SEPUMA MAKARISAA
SKRIPSI
Digunakan sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Sains
Teologi (S.Si Teol)
OLEH:
MIRANDA. F. LATUE
NPM: 12175201170054
FAKULTAS TEOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU TEOLOGI
AMBON
2022
v
v
i
ii
iii
MOTTO
Tidak Ada Hidup Tanpa Masalah dan Tidak Ada Perjuangan Tanpa
Rasa Lelah
PERCAYALAH
YESAYA 40: 29
v
LEMBARAN PERSEMBAHAN
Belahan Jiwa Tercinta Bapak Glen Latue dan Mama Ilon Mamuly yang Telah
Berusaha Dengan Tulus Untuk Mendidik dan Mendoakan Sehingga Saya Bisa
Mengenal Dunia Pendidikan dan Bergelut Dengan Manis-Pahitnya Hidup.
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Allah Kehidupan yang
telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk belajar di Universitas Kristen
Indonesia Maluku (UKIM) terkhususnya di Fakultas Teologi Program Studi
Filsafat Keilahian, selama penulis memulai dari tahun 2017 sampai mengakhiri di
tahun 2022. Penulis menyadari sungguh bahwa semua yang terjadi bukan karena
kuat dan hebatnya penulis, melainkan hanya karena kasih dan cinta Tuhan Yesus
Kristus yang sungguh besar bagi penulis dalam proses menyelesaikan studi
dengan berbagai dinamika perkuliahan yang datang silih berganti. Terima kasih
pula kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan orang-orang yang
teramat baik disekeliling penulis. Orang-orang yang selalu ada bersama dengan
penulis di dalam keadaan suka dan duka. Oleh karena semuanya itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
vii
6. Pdt. Dr. E. Pattinama/T, M.Hum sebagai Penasehat Akademik (Tutor)
beserta seluruh saudara-saudari tutor yang telah mengarahkan, membina
dan senantiasa memberikan nasihat sebagai kakak, saudara, dan adik
selama penulis berproses di Fakultas Teologi UKIM hingga saat ini.
7. Para pegawai dan tata usaha Universitas dan Fakultas Teologi UKIM
beserta para pegawai perpustakaan.
8. Karyawan dan Karyawati Fakultas Filsafat Keilahian (Ma Popy, Ma Ba,
Ma Nane).
9. Paling penulis kasihi dan banggakan, saudara-saudari di Fakultas Teologi
Angkatan 2017 “MAFTA17” penulis merasa seperti saudara sekandung
yang meskipun bukan keluar dari satu rahim, namun atas kerja sama dan
saling menopang sebagaimana seperti keluarga yang utuh di Fakultas
Teologi UKIM.
10. Paradosa saya, Meylan. S. Warikri yang selalu menopang dan memberi
semangat serta doa yang tulus untuk penulis hingga berada pada titik ini.
11. Teman-teman dekat penulis selama penulis berkuliah yang selalu
membantu serta memberikan semangat bagi penulis Feby Manuhutu, Rio
leuwerung, Imel Lehite, Opin Supulatu, dan Fonda syahailatua.
12. Saudara terdekat saya Elvina Pasinau yang selalu memberikan semangat,
dan motivasi dalam duka, serta sahabat-sahabat SM, kakak Tirsa, Ade
Olin, Ade stela, Ade vhi, Ade Oya, dan Ade Yosi yang selalu
menyemangati penulis dalam keadaan suka maupun duka.
13. Para informan dan seluruh anggota masyaakat Nukuhai-Pasinalo.
14. Keluarga besar, Ikatan Pemuda Pelajar Patuloina Ambon yang membantu
dan memberikan dorongan kepada penulis.
Semua wujud bantuan yang telah diberikan akan selalu diingat oleh
penulis. Penulis tidak dapat membalas semuanya itu, tetapi doa penulis agar
TUHAN sumber berkat dan anugerah akan senantiasa memberkati dan menyertai
semua pihak yang turut membantu dan menopang penulis selama melakukan studi
di Fakultas Teologi UKIM hingga boleh selesai dengan segala baik.
viii
ABSTRAK
ix
Kristus menunjukan bahwa persaudaraan bukan soal manusia dengan
manusia saja, atau yang memiliki pertalian darah, atau hubungan khusus saja
namun persaudaraan harus dimaknai pada seluruh ciptaan. Menjadikan semua
ciptaan Allah sebagai saudara (manusia dan alam semsta), menunjukan sikap
manusia yang menghargai seluruh karya ciptaan Allah di bumi ini. Bersaudara
dengan alam memperlihatkan relasi yang membutuhkan dan salin menghidupkan
diantara sesama ciptaan Allah.
x
KATA PENGANTAR
Sebagai manusia yang tak luput dari salah, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu
penulis terbuka menerima kritik dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan
penulisan ini. Penulis meyakini sungguh bahwa ini adalah suatu keberhasilan
yang tidak mungkin tercapai dan terselesaikan dengan baik apabila tidak ada
keterlibatan dari pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
menyumbangkan pikoran-pikiran dan memotivasi beserta doa yang tulus untuk
penulis selama dalam proses penyelesaian penulisan ini.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
MOTTO .............................................................................................................................. v
ABSTRAK .......................................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 10
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 10
D. Manfaat Penulisan................................................................................................... 10
E. Tinjauan Pustaka...................................................................................................... 12
1. Kerangka Teoritik.............................................................................................. 12
2. Kerangka Berfikir.............................................................................................. 21
F. Metode Penelitian.................................................................................................... 23
1. Jenis Penelitian.................................................................................................. 23
2. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................ 23
xii
3. Sumber Data...................................................................................................... 23
4. Teknik Pengumpulan Data................................................................................ 24
5. Teknik Analisa Data.......................................................................................... 24
6. Definisi Operasional.......................................................................................... 26
7. Cara Penyajian................................................................................................... 27
xiii
c. Praktek sepuma makarisaa ...................................................................52
d. Fungsi/peran sepuma makarisaa bagi negeri Nukuhai dan
Pasinalo ................................................................................................. 60
e. Nilai-nilai yang terkandung dalam sepuma makarisaa ........................ 67
C. Kesimpulan Sementara............................................................................................ 69
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 78
1. Kesimpulan........................................................................................................ 78
2. Saran.................................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 81
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebudayaan yang tidak terhitung dan tidak ternilai harganya. Disetiap daerah kita
dapat menjumpai beranekaragam budaya yang tersaji dan dimiliki. Jika kita
melihat pada sejarah kehidupan manusia sampai saat ini, maka perkembangan dan
perubahan zaman. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tradisi tetap ada di
Di dalam suatu bangsa terdapat sebuah sistem kesatuan hidup yang disebut
misalanya sebuah desa. Suatu kebudayaan memiliki wujud ideal, wujud sosial dan
wujud fisik. Wujud kebudayaan menjadi unsur pengikat yang melahirkan rasa
bangsa, rasa cinta, dan rasa kesatuan dari masyarakat. Wujud kebudayaan dari
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, wujud kebudayaan pada
1
S.H. Maelissa,dkk, Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Maluku, (Yogyakarta: Depdikbud,
1981), hlm. 1.
1
Masyarakat dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, kerena kebudayaan
adalah hasil produk masyarakat. Tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai
kebudayaan, demikian juga tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai faktor
teknologi peralatan.3
Dalam kebudayaan terdapat salah satu aspek yang sangat berkaitan erat yaitu
kearifan lokal. Kearifan lokal dibagi menjadi dua bagian yaitu: kearifan lokal
sebagai simbol material dan kearifan lokal sebagai simbol konseptual. Pertama,
kearifan lokal sebagai simbol menunjuk pada lambang benda yang konkrit dan
muncul dalam bentuk gambar, lukisan atau ukiran. Kedua, kearifan lokal sebagai
simbol konseptual yang menunjuk pada lambang benda yang abstrak, atau benda
tidak nyata, berupa konsep, ide, pikiran atau pandangan hidup. Ia muncul dalam
2
Relasi sosial antara manusia dibutuhakan dalam suatu kebudayaan tetapi juga
kehidupan masyarakat sehari-hari. Relasi sosial antar manusia, baik yang seagama
maupun yang berbeda agama adalah sesuatu yang objektif. Sebab dengan
terbangunnya relasi antar manusia maka, akan terjalin hubungan yang dinamis dan
komunikatif di antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Hubungan yang
positif di antara sesama masyarakat yang membangun relasi dalam bentuk saling
tolong menolong dan bekerja sama, yang bersifat dialogis atau terbuka untuk
relasi yang dibangun dengan concern pada masalah sosial dan kemanusiaan yang
lain-lain.5 Relasi persaudaraan yang baik adalah relasi yang terjadi bukan hanya
untuk suatu kalangan yang terintregasi dalam suatu masyarakat tetapi melampaui
demikian? Karena dengan memperluas relasi persaudaraan, maka banyak hal yang
dan keagamaan.6
rukun, yang harmonis dan yang baik antara masyarakat yang berada dalam
keberagaman. Oleh karena itu salah satu tradisi yang mengandung nilai-nilai
5
J. Ruhulesin, Pluralisme Berwajah Humanis (Ambon: Lesmmu, 2007), hlm. 89-90.
6
Johan Saimima, Kesadaran Historis: Eksplanasi Sejarah Sebagai Perekat Persaudaraan
Masyarakat Siri Sori Islam dan Kristen (Yogyakarta: Grafika Idah, 2021), hlm. 57.
3
moral yang tinggi dalam tatanan kehidupan masyarakat dan memiliki perannya
yang unik adalah gotong royong. Gotong royong lebih dikenal oleh masyarakat
Secara etimologis istilah sepuma makarisaa berasal dari bahasa asli Nukuhai-
Pasinalo (bahasa wemale) yang berarti kerja sama. Hal ini dilakukan dalam
berburu di hutan, kerja sama dalam membuka lahan-lahan perkebunan, kerja sama
dalam memanen hasil-hasil pertanian (kelapa dan cengkih), kerja sama dalam
menolong orang sakit, kerja sama untuk pembangunan gereja, dan lain
solidaritas yang tinggi yakni rasa sukarela untuk membantu satu sama lain karena
sebagai sebuah wadah untuk membangun persekutuan sosial yang unik. Hal ini
terbukti dalam praktek sepuma makarisaa yang berdampak pada hubungan timbal
7
Hasil wawancara dengan A. Seluholo (Tokoh adat Pasinalo), pada tanggal 11 Juli 2021 di rumah
peneliti.
4
Nukuhai-Pasinalo dapat dilihat dengan adanya orang Porto, Haruku, Kei, Ternate,
Manado, Papua, Jawa, Plores, dan Kisar. Kehadiran mereka di latarbelakangi oleh
tuntutan tugas dan tanggung jawab (pegawai negeri sipil) tetapi juga karena
Keberagaman agama dan aliran terlihat dengan adanya agama Islam dan Kristen.
Kekristenan juga terbagi dalam beberapa aliran yakni GPM, Adven, RK dan GBI.
Meskipun terdapat bermacam-macam etnis dan agama serta aliran, tidak menjadi
memandang perbedaan itu sebagai sebuah keberagaman yang unik dan harus
dihargai.
realitas keberagaman yang dibentuk dalam tradisi sepuma makarisaa yang dimana
orang basudara masih sangat kental. Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri
bahwa ada persoalan-persoalan yang muncul baik itu persoalan secara eksternal
tersebut. Dengan demikian sepuma makarisaa perlu dikaji dan di kritisi dan
5
ditransformasi dengan baik sehingga nilai postif di dalamnya dapat dikembangkan
untuk menjaga keharmonisan dan kesatuan masyarakat baik itu antara Nukuhai
Berdasarkan realitas diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji tradisi ini
dalam sebuah tulisan ilmiah yang diberi judul dan sub judul sebagai berikut:
Tradisi sepuma makarisaa di Negeri Nukuhai dan Pasinalo. Melalui tulisan ini
diharapkan, nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini dapat di eksplorasi dan
masa kini.
B. Rumusan Masalah
sebagai beikut:
6
2. Bagaimana peran/fungsi sepuma makarisaa bagi negeri Nukuhai dan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
7
pemimpin jemaat yang mampu melihat tanggungjawab kedepan dalam
masyarakat.
E. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kerangka Teoritik
a. Peneliti Terdahulu
Menurut Thoriq Abdul Aziz (2020) dengan judul studi terhadap nilai
8
pandemi covid-19. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa nilai karakter gotong
royong merupakan nilai karakter yang harus ditanamkan dalam diri anak agar
tidak terjadi pergeseran terhadap nilai-nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.8
pandemi covid-19 dengan kajian studi kasus. Berbeda dengan penelitian ini,
dalam kajian teologi kontekstual terhadap makna hidup orang basudara dalam
royong) petani kelapa kopra di desa Wasileo kecamatan Maba Utara kabupaten
bahwa Pomabari (gotong royong) adalah nilai-nilai tradisional dan modal sosial
yang mengatur pola dan semangat hidup yang didasarkan pada kepercayaan,
keterbukaan, saling peduli, dan saling menolong dalam pekerjaan petani kelapa
8
T.A.Aziz, Studi Terhadap Nilai Kerukunan Gotong Royong Dalam Pelaksanaan Tradisi Sedekah
Laut Di Masa Pandemi Covid-19, Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia. Url:
https://www.researchgate.net/publication/352017803_STUDI_TERHADAP_NILAI_KERUKUNAN_G
OTONGROYONG_DALAM_PELAKSANAAN_TRADISI_SEDEKAH_LAUT_DI_MASA_PANDEMI_COVID
_19. Diakses: 12 Oktober 2021.
9
F.S.Pawane, fungsi Pomabari (Gotong Royong) Petani Kelapa Kopra di Desa Wasileo Kecamatan
Maba Utara Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara, Jurnal Holistik. Url:
9
Critical Point: Penelitian terdahulu meneliti tentang fungsi pomabari (gotong
royong) petani kelapa kopra di desa Wasileo kecamatan Maba Utara kabupaten
tentang sepuma makarisaa (gotong royong), suatu kajian teologi kontekstual dan
Menurut Petrus Titus (2004), dengan judul budaya rere gotong royong
Desa Luhulely.10
Critical Point: Penelitian terdahulu meneliti tentang budaya rere gotong royong
penelitian ini membahas tentang sepuma makarisaa (gotong royong), suatu kajian
https://media.neliti.com/media/publications/79959-ID-fungsi-pomabari-gotong-royong-petani-
kel.pdf&ved. Diakses: 13 Oktober 2021.
10
Petrus. Titus, Budaya Rere Gotong Royong Sebagai Wujud Partisipasi Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat: Studi di DESA luhulely, kecamatan Letty, kabupaten Maluku Barat
Daya, (Ambon: UKIM). Hlm.3
10
Menurut Indra (2020), dengan judul partisipasi masyarakat dalam
yang bersifat saling tolong menolong dalam membangun sebuah kerja sama yang
yang ada.11
suatu kajian teologi kontekstual dan implementasinya bagi Jemaat GPM Nukuhai-
Pasinalo.
menunjukan gotong royong merupakan suatu nilai yang lahir secara turun-
temurun dan juga merupakan ciri khas budaya Indonesia yang mesti dijaga dan di
11
Indra, Partisipasi Masyarakat Dalam Mempertahankan Budaya Gotong Royong Di Desa
Serakapi Untuk Meninghkatkan Pembangunan, Ummat Repository. Url:
https://repository.ummat.ac.id/id/eprint/1343. Diakses: 19 Oktober 2021.
11
kembangkan agar nilai-nilaiu kekeluargaan dan kebersamaan dalam suatu
suatu kajian teologi kontekstual dan implementasinya bagi Jemaat GPM Nukuhai-
Pasinalo.
royong dan solidaritas sosial dalam masyarakat (Studi kasus pada tradisi malam
warga secara tidak langsung tercapai suatu aktivitas, aktivitas bekerja sama.
12
Fadly, Pergeseran Nilai-Nilai Gotong Royong di Masyarakat Desa Galung Kecamatan Ulaweng
Kabupaten Bone, Universitas Muhammadiyah Makasar. Url:
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/10679-Full_Text.pdf&ved. Diakses: 19 Oktober 2021.
13
Nanang. Sayoko, Implementasi Nilai Gotong Royong dan Solidaritas Sosial Dalam Masyarakat
(Studi kasus pada tradisi malam pasian di desa Ketilang, kecamatan Todanan, kabupaten Blora),
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Url:
https://core.ac.uk/download/pdf/148605458.pdf&ved. Diakses:19 Oktober 2021.
12
suatu kajian teologi kontekstual dan implementasinya bagi Jemaat GPM Nukuhai-
Pasinalo.
b. Tradisi
Tradisi dalam kamus besar bahasa Inonesia mempunyai arti adat, kebiasaan
penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang
Menurut Van Reusen, tradisi merupakan warisan atau norma adat istiadat,
kaidah-kaidah yang ada di masyarakat. Tradisi bukan sesuatu yang tidak dapat
sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilakukan
secara turun temurun dimulai dari nenek moyang. Tradisi yang telah membudaya
akan menjadi sumber dalam berakhlak dan berbudi pekerti seseorang. Tradisi
14
Van Reusen, Perkembangan Tradisi dan Kebudayaan Masyarakat, (Bandung: Tarsito, 1992),
hlm. 115.
13
dalam pengertian sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan
Tradisi di maknai sebagai sebuah ide, doktrin, kebiasaan, praktek dan lain-lain
yang dipahami sebagai sebuah pengetahuan yang telah diwariskan secara turun-
awam dipahami sebagai struktur yang sama. Tradisi lahir dari dan dipengaruhi
Tradisi pada mulanya merupakan sebab utama, namun akhirnya menjai konklusi
dan premis, isi dan bentuk, efek dan aksi pengaruh dan mempengaruhi.
adalah sebuah tradisi yang sangat bernilai. Sepuma makrisaa merupakan sebuah
konsep yang muncul dari ide-ide, dari pikiran masyarakat yang dimunculkan
c. Teologi Kontekstual
15
Coomans. Mikhail, Manusia Daya Dahulu Sekarang Masa Depan, (Jakarta: PT Gramedia, 1987),
hlm. 73.
14
Teologi menurut Agustinus dan Anselmus, keduanya mengatakan bahwa
dalam pengertian ini, iman bertujuan untuk mencari pemahaman yang lebih dalam
tentang apa yang dipercayai.16 Istilah kontekstual berkaitan dengan konteks dan
teks. Menurut Sigurd Bergmann, istilah konteks menunjuk pada apa yang
mengelilingi (dalam bahasa latin con) suatu teks. Maka linguistic dari konteks ini
dapat digunakan juga dalam bidang-bidang ilmu lainnya. Sekarang istilah konteks
teologi yang bertolak dari realitas konteks dimana seseorang atau gereja berada.17
memahami iman kristen dipandang dari segi suatu konteks tertentu. Dalam
merupakan titik pisah yang radikal dari paham menyangkut teologi tradisional,
namun pada saat yang sama pendekatan tersebut berada dalam kesinambungan
yang sangat erat. Teologi kontekstual mengerti hakikat teologi secara baru.
iman. Teologi dimengerti sebagai sebuah refleksi dalam iman menyangkut dua
sumber berteologi, yaitu kitab suci dan tradisi, yang isinya tidak bisa dan tidak
pernah berubah. Namun apa yang justru membuat teologi itu kontekstual ialah
16
Jen S. Aritonang, Teologi-Teologi Kontemporer, (BPK Gunung Mulia, 2018, hlm. 248.
17
Emanuel Gerrit Singgih, Iman dan Politik dalam Era Reformasi (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2000), hlm. 15.
15
pengakuan akan keabsahan locus theologicus yang lain, yakni pengalaman
diindahkan, bersama dengan Kita Suci dan tradisi, sebagai sumber-sumber yang
absah untuk ungkapan teologis. Maka, dewasa ini kita mengatakan bahwa teologi
memiliki tiga sumber atau loci theologici: Kitab Suci, tradisi dan pengalaman
manusia.18
Basis Umat, Gereja local, dan dalam Lembaga akademik. Dari keenam model
tulisan ini. Model antropologis bersifat “antropologis” dalam dua arti. Pertama,
model ini berpusat pada nilai dan kebaikan antropos pribadi manusia. Di dalam
setiap pribadi, dan setiap masyarakat serta lokasi sosial dan setiap budaya, Allah
menyatakan kehadiran Ilahi-Nya, dan dengan demikian teolog bukan saja perkara
sebuah situasi khusus. Kedua, model ini bersifat antropologis dalam arti bahwa ia
memahami secara lebih jelas jaring relasi manusia serta nilai-nilai yang
18
Stephen Bevans, Model-model Teologi Kontekstual, (Maumere: STFK Ledalero, 2002), hlm. 2.
19
Ibid, hlm. 98.
16
Teologi yang sungguh-sungguh kontekstual ialah bahwa proses teologi harus
dimulai dengan membuka budaya, usaha dalam jangka panjang dengan hati-hati
teologi. Pada hakekatnya teologi tidak lain dan tidak bukan adalah upaya untuk
“konteks”. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa teologi adalah upaya untuk
merumuskan penghayatan iman kristiani pada konteks ruang dan waktu tertentu.
Teologi selalu bertitik tolak dari asumsi dasar yaitu bahwa Allah yang kita
sepanjang masa bagi seluruh umat manusia di mana saja. Teologi harus dimulai
dari sebuah fungsi untuk mencari serta merumuskan kehendak Allah. Teologi
lahir dari refleksi iman orang percaya kepada Allah dalam menghadapi konteks
hidup yang nyata sebagai lokus berteologi. Konteks kehidupan yang dimaksudkan
1. Kerangka Berpikir
20
Robert J. Schreiter, C.PP.S, Rancang Bangun Teologi Lokal, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006),
hlm. 47.
21
Eka. Darmaputera, et al., Konteks Berteologi di Indonesia (Jakarta, 2004), hlm. 9-10.
17
Tradisi sepuma
makarisaa
masyarakat negeri Nukuhai dan Pasinalo dimana mereka memiliki nilai moral,
nilai solidaritas yang dituangkan dalam tradisi sepuma makarisaa dan sampai
sekarang ini tradisi sepuma makarisaa masih tetap berlangsung. Tedapat faktor-
faktor tertentu yang telah membuat tradisi sepuma makarisaa masih terjaga.
18
tentunya banyak mengandung nilai-nilai teologi untuk menjalin sebuah
membantu satu sama lain sebagai orang basudara adalah merupakan wujud kasih
kepada Allah yang lebih dulu mengasihi mereka sehingga mereka juga harus
mengasihi orang lain. (Yoh. 15:12. Filp 2:24). Mereka tidak hanya mementingkan
Meskipun demikian, melalui tradisi sepuma makarisaa ini ada hal yang cukup
sepuma makarisaa. Sikap ini perlu dikritisi sehingga nilai-nilai positif yang
menegmbangkan nilai teologi yang ada dalam sepuma makarisaa dan dapat
makaisaa.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
19
kompleks yang disajikan, melaporkan pandangan terperinci dari pada sumber
informasi, serta dilakukan dalam setting yang alamiah tanpa adanya referensi
3. Sumber data
22
Haris Herdiansyah, Metoologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humaniuku, 2010), hlm. 8.
20
Studi kepustakaan: teknik pengumpulan data lewat buku-buku
secara tepat fungsi, peran dan persoalan yang sementara difokuskan sehingga
pendekatan serta melakukan analisa sosial untuk melihat fenomena yang terjadi
c) Menganalisis data yang sudah terkumpul serta menemukan pola atau teori
21
Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan kajian teologi kontekstual
untuk memahami iman kristen dipandang dari segi suatu konteks tertentu. Teologi
kenyataan yang dialami dalam ruang dan waktu tertentu (konteks dan teks) dan
respon yang ada pada pemahaman dan penghayatan manusia tentang Allah dan
terdiri dari tiga hal yang harus diperhatikan yaitu teks alkitab, konteks tradisi
sistematis-ogmatis, dan konteks masa kini. Dalam ketiga bagian ini, peneliti
6. Definisi Operasional
22
lingkungan), kerja kelapa, panen cengkih, berbuu, menolong orang
Pasinalo.
Tradisi dan juga konteks hidup manusia. Ketiga hal inilah yang dipakai
mmanusia.
7. Cara Penyajian
Penulisan skripsi secara garis besar terdiri dari empat bab dengan gambaran
sebagai berikut: Bab I merupakan Bab Pendahuluan yang terdiri dari latar
23
tinjauan pustaka (kerangka teoritik, kerangka berpikir), metode penelitian (jenis
penelitian, lokasi dan jadwal penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, definisi operasional dan cara penyajian. Bab II, berisi tentang
data dan analisis data yang berisikan gambaran umum lokasi penelitian. Bab III
terdiri dari refleksi teologi dan implikasinya. Bab IV, merupakan bagian penutup
BAB II
HASIL PENELITIAN
dalam bab ini saya akan membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian,
deskripsi dan analisis data penelitian. Bab ini diakhiri dengan kesimpulan
24
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Negeri Nukuhai
masyarakat Nukuhai berjalan menyusuri hutan, naik gunung dan turun lembah,
dan dipimpin oleh tiga kapitan. Pertama kali tinggal di satu tempat bernama
saat terjadi peperangan besar dan salah seorang kapitan meninggal dunia. Karena
kejadian tersebut, moyang Nukuhai terpecah lagi menjadi empat kelompok. Salah
satu kelompok bernama Kaoko, tinggal di satu tempat yang sulit air dan bahan
pangan selama beberapa tahun. Kaoko kemudian terpecah menjadi dua kelompok
dan masing-masing mencari tempat tinggal yang aman. Satu kelompok di bawah
pimpinan kapitan Souwa Anakota berjalan menuju timur hingga tiba di puncak
Gunung Patu Watine, dan sekarang disebut Batu Nukuhai dan selanjutnya terjadi
kembali ke Lukuwai dan dipimpin oleh dua orang kapitan. Sesampainya di tanah
Esa Owei (mawesahuwey) yang artinya katong hela Kamari (kita pindah ke sini).
25
Setelah perang berakhir, satu kelompok turun dari puncak Watine lalu bergabung,
pesisir bertetangga dengan Negeri Serimala dan Negeri Pasinalu, saat itulah
bersatu di satu negeri, berasal dari kata luku yang berarti bersatu, dan wai yang
berarti di. Awalnya kata Lukuwai berubah menjadi Lukuhai dan akhirnya menjadi
Nukuhai.23
b. Letak Geografis
Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Dilihat dari letak geografisnya
Negeri Nukuhai terletak pada ketinggian 4 meter dari permukaan laut. Jarak
tempuh dari Negeri ke Kecamatan adalah 13 km. Luas wilayah negeri Nukuhai
54.39 Kilometer persegi = 5439 Hektar (ha). Batas-batas wilaya negeri Nukuhai
sebagai berikut:
23
Hasil wawancara dengan N.Solehuwey (Tokoh adat Nukuhai), pada tanggal 4 November 2021 di
rumah infoman.
26
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Pegunungan
c. Keadaan Demografi
Negeri Nukuhai memiliki jumlah penduduk sebanyak 394 jiwa yang terdiri
dari laki-laki 195 jiwa dan perempuan 199 jiwa, dengan jumlah 94 Kepala
keluarga (KK). Jumlah penduduk negeri Nukuhai menurut kelompok umur dan
Tabel 1
Kelamin
24
Sumber Data: Profil Negeri Nukuhai Kecamatan Taniwel Tahun 2019.
27
6 16-45 59 52 111
7 46-59 38 34 72
8 60-85 11 8 19
9 >86 0 0 0
Total 195 199 394
Sumber: Profil Negeri Tahun 2019
Dari uraian data diatas dapat digambarkan bahwa jumlah penduduk Negeri
Lesluru dengan kategori umur 16-45 tahun menempati urutan tertinggi dengan
angka 111 jiwa, kategori umur 45-59 tahun berjumlah 72 jiwa, kategori 13-15
tahun berjumlah 50 jiwa, kategori 4-6 tahun berjumlah 49 jiwa, kategori 7-9
berjumlah 36 jiwa, kategori 10-12 tahun berjumlah 35 jiwa, kategori 0-3 tahun
berjumlah 22 jiwa dan kategori terendah ditempati oleh kategori umur 60-85
d. Pendidikan
Taman Kanak-kanak (TK) yakni TK Tunas Harapan, dan 1 (satu) Sekolah dasar
Perguruan Tinggi tidak ada di Negeri Nukuhai. Anak-anak usia SMP dan SMA
mengikuti pendidikan diluar Negeri Nukuhai dan untuk anak-anak lulusan SMA
yang akan mengikuti perguruan tinggi, mengikuti kuliah di kota Ambon, Masohi,
28
dan Kairatu. Untuk membiasakan anak-anak usia sekolah di tingkat TK, SD, SMP
dan SMA maka Pemerintah Negeri Nukuhai Juga memberlakukan jam belajar
Negeri Nukuhai dapat dilihat melalui tabel data jumlah tamatan pendidikan warga
Tabel 2
6 S2 - - -
Total 46 52 98
Sumber: Profil Negeri Tahun 2019
jenjang pendidikan SD yang berjumlah 48 orang dan jumlah terkecil terdapat pada
e. Mata Pencaharian
29
Mata pencaharian adalah salah satu indikator kesejahteraan penduduk
merupakan Negeri yang memiliki sumber daya yang cukup potensial yakni pada
terbesar bagi masyarakat. Pertanian lahan kering yang terdiri dari umbi-umbian
hijau, kacang tanah); tanaman kebun dan hutan seperti aneka buah-buahan
tahunan (aneka jenis kelapa, kopi, cengkeh, pala, kayu besi, lenggua, rotan dan
angrek batu. Juga yang pasti aneka jenis ikan dan hewan laut lainnya seperti
lobster, kerang, cumi. Maka kuliner yang dihasilkan pun menjadi sangat beragam:
aneka olahan sagu (sinole, sagu lempeng, papeda, sagu bungkus, bagea, uha),
umbi (kasbi, petatas), aneka jenis sayur, ikan dan hewan sungai, serta kopi jahe.
seperti Wiraswasta, PNS, TNI, POLRI dan lainnya. Dengan setiap pekerjaan yang
30
memenuhi kebutuhan mereka. Selengkapnya dapat dilihat pada rincian tabel
berikut ini:
Tabel 3
2 Nelayan 2 - 2
3 PNS 7 5 12
4 Wiraswasta 2 - 1
5 Pensiunan PNS - 1 -
6 TNI - - -
7 POLRI 2 - 2
8 Pensiunan TNI/POLRI - - -
lebih dominan pada mata pencaharian di bidang pertanian atau sebagai petani
dengan jumlah sebanyak 209 orang. Oleh karena itu dalam mempraktekan tradisi
sepuma makarisaa lebih di praktekan oleh masyarakat yang bekerja pada bidang
pekerjaan yang mereka lakukan. Namun sepuma makarisaa juga tidak menutup
kemungkinan untuk dipraktekan oleh masyarakat yang lain yang bekerja sebagai
PNS, POLRI, TNI dan Wiraswasta. Karena pada dasarnya sepuma makarisaa
31
adalah sebuah kerja sama yang dibangun untuk saling menolong dalam seluruh
masyarakat.
yang terbina dapat dilihat bukan hanya pada sisi membangun kebersamaan dalam
masyarakat tetapi juga dapat dilihat dari sisi sosial dan budaya. Hal ini dikatakan
karena secara geneologis, dua negeri ini memiliki hubungan keterkaitan arah di
mana ada yang bersifat keturunan dan bahkan juga kawin campur.
kegiatan lainnya. Tradisi lain membantu yang lain sangat erat di kalangan
Nukuhai diyakini berasal dan dilindungi oleh gunung Patola. Nama Patola sendiri
berasal dari kain bermotif persis seperti kulit ular patola. Kain tersebut
membungkus kotak yang berisikan patung (dua ekor anjing saling berhadapan
muka serta dua manusia yang salah satunya memegang tongkat dan
dengan beberapa benda lain di dalam gunung Patola yang konon adalah sebuah
kapal.25
25
Hasil wawancara dengan Bapak N.Solehuwey (Tokoh Adat Nukuhai), pada tanggal 20 Maret
2022 melalu Telepon.
32
Foto Gunung Patola
1. Negeri Pasinalo
jumlah manusia yang lebih dari satu, na berarti ramalan, dan u berarti turun.
Pasinau kemudian menjadi Pasinalu yang artinya mencari tempat bermukim baru
Pasinalo, dan untuk saat ini lebih dikenal dengan nama Negeri Pasinalo.
33
Awalnya para leluhur masyarakat Pasinalu tinggal di pegunungan Nunusaku.
Berdasarkan ramalan (mawe), para leluhur ditunjuk untuk turun dari pegunungan
menuju Sapululatale yang artinya berjalan menunju tempat rata atau datar. Setelah
itu mereka harus turun mencari tempat permukiman baru, dan beberapa kali
berpindah untuk menemukan tempat yang sesuai. Lokasi yang pernah dijadikan
tempat Pasinalo saat ini. Sebelum bermukim di Elabatai, para leluhur tinggal di
kampong lama bernama Namaa yang berarti pelabuhan tempat berlabunya kapal
angkutan laut. Saat itu ada sekitar 1.300 jiwa yang bermukim di kampong lama.
Kemudian, pada tahun 1918 Namaa terserang waba penyakit muntah bera, juga
daerah lain sekitarnya. Akibatnya sekitar 80% masyarakat Namaa tewas karena
penyakit tersebut. Para orang tua yang selamat dari serangan penyakit
dampak dari perang Dunia I yang terjadi pada tahun 1914. Oleh sebab itu, para
yang dipilih adala daerah baru bernama Elabatai. Elabatai berasal dari kata
gunung. Burung elak disebut juga burung betet (kakatua Ijo). Bukti peninggalan
bekas permukiman masih ada sampai sekarang seperti jalan rabat, pondasi rumah
Penginjil dan pondasi rumah warga. Saat ini areal kampong lama menjadi
34
Dalam sejarah Negeri Pasinalo sendiri, Negeri Pasinalo diperintah oleh raja,
dipergunakan selain raja sebagai kepala adat. Namun hal ini tidak menghilangkan
desa/Negeri.
b. Letak Geografis
Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Dilihat dari letak geografisnya
Negeri Pasinalo terletak pada ketinggian 1 meter dari permukaan laut dengan
dikelilingi oleh dua sungai yaitu; Halaya dan Toaya dan dipengaruhi oleh dua
26
Hasil wawancara dengan A. Seluholo (Tokoh adat Negeri Pasinalo), pada tanggal 3 November
2021, di rumah informan.
35
musim yaitu musim panas dan musim hujan. Luas wilayah negeri Pasinalo 23.86
sebagai berikut:
c. Demografi
Negeri Pasinalo memiliki jumlah penduduk sebanyak 394 jiwa yang terdiri
dari laki-laki 212 jiwa dan perempuan 182 jiwa, dengan jumlah 98 Kepala
keluarga (KK). Jumlah penduduk negeri Nukuhai menurut kelompok umur dan
Tabel 4
27
Sumber Data: Profil Negeri Pasinalo Kecamatan Taniwel Tahun 2020
36
7 46-59 31 32 63
8 60-85 13 5 18
9 >86 0 0 0
Total 212 182 394
Sumber: Profil Negeri Tahun 2020
Dari uraian data diatas dapat digambarkan bahwa jumlah penduduk Negeri
Lesluru dengan kategori umur 16-45 tahun menempati urutan tertinggi dengan
angka 110 jiwa, kategori umur 45-59 tahun berjumlah 63 jiwa, kategori 13-15
tahun berjumlah 59 jiwa, kategori 10-12 tahun berjumlah 48 jiwa, kategori 4-6
berjumlah 45 jiwa, kategori 7-9 tahun berjumlah 31 jiwa, dan kategori terendah
ditempati oleh kategori umur 0-3 tahun dan 60-85 dengan jumlah 18 jiwa.
d. Pendidikan
Taman Kanak-kanak (TK) yakni TK Patuloina, dan 1 (satu) Sekolah dasar (SD)
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi
tiak ada di Negeri Pasinalo. Anak-anak usia SMP dan SMA mengikuti pendidikan
diluar Negeri Pasinalo dan untuk anak-anak lulusan SMA yang akan mengikuti
perguruan tinggi, mengikuti kuliah di kota Ambon, Masohi, dan Kairatu. Untuk
37
membiasakan anak-anak usia sekolah di tingkat TK, SD, SMP dan SMA maka
setiap jam 19.00-20.00 WIT. Keadaan pendidikan di Negeri Pasinalo dapat dilihat
melalui tabel data jumlah tamatan pendidikan warga Negeri Pasinalo di bawah ini:
Tabel 5
6 S2 - - -
Total 60 57 117
Sumber: Profil Negeri Tahun 2020
sampai S2 berjumlah 117 orang, dengan jumlah laki-laki 60 orang dan jumlah
jenjang pendidikan SD yang berjumlah 53 orang dan jumlah terkecil terdapat pada
e. Mata Pencaharian
38
Mata pencaharian adalah salah satu indikator kesejahteraan penduduk
merupakan Negeri yang memiliki sumber daya yang cukup potensial yakni pada
masyarakat setiap hari. Aneka jenis pangan yang ada di Pasinalu berupa sagu,
kelapa, aneka jenis umbi (termasuk suweg yang belum dimanfaatkan), aneka jenis
buah dan sayuran, juga tanaman lain seperti galoba. Galoba juga terbagi dalam
tigas jenis, ada yang bisa dimakan terutama ketika di dalam hutan, tapi juga ada
yang tidak bisa dimakan. Terdapat juga aneka jenis tanaman obat dan komoditas.
Demikian juga dengan kelapa yang terdiri dari beberapa jenis, dan salah satu di
antaranya adalah kelapa untuk obat. Selain itu, sumber kekuatan masyarakat
Pasinalu ada di sepanjang aliran sungai, pesisir dan laut seram. Aneka jenis ikan,
udang, kepiting, gurita, cumi, kerang, dan banyak lagi. Pangan yang beraneka
ragam dan tidak tercemar bahkan kimia adalah sumber kekuatan negeri Pasinalu.
terbesar bagi masyarakat. Disamping itu juga masyarakat memiliki pekerjaan pada
bidang lain seperti Wiraswasta, PNS, TNI, POLRI dan lainnya. Dengan setiap
39
dan juga memenuhi kebutuhan mereka. Selengkapnya dapat dilihat pada rincian
Tabel 6
2 Nelayan 6 - 6
3 PNS 3 3 6
4 Wiraswasta 1 - 1
5 Pensiunan PNS - - -
40
6 TNI 6 - 6
7 POLRI 2 1 3
8 Pensiunan TNI/POLRI 1 - 1
lebih dominan pada mata pencaharian di bidang pertanian atau sebagai petani
dengan jumlah sebanyak 207 orang. Oleh karena itu dalam mempraktekan tradisi
sepuma makarisaa lebih di praktekan oleh masyarakat yang bekerja pada bidang
pekerjaan yang mereka lakukan. Namun sepuma makarisaa juga tidak menutup
kemungkinan untuk dipraktekan oleh masyarakat yang lain yang bekerja sebagai
PNS, POLRI, TNI dan Wiraswasta. Karena pada dasarnya sepuma makarisaa
adalah sebuah kerja sama yang dibangun untuk saling menolong dalam seluruh
masyarakat.
f. Keadaan Sosial-Budaya
saat posesi “harta kawin”. dimana salah seorang keluarga di Negeri Pasinalo
41
secara material maupun non-material (harta kawin). Hal ini dilakukan sebagai
bagian dari menanggung, merasakan suka dan duka. Dengan demikian, rasa saling
memiliki, saling membantu adalah cara negeri Pasinalo menjaga, merawat, dan
yang saling membutuhkan satu sama lain maka membentuk satu kelompok yang
sebatas pada aktivitas di laut (nelayan) tetapi juga sebagai petani (perkebunan).
berikut:
yang bukan pada orang yang hidup tetapi juga dengan mereka yang sudah
g. Karakteristik Informan
42
Dalam menunjung proses penulisan skripsi ini maka informan yang
berhasil ditemui dan diwawancarai adalah 16 orang yang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 7
Karakteristik Informan
43
11 G. Latue 43 Pasinalo (Anggota Jemaat Masyarakat L
GPM)
12 J. Latuserimala 47 Nukuhai (Anggota Jemaat Kepala Sekolah L
GPM) SD YPPK NUK-
PAS
13 S. Maitale 26 Pasinalo (Anggota Jemaat Pemuda P
GPM)
14 A. Pasely 28 Pasinalo (Anggota Jemaat Pemuda P
Katolik)
15 E. Pasinau 26 Pasinalo (Anggota Jemaat Pemuda P
GPM)
16 T. Maitale 36 Pasinalo Majelis Jemaat P
17 Ketua Majelis
P.Patty/L 53 Layeni Jemaat Nukuhai- P
Pasinalo (2014-
2021)
adalah 17 orang, masing-masing dari kedua desa yakni desa Nukuhai dan desa
Pasinalo. Informan juga berasal dari agama Islam dan agama Kristen tetapi juga
aliran GBI dan Roma Katolik. Dari kalangan pemerintah empat orang, perangkat
pelayan dua orang, tokoh adat empat orang, tokoh pemuda tiga orang, tokoh
masyarakat tiga orang dan tokoh pendidikan satu orang. Pemahaman dan
44
informan penting sesuai pengalaman atau pengetahuanya terkait sepuma
makarisaa tersebut. Oleh karena itu, ada perwakilan dari pemerintah desa dan
tokoh adat ditambah dengan berbagai unsur yang ada dalam masyarakat untuk
mengenai tradisi Sepuma makarisaa. Data ini sekaligus akan di analisis secara
45
1. Sepuma makarisaa di Negeri Nukuhai dan Pasinalo
Hingga pada saat masyarakat Nukuhai turun ke daerah pesisir untuk bermukim
merasa aman dan menjalin kehidupan yang harmonis bersama dengan masyarakat
yang lainnya. Oleh karena itu mereka sepakat membangun sebuah konsep untuk
saling melengkapi. Konsep yang bukan hanya sebagai pelengkap tetapi juga
Sepuma makarisaa artinya kerja sama. Kata sepuma makarisaa di ambil dari
bahasa wemale (bahasa tanah); sepuma artinya kerja dan makarisaa artinya sama-
sama jadi, sepuama makarisaa artinya kerja sama-sama. Sejak para leluhur kata
sepuma makarisaa sudah digunakan karena para leluhur lebih dominan berbicara
E.Latuolong juga mengatakan bahwa tradisi sepuma makarisaa ini sudah ada
sepuma makarisaa tidak lain karena keinginan dari para leluhur untuk saling
28
Hasil wawancara dengan A. Seluholo. (Tokoh adat di Negeri Pasinalo), pada tanggal 03
November 2021 di rumah informan.
46
menolong dan melindungi dalam realitas hidup yang sulit di masa itu. Mengingat
membangun hidup dengan berdasakan pada cinta kasih dengan sesama yang
saling berbagi dan saling menolong apabila terdapat masyarakat yang mengalami
persaudaraan. Dimulai dari realitas inilah cikal bakal lahirnya tradisi sepuma
dan Pasinalo
pemahaman mereka tentang apa itu sepuma makrisaa, terlihat dari beragam
29
Hasil wawancara dengan A. Latupasinalo. (Tokoh adat Pasinalo), pada tanggal 5 November
2021 di rumah informan; juga hasil wawancara dengan E. Latuolong. (BPD Nukuhai), pada tanggal
9 Novembe 2021 di rumah informan.
47
AS, seorang Tokoh Adat memahami sepuma makarisaa sebagai simbol
persekutuan yang hadir untuk mempersatukan kehidupan orang basudara yang tak
sejarah yang dimana telah terjadi pengalaman yang tidak bisa dilupakan dan selalu
dikenang sebagai nilai etik moral untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan
Kalo katong bicara soal sepuma makarisaa itu sama deng katong
bicara soal sejarah yang seng bisa katong lupa akang. Akang pung
nilai-nilai moral dari orang tatua dolo-dolo yang ada tarus, yang
30
Hasil wawancara dengan A. Seluholo. (Tokoh adat Pasinalo), pada tanggal 3 November 2021 di
rumah informan.
31
Hasil wawancara dengan M. Marupute. (Kepala desa Pasinalo), pada tanggal 11 November
2021 di rumah informan.
48
baku gandeng tangan par bangun katong pung hidup ade kaka
ini.32
sebagai salah satu tradisi yang baik, karena sepuma makarisaa sangat membantu
Beta akui sepuma makarisaa itu tradisi yang bae, karena sepuma
bermasyarakat.33
PM, yang merupakan Tokoh Adat mengatakan bahwa negeri Nukuhai dan
Pasinalo merupakan masyarakat yang masih kuat berpegang pada adat, budaya
atau tradisi yang sudah ditetapkan leluhur. Budaya atau adat dipegang oleh
seluruh anggota masyarakat sebagai warisan yang harus dijaga dan dilestarikan
demi berlangsungnya suatu kehidupan yang aman dan damai, jadi tidak heran
kalau tradisi sepuma makarisaa masih tetap dilaksanakan sampai saat ini.
Katong negeri Nukuhai dan Pasinalo masih kantal deng adat dan
budaya dari orang tatu dolo. Samua adat masih katong biking
sampe sekarang. Katong samua harus jaga deng lestarikan akang
supaya hidup ini akang tenang deng bae-ae saja.34
32
Hasil wawancara dengan O. Latuluma. (Pensiunan PNS), pada tanggal 4 November 2021 di
rumah informan.
33
Hasil wawancara dengan D.Latutiene. (Kepala desa Nukuhai), pada tanggal 13 November 2021
di rumah informan.
34
Hasil wawancara dengan P. Maitale. (Tokoh adat Pasinalo), pada tanggal 4 November 2021 di
rumah informan.
49
Memahami akan keberadaan sepuma makarisaa dari beberapa pandangan
diturunkan oleh para leluhur. Berdasarkan konsep pikir itulah maka masyarakat
keutuhan komunitas masyarakat pada umumnya karena memiliki nilai etis yang
kehidupan orang basudara, saling menghargai, saling membantu dan warisan yang
dipertahankan.
istiadat pasti memiliki tujuan khusus yang melibatkan keluarga ataupun juga
Tiap acara adat, budaya, deng tradisi pasti pung tujuan, karena
samua keluarga terlibat di dalam masyarakat.35
karena ada ikatan sebagai saudara yang menyatukan antara negeri Nukuhai dan
35
Hasil wawancara dengan M. Marupute. (Kepala desa Pasinalo), pada tanggal 11 November
2021 di rumah informan.
50
Pasinalo, rasa saling memiliki antara satu dan lainnya dan penghargaan terhadap
orang tua.
3) Menghargai orang tua sebagai wakil Allah di dunia, karena lewat mereka
merupakan tujuan yang paling penting untuk terus dijaga dan dipelihara sebagai
Tradisi ini harus katong jaga deng lia karena katong bersyukur
par Tuhan pung berkat par katong dua negeri ini.37
36
Hasil wawancara dengan A. Seluholo. (Tokoh adat Pasinalo), pada tanggal 3 November 2021 di
rumah informan
37
Hasil wawancara dengan E. Latuolong. (BPD Nukuhai), pada tanggal 9 November 2021 di rumah
informan.
51
Ketiga hal ini juga menjadi suatu pola anut yang bercirikan teologi
pelaksanaan budaya ini ada sikap saling menghidupkan antara satu dan lainnya
seperti membantu dengan tulus dan sikap ini telah diturunkan dari generasi ke
dan Pasinalo.
amat penting. Melalui tradisi ini, seluruh masyarakat berkumpul bersama untuk
terhadap eksistensi tradisi sepuma makarisaa itu sendiri dan juga merupakan
38
Hasil wawancara dengan A. Latupasinalo. (Tokoh adat Pasinalo), pada tanggal 5 November
2021 di rumah informan.
52
sepuma makarisaa yang terbuka dan merangkul sekat-sekat yang sebelumnya
terjadi.
sebagai berikut:
1. Persiapan
sepuma makarisaa.
53
2. Pelaksanaan
dalam beberapa bentuk yaitu sepuma makarisaa dalam kerja kelapa kopra,
berburu, melaut, orang sakit, orang duka (orang mati), dan pembersihan
lingkungan.
Sepuma makarisa di Nukuhai dan Pasinalo ini dong bking akang dalam
pekerjaan hari-hari macam karja kalapa, karja rumah, karja gereja, kasih
barsih lahan, berburu di utang, buang jaring di lauta, orang saki, orang
mati deng kasih barsih lingkungan dalam masyarakat ini.39
pernikahan. Pada saat keluarga yang akan meminang seorang gadis dari negeri
54
menanggung harta kawin dari gadis yang di minang. Jika pernikahan itu
Sepuma makarisaa ini dong biking akang bukan saja di karja hari-hari
kaya karja kalapa, kasih barsih lingkungan, tapi dong jua bking akang
dalam acara pernikahan. Kalau mau maso minta adat, masyarakat dng
keluarga dong baku bantu par tanggung harta kaweng lalu nanti kalau
nikah di katong jemaat berarti nanti katong mamasa par tamu yang
datang ibadah makan sebelum pigi ibadah.40
40
Hasil wawancara dengan J. Latuserimala (Anggota Masyarakat dan juga Kepala Sekolah SD
Nukuhai-Pasinalo), pada tanggal 24 November 2021 di rumah informan.
55
Praktek Sepuma Makarisaa Dalam Melaut
56
Praktek Sepuma Makarisaa Dalam Pembangunan Gereja
57
Praktek Sepuma Makarisaa Pada Orang Sakit
58
Praktek Sepuma Makarisaa Dalam Panen Cengkih
Pasinalo
memiliki warna tersendiri dengan keyakinan terhadap peran atau fungsi sepuma
makarisaa itu sendiri. Misalnya dari BK, fungsi sepuma makarisaa pada
hakekatnya itu baik, karena sudah disepakati oleh leluhur kedua masyarakat sejak
dulu.
moral yang etis dalam membangun persaudaraan untuk saling menghormati antara
satu dan lainnya terkhususnya bagi orang tua (leluhur) yang sudah menanamkan
yang baik, untuk itu harus tetap menjaganya supaya tidak pudar pada waktu dan
zaman.
41
Hasil wawancara dengan B. Komoly (Anggota Jemaat GBI), pada tanggal 17 November 2021 di
rumah informan.
59
Sepuma makarisaa pung fungsi sebagai nilai moral par bangun
katong pung hubungan persaudaraan supaya laeng harmat par
laeng, laeng bantu laeng.42
internal tetapi juga masalah eksternal. Persoalan sengketa tanah secara internal
dilihat dalam kedua masyarakat ini yaitu persoalan letak SD YPPK Nukihai-
Pasinalo. Alasan terjadinya persoalan ini adalah masyarakat merasa enggan untuk
tentang siapa pemilik tanah SD tesebut. Ada yang mengatakan bahwa tanah itu
merupakan tanah milik negeri Pasinalo tetapi juga ada yang mengatakan tanah itu
milik negeri Nukuhai. Oleh karena perbeaan pendapat dari kedua belah pihak
Dengan melihat nilai hidup sebagai orang basudara maka masyarakat mencoba
60
tersebut. Pihak-pihak yang hadir yaitu Kepala Sekolah SD YPPK NUK-PAS,
ketua adat Pasinalo, Ketua adat Nukuhai, Penjabat Pasinalo, Penjabat Nukuhai,
Ketua BP Pasinalo, Ketua BPD Nukuhai dan Sekretais desa Nukuhai dan
masyarakat bertetangga tetapi juga sebagai jemaat yang hidup dalam lingkup
sebuah konflik sehingga keharmonisan, dan kesatuan kedua negeri tetap terjaga
kedepan.
Waktu masalah letak skolah SD ini katong coba par kasih selesai akang
waktu itu katong bakumpul sama-sama par dudu bicara akang lalu
putuskan akang mau bagimana. Karena dari dua negeri ni seng mau kalu
skolah ni bangun di Nukuhai bagitu lai kalu bangun di Pasinalo dong seng
ini. Tapi masalahnya dong permasalahkan akng lai barang tanah yang
61
bangun ni dong bilang itu Nukuhai pung batas pasinalu bilang itu
pasinalu punya.43
kekristenan dari GPM ke GBI yang juga turut mempengaruhi dinamika kehidupan
dalam aliran GBI adalah orang-orang yang sebelumnya berada pada lingkup GPM
Seiring berjalannya waktu aliran GBI mendirikan sebuah Gereja yang bertempat
di Nukuhai. Anggota Jemaat GBI yang berasal dari masyarakat negeri Nukuhai
Nukuhai juga berasal dari dusun Saweli dengan jumlah 1 KK dan jumlah Jiwa 4
orang. Hal ini berpengauh pada kerenggangan dalam berjemaat tetapi juga
masyarakat akan mengalami pergeseran. Oleh karena itu persoalan ini merupakan
sebuah persoalan teologi yang harus di beri perhatian oleh semua pihak baik
persaudaraan yang rukun, yang harmonis dan yang baik antar masyarakat yang
43
Hasil wawancara dengan J. Latuserimala (Kepala Sekolah SD YPPK Nuk-Pas), pada tanggal 20
Maret 2022 melalui telepon.
62
Persoalan mengenai pecahnya kekristenan yaitu GBI dari GPM menjadi
juga dalam berjemaat. Oleh karena itu, pada saat persoalan ini terjadi
menyongsong paskah. Jadi dari GBI sama-sama ikut serta untuk ronda
obor, lomba tarik tambang dan lain lain. Dan dari situ masyarakat mulai
memahami bahwa yang pindah aliran dari GPM itu masih tetap baku
Dari berbagai jawaban yang disampaikan ada beberapa point penting yang
untuk membangun hubungan antara negeri Nukuhai dan Pasinalo tetap hidup dan
eksis hingga saat ini sebagai saudara bertetangga. Menurut GL kenapa disebut
sebagai sepuma makarisaa orang basudara? Karena nilai atau kekuatan dari tradisi
44
Hasil wawancara dengan Pdt P.Patty (Mantan Ketua majelis jemaat NUK-PAS), Pada tanggal 22
Maret 2022 melalui telepon.
63
sepuma makarisaa ini berasal dari kedua negeri yang hidup berdampingan sejak
Sejalan dengan itu menurut NK, solidaritas itu memiliki kekuatan untuk
hidup, karena tanpa solidaritas kita tidak bisa berproses normal bahkan kita
makarisaa itu sendiri yang memiliki kekuatan untuk saling merasakan, saling
2. Persekutuan
Menurut NS, kedua negeri ini selalu bersekutu untuk hidup dalam kasih
Tuhan lewat kebersamaan dalam merayakan Paskah baik itu perlombaan
menyongsong paskah, dan ronda obor saat paskah perayaan natal, perayaan idul
fitri tetapi juga bersekutu dalam kerja sama di gereja dan masyarakat. Hal ini
dilaksanakan pada dua negeri ini demi dan untuk sebuah persekutuan itu tetap
hidup dan terus dipancarakan lewat kasih Tuhan terhadap dua negeri ini.
Persekutuan yang dibangun menyatukan untuk hidup selalu berbagi dan menolong
dalam dinamika kehidupan yang dihadapi bersama.
45
Hasil wawancara dengan G. Latue (Anggota masyarakat ), pada tanggal 27 November 2021 di
rumah informan.
46
Hasil wawancara dengan N. Komoly (Anggota Jemaat GBI), pada tanggal 18 November 2021, di
rumah informan.
64
Dong dua negeri ini selalu ada dalam kerja sama, baik itu kerja
sama gereja maupun masyarakat tap dong juga bangun persekutan
lewat kasih Tuhan macam perayaan paskah, perayaan natal,
perayaan hari raya idul fitri. Jadi dong dua negeri ini selalu
bersekutu untuk melayani Tuhan lewat apa yang dong biking.47
SM, Tuhan itu baik, ia menciptakan alam dan seisi dunia ini dengan
maksud dan tujuan yang tepat untuk sama-sama menjaga dan memelihara ciptaan
mengelola alam dan memberdayakan apa yang dimiliki untuk menjadi berkat bagi
banyak orang, misalnya leluhur meninggalkan jejak yang baik untuk generasinya
mengelola aset budaya yang cukup berharga seperti sepuma makarisaa yang
Katong pung orang tatua ini Tuhan kirim par sama-sama denga
katong jaga berkat yang Tuhan titip. Salah satu berkat Tuhan itu
lewat sepuma makarisaa par katong negeri Nukuhai dan
Pasinalo.48
Dalam konteks beragama dan berbudaya, para leluhur adalah bagian yang
tidak mungkin dilepaskan dari sejarah dan realitas suatu masyarakat. Para leluhur
47
Hasil wawancara dengan N. Solehuwey. (Tokoh adat Nukuhai), pada tanggal 4 November 2021
di rumah Informan.
48
Hasil wawancara dengan S. Maitale (Tokoh Pemuda), pada tanggal 22 November 2021, di
rumah peneliti.
65
bukan saja menurunkan keturunannya, tetapi juga menurunkan nilai-nilai bagi
Dalam proses pembelajaran itu, generasi masa kini mempunyai kesempatan untuk
memahami nilai-nilai yang positif melalui evaluasi dan refleksi atas nilai-nilai
yang diwarisi dan nilai-nilai baru dalam masyarakat pada “masa kini”.
Setiap budaya, tradisi atau adat memiliki nilai-nilai tersendiri dan melekat
pada budaya, tradisi atau adat tersebut. Salah satunya tradisi sepuma makarisaa di
tujuan, praktek dan fungsi dari sepuma makarisaa maka pada tahap ini saya akan
masyarakat. Nilai solidaritas juga turut mewarnai dan mencirikan pola relasi yang
selalu dilihat dalam kaitan dengan sepuma makarisaa. Nilai ini menjadi kekuatan
66
untuk merekatkan, melanggengkan, memelihara, dan memupuk pola-pola relasi
Pasinalo. Diletakkannya dasar bagi kebersatuan hidup telah dimulai sejak zaman
leluhur masyarakat Nukuhai dan Pasinalo ketika masih menjadi komunitas kecil
dan kesatuan dipandang sebagai hal utama dalam membangun hidup, terutama
dalam upaya memupuk rasa persuadaraan, cinta kasih terhadap sesama yang
ditunjukan melalui sepuma makarisaa. Nilai ini memberi peluang yang sangat
besar bagi upaya sepuma makarisaa dari seluruh anggota masyarakat Nukuhai
dan Pasinalo yang saat ini berbaur dengan masyarakat lain guna menata
49
Hasil wawancara dengan A. Pasely. (pemuda RK), pada tanggal 2 Desember 2021 di rumah
peneliti.
67
Dalam sepuma makarisaa itu ada nilai persatuan deng kesatuan.
Persatuan deng kesatuan itu biking katong samua dalam masyarakat di
dua negeri ini jadi satu biar katong seng samu asli orang dalam negeri
ini. Persatuan deng kesatuan ini biking katong supaya katong samua
bersatu, baku gabung deng yang laeng, seng boleh ada yang
membedakan.50
KESIMPULAN SEMENTARA:
dibangun sebagai dasar persaudaraan. Hal ini terjadi karena masa peperangan
sehingga mereka menempati permukiman yang aman maka dari situ terbangun
mereka di ikat dalam sepuma makarisaa. Selain itu, ada yang memahami sepuma
keluarga. Kedua negeri ini menjadi saudara yang selalu merasakan antara satu dan
50
Hasil wawancara dengan E. Pasinau. (Pemuda), pada tanggal 2 desember 2021 di rumah
peneliti.
68
lainnya, ketika salah satu dari kedua negeri ini susah maka mereka harus hadir dan
pertolongan.
Lewat tradisi sepuma makarisaa kedua negeri ini selalu taat dan setia dalam
menjalankan nilai dan norma di dalam tradisi itu sendiri walaupun dalam proses
hidup sebagai saudara meskipun ada dalam keberagaman baik itu etnis, agama,
69
BAB III
MAKARISAA
maka pada bab ini akan dibangun suatu refleksi teologi kontekstual transformatif
dengan tujuan biblis dalam injil-injil yang mengisahkan pokok pembritaan Yesus
mengenai tradisi sepuma makarisaa. Ada beberapa gagasan utama yang akan
dikembangkan dalam refleksi ini, yaitu: sepuma makarisaa sebagai simbol orang
dalam keberagaman
70
mencermati problematika kehidupan masyarakat saat ini. Teologi kontekstual
menjadikan teologi sebagai dasar dan arah aktivitas kesaksian dan pelayanan
ada sesuatu yang disebut “teologi” yang ada hanyalah teologi kontekstual:
untuk memahami iman Kristen dipandang dari segi sesuatu konteks tertentu
tentang teologi dewasa ini maka kontekstualisasi merupakan bagian dari hikayat
Menghidupkan
kesatuan tertentu dunia dan pada saat yang sama membukakan kepada dirinya
sendiri tujuan hidup yang semestinya sebagai bagian integral dunia itu.53
Eksistensi Yesus dalam tradisi sepuma makarisaa telah terpatri dan bahkan
sudah bersama sebelum sepuma makarisaa itu ada dari awal hinggsa saat ini,
51
Dokumen Keesaan gereja ( Dalam Pip-Rip GPM 2016-2025)
52
Bevans. Op. Cit., hlm 1-26
53
F.W. Dilistone,The Power of Symbol. (Yogyakarta: Kanisius, 2002). Hlm.144.
71
berangkat dari kesaksiaan Alkitab lewat keberadaan Yesus Kristus pada (Yohanes
1:1-16). Bertolak dari kesaksian Alkitab ini maka eksistensi Yesus dalam
Nya yang dikorbankan demi banyak orang. Yesus dapat disebut Ata-a (Kurban)
antara sesama manusia dan lebih dari pada itu antara manusia dengan Allah.
Darah dan tubuh-Nya pun dibagi-bagikan kepada semua orang yang mau
penebusan. Demikian semua orang yang hidup dalam persekutuan dengan Yesus,
ras, golongan dan kelas sosial yang membeda-bedakan antara sesama manusia.
Karena itu pada saat kematian Yesus ada seorang asing yang bukan pengikut
72
masyarakat Maluku. Ajaran dan pelayanan Yesus menunjukan pada nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam tradisi sepuma makarisaa itu sendiri. Sedangkan
semua manusia membuktikan suatu ikatan sepuma makarisaa yang abadi dan
kudus. Ikayan sepuma makarisaa bersama Yesus tidak dapat diputuskan oleh
kekuatan apapun, sebab Yesus sendiri yang mengikat ikatan tersebut sesuai
dengan kehendak Allah. Ikatan sepuma makarisaa tersebut tidak terbatas pada
ikatan kedua negeri atau suku, dan personalitas, tetapi dengan semua orang (laki-
salib menunjukan nilai kasih kepada semua orang tanpa memandang suku, ras,
perjanjian yang kudus antara Allah dan manusia untuk tetap menjaga perjanjian
memisahkan.
Dalam konteks ini, nilai kebaikan yang terkandung dalam tradisi sepuma
makarisaa harus dipraktekan bagi siapa saja yang tidak terikat dengan saudara
karena itu nilai dan ajaran yang sebelumnya Yesus telah tunjukan sebelumnya.
Kebaikan didalam sepuma makarisaa tidak sebatas antara negeri Nukuhai dan
73
bagi semua orang tanpa memandang suku, ras, golongan, dan sebagainya, tetapi
penderitaan. Ketika kedua negeri ini mampu membantu dan merasakan apa yang
dialami oleh negeri-negeri yang lain, maka nilai-nilai kebaikan di dalam tradisi
leluhur masyarakat Nukuhai dan Pasinalo. Tetapi makna persaudaraan itu dapat
Tanimbar, ale rasa beta rasa di Ambon dan daerah sekitarnya. Dalam kaitan
menjadi nilai penting untuk hidup bersama di Maluku yang beragam kultur, suku
dan agama.
Dengan melihat pada sejarah umat manusia diwarnai dengan berbagai bentuk
kekerasan, konflik dan peperangan yang terjadi hampir diseluruh belahan bumi
74
ini. Semua hal itu bisa terjadi karena berawal dari individu, antar-kelompok,
masyarakat. Namun hal tersebut tidak bertahan lama karena sepuma makarisaa
Kristus seperti yang tergambar dalam Filipi 2:1-11, dimana Kristus menghendaki
manusia. Paulus membicarakan kebutuhan akan kesatuan yang lebih besar dan
persekutuan yang lebih kuat dalam gereja Filipi. Paulus mengemukakan empat
hal.
3. Semua orang percaya memiliki roh yang sama, justru wajib bersama-sama
menjadi satu.
54
A.M.L. Batlajery, dkk (peny.), Spiritualitas Pro-Hidup (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017), hlm.
199.
75
4. Pengetahuan tentang belas dan kasihan Allah harus mendorong mereka
untuk menyatakannya kepada orang lain dalam kasih dan belas kasihan.55
kehidupan bersama sebagai orang basudara dan tetap menjaga keutuhan mereka.
lupa akan makna orang basudara dalam sepuma makarisaa untuk tetap menjadi
satu tanpa harus ada konflik antar agama dan antar desa. Dengan menunjukan
citra Yesus Kristus yang diajarkan oleh Paulus agar tetap menjaga kesatuan di
Nilai cinta kasih (mengasihi) diman Tuhan lebih dulu mengasihi umat-Nya dan
untuk itu sebagai manusia haruslah mengasihi sesama manusia seperti yang
55
D. Guthrie, Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu berdasarkan fakta-fakta sejarah Ilmiah
dan Alkitab (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2013), hlm. 620-621.
76
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tradisi sepuma makarisaa adalah konsep atau ide yang dibangun oleh
77
sepuma makaisaa juga adalah keja sama yang dilakukan dengan mendapat
terjaga kapan dan dimana kita berada walaupun tidak berada pada kedua
basudara tetap terasa. Karena aspek persekutuan dilihat juga dalam proses
saling merasakan dan memiliki antara satu dan lainnya, karena itulah nilai
sejati antara kedua negeri harus juga dibangun pada negeri-negeri yang
lain untuk hidup dan bersekutu lewat karya penyelamatan Allah di dalam
Yesus Kristus.
B. SARAN
78
Sehingga kajian budaya sekaligus menjadi pengawal transformasi
budaya di Maluku.
bahwa budaya Maluku bukanlah salah satu bentuk kearifan yang harus
79
DAFTAR PUSTAKA
1. SUMBER BUKU
Batlajery, A.M.L. dkk, 2017. Spiritulaitas Pro Hidup Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
80
Koenjaraningrat. 2002. Kebudayaan mentalitas dan pembangunan Jakarta:
Gramedia.
Maelissa, S.H, dkk, 1981. Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Maluku
Yogyakarta: Depdikbud.
Schreiter, Robert. R. C.PP.S. 2006. Rancang Bangun Teologi Lokal Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Sitompul, A.A. 1998. Manusia dan Budaya Jakarta: BPK Gunung Mulia.
E.B Tylor, E.B. 1999. “The Primitive Culture”, dalam Samuel, Pengantar
Antopologi Agama Salatiga: Fakultas Teologi UKSW.
Yewangoe, A.A. 2006. Agama dan Kemajemukan Jakarta: BPK Gunung Mulia.
81
2. KARYA ILMIAH AKADEMIK: SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI
Titus, Petrus. Budaya Rere Gotong Royong Sebagai Wujud Partisipasi Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Studi di DESA luhulely, kecamatan
Letty, kabupaten Maluku Barat Daya Ambon: UKIM.
3. SUMBER INTERNET
82
Fadly, Pergeseran Nilai-Nilai Gotong Royong di Masyarakat Desa Galung
Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone, Universitas Muhammadiyah Makasar. Url:
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/10679-Full_Text.pdf&ved. Diakses: 19
Oktober 2021.
4. SUMBER WAWANCARA
Hasil wawancara dengan Astri Paseli (Pemuda), pada tanggal 23 November 2021
di rumah peneliti.
Hasil wawancara dengan Pdt P.Patty (Mantan Ketua majelis jemaat NUK-PAS),
Pada tanggal 22 Maret 2022 melalui telepon.
83
Hasil wawancara dengan Bpk. Abraham Seluholo (Tokoh Adat Pasinalo),
pada tanggal 3 November 2021 di rumah informan.
Hasil wawancara dengan Bpk. Edi Latuolong (Tokoh Agama juga Ketua BPD
Desa Nukuhai), pada tanggal 9 November 2021 di rumah informan.
Hasil wawancara dengan Bpk. Uno Elly (Jama’ah Islam), pada tanggal 15
November 2021, di rumah informan.
Hasil wawancara dengan Ibu. Tina Maitale (Majelis Jemaat), pada tanggal 16
November 2021 di rumah informan.
Hasil wawancara dengan Bpk. Beni Komoly (Anggota Jemaat GBI), pada tanggal
17 November 2021 di rumah informan.
Hasil wawancara dengan Bpk Glen Latue (Tokoh Pemuda), padda tanggal 27
November 2021 di rumah informan.
Hasil wawancara dengan Bpk. Jhon Latuserimala (Tokoh masyarakat dan juga
Kepala Sekolah SD Nukuhai-Pasinalo), pada tanggal 22 November 2021 di rumah
informan.
Hasil wawancara dengan Pdt P.Patty (Mantan Ketua majelis jemaat NUK-PAS),
Pada tanggal 22 Maret 2022 melalui telepon.
84