Model ini hanya mengubah fungsi-fungsi
kolom-kolomnya, diganti untuk mendeskripsikan perubahan sebelum dan sesudah mendapat
penyuluhan, sebelum dan sesudah deregulasi dan yang semacamnya.
Model 7 adalah matriks dinamika lokasi. Melalui model ini diungkap dinamika lokasi untuk
berubah. Model ini berguna bagi peneliti yang memang hendak melihat dinamika sosial suatu
lokasi, tetapi memang tidak banyak peneliti yang mengungkap hal tersebut cukup sulit.
Model 8 adalah menyusun daftar kejadian. Daftar kejadian dapat disusun kronologis atau
diklasterkan.
Model 9 adalah jaringan klausal dari sejumlah kejadian yang ditelitinya. Dari deskripsi atau sajian
yang diringkaskan dalam berbagai model tersebut dapat diharapkan agar mempermudah kita untuk
merumuskan prediksi kita.
Selanjutnya disarankan dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif juga dapat
berupa : bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow chart), pictogram, dan sejenisnya.
Kesimpulan yang dikemukakan ini masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan
bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya.
3. Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan
melakukan verifikasi data. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti buat
yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan buktibukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi
yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh

merupakan kesimpulan yang kredibel.


Langkah verifikasi yang dilakukan peneliti sebaiknya masih tetap terbuka untuk
menerima masukan data, walaupun data tersebut adalah data yang tergolong tidak
bermakna. Namun demikian peneliti pada tahap ini sebaiknya telah memutuskan anara data
yang mempunyai makna dengan data yang tidak diperlukan atau tidak bermakna. Data yang
dapat diproses dalam analisis lebih lanjut seperti absah, berbobot, dan kuat sedang data lain
yang tidak menunjang, lemah, dan menyimpang jauh dari kebiasaan harus dipisahkan.
Kualitas suatu data dapat dinilai melalui beberapa metode, yaitu :
a.

mengecek representativeness atau keterwakilan data

b.

mengecek data dari pengaruh peneliti

c.

mengecek melalui triangulasi

d.

melakukan pembobotan bukti dari sumber data-data yang dapat dipercaya

e.

membuat perbandingan atau mengkontraskan data

f.

menggunakan kasus ekstrim yang direalisasi dengan memaknai data negatif


Dengan mengkonfirmasi makna setiap data yang diperoleh dengan menggunakan satu
cara atau lebih, diharapkan peneliti memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk
mendukung tercapainya tujuan penelitian. Penarikan kesimpulan penelitian kualitatif
diharapkan merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya remang-remang atau gelap menjadi
jelas setelah diteliti. Temuan tersebut berupa hubungan kausal atau interaktif, bisa juga
berupa hipotesis atau teori.

BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
1.

Analisis data penelitian kualitatif menurut Miles dan Hubermen ada tiga tahap, yaitu :

a.

Tahap reduksi data

b.

Tahap penyajian data

c.

Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data

Langkah-langkah dalam tahap reduksi, yaitu :


1.

Meringkaskan data kontak langsung dengan orang, kejadian dan situasi di lokasi penelitian.

2.

Pengkodean.

3.

Pembuatan catatan obyektif.

4.

Membuat catatan reflektif.

5.

Membuat catatan marginal.

6.

Penyimpanan data.

7.

Pembuatan memo.

8.

Analisis antarlokasi.

9.

Pembuatan ringkasan sementara antar lokasi.

Tahap penyajian, pada tahapan ini dikembangkan model-model:


1.

Mendeskripsikan konteks dalam penelitian.

2.

Cheklist matriks

3.

Mendeskripsikan perkembangan antar waktu.

4.

Matriks tata peran

5.

Matriks konsep terklaster.

6.

Matriks efek dan pengaruh

7.

Matriks dinamika lokasi

8.

Daftar Kejadian
Tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Kesimpulan hasil penelitian yang diambil
dari hasil reduksi dan panyajian data adalah merupakan kesimpulan sementara. Kesimpulan
sementara ini masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat lain pada saat proses
verifikasi data di lapangan. Jadi proses verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti terjun
kembali di lapangan untuk mengumpulkan data kembali yang dimungkinkan akan
memperoleh bukti-bukti kuat lain yang dapat merubah hasil kesimpulan sementara yang
diambil. Jika data yang diperoleh memiliki keajegan (sama dengan data yang telah diperoleh)
maka dapat diambil kesimpulan yang baku dan selanjutnya dimuat dalam laporan hasil
penelitian.

2.

Analisis penelitian kualitatif menurut Miles dan Hubermen dapat disimpulkan mampu

menjawab permasalahan penelitian kualitatif. Hal ini didasarkan pada tahapan-tahapan penelitian
yang tersusun secara sistematis dan runtut, alamiah (tanpa memanipulasi data), logis, aktual dan
dapat dipertanggungjawabkan. Di samping itu, kesimpulan yang diambil pada penelitian kualitatif
menggunakan analisis data Miles dan Hubermen dapat dipertanggungjawabkan karena telah melalui
tahapan verifikasi data.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, Pengolahan dan Analisis Data Penelitian; 2008
Milles, M.B. and Huberman, M.A. 1984. Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication

Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta


Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Muhadji, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif.Yogyakarta:
Sonhaji, Ahmad.1994.Penelitian Kualitatif dalam Bidang Ilmu-Ilmu
Keagamaan.Malang:Kalimasada Press

Sosial

dan

Anda mungkin juga menyukai