SKRIPSI
Oleh:
Yustina Dwi Novitasari
NIM. 151124016
PERSEMBAHAN
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu membimbing, mendampingi dan
Mbak Katarina Puji Rahayu dan Adik Teodorus Satria Priambodo yang selalu
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Bukan waktu yang penting, tetapi usaha yang penting. Percuma mempunyai
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
ditulis untuk menemukan gambaran para legioner paroki Hati Santa Perawan Maria
Tak Bercela Kumetiran menghayati spiritualitas Bunda Maria dan dampaknya bagi
tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis dengan sepenuh hati ingin
1. Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, SJ., M.Ed selaku dosen pembimbing utama
Katolik sekaligus dosen penguji ketiga yang telah memberikan dukungan dan
3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd selaku dosen penguji kedua yang telah bersedia
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Pastor Yohanes Dwi Harsanto, Pr selaku Pastor Paroki Hati Santa Perawan
Maria Tak Bercela Kumetiran yang telah memberikan izin dan dukungan
6. Ibu Risminah, ibu Erna, ibu Ngatini selaku pengurus Legio Maria dan seluruh
anggota Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela yang
7. Orang tua penulis bapak Fransiscus Burgias Triyono, ibu Yudith Lasiyem,
mbak Katarina Puji Rahayu dan adik Teodorus Satria Priambodo yang selalu
yang luar biasa kepada penulis selama proses perkuliahan sampai pada
menyelesaikan studi.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………………………. vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 5
C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................ 6
D. MANFAAT PENULISAN ........................................................................ 6
E. METODE PENULISAN ........................................................................... 7
F. SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................. 7
BAB II POKOK-POKOK SPIRITUALITAS BUNDA MARIA DAN
KEDEWASAAN IMAN LEGIO MARIA …………………………………... 9
A. Spiritualitas Bunda Maria .......................................................................... 9
1. Pengertian Spritualitas Secara Umum ................................................... 9
2. Sosok Bunda Maria ............................................................................... 11
3. Spiritualitas Bunda Maria ..................................................................... 16
B. Tahap-tahap Kedewasaan Iman ................................................................. 24
1. Arti Kedewasaan Iman .......................................................................... 24
2. Kedewasan Iman ................................................................................... 35
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Peserta ................................................................................................... 98
2. Model Pelaksanaan................................................................................ 98
3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ........................................................... 99
E. Matriks Program Kegiatan Katekese ......................................................... 100
F. Contoh Persiapan Katekese ....................................................................... 103
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 115
A. Kesimpulan ................................................................................................ 115
B. Saran .......................................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 119
LAMPIRAN ...................................................................................................... 121
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian .................................................................. (1)
Lampiran 2: Surat Keterangan Selesai Penelitian .......................................... (2)
Lampiran 3: Kuesioner Penelitian .................................................................. (3)
Lampiran 4: Contoh Jawaban Responden ...................................................... (7)
Lampiran 5: Hasil Transkrip Wawancara ...................................................... (16)
Lampiran 6: Daftar Anggota Legio Maria ..................................................... (25)
Lampiran 7: Foto Donor Darah ...................................................................... (27)
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
21 November 1964
Februari 1974
C. Singkatan Lain
SD : Sekolah Dasar
RW : Responden Wawancara
SJ : Serikat Jesus
Pr. : Projo
MB : Madah Bakti
hal. : halaman
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyerahan ini melebihi perhatian seorang anak terhadap ibu yang ditinggalkannya.
anak-anak Allah yang tercerai-berai” (Yoh 11:51-52). Karya ini biasanya disebut
oleh orang Yahudi: kebapaan-keibuan rohani (Sabato, 2006: 49-50). Ibu adalah
sosok wanita yang luar biasa yang telah mengandung selama sembilan bulan dan
seluruh jiwa dan raganya bagi anak yang dikasihinya, mulai dari waktu, tenaga, dan
bahkan hidupnya. Oleh karena itu ibu adalah sosok yang luar biasa sehingga dapat
menjadi panutan bagi anak-anaknya. Seperti halnya ibu-ibu yang ada di dunia,
Bunda Maria adalah sosok ibu yang amat luar biasa. Bunda Maria adalah ibu dari
semua anak manusia yang sekaligus merupakan ibu Tuhan kita Yesus Kristus.
Sebagai umat Katolik kita mengimani Tuhan Yesus yang hadir dan
menyertai hidup kita. Yesus lahir ke dunia melalui perantaraan Bunda Maria, tetapi
tidak diperanakkan oleh seorang manusia lain (Groenen, 1988:42). Seperti yang
dirumuskan dalam Mat 1:18 “kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: pada
Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri”. Ayat ini menyampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa Ibu Yesus mengandung Dia dari Roh Kudus, Roh daya cipta Allah sendiri.
Roh Kudus itu bukan ayah Yesus, tetapi Allah dari Roh-Nya, ialah daya penciptaan
pembentukan anak yang biasanya dilepaskan oleh ayah anak itu (Groenen,
1988:42).
Oleh karena Maria adalah ibu dari Yesus, ia boleh disebut “Anthropo-
tokos” (yang melahirkan manusia) atau “Khisto-tokos” (Bunda Kristus). Maka dari
itu Konsili Efesus (tahun 431) menetapkan Bunda Maria sebagai “Theo-tokos”
(Bunda Allah) yang menjadi teladan dan pembawa kedamaian bagi manusia dalam
Maria yang terjadi adalah proses pembentukan menjadi manusia. Maka dalam
rahim Bunda Maria kemanusiaan dan keilahian itu menjadi satu. Pribadi Yesus
bukanlah pribadi manusia belaka tetapi Pribadi Yesus adalah pribadi manusia dan
juga pribadi Sang Sabda Ilahi. Di sinilah arti proses perwujudan menjadi manusia
Tentunya sebagai umat Katolik, kita tidak hanya mengenal dan meneladani
sikap dan semangat Yesus Kristus, akan tetapi kita juga perlu mengenal sosok
Maria yaitu Bunda Yesus Kristus yang kita imani. Maria merupakan Bunda-
Perawan sebagai ibu yang pertama-tama melahirkan Yesus yang kemudian secara
rohani menjadi ibu semua orang beriman. Maria disebut sebagai perawan karena
telah menyerahkan diri secara total kepada Allah. Maka dari itu Bunda Maria
merupakan sosok ibu yang menjadi teladan bagi seluruh umat manusia (Dister,
2004:491).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bunda Maria adalah bunda semua orang beriman. Hal ini tampak ketika
pada Tuhan dengan menjawab “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah
bahwa ketaatan dan kekudusan Bunda Maria menjadi teladan bagi kita sebagai umat
Allah yang beriman karena Bunda Maria telah memutuskan untuk menerima
kehendak Allah.
hidup yang mendukung untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dan tingkah laku
Spiritualitas adalah cara hidup dan berpikir berdasarkan bimbingan Roh Kudus
untuk mewujudkan iman kita dalam hidup sehari-hari. Maka dapat dikatakan bahwa
spiritualitas merupakan cara hidup yang berlandaskan pada Allah untuk terlibat
dalam masyarakat dengan mendasarkan pada nilai-nilai Injili. Oleh karena relasinya
yang mendalam dengan Allah, secara otomatis umat-Nya akan terlibat dalam
Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran adalah salah satu
paroki yang berada di Keuskupan Agung Semarang. Paroki ini terletak cukup
strategis di dalam Kota Yogyakarta. Paroki ini berdiri sejak tahun 1944 dan selalu
dan persaudaraan antar umat. Salah satunya adalah komunitas Legio Maria.
Legio Maria adalah salah satu paguyuban atau komunitas yang berkumpul
dengan semangat Bunda Maria untuk berkarya dalam panggilannya sebagai rasul
awam. Dalam hal ini, para anggota harus siap diutus ke dunia (masyarakat) untuk
mewartakan kabar sukacita seperti halnya Bunda Maria. Menjadi salah satu bagian
dari Legio Maria, tentu perlu menghayati dan meneladani sosok Maria tersebut.
Yesus Kristus.
Legio Maria yang ada di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela
yang berada di Paroki ini berdiri pada tahun 1982, yang pada saat itu dengan jumlah
anggota sebanyak 20 orang. Pada umumnya, legioner didominasi oleh orang yang
sudah lanjut usia. Legio Maria ini cukup terlibat aktif dalam kehidupan Gereja
karena selalu diadakan pertemuan rutin pada setiap presidium. Pertemuan ini
dilaksanakan selama 90 menit setiap satu minggu sekali. Adapun kegiatan rutin
yang dilaksanakan oleh legioner adalah berdoa bersama, rapat untuk pembagian
tugas yang dilaksanakan oleh 2 orang. Dalam rapat pun juga diberi kesempatan
mengunjungi orang sakit, mengunjungi umat kurang aktif, penjara, dan kegiatan
baik lainnya demi Kerajaan Allah. Para legioner meyakini bahwa seluruh hidupnya
akan dipersembahkan kepada Allah melalui Bunda Maria. Hal ini ditunjukkan
Semangat mencintai Bunda Maria menjadi landasan yang kuat bagi para legioner
untuk berkarya.
Legio Maria dan hubungannya dengan kedewasaan iman. Karena itu penulis
KUMETIRAN”.
B. RUMUSAN MASALAH
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Spiritualitas Bunda Maria dan kedewasaan iman?
2. Bagaimana anggota Legio Maria Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela
kedewasaan iman?
C. TUJUAN PENULISAN
iman.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi penulis
sehingga menjadi teladan untuk melayani ketika menjadi seorang katekis atau
2. Bagi anggota Legio Maria Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela
Kumetiran
Anggota Legio Maria dapat termotivasi sosok Bunda Maria supaya semakin
Bunda Maria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. METODE PENULISAN
adalah metode yang menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh melalui
F. SISTEMATIKA PENULISAN
kedewasaan iman. Pokok-pokok yang dibahas dalam bab ini, yang pertama adalah
Bunda Maria. Bagian yang kedua adalah tahap-tahap kedewasaan iman. Sedangkan
Legio Maria dan tugas-tugas pokok legioner serta Legio Maria berkarya di paroki.
kaitannya dengan bagaimana anggota Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan
anggota Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran
BAB II
Bab II adalah tindak lanjut dari bab sebelumnya dan akan menjawab
Pada bab II ini, penulis akan membaginya ke dalam dua pokok bahasan.
Maria meliputi: gambaran arti spiritualiitas Bunda Maria, sosok Bunda Maria dan
spiritualitas Legio Maria dan tugas-tugas pokok para legioner serta Legio Maria
berkarya di paroki.
nilai-nilai hidup berdasarkan iman yang dihayati, sikap-sikap, tingkah laku, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
hidup. Secara singkat, yang dimaksud dengan spiritualitas adalah kenyataan hidup
juga dapat digambarkan dalam wujud keterlibatan kita pada kehidupan masyarakat.
Pada intinya kita ingin bersama dengan berbagai pihak untuk mengusahakan
terjadinya perubahan-perubahan hidup dan tata susunan sosial yang lebih adil dan
dilandasi cinta kasih dengan sasaran kepada orang yang KLMTD (Konferensi
mengartikan spiritualitas bukan sebagai ajaran, yang bisa keluar dari mulut
siapapun. Spiritualitas yang dikejar adalah Injil, pribadi Kristus, Anak Allah yang
menjadi manusia, dan yang di dalam Roh-Nya berjalan bersama ibu bumi dan
segenap isinya.
Allah yang hadir dalam kenyataan hidup manusia. Kerajaan Allah pada masa kini
disadari sebagai daya kekuatan untuk mengubah situasi sosial manusia yang
ditandai oleh ketidakadilan, dalam segala bentuknya. Oleh karena itu, bila ingin
setia kepada pelayanan Kerajaan Allah, mau tidak mau harus ikut serta dalam usaha
membangun situasi sosial yang lebih baik. Pelayanan kita kepada pertumbuhan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pelayanan ini dimengerti dalam usaha kita bekerja sama dengan kekuatan Kerajaan
Allah yang sedang bergulat untuk tumbuh dalam kenyataan sosial masyarakat
spiritualitas adalah cara hidup dan bertindak umat beriman yang dilandasi oleh
peranan Roh Kudus atau Roh Ilahi yang bekerja dalam hidupnya. Dalam hal ini,
dan melayani suaminya. Ia menyaksikan pertumbuhan Yesus dari anak kecil sampai
anak belasan tahun, dari anak tukang kayu sampai Yang Diurapi Allah (Beckman,
2009:15).
kota besar Yerusalem di Yudea selatan. Di Yerusalem, kenisah baru dan megah
dibangun oleh Herodes Agung yang berusaha mengambil hati orang Yahudi dengan
lainnya setiap tahun mengadakan ziarah iman untuk merayakan Paskah dan hari-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
hari raya lainnya. Maria juga melaksanakan banyak tata cara inisiasi dalam hidup
Maria adalah seorang gadis Yahudi yang masih muda dan penuh gairah
yang memiliki iman yang mendalam. Perwujudan iman Maria dapat dibayangkan
ketika ia melagukan kidung ratapan pada waktu melayat kematian seorang kawan
perempuan diarak melalui jalan-jalan ke rumah pengantin laki-laki. Kita pun dapat
2009:23).
Maria disebut sebagai perawan dan suci. Maria juga adalah seorang pendoa
dan perantara kepada Yesus Kristus. Maria terlibat secara bebas dan aktif dalam
rencana dan pelaksanaan keselamatan. Dalam hal ini pula, Maria menjadi ikon,
citra, dan teladan bagi Gereja menuju kepada Kerajaan Allah (Sabato, 2006:14-15).
152 ayat yang berkaitan dengan Bunda Maria. Ke-152 ayat tersebut masing-masing
terdapat dalam Paulus 1 ayat, Lukas 89 ayat, Kis. 1 ayat, dan sisanya terdapat pada
Markus, Matius dan Yohanes. Inilah yang disebut keyakinan iman atas kedudukan
13
Hati Maria yang terbuka kepada Allah merupakan teladan bagi manusia yang
baik-baik setiap tanda keallahan Yesus dan merenungkannya di dalam hati. Maria
Maria sebagai ikon, gambar dan teladan Gereja. Dalam bab VIII ini juga berbicara
Gereja, umat Allah, tubuh mistik, bait/kenisah Roh Kudus. Bunda Maria adalah
teladan umat beriman dalam berkomunikasi dengan firman Allah yang selalu
menuntut jawaban dan sikap bebas, tanggung jawab serta kerjasama atas rencana
Ilahi. Maria adalah sosok guru dan sekaligus murid sebagai bentuk penyerahan diri
bersatu dengan Putranya (koinonia), hamba dan pelayan Kerajaan Allah (diakonia),
Maria sebagai: perawan (utuh bagi Tuhan) taat kepada-Nya dan keibuan bagi
2006:80-82).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
demikian: “Bunda Allah adalah contoh Gereja, yaitu menurut iman, cinta kasih dan
persatuan sempurna dengan Kristus” (LG, 63). Hal ini terjadi karena manusia
merindukan suatu Gereja yang insani, suatu Gereja yang tidak lagi menyatakan diri
orang yang beriman pada Kristus (Panitia Kehidupan Doa – F.I.C, 1970:37).
tema yang berkaitan dengan posisi Bunda Maria dalam ibadat Gereja. Gereja
tertentu yang dimiliki olehnya. Maria dipandang Gereja sebagai teladan iman,
kasih, dan kesatuan penuh dengan Kristus (MC 16). Maria diakui Gereja sebagai
perawan yang mendengarkan Sabda Allah, yang pantas diteladani oleh Gereja
dalam beriman (MC 17). Maria diakui Gereja sebagai perawan yang berdoa, yang
pantas diteladan oleh Gereja dalam berdoa (MC 18). Maria juga diakui sebagai
perawan yang mempersembahkan diri kepada Allah, yang harus diteladan oleh
menghormati Maria sebagai pengajar hidup rohani setiap orang beriman (MC 21).
Perlu digarisbawahi ajakan Konsili Vatikan II kepada semua orang beriman agar
Pada akhir Anjuran Apostolik ini, Paus Paulus VI ingin menegaskan lagi
bahwa Maria telah memainkan peran penting dalam karya penyelamatan dunia
yang dilaksanakan oleh Putranya dan juga dalam hidup serta karya Gereja. Saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pun, Maria masih berperan di dalam Gereja. Ia berperan sebagai penghibur yang
berduka, penyembuh bagi yang sakit dan pelindung bagi yang berdosa
(Hadiwardoyo, 2017:31).
yang mengakui Maria sebagai Bunda Allah karena Yesus, Putranya, sungguh-
sungguh ilahi. Konsili Vatikan II juga mengakui Maria sebagai Bunda Gereja,
teladan Gereja dalam hal iman, kasih, dan persatuan sempurna dengan Kristus
(Hadiwardoyo, 2017:32).
berlipat ganda. Menurut Konsili Vatikan II, Maria diakui sebagai Ratu Semesta
Alam. Selain menjadi pola dan teladan Gereja, Maria juga ikut melahirkan dan
membesarkan putra-putri Gereja. Keibuan Maria bagi Gereja itu didasarkan pada
Sabda Tuhan yang menyerahkan ibu-Nya kepada para murid-Nya, sebagai ibu
mereka. Oleh karena itu, Maria hadir dalam Gereja sebagai Bunda Kristus, ibu
dalam misteri penebusan. Karena itu pula, Gereja menghormatinya sebagai ibu
16
Panggilan dan kedudukan umat awam harus dipandang dari dua segi yaitu
berkaitan dengan hidup keseharian dan dari segi teologi. Pandangan ini ditekankan
Konsili Vatikan II dan refleksi teologi sesudahnya. Kesadaran akan peranan kaum
umat awam, seperti panggilan Maria disebut keibuan mesianis. Saat ini refleksi
teologi berpusat pada panggilan keselamatan yaitu kesadaran bahwa hidup sebagai
umat adalah panggilan keselamatan. Maria menjadi gambaran umat awam karena
sudah menghayati tiga fungsi Yesus: imam, nabi, dan raja. Seluruh Gereja
mengambil bagian dalam peran Yesus sebagai imam, nabi, dan raja berdasar
Santa Perawan Maria dipanggil dan dipilih oleh Allah untuk menjadi Bunda
Tuhan kita Yesus Kristus juga melulu karena karunia Allah. Tidak ada sesuatu pun
dalam diri Maria yang membuatnya layak sehingga Allah memilihnya sebagai ibu
Yesus Kristus. Allah memanggil dan memilih Maria menjadi Bunda Penebus
Nya dan Gereja. Bunda Maria adalah pewarta yang pertama yang diberi gelar
sebagai bintang dan pelopor evangelisasi, pendengar dan pelaksana Sabda Ilahi. Hal
tersebut tampak pada sikap dasar yang dimiliki oleh Bunda Maria. Umat diharapkan
memiliki sikap dasar yang sama seperti Maria yakni tekun dalam doa, beriman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Iman Maria
Iman Maria adalah kegembiraan, tetapi juga usaha mencari dengan rendah
hati dan penuh rindu akan kehendak Allah. Di dalam imannya, Maria dapat melihat
rasa syukur atas anugerah Allah dengan kesediaan menjadi pelayan bagi orang lain.
Melalui iman, Maria menjadi bahtera keselamatan bagi manusia karena olehnya
Iman Maria memperkuat iman orang lain. Hal ini ditunjukkan ketika Maria
tetap berdiri tegak di bawah salib Yesus sebagai orang yang imannya tak goyah.
Sabtu Paska merupakan hari yang paling panjang bagi Maria. Ia berjaga dalam
kekosongan. Karena imannya itu ia disebut sebagai putri yang sejati dari Ibrahim,
Bapa segala orang beriman. Terlebih juga karena kebesaran cinta kasih Maria.
imannya. Karena tak seorangpun dapat menghampiri Allah tanpa iman (Panitia
mengubah keadaan umat-Nya. Kunjungan Allah dilihat oleh Maria dalam iman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sebagai saat penataan dan pemulihan tata kehidupan yang lebih bermartabat
(Darminta, 1995:21).
Perjalanan iman Maria yang dinyatakan menjadi hamba Allah yang total tak
mudah dan lancar saja. Dengan nubuat Simeon bahwa hati Maria akan tertembus
pedang, yang dinyatakan bahwa pengabdian Maria kepada Allah akan disertai oleh
derita dan kesakitan. Terlebih pada saat ia melihat penderitaan Yesus sebelum
wafat. Derita dalam penyerahan diri kepada kehendak Allah dalam diri Maria sering
dilukiskan bahwa Maria mengalami tindakan yang tidak adil. Tetapi lewat itu
mampu mengambil sikap yang benar terhadap karya Allah. Karena itu Bunda Maria
juga semakin dijadikan mampu ikut serta secara efektif dalam karya keselamatan
c. Kekudusan Maria
pokok utama yaitu bahwa Maria dibebaskan dari dosa asal oleh jasa Yesus Kristus
pada saat ia dikandung dan berkembang dalam rahmat dan yang kedua kekudusan
berkat kerja samanya dengan anurah-anugerah Roh yaitu iman, harapan dan kasih.
Oleh karena itu, sepanjang hidupnya Maria tetap tanpa dosa dan kudus. Bagi Maria,
Allah adalah segalanya dan ia sendiri adalah kekosongan yang dipenuhi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
anugerah kasih Allah (Maloney, 1990:98). Dalam hal ini, seluruh tindakan Maria
merupakan dorongan dari Roh Kudus untuk bekerja sama dengan rahmat Allah
Salah satu ciri kekudusan Maria dapat diringkas dengan kata sederhana
yaitu sikap pasrah. Sikap pasrah adalah kebalikan dari sikap gelisah secara jasmani,
jiwani dan rohani. Biasanya sikap gelisah yang tidak pernah tenang disebabkan oleh
hubungan yang kurang tepat antara manusia dan Allah. Sejak masa kanak-kanak,
Maria memiliki sikap pasrah yang dilandasi oleh iman mendalam, kepercayaan dan
kasih akan Allah yang dianugerahkan oleh Roh Kudus. Ia tahu bahwa dalam semua
peristiwa dalam hidupnya, ia dibimbing oleh kekuatan tangan Allah Bapa yang
perhatian dan kasih, Maria telah mengalami kedamaian dan kegembiraan memasuki
kasih kepada Bapa surgawi. Kegembiraan Maria tidak tergantung dari keadaan-
keadaan yang sedang dialaminya. Entah ia sedang melarikan diri dari pedang
kekuatannya berada dalam Allah. Dari hal tersebut, Maria mengajarkan kita untuk
tidak lari dari keadaan yang membawa penderitaan melainkan menemukan sikap
pasrah dengan keadaan tersebut. Sikap pasrah Maria tersebut dibangun atas dasar
keyakinan bahwa Allah bekerja dalam semua peristiwa hidupnya. Pandangan inilah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang memperkembangkan dalam diri Maria suatu harapan yang mendalam. Bagi
Maria, harapan pada Allah menghasilkan sikap hormat yang memberikan kepada
Allah kebebasan sempurna untuk berbuat pada hamba-Nya, Maria, apapun yang
Belas kasih merupakan salah satu spiritualitas Maria yang amat dominan,
mulai dari kesediannya menjadi Bunda Yesus melalui kabar malaikat hingga tiba
saatnya ia berada di kaki salib ketika ia diserahkan oleh Sang Putera menjadi Bunda
Gereja. Gereja dari hari ke hari senantiasa mengalami belas kasih Maria. Cinta,
perhatian dan kelembutan Maria mengalir terus dalam perjalanan Gereja karena dia
hati yang beku, egoisme dan kesombongan sehingga semua berubah menjadi
Nya. Penyerahan ini melambangkan bahwa Maria secara resmi diserahkan kepada
kepada Sang Putera, kini mewujudkan belas kasih itu kepada Gereja. Bunda Maria
adalah Bunda Gereja yang mewarnai gaya hidupnya dengan belas kasih. Oleh
karena itu Gereja mengambil alih belas kasih tersebut dan menjadi salah satu
21
Nazaret yang patut diteladani oleh keluarga Kristiani. Dengan keibuan yang berakar
dari belas kasih, Maria bersama Yusuf membina keluarga mereka dalam
dipegang amat teguh. Teladan Maria dan Yusuf ketika membesarkan Yesus perlu
diperhatikan untuk mendidik anak-anak. Anak-anak adalah buah cinta, oleh karena
itu orang tua wajib membimbing anak-anak dan memperhatikannya dari berbagai
teladan umat beriman. Dalam diri Maria nampak belas kasih yang menjadi
spiritualitasnya. Hal ini pun menjiwai seluruh karya pelayanannya terhadap Yesus
(Talibonso, 1994:147).
kasih yang menjadi spiritualitas Maria dapat digolongkan menjadi dua bagian.
Pertama berupa belas kasih dalam aksi. Belas kasih dalam aksi adalah spiritualitas
mengandung Sang Putra hingga pada penyerahan dirinya oleh Sang Putra kepada
Gereja di kaki salib. Kedua berupa belas kasih dalam kontemplasi. Ini adalah gaya
hidup Maria, sikap batin yang terutama dijiwai oleh kelembutan dan keibuannya
22
wanita. Hidup Maria tidak bisa dilepaskan dari hidup Yesus. Dalam konteks
tersebut, kita akan menggali nilai-nilai hidup Maria yang bisa diteladani. Berikut
ini akan disampaikan beberapa pokok hidup Maria yang bisa diteladani oleh umat
jaman sekarang:
Sebelum Sabda menjadi Manusia dalam kandungannya, Maria menerima Sabda itu
dengan imannya. Dalam diri Maria, janji penyelamatan Allah menjadi konkret.
hidup Yesus. Janji Allah terealisasi dalam diri Yesus. Dengan demikian, kesediaan
penyelamatan, maka Maria merelakan diri menjadi hamba Tuhan. Sebagai hamba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tuhan, Maria hidup taat. Dasar ketaatan Maria yang merelakan diri untuk menjadi
hamba Tuhan tampak pada saat Maria memberikan jawaban atas kesanggupannya
dalam penyerahan dan jawaban YA-nya terhadap tawaran warta gembira dari
malaikat. Iman Maria dalam menerima kabar itu diungkapkan dengan nada
gembira. Hal ini ditunjukkan melalui nyanyian pujian. Dengan demikian, dapat
Allah. Kepercayaan itu mendorong dia untuk selalu berusaha mencari yang
kegelapan iman. Namun Maria selalu terbuka kepada kehendak Allah sehingga
dalam keterbatasannya pun dia selalu terarah pada tawaran Allah dan bisa
menonjol pada saat dibutuhkan. Pada saat banyak orang mulai ragu dan sangsi
mengenai isi imannya kepada Yesus, Maria hadir. Kehadiran Maria menyentuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Putranya yang tergantung pada kayu salib. Bagi Maria, dia menjadi setia karena dia
terus-menerus menjalin relasi dengan Putra yang dikasihinya. Makin dekat dan
6) Pelindung
memperlihatkan bahwa Maria dekat dengan setiap orang yang berusaha hidup
Yesus Kristus. Maria menjadi pola dasar dalam beriman. Masing-masing orang
wanita/ibu dapat melihat keteladanan Maria, khususnya sikap dasar Maria dalam
a. Pengertian Iman
Fowler yang menyatakan perbedaan antara faith, belief dan religion. Menurutnya,
faith dapat diuraikan sebagai sesuatu yang terpisah dari perwujudan konkret ajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
belief merupakan seluruh isi keyakinan dan pandangan religious yang diungkapkan
dalam representasi tertentu dan dianggap benar sebagai ajaran resmi agama yang
yang didasarkan pada suatu tingkat evidensi yang rendah. Religion diartikan
sebagai suatu kumpulan tradisi kumulatif yang semua pengalaman religius dari
masa lalu dipadatkan dan diendapkan ke dalam seluruh sistem bentuk ungkapan
Faith adalah suatu tindakan percaya yang intens, fundamental dan sangat
pribadi. Faith adalah “orientasi seluruh pribadi” dan “merupakan cara fundamental
untuk percaya dan menanggapi hidup yang terjadi dalam bentuk keagamaan
tradisional, seperti Kristen dan Islam atau tidak”. Jika faith merupakan suatu
tindakan yang mendasar dari kepercayaan hidup dan kesetiaan eksistensional, faith
yang jauh lebih fundamental dan pribadi daripada religion dan belief (Supratiknya,
1995: 48).
tindakan asli eksistensi manusia sebagai upaya mencari arti dan makna. Hal tersebut
berarti bahwa human faith tidak boleh dipandang sebagai milik statis atau sebagai
kata sifat, melainkan sebagai aktus dinamis atau sebagai kata kerja. Oleh karena itu
Fowler menciptakan suatu istilah baru dalam bahasa bahasa Inggris yaitu faithing.
Faithing dipandang sebagai suatu dinamika pemberian arti supaya manusia dapat
26
sesuai dengan urutan tahap yang dilewati oleh setiap pribadi. Tahap-tahap tersebut
Tahap awal ditandai oleh cita rasa yang bersifat praverbal terhadap kondisi
eksistensi yaitu rasa percaya dan setia yang elementer pada semua orang dan
lingkungan yang mengasuh sang bayi dan pada gambaran kenyataan yang paling
kekuasaan akhir yang dapat dipercayai untuk mengatasi rasa takut yang timbul
dalam diri anak kecil sebagai akibat dari ancaman peniadaan hidup dan pemisahan
dirinya dari para pengasuhnya. Karena berkat lingkungan pengasuh dan orang lain
kebaikan yang dirasai sebagai hal yang dapat dipercaya dan kejahatan yang harus
dicurigai dan dihindari sebagai sumber bahaya dan ancaman (Supratiknya, 1995:
96-99).
yang terjalin oleh sejumlah arti vital yang dapat diandalkan dan sejumlah relasi
ketakutan yang mendasar akan ketiadaan dan perasaan asli tentang rapuhnya segala
sesuatu yang ada. Kepercayaan elementer adalah suatu rassa yang menyusun
27
dilambangkan oleh para pengasuh utama. Pada tingkat rendah ini Allah telah
dialami dalam keselarasan-Nya sebagai kehadiran yang ramah sekaligus tegas yang
Jenis anak yang ditemukan pada tahap ini adalah anak yang didorong oleh
rasa diri yang terbagi antara keinginan untuk mengekspresikan dorongan hatinya
dan ketakutannya akan ancaman hukuman karena kebebasannya yang tanpa batas
dan tanpa kekang. Kira-kira pada umur 2 tahun, suatu revolusi kognitif baru akan
terjadi dalam hidup si anak. Tahap pertama yang preverbal diakhiri dengan
bahasa menurut peraturan bahasa itu sendiri. Maka, ia memiliki suatu medium baru
untuk menyusun, mengatur dan mengantarai seluruh relasinya dengan dunia, orang
anak pun memahami hal itu menurut pola pemikiran magi. Hal ini disebabkan
karena dunia pengalaman anak praoperasional bercorak magi dan menonjolkan sifat
berubah-ubah, kebetulan, penuh canda dan tidak dapat diramalkan. Dunia anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
masih penuh dengan “jiwa”, “dijiwai” oleh bermacam-macam roh halus. Keadaan
ini disebut “animisme” (Piaget) yaitu anak percaya pada roh-roh yang mendiami
sekalian benda seperti pohon, batu, sungai, gunung dan sebagainya. Menurut
pandangan animisme ini, awan-awan bisa tahu dengan tepat ke mana mereka mau
keadaan tertentu dengan mengambil suatu tindakan magis. Tentu hal ini sesuai
menguasai seluruh orientasi mental. Maka seluruh dunia pengalaman dipercaya dan
tentang makhluk dan kekuatan gaib yang melindungi atau mengancam hidup anak.
Sikap hormat dan doa orang tua dan orang dewasa lain membuktikan bahwa pasti
ada kekuatan tak kelihatan dengan kewibawaan lebih tinggi yang jauh melampaui
kekuatan dan daya mereka. Dengan kata lain, melalui sikap dan isyarat orang tua,
anak memperoleh dan memperkuat kesadaran mengenai adanya kekuatan gaib yang
samar-samar namun amat berdaya yang menguasai hidup orang tua dan seluruh
Pada tahap ini, dunia anak seusia ini sudah memasuki dunia pengalaman
seorang anak usia sekolah. Pada usia ini, anak ingin memantapkan kemandirian dan
29
kompetensi maksimal, orang lain akan mengakui dan dan memujinya sebagai orang
terampil yang dapat melaksanakan tugas tanpa bantuan dari orang lain. Dapat
dikatakan bahwa anak dapat menyusun identitasnya berdasarkan rasa yang ingin
1995:121).
Alasan tahap ini ditandaskan dengan istilah “mitis” karena cerita “mitis”
pembangunan identitas dari sosial dan hidup kepercayaan anak. Cerita mitos ini
sungguh penting karena dapat menjadi kunci utama bagi anak untuk membuka
religius anak mengenai lingkungan yang paling akhir yaitu Allah. Sedangkan alasan
tahap ini ditandaskan dengan istilah “harfiah” karena ternyata pada tahap ini anak
tua atau seorang penguasa yang bertindak dengan sikap memperhatikan secara
konsekuen, tegas dan jika perlu keras. Singkatnya, Allag bagaikan raja yang
mutlak untuk menciptakan, tetapi juga memiliki perasaan dan kehendak tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
keputusan, Allah bagaikan orang tua yang adil dan baik, terikat pada hokum
hidup sosial” yang menuntut bahwa Allah sendiri juga harus menenggang maksud
Pada umur 12 atau 13 tahun suatu perubahan baru terjadi dalam struktur
berpolakan operasi formal dini sehingga anak secara terpaksan harus meninjau
bayangan diri serta menjadikannya satu kesatuan diri atau identitas diri yang
koheren dan yang dapat berfungsi baik. Di dalam sintesis identitas diri ini, berbagai
bagian ego yang dipantulkan kembali oleh semua orang lain dalam bentuk
dipersatukan. Oleh karena itu Fowler menyebut tahap ini dengan istilah “sintesis”
didukung dan diperkuat secara ekstrinsik oleh suatu ideologi atau pandangan dunia
yang masih bersifat implisit, tak terucapkan dan belum direfleksikan secara kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pula. Akibatnya, sintesis dari berbagai macam pandangan dan nilai kepercayaan
tersebut belum bersifat pribadi dan sebagian besar bersifat irefleksif. Visi global
yang memperkuat kesatuan identitas diri menjadi mungkin karena remaja semakin
sekian banyak cerita spontan menjadi satu sintesis konstruktif berupa “supra-cerita”
(cerita utama) berdasarkan arti abstrak dan umum. Identitas diri dibangun
Pola kepercayaan ini disebut “konvensional”, sebab secara kognitif, afektif dan
sosial seorang remaja menyesuiakan diri dengan orang lain (Supratiknya, 1995:
135).
perasaan dan pendapatnya secara pribadi yang belum mandiri dan masih terasa
sedikit kacau-aneh. Oleh karena itu, semua ini perlu memainkan peranan dalam
menurut model “kepribadian” dan sifat “pribadi” yaitu sebagai Pribadi Lain yang
penuh misteri dan daya pesona. Pribadi Lain yang ilahi ini terasa sangat penting
bagi pribadi remaja karena Dialah yang menopang seluruh daya upaya hidup remaja
32
Usia 18 atau sekitar umur 20 tahun sekali lagi orang mengalami suatu
perubahan yang mendalam dan menyeluruh dalam hidupnya. Pertama, Pada tahap
ini muncul suatu kesadaran jelas tentang identitas diri yang khas dan otonomi
tersendiri, diperjuangkannya suatu jenis kemandirian baru, yakni kesadaran diri dan
refleksi yang mendalam. Perubahan penting yang kedua adalah bahwa berkat daya
operasional formal dan sikap refleksivitas dirinya yang tinggi, orang dewasa muda
keyakinan kepercayaan dan komitmen yang sampai saat itu bersifat tak diucapkan
Orang dewasa muda sendiri yang harus memikul tugas menentukan pilihan
dan menyingkirkan sekian banyak alternatif lain menyangkut komitmen dalm hidup
dan kepercayaan yang terbuka baginya. Ia tidak dapat bersandar lagi pada orang
lain, tetapi dengan berani dan kritis ia sendiri harus memikul tanggungjawab
menyangkut pandangan dan sikapnya terhadap orang lain dan kelompok. Orang
dewasa muda sanggup memahami dirinya dan orang lain tidak hanya menurut pola
sifat “pribadi” atau “antarpribadi”, melainkan juga sebagai bagian dari suatu sistem
Tahap ini juga menghasilkan sikap kritis terhadap seluruh simbol, mitos,
dsb., sehingga dengan tepat bisa disebut sebagai tahap “demitologisasi”. Segala
macam simbol dan mitos mulai diselidiki secara radikal-kritis. Ini berarti bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
simbol tidak lagi dipandang identic dengan isi sakral yang dilambangkan,
dicari dalam diri pribadi sendiri dan dikaitkan dengan ego eksekutif yang bersumber
pada autoritasnya sendiri. Allah sering tampak dalam dirinya bahkan dihayati
sebagai suara hatinya sendiri yang mendorong orang dewasa muda untuk memikul
karena itu, gambaran Allah pun juga bergantung pada ego itu, bahkan mungkin
merupakan sejenis proyeksi diri dari ego tersebut (Supratiknya, 1995: 180).
hidup yang khas pada tahap ini. Segala hal yang bersifat pertentangan dan
kontradiksi kini dipersatukan dalam suatu kesatuan utuh yang lebih tinggi dan
melampaui segala pertentangan tanpa meniadakannya. Pada tahap ini sang pribadi
Pada tahap ini timbullah sejenis diri yang baru. Diri ini bukan lagi “diri
eksekutif dan institutif” dan tidak identic dengan ego rasional yang memiliki control
mutlak. Diri baru ini adalah “diri antarpribadi” dan merupakan suatu diri yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
antarpribadi” tidak lagi berakar dan meresap di dalam ego eksekutif, sang
pengontrol rasional, melainkan memiliki ego yang merupakan bagian dari seluruh
diri kepribadian yang lebih mendalam dan luas. Di dalam diri yang utuh-integral,
yang didorong oleh daya dan semangat keseluruhan dan keutuhan berbagai
Pada tahap kepercayaan konjungtif, iman untuk pertama kali secara pribadi
dan kritis dirasakan sebagai kekuatan eksistensial yang paling benar dan paling
penting, jauh melampaui segala daya manusia yang terbatas. Meskipun kekuatan
itu bekerja dari dalam lubuk hati dan dasar terdalam eksistensi manusia,
pengaruhnya sangat halus, sedikit tersembunyi dan hanya tampak secara perlahan-
lahan. Cara kerja Allah terhadap manusia sungguh-sungguh halus dan niat-Nya itu
pribadi sendiri. Bukan melalui perintah-perintah yang ditetapkan dari luar atau atas.
Jika terjadi, biasanya berkembang sesudah umur 30 tahun. Tahap kepercayaan ini
35
afektif dan sosial tampak dalam bentuk reorientasi diri pribadi. Pribadi melepaskan
diri sebagai pusat istimewa proses konstitusi kepercayaan dan semakin mundur ke
makhluk yang berakar dalam Allah dan daya kesatuan Adanya yang menjadi
1995:218).
universalitas ini mampu mengatasi seluruh ketegangan dan paradoks. Tahap ini
melampaui paradoks dengan cara hidup yang disiplin etis dan mati raga yang tinggi
pertentangan dan paradoks ini dihayati sebagai bagian hakiki dari seluruh kesatuan
terhadap kesatuan dari seluruh yang ada, yang sifatnya tidak lagi paradoksal
2. Kedewasan Iman
Menjadi dewasa dalam iman berarti manusia dibentuk menurut Kristus yang
sebagai modelnya. Sebab Dialah Tuhan yang mewahyukan diri dan perwujudan
Dewasa dalam iman juga dapat diartikan bahwa manusia dengan bantuan
rahmat Allah mewujudkan kemampuan batin yang diterima sewaktu dibaptis untuk
menjadi serupa dengan Yesus. Namun, bukan berarti manusia kehilangan identitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
diri dalam kesatuannya dengan Yesus. Justru Kristus hidup dalam diri manusia
identitasnya yang unik sesuai dengan kehendah Allah (Fuster, 1985: 14).
Fuster (1985: 15) menyatakan bahwa menjadi dewasa dalam iman berarti
diutus oleh Bapa-Nya ke dunia untuk mewahyukan Allah kepada manusia dan
membawa umat manusia kembali kepada Allah. Kedewasaan dalam iman dapat
bertumbuh kembang jika umat manusia bekerja sama dengan Kristus dalam
buah yang bisa dilihat dan dialami oleh setiap manusia. Misalnya, seorang pemuda
jawab dalam menyiapkan masa depannya, menjujung tinggi nilai-nilai moral, suara
hatinya lebih dipertajam, melihat kebutuhan orang lain, sabar, setia, giat
C. Legio Maria
pengesahan Gereja dan berdiri kuat di bawah pimpinan kuat Bunda Maria untuk
bertempur dalam peperangan abadi antara Gereja melawan dunia dan kekuatan
jahatnya. Legio dapat disebut sebagai pejuang cinta kasih. Maria dan para umat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
berkumpul untuk mewujudkan cinta kasih kepada semua umat (Rahman Tamin,
1960:7).
House, Francis Street, Dublin, Irlandia pada tanggal 7 September, pukul 8 petang
tahun 1921 menjelang hari raya kelahiran Bunda Maria. Pada awalnya perkumpulan
ini dikenal sebagai “Puteri Kerahiman” dan kemudian perkumpulan ini dikenal
Frank Duff adalah pendiri Legio Maria.Ia lahir di Dublin, Irlandia pada
tanggal 7 Juni 1889. Ia menjadi pegawai pemerintah pada usia 18 tahun. Pada saat
menuju penghayatan iman Katolik yang lebih dalam dan bersamaan dengan itu ia
1993:5).
Toher, Uskup Agung Dublin, membentuk presidium Legio Maria yang pertama
pada tanggal 7 September 1921. Sejak hari itu sampai akhir hayatnya, 7 November
38
penyelamatan, seperti juga tentang peran awam yang setia dalam tugas misi
dalam buku pegangan resmi Legio, maka Legio Maria menyediakan diri untuk
membantu Uskup setempat dan Pastor Paroki melaksanakan karya pelayanan sosial
dan aksi Katolik yang dirasa pantas oleh pejabat Gereja. Para Legioner tidak boleh
melakukan tugas-tugas di atas tanpa izin Pastor Paroki atau Uskup (Rahman Tamin,
1960:10).
Semangat Legio Maria adalah semangat Maria sendiri. Semangat Maria ini
akan tampak pada kerendahan hati Maria yang luar biasa, ketaatannya yang
sikap Maria yang berdoa terus-menerus, mati raga yang menyeluruh, kemurniannya
yang tak bercela, ketaatannya yang gagah berani, kebijaksanaannya yang surgawi,
pengorbanannya untuk kasih akan Allah dan di atas segala imannya bahwa
kebajikan tanpa batas hanya ada pada dirinya dan tidak ada duanya. Oleh karena
dijiwai oleh kasih dan iman Maria, maka para legioner sanggup melaksanakan tugas
apa saja yang diberikan dan tidak akan mengeluh (Pandoyoputro, 1993:13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
memahami dan menghayati karya Legio Maria dengan baik. Alasan dasar yang
keluar dari niat yang murni dan tulus inilah yang membuat seseorang akan punya
Legioner adalah:
Dalam Gal 3:27 disebutkan bahwa semua umat beriman yang telah dibaptis
telah mengenakan Kristus. Maksudnya adalah umat yang telah dibaptis hidupnya
harus berpola pada Kristus, yakni berlandaskan kasih, hidup dalam kebenaran,
tekun melayani, menciptakan kerukunan dan kedamaian meskipun semua itu harus
kuasa si surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-
Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarilah
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu sampai akhir zaman”. Ayat
tersebut menegaskan bahwa para murid Yesus diundang untuk mewartakan kabar
sukacita atau keselamatan. Inilah yang harus menjadi alasan para legioner masuk
dalam Organisasi Kerasulan Awam Legio Maria, mau membantu karya Kristus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Maria, 2011:6).
dengan baik dan sepenuh hati. Oleh karena itu, para legioner perlu ditegaskan untuk
menyadari dan memahami bahwa rapat dan tugas bukan sebagai beban melainkan
tugas pokok legioner. Tugas pokok ini dapat dilaksanakan dengan cara hadir teratur
dan tepat waktu dalam rapat mingguan presidium, melakukan tugas mingguan,
melengkapi rapat dengan laporan lisan tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan,
buku catatan, kewajiban berdoa khas Legio Maria setiap hari (Rantai Doa Legio).
Para legioner juga wajib menjaga hubungan antar anggota dan rekan kerja. Di
samping itu, para legioner mempunyai tugas untuk merekrut anggota-anggota baru
supaya anggota Legio Maria semakin banyak. Menjadi legioner juga memiliki
41
Legio Maria dapat dibentuk bila ada ijin dari Pastor Paroki dan Uskup
setempat. Apabila Legio Maria berdomisili di suatu paroki maka sudah selayaknya
Legio Maria berkarya di dalam paroki untuk kepentingan kedua belah pikah. Selain
itu, para legioner dapat bekerja sama dengan Pastor Paroki dan para imam di paroki
umat. Dalam berkarya dan bekerjasama, para legioner diharapkan memiliki rasa
dedikasi dan tanggung jawab. Meskipun demikian, para legioner ditegaskan untuk
bertentangan dengan sistem Legio Maria harus dihindari. Di sisi lain Legio Maria
juga mempunyai hak untuk mendapat pelayanan dan bimbingan dari Pastor Paroki
atau Pemimpin Rohani dan para imam, karena Legio Maria adalah salah satu
menjadi jembatan penghubung antara umat dengan pastor paroki atau imam dan
sebaliknya. Dapat juga menjadi penghubung antara umat yang satu dengan yang
lainnya. Hal ini harus dilakukan secara bijaksana dan selektif. Bila salah langkah
akan timbul salah paham dan legioner akan dicap sebagai mata-mata pastor. Kedua
membantu kehidupan paroki menjadi lebih dinamis, hidup dan berkembang. Ketiga
sebagai motor, artinya Legio Maria berperan sebagai penggerak. Legioner di paroki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
diakonia, koinonia dan martyria. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengajar
agama, bina iman usia dini, pemandu PI, membantu menyiapkan sakramen inisiasi,
BAB III
KEDEWASAAN IMAN
Bab III merupakan tindak lanjut dari bab sebelumnya dan akan menjawab
unsur yang sangat penting bagi kehidupan para legioner. Oleh karena itu unsur
tersebut akan dipakai untuk melihat dan mendalami bagaimana para legioner
iman mereka.
Pada bab ini, penulis membagi bagian ini ke dalam dua pokok bahasan.
Pokok bahasan yang pertama memaparkan gambaran umum Paroki Hati Santa
Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran. Dalam pokok bahasan ini, penulis juga
memaparkan kehidupan anggota Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria
langsung serta wawancara dengan pengurus dan anggota Legio Maria. Pokok
Bunda Maria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran adalah salah satu
paroki yang berada dalam naungan Keuskupan Agung Semarang. Paroki ini terletak
cukup strategis di pusat kota Yogyakarta yang menjadi bagian dari kecamatan
Gedong Tengen. Batas-batas wilayah menurut gereja, di sebelah selatan Paroki ini
berbatasan dengan Paroki St. FX Kidul Loji dan Hati Kudus Yesus Pugeran. Di
sebelah barat berbatasan dengan Paroki Maria Assumpta Gamping. Di sebelah utara
berbatasan dengan Paroki St. Aloysius Gonzaga Mlati dan St. Albertus Agung Jetis.
Sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
Gereja Katolik Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran
beralamat di Jl. Kumetiran no. 13 Yogyakarta. Paroki ini memiliki sejarah yang
cukup panjang dan terkait erat dengan usaha dan misi situasi politik pada waktu itu.
Pada tahun 1917 Rm. H. Van Drissche, SJ, seorang imam Jesuit mengunjungi umat
Kemudian pada tahun 1922 Rm. Frans Strater, SJ, Pimpinan Novisiat Jesuit di
Rm. Van Drissche dengan mendirikan Sekolah Guru Agama (SGA). Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
adanya bantuan dari Bupati KRT Hardjokusumo, Rm. Strater mendapat tanah 5.400
tempat tersebut menjadi Asrama Calon Guru Agama (Harsanto, 2016: 15).
gudang perbekalan Jepang. Tahun 1943, Gereja Kotabaru yang menjadi Asrama
SGA ditutup. Kaum awam Katolik terpanggil untuk berhimpun mengambil alih
kegiatan gerejani. Bruder Mathias Endradarsana, SJ, seorang putra Jawa kelahiran
Kadisaba, Sleman, yang saat itu menjadi pengurus Asrama Calon Guru Agama
Kotabaru. Pada tanggal 13 Agustus 1944 pertama kalinya tempat tersebut diadakan
selanjutnya tempat itu menjadi tempat beribadat dan pengembangan agama katolik
Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 jatuhnya bom atom atas Hiroshima dan
Gereja Kampung bekas Asrama Sekolah Guru Agama. Sejak 31 Desember 1945,
dengan nama Pelindung Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela (Harsanto, 2016:
15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
membentuk Pengurus Paroki untuk pertama kalinya di tahun 1951. Tahun 1952 Rm.
Tanggal 25 Mei 1952 saat Krisma di Kumetiran, Rm. A. Sandiwan mengajukan ijin
Sejak tahun 1944 sampai pada tahun 2016, paroki ini selalu mengalami
perubahan dan perkembangan dalam segi jumlah umat dan perkembangan iman
umat. Pada tahun 2016 yang bertepatan usia paroki 72 tahun, paroki ini membawahi
wilayah paroki ada 4 buah Sekolah Taman Kanan-kanak, 4 buah SD, 1 buah SMP,
beribadat. Gedung gereja dengan ukuran terbesar yang berdaya tamping 1.200 umat
ialah gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela. Disusul gereja St. Lidwina
Bedog yang mampu menampung 500 umat. Kemudian Kapel ASMI Santa Maria
Bener yang mampu menampung 100 umat, aula ASMI Santa Maria Bener yang
mampu menampung 1.000 umat, kapel susteran Gembala Baik Gampingan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
menampung 50 orang umat, kapel susteran PMY Helen Keller Wirobrajan yang
lantai 1 pastoran Kumetiran yang dapat menampung 15 umat. Selain itu terdapat
juga tempat tinggal komunitas imam-imam Jesuit ada di lingkungan Bener Paroki
c. Visi dan Misi Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran
1) Visi Paroki
Visi Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran yang
diusulkan oleh Romo Harsanto mengarah pada semangat Bunda Maria Tak Bercela
yang dapat membangun Gereja yang inklusif, inovatif dan transformatif demi
Kumetiran mendasarkan diri pada spiritualitas Bunda Maria yang Tak Bercela.
Nilai spiritual yang dapat diteladan dari pelindung Paroki yakni Maria adalah
sapaan Alah, jawaban “YA” yang menunjuk pada sikap yang siap melayani,
mendampingi Yesus putranya dengan penuh cinta kasih. Oleh karena itu, Romo
Kristus yang membawa Dia ke dunia dengan mewartakan karya agung Allah yaitu
keselamatan. Para pelayan paroki, baik pastor maupun umat dipanggil dan diutus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
menjadi Umat Allah yang berintegritas dan “tak bercela” untuk membagikan
keselamatan yang telah diterima itu kepada sesama. Paroki Kumetiran selayaknya
2016: 12).
2) Misi Paroki
Misi Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran yang
diusulkan oleh Romo Harsanto mengarah pada semangat Bunda Maria Tak Bercela
Injil seturut teladan Bunda Maria. Gereja paroki Kumetiran, di Kota Yogya hingga
ASEAN. Diakui bahwa kaum miskin yang tidak memiliki akses ke pendidikan,
kesehatan serta kemandirian ekonomi tersisih masih ada. Data statiskik pun
menunjukkan bahwa seperempat umat belum kokoh secara ekonomi. Gereja wajib
berpihak kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel
(KLMTD). Sebagian umat Kumetiran berada dalam lingkungan yang kumuh dan
kurang sehat. Oleh karena itu, umat dipanggil untuk membuat komplek Gereja dan
pastoran menjadi bersih, rapi, indah dan nyaman bagi siapapun yang hadir
49
Legio Maria adalah salah satu komunitas umat beriman yang meneladani
semangat Bunda Maria untuk berkarya dalam panggilannya sebagai rasul awam di
tengah Gereja dan masyarakat. Legio Maria ini menjadi bagian utuh dari
kehidupan anggota Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela
diadakan rapat presidium pada tanggal 13 Februari 2019. Penulis juga melakukan
beliau. Ibu Risminah merupakan pengurus Legio Maria di paroki. Berdasarkan hasil
wawancara dengan ibu Risminah, jumlah legioner di Paroki Hati Santa Perawan
Pada mulanya Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela
Kumetiran berawal dari Presidium Pangungsening Tiyang Dosa yang berdiri pada
tahun 1982 yang kemudian disusul oleh Presidium Ratu Pecinta Damai pada tahun
2004. Tidak lama kemudian pada tahun 2007 berdirilah Presidium Ratu Para Rasul.
Hingga saat ini ada tiga Presidium yang ada di bawah pimpinan Paroki Hati Santa
Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran, yakni Presidium Pecinta Damai, Presidium
Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran
tidak begitu digemari oleh kalangan anak muda. Hal ini dikarenakan ditemukannya
kesenjangan antara orang muda dengan orang dewasa. Para orang muda merasa
bahwa dalam pertemuan Legio Maria ini cenderung membosankan dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
berjiwa muda. Legioner ini hanya didominasi oleh orang yang sudah lanjut usia.
nilai-nilai Kerajaan Allah dengan terlibat secara aktif dalam kegiatan menggereja.
Selain itu para legioner juga tampak bahagia ketika mereka berkumpul bersama dan
menjalankan tugas perutusannya di tengah Gereja dan masyarakat. Hal ini tampak
ketika mereka berkumpul, mereka saling berbagi pengalaman iman sehingga dapat
atau rapat rutin bersama. Berdasarkan data yang diperoleh penulis melalui
Legio Maria, sharing pengalaman dalam hal melayani dan mengenai Bunda Maria.
Dari sharing pengalaman ini, ada salah satu legioner bersaksi bahwa menjadi
legioner ia yakin bahwa Tuhan akan menyelamatkan. Kesaksian itu membawa para
kegiatan rekoleksi tersebut, para anggota Legio Maria memperbaharui janji menjadi
masyarakat. Puncak dari rekoleksi itu diadakan misa akbar yang menyatakan bahwa
51
presidium Legio Maria ada 19 mata acara. Namun biasanya tidak lengkap
sepenuhnya dapat dilaksanakan. Misalnya acara penerimaan tamu karena tidak tiap
rapat ada tamu. Acara instruksi tetap hanya terjadi tiap minggu pertama dalam
setiap bulan. Acara surat menyurat hanya kalau ada surat masuk atau keluar. Acara
berita dari dewan hanya sebulan sekali. Acara laporan dilanjutkan hanya bila rapat
terjadi setelah satu jam laporan belum selesai. Dilanjutkan doa katena dan alokusio,
a. Doa Pembukaan
Sikap berdoa berlutut menghadap altar Bunda Maria. Untuk legioner yang
tidak bisa berlutut dibebaskan. Tujuan dari doa pembukaan ini menjalin keakraban
dengan Allah Tritunggal, Bunda Maria dan para kudus pelindung legio. Doa
pembukaan ini menjadi kesempatan untuk memuji dan berbakti kepada Tuhan. Doa
adalah nafas dan kekuatan kerasulan Legio Maria serta menjadi nafas iman setiap
b. Bacaan Rohani
Bacaan rohani ini pada umumnya diambil dari dari Buku Pegangan Legio
Maria. Bab dan topik dapat dipilih, jika terlalu panjang tak perlu dibaca seluruhnya.
Sesekali bacaan rohani ini juga boleh diambil dari Kitab Suci atau bacaan rohani
yang lain, namun dengan syarat aplikasinya untuk kehidupan berlegio. Tujuan dari
52
mereka dapat memahami isi buku Pegangan Legio Maria. Selain itu bacaan rohani
ini sebagai salah satu kesempatan para legioner untuk mengembangkan iman
c. Penerimaan Tamu
Jika dalam rapat presidium ada tamu, wakil ketua yang menyambutnya.
Akan tetapi jika tidak ada tamu, acara ini langsung dilewati. Penerimaan ini
d. Pembacaan Notulen
Tujuan dari pembacaan notulen ini supaya memberi gambaran apa yang terjadi pada
rapat presidium. Notulen ini juga dijadikan data yang berguna untuk laporan
e. Instruksi Tetap
Disampaikan tiap bulan pada hari rapat minggu pertama dan bila ada
anggota yang baru pertama hadir dalam rapat. Tujuan dari instruksi tetap ini untuk
mengingatkan akan kewajiban legioner untuk menghadiri rapat dengan tepat waktu,
mengingatkan anggota untuk aktif mendoakan katena setiap hari. Selain itu, agar
dalam melaksanakan tugas legioner merasa yakin bahwa Bunda Maria bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dengan mereka sehingga dapat menemukan Kristus dalam diri orang yang dijumpai
f. Presensi
ketidakhadirannya. Presensi ini adalah tugas wakil ketua. Maka wakil ketua perlu
kesetiaan anggota. Jika ada anggota yang tidak hadir 3 kali berturut-turut tanpa
Menjadi tugas ketua atau perwira lain yang menghadiri rapat Kuria. Laporan
dilaksanakan secara lisan dan tertulis supaya dapat diarsipkan. Laporan dewan
Maria, 2011:32).
h. Laporan bendahara
Uang presidium biasanya tidak banyak karena Legio Maria tidak bergerak
diperoleh dari derma rahasia. Pola laporan keuangan presidium adalah melaporkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
saldo minggu lalu, uang masuk dari derma rahasia, apakah ada pengeluaran atau
tidak dan berapa jumlah uang hari ini (Senatus Legio Maria, 2011:33).
i. Surat Menyurat
adalah kelompok pendalaman iman ala legio. Surat masuk biasanya dari Kuria atau
dewan. Terkadang ada undangan dari paroki atau presidium lain. Laporan surat
menyurat berisi jumlah surat keluar dan surat masuk serta isi surat (Senatus Legio
Maria, 2011:33).
Yang dilaporkan adalah tugas pokok dan tugas tetap (mengajar agama,
membina sekolah minggu, mengelola panti asuhan, dsb). Laporan kegiatan hanya
yang ada hubungannya dengan karya kerasulan. Laporan ditulis di lembar tugas
atau kertas lain yang sudah disiapkan dari rumah. Laporan disampaikan lisan
dengan suara jelas dan lantang. Ringaksan singkat, padat dan jelas diserahkan
kepada sekretaris. Jika mendapat tugas kelompok, laporan tugas dapat dibagi
55
k. Doa Katena
dengan sikap berdiri. Dipimpin oleh Pemimpin Rohani atau ketua jika beliau tidak
datang. Doa katena ini didoakan setelah rapat berjalan selama satu jam atau pada
waktu laporan tugas sudah selesai namun belum satu jam. Doa katena juga wajib
didoakan setiap hari oleh anggota. Dengan berdoa katena setiap hari berarti para
legioner dapat berbakti dan menghormati Bunda Maria setiap hari (Senatus Legio
Maria, 2011:34-35).
l. Alokusio
Alokusio adalah pesan atau nasihat singkat namun terarah kepada karya
baik. Dapat juga berisi penjelasan isi bacaan rohani dan penjabarannya. Alokusio
tidak boleh diganti dengan pendalaman Kitab Suci atau pendalaman iman karena
m. Derma Rahasia
hanya mengandalkan derma rahasia. Namun jangan menjadikan derma rahasia ini
56
n. Laporan dilanjutkan
Acara ini terjadi bila laporan diselingi doa katena dan alokusio. Sebab
laporan tugas belum selesai padahal rapat sudah berlangsung selama 1 jam, maka
rapat diselingi doa katena dan alokusio. Setelah itu laporan dilanjutkan (Senatus
o. Pembagian Tugas
kaum rohaniwan/wati atau para imam yang tidak mungkin menjalankan penugasan
seperti anggota aktif Legio Maria, tetapi mereka mendoakan karya Legio Maria.
57
q. Soal-soal Lain
Acara ini biasanya diisi pembahasan pengumuman dari dewan Kuria atau
dewan lain. Acara ini juga dapat digunakan jika ada masalah yang belum
mendapatkan jalan keluar dapat didiskusikan pada acara ini (Senatus Legio Maria,
2011:38).
r. Doa Penutup
Doa penutup, mendoakan doa tessera yakni doa khas Legio Maria. Doa ini
para legioner dan orang beriman yang sudah meninggal (Senatus Legio Maria,
2011:38).
1. Metodologi Penelitian
Spiritualitas Bunda Maria merupakan cara hidup dan bertindak Maria yang
dilandasi oleh tindakan belas kasih. Spiritualitas Bunda Maria menjadi teladan umat
belas kasih yang tak terpisah dari dalam hidupnya (Talibonso, 1994:147). Belas
kasih juga menjadi spiritualitas pelayanan Gereja. Belas kasih adalah suatu sikap
dalam hidup yang didasari oleh 3 kata yakni melihat, merasakan dan bertindak.
Belas kasih ini harus disertakan dalam pelayanan dan komunitas religius. Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
belas kasih membutuhkan latihan setiap hari yakni melalui keheningan, refleksi,
karena itu, melalui spiritualitas Bunda Maria, para legioner diajak untuk
mendewasakan iman mereka dengan ikut serta dalam mewujudnyatakan sikap belas
Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran. Pentingnya penelitian ini
hidup dan semangat Bunda Maria untuk berkarya dalam melayani Gereja dan
masyarakat. Oleh karena itu, melalui penelitian ini penulis berharap anggota Legio
Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran dapat semakin
b. Tujuan Penelitian
Maria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Bunda Maria demi kedewasaan iman para legioner dan kaitannya dalam hidup
c. Jenis Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2012:4). Metode deskriptif adalah
penelitian melalui kuesioner dengan para legioner dan didukung dengan studi
pustaka.
d. Desain Penelitian
Dalam desain ex post-facto ini peneliti tidak perlu memberi perlakuan kepada
populasi yang akan diteliti karena populasi sudah mendapat pengetahuan mengenai
sesuatu yang akan diteliti. Pada dasarnya penelitian ini berdasarkan peristiwa yang
60
e. Instrumen Penelitian
yang dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos,
tertutup dan terbuka dan diberikan kepada responden secara langsung. Jika
diperlukan penelitian ini akan dilengkapi dengan wawancara untuk cek dan ricek
data kuesioner.
f. Responden Penelitian
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ini mengambil populasi Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak
Bercela Kumetiran. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015:118). Dari hasil prasurvey yang
dilakukan penulis, diketahui jumlah anggota Legio Maria di Paroki Hati Santa
jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2015:124). Penulis memilih teknik ini karena
cocok dengan penelitian yang dilakukan di lapangan yang berjumlah sedikit yaitu
40 orang. Penelitian ini dibuat dan diperuntukkan bagi para legioner yang telah
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 dan dilaksanakan di Paroki
Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran, Yogyakarta. Berhubung data
h. Fokus Penelitian
yang berisi pokok masalah dan bertujuan untuk mempertajam penelitian (Sugiyono,
spiritulitas Bunda Maria bagi para legioner. Spiritualitas Bunda Maria ini meliputi
apa saja dampak bagi para legioner dalam keterlibatannya sebagai legioner. Apakah
Maria bukan hanya sebagai ibu Yesus melainkan sebagai pedoman supaya iman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
(Moelong, 2011:280). Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil kuesioner. Data penelitian diolah penulis
dengan cara membuat tabel distribusi frekwensi relatif dengan maksud menghitung
jumlah jawaban yang dipilih responden dibagi jumlah total responden yang diteliti,
63
Pada bagian ini penulis akan memaparkan laporan hasil penelitian yang
berkaitan dengan penghayatan spiritualitas Bunda Maria bagi anggota Legio Maria
di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran. Hasil penelitian ini
saat sidang Legio Maria. Jumlah responden terdiri dari 40 orang anggota Legio
mulai dari tanggal 17 Juli 2019 sampai dengan tanggal 25 Juli 2019. Berhubung
Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel, yang meliputi:
penghayatan spiritualitas Bunda Maria oleh Legio Maria, dampak Spiritualitas bagi
Bunda Maria demi kedewasaan iman para legioner dan kaitannya dalam hidup
kuesioner mempunyai gradasi positif dan negatif. Jawaban Sangat Setuju (SS) dan
Setuju (S) menunjukkan keadaan yang positif atau sudah baik. Jawaban Tidak
64
1) Identitas Responden
Tabel 2.
Identitas Responden
(N=40)
No Total Persentase
Pernyataan
Item Jawaban (%)
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 4 10%
b. Perempuan 36 90%
2. Rentang Usia
a. 48 – 52 th 2 5%
b. 53 – 57 th 3 7,5%
c. 58 – 62 th 6 15%
d. 63 – 67 th 5 12,5%
e. 68 – 72 th 14 35%
f. 73 – 77 th 4 10%
g. 78 – 82 th 6 15%
Bunda Maria oleh anggota Legio Maria. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 3.
Penghayatan spiritualitas Bunda Maria oleh anggota Legio Maria
(N=40)
No Total Persentase
Pernyataan
Item Jawaban (%)
1. Saya berdoa dan berdevosi kepada Bunda
Maria
a. Sangat Setuju 27 67,5%
b. Setuju 13 32,5%
c. Tidak Setuju - -
d. Sangat Tidak Setuju - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
66
c. Tidak Setuju - -
d. Sangat Tidak Setuju - -
8. Saya merasa yakin terhadap Bunda Maria
yang menjadi daya kekuatan bagi saya
untuk menjalani kehidupan ini
a. Sangat Setuju 24 60%
b. Setuju 16 40%
c. Tidak Setuju - -
d. Sangat Tidak Setuju - -
9. Saya menyadari bahwa Bunda Maria
mengajak saya untuk memaknai pelayanan
sebagai bentuk cinta kasih kepada sesama
a. Sangat Setuju 23 57,5%
b. Setuju 17 42,5%
c. Tidak Setuju - -
d. Sangat Tidak Setuju - -
10. Saya menyadari bahwa iman Bunda Maria
meneguhkan iman saya dalam mengimani
Yesus
a. Sangat Setuju 27 67,5%
b. Setuju 13 32,5%
c. Tidak Setuju - -
d. Sangat Tidak Setuju - -
Maria. Data pada tabel 3 item 1 dapat dilihat sebanyak 67,5% responden memilih
dan menyatakan diri sangat setuju bahwa mereka berdoa dan berdevosi kepada
menyatakan sangat setuju bahwa mereka meluangkan waktu untuk berefleksi diri.
67
diri tidak setuju bahwa menghayati spiritualitas Bunda Maria tidak harus dengan
berefleksi diri.
cara hidup Bunda Maria dan berusaha mewujudkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Item 3 pada tabel 3 menunjukkan data sebanyak 72,5% responden menyatakan
diri sangat setuju bahwa mereka semakin semangat untuk terus menerus
meneladani cara hidup Bunda Maria dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-
Item 4 berbicara mengenai legioner yang selalu rendah hati, bersyukur dan
menunjukkan 35% responden menyatakan diri sangat setuju bahwa dirinya selalu
sebagai Bunda Allah dan Bunda umat manusia. Tabel 3 item 1 menunjukkan data
sebanyak 82,5% responden menyatakan diri sangat setuju bahwa Bunda Maria
sebagai Bunda Allah dan Bunda umat manusia. 17,5% responden lainnya
menyatakan setuju.
Item 6 berbicara mengenai legioner yang merasa yakin terhadap kasih dan
kesetiaan Bunda Maria yang menjadi sumber inspirasi bagi hidupnya. Data pada
tabel 3 item 6 dapat dilihat sebanyak 76,5% menyatakan diri sangat setuju bahwa
kasih dan kesetiaan Bunda Maria menjadi sumber inspirasi bagi hidupnya.
68
sebagai pembela, penolong, pelindung dan pengantara bagi umat beriman. Item 7
menunjukkan data sebanyak 62,5% responden menyatakan diri sangat setuju bahwa
Bunda Maria sebagai pembela, penolong, pelindung dan pengantara bagi umat
Maria yang menjadi daya kekuatan bagi hidupnya untuk menjalani kehidupan. Data
pada tabel 3 item 8 menunjukkan sebanyak 60% responden menyatakan diri sangat
setuju bahwa dirinya merasa yakin terhadap Bunda Maria yang menjadi daya
mengajak dirinya untuk memaknai pelayanan sebagai bentuk cinta kasih kepada
menyatakan diri sangat setuju bahwa Bunda Maria mengajak dirinya untuk
memaknai pelayanan sebagai bentuk cinta kasih kepada sesama. Sedangkan 42,5%
Maria meneguhkan imannya dalam mengimani Yesus. Data pada tabel 3 item 10
dapat dilihat sebanyak 67,5% menyatakan diri sangat setuju bahwa iman Bunda
69
Maria bagi anggota Legio Maria. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.
Dampak spiritualitas Bunda Maria bagi anggota Legio Maria
(N=40)
No Total Persentase
Pernyataan
Item Jawaban (%)
11. Saya bersikap terbuka dalam menanggapi
panggilan perutusan dari Allah
a. Sangat Setuju 14 35%
b. Setuju 26 65%
c. Tidak Setuju - -
d. Sangat Tidak Setuju - -
12. Saya mewujudkan cinta kasih dengan
terlibat dalam lingkup Gereja dan
masyarakat sebagai bentuk cinta saya
kepada Bunda Maria
a. Sangat Setuju 19 47,5%
b. Setuju 21 52,5%
c. Tidak Setuju - -
d. Sangat Tidak Setuju - -
13. Saya merasa yakin bahwa ketaatan dan
semangat Bunda Maria menjadi teladan
bagi legioner untuk melayani umat dan
sesama
a. Sangat Setuju 30 75%
b. Setuju 10 25%
c. Tidak Setuju - -
d. Sangat Tidak Setuju - -
14. Saya siap melayani dengan tulus dan penuh
sukacita berkat spiritualitas Bunda Maria
yang saya hayati
a. Sangat Setuju 19 47,5%
b. Setuju 21 52,5%
c. Tidak Setuju - -
d. Sangat Tidak Setuju - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
71
35% responden menyatakan diri sangat setuju bahwa mereka bersikap terbuka
menyatakan setuju.
lingkup Gereja dan masyarakat sebagai bentuk cinta mereka kepada Bunda Maria.
Data pada tabel 4 item 12 menunjukkan 47,5% responden menyatakan diri sangat
setuju bahwa mereka mewujudkan cinta kasih dengan terlibat dalam lingkup Gereja
dan masyarakat sebagai bentuk cintanya kepada Bunda Maria. Sebanyak 52,5%
Item 13 berbicara tentang legioner yang merasa yakin terhadap ketaatan dan
semangat Bunda Maria sebagai teladan untuk melayani umat dan sesama. Item 13
menunjukkan data sebanyak 75% responden menyatakan diri sangat setuju bahwa
ketaatan dan semangat Bunda Maria adalah sebagai teladan untuk melayani umat
Item 14 berbicara tentang legioner yang siap melayani dengan tulus dan
penuh sukacita. Data pada tabel 4 item 14 ini menunjukkan 47,5% responden
menyatakan sangat setuju bahwa mereka siap melayani dengan tulus dan penuh
72
mengenal dan mencintai Bunda Maria. Data pada tabel 4 item 16 dapat dilihat
sebanyak 65% responden menyatakan diri sangat setuju bahwa hidup mereka
menjadi bahagia karena mengenal dan mencintai Bunda Maria. Sedangkan 35%
bimbingan Roh Kudus karena menghayati spiritualitas Bunda Maria. Data pada
setuju bahwa mereka merasakan hidup dalam bimbingan Roh Kudus karena
setuju.
responden menyatakan diri sangat setuju bahwa mereka menjadikan Legio Maria
setuju.
bersikap tekun dan taat menjadi anggota Legio Maria. Data pada tabel 4 item 19
menunjukkan 50% responden menyatakan diri sangat setuju bahwa mereka terus-
menerus berusaha untuk bersikap tekun dan taat menjadi legioner. 50% responden
73
pelayanan. Data pada tabel 4 item 20 menunjukkan 40% responden menyatakan diri
sangat setuju bahwa untuk mewujudkan kesetiaan kepada Bunda Maria yaitu
tidak setuju.
responden tidak hanya memiliki satu jawaban, maka dalam tabel ini penulis akan
jawaban yang sama akan di persentasekan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam
tabel berikut.
Tabel 5.
Usuluan kegiatan untuk meningkatkan penghayatan spiritualitas Bunda
Maria demi kedewasaan iman dan kaitannya dalam hidup menggereja dan
masyarakat
(N=40)
No Total Persentase
Pertanyaan
Item jawaban %
22. Kegiatan seperti apa yang legioner usulkan
untuk meningkatkan penghayatan
spiritualitas Bunda Maria dalam rangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
32,5% responden memilih kegiatan dalam bentuk pelayanan dan ada 5% responden
Ada 3 bagian yang akan dibahas. Pertama adalah penghayatan spiritualitas Bunda
Maria oleh anggota Legio Maria. Kedua adalah dampak spiritualitas Bunda Maria
bagi anggota Legio Maria. Kemudian yang ketiga adalah usulan kegiatan untuk
legioner dan kaitannya dalam hidup menggereja dan bermasyarakat. Pada bagian
75
setuju bahwa para legioner berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria. Hal tersebut
dapat diartikan sebagai salah satu bentuk sikap menghayati spiritualitas Bunda
Maria. Devosi adalah salah satu bentuk doa yang bukan bagian dari liturgi. Devosi
adalah suatu sikap bakti yang berupa penyerahan seluruh pribadi kepada Allah dan
kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih. Devosi ini dapat berupa devosi
kepada Hati Yesus, devosi kepada Sakramen Mahakudus, devosi kepada Maria, dll.
Devosi atau kebaktian kepada Maria yang paling pokok adalah doa Salam Maria
meluangkan waktu untuk berefleksi diri. Istilah refleksi dipakai dalam kegiatan
untuk mencermati kembali bahan studi tertentu, pengalaman, ide-ide, usulan, atau
reaksi spontan supaya dapat menangkap maknanya lebih mendalam. Jadi, refleksi
(Subagya, 2012: 53). Refleksi diri juga dapat dikatakan sebagai pengolahan
pengalaman atau kejadian yang telah dialami agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Refleksi diri menjadi salah satu usaha manusia untuk mengolah pengalaman supaya
dapat menemukan makna dari pengalaman. Ketika hidup merasa terpuruk atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mengalami tekanan, refleksi diri dapat memberikan jawaban dan harapan bagi umat
manusia. Refleksi ini dilaksanakan supaya dapat merenungkan segala tingkah laku
atau perbuatan yang telah dilakukan apakah sudah baik dihadapan Allah dan
sesama. Jika perbuatan itu kurang baik maka manusia harus mencoba untuk tidak
mengulangi atau melakukan kesalahan yang sama. Oleh karena itu, refleksi diri ini
dapat menjadi salah satu cara bagi legioner untuk menumbuhkan semangat dan
kepercayaan diri ketika hidupnya merasa kurang baik atau kurang pantas. Dari
wawancara, terungkap fakta bahwa RW1, RW2, RW4 tidak meluangkan waktu
untuk berefleksi diri (lampiran 5). Dapat dikatakan bahwa legioner menjawab
hidup Bunda Maria dan berusaha untuk mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari
dikatakan bahwa para legioner semakin semangat untuk meneladani cara hidup
Meneladani cara hidup Bunda Maria berarti mencontoh atau meniru sikap yang ada
dalam diri Bunda Maria, baik dalam iman, harapan dan belas kasihnya. Cara hidup
Bunda Maria inilah yang harus terus-menerus dihidupi oleh para legioner. Dalam
meneladani cara hidup Bunda Maria. Misalnya dalam hal melayani, iman dan juga
biasa-biasa saja dalam meneladani Bunda Maria, karena dalam menjalani hidupnya
77
rendah hati, bersyukur dan bersukacita dalam menerima kehendak Allah. Di dalam
buruk. Ketika pengalaman baik tiba, hidup menjadi bahagia dan tentram. Namun
apabila pengalaman buruk yang tiba, seringkali manusia merasa putus asa dan
menerima kehendak Allah yang terjadi dalam hidupnya. Meskipun hal tersebut
terkadang sulit dilakukan, para legioner berdoa supaya mereka bisa disadarkan
kembali setiap peristiwa yang mereka alami adalah karena kehendak Allah.
Demikian pula Bunda Maria yang selalu mengandalkan penyelenggaraan Ilahi dan
dan percaya kepada Allah. Dalam wawancara telah dibuktikan bahwa RW1, RW3
menerima kehendak Allah dengan rendah hati, bersyukur dan bersukacita yakni
ketika mendapat tugas perutusan, mendapat pekerjaan karena hidup seorang diri
sehingga bisa memberi bantuan kepada keponakannya (lampiran 5). Hal itu
dirasakan karena ia merasa bahwa Tuhan telah memilihnya dan itu sudah menjadi
apa yang ada di hati mereka dan sesuai dengan pengalaman yang dialami.
(82,5%) menyatakan bahwa Bunda Maria disebut sebagai Bunda Allah dan Bunda
umat manusia. Konsili Efesus (431) mengakui Maria adalah Bunda Allah karena
Yesus, Putranya sungguh-sungguh ilahi. Yesus menjelma sebagai Sang Putra yang
sehakekat dengan Bapa (Hardiwardaya, 2017: 32). Maria sebagai Bunda umat
manusia tercermin dalam Injil sebagaimana pesan Yesus sebelum Ia wafat, “ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya, Ia berkata: Ibu, inilah
19:26-27). Berdasarkan pengertian tersebut dan data dari hasil penelitian, para
legioner menyatakan bahwa mereka mengakui Bunda Maria sebagai Bunda Allah
dan Bunda umat manusia. Para legioner percaya bahwa Bunda Maria sebagai satu-
satunya ibu yang telah melahirkan Sang Putra yang menjelma menjadi manusia.
bahwa para legioner merasa yakin terhadap kasih dan kesetiaan Bunda Maria yang
menjadi sumber inspirasi bagi hidup mereka. Kasih dan kesetiaan Bunda Maria
tidak pernah terpisah dalam hidupnya. Secara garis besar kasih dan kesetiaan Bunda
Maria telah membantu para legioner untuk terus mewujudkan kasih yang sabar,
lemah lembut, penyayang, tidak sombong dan setia pada Allah. Kesetiaan tersebut
dapat diwujudkan dengan terus-menerus menjalin relasi dengan Yesus dan sesama.
Keyakinan atas kasih dan kesetiaan Bunda Maria harus terus-menerus disadari dan
diungkapkan dalam kehidupan sehari-hari yakni membantu mereka yang lemah dan
membutuhkan.
terhadap Bunda Maria sebagai pembela, penolong, pelindung dan pengantara umat
kelompok doa, atau tarekat-tarekat religius. RW1, RW2, RW3, RW4 percaya
bahwa Bunda Maria ikut ambil bagian dalam hidup mereka. Hal ini tampak ketika
merasa takut, cemas dan capek, mereka berdoa Salam Maria atau novena. Setelah
berdoa mereka merasa tenang dan diberi kekuatan serta perlindungan (lampiran 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
yang menjadi daya kekuatan bagi mereka untuk menjalani kehidupan ini
saja. Hal ini dibuktikan ketika penulis bertanya mengenai daya kekuatan seperti apa
yang diberikan oleh Bunda Maria kepada responden, justru RW3, RW4
memberikan jawaban akibat tidak berdoa Rosario dan cara meneladani Bunda
Maria untuk memaknai pelayanan sebagai bentuk cinta kasih kepada sesama. Hal
responden (57,5%) menyatakan sangat setuju. Dalam kehidupan ini, para legioner
mendalami ajakan Bunda Maria yang menjadikan cinta kasih sebagai tujuan untuk
mencintai Yesus. Mereka pun merasa yakin bahwa untuk mewujudkan iman,
harapan dan cinta kasih kepada Allah yakni dengan mengasihi dan melayani
sesama. Para legioner menyadari bahwa Allah hadir melalui orang-orang yang
Bunda Maria meneguhkan iman mereka dalam mengimani Yesus. Iman Bunda
Maria yang tetap setia berdiri di bawah salib Yesus dan imannya yang tak goyah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
telah meneguhkan iman para legioner. Iman Bunda Maria akan Yesus Kristus
membuat para legioner untuk terus berusaha mencari tanda-tanda kehadiran Allah
terhadap Bunda Maria. Hal ini tampak ketika RW1, RW2, RW3, RW4 menyatakan
bahwa mereka mau belajar rendah hati, sabar, mengayomi, setia pada Allah dan
menerima kehendak Allah dalam hidup mereka. Meskipun dalam kehidupan sehari-
hari terkadang merasa kecewa kepada anak serta cucu karena sulit diajak berdoa
bahkan ada yang pindah agama karena menikah dengan agama lain, para legioner
gambaran mengenai dampak spiritualitas Bunda Maria bagi anggota Legio Maria.
setuju bahwa mereka bersikap terbuka dalam menanggapi panggilan perutusan dari
Allah. Dari hasil wawancara, dapat dikatakan bahwa pernyataan tersebut betul
sampai pada penghayatan mereka. Hal itu dibuktikan ketika RW1, RW2, RW3,
pelayan Gereja, menjalani panggilan di sekolah swasta yang jarak tempuhnya jauh
dari rumah dan panggilan untuk menjadi anak Allah (lampiran 5).
mewujudkan cinta kasih dengan mau terlibat dalam lingkup Gereja dan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Cinta kasih yang dimaksud adalah memiliki rasa peduli terhadap orang lain. Melalui
wawancara dapat dibuktikan yang paling menonjol bahwa pernyataan tersebut betul
berdasarkan penghayatan mereka. Hal itu diwujudkan melalui tindakan nyata yang
mereka berikan kepada Gereja, masyarakat dan keluarga. Dalam kehidupan Gereja
tampak ketika RW1, RW2, RW3, RW4 mau menyediakan diri untuk menggantikan
prodiakon yang berhalangan hadir, mengikuti perayaan ulang tahun Gereja, terlibat
pun juga terjalin hubungan yang baik dan adanya toleransi umat beragama. Hal
legioner dalam kegiatan masyarakat. Misalnya RW1, RW2, RW3, RW4 ikut ambil
arisan, bendahara kas sosial, melayat, mensponsori kegiatan 17’an, dan lain
sebagainya. Dalam kehidupan keluarga, cinta kasih itu tampak pada kepeduliannya
untuk meneladani ketaatan dan semangat Bunda Maria. Para legioner menjadikan
hal tersebut sebagai teladan untuk melayani umat dan sesama. Mereka menyadari
bahwa dalam situasi sesulit apapun mereka akan tetap setia dan taat dalam iman
yakni dengan kerendahan hati untuk tidak mudah mengeluh dan putus asa. Begitu
pula semangat Bunda Maria senantiasa meneguhkan iman mereka untuk mengasihi
sesama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
bahwa mereka siap melayani dengan tulus dan sepenuh hati. Hal tersebut mereka
Maria merupakan cara hidup Bunda Maria yang didasari oleh tindakan belas kasih.
imannya yang sempurna (Senatus Legio Maria, 2011: 9). Menghayati spiritualitas
Bunda Maria berarti merasakan dan menghidupi cara hidupnya. Dibuktikan melalui
tersebut tampak ketika RW1, RW2, RW3 mau melayani orang gila, membantu
diri bagi orang lain. Meskipun terkadang mengalami berbagai kesulitan mereka
tetap rendah hati dan percaya bahwa Bunda Maria akan selalu mendampingi.
26 (65%) menyatakan bahwa hidup mereka menjadi bahagia karena mengenal dan
mencintai Bunda Maria. Hal ini membuat mereka semakin menyadari bahwa
menjadi bagian dari Legio Maria adalah suatu anugerah dan sebuah panggilan.
bekal untuk hidup di tengah Gereja dan masyarakat. Di samping itu, mereka juga
merasa bahagia karena iman semakin diteguhkan. Dari hasil wawancara memang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
RW4 mendapat tugas pelayanan semua dijalani dengan sepenuh hati dan tanpa ada
keterpaksaan (lampiran 5). Selain itu RW3 juga menyampaikan bahwa bisa
hidup dalam bimbingan Roh Kudus. Roh Kudus adalah anugerah yang diberikan
oleh Allah kepada umat-Nya. Roh Kudus memiliki peranan penting yang
kebahagian, hidup, ide, pandangan dan semangat baru. Hidup menjadi lebih
wawancara didapatkan data bahwa RW4 memang menghayati apa yang telah
dikatakan. Hal ini tampak ketika ia melaksanakan tugas yang diberikan oleh
(55%) mengungkapkan bahwa mereka sangat setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa
para legioner menjadikan Legio Maria sebagai persembahan hidup mereka pada
Allah. Menjadi rasul awam melalui Legio Maria merupakan persembahan hidup
kepada Kristus dan Gereja. Tanpa bergabung dalam Legio Maria, mereka
menyatakan tidak terpanggil oleh Allah. Namun karena telah menjadi bagian dari
Legio Maria, mereka merasakan bahwa hidup mereka adalah milik Bunda Maria.
Artinya bahwa mereka dengan kerelaaan hati akan menyediakan diri bagi orang lain
dan siap sedia menjadi pelayan Gereja. Hal tersebut diwujudkan dengan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
responden (50%) menyatakan sangat setuju dan separuhnya lagi menyatakan setuju
bahwa mereka terus-menerus berusaha untuk bersikap tekun dan taat menjadi
legioner. Menjadi legioner yang tekun dan taat adalah sebuah tantangan bagi
mereka. Karena ada berbagai macam persoalan dan kendala yang datang silih
berganti. Namun karena ketaatannya kepada Bunda Maria dan Yesus mereka
misa harian, rajin berdoa Rosario, senantiasa bersyukur atas karunia-Nya dan rutin
mendoakan doa-doa khas Legio Maria, seperti berdoa katena, berdoa Tessera.
sebagai seorang legioner adalah menghadiri rapat presidium. Rapat presidium dapat
kegiatan rohani. Para legioner juga mewujudkan kesetiaan kepada Bunda Maria
perhatian kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Dari hal
tersebut, para legioner juga dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama dan
85
pengalaman iman. Kegiatan sharing pengalaman iman ini menjadi pilihan bagi para
hubungannya dalam mendewasakan iman. Selain itu, hal ini dilakukan supaya
orang-orang muda bersedia bergabung bersama dalam Legio Maria. Penulis merasa
kegiatan ini menjadi pilihan yang tepat bagi legioner untuk menghidupi spiritualitas
Bunda Maria dan hidup dalam menggereja. Melalui kegiatan ini, harapannya para
dan dapat menumbuhkan semangatnya untuk terus berkarya. Selain itu, dapat
3. Kesimpulan Penelitian
umum mengenai penghayatan spiritualitas Bunda Maria bagi anggota Legio Maria
masyarakat. Di samping itu, melalui wawancara diketahui pula bahwa alasan Legio
Maria ini didominasi oleh ibu-ibu yang sudah sepuh adalah diduga karena ibu-ibu
muda belum ada panggilan, masih sibuk dengan urusan anak-anaknya yang sedang
sekolah dan kurangnya motivasi untuk berdevosi. Selain itu, bapak-bapak yang
tidak ikut dalam Legio Maria diduga karena faktanya di lingkungan pun bapak-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
bapak jarang muncul dan sulit sekali untuk diajak berdoa. Hal tersebut terjadi
mungkin karena sudah terpikir bahwa dalam Legio Maria harus banyak berdoa.
didapatkan data bahwa para legioner menghayati dengan baik spiritualitas Bunda
Maria. Hal ini mereka wujudkan dengan berdoa dan berdevosi kepada Bunda
Maria, menyerahkan diri untuk percaya kepada kehendak Allah, merasa yakin
bahwa mereka terinspirasi oleh kasih dan kesetiaan Bunda Maria kepada Allah,
merasa bahwa imannya diteguhkan, dan lain sebagainya. Tetapi namanya manusia
terkadang masih merasa kecewa kepada anak-anaknya serta cucu. Terutama dalam
keluarga, ada anak yang sulit untuk diajak berdoa bersama akibat pengaruh negatif
lingkungan. Bahkan ditemukan data bahwa ada anggota umat yang berpindah
teladan Bunda Maria. Oleh karena itu, mereka akan terus berusaha untuk menerima
data bahwa spiritualitas Bunda Maria memiliki dampak positif bagi anggota Legio
Maria. Spiritualitas Bunda Maria mendorong mereka untuk menjadi umat Allah
dihidupi oleh diri sendiri, tetapi bagi kehidupan iman keluarga masih perlu
positif. Para legioner dapat melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat dan
merasa mereka memiliki banyak saudara karena dapat menjalin hubungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
meskipun ada beberapa legioner yang menjawab pernyataan hanya berhenti pada
pemikiran. Oleh karena itu, penghayatan terhadap spiritualitas Bunda Maria perlu
ditingkatkan.
karya perutusan di tengah Gereja dan masyarakat. Sasaran kegiatan ini tidak hanya
untuk para legioner saja namun juga terbuka bagi umat lain, khususnya bagi orang-
orang muda supaya terpanggil untuk menjadi bagian dari Legio Maria. Kegiatan ini
BAB IV
Bab IV merupakan tindak lanjut dari bab sebelumnya terkait dengan hasil
penelitian. Pada bab IV ini, penulis akan memaparkan usulan kegiatan bagi anggota
Legio Maria dalam bentuk katekese dengan model berbagi pengalaman iman.
Pemilihan kegiatan ini berdasarkan usulan yang dikemukakan dan diharapkan oleh
Maria. Di samping itu, melalui sharing pengalaman para legioner dapat saling
meneguhkan iman.
Penulis akan membagi bab IV ini ke dalam enam pokok bahasan. Pokok
bahasan tersebut terdiri dari latar belakang kegiatan katekese, pokok-poko katekese
model berbagi pengalaman iman, rumusan tema dan tujuan, gambaran pelaksanaan
katekese.
Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran telah memberikan
89
sarana untuk memperkaya iman umat, salah satunya adalah Legio Maria. Legio
Maria adalah kumpulan orang-orang dengan semangat Bunda Maria untuk berkarya
dalam panggilan sebagai rasul awam yang melayani Gereja. Legio Maria ini
Para legioner yang berkarya di paroki ini diajak untuk lebih mendalami dan
memperkarya penghayatan mereka akan spiritualitas Bunda Maria. Sejauh ini para
belas kasih terhadap sesama. Hal ini tampak ketika mereka melayani sesama yang
dibina dan dipupuk supaya penghayatan itu benar-benar dimaknai. Penghayatan itu
perlu didalami dan dimaknai supaya semakin berkembang dan berbuah dalam
kehidupan sehari-hari.
spiritualitas Bunda Maria. Di samping itu, penulis merasa yakin bahwa kegiatan
kegiatan ini, para legioner diajak untuk saling berbagi pengalaman iman. Dengan
90
mereka semakin memiliki semangat untuk terus berkarya dalam hidup menggereja
dan bermasyarakat. Tentu hal ini juga berperan dalam kehidupan iman keluarganya.
1. Pengertian Katekese
Katekese berasal dari kata Yunani Catechein dan Catechesis. Akar katanya
adalah kat dan echo. Kat artinya keluar, sedangkan echo artinya gema/bergema.
menegaskan:
Dengan kata lain, katekese adalah usaha-usaha dari Gereja untuk membantu
Oleh karena itu, metode yang digunakan harus sesuai dengan sasaran agar katekese
dapat bergema dalam hati pendengar dan berbuah nyata (Telaumbanua, 1999:5).
terus-menerus dapat berkembang atau menjadi lebih dewasa. Oleh karena itu,
keadaan keluarga dan komunitas paroki yang berwarna Katolik memiliki peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dalam hidup sehari-hari sehingga iman dapat berkembang. Iman menjadi sumber
kekuatan dan inspirasi dalam menghadapi tantangan hidup. Supaya iman atau
Menurut Groome, yang disadur oleh Heryatno (2018:2) katekese yang total
kegiatan paroki yang diarahkan demi perkembangan iman umat. Seluruh umat
katekese umat. Model ini menekankan proses berkatekese yang bersifat dialogis-
dan visi hidup mereka dengan “Tradisi” dan visi Kristiani, sehingga baik secara
manusia. Model katekese ini bermula dari pengalaman hidup peserta yang
92
dan visi kristiani supaya muncul pemahaman, sikap dan kesadaran baru yang
Proses katekese ini haruslah bersifat multi arah. Hal ini berarti
memungkinkan adanya timbal balik antara pendamping dan peserta katekese. Pada
hakikatnya model katekese ini bersumber dari pengalaman hidup peserta. Oleh
karena itu, para peserta katekese diharapkan dapat saling terbuka untuk berbagi
iman dengan kenyataan hidup sehari-hari. Proses dinamika yang terjadi dalam
berkembang atau hidup baru. Oleh karena itu, para legioner diharapkan menghayati
spiritualitas Bunda Maria dalam hidup sehari-hari supaya iman dapat terus
berkembang. Artinya dari pengalaman mereka ketika sidang atau rapat Legio Maria
mereka yang selanjutnya menjadi tema dasar pertemuan. Tema dasar diharapkan
93
keyakinan, cerita, bahasa foto, poster atau sarana lain yang menunjang peserta
untuk menemukan salah satu aspek yang dapat dikembangkan menjadi topik dasar
berkatekese.
dalam masyarakat. Pokok dalam langkah ini mempunyai arti yang penting, yaitu
sebagai medan untuk menghayati perannya sebagai subjek dan merupakan langkah
pokok yang menuju pada keikutsertaan mereka pada usaha untuk memperbaiki
(Heryatno, 1997:41).
nyanyian, puisi, cerita dan bentuk lainnya yang membantu peserta dalam
memberikan pertanyaan yang sesuai dengan tema. Hal ini dimaksudkan untuk
Tujuan dari langkah ini adalah memperdalam hasil sharing langkah pertama
dan mengantar peserta pada kesadaran kritis akan pengalaman hidup dan tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
mereka. Pada langkah ini ada tiga segi yang hendak diungkap, yaitu segi
pemahaman, kenangan dan imajinasi. Ketiga segi ini dapat dimanfaatkan peserta
untuk memahami dan mengolah pengalaman hidup merekasecara kritis dan kreatif
(Heryatno, 1997:43).
Pada segi pemahaman, peserta diajak untuk bersikap kritis pada hidupnya
sendiri dan Gereja serta masyarakat. Segi kenangan menekankan sejarah hidup
peserta dan pranata-pranata sosial yang saling membentuk dan mempengaruhi cara
lakukan. Hal tersebut dapat membuka kesadaran keterlibatan dan solidaritas peserta
(Heryatno, 1997:43).
Kristiani agar lebih terjangkau dan lebih mengena untuk kehidupan peserta. Tradisi
terhadap pewahyuan ilahi seperti yang terungkap dalam Kitab Suci, dogma,
Gereja dan kehidupan jemaat beriman. Visi Kristiani mengungkapkan janji dan
tanggungjawab yang berasal dari tradisi dan bertujuan untuk mendorong jemaat
nilai-nilai kerajaan Allah. Tradisi dan visi Kristiani ini disampaikan sesuai dengan
95
tradisi dan visi Kristiani menjadi miliknya sendiri. Pada penyampaian tafsir,
tidak bersifat mendikte tetapi bersifat mengantar peserta pada tingkat kesadaran
langkah pertama, kedua dan ketiga. Tujuan dari langkah ini yaitu mengajak peserta
(berdasar nilai tradisi dan visi Kristiani) untuk menemukan nilai hidup bagi dirinya,
sikap-sikap picik yang hendak dihilangkan dan nilai-nilai baru yang akan
pesertalah yang paling benar, tafsiran pendamping dinilai tidak ada faedahnya.
kebenaran satu-satunya. Oleh karena itu, pertanyaan bantuan yang diberikan harus
bersifat aktif, artinya mendorong peserta supaya secara kritis dan kreatif
menemukan bagi dirinya sendiri nilai-nilai, kesadaran baru dari iman dan
49).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
langkah ini adalah mengajak peserta agar sampai pada keputusan praktis yang
dipengaruhi oleh topik dasar, maka keputusan dapat beraneka ragam bentuk dan
sifatnya sera subjek dan arahnya. Bentuknya ada yang menekankan aspek
pemahaman, ada yang menonjolkan aspek perasaan dan ada yang mengutamakan
(semua peserta). Arahnya dapat lebih interen untuk kepentingan kelompok sendiri
pertanyaan bantuan yang terkait dengan keputusan yang akan diambil baik secara
pribadi atau bersama. Keputusan yang akan diambil ini sebagai bentuk keterlibatan
dalam mewujudkan nilai-nilai kerajaan Allah di dunia. Oleh karena itu pendamping
perlu mendorong peserta agar sampai pada keputusan yang praktis, realitis dan tidak
sederhana atau mendoakan secara bersama keputusan mereka. Doa atau liturgi ini
dapat menjadi inspirasi ampuh bagi peserta yang dapat mendorong mereka agar
97
Bunda Maria sebagai Teladan Hidupku”. Tujuan dari kegiatan katekese ini adalah
membantu para legioner di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela
spiritualitas Bunda Maria sehingga mereka semakin dewasa dalam iman dan
bermasyarakat.
Tujuan : Peserta dapat belajar dari kesetiaan Bunda Maria yang menemani
pelayanan
98
1. Peserta
Peserta yang akan mengikuti kegiatan katekese ini adalah para anggota
Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran. Namun
kegiatan ini juga terbuka bagi umat lain. Tidak menutup kemungkinan juga bagi
para orang muda supaya terpanggil untuk menjadi bagi dari Legio Maria di Paroki
2. Model Pelaksanaan
iman mereka dalam hidup sehari-hari. Maka model pelaksanaan katekese ini
Melalui model ini, para legioner diharapkan semakin menghayati iman di dalam
hidup.
Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran yang dikemas dengan
model berbagi pengalaman iman. Katekese model berbagi pengalaman iman ini
99
pertemuan dan dilaksanakan pada saat sidang. Kegiatan katekese ini bisa
pertemuan.
masing presidium karena setiap presidium memiliki tempat sidang yang berbeda.
Sebagai contoh akan dilaksanakan di rumah sidang Presidium Ratu Pecinta Damai
Tujuan umum : Membantu para legioner di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran agar semakin memahami,
meningkatkan dan memperkaya penghayatan akan spiritualitas Bunda Maria sehingga mereka semakin dewasa
dalam iman terlebih semangat dalam menjalankan karya perutusan dalam hidup menggereja dan
bermasyarakat.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 18-02-20 Sikap Pasrah Peserta mampu meneladani - Refleksi pribadi - Kitab Suci (Injil Luk 1:26-38)
(90’) Bunda Maria sikap pasrah Bunda Maria, - Sharing kelompok - Kisah: Jawaban Maria (Gaud,
menginspirasi sehingga mereka dapat - Tanya jawab Christine & Bernard
Hidupku mempercayai bahwa semua - Informasi Descouleurs.(1988).Kisah Maria.
yang terjadi dalam hidupnya - Mengambil keputusan Yogyakarta: Kanisius. Hal 15-16)
adalah kehendak Allah baru - Lilin dan Salib
- Teks lagu:
1. Perawan Pilihan Allah (MB 538)
2. Mengasih Maria (MB 543)
3 03-03-20 Iman Bunda Peserta mampu menyadari - Refleksi pribadi - Kitab Suci (Why 12:1-6)
(90’) Maria bahwa kesetiaan iman Bunda - Sharing kelompok - Syair: Maria (Panitia Kehidupan Doa
meneguhkan Maria menjadi teladan dalam - Tanya jawab F.I.C. (1970). Berdoa Bersama Maria.
imanku mengimani Yesus - Informasi Yogyakarta: Kanisius. Hal 80-83)
- Mengambil keputusan - Lilin dan Salib
baru - Teks lagu:
1. Ya Namamu Maria (MB 547)
2. Jadilah Saksi Kristus (MB 455)
4 17-03-20 Meneladani Peserta dapat menyadari - Refleksi pribadi - Kitab Suci (Injil Yoh. 2:1-11)
(90’) sikap Bunda pentingnya meneladani sikap - Sharing kelompok
Maria dalam Bunda Maria dalam melayani - Tanya jawab
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melayani sesama, sehingga mereka - Informasi - Eko, St. Riyadi. 2011. YOHANES
sesama dapat mewujudkan kasih - Mengambil keputusan “Firman Menjadi Manusia”.
Yesus kepada sesame baru Yogyakarta: Kanisius, hal. 86-87
- Foto: Kepedulian Sosial
(http://www.bankpasar-
kulonprogo.co.id/index.php/berita/35-
tumbuhkan-rasa-kepedulian-sosial-
dengan-donor-darah)
- Lilin dan Salib
- Teks lagu:
1. Mari Muliakan Maria (MB 536)
2. Magnificat (MB 540)
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
1. Identitas
Sharing kelompok
Tanya-jawab
Informasi
Teks lagu
104
http://www.bankpasar-
kulonprogo.co.id/index.php/berita/35-tumbuhkan-rasa-
kepedulian-sosial-dengan-donor-darah
2. Pemikiran Dasar
persekutuan tapi hanya sedikit yang tekun mempelajari Firman Tuhan. Oleh karena
itu, Firman Tuhan yang sudah didengarkan dan dipelajari perlu diwujudkan dalam
tindakan nyata. Hal ini dapat diungkapkan dengan mewujudkan kasih kepada
sesama. Mewujudkan kasih Yesus menjadi tanggung jawab bagi para pengikutnya.
Usaha untuk mewujudkan kasih Yesus dalam kehidupan konkrit yaitu dengan
melayani sesama. Manusia pun lebih cenderung memilih untuk dilayani dari pada
melayani. Dalam mewujudkan kasih yang nyata dalam kehidupan sehari-hari yaitu
dengan melayani yang didasari dengan ketulusan dan keikhlasan yang penuh
mau melayani orang lain hanya demi uang, pujian, dan popularitas.
belum tiba. Meskipun demikian, Bunda Maria tetap meminta para pelayan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
mengerjakan apa yang diperintahkan Yesus. Yesus meminta para pelayan untuk
pertama yang dikerjakan Yesus. Oleh karena itu, Bunda Maria telah mengantarkan
meneladani Bunda Maria yang memiliki sikap mau melayani dengan tulus dan
rendah hati. Dengan demikian kita semakin mampu untuk menjalankan karya
perutusan di tengah-tengah Gereja dan masyarakat. Dalam hal pun ini kita mampu
3. Pengembangan Langkah-langkah
a. Pembukaan
1) Kata Pengantar
Bapak, ibu dan saudara/i yang terkasih di dalam Yesus Kristus, pada pagi
menjelang siang hari ini kita berkumpul bersama di tempat ini karena berkat kasih
ungkapan kasih. Mengasihi sesama sudah menjadi tanggung jawab bagi umat
Krstiani sehingga mampu untuk melayani sesama bukan dilayani. Melayani yang
demi popularitas ataupun ingin dipuji oleh orang lain. Injil Yohanes 2:1-11
mengajak kita untuk memiliki hati yang mau mengasihi, menolong, dan melayani
sesama seperti yang diteladankan oleh Bunda Maria dalam perkawinan di Kana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Bunda Maria telah mengantarkan doa kepada Yesus sehingga pesta perkawinan di
Kana tidak kekurangan anggur. Hal ini menjadi penting bagi kita karena seringkali
kita mengatakan bahwa mengasihi hal yang mudah untuk dilakukan, namun kita
dalam pertemuan hari ini, kita bersama-sama diajak untuk semakin menyadari dan
meneladani Bunda Maria untuk melayani sesama dengan tulus dan bersukacita
3) Doa Pembuka
Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat dan
penyertaanMu yang Kau limpahkan pada kami. Kami juga berterimakasih karena
pada kesempatan pagi menjelang siang hari ini kami presidium Ratu Pencinta
Damai dapat berkumpul bersama sebagai satu ikatan persaudaraan dalam iman akan
Dikau. Pada hari ini kami akan menggali, merefleksikan, dan mensharingkan sejauh
mana dalam kehidupan sehari-hari kami sudah mewujudkan kasih dengan melayani
semakin sadar dan mampu untuk melayani sesama kami yang membutuhkan uluran
tangan kami, terutama kepada mereka yang KLMTD. Berkatilah pula pertemuan
kami ini agar dapat semakin membangkitkan semangat kasih kami kepada sesama
dalam hidup sehari-hari. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
kesempatan pada peserta untuk mendapatkan dan mengembangkan ide dari foto
Kita ketahui bahwa foto tersebut adalah salah satu bentuk kepedulian
terhadap sesama yakni dengan berdonor darah. Tidak semua orang mau untuk
mendonorkan darah karena dengan alasan takut, tidak kenal atau karena alasan
lainnya. Namun melalui foto ini, kita dapat melihat bahwa mereka sungguh
Dapat kita lihat bahwa foto tersebut merupakan salah satu contoh untuk
sekali cara untuk mengungkapkan kasih kepada sesama terutama kepada mereka
sesama yakni dengan melayani, mencintai dengan tulus dan lain sebagainya. Tentu
108
b) Sesama ini sesama siapa yang akan Anda pedulikan atau kasihi?
titik tolak yang menjadi alasan bapak/ibu untuk peduli kepada sesama adalah karena
hati. Hati bapak/ibu merasa tersentuh kepada mereka yang Anda kasihi terutama
dengan melayani mereka kita semua dapat semakin belajar bersyukur atas
kehidupan yang kita terima dari Allah. Tentu dalam mengungkapkan sikap peduli
ini adalah yang terutama untuk keluarga. Jika kita sudah mau peduli kepada
keluarga tentu kita juga bisa mengungkapkan rasa peduli kepada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2) Peserta diberi waktu sebentar untuk hening sejenak, sambil secara pribadi
pertanyaan, sbb:
b) Apa pesan inti dari bacaan tersebut sehubungan dengan meneladani Bunda
3) Peserta diajak untuk menemukan inti dari bacaan tersebut sehubungan dengan
Kana yang mengadakan pesta perkawinan di Kana. Hal ini diungkapkan ketika
mengasihi kepada sesama, terkhusus bagi tuan rumah yang kehabisan anggur pada
saat pesta perkawinan. Sikap pelayanan ini ditandai dengan kesediaan Yesus untuk
110
Pesan yang dapat dipetik dari perikop ini adalah meneladani kasih dari
mengajak kita untuk percaya kepada penyelenggaraan Sang Ilahi. Hal ini
ditunjukkan ketika Bunda Maria menghantarkan doa kepada Yesus. Karena rasa
Oleh karena itu, sebagai murid Kristus kita perlu belajar dari Bunda Maria dalam
hal mengasihi. Dengan mengasihi berarti kita berani untuk berkorban, siap
meluangkan waktu dan tenaga, memberikan sukacita, meringankan beban dan lain
sebagainya.
1) Pengantar
menemukan pesan apa yang terkandung dalam perikop Kitab Suci. Kita dapat
Kana. Bunda Maria memberi teladan untuk mengasihi sesama dengan ikhlas dan
tulus. Sikap untuk mengasihi sesama ini didasarkan pada sikap kasih Bunda Maria
kepada umat manusia yakni kesediaannya untuk mengandung Yesus. Kita sebagai
murid-murid Kristus sekaligus tentara Maria di presidium Ratu Pecinta Damai, juga
2) Sebagai bahan refleksi untuk semakin menghayati dan meneladani Bunda Maria
dalam mengasihi sesama, marilah kita melihat situasi konkrit kehidupan sehari-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
hari kita sebagai legioner presidium Ratu Pecinta Damai, dengan mencoba
Menurut Anda apa arti mengasihi dan mengapa perlu mengasihi sesama?
refleksi pribadi dalam pleno. Hasil pleno dirangkum oleh pendamping dan
dan sukacita. Wujud dari kasih adalah sebuah tindakan nyata. Oleh karena itu kasih
itu perlu diwujudkan dalam hidup sehari-hari agar tidak berhenti pada kata-kata
saja. Dengan mengasihi artinya kita menyatakan dan mewujudkan kasih Tuhan itu
dalam diri orang yang kita jumpai. Kita perlu mengasihi sesama supaya orang yang
kita jumpai atau kasihi tersebut dapat merasakan buah-buah kasih. Pada akhirnya
mereka akan tersentuh hatinya karena telah merasakan kehadiran Tuhan melalui
tindakan kasih yang kita berikan. Sebab dimana ada kasih yang tulus maka disitulah
Allah hadir.
1) Pendamping mengawali langkah ini dengan merangkum seluruh isi dan proses
yang berlangsung selama pertemuan ini, dari Langkah I s/d Langkah IV dan
112
kepedulian sosial yang diwujudkan melalui donor darah, kita kita bisa menemukan
berbuat kasih. Melalui terang Injil, terkhusus dari perikop Kitab Suci yang kita
dengarkan tadi kita dapat semakin memperdalam dan memperkuat iman kita,
khususnya dalam menjalankan perintah-Nya yakni untuk berbuat kasih. Kita dapat
melihat bahwa kasih Bunda Maria tampak kepada keluarga di Kana. Oleh karena
itu, kita diajak untuk meneladani Bunda Maria dalam mengasihi sesama. Hal ini
menjadi penting, karena dengan menerapkan sikap mengasihi, kita juga akan
semakin banyak merasakan kasih Tuhan. Dengan demikian, marilah sekarang kita
memikirkan niat dan tindakan apa yang dapat kita lakukan bersama sehingga kita
konkret sehari-hari.
panduan pertanyaan:
Keputusan apa yang hendak kita lakukan (baik secara bersama maupun pribadi)
melakukannya?
113
atau tindakan yang bisa dilakukan secara bersama sebagai presidium Ratu
Pecinta Damai.
g. Penutup
1) Setelah selesai memutuskan niat pribadi dan bersama, kemudian lilin dan salib
2) Doa umat (diawali dari pendamping, setelah itu mempersilahkan peserta untuk
3) Doa Penutup
Engkau telah memberkati pertemuan pendalaman iman kami pada hari ini. Terima
kami dalam mengasihi sesama. Ada banyak cara yang bisa kami lakukan untuk
Bunda Maria, kami juga ingin bersyukur karena engkau telah mengajak kami dan
memberi teladan untuk berbagi kasih dan rahmat dari Tuhan untuk sesama. Ya
Bunda Maria, bantulah kami agar kami sungguh-sungguh dapat menjalankan ajaran
Semoga kami menjadi pelaku dalam mengasihi sesama dengan penuh sukacita dan
tulus dari dalam hati. Akhirnya Ya Bapa kami juga mohon berkatMu semoga segala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
keputusan yang kami ambil dapat kami lakukan dan wujudkan dalam kehidupan
BAB V
PENUTUP
Pada bagian penutup ini, penulis akan membaginya ke dalam dua pokok
bahasan. Pada pokok bahasan yang pertama, penulis akan memberikan kesimpulan
anggota Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran.
Pokok bahasan kedua, penulis akan menyampaikan saran bagi pihak-pihak yang
A. Kesimpulan
Spiritualitas Bunda Maria adalah cara hidup dan bertindak Bunda Maria
yang selalu mencerminkan sikap beriman yang dilandasi oleh belas kasih.
Kehidupan beriman Bunda Maria menjadi teladan bagi para pengikut Kristus.
Bunda Maria dapat menjadi role model bagi orang beriman khususnya dalam
berelasi dengan Allah. Oleh karena itu, spiritualitas Bunda Maria berdampak
penting bagi para anggota Legio Maria di Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak
dan masyarakat.
Legio Maria menjadi salah satu jalan bagi para legioner di Paroki Hati Santa
116
perkembangan Gereja dan umatnya. Oleh karena itu, Legio Maria dapat menjadi
salah satu cara untuk mewujudkan iman anggotanya dalam kehidupan sehari-hari.
dalam menghayati spiritualitas Bunda Maria. Namun sebagian besar legioner telah
spiritualitas ini tidak terbatas hanya pada berdoa dan berdevosi saja, namun mereka
juga menghidupi spiritualitas Bunda Maria yakni dengan cara terlibat dalam hidup
spiritualitas Bunda Maria telah memberikan manfaat bagi anggota Legio Maria.
Melalui kegiatan katekese ini para legioner diharapkan dapat meneladani sikap dan
iman Bunda Maria. Dengan demikian, para legioner juga semakin bersemangat
B. Saran
sebagai upaya untuk membantu anggota Legio Maria agar semakin menghayati
spiritualitas Bunda Maria dan kaitannya dalam tugas pelayanan di Gereja dan
117
1. Pastor Paroki
Maria supaya para anggotanya merasa tersapa dan semakin semangat untuk
melaksanakan tugas pelayanannya. Oleh karena itu peranan Pastor paroki sangat
diperlukan untuk memberdayakan para anggota Legio Maria. Bentuk perhatian dan
paroki juga perlu memberikan pengetahuan terkait Bunda Maria supaya para
iman dan penghayatan spiritualitas Bunda Maria para anggotanya. Pengurus Legio
Maria perlu memberikan dorongan dan motivasi untuk anggotanya supaya mereka
semakin bersemangat untuk menghadiri rapat presidium dan karya pelayanan dalam
hidup menggereja. Oleh karena itu, pengurus Legio Maria perlu ikut membantu
dalam pemberdayaan para legioner. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
Bunda Maria. Misalnya meneruskan kegiatan katekese yang telah diusulkan oleh
118
Para anggota Legio Maria perlu menyadari bahwa dirinya juga menjadi
itu, para anggota Legio Maria perlu bekerja sama satu sama lain. Dalam usaha untuk
supaya dapat saling meneguhkan. Para legioner juga perlu mendukung dan
Maria. Selain itu, para legioner dapat meningkatkan karya pelayanannya terhadap
umat maupun sesama. Oleh karena itu, kegiatan tersebut tidak akan sia-sia
119
DAFTAR PUSTAKA
120
Sumber Internet:
http://www.bankpasar-kulonprogo.co.id/index.php/berita/35-tumbuhkan-rasa-
kepedulian-sosial-dengan-donor-darah(diakses pada tanggal 25 Oktober 2019)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER PENELITIAN
DESKRIPSI DAMPAK SPIRITUALITAS BUNDA MARIA TERHADAP
KEDEWASAAN IMAN ANGGOTA LEGIO MARIA DI PAROKI HATI
SANTA PERAWAN MARIA TAK BERCELA KUMETIRAN
Disusun Oleh:
Yustina Dwi Novitasari
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS
1 Berdoa adalah cara untuk berkomunikasi √
dengan Tuhan
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INSTRUMEN PENELITIAN
Identitas Responden:
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria
2 Saya meluangkan waktu untuk berefleksi diri
Saya semakin semangat untuk meneladani cara
3 hidup Bunda Maria dan berusaha mewujudkannya
dalam kehidupan sehari-hari
Saya selalu rendah hati, bersyukur dan bersukacita
4
dalam menerima kehendak Allah
Saya mengakui bahwa Bunda Maria sebagai Bunda
5
Allah dan Bunda umat manusia
Saya merasa yakin terhadap kasih dan kesetian
6 Bunda Maria yang menjadi sumber inspirasi bagi
hidup saya
Saya percaya bahwa Bunda Maria sebagai
7 pembela, penolong, pelindung dan pengantara bagi
umat beriman
Saya merasa yakin terhadap Bunda Maria yang
8 menjadi daya kekuatan bagi saya untuk menjalani
kehidupan ini
Saya menyadari bahwa Bunda Maria mengajak
9 saya untuk memaknai pelayanan sebagai bentuk
cinta kasih kepada sesame
Saya menyadari bahwa iman Bunda Maria
10
meneguhkan iman saya dalam mengimani Yesus
Saya bersikap terbuka dalam menanggapi
11
panggilan perutusan dari Allah
Saya mewujudkan cinta kasih dengan terlibat
12 dalam lingkup Gereja dan masyarakat sebagai
bentuk cinta saya kepada Bunda Maria
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. Buah macam apa yang Anda dapatkan setelah menghayati spiritualitas Bunda
Maria dalam kelompok Legio Maria? Jelaskan!
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………
22. Kegiatan seperti apa yang Anda usulkan untuk meningkatkan penghayatan
spiritualitas Bunda Maria dalam rangka menjalankan karya perutusan di tengah-
tengah Gereja dan masyarakat?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
warga yang meninggal yakni dengan melayat. Sedangkan dalam hidup menggereja
saya wujudkan dengan aktif dalam kegiatan Gereja, misalnya saya ini termasuk dalam
pengurus Legio Maria. Ketika itu ada rapat Kuria, tetapi banyak yang sudah sepuh dan
tidak bisa mengendarai kendaraan sendiri. Akhirnya saya mewujudkan cinta kasih itu
dengan mau memberikan diri untuk meminta bantuan kepada umat yang mempunyai
mobil”.
Berbicara mengenai pelayanan, penulis bertanya mengenai kira-kira siapa saja
yang dilayani oleh responden. Responden menjawab bahwa beliau pernah melayani
orang gila, membantu perawat di rumah sakit untuk merawat orang sakit, melayani
ibu-ibu yang sudah sepuh.
Kebahagian seperti apa yang responden dapatkan setelah mengenal dan
mencintai Bunda Maria. Responden menjawab bahwa ketika menjalani kehidupan ini
terasa enjoy, maksudnya adalah seperti tidak ada beban.
Responden menyampaikan bahwa hidup dalam bimbingan Roh Kudus adalah
hidup yang selalu ada yang mendorong dan mengingatkan. Misalnya saja ketika malas
bangun pagi untuk berangkat misa pagi, tetapi seperti ada yang mendorong untuk cepat
bangun pagi. Selain itu, pada saat jam 12 kan doa angelus, tidak tahu kenapa kok
seperti ada yang mengingatkan untuk segera berdoa.
Penulis bertanya dalam hal apa responden semakin semangat untuk
meneladani cara hidup Bunda Maria. Responden menjawab bahwa karena hidup
sendiri tanpa suami tanpa anak, maka harus bisa hidup mandiri dengan meneladani
Bunda Maria.
(17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam hal melayani, responden sudah melayani orang yang ada disekitarnya.
Orang-orang yang dilayani adalah anggota keluarga, orang sakit, tetangga ketika
sedang kerepotan, misalnya pas ada hajatan.
Kebahagian yang responden dapatkan setelah mengenal dan mencintai Bunda
Maria adalah ketika responden mendapatkan sikap baru yang positif. Sikap tersebut
adalah sikap yang displin. Misalnya saja ketika ada rapat jam sekian maka harus siap
sebelum rapat dimulai, doa jam sekian maka dalam hati sudah tertanam untuk segera
berdoa. Oleh karena itu, responden bahagia karena ia bisa untuk belajar displin.
Menurut responden, hidup dalam bimbingan Roh Kudus itu hidup adalah
hidup yang selalu di jalan Tuhan. Misalnya saja ketika malas berdoa, selalu merasa
ada yang mengingatkan. Ketika ada godaan untuk melawan Tuhan selalu diingatkan.
Jadi dengan adanya bimbingan Roh Kudus hidup menjadi terarah.
Penulis mengajukan pertanyaan dalam hal apa responden semakin semangat
untuk meneladani cara hidup Bunda Maria. Responden menjawab dalam hal iman,
belas kasih kepada sesama, kesabarannya.
(19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(22)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi calon prodiakon. Saya menerima itu karena ibu saya tidak aktif lagi menjadi
prodiakon. Akhirnya saya memutuskan untuk maju dan kemudian pada saat tes banyak
pertanyaan yang diajukan oleh Romo. Setelah dilantik saya dapat tugas lagi, saya
dipilih menjadi pengurus di prodiakon. Saya merasa belum siap untuk menerima
panggilan pelayanan tersebut. Tetapi karya perutusan ini datangnya dan dipilih Allah.
Saya menjadi teringat akan Sabda Tuhan bahw: bukan kamu yang memilih Aku tetapi
Aku yang memilih kamu. Teladan Tuhan lah yang menjadi motivasi saya”.
Kemudian penulis bertanya kepada responden mengenai cinta kasih seperti apa
yang dapat responden wujudkan dalam hidup Gereja dan masyarakat serta anggota
keluarga. Responden menjawab bahwa “cinta kasih untuk keluarga, misalnya untuk
anak malas diajak koor ya sudah pilih kegiatan yang lain. Yang lain juga tidak mau
dan sampai sekarang anaknya masih belum mau. Tetapi diajak untuk sembahyangan
di lingkungan atau misa ya kadang-kadang mau, kadang-kadang juga tidak mau karena
ada tugas dari sekolah yang tidak bisa ditinggalkan. Untuk lingkungan misalnya misa
1000 hari orang meninggal. Di lingkungan ada 3 yang ditugaskan dan ternyata bu
diding tidak bisa, ya sudah saya yang menggantikan menemani Pastor. Kemudian
untuk yang di masyarakat khususnya RT-RW saya jika diajak gabung paduan suara,
oh ya saya mau. Lalu di RT dapat tugas jadi bendahara kas sosial, saya akan terima
selama saya masih bisa menjalankan tugas itu”.
Penulis mengajukan pertanyaan kepada responden mengenai kira-kira siapa
saja yang dilayani dan apakah juga siap melayani keluarga. Responden menjawab
bahwa “melayani keluarga itu adalah yang paling utama. Pernah sekali saya di protes
sama suami dan anak. Misalnya besok anak mau ujian dan harus didampingi tetapi
waktunya bertepatan dengan rapat di gereja malam itu. Namun saya lebih
mementingkan rapat di gereja. Saya merasa sudah didampingi oleh suami dan
kakaknya tetapi anak saya yang kecil ini lebih mantap kalau di damping oleh ibunya.
Ini yang terkadang membuat saya dilema, saya harus berangkat rapat atau
mendampingi anak. Oleh karena itu saya harus bisa mempertimbangkan mana yang
lebih utama”.
Jawaban responden atas pertanyaan kebahagian seperti apa yang didapatkan
setelah mengenal dan mencintai Bunda Maria adalah “menjalani setiap kegiatan itu
dengan senang hati tanpa ada paksaan. Misalnya mendapat tugas koor dan otomatis
akan ada latihan-latihan tentu harus meluangkan waktu. Tetapi itu saya jalani dengan
tanpa keterpaksaan gitu, rasanya sulit untuk dijelaskan. Dan setelah melaksanakan
tugas itu ya rasanya senang aja gitu sudah bertugas koor artinya ikut ambil bagian
dalam pelayanan gitu. Bahkan melaksanakan tugas prodiakon juga merasa begitu.
Terkadang sampai di protes sama anak-anak. Pernah saya mendapat tugas menjadi
prodiakon pas misa Bahasa inggris, tetapi saya tidak berangkat karena saya tidak
lancar Bahasa inggris. Namun saya menyadari bahwa saya harus terus belajar dan jika
mendapat tugas ya harus dilaksanakan. Kemudian setelah melaksanakan itu ada
kebanggan tersendiri”.
(23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama Jabatan
1 Lucia Ngatini Ketua
2 Th. Tumiyem Kadirin Wakil Ketua
3 Florentina Suhardilah Bendahara
4 Yohana Sudarwinarsi Sekretaris
5 Monica Suryati Sari
6 M. Th. Widarti Soedjono
7 V. Samirah Agus
8 Marcelina Amin Sarwosih
9 P. Wimbo Hardjono
10 V. Sarjiyem
Anggota
11 Fransisca Sunarni
12 C. Hartini
13 Th. Sudiyanti
14 Fr. Ami Ismawati
15 Sumartinah
16. C. Sudaryanti
17 Inviolata Maria Sopiah
18 Th. Sugirah
No Nama Jabatan
1 Maria Regina Diding Roeswi Rahmiyani Ketua
2 Agnes Erna Christi Astuti Wakil Ketua
3 Bernadetha Lies Watini Maryono Sekretaris
4 Meliana Sri Rochani Pudjio Bendahara
5 Agustinus Irawan Soebagio
6 Margareta Karmini
7 Veronica Tin Swastiningsih
Anggota
8 Magdalena Tukiyem
9 Yustina Ismawarti Sugiyanti
10 Anastasia Suratinah Felix
11 Katharina Tukinah Sukardjo
(25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama Jabatan
1 Nh. Agus Setiawan Ketua
2 Vincentia Suwartini Wakil Ketua
3 Agustina Monica Risminah Bendahara
4 Makaryus Sumaryanto Sekretaris
5 Angela Ismaharsi
6 G. Anggraeni S.
Anggota
7 Ludovica Triyatmi
8 Cecilia Sarjuningsih
9 Florentina Ninik Suparlina
10 Fransiska Romana Supinah
11 Christina Arnie Suparni
(26)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(27)