SKRIPSI
Oleh:
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tuaku Sulistiono dan
hidupku.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Karena kami tahu, bahwa jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah
telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat
kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.”
(2Kor 5: 1)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul PENGARUH HIDUP DOA TERHADAP
PERKEMBANGAN SPIRITUALITAS PRODIAKON STASI SANTO
YOHANES CHRISOSTOMUS POJOK PAROKI SANTO PETRUS DAN
PAULUS KLEPU SLEMAN YOGYAKARTA. Judul ini dipilih berdasarkan
pengamatan serta kerterlibatan penulis mengenai prodiakon di stasi pojok. Penulis
melihat prodiakon yang masih dirasa perlu meningkatkan pengalaman serta
pengetahuan dalam melaksanakan tugas pelayanannya terutama pada saat
memimpin ibadat di lingkungan. Kehidupan doa dalam diri prodiakon yang dirasa
kurang mendalam berpengaruh dalam pelayanannya. Padahal prodiakon memiliki
peran yang penting untuk membantu mengembangkan iman umatnya. Maka dari
itu, hidup doa dari seorang prodiakon harus lebih ditingkatkan. Spiritualitas
prodiakon akan semakin mendalam apabila ia rutin berdoa, serta ia akan lebih
mudah menyampaikan pesan dari Kitab Suci kepada umatnya.
Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah sejauh mana penghayatan hidup
doa prodiakon berdampak pada perkembangan spiritualitas mereka. Untuk
menjawab persoalan tersebut penulis menggunakan studi pustaka dan penelitian.
Studi pustaka dilaksanakan dengan mempelajari berbagai sumber yakni
pandangan dari beberapa ahli. Sedangkan penelitian yang digunakan oleh penulis
adalah penelitian kualitatif. Untuk memperoleh data guna keperluan penelitian
penulis memberikan angket kepada 20 prodiakon sebagai responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prodiakon masih perlu
memperhatikan kehidupan doa dalam keluarganya dan umat tidak meragukan
pelayanan prodiakon tersebut. Selain itu, prodiakon perlu memahami pokok-
pokok doa sehingga mereka tidak lagi mengalami kesulitan dalam
mengembangkan spiritualitasnya. Untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini,
penulis mengusulkan pelaksanaan kegiatan pembekalan sebagai upaya untuk
meningkatkan hidup doa dan spiritualitas prodiakon. Melalui kegiatan ini
diharapkan prodiakon semakin menghayati panggilannya sebagai seorang pelayan
dan semangat dalam membantu mengembangkan iman umat.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This tittle of this thesis is “THE INFLUENCE OF LIFE OF PRAYER FOR
THE PRODIAKON SPIRITUAL DEVELOPMENT IN STASI SAINT JOHN
CHRISOSTOMUS POJOK PARISH OF SAINT PETRUS AND PAULUS KLEPU
SLEMAN YOGYAKARTA”. This tittle has been chosen based on the observation
and involvement of the writer to the prodiakon in stasi Pojok. The writer saw the
prodiakon seemed need to increase the experience and knowledge in doing the
responsibility especially when leading the worship. The lives of prayer of the
prodiakon that are poor influents their services. Even though, the prodiakon have
important roles for helping the people faith development. There for, the life of
prayer of a prodiakon should be increased. The spirituality of the prodiakon
would be increased through routine prayer, and the prodiakon would be easier in
delivering the messages of the bible to the people.
The main problem of this essay is to what extend the appreciation of
prayer life of prodiakon are impacting their spiritual development. To answer the
question, the writer used the literature study and research. Literature study was
held with observing many sources which are the opinions of some experts.
Meanwhile the research method used by the writer was qualitative research. For
getting the data for the research, the writer gave questionnaires to 20 prodiakon
as the respondents.
The results showed that the prodiakon still need to pay attention to their
prayer lives in family so the people would not dubious the appreciation of the
prodiakon. Beside, prodiakon need to understand the main prayers, so they would
not experience the difficulty in developing their spirituality. To follow up the
results of this research, the writer proposed implementation of debriefing
activities in order to develop prayer lives and prodiakon spirituality. Through this
activity, the prodiakon are expected to be more really get the feel of their calls as
the servants and spirit to help the people in developing the faith.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
YOGYAKARTA.
masih perlu meningkatkan penghayatan hidup doa dalam dirinya maupun dalam
yang bisa membuat spiritualitas mereka semakin berkembang. Oleh sebab itu,
paroki dan stasi untuk meningkatkan hidup doa dan spiritualitas dalam diri
prodiakon.
Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis dengan hati
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini.
3. P. Banyu Dewa HS, S.Ag., M.Si. selaku dosen penguji III yang telah bersedia
5. Kepala paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu yang telah memberikan izin
penelitian saya.
6. Orang tua, kakak, Gregrorius Dri Risti Kurniawa, Andreas Sigit Kurniawan,
Elisabet Dwi Setiani, Wisnu Himawan, dan Ratna Natalia Wardhani yang ikut
perkuliahan.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Penjelasan Tema.......................................................................... 75
5. Peserta.......................................................................................... 76
6. Tempat dan Waktu....................................................................... 76
7. Sarana.......................................................................................... 76
8. Matriks Kegiatan......................................................................... 77
9. Contoh Kegiatan Pembekalan...................................................... 81
10. Rundown Acara........................................................................... 94
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
oleh Lembaga Biblika Indonesia. Terjemahan diterima dan diakui oleh Konferensi
C. Singkatan lain
R : Responden
ST : Santo
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SJ : Serikat Jesus
Pr : Projo
SD : Sekolah Dasar
KK : Kartu Keluarga
N : Jumlah Responden
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pula dari mana ia berasal. Dalam dirinya ada dorongan untuk mengarahkan diri
pada sumber hidup yakni pada Allah. Doa adalah salah satu cara yang dapat
ditempuhnya dalam usaha mengarahkan diri pada Allah. Dalam kehidupan sehari-
hari, doa itu merupakan unsur terpenting bagi orang beriman termasuk, secara
khusus bagi prodiakon. Tom Jacobs (2004: 23-25) mengatakan doa merupakan
ungkapan iman, sikap dasar dan suatu kesadaran mengenai relasi dengan Allah.
Tetapi, yang paling khas dari doa adalah bahwa secara nyata doa itu ditujukan
kepada Tuhan. Doa yang sejati menempatkan orang di hadirat Allah dan berusaha
Doa adalah suatu rahmat yang dilimpahkan Tuhan kepada manusia. Bagi
prodiakon hidup doa itu sangat penting, karena jika seorang prodiakon tidak
pernah berdoa bagaimana ia akan bisa dekat dan berkomunikasi dengan Tuhan
serta membantu umat dalam beriman. Bila prodiakon sering berdoa, tentu
sehubungan dengan hal berdoa. Dalam Injil banyak ditemukan kisah-kisah tentang
Yesus yang berdoa. Sebagai contoh, Injil Matius 14:23 berkisah tentang Yesus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang pergi ke atas bukit untuk berdoa. Dalam kisah pemilihan kedua belas rasul
berdoa kepada Allah. Dari kisah-kisah itu tampak bahwa doa menjadi hal yang
Berdasarkan contoh yang telah ditunjukkan oleh Yesus itu, seharusnya doa
mendapat tempat yang utama bagi orang beriman sebelum dan sesudah
sehari-hari mereka harus meneladani sikap Yesus yang sering berdoa baik
sebelum dan sesudah melakukan pelayanan. Karena doa akan membantu seorang
perjumpaan dialog antara Allah dan manusia. Doa dialami oleh orang beriman
atas, doa adalah salah satu cara yang dapat ditempuh manusia untuk mengarahkan
diri kepada Allah. Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah sebagai manusia
manusia. Dalam doa dan jawaban Allah itulah orang beriman dapat mengalami
gerak rohani hidupnya. Dengan demikian doa dapat dilihat sebagai suatu tindakan
yang dilakukan oleh manusia, yang menunjukkan bahwa dalam dirinya ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan dan kemungkinan untuk mengarahkan diri pada Allah karena rahmat
Allah pula.
menunjukkan bentuk kehidupan rohani yang dilandasi oleh bimbingan Roh Kudus
sendiri. Spiritualitas selalu menunjuk hidup rohani yang dipimpin oleh Roh Kudus
untuk semakin mengimani dan mencintai Tuhan Yesus Kristus dan semakin
corak kristiani. Kata corak diartikan sebagai bentuk, gaya, cara, pola, dan arah.
Sedangkan yang dimaksud hidup kristiani ialah hidup iman, hidup rahmat, hidup
rohani, dan jawaban atas panggilan kekudusan, sehingga corak hidup kristen dapat
mempunyai hakikat sebagai realita maupun dinamika hidup yang digerakkan dan
gembira kepada seluruh umat. Meskipun untuk menjadi prodiakon itu dipilih oleh
umat, namun tanpa disadari itu merupakan panggilan hidup. Hidup seorang
karena dengan berdoa mereka akan lebih menghayati tugasnya sebagai prodiakon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain terbiasa berdoa, seorang prodikon juga harus memiliki spiritualitas dan
Menurut wawancara dengan salah satu prodiakon dan ketua wilayah di stasi
Pojok paroki Klepu, dari segi tugas prodiakon itu sendiri, terlihat sangat aktif.
Tetapi dalam hal hidup doa mereka masih kurang menghayatinya. Kebanyakan
dari mereka yang menjabat tugas sebagai prodiakon rata-rata dipilih oleh umat.
Hanya ada beberapa saja yang mengajukan diri untuk bertugas menjadi
prodiakon. Terdapat di antara mereka yang juga telah mengajukan diri untuk
menjabat prodiakon tetapi tidak diterima oleh umat. Latar belakang pendidikan
dan pekerjaan sangat mempengaruhi hidup doa prodiakon. Mereka yang bertugas
Prodiakon di stasi Pojok ini memang sangat rajin jika diminta untuk
membaca buku panduan saja. Namun untuk hidup doa para prodiakon dalam
homili atau renungan, prodiakon masih bingung dalam menyampaikan inti dari
bacaan Kitab Suci. Dari uraian tersebut bisa dikatakan pelaksanaan tugas
spiritualitasnya. Prodikon diharapkan dapat memberi contoh yang baik bagi umat
sekitar dan mampu melayani umat sesuai dengan kebutuhan umat. Peran
mendalami iman akan Yesus Kristus. Menanggapi hal tersebut, maka penulis
B. Rumusan Masalah
3. Usaha apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan hidup doa bagi
C. Tujuan Penulisan
1. Memaparkan apa yang dimaksud dengan pengaruh hidup doa dan perkembangan
spiritualitas prodiakon.
D. Manfaat Penulisan
1. Skripsi ini dapat dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengaruh hidup doa
2. Prodiakon di stasi Pojok paroki Klepu untuk terus meningkatkan hidup doa
3. Melalui skripsi ini, prodiakon di stasi Pojok paroki Klepu semakin disadarkan
E. Metode Penulisan
berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian yang diharapkan berguna bagi
F. Sistematika Penulisan
Judul yang dipilih oleh penulis adalah Pengaruh Hidup Doa terhadap
Paroki Santo Petrus dan Pulus Klepu. Adapun rincian setiap babnya sebagai
berikut:
Bab II memberikan gambaran tentang apa itu hidup doa, esensi doa, isi doa
Bab III memberikan gambaran umum mengenai gambaran umum stasi St.
mengenai hidup doa dan spiritualitas prodiakon, laporan dan pembahasaan hasil
laporan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan pendalaman lebih lanjut
hidup doa terhadap spiritualitas prodiakon di Paroki Santo Petrus dan Paulus
Klepu.
membahas kesimpulan. Bagian kedua berisikan saran yang ditujukan kepada stasi
Santo Yohanes Chrisostomus Pojok paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
memberikan gambaran tentang hidup doa dan spiritualitas prodiakon secara lebih
mendalam. Bab ini berisi kajian pustaka mengenai hidup doa dan perkembangan
spiritualitas dari beberapa dokumen Gereja dan pendapat para ahli serta
sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini.
memberi contoh yang baik untuk umatnya. Katekismus Gereja Katolik bagian
surga, satu seruan syukur dan cinta kasih di tengah percobaan dan di tengah
spiritualitas tentu ia memiliki relasi yang baik dengan Tuhan dan dalam hidup
prodiakon dapat melayani kebutuhan iman umatnya dan semakin dekat dengan
Tuhan. Sama halnya dengan teladan Yesus yang melayani umat-Nya dengan
Pada bagian pertama bab ini penulis akan membahas mengenai hidup doa
yang meliputi pengertian hidup doa menurut KGK dan para ahli, bentuk-bentuk
akhir bab ini, penulis akan menjelaskan hubungan hidup doa terhadap
A. Hidup Doa
1. Esensi Doa
1) Menurut KGK
KGK (1993, 643-645) menjelaskan bahwa doa itu terbagi dalam 3 unsur:
Sebagai anugerah dari Allah, doa bisa dikatakan rahmat Allah yang meresap
masuk ke dalam hati. Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau
permohonan dalam hati kepada Tuhan demi hal-hal yang baik. Pengangkatan jiwa
dirinya kepada Allah. Doa yang manusia ungkapkan kepada Allah benar-benar
dari hati yang paling dalam, bukan semata-mata yang terlintas di pikiran saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Kerendahan hati adalah dasar doa, karena manusia tidak tahu bagaimana
sebenarnya harus berdoa seperti yang tertulis dalam Rom 8: 26 “Demikian juga
Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah
dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan”. Tanpa kita sadari ketika kita
berdoa, Roh telah menuntun dan membantu dalam segala kesusahan kita, oleh
karena itu kita perlu memberi ruang kepada Roh Kudus untuk terus bekerja dalam
Supaya mendapatkan anugrah doa, kita harus bersikap rendah hati. Karena di
depan Allah, manusia adalah seorang pengemis (KGK, 2559). Doa permohonan
adalah jawaban atas janji keselamatan yang cuma-cuma, jawaban yang penuh
cinta atas kehausan Putera yang tunggal (KGK, 2561). Ketika kita berdoa dengan
dan rendah hati, Allah tidak akan tinggal diam dengan permohonan yang sudah
kita sampaikan karena Allah akan menyelamatkan kita dan karena besar cinta
tersebut dapat dijumpai di dalam hati manusia. Roh Kudus yang membantu
manusia untuk dapat menyadari akan janji-janji Allah. Kitab Suci merupakan
sarana yang dapat dipakai untuk mengetahui makna dari perjanjian Allah.
11
Apabila hati manusia itu jauh dari Allah, maka doa yang dicuapkan sehari-hari
Hati adalah tempat perjanjian, karena hati adalah rumah di mana Allah
berada. Dalam kedalaman cita-cita manusia, hati adalah tempat di mana manusia
memilih antara hidup dan mati. Hati adalah tempat pertemuan karena manusia
hidup dalam hubungan dengan citra Allah (KGK 2563). Ketika hati manusia
memiliki hubungan baik dengan Allah, maka manusia mampu memilih mana
yang baik dan mana yang buruk karena Allah sendiri sudah tinggal dalam hatinya.
Namun, sering kali manusia tidak menyadari bahwa Allah telah tinggal dalam
hatinya, hanya Roh Kuduslah yang mampu menyadarkan bahwa Allah berada
dalam hatinya.
Kristus. Doa yang diungkapkan dengan ketulusan hati dapat mengarahkan diri
sepenuhnya kepada Bapa (KGK 2564). Dalam doa tentunya manusia selalu
mohon bimbingan dan arahan dari Bapa baik itu keselamatan maupun mohon
penyertaan. Pusat dari doa perjanjian itu sendiri sebenarnya mengarah pada hati,
karena dengan hati manusia dapat menyadari hadirnya Allah dalam hidupnya.
KGK (2569) menyatakan dalam Perjanjian Baru, doa adalah hubungan yang
hidup antara anak-anak Allah dengan Bapanya yang tidak terhingga baiknya,
bersama Putera-Nya Yesus Kristus dan dengan Roh Kudus. Dengan demikian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kehidupan doa berarti bahwa manusia selalu berada dalam hadirat Allah yang
kudus dan dalam persekutuan dengan Allah. Persekutuan hidup itu memang
Doa juga merupakan hubungan baik antara manusia dengan Allah. Ketika
seseorang rajin berdoa maka ia akan semakin dekat dan lebih mengenal Tuhan.
Rajin berdoa dapat membawa manusia ke hadirat Tuhan yang kudus, doa juga
manusia akan terjalin dengan baik apabila manusia membiasakan diri untuk
berdoa kepada-Nya.
Menurut Breemen (1983: 55) berdoa berarti memandang dengan mata iman
segala kenyataan dengan lebih utuh dan tepat. Tuhan berbicara kepada seseorang
Dalam perjumpaan dengan Tuhan seorang beriman perlu menenangkan hati dan
untuk berdoa berarti manusia berusaha dengan tekun mencari Tuhan, baik dalam
keadaan kosong ataupun terisi. Doa yang asli berakar dan bertumbuh pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
melalui doa kepada Tuhan. Kebiasan manusia bersyukur atas peristiwa yang telah
Darminta (1982: 49) menguraikan bahwa doa sebagai ungkapan normal dari
cinta manusia kepada Allah, tetapi tidak cukup untuk kehidupan rohani saja,
namun yang lebih penting ialah melaksanakan dengan penuh cinta kehendak
hidup iman, harapan, dan cinta. Jadi doa itu tidak hanya uangkapan cinta manusia
kepada Tuhan melalui tindakan. Doa merupakan gerak Allah kepada manusia dan
dengan Allah sebagai Bapa. Allah sebagai Bapa memperlihatkan kedekatan relasi
antara orang beriman dengan Allah. Relasi personal dengan Allah sebagai Bapa
Dari pernyataan para ahli, dapat dinyatakan bahwa doa merupakan sarana
yang dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan Allah. Dengan doa,
14
baik. Doa mampu membuka hati manusia agar selalu mengandalkan kekuatan
2. Isi Doa
kristen, pertemuan antara Allah dan manusia. Manusia harus menyadari serta
kepada-Nya. Dalam berkat ini terjadi hubungan timbal balik antara manusia
menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari
b. Doa Permohonan
meminta kepada Allah supaya rencana-Nya dapat terlakasana. Dalam doa Bapa
Kami manusia dilatih untuk memahami makna dari doa permohonan kepada Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Bapa. Makna yang utama ialah memohon agar rencana keselamatan Allah
terlaksana.
Allah. Sebab roh jahat selalu menginginkan manusia untuk menjauhi Allah. Doa
manusia dengan Allah. Dalam doa permohonan yang paling penting bukanlah
dilihat dalam doa seorang pemungut cukai: “Ya Allah, kasihanilah aku orang
berdosa ini” (Luk 18:13). Setelah menyadari dosa yang membuat kerenggangan
relasi dengan Allah, doa mohon pengampunan menjadi pokok untuk mendekatkan
kembali diri manusia kepada Allah. Dalam perayaan Ekaristi, doa mohon
(KGK 2631).
c. Doa Syafaat
Doa syafaat adalah doa permohonan yang membuat doa kita serupa dengan
doa Yesus. Ia adalah Perantara satu-satunya pada Bapa untuk semua manusia.
Doa syafaat merupakan bagian dari doa permohonan melalui perantara Yesus.
Manusia sering mendengar pernyataan dalam Kitab Suci bahwa barang siapa
ingin pergi ke dalam Kerajaan Allah harus melalui Aku (Yesus). Dengan
16
harus melalui perantara Yesus. Selain melalui perantara Yesus, manusia juga
d. Doa Syukur
KGK (2637) menjelaskan ucapan syukur merupakan ciri khas doa di dalam
Gereja. Sesuai dengan sabda Yesus dalam Kitab Suci bahwa syukurilah seluruh
rahmat dari Allah yang telah manusia terima, karena Dia adalah pencipta seluruh
alam semesta. Sering kali manusia selalu tergoda oleh roh jahat yang menjadikan
diri merasa tidak puas dengan apa yang telah didapatkannya dari Allah, baik itu
hal duniawi maupun rohani. Doa syukur merupakan hal dasar yang dapat manusia
lakukan untuk melawan godaan akan rasa kekurangan dalam kehidupan sehari-
hari.
Tiap kejadian dan kebutuhan dapat menjadi kurban syukur. Doa syukur
mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas tindakan-tindakan Allah yang
dialami manusia. Setiap kejadian atau pengalaman yang dialami dalam kehidupan
perlu mensyukurinya lewat doa kepada Allah, karna berkat kuasa-Nya manusia
tersebut. Syukur dan terima kasih merupakan reaksi manusia yang mengakui
17
e. Doa pujian
Doa pujian adalah bentuk doa yang mengakui Allah secara paling langsung.
Doa pujian merupakan pengakuan akan kuasa Allah sebagai sang pencipta alam
semesta. Dalam ajaran Gereja Katolik telah dijelaskan bahwa Allah adalah yang
memuji keagungan Allah. Doa ini memandang Allah dalam diri-Nya sebagai
pribadi yang tak terjangkau, kekal, dan sumber segala sesuatu. Melalui doa pujian,
manusia adalah anak-anak Allah. Roh Kudus yang berkiprah di dalam hati
Ekaristi mencakup dan menyatakan semua bentuk doa ini. Perayaan Ekaristi
merupakan bentuk dari doa pujian ini, karena di dalam pelaksanaanya penuh
dengan pujian-pujian akan Allah sebagai Tri Tunggal Maha Kudus. Dalam
perayaan Ekaristi terdapat pujian terhadap Yesus Kristus yang rela disalib untuk
18
3. Bentuk-bentuk Doa
kehidupan doa: doa lisan, doa renung, dan doa batin. Dari ketiga bentuk berdoa
tersebut, manusia dapat memilih sesuai apa yang menjadi kebutuhan hidup doa.
1. Doa Lisan
KGK (2722) mengungkapkan bahwa doa lisan itu berbentuk kata-kata, baik
yang dipikirkan maupun yang diucapkan. Tetapi yang terpenting bahwa hati
manusia sungguh hadir di depan Tuhan. Manusia sadar kepada siapa dia berbicara
dalam doa. Pada dasarnya Allah mendengarkan doa dan permohonan manusia dan
tentunya Allah tidak akan tinggal diam dengan apa yang sudah disampaikannya
melalui doa. Namun semua doa itu tidak tergantung banyak atau sedikit manusia
berbicara dalam doa tetapi lebih pada kesungguhan hati dan jiwanya ketika
berdoa.
KGK (2705) menjelaskan doa renung atau meditasi pada dasarnya sebagai
satu pencarian. Roh mencari agar manusia mengerti alasan dan cara kehidupan
Kristen, agar menyetujui dan menjawab apa yang dikehendaki Tuhan. Doa renung
mengikuti Yesus Kristus. Doa ini adalah langkah pertama manusia menuju
19
Doa renung atau meditasi ini merupakan doa di mana manusia dapat
menyadari akan kekuatan dan cinta kasih Allah, serta dapat menuntunnya untuk
kerinduan hati yang selama ini belum pernah terwujud. Dengan demikian manusia
akan disadarkan pada perbuatan yang dirasa tidak pantas di hadapan Tuhan.
3. Doa Batin
sabda Allah, dan mencintai Yesus tanpa banyak kata. Yesus mempersatukan
manusia dengan doa Kristus, sejauh dia mengikutsertakan Yesus dalam hati. Doa
batin juga merupakan penyerahan yang rendah hati diri manusia seutuhnya kepada
Bapa yang penuh cinta dalam persatuan yang semakin dalam dengan Yesus
Kristus sendiri.
Doa batin adalah persatuan dengan doa Yesus, sejauh doa itu membawa
manusia mengambil bagian dalam misteri Kristus. Misteri Kristus dirayakan oleh
Gereja di dalam Ekaristi. Roh Kudus membuatnya menjadi hidup lagi dalam doa
Doa ini bisa manusia lakukan dan rasakan ketika mengikuti perayaan Ekaristi.
Di bawah dorongan Roh Kudus, manusia mengarahkan hati dan seluruh dirinya
dengan sadar kepada kediaman Tuhan. Manusia perlu mengarahkan kembali hati
20
B. Spiritualitas Prodiakon
1. Spiritualitas
berasal dari kata Latin “spiritus” yang berarti Roh. Spiritualitas juga mempunyai
hakikat sebagai realita maupun dinamika hidup yang digerakkan dan diarahkan
oleh daya roh dalam diri manusia. Dasarnya adalah kehadiran dan kegiatan Roh
Kudus.
keterarahan batin dalam setiap sikap yang kita ambil, yang berdasarkan sesuatu
yang rohani, yang mengatasi diri sendiri”. Spiritualitas merupakan suatu hal yang
merasa, bertindak maupun dalam berdoa. Dapat juga dikatakan bahwa spiritualitas
adalah roh atau kekuatan dari Allah yang memberi daya kesanggupan kepada
21
Pada dasarnya model spiritualitas tersebut sama karena mengalir dari satu sumber
spiritualitas yang dihayati oleh banyak orang, misalnya ada yang disebut
orang yang mau menghayatinya. Secara umum orang yang memberi diri untuk
menanggapi kehendak Allah akan dibantu dan digerakan oleh Roh Allah sendiri
untuk mengembangkannya
2. Prodiakon
a. Sosok Prodiakon
Istilah prodiakon paroki dipakai sejak tahun 1985, sebelumnya memakai istilah
tugas khusus dari uskup untuk ikut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi.
akan Yesus Kristus, karena tidak semua tugas Gereja dapat dikerjakan oleh imam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
awam dalam liturgi Gereja mengalir dari hakikat imamat umum yang dimiliki
oleh setiap orang beriman. Oleh karena itu kaum awam ikut serta mengemban
tugas imamat, kenabian dan rajawi Kristus, menunaikan bagian mereka dalam
perutusan segenap umat Allah dalam Gereja dan di dunia (LG, art. 31)
misteri Kristus serta hakikat asli Gereja yang sejati. Atas dasar segi perayaan
Gereja inilah, liturgi menjadi urusan semua orang beriman dan bukan hanya
pastor saja.
mengenal Yesus Kristus terutama seperti yang ada dalam Kitab Suci. Dalam
23
prodiakon paroki sebagai pelayan Yesus Kristus diharapkan bisa membantu umat
baik untuk seluruh manusia maupun untuk dirinya sendiri. Semangat babtisannya
perlu dijadikan landasan semangat hidupnya. Itu berarti bahwa semangat dasar
dalam hidupnya adalah meninggalkan dosa dan hidup seturut kehendak Allah
(bdk Rm 6:1-14).
Prodiakon paroki sebagai awam memang memerlukan ijin dari uskup untuk
menerimakan tubuh Kristus. Kanon 910 paragraf 2 berbunyi “Pelayan luar biasa
komuni suci adalah akolit atau orang beriman lain yang ditugaskan sesuai
ketentuan kanon 230 par 3”. Sedangkan Kanon 203 paragraf 3 berbunyi “Di mana
kebutuhan Gereja memintanya dan bila tidak ada pelayan-pelayan rohani, juga
awam bukan lektor atau akolit dapat menjalankan beberapa tugas yakni pelayanan
komuni suci menurut ketentuan hukum”. Maka dalam surat tugas prodiakon
paroki telah ditegaskan bahwa yang bertugas membantu membagikan komuni saat
perayaan ekaristi adalah prodiakon paroki, apabila jumlah umat pada saat itu
dengan memberikan berkat atas komuni, karena hanya kaum tertahbislah yang
24
pastor paroki.
juga dipilih dan diangkat untuk melakukan tugas yang diberikan pastor paroki,
dan lain sebagainya. Jelas bahwa prodiakon paroki diharapkan memiliki semangat
untuk senantiasa membantu uskup dan pastor paroki apapun resikonya. Untuk itu
Siswata (1991: 19) menjelaskan prodiakon paroki adalah angota umat baik di
umat beriman juga menjadi miliknya. Maka diharapkan prodiakon paroki adalah
orang yang diterima oleh umat. Dalam lingkungan umat beriman, seorang
prodiakon paroki dipilih sebagai salah satu dari banyak pelayan umat beriman.
Uskup, Imam, Diakon, dan kelompok awam yaitu prodiakon paroki khususnya
dalam kegiatan liturgi. Prodiakon paroki bukan pesaing dan perampas tugas
pelayan lain, melainkan bekerja sama dengan pelayan yang ada untuk melayani
25
Siswata (1991: 21) menjelaskan bahwa prodiakon paroki tetap awam bukan
anggota hirarki. Dalam lingkungan Gereja Katolik istilah awam dikenakan bagi
semua orang yang sudah dibabtis yang tidak ditahbiskan. Biasanya umat memilih
salah satu orang yang telah dipercaya dan memiliki kehidupan yang baik di
masyarakat. Kekhasan para awam terutama terletak pada sifat keduniawian. Para
awam diharapkan mencari Kerajaan Allah dengan mengurus hal-hal dunia dan
memiliki iman yang kuat, sehingga mampu menuntun umatnya menuju Kerajaan
Allah. Prodiakon sangat perlu memahami makna Kitab Suci dalam melayani
umatnya.
Semarang di mana tenaga imam kurang, para awam diharapkan ikut terlibat dalam
tugas-tugas hirarki. Sebab Gereja hampir tak mungkin hadir dan aktif tanpa
kegiatan kaum awam (AA, 1). Di banyak tempat tanpa keterlibatan aktif para
awam, para gembala (hirarki) tak mungkin bisa mencapai hasil. Para awam
sungguh melengkapi apa yang kurang dari para gembalanya (AA, 10).
umumnya seorang anggota keluarga. Dia bisa bapak atau ibu atau seorang
menyangkut seluruh keluarganya, yang punya nama baik diharapkan bukan hanya
pribadi prodiakon paroki, tetapi juga keluarganya (istri/suami/orang tua dan anak).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Kiranya surat pertama Santo Paulus kepada Timotius (1 Tim 3:8-13) bisa
dijadikan bahan bandingan dan inspirasi bagi semangat hidup prodiakon paroki
beserta keluarganya.
Ekaristi dan di luar Perayaan Ekaristi seperti dalam Liturgi sabda dan
hierarki.
27
terhapuskan.
sendiri
semestinya para prodiakon paroki ini juga memiliki sebagian semangat tugas
1) Prodiakon Paroki diangkat oleh uskup atas usulan pastor paroki. Sebelum
28
Untuk dapat menjadi prodiakon paroki bukanlah sekedar dituntut mau dan
Ia harus seorang bapak atau ibu yang baik, apabila ia belum menikah ia harus
seorang yang mempunyai nama baik, baik perilaku, hidup iman, dan moralnya.
29
Prodiakon harus dapat membawakan diri secara baik dalam liturgi dan hidup
sehari-hari. Untuk dapat tampil layak seorang prodiakon perlu dibina dan
3. Spiritualitas Prodiakon
sebagai suatu kedekatan dengan Tuhan dalam hidup sehari-hari. Kehidupan dalam
persatuan mesra dengan Kristus itu dalam Gereja dipupuk dengan bantuan-
bantuan rohani, yang diperuntukan bagi semua orang beriman, terutama dengan
keikutsertaan aktif dalam liturgi suci. Upaya-upaya itu sangat relevan digunakan
oleh para awam sedemikian rupa, sehingga mereka menunaikan dengan seksama
paroki dapat digali dari hakikat dan penugasan pelayanan prodiakon. Spiritualitas
Sebagai awam, identitas ini hendaknya disadari benar oleh para prodiakon. Ia
harus menjadi bapak atau ibu yang baik dalam keluarga. Jadi seorang prodiakon
harus sungguh menyadari diri, status, dan tugas mulianya sebagai awam, sebab
justru dengan itu mereka melayani Gereja menurut panggilannya dan menapaki
30
bagi pelayanan umat. Jadi tugas pelayanan prodiakon ini selalu dilihat dalam
konteks eklesial, yakni dalam kesatuan dengan Uskup dan para pembantunya,
Vatikan II mengajarkan bahwa awam juga dipanggil untuk ikut serta dalam
ibadat Gereja yang sebenarnya merangkum seluruh hidup mereka dan terutama
menjelaskan tentang dasar spiritualitas teladan para awam dan prodiakon, yakni
hidup dalam kesatuan dan penyerahan diri kepada Allah melalui Kristus dengan
cara setia pada pimpinan Roh Kudus. Karena bersangkut-paut dengan pelayanan
doa dan hal-hal suci, para prodiakon harus akrab dengan Tuhan, maka katekese
sangatlah perlu untuk membina para Prodiakon Paroki ini, supaya ia bisa
Kepekaan itu bukan hanya menyangkut isi kotbah, kalau ia harus berkotbah.
Seorang prodiakon dituntut untuk dapat memberikan kotbah yang tidak hanya
agar umat tidak bosan dan dapat dijadikan pedoman hidup. Kepekaan itu juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
itu orang miskin, lemah ekonomi, dan imannya. Seorang prodiakon tidak
bahwa ia terikat pada hierarki dan umat beriman. Keterbukaan diri juga meliputi
berpuas diri karena merasa sudah baik dan tahu segala-galanya. Kerendahan hati
untuk belajar dan menerima kritik orang lain merupakan keutamaan penting bagi
Dalam usaha menyadari dan menghayati keberadaan dan jati dirinya, para
prodiakon. Spiritualitas menunjuk kepada bentuk hidup rohani yang dilandasi oleh
bimbingan Roh Kudus untuk semakin mengimani dan mencintai Tuhan Yesus
kehidupan rohani yang dilandasi oleh bimibingan Roh Kudus sendiri. Spiritualitas
Kristiani selalu menunjuk hidup rohani yang dipimpin oleh Roh Kudus untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berkembang dalam iman, harapan, dan kasih. Spiritualitas hidup prodiakon sangat
para prodiakon sesuai dengan tuntunan Roh Kudus dalam mengembangkan iman,
harapan, dan kasih pada pelayanan kepada Tuhan Yesus Kristus dan umat Allah
atau Gereja-Nya.
Allah sendiri yang telah memanggil untuk melayani umat Allah melalui tugas
maupun Gereja mampu dan mau melayani umatnya dengan sepenuh hati.
Prodiakon juga menjadi asisten dari pastor dalam melayani umatnya dari segi
kehidupan rohani.
hal yang harus dikorbankan. Hal ini tidak lepas dari kenyataan bahwa menjadi
prodiakon adalah sebuah pengabdian berbeda dengan menjadi pejabat sipil atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
sebagai guru. Para prodiakon paroki tidak memperoleh gaji atau honor. Selain
tidak mendapat honor seorang prodiakon tidak pernah mengenal lelah dan
panggilan penuh pengorbanan untuk ambil bagian dalam karya Tuhan, seorang
Seorang prodiakon harus banyak doa. Sebagai seorang pendoa prodiakon mesti
doa seorang prodiakon dapat menjadikan contoh yang baik kepada umatnya,
semakin rajin seorang prodiakon dalam berdoa maka umatnya akan termotivasi
hidup dan pelayanannya. Selain Perayaan Ekaristi, prodiakon juga perlu rajin
membaca Kitab Suci. Prodiakon hendaknya membaca Kitab Suci setiap hari
sabda Allah dalam Kitab Suci dapat membantu prodiakon sebagai manusia
yang hidup dari sabda Allah. Kehidupan rohani akan semakin tumbuh dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
hidup dengan kuat apabila prodiakon juga memiliki doa devosi yang teratur
dan sungguh dijalani dengan gembira. Dari pengalaman tradisi hidup rohani,
6. Hidup berbagi dan peduli, khususnya pada mereka yang miskin dan lemah
berbagi sebab Perayaan Ekaristi adalah misteri hidup Allah yang dibagikan.
orang yang miskin dan lemah itu ialah mereka yang tidak mempunyai apa-apa
untuk membalas jasa prodiakon yang telah datang dan mengirim komuni
kepada mereka. Godaan besar bagi para prodiakon ialah pilih-pilih dalam
berisi uang, ia perlu sungguh waspada pada kecenderungan hati yang ingin
lebih memilih umat yang “punya” daripada yang “tidak punya”. Kemurahan
pelayan umat Allah, termasuk para prodiakon sebab hidup kita ini sendiri
hanya anugerah oleh kemurahan hati Allah sendiri. Terutama kepada mereka
yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir, perhatian kita mesti lebih besar lagi
35
sering lalai atau melupakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang
sendiri.
Pada bagian terakhir bab ini penulis akan menjelaskan pengaruh hidup doa
manusia. Hidup rohani yang menjalin hubungan dengan Tuhan. Doa dapat
membantu manusia untuk dapat menjalin hubungan dengan Tuhan. Maka doa
dengan terus menerus berdoa maka kebutuhan rohaninya akan merasa terpenuhi,
imannya semakin berkembang dan menjalin relasi yang baik dengan Tuhan dan
Darminta (1982: 49) menguraikan bahwa doa sebagai ungkapan normal dari
cinta manusia dalam hadirat Allah, tetapi tidak cukup untuk kehidupan rohani
saja, namun yang lebih penting ialah melaksanakan dengan penuh cinta kehendak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kebutuhan pokok hidup iman, harapan, dan cinta manusia dapat terpenuhi. Dari
segi hubungan antar pribadi kerinduan untuk bertemu dengan Allah dilihat
menyapa Allah. Hidup prodiakon akan menjadi tenang dan damai setelah
akan terjalin dengan baik karena selalu dinaungi Roh Kudus dalam doa-doanya.
karena Roh Kudus senantiasa menaungi kehidupannya. Tutur kata prodiakon yang
telah terbiasa rajin berdoa akan terasa berbeda, setiap ucapannya akan memotivasi
prodiakon yang telah membiasakan diri untuk rajin berdoa setiap hari dapat
dalam hidup sehari-hari. Kedekatan dengan Tuhan dapat dilakukan oleh manusia
melalui doa, semakin rajin dan khusuk ketika berdoa maka Tuhan selalu
menyertai setiap hidupnya. Persatuan mesra dengan Kristus itu dalam Gereja
beriman, terutama dengan keikutsertaan aktif dalam liturgi suci. Upaya-upaya itu
BAB III
Bab III ini merupakan jawaban dari rumusan masalah kedua mengenai
Pada bab sebelumnya penulis telah menjelaskan tentang pengertian hidup doa,
Untuk mengetahui sejauh mana hidup doa prodiakon dan dampaknya bagi
gambaran umum Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu serta Stasi Yohanes
Chrisostomus Pojok yang meliputi sejarah paroki dan stasi, letak geografis,
jumlah umat, visi, misi, situasi sosial ekonomi dan kehidupan umat beriman.
38
memperoleh hasil mengenai seberapa jauh hidup doa seorang prodiakon dan
kesimpulan dari hasil penelitian yang berguna untuk menyusun dan melanjutkan
bab berikutnya.
Pada bagian ini penulis ingin memaparkan sejarah singkat Paroki Klepu
tahun 2017 yang disusun oleh Tim Buku Kenangan Paroki Santo Petrus dan
Paulus Klepu 2017. Para misionaris Jesuit yang sebagian besar berkebangsaan
Pastor Fransikus Strater, SJ. (Romo Strater) datang ke Indonesia pada tahun 1918
dikelola olah misionaris Jesuit, sehingga Klepu dan sekitarnya masih manjadi
Buku kenangan Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu tahun 2017
dengan peka membaca situasi sosial di masa itu dengan tujuan mengentaskan
Penyebaran agama Katolik yang disertai inkulturasi ini sangat berpengaruh pada
39
Buku Kenangan Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu tahun 2017
menyatakan bahwa gereja baru yang terletak di Klepu diberkati Vikaris Apostolik
Batavia, Mgr. Van Wilkens, SJ pada tanggal 25 Agustus 1929 dengan nama Santo
pelindung Santo Petrus dan Paulus yang diperingati pada setiap 26 Juni. Pada
disebelah barat gereja lama dan pembangunan dimulai pada tahun 1951. Tanggal
23 Agustus 1953, gereja baru ini diberkati oleh uskup Mgr. Soegijapranata, SJ.
Klepu yang kemudian menjadi SMP Kanisius Klepu. Romo Van Wurkens
bertugas sampai tahun 1955 dan digantikan oleh romo Hardaparmoko, SJ yang
Hardaparmoko, SJ dikenal sebagai bapak pendiri Paroki Klepu dan pada tahun
1955 Stasi Klepu-Ngijon resmi menjadi Paroki Klepu. Tahun 1960 romo
Buku Kenangan Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu tahun 2017
oleh Romo I.M. Haryadi, Pr bekas pastor militer yang baru saja bertugas bersama
pasukan Garuda. Romo Haryadi adalah romo Projo pertama yang bertugas di
paroki Klepu. H.A.M. Taks, SJ seorang romo berkebangsaan Belanda yang datang
menggantikan romo Haryadi setelah dua tahun bertugas di Klepu. Romo Taks, SJ
bertugas di Klepu dari tahun 1964 sampai 1975. Langkah awal yang dilakukan
romo Taks yaitu pendataan umat di setiap Stasi yang kemudian diubah menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kring yang bertanggung jawab kepada pengurus PHP (Pengurus Harian Paroki).
Umat didorong untuk lebih produktif dengan pendampingan para peternak ayam
dan pengelolaan koperasi simpan pinjam. Tidak adanya sarana kesehatan yang
mamadai juga mambuat romo Taks menjadi pelopor berdirinya Poliklinik Panti
Buku Kenangan Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu tahun 2017
mengatakan bahwa pada tahun 1967 jumlah babtisan di gereja Klepu meningkat
tajam yaitu lebih dari 1000 orang yang bersedia dibabtis. Tahun 1980, kapel Pojok
ditingkatkan statusnya menjadi gereja Pojok. Tahun 1986 di Jitar didirikan tempat
Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu secara geografis merupakan Paroki
Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu meliputi batas antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Paroki Santa Theresia Lisieux Boro dan Paroki
lingkungan. Umat yang berkembang tersebut tidak hanya berada di gereja Santo
Petrus dan Paulus Klepu tetapi juga berada di kapel-kapel lingkungan. Pada
lingkungan. Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu terdiri dari 83 lingkungan
dengan 10 wilayah dan 1 stasi dengan jumlah umat sekitar 9129 orang.
a. Visi
Umat Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu dalam bimbingan Roh Kudus
42
b. Misi
mereka dalam proses pelayanan. Umat diajak untuk saling menghargai dan
43
yang sejahtera.
Pada bagian ini penulis akan memaparkan mengenai gambaran umum umat
di stasi Pojok berdasarkan Buku Kenangan Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu
dan wawancara dengan Ketua stasi Pojok pada tanggal 19 Juni 2017. Stasi Pojok
merupakan bagian dari paroki Klepu yang mengalami perkembangan yang sangat
pesat dari segi jumlah umat, kegiatan Gereja maupun pembangunan di gereja
stasi. Ketua stasi Pojok memberikan informasi kepada penulis bahwa stasi Pojok
ingin berpisah dengan paroki Klepu dan hendak mendirikan paroki sendiri. Umat
di stasi pun semakin aktif terlibat dalam kegiatan menggereja dan mendukung
44
Buku Kenangan 75 tahun Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Pojok
menjelaskan bahwa pada tanggal 29 Juni 1980 dirayakan pesta emas Gereja Santo
Petrus dan Paulus Klepu dan tanggal 30 September 1986 Mgr. Julius
Yohanes Chrisostomus Pojok adalah stasi di paroki Santo Patrus dan Paulus
Klepu Yogyakarta. Umat di stasi Pojok sekitar 2200 orang dengan jumlah KK
sekitar 700 KK dari keseluruhan umat di paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu
Stasi Pojok saat ini terdiri dari 20 lingkungan yaitu: Antonius Kwayuhan,
Hilarius Badran, Tarsisius Dukuhan, Maria Tak Bernoda Pakelan, Patrus Brajan,
Theresia Kliran Wetan, Agustina Blimbingan, Maria Bunda Hati Kudus Bontitan,
Mikael Sawo.
pencaharian sebagai buruh tani. Kehidupan umat terjalin dengan baik, hal ini juga
didukung oleh kegiatan kerohanian yang diikuti oleh anak-anak, remaja dan
kesepuhan. Kegiatan tersebut antara lain: gotong royong yang diadakan setiap hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Minggu baik di gereja stasi maupun di lingkungan, PIA, PIR, dan lain-lain. Situasi
dan umat saling membantu satu sama lain. Umat di stasi Pojok tidak pernah
persaudaraan yang kuat antara satu keluarga dengan keluarga yang lain, bahkan
2011. Dalam perayaan Ekaristi ulang tahun ini, sekaligus juga dibuka Kapel
Adorasi Ekaristi Abadi yang ketiga di paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu.
Perayaan Ekaristi ini merupakan perayaan yang sangat meriah dan membuat
kenangan yang indah bagi umat di stasi karena telah didirikan Kapel Adorasi,
sehingga umat mendapatkan fasilitas untuk berdoa dengan khusuk. Umat di stasi
semakin rajin berdoa setelah didirikan kapel adorsi, bahkan mereka membuat
jadwal piket untuk menjadi kapel adorasi. Perayaan Ekaristi ini dihadiri oleh umat
sekitar 700 orang. Katekese bagi calon komuni pertama dan ketekese bagi calon
Minggir.
Penulis mengamati dan ikut terlibat dalam kegiatan doa di lingkungan yang
telah berjalan dengan baik dan kebanyakan yang hadir pada saat itu adalah orang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
orang tua. Muda-mudi di stasi Pojok kurang berminat mengikuti doa rutin di
lingkungan, tetapi mereka terlibat aktif dalam kegiatan OMK di stasi maupun
atau OMK merasa bosan untuk mengikutinya. Terkadang juga masih ada orang
tua yang belum mendukung anaknya untuk terlibat aktif dalam kegiatan
menggereja.
Berdasarkan wawancara dengan ketua stasi Pojok pada tanggal 18 Juni 2017
prodiakon yang ada di stasi Pojok. Prodiakon di stasi Pojok kebanyakan bermata
tugasnya sebagai pelayan sangat terbatas. Hal tersebut nampak saat memimpin
47
prodiakonnya kreatif dan memiliki pengatahuan yang luas dalam memimpin doa,
sehingga umat dapat menangkap inti dari renungan yang dibawakan oleh
prodiakon tersebut.
1. Latar Belakang
membantu imam paroki dalam melayani iman umatnya. Prodiakon yang telah
dipilih oleh umat mendapatkan kepercayaan dari umat untuk melayani mereka.
yang baik dan kemantapan imannya. Umat tidak akan memilih prodiakon yang
terbuka dan percaya akan pelayanan prodiakon. Pelayanan prodiakon tidak hanya
mendekatkan diri kepada Tuhan, tentunya prodiakon harus rajin berdoa. Doa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dimaksud bukan hanya sekedar doa makan, doa tidur, atau doa di gereja, tetapi
permohonan. Prodiakon yang telah membiasakan diri untuk rajin berdoa akan
selalu didampingi Roh Kudus dalam semua karyanya saat melayani umat
Menurut wawancara kepada ketua stasi Pojok pada tanggal 18 Juni 2017,
terdapat beberapa di antara mereka yang masih butuh bimbingan dan pengetahuan
kesan pribadi penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Penulis telah mengamati
ibadat doa di lingkungan, ibadat syukuran, ibadat memule, dan kegiatan yang
lainnya. Banyak di antara mereka yang masih perlu memahami secara penuh
Prodiakon masih berpatokan pada buku panduan ibadat saat memimpin doa,
sehingga umat merasa bosan dan ngantuk. Sebagian dari prodiakon masih belum
terlalu bisa menafsirkan isi dari bacaan Kitab Suci, sehingga mereka kesulitan
untuk mengambil inti dari Kitab Suci untuk dimaknai pada kehidupan sehari-hari.
Mereka yang menjadi prodiakon pun masih perlu meningkatkan hidup doa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Tujuan Penelitian
prodiakon.
3. Definisi Operasional
a. Doa
KGK (1993, 643) menjelaskan bahwa “doa adalah pengangkatan jiwa kepada
Tuhan, atau permohonan dalam hati kepada Tuhan demi hal-hal yang baik.”
b. Spiritualitas prodiakon
mengembangkan iman, harapan, dan kasih pada pelayanan kepada Tuhan Yesus
50
4. Jenis Penelitian
dikumpulkan berupa kata-kata yang memberi gambaran mengenai hidup doa dan
diambil kesimpulan.
bahwa penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
meneliti suatu kejadian atau peristiwa yang telah ada dengan melihat faktor-faktor
5. Instrumen Penelitian
penelitian yang dicari. Kuesioner dalam penelitian ini ditujukan kepada para
51
prodiakon.
teknik purposive sampling, yaitu tehnik pengambilan sampel sumber data dengan
oleh ketua prodiakon sebanyak 20 orang. Kriteria responden yang dipilih oleh
ketua prodiakon meliputi: yang bisa dijumpai di rumah, jarak rumah yang
pada kuesioner.
8. Variabel Penelitian
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
52
9. Kisi-kisi
Tabel 1
Kisi-kisi kuesioner
doa.
doanya.
memimpin doa.
kehidupan prodiakon.
53
berkatekese.
mengembangkan spiritualitas
diungkapkan.
kebutuhan umat.
Jumlah 20
Yohanes Chrisostomus Pojok Paroki St. Petrus dan Paulus Klepu. Penelitian
dengan cara membagi jumlah prodiakon yang memilih alternatif jawaban tertentu
P = Presentase
54
responden, dan kuesioner yang sudah penulis bagikan semua kembali dengan
jumlah yang sama. Penulis mendapatkan bantuan dari ketua prodiakon untuk
Pada bagian ini, penulis akan menunjukan seberapa pengaruh hidup doa dan
a. Variabel 1
Tabel 2
Variabel 1 : Hidup Doa
N = 20
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya memahami makna dari setiap doa 8 12 0 0
yang saya ungkapkan kepada Bapa. 40% 60%
2 Saya menyadari pentingnya peran doa di 11 9 0 0
dalam kehidupan ini. 55% 45%
3 Saya setiap hari rutin meluangkan waktu 3 6 11 0
untuk berdoa bersama keluarga. 15% 30% 55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
memahami makna dari doa yang diungkapkan kepada Bapa memperoleh jawaban
sangat setuju 40% atau setara 8 orang, sedangkan 60% atau setara 12 orang lainnya
menjawab setuju, sehingga dengan hasil tersebut dapat dikatakan para prodiakon
55% atau setara 11 orang menjawab sangat setuju, sedangkan 45% atau setara 9
dianggap sangat penting dalam kehidupan para prodiakon karena tidak ada yang
memilih tidak setuju atau sangat tidak setuju dari analisis data yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
untuk berdoa bersama keluarga terdapat jawaban 15% atau setara 3 orang
menjawab sangat setuju, 30% atau setara 6 orang menjawab setuju, dan 55% atau
setara 11 orang menjawab tidak setuju. Melihat dari hasil data tersebut, penulis
mendapatkan gambaran bahwa sebagian besar dari mereka tidak dapat meluangkan
waktu untuk berdoa bersama keluarganya. Hal tersebut disebabkan oleh macam-
macam kesibukan dari prodiakon, misalnya sibuk mencari nafkah buat mencukupi
kebutuhan hidup keluarganya, namun sebagian kecil telah sering melakukan doa
bersama keluarganya.
kehidupan doa keluarganya terdapat jawaban 50% atau setara 10 orang menjawab
setuju, 30% atau setara 6 orang menjawab tidak setuju dan 20% menjawab sangat
tidak setuju. Berdasarkan data yang ada, penulis berpendapat bahwa 10 orang telah
Pernyataan kelima mengenai prodiakon yang hanya mampu berdoa secara lisan
mendapatkan jawaban 20% atau setara 4 orang menjawab sangat setuju, 35% atau
setara 7 orang menjawab setuju, 25% atau setara 5 orang menjawab tidak setuju,
dan 20% atau setara 4 orang menjawab sangat tidak setuju. Dengan data tersebut
penulis mendapat gambaran bahwa 11 orang telah mampu melakukan doa secara
lisan dan 9 orang belum mampu melakukan doa secara lisan dikarenakan
57
apabila tidak berdoa dengan cara meditasi mendapatkan jawaban 20% atau setara 4
orang menjawab setuju, 60% atau setara 12 orang menjawab tidak setuju, dan 20%
atau setara 4 orang menjawab sangat tidak setuju. Melihat hasil dari data tersebut,
dengan cara meditasi melainkan dengan bentuk-bentuk doa lainnya dan 4 orang
batin karena susah untuk mencari sausana hening mendapatkan jawaban 10% atau
setara 2 orang menjawab sangat setuju, 20% atau setara 4 orang menjawab setuju,
45% atau setara 9 orang menjawab tidak setuju, dan 25% atau setara 5 orang
menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil data yang ada, peneliti mendapatkan
gambaran bahwa 14 orang mampu melakukan doa batin meskipun dalam suasana
keramaian sedangkan 6 orang hanya mampu melakukan doa hening di tempat yang
hening.
daripada permohonan dalam isi doanya mendapatkan jawaban 20% atau setara 4
orang menjawab sangat setuju, 45% atau setara 9 orang menjawab setuju, 20%
atau setara 4 orang menjawab tidak setuju, dan 15% atau seetara 3 orang menjawab
58
setuju, 25% atau setara 5 orang menjawab setuju, 40% atau setara 8 orang
menjawab tidak setuju, dan 20% atau setara 4 orang menjawab sangat tidak setuju.
Dengan data tersebut penulis mendapat gambaran bahwa 8 orang telah terbiasa
permohonan, mungkin karena mereka lebih memilih doa syukur atau doa
mendapatkan jawaban 10% atau setara 2 orang menjawab sangat setuju, 40% atau
setara 8 orang menjawab setuju, 35% atau setara 7 orang menjawab tidak setuju,
dan 15% atau setara 3 orang menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil dari
melakukan doa pujian dan 10 orang jarang melakukan doa pujian melainkan
mereka lebih memilih isi doa lainnya misalnya doa berkat, penyembahan,
59
b. Variabel 2
Tabel 3
Variabel 2 : Dampaknya terhadap Perkembangan Spiritualitas
N = 20
No Pernyataan SS S TS STS
11 Melalui doa, saya tidak merasa bosan 8 9 3 0
untuk memimpin ibadat di 40% 45% 15%
lingkungan meskipun yang hadir
hanya sedikit.
12 Melalui doa, saya selalu 0 8 7 5
mendahulukan tugas di gereja 40% 35% 25%
daripada kepentingan di rumah.
13 Melalui doa, saya mampu menjalin 11 7 2 0
relasi dengan baik di dalam keluarga 55% 35% 10%
maupun di masyarakat.
14 Melalui doa, saya selalu sabar dan 7 13 0 0
tabah saat menghadapi masalah 35% 65%
dalam kehidupan.
15 Melalui bentuk doa yang saya 6 10 4 0
lakukan, saya merasa tidak kecil hati 30% 50% 20%
apabila pelayanan saya tidak
ditanggapi oleh umat.
16 Melalui bentuk doa, saya mampu 4 11 5 0
memotivasi umat untuk semakin rajin 20% 55% 25%
ke gereja.
17 Melalui doa, saya merasakan 4 7 9 0
kehadiran Roh Kudus yang 20% 35% 45%
menjadikan saya semakin yakin akan
panggilan saya sebagai pewarta.
18 Melalui doa, saya mampu 7 13 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
lingkungan meskipun umat yang hadir sedikit mendapatkan jawaban 40% atau
setara 8 orang menjawab sangat setuju, 45% atau setara 9 orang memilih setuju,
dan 15% atau setara 3 orang memilih tidak setuju. Dengan data tersebut penulis
memimpin ibadat di lingkungan meskipun yang hadir hanya sedikit. Tindakan ini
merupakan dampak positif dari doa yang mereka ungkapkan kepada Allah,
sedangkan 3 orang yang memilih tidak setuju belum mendapatkan pengaruh dari
setiap doanya.
orang memilih setuju, 35% atau setara 7 orang memilih tidak setuju, dan 25% atau
setara 5 orang memilih sangat tidak setuju. Melalui data yang telah diperoleh,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dengan baik dalam keluarga maupun masyarakat mendapatkan jawaban 55% atau
setara 11 orang memilih sangat setuju, 35% atau setara 7 orang memilih setuju,
dan 10% atau setara 2 orang memilih tidak setuju. Dengan data ini penulis
Pernyataan pada nomor 14 mengenai prodiakon yang selalu sabar dan tabah
saat menghadapi masalah mendapatkan jawaban 35% atau setara 7 orang memilih
sangat setuju, dan 65% atau setara 13 orang memilih sangat setuju. Dari hasil data
Pernyataan pada nomor 15 mengenai prodiakon yang tidak kecil hati apabila
setara 6 orang memilih sangat setuju, 50% atau setara 10 orang memilih setuju
dan 20% atau setara 4 orang memilih tidak setuju. Dengan data ini penulis
sehingga mereka tidak kecil hati apabila pelayanannya tidak diterima oleh umat
dan 4 orang masih merasa kecil hati bila pelayanannya diterima oleh umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
untuk rajin ke gereja mendapatkan jawaban rata-rata 20% atau setara 4 orang
memilih sangat setuju, 55% atau setara 11 orang memilih setuju, dan 25% atau
setara 5 orang memilih tidak setuju. Berdasarkan data tersebut penulis mendapat
gambaran bahwa 15 orang prodiakon telah mampu mengajak umat untuk semakin
orang memilih sangat setuju, 35% atau setara 7 orang memilih setuju, dan 45%
atau setara 9 orang memilih tidak setuju. Dari data tersebut, penulis mendapat
pewarta dan 9 orang lainnya masih belum merasakan peran dari doa yang mampu
gembira.
jawaban rata-rata 35% atau setara 7 orang memilih sangat setuju, dan 65% atau
setara 13 orang memilih setuju. Dengan data ini penulis mendapat gambaran
yang dengan sangat yakin dengan sepenuh hati menjawab sangat setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Pernyataan pada nomor 19 mengenai prodiakon yang tidak pandang bulu saat
memilih sangat setuju, 55% atau setara 11 orang memilih setuju. Berdasarkan data
setara 5 orang memilih sangat setuju, 65% atau setara 13 orang memilih setuju,
dan 10% atau setara 2 orang memilih tidak setuju. Dengan data tersebut penulis
saat melayani umatnya dan 2 orang ini tidak merasakan berkat dari setiap doa
Pembahasan hasil penelitian ini berdasarkan data dari laporan hasil penelitian,
memperoleh gambaran sejauh mana hidup doa seorang prodiakon dan mengetahui
64
prodiakon di stasi St. Yohanes Chrisostomus Pojok Paroki St. Petrus dan Paulus
Klepu. Dengan hasil tersebut penulis dapat membedakan prodiakon yang mampu
Allah sebagai Bapa. Allah sebagai Bapa memperlihatkan kedekatan relasi dengan
pengenalan akan pribadi Allah sebagai Bapa sekaligus mendorong manusia untuk
menerima, dan mencintai. Pada tabel 2 penyataan nomor 3 nampak jelas bahwa
maupun dalam keluarga mereka, karena hasil dari data terdapat 55% prodiakon
memilih tidak setuju dengan pernyataan “saya setiap hari rutin meluangkan waktu
mereka, namun sisanya yang terdiri dari 30% yang memilih tidak setuju dan 20%
memilih sangat tidak setuju untuk memperhatikan kehidupan doa pada keluarga
mereka. Hal tersebut terjadi karena mereka sibuk dengan pekerjaannya sehingga
65
KGK (2722) mengungkapkan bahwa doa lisan itu berbentuk kata-kata, baik
yang dipikirkan maupun yang diucapkan. Tetapi yang terpenting bahwa hati
manusia sungguh hadir di depan Tuhan. Bentuk doa lisan ini sangat sederhana
digunakan manusia. Kebanyakan orang mampu berdoa secara lisan. Namun 25%
prodiakon memilih tidak setuju bahwa ia hanya mampu berdoa secara lisan, dan
20% prodiakon memilih sangat tidak setuju (pernyataan 15). Hasil ini
doa lisan saja, mereka mampu berdoa dengan cara lainnya seperti meditasi.
Sedangkan 20% prodiakon memilih sangat setuju dan 35% prodiakon memilih
setuju bahwa mereka hanya mampu berdoa secara lisan saja. Bentuk-bentuk doa
kebanyakan orang hanya mampu berdoa secara lisan saja. Sedangkan bentuk doa
seperti meditasi dapat membuat doa menjadi lebih mendalam dan mampu
meminta kepada Allah supaya rencana-Nya dapat terlaksana. Isi dari doa yang
salah satunya adalah doa permohonan sering kali dipakai oleh manusia untuk
permasalahan dalam kehidupan. Terdapat 40% jawaban tidak setuju dan 20%
Dengan hasil tersebut penulis mendapat gambaran bahwa sebagian besar dari
mereka tidak terlalu sering memohon keselamatan dari Allah. Doa permohonan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dengan berdoa seseorang akan merasakan ketenangan hati serta keyakinan bahwa
Allah selalu menyertai setiap langkah yang akan dilakukan, memiliki pola hidup
yang lebih terarah, dan mampu memaknai pengalaman hidupnya. Dari hasil
perlu meningkatkan hidup doa sehingga mampu menjadi contoh dalam keluarga
maupun umatnya (pernyataan 3 dan 4). Pengetahuan akan bentuk-bentuk doa serta
isi-isi doa harus lebih dipahami, supaya prodiakon lebih mudah dalam memimpin
Membiasakan untuk berdoa secara rutin dan khusuk memang bukan hal yang
mudah dan setiap orang memiliki kesibukan yang berbeda-beda. Hidup doa itu
sebenarnya berawal dari kemauan diri sendiri, apakah dirinya itu ingin lebih
mendekatkan diri kepada Allah atau sibuk dengan hal duniawi (pernyataan 12,
tabel 3). Dari penelitian ini juga, penulis ingin memperoleh gambaran hidup doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Chrisostomus Pojok.
Menurut hasil penelitian, prodiakon stasi Pojok belum memiliki hidup doa
yang mampu mendekatkan diri dan menerima Allah yang menaungi seluruh
hidupnya (pernyataan nomor 3,4,5,9,10,12, dan 17). Dari hasil penelitian, penulis
buah doa yang telah diungkapkannya kepada Allah, karena 35% prodiakon
memilih tidak setuju dan 25% sangat tidak setuju dengan pernyataan mengenai
dengan semangat yang mereka dapatkan dari rutinitas doa sehari-hari. Ini terlihat
Berdasarkan data pada pernyataan 14 terdapat jawaban sangat setuju 35% dan
setuju 65% mengenai prodiakon telah merasakan dampak dari doa yang mampu
membuat ia selalu sabar dan tabah saat menghadapi masalah dalam kehidupan.
Hal ini menunjukkan bahwa prodiakon mendapatkan jawaban dari doa yang ia
30% dan setuju 50% mengenai bentuk-bentuk prodiakon yang tidak berkecil hati
apabila pelayanannya tidak ditanggapi oleh umatnya dan juga terdapat 20%
prodiakon yang tidak setuju. Dengan hasil tersebut, bentuk-bentuk doa telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
membuat sebagian besar prodiakon tidak kecil hati jika pelayanannya tidak
menunjuk bentuk kehidupan rohani yang dilandasi oleh bimibingan Roh Kudus
melalui Roh Kudus. Dalam melayani umat, spiritualitas prodiakon harus lebih
ditingkatkan. Prodiakon yang telah memiliki spiritualitas yang sangat kuat, dapat
menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati, sehingga umat akan lebih mudah
memahami pewartaan iman yang diberikan oleh prodiakon. Doa memiliki peran
yang sangat penting bagi prodiakon untuk meningkatkan spiritualitas. Doa dapat
membawa manusia menjadi lebih dekat dengan Allah karena dengan doa manusia
Berdasarkan penelitian ada 20% menyatakan sangat setuju dan 35% setuju
menjadikannya semakin yakin akan panggilan sebagai pewarta, namun 45% tidak
setuju (pernyataan 17). Dari hasil tersebut, lebih banyak yang belum menyadari
sabda Allah. Siswata (1991: 20-21) berpendapat bahwa prodiakon paroki juga
dipilih dan diangkat untuk melakukan tugas yang diberikan pastor Paroki,
dan lain sebagainya. Jelas bahwa prodiakon paroki diharapkan memiliki semangat
resikonya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan penelitian ada 45% menyatakan sangat setuju dan 55% setuju
bahwa Tuhan telah menjadikan mereka sebagai prodiakon yang tidak pandang
bulu saat melakukan pelayanan (pernyataan 19). Hasil tersebut menyatakan bahwa
penelitian ada 25% menyatakan sangat setuju dan 65% setuju bahwa prodiakon
tidak pernah mengharapkan imbalan saat melayani umat, namun terdapat 10%
yang masih mengharapkan imbalan (pernyataan 20). Dengan hasil ini, ternyata
ialah banyaknya hal yang harus dikorbankan. Hal ini tidak lepas dari kenyataan
pejabat sipil atau sebagai guru. Para prodiakon paroki tidak memperoleh gaji atau
honor. Selain tidak mendapatkan honor, seorang prodiakon tidak mengenal lelah
tulus dan ihklas mempersembahkan tenaga, waktu, dan pikirannya untuk melayani
Prodiakon sangat perlu membiasakan diri untuk rajin berdoa setiap hari. Doa
rohaninya selalu dinaungi oleh Roh Kudus. Hidup kerohanian prodiakon akan
mempermudah dalam mewartakan Injil kepada umatnya. Doa juga dapat membuat
kehidupan keluarga mereka semakin harmonis dan dapat menjalin relasi dengan
70
3. Kesimpulan Penelitian
menjadi lebih tahu tingkat pemahaman tentang hidup doa dan pelaksanaannya.
kurang rutin berdoa bersama keluarga serta kurang memperhatikan kehidupan doa
dalam keluarga, kemudian prodiakon hanya memahami doa secara lisan saja, serta
tentang unsur doa dan bentuk-bentuk doa, sehingga prodiakon mampu lebih
umat. Rutinitas doa yang dilakukan prodiakon masih belum dapat menyadarkan
mereka bahwa menjadi prodiakon paroki adalah panggilan dari Allah. Hanya
sedikit dari mereka yang menjadi prodiakon berdasarkan keinginannya sendiri dan
sisanya menjabat sebagai prodiakon paroki hanya dipilih oleh umat saja. Beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
diantara mereka juga masih ada yang mengharapkan imbalan saat melaksanakan
hasil penelitian yang telah dijawab oleh prodiakon. Doa yang dilakukan secara
Namun hanya beberapa diantara prodiakon yang mampu menyadari hal tersebut
[tebel 3 (pernyataan 14, 16, 18, dan 19)]. Mungkin karena perbedaan pendidikan
paroki dituntut untuk dapat membiasakan diri untuk berdoa, agar mampu
prodiakon tidak akan pernah merasakan kekosongan hati saat melayani kebutuhan
iman umatnya. Prodiakon akan selalu dituntun oleh Roh Kudus pada saat
menjalankan tugasnya.
Dari hasil penelitian, prodiakon di stasi Pojok belum menerapkan hidup doa
di dalam kesehariannya bahkan masih ada beberapa dari mereka yang masih
BAB IV
Pada bab III telah dibahas mengenai gambaran hidup doa prodiakon di
pelayanannya dan juga ada di antara mereka yang tidak begitu memperhatikan
perkembangan doa dalam keluarga mereka. Sebagai tindak lanjut dari hasil
stasi St. Yohanes Chrisostomu Pojok paroki St. Petrus dan Paulus Klepu
Yogyakarta.
Bab IV ini merupakan tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang telah
hidup doa dan spiritualitas prodiakon di stasi Pojok. Bab ini terdiri dari dua
bagian. Bagian pertama menjelaskan pemikiran dasar kegiatan dan bagian kedua
73
memahami makna dari hidup doa dan merasakan dampaknya dalam kehidupan
ucapan, pikiran, serta tindakannya dan prodiakon juga selalu sabar dan tabah saat
doa di lingkungan umat sering merasa bosan dengan metode pelayanan yang
belum yakin terhadap panggilannya sebagai seorang pelayan dan mereka hanya
menjalankan tugasnya sebagai prodiakon paroki karena telah dipilih oleh umat
sekedar doa pada saat hendak makan, atau setelah makan, saat tidur, maupun di
gereja saja yang harus diperhatikan, namun unsur dan bentuk-bentuk doa juga
74
mengenai unsur dan bentuk doa, maka prodiakon perlu belajar untuk memahami
unsur dan bentuk doa. Untuk itu penulis mengusulkan program pelatihan dan
Para prodiakon memiliki jadwal petemuan rutin satu bulan sekali, dan
pelatihan dan pembekalan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, karena
dalam empat kali pertemuan. Model yang digunakan pada saat kegiatan adalah
sharing pengalaman hidup yang dibuat santai tapi serius agar tujuan dari
Pojok membutuhkan persiapan yang matang supaya dapat terlaksana dengan baik
75
Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok paroki Santo Petrus dan Pulus Klepu
Yogyakarta. Pembekalan ini akan dilaksanakan dalam dua bulan, dimana satu
bulan terdapat dua kali pertemuan dan penulis memilih hari Minggu karena
pertemuan dibutuhkan waktu selama dua jam agar tujuan dari kegiatan
pembekalan ini dapat tercapai. Kegiatan pembekalan ini akan dilaksanakan oleh
penulis dan dibantu oleh ketua prodiakon stasi Pojok. Setiap pertemuan akan
2. Sub Tema:
Pelayanan
pada prodiakon dan sekaligus judul skripsi. Tema ini masih sangat relevan
dengan situasi prodiakon yang saat ini mengalami kerentanan dalam hal
76
untuk menyadari bahwa doa mempunyai peran yang sangat penting dalam
terutama dalam hal pelayan iman. Tema ini akan diolah dalam bentuk
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
a. Pemikiran Dasar
sepenuh hati. Melalui refleksi dan sharing, peserta diajak untuk semakin
Gereja Katolik.
prodiakon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Doa Pembukaan
Pendamping: Marilah kita hening sejenak untuk menyiapkan hati, pikiran dan
prodiakon duduk dengan posisi yang nyaman, kita mohon kehadiran Roh
Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami mengucap syukur kepadaMu karena
berkat yang berkelimpahan selalu menaungi di setiap hidup kami. Kami juga
berkatilah kegiatan pada hari ini, supaya kami semakin diperkaya akan
paroki. Utuslah Roh KudusMu untuk selalu menyertai kami dalam melayani
bentuk doa Gereja Katolik dan penghayatannya dalam hidup doa sebagai
umat beriman.
informasi
83
Langkah-langkah:
disiapkan.
Pertanyaan:
1. Apakah anda merasa berdoa itu beguna bagi hidup anda? Jelaskan
alasannya!
2. Bentuk-bentuk doa seperti apa yang telah anda ketahui dan sudah lakukan
3. Dari berbagai isi doa dalam Gereja Katolik, manakah isi doa yang sering
4. Bagaimana cara anda berdoa? Apakah harus dalam suasana hening atau
tidak?
84
tentang hakekat doa, isi dan bentuk doa dalam Gereja Katolik untuk
Dalam lagu tersebut terdapat lirik yang sangat berkesan untuk direnungkan
kekuatan yang sangat luar biasa. Anak kecil yang tidak dapat melihat itu
untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dengan doa, kita dapat bersyukur serta
hubungan kita dengan Tuhan akan semakin dekat. Kita harus memperhatikan
untuk merangkai kata-kata yang akan kita ungkapkan dalam doa, serta kita
mengerti maksud dan tujuan dari isi doa yang akan diungkapkan kepada Allah.
1. Hakekat Doa
Dalam KGK (1993, 643-645) terdapat beberapa penjelasan tentang doa yang
Sebagai anugerah dari Allah, doa bisa dikatakan rahmat Allah yang meresap
masuk ke dalam hati. Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
permohonan dalam hati kepada Tuhan demi hal-hal yang baik. Pengangkatan
kelemahan dirinya kepada Allah. Doa yang manusia ungkapkan kepada Allah
benar-benar dari hati yang paling dalam, bukan semata-mata yang terlintas di
pikiran saja.
tersebut dapat dijumpai di dalam hati manusia. Roh Kudus yang membantu
manusia untuk dapat menyadari akan janji-janji Allah. Kitab Suci merupakan
sarana yang dapat dipakai untuk mengetahui makna dari perjanjian Allah.
surga. Apabila hati manusia itu jauh dari Allah, maka doa yang dicuapkan
Kristus. Doa yang diungkapkan dengan ketulusan hati dapat mengarahkan diri
sepenuhnya kepada Bapa (KGK 2564). Dalam doa tentunya manusia selalu
mohon bimbingan dan arahan dari Bapa baik itu keselamatan maupun mohon
penyertaan. Pusat dari doa perjanjian itu sendiri sebenarnya mengarah pada
hati, karena dengan hati manusia dapat menyadari hadirnya Allah dalam
hidupnya.
86
KGK (2569) menyatakan dalam Perjanjian Baru, doa adalah hubungan yang
hidup antara anak-anak Allah dengan Bapanya yang tidak terhingga baiknya,
bersama Putera-Nya Yesus Kristus dan dengan Roh Kudus. Dengan demikian,
kehidupan doa berarti bahwa manusia selalu berada dalam hadirat Allah yang
kudus dan dalam persekutuan dengan Allah. Persekutuan hidup itu memang
Kristus.
Doa juga merupakan hubungan baik antara manusia dengan Allah. Ketika
seseorang rajin berdoa maka ia akan semakin dekat dan lebih mengenal
Tuhan. Rajin berdoa dapat membawa manusia ke hadirat Tuhan yang kudus,
mengimani Allah.
87
2. Isi Doa
kristen, pertemuan antara Allah dan manusia. Manusia harus menyadari serta
kepada-Nya. Dalam berkat ini terjadi hubungan timbal balik antara manusia
keadaan apapun.
Sang Pencipta. Sesuai dengan bunyi 10 perintah Allah nomor 1, yakni “Jangan
menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari
b) Doa Permohonan
88
Bapa Kami manusia dilatih untuk memahami makna dari doa permohonan
kepada Allah Bapa. Makna yang utama ialah memohon agar rencana
Allah. Sebab roh jahat selalu menginginkan manusia untuk menjauhi Allah.
hubungan manusia dengan Allah. Dalam doa permohonan yang paling penting
dilihat dalam doa seorang pemungut cukai: “Ya Allah, kasihanilah aku orang
c) Doa Syafaat
Doa syafaat adalah doa permohonan yang membuat doa kita serupa dengan
doa Yesus. Ia adalah Perantara satu-satunya pada Bapa untuk semua manusia.
Doa syafaat merupakan bagian dari doa permohonan melalui perantara Yesus.
Manusia sering mendengar pernyataan dalam Kitab Suci bahwa barang siapa
ingin pergi ke dalam Kerajaan Allah harus melalui Aku (Yesus). Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
harus melalui perantara Yesus. Selain melalui perantara Yesus, manusia juga
d) Doa Syukur
KGK (2637) menjelaskan ucapan syukur merupakan ciri khas doa di dalam
Gereja. Sesuai dengan sabda Yesus dalam Kitab Suci bahwa syukurilah
seluruh rahmat dari Allah yang telah manusia terima, karena Dia adalah
pencipta seluruh alam semesta. Sering kali manusia selalu tergoda oleh roh
jahat yang menjadikan diri merasa tidak puas dengan apa yang telah
didapatkannya dari Allah, baik itu hal duniawi maupun rohani. Doa syukur
merupakan hal dasar yang dapat manusia lakukan untuk melawan godaan akan
Tiap kejadian dan kebutuhan dapat menjadi kurban syukur. Doa syukur
yang dialami manusia. Setiap kejadian atau pengalaman yang dialami dalam
manusia perlu mensyukurinya lewat doa kepada Allah, karna berkat kuasa-
90
e) Doa pujian
Doa pujian adalah bentuk doa yang mengakui Allah secara paling langsung.
Doa pujian merupakan pengakuan akan kuasa Allah sebagai sang pencipta
alam semesta. Dalam agama manusia telah dijelaskan bahwa Allah adalah
selalu memuji keagungan Allah. Doa ini memandang Allah dalam diri-Nya
sebagai pribadi yang tak terjangkau, kekal, dan sumber segala sesuatu.
Melalui doa pujian, Roh Kudus mempersatukan diri dengan manusia untuk
Seluruh hidup manusia hanya ditujukan kepada Allah, karena Dialah yang
Ekaristi mencakup dan menyatakan semua bentuk doa ini. Perayaan Ekaristi
merupakan bentuk dari doa pujian ini, karena di dalam pelaksanaanya penuh
dengan pujian-pujian akan Allah sebagai Tri Tunggal Maha Kudus. Dalam
perayaan Ekaristi terdapat pujian terhadap Yesus Kristus yang rela disalib
91
3. Bentuk-bentuk Doa
kehidupan doa: doa lisan, doa renung, dan doa batin. Dari ketiga bentuk
berdoa tersebut, manusia dapat memilih sesuai apa yang menjadi kebutuhan
hidup doa. Namun dari ketiga doa tersebut semuanya menuntut ketenangan
hati.
- Doa Lisan
KGK (2722) mengungkapkan bahwa doa lisan itu berbentuk kata-kata, baik
yang dipikirkan maupun yang diucapkan. Tetapi yang terpenting bahwa hati
manusia sungguh hadir di depan Tuhan. Manusia sadar kepada siapa dia
permohonan manusia dan tentunya Allah tidak akan tinggal diam dengan apa
yang sudah disampaikannya melalui doa. Namun semua doa itu tidak
tergantung banyak atau sedikit manusia berbicara dalam doa tetapi lebih pada
KGK (2705) menjelaskan doa renung atau meditasi pada dasarnya sebagai
satu pencarian. Roh mencari agar manusia mengerti alasan dan cara kehidupan
Kristen, agar menyetujui dan menjawab apa yang dikehendaki Tuhan. Doa
92
untuk mengikuti Yesus Kristus. Doa ini adalah langkah pertama manusia
Doa renung atau meditasi ini merupakan doa dimana manusia dapat
mencoba menyadari akan kekuatan dan cinta kasih Allah, serta dapat
manusia akan mencari kerinduan hati yang selama ini belum pernah terwujud.
Dengan demikian manusia akan disadarkan pada perbuatan yang dirasa tidak
- Doa Batin
sabda Allah, dan mencintai Yesus tanpa banyak kata. Yesus mempersatukan
manusia dengan doa Kristus, sejauh dia mengikutsertakan Yesus dalam hati.
Doa batin juga merupakan penyerahan yang rendah hati diri manusia
seutuhnya kepada Bapa yang penuh cinta dalam persatuan yang semakin
Doa batin adalah persatuan dengan doa Yesus, sejauh doa itu membawa
oleh Gereja di dalam Ekaristi. Roh Kudus membuatnya menjadi hidup lagi
93
Doa ini bisa manusia lakukan dan rasakan ketika mengikuti perayaan Ekaristi.
mengenai materi yang belum jelas. Dengan adanya tanya jawab ini,
tujuan.
hari ini. Evaluasi dilakukan supaya tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai.
Dengan adanya evaluasi, pendamping dapat mengoreksi diri apabila masih ada
e. Penutup
hari ini serta mengajak peserta untuk menyantap hidangan yang telah
disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 5
Susunan Kegiatan Pembekalan
No Waktu Acara Petugas
Minggu
1 09.00-09.15 - Doa Pembuka Pendamping
- Perkenalan
- Mendengarkan mp3
2 09.15-11.00 - Sesi I: Hidup doa dalam kehidupan Pendamping
umat beriman Katolik
- Menonton video
- Refleksi dan sharing dalam
kelompok kecil dan besar
- Peneguhan dan tanya jawab meteri
3 11.00 - Penutupan dan snack Ketua prodiakon
Minggu
1 09.00-09.15 - Doa Pembuka Pendamping
- Penjelasan Tujuan Pertemuan
2 09.15-11.00 - Sesi II: Hidup doa untuk Pendamping
menggerakan orang lebih giat
melakukan pelayanan
- Menonton video singkat
- Refleksi dan sharing dalam
kelompok kecil maupun besar
- Peneguhan
3 11.00 - Penutupan dan snack Ketua prodiakon
Minggu
1 09.00-09.15 - Doa pembukaan Pendamping
- Penjelasan maksud dan tujuan
pertemuan
2 09.15-11.00 - Sesi III: Spiritualitas dalam diri Pendamping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
orang Katolik
- Sharing kelompok kecil dengan
panduan pertanyaan yang sudah
disiapkan.
- Diskusi dalam kelompok kecil.
- Mensharingkan dalam kelompok
besar, serta berbagi pengalaman
hidup mengenai spiritualitas
sebagai orang Katolik
3 11.00 - Penutupan dan snack Ketua Prodiakon
Minggu
1 09.00-09.15 - Doa pembukaan Pendamping
- Penjelasan maksud dan tujuan
pertemuan
2 09.15-11.00 - Sesi IV: Peran spiritualitas saat Pendamping
pelayanan prodiakon
- Menonton cuplikan video “Pedro
Calungsod”
- Diskusi dalam kelompok kecil
mengenai pesan dari video dengan
panduan pertanyaan yang telah
disiapkan.
- Sharing dalam kelompok kecil dan
dilanjutkan sharing dalam
kelompok besar.
3 11.00 - Penutup dan makan siang Ketua Prodiakon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
Bab ini terdiri dari dua bagian, bagian pertama merupakan kesimpulan dari
menyampaikan saran untuk beberapa pihak yang terkait mengenai apa yang
prodiakon.
A. Kesimpulan
dimaksudkan supaya hubungan Allah dan manusia tetap terjaga dengan baik.
pengalaman suka duka yang dialami manusia adalah rencana dari Allah dan
manusia hanya mampu menjalankan dan memohon kekuatan melalui doa yang
dimiliki akan semakin kuat dan Allah akan selalu menyertai manusia agar mampu
makna dari doa yang ia ungkapkan. Namun mereka masih perlu memperhatikan
kehidupan doa terutama di dalam keluarganya. Umat tidak hanya menilai hidup
rohani dari diri prodiakon saja, melainkan anggota keluarganya juga. Maka dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
itu prodiakon harus membangun iman dalam keluarga. Prodiakon juga belum
mengenal secara mendalam tentang unsur dan bentuk-bentuk doa dalam Gereja
sebagai upaya membantu prodiakon untuk memahami unsur dan bentuk doa
terlebih selama menjalan tugas sebagai prodiakon paroki. Para prodiakon dapat
mengolah pengalamannya melalui refleksi dan sharing dalam berbagai sesi yang
telah disiapkan. Selain itu, para prodiakon dapat berbagi pengalaman melalui
sharing dan diskusi agar semakin giat berdoa. Dengan demikian, para prodiakon
B. Saran
beberapa pihak sebagai upaya untuk meningkatkan hidup doa prodiakon stasi St.
- Bagi Prodiakon
98
pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan doa, baik itu hakekat
doa, isi dalam doa, maupun bentuk-bentuk doa. Dengan memahami hal
pertemuan yang diadakan di stasi dapat berjalan dengan lancar, maka para
pada prodiakon paroki saja. Stasi atau wilayah yang jaraknya jauh dari
paroki juga perlu diberikan dana maupun fasilitas dari paroki supaya
kegiatan yang ada di stasi atau wilayah dapat berjalan dengan baik.
99
peran prodiakon sebagai rekan kerja pastor untuk melayani kebutuhan iman
100
Daftar Pustaka
Breemen, Van, P. (1983). Ku Panggil Engkau dengan Namamu. Yogyakarta:
Kanisius.
Darminta, J. (1981). Doa Berdoa. Yogyakarta: Kanisius.
_________. (1982). Hidup Berdoa. Yogyakarta: Kanisius.
_________. (1983). Hidup Bersama Allah. Yogyakarta: Kanisius.
Djono Moi, A. Alberto, O.Carm. (2008). Menimba Kekuatan Doa. Yogyakarta:
Pustaka Nusantara.
Go, P. (1986). Spiritualitas Awam. Malang: N.A.
Green, Thomas, H. (1988). Bimbingan Doa. Yogyakarta: Kanisius.
Grun, Anselm. (1985). Doa dan Mengenal Diri. Yogyakarta: kanisius.
Jacobs, Tom. (2004). Teologi Doa. Yogyakarta: Kanisius.
Katekismus Gereja Katolik. (1993). Nusa Tenggara Timus: Arnoldus, Ende.
Konsili Vatikan II. (2002). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana,
penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1996).
Magnis-Suseno, F. (1993). Beriman dalam Masyarakat. Yogyakarta: Kanisius.
Martasudjita, E. (1997). Tugas Pelayanan Prodiakon Paroki: Bahan Penataran.
Semarang: Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang.
_____________. (1998). Tugas Pelayanan Prodiakon Paroki. Yogyakarta:
Kanisius.
_____________. (2010). Kompendium Tentang Prodiakon. Yogyakarta: Kanisius.
Martini, C.M. (1987). Menyelami Alam Doa Bersama St. Lukas. Yogyakarta:
Kanisius.
Salkind, Neil. (2009). Teori-teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa Media
Siswata, Y, Pr. (1991). Prodiakon Paroki. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono, Prof. Dr. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tim Penyusun Buku Kenangan Paroki St. Petrus dan Paulus. (2005). Kenangan
HUT ke-75 Tahun, Hari Jadi Gereja Paroki St. Petrus dan Paulus Klepu.
Paroki St. Petrus dan Paulus Klepu.
_____________. (2017). Kenangan HUT ke-87 dan Pemberkatan Gereja St.
Petrus dan Paulus. Paroki St. Petrus dan Paulus Klepu.
Zulkifli. (1987). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Karya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[1]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[2]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[3]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[4]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[6]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4: Koesioner
1. HIDUP DOA
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya memahami makna dari setiap doa yang saya
ungkapkan kepada Bapa.
2 Saya menyadari pentingnya peran doa di dalam
kehidupan ini.
3 Saya setiap hari rutin meluangkan waktu untuk
berdoa.
4 Saya tidak begitu memperhatikan kehidupan doa
keluarga saya.
5 Saya hanya mampu berdoa dengan cara doa lisan.
6 Saya merasa tidak berdoa bila tidak berdoa secara
meditasi.
7 Saya tidak dapat melakukan doa batin karena saya
susah mencari suasana hening.
8 Saya lebih mengutamakan berkat daripada
permohonan ketika berdoa.
9 Saya terbiasa melakukan doa permohonan.
10 Saya jarang melakukan doa pujian.
2. SPIRITUALITAS PRODIAKON
No Pernyataan SS S TS STS
11 Melalui doa, saya tidak merasa bosan untuk
memimpin ibadat di lingkungan meskipun yang
hadir hanya sedikit.
[7]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[8]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[9]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[10]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[11]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[12]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[13]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[14]