Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mellyanty Malue

Mata Kuliah : Tafsir Perjanjian Baru : Kitab Wahyu


Tugas : Rinkasan
Dosen : Jefri Hina Remikatu, S.Th., M.A.
Bibliografi : Horton. Stanley M. Eksposisi Kitab Wahyu: The Ultimate Victory. Malang:
Gandum Mas, 2016.

Laporan Baca

Hari/Tanggal Waktu Halaman Baca Jumlah

Senin, 20 Januari 2020 11.40 -11.51 7-13 6 Halaman

18.30 -19.00 15 -27 12 Halaman

Selasa, 21 Januari 2020 13.27-14.00 29-46 17 Halaman

Rabu, 22 Januari 2020 18.00-19.05 47-69 22 halaman

Jum’at, 20 Maret 2020 18.00-19.00 71-93 22 halaman

Sabtu,21 Maret 2020 18.00-19.00 95-114 19 Halaman

Senin, 23 Maret 2020 08.00-08.50 115-136 21 Halaman

14.00-14.30 137-149 12 Halaman

18.00-19.41 151-198 47 Halaman

Kamis, 26 Maret 2020 13.50-14.00 199-210 12 Halaman

18.00-20.09 211-258 47 Halaman

Jum’at, 27 Maret 2020 18.00-20.00 259-304 45 Halaman

Ringkasan

Kitab Wahyu adalah bagian dari Wahyu Yesus Kristus kepada Yohanes di pulau

Patmos. Wahyu digolongkan sebagai tulisan apokaliptik dan tanggal penulisannya 95 M

masa pemerintahan Kaisar Domitius. Dalam bahasa Yunani memiliki arti “penyingkapan,

penyataan” tentang Yesus Kristus dan berisis rahasia futuris. Jenis apokaliptik sudah ada
sejak zaman Perjanjian Lama, ada di Kitab Yehezkiel dan Daniel. Di dalam kitab-kitab ini

terdapat penglihatan dan simbol-simbol serta angka yang memiliki arti yang mengambarkan

baik kemuliaan dan rencana Tuhan, bahaya dan malapetaka dalam menjaga iman orang

percaya ,berkat dan nubuat-nubuatan untuk masa depan orang percaya.

Stanley M. Horton menjelaskan pasal-pasal dalam kitab Wahyu menjadi bab-bab pada

buku ini. pemaparan secara keseluruhan kitab Wahyu dengan penjelasan yang detail. Wahyu

1 adalah bagian dari surat kiriman yang ditujukan kepada ketujuh jemaat kecil di Asia.

Pendahuluannya dimulai dengan pengenalan akan Wahyu Yesus Kristus dan salam kepada

ketujuh jemaat tersebut (1-6). Dalam suratnya kepada jemaat Yohanes sangat menekankan

kasih karunia dan damai sejahtera Allah dinyatakan kepada semua orang melalui karya Allah

di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Kemudian berikutnya mengambarkan Yesus sebagai

pengharapan gereja, yaitu Mesias yang adalah Alfa dan Omega (7-20). Wahyu 1 ini juga

menuntun pembaca kitab Wahyu dapat mengerti mengenai jenis-jenis Wahyu yang

disampaikan oleh Yohanes, misalnya ada nubuatan, surat kiriman dan apokaliptik. Selain itu,

Wahyu ini juga menyingkapkan rahasia yang tersembunyi kepada pembaca.

Wahyu 2 membahas langsung mengenai surat-surat kepada ketujuh jemaat tersebut.

Dimana Wahyu Yohanes dituliskan kepada ketujuh jemaat sebagai surat-surat yang bertujuan

untuk menjawab kebutuhan dan kesukaran yang terjadi di tengah-tengah jemaat. Tetapi

Wahyu ini juga tidak hanya berisi tentang kesukaran atau kritikan melainkan juga berisi

pujian. Pada dasarnya maksud dari surat ini adalah untuk meningkatkan dan meneguhkan

kembali iman orang percaya yang saat itu berada dalam persoalan dan pergumulan jemaat

masing-masing sehingga Wahyu yang disampaikan juga mengarah kepada kebutuhan jemaat.

Wahyu 4 hingga Wahyu 15 membahas tentang penglihatan-penglihatan apokaliptik

Yohanes yang disajikan dalam bentuk simbol-simbol. Horton memberikan penjelasan


maksud tiap-tiap simbol di Wahyu 4-15. Dimana simbol-simbol tersebut merupakan realitas

yang akan terjadi masa sekarang maupun pada proses menuju pada kedatangan Kristus yang

kedua kali.

Pasal 17-22 secara keseluruhan membahas tentang kejatuhan dan kekalahan

kegelapan dalam melawan terang. Pasal 17-18 adalah tahap awal yang menunjukan adanya

kejatuhan dan kekalahan tersebut. Awalnya pemerintahan tunduk pada kegelapan tersebut.

Namun, dengan adanya kekalahan tersebut pemerintahan menjadi milik terang. Kerajaan

Iblis dihancurkan dan kuasa maut dikalahkan. Kemudian pasal 19-22 kemenangan bagi

setiap orang yang bertahan dalam imannya pada akhirnya akan menerima tubuh kebangkitan

di dalam Kristus dan masuk pada Yerusalem baru dan bumi baru dan semuanya penuh dengan

kemuliaan dan sorak-sorai.

Kritik Positif

Buku ini sangat baik dan menarik. Sebab dalam menyajikan bahasan mengenai kitab

Wahyu dikaji dalam bentuk bahasa yang sederhana dan mudah dipahami pembaca. Dalam

hal positif pembaca melihat Penulis memberikan pemahaman yang jelas kepada pembaca

mengenai melakukan pendekatan-pendekatan yang didasari oleh studi dan kajian yang jelas

akan kitab Wahyu agar tidak salah dalam memahami kitab Wahyu.

Kritik Negatif

Buku ini perlu lebih fokus pada teks kitab Wahyu supaya pembaca dapat terus fokuds

membaca dan memahami dengan jelas pada bahasan yang disediakan. Sebab ada bagian-

bagian yang mengutip dalam Perjanjian Lama dan akan membuat pembaca untuk penasaran

dan tidak fokus dalam membaca.


Refleksi

Sebagai Mahasiswi teologi pembaca menyadari bahwa di kalangan jemaat pasti akan

kebingungan dalam memahami kitab Wahyu. Pembaca berharap supaya buku ini menjadi

jawaban bagi jemaat untuk dapat memahami dengan benar akan hal tersebut.

Dalam akhir-akhir ini masalah-masalah terus menghampiri orang percaya dan bukan

hanya orang percaya saja, tetapi juga orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus. Sejak

membaca buku ini, pembaca menyadari bahwa hanya Tuhan yang menjadi solusi dan

kemenangan dari segala maut yang akan menghampiri setiap orang. Banyak yang harus

menderita, kehilangan, mengalami kesdihan. Tetapi disini pembaca dikuatkan oleh Tuhan

bahwa semuanya akan indah pada waktunya dan berada dalam waktu kemenangan yang

diberikan oleh Allah.

Rekomendasi

Buku Stanley Horton ini sangat baik untuk digunakan sebagai pedoman belajar bagi
Mahasiswa/i Teologi yang sedang menempuh pendidikannya. Bahkan untuk kalangan gereja
atau jemaat buku ini juga dapat membantu jemaat untuk memahami setiap penghiburan
dalam persoalan sehari-hari maupun masalah dalam gereja. Baik juga untuk memahami
makna dan simbol dalam kitab Wahyu.

Anda mungkin juga menyukai