PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh :
Hendri Chus Eddy Nurcahyo Dwi Saputro
NIM 081124008
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
Ibu Bernadheta Sri Wahyuni, Alm. Ayah Aloysius Heryanto dan Kakak
Katarina Heni Noviyanti yang telah membantu dalam perjalanan suka dan
duka untuk menyelesaikan Skripsi ini.
Para dosen pembimbing yang dengan kesabaran dan ketekunan telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi di Kampus IPPAK
tercinta ini.
F.X. Dian Kristin Trie Halbes Manik yang selalu memberikan semangat
dan motivasi.
Teman-teman IPPAK seluruh angkatan khususnya untuk angkatan 2008
yang selalu memberi semangat dan motivasi.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
melainkan
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
This small thesis with the title BELAJAR DARI KISAH PANGGILAN
NABI ELIA DALAM NOVEL THE FIFTH MOUNTAIN SEBAGAI USAHA
MEMANTAPKAN PANGGILAN MENJADI GURU AGAMA KATOLIK
BAGI MAHASISWA IPPAK UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTAis chosen based on writer’s concern to IPPAK (Ilmu Pendidikan
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik) Sanata Dharma University Yogyakarta,
in responding their calls to be Catholic religion teachers. Nowadays, Catholic
religion teachers as an occupation is more needed at many regions in Indonesia.
Especially, the fact that them selves, mostly Catholic Religion Education students
consider in a wrong direction or not the call of their life. Looking at this fact,
students always get a conseling guidance from every lecturer to recognize the cal
to be Catholic Religion teacher. Certainly, to realize a call is not easy, and it is a
process gradually.
Based on the reasons above, this small thesis is intended to help students
to recognize the call to be Catholic Religion teachers by taking example from the
story of the prophet Elijah in “THE FIFTH MOUNTAIN” novel. With the story
of Elijah, student are expetced to pattern and learn to be faithful of their call to be
professional Catholic Religion teacher, so as they will fulfil their pupils needs
later. Thus, this thesis smallwill discuss about two things, the story of Elijah’s call
as a prophet in “THE FIFTH MOUNTAIN” novel and the explanation about
Catholic Relogion teacher. Besides, there is also described a definition about
professional Catholic Religion techer, challenges to be a teacher, and duties as
Catholic religion teacher.
In this small thesis, the writer offers a catechesis with Shared Christian
Praxis (SCP) model which intergrated with spiritual formation. The purpose is in
order that the students more realize their calls to be Catholic religion teacher, then
the students have strong inner motivation in studying catecheses.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
kasih karunia yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
Skripsi ini memuat pembahasan mengenai kisah nabi Elia dalam novel
THE FIFTH MOUNTAIN khususnya dalam hal panggilan. Disamping itu dibahas
pula mengenai guru agama Katolik yang profesional serta memaparkan program
mendapatkan banyak dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, untuk itu
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
skripsi ini.
3. Drs. FX. Heryatno W.W., S.J., M.Ed. selaku dosen penguji kedua yang juga
dengan sabar dan ketulusan hati telah membimbing dan mengarahkan penulis
5. Segenap staf dosen dan seluruh karyawan prodi IPPAK Universitas Sanata
penulis.
Wahyuni, Kakak Katarina Heni Noviyanti, yang selalu dengan ketulusan hati
menyelesaikan perkuliahan.
7. F.X. Dian Kristin Trie Halbes Manik, yang telah dengan setia mendampingi
penulis. Ucapan syukur dan terima kasih atas bantuan, saran, perhatian serta
ini.
angkatan yang telah mendukung dan berdinamika bersama dalam suka dan
persaudaraan.
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Panggilan ................................................................................. 23
2. Tantangan ................................................................................. 24
B. Guru Agama Katolik yang Profesional ......................................... 27
1. Guru ......................................................................................... 27
2. Guru Agama Katolik ................................................................ 30
3. Profesional ................................................................................ 33
4. Guru yang Profesional .............................................................. 35
a. Guru adalah Jabatan Profesional ......................................... 35
b. Kompetensi Seorang Guru ................................................. 36
C. Panggilan sebagai Guru Agama Katolik yang Profesional ......... 37
1. Pelayanan Guru Agama ............................................................ 39
2. Tanggapan Murid .................................................................... 40
D. Spiritualitas Pendidik Katolik.......................................................... 41
E. Tugas Seorang Guru Agama Katolik........................................... 41
1. Pengajar Pengetahuan Agama Katolik ..................................... 42
2. Saksi Kristus............................................................................. 43
a. Guru Dapat Berkembang dalam Relasi ............................... 45
b. Menerima Diri ..................................................................... 46
c. Mengembangkan Diri untuk Siap Sedia Berkorban ............ 47
d. Percaya Diri ......................................................................... 48
3. Pembinaan Iman ....................................................................... 49
F. Refleksi Pribadi.............................................................................. 50
BAB IV. USULAN PROGRAM PERSIAPAN KATEKSE YANG
TERINTEGRASI DENGAN PEMBINAAN SPIRITUALITAS
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN
MAHASISWA AKAN PANGGILANNYA SEBAGAI GURU
AGAMA KATOLIK................................................................... 52
A. Gambaran Umum Katekese............... .......................................... 53
1. Pengertian Katekese ................................................................. 53
2. Tujuan Katekese ....................................................................... 54
3. Bentuk-Bentuk Katekese .......................................................... 56
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
A. Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab
Deuterokanonika, Lembaga Biblika Indonesia, 2008.
Uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang Katekese Masa Kini, 16
Oktober 1979.
18 November 1965.
C. Singkatan Lain
Bdk : Bandingkan
Hal : Halaman
MB : MadahBakti
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini profesi menjadi seorang guru agama Katolik semakin banyak
dibutuhkan oleh sekolah swasta Katolik maupun Negeri di seluruh daerah yang
tenaga pengajar agama Katolik sangatlah minim, selain itu pendapatan yang
diperoleh jika menjadi guru agama Katolik juga tidaklah sebandingan dengan jasa
yang telah diberikan. Selain itu juga masih banyak orang awam yang menganggap
Katolik.
formal yang mencetak guru Agama Katolik profesional dalam tugas pendidikan
dapat dilihat sekarang banyak yang sudah menjadi mahasiswa Pendidikan Agama
Katolik menganggap dirinya salah masuk jurusan atau untuk menjadi seorang
dosen yang mengajar untuk menyadari sebuah panggilan menjadi guru agama
Profesi sebagai guru agama Katolik merupakan suatu profesi sarat makna.
Profesi ini akan bermakna apabila setiap orang yang menjalani profesi guru
profesi sebagai guru agama Katolik dikaitkan dengan iman, menjadi guru agama
Katolik adalah panggilan Tuhan sendiri. Tugas guru agama Katolik secara rohani
Tuhan sendiri. Guru agama Katolik adalah mitra Tuhan dalam perutusan
kenyataan dan harapan, yaitu faktor eksternal dan internal guru sendiri. Faktor
guru menjadi terpinggirkan. Salah satu contohnya adalah profesi guru dipandang
sebagai profesi yang tidak memiliki nilai ekonomis. Akibatnya banyak orang
muda tidak lagi tertarik, atau mereka yang sudah terlanjur di dalamnya akan
panggilan hidup sebagai guru dirasakan semakin sulit oleh sebagian orang yang
menekuni profesi ini. Permasalahan ini akan dapat diperbaiki apabila guru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Katolik tidak hanya dialami oleh mahasiswa IPPAK-USD saja, demikian juga
dengan nabi Elia yang sejak kecil sudah mendengar suara-suara dan berbicara
Elia seorang nabi, “orang yang dikuasai roh”, orang yang ”mengagungkan sabda
Tuhan”. Setelah menemui imam tersebut orang tua Elia melarang Elia untuk
dari orang tuanyalah maka suara-suara dan penglihatannya itu semakin jarang
dialaminya. Setelah dewasa Elia membuka bengkel tukang kayu dari uang yang
Panggilan yang diterima oleh nabi Elia tidaklah mudah untuk langsung
diterima oleh nabi Elia sendiri, karena saat nabi Elia sudah dewasa dia
tukang kayu di bengkelnya sendiri. Namun panggilan nabi Elia tidak berhenti
begitu saja. Saat nabi Elia sedang bekerja tiba-tiba mendengar suara yang
kepadanya: katakan pada Ahab, demi Tuhan yang hidup, Allah Israel yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini,
kecuai kalau kukatakan”. Peristiwa yang dialami oleh nabi Elia pada saat itu
disebabkan oleh kekacuan yang terjadi di Israel, karena pada saat itu raja Ahab
setelah menikah dengan Izebel putri dari Tirus dan Izebel meminta raja Ahab
untuk mengganti Allah Israel dengan dewa-dewa Lebanon (Coelho, 2011: 22-25).
menemui raja Ahab untuk memberitahu bahwa akan terjadi kekeringan di seluruh
negeri, sampai seluruh bangsa itu berhenti menyembah dewa-dewa Fenisia. Raja
Ahab tidak memperdulikan perkataan nabi Elia, tetapi Izebel yang duduk di
dan mulai mengajukan beberapa pertanyaan. Pada keesokan harinya nabi Elia
menemui raja Ahab dan menceritakan akan penglihatanya. Nabi Elia pagi-pagi
benar dibangunkan oleh orang Lewi agar bersembunyi, karena Izebel telah
menyakinkan raja Ahab bahwa para nabi merupakan ancaman bagi perkembangan
dan perluasan Israel. Maka raja Ahab memerintahkan agar para prajurit
menghukum mati semua nabi yang tidak mau meninggalkan tugas suci yang telah
diperintakan oleh Tuhan. Namun kepada nabi Elia tidak diberikan pilihan dia
harus dibunuh, maka dari itu nabi Elia dan orang Lewi berusaha untuk tetap
Kisah yang dialami nabi Elia, menggambarkan bagaimana nabi Elia tetap
setia dalam panggilan menjadi seorang nabi. Nabi Elia dalam menjalankan
panggilan mendapat banyak sekali pencobaan, mulai dari pengejaran oleh Ratu
Izebel, merasa gagal dalam mempertobatkan umat Israel dan raja Ahab dan Ia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
mengira kerja kerasnya selama ini hanyalah suatu kegagalan besar dan hanya
tinggal dia sendiri yang bersujud kepada Tuhan. Tugas yang dilaksanakan oleh
nabi Elia sangat berat, namun kesetian nabi Elia terhadap Tuhan menyebabkan
terancam oleh orang-orang yang tidak suka akan apa yang telah dilakukan.
Katolik. Untuk itu penulis mengambil judul skripsi sebagai berikut: BELAJAR
B. Rumusan Masalah
permasalahan yang menjadi fokus pembahasan skripsi ini. Berikut ini adalah
Fifth Mountain dalam pendampingan pemilihan jalan hidup bagi calon Guru
Agama Katolik?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penulisan skripsi ini adalah:
2. Menggali nilai-nilai panggilan nabi Elia dalam novel The Fifth Mountain.
Dharma Yogyakarta.
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
makna pengisahan suatu cerita atau kejadian (Hofmann, 1994: 1). Naratif berarti
pola berdasarkan ceritera, rangkaian kalimat yang bersifat narasi atau bersifat
menggambarkan kisah panggilan nabi Elia dalam buku The Fifth Mountain
Sanata Dharma untuk menjadi guru agama Katolik. Dengan menggali nilai-nilai
panggilan nabi Elia yang terdapat dalam buku The Fifth Mountain karangan Paulo
ilmiah.
F. Sistematika Penulisan
pandangannya tentang kisah panggilan nabi Elia dalam novel The Fifth Mountain
serta perbandingan isi novel The Fifth Mountain dengan teks Kitab Suci
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, pesan-pesan panggilan Elia sebagai seorang
nabi dalam novel The Fifth Mountain dan kisah nabi Elia dalam Kitab Suci yang
agama Katolik.
Agama Katolik yang profesional, panggilan dan tantangan menjadi Guru Agama
Katolik, arti panggilan, tantangan, pengertian guru dan pengertian Guru Agama
Katolik.
BAB II
DAN PESAN-PESANNYA
Ayahnya, Pedro adalah seorang arsitek, dan ibunya Lygia adalah seorang ibu
rumah tangga. Paulo Coelho juga dikenal dengan nama Paul Rabbit
seorang novelis Brasil. Ia merupakan salah satu penulis dengan karya yang paling
banyak dibaca di dunia saat ini. Paulo telah menerima sejumlah penghargaan
dalam 67 bahasa. Sang penulis telah menjual 150 juta kopi bukunya di seluruh
Novel The Alchemist terbit pada tahun 1988, tema sentralnya bertuang
pada kalimat yang diucapkan Raja Melkisedek kepada si anak gembala, Santiago,
memperolehnya. Novel ini adalah tonggak awal yang akan menempatkan nama
Coelho dalam jajaran novelis tingkat dunia. Novel ini, berbeda dengan karya-
karya Coelho sebelumnya, merupakan sebuah novel simbolik yang kaya akan
bergulat selama sebelas tahun dengan ilmu alkimia. Novel Sang Alkemis banyak
mendapat pengaruh dari Novel Tale of Two Dreamers karya Jorge Luis Borges,
Setelah kesuksesan novel Sang Alkemis bukan berarti Coelho berpuas diri.
Coelho merupakan seorang penulis produktif yang hampir setiap tahun selalu
mengeluarkan karya terbaru baik itu berupa novel asli, novel adaptasi, kumpulan
adalah: Brida (1990); O Dom Supremo (The Gift) (1991); As Valkirias (The
Valkyries) (1992); Maktub dan Na margem do rio Piedra eu sentei e chorei (Di
Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis) (1994); O Monte Cinco (Gunung
essenciais (Essential Words) (1998), O Demônio e a srta Prym (Iblis dan Nona
Prym) (2000); Histórias para pais, filhos e netos (Fathers, Sons and Grandsons)
(2001); Onze Minutos (Sebelas Menit) (2003); O Gênio e as Rosas (The Genie
and the Roses) dan E no sétimo dia (And on the Seventh Day) (2004), O
Zahir (Zahir) dan Caminhos Recolhidos (Revived Paths) (2005); Ser como um rio
que flui (Like The Flowing River) dan A Bruxa de Portobello (The Witch of
Wizard (Biografi karya Fernando Morais) (2008) (wikipedia Paulo Coelho, 2013:
1).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
The Fifth Mountain (Gunung Kelima) adalah novel kelima karangan Paulo
Coelho yang diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1998 dan dalam bahasa
Indonesia pada tahun 2005. Dikisahkan tentang Nabi Elia, seorang nabi yang
istrinya, Ratu Izebel untuk memaksakan rakyat Israel untuk menyembah salah
kematian, Elia meloloskan diri dan diutus Tuhan untuk mencari seorang janda dari
Akbar yang akan menerimanya walaupun wanita itu sendiri kesusahan untuk
mencari makanan bagi anaknya. Ketika kota itu terancam peperangan, Elia
berseru pada Tuhan agar menyelamatkan kota itu dan penduduknya, tapi Tuhan
yang dicintainya, Tuhan pun seakan memalingkan muka tak peduli. Segala
percobaan ini membuat Elia mempertanyakan kasih dan kemurahan hati Tuhan,
memberikan jawaban. Dari wanita dan putranya inilah Elia belajar untuk
mencintai, bertahan dalam rasa kehilangan dan tetap tegar melawan kekuatan
kepercayaan dari negeri Fenesia, negeri asal istrinya yang menyembah Baal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
Sementara seorang pemuda yang bernama Elia yang bekerja sebagai tukang kayu
bahwa jika bangsa Israel tidak kembali menyembah Allah maka negeri itu akan
Allah. Namun Elia yang menjadi target utama berhasil lolos ke luar kota atas
petunjuk malaikat Allah, Elia menuju kota kecil yang bernama Akbar, yang
Di kota Akbar Elia juga menunggu hingga saat dia diperintahkan kembali
keyakinannya akan Tuhan. Penduduk Akbar tahu bahwa Elia adalah nabi Israel
seorang janda beranak satu selama Elia tidak menimbulkan kekacauan. Jika Elia
mengacau, maka kepalanya akan dijual kepada Izebel. Hingga satu saat Elia
lamanya Elia bertahan di kota Akbar, Elia dihadapkan dengan peperangan yang
akan terjadi di kota Akbar, kota yang begitu indah dan damai. Di siniah Elia
dihadapakan dengan pilihan yang begitu sulit, dimana Elia harus bisa membuat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
kota Akbar tidak mendapat serangan dari para prajurit suruhan Raja Ahab.
Penduduk yang mulai tidak suka dengan keberadaan Elia, menganggap Elia
sebagai biang masalah yang terjadi di kota Akbar. Dimulai dari meninggalnya
anak dari janda yang ditinggali dan kota Akbar yang akan diserang oleh prajurit
Raja Ahab. Di tengah kejadian itu, penduduk meminta Gubernur menghukum Elia
Akbar untuk siap bertanggung jawab atas apa yang terjadi di kota Akbar dengan
meminta pertolongan kepada Allah agar diberi petunjuk. Setelah lama berdiam
menunggu, Elia mendapat suara malaikat Allah yang datang kepadanya agar Elia
kembali ke rumah janda tersebut untuk membangkitkan kembali anak janda itu
dengan menyebut nama Allah. Apa yang didapat dari malaikat Allah, Elia lakukan
bertujuan agar kota Akbar tetap memuliakan nama Allah (Coelho, 2011: 80-87).
Nabi Elia sejak kecil sudah mendengar suara-suara dan berbicara dengan
malaikat-malaikat. Waktu itu dia didesak oleh ayah dan ibunya untuk menemui
Elia seorang Nabi, “orang yang dikuasai roh”, orang yang “mengagungkan nama
sabda Tuhan”. Setelah berjam-jam berbicara dengan Elia, iman itu mengatakan
kepada ayah dan ibu Elia bahwa apa pun yang dikatakan anak mereka mesti
Setelah menemui imam Israel, ayah dan ibu Elia melarang Elia
menceritakan pada siapa pun apa yang telah dilihat dan didengarnya. Menjadi
nabi berarti memiliki ikatan-ikatan dengan Pemerintah dan ini sangat berbahaya.
Sebenarnya hal-hal yang didengar Elia tidaklah menarik bagi para imam ataupun
penglihatan itu lenyap, dia pun berusaha melupakannya secepat mungkin dan
Dalam perjalanan waktu setelah nabi Elia tumbuh dewasa, dia mulai
saat masih kecil. Setelah Elia dirasa cukup umur untuk mencari nafkah sendiri,
akhirnya ayah dan ibunya meminjamkan uang untuk membuka bengkel tukang
Setelah lama bekerja sebagai tukang kayu, Elia menganggap dirinya orang
biasa, pakaiannya pun biasa, seperti orang pada umumnya, dan yang tersiksa
dialami manusia lain pada umumnya. Ketika dia makin tenggelam dalam
pekerjaannya di bengkel tukang kayu miliknya, suara-suara itu tidak pernah lagi
didengarnya. Percakapan semasa kecil antara dirinya dan imam itu kini tinggal
kenangan samar. Elia tidak peraya Allah yang Maha Kuasa harus berbicara
dengan manusia agar perintah-perintah-Nya dipatuhi, yang terjadi pada masa kecil
itu hanyalah khayalan anak kecil yang tidak punya kegiatan (Coelho, 2011: 22).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Namun saat Elia mendengar bahwa rajanya yang bernama Ahab menikah
dengan Izebel, putri dari Tirus, Elia tidak menganggap penting hal tersebut,
karena raja-raja Israel terdahulu juga pernah berbuat demikian, dan hasilnya
adalah kedamaian abadi di seluruh negeri, serta hubungan perdagangan yang kian
penting dengan Lebanon. Elia tidak telalu peduli bahwa rakyat tetangga itu
keagamaan yang aneh. Setelah naik takhta, Izebel meminta pada Ahab agar
mengganti Allah Israel dengan dewa-dewa Lebanon. Meski merasa marah Elia
tetap memuja Allah Israel dan menjalani hukum-hukum Musa (Coelho, 2011: 23-
24).
Kemudian terjadilah peristiwa yang sama sekali tak terduga. Suatu siang,
sekitarnya. Salah satu cahaya itu bersinar lebih terang, dan sekonyong-konyong
datanglah firman Tuhan kepadanya “Katakan kepada Ahab, demi Tuhan yang
hidup, Allah Israel yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan
firman Allah, pada esok harinya Elia memutuskan untuk menemui raja Ahab
untuk menyampaikan apa yang telah dia dapatkan untuk memperingatkan raja
menjadi abdi setia Allah ketika Israel mulai menyimpang dari Allah dengan
menyembah Baal. Nama nabi itu adalah Elia. Ia berasal dari Tisbe-Gilead.
keyakinan dan kesetiaan umat Israel pada Allah. Elia muncul ketika Israel mulai
tidak setia kepada Allah setelah Ahab, Raja Israel putra Omri memperistri Izebel,
seorang putri Etbaal, raja Sidon yang menyembah Baal (Bdk 1 Raj 16: 29-33).
Ahab mulai tidak setia kepada Allah dengan membangun mezbah untuk Baal di
samaria. Ahab juga membangun patung Asyera, salah satu dewi orang Sidon (Bdk
1 Raj 16: 32-33). Perbuatan raja Ahab ini menimbulkan sakit hati Tuhan, Allah
Israel lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahulinya (Bdk 1 Raj 16: 33).
Lalu Tuhan mengutus nabi Elia untuk menjatuhkan hukuman atas dosa Ahab ini
dengan nubuat kekeringan di Israel (Bdk 1 Raj 17: 1). Saat itulah nabi Elia mulai
Oleh karena peran ini pula, Elia mengalami berbagai macam penderitaan
karena harus melawan ancaman dari raja Ahab dan Izebel. Untuk menghindari
pengejaran dari para pasukan raja Ahab, Elia mendapatkan firman Tuhan untuk
pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan (Bdk 1 Raj 17:
5). Tetapi setalah lama sungai itu menjadi kering, sebab hujan tidak turun di
negeri itu. Dengan ada itu Elia mendapat kembali firman Tuhan untuk pergi ke
Sarfat yang termasuk wilayah Sidon dan dimintanya Elia untuk berdiam diri,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
karena Tuhan telah memerintahkan seorang janda untuk memberinya makan (Bdk
untuk mengambilkan sedikit air dan sepotong roti. Perempuan janda pun berkata
tidak ada roti kecuali segenggam tepung dalm tempayan dan sedikit minyak (Bdk
1 Raj 17: 10-12). Janda itu berkata “bahwa dia sekarang sedang mengumpulkan
dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan
bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." Tetapi Elia
tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan
bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab
beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan
habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada
waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu
dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak
tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti
firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia. Sesudah itu anak
dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai
tidak ada nafasnya lagi. Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu
kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" (Bdk 1 Raj 17: 12-17).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Elia yang selalu setia kepada Allah tetapi Elia juga tampak dalam
keraguan. Elia mempertanyakan kehendak Tuhan atas kematian anak dari janda di
Sarfat (Bdk 1 Raj 17: 20). Kedekatan dengan Allah ini pulalah yang
Sarfat dari kematian ( Bdk 1 Raj 17: 21), mukjizat di gunung Karmel (Bdk 1 Raj
18: 20-46). Mujizat yang dilakukan oleh nabi Elia agar umat Isarel mengakui
Ketaatan dan kedekatan dengan Allah ini harus dibayar mahal oleh nabi
ketaatan dan kedekatannya dengan Allah. Salah satu penderitaan yang dialaminya
adalah ancaman pembunuhan dari Ahab dan Izebel hingga ia harus bersembunyi
di Sarfat. Elia menjadi orang asing yang terbuang dari negerinya sendiri, Israel.
Elia merasa sedih ketika menyaksikan pembunuhan para nabi yang setia kepada
Allah oleh Ahab dan Izebel. Bahakan Elia pernah merasa putus asa dan
menginginkan mati saja ketika harus lari dari ancaman Izebel (Bdk 1 Raj 19: 4).
Meski demikian, Elia tetap setia pada Yahwe, Allah yang telah menyertai
merajalela di Israel. Peran yang diemban oleh Elia ini tentu bukanlah sebuah
peran yang mudah. Ia diutus Yahwe agar mengingatkan umat Israel yang mulai
tidak setia pada Yahwe. Ketidaksetiaan pada Yahwe inilah yang menyebabkan
Israel mengalami berbagai kehancuran dan kekalahan dari bangsa lain. Kisah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
tentang Elia sebagai seorang nabi dapat kita temukan dalam Kitab Raja-raja. Elia
muncul dengan singkat sebagai salah satu nabi yang telah berkarya besar yakni
memperingatkan raja-raja Israel agar kembali setia kepada Yahwe. Ada beberapa
anak janda yang telah mati (1Raj 17:7-24), Elia di gunung Karmel (1Raj 18:16-
19), dan nubuat-nubuat yang benar-benar terjadi. Itu semua dialami oleh Elia
karena Tuhan Allah begitu mengasihi dirinya. Meski demikian, dari sisi
manusiawi Elia, ia pernah mengalami ketakutan yang besar ketika Ahab dan
Izebel berusaha membunuh dia (1Raj19:3). Ia juga hampir mengalami putus asa
sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia
aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku" (1 Raj 19:4). Pengalaman ini
menggambarkan bahwa biarpun Elia adalah seorang nabi besar, namun rasa tidak
nabi ini seringkali dialaminya secara natural. Ia bahkan sempat tidak yakin akan
Hal ini ditegaskan oleh Surat Yakobus 5:17-18: `Elia adalah manusia biasa
sama seperti kita, dan ia telah sungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan
turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun enam bulan. Lalu ia
berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya'.
Kebesaran Elia sebagai salah satu nabi yang berjuang bagi kekudusan Yahwisme
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
ini terpancar hingga Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Baru, nama Elia disebut
beberapa kali. Pandangan orang Yahudi pada Elia adalah sebagai seorang nabi
mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan' ( Bdk Mal 4:5).
mempertobatkan orang Israel. Posisi inilah yang menjadikan Elia sebagai nabi
besar. Namanya dalam Perjanjian Baru antara lain terdapat dalam: Mat 11:14,
16:14, 17:3,17:12, 27:47; Mrk 8:28, 6:15,9:4, 9:13,15:35; Luk 1:17,9:8, 9:30; Yoh
Refleksi singkat tentang Elia dalam The Fifth Mountain Kisah Elia ini
menjadi inspirasi Paulo Coelho dalam menulis novel The Fifth Mountain. Dalam
novel tersebut, Paulo Coelho sungguh menggambarkan kisah Elia sebagai seorang
manusia biasa yang terpanggil sebagai seorang nabi. Bagaimana Elia juga
dikisahkan dalam novel ini dengan amat hidup. Pergulatan Elia untuk memahami
Dari Novel The Fifth Mountain, ada beberapa hal tentang hidup nabi Elia
yang dapat kita petik sebagai bahan refleksi hidup panggilan kita. Hal-hal berikut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
adalah beberapa pesan menarik yang dapat saya simpulkan: Keberanian untuk
menerima dan menghayati panggilan hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan
sebagai nabi tidak menjadikan Elia merasa mampu segala-galanya tetapi justru
merasa menjadi orang yang sangat biasa. Ia begitu rendah hati dengan panggilan
yang disandangnya sebagai nabi (Coelho, 2011: 79, 181). Meski ia tidak bisa
firman Tuhan dan menjalankan firman itu. Ia tidak lari kepada Baal tetapi justru
2011: 267-268, 286, 294). Elia selalu dapat melihat kebaikan Tuhan. Ia seorang
yang penuh harapan (Coelho, 2011: 312). Elia adalah seorang yang reflektif dan
panggilan, karya dan cintanya kepada orang lain, termasuk kepada janda di Sarfat
itu. Dari kata-kata anak laki-laki yang diajak Elia untuk mendaki Gunung Kelima
dapat dijadikan sebagai bahan permenungan hidup "Di dunia sekitar kita. Kalau
engkau memperhatikan apa-apa yang terjadi dalam hidupmu, setiap hari akan
dalam hatimu; di sana sabda-sabda itu tidak bisa dibakar atau dihancurkan, dan
kau kan membawanya bersamamu ke mana pun engkau pergi" (Coelho, 2011:
307).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
BAB III
Bab ini akan berbicara mengenai panggilan dan tantangan menjadi guru
agama Katolik yang profesional. Pada bab sebelumnya telah dibahas bagaimana
nabi Elia yang sejak kecil sudah mendapatkan suara-suara dan penglihatan,
merupakan panggilan yang secara tidak dia sadari bahwa Elia dipanggil oleh
Allah untuk menjadi seorang nabi. Panggilan yang diterima oleh Elia untuk
menjadi seorang nabi tidak atas kehendak dirinya sendiri, tetapi Allah sendiri
dia dapat saat melaksanakan tugasnya menjadi seorang Nabi. Dalam menanggapi
panggilan dan tantangan yang ada, diharapkan nabi Elia dapat menjadi inspirasi
bagi kita untuk menanggapi panggilan untuk menjadi guru agama Katolik yang
1. Panggilan
dipanggil. Yang memanggil ialah Allah sendiri, yang dipanggil ialah manusia. Isi
kepada Allah. Akan tetapi Allah itu Roh, Allah tidak akan bisa dilihat dengan
mata dan firman-Nya tidak akan bisa kita dengar secara langsung oleh telinga kita.
Panggilan Allah dapat kita dengar di seluruh dunia melalui Gereja (Gabriel, 1962:
5).
menjadi pengikut Kristus. Atas dasar pembaptisan setiap orang kristiani dipanggil
diundang untuk bersatu dengan Dia, mengikuti cara hidup-Nya dan melaksanakan
Allah.
merupakan peristiwa mukjizat dan misteri yang hanya dapat diketahui oleh Allah
sendiri. Seseorang hanya dapat mengenal dampak-dampak dalam jiwa yang sesuai
dengan dimensi jiwa yang disapa oleh Allah. Waktu pertama Allah menyapa pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
2. Tantangan
dihadapkan dengan situasi yang sulit namun kita juga harus tetap bertahan untuk
lancar.
menghadapi segala permasalahan yang ada di sekitar kita. Seperti halnya untuk
menjadi seorang guru Agama Katolik, akan mengalami tantangan yang datang
dari faktor internal sendiri maupun dari ekternal. Dari faktor internal sendiri,
seorang guru Agama Katolik belum menemukan panggilan hidup sebagai guru
dirasakan semakin sulit oleh sebagian orang yang menekuni profesi ini. Karena
beranggapan menjadi guru Agama Katolik adalah pilihan yang tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan. Permasalahan ini akan dapat diperbaiki apabila guru
profesi guru dipandang sebagai profesi yang tidak memiliki nilai ekonomis.
Akibatnya banyak orang muda tidak lagi tertarik, atau mereka yang sudah
hanya masalah ekonomis tetapi juga dari segi birokrasi pemerintahan yang selalu
sama dengan mata pelajaran yang bersifat umum (pengangkatan menjadi PNS)
1) Guru yang terlihat jelas sekarang ini adalah kurangnya minat guru
untuk meneliti. Banyak guru yang malas untuk meneliti di kelasnya sendiri
dan terjebak dalam rutinitas kerja sehingga potensi ilmiahnya tak muncul
karya tulis mereka dalam bidang penelitian tidak terlihat sama sekali.
2) Guru sekarang masih banyak yang belum sejahtera. Terlihat jelas dikotomi
antara guru berplat merah (Baca PNS) dan guru berplat hitam (baca Non
guru adalah pilar terpenting untuk kemajuan bangsa. Oleh karena itu sudah
kreativitas guru menjadi mati. Banyak contoh lain dari kehidupan guru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
Seorang guru sudah seyogyanya yakin bahwa setiap guru tanpa terkecuali
perubahan tentang cara dan gaya mengajar setiap hari akan melahirkan
hasil yang besar; serta seorang guru seyogyanya untuk terbuka menerima
saran dan kritik dari guru lain, bila pola pembelajaran yang
bagaimana guru yang mampu memberi bekal kepada peserta didik, selain
yang memadai, tidak hanya dalam hal ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang relevan tetapi juga memiliki karakter dan kepribadian yang kuat
Setiap orang yang ada di bumi ini yang ingin berkembang pastilah
membutuhkan bantuan guru. Mereka yang ingin berkembang itu mungkin tidak
sadar bahwa mereka membutuhkan jasa guru, baik yang melalui pendidikan
formal maupun yang tidak melalui pendidikan formal. Sejak manusia bergaul
telah ada usaha-usaha dari orang-orang yang lebih mampu dalam hal-hal tertentu
kepentingan kemajuan orang yang bersangkutan (Sumadi, 1990: 1). Usaha untuk
nilai-nilai Kerajaan Allah seperti yang dilakukan oleh Yesus, para rasul juga para
pengganti rasul dan orang lain yang mengemban tugas menyampaikan nilai-nilai
Kerajaan Allah. Tugas menyampaikan nilai Kerajaan Allah dilakukan oleh banyak
orang. Pewartaan tentang Kerajaan Allah merupakan suatu tugas yang dipandang
sangat penting oleh Gereja (CT, art. 1). Salah satu pihak yang melakukan hal itu
adalah para guru agama yang sebenarnya mempunyai tugas di sekolah namun
1. Guru
Guru menurut penulis adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa
pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang
mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Secara
formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri atau pun swasta yang
berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru
berkembangnya ilmu dan teknologi dan juga pengalaman terhadap kerja para guru
Pandangan klasik tentang guru adalah guru itu perlu “digugu” dan “ditiru”.
Hal ini mengandaikan bahwa pribadi guru tidak mempunyai cela atau kelemahan.
Pandangan ini tidak sesuai dengan kenyataan, sebab setiap guru adalah juga
manusia yang tidak terbebas dari adanya kelemahan dan kekurangan. Memang
seorang guru tetap dituntut menjadi teladan bagi siswa dan orang-orang
lebih banyak lagi. Masyarakat sudah semakin maju, dalam berkarya lebih
pada mutu. Harapan terhadap guru bahwa bila guru bermutu, maka semakin
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
tidak bisa berhenti pada apa yang sudah ia miliki, akan tetapi guru harus terus
tujuan. Guru sebagai orang yang siap dicaci maki dan dibenci, namun tidak
pernah membalasnya. Guru adalah orang yang rela berkorban untuk anak didik
dengan tanpa membawa implikasi negatif. Guru merupakan sosok orang yang
ingin tahu pada semua hal untuk disampaikan pada siswanya. Guru adalah bentuk
manusia yang tidak bangga ketika disanjung dan tidak sedih ketika dicaci. Guru
adalah pribadi insan moderat, tidak ambisius, tanpa pamrih, tidak cepat
tersinggung, tidak suka marah, tidal lekas benci, tidak pernah putus asa, dan tidak
sulit memaafkan anak didiknya. Guru adalah sosok orang yang mempunyai ilmu
manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam
mesti di lembaga pendidikan formal. Guru adalah orang yang bertanggung jawab
mencerdaskan kehidupan siswa dan mitra siswa dalam kebaikan. guru yang ideal
adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati
nurani.
seorang pendidik yang memiliki aneka kemampuan dalam bidang pendidikan baik
diri guna mencerdaskan bangsa dan negara, baik itu yang benar-benar memilih
luhur yang diyakininya dan sekaligus sebagai teladan bagi siswa serta lingkungan
sosialnya, dan secara lebih mendasar guru yang bermutu tersebut juga giat
mencari kemajuan dalam peningkatan kecakapan diri dalam berkarya dan dalam
pengabdian sosialnya. Guru tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan belajar dan
atau tujuan pendidikan yang dipertunjukkan bagi siswa. Guru adalah pelajar
melainkan bertugas juga sebagai saksi murid Kristus di lingkungan sekolah dan di
masyarakat.
Bisa dikatakan bahwa Guru Agama Katolik adalah seorang yang bertugas
membina iman murid di sekolah sekaligus kegiatan ini sebagai sumber mata
harus memiliki sikap yang kokoh. Sikap ini penting karena guru agama sering
disebut sebagai teladan. Sikap yang dimiliki seorang guru agama bisa diteladan
Kristosentris. Karena Guru Agama Katolik merupakan salah satu kelompok awam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
untuk mewartakan Injil demi penyucian sesama” (AA, art.2). Orang yang
mempunyai tugas untuk menyucikan sesama maka iapun menyucikan diri. Untuk
pembinaan dirinya selalu dalam terang Yesus Kristus yang termuat dalam Kitab
Suci (DV, art. 25). Nilai-nilai Injili perlu menyatu dalam hidup pribadi seorang
guru. Nilai-nilai inilah yang akan dihayati dalam hidupnya dan akan diteladani
oleh para murid-muridnya. Guru yang selalu berpegang pada Yesus Kristus akan
(DV, art. 25) dikatakan bahwa, “ sebagai diakon atau katekis yang secara sah
dan ketekunan untuk mencintai Kitab Suci akan sangat memungkinkan seorang
pewarta (Guru Agama Katolik) semakin mengenal Yesus. Jelas bahwa untuk bisa
mengenal Yesus Kristus, haruslah mengenal dan mencintai Kitab Suci. Kitab Suci
peserta didik yang kita layani serta hidup kita terus maju berkembang mencapai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
Yesus di dalam tugas pelayanan. Dengan semangat itu para guru membantu
peserta didik agar senantiasa berkembang sesuai dengan ajaran Allah. Guru agama
iman, untuk tujuan itu pengajaran agama memberian pengetahuan yang lebih
Guru Agama Katolik adalah awam yang terlibat untuk ambil bagian dalam
tugas kenabian Yesus Kristus yang hidup di tengah masyarakat dan terlibat dalam
gembira dan menyampaikan ajaran Katolik yang berpusat pada pribadi Yesus
Kristus, khususnya di sekolah dan berjuang agar warta keselamatan ilahi dipahami
dan dihayati oleh anak didik demi pengembangan imannya (Bimas Katolik Jatim,
2011: 1).
3. Profesional
profesi, kode etik dan proses sertifikasi serta izin atau lisensi resmi. Istilah profesi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
juga diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memiliki karakteristik adanya praktik
yang ditunjang dengan teori, pelatihan, kode etik yang mengatur perilaku, dan
punya otonomi yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaannya (Alma, 2010: 133).
Pendampingan Pastoral:
untuk membedakan tugas religius dengan tugas sekular, sekarang istilah “profesi”
secara luas. Maka dari pengertian di atas kita menangkap bahwa profesi adalah
suatu pekerjaan yang menuntut keahlian dan dilakukan secara terbuka di hadapan
umum. Keahlian ini diperoleh entah melalui pendidikan formal ataupun keahlian
karena pembiasaan.
Ada tiga sikap dasar bagi individu dan masyarakat untuk dapat menjadi
profesional. Ketiga sikap dasar itu adalah: adanya keseimbangan antara
sikap altruistik dengan sikap non-altruistik dalam diri individu maupun
masyarakat; adanya penonjolan kepentingan luhur dalam praktek kerja
keseharian; dan munculnya siap solider antara teman seprofesi (1998; 29).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
yang bersumber pada ilmu pengetahuan, perilaku atau tindakan yang didasari oleh
iman akan Allah di muka umum dan juga adanya pelayanan atau pengabdian yang
menjadikan peserta didik seperti yang telah dicita-citakan; bila orang sungguh
merasakan dan mengalami suatu yang berarti, yang bermakna dalam hidupnya
berkat tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh si guru dan bila guru
berkompetensi dalam tugasnya. Di bawah ini kita akan melihat dua hal sebagai
dibakukan oleh pihak yang berwenang dan mendapat pengakuan dari masyarakat
atau pemerintah. Oleh karena itu seorang guru dalam seluruh waktunya
diperkembangkan.
jabatan profesional perlu dibedakan dari jenis pekerjaan yang dapat dipenuhi
1994: 27).
Jabatan guru yang dikenakan oleh para pendidik (para guru) yang
sosial, dan kompetensi profesional (Samana, 1994: 53). Hal ini menunjukan
bahwa seluruh kehidupan guru sungguh mempunyai peranan penting, baik dalam
modal dasar bagi guru dalam menjalankan tugas keguruannya secara profesional,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
personal antara pendidik dan peserta didik. Dalam komunikasi itu tentu dituntut
kematangan dari setiap pribadi. Konkretnya pendidik (guru) dituntut lebih dewasa
khusus. Seorang guru yang profesional harus menguasai betul tentang seluk-beluk
guru sebagai pekerja yang profesional antara lain: (1) harus memiliki bakat
sebagai guru; (2) harus memiliki keahlian sebagai guru; (3) memiliki kepribadian
yang baik dan terintergrasi; (4) memiliki mental yang sehat; (5) berbadan sehat;
(6) memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas; (7) guru adalah berjiwa
Dari uraian di atas yang dimaksud dengan guru yang profesional adalah
guru yang mempunyai keahlian yang dimiliki dalam melakukan suatu pekerjaan
yang sesuai dengan bidang keahliannya. Guru yang mampu memberi teladan
kepada para siswa dalam kehidupan sehari-hari, sebagai sahabat, disiplin, sehat
jiwa dan raga, dan mampu memberikan yang terbaik bagi siswanya.
Panggilan merupakan suatu mukjiat dan misteri yang hanya diketahui oleh
Allah sendiri. Manusia hanya dapat mengenal dampak-dampak dalam jiwa yang
nantinya jiwa itu akan disapa oleh Allah sendiri. Panggilan sebagai rahmat yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
dan hiburan atau daya dorong untuk memeluk panggilannya (Darminta, 2006: 22-
23).
Guru itu perlu “digugu” dan “ditiru”. Hal ini mengandaikan bahwa pribadi
guru tidak mempunyai cela atau kelemahan. Pandangan ini tidak sesuai dengan
kenyataan, sebab setiap guru adalah juga manusia yang tidak terbebas dari adanya
kelemahan dan kekurangan. Memang seorang guru tetap dituntut menjadi teladan
bagi siswa dan orang-orang disekitarnya. Guru yang bersifat profesional diharap
mampu berperan sebagai agen perubahan melalui jalur pendidikan dan guru yang
mampu sebagai fasilitator belajar siswa serta mampu bertanggung jawab secara
tanggung jawab yang berat. Tanggung jawab yang berat memerlukan tenaga
sudut keandalannya dalam pelayanan serta layanan yang diakui, dihargai oleh
melihat pelayanan itu dinilai sudah dilakukan secara profesional atau belum harus
dilihat dari si pemberi dan penerima layanan. Oleh karena itu, untuk mengetahui
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
sampai sejauh mana guru agama telah menjalankan tugas sebagai guru maka perlu
juga dilihat dari guru agama dalam memberikan layanan dan penerima layanan
guru menguasai betul apa yang dilakukan. Penguasaan ini meliputi pengetahuan
guru, pemahaman dan penghayatan seorang guru terhadap nilai yang akan
diberikan.
terus menerus terbuka terhadap sesuatu yang baru. Guru harus memiliki prinsip
1994: 32). Hal itu berlaku juga bagi seorang guru agama. Cara pengembangan
prinsip ini bisa dengan berbagai cara misalnya dengan belajar sendiri,
melalui media massa lain baik elektronik maupun non elektronik. Melalui media
dan anak-anak yang dihadapi juga selalu berganti. Kesadaran ini akan membantu
guru untuk selalu mengembangkan dirinya (Sidjabat, 1994: 45). Guru yang selalu
percaya diri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
2. Tanggapan Murid
Pelayanan dan pemberian apapun akan mempunyai arti kalau itu bisa
diterima oleh pihak yang dituju. Pelayanan di sini berlaku juga apa yang
dilakukan oleh guru. Guru mempunyai informasi yang akan diberikan kepada
menyampaikan kepada murid dengan baik dan penuh variasi sehingga murid akan
dengan senang hati menerima informasi dari guru dengan tidak merasa bosan.
Guru tidak bisa begitu saja menyampaikan informasi. Guru harus melihat apa
yang dibutuhkan para muridnya. Oleh karena itu guru harus rela berkorban dan
menempatkan kepentingan orang lain lebih dahulu (Sidjabat, 1994: 39). Guru
yang baik adalah guru yang mampu menyampaikan bahan yang relevan bagi
Murid yang merasa bahwa apa yang dibutuhkan dan apa yang diharapkan
bisa ditemukan pada seorang guru akan mengikuti ajaran guru dengan senang hati
tanpa paksaan. Hal ini terjadi ketika guru mengutamakan apa yang dibutuhkan
murid bisa dikatakan diterima jika ada tanggapan dari para murid. Bentuk
ungkapan tanggapan dari para murid bisa bermacam-macam. Ungkapan itu bisa
secara nyata diwujudkan dalam tugas dan peran pendidik di tengah masyarakat.
dalam tradisi iman Katolik. Groome (1998: 426) menyatakan bahwa panggilan
kata eutopis dengan utopia yang secara harafiah berarti tidak ada tempat (no
place), suatu keadaan ideal yang sulit diraih. Sedangkan Groome memakai kata
eutopia (berasal dari kata eu-topos) yang berarti suatu tempat yang sejati, suatu
cita-cita yang pantas diperjuangkan. Walaupun menjadi pendidik yang ideal tidak
akan pernah terpenuhi oleh siapapun namun visi spiritual dapat memberikan
inspirasi bagi setiap pendidik untuk menjadi yang terbaik sebagai seorang
depan yaitu pada bagian “Guru Agama Katolik”. Berdasarkan pengertian Guru
Agama Katolik yang dimaksud adalah guru agama yang mengajar di sekolah
sekolah. Guru yang mengemban tugas-tugas itu baik di sekolah maupun non
Katolik perlu dipersiapkan terlebih dahulu (GE, art. 8). Persiapan ini dibutuhkan
karena tugas yang diemban itu memang sangat berat. Ketiga tugas itu merupakan
untuk mencapai kepenuhan hidup Kristiani dan kesempurnaan dalam cinta kasih
(LG, art. 40). Pernyataan Gereja itu adalah sesuatu pernyataan yang berlaku bagi
para guru dan sangat penting agar para guru dan para pendidik, yang karena
panggilan serta tugas mereka untuk menjalankan bentuk kerasulan awam yang
mendidik.
Guru yang mempunyai tugas ini haruslah menguasai betul apa yang akan
mana murid mampu menerima pelajaran yang diberikan oleh guru ada beberapa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
hal yang menjadi patokan yaitu sampai sejauh mana murid mengetahui
tugas ini adalah untuk mengembangkan tingkat kecedasan anak didik yang
intelektual. Tujuan dari pengajaran mulai dari Sekolah Dasar sampai Universitas
jelas bahwa peserta didik dituntut untuk mencapai kematangan intelektual dan
emosional.
Tugas guru sebagai pengajar agama jelas bahwa ia memenuhi salah satu
ini bisa sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan yang lan yakni emosi dan
kepribadian seseorang.
Dalam kurikulum pendidikan selalu ada bidang studi agama. Jelas bahwa dari
termasuk Agama Katolik. Guru Agama Katolik ikut serta dalam pengembangan
emosi. Oleh karena itu penting pengetahuan tentang agama kepada siswa.
2. Saksi Kristus
Tugas Guru Agama Katolik yang lain adalah sebagai saksi Kristus.
Mereka yang telah menerima pembaptisan menerima juga berbagai karunia. Salah
satu karunia yag diterima oleh orang itu adalah karunia mengajar.
Guru sebagai murid Kristus. Guru Agama Katolik adalah para pengikut
Kristus. Oleh karena itu guru harus menjadi murid-Nya, meneladan Yesus dalam
bakti-Nya kepada Kerajaan Allah (Barry, 2000: 129). Guru seharusnya selalu
meneladan apa yang dicontohkan oleh Sang Guru yakni Yesus Kristus. Yesus
bagaimana sebagai pengikut Yesus mengajarkan sesuatu kepada orang lain. Oleh
karena itu untuk bisa meneladan Sang Guru maka seorang Guru Agama Katolik
(Sidjabat, 1994: 36). Guru tidak hanya tahu siapa Yesus tetapi harus mengetahui
bagaimana Yesus menjadi guru yang baik. Guru yang baik adalah seperti Yesus
berbakti kepada Kerajaan Allah juga diikuti dan dijalankan oleh para guru agama.
Oleh karena itu guru agama seharusnya memiliki konsep diri yang mantap.
Konsep diri yang positif dari seorang guru sebagai saksi Kristus meliputi: guru
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
dapat berkembang dalam relasi, menerima diri, mengembangkan diri untuk siap
pribadi atau kelompok sering disebut sebagai suatu relasi. Peristiwa mengadakan
relasi juga terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan dua pihak
yang saling berkepentingan dalam berelasi adalah guru dan murid. Guru dan
dengan baik.
Guru dalam berelasi terutama ditujukan kepada para murid. Seorang guru
berusaha agar apapun yang dilakukan bertujuan untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan seorang murid. Dasar dari pemenuhan ini adalah kesadaran bahwa
“saya selalu dapat memberi kepada orang lain berarti saya tidak mencemaskan diri
sendiri” (Barry, 2000: 146). Kebutuhan murid tidak mudah untuk bisa dimengerti
kalau murid belum terbuka dengan guru. Oleh karena itu guru harus mempunyai
pendirian bahwa ia harus mampu menerima orang lain apa adanya seperti ia
(Sidjabat, 1994: 38). Relasi yang baik akan membuat suasana belajar manarik dan
bahwa ia penuh dengan kerendahaan diri dan keterbukaan. Guru akan semakin
berkembang dalam berelasi tidak hanya dengan para murid tetapi dengan semua
b. Menerima Diri
Kelebihan yang dimiliki oleh satu pribadi belum tentu dimiliki oleh orang lain.
Keadaan semacam itu kadang bisa menimbulkan rasa iri dan cemburu. Rasa iri
dan cemburu muncul karena pribadi yang bersangkutan merasa bahwa dia kurang
Proses penerimaan diri secara penuh bukan merupakan hal yang mudah.
Orang akan merasa sulit untuk mengakui keberadaan dirinya lebih-lebih untuk
hal-hal yang dipandang negatif. Proses penerimaan diri secara penuh, baik itu segi
bahwa apa yang ada pada dirinya adalah yang terbaik karena itu merupakan
Proses penerimaan diri tidak hanya berlaku bagi orang awam. Semua
orang diharapkan mampu menerima diri. Dalam hal ini guru juga dituntut untuk
Guru harus mampu menerima diri baik segi positif maupun negatif yang
ada pada dirinya. Kemampuan menerima diri dengan penuh kesadaran akan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
keinginannya. Guru melihat apa yang dibutuhkan murid dan apa yang ada pada
dirinya. Kemampuan melihat orang lain dan diri sendiri memungkinkan untuk
Proses pengembangan ini berlaku bagi seorang guru yang ingin mengabdikan diri
dalam dunia pendidikan. Hal ini berlaku juga bagi Guru Agama Katolik.
Guru Agama Katolik adalah murid Kristus juga yang harus selalu berlatih
Utama. Salah satu hal yang pasti dalam pengembangan diri seorang guru adalah
kemauan untuk berkorban. Yesus sebagai Guru Utama telah memberikan contoh
bagaimana berkorban. Wujud dari pengorbanan itu adalah pengorbanan diri, yaitu
Berkorban merupakan usaha yang secara manusiawi berat bagi orang yang
menjadi kesenangan.
dibagikan kepada orang lain. Berkorban itu perlu kerelaan dan kesadaran diri.
kebutuhan murid, bukan kebutuhan pribadi. Guru adalah pelayan. Guru Agama
Katolik yang berperan dalam menjalankan karya pelayanan harus berinspirasi dari
Yesus Guru utamanya. Yesus sebagai Guru utama para guru akan diteladani
dalam segala karya-Nya. Selain itu guru terus mengembangkan inspirasi dalam
d. Percaya Diri
keterbukaan seorang guru bisa dijadikan cermin oleh murid. keterbukaan akan
penampilan. Jelas bahwa kriteria seorang guru adalah selalu berhubungan dengan
tingkah laku ini bertujuan untuk semakin mendukung tugas sebagai pembawa
nilai. Oleh karena itu seorang guru terutama Guru Agama Katolik seharusnya
1994: 40).
Kepercayaan diri ini penting untuk menjalankan tugasnya. Oleh karena itu
baik kalau guru agama juga memiliki motto yang teinspirasi dari sabda Yesus
tentang keterlibatan Yesus dam karyanya. Yesus adalah pokok anggur kita (Yoh
15:5). Dalam karyanya guru mendapat dukungan dari sabda Yesus. Kesadaran
bahwa di luar Yesus guru tidak bisa berbuat apa-apa. Yesus sebagai pokok dalam
3. Pembinaan Iman
kepada para Uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini,
dijelaskan bahwa Guru sebagai pembina iman dimaksudkan di sini adalah guru
yang membina iman Katolik pada anak. Banyak pihak yang mempunyai tugas
Pembinaan suara hati merupakan sesuatu yang sangat penting bagi Gereja.
Hal ini benar-benar diakui oleh Gereja. Semua anggota Gereja harus terlibat
dalam tugas pembinaan suara hati. Guru-guru juga mempunyai tugas yang sama
dewasa dalam iman adalah dengan cara merasukkan kekuatan Injil ke dalam inti
Oleh karena itu dalam menyampaikan sesuatu dengan ungkapan yang relevan
(CT, art. 53). Nilai apa yang akan diberikan dan siapa yang dituju. Nilai yang
bantuan. Di sekolah guru mempunyai tugas untuk membantu anak agar anak yang
penting karena anak dituntut untuk berkembang. Tugas demikian juga merupakan
F. Refleksi Pribadi
Guru agama Katolik panggilan yang setiap orang belum tentu terpanggil.
Bagi saya sendiri panggilan menjadi guru agama Katolik, saya alami saat mulai
agama Katolik benar-benar saya rasakan saat saya menerima mata kuliah
masih setengah hati untuk menjadi guru agama Katolik, sampai dengan saya ingin
Sanata Dharma Yogyakarta sampai dengan saya menyusun tugas akhir untuk lulus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
dari IPPAK. Saya mencoba menemukan makna panggilan menjadi guru agama
Katolik dengan belajar dari kisah panggilan nabi Elia yang dimana, nabi Elia
dipanggil untuk menjadi nabi bukan atas kehendaknya sendiri, melainkan dari
Allah sendiri. Panggilan yang diterima oleh nabi Elia dan pergulatan yang dialami
oleh nabi Elia sendiri dalam menanggapi panggilannya sendiri, adanya kesamaan
dalam hal pergulatan menanggapi panggilan yang dialami oleh para mahasiswa
IPPAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kisah panggilan nabi Elia dapat
dijadikan inspirasi bagi para mahasiswa dan bagi diri saya untuk lebih
menjadi pewarta kerajaan Allah tidaklah mudah, banyak sekali tantangan yang
akan didapat. Dalam menanggapi panggilan menjadi guru agama Katolik, mata
Kisah panggilan nabi Elia sangatlah bagus untuk dijadikan inspirasi bagi diri saya
Melalui mata kuliah pembinaan spiritualitas, kisah panggilan nabi Elia dapat
menjadi guru agama Katolik yang profesional. Panggilan yang kita alami bukan
atas kehendak diri kita sendiri, melainkan Allah sendiri yang memanggil diri kita
untuk menjadi pelayan Allah dan sebagai pewarta kabar gembira bagi semua
orang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
BAB IV
panggilan nabi Elia dalam novel The Fifth Mountain, serta panggilan dan
tantangan menjadi guru agama Katolik yang profesional. Maka pada bab ini
sebagai guru agama Katolik yang bertolak dari kisah panggilan nabi Elia dalam
kali dialami sebagai peristiwa formal yang belum direfleksikan, sehingga dampak
makna dari pembinaan spiritualitas yang telah diikuti. Oleh karena itu dalam Bab
1. Pengertian Katekese
(Catechesi Tradendae):
berarti orang hidup seperti Kristus, bersikap, dan berbuat seperti Kristus serta
berpikir seperti Kristus. Kristus yang hidup menampakkan dan mewartakan Kabar
Gembira Kerajaan Allah bagi setiap orang. kiranya orang Kristen pun berbuat
adalah:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
mampu berbagi pengalaman iman, memberi kesaksian iman yang hidup serta
mampu membawa kabar gembira bagi setiap orang. Melalui berbagai pengalaman
berkembang dalam iman. Dalam proses itu pula diharapkan mereka semakin
2. Tujuan Katekese
dan semakin dewasa dalam imannya. Orang yang berkembang dalam iman adalah
orang yang mampu memberi kesaksian tentang imannya akan Kristus dalam hidup
“Mengembangkan iman yang baru mulai tumbuh, dan dari hari ke hari
Kristen Umat beriman, muda maupun tua” (CT, art. 20). Jelaslah bahwa katekese
Yesus, dengan kata lain hidup dala Yesus. Hubungan personal itu akan
tugas perutusan Yesus, yakni mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah. Yang berani
ambil bagian dalam tugas perutusan Yesus adalah orang yang tahu persis tugas
perutusan Yesus tersebut. Hanya orang yang dewasa dalam ilmanlah yang mampu
mengenal dan mewujudkannya. Orang menjadi dewasa dalam iman juga tidak
terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu proses yang bertahap. Bagian dari
proses itu adalah adanya pembinaan dan latihan yang terus-menerus. Katekese
sebagai salah satu usaha dalam pendewasaan iman tersebut, tidak cukup bila
dilakukan hanya sekali saja. Akan tetapi bermanfaatlah bila pertemuan katekese
kepenuhan dalam Kristus. Demikian juga semakin jelas tujuan katekese sebagai
Dengan diterangi oleh sabda Allah dalam pertemuan katekese kita dapat semakin
meresapi makna pengalaman itu, melalui pengalaman nyata kita dapat menyadari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
kehadiran Allah dan kita dapat bertemu dengan Allah yang terus-menerus hadir
dan menyapa kita. Menyadari hal itu kita pun berani dan mampu memberi
kesaksian hidup dan bahkan berani membantu saudara-saudara yang lain sehingga
Kristen, dan sekaligus meneguhkan mereka untuk menghayati iman mereka dalam
hidup sehari-hari.
masing-masing. Tetapi bahwa arah yang hendak ditempuh oleh katekese sudah
jelas.
3. Bentuk-Bentuk Katekese
tergantung kebutuhan. Ada katekese untuk anak, katekese untuk orang dewasa,
dan juga katekese bagi para katekumen yang mempersiapkan diri menerima
kata lain, katekese dapat dalam bentuk: “sistematik, vokasional, untuk perorangan
atau kelompok, teroganisir atau spontan dan lain-lain” (Direktorium 19: 34).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
4. Sumber Katekese
Yang merupakan sumber katekese adalah Kitab Suci dan Tradisi Gereja.
Kedua sumber ini dipahami sebagai wahyu ilahi. Menurut Anjuran Apostolik
menggali isinya dari sumber hidup, yakni sabda Allah, yang disalurkan dalam
Tradisi dan Kitab Suci” (CT, art. 27). Kitab Suci dan Tradisi Gereja merupakan
harta kekayaan iman Gereja yang harus dipelihara dan diteruskan kepada generasi
yang akan datang. Harta kekayaan iman Gereja (Sabda Allah) ini perlu
didialogkan terus-menerus agar hidup jemaat diresapi dan dibentuk oleh-Nya dari
dalam. Kedua sumber ini juga dipercaya sebagai pembimbing yang mampu
samping itu pengalaman hidup jemaat juga merupakan sumber katekese, karena
Mengingat yang akan menjadi peserta adalah calon Guru Agama Katolik
atau mahasiswa maka tergolong kelompok orang dewasa, maka pengandaian kita
Pengalaman-pengalaman ini dapat menjadi sumber yang subur dan kaya bagi
pelaksanaan katekese. Salah satu ciri pendalaman iman orang dewasa adalah
sharing pengalaman iman atau tukar pengalaman hidup beriman antar peserta.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
pendekatan model Shared Christian Praxis (SCP). Shared Christian Praxis adalah
model yang mengusahakan adanya dialog anatara visi dan tradisi hidup peserta
Model SCP ini cukup sesuai dengan keadaan calon Guru Agama Katolik
dengan visi kristiani (Sabda Allah). Dengan demikian lahirlah kesadaran baru
yang memberi motivasi pada keterlibatan baru. Katekese model SCP memiliki
pertama masih ada juga yang disebut “langkah Nol atau pemusatan aktifitas”
Katekese dengan model Shared Christian Praxis (SCP) ini pertama kali
mencari pendekatan katekese yang handal dan efektif untuk menjawab kebutuhan
para katekis dalam membantu umat demi perkembangan iman mereka, yaitu suatu
model yang sungguh mempunyai dasar teologis yang kuat, mampu memanfaatkan
berkatekese yang bersifat dialogal dan partisipatif, berawal dari pengalaman iman
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
dan visi Kristiani (idealitas) supaya muncul pemahaman, sikap dan kesadaran
baru (aktualitas) yang memberi motivasi pada keterlibatan baru. Dan pada
akhirnya baik secara pribadi maupun bersama mampu mengadakan penegasan dan
Orientasi model ini adalah praksis peserta sebagai subyek yang bebas dan
bertanggungjawab. Sesuai dengan tiga huruf (S-C-P), model ini memilki tiga
1. Shared
balik, partisipasi aktif dan kritis dari semua peserta. Istilah ini juga merupakan
proses katekese yang menekankan unsur dialog partisipatif peserta yang ditandai
sharing semua peserta diharapkan untuk ikut aktif, terbuka, siap mendengar
dengan hati pengalaman orang lain dan berkomunikasi dengan kebebasan hati
saling mendengarkan pengalaman orang lain. Ada dua unsur penting yaitu
pengalaman dan pengetahuan yang nyata dalam dirinya. Sedangkan maksud dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
2. Christian
adalah mengusahakan agar kekayaan iman Kristiani sepanjang sejarah dan visinya
makin terjangkau dan relevan untuk kehidupan peserta. Kekayaan iman Kristiani
yang ditekankan dalam model ini adalah pengalaman iman tradisi Kristiani
Tradisi (dengan huruf besar T) dalam Gereja bukan berarti hanya sejarah
naratif atau adat istiadat ritual masa lampau saja, tetapi seluruh pengalaman
iman umat dalam bentuk apapun yang sudah dibakukan oleh Gereja dalam
rangka menanggapi perwahyuan Allah di dunia ini. Orang tidak bisa begitu
saja menciptakan Tradisi sendiri. Bahkan dalam Gereja tidak semua tradisi
yang ada diterima sebagai Tradisi (Sumarno Ds., 2012: 17).
dalam tradisi, tanggungjawab dan pengutusan orang Kristiani sebagai jalan untuk
menghidupi semangat dan sikap kemuridan. Visi yang paling hakiki adalah
1997: 3). Tradisi dan Visi tidak dapat dipisahkan karena Visi bukan hanya
Tradisi dan merupakan jawaban hidup bagi orang beriman terhadap janji Allah
manifestasi konkret dari jawaban manusia terhadap janji Allah yang terwujudkan
3. Praxis
mempunyai tujuan untuk mencapai perubahan hidup yang meliputi kesatuan antar
praktek dan teori, antara refleksi kritis dan kesadaran historis, sintesis praktek dan
teori akan membentuk suatu kreatifitas, sedangkan refleksi kritis dan kesadaran
historis akan mengarah pada keterlibatan baru. Praxis mempunyai tiga unsur yaitu
yang dapat dipertanggungjawabkan secara etis dan moral (Sumarno Ds., 2012: 15).
a). Aktivitas
Aktivitas meliputi kegiatan masa kini yang meliputi mental dan fisik,
kesadaran, tindakan personal dan sosial, hidup pribadi dan kegiatan publik yang
merupakan medan untuk perwujudan diri sebagai manusia atau subyek dari
kegiatan yang sedang dilakukan baik untuk dirinya sendiri maupun bagi orang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
lain. Karena bersifat historis, aktivitas hidup manusia perlu ditempatkan di dalam
b). Refleksi
sosial dalam masa lampau terhadap pribadi dan kehidupan masyarakat serta
terhadap “Tradisi” dan “Visi" iman Kristiani sepanjang sejarah. “Refleksi kritis
merupakan suatu kegiatan manusia yang meliputi kegiatan unsur: akal budi kritis
dalam mengevaluasi masa sekarang, imaginasi kritis dalam menyingkap masa lalu
dalam masa sekarang, dan imaginasi kreatif untuk menghadapi masa depan dalam
masa sekarang”. Akal budi kritis dalam mengevaluasi masa sekarang adalah untuk
mengerti apa yang “nyata” dalam masa kini, sehingga manusia tidak jatuh dalam
Dengan akal budi, manusia mau mencari apa yang terjadi dalam “yang
nyata”, mencari maksud dari kenyataan masa kini dan mengkritik, menilai baik-
buruknya “yang nyata” dalam masa sekarang. Imaginasi kritis dalam menyingkap
masa lalu dalam masa sekarang adalah dengan menggunakan daya imaginasi
untuk mengaktifkan masa lampau dengan mengingat-ingat apa yang terjadi dalam
tindakan dan memberi arti tindakan itu secara pribadi dan sosial (Sumarno Ds.,
2012: 15).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
c). Kreativitas
menekankan transedensi manusia dalam dinamika menuju masa depan yang terus
berkembang sehingga melahirkan praksis baru (Groome, 1997: 2). Praksis baru
merupakan hal yang akan dilakukan pada masa depan setelah melihat aktifitas dan
tentang makna pengalaman hidup antar peserta, dalam prosesnya memiliki lima
terulang kembali, atau langkah yang satu digabungkan dengan langkah yang
lainnya (Groome, 1997: 5) . “Yang paling pokok adalah bahwa semua langkah itu
mengalir dalam satu kesatuan yang menyeluruh dan bukan langkah-langkah yang
Langkah 0 ini tidak haruslah ada. Kekhasan dari langkah awal ini adalah
bertolak dari kebutuhan konkret peserta. Tujuan pada langkah ini adalah untuk
mendorong umat (subyek utama) menemukan topik pertemuan yang bertolak dri
kehidupan konkret yang selanjutnya menjadi tema dasar pertemuan sehingga tema
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
Peserta pada langkah ini diminta untuk berperan aktif dalam pertemuan
sehingga mampu menemukan tema dasar yang sesuai dengan (Sumarno Ds.,
2012: 18-19).
(to share) pengalaman hidup yang sungguh-sungguh dialami dan tidak boleh
boleh diam karena “diam” pun merupakan salah satu cara berdialog.
“Diam” tidak sama dengan tidak terlibat. Pada tahap ini pendamping
tidak menyinggung harga diri seseorang, sesuai dengan latar belakang peserta, dan
bersifat terbuka dan obyektif misalnya: gambarkan, lukiskan, atau ceritakan apa
yang anda temui, lihat, dengar, dan lakukan? (Sumarno Ds., 2012: 19-20).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
Kekhasan pada langkah ini adalah refleksi kritis atas sharing pengalaman
hidup faktual peserta. Pada langkah kedua ini, tujuan pengalaman adalah
memperdalam saat refleksi dan mengantar peserta pada kesadaran kritis akan
pengalaman hidup dan tindakannya yang meliputi: (a) pemahaman kritis dan
sosial (alasan, minat, asumsi), (b) kenangan analitis dan sosial (sumber – sumber
historis) dan (c) imajinasi kreatif dan sosial (harapan konsekuensi historis).
Kemudian menentukan arah refleksi baik bagi masa lampau, sekarang maupun
masa depan.
sumbang saran peserta; Kedua, mengundang refleksi kritis setiap peserta; Ketiga,
Keempat, mengajak setiap peserta untuk berbicara tetapi tidak memaksa; Kelima,
harga diri dan apa yang dirahasiakan peserta; Keenam, menyadari kondisi peserta,
Pokok dari langkah ini adalah menampilkan supaya Tradisi dan Visi
Kristiani lebih terjangkau dan lebih mengena untuk kehidupan peserta yang
konteks dan latar belakang kebudayaan berbeda. Tradisi dan Visi Kristiani
misteri hidup dan karya Yesus serta mengungkapkan tanggapan manusia atas
nilai-nilai Tradisi dan visi Kristiani agar lebih terjangkau dan lebih mengena
berlainan. Peserta sangat berperan dalam langkah ini. Peserta diminta untuk
menafsirkan Tradisi Gereja atau Kitab Suci agar peserta terbantu dalam
menggunakan metode yang tepat dan tidak bersikap seperti “guru” melulu, namun
adakalanya bersikap sebagai “murid” yang siap belajar. Sebagai pendamping juga
memberikan tafsiran dan juga pastinya harus membuat persiapan yang matang dan
5). Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkret
Langkah ini lebih menekankan interpretasi yang dialektis antara tradisi dan
visi faktual peserta dengan Tradisi dan Visi Kristiani yang akan melahirkan
kesadaran sikap dan niat baru sebagai jemaat Kristiani. Yang menjadi kekhasan
dalam langkah ini adalah mengajak peserta sampai pada pengalaman iman. Dalam
langkah ini bertujuan untuk mengajak peserta, berdasar nilai Tradisi dan Visi
Kristiani untuk menemukan sikap dan nilai hidup yang hendak dipertahankan dan
diperkembangkan.
pertama dan kedua dengan isi pokok pada langkah ketiga peserta diberi kebebasan
untuk mempertimbangkan dan menilai mengenai nilai Tradisi dan Visi Kristiani
persepsi, evaluasi dan penegasan. Pada tahap ini pendamping perlu menghormati
kebebasan dan hasil penegasan peserta dengan meyakinkan peserta bahwa mereka
mereka pada langkah pertama dan kedua dengan isi pokok langkah ketiga. Peserta
untuk diminta aktif bertanya, bagaimana nilai-nilai Tradisi dan visi Kristiani
melangkah pada kehidupan yang lebih baik dengan semangat, nilai, dan iman
yang baru demi terwujudnya Kerajaan Allah baik itu dengan tulisan, simbol atau
hidup dan visi mereka dengan nilai Tradisi dan visi Kristiani; (c) mendorong
peserta untuk merubah sikap dari pendengar pasif menjadi pihak yang aktif; (d)
menyadari bahwa tafsiran pembimbing bukan mati; dan (e) mendengar dengan
hati tanggapan, pendapat, dan pemikiran peserta (Sumarno Ds., 2012: 21-22).
konkret dan niat – niat bersama. Peserta diajak untuk sampai kepada keputusan
pribadi dan sosial yang kontinyu. Sesuai dengan tujuan langkah ini, pendamping
keputusan.
Dalam hal ini pendamping perlu menekankan pada peserta sikap optimis
dan realistis terhadap masa depan yang lebih baik dengan kesadaran bahwa Allah
1. Pengertian Program
dan urutan acara yang akan dilaksanakan (Mangunharjana, 1986: 16). Itu berarti
kegiatannya. Suatu program ada yang sifatnya jangka pendek yang berati sesegera
mungkin akan dilaksanakan dan ada juga yang jangka panjang. Program jangka
tujuan pertemuan, materi pertemuan, metode, sarana, dan sumber bahan yang
yang ingin dicapai dalam kegiatan pembinaan spritualitas bagi para calon Guru
semester IV. Juga program ini disusun sedemikian rupa untuk menghindari
terjadinya tumpang tindih antara materi yang akan disajikan. Penyusunan program
dalam rangka pembinaan spiritualitas para calon Guru Agama Katolik atau para
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
mahasiswa ini, direncanakan 3 kali pelaksanakan dalam waktu 3 kali dalam setiap
3. Sub. Tema dan Sub. Tujuan Katekese Model Shared Christian Praxis (SCP)
Tema Umun : Nabi Elia sebagai inspirasi dalam menanggapi panggillan menjadi guru agama Katolik.
Tujuan : Mahasiswa calon guru agama Katolik semakin menyadari akan panggilannya yang terinspirasi dari kisah nabi
Elia sehingga mereka mau mengenal sosok guru, memahami guru agama Katolik sebagai panggilan,
memahami guru agama Katolik dipanggil untuk mengikuti Allah, kesetiaan, menghayati panggilan guru dan
pada akhirnya mahasiswa siap diutus dan siap untuk menjalankan tugas perutusan sebagai guru agama
Katolik.
N Semester Sub Tema Tujuan sub Tema Materi Metode Sarana Sumber Bahan
o IV
1 Pertemua Menghayati Mahasiswa semakin Para mahasiswa Cerita, - Cergam Yoh. 13: 12-17
panggilan sebagai menyadari
nI menyadari bahwa guru sharing, - Instrumen
guru agama bahwa Allah
Katolik agama katolik sebagai memanggil dan refleksi, music
mengutus
panggilan sehingga mereka informasi, - Buku
mereka sebagai
semakin memahami bahwa guru Agama tanya Madah
katolik
guru agama Katolik bukan jawab Bakti
hanya sebagai suatu profesi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
Tema : Kesetian.
Dharma.
Waktu : 90 Menit.
Pemikiran Dasar
dan keinginan itu diharapkan dapat terwujud sesegera mungkin. Namun tidak
yang harus mereka terima. Hal ini menyebabkan orang bisa berputus asa dan lesu
dalam perjuangan hidupnya. Demikian juga dengan para mahasiswa calon guru
agama Katolik yang ada di kampus IPPAK-USD memiliki cita-cita dan harapan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
Orang yang setia atau tekun dalam hidupnya tidak mudah berputus asa.dia
tidak menyerah pada situasi yang silih berganti datang menantang. Orang yang
setia tetap optimis dan memiliki pengharapan yang kuat. Seperti dalam
perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus mengenai “pohon ara yang tidak
berbuah” (Luk. 13: 6-9). Pengurus kebun dengan setia mengurus kebun ara
tersebut, meski sudah tiga tahun tidak berbuah. Ia bahkan mengurus dengan
sebaik mungkin dengan usaha yang maksimal. Hanya dengan setialah orang dapat
bertahan dalam memperjuangkan sesuatu. Dalam kisah nabi Elia, panggilan yang
didapat nabi Elia sejak kecil sempat tidak dihiraukan. Setelah nabi Elia dewasa,
nabi Elia mendapatkan panggilannya itu kembali. Nabi Elia diutus Allah untuk
mengingatkan raja Ahab dan Izebel istri Ahab untuk tidak menyembah berhala.
Tetapi raja Ahab dan Izebel tidak menghiraukan apa yang telah dikatakan oleh
nabi Elia. Raja Ahab dan Izebel yang merasa tidak suka dengan apa yang
dikatakan oleh nabi Elia, raja Ahab menyuruh pasukannya untuk membunuh nabi
Elia. Dengan adanya pengejaran dari para tentara raja Ahab, nabi Elia tidak
menyerah begitu saja. Nabi Elia tetap setia melayani Allah dan tetap setia akan
Pembukaan
Teman-teman yang terkasih, pada pertemuan kita ini, kita sebagai saudara
hendak secara bersama-sama menggali dan berbagi pengalaman satu sama lain
khususnya dalam kesetian akan panggilan menjadi guru agama katolik yang
profesional. Kita mau menyadari bahwa hidup kita dan juga segala sesuatu yang
menyangkut hidup kita ini adalah suatu anugerah dari Tuhan. Suatu anugerah
yang perlu kita sadari dan bahkan kita syukuri. Maka untuk memulai pertemuan
Doa Pembukaan :
kepada kami. Secara khusus waktu ini kami syukuri sebagai suatu rahmat
Katolik. Bapa bimbinglah kami dan tuntunlah kami agar semakin mampu
nantinya akan kami ajar yang telah kau percayakan kepada kami. Sebab
1. Membagikan teks cerita kisah Nabi Elia novel “The Fifth Mountain” bagian
3. Intisari cerita
Nabi Elia yang dipanggil oleh Allah untuk mengingatkan raja Ahab dan
istrinya ratu Izebel dari penyebahan berhala, tetapi raja Ahab tidak
menghiraukan apa yang telah dikatakan oleh nabi Elia. Nabi Elia mendapat
pesan dari Allah untuk disampaikan kepada raja Ahab, apabila masih
turun hujan. Raja Ahab merasatidak senang dengan nabi Elia, maka raja Ahab
menyuruh tentaranya untuk membunuh nabi Elia. Mengetahui hal itu Allah
tidak tinggal diam, Allah berpesan kepada nabi Elia untuk lari dan berdiam
diri di tepi sungai kerit. Setalah berdiam diri lama-lama sungai pun kering,
dan Allah menyuruh nabi Elia untuk menemui janda di kota Sarfat dan
meminta air dan makan kepada janda tersebut. Allah tidak tinggal diam
dengan apa yang dialami oleh Nabi Elia. Dengan kesetiaannya terhadap
Allah, nabi Elia tidak menyerah begitu saja. Nabi Elia tetap berjuang untuk
a. Apa yang dialami oleh nabi Elia setelah mengingatkan raja Ahab untuk
tersebut!
c. Rangkuman
Dalam cerita tadi, panggilan yang didapat oleh nabi Elia merupakan
suatu anugerah dari Allah. Dengan panggilannya tersebut nabi Elia berusaha
adalah ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh raja Ahab. Kesetian yang
ditunjukan oleh nabi Elia terhadap Allah, membuat Allah tetap membantu
a. Bagaimana sikap raja Ahab dalam cergam tadi menanggapi sikap nabi Elia
selam ini?
1. Salah seorang peserata diminta untuk membacakan teks Injil yang diambil
hasil?
jelas bagaimana seorang pekerja kebun yang dengan setia mengurusi kebunnya. Ia
menampilkan dua sikap antara pemelihara kebun dengan Tuan yang empunya
kebun. Tuan itu ingin kebunnya menghasilkan, namun sudah tiga tahun ditunggu
tidak juga berbuah. Maka ia meminta supaya ditebang saja pohon yang tidak
yang dengan setia mengurusi kebun itu. Hidup kitalah kebun yang diurus dan
dirawat oleh Yesus, agar menghasilkan buah. Buah yang diharapkan itu adalah
pertobatan. Salah satu pertobatan itu adalah kesetiaan dalam hidup. Secara khusus
setia dan tekun dalam melaksanakan tugas, setia juga terlebih dalam iman akan
Yesus Kristus. Sikap Yesus dalam perikop ini menggambarkan sikap yang setia
merasakan manfaatnya.
Demikian juga dengan nabi Elia. Nabi Elia setia mengikuti Allah
Pengalaman setia pada Yesus dibagi kepada para saudaranya dan akhirnya
dianjurkannya kepada para saudara agar hal apapun harus setia menjalankannya.
kesetiaan sebagai salah satu cara untuk menghadapi tantangan yang ada.
beriman kita hendaknya selalu bercermin pada Dia yang kita imani. Yesus
kita, hingga kita menemukan yang kita cari dan kita cita-citakan. Salah satu sikap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
yang patut kita contoh adalah sikap setia pada apa yang sudah kita jalani dan
kerjakan. Melalui kesetiaan pada pilihan hidup, kita juga mewujudkan iman kita.
Bukan hanya pada saat kita mengalami kemujuran, tetapi juga bila kita
dihadapkan pada sesuatu yang kita tidak sukai. Bisa berupa penderitaan, tekanan
ataupun tugas-tugas yang kita anggap berat dan susah. Kita percaya Tuhan
1. Dalam hal apa saja saya secara pribadi sudah setia selama ini?
2. Apa yang harus saya bangun dalam diri saya agar dapat setia dalam situasi
selama ini. Ternyata tidak mudah menghayati kesetiaan terhadap sesuatu hal.
Seperti dalam cerita kisah Nabi Elia, dimana nabi Elia yang dipanggil oelh Allah
untuk mengingatkan raja Ahab dan ratu Izebel untuk tidak menyembah berhala.
dengan sendiri. Nabi Elia tidak menyerah begitu saja, dengan kesetiaannya kepada
Allah nabi Elia dapat menjalaninya dengan mudah meskipun harus mengalami
tantangan yang begitu besar. Marilah kita hening sejenak untuk membuat niat-
dapat dilakukan baik secara pribadi maupun untuk kelompok dalam suasan
hening. Sebagai pertanyaan panduan untuk membuat niat-niat adalah berikut ini:
1. Apa yang dapat saya lakukan sebagai wujud kesetiaan dalam tugas
ada yang bersedia membagikannya dan untuk kelompok dapat didiskusikan secara
bersama.
Penutup
1. Peserta diajak untuk memanjatkan doa-doa spontan sebagai rasa syukur atas
2. Doa spontan diakhiri dengan doa penutup oleh pendamping seperti dibawah
ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
Doa Penutup
Allah bapa di dalam surga, kami bersyukur dan berterima kasih kepada-
Mu atas waktu yang boleh kami gunakan untuk melihat pengalaman hidup kami.
Saat ini kami disadarkan bahwa kami kurang melihat makna dari pekerjaan yang
kami lakukan. Bhakan kami kurang setia dengan apa yang kami pilih. Kami sering
ingin meninggalkannya bila kami tidak menemukan yang kami harapkan. Untuk
itu ya Bapa bantulah kami agar kami tak henti-hentinya berusaha dan belajar
untuk setia dalam tugas-tugas kami terlebih pada Dikau yang kami imani. Kami
juga mau meneladan pada nabi Elia sebagai sosok penutan dalam menjalani
kesetiaan dalam perkuliahan kami untuk nantinya menjadi guru agama Katolik.
Bantulah kami juga untuk mewujudkan niat yang telah kami buat bersama
sehingga dapat terlaksana sesuai dengan kehendak-Mu. Doa ono kami penjatkan
Pendamping Katekese
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
BAB V
Kesimpulan yang penulis buat ini berisikan mengenai isi keseluruhan atas Bab I
sampai dengan Bab IV. Saran yang penulis buat ini berisikan masukan-masukan
bagi Prodi IPPAK dan juga bagi mahasiswa. Saran ini diharapkan dapat berguna
bagi mahasiswa IPPAK dan Prodi IPPAK dalam upaya membantu mahasiswanya
A. Kesimpulan
dipanggil. Yang memanggil ialah Allah sendiri, yang dipanggil ialah manusia. Isi
kepada Allah. Demikian yang telah dialami oleh Nabi Elia dalam novel The fifth
Mountain. Nabi Elia dari kecil sudah mendapatkan penggilan dari Allah untuk
menjadi seorang Nabi, tetapi Nabi Elia mendapat halangan dimana kedua orang
tuanya tidak setuju. Setelah Nabi Elia dewasa ia sempat menjadi tukang kayu.
yang diutus oleh Allah untuk memperingatkan raja Ahab dan istrinya ratu Izebel
banyak halangan dari pengejaran yang dilakukan oleh prajurit raja Ahab sampai ia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
terpanggil untuk menjadi guru agama Katolik. Mahasiswa pada umumnya waktu
pertama kali masuk belum menyadari akan panggilannya. Mahasiswa masih ragu-
mangalami keraguan apakah dirinya pantas untuk menjadi guru agama Katolik.
Menjadi guru agama Katolik tidak hanya sekedar mendidik anak untuk tahu akan
agama saja, tetapi menjadi guru agama Katolik harus mempunyai sikap
tantangan yang datang silih berganti. Demikian juga menjadi guru agama Katolik
akan mendapat banyak tantangan yang datang dari mana saja. Mulai dari anak
didik yang selalu meremehkan pelajaran agama, masalah gaji, dan ditengah
masyarakat akan menjadi tolak ukur dalam kehidupan. Di sinilah tantangan yang
harus diperjuangkan dan di sinilah sikap profesional sebagai guru agama Katolik
benar-benar diterapkan.
Katolik pada dasarnya bersumber dari Allah. Melalui Gereja, Allah memanggil
mereka untuk mewartakan sabda Allah kepada umat. Sebagai orang awam yang
terpanggil, menjadi guru agama Katolik memiliki perutusan dan panggilan yang
khas yakni dipanggil dan diutus dalam sifat keduniawiannya. Agar perutusan dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
tugasnya berjalan dengan lancar, guru agama Katolik harus memiliki pengetahuan
dan keterampilan.
Keberadaan guru agama Katolik dewasa ini tidak dapat dipungkiri akan
manfaatnya bagi proses pewartaan. Berkat bantuan mereka iman umat khususnya
para anak didik di sekolah semakin bertumbuh dan berkembang. Namun disatu
sisi juga keberadaan mereka dewasa ini semakin berkurang. Langkah yang tepat
anak-anak muda untuk menjadi seorang guru agama Katolik. Dalam menanggapi
kebutuhan akan pewarta sabda atau guru agama Katolik, Prodi IPPAK Universitas
Sanata Dharma memiliki tugas dalam mendidik dan membina anak-anak muda
menjadi seorang guru agama Katolik yang profesional. Proses pembinaan ini
spiritualitas.
memiliki panggilan hidup sebagai guru agama Katolik dan agar memiliki
spiritualitas. Lebih jelas dan terang lagi tujuan ini terlihat dari masing-masing
tahunnya.
semester VIII. Proses pelaksanaan katekese model Shared Christian Praxis (SCP)
B. Saran
lembaga yang mendidik anak muda untuk menjadi seorang guru agama Katolik
salah satu mata kuliah perlu menciptakan pembinaan spiritualitas yang benar-
sosok nabi Elia yang dapat dijadikan teladan dalam menjalani perkulihan dan
panggilan mahasiswa untuk menjadi guru agama Katolik. Maka dari itu agar
memberikan saran. Saran tersebut yakni bagi prodi IPPAK, bagi pembinaan
dari itu, Prodi IPPAK perlu mensosialisasikan kembali visi dan misinya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
agama Katolik, kehidupan orang-orang cacat, kisah hidup santo santa dan nabi,
Visual, novel, dan cergam. Salah satu novel yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam bagian dari meteri pembinaan spiritualitas adalah novel “The Fifth
Mountain” karangan Paulo Coelho. Karena dengan adanya novel tersebut, tokoh
nabi Elia dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi mahasiswa dalam
sarankan adalah sharing dan refleksi, informasi dan ceramah, permainan, diskusi
dan bernyanyi.
dan widya, memiliki spiritualitas pelayanan dan mau direpotkan dan pendamping
3. Bagi Mahasiswa
sekedar sebagai mata kuliah semata, tetapi sebagai salah satu bentuk
agama Katolik. Selain itu juga mahasiswa jangan memandang materi pembinaan
spiritualitas hanya sebagai teori tetapi mahasiswa sendiri perlu ada aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran
NABI ELIA
(1)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kerumah janda tersebut untuk membangkitkan kembali anak janda itu dengan
menyebut nama Allah. Apa yang didapat dari malaikat Allah, Elia lakukan
bertujuan agar kota Akbar tetap memuliakan nama Allah.
Sumber :
Novel Paulo Coelho Gunung Kelima (The Fifth Mountain)
(2)