Anda di halaman 1dari 33

AAAAAAAAAAAAAStarategi

Pertumbuhan Gereja (Studi Kasus Pada


Gereja Karismatik GBI Medan Plaza Di
Jln. Iskanda Muda Medan)
Mendownload Full Version
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

STRATEGI PERTUMBUHAN GEREJA


( Studi Kasus: Pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza di Jln. Iskandar Muda
Medan)

SKRIPSI
Diajukan Oleh:

TRI ENDA GIANINA


030901006
DEPARTEMEN SOSIOLOGI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Ilmu Sosial Dan ILmu Politik
Universitas Sumatera Utara
MEDAN
2008

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN SOSIOLOGI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama

: Tri Enda Gianina

Nim
: 030901006

Departemen

: Sosiologi

Judul

: STRATEGI PERTUMBUHAN GEREJA


(Studi Kasus Pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza Di Jln.
Iskanda Muda Medan)

Dosen Pembimbing

Ketua Departemen

(Drs. Muba Simanihuruk, M.Si)


NIP. 132 059 106

(Dr. Badaruddin, M.Si)


NIP. 131 996 175

Dekan

(Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA)


NIP. 131. 757 010

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Sejak awal perkembangannya, agama Nasrani banyak mengalami gejolak
perubahan. Perubahan tersebut dapat kita lihat dari tata cara dalam beribadah, yaitu dari
yang bersifat tradisi atau liturgis, kini ada yang bersifat karismatis dan bebas. Salah satu
gereja yang bersifat karismatis adalah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Medan Plaza.
Gereja ini memiliki jemaat sekira 35.000 jiwa, yang dimulai dari jemaat yang berjumlah
119 jiwa. Karena perkembangan yang pesat maka tulisan ini bertujuan untuk
mengungkapkan strategi apa yang dilakukan oleh GBI Medan Plaza.
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
metode studi kasus tipe deskriptif, dimana studi kasus merupakan suatu
pendekatan dalam penelitian studi kasus yang penelaahannya terhadap satu kasus
dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif. Adapun studi
kasus tipe deskriptif dapat melacak urutan peristiwa hubungan antar pribadi,
menggambarkan sub budaya dan menemukan fenomena kunci (Yin, 2003:5).
Hubungan antar pribadi dan sub budaya adalah hal-hal yang hampir ditemukan
dalam suatu strategi pertumbuhan gereja. Tipe deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan secara terperinci atau fenomena sosial, misal : interaksi sosial,
sistem kekerabatan dan lain-lain.
Hasil penelitian bahwa strategi yang dilakukan oleh gereja ini adalah
memiliki komitmen; mengadakan menara doa; mengadakan sekolah agar dapat
melayani sesama; berjalan dalam tuntunan Tuhan; mendatangkan pembicarapembicara yang
dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan hidup para jemaat,
misalnya, dalam hal keuangan, keluarga, jati diri dan bagaimana menjalin
hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya; melakukan kebaktian di rumah
para jemaat yang disebut dengan FA (Family Altar); KTM (Kebaktian Tengah
Minggu); WBI (Wanita Bethel Indonesia); Ibadah Doa Pengerja dari seluruh
Gereja Cabang dan Pos PI seputar wilayah Medan dan sekitarnya; Ibadah Doa
Malam; Ibadah Pemuda; membuka pelayanan kemasyarakatan dimana gereja ini
mempunyai Yayasan Surya Kebenaran International, seperti; membantu korban
bencana alam, memberi makan fakir miskin, membangun rumah singgah dan
lain-lain. Adapun motivasi para jemaat beribadah di gereja karismatik adalah
untuk mencari kebebasan dalam mengekspresikan isi hati, suasana lebih hidup
dan lebih modern, sukacita dan karena melihat gereja ini tidak hanya membantu
dalam kebutuhan rohani saja, tetapi juga kebutuhan jasmani para jemaat melalui
pelayanan kemasyarakatan, sehingga menjadi seimbang. Weber (dalam
Robertson 1988:44) mengatakan bahwa kekuatan agama adalah kekuatan
manusia, kekuatan moral. Kekuatan agama bahkan dapat menjelma menjadi
semacam unsur fisik, material, kemudian dianggap mempunyai kemampuan
menjelaskan apa yang terjadi. Strategi-strategi yang dilakukan dan motivasi para
jemaat merupakan bentuk dari kepercayaan manusia akan sesuatu yang berada di
luar dirinya, yang mereka anggap magik ataupun supranatural yang mampu
mengendalikan dan memperkokoh kehidupan baik sosial maupun kerohanian,
sehingga mendorong manusia untuk menjadikannya sebuah keyakinan atau
agama. Permasalahan dalam kehidupan yang semakin modern tidak dapat lagi
diselesaikan dengan akal pikiran manusia sehingga diperlukan sesuatu yang
mengikuti perkembangan zaman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera..!
Puji dan syukur yang tidak terhingga dipanjatkan ke hadirat Allah Bapa yang di
surga atas kasih-Nya yang besar, karunia dan berkat-Nya, sehingga penulis sampai pada
tahap akhir perkuliahan ini. Sebagai pihak yang berperan penting dalam kehidupan
penulis terutama dalam memyelesaikan masa perkuliahan dan akhirnya menyiapkan
skripsi ini, Tuhan Yesus telah menunjukkan cinta terbesar-Nya dan mujizat-Nya. Penulis
menyadari bahwa semua ini tidak mampu dilakukan tanpa campur tangan Tuhan dalam
hidup penulis. Semua ini adalah karya Tuhan yang telah dirancang sedemikian sempurna.
Secara keseluruhan isi dari skripsi ini menjelasakan strategi-strategi dalam
pertumbuhan Gereja Karismatik GBI Medan Plaza. Di mana strategi-strategi tersebut
bukan hanya dalam bidang kerohanian, tetapi juga dalam bidang jasmani. Gereja ini
menyadari bahwa manusia tidak hanya membutuhkan pertolongan dalam hal kejiwaan
atau kerohanian, tapi juga dalam hal jasmani, sehingga jemaat merasakan kepuasan bagi
tubuh, jiwa dan roh mereka. Semua penjelasan dan gambaran dijabarkan dalam skripsi ini
disusun berdasarkan kaidah-kaidah sistematika Ilmu Pengetahuan.
Penulis mengakui bahwa dalam penyelesaian skripsi ini penulis tidak dapat
bekerja sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak lain yang telah berbuat banyak hal
dengan ketulusan dan keikhlasan. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya bagi pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa ide,
pikiran, semangat, moril maupun materil yang tak terhingga sampai menghasilkan sebuah

Universitas Sumatera Utara

karya, meskipun ucapan terima kasih tidak akan sanggup untuk membalasnya. Ucapan
terima kasih ini ditujukan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA., selaku Dekan di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, tempat di mana penulis menerima Ilmu Pengetahuan dan tempat
penulis menempa diri menuju pribadi yang cukup mapan.
2. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si., selaku Ketua Departemen Sosiologi FISIP, yang
telah membantu pada tahap awal yaitu dengan memilih judul skripsi dan dosen
pembimbing yang terbaik bagi penulis.
3. Ibu Dra. Rosmiani, MA., selaku Sekretaris Departemen Sosiologi FISIP, yang
telah berperan dalam membantu memberikan sumbangan ide dan pemikiran
dalam penyusunan proposal skripsi sehingga penulis layak untuk menjalani
seminar.
4. Bapak Drs. Muba Simanihuruk , M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang berperan
penting dalam penyelesaian skripsi ini. Meskipun beliau memiliki kesibukan yang
banyak, tetapi tetap mampu bertanggung jawab dalam membimbing anak
didiknya dari mulai mengarahkan sampai memberi sumbangan ide, pemikiran,
pengetahuan serta masukan agar penulis menghasilkan skripsi yang baik.
5. Pendeta pembantu (Pdp). Erni Simatupang, sebagai Koordinator Misi dan
Penginjilan yang menjadi sumber utama informan. Dengan penuh semangat dan
keramahan membantu memberikan informasi dan menjelaskan tentang strategistrategi
pertumbuhan GBI Medan Plaza dan membagi pengetahuan.
6. Sekretariat GBI Medan Plaza, khususnya: Pendeta muda (Pdm). Edy Prajitno
(Wakil Gembala, Bid. Pelayanan Kerohanian), Pendeta (Pdt). Supardi (Gembala

Universitas Sumatera Utara

GBI L. Pakam), Pdm. Jefry Karua (Koordinator Junior Community), K’ Janty


Lim (Koordinator Sekretariat), Pdm. Bas Ingan Sebayang (Koordinator
Penghiburan), Pdm. Shintaria Purba (Koordinator Dept. Konseling), B’ Timotius
Silaban (Staff Misi dan Penginjilan), K’ Hotmaria (Staff Sekretariat) dan K’
Sabarina (Operator). Terima kasih untuk waktu, kesediaan dan keramahan dalam
membantu penulis. Karena itu semua penulis mampu menyelesaikan skripsi
dengan baik.
7. Bapak dan Ibu Pegawai di FISIP (Khusus buat K’ Feni, K’ Betty dan yang
lainnya). Buat B’ Fritz yang telah membantu dalam pencarian judul skripsi.
8. Terkhusus kepada kedua Orang Tua penulis, buat Ayahanda I. S. Maha dan
Ibunda N. Ginting yang tidak henti-hentinya mengingatkan, menegur dan
memberi semangat bagi penulis agar segera menyelesaikan skripsi, memberikan
materil yang tak ternilai harganya dalam penyusunan skripsi dan juga memiliki
kasih sayang yang besar sehingga mampu membesarkan dan mendidik penulis
hingga bisa sampai pada tahap sekarang ini.
9. Kakanda-kakanda penulis: K’ Eva dan B’ Eko dan keluarga lainnya, K’ Lina, B’
Nathan, Sandy, Bi Tengah dan Bi Uda. Terima kasih atas kasih sayang, semangat
dan dorongannya. Penulis merasa bersyukur memiliki keluarga seperti kalian dan
bangga menjadi bagian keluarga ini.
10. Komunitas Sosiologi stambuk 2003 seluruhnya, di mana selama bersama-sama
menjalani perkuliahan telah memberikan dukungan dan kesan-kesan yang
menyenangkan dan tak terlupakan. Khususnya kepada teman-teman terdekat yang
telah berbagi pengetahuan, pengalaman, semangat, yaitu: Lena, Manshur, Helen,

Universitas Sumatera Utara

Ilham, Ratna, Lastri, Riza, Dewi, Siddik, Madhan, Ferdinand, Cecep, Feri dan
semuanya.
11. Kakak-kakak senior Sosiologi yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu,
yang telah memberi bantuan dan berbagi pengalaman.
12. Sahabat-sahabat terbaik: Grace, Sri, Acong, untuk Kiki yang telah memberikan
dorongan, mengingatkan dan menegur penulis, untuk K’ Endang yang dengan
keikhlasan dan kesabaran menemani penulis dari awal penyusunan skripsi sampai
pada tahap akhir.
13. Special untuk Benie yang telah memberikan semangat kepada penulis dan
bantuan dalam mengurus keperluan skripsi.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadari tidak luput dari kekurangan, namun segala
hal masukan dan saran-saran dari segenap pihak yang dapat mambantu akan penulis
perhatikan. Demikian yang bisa penulis sampaikan dan semoga skripsi ini kelak bisa
berguna untuk berbagai pihak.
Terima Kasih! Tuhan Memberkati.

Medan, Maret 2008


Penulis

TRI ENDA GIANINA S. MAHA


030901006

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………….i
ABSTRAK……………………………………………………………………………...…ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..…..iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….vii
DAFTAR BAGAN………………………………………………………………………..x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….….....xi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah………………………………………………...……1
1.2. Perumusan Masalah…………………………………………………...….......8
1.3. Tujuan Penelitian………………………………………………………..........8
1.4. Manfaat Penelitian………………………………………………………..…..9
1.5. Definisi Konsep…………………………………………………………....…9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Motivasi Beragama…………………………………………………..…..….12
Teologi Pembebasan…………………………………………………....…...13
Teologi Sukses…………………………………………………………..…..18
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian………………………………………………………...….…24
3.2. Lokasi Penelitian……………………………………………………...….….25
3.3. Unit Analisis dan Informan……………………………………….…………25
3.4. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….….27

Universitas Sumatera Utara

3.5. Interpretasi Data……………………………………………………....….….29


3.6. Jadwal Kegiatan……………………………………………………….….....30
3.7. Keterbatasan Penelitian………………………………………………..….....31
BAB IV. INTERPRETASI DATA LAPANGAN
4.1. Interpretasi Data Lapangan…………………………………………….....…33
4.1.1. Sejarah Pendirian GBI (Gereja Bethel Indonesia)
Di Indonesia……………………………………….……...….33
4.1.2. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Gereja
GBI Medan Plaza Di Medan…………………………...……37
4.1.3. Kegiatan Selain Ibadah Raya Minggu Dan
Kegiatan Kemanusiaan GBI Medan Plaza………….…..…40
4.2. Profil Informan…………………………………………………..…….48
4.2.1. Profil Informan Kunci………………………………………..48
4.2.2. Profil Informan Biasa…………………………………...……53
4.3. Strategi Pertumbuhan Gereja Karismatik Medan Plaza…………...…57
4.3.1. Strategi Dalam Bidang Kerohanian…………………….……..58
4.3.2. Strategi Dalam Bidang Jasmani………………………….……66
4.4. Motivasi Jemaat Beribadah Di Gereja Karismatik Medan
Plaza……………………………………………………………...…….73
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan……………………………………………………...………..81
5.2. Saran…………………………………………………………………..….89
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….………91

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN:
1. Lembaran Bimbingan Skripsi
2. Surat Izin Penelitian dari:
a. FISIP
b. GBI Medan Plaza
3. Pedoman wawancara (Interview Guide)

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Struktur Organisasi GBI Medan Plaza………………………………….46

Bagan 2. Struktur Misi & Penginjilan……………………………………………..47

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bantuan kepada korban tsunami Aceh ………………………………………43


Gambar 2. Bantuan kepada bencana banjir di Besitang, Langkat, Sumatera Utara……..44
Gambar 3. Alat-alat musik dan sound system…………………………………………...75
Gambar 4. Jemaat yang sedang menyembah Tuhan sambil mengangkat tangan dan
menangis……………………………………………………………………..76
Gambar 5. Jemaat yang sedang beribadah sambil bertepuk tangan……………………...77

Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN SOSIOLOGI

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan


Panitia Penguji Skripsi Departemen Sosiologi

Hari

Tanggal

Pukul

Tempat

Tim Penguji
Ketua Penguji

:
Penguji I (Reader)

Penguji II (Pembimbing)

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Sejak awal perkembangannya, agama Nasrani banyak mengalami gejolak
perubahan. Perubahan tersebut dapat kita lihat dari tata cara dalam beribadah, yaitu dari
yang bersifat tradisi atau liturgis, kini ada yang bersifat karismatis dan bebas. Salah satu
gereja yang bersifat karismatis adalah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Medan Plaza.
Gereja ini memiliki jemaat sekira 35.000 jiwa, yang dimulai dari jemaat yang berjumlah
119 jiwa. Karena perkembangan yang pesat maka tulisan ini bertujuan untuk
mengungkapkan strategi apa yang dilakukan oleh GBI Medan Plaza.
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
metode studi kasus tipe deskriptif, dimana studi kasus merupakan suatu
pendekatan dalam penelitian studi kasus yang penelaahannya terhadap satu kasus
dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif. Adapun studi
kasus tipe deskriptif dapat melacak urutan peristiwa hubungan antar pribadi,
menggambarkan sub budaya dan menemukan fenomena kunci (Yin, 2003:5).
Hubungan antar pribadi dan sub budaya adalah hal-hal yang hampir ditemukan
dalam suatu strategi pertumbuhan gereja. Tipe deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan secara terperinci atau fenomena sosial, misal : interaksi sosial,
sistem kekerabatan dan lain-lain.
Hasil penelitian bahwa strategi yang dilakukan oleh gereja ini adalah
memiliki komitmen; mengadakan menara doa; mengadakan sekolah agar dapat
melayani sesama; berjalan dalam tuntunan Tuhan; mendatangkan pembicarapembicara yang
dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan hidup para jemaat,
misalnya, dalam hal keuangan, keluarga, jati diri dan bagaimana menjalin
hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya; melakukan kebaktian di rumah
para jemaat yang disebut dengan FA (Family Altar); KTM (Kebaktian Tengah
Minggu); WBI (Wanita Bethel Indonesia); Ibadah Doa Pengerja dari seluruh
Gereja Cabang dan Pos PI seputar wilayah Medan dan sekitarnya; Ibadah Doa
Malam; Ibadah Pemuda; membuka pelayanan kemasyarakatan dimana gereja ini
mempunyai Yayasan Surya Kebenaran International, seperti; membantu korban
bencana alam, memberi makan fakir miskin, membangun rumah singgah dan
lain-lain. Adapun motivasi para jemaat beribadah di gereja karismatik adalah
untuk mencari kebebasan dalam mengekspresikan isi hati, suasana lebih hidup
dan lebih modern, sukacita dan karena melihat gereja ini tidak hanya membantu
dalam kebutuhan rohani saja, tetapi juga kebutuhan jasmani para jemaat melalui
pelayanan kemasyarakatan, sehingga menjadi seimbang. Weber (dalam
Robertson 1988:44) mengatakan bahwa kekuatan agama adalah kekuatan
manusia, kekuatan moral. Kekuatan agama bahkan dapat menjelma menjadi
semacam unsur fisik, material, kemudian dianggap mempunyai kemampuan
menjelaskan apa yang terjadi. Strategi-strategi yang dilakukan dan motivasi para
jemaat merupakan bentuk dari kepercayaan manusia akan sesuatu yang berada di
luar dirinya, yang mereka anggap magik ataupun supranatural yang mampu
mengendalikan dan memperkokoh kehidupan baik sosial maupun kerohanian,
sehingga mendorong manusia untuk menjadikannya sebuah keyakinan atau
agama. Permasalahan dalam kehidupan yang semakin modern tidak dapat lagi
diselesaikan dengan akal pikiran manusia sehingga diperlukan sesuatu yang
mengikuti perkembangan zaman dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan, manusia tidak dapat hidup sendiri. Semua manusia
pasti saling membutuhkan satu sama lain. Selama manusia itu hidup, ia akan
membutuhkan orang lain untuk bergantung ataupun berlindung. Tidak kalah
pentingnya,

bahwa

manusia

juga

membutuhkan sesuatu

untuk

dapat

dipercayai atau sesuatu yang dapat menentramkan jiwa manusia. Sesuatu itu
adalah agama, dimana manusia memiliki agama yang dijadikan sebagai
sebuah kepercayaan yang bersifat supranatural.
Manusia pada awalnya mempunyai keyakinan atau kepercayaan
tentang alam di sekitarnya. Pengetahuan tentang hal-hal supernatural tersebut
akhirnya mendorong manusia untuk menganut kepercayaan atau beragama.
Hal ini disebabkan oleh hal-hal yang supranatural tersebut dianggap suatu
keajaiban yang tentunya tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa.
Agama adalah suatu kepercayaan atau keyakinan kepada sesuatu atau
seseorang yang dianggap suci ataupun kudus dan bersifat supranatural yang
dapat memberikan perlindungan, kekuatan, ketentraman jiwa dan raga. Dan
tentunya agama yang dianut oleh setiap manusia pasti berbeda-beda sesuai
dengan kepercayaan mereka masing-masing. Agama merupakan unsur penting
dalam masyarakat. Agama adalah perwujudan hubungan manusia dengan

Universitas Sumatera Utara


Tuhan secara perorangan maupun secara bersama (collective). Secara
sosiologis, pengertian agama tidak terfokus pada ajaran/dogma semata, tetapi
juga berbicara mengenai masyarakat sebagai pelaksana dan pengembang
nilai-nilai agama. Dampak agama bukan hanya pada hal-hal bersifat fisik.
Secara sosiologis dalam agama yang paling penting bukan ibadat/ritual
semata, tetapi dampak yang ditimbulkan oleh ritual itu bagi prilaku sosial
masyarakat,

sehingga

menyebabkan

adanya

keharmonisan,

kemajuan,

kelanggengan atau bahkan perubahan masyarakat ( Nothingham, 1985:51).


Masyarakat yang tengah berada di zaman modern, di mana ilmu dan
teknologi telah membantu usaha mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan mempertinggi kualitas kehidupan itu sendiri, tentu saja dapat merasa
bahwa mereka tidak membutuhkan agama. Fenomena modernisasi yang
paling kelihatan dalam masyarakat adalah dalam bidang komunikasi,
ketidakadilan struktural dan sekularisasi. Komunikasi menyajikan tahap
tradisional ke tahap elektronik dari budaya audio visual membuat masyarakat
pasif dan konsumtif terhadap informasi.
Ketidakadilan

struktural

berawal

dari

peradaban

modern

dan

teknologinya yang hanya menguntungkan sekelompok kecil manusia saja.


Akibatnya kesenjangan sosial semakin terlihat, demikian juga ketidakadilan
sosial dan kemiskinan, diperlukan suatu mekanisme sosial yang menghormat i
hak setiap manusia dan memberi kesempatan kepada semua orang untuk maju
secara manusiawi atau dengan kata lain dicari jalan bagaimana suatu
peradaban modern bisa diintegrasikan dengan kebudayaan setempat, bila hal

Universitas Sumatera Utara


ini diabaikan, maka hal yang terjadi adalah erosi nilai-nilai secara tak
terbendung.
Sekularisasi melihat otonom dunia dan manusia sebagai subjek
otonom. Iman ditentang untuk dihayati dalam banyak situasi pilihan, di mana
manusia harus menggunakan kebebasannya dengan bantuan segala informasi
yang bisa diperoleh. Kehidupan sebagian besar masyarakat tampak lebih
sekuler, lebih materialistis dan pragmatis, akibat adanya berbagai kemudahan
dan fasilitas. Keadaan masyarakat semacam ini oleh Berger (dalam buku
Schoorl, 1980:2-4) digambarkan sebagai keadaan masyarakat yang tengah
dilanda arus sekularisasi. Dalam hal ini sekularisasi dimaksudkan sebagai
suatu proses dipisahkannya pranata-pranata sosial dari simbol-simbo l
keagamaan. Sekularisasi dalam masyarakat akan tampak sebagai pembebasan
hal-hal yang semula berada di bawah pengawasan dan pengaruh-pengaruh
agama.
Tapi di balik hal-hal modern itu semua, tentu saja suatu saat akan
menimbulkan masalah batiniah dan peristiwa kehidupan yang sukar dicerna
oleh teknologi modern dan diluar kemampuan mereka memecahkannya secara
rasional, maka manusia membutuhkan suatu hal yang dapat menentramkan
jiwa dan batin mereka. Karena itulah pada akhirnya manusia membutuhkan
agama. Untuk memecahkan masalah tersebut, masyarakat memberikan suatu
fungsi tertentu kepada agama menurut kebutuhannya sendiri atau alasannya
memeluk suatu agama. Saat ini agama telah berkembang sesuai kebutuhan

Universitas Sumatera Utara

masyarakat karena agama merupakan hal yang mendasar bagi kehidupan


manusia.
Secara filosofis, sosio-politis dan historis agama bagi Bangsa
Indonesia sudah berurat dan berakar dalam kehidupan bangsa. Agama juga
telah menjadi bagian dari sistem kenegaraan sebagai hasil konsensus nasional
dan konvensi dalam praktek kenegaraan Republik Indonesia. Negara memiliki
tugas

untuk

memberikan

perlindungan,

pelayanan

dan

membantu

pembangunan dan pemeliharaan sarana peribadatan serta mendorong pemeluk


agama yang
bersangkutan agar

menjadi pemeluk agama yang

baik.

(www.depag.go.id, Rabu 14.03.2007)


Saat ini penulis tertarik untuk lebih membahas tentang agama Kristen
Protestan. Sejak awal perkembangannya, agama Nasrani banyak mengalami
gejolak perubahan. Dari waktu ke waktu berbagai istilah telah dipergunakan
bagi penamaan timbulnya gejolak perubahan tersebut. Istilah-istilah tersebut
antara lain: Lutherisme, Calvinisme, Anglikanisme, Anababtisme, Gerakan
Metodis, Bala Keselamatan, Saksi Yehowa, Pantekosta, Gerakan Karismatik,
Gerakan Ratu Adil, Gerakan Kenabian, Gerakan Keaslian Budaya, Gerakan
Penghidupan Kembali juga sekte-sekte lain dalam agama Kristen Protestan.
Salah satu bentuk kekuatan dan kekuasaan agama di dunia adalah
lembaga Gereja. Gereja merupakan agen agama yang paling konkrit di dunia,
sebuah lembaga yang memiliki norma, nilai dan seperangkat peraturanperaturan yang
mengatur hidup jemaat secara khusus. Gereja adalah wujud
nyata dari keberadaan Tuhan dalam agama Kristen. Dalam dogma Kristen,

Universitas Sumatera Utara

gereja dianggap perpanjangan tangan Tuhan untuk menyalurkan berkat dan


kasih-Nya. Gereja ada oleh sebab Yesus memanggil orang menjadi pengikutNya, jadi wujud
gereja adalah persekutuan dengan Kristus. Melalui gereja,
Tuhan dapat menunjukkan karunia-karunia-Nya. Sebaliknya, melalui gereja
manusia dapat mengenal keberadaan Tuhan. Gereja bagi orang Kristen
memiliki arti penting, sebagai lembaga agama, gereja memiliki anggotaanggota. Secara
administratif ia memiliki hirarki yang formal, selain itu ia
memiliki orientasi yang menyeluruh dan cenderung menyesuaikan diri dan
kompromi dengan masyarakat serta dengan nilai-nilai lembaga-lembaga yang
ada. Artinya, Troeltsch menyimpulkan bahwa lembaga gereja adalah lembaga
yang dianugrahi kemuliaan dan keselamatan sebagai karya penebusan. Ia
mampu menerima massa dan menyesuaikan dirinya dengan dunia (O’Dea,
1996:131)
Dalam agama Kristen Protestan terdapat cara-cara yang berbeda dalam
menjalankan ibadah atau sembahyang di dalam gereja, yaitu Kristen Protestan
yang menganut aliran karismatik dan Kristen Protestan yang bersifat tradisi
(konvensional).
Dalam menjalankan ibadanya gereja yang menganut aliran karismatik,
tata cara beribadahnya berbeda dengan gereja tradisi (konvensional). Kata
karismatik sendiri berasal dari sebuah kata Yunani charis yang berarti kasih
karunia istimewa yang diberikan oleh Roh Kudus. Kata charis digunakan
dalam Alkitab untuk menjelaskan mengenai berbagai-bagai pengalaman
supranatural (http://id.wikipedia.org/wiki/ Jumat 16.03.2007).

Universitas Sumatera Utara


Cara-cara berbeda dalam melakukan ibadah tersebut, yaitu bila dalam
gereja tradisi (konvensional), para jemaat melakukan ibadah mereka dengan
tata cara seperti: bernyanyi dengan menggunakan alat musik piano/organ,
dengan tidak disertai tepuk tangan, tidak terdapatnya penyembahan dalam
bentuk senandung yang spontan keluar dari hati para jemaat, bersifat
monoton, tidak terdapatnya bahasa Roh dan lain-lain. Sedangkan dalam
gereja yang menganut aliran karismatik, dimana para jemaat bernyanyi
dengan diiringi alat musik yang lengkap, yaitu piano, keyboard, drum, bass,
gitar

listrik

dan

terkadang

menggunakan

alat

musik

lainnya.

Para

jemaatnyapun bernyanyi sambil bertepuk tangan riang, berdoa dengan


merentangkan tangan, sharing (berbagi), berbahasa Roh, bersenandung dalam
bahasa Roh dan tindakan-tindakan lainnya yang dengan spontan mereka
lakukan yang tentunya tidak dilakukan di dalam gereja yang tidak menganut
aliran karismatik. Sehingga umat Kristen sendiri yang menganggap tata cara
berdoa dan beribadah para penganut aliran karismatik ini aneh.
Bahkan ada umat Kristen yang bersifat “ekstrem”, yaitu dengan keras
menolak dan benar-benar anti untuk menghadiri kebaktian di gereja
karismatik,

mereka

sangat

menentang

aliran

karismatik

ini.

Mereka
menganggap aliran karismatik adalah suatu agama yang menyimpang atau
suatu ajaran agama yang “sesat” karena dianggap mengesampingkan dan
membuang adat istiadat dalam suku mereka. Aliran gereja karismatik ini tetap
tidak dapat dicegah, bahkan semakin bermunculan, antara lain: GPDI (Gereja
Pentakosta Di Indonesia), GBI (Gereja Bethel Indonesia), GKII (Gereja

Universitas Sumatera Utara

Kemenangan Iman Indonesia), GKKI (Gereja Kristen Kudus Indonesia), GBI


Succesfull Bethany Families, Gereja Bathany, Gereja Sidang Rohol Kudus,
Gereja Sidang Jemaat Allah, yang masing-masing dari gereja aliran
karismatik tersebut tidak hanya mendirikan satu bangunan di satu wilayah,
melainkan memiliki cabang atau mendirikan gerejanya di mana-mana. Gerejagereja tersebut
sama-sama menganut aliran karismatik, hanya saja tidak
berada dalam satu organisasi.
Dalam skripsi ini penulis lebih tertarik untuk meneliti Gereja
Karismatik GBI Medan Plaza yang berada di jalan Iskandar Muda tepatnya di
gedung Medan Plaza lantai 6 yang lebih dikenal dengan sebutan GBI Medan
Plaza, alasannya karena gereja ini adalah salah satu gereja yang berkembang
ataupun bertumbuh yang dapat dilihat dari jumlah jemaatnya yang sangat
banyak. Dalam gereja ini terdapat 5 (lima) gelombang dalam menjalankan
ibadahnya setiap Minggu. Ini disebabkan jemaatnya yang terlalu banyak,
sehingga tempat tersebut tidak muat jika hanya memiliki 1 (satu) gelombang
dalam menjalankan ibadahnya. Dan pada kelima gelombang itu, tetap saja
dipenuhi oleh para jemaat. Menurut data yang ada, bahwa gereja ini memiliki
jemaat tetap atau yang telah terdaftar sebanyak 35.000 orang. Sementara
gereja ini juga dihadiri oleh orang-orang yang bukan merupakan jemaat tetap
atau tidak terdaftar dalam gereja tersebut. Dan oleh karena itu, gereja ini
mendirikan cabangnya di tempat lain, sehingga para jemaat yang ingin
beribadah di gereja itu tidak perlu ke Medan Plaza, tetapi mereka bisa datang
ke gereja cabang yang didirikan dekat dengan wilayah tempat tinggal mereka.

Universitas Sumatera Utara

Banyaknya jemaat yang hadir di Gereja Karismatik GBI Medan Plaza


ini tentu saja karena kebijaksanaan seorang pemimpin dan orang-orang yang
mempunyai andil dalam gereja tersebut dan karisma-karisma yang mereka
miliki. Para jemaat yang hadir tidak mungkin datang begitu saja tanpa
mendengar atau mengetahui tentang apa yang ada atau apa yang menarik di
gereja tersebut. Dalam pertumbuhannya, Gereja Karismatik GBI Medan Plaza
ini pastinya mempunyai strategi-strategi sehingga memiliki banyak jemaat.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui staretegi-strategi
yang dilakukan oleh Gereja Karismatik khususnya pada Gereja Karismatik
GBI Medan Plaza ini.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah berikut uraian-uraian yang
telah

dikemukakan

di

atas,

penulis

mencoba

untuk

menarik

suatu

permasalahan agar lebih mengarah pada penelitian yang dimaksud, yaitu :


1. Strategi apa yang dilakukan oleh Gereja Karismatik yang berada di
jalan Iskandar Muda tersebut sehingga dapat bertumbuh memiliki
banyak jemaat ?
2. Apakah motivasi para jemaat sehingga mau beribadah di Gereja
Karismatik tersebut ?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Universitas Sumatera Utara

1. Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan oleh Gereja Karismatik


khususnya pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza sehingga dapat
bertumbuh memiliki banyak jemaat.
2. Untuk mengetahui apa motivasi para jemaat sehingga mau beribadah di
Gereja Karismatik GBI Medan Plaza tersebut.

1.4. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat mengembangkan pemahaman peneliti tentang
hal-hal apa yang memotivasi orang-orang mau menjadi anggota Gereja
Karismatik.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi hasil penelitian dan
dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya
serta dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi masyarakat umum
tentang keberadaan Gereja Karismatik tersebut.
1.5. Definisi Konsep
Dalam penelitian ilmiah, definisi konsep sangat diperlukan untuk
mempermudah dalam memfokuskan penelitian. Agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman konsep yang dipakai dalam penelitian ini maka dibuat
batasan-batasan makna dan arti konsep yang dipakai, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

1. Agama
Agama merupakan sistem ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang
dianggapnya sebagai yang maha kuasa, dimana terdapat sistem norma yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan
alam lainnya. Agama itu muncul karena adanya kebutuhan manusia, di mana
terdapat banyak hal-hal yang harus dihadapi manusia dan memerlukan
perlindungan.
2. Gereja
Gereja adalah suatu organisasi orang-orang yang menganut agama
Protestan dan Khatolik. Gereja juga dapat diartikan sebagai suatu bangunan
tempat umat agama Protestan dan Khatolik melakukan ibadah dan kegiatankegiatan
keagamaan.
3. Karismatik
Istilah karismatik sendiri berasal dari kata Karisma yang berarti
karunia istimewa yang diberikan oleh Roh Kudus. Karunia ini sangat bersifat
pribadi,

tetapi

dimaksudkan

agar

diterima

dan

diperuntukkan

bagi

kepentingan umat beriman.


4. Gereja Karismatik
Gereja

Karismatik

adalah

suatu
gereja

yang

menganut

aliran

karismatik, dimana dalam gereja tersebut para jemaat dan pemimpin sangat
dihimbau dan diberi dorongan untuk mengejar atau mendapatkan suatu
karunia dari Roh Kudus, sehingga para jemaat dan para pemimpin yang

Universitas Sumatera Utara

Dokumen terkait

 Analisis Hukum Mengenai Penguasaan dan Penggunaan Senjata Api Tanpa Hak oleh
Warga Sipil (Studi Kasus pada Putusan Nomor: 261/Pid.b/2013/PN.GS)
 Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan
Dalam Pemakaian Jasa Transportasi Bus Studi Kasus Pada PT. ATS (Aceh Transport)
 Analisis Pengaruh Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan (Studi kasus
pada Karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga Medan)
 Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Pelayanan, Deposito Mudharabah dan Atribut
Produk Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah ( Studi Kasus Pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Medan)
 Analisis Pengaruh Penagihan Pajak Aktif Terhadap Penerimaan Tunggakan Pajak
(Studi Kasus Pada KPP Pratama Medan Timur)
 Strategi Komunikasi Guru dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini
(Studi Kasus pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan)
 Analisis Profitabilitas Dalam Pengembangan Usaha (Studi Kasus Pada Dian Aquatik
Indonesia)
 Analisis Strategi Bersaing Pada Usaha Laundry Di Padang Bulan (Studi Kasus Pada
Cheap Laundry)
 Analisis Manajemen Risiko (Studi Kasus pada Gudang Obat Rumah Sakit Tentara
Pematangsiantar )
 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Suatu Studi Kasus Pada Perusahaan
Jasa Yang Terdaftar di BEI

Generate time = 0.0407130718231 s. Memory usage = 2.51 MB


 Rumah
 Sociology

Starategi Pertumbuhan Gereja (Studi


Kasus Pada Gereja Karismatik GBI Medan
Plaza Di Jln. Iskanda Muda Medan)
108 114 0

Tesis - cetak biruKirim pesan

Upload: 45,651 dokumen

download 0

 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

STRATEGI PERTUMBUHAN GEREJA

( Studi Kasus: Pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza di Jln. Iskandar Muda

Medan)

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

TRI ENDA GIANINA

030901006

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Sosial Dan ILmu Politik

Universitas Sumatera Utara

MEDAN

2008

Universitas Sumatera Utara


 Universitas Sumatera Utara

 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama : Tri Enda Gianina


Nim : 030901006

Departemen : Sosiologi

Judul : STRATEGI PERTUMBUHAN GEREJA

(Studi Kasus Pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza Di Jln.

Iskanda Muda Medan)

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

(Drs. Muba Simanihuruk, M.Si) (Dr. Badaruddin, M.Si)

NIP. 132 059 106 NIP. 131 996 175

Dekan

(Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA)

NIP. 131. 757 010

Universitas Sumatera Utara

Baca lebih lanjut...

3/108 halaman




 Tambahkan ke dokumen Cart

(108 halaman) download 0


Download sejarahMengomentari



 +

Đang nâng cấp

Dokumen informasi

date Posted:12/01/2016, 14:20

Sejak awal perkembangannya, agama Nasrani banyak mengalami gejolak perubahan.


Perubahan tersebut dapat kita lihat dari tata cara dalam beribadah, yaitu dari yang bersifat
tradisi atau liturgis, kini ada yang bersifat karismatis dan bebas. Salah satu gereja yang
bersifat karismatis adalah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Medan Plaza. Gereja ini memiliki
jemaat sekira 35.000 jiwa, yang dimulai dari jemaat yang berjumlah 119 jiwa. Karena
perkembangan yang pesat maka tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan strategi apa yang
dilakukan oleh GBI Medan Plaza. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah pendekatan
kualitatif dengan metode studi kasus tipe deskriptif, dimana studi kasus merupakan suatu
pendekatan dalam penelitian studi kasus yang penelaahannya terhadap satu kasus dilakukan
secara intensif, mendalam, mendetail dan komprehensif. Adapun studi kasus tipe deskriptif
dapat melacak urutan peristiwa hubungan antar pribadi, menggambarkan sub budaya dan
menemukan fenomena kunci (Yin, 2003:5). Hubungan antar pribadi dan sub budaya adalah
hal-hal yang hampir ditemukan dalam suatu strategi pertumbuhan gereja. Tipe deskriptif
bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci atau fenomena sosial, misal : interaksi
sosial, sistem kekerabatan dan lain-lain. Hasil penelitian bahwa strategi yang dilakukan oleh
gereja ini adalah memiliki komitmen; mengadakan menara doa; mengadakan sekolah agar
dapat melayani sesama; berjalan dalam tuntunan Tuhan; mendatangkan pembicara-pembicara
yang dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan hidup para jemaat, misalnya, dalam hal
keuangan, keluarga, jati diri dan bagaimana menjalin hubungan baik dengan masyarakat
sekitarnya; melakukan kebaktian di rumah para jemaat yang disebut dengan FA (Family
Altar); KTM (Kebaktian Tengah Minggu); WBI (Wanita Bethel Indonesia); Ibadah Doa
Pengerja dari seluruh Gereja Cabang dan Pos PI seputar wilayah Medan dan sekitarnya;
Ibadah Doa Malam; Ibadah Pemuda; membuka pelayanan kemasyarakatan dimana gereja ini
mempunyai Yayasan Surya Kebenaran International, seperti; membantu korban bencana
alam, memberi makan fakir miskin, membangun rumah singgah dan lain-lain. Adapun
motivasi para jemaat beribadah di gereja karismatik adalah untuk mencari kebebasan dalam
mengekspresikan isi hati, suasana lebih hidup dan lebih modern, sukacita dan karena melihat
gereja ini tidak hanya membantu dalam kebutuhan rohani saja, tetapi juga kebutuhan jasmani
para jemaat melalui pelayanan kemasyarakatan, sehingga menjadi seimbang. Weber (dalam
Robertson 1988:44) mengatakan bahwa kekuatan agama adalah kekuatan manusia, kekuatan
moral. Kekuatan agama bahkan dapat menjelma menjadi semacam unsur fisik, material,
kemudian dianggap mempunyai kemampuan menjelaskan apa yang terjadi. Strategi-strategi
yang dilakukan dan motivasi para jemaat merupakan bentuk dari kepercayaan manusia akan
sesuatu yang berada di luar dirinya, yang mereka anggap magik ataupun supranatural yang
mampu mengendalikan dan memperkokoh kehidupan baik sosial maupun kerohanian,
sehingga mendorong manusia untuk menjadikannya sebuah keyakinan atau agama.
Permasalahan dalam kehidupan yang semakin modern tidak dapat lagi diselesaikan dengan
akal pikiran manusia sehingga diperlukan sesuatu yang mengikuti perkembangan zaman dan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK STRATEGI PERTUMBUHAN
GEREJA ( Studi Kasus: Pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza di Jln Iskandar Muda
Medan) SKRIPSI Diajukan Oleh: TRI ENDA GIANINA 030901006 DEPARTEMEN
SOSIOLOGI Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Sosial Dan ILmu Politik Universitas Sumatera Utara MEDAN 2008 Universitas Sumatera
Utara Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN SOSIOLOGI LEMBAR
PERSETUJUAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Tri Enda Gianina
Nim : 030901006 Departemen : Sosiologi Judul : STRATEGI PERTUMBUHAN GEREJA
(Studi Kasus Pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza Di Jln Iskanda Muda Medan) Dosen
Pembimbing Ketua Departemen (Drs Muba Simanihuruk, M.Si) NIP 132 059 106 (Dr
Badaruddin, M.Si) NIP 131 996 175 Dekan (Prof Dr M Arif Nasution, MA) NIP 131 757 010
Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Sejak awal perkembangannya, agama Nasrani
banyak mengalami gejolak perubahan Perubahan tersebut dapat kita lihat dari tata cara dalam
beribadah, yaitu dari yang bersifat tradisi atau liturgis, kini ada yang bersifat karismatis dan
bebas Salah satu gereja yang bersifat karismatis adalah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Medan
Plaza Gereja ini memiliki jemaat sekira 35.000 jiwa, yang dimulai dari jemaat yang
berjumlah 119 jiwa Karena perkembangan yang pesat maka tulisan ini bertujuan untuk
mengungkapkan strategi apa yang dilakukan oleh GBI Medan Plaza Jenis penelitian yang
akan digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus tipe deskriptif,
dimana studi kasus merupakan suatu pendekatan dalam penelitian studi kasus yang
penelaahannya terhadap satu kasus dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail dan
komprehensif Adapun studi kasus tipe deskriptif dapat melacak urutan peristiwa hubungan
antar pribadi, menggambarkan sub budaya dan menemukan fenomena kunci (Yin, 2003:5)
Hubungan antar pribadi dan sub budaya adalah hal-hal yang hampir ditemukan dalam suatu
strategi pertumbuhan gereja Tipe deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara
terperinci atau fenomena sosial, misal : interaksi sosial, sistem kekerabatan dan lain-lain
Hasil penelitian bahwa strategi yang dilakukan oleh gereja ini adalah memiliki komitmen;
mengadakan menara doa; mengadakan sekolah agar dapat melayani sesama; berjalan dalam
tuntunan Tuhan; mendatangkan pembicarapembicara yang dapat meningkatkan kualitas
pertumbuhan hidup para jemaat, misalnya, dalam hal keuangan, keluarga, jati diri dan
bagaimana menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya; melakukan kebaktian di
rumah para jemaat yang disebut dengan FA (Family Altar); KTM (Kebaktian Tengah
Minggu); WBI (Wanita Bethel Indonesia); Ibadah Doa Pengerja dari seluruh Gereja Cabang
dan Pos PI seputar wilayah Medan dan sekitarnya; Ibadah Doa Malam; Ibadah Pemuda;
membuka pelayanan kemasyarakatan dimana gereja ini mempunyai Yayasan Surya
Kebenaran International, seperti; membantu korban bencana alam, memberi makan fakir
miskin, membangun rumah singgah dan lain-lain Adapun motivasi para jemaat beribadah di
gereja karismatik adalah untuk mencari kebebasan dalam mengekspresikan isi hati, suasana
lebih hidup dan lebih modern, sukacita dan karena melihat gereja ini tidak hanya membantu
dalam kebutuhan rohani saja, tetapi juga kebutuhan jasmani para jemaat melalui pelayanan
kemasyarakatan, sehingga menjadi seimbang Weber (dalam Robertson 1988:44) mengatakan
bahwa kekuatan agama adalah kekuatan manusia, kekuatan moral Kekuatan agama bahkan
dapat menjelma menjadi semacam unsur fisik, material, kemudian dianggap mempunyai
kemampuan menjelaskan apa yang terjadi Strategi-strategi yang dilakukan dan motivasi para
jemaat merupakan bentuk dari kepercayaan manusia akan sesuatu yang berada di luar dirinya,
yang mereka anggap magik ataupun supranatural yang mampu mengendalikan dan
memperkokoh kehidupan baik sosial maupun kerohanian, sehingga mendorong manusia
untuk menjadikannya sebuah keyakinan atau agama Permasalahan dalam kehidupan yang
semakin modern tidak dapat lagi diselesaikan dengan akal pikiran manusia sehingga
diperlukan sesuatu yang mengikuti perkembangan zaman dan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Salam Sejahtera ! Puji dan
syukur yang tidak terhingga dipanjatkan ke hadirat Allah Bapa yang di surga atas kasih-Nya
yang besar, karunia dan berkat-Nya, sehingga penulis sampai pada tahap akhir perkuliahan
ini Sebagai pihak yang berperan penting dalam kehidupan penulis terutama dalam
memyelesaikan masa perkuliahan dan akhirnya menyiapkan skripsi ini, Tuhan Yesus telah
menunjukkan cinta terbesar-Nya dan mujizat-Nya Penulis menyadari bahwa semua ini tidak
mampu dilakukan tanpa campur tangan Tuhan dalam hidup penulis Semua ini adalah karya
Tuhan yang telah dirancang sedemikian sempurna Secara keseluruhan isi dari skripsi ini
menjelasakan strategi-strategi dalam pertumbuhan Gereja Karismatik GBI Medan Plaza Di
mana strategi-strategi tersebut bukan hanya dalam bidang kerohanian, tetapi juga dalam
bidang jasmani Gereja ini menyadari bahwa manusia tidak hanya membutuhkan pertolongan
dalam hal kejiwaan atau kerohanian, tapi juga dalam hal jasmani, sehingga jemaat merasakan
kepuasan bagi tubuh, jiwa dan roh mereka Semua penjelasan dan gambaran dijabarkan dalam
skripsi ini disusun berdasarkan kaidah-kaidah sistematika Ilmu Pengetahuan Penulis
mengakui bahwa dalam penyelesaian skripsi ini penulis tidak dapat bekerja sendiri tanpa
adanya bantuan dari pihak-pihak lain yang telah berbuat banyak hal dengan ketulusan dan
keikhlasan Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi pihak-
pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa ide, pikiran, semangat, moril maupun
materil yang tak terhingga sampai menghasilkan sebuah Universitas Sumatera Utara karya,
meskipun ucapan terima kasih tidak akan sanggup untuk membalasnya Ucapan terima kasih
ini ditujukan kepada: Bapak Prof Dr M Arif Nasution, MA., selaku Dekan di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, tempat di mana penulis menerima Ilmu Pengetahuan dan tempat
penulis menempa diri menuju pribadi yang cukup mapan Bapak Dr Badaruddin, M.Si., selaku
Ketua Departemen Sosiologi FISIP, yang telah membantu pada tahap awal yaitu dengan
memilih judul skripsi dan dosen pembimbing yang terbaik bagi penulis Ibu Dra Rosmiani,
MA., selaku Sekretaris Departemen Sosiologi FISIP, yang telah berperan dalam membantu
memberikan sumbangan ide dan pemikiran dalam penyusunan proposal skripsi sehingga
penulis layak untuk menjalani seminar Bapak Drs Muba Simanihuruk , M.Si., selaku Dosen
Pembimbing yang berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini Meskipun beliau memiliki
kesibukan yang banyak, tetapi tetap mampu bertanggung jawab dalam membimbing anak
didiknya dari mulai mengarahkan sampai memberi sumbangan ide, pemikiran, pengetahuan
serta masukan agar penulis menghasilkan skripsi yang baik Pendeta pembantu (Pdp) Erni
Simatupang, sebagai Koordinator Misi dan Penginjilan yang menjadi sumber utama informan
Dengan penuh semangat dan keramahan membantu memberikan informasi dan menjelaskan
tentang strategistrategi pertumbuhan GBI Medan Plaza dan membagi pengetahuan Sekretariat
GBI Medan Plaza, khususnya: Pendeta muda (Pdm) Edy Prajitno (Wakil Gembala, Bid
Pelayanan Kerohanian), Pendeta (Pdt) Supardi (Gembala Universitas Sumatera Utara GBI L
Pakam), Pdm Jefry Karua (Koordinator Junior Community), K’ Janty Lim (Koordinator
Sekretariat), Pdm Bas Ingan Sebayang (Koordinator Penghiburan), Pdm Shintaria Purba
(Koordinator Dept Konseling), B’ Timotius Silaban (Staff Misi dan Penginjilan), K’
Hotmaria (Staff Sekretariat) dan K’ Sabarina (Operator) Terima kasih untuk waktu, kesediaan
dan keramahan dalam membantu penulis Karena itu semua penulis mampu menyelesaikan
skripsi dengan baik Bapak dan Ibu Pegawai di FISIP (Khusus buat K’ Feni, K’ Betty dan
yang lainnya) Buat B’ Fritz yang telah membantu dalam pencarian judul skripsi Terkhusus
kepada kedua Orang Tua penulis, buat Ayahanda I S Maha dan Ibunda N Ginting yang tidak
henti-hentinya mengingatkan, menegur dan memberi semangat bagi penulis agar segera
menyelesaikan skripsi, memberikan materil yang tak ternilai harganya dalam penyusunan
skripsi dan juga memiliki kasih sayang yang besar sehingga mampu membesarkan dan
mendidik penulis hingga bisa sampai pada tahap sekarang ini Kakanda-kakanda penulis: K’
Eva dan B’ Eko dan keluarga lainnya, K’ Lina, B’ Nathan, Sandy, Bi Tengah dan Bi Uda
Terima kasih atas kasih sayang, semangat dan dorongannya Penulis merasa bersyukur
memiliki keluarga seperti kalian dan bangga menjadi bagian keluarga ini 10 Komunitas
Sosiologi stambuk 2003 seluruhnya, di mana selama bersama-sama menjalani perkuliahan
telah memberikan dukungan dan kesan-kesan yang menyenangkan dan tak terlupakan
Khususnya kepada teman-teman terdekat yang telah berbagi pengetahuan, pengalaman,
semangat, yaitu: Lena, Manshur, Helen, Universitas Sumatera Utara Ilham, Ratna, Lastri,
Riza, Dewi, Siddik, Madhan, Ferdinand, Cecep, Feri dan semuanya 11 Kakak-kakak senior
Sosiologi yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah memberi bantuan
dan berbagi pengalaman 12 Sahabat-sahabat terbaik: Grace, Sri, Acong, untuk Kiki yang
telah memberikan dorongan, mengingatkan dan menegur penulis, untuk K’ Endang yang
dengan keikhlasan dan kesabaran menemani penulis dari awal penyusunan skripsi sampai
pada tahap akhir 13 Special untuk Benie yang telah memberikan semangat kepada penulis
dan bantuan dalam mengurus keperluan skripsi Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadari
tidak luput dari kekurangan, namun segala hal masukan dan saran-saran dari segenap pihak
yang dapat mambantu akan penulis perhatikan Demikian yang bisa penulis sampaikan dan
semoga skripsi ini kelak bisa berguna untuk berbagai pihak Terima Kasih! Tuhan
Memberkati Medan, Maret 2008 Penulis TRI ENDA GIANINA S MAHA 030901006
Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI LEMBAR
PERSETUJUAN……………………………………………………………….i
ABSTRAK…………………………………………………………………………… …ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… … iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….vii
DAFTAR BAGAN……………………………………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….… xi BAB
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Masalah……………………………………………… ……1 1.2 Perumusan
Masalah………………………………………………… … .8 1.3 Tujuan
Penelitian……………………………………………………… 1.4 Manfaat
Penelitian……………………………………………………… … 1.5 Definisi
Konsep………………………………………………………… …9 BAB II KAJIAN
PUSTAKA Motivasi Beragama………………………………………………… … ….12
Teologi Pembebasan………………………………………………… … 13 Teologi
Sukses………………………………………………………… … 18 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis
Penelitian……………………………………………………… ….…24 3.2 Lokasi
Penelitian…………………………………………………… ….….25 3.3 Unit Analisis dan
Informan……………………………………….…………25 3.4 Teknik Pengumpulan
Data……………………………………………….….27 Universitas Sumatera Utara 3.5
Interpretasi Data…………………………………………………… ….….29 3.6 Jadwal
Kegiatan……………………………………………………….… 30 3.7 Keterbatasan
Penelitian……………………………………………… … 31 BAB IV INTERPRETASI
DATA LAPANGAN 4.1 Interpretasi Data
Lapangan…………………………………………… …33 4.1.1 Sejarah Pendirian GBI
(Gereja Bethel Indonesia) Di Indonesia……………………………………….…… ….33
4.1.2 Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Gereja GBI Medan Plaza Di
Medan………………………… ……37 4.1.3 Kegiatan Selain Ibadah Raya Minggu Dan
Kegiatan Kemanusiaan GBI Medan Plaza………….… …40 4.2 Profil
Informan………………………………………………… …….48 4.2.1 Profil Informan
Kunci……………………………………… 48 4.2.2 Profil Informan
Biasa………………………………… ……53 4.3 Strategi Pertumbuhan Gereja Karismatik
Medan Plaza………… …57 4.3.1 Strategi Dalam Bidang Kerohanian…………………….
…… 58 4.3.2 Strategi Dalam Bidang Jasmani………………………….……66 4.4 Motivasi
Jemaat Beribadah Di Gereja Karismatik Medan
Plaza…………………………………………………………… …….73 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………… ……… 81 5.2
Saran………………………………………………………………… ….89 DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………….………91 Universitas
Sumatera Utara Percaya kepada perhatian Allah, kasih sayangNya, pertolonganNya dan dekat
denganNya telah dirasakan dapat meringankan beban psikologis tersebut Kecenderungan
kepada sufisme ini bukan hanya fenomena Indonesia Gay Hendriks dan Kale Ludeman
(2002) mengungkap gejala ini juga ditemukan di kalangan usahawan di kota-kota
metropolitan dunia dewasa ini dan dirasakan ikut berpengaruh positif dalam usaha mereka
(Agus, 2003:204) Gereja karismatik di mana tidak adanya batasan-batasan dalam beribadah,
membuat para jemaat merasa leluasa untuk mengekspresikan emosi mereka, konflik dan
stress yang mereka alami seakan-akan seperti mengikat ataupun menekan mereka, karena itu
mereka ingin melepaskan ikatan ataupun tekanan tersebut Pada zaman modern sekarang ini,
banyak hal yang harus diperbaharui mengikuti perkembangan zaman Tentunya perubahan
tersebut suatu perubahan yang mempunyai nilai positif Mengikuti perkembangan zaman
adalah juga merupakan suatu hal yang dapat menaikkan status sosial agar tidak dianggap
ketinggalan zaman atau ”kuno” Gereja Karismatik dapat disebut suatu gereja yang modern
karena dilihat secara fisik gereja ini menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia,
memiliki alat-alat musik yang lengkap sehingga terdengar lebih meriah dan semangat,
menggunakan pendingin ruangan (Ac) dan secara rohani, gereja ini lebih mendalami seluruh
isi Kitab Suci atau Alkitab dan bukan hanya didalami tetapi juga berusaha untuk
melakukannya Oleh karena itu orang-orang Universitas Sumatera Utara tertarik untuk
bergabung dalam gereja ini, dimana mereka mengharapkan perubahan yang mengikuti
perkembangan zaman Untuk memahami gerakan karismatik ini akan dipergunakan
pendekatan tentang Strukturalisme Pertukaran Inti dari Teori Blau adalah “seseorang masuk
dalam asosiasi karena mereka mengharapkan ganjaran, baik yang intrinsik maupun
ekstrinsik” Ganjaran intrinsik dapat berwujud kasih sayang, kehormatan atau kecantikan dan
ganjaran ekstrinsik dapat berwujud uang, barang atau jasa-jasa (Poloma, 1987:83) Universitas
Sumatera Utara BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gereja merupakan agen agama yang
paling konkrit di dunia, sebuah lembaga yang memiliki norma, nilai dan seperangkat
peraturan-peraturan yang mengatur hidup jemaat secara khusus Gereja adalah wujud nyata
dari keberadaan Tuhan dalam agama Kristen Dalam dogma Kristen, gereja dianggap
perpanjangan tangan Tuhan untuk menyalurkan berkat dan kasihNya Gereja ada oleh sebab
Yesus memanggil orang menjadi pengikut-Nya, jadi wujud gereja adalah persekutuan dengan
Kristus Gereja GBI Medan Plaza adalah sebuah gereja karismatik yang tidak hanya memiliki
norma, nilai dan seperangkat peraturan-peraturan yang mengatur hidup jemaatnya Gereja ini
juga memiliki cara-cara untuk membuat para jemaat merasa lebih nyaman, lebih bersukacita,
lebih bebas menyalurkan emosi, mencurahkan isi hati dan lebih merasakan kasih Tuhan dan
sesama Cara-cara tersebut yaitu dengan memiliki alat-alat musik yang lengkap sehingga
suasananya lebih hidup dengan lagu-lagu yang mengikuti perkembangan zaman sehingga
lebih ramai dan sukacita Gereja karismatik yang terkenal akan pujian dan penyembahannya
membuat para jemaat dapat lebih bebas menyalurkan emosi keagamaannya dan dapat lebih
leluasa mencurahkan isi hatinya Para jemaat tidak perlu merasa malu bila ingin menangis,
karena hampir semua orang melakukannya di gereja karismatik Universitas Sumatera Utara
Dalam pertumbuhannya, ternyata Gereja GBI ini memiliki strategistrategi yang terbagi dalam
dua bagian, yaitu: 1) Strategi dalam bidang Kerohanian, yaitu: a Pujian dan Penyembahan
atau dikenal dengan istilah Praise and Worship Gereja ini merasakan adanya dorongan yang
kuat untuk menaikkan pujian dan penyembahan ini sebagai suatu doa yang tak putus-
putusnya dinaikkan kepada Tuhan dalam Bait Kudus-Nya, yaitu Gereja-Nya, sehingga gereja
ini mengadakan Menara Doa b Berjalan dalam tuntunan Tuhan dalam menyusun
programprogram yang akan dilakukan oleh gereja, dimana programprogram tersebut disusun
bertujuan untuk melaksanakan Amanat Agung c Memiliki komitmen yang tegas dan cukup
kuat untuk tetap berbakti di gereja ini d FA (Family Altar), Family Altar adalah suatu
komunitas dalam jemaat dimana setiap jemaat berkumpul, bersatu hati berdoa, memuji dan
menyembah Tuhan Motto FA adalah KTM (Kesatuan Hati, Tumbuh Bersama dan
Memenangkan Jiwa), memenangkan jiwa artinya dapat membawa orang-orang untuk datang
beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan e SOM (Sekolah Orientasi Melayani), dimana
tujuan dari SOM ini adalah untuk mengajarkan para jemaat yang ingin mengetahui
bagaimana cara melayani orang-orang agar lebih mengenal Tuhan dan Universitas Sumatera
Utara mau beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan mempelajari dan
mendalami isi Kitab Suci (Alkitab) Di sini para jemaat di bina dengan baik, diberi pengertian
bagaimana melayani orang-orang dengan kasih dan sesuai dengan isi Kitab Suci (Alkitab),
sehingga kita dapat berkata-kata sesuai dengan isi Alkitab tanpa ditambahi atau dikurangi f
KTM (Kebaktian Tengah Minggu) adalah kebaktian yang diadakan setiap hari rabu malam,
kebaktian ini ditujukan untuk umum khususnya bagi orang-orang yang memiliki beban atau
masalah baik masalah jasmani maupun rohani Dalam kebaktian ini mereka dapat dilayani
karena hanya sekali kebaktian, sehingga memiliki waktu yang panjang, tidak seperti
kebaktian Minggu yang memiliki lima kali (5x) kebaktian, sehingga waktunya tidak cukup
untuk melayani para jemaat pada setiap kebaktian g WBI (Wanita Bethel Indonesia) adalah
suatu kebaktian yang hanya dihadiri oleh para wanita dan ibu-ibu rumah tangga Dimana para
ibu-ibu rumah tangga memiliki multiperan yaitu berperan dalam rumah tangga mengurus
rumah, suami dan anak-anak, dalam masyarakat atau bersosialisasi dan berperan dalam gereja
Sehingga membutuhkan pengajaran, motivasi dan kekuatan untuk melakukan multiperan
tersebut h Ibadah Doa Pengerja adalah suatu ibadah bersama dari seluruh Gereja Cabang dan
Pos PI (Pekabaran Injil) seputar wilayah Medan Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya
yang diadakan sebulan sekali Ini ditujukan untuk memberitahukan visi yang harus dicapai
dan dilaksanakan oleh setiap Gereja-gereja Cabang i Ibadah Doa Malam juga
diselenggarakan sebulan sekali dalam rangka menjawab panggilan untuk berdoa bagi visi dan
misi Gereja yang didukung oleh seluruh pengerja baik di Pusat dan Cabang j Kemudian hari
Sabtu sore diadakan kebaktian pemuda, kebaktian ini mengundang khusus para pemuda k
Mendatangkan pembicara-pembicara yang dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan hidup
para jemaat, misalnya dalam hal keuangan, keluarga, jati diri dan bagaimana menjalin
hubungan baik dengan masyarakat sekitar l Melakukan pelayanan bagi suku-suku yang
terabaikan, yaitu suku-suku yang sama sekali belum pernah mendengar tentang Tuhan, juga
melakukan pelayanan di Market Place Pelayanan maksudnya adalah memberitakan tentang
kebaikan Tuhan m Mengadakan seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dua kali
dalam setahun n Melakukan doa keliling maksudnya berdoa sambil mengelilingi suatu daerah
yang belum mengenal Tuhan dengan menggunakan kendaraan Universitas Sumatera Utara 2)
Strategi dalam bidang Jasmani, yaitu: Melakukan Pelayanan Kemasyarakatan, seperti; 
Pembukaan Klinic yang pengobatannya secara gratis Klinic ini dapat ditemui di GBI Medan
Plaza dan di sebagian gereja-gereja cabang yang ada  Mendirikan sebuah Sekolah Kristen
dengan pembayaran uang sekolah yang murah yang bernama Sekolah Kristen SD Mulia yang
terdapat di Sitinjo, Dairi  Mendirikan Rumah Sakit dengan pembayaran biaya pengobatan
yang juga murah yang diberi nama Rumah Sakit Tello yang terdapat di Kecamatan Pulau
Pulau Batu, Nias Selatan  Mengadakan kegiatan donor darah yang diadakan tiga kali dalam
setahun dan gratis Kegiatan ini bertempat di ruang Poliklinik GBI Medan Plaza yang
disediakan secara gratis bagi semua orang Kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama dengan
Palang Merah Indonesia  Memberikan bantuan kepada anak-anak tidak mampu seperti;
anak-anak kumuh atau anak-anak jalanan yang tidak mampu sekolah dan juga tidak memiliki
orang tua lagi, sehingga gereja ini dapat menjadi orang tua asuh dan juga mendirikan Rumah
Singgah  Kemudian memberikan bantuan bagi para janda, bagi orang- orang yang terkena
bencana alam dan orang-orang miskin lainnya Universitas Sumatera Utara Adapun yang
menjadi motivasi para jemaat untuk mau beribadah di Gereja Karismatik GBI Kemah Daud
ini adalah: Untuk memperoleh sukacita dalam beribadah, karena suasananya yang ramai
dengan menggunakan alat-alat musik yang lengkap Gereja Karismatik disebut sebagai gereja
yang bersifat modern sehingga para jemaat yang datang ingin mengikuti perkembangan
zaman Kebebasan para jemaat untuk mencurahkan isi hati mereka membuat mereka merasa
tidak segan untuk mengeluarkan semua keinginan yang datang dari dalam hati mereka,
karena dalam gereja ini tidak ada batasan-batasan tertentu atau tidak bersifat liturgis Firman
yang diberitakan oleh para pembicarapun telah membuat mereka merasakan bagaimana arti
menjadi seseorang yang beragama Kristen karena pembicara yang dipilih untuk berkhotbah
adalah pembicara yang mampu meningkatkan kualitas pertumbuhan hidup jemaat, baik
dalam pertumbuhan hidup jasmani maupun rohani Sehingga khotbah-khotbah merekapun
dapat dicerna dan dimengerti dengan baik oleh para jemaat Organisasi-organisasi, terutama
dalam pelayanan kemasyarakatan dalam bidang kesehatan, pendidikan dan sosial yang telah
dilakukan oleh Gereja Karismatik GBI Medan Plaza inipun membuat gereja ini jadi lebih
dikenal atau diketahui oleh banyak orang sehingga membuat Universitas Sumatera Utara para
jemaat tertarik dan termotivasi untuk datang beribadah di gereja ini Dalam mendapatkan
berkat, gereja ini tidak hanya menikmati sendiri, tetapi menabur, maksudnya adalah
membagi-bagikan berkat tersebut Oleh karena itu gereja ini mengalami penuaian jiwa-jiwa
(memperoleh jemaat yang banyak) dan berkat yang melimpah, sehingga dapat berkembang
Karena apa yang kita tabur itulah yang kita tuai “Memang gereja karismatik sering
berkhotbah tentang berkat, tetapi bukan berarti itu suatu tujuan utama Tuhan sendiri berkata
siapa yang mendekatkan diri pada-Nya, maka Dia akan memberkatinya, Tuhan tidak ingin
anak-anak-Nya hidup dalam kekurangan Lagipula kita tidak usah bersifat munafik, semua
manusia tidak ada yang mau hidup dalam kekurangan, sehingga dengan berbagai cara
manusia mencari uang Gereja menawarkan bahwa dengan mengikut Tuhan manusia akan
hidup dalam berkelimpahan, walaupun awalnya orang-orang datang ke gereja dengan niat
hanya ingin mendapatkan berkat, tetapi setelah masuk mereka akan mengetahui bahwa tidak
mudah mendapatkan berkat-berkat tersebut, karena untuk mendapatkannya manusia harus
benar-benar mengasihi Tuhan.” (Hasil wawancara, Juni 2007) Gereja ini memang
menggunakan ajaran Teologi Sukses, tapi yang digunakan adalah yang dianggap positif
Seperti halnya mengenai berkat, kesuksesan dan lain sebagainya, hal-hal tersebut memang
disebutkan dalam Kitab Suci atau Alklitab, bahwa Tuhan akan membuat orang-orang yang
mengikut Dia akan hidup dalam berkelimpahan, seperti misalnya dalam pernyataan berikut;
“Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan” (Yoh 10:10b) Universitas Sumatera Utara Tetapi tidak semudah itu manusia
mendapatkan kelimpahan, karena manusia tersebut haruslah benar-benar mengasihi Tuhan,
melaksanakan segala perintah-Nya dan rela melakukan apa saja untuk Tuhan, bahkan rela
menanggung malu ataupun cercaan Oleh karena itu GBI Medan Plaza juga memberikan
ajaran-ajaran bagaimana manusia seharusnya hidup sebagai seorang Kristen dengan
melaksanakan semua perintah Tuhan dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan Karena
menurut ajaran Teologi Pembebasan bahwa manusia mengalami penderitaan baik dalam hal
perekonomian juga dalam lingkungan sosial maupun keluarga karena dosa yang mereka
lakukan Oleh karena itu manusia harus memperbaiki hubungan mereka dengan Tuhan dengan
lebih mendekatkan diri kepada-Nya, maka Tuhan akan memberikan pembebasan dalam
segala hal Hal negatif yang terdapat dalam ajaran Teologi Sukses adalah bahwa ajaran
tersebut memang bertujuan untuk menarik manusia agar datang ke sebuah gereja kemudian
gereja memanfaatkan persembahan para jemaat untuk kepentingan orang-orang yang
bersangkutan dalam gereja tersebut Gereja yang menggunakan ajaran Teologi Sukses secara
keseluruhan tidak akan menabur atau memberikan persembahan-persembahan dari para
jemaat kepada orang-orang yang kekurangan, sehingga gereja ini tidak akan berkembang baik
secara jasmani maupun rohani Universitas Sumatera Utara 5.2 Saran Jika pengertian gereja
adalah wujud nyata dari keberadaan Tuhan dalam agama Kristen, maka sudah seharusnyalah
tidak ada jarak atau temboktembok yang memisahkan antara satu gereja dengan gereja yang
lain Kefanatikkan dapat menimbulkan konflik, begitu juga dalam agama Bila kita
menganggap gereja yang ini lebih baik dari gereja yang itu, biarlah itu menjadi iman kita
sendiri Gereja Karismatik GBI Medan Plaza ini diharapakan tidak menjadi sombong ataupun
tinggi hati karena berkat-berkat dan jemaat yang banyak, tetapi tetaplah berpedoman pada
Amanat Agung dan tetap menjalankan program-program kegiatan kemasyarakatannya Bagi
para jemaat yang beribadah di gereja karismatik ini, sebaiknya tidak hanya mencari
keramaian dalam beribadah sebagai pemberi semangat, tetapi juga mencari firman Tuhan
yang dapat memberi arahan dalam menghadapi segala permasalahan dalam kehidupan
keluarga, sosial dan rohani, sehingga mampu bersosialisasi dengan baik dan tidak
membedabedakan gereja yang satu dengan yang lain Masyarakat Indonesia yang majemuk
haruslah mampu hidup saling menghormati, menghargai dan bertoleransi Karena itu, antara
gereja yang satu dengan gereja yang lain haruslah dapat berdamai dan saling menghargai,
sehingga tidak terjadi perpecahan dalam gereja Meskipun gereja adalah tempat untuk
beribadah tetap saja terdapat masalah, karena manusianya yang Universitas Sumatera Utara
telah salah dalam bertingkah laku Manusia itu sendiri yang menciptakan jarak dan tembok
diantara mereka Manusia sendiri yang menciptakan pemikiran-pemikiran yang negatif antara
gereja yang satu dengan gereja yang lain Mereka melabelkan bahwa gereja itu ‘sesat’ dan
gereja ini tidak Jika mereka dapat berfikir secara positif dan melihat kebaikannya, maka dapat
terhindar dari suatu masalah Manusia harus dapat menghilangkan rasa iri terhadap
keberhasilan orang lain, turut berbahagia atas keberhasilan orang lain dan berusaha juga
untuk bisa jadi lebih baik tanpa berbuat kecurangan dan menjelekkan orang lain Universitas
Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA AM Hardjana 1993 Penghayatan Agama Yogyakarta :
Kanisius Agus, Bustanuddin 2003 SOSIOLOGI AGAMA Padang: UNIVERSITAS
ANDALAS Amaladoss, Michael, S.J 2000 Teologi Pembebasan Asia Yogyakarta :
PUSTAKA BELAJAR Bennis, Warren & Nanus, Burt 1990 KEPEMIMPINAN Jakarta:
Erlangga Dr De JONGE, CHRISTIAAN 1996 MENUJU KEESAAN GEREJA Jakarta: BPK
GUNUNG MULIA Dr Dister, Nico S, OFM 1988 Pengalaman dan MOTIVASI
BERAGAMA Jakarta: Kanisius Geertz, Cliford 1992 Kebudayaan dan Agama Yogyakarta :
Kanisius Gulo, W 2002 Metodologi Penelitian Jakarta : Grasindo Johnson, Doyle Paul 1986
Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid Jakarta : Gramedia Locher, G.P.H 1997 Tata gereja
Gereja Protestan di Indonesia: suatu sumbangan pikiran mengenai sejarah dan asas-asasnya
Jakarta: Gunung Mulia Mardalis 1990 Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal Jakarta
: Bumi Aksara Moleong, Lexy 2005 Metode Penelitian Kualitatif Bandung : Remaja Rosda
Karya M, Herlianto, Th 2006 Teologi Sukses.Jakarta : Gunung Mulia Nothingham, K
Elizabeth 1985 Agama dan Masyarakat, Suatu Pengantar Sosiologi Agama Jakarta : Rajawali
Universitas Sumatera Utara Nitiprawiro, Wahono, Fr 2000 Teologi Pembebasan Sejarah,
Metode, Praksis dan Isinya Yogyakarta : LkiS O’Dea, Thomas 1996 Sosiologi Agama : Suatu
Pengenalan Awal Jakarta : Raja Grafindo Persada Puspito, Hendro 1983 Sosiologi Agama
Jakarta : BPK Gunung Mulia Poloma, M Margareth 1987 Sosiologi Kontemporer Jakarta :
Rajawal Pers Robertson, Roland 1988 AGAMA: dalam analisa dan interpretasi sosiologis
Jakarta: Rajawali Scharf, R Betty 1995 Kajian Sosiologi Agama Yogyakarta : Tiara Wacana
Sanafiah, Faisal 2003 Format-format Penelitian Sosial : Dasar-dasar dan Aplikasi Jakarta :
Raja Grafindo Persada Schoorl, JW 1980 Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-negara
sedang Berkembang Jakarta : Gramedia Veeger, KJ 1985 Realita Sosial Jakarta : Gramedia
Yin, Robert K 2003 Studi Kasus (Desain dan Mode) Jakarta : Rajawali Pers Majalah: •
Majalah GBI, The 4th Anniversary GBI Mandarin Novotel, Edisi Juni 2007, untuk kalangan
sendiri Hal 38 Situs Internet : http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Karismatik, diakses
Jumat 16.03.2007 http://lulukwidyawanpr.blogspot.com/2007/06/Teologi-Sukses-
KelimpahanItu-Pelayanan.htm/ Mirifica e–News–Opini, diakses Sabtu 23.06 2007
Universitas Sumatera Utara http://www.google.com Dari Wikipedia Indonesia, Teologi
Pembebasan, , diakses Sabtu 23.06 2007
http://lulukwidyanpr.blogspot.com/2005/11/Teologi-Pembebasan-GustavoGutierrez.htm/
diakses Sabtu 23.06 2007 http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Bethel_Indonesia, 26.09.2007
diakses Rabu Universitas Sumatera Utara ... meneliti Gereja Karismatik GBI Medan Plaza
yang berada di jalan Iskandar Muda tepatnya di gedung Medan Plaza lantai yang lebih
dikenal dengan sebutan GBI Medan Plaza, alasannya karena gereja ini... melakukan
kebaktian di Gereja Karismatik Medan Plaza Kriterianya adalah :  Para jemaat Gereja
Karismatik GBI Medan Plaza yang setiap Minggunya beribadah di Gereja GBI Medan Plaza
Universitas Sumatera... ini disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Tri Enda Gianina Nim
: 030901006 Departemen : Sosiologi Judul : STRATEGI PERTUMBUHAN GEREJA (Studi
Kasus Pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza Di
- Baca lebih lanjut -

Baca lebih lanjut:Starategi Pertumbuhan Gereja (Studi Kasus Pada Gereja Karismatik GBI
Medan Plaza Di Jln. Iskanda Muda Medan), Starategi Pertumbuhan Gereja (Studi Kasus Pada
Gereja Karismatik GBI Medan Plaza Di Jln. Iskanda Muda Medan), Starategi Pertumbuhan
Gereja (Studi Kasus Pada Gereja Karismatik GBI Medan Plaza Di Jln. Iskanda Muda Medan)

Mengomentari dokumen starategi-pertumbuhan-gereja-studi-kasus-pada-gereja-karismatik-


gbi-medan-plaza-di-jln-iskanda-muda-medan

Dokumen baru yang diterbitkan

 bab i pdf bakil certta


o 5
o 604
o 2
 Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Gambut, Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Akibat Pemberian Air Laut dan Bahan Mineral
o 96
o 488
o 3
 Laporan Praktik Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Pirngadi Kota Medan
o 86
o 405
o 2
 Citra Yang Ditampilkan Perusahaan Dalam Press Release (Study Analisis Isi
Mengenai Jenis Release dan Jenis Citra Yang Ditampilkan Public Relations
OfficerSantika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan dalam press release)
o 110
o 318
o 1
 Manajemen Rekam Medis Dalam Temu Kembali Dokumen Di Rumah Sakit Haji
Medan
o 83
o 311
o 0
 Karakteristik Kertas Berbahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Sampah
Kertas
o 53
o 327
o 1
 Strategi Ekonomi Politik Cina Di Era Deng Xiaoping
o 100
o 328
o 4
 Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Perkembangan Usaha Studi Pada Debitur
Kupedes Kredit Umum Pedesaan Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit
Setia Budi Medan
o 90
o 385
o 4

Baru dijual materi

 Social Support dan Psychological Well-Being Pada Penyintas Bencana Alam Gunung
Sinabung
o 269
o 251
o 0
 Proses Pelaksanaan Peraturan Walikota Medan Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi BadanPenanaman Modal Kota Medan (Studi Pada
Pengawasan Badan Penanaman Modal Kota Medan)
o 257
o 198
o 0
 Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Travel Chart,
Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP di PT. Cahaya Bintang Medan
o 234
o 272
o 0
 Analisis Perhitutungan Biaya Sumberdaya Domestik Komoditi Padi Sawah di
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
o 247
o 212
o 0
 Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada
PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu
o 226
o 420
o 0
 Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen
Real Estate Puri Zahara 2 Di Kota Medan
o 281
o 297
o 0
 pedoman tesis disertasi PPs unnes 2014
o 72
o 422
o 0
Saran dokumen terkait untuk Anda

 Analisis Hukum Mengenai Penguasaan dan Penggunaan Senjata Api Tanpa Hak oleh
Warga Sipil (Studi Kasus pada Putusan Nomor: 261/Pid.b/2013/PN.GS)
o 88
o 183
o 0
 Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan
Dalam Pemakaian Jasa Transportasi Bus Studi Kasus Pada PT. ATS (Aceh Transport)
o 96
o 262
o 0
 Analisis Pengaruh Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan (Studi kasus
pada Karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga Medan)
o 113
o 201
o 1
 Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Pelayanan, Deposito Mudharabah dan Atribut
Produk Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah ( Studi Kasus Pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Medan)
o 96
o 134
o 0
 Analisis Pengaruh Penagihan Pajak Aktif Terhadap Penerimaan Tunggakan Pajak
(Studi Kasus Pada KPP Pratama Medan Timur)
o 84
o 144
o 0
 Strategi Komunikasi Guru dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini
(Studi Kasus pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan)
o 143
o 138
o 0
 Analisis Profitabilitas Dalam Pengembangan Usaha (Studi Kasus Pada Dian Aquatik
Indonesia)
o 152
o 200
o 0
 Analisis Strategi Bersaing Pada Usaha Laundry Di Padang Bulan (Studi Kasus Pada
Cheap Laundry)
o 133
o 164
o 2
 Analisis Manajemen Risiko (Studi Kasus pada Gudang Obat Rumah Sakit Tentara
Pematangsiantar )
o 99
o 163
o 0
 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Suatu Studi Kasus Pada Perusahaan
Jasa Yang Terdaftar di BEI
o 108
o 172
o 0
 Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota New
Avanza (Studi Kasus Pada Auto 2000 Sm. Raja Medan)
o 121
o 122
o 0
 Analisis Atas Keterlambatan Distribusi BBM (Studi Kasus pada PT Sekawan Jaya
Wisesa)
o 62
o 169
o 0
 Fungsi Pesta Luhutan Bolon Tugu Raja Silahisabungan dalam Mempertahankan
Integrasi Sosial Pomparan Raja Silahisabungan (Studi Kasus pada Masyarakat
Silalahi Nabolak, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi)
o 155
o 138
o 0
 Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi
Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan
o 72
o 88
o 0
 Analisis Faktor-Faktor Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Kolam
Renang(Studi Kasus pada Kolam Renang Deli Medan)
o 104
o 120
o 2
 Adaptasi dan Analisis Nyanyian Jemaat Gereja HKBP (Huria Kristen Batak
Protestan): Studi Kasus pada Lagu “Las Rohangku Lao Mamuji”
o 203
o 151
o 0
 Pengaruh Analisi Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008 hingga 2012)
o 165
o 91
o 0
 Komunikasi Pedagang Pakaian Bekas Dalam Menetapkan Harga Pada Pembeli (Studi
Kasus Pada Pasar Tradisional Inpres Medan)
o 116
o 82
o 0
 Analisis penyebab tunggakan rekening air pada PDAM Tirtanadi Medan, studi kasus
pada PDAM Tirtanadi cabang Medan Kota
o 69
o 77
o 0
 Analisis Faktor-Faktor Internal yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja (Studi
Kasus pada Industri Kecil Konveksi Pakaian Jadi di Kecamatan Binjai Utara Kota
Binjai)
o 119
o 80
o 0

Từ khóa liên quan

 gereja karismatik gbi


 gereja karismatik
 startegi pertumbuhan gereja
 studi kasus perilaku seksual dating couplesdi kota medan
 studi kasus
 sistem pengawasan internal gaji dan upah pegawai pada ptp nusantara iii medan

Tesis - cetak biruDokument baru

 Dukungan Pelanggan

 Membantu

 Memperkenalkan

Copyright © 2010-2015 123Doc. Design by 123DOC

Anda mungkin juga menyukai