Anda di halaman 1dari 102

Prof. Dr. HM. Burhan Bungin, B.Sc., S.Sos., M.Si., PhD.

Peneliti Senior Pusat Kajian Metodologi dan Filsafat-BurhanBungin Magistra College-The BuBu Center
Penulis Buku-Buku Laris Metode Penelitian Sosial
Penemu dan Penggagas Konsep Trilogi Metode Penelitian Sosial
Pendiri Indonesian Researcher Academy-IRA
Ketua Umum Indonesian Qualitative Researcher Association (IQRA)

PENELITIAN DALAM BERBAGAI


PERSPEKTIF METODOLOGI
Quantitative-Qualitative-Mix Methods
Methods of academic thinking
Methods of academic thinking
Konteks Sosial
Perspektif Philosofis
Perspektif Paradigmatik
Perspektif Teoritik
Perspektif Metodologik
Social Context
Konteks Sosial

Semua bidang kehidupan telah berubah


Kontek Sosial

Semua bidang kehidupan telah berubah


Konteks Sosial

Cultural System has Changed


Clyde Kluckhohn

1. Religy systems
2. Organizational systems/kemasyarakatan
3. Knowledge systems
4. Livelihood systems
5. Technology systems/perlengkapan hidup
6. Language Systems
7. Arts systems

1. Health Systems
2. Sport Systems
SISTEM KEBUDAYAAN TELAH BERUBAH Konteks Sosial

1. Sistem religi dan upacara keagamaan


2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup
5. Sistem teknologi dan perlengkapan hidup manusia
6. Bahasa
7. Kesenian
8. Medical
9. Sport
Konteks Sosial
Tidak ada batas negara Dunia telah menjadi satu
Tidak ada batas bangsa The world has become one
Tidak ada batas budaya
Ideology telah punah dihadapan kapitalisme
 
Konteks Sosial
Konteks Penelitian Komunikasi
Terus Berubah
Konteks Sosial

Berbagai Bidang Sudah


Berubah
Konteks Sosial

Postmodern Communication
Field
Komunikasi multi arah
Communication jumed

 
Perspektif Philosofis
Perspektif Filosofis

Philosophical Assumptions
Ontologi
Epistimologi
Axiologi
Retorika
Metodologi
Perspektif Paradigmatik
Perspektif Paradikmatik

The Social Scientific Paradigm


Positivisme:

Fenomenology:

Paradigms or Worldvism:
Postpositivisme
Social Constructivism
Advocacy/Participatory
Pragmatism

Interpretive Communities:
Postmodern Perspectives
Feminist Theories
Critical Theories and Critical
Race Theory
Queer Theory
Disability Theories
Perspektif Paradikmatik

Paradigma
Paradigma


Religius Paradigm
Scientific Paradigm
Perspektif Paradikmatik

Paradigma Teori Sosial-Ritzer


Fakta Sosial
Defenisi Sosial
Perilaku Sosial
Perspektif Paradikmatik

The Interpretive
PengetahuanParadigm
(Komunikasi) adalah hasil dari penafsiran
Fenomena sosial  
The Critical Paradigm
Semua pengetahuan dapat dikritik
Tidak ada ilmu pengetahuan abadi
Tidak ada grand teori

Perspektif Paradikmatik
The Critical Paradigm
Semua pengetahuan dapat dikritik
Tidak ada ilmu pengetahuan abadi
Tidak ada grand teori

Perspektif Paradikmatik
Perspektif Teoritik
Perspektif Teoritik

Teorisasi dalam paradigma positivistik


(Deduktive)

Teorisasi dalam paradigma fenomenologik


(Induktive)
SKEMA SISTIMATIKA TEORI
THEORY PARADIGMA

GRAND THEORY
ILMU

MIDDLE THEORY TEORI

VARIABEL
APPLICATION THEORY

KONSEP
KONSEPSIONAL
Gambar:
Sistimatika Teori.
PROPOSISI Paradigma dan Metodologi,
Burhan Bungin (2001)
METODOLOGI
.

Pembentukan Konsep,
Proposisi, penyusunan
proposisi

Wilayah Rasional
Logis

Wilayah Empiris

Pengukuran, ringkasan
Sampel dan perkiraan Penjabaran
parameneter Instrumen, Pembentukan
Skala, Penentuan Sampel

PENGAMATAN
Konfirmasi
Induksi
Teori Analogis
Wilayah Rasional
Logis

Wilayah Empiris

Kategorisasi,
Menemukan Tema
Berfikir Kritis

PENGAMATAN
Perspektif Teoritik

Teori ?
Neo & Postmodern
Perspektif Metodologik
Perspektif Metodologik

Mindstreem:
Kuantitatif-Kualitatif

New Paradigm:
Mix-Methods
Paradigma Kuantitatif

Filsafat Positivisme
Aristotelian
Perancis dan Inggris
David Hume, John Locke, dan Berkeley
Filsafat Positivisme
Emperisisme
Behaviorisme
Naturalisme
Sainsisme
August Comte
(1798-1857)

Pandangan positivistik terhadap


ilmu pengetahuan:

objektif
fenomenalisme
reduksionisme
naturalisme
Qualitative
Paradigm
Filsafat Fenomenologi
Kantian dan Hegelian

Jerman:
Pandangan Plato terhadap manusia, lebih
humanistik, memandang manusia sebagai
manusia yang memiliki idealisme
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF (1-4)

1. Tradisional 1900- Banyak peneliti yang menolak (logis) positivisme dan


1950 beralih ke paradigma penelitian kualitatif

2. Modernis atau 1950- Coba membuat penelitian kualitatif ketat seperti penelitian
era emas 1970 kuantitatif; sebab dan akibat adalah sentral; banyak teks
coba untuk mensahkan penelitian kualitatif; teori-teori tafsir (interpretif)
baru lahir (contohnya, etnometodologi, teori kritikal, feminisme, fenomenologi)

3. Gendre Kabur 1970- Peneliti kualitatif memiliki senjata penuh paradigma, metode,
1986 dan strategi; komputer baru ada dan digunakan membantu
analisis kualitatif; pendekatan baru muncul (misalnya, pascastrukturalisme,
neopositivism); beberapa jurnal kualitatif muncul; naturalistik,
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF (2-4)

4. Krisis Representasi 1986- Penelitian dan penulisan menjadi lebih refleksif dan
1990 pertanyaan tentang isu-isu gender, ras, dan kelas; model- model baru
menimbulkan dari kebenaran, representasi, dan metode yang dicari; isu-isu seperti
validitas, reliabilitas, dan objektivitas muncul kembali untuk
dipermasalahkan; krisis tiga representasi (yaitu, peneliti kualitatif tidak bisa lagi
langsung menangkap pengalaman hidup), legitimasi (yaitu, membuat
bermasalah kriteria tradisional untuk mengevaluasi dan
menafsirkan penelitian kualitatif), dan praksis (yaitu, melibatkan pertanyaan apakah
mungkin untuk melakukan perubahan di dunia jika masyarakat hanya dan selalu
sebagai teks.

5. Periode Pasca-Modern 1990- Berjuang untuk memahami krisis tiga; cara-cara baru
Percobaan penulisan 1995 menyusun etnografi
etnografi muncul (misalnya, auto-etnografi); Konsep pengamat
pasif dibuang; tindakan lebih, partisipatif, dan lahir aktivis berorientasi penelitian
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF (3-4)

6. Pencarian 1995- Tulisan terhubung dengan kebutuhan masyarakat demokratis bebas;


pasca-eksperimen 2000 bentuk percobaan penulisan kualitatif diterbitkan
yang mengaburkan batas antara ilmu-ilmu sosial dan humaniora

7. Metodologi 2000- Masa konflik, ketegangan besar, dan penghematan; Bertambahnya


bermunculan 2004 literatur tentang paradigma pendekatan, dan metode

8. Tak Bernama 2005 Periode menghadapi konsekuensi metodologis dari gerakan sosial
berbasis fakta

9. Masa depan suram 2005 Methodologists membentuk dua kubu yang berlawanan (yaitu, “gold
standard” dari penelitian ilmiah vs orientasi penelitian sosial, budaya, etnis,
dan ras responsif, komunitarian, keadilan)
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF (4-4)

10. Inovasi metodologis 2008 Pemanfaatan pendekatan inovatif untuk refleksivitas dan
teknologi terbaru dan komunikasi melalui komputer*)

11. Penguatan inovasi 2008- Penguatan peran komputer dan varian-varian metodologis;
2013 grounded theory, etnometodology, fenomenology, verifikatif- naratif, studi
kasus, diskriptif-kualitatif dengan mencoba membuka diri terhadap mix-methods

12. Adaptasi metodologis 2013- Inovasi metodologis meperkuat analisis kualitatif berbasis
2015 komputer, analisis bahan-bahan visual, media, teknologi dan penyeberangan
kepada bidang-bidang baru selain ilmu sosial seperti ekonomi dan akuntansi, periklanan
dan finance dengan mencoba peluang dan membuka diri terhadap
peran kuantitatif dan mix-methods seluas-luasnya

*) Sumber: Onwuegbuzie, AJ., Leech, NL., Collins, Kathleen M. T. (2010). Innovative Data Collection Strategies in Qualitative
Research. The Qualitative Report Volume 15 Number 3 May 2010 696-726 http://www.nova.edu/ssss/QR/QR15-3/
onwuegbuzie.pdf
Fenomenologism
adalah filsafat yang
memandang setiap fenomena
tidak terlepas dari
kesadarannya
Kesadaran
Melahirkan

Realitas
Kesadaran = Makna
HUBUNGAN FILSAFAT FENOMENOLOGI DENGAN
FILSAFAT LAINNYA DALAM PENDEKATAN
KUALITATIF

Socrates (470-399 SM),


Plato (429-347 SM), ----- Humanistik
Aristoteles (384-322 SM)

Rasionalisme Vitalisme
Fenomenologisme
Fenomenologisme
Rene Descartes Nietzsche, Bergson dan
Spinoza Edmund
Leibniz EdmundHusserl,
Husserl,Martin
Martin Schopenhouer
Heidegger, dan Merleau
Heidegger, dan Merleau
Ponty
Ponty
Empirisme
Idelaisme
David Hume
John Locke Hegel
Berkeley Fichte
Schelling

Kritisme
Imanuel Kant
Mixed-
Methods
Di dasarkan oleh filsafat
postmodernism
Dimana filsafat ini
menolak kemapanan,
penguasaan, dominasi dan
bahkan teori-teori mapan.
Metode dominan seringkali menciptakan
fanatisme dan taglid serta kurang kreatif
Mix-Methods

-dimulai dari kualitatif ke


kuantitatif
-menekankan pada salah satu
metode
-memberi tekanan yang sama
kepada kedua-dua metode
EXPLANATORY
EXPLANATORY
SEQUENTIAL
SEQUENTIAL

EXPLORATORY
EXPLORATORY
MIXED
MIXED
METHODS
METHODS

TRIANGGULATION
TRIANGGULATION
CONCURRENT
CONCURRENT

EMBEDDED
EMBEDDED
MIXED METHODS
Creswell (2009) menyatakan
bahwa “Mixed Methods Research
is an approach to inquiry that
combines or associated both
qualitative quantitative forms of
research”
Metode kombinasi adalah
merupakan pendekatan penelitian
yang menggabungkan atau
menghubungkan metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif
DONNA M.
MERTENS (2010):
Penelitian kombinasi adalah
merupakan penelitian, dimana
peneliti mengumpulkan dan
menganalisis data,
mengintegrasikan temuan, dan
menarik kesimpulan secara
inferensial dengan
menggunakan dua pendekatan
atau metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif dalam satu studi.
Metode kombinasi digunakan
untuk menjawab pertanyaan
penelitian pada satu penelitian.
CRESWELL (2009)

“A Mixed methods design is useful when


either the quantitative or qualitative
approach by itself is inadequate to best
understand a research problem or the
strengths of both quantitative and
qualitative research can provide the best
understanding”.
Metode penelitian kombinasi akan
berguna bila metode kuantitatif atau
metode kualitatif secara sendiri-sendiri
tidak cukup akurat digunakan untuk
memahami permasalahan penelitian, atau
dengan menggunakan metode kuatitatif
dan kualitatif secara kombinasi akan
dapat memperoleh pemahaman yang
paling baik (bila dibandingkan dengan
satu metode).
KUANTITATIF DAN KUALITATIF TIDAK
BERTENTANGAN.
MIXED TIDAK SEMUA PADA GARIS KONTINUM
KUANTITATIF QUANXDAN QUAL KUALITATIF

Mixed Methods /Metode


Mixed Methods /Metode
kombinasi
kombinasi
Kiritik terhadap Mix-Methods

Kesulitan yang luar biasa ketika


peneliti tidak menguasai
persoalan dan metodologi
Social
Research
Design
Tiga format desain penelitian
Cresswel:
Kuantitatif Research,
Kualitatif Research,
Mix Methods Desain
Tiga format desain penelitian
Cresswel:
Kuantitatif:
Deskripif, Eksplanasi, Eksperimen
Dari Kedalaman Data
Tiga format desain penelitian kualitatif Burhan
Bungin:
desain deskriptif-naratif,
desain verifikatif-evaluatif
desain grounded theory
Tiga format (Ragam
Metode) desain
penelitian Cresswel:
Kualitatif;
Grouded Theory, Ethnografi, Naratif
Tiga format desain penelitian
Cresswel:
Mix Methods Desain:
Extion Research Desain, Combind Research
Desain
Kesamaan Model Desain Penelitian
Burhan Bungin-Cresswel:
Kualitatif Deskriptif - Mix Methods Desain:
Combind Research Desain
Desain
Quantitative
Desain Penelitian Quantitative
PENDAHULUAN
.Judul Penelitian
.Latar Belakang Masalah
.Masalah Penelitian
.Tujuan Penelitian
.Tinjauan Pustaka/
Teori dan Kesimpulan Teoritik yang Digunakan
.Hipotesis (kalau diperlukan)

METODE PENELITIAN
.Populasi (sasaran) Penelitian
.Sampel dan Teknik Sampling
.Metode Pengumpulan Data
.Metode Analisis Data

ANALISIS DATA DAN LAPORAN PENELITIAN


.Rancangan Analisis Data
.Rancangan Pembahasan (Diskusi) Hasil Penelitian
Desain
Qualitative
Desain Penelitian Qualitative
Beberapa kesulitan di dalam membuat desain peneltian kualitatif karena
antara lain;
(1) desain penelitian kualitatif itu adalah penelitinya sendiri, (2)
masalah penelitian kualitatif yang amat beragam dan kasuistik
sehingga sulit membuat kesamaan desain penelitian yang bersifat
umum,
(3) ragam ilmu sosial yang variannya bermacam-macam sehingga
memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda pula terhadap
metode penelitian kualitatif.
FORMAT-FORMAT DESAIN KUALITATIF
YANG OLEH PENULIS-PENULIS BUKU (1-7)

Penulis Pendekatan Kualitatif Disiplin Ilmu


Jacob (1987) Psikologi Ekologis Pendidikan
Etnografi Holistik
Antropologi Kognitif
Etnografi Komunikasi
Interaksionisme Simbolik
Munhall and Oiler Fenomenologi Keperawatan
(1986) Grounded Theory
Etnografi
Riset Sejarah
Lancy (1993) Perspektif Antropologis Pendidikan
Perspektif Sosiologis
Perspektif Biologis
Studi Kasus
Data-data Personal
Studi Kognitif
Penelusuran Penelitian
(2-7)

Penulis Pendekatan Kualitatif Disiplin Ilmu

Strauss and Corbin Grounded Theory Sosiologi,


(1990) Keperawatan
Life Histories
Phenomenology
Etnografi
Analisis Percakapan
Morse (1994) Phenomenology Keperawatan
Grounded Theory
Etnografi
Etnosain
Moustakas (1994) Ethnografi Psikologi
Grounded Theory
Hermenetika
Riset Phenomena Empirik
Heuristik Riset
Transendental
Phenomenologi
(3-7)
Penulis Pendekatan Kualitatif Disiplin Ilmu

Denzin and Studi Kasus Ilmu-ilmu Sosial


Corbin (1990) Ethnometodologi
Riset Biologis
Ethnografi
Interpretatif praktis
Riset Sejarah
Grounded Theory
Phenomenology
Riset Klinis
Miles and Pendekatan Analisis Data Kualitatif: Ilmu-Ilmu Sosial
Huberman (1994) Interpretivism
Antropologi Sosial
Riset Sosial Kolaboratif
Slife & Williams Kategori Metode Qualitiatif: Psikologi
(1995) Ethnografi
Phenomenologi
Studi Artifak
(4-7)
Penulis Pendekatan Kualitatif Disiplin Ilmu

Burhan Bungin Deskriptif Kualitatif (Quasi Kualitatif) Ilmu-ilmu Sosial

(2001) Verifikatif-Evaluatif

Grounded Theory

Denzin and Pertunjukan, Kritis and ethnografi Publik Ilmu-ilmu Sosial


Lincoln (2005)
Grounded Theory

Entrepretif praktis

Life Hostory

Riset Klinis

Studi kasus

Otoritas Naratif

Riset Aksi Partisipatori

Marshall and Pendekatan Ethnografi Pendidikan


Rossman (2015)
Pendekatan Phenomenologi

Pendelkatan Sosiolinguistik (Genre Kritis,; teori ras kritis, teori queer, dsb.)
(5-7)
Penulis Pendekatan Kualitatif Disiplin Ilmu

Saldana (2011) Ethnografi Kesenian


(Theater)
Grounded Theory

Phenomenologi

Studi Kasus

Analisis Isi

Mixed Methods Research

Narative Inquiry

Riset berbasis kesenian

Riset Evaluasi

Action Research

Investigative Journalism

Critical inquiry

Autoethnography
(6-7)

Penulis Pendekatan Kualitatif Disiplin Ilmu

Denzin and Lincoln Research Strategies:


(2011)
Desain/Rancangan:

Studi kasus

Ethnografi

Ethnography, participant Observation performance

Phenomenologi

Ethnometodologi

Metode Sejarah

Grounded Theory

Riset Aksi dan Terapan

Riset Klinis

Life History, testimoni


(7-7)

Penulis Pendekatan Kualitatif Disiplin Ilmu

Mertens (2015) Tipe-tipe Penelitian Kualitatif : Pendidikan,


psikologi
Riset Etnografi

Studi kasus

Riset Phenomenologi

Grounded Theory

Participatory Action Research

Sumber: Creswell, 2017, Burhan, 2001


Qualitative
Design
1. Diskriptif Kualitatif (Quasi
Kualitatif)
2. Verifikatif-Evaluatif
3. Naratif
4. Entnografi
5. Grounded Theory
6. Fenomenology
7. Studi Kasus
(Sumber: Creswell, 2013, Jonhson, 2013, Burhan, 2010)
Qualitative Research Design
1. Diskriptif Kualitatif (Quasi Kualitatif)
2. Verifikatif-Evaluatif (assesment)
3. Naratif
4. Entnografi
5. Grounded Theory
6. Fenomenology
7. Studi Kasus
8. Tekstual Analysis
9. Applied Research
10. Thematic Analysia
11. Conten Analysis
12. Conversasional Analysis
13. Discourse Analysis

(Sumber: Creswell, 2013, Jonhson, 2013, Burhan, 2010, Vanderstoep &


Johnson, 2009, Metthews & Ross, 2010, Marvasti, 2004)
Desain Deskriptif
Kualitatif
PENDAHULUAN
a. Judul Penelitian
b. Latar Belakang Masalah
c. Masalah Penelitian
d. Tujuan Penelitian
e. Tinjauan Pustaka/Teori dan Kesimpulan Teoritik

yang Digunakan

METODE PENELITIAN
a. Obyek dan Informan Penelitian
b. Cara Memperoleh Sumber Data (Informan) dan
Menentukan Unit Analisis Data
c. Metode Pengumpulan Data dan Keabsahan Data
d. Metode Analisis Data
e. Rancangan Pembahasan (Diskusi) Hasil
Penelitian
g. Rancangan Laporan Penelitian
Desain Verifikatif-Evaluatif

PENDAHULUAN

a. Menemukan Tema Penelitian Yang Diinginkan


b. Memulai Berfikir tentang Metode yang akan Digunakan
c. Bagaimana Memfokuskan Cara Berfikir dengan Metode
serta
Research Questions

PENGGUNAAN METODE DAN LAPORAN PENELITIAN

a. Cara Menemukan Informan Penelitian


b. Metode Penelitian dan Strategi Menggunakan Metode
Penelitian
c. Penggunaan dan Bagaimana Mengintegrasikan Metode dan
Informan
d. Memutuskan Penggunaan Metode Penelitian
e. Membuat Catatan Harian
f. Verifikasi makna terus-menerus
g. Trianggulasi Untuk Antisipasi Kelemahan Proses Analisis
Data dan Sumber Data yang Digunakan
h. Bentuk Draf Laporan Penelitian yang Diharapkan.
Desain Grounded
Research
Tahap I Observasi Pendahuluan
a. Menemukan Tema-tema Pokok Penelitian
b. Menemukan Gatekeepers
c. Menemukan Gambaran Umum tentang Alur
Penelitian

Tahap II Pengumpulan Data


a. Menemukan Informan
b. Mewawancara dan Mengobservasi serta
Membuat Catatan Harian
c. Menemukan Informan Baru
d. Mengembangkan Strategi Wawancara dan
Observasi
e. Menggunakan Trianggulasi untuk Menemukan

Kebenaran Data
f. Terus-menerus Membuat Catatan Harian
g. Membuat drat laporan penelitian
Desain Grounded
Research
Tahap III Pengumpulan Data Lanjutan
-Merevisi Draf Laporan penelitian
-Menemukan kekurangan data dan informasi
-Membuang Informasi yang Tidak Penting
-Menemukan Informan Baru
-Terus-menerus Menggunakan Trianggulasi
-Terus-menerus Membuat Catatan Harian
Baru
-Memutuskan untuk Menghentikan
Penelitian
-Mengembangkan Draf Laporan Menjadi
Rancangan
Laporan Akhir
-Peneliti Meninggalkan Lokasi Penelitian
Desain/Format
Advokasi/partisipatory(GLASER)

PENDAHULUAN
a. Problem statement
b. Tujuan studi dan bagaimana studi di batasi
c. Research Questions

PROSEDUR
a. Alasan filosofis dari penelitian ini
b. Qualitatif research strategy
c. Aturan peneliti
d. Prosedur pengumpulan data
e. Prosedur rekaman data
f. Prosedur analisis data
g. Prosedur validasi data
h. Struktur narartif
i. Antisipasi isu-isu etika
J. Signifikasi kajian
k. Temuan-temuan
l. Harapan advokasi/partisipatoris
Lampiran
Desain/Format Contructivist/Intrepretivis
(Charmasz)

PENDAHULUAN
a. Problem statement
b. Tujuan studi dan bagaimana studi di batasi
c. Research Questions

PROSEDUR
a. Alasan filosofis dari penelitian ini
b. Qualitatif research strategy
c. Aturan peneliti
d. Prosedur data collection
e. Strategi validasi data
e. Struktur naratif study
f. Antisipasi isu-isu etika
g. Temuan-temuan
h. Hasil yang diharapkan

Lampiran
2 Aliran Dalam Grounded Theory

Glaser - Partisipatory
Charmasz - Contructivist/Intrepretivis
Metode Komparatif Konstan Glaser
 
1. Kategori analitik digunakan berdasarkan coding peneliti dengan
paradigma dalam kategori analitik yang dibentuk sebelumnya,
mengalihkan mereka dari data, dan menghasilkan kerangka
teoritis terpadu yang buruk.
2. Metode komparatif konstan adalah strategi yang cukup untuk
membangun teori membumi.
3. Metode komparatif konstan adalah analisis induktif data yang
diusulkan Glaser sebagai maksud keseluruhan adalah untuk ''
menemukan ''teori dari data penelitian sosial.
4. Metode ini adalah ''model konsep-indikator'', terdiri dari
serangkaian prosedur '' pembangkit dan menghubungkan kategori
dengan membandingkan insiden dalam data insiden lain, insiden
kategori, dan kategori untuk kategori lainnya'’.
5. Data mentah yang dibentuk menjadi indikator-kecil segmen
informasi yang datang dari orang yang berbeda, sumber yang
berbeda, atau orang-orang yang sama dari waktu ke waktu.
Indikator ini, pada gilirannya, dikelompokkan menjadi beberapa
kode (misalnya, Kode A, Kode B, C Kode), dan kemudian
dibentuk menjadi kategori yang lebih abstrak (misalnya, Kategori
I, Kategori II). Sepanjang proses ini, peneliti terus
membandingkan indikator untuk indikator, kode untuk kode, dan
kategori untuk kategori. Dalam proses ini, peneliti
memungkinkan skema teoritis muncul dari data.
6. Setelah skema muncul dari analis 'data' membandingkan skema
dengan data mentah ke tanah kategori di informasi yang
dikumpulkan selama studi'’.
7. Peneliti benar-benar buta terhadap teori.
8. Peneliti telah memiliki agenda sebagai tujuan.
Pendekatan Konstruktivis
Charmasz
 
1. Memindahkan teori membumi (Glaser) ke
dalam ranah ilmu sosial interpretatif.
2. Grounded theory memperkenalkan dua-
langkah teknik pengkodean, ''line-oleh-line
coding'' dan, menulis memo sebagai langkah
menengah antara coding dan menulis draft
pertama dari analisis akhir.
3. Grounded theory adalah proses di mana para
peneliti menciptakan 'kenyataan, bahwa analis
menciptakan atau membangun realitas yang
ditemukan daripada menangkap itu sebagai
realitas di luar sana.
4. Memfokuskan perhatian pada dilema
interpretatif analis, mengabaikan peran yang
sama penting dengan penafsiran penonton.
5. Peneliti adalah penonton cerdik dan mengakui
bahwa analis adalah seorang penerjemah, filter
subjektif yang menawarkan representasi
tertentu yang bagian dari dunia sosial yang
telah diamati.
6. Peneliti memiliki sudut pandang alternatif yang
sesuai orientasi penafsiran mereka sendiri.
7. Peneliti dapat memahami teori sebelum ke
lapangan
Desain Narative
Pendahuluan:

1. Tentukan masalah yang cocok dengan


penelitian naratif
2. Tentukan informan naratif
3. Tentukan metode pengumpulan informasi

Melakukan Riset:
4. Mengumpulkan informasi
5. Menganalisis informasi
6. Membuat draf laporan
7. Menganalisis ulang dan merevisi draf laporan
8. Menyiap laporan akhir
Sumber: The Qualitative Report Volume 13 Number 4 December 2008 544-559

Desain Studi Kasus http://www.nova.edu/ssss/QR/QR13-4/baxter.pdf

1. Menentukan fokus studi


2. Menyusun pertanyaan yang akan berkembang
3. Membangunan proposisi, jika ada
4. Menentukan infoman
5. Mengumpulkan informasi
6. Menentukan unit(s) analisis
7. Membangunan logika yang menghubungkan dengan proposisi
8. Menentukan kriteria untuk menafsir temuan
9. Membuat draf laporan
10. Merevisi draf laporan melalui trianggulasi
11. Menyiapkan laporan akhir
Desain Etnografi

1. Menentukan masalah penelitian, masuk


masalah yang sesuai dengan etnografi

2. Menentukan informan yang sesuai


dengan
dan mengetahui masalah

3. Membangun tema atau isu yang yang


akan
dipelajari dari suatu kelompok

4. Tentukan tipe etnografi yang cocok


digunakan

5. Mengumpulkan informasi dari lapangan

6. Membangun draf laporan

7. Merevisi laporan dan menyiapkan


laporan
akhir.
Desain Fenomenology

1. Menentukan fenomena penelitian


2. Menyeleksi dan pengurangan
fenomenologis
3. Menggambarkan unit makna
4. Clustering unit makna untuk membentuk
tema.
5. Meringkas setiap wawancara, memvalidasi
dan bila perlu memodifikasi itu.
6. Penggalian tema umum dan unik dari
semua wawancara dan membuat ringkasan
komposit..
7. Menyiapkan draf laporan
8. Merevisi terus-menerus
9. Menyiapkan laporan akhir

Sumber: International Journal of Qualitative Methods 3 (1) April, 2004


Croucher, S.M. and Cronn-Mills, D.(2015). Understanding Communication Research Methods:
Theoretical and Practical Approach. New York: Routledge

Introduction to Research and the Research Paradigms 1


Research Ethics
The Social Scientific Paradigm
The Interpretive Paradigm
The Critical Paradigm

Research Design
Research Methods
Ethnography
 Interviewing
 Focus Groups
Qualitative Data Analysis
Content Analysis
Surveys
Descriptive Statistics
Inferential Statistics
Experimental Design
 Rhetorical Criticism
 
Analisis Data Kualitatif
Langkah Analisis Data Kualitatif
5. Peneliti mengemukakan generealisasi dan teori dari pengalaman dan literatur
masa lalu
4. Peneliti mencari pola, generalisasi, atau teori yang luas dari tema atau
kategori
3. Penaliti menganalisis data untuk membentuk tema atau kategori
2. Peneliti mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta dan menyiapkan
catatan lapangan
1. Peneliti mengumpulkan informasi (Interview, observasi)
Materi uatama dalam alanalisis kualitatif
Catatan Harian

Transkrip wawancara/observasi
Trianggulasi
Sumber Informasi
Metode Penelitian
Dokumentasi
Desain
Mixed Methods
TIME ORDER
CONCURRENT SEQUENTIAL
CONCURRENT SEQUENTIAL
EQUAL

I II
EQUAL

I
PARADIGM EMPHASIS

II
QUAL + QUAN QUAL QUAN
QUAL + QUAN QUAL QUAN

IV III
DOMINAT STATUS

IV III
DOMINAT STATUS
DECISSION

QUAL quan
QUAL quan
QUAL + quan Qual QUAN
QUAL + quan Qual QUAN

QUAN + QuaL QUAN qual


QUAN + QuaL QUAN qual
Quan QUAL
Quan QUAL

VARIAN METODE KOMBINASI


Gambar: Design Berurutan, Creswell, 2009

Explanatory Design Urutan (a)


1

QUAN Qual

QUAN QUAN qual qual


Interpretasi seluruh
Data Data Data Data
analisis
Collection Analysis Collection Analysis
Gambar: Design Berurutan, Creswell, 2009

Exploratory Design Urutan (b)

QUAL Quan

QUAL QUAL quan quan


Interpretasi seluruh
Data Data Data Data
analisis
Collection Analysis Collection Analysis
Gambar: Design Berurutan, Creswell, 2009

3
Transformative Design Urutan (c)

QUAL quan
Social Science Theory, Qualitatif Theory, Advocacy worldview

QUAL quan
Social Science Theory, Qualitatif Theory, Advocacy worldview
Gambar: Design Bersamaan, Creswell, 2009

Triangulation Design Bersamaan (a) 4

QUAN QUAL
+
QUAN QUAL
Data Collection Data Collection

QUAN QUAL
Data Analysis Data Results Compared Data Analysis
Gambar: Design Bersamaan, Creswell, 2009

5
Embedded Design Bersamaan (b)

qual quan
QUAN
QUAL

Menganalisis temuan Menganalisis temuan


Gambar: Design Bersamaan, Creswell, 2009

6
Transformative Design Bersamaan (c)

QUAL + qual
QUAL
QUAN
Social Science Theory, Qualitatif Social Science Theory, Qualitatif
Theory, Advocacy worldview Theory, Advocacy worldview
Draf Laporan Kualitatif
Deskriptif Kualitatif (Quasi-Qualitative)

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah 1.2  Masalah Penelitian 1.3  Tujuan


Penelitian 1.4  Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
2.2. Teori yang digunakan
2.3 Critical Review

BAB III PROSEDUR PENELITIAN


3.1  Landasan Filosofi dan Pendekatan Penelitian 3.2  Objek dan
Informan Penelitian 3.3  Metode Pengumpulan Data 3.4  Teknik
Analisis Data
BAB IV, ....... Bab V, Bab VI ........(Sajian Temuan Penelitian,
disesuaikan dengan masalah
Penelitian, penelitian terdahulu, konfirmasi teori, dan bahan
temuan penelitian lainnya. Bab-bab disesuaikan dengan masalah
penelitian)
 
BAB VII TEMUAN, IMPLIKASI PENELITIAN DAN
PROPOSISI
7.1  Temuan penting 7.2  Implikasi penelitian 7.3  Proposisi
 
BAB VIII PENUTUP
8.1  Kesimpulan 8.2  Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Kualitatif Induktif: Konstruktivis/Interpretif
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah 1.2  Problem Statement dan
Pertanyaan Penelitian 1.3  Tujuan Penelitian 1.4  Batasan
Penelitian
BAB II PROSEDUR PENELITIAN
2.1  Alasan Filosofis Penelitian 2.2  Strategi Kualitatif yang
Digunakan 2.3  Prosedur Pengumpulan Data 2.4  Prosedur
Informan dan atau Bahan Kajian 2.5  Strategi Validasi Data
Bab III, Bab IV, Bab V, Bab ......(sesuaikan masalah penelitian)

BAB VII TEMUAN PENTING, IMPLIKASI PENELITIAN


DAN PROPOSISI
7.1  Pengalaman Peneliti Selama Penelitian 7.2  Ekspektasi
Konstruktivis/interpretif 7.3  Signifikasi Kajian dan Temuan-
temuan Penting 7.4  Implikasi Penelitian 7.5  Kritik Terhadap
teori dan Proposisi
BAB VIII PENUTUP
8.1 Kesimpulan
8.2 Saran

Daftar Pustaka
Lampiran
Kualitatif Induktif: advokasi/partisipatori

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah 1.2  Problem Statment dan Pertanyaan
Penelitian 1.3  Tujuan Penelitian 1.4  Batasan Penelitian
BAB II PROSEDUR PENELITIAN
2.1 Alasan Filosofis Penelitian
2.2  Strategi Kualitatif yang Digunakan 2.3  Peran dan Posisi Peneliti
Selama Penelitian 2.4  Prosedur Pengumpulan Data dan Informan
Penelitian 2.5  Prosedur Analisis Data 2.6  Strategi Validasi Data
Bab III, Bab IV, Bab V, Bab…(sesuaikan masalah penelitian)
BAB VII TEMUAN PENTING, IMPLIKASI PENELITIAN
DAN PROPOSISI
7.1  Pengalaman Peneliti di Lapangan dan Isu-isu Etika 7.2  Ekspektasi
Advokasi/Partisipatoris 7.3  Signifikasi kajian dan temuan-temuan penting
7.4  Implikasi Penelitian 7.5  Kritik Teori dan Proposisi

BAB VIII PENUTUP


8.1 Kesimpulan
8.2 Saran

Daftar Pustaka
Lampiran
 
Dangke

Anda mungkin juga menyukai