1
Istilah “Gereja” di sini mengacu kepada dua pengertian yaitu Gereja
sebagai organisasi, dan orang-orang Kristen (umat percaya).
2 Charles van Engen, God’s Missionary People. Rethinking the Purpose of the
http://health.liputan6.com/read/ 2028251/jumlah-perceraian-pasutri-di-
indonesia-333-ribu-per-tahun. Diakses tanggal 26 Juni 2014.
11 http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=967. Diakses
13C. Peter Wagner, ed., Gereja-Gereja Rasuli Yang Baru (The New
Apostolic Chuches). Prakata oleh Elmer L. Townn (Jakarta: Immanuel, 2001), 7.
kepada beberapa organisasi pelayanan dan gereja yang masih
menerapkan pola kepemimpinan yang kurang memberi ruang bagi
jemaat untuk secara mandiri terlibat di dalam pelayanan gerejawi
dan masyarakat. Jemaat pada umumnya memiliki kebutuhan
psikologis untuk dilibatkan secara aktif di dalam sebuah pola
pelayanan. Nilai Kerajaan Allah seharusnya membuat pemimpin
jemaat memahami bahwa gembala jemaat adalah pengelola dari
jemaat kepunyaan Tuhan. Jadi kerelaan pemimpin untuk
memberikan keleluasaan jemaat membangun pelayanan mandiri
adalah faktor terpenting dalam perkembangan keikutsertaan jemaat
dalam tugas dan panggilan gereja.
Daftar Pustaka
Sumber Internet
http://www.tempo.co/read/news/2014/06/26/173588287/20
0-Juta-Orang-Meninggal-Akibat-Narkoba-per-Tahun.
http:// m.
suaramerdeka.com/index.php/read/news/2014/05/13/201902
. Diakses tanggal 26 Juni 2014.
http://health.liputan6.com/read/ 2028251/jumlah-perceraian-
pasutri-di-indonesia-333-ribu-per-tahun. Diakses tanggal 26 Juni
2014.
http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=967.
Diakses tanggal 26 Juni 2014.
http://www.churchcentral.com/ leadership-requires-flexibility/
diakses tanggal 1 Agustus 2014.
http:lasonearth.wordpress.com