Peneliti Senior Pusat Kajian Metodologi dan Filsafat-BurhanBungin Magistra College-The BuBu Center
Penulis Buku-Buku Laris Metode Penelitian Sosial
Penemu dan Penggagas Konsep Trilogi Metode Penelitian Sosial
Pendiri Indonesian Researcher Academy-IRA
Ketua Umum Indonesian Qualitative Researcher Association (IQRA)
1. Religy systems
2. Organizational systems/kemasyarakatan
3. Knowledge systems
4. Livelihood systems
5. Technology systems/perlengkapan hidup
6. Language Systems
7. Arts systems
1. Health Systems
2. Sport Systems
SISTEM KEBUDAYAAN TELAH BERUBAH Konteks Sosial
Postmodern Communication
Field
Komunikasi multi arah
Communication jumed
Perspektif Philosofis
Perspektif Filosofis
Philosophical Assumptions
Ontologi
Epistimologi
Axiologi
Retorika
Metodologi
Perspektif Paradigmatik
Perspektif Paradikmatik
Fenomenology:
Paradigms or Worldvism:
Postpositivisme
Social Constructivism
Advocacy/Participatory
Pragmatism
Interpretive Communities:
Postmodern Perspectives
Feminist Theories
Critical Theories and Critical
Race Theory
Queer Theory
Disability Theories
Perspektif Paradikmatik
Paradigma
Paradigma
Religius Paradigm
Scientific Paradigm
Perspektif Paradikmatik
The Interpretive
PengetahuanParadigm
(Komunikasi) adalah hasil dari penafsiran
Fenomena sosial
The Critical Paradigm
Semua pengetahuan dapat dikritik
Tidak ada ilmu pengetahuan abadi
Tidak ada grand teori
Perspektif Paradikmatik
The Critical Paradigm
Semua pengetahuan dapat dikritik
Tidak ada ilmu pengetahuan abadi
Tidak ada grand teori
Perspektif Paradikmatik
Perspektif Teoritik
Perspektif Teoritik
GRAND THEORY
ILMU
VARIABEL
APPLICATION THEORY
KONSEP
KONSEPSIONAL
Gambar:
Sistimatika Teori.
PROPOSISI Paradigma dan Metodologi,
Burhan Bungin (2001)
METODOLOGI
.
Pembentukan Konsep,
Proposisi, penyusunan
proposisi
Wilayah Rasional
Logis
Wilayah Empiris
Pengukuran, ringkasan
Sampel dan perkiraan Penjabaran
parameneter Instrumen, Pembentukan
Skala, Penentuan Sampel
PENGAMATAN
Konfirmasi
Induksi
Teori Analogis
Wilayah Rasional
Logis
Wilayah Empiris
Kategorisasi,
Menemukan Tema
Berfikir Kritis
PENGAMATAN
Perspektif Teoritik
Teori ?
Neo & Postmodern
Perspektif Metodologik
Perspektif Metodologik
Mindstreem:
Kuantitatif-Kualitatif
New Paradigm:
Mix-Methods
Paradigma Kuantitatif
Filsafat Positivisme
Aristotelian
Perancis dan Inggris
David Hume, John Locke, dan Berkeley
Filsafat Positivisme
Emperisisme
Behaviorisme
Naturalisme
Sainsisme
August Comte
(1798-1857)
objektif
fenomenalisme
reduksionisme
naturalisme
Qualitative
Paradigm
Filsafat Fenomenologi
Kantian dan Hegelian
Jerman:
Pandangan Plato terhadap manusia, lebih
humanistik, memandang manusia sebagai
manusia yang memiliki idealisme
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF (1-4)
2. Modernis atau 1950- Coba membuat penelitian kualitatif ketat seperti penelitian
era emas 1970 kuantitatif; sebab dan akibat adalah sentral; banyak teks
coba untuk mensahkan penelitian kualitatif; teori-teori tafsir (interpretif)
baru lahir (contohnya, etnometodologi, teori kritikal, feminisme, fenomenologi)
3. Gendre Kabur 1970- Peneliti kualitatif memiliki senjata penuh paradigma, metode,
1986 dan strategi; komputer baru ada dan digunakan membantu
analisis kualitatif; pendekatan baru muncul (misalnya, pascastrukturalisme,
neopositivism); beberapa jurnal kualitatif muncul; naturalistik,
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF (2-4)
4. Krisis Representasi 1986- Penelitian dan penulisan menjadi lebih refleksif dan
1990 pertanyaan tentang isu-isu gender, ras, dan kelas; model- model baru
menimbulkan dari kebenaran, representasi, dan metode yang dicari; isu-isu seperti
validitas, reliabilitas, dan objektivitas muncul kembali untuk
dipermasalahkan; krisis tiga representasi (yaitu, peneliti kualitatif tidak bisa lagi
langsung menangkap pengalaman hidup), legitimasi (yaitu, membuat
bermasalah kriteria tradisional untuk mengevaluasi dan
menafsirkan penelitian kualitatif), dan praksis (yaitu, melibatkan pertanyaan apakah
mungkin untuk melakukan perubahan di dunia jika masyarakat hanya dan selalu
sebagai teks.
5. Periode Pasca-Modern 1990- Berjuang untuk memahami krisis tiga; cara-cara baru
Percobaan penulisan 1995 menyusun etnografi
etnografi muncul (misalnya, auto-etnografi); Konsep pengamat
pasif dibuang; tindakan lebih, partisipatif, dan lahir aktivis berorientasi penelitian
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF (3-4)
8. Tak Bernama 2005 Periode menghadapi konsekuensi metodologis dari gerakan sosial
berbasis fakta
9. Masa depan suram 2005 Methodologists membentuk dua kubu yang berlawanan (yaitu, “gold
standard” dari penelitian ilmiah vs orientasi penelitian sosial, budaya, etnis,
dan ras responsif, komunitarian, keadilan)
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF (4-4)
10. Inovasi metodologis 2008 Pemanfaatan pendekatan inovatif untuk refleksivitas dan
teknologi terbaru dan komunikasi melalui komputer*)
11. Penguatan inovasi 2008- Penguatan peran komputer dan varian-varian metodologis;
2013 grounded theory, etnometodology, fenomenology, verifikatif- naratif, studi
kasus, diskriptif-kualitatif dengan mencoba membuka diri terhadap mix-methods
12. Adaptasi metodologis 2013- Inovasi metodologis meperkuat analisis kualitatif berbasis
2015 komputer, analisis bahan-bahan visual, media, teknologi dan penyeberangan
kepada bidang-bidang baru selain ilmu sosial seperti ekonomi dan akuntansi, periklanan
dan finance dengan mencoba peluang dan membuka diri terhadap
peran kuantitatif dan mix-methods seluas-luasnya
*) Sumber: Onwuegbuzie, AJ., Leech, NL., Collins, Kathleen M. T. (2010). Innovative Data Collection Strategies in Qualitative
Research. The Qualitative Report Volume 15 Number 3 May 2010 696-726 http://www.nova.edu/ssss/QR/QR15-3/
onwuegbuzie.pdf
Fenomenologism
adalah filsafat yang
memandang setiap fenomena
tidak terlepas dari
kesadarannya
Kesadaran
Melahirkan
Realitas
Kesadaran = Makna
HUBUNGAN FILSAFAT FENOMENOLOGI DENGAN
FILSAFAT LAINNYA DALAM PENDEKATAN
KUALITATIF
Rasionalisme Vitalisme
Fenomenologisme
Fenomenologisme
Rene Descartes Nietzsche, Bergson dan
Spinoza Edmund
Leibniz EdmundHusserl,
Husserl,Martin
Martin Schopenhouer
Heidegger, dan Merleau
Heidegger, dan Merleau
Ponty
Ponty
Empirisme
Idelaisme
David Hume
John Locke Hegel
Berkeley Fichte
Schelling
Kritisme
Imanuel Kant
Mixed-
Methods
Di dasarkan oleh filsafat
postmodernism
Dimana filsafat ini
menolak kemapanan,
penguasaan, dominasi dan
bahkan teori-teori mapan.
Metode dominan seringkali menciptakan
fanatisme dan taglid serta kurang kreatif
Mix-Methods
EXPLORATORY
EXPLORATORY
MIXED
MIXED
METHODS
METHODS
TRIANGGULATION
TRIANGGULATION
CONCURRENT
CONCURRENT
EMBEDDED
EMBEDDED
MIXED METHODS
Creswell (2009) menyatakan
bahwa “Mixed Methods Research
is an approach to inquiry that
combines or associated both
qualitative quantitative forms of
research”
Metode kombinasi adalah
merupakan pendekatan penelitian
yang menggabungkan atau
menghubungkan metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif
DONNA M.
MERTENS (2010):
Penelitian kombinasi adalah
merupakan penelitian, dimana
peneliti mengumpulkan dan
menganalisis data,
mengintegrasikan temuan, dan
menarik kesimpulan secara
inferensial dengan
menggunakan dua pendekatan
atau metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif dalam satu studi.
Metode kombinasi digunakan
untuk menjawab pertanyaan
penelitian pada satu penelitian.
CRESWELL (2009)
METODE PENELITIAN
.Populasi (sasaran) Penelitian
.Sampel dan Teknik Sampling
.Metode Pengumpulan Data
.Metode Analisis Data
(2001) Verifikatif-Evaluatif
Grounded Theory
Entrepretif praktis
Life Hostory
Riset Klinis
Studi kasus
Otoritas Naratif
Pendelkatan Sosiolinguistik (Genre Kritis,; teori ras kritis, teori queer, dsb.)
(5-7)
Penulis Pendekatan Kualitatif Disiplin Ilmu
Phenomenologi
Studi Kasus
Analisis Isi
Narative Inquiry
Riset Evaluasi
Action Research
Investigative Journalism
Critical inquiry
Autoethnography
(6-7)
Studi kasus
Ethnografi
Phenomenologi
Ethnometodologi
Metode Sejarah
Grounded Theory
Riset Klinis
Studi kasus
Riset Phenomenologi
Grounded Theory
yang Digunakan
METODE PENELITIAN
a. Obyek dan Informan Penelitian
b. Cara Memperoleh Sumber Data (Informan) dan
Menentukan Unit Analisis Data
c. Metode Pengumpulan Data dan Keabsahan Data
d. Metode Analisis Data
e. Rancangan Pembahasan (Diskusi) Hasil
Penelitian
g. Rancangan Laporan Penelitian
Desain Verifikatif-Evaluatif
PENDAHULUAN
Kebenaran Data
f. Terus-menerus Membuat Catatan Harian
g. Membuat drat laporan penelitian
Desain Grounded
Research
Tahap III Pengumpulan Data Lanjutan
-Merevisi Draf Laporan penelitian
-Menemukan kekurangan data dan informasi
-Membuang Informasi yang Tidak Penting
-Menemukan Informan Baru
-Terus-menerus Menggunakan Trianggulasi
-Terus-menerus Membuat Catatan Harian
Baru
-Memutuskan untuk Menghentikan
Penelitian
-Mengembangkan Draf Laporan Menjadi
Rancangan
Laporan Akhir
-Peneliti Meninggalkan Lokasi Penelitian
Desain/Format
Advokasi/partisipatory(GLASER)
PENDAHULUAN
a. Problem statement
b. Tujuan studi dan bagaimana studi di batasi
c. Research Questions
PROSEDUR
a. Alasan filosofis dari penelitian ini
b. Qualitatif research strategy
c. Aturan peneliti
d. Prosedur pengumpulan data
e. Prosedur rekaman data
f. Prosedur analisis data
g. Prosedur validasi data
h. Struktur narartif
i. Antisipasi isu-isu etika
J. Signifikasi kajian
k. Temuan-temuan
l. Harapan advokasi/partisipatoris
Lampiran
Desain/Format Contructivist/Intrepretivis
(Charmasz)
PENDAHULUAN
a. Problem statement
b. Tujuan studi dan bagaimana studi di batasi
c. Research Questions
PROSEDUR
a. Alasan filosofis dari penelitian ini
b. Qualitatif research strategy
c. Aturan peneliti
d. Prosedur data collection
e. Strategi validasi data
e. Struktur naratif study
f. Antisipasi isu-isu etika
g. Temuan-temuan
h. Hasil yang diharapkan
Lampiran
2 Aliran Dalam Grounded Theory
Glaser - Partisipatory
Charmasz - Contructivist/Intrepretivis
Metode Komparatif Konstan Glaser
1. Kategori analitik digunakan berdasarkan coding peneliti dengan
paradigma dalam kategori analitik yang dibentuk sebelumnya,
mengalihkan mereka dari data, dan menghasilkan kerangka
teoritis terpadu yang buruk.
2. Metode komparatif konstan adalah strategi yang cukup untuk
membangun teori membumi.
3. Metode komparatif konstan adalah analisis induktif data yang
diusulkan Glaser sebagai maksud keseluruhan adalah untuk ''
menemukan ''teori dari data penelitian sosial.
4. Metode ini adalah ''model konsep-indikator'', terdiri dari
serangkaian prosedur '' pembangkit dan menghubungkan kategori
dengan membandingkan insiden dalam data insiden lain, insiden
kategori, dan kategori untuk kategori lainnya'’.
5. Data mentah yang dibentuk menjadi indikator-kecil segmen
informasi yang datang dari orang yang berbeda, sumber yang
berbeda, atau orang-orang yang sama dari waktu ke waktu.
Indikator ini, pada gilirannya, dikelompokkan menjadi beberapa
kode (misalnya, Kode A, Kode B, C Kode), dan kemudian
dibentuk menjadi kategori yang lebih abstrak (misalnya, Kategori
I, Kategori II). Sepanjang proses ini, peneliti terus
membandingkan indikator untuk indikator, kode untuk kode, dan
kategori untuk kategori. Dalam proses ini, peneliti
memungkinkan skema teoritis muncul dari data.
6. Setelah skema muncul dari analis 'data' membandingkan skema
dengan data mentah ke tanah kategori di informasi yang
dikumpulkan selama studi'’.
7. Peneliti benar-benar buta terhadap teori.
8. Peneliti telah memiliki agenda sebagai tujuan.
Pendekatan Konstruktivis
Charmasz
1. Memindahkan teori membumi (Glaser) ke
dalam ranah ilmu sosial interpretatif.
2. Grounded theory memperkenalkan dua-
langkah teknik pengkodean, ''line-oleh-line
coding'' dan, menulis memo sebagai langkah
menengah antara coding dan menulis draft
pertama dari analisis akhir.
3. Grounded theory adalah proses di mana para
peneliti menciptakan 'kenyataan, bahwa analis
menciptakan atau membangun realitas yang
ditemukan daripada menangkap itu sebagai
realitas di luar sana.
4. Memfokuskan perhatian pada dilema
interpretatif analis, mengabaikan peran yang
sama penting dengan penafsiran penonton.
5. Peneliti adalah penonton cerdik dan mengakui
bahwa analis adalah seorang penerjemah, filter
subjektif yang menawarkan representasi
tertentu yang bagian dari dunia sosial yang
telah diamati.
6. Peneliti memiliki sudut pandang alternatif yang
sesuai orientasi penafsiran mereka sendiri.
7. Peneliti dapat memahami teori sebelum ke
lapangan
Desain Narative
Pendahuluan:
Melakukan Riset:
4. Mengumpulkan informasi
5. Menganalisis informasi
6. Membuat draf laporan
7. Menganalisis ulang dan merevisi draf laporan
8. Menyiap laporan akhir
Sumber: The Qualitative Report Volume 13 Number 4 December 2008 544-559
Research Design
Research Methods
Ethnography
Interviewing
Focus Groups
Qualitative Data Analysis
Content Analysis
Surveys
Descriptive Statistics
Inferential Statistics
Experimental Design
Rhetorical Criticism
Analisis Data Kualitatif
Langkah Analisis Data Kualitatif
5. Peneliti mengemukakan generealisasi dan teori dari pengalaman dan literatur
masa lalu
4. Peneliti mencari pola, generalisasi, atau teori yang luas dari tema atau
kategori
3. Penaliti menganalisis data untuk membentuk tema atau kategori
2. Peneliti mengajukan pertanyaan terbuka kepada peserta dan menyiapkan
catatan lapangan
1. Peneliti mengumpulkan informasi (Interview, observasi)
Materi uatama dalam alanalisis kualitatif
Catatan Harian
Transkrip wawancara/observasi
Trianggulasi
Sumber Informasi
Metode Penelitian
Dokumentasi
Desain
Mixed Methods
TIME ORDER
CONCURRENT SEQUENTIAL
CONCURRENT SEQUENTIAL
EQUAL
I II
EQUAL
I
PARADIGM EMPHASIS
II
QUAL + QUAN QUAL QUAN
QUAL + QUAN QUAL QUAN
IV III
DOMINAT STATUS
IV III
DOMINAT STATUS
DECISSION
QUAL quan
QUAL quan
QUAL + quan Qual QUAN
QUAL + quan Qual QUAN
QUAN Qual
QUAL Quan
3
Transformative Design Urutan (c)
QUAL quan
Social Science Theory, Qualitatif Theory, Advocacy worldview
QUAL quan
Social Science Theory, Qualitatif Theory, Advocacy worldview
Gambar: Design Bersamaan, Creswell, 2009
QUAN QUAL
+
QUAN QUAL
Data Collection Data Collection
QUAN QUAL
Data Analysis Data Results Compared Data Analysis
Gambar: Design Bersamaan, Creswell, 2009
5
Embedded Design Bersamaan (b)
qual quan
QUAN
QUAL
6
Transformative Design Bersamaan (c)
QUAL + qual
QUAL
QUAN
Social Science Theory, Qualitatif Social Science Theory, Qualitatif
Theory, Advocacy worldview Theory, Advocacy worldview
Draf Laporan Kualitatif
Deskriptif Kualitatif (Quasi-Qualitative)
BAB I PENDAHULUAN
Daftar Pustaka
Lampiran
Kualitatif Induktif: advokasi/partisipatori
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Problem Statment dan Pertanyaan
Penelitian 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Batasan Penelitian
BAB II PROSEDUR PENELITIAN
2.1 Alasan Filosofis Penelitian
2.2 Strategi Kualitatif yang Digunakan 2.3 Peran dan Posisi Peneliti
Selama Penelitian 2.4 Prosedur Pengumpulan Data dan Informan
Penelitian 2.5 Prosedur Analisis Data 2.6 Strategi Validasi Data
Bab III, Bab IV, Bab V, Bab…(sesuaikan masalah penelitian)
BAB VII TEMUAN PENTING, IMPLIKASI PENELITIAN
DAN PROPOSISI
7.1 Pengalaman Peneliti di Lapangan dan Isu-isu Etika 7.2 Ekspektasi
Advokasi/Partisipatoris 7.3 Signifikasi kajian dan temuan-temuan penting
7.4 Implikasi Penelitian 7.5 Kritik Teori dan Proposisi
Daftar Pustaka
Lampiran
Dangke