SKRIPSI
Oleh:
Fransisca Rohmawati
NIM: 091124042
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Jikalau kamu tinggal dalam aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah
apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
(Yoh 15: 7)
“Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah, oleh karena keluhan
orang-orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman Tuhan; Aku memberi
keselamatan kepada orang yang menghauskannya.”
(Mzm 12: 6)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
TENGAH. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
1. Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J., M.Ed., selaku dosen pembimbing
2. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing akademik dan
3. P. Banyu Dewa HS., S.Ag., M.Si., selaku dosen penguji III yang bersedia
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Frans Jumino selaku guru agama Katolik SMP Negeri 4 Purworejo yang
melakasanakan penelitian.
6. Para guru dan Staf karyawan SMP Negeri 4 Purworejo yang telah
penelitian.
9. Kedua adikku Stevanus Panji Roh Kusuma Jati dan Fransiskus Xaverius
skripsi.
10. Sahabat tercinta Aji Prabowo yang selalu setia memberikan semangat,
skripsi.
12. Teman-teman angkatan 2009; Hana Puspita Canti, Theresia Bekti Lestari,
13. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Pengantar .............................................................................. 90
2) Materi ................................................................................... 90
a) Ciri-ciri Peranan Roh Allah ............................................ 90
(1) Roh Allah terlibat dalam Penciptaan ........................ 90
(2) Pendalaman Kitab Suci ............................................ 91
b) Ice Breaking ................................................................... 95
c) Ciri-ciri Peranan Roh dalam Gereja ............................... 95
(1) Ciri-ciri Roh Kudus dalam Gereja............................ 95
(2) Pendalaman Kitab Suci ............................................ 96
f. Sesi II Keterlibatan Remaja dalam Hidup Menggereja............. 100
1) Pengantar .............................................................................. 100
2) Materi ................................................................................... 100
a) Liturgi .............................................................................. 100
b) Pewartaan ......................................................................... 102
c) Persekutuan ...................................................................... 102
d) Pelayanan ......................................................................... 103
g. Sesi III Dinamika Kelompok .................................................... 104
1) Pengantar .............................................................................. 104
2) Permainan ............................................................................. 104
h. Penutup...................................................................................... 108
1) Pengantar .............................................................................. 108
2) Doa Penutup ......................................................................... 109
3) Lagu Penutup ........................................................................ 109
BAB V KESIMPULAN dan SARAN................................................................. 110
A. Kesimpulan ........................................................................................... 110
B. Saran ..................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 113
LAMPIRAN ........................................................................................................ 115
Lampiran 1:SuratIjinPenelitian ............................................................. (1)
Lampiran 2: Surat Keterangan TelahMelaksanakanPenelitian ............. (2)
Lampiran 3: Kuesioner Penelitian ........................................................ (3)
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
1984/1985, hal 8.
C. SINGKATAN LAIN
AC : Air Conditioner
Art : Artikel
Ay : Ayat
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SK : Surat Keputusan
SM : Sebelum Masehi
TU : Tata Usaha
TV : Televisi
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang yang berkesan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini masih
seperti merampok dan menodong untuk keperluan tertentu atau hanya untuk
kesenangan belaka. Bahkan yang sedang hangat saat ini adanya prostitusi anak di
bawah umur yang dilakukan oleh siswa kelas VII SMP. Remaja tega menjual
karena itu pendidikan sangat berperan dalam menanamkan moral pada siswa
khususnya remaja.
Masa remaja adalah masa yang penuh kegembiraan dimana mereka sedang
dalam proses menemukan jati diri. Mereka sedang belajar untuk mengembangkan
diri dan memilih nilai-nilai yang bermakna dan berguna bagi hidup mereka
(Dewan Karya Pastoral KAS, 2008: 4). Zakiah Daradjat (1975: 25) juga
memaparkan bahwa masa remaja adalah suatu tingkat umur, dimana anak-anak
tidak lagi anak, akan tetapi belum dapat dipandang dewasa. Jadi remaja adalah
Pada masa remaja inilah banyak terjadi berbagai perubahan yang tidak
mudah bagi seorang anak untuk menghadapinya tanpa bantuan dan pengertian
dari orangtua serta orang dewasa pada umumnya. Pada umur ini terjadi perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang cepat pada jasmani, emosi, sosial, iman dan kecerdasan. Safiyudin (1977:
mereka, tetapi terdorong karena pencarian jati diri yang sedang mereka alami.
Dalam masa peralihan itulah mereka sangat membutuhkan orang yang lebih
mendasar yang dapat mendampingi remaja dalam masa pencapaian jati diri
mereka. Saat anak berada dalam tahap remaja, orangtua harus pintar mendekatkan
tempat mereka tinggal, karena masyarakat adalah lingkungan yang sarat dengan
peristiwa, baik peristiwa yang positif maupun negatif. Disini remaja perlu
dibimbing untuk dapat memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik bagi
karena gereja adalah tempat yang memadai bagi remaja untuk membina iman
mereka demi terwujudnya Kerajaan Allah. Bersama remaja dan anggota gereja
jawab yang besar untuk membantu para remaja memperoleh pendidikan iman dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mewujudkannya dalam kehidupan bersama (Sinode GKJ dan GKI Jateng, 1995:
22).
rohani, berdoa dan ikut serta dalam ibadat bersama umat lingkungan, wilayah
maupun paroki dengan belajar menyesuaikan diri dengan tuntunan hidup Yesus
dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan umat. Dengan terlibat dalam kehidupan umat,
anak dan remaja sejak dini dipupuk semangatnya untuk ikut bertanggung jawab
dalam hidup umat. Pembinaan yang seperti ini nantinya diharapkan dapat
dengan adanya PIR atau Pendampingan Iman Remaja. Akan tetapi jumlah
anggota PIR yang ada sangat minim jika dibandingkan dengan jumlah
gereja tiga sampai empat bulan pertama mereka menjadi anggota, setelah itu
gereja dan ikut terlibat dalam kegiatan seperti misdinar. Anehnya jumlah PIR
yang sedikit ini dapat menjadi banyak jika gereja mengadakan rekoleksi bersama
di luar gereja ataupun ziarah. Dari hal itu sangat nampak bahwa remaja masih
senang dengan hal-hal yang menyenangkan. Mereka akan datang jika ada acara
yang mereka pikir itu asyik dan menyenangkan serta dapat digunakan sebagai
Purworejo, mereka mengatakan alasan mereka ikut PIR adalah untuk berkumpul
yang asyik yang sesuai dengan usia mereka. Jika tidak ada kegiatan besar seperti
rekoleksi dan ziarah mereka hanya datang ke gereja untuk latihan misdinar dan
Groome (2010: 49) menegaskan bahwa tujuan dari PAK itu sendiri adalah untuk
Allah disini diwujudkan melalui peran serta di dalam Gereja dan di tengah umat,
pengembangan Gereja.
Dalam PAK juga terdapat tiga unsur pokok pendidikan iman yang
mendukung tujuan dari PAK sendiri. Tiga unsur pokok pendidikan iman itu
sendiri adalah, pengalaman hidup peserta, visi dan kisah hidup Kristiani dan
komunikasi kehidupan konkret peserta dengan visi dan tradisi Kristiani. Jika
ketiga pokok pendidikan iman tersebut dapat berjalan dengan baik, maka tujuan
dari PAK itu sendiri dapat terwujud di tengah-tengah kehidupan peserta didik.
memperhatikan peserta didik dengan baik. PAK di sekolah negeri perlu berusaha
untuk mewujudkan Kerajaan Allah di tengah peserta yang merupakan tujuan dari
PAK sendiri. Salah satu contoh perlunya perhatian khusus PAK di sekolah negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam usia remaja adalah PAK di SMP Negeri 4 Purworejo. Keadaan remaja
secara umum di SMP Negeri 4 Purworejo sejauh yang saya amati cukup baik,
karena siswa jarang yang terlibat dalam kenakalan remaja ataupun kenakalan
dalam geng. Kalaupun ada geng itu hanya sebatas teman dekat di sekolah yang
mempunyai kesenangan atau hoby yang sama maupun kecocokan dalam bergaul.
SMP Negeri 4 Purworejo merupakan salah satu SMP negeri favorit, sehingga
peserta didik lebih menekankan pengetahuan mereka tanpa memikirkan hal yang
negatif.
membaur baik dengan teman yang lain. Namun kesadaran hidup menggereja di
tengah-tengah siswa terlihat masih sangat kurang, karena mereka belum dapat
memahami dan mendalami peran dan tugas mereka di dalam gereja. Keterlibatan
kepada Yesus Kristus. Jadi setiap kegiatan menampakan iman adalah hidup
sebagai wujud kasih yang diajarkan di dalam gereja. Menjadi remaja yang baik
dan bebas dari kasus kenakalan remaja juga telah menampakkan iman ditengah
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam hidup menggereja ada lima tugas yang dilakukan yaitu liturgia,
tugas yang baru dijalani hanyalah koinonia atau persekutuan persaudaraan sebagai
anak-anak Bapa. Hal ini sangat terlihat dengan masih banyaknya remaja yang
B. RUMUSAN MASALAH
Negeri 4 Purworejo?
C. TUJUAN PENULISAN
hidup menggereja.
D. MANFAAT PENULISAN
Guru PAK semakin mantap dalam pengajaran dan menyadari bahwa PAK
3. Bagi penulis
E. METODE PENULISAN
gunakan pada bab III untuk memahami data yang didapat dari responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. SISTEMATIKA PENULISAN
situasi fisik SMP Negeri 4 Purworejo, situasi akademis SMP Negeri 4 Purworejo,
sekolah, kegiatan belajar mengajar. Selain itu akan diuraikan pula mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rekoleksi, tema dan sesi rekoleksi. Dimana tema besar rekoleksi adalah “Dugem
Tema utama akan dibagi lagi menjadi tiga sub tema, yaitu beriman bersama Yesus,
meneladani Yesus dalam tanggung jawabku dan aku semakin mantap bersama
Yesus.
Bab V berisi penutup yang mencakup kesimpulan dari penulisan skripsi dan
BAB II
situasi mereka yang masih labil dan dalam pencarian jati diri. Melalui kegiatan
anggota Gereja.
Keterlibatan siswa dalam hidup menggereja tentu perlu dukungan dari luar,
seperti sekolah. Sekolah adalah tempat di mana siswa menuntut ilmu dan
peran yang penting. Melalui PAK siswa dapat menuju pada Kerajaan Allah dan
mengembangkan imannya seperti yang ada pada tujuan PAK itu sendiri. PAK
banyak sekolah negeri yang menggunakan guru PAK yang tidak profesional.
Biasanya guru PAK hanya diambil dari guru mata pelajaran tertentu yang
beragama Katolik saja dan sama sekali tidak berlatar belakang pendidikan guru
agama Katolik.
Pada bab ini akan diuraikan bagaimana hakekat dan tujuan PAK di sekolah
yakni demi terwujudnya Kerajaan Allah. Selain hakekat dan tujuan PAK di
sekolah juga akan diuraikan konteks PAK, model PAK, mitra-mitra PAK, arti dan
inti Gereja, sasaran hidup menggereja dan sumbangan PAK untuk perkembangan
hidup Menggereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
inspirasi hidup kepada para siswa. Selain itu, Pendidikan Agama Katolik juga
hidup siswa, memperkembangkan jati diri atau inti hidup mereka. Pendidikan
interioritas hidup mereka. Jiwa merupakan tempat di mana Allah bersemayam dan
karena itu membuat manusia merasa rindu kepadaNya dan peduli pada hidup
sifatnya yang praktis. Bersifat praktis berarti Pendidikan Agama Katolik lebih
menekankan tindakan dari pada konsep atau teori. Oleh sebab itu Pendidikan
Pendidikan Agama Katolik sebagai “the making accesible of the traditions of the
religious community and the making manifest of the interinsic connection between
jalan selebar-lebarnya agar setiap siswa memiliki akses untuk sampai kepada harta
12
kebutuhan hidup beriman siswa yang hidup pada suatu zaman tertentu secara
melalui kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah,
diberikan seiring dengan perkembangan zaman dan situasi siswa, sehingga siswa
Dalam hal ini Pendidikan Agama Katolik di sekolah tidak dapat disamakan
dengan mata pelajaran yang lain, karena Pendidikan Agama Katolik tidak semata-
mata hanya menekankan segi intelektual peserta didik saja, melainkan lebih
bahwa mereka adalah anggota Gereja yang nantinya ikut berperan dalam
Pendidikan Agam Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik
13
Membangun hidup beriman berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus,
kelestarian lingkungan hidup yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai
Groome (2010: 49) mengatakan bahwa pada hakekatnya tujuan PAK ada
tiga, yaitu, demi terwujudnya Kerajaan Allah, iman yang selalu berkembang, dan
dan akhirat. Agama Katolik juga menawarkan kebahagian di dunia dan di surga.
istilahkan terciptanya Kerajaan Allah yaitu jika Allah sudah meraja maka di situ
tujuan Pendidikan Agama Katolik adalah untuk menyelamatkan jiwa. Jika Allah
sudah meraja maka tentu kita akan selamat dan bahagia karena kita adalah Anak-
anak-Nya.
siswa untuk ikut mengambil bagian demi terciptanya Kerajaan Allah. Artinya
Pendidikan Agama Katolik harus mampu membuat siswa merasa bahagia dan
sehari-hari yang sesuai dengan ajaran Katolik. Dengan demikian Kerajaan Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
di surga akan hadir secara nyata lewat sikap dan tindakan yang memberi
Kepercayaan kita kepada Allah memimpin kita untuk menyadari dan mengingat
bahwa Kerajaan Allah adalah pemberian. Dalam arti yang definitif Kerajaan Allah
telah datang dalam Yesus Kristus. Keselamatan telah dimenangkan bagi kita.
Karena Kerajaan Allah telah hadir dan kedatangannya yang terakhir dijanjikan
dapat dipercaya, kita dapat menjalani masa kini dengan suka cita, damai dan
bahagia.
Iman Katolik sebagai realitas yang hidup memiliki tiga dimensi yang
agape yang hidup. Maksud dari agape di sini adalah iman tumbuh karena ada rasa
keyakinan, kepastian dan kepercayaan yang penuh. Tidak berhenti di situ, iman
yang tumbuh karena keyakinan dan kepercayaan akan Yesus Kristus harus
dihayati secara penuh dan dilaksanakan secara penuh juga dalam hidup sehari-hari.
Iman adalah sebuah realitas yang hidup, maka tiga dimensi tersebut diekspresikan
ke dalam tiga kegiatan, yaitu iman sebagai keyakinan (faith as believing), iman
melakukan (faith as doing). Ketiga dimensi dan kegiatan ini harus ada dalam
15
Iman Kristiani ini memilik aspek kognitif, di mana iman bukanlah suatu
ilusi, bukan merupakan tindakan yang semena-mena, tidak masuk akal, fanatik
dengan meyakini di sini tidak semata-mata hanya sebatas percaya saja, melainkan
akan sesuatu, kita memiliki alasan yang jelas mengapa kita yakin akan hal
tersebut. Melalui PAK siswa di sekolah dapat yakin pada iman yang mereka
dalami dengan alasan tertentu, misalnya siswa yakin akan Yesus Kristus sebagai
Dimensi iman Katolik yang bersifat afektif ini mengambil bentuk hubungan
kasih dan kelekatan. Karena Allah adalah setia, kita dapat menyerahkan diri kita
16
maupun komunal. Dalam arti ini doa adalah dimensi dialogis dari hubungan kita
dengan Allah di dalam Kristus dan tanpa dialog tidak ada hubungan yang dapat
hubungan kita yang penuh kepercayaan dengan Allah, simbol-simbol liturgis juga
menjalani eksistensi kita dari hari ke hari sebagai para peziarah dalam waktu.
Iman Kristen sebagai respons terhadap Kerajaan Allah dalam Kristus harus
demi kepentingannya sendiri, tetapi juga demi sesama dan dunia, agar kehendak
Allah dapat dilakukan di dunia. Bahkan dalam ekspresi-ekspresi yang paling keras
dari tradisi kontemplatif, iman Kristen tidak pernah menarik diri dari dunia hanya
17
Singkatnya iman yang hidup adalah tujuan terdekat pendidikan agama. Iman
Melalui Kristus kita diundang Allah menuju ke arah iman yang dewasa. Para
pendidik agama harus berusaha menuntun peserta didik ke luar ke arah tujuan itu.
Sikap bebas berarti kita tidak dikekang oleh satu barang atau hal dalam
hidup kita, tetapi lebih bebas untuk memilih manapun yang sesuai dengan tujuan
hidup kita.
kehendaki. Kebebasan disini memiliki arti tidak ada paksaaan dalam melakukan
tindakan, akan tetapi masih tetap ada batasan-batasannya. Misalnya, untuk pergi
ke gereja setiap peserta didik memiliki kebebasan untuk pergi dan tidak. Tidak
ada paksaan bagi peserta didik untuk ke gereja, namun sebagai umat Katolik
18
dan membantu siswa untuk menuju pada kebebasan, yaitu kepada Allah, kepada
diri sendiri dan sesama demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah. Melalui
merupakan ciptaan Allah yang serupa dengan Allah. Dengan demikian mereka
sadar akan tugas mereka sebagai ciptaan. Siswa telah menyadari Kerajaan Allah
iman mereka. Menyadari hal itu maka siswa dapat mewujudkan rasa syukur
kepada Allah melalui kehendak bebas, seperti terlibat dalam kegiatan menggereja.
yang absolut. Kebebasan yang bersumber pada Yesus justru kebebasan yang
terbatas. Artinya adalah kita juga harus melihat kebebasan manusia yang lain
Semakin kita menyadari kebebasan yang bersumber pada Yesus Kristus maka kita
juga akan menyadari arti kebebasan. Yesus sendiri dengan kehendak bebasnya
Kebebasan yang seperti itulah yang hendak kita capai yaitu kebebasan untuk
19
Di dalam Konteks Pendidikan Agama Katolik ada empat lembaga baik yang
proses sosial menjadi Kristen dan pendekatan dialektis terhadap proses sosialisasi.
manusia yang lain. Ada tiga gerakan dalam proses sosialisasi, yaitu eksternalisasi,
bersama agar hidup bersama dapat berjalan lancar. Dalam kebersamaan itu
menjaga dan memelihara tatanan dan kesepakatan hidup yang sudah ada. Tatanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dan pandangan hidup, sistem nilai dan pola tingkah laku yang diharapkan harus
nilai dan pandangan hidup sebagai milik kita sendiri, sebagai bagian hidup atau
sebagai landasan hidup kita sendiri yang membantu kita untuk sampai kepada
identitas kita sendiri. Kita sungguh menjadi bagian masyarakat dan masyarakat
orang beriman yang mantab dan dewasa kita perlu berinteraksi dan bersosialisasi
dengan hidup sesama jemaat lainnya. Melalui interaksi tersebut iman kita
1) Bushnell
adanya paham revivalisme yang berkembang saat itu. Paham revivalisme ini
pada waktu itu sudah dianggap rusak total. Bushnell berpendapat bahwa
21
Hal ini digambarkan oleh Bushnell melalui hubungan kesatuan organik seperti
menyatu dengan anaknya. Jika iman yang dihidupi orangtua kuat, maka iman itu
2) Coe
sebagai pendidik, Coe berpendapat bahwa penekanan tidak hanya pada orangtua
tetapi seluruh jaringan interaksi sosial merupakan pendidik utama. Interaksi sosial
merupakan inti Pendidikan Agama Kristiani yang tidak hanya sebagai proses
tetapi juga sebagai isi. Coe mendorong para pendidik agama kristen untuk
memperhatikan realitas sosial anak. Jika realitas sosial diterima dengan serius,
maka kwalitas kehidupan tidak hanya sebatas keluarga saja tetapi juga
3) Nelson
Sebagaimana Bushnell meminta perhatian pada keluarga dan Coe pada etos
sosial yang lebih luas, Nelson menekankan kekuatan yang membentuk dari
seluruh komunitas Kristen. Baginya segala sesuatu yang dilakukan Gereja,
seluruh caranya berada di dunia dan caranya berada bersama-sama, bersifat
mendidik. Kita mendidik melalui keberadaan diri kita sebagai komunitas
iman, dan kualitas kehidupan bersama kita adalah kurikulum utama kita
(Groome, 2010: 175).
menjadi kristen. Pandangan ini diambil dari sisi antropologis yang menekankan
22
dengan sistem nilai dan menciptakan identifikasi ini sebagai hasil dari hubungan-
hubungan pribadi dalam kelompok sosial. Seluruh kegiatan yang ada dalam
Gereja bersifat mendidik dan digunakan sebagai bahan pengajaran bagi peserta
4) Westerhoff III
aspek sosialisasi yang mencangkup seluruh usaha yang dilakukan dengan sengaja,
saja tetapi dalam komunitas juga bisa dilakukan pendidikan iman yaitu melalui
5) Marthaler
agama yang terkenal dari Katolik Roma, khususnya ketika pendekatan itu
23
sesamanya. Begitu juga dalam proses menjadi pribadi orang beriman yang matang
setiap individu perlu adanya relasi dengan sesama umat lainnya untuk menambah
iman.
juga edukasi yang kritis yang memberdayakan dan yang bernilai emansipatif.
PAK perlu berusaha supaya dapat meningkatkan hubungan yang bersifat dialektis
antara jemaat dengan relitas sosialnya dan antar warga dengan jemaatnya.
Dialektika mendorong Gereja untuk bersikap kritis pada dirinya sendiri dan pada
yang kritis dan lebih daripada agen sosialisasi yang lain. Pendidikan Agama
melainkan mendidik dan membentuk peserta didik yang memiliki sikap sosial.
berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pengembangan iman siswa. Model merupakan salah satu pendekatan tertentu yang
Heryatno Wono Wulung (2003: 62) mengemukakan ada empat model pendidikan
iman, yaitu model transmisi/transfer, model yang berpusatkan pada hidup peserta,
model praksis dan model pendidikan iman yang bersifat estetis. Disini penulis
hanya menguraikan dua model Pendidikan Agama Katolik, yaitu model yang
berpusat pada hidup peserta dan mdel prakis, karena kedua model tersebut sangat
reaksi yang ekstrem terhadap model pendidikan yang bersifat dogmatis. Sifat
yang ditekankan bukan kognitif melainkan kualitatif dan subyektif. Model ini
melihat secara negatif model yang pendidikan yang bersifat obyektif dan
kepribadiannya. Model ini dilatar belakangi oleh pemikiran beberapa ahli yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menyatakan bahwa agama adalah jalan hidup yeng perlu dilaksanakan daripada
Para pemikir dari model ini antara lain Ronald Goldman yang menekankan
pentingnya proses pendidikan iman bertolak dari kebutuhan para siswa yang
Selain Ronald Goldman ada juga Michael Grimitt yang menekankan segi
afeksi. Michael Grimitt mengatakan bahwa inti agama dapat dijumpai di dalam
hati dan hidup seseorang bukan pada pendalaman dogma dan sahadat iman yang
yang bersifat substansial yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi peserta didik
supaya dapat sampai pada inti agama. Pengalaman mendasar itu antara lain seperti
bukanlah semata berdasar pada hal teoritis saja, melainkan dari apa yang telah
dialami dan dilakukan oleh peserta didik. Melalui pengalaman, siswa dapat belajar
dari apa ynag pernah dialaminya. Dengan demikian siswa akan berfikir dengan
lebih kreatif. Model pembelajaran ini juga sangat cocok digunakan untuk
iman terjadi tidak hanya melalui ajaran saja melainkan perlu langsung diwujudkan
26
b. Model Praksis
Istilah praksis pada model ini ialah sintesis antara teori yang ditekankan
pada model transfer dengan pengalaman hidup yang digarisbawahi oleh metode
yang berpusatkan pada hidup peserta. Pendidikan tidak akan bernilai kalau hanya
kualitatif hidup pribadi dan bersama itulah yang menjadi arah pendidikan
Hubungan yang diharapkan pendidik dan peserta didik bukan guru dan
murid seperti seorang penceramah dan pendengar, melainkan sebagai mitra yang
siswa sebagai pendengar setia saja yang hanya mendengarkan ceramah serta
penjelasan dari guru, melainkan ikut serta bersama-sama mencari dan belajar
menghadapi persoalan yang ada. Dalam model ini guru diharapkan bersikap
27
Mitra-mitra dalam Pendidikan gama Katolik adalah peserta didik dan para
peserta didik memiliki hak yang sama dalam pendidikan. Mereka bukan objek
yang diperlakukan dan dibentuk seperti yang kita kehendaki, melainkan subjek-
subjek yang dengannya kita mengadakan hubungan timbal balik dalam kesetaraan.
mendengarkan apa yang kita katakan, melainkan subjek yang sama seperti kita
yaitu manusia yang diciptakan Allah sesuai dengan gambar dan citra-Nya. Setiap
peserta didik memiliki hak yang sama dalam pendidikan. Jadi sebagai para
pendidik kita tidak boleh memandang sebelah mata dalam mengadakan hubungan
timbal balik dan kesetaraan pada siswanya. Guru dan siswa bersama-sama
B. HIDUP MENGGEREJA
Kata Gereja berasal dari kata igreja dibawa ke Indonesia oleh para
misionaris Portugis. Kata tersebut adalah berasal dari bahasa Portugis untuk kata
Latin ecclesia, yang ternyata berasal dari bahasa Yunani ekklesia. Gereja atau
khusus. Gereja adalah umat yang dipanggil Tuhan (KWI, 1996: 332).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Arti Gereja di sini bukanlah hanya sebuah bangunan dan tempat kita untuk
berdoa kepada Yesus saja, melainkan Gereja berarti umat yang dipanggil oleh
Tuhan. Umat yang bersatu dan berkumpul dalam persekutuan itulah yang disebut
Gereja. Gereja adalah aku, kamu dan kita semua. Oleh karena itu kita semua harus
Gereja bukan hanya sekedar definisi belaka. Pada zaman para rasul, jemaat
mereka. Mereka menjadi jemaat atau Gereja karena iman mereka akan Yesus
Kristus, khususnya akan wafat dan kebangkitan-Nya. Gereja adalah jemaat Allah
yang dikuduskan dalam Kristus Yesus. Ada empat nama yang dipakai untuk
Gereja dalam Perjanjian Baru, yaitu Umat Allah, Tubuh Kristus dan bait Roh
Gereja muncul dan tumbuh dari sejarah keselamatan, yang sudah dimulai
29
tetapi tidak berarti bahwa Gereja hanyalah lanjutan bangsa Israel saja. Kedatangan
Gereja sungguh merupakan satu Umat Allah yang sehati sejiwa, seperti
yang ditunjukkan oleh Umat Purba, yang imannya kita anut sampai saat ini.
Gereja harus merupakan seluruh umat, bukan hanya hierarki saja dan awam
seolah-olah hanya merupakan tambahan, pendengar dan pelaksana (Komkat
KWI, 2007: 11).
Gereja sebagai Umat Allah diartikan bahwa Gereja adalah semua umat
Allah yang ada di dunia ini. Umat Allah yang berkumpul dalam persekutuan
menjelaskan maksud kiasan itu. Dalam Efesus 4:16 dikatakan bahwa Kristus
adalah Kepala. Daripada-Nyalah seluruh tubuh yang rapi tersusun dan diikat
menjadi satu oleh pelayan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-
peninggian Yesus, yaitu dengan wafat dan kebangkitan-Nya. Tetapi itu tidak
berarti bahwa sabda dan karya Yesus sebelumnya tidak ada sangkut-pautnya
dalam seluruh sejarah keselamatan Tuhan, dan terbentuk secara bertahap. Dalam
proses pembentukan itu wafat dan kebangkitan Kristus beserta pengutusan Roh
sudah ada kejadian yang amat berarti, misalnya panggilan kedua belas rasul dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pengangkatan Petrus menjadi pemimpin mereka. Peristiwa terakhir itu dalam Injil
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku” (Mat 16:18).
Namun banyak orang berpendapat bahwa sabda Yesus ini pun tidak berasal dari
Gambaran Gereja yang paling penting barangkali Gereja sebagai Bait Roh
Kudus. Di dalam Gereja orang diajak mengambil bagian dalam kehidupan Allah
Tri Tunggal sendiri. Gereja itu Bait Allah bukan secara statis melainkan dengan
Gereja itu Bait Allah yang hidup dan berkembang. Gereja dibangun di atas
dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di
dalam Dia tumbuh seluruh bangunan yang rapi tersusun menjadi Bait Allah yang
kudus di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi
tempat kediaman Allah, di dalam Roh (Ef 2:20-22). Jelas sekali bahwa semua
gambaran tidak cukup untuk merumuskan jati diri Gereja dengan tepat. Oleh
karena itu Gereja tidak hanya memakai gambaran yang diambil dari Kitab Suci.
Usaha memahami makna Gereja yang terdalam dijalankan terus. Khususnya oleh
Konsili Vatikan II Gereja dimengerti dengan gambaran yang lain, yakni sebagai
Gereja itu misteri dan sakramen sekaligus. Adapun serikat yang dilengkapi
dengan jabatan hierarkis dan Tubuh mistik Kristus, kelompok yang tampak dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
persekutuan rohani. Kata misteri berasal dari bahasa Yunani mysterion yang
keselamatan Allah yang disingkapkan kepada manusia. Sebetulnya kedua kata itu
sama artinya, hanya lain bahasanya. Tetapi dalam perkembangan teologi kata
misteri dipakai terutama untuk menunjuk pada segi Ilahi rencana dan karya Allah.
Gereja disebut misteri karena hidup Ilahinya yang masih tersembunyi dan hanya
Sakramen itu sendiri merupakan tanda dan sarana persatuan mesra umat
manusia dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia (Banawiratma, 1986:
26). Tanda dan sarana persatuan dengan Allah lahir melalui sengsara Yesus yang
menderita dan wafat di kayu salib. Dengan sengsara dan wafat Yesus di kayu salib
Allah.
Segala hal yang baik, yang oleh umat Allah dapat diberikan kepada keluarga
manusia selama ziarahnya di bumi ini, berasal dari kenyataan bahwa Gereja
sekaligus mewujudkan misteri cinta kasih Alah kepada manusia (LG, art. 48).
yang artinya hubungan atau persekutuan dengan Allah melalui Yesus Kristus
32
keanekaragaman dalam cara berkomunikasi sebab Roh Kudus yang tinggal di hati
paham communio Gereja juga dilihat dalam hubungannya dengan orang Kristen
yang lain, bahkan dengan seluruh umat manusia. Gereja tidak tertutup dalam
dirinya sendiri. Memang Gereja mempunyai banyak sifat yang khusus dan tampil
sebagai agama Kristen atau bahkan sebagai agama Katolik. Namun kalau Gereja
memahami diri dalam kerangka seluruh sejarah keselamatan, juga sebagai agama
tertentu, dan ada bahaya bahwa Gereja terikat oleh unsur-unsur kebudayaan itu.
Oleh karena itu amat penting, dengan communio dan komunikasi dipertahankan
keterbukaan Gereja terhadap hal-hal yang baru, juga terhadap pemahaman diri
yang baru.
2. Model-Model Gereja
Komisi Kateketik KWI (2007: 17) mengatakan ada dua model Gereja
dewasa ini, yaitu gereja institusional hierarkis piramidal dan Gereja sebagai
persekutuan umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
hampir identik dengan Gereja itu sendiri, hukum dan peraturan digunakan untuk
menata dan menjaga kelangsungan suatu institusi, sikap yang agak triumfalistik
Model Gereja hierarkis ini melibatkan pejabat Gereja saja, umat tidak dapat
terlibat secara langsung dalam Gereja. Segala sesuatu tentang Gereja masih
dikuasai oleh pejabat Gereja. Gereja juga bersikap tertutup terhadap umatnya
Hierarkis ini juga terstruktur rapi dari pimpinan tertinggi Gereja Katolik, yaitu
Bapa Paus.
persaudaraan karena iman dan harapan yang sama, keikutsertaan semua umat
dalam hidup menggereja, hukum dan peraturan dijalankan berdasarkan hati nurani
dan tanggung jawab pribadi, sikap miskin, sederhana dan terbuka (Komisi
Dalam model Gereja ini umat dapat terlibat langsung dalam kegiatan Gereja
dan mengambil tugas dalam perkembangan serta kemajuan Gereja. Tidak seperti
model Gereja yang Hierarkis dimana umat tidak bisa mengambil bagian dalam
tugas Gereja, model Gereja ini membuat umat semakin berkembang dan merasa
34
persekutuan umat ini berkembang sampai sekarang. Di sini bukan hanya pejabat
saja yang terlibat dalam hidup Gereja, melainkan seluruh umat. Dengan model
Begitu juga dengan siswa yang dapat terlibat dalam hidup menggereja, sebagai
di dalam masyarakat. Begitu juga saat siswa dapat menghargai dan berteman
mengemukakan pengertian hidup menggereja dalam arti yang lebih luas, yaitu
pemahaman. Perkembangan pemahaman para teolog dan para ahli Kitab Suci
Hidup menggereja dapat diwujudkan oleh siapa pun, kapan pun dan dimana
pun pada sekelompok orang yang menampakkan imannya kepada Kristus. Hidup
menggereja juga dapat ditunjukkan melalui kegiatan dengan orientasi baru dalam
situasi dan kesadaran menanggapi situasi pada saat ini. Hidup menggereja akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Kristiani dalam hidup sehari-hari. Dalam hidup sehari-hari itu iman yang dimiliki
untuk menentukan pilihan hidup dan aksi. Dalam situasi hidup sekarang ini yang
secara baru. Wujud baru hidup menggereja yang dimaksud adalah hidup
menggereja yang mengarah pada hidup menggereja yang mempunyai ciri dialogal
Hidup menggereja adalah ambil bagian dalam kegiatan Gereja. Begitu juga
siswa yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan di Gereja dimulai dari kegiatan yang
membuat mereka senang dalam menggereja, seperti kegiatan PIR yang membuat
orang yang digerakkan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni, berhimpun
bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh
Kristus, menjadi Tubuh Kristus”. Oleh karena itu tujuan dari hidup menggereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sendiri tak lain adalah menjalankan empat kegiatan inti Gereja, yaitu Liturgia,
Keempat kegiatan inti Gereja juga dituliskan di dalam Kitab Suci, yaitu
dalam Kis 2:41-47 tidak hanya berhimpun untuk memecahkan roti dan memuji
Allah (ay. 46-47 : Liturgia), tetapi juga bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, (ay.
42: kerygma), bertekun dalam persekutuan, (ay. 42: koinonia) dan rela menjual
a. Liturgi (Liturgia)
Liturgia adalah segala bentuk kegiatan ibadat kepada Tuhan yang dilakukan
oleh umat, baik secara pribadi ataupun bersama baik sakramen maupun yang
bagian dalam misteri yang dirayakan. Tentu saja bukan hanya dengan partisipasi
lahiriah. Yang pokok adalah hati yang ikut menghayati apa yang diungkapkan
Ini berarti mengamalkan tiga tugas pokok Kristus sebagai Imam, Guru dan
Raja. Dalam kehidupan menggereja, peribadatan menjadi sumber dan pusat hidup
beriman. Melalui bidang karya ini, setiap anggota menemukan, mengakui dan
menyatakan identitas Kristiani mereka dalam Gereja Katolik. Hal ini dinyatakan
aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam memimpin perayaan liturgis tertentu
seperti: menjadi lector, pemazmur, organis, mesdinar, paduan suara, penghias dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengambil bagian secara aktif dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama,
bagi sesama. Dalam hal ini ajaran Konsili Vatikan II menjelaskan bahwa:
Umat beriman menghadiri misteri iman itu sebagai orang luar atau penonton
yang bisu, melainkan supaya melalui upacara dan doa-doa memahami
misteri itu dengan baik, dan ikut serta penuh khidmat dan secara aktif.
Hendaknya mereka rela diajar oleh sabda Allah, disegarkan oleh santapan
tubuh Tuhan dan bersyukur kepada Allah (SC, art. 48).
merupakan sikap yang menunjang keberhasilan dari perayaan itu sendiri. Kaum
remaja terdiri dari bermacam-macam orang dan fungsi, maka keterlibatan mereka
berbagai peran dan tingkatan yang sebenarnya melayani satu kepentingan yakni
Imamat umum yang dimiliki setiap orang berkat sakramen baptis dan krisma yang
untuk membantu imam, tetapi merupakan pelaksanaan imamat umum semua umat.
b. Pewartan (Kerygma)
iman untuk saling meneguhkan, berbagi pengalaman iman dan saling meluruskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tugas pewartaan seperti yang telah diperintahkan oleh Yesus Kristus. Pewartaan
Injil adalah tugas setiap orang Katolik (LG, art. 16-17). Pewartaan hendaknya
diterima dalam arti luas dan tidak terbatas hanya pada homili, pelajaran agama
ataupun pendalaman Kitab Suci saja. Pewartaan hendaknya selalu kita bawa
dalam kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, seluruh umat beriman dalam
hal ini adalah kaum remaja diharapkan bekerjasama dalam karya pewartaan Injil
Bidang karya ini, diharapkan dapat membantu Umat Allah untuk mendalami
mendalam akan pokok iman Kristiani supaya tidak mudah goyah dan tetap setia.
Beberapa karya yang termasuk dalam bidang ini, misalnya: pendalaman iman,
Termasuk dalam kerygma ini adalah pendalaman iman lebih lanjut bagi orang
kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita. Karena itu saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh,
jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
39
Sebagai orang beriman, kita dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah
Bapa dan sesama manusia melalui Yesus Kristus, PuteraNya, dalam kuasa Roh
Kudus. Bidang karya ini, dapat menjadi sarana untuk membentuk jemaat yang
berpusat dan menampakkan kehadiran Kristus. Hal ini berhubungan dengan „cura
Kristus. Oleh karena itu diharapkan dapat menciptakan kesatuan: antar umat, umat
relasi dengan umat beriman lain, dan dalam relasi hidup bermasyarakat. Melalui
bidang karya ini, umat beriman diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan terang
di tengah masyarakat sekitarnya, sehingga mereka disukai semua orang dan tiap-
tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
siswa diharapkan tidak hanya sekedar berkumpul saja melainkan dapat memberi
mereka.
d. Pelayanan (Diakonia)
pribadi mereka akan kesejahteraan sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kerjasama dalam kasih, keterbukaan yang penuh empati, partisipasi dan keiklasan
hati untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan seluruh jemaat (Kis 4:32-35).
Melalui empat kegiatan inti Gereja tersebut siswa tidak hanya berkembang
dalam iman saja, melainkan dapat ikut ambil bagian dalam perkembangan Gereja.
Sasaran hidup menggereja adalah seluruh umat Katolik yang telah dibaptis,
karena dengan dibaptis kita telah resmi menjadi anggota Gereja dan memiliki
tugas untuk mengembangkan Gereja (Suhardiyanto, 2005 : 1). Setiap remaja yang
agar mereka mampu menyadari tugas sebagai anggota Gereja dan terlibat aktif
tetapi sasaran hidup menggereja disini adalah kaum remaja, karena masa ini
adalah masa dimana mereka sedang mencari jati diri. Gereja juga perlu
41
MENGGEREJA
perkembangan iman peserta didik yang nantinya akan membawa mereka pada
membawa siswa untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja. Tidak hanya aktif
membawa peserta didik pada tujuan dari Pendidikan Agama Katolik. Pendidikan
Agama Katolik di sekolah adalah salah satu bentuk karya pewartaan Gereja yang
di sekolah negeri, sosok figur guru yang memiliki spritualitas sangat diperlukan
untuk membantu pesrta didik pada kesadaran akan keterlibatan mereka sebagai
anggota Gereja. Figur seorang guru yang digerakkan oleh spritualitas adalah
seorang guru yang bersifat kristosentris, seorang guru diminta memandang peserta
didik sebagai pusat perhatian, yang berarti memandang peserta didik dengan kaca
mata positif, di mana peserta didik juga diciptakan oleh Allah menurut citra dan
menjadi dasar dan sumber spritualitas guru agama katolik (Heryatno Wono
42
dalam PAK untuk keterlibatan hidup menggereja. Sebagai seorang pendidik, guru
43
BAB III
yakni demi terwujudnya Kerajaan Allah. Selain itu telah diuraikan pula mengenai
konteks, model dan mitra-mitra PAK. Pemahaman secara teoritis tentang PAK
ahli sangat membantu siswa untuk semakin menyadari iman dan kesadaran
maka perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan data melalui responden, yaitu
siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo. Bab ini akan membahas penelitian
gambaran umum mengenai SMP Negeri 4 Purworejo. Disini akan dijabarkan juga
variabel penelitian dan daftar pertanyaan sebagai kuisioner yang akan disebar
pada siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo. Sesudah itu akan dibahas
mengenai hasil penelitian dan analisis, sehingga dapat diketahui sejauh mana
Purworejo.
Pada bab ini akan diuraikan bagaimana gambaran umum situasi sekolah
SMP Negeri 4 Purworejo yakni mengenai sejarah singkat berdirinya SMP Negeri
4 Purworejo, situasi fisik SMP Negeri 4 Purworejo, situasi akademis SMP Negeri
44
penampilan di sekolah, kegiatan belajar mengajar. Selain itu akan diuraikan pula
sekolah negeri yang meliputi latar belakang penelitian, tujuan penelitian, jenis
Definisi operasional mengenai PAK dan keterlibatan hidup menggereja juga akan
PURWOREJO
yang memiliki cukup banyak siswa beragama Katolik. SMP Negeri 4 Purworejo
terletak di pusat kota Purworejo ini telah berganti nama sebanyak empat kali,
dikarenakan oleh perubahan nama dari SMP menjadi SLTP dan menjadi SMP
45
1960 dengan nama SLTP Negeri 3 Purworejo. Pada tanggal 19 Desember 2001
dengan SK NO: 061 / 6/ 09. Setelah berjalan tiga tahun dengan nama SMP N 3
Purworejo, pada tanggal 7 Februari 2004 di ubah dari SMP N 3 menjadi SMP N 4
Purworejo dengan SK NO: 422/ 568/ 2003. Perubahan nama dari SMP N 3
banyak diketahui oleh masyarakat umum. Pada tahun 2004 SMP N 4 Purworejo
tahun 2005 pada saat dipimpin oleh Dra. Susini. Mulai saat itu prestasi sekolah
mulai meningkat. Tidak hanya dalam hal prestasi, melainkan dalam hal
Purworejo juga sering dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan dan
perakitan komputer bagi para guru se kabupaten Purworejo. Dari tahun 2010
tengah kota Purworejo yang strategis dari arah manapun. Gedung SMP Negeri 4
4 menjadi salah satu SMP yang banyak diminati oleh siswa baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gedung yang ada merupakan bangunan yang berlantai satu dan berlantai
terlihat sedikit rumit, karena tata letaknya yang berbelak-belok. Setelah memasuki
gerbang utama terdapat ruang penjaga sekolah di sebelah kanan dan parkiran bagi
guru, karyawan dan para tamu di sebelah kiri. Setelah itu akan ada ruang TU dan
kepala sekolah di sebelah kanan serta ruang guru di sebelah kiri. Di ruang TU
terdapat benyak piala yang merupakan hasil dari prestasi para siswa SMPN 4
administrasi sekolah. Ruang guru yang ada terlihat sedikit sumpek, karena
banyaknya guru dengan meja dan tumpukan buku yang ada, meskipun demikian
suasanya masih terlihat nyaman jika siswa masuk kesana. Ada dua puluh satu
IPA dan bahasa. Ruang komputer terlihat sangat rapi dan nyaman dengan jumlah
komputer yang sangat memadai bagi siswa. Ruangan yang ber AC juga membuat
penunjang lainnya yang dapat dipinjam oleh siswa. Terdapat tatanan meja dan
kursi yang rapi di dalam perpustakan untuk belajar siswa. Di antara ruang kelas
VII terdapat ruang untuk menyimpan alat-alat drum band. Di antara ruang kelas
VIII terdapat ruang seni musik untuk pelajaran seni musik. Terdapat tiga kantin
yang luas untuk istirahat siswa pada saat jam istirahat. Ada juga ruang UKS yang
digunakan untuk ekstra PMR dan siswa yang sakit di sekolah. Toilet, ruang ganti
dan kamar mandi sangat terjaga kebersihannya. Di dalam ruang kelas terdapat TV,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
VCD yang digunakan sebagai media belajar siswa. Ada satu kipas angin yang
memiliki tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui sebuah visi dan misi.
Melahirkan generasi muda yang cantik (cerdas, santun, taqwa, berilmu dan
kompetitif. Dari visi yang dimiliki oleh SMP Negeri 4 Purworejo ini terlihat
yang tidak hanya bertumpu pada kemampuan intelektual saja. SMP Negeri 4
Purworejo membentuk peserta didik yang mampu bersaing dengan dunia luar
berdasarkan nilai-nilai agama yang dianut serta kepribadian yang luhur. Visi SMP
peserta didik dengan adanya pendidikan agama yang diajarkan di sekolah. Begitu
48
b. Struktur Organisasi
dipimpin oleh satu orang kepala sekolah, yaitu bapak Muh. Syaifudin, M.Pd.
Dalam menjalankan tugasnya bapak Muh. Syaifudin dibantu oleh tiga orang wakil
kepala sekolah, yaitu bapak Sutrisno, S.Pd, bapak Drs. Pawitno dan ibu Emi
Nurhidayati.
orang penjaga keamanan dan 3 orang petugas kebersihan sekolah. Selama ini
organisasi yang ada di SMP N 4 Purworejo berjalan dengan cukup baik. Hal ini
Relasi antara guru, karyawan dan peserta didik terjalin baik dengan adanya kerja
sama yang baik antara satu dengan yang lain [Lampiran 8: (20)].
Sebagai salah satu sekolah favorit, SMP N 4 Purworejo memiliki tata tertib
lingkungan sekolah. Berikut ini adalah tata tertib yang ada di SMP N 4 Purworejo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Para siswa hadir di sekolah lima belas menit sebelum jam belajar
dimulai
Jika terlambat siswa wajib melapor guru piket ataupun petugas untuk
tidak masuk sekolah dengan sepengetahuan oranrtua atau wali dan jika
sakit lebih dari tiga hari harus mengirim surat keterangan dokter
Para siswa wajib berpakaian seragam dengan bersih dan rapi. Hari Senin
bawahan celana atau rok pendek, sedangkan kelas VII dan VIII
menggunakan baju putih lengan pendek dan bawahan celana atau rok
panjang. Hari Rabu dan Kamis kelas VII dan VIII menggunakan seragam
jumat dan sabtu kelas VII dan VIII menggunakan seragam pramuka dan
Baju seragam dilengkapi dengan badge Osis, identitas sekolah, kelas dan
nama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Siswa wajib menggunakan badge atau pin bendera merah putih di atas
saku.
Setiap hari kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.00 dan jika ada
pelajaran tambahan di pagi hari untuk kelas IX, maka kegiatan belajar
Jam efektif belajar setiap harinya dimulai pukul 07.00 sampai dengan
pukul 12.30, kecuali hari Jumat dimulai pukul 07.00 sampai dengan
pukul 11.00.
Saat pelajaran olah raga siswa menggunakan seragam olah raga atau
2014/2015 berjumlah 714 orang. Kelas VII berjumlah 238, kelas VIII berjumlah
238 dan kelas IX berjumlah 238, dimana masing-masing kelas berjumlah 34 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Awalnya jumlah siswa setiap kelasnya berjumlah 40 siswa, namun sejak tahun
2011 jumlah siswa setiap kelasnya dikurangi menjadi 34 siswa untuk efektifitas
belajar. Data ini penulis dapatkan melalui pengamatan dan wawancara dengan bu
Murni.
2. Agama
Purworejo sebagian besar beragama Islam. Dari 714 siswa, siswa yang beragama
(21)].
PAK di SMP N 4 Purworejo diberikan setiap hari Jumat setelah jam pulang
sekolah. Biasanya PAK dilakukan di salah satu ruang kelas dan pengajarannya
dicampur antara kelas VII, VIII dan IX. PAK disini diberikan oleh bapak Fran
Jumino, yaitu seorang Katekis Voluntir di Gereja Santa Perawan Maria Purworejo.
PAK di sekolah tidak diajarkan pada saat jam efektif, karena kesibukan dari
pendidik yang juga bekerja sebagai asisten Romo di pengobatan Romo Lukman
Purworejo. Pelajaran PAK hanya diberikan kurang lebih enam puluh menit setiap
Minggunya. Selama pelajaran PAK relasi antara siswa di kelas terjalin cukup baik.
[Lampiran 8: (21)].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Purworejo, penulis merasa prihatin terhadap PAK yang ada di sekolah. Oleh
karena itu melalui penelitian ini penulis ingin mencari data untuk mengetahui
seberapa jauh PAK sudah dilakukan di sekolah saat ini dengan menyebarkan
2. Tujuan Penelitian
siswa
Purworejo
3. Jenis Penelitian
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi saat sekarang (Nana Sudjana,
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya,
pelaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
atau daftar isian yang harus dijawab atau diisi oleh responden untuk mendapatkan
jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Jenis
kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner terbuka dan
tertutup.
5. Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi Katolik di SMP Negeri 4
responden.
54
variabel yaitu Pendidikan Agama Katolik dan Hidup Menggereja, maka definisi
operasionalnya yaitu:
PAK di sekolah berbeda dengan mata pelajaran yang lain di sekolah, karena
PAK mengarahkan peserta didik akan kesadaran sebagai umat beriman. PAK
tengah siswa.
berhenti pada koinonia saja, melainkan dalam ketiga kegiatan inti Gereja yang
lain, yaitu liturgia, kerygma dan diakonia. Siswa dapat memberikan pelayanan di
anggota Gereja.
8. Variabel Penelitian
2 Sejauh mana PAK di SMP Negeri 4 10, 11, 12, 13, 14, 8
Purworejo terhadap keterlbatan 15, 16, 17
menggereja siswa
3 Sumbangan PAK di SMP Negeri 4 18, 19, 20, 21 4
Purworejo terhadap keterlibatan hidup
menggereja siswa
Jumlah 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
1. Laporan Umum
Agama Katolik. Jumlah responden yang ditargetkan untuk penelitian ini dapat
tercapai yaitu seluruh siswa Katolik di sekolah yang berjumlah 15 orang. Jumlah
responden tersebut terdiri dari 6 siswa kelas VII, 2 siwa kelas VIII dan 7 siswa
kelas IX. Responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 5 orang (33,3%).
Purworejo
Pada bagian ini akan dibahas mengenai laporan hasil penelitian dan
menjadi dua kelompok, yaitu positif dan negatif. Alternatif jawaban sangat setuju
dan setuju akan dikelompokkan menjadi hasil positif, sedangkan alternatif kurang
No
Pernyataan Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
1 PAK memberikan a. Sangat setuju 9 60%
inspirasi dalam bertindak b. Setuju 6 40%
sebagai murid Yesus c. Kurang setuju 0 0%
d. Tidak setuju 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel di atas 9 orang (60%) mengatakan sangat setuju dan 6 orang (40%)
mengatakan setuju bahwa PAK memberikan inspirasi pada siswa dalam bertindak
dengan seluruh siswa menjawab sangat setuju dan setuju yang menunjukkan hasil
positif.
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
2 PAK memberi a. Sangat setuju 7 46,7%
kesempatan b. Setuju 6 40%
mengembangkan iman c. Kurang setuju 2 13,3%
melalui kegiatan yang d. Tidak setuju 0 0%
dilakukan sehari-hari baik
di lingkungan sekolah,
masyarakat maupun
Gereja
57
iman. Disini terlihat sangat jelas bahwa sebagian besar responden merasa bahwa
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
3 PAK membuat yakin a. Sangat setuju 9 60%
pada iman b. Setuju 4 26,7%
c. Kurang setuju 2 13,3%
d. Tidak setuju 0 0%
mengatakan setuju dan 2 orang (13,3%) mengatakan kurang setuju bahwa PAK di
siswa pada imannya telah terwujud. Hal itu dibuktikan dengan presentase tertinggi
bahwa 60% responden menyatakan setuju bahwa PAK telah membantu mereka
semakin yakin pada iman yang diyakini. Akan tetapi sangat disayangkan masih
adanya responden yang kurang memahami tujuan tersebut. Dalam hal ini
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
4 Siswa mewujudkan a. Sangat setuju 5 33,3%
Kerajaan Allah dalam b. Setuju 8 53,4%
keluarga, sekolah dan c. Kurang setuju 2 13,3
masyarakat melalui PAK d. Tidak setuju 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menyatakan sangat setuju, 8 orang (53,3%) menyatakan setuju dan dua orang
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
5 PAK tidak hanya a. Sangat setuju 9 60%
memberikan informasi, b. Setuju 6 40%
melainkan mendidik dan c. Kurang setuju 0
membentuk sikap sosial d. Tidak setuju 0
sikap sosial.
dengan 9 responden yang menyatakan sangat setuju bahwa PAK tidak hanya
sosial. Siswa menyadari bahwa pembelajaran PAK tidak hanya memberikan dan
59
setuju dan 2 orang (13,3%) tidak setuju bahwa PAK tidak hanya mendalami
materi PAK yang mereka dapatkan di sekolah tidak selalu mendalami materi
melalui buku dan Kitab Suci saja, melainkan dari pengalaman mereka
menyadari bahwa PAK tidak hanya mendalami materi dari buku dan Kitab Suci
saja, karena mereka merasa PAK yang diajarkan oleh guru masih sebatas dalam
60
bersama-sama mampu mencari jalan untuk menghadapi persoalan yang ada. Hal
mampu mencari jalan untuk menghadapi persoalan yang ada melalui PAK, karena
dalam pembelajaran PAK mereka tidak hanya menjadi pendengar saja. Sedangkan
2 responden belum mampu mencari jalan untuk menghadapi persoalan yang ada
dan masih merasa sebagai pendengar saja dalam pembelajaran PAK di sekolah.
mengatakan setuju dan 1 orang (6,7%) mengatakan kurang setuju bahwa memutar
film atau tayangan singkat membuat siswa semakin memahami akan materi yang
responden yang setuju bahwa dengan memutar film atau tayangan singkat akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
materi yang diberikan membuat mereka semakin mudah untuk memahami materi
yang diberikan tersebut. Sarana yang bervariasi dan kreatif memang sangat
mempengaruhi siswa dalam menerima materi yang diberikan oleh guru. Di usia
remaja contohnya, mereka akan merasa bosan jika hanya mendapatkan informasi
saja, melainkan lewat media yang menarik yang mampu memberikan semangat
dalam proses belajar. Dengan semangat maka akan dengan mudah mereka
PAK di sekolah tidak pernah menayangkan atau menampilkan film dalam proses
belajar.
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
9 Tanggapan siswa a. Sangat Menarik 2 13,3%
mengenai proses b. Menarik 10 66,7%
pembelajaran PAK c. Cukup menarik 3 20%
d. Kurang menarik 0 0%
mengatakan proses pembelajaran PAK menarik, karena siswa merasa guru sering
mereka. Alasan lain mereka mengatakan setuju adalah karena PAK berbeda
dengan pelajaran yang lain, tidak terlalu sepaneng serta dapat dikembangkan
62
materi guru hanya memberikannya terlalu singkat dan sering belajar sendiri.
Pada bagian ini penulis ingin mengetahui sejauh mana Pendidikan Agama
Katolik berpengaruh positif terhadap keterlibatan menggereja siswa . Hal ini dapat
Tabel di atas 6 orang (40%) mengatakan sangat setuju dan 9 orang (60%)
yang menyatakan setuju dengan pengertian hidup menggereja adalah ambil bagian
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
11 Hidup Menggereja a. Sangat setuju 7 46,6%
diwujudkan oleh setiap b. Setuju 6 40%
umat Katolik kapan pun c. Kurang setuju 1 6,7%
dan dimana pun d. Tidak setuju 1 6,7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dari tabel dan diagram di atas 7 orang (46,6%) mengatakan sangat setuju, 6
orang (40%) mengatakan setuju, 1 orang (6,7%) mengatakan kurang setuju dan 1
menggereja diwujudkan oleh setiap umat Katolik kapan pun dan dimana pun.
Hidup menggereja diwujudkan oleh setiap umat Katolik kapan pun dan
dimana pun. Sebagian besar responden setuju dengan pernyataan tersebut, karena
mereka telah menyadari bahwa setiap umat Katolik dapat melaksanakan hidup
menggereja dimana saja mereka berada. Hal ini memberikan gambaran bahwa
tersebut.
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
12 Terlibat dalam kegiatan a. Sangat setuju 4 26,7%
pewartaan b. Setuju 8 53,3%
c. Kurang setuju 3 20%
d. Tidak setuju 0 0%
pewartaan.
64
melalui kesaksian, tindakan dan pengakuan iman akan Yesus Kristus. Pewartaan
iman untuk saling meneguhkan, berbagi pengalaman iman dan saling meluruskan
pandangan iman.
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
13 Terlibat dalam kegiatan a. Sangat setuju 4 26,7%
liturgi seperti misdinar, b. Setuju 7 46,6%
lektor dan pemazmur c. Kurang setuju 1 6,7%
d. Tidak setuju 3 20%
mengatakan setuju, 1 orang (6,7%) mengatakan kurang setuju dan 3 orang (20%)
bahwa mereka sudah terlibat dalam hidup menggereja dalam kegiatan liturgi di
Gereja. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam menjadi lektor,
pemazmur, organis, misdinar, paduan suara, dan mengambil bagian secara aktif
dan sikap badan. Dengan menjadi misdinar, lektor dan pemazmur di Gereja, siswa
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
14 Aktif dalam PIR di a. Sangat setuju 4 26,7%
Gereja sebagai b. Setuju 7 46,6%
persekutuan murid Yesus c. Kurang setuju 1 6,7%
d. Tidak setuju 3 20%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mengatakan setuju, 1 orang (6,7%) mengatakan kurang setuju dan 3 orang (20%)
mengatakan tidak setuju dengan pernyataan aktif dalam PIR di Gereja sebagai
responden yang setuju bahwa aktif dalam PIR sebagai wujud perkembangan iman.
Aktif dalam kegiatan PIR merupakan salah satu kegiatan aktif menggereja dalam
mampu menambah iman dan teman serta dapat berkumpul bersama, karena
menjadi murid Yesus harus aktif di Gereja, sebagai remaja harus menjadi bagian
dari Gereja.
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
15 Remaja dapat menjadi a. Sangat setuju 8 53,4%
garam dan ragi dalam b. Setuju 7 46,6%
lingkungannya c. Kurang setuju 0 0%
d. Tidak setuju 0 0%
(46,6%) mengatakan setuju bahwa remaja dapat menjadi garam dan ragi dalam
responden menyadari bahwa tugasnya sebagai remaja adalah dapat ambil bagian
sebagai perwujudan dan tanggung jawab sebagai anggota Gereja. Selain itu siswa
setuju bahwa dirinya harus menjadi garam dan ragi, karena harus bisa memberi
manfaat yang baik bagi masyarakat dan lingkungan, agar lebih maju dan lebih
66
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
16 Kegiatan yang diikuti di a. Misdinar dan PIR 9 60%
Gereja dan yang b. Lektor dan koor 2 13,3%
mengembangkan niat c. Mengajar PIA 1 6,7%
dalam hidup d. Belum mengikuti 3 20%
menggereja
Tabel di atas 9 orang (60%) mengatakan misdinar dan PIR, 2 orang (13,3%)
mengatakan lektor dan koor, 1 orang (6,7%) mengatakan mengajar PIA dan 3
penelitian persentase tertinggi adalah kegiatan misdinar dan PIR yang mampu
misdinar siswa dapat mengetahui bagaimana liturgi yang baik dan menambah
pengetahuan mereka. Melalui PIR siswa dapat mendapatkan banyak teman seiman
dan berkumpul bersama. Akan tetapi sayangnya masih ada siswa yang belum
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Iteam
(1) (2) (3) (4) (5)
17 Kegiatan yang a. Menjadi misdinar, 7 46,7%
mewujudkan hidup lektor, pertemuan
menggereja di PPA dan PIR,
lingkungan sekolah membantu sesama
dan masyarakat baik b. Mengajar sekolah 2 13,3%
liturgi, pewartaan, minggu,
persekutuan dan pendalaman iman di
pelayanan sekolah dan
lingkungan,
menengok dan
menyumbang orang
sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PPA dan PIR, membantu sesama, 2 orang (13,3%) mengatakan mengajar sekolah
dan pelayanan.
diikuti siswa adalah menjadi misdinar, lektor, ikut dalam pertemuan PPA dan PIR
sebatas dilakukan di dalam Gereja saja, melainkan dapat dilakukan di sekolah dan
senang bila berkumpul dengan teman-teman dan dapat cerita berbagi pengalaman.
menggereja.
Pada bagian ini penulis ingin mengetahui sumbangan yang telah diberikan
oleh Pendidikan Agama Katolik dalam hidup menggreja siswa SMP Negeri 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Purworejo. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden dalam bentuk tabel
dibawah ini:
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
18 Pengaruh proses a. Sangat setuju 3 20%
pembelajaran PAK di b. Setuju 7 46,7%
sekolah terhadap Hidup c. Kurang setuju 5 33,3%
Menggereja d. Tidak setuju 0 0%
Dari tabel di atas 3 orang (20%) mengatakan sangat setuju, 7 orang (46,7%)
mengatakan setuju dan 5 orang (33,3%) mengatakan kurang setuju bahwa hidup
PAK membantu mereka memahami akan hidup menggereja. Hal ini menunjukkan
siswa akan hidup menggereja. PAK seharusnya memang membantu siswa untuk
memahami tentang hidup menggereja agar siswa lebih mantap lagi untuk terlibat
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
(1) (2) (3) (4) (5)
19 PAK dalam a. Ya, dengan PAK 5 33,3%
menyemangati menjadi lebih tertarik
hidup menggereja dan semangat dalam
siswa Hidup Menggereja
b. Ya, banyak diberi saran 3 20%
yang tepat dan diminta
untuk mencatat
khotbah romo,
sehingga semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
mengatakan ya, banyak diberi saran yang tepat dan diminta untuk mencatat
khotbah romo, sehingga semangat untuk ke Gereja, 4 orang (27%) mengatakan ya,
memberi semangat pada pelayanan dan agar dapat menjadi rasul Yesus yang baik
dan 3 orang (20%) mengatakan biasa saja, karena jarang ada guru dan masih
telah memberikan semangat bagi siswa untuk hidup menggereja. Siswa merasakan
bahwa PAK telah menyemangati mereka dalam hidup menggereja, karena dengan
PAK lebih tertarik dan semangat dalam hidup mnggereja, disadarkan menjadi
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
(1) (2) (3) (4) (5)
20 Proses a. Ya, menyadarkan diri 6 40%
pembelajaran dan untuk aktif hidup
metode PAK menggereja
membantu dalam b. Ya, dapat memahami 3 20%
mendorong arti keterlibatan dalam
keterlibatan hidup Gereja, sehingga
menggereja siswa terdorong melakukan
sesuatu yang benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dari tabel di atas mengenai proses pembelajaran dan metode PAK dalam
mengatakan ya, menyadarkan diri untuk aktif hidup menggereja, 3 orang (20%)
mengatakan ya, banyak diberi saran yang tepat dan diminta untuk mencatat
ya, memberi semangat pada pelayanan dan agar dapat menjadi rasul Yesus yang
baik, dan 3 orang (20%) mengatakan Biasa saja, karena jarang ada guru dan masih
mendorong mereka untuk terlibat dalam hidup menggereja dengan alasan dapat
No
Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah Persen (%)
Item
(1) (2) (3) (4) (5)
21 Harapan dari a. Lebih menarik lagi da 8 53.3%
metode mampu menumbuhkan,
pembelajaran mengembangkan iman dan
PAK di sekolah kepercayaan menggereja
di masyarakat, sekolah
dan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
lagi. Sejumlah 8 responden menginginkan metode yang lebih menarik lagi dan
keterbatasan dari data yang didapatkan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan
Keterbatasan tersebut meliputi dua point, yaitu hanya menggunakan kuesioner dan
72
wawancara pada responden, sehingga terjadi salah persepsi pada data yang di
dapatkan.
seluruh jawaban dari responden menunjukkan hasil yang positif. Penulis menaruh
memilih jawaban yang baik saja tanpa melihat situasi yang sesungguhnya.
Responden memilih jawaban hanya berdasarkan yang benar saja, bukan seperti
apa yang mereka alami di sekolah. Oleh karena itu, penulis memberikan alternatif
pada saat pra penelitian dan sesudah penelitian untuk mendapatkan fakta yang
lebih valid. Selain itu penulis juga mendapatkan peneguhan dari pengamatan
Pada saat pra penelitian penulis berbincang dengan guru Pendidikan Agama
pengalaman yang dialami oleh guru. Guru hanya memberikan penjelasan materi
secara singkat. Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja siswa.
Jika ada pertanyaan yang kurang dipahami oleh siswa, maka siswa memiliki
kesempatan untuk menanyakannya pada guru. Guru terkadang pergi keluar disaat
jam mengajar, karena terikat dengan tanggung jawabnya di luar. Oleh karena itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Negeri 4 Purworejo penulis rasakan masih sama seperti yang penulis alami saat
terlihat dari siswa yang memahami akn arti, hakekat dan tujuan dari PAK. Model
PAK yang berpusat pada pengalaman hidup peserta dan praksis sudah cukup
menarik, karena guru jarang menggunakan sarana seperti film atau tayangan
singkat yang diinginkan oleh siswa untuk menambah semangat siswa dalam
sebatas pada pengertian akan hidup menggereja saja, karena belum semua siswa
telah terlibat dalam hidup menggereja. Siswa yang belum ikut kegiatan
74
hanya sebatas senang berkumpul dengan teman seiman dan belum mendalami
untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja. Hal tersebut dibuktikan dengan
75
BAB IV
Pada bab III sebelumnya telah dibahas mengenai penelitian dan hasil dari
keterlibatan hidup menggereja, namun masih sebatas pada pengertian akan hidup
menggereja saja, karena belum semua siswa telah terlibat dalam hidup
menggereja. Oleh karena itu pada bagian ini akan dibahas mengenai usulan
rekoleksi yang dapat diberkan pada siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo.
Rekoleksi ini dengan tujuan membantu siswa untuk lebih semangat lagi akan
rekoleksi, tema dan sesi rekoleksi. Dimana tema besar rekoleksi adalah “Dugem
Tema utama akan dibagi lagi menjadi tiga sub tema, yaitu beriman bersama
Yesus, meneladani Yesus dalam tanggung jawabku dan aku semakin mantap
bersama Yesus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
HIDUP MENGGEREJA
rohani sudah merupakan hal yang lazim di lingkungan Gereja Katolik Indonesia,
karena rekoleksi sudah umum dijalankan oleh segala macam anggota Gereja:
1984: 7). Untuk itu rekoleksi bagi siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo
dampak positif dan negatif pada penerimanya. Rekoleksi akan membantu siswa
mengembangkan Gereja.
PURWOREJO
77
rekoleksi para imam dan biarawan-biarawati yang dilakukan satu bulan satu kali;
liturgis tertentu, seperti rekoleksi di kalangan umat selama masa Adven atau
melainkan karena sedang ada minat, biaya, waktu dan ada pendampingnya seperti
SemangatHidup Menggereja
maka penulis membuat usulan program rekoleksi untuk siswa Katolik di SMP
seperti masih adanya siswa yang sama sekali belum terlibat dalam hidup
menggereja. Melihat situasi dan kondisi yang seperti itu, rekoleksi dirasakan
siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo dirasakan sangat penting, sebab belum
Negeri 4 Purworejo. Penulis merasa sangat perlu mengajak siswa untuk lebih
kegiatan rekoleksi, sehingga nantinya mereka akan lebih mantap dan semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
rekoleksi ini, diharapkan agar siswa Katolik di SMP Negeri 4 Purworejo mampu
tujuan, isi atau materi, metode dan sarana yang akan disajikan kepada peserta.
Dalam proses rekoleksi ini diusahakan komunikasi yang baik antara pemandu dan
peserta, sehingga peserta dapat terlibat aktif dalam rekoleksi. Penulis berharap
agar rekoleksi ini tidak hanya menjadi sambi lalu saja. Setelah pulang rekoleksi
tidak ada perubahan dan wujud konkret yang dilakukan, melainkan mampu
membangun semangat lagi untuk aktif dalam hidup menggereja. Agar Gerejs
hidup menggereja. Tujuan dari rekoleksi yang dibuat untuk siswa Katolik di SMP
Negeri 4 Purworejo adalah untuk memberi semangat pada siswa untuk terlibat
hidup menggereja
79
Tema dugem bersama Yesus dan teman-teman ini berisi tentang materi-
materi dan kegiatan yang akan membantu siswa semakin menghayati akan hidup
menggereja dan semakin mantap untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja.
meneladani Yesus kecil yang sudah rajin berdoa dan aktif dalam rumah Bapa.
Siswa juga diajak menyadari bahwa Yesus selalu bersama dengan mereka di
setiap langkah dan tindakan mereka. Tema umum ini, akan dibagi menjadi tiga
bersamaYesus
Kegiatan rekoleksi ini akan dilaksanakan sebanyak tiga kali. Rekoleksi akan
dilaksanakan satu bulan sekali selama satu hari. Rekoleksi akan dilaksanakan
pada hari Minggu atau menyesuaikan dengan keadaan peserta. Rekoleksi dapat
dilaksanakan di sekolah, paroki atau di tempat lain. Suasana rekoleksi akan dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
diberikan dalam rekoleksi agar siswa dapat berbagi pengalaman dengan sesama.
Rekoleksi yang pertama dapat dipandu oleh pemandu sebagai sumbangan yang
dapat diberikan oleh penulis dalam menyemangati siswa untuk aktif dalam hidup
D. MATRIKS PROGRAM
Tema Umum : Dugem bersama Yesus dan Sesama (Duduk Gembira Bersama Yesus dan Sesama)
Tujuan Umum : Bersama pendamping peserta untuk menemukan panggilan dan peran mereka dalam kehidupan menggereja serta
1. Rekoleksi Pertama
Tujuan : Bersama Pendamping, peserta semakin mampu menyadari akan iman yang dimiliki dan bertindak lebih baikbersama
dengan Yesus
81
kelompok Spidol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Rekoleksi Kedua
Tujuan : Bersama pendamping peserta diharapkan mampu meneladani Yesus dalam hidup menggereja dan melaksanakan
83
Lagu penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Rekoleksi Ketiga
Tujuan : Bersama pendamping peserta semakin mantap untuk aktif dalam hidup menggereja
Ciri-ciri
peranan Roh
dalam Gereja
3 Istirahat - - - - -
minum
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gelas plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 Penutup Siswa semakin Pengantar Informasi Teks lagu “Bagai Frans, 2015:
semangat untuk aktif Doa penutup rajawali” 11
dalam hidup Lagu penutup
menggereja
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
1. Identitas Kegiatan
e. Waktu : 08.00-15.30
f. Metode : - Informasi
- Diskusi
- Tanya Jawab
- Refleksi
- Bermain
- Bekerja sama
- Laptop
- Speaker
- Kis 10:34-38
88
2. Pengembangan Langkah-langkah
Selamat pagi adik-adik yang terkasih dalam Kristus. Bagaimana kabar hari
ini? Pastinya baik dan semangat untuk mengikuti rekoleksi hari ini. Anak Tuhan
selalu semangat dan mantap dalam seluruh kegiatan yang dilakukannya. Sebelum
kita mengawali rekoleksi ini marilah kita berdoa agar Tuhan menyertai dan
mendampingi kita selama kegiatan rekoleksi ini, sehingga apa yang kita harapkan
b. Doa (08.10-08.15)
Allah Bapa kami yang Maha Pengasih, terima kasih karena pada hari ini
sejenak sebagai saudara seiman pada hari ini untuk menghayati tugas dan
Gereja. Dampingi dan berkatilah kami selama mengikuti rekoleksi ini Tuhan,
tugas kami sebagai tombak perkembangan Gereja. Doa ini kami haturkan dengan
perantaraan Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau
dan Roh Kudus kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
c. Lagu (08.15-08.20)
89
Adik-adik yang terkasih dalam Tuhan Yesus , selama satu hari ini kita akan
bersama-sama nelaksanakan rekoleksi bagi kaum remaja. Rekoleksi pada hari ini
dimaksudkan agar kita semua semakin menghayati lebih dalam akan hidup
menggereja dan bertanggung jawab akan tugas sebagai remaja yang menjadi
tombak perkembangan Gereja. Tema rekoleksi kita pada hari ini adalah “Dugem
Bersama Yesus”. Dugem disini bukan berarti kita bersenang ria dengan ajeb-ajeb
dengan Tuhan Yesus. Rekoleksi berasal dari kata Re-Collectare yang artinya
90
1) Pengantar (08.30-08.10)
Adik-adik yang terkasih Roh Kudus bagi umat Katolik adalah kekuatan
Allah yang dikaruniakan oleh Yesus Kristus yang mulia kepada murid-muridNya
yang percaya, agar mereka itu jangan sampai seperti anak yatim piatu, gelisah
yang sama yang dulu pernah juga memenuhi hidup Yesus Kristus sehingga berani
2) Materi
manusia.
91
sesama.
akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
31:32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang
mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka
keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku
31:33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah
waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam
batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi
31:34 Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya
dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan
31:35 Beginilah firman TUHAN, yang memberi matahari untuk menerangi siang,
alam nama-Nya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
terukur dan dasar-dasar bumi di bawah tidak terselidiki, demikianlah juga Aku
tidak akan menolak segala keturunan Israel, karena segala apa yang dilakukan
kota itu akan dibangun kembali bagi TUHAN, dari menara Hananeel sampai Pintu
Gerbang Sudut;
31:39 kemudian tali pengukur itu akan merentang terus sampai ke bukit Gareb,
31:40 Dan segenap lembah itu, dengan mayat-mayat dan abu korbannya, dan
segenap tanah di tepi sungai Kidron sampai ke sudut Pintu Gerbang Kuda ke arah
timur, akan menjadi kudus bagi TUHAN. Orang tidak akan meruntuhkan dan
Apa artinya peranan Roh itu dalam hidupku sebagai orang beriman?
93
kejahatannya tetapi tidak membawa hasil yang baik. Nabi Yeremia mengingatkan
lagi jika bangsa Israel tidak bertobat maka akan datang penghukuman dan
permusuhan dari bangsa lain. Akibat ketegaran hati bangsa Israel yang tidak mau
bertobat, maka pada tahun 612 SM Asyur dikalahkan oleh pasukan Babel yang
Yerusalem. Dengan kekalahan itu kesepuluh suku Israel dibuang dan diserak
serakkan ke berbagai tempat. Akan tetapi seperti apayang telah dijanjikan Allah
kepada umat-Nya bahwa Dia akan tetap setia kepada umat pilihan-Nya. Allah
akan keluar dari pembuangan dan akan kembali ketanah air mereka.
melalui nabi Yeremia Allah menubuatkan akan datang waktunya dimana Allah
akan membebaskan mereka dan mengadakan perjanjian baru dengan bangsa Israel
dan kaum Yehuda. Allah mempertegas bahwa Israel telah gagal menepati janji
mereka dengan Allah. Bangsa Israel telah menerima perjanjian di Gunung, tapi
Allah mereka dan pergi menyembah Allah Allah lain, menyembah berhala-
berhala yang dilarang oleh Allah. Namun demikian Allah tetap mengadakan
pendekatan dengan Israel. Kali ini pendekatan yang dilakukan Allah dengan
bangsa Israel adalah “Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan
menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka dan
94
terhadap dosa-dosa bangsa Israel serta mengikat dan mempererat hubungan antara
Allah dan bangsa Israel. Allah peduli pada bangsa Israel,karena Allah sangat
sangat mengharapkan anak itu bertobat dari kejahatannya. Orangtua pasti begitu
sabar menunggu kapan anaknya bertobat, karena orangtua tidak suka hidup
anaknya menderita terus karena perbuatannya yang jahat. Kasih Allah kepada
bangsa-Nya tentu lebih besar dari kasih orangtua kepada anaknya. Demikianlah
harapan Allah kepada bangsa-Nya yang sangat berharap supaya bangsaNya patuh
digenapi yang di ikat dengan penebusan darah Yesus Kristus. Perjanjian yang
baru ini bukan hanya berlaku bagi bangsa Israel saja melainkan bagi semua yang
mengingat pengorbanan-Nya yang begitu besar untuk kita. Dia mengasihi kita
dengan kasih yang tiada bandingnya. Dia juga tetap setia terhadap kita walaupun
kita sering berbuat jahat melalui perbuatan, pikiran dan perkataan kita. Akan
tetapi Allah tetap mengampuni kita.Kasih dan kesetian-Nya kepada kita anak-
anak-Nya begitu luar biasa sehingga kita diampini dari dosa dosa kita.
Allah. Dalam perjalanan hidup kita sekarang ini, mungkin kita juga melakukan
bentuk pelanggaran itu yang berbeda. Jika bangsa Israel menyembah berhala
berhala,mungkin berhala kita sebagai remaja saat ini adalah pergaulan yang bebas
dan gadget yang kita anggap sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Bahkan setiap bangun tidur yang pertama kali kita cari adalah handpone atau
phablet kita, bukannya berdoa terlebih dahulu untuk bersyukur pada Tuhan akan
karunia kehidupan yang telah diberikan untuk hari ini. Kita juga terkadang
menjadi kurang aktif dalam kagiatan di Gereja hanya karena ingin bermain
dengan teman di luar Gereja. Padahal sebenarnya di dalam Gereja kita juga bisa
dari kekurangan kita supaya kita menikmati persekutuan kita dengan Allah. Kita
boleh merasakan damai sejahtera bersama sama Tuhan Yesus karena Dialah
para murid Yesus. Roh itu membuat para murid menjadi kreatif
96
Yesus Kristus
hidup kepada Allah. Hadir di hadirat Allah adalah berkat dorongan Roh
beriman.
Pembimbing membacakan kisah daari Kitab Suci, Kisah Para Rasul 10:34-
10:35 Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang
10:36 Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu
firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah
10:37 Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea,
97
10:38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan
Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan
menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
menegaskan otoritas khotbah Petrus sendiri, yang memberi bobot kebenaran pada
Kornelius, Petrus memaklumkan Allah sebagai Allah segala bangsa, baik Yahudi
maupun Yunani, Ia tidak memiliki bangsa favorit. Sebagai orang Yahudi, Petrus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Dalam Perjanjian Lama, Allah diyakini sebagai Allah orang Israel. Bangsa Israel
merupakan bangsa pilihan Allah. Allah adalah raja sekaligus Tuhan mereka.
Tetapi, dalam perjanjian Baru, berkat darah Anak Domba semua bangsa disatukan
Israel sebuah antisipasi kedatangan Mesias, seperti telah dijanjikan sejak zaman
Abraham. Bukan karena suku bangsa orang berkenan dihadapan Allah dan
memenuhi syarat-syarat dalam ayat 35; “…, yang takut akan Dia dan
mengamalkan kebenaran”.
menjadi satu-satunya landasan dasar kehidupan. Orang yang takut akan Allah
dalam Roh Kudus. Yesus adalah contoh otentik orang yang takut akan Allah.
Takut akan Allah membenarkan orang. Kornelius dan seisi rumahnya berkenan
para rasul. Yesus adalah Injil, Sang Kebenaran. Maka, keselamatan diperoleh
Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus kristus, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
adalah Tuhan dari semua orang”. Bagian ini mempertegas ayat 34 dan 35 tentang
kedudukan Allah sebagai Allah semua bangsa. Di sini termuat suatu tindakan
Allah yang mempersiapkan keselamatan dalam diri Yesus Kristus. Yesus adalah
yakni damai sejahtera bagi semua bangsa. Maka, Yesus adalah Tuhan atas
Ayat 37: “Kamu tahu segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea,
mulai dari Galilea, sesudah babtisan yang diberitakan oleh Yohanes”. Pokok
uraian ayat ini adalah hidup Yesus Kristus di depan umum. Babtisan Yohanes
yang diterima oleh Yesus merupakan bagian yang sentral dalam pewartaan Injil
Lukas. Boleh dikatakan babtisan ini menjadi setting sekaligus awal dimana Yesus
tampil ke panggung dunia. Hal ini terdapat dalam Lukas 3:3 yang separalel
dengan Kis 1:22. Secara terminologi, bagian ini merupakan sinonim Yesus dari
Nazareth. Pada bagian ini Petrus mengulangi pewartaan Yohanes tentang Mesias,
Raja yang akan datang. Hal ini mengatisipasi 11:16; “Maka teringatlah aku akan
perkataan Tuhan; Yohanes membabtis dengan air, tetapi kamu akan dibabtis
Ayat 38: “Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan
Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik
dan menyembuhkan semua orang yang di kuasai iblis, sebab Allah menyertai
Dia”. Petrus menyampaikan isi pewartaan secara singkat dan tegas. “Yesus dari
Yesus yang pernah hidup di Nazaret, berkarya, berbuat baik dan melakukakn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
1) Pengantar (10.50-11.00)
Gereja. Pada sesi ini marilah kita memperdalam materi mengenai empat kegiatan
inti Gereja, sehingga nantinya akan lebih semangat dan mantap aktif dalam hidup
2) Materi (11.00-12.30)
a) Liturgi (Liturgia)
Liturgia adalah segala bentuk kegiatan ibadat kepada Tuhan yang dilakukan
oleh umat, baik secara pribadi ataupun bersama baik sakramen maupun yang
bagian dalam misteri yang dirayakan. Tentu saja bukan hanya dengan partisipasi
lahiriah. Yang pokok adalah hati yang ikut menghayati apa yang diungkapkan
Ini berarti mengamalkan tiga tugas pokok Kristus sebagai Imam, Guru dan
Raja. Dalam kehidupan menggereja, peribadatan menjadi sumber dan pusat hidup
beriman. Melalui bidang karya ini, setiap anggota menemukan, mengakui dan
menyatakan identitas Kristiani mereka dalam Gereja Katolik. Hal ini dinyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
aktif dalam bidang ini diwujudkan dalam memimpin perayaan liturgis tertentu
pemazmur, organis, mesdinar, paduan suara, penghias Altar dan Sakristi; dan
mengambil bagian secara aktif dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama,
bagi sesama. Dalam hal ini ajaran Konsili Vatikan II menjelaskan bahwa:
Umat beriman menghhadiri misteri iman itu sebagai orang luar atau
penonton yang bisu, melainkan supaya melalui upacara dan doa-doa
memahami misteri itu dengan baik, dan ikut serta penuh khidmat dan secara
aktif. Hendaknya mereka rela diajar oleh sabda Allah, disegarkan oleh
santapan tubuh Tuhan dan bersyukur kepada Allah (SC 48).
merupakan sikap yang menunjang keberhasilan dari perayaan itu sendiri. Kaum
remaja terdiri dari bermacam-macam orang dan fungsi, maka keterlibatan mereka
berbagai peran dan tingkatan yang sebenarnya melayani satu kepentingan yakni
Imamat umum yang dimiliki setiap orang berkat sakramen baptis dan krisma yang
umat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
b) Pewartan (Kerygma)
iman untuk saling meneguhkan, berbagi pengalaman iman dan saling meluruskan
tugas pewartaan seperti yang telah diperintahkan oleh Yesus Kristus. Pewartaan
Injil adalah tugas setiap orang Katolik (LG 16-17). Pewartaan hendaknya diterima
dalam arti luas dan tidak terbatas hanya pada homili, pelajarn agama ataupun
pendalaman Kitab Suci saja. Pewartaan hendaknya selalu kita bawa dalam
kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, seluruh umat beriman dalam hal ini
Bidang karya ini, diharapkan dapat membantu Umat Allah untuk mendalami
mendalam akan pokok iman Kristiani supaya tidak mudah goyah dan tetap setia.
Beberapa karya yang termasuk dalam bidang ini, misalnya: pendalaman iman,
Termasuk dalam kerygma ini adalah pendalaman iman lebih lanjut bagi orang
kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kristus, Tuhan kita. Karena itu saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh,
jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bwa
Sebagai orang beriman, kita dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah
Bapa dan sesama manusia melalui Yesus Kristus, PuteraNya, dalam kuasa Roh
Kudus. Bidang karya ini, dapat menjadi sarana untuk membentuk jemaat yang
berpusat dan menampakkan kehadiran Kristus. Hal ini berhubungan dengan „cura
Kristus. Oleh karena itu diharapkan dapat menciptakan kesatuan: antar umat, umat
relasi dengan umat beriman lain, dan dalam relasi hidup bermasyarakat. Melalui
bidang karya ini, umat beriman diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan terang
di tengah masyarakat sekitarnya, sehingga mereka disukai semua orang dan tiap-
tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
d) Pelayanan (Diakonia)
pribadi mereka akan kesejahteraan sesamanya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya
kerjasama dalam kasih, keterbukaan yang penuh empati, partisipasi dan keiklasan
hati untuk berbagi satu sama lain demi kepentingan seluruh jemaat (Kis 4:32-35).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Melalui empat kegiatan inti Gereja tersebut siswa tidak hanya berkembang
dalam iman saja, melainkan dapat ikut ambil bagian dalam perkembangan Gereja.
1) Pengantar (13.15-13.25)
Adik-adik yang terkasih setelah pada sesi pertama dan kedua kita bersama-
sama telah mendalami tentang peranan Roh Allah dalam Gereja dan keterlibatan
sesi ini kita akan menghayati kebersamaan hidup menggereja melalui permainan-
permainan.
2) Permainan (13.25-15.00)
a) Burma Bridge
arahan dan motivasi agar peserta berhasil melewati bambu dengan sebaik-
105
Melatih percaya diri untuk menghadapi segala ujian dan rintangan dalam
halnya dalam hidup menggereja baik di sekolah, masyarakat dan dimanapun kita
berada.
b) Elvis Walk
untuk melakukannya. Tali yang diikatkan tingginya sekitar 10 meter diatas tanah.
merubah pola pikir. Melalui permainan ini siswa diharapkan dapat mengambilkan
keputusan dengan sebuah keberainian. Dalam melakukan hal yang baik memang
banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti halnya hidup menggereja dalam
masyarakat dan lingkungan yang sulit untuk dilaksanakan. Akan tetapi dengan
keberanian dan tekat yang kuat pasti akan mampu melewati rintangan tersebut.
c) Samurai
106
pasti akan ada kesalahan karena perbedaan persepsi antara kanan, kiri, depan dan
belakang. Permainan akan lebih seru lagi jika mata peserta ditutup atau
memejamkan mata.
intruksi dari pemimpin. Memang banyak persepsi dalam permainan ini, namun
Seperti halnya tanggapan siswa dalam hidup menggereja, ada yang menanggapi
dengan sungguh-sungguh dan hanya sambi lalu. Jika dengan sambi lalu saja maka
d) Atom Bomb
alat. yaitu tali rafia, bola plastik dan triplek yang sudah dibentuk menjadi bulat.
Setiap kelompok beradu cepat menuju garis finish dengan syarat bola tidak boleh
107
Jika kita tidak menjaganya maka keberadaan Gereja akan hancur tertelan
perubahan zaman. Dengan permainan ini peserta diajak agar mereka semakin
menyadari akan tugasnya sebagai tombak perkembangan Gereja. Dengan ada dan
terlibat dalam Gereja, maka mereka tentunya akan menjaga perkembangan dan
e) Puncture Pipe
yang ada dalam pipa bocor dengan menggunakan air. Cara menuangkan air ke
dalam pipa hanya boleh menggunakan ember yang telah disediakan dengan waktu
kepemimpinan.
permenungan bacaan Kitab Suci yang ada dalam sesi kedua. Peserta mulai bisa
terlepas dari berhala seperti hanya bermain diluar dengan teman dan sibuk sendiri
dengan gadget.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
f) Estafet Tepung
secara estafet memindahkan tepung yang sudah disiapkan di depan menuju ember
yang ada di belakang dengan syarat mangkok harus melalui atas kepala dan
peserta tidak boleh menoleh ke belakang. Kompetisi dibatasi hanya dua menit dan
Tujuan dari permainan ini mengajak peserta untuk aktif dan bekerjasama.
Tepung yang dilemparkan ibarat hidup menggereja dimanapun kita berada. Terasa
sulit dan penuh tantangan memang, akan tetapi kita tetap bisa melakukannya jika
kita percaya dan yakin akan iman pada Yesus yang diibaratkan dengan wadah.
h. Penutup
1) Pengantar (15.00-15.15)
Adik-adik semua selama satu hari ini kita telah mengikuti rekoleksi dengan
berbagai kegiatan. Tiga sesi sudah sama-sama kita ikuti dan resapi di setiap
materinya. Apa ynag kalian dapatkan pada hari ini diharapkan kalian sudah
semakin mantap akan pentingnya ikut aktif dalam hidup menggereja. Kalian
semua adalah tombak perkembangan Gereja yang sangat diharpkan oleh Gereja.
Jadi kalian juga harus memantapkan diri melaksanakan tugas tersebut. Jangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
takut, karena Roh Allah dan Yesus sendiri selalu ada menyertai kalian dalam
Allah Bapa Yang Maha Pengasih, terima kasih karena selama sehari ini
Engkau telah menyertai kami dalam rekoleksi ini. Kami telah belajar dan
menghayati akan peranan Roh Allah yang ada dalam Gereja yang membuat kami
Gereja. Berkatilah kami ya Bapa agar setelah ini kami langsung memantapkan diri
terlibat aktif dalam hidup menggereja. Doa ini kami haturkan dengan perantaraan
Yesus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dan Roh
“Yesus Pokok”
Tinggallah didalamnya
Tinggallah didalamnya
BAB V
PENUTUP
kesimpulan dari keseluruhan skripsi ini. selain itu penulis juga menyampaikan
saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang terlibat dalam proses
Purworejo.
A. KESIMPULAN
memberikan materi saja, melainkan yang terpenting adalah tercapainya tujuan dari
inti Gereja, yaitu liturgia, kerygma, koinonia dan martyria demi diakonia.
siswa untuk lebih terlibat aktif lagi dalam hidup menggereja, supaya mereka
111
dan menyemangati siswa yang sama sekali belum terlibat aktif dalam hidup
menggereja, supaya sedikit demi sedikit mereka mulai tergerak hatinya untuk ikut
terlibat.
satu sarana yang efektif untuk membangkitkan semangat hidup menggereja siswa
dialami remaja melalui sharing dan refleksi bersama. Dalam rekoleksi penulis
juga belum pernah diadakan kegiatan yang membantu mereka untuk semangat
B. SARAN
1. Bagi Sekolah
112
2. Bagi Guru
Dalam proses belajar mengajar di sekolah guru diharapkan lebih kreatif lagi
dalam menyampaikan materi dengan mencari sarana yang menarik agar siswa
tidak merasa bosan dan monoton. Guru juga diharapkan memberikan kegiatan
3. Bagi siswa
Siswa lebih semangat lagi untuk terlibat aktif dalam hidup menggereja
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
114
Vini.http://vinividiviciadventurecamp.blogspot.com/2011/09/beberapa-games-
menarik-di-outbound.html accesed on January 31, 2015.
Zakiah Daradjat. (1975). Pembinaan Remaja. Jakarta: Bulan Bintang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3: Kuesioner
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Kelas :
3. Jenis Kelamin :
C. SOAL PENELITIAN
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
9. Bagaimana tanggapan anda mengenai proses kegiatan pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik di sekolah?
a. Sangat menarik
b. Menarik
c. Cukup menarik
d. Kurang menarik
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alasannya:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
10. Hidup Menggereja adalah ambil bagian dalam tugas perutusan Gereja
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
11. Hidup menggereja dapat diwujudkan oleh setiap umat Katolik kapan pun dan
dimana pun
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
Alasannya:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
12. Sebagai remaja Katolik saya sudah terlibat dalam kegiatan pewartaan
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
13. Sebagai remaja Katolik saya sudah terlibat dalam kegiatan liturgi, seperti
menjadi misdinar, lektor dan pemazmur
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
Alasannya:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
14. Sebagai remaja Katolik saya aktif dalam PIR di Gereja sebagai persekutuan
murid-murid Yesus
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
Alasannya:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
15. Kaum remaja sebagai jantung hati dan ujung tombak Gereja diwajibkan untuk
dapat menjadi garam dan ragi dalam lingkungannya sesuai dengan kedudukan
dan kemampuannya masing-masing
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
Alasannya:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
16. Kegiatan apa saja yang anda ikuti di Gereja dan kegiatan mana saja yang
mengembangkan niat anda dalam terlibat aktif di Gereja?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
17. Apa saja yang telah anda lakukan di lingkungan sekolah dan masyarakat
sebagai anggota Gereja baik dalam hal liturgi, pewartaan, persekutuan dan
pelayanan?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
18. Hidup menggereja saya ketahui lewat proses pembelajaran PAK di sekolah
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alasannya:
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
19. Apakah PAK di sekolah menyemangati anda dalam hidup Menggereja? Beri
penjelasan!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
20. Apakah proses pembelajaran dan metode PAK di sekolah membantu anda
memahami akan arti keterlibatan hidup menggereja, sehingga anda terdorong
aktif dalam hidup menggereja? Beri Penjelasan!
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
............................................................................................................................
21. Apa yang anda harapkan dari metode pembelajaran Pendidikan Agama
Katolik yang ada di sekolah?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SMP Negeri 4 Purworejo yang terletak di JI. Jenderal Urip Sumoharjo No. 62
Purworejo, merupakan sekolah berstandar nasional berdasarkan SK Mendikbud
No. 960/C.3/kp/2005 Sekolah kami memiliki VlSI “CANTIK” (Cerdas, sANtun,
Taqwa, Inovatif dan Kompetitif) dengan indikator Vlsi sebagal berikut:
1. Terwujudnya pendidikan yang menghasilkan lulusan yang kompetitif.
2. Terwujudnya pendidikan yang bermutu baik akademik maupun non akademik.
3. Terwujudnya pendidikan yang adil dan merata.
4. Terwujudnya pendidikan yang transparan, akuntabel, partisipatif dan efektif
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka sekolah memiliki misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan cerdas, terampil, beriman,
bertaqwa, santun dan memiliki keunggulan yang kompetitif.
2. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien, disiplin dan relevan.
3. Mewujudkan pendidikan yang adil dan merata.
4. Mewujudkan sistim pendidikan yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan
efektif.
(19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VCD yang digunakan sebagai media belajar siswa. Ada satu kipas angin yang
terdapat di setiap ruang kelas.
pendidik yang juga bekerja sebagai asisten Romo di pengobatan Romo Lukman
Purworejo. Pelajaran PAK hanya diberikan kurang lebih enam puluh menit setiap
Minggunya. Selama pelajaran PAK relasi antara siswa di kelas terjalin cukup baik.
Setiap satu tahun sekali siswa Katolik di SMP N 4 bersama-sama merayakan
Natal bersama dengan siswa Katolik dari SMP-SMP lainnya di Purworejo.
b) Penampilan di Sekolah
Para siswa wajib berpakaian seragam dengan bersih dan rapi. Hari
Senin dan Selasa kelas IX menggunakan baju putih lengan pendek dan
bawahan celana atau rok pendek, sedangkan kelas VII dan VIII
menggunakan baju putih lengan pendek dan bawahan celana atau rok
panjang. Hari Rabu dan Kamis kelas VII dan VIII menggunakan
seragam identitas biru dan bawahan panjang, sedangkan kelas IX
menggunakan seragam identitas merah putih kotak-kotak dan bawahan
pendek. Hari jumat dan sabtu kelas VII dan VIII menggunakan seragam
pramuka dan celana panjang baik siswa maupun siswi, sedangkan kelas
IX menggunakan seragam pramuka dan bawahan celana atau rok
pendek.
Baju seragam dilengkapi dengan badge Osis, identitas sekolah, kelas
dan nama..
Siswa wajib menggunakan badge atau pin bendera merah putih di atas
saku.
Siswa diwajibkan menggunakan ikat pinggang dan kaus kaki yang
berlogo atau bertuliskan SMP N 4 Purworejo.
Rambut harus rapi dan bagi putra tidak boleh gondrong.
Siswa tidak perlu menggunakan perhiasan yang berlebihan.
(22)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jam efektif belajar setiap harinya dimulai pukul 07.00 sampai dengan
pukul 12.30, kecuali hari Jumat dimulai pukul 07.00 sampai dengan
pukul 11.00.
Saat pelajaran olah raga siswa menggunakan seragam olah raga atau
kaos yang ditentukan.
Setiap siswa berhak menggunakan fasilitas media yang disediakan,
namun tidak diperbolehkan untuk penggunaan di luar jam pelajaran.
(23)