Skripsi
Oleh :
Umi Kulsum
NIM: 1112051100003
KOSENTRASI JURNALISTIK
JAKARTA
1437 H/2016 M
ABSTRAK
Umi Kulsum
Analisis Wacana Pada Pemberitaan Investigasi Episode “Geliat PSK ABG” Di
Reportase Investigasi Trans TV
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim
Saya bersaksi demi Dia yang meniupkan roh dalam setiap jiwa, demi Dia yang
punya keabadian dan demi Dia yang bertahtakan kesucian, bahwa Engkaulah
Tuhanku yang satu. Dengan segenap ketabahan jiwa yang tak sempurna, Engkau
kuatkan pundi-pundi kelemahanku dalam mengarungi hidup ini. Rasa syukur yang
tak akan cukup, saya panjatkan selalu keharibaanMu ya Allah. Semoga puja dan
puji syukurku selalu sampai kepadaMu tanpa terhalang dosa. BersamaMu saya
bersihkan hati, bulatkan tekad, luruskan niat dan sempurnakan iman untuk sebuah
bahwa Engkaulah Rasul utusan Allah sebagai suri tauladan bagi seluruh umat
mukmin yang mendambakan keridhoan dunia dan akhirat. Semoga dengan risalah
kenabianmu saya lebih bisa menjadi seorang mukmin yang tak lekang oleh
zaman.
Terima kasih yang terdalam saya persembahkan pada semua pihak yang turut
membantu kelancaran penelitian skripsi ini, baik langsung atau tidak langsung.
Tanpa uluran bantuan dan dukungan dari kalian tersebut, sangat sulit rasanya
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. Oleh karenanya, peneliti
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Arief Subhan, MA,
ii
Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Ridho, M.Si dan Sekretaris Kosentrasi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu
3. Drs. Helmi Hidayat, MA, dosen pembimbing yang senantiasa selalu berbagi
ilmu serta memberi pencerahan, dapat meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
4. Pihak Reportase Investigasi Trans TV, Gatot Triyanto sebagai Kepala Divisi
5. Ayahanda tercinta Pujiono senantiasa selalu menjadi panutan bagi penulis atas
Ibunda terkasih Wasonah yang tak lelah merajut doa, memberi dukungan
tanpa akhir dan senyum ikhlas kepada penulis, sehingga penulis dapat
iii
6. Nenek tercinta yang lebih dahulu meninggalkan penulis, yang sedang
menunggu keberhasilan cucunya sampai akhir hayatnya, terima kasih ini akan
Maewas Miftahul Fauzi S.EI, Ali Alatas, Thaha Rizieq Ramadhan dan Cahya
Halissa Fauzi.
9. Kakak-kakak senior yang berteman baik dengan penulis, Kak Isye, Kak
Welda, Kak Ika, Kak Iim, Kak Syifa, Bang Imam, Bang Reza, Bang Ahmadi,
Bang Eko, Bang Dito, terima kasih telah menjadi kakak-kakak senior yang
hebat.
Yuliana, Devi Tri Puspita, Roisah yang sama-sama berjuang selama di bangku
perkuliahan.
12. Sahabat-sahabat semasa sekolah Saidah, Anisyah, Iis, Syahrina, Marina, Putri,
13. Sahabat seperjuangan bimbingan Ricca Junia Ilprima yang menemani dan
iv
14. Jurnalistik 2012 bukan hanya sekedar kelas menimba ilmu namun sebuah
15. KKN Mahameru yang telah memberikan warna dalam pertemanan, Roisah,
Devi, Fajri, Maimunah, Azis, Andre, Eka, Tara, Amrullah, Indri, Giyas, Irul,
Tomo dan Mugi. Serta Desa Cijeruk yang banyak memberikan pengalaman
dan pelajaran untuk penulis terutama Bapak Lurah, Ibu-ibu PKK, sahabat dan
murid murid.
General Manager Dedi Fahrudin M.IKom dan crew DNK TV yang senantiasa
pihak yang telah membantu dan memberi kelancaran kepada penulis. Semoga
Allah menambah karunia-Nya kepada kita semua. Mohon maaf atas segala
kekhilafan baik yang disengaja atau tidak. Semoga skripsi ini dapat
Umi Kulsum
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
vi
C. Jurnalisme Profetik............................................................................... 88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 93
B. Saran ..................................................................................................... 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR SKEMA
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
dimiliki oleh Trans TV. Program Reportase terdiri atas Reportase Pagi,
televisi memiliki dua unsur penting yaitu audio dan visual. Unsur visual
1
www.transtv.co.id , diakses pada 12 Januari 2015 pukul 11.16 WIB.
2
memberikan tayangan yang baik kepada penonton setianya. Maka dari itu
sebuah tayangan yang layak ditonton harus berpedoman pada Kode Etik
mendapat tiga kali teguran tertulis dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI),
tayangan tersebut KPI menilai tayangan pada episode “Geliat PSK ABG”
merupakan Pekerja Seks Komersil (PSK) bawah umur tanpa sensor. KPI
hal yang lumrah dalam kehidupan. KPI Pusat memutuskan bahwa program
3
Dari teguran yang diberikan oleh KPI tersebut jelas bahwa masih
banyak tayangan televisi yang belum sesuai dengan Kode Etik Penyiaran.
Padahal televisi sebagai salah satu alat media massa selain memberikan
tertib. 2
simbol Islam, seperti ditampilkan kata “alim” dan wanita berjilbab. Hal ini
2
Muhamad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran (Jakarta: Kencana, 2007), h.67.
4
cerita atau wacana yang bermakna. Dengan demikian, seluruh isi media
Hal itu karena sebuah wacana dapat membentuk kognisi seseorang dan
atau berita.
5
TRANS TV.
1. Batasan Masalah
2. Rumusan Masalah
adalah:
TV?
1. Tujuan Penelitian
wacana pada level teks, kognisi sosial dan konteks sosial serta
2. Manfaat Penelitian
prinsip-prinsip jurnalistik.
7
D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
dalam masyarakat. 3
Karena itu, analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada
3
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 6.
4
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, cet ke-10, h. 6.
8
2. Metode Penelitian
Data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
Wacana yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teun A. Van Dijk
5
Robert K. Yin, Studi Kasus: Desain dan Metode (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2012), cet ke-11, h.1-2.
6
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), cet ke-23, h.4.
7
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.68.
9
3. Objek Penelitian
a. Observasi
8
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012) cet ke-3, h.131.
9
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), h.92.
10
a. Wawancara
b. Dokumentasi
yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.
10
Moh. Nazin, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h.234.
11
bersangkutan.11
penelitian.
video, grafik, arsip, gambar atau foto dan lain sebagainya. Ada
juga data yang bersumber dari buku, internet berupa artikel yang
11
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012) cet ke-3, h.143.
12
Pada dimensi teks yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan
disimpulkan.
c. Pedoman Penulisan
Jakarta.
E. Tinjauan Pustaka
dengan penelitian.
F. Sistematika Penulisan
penulisan.
Investigasi.
BAB II
KAJIAN TEORI
Berita adalah laporan suatu peristiwa atau fakta, pendapat atau opini yang
aktual, menarik dan akurat serta penting bagi sebagian besar pembaca,
pendengar maupun penonton.1 Apabila suatu berita terdapat fakta namun tidak
dinilai penting, aktual dan menarik oleh sejumlah besar orang maka belum
bisa diangkat sebagai bahan berita. Atau sebaliknya, apabila redaktur tetap
menyajikan suatu berita tanpa memenuhi unsur-unsur di atas maka tidak akan
penontonnya. 2
Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang
memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas.3
News atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian
1
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), cet ke-2, h.21.
2
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, cet ke-2,
h.21.
3
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis
Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), cet ke-2, h. 64-65.
4
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis
Jurnalis Profesional, cet ke-2, h. 64-65.
5
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis
Jurnalis Profesional, cet ke-2, h. 64-65.
17
disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide
terbaru yang benar, menarik dan penting bagi sebagian besar khalayak,
melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi atau media online
internet.
“Dengan kata lain, berita bukan hanya menunjuk pada pers atau media
massa dalam arti sempit, melainkan juga pada radio, televisi, film dan internet
atau media massa dalam arti luas dan modern. Berita, pada awalnya, memang
hanya “milik” surat kabar. Tetapi, sekarang berita telah juga menjadi “darah-
daging” radio, televisi dan internet. Tak ada media tanpa berita, sebagaimana
halnya tak ada berita tanpa media. Berita telah tampil sebagai kebutuhan dasar
masyarakat modern di seluruh dunia.” 6
yaitu hard news (berita berat), soft news (berita ringan) dan investigative
didasarkan pada jenis peristiwa dan cara-cara penggalian data. Hard News
(berita berat) adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi
pemerintah. Hal ini tentu saja akan menyangkut hajat orang banyak sehingga
orang ingin mengetahuinya. Karena itu, hard news harus segera langsung
disampaikan kepada publik. Sementara itu, soft news (berita ringan) seringkali
juga disebut dengan feature, berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun
memiliki daya tarik bagi pemirsanya.8 Berbeda dengan hard news, softnews
bisa dipublikasikan kapan saja dan tidak terikat waktu. Selain memberikan
6
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis
Jurnalis Profesional (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), cet ke-2, h. 64-65.
7
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), cet ke-2, h. 40.
8
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, cet ke-2, h.
40.
18
informasi, soft news juga bertujuan untuk menghibur penonton. Feature juga
simpati. Objeknya bisa manusia, hewan, benda, tempat atau apa saja yang
hasil kerja pribadi, yang penting bagi pembaca, pemirsa dan pemerhati. Dalam
terlibat dalam sebuah kasus namun memberi tahu kepada masyarakat adanya
9
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2005), cet ke-2, h. 40
10
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) cet ke-2, h. 258.
19
dalam mencari data maupun mengejar narasumber. Karena itu, data dan fakta
yang disajikan kepada pemirsa ataupun pembaca harus akurat, lengkap dan
dapat dipertanggungjawabkan. 12
B. Prinsip-prinsip Jurnalistik
jika fakta yang disajikan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
11
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2008), cet ke-2, h.28.
12
Septiawan Santana K, Jurnalisme Investigasi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004)
cet ke-2, h.136.
13
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), cet ke-2, h.249.
20
program lain harus ditempatkan dalam konteks yang tepat dan adil
atau potongan suara dari acara lain, stasiun televisi wajib menjelaskan
berita, fakta dan opini secara objektif dan berimbang. Dalam hal ini
kontroversial atau isu yang melibatkan dua atau lebih pihak yang
14
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), cet ke-2, h.250.
21
C. Jurnalisme Profetik
melaporkan berita dan masalah secara lengkap, jelas, jujur serta aktual,
ialah menjadi jurnalis yang secara sadar dan bertanggung jawab memuat
memiliki visi ‘amar ma’ruf nahyi munkar, ciri khasnya ialah menyebarluaskan
perilaku destruktif dan menawarkan solusi Islam atas setiap masalah. Cek dan
15
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), cet ke-2, h.251.
16
Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke-1, h. 35.
17
Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke-1, h. 36.
18
Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke-1, h. 36.
22
ricek sebagai salah satu “pedoman” jurnalistik umum, namun tentu saja harus
tetap ada dan selalu fungsional serta aktual dalam kehidupan. Sebagai jurnalis
muslim tidak boleh tinggal diam jika melihat ada kemunkaran dalam dunia
Islam atau ada rekayasa yang memojokkan Islam dan umat di media massa. 21
Islami adalah jurnalisme yang meneladani empat kode etik Rasulullah SAW
bekerja dengan akhlak kebenaran, mendasarkan diri pada asas kebenaran dan
19
Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke-1, h. 36.
20
Iswandi Syahputra, Komunikasi Profetik Konsep dan Pendekatan, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2007), cet ke-1, h. 129-130.
21
Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke-1, h. 38.
22
Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,
cet ke-1, h. 38.
23
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Dompet
Dhuafa Insani Maksima Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 113.
23
dari semua kebaikan. Nabi dan rasul bersifat benar, baik dalam tutur kata
maupun perbuatan, yakni sesuai dengan ajaran Allah SWT. Sudah seharusnya
seorang jurnalis mukmin akan senantiasa berkata benar, menulis dan meliput
kebenaran, tidak berbohong tidak memungkiri janji dan lidahnya tidak suka
mengumpat atau memfitnah orang lain walaupun terhadap orang fasik yang
mendekatkan diri pada Islam karena tutur kata dan diksinya yang lemah
lembut dan penuh hikmah. 24 Amanah; inilah kode etik mulia yang pasti harus
Muhammad, dalam Surah Asy-Syu‟araa‟ (26) terdapat lima ayat (107, 125,
143, 162 dan 178). yang menyebutkan bahwa “Sesungguhnya aku adalah
maksudnya, yang bekerja dengan penuh amanah. Para nabi dan rasul
24
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, cet ke-1, h. 113-114.
25
QS. Asy-Syu‟araa (26) ayat 107, 125, 143, 162 dan 178.
26
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Dompet
Dhuafa Insani Maksima Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 114-115.
24
dan penuh tanggung jawab. Dia tidak akan khianat, culas dan curang. Dia
yang terkait erat dengan fungsi para nabi dan rasul untuk menyampaikan
menegaskan tugas yang diberikan Allah yang terdapat pada Surah Al-A‟raaf
dan aku hanyalah pemberi nasihat yang tepercaya bagi kalian.”27 Lalu Allah
berfirman kembali dalam Surah An-Nahl ayat 82 bahwa “Jika mereka tetap
berpaling (tidak juga mau masuk Islam) maka sesungguhnya kewajiban yang
adalah tanggung jawab besar yang menjadi tonggak dan tiang utama tegaknya
maka dia akan mendapat pahala seperti orang yang mengerjakannya, Allah
tidak akan mengurangi sedikit pun pahala darinya. Dan barang siapa yang
menyeru kepada kesesatan maka dia akan berdosa sebagaimana dosa orang
yang melakukannya, Allah tidak aka mengurangi sedikit pun dosa itu darinya”
(HR Muslim). Fathanah; inilah kode etik penting yang harus dimiliki
27
QS Al-A‟raaf (7) ayat 68.
28
QS An-Nahl (16) ayat 82.
25
kepada khalayak di segala usia dan tingkat kemampuan mereka. Seorang yang
Jurnalisme Islami juga bersifat universal, tidak tergantung agama apa yang
dianut. Artinya termaktub dalam ajaran para nabi, ulama, pendeta, orang-
orang suci, filosof dan para guru kebajikan dari agama dan ideologi apapun.31
banyak orang, tidak seperti istilah Dakwah Bil Lisan” dan “Dakwah Bil Hal”.
Penggunaan nama “Qalam” merujuk kepada firman Allah SWT, maka DBQ
massa. 32
Pada era informasi sekarang ini yang ditandai dengan maraknya media
massa sebagai sarana komunikasi massa dan alat pembentuk opini publik, para
mubalig, aktivis dakwah dan umat Islam pada umumnya harus mampu
memanfaatkan media massa untuk DBQ, baik melalui rubrik kolom opini
yang terdapat pada surat kabar, mingguan, majalah atau bulletin masjid. Tentu
29
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Dompet
Dhuafa Insani Maksima Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 116.
30
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, cet ke-1, h. 116-117.
31
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, cet ke-1, h. 117.
32
Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke-1, h. 21.
26
saja, DBQ dapat berjalan seiring dengan pelaksanaan dakwah format lama:
dakwah bil lisan (ceramah, tablig, khotbah) dan dakwah bil hal
objeknya yang masif dan cakupannya yang luas. Pesan DBQ dapat diterima
oleh jutaan orang pembaca dalam waktu yang bersamaan. DBQ juga
hendak merusak akidah, pemikiran dan perilaku Islami umat Islam melalui
media massa. Media massa memang alat efektif untuk membentuk opini
D. Analisis Wacana
wacana sangat beragam. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan lingkup dan
33
Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke-1, h. 22.
34
Asep Syamsul M. Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), cet ke-1, h. 21-23.
35
Aris Badara, Analisis Wacana (Teori, Metode dan Penerapannya pada Wacana
Media), (Jakarta: Kencana), cet ke-1 h. 16.
27
studi atau pokok telaah, risalat tulis; disertasi formal; kuliah; ceramah;
khotbah”.36
yang teratur dan semestinya” dan “komunikasi buah pikiran, baik lisan
Dalam pengertian yang lebih sederhana, wacana berarti cara objek atau
pemahaman tertentu yang tersebar luas. Dari berbagai pendapat di atas, dapat
dalam bentuk lisan maupun tulisan yang teratur dan sistematis dalam kesatuan
bahasa yang besar dengan tema-tema dan topik-topik yang disajikan kepada
khalayak.
36
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotika dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h.1-2.
37
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotika dan Analisis Framing, cet ke-5, h.10.
28
dipengaruhi oleh berbagai komponen yang terdapat dalam institusi media itu
sendiri. 40
Fokus penelitian ini adalah wacana model Teun A. Van Dijk. Dari
sekian banyak model analisis wacana, model Van Dijk adalah model yang
38
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 4-6.
39
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, cet ke-10, h. 6.
40
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotika dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h.3.
29
Model yang dipakai Van Dijk ini kerap disebut sebagai “kognisi sosial”,
pendekatan yang diperkenalkan oleh Van Dijk. Menurut Van Dijk, penelitian
atas wacana tidak cukup hanya didasarkan atas analisis teks saja, karena teks
hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati, tetapi juga
melihat bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada
dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang
elemen itu merupakan satu kesatuan, saling berhubungan dan saling mendukung
satu sama lainnya.43 Struktur atau elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk
Tabel 1
41
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 221.
42
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotika dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h.73.
43
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 226.
44
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotika dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h.74.
30
Tabel 2
Model dari analisis Van Dijk dapat digambarkan sebagai
berikut: 45
Teks
Kognisi Sosial
Konteks
45
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 225.
31
a. Teks
Tabel 3
Struktur Makro
Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari
topik/tema yang diangkat oleh suatu teks.
Superstruktur
Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup
dan kesimpulan.
Struktur Mikro
Makna lokal dari suatu teks yang diamati dari pilihan kata,
kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.
46
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, cet ke-10, h. 227.
32
Berikut akan diuraikan satu per satu elemen wacana Van Dijk, di
gambaran umum dari suatu teks. Topik berita baru bisa disimpulkan
Gagasan penting Van Dijk, wacana umumnya dibentuk dalam tata aturan
koheren. Van Dijk menyebut hal ini sebagai koherensi global (global
kesatuan arti. 49
47
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 229.
48
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, cet ke-10, h. 229.
49
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 231-234.
33
dalam teks dapat dilihat dari beberapa hal seperti latar, detil, maksud dan
kalimat. Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang
51
membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frase. Sintaksis
50
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, cet ke-10, h. 235
51
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotika dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h.82.
52
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 242.
53
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotika dan Analisis Framing (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet ke-5, h.82.
34
grafik, gambar atau table untuk mendukung arti penting suatu pesan.
atau difokuskan.55
b. Kognisi Sosial
tersebut. Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya
pada struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau
54
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 255.
55
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, cet ke-10, h. 258.
56
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 259-260.
35
sosial dan peristiwa. Ada beberapa macam skema atau model yang dapat
ditulis.
banyak dipakai. Setiap peristiwa selalu kita tafsirkan dan maknai dalam
skema tertentu. Biasanya, skema inilah yang paling banyak dipakai oleh
wartawan. 58
c. Konteks Sosial
57
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, cet ke-10, h. 259-262.
58
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 262.
36
59
diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Titik penting dari
ada dua poin yang penting: kekuasaan dan akses. Pertama, praktik
pengetahuan. Selain berupa kontrol yang bersifat langsung dan fisik, tetapi
59
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, cet ke-10, h. 271.
60
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT LKiS
Printing Cemerlang, 2012), cet ke-10, h. 272.
37
lebih besar untuk akses pada media, dan kesempatan lebih besar untuk
ketentuan kode etik dalam Undang-undang No. 32 tahun 2002 yang masih
61
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, cet ke-10, h. 272-273.
62
Komisi Penyiaran Indonesia. Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran.
2012, h. 1.
38
norma-norma lain yang berlaku dan diterima oleh masyarakat umum dan
lembaga penyiaran.
kekerasan eksplisit dan vulgar, hanya dapat disiarkan pada jam tayang di
yang menayangkan.64
63
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), cet ke-
1 h. 248.
64
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), cet ke-
1 h. 249.
39
BAB III
GAMBARAN UMUM
dengan pelaksanaan Olahraga Asia IV (Asian Games IV) di Jakarta. Saat itu
kehadiran televisi swasta pada tahun 1989. Diawali stasiun televisi swasta
RCTI, kemudian diikuti SCTV, TPI, ANTV, Trans TV, TV 7, Global TV dan
Lativi. 1
Asian Games IV. Ini artinya sejak awal TVRI sudah memerhatikan
pola acara pemberitaan lebih pada acara yang sifatnya seremonial. Saat
itu, berita semacam ini mengalir begitu saja, artinya masyarakat pasrah
dan menerima apa saja yang disajikan oleh TVRI karena TVRI saat itu
sangat monopolistis. 2
11
Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2006), cet ke-1, h.15.
2
Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, cet ke-1, h.27.
40
“Tidak ada siaran televisi selain TVRI saat itu, maka begitu kran
deregulasi di bidang pertelevisian dibuka lebar-lebar dan muncul
beberapa stasiun TV swasta barulah masyarakat mendapatkan
beberapa alternatif tayangan, terutama acara berita. Terasa sekali
setelah kurang lebih 32 tahun masyarakat Indonesia dijejali dengan
informasi „pesanan‟ yang disiarkan lewat pemberitaan TVRI, tiba-tiba
disuguhi beragam berita yang tidak melulu mengenai seremonial.
Bertahannya pemerintahan orde baru yang berkuasa hampir 32 tahun
itu adalah contoh dari peran politik monopoli penyiaran di Indonesia
yang begitu kuat yakni keleluasaan untuk menyajikan berita-berita
pembangunan yang hanya bersumber dari pejabat negara.”3
5
Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, (Yogyakarta: PT LKiS Pelangi
Aksara, 2004), cet ke-1, h.13.
6
Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, (Yogyakarta: PT LKiS Pelangi
Aksara, 2004), cet ke-1, h.98.
42
“Problem yang muncul pada media televisi pada saat akhir era
orde baru lebih menunjukkan pada dinamika media yang telah menjadi
instrument industri kapitalis yang berdamapak pada moda isi program
media yang bersangkutan, yakni apa dan bagaimana acara-acara yang
harus diproduksi dan di tayangkan lebih di tentukan berdasarkan
korelasinya dengan pihak sponsor dan selera khalayak. Akibatnya di
lain pihak, para pengelolah televisi dihadapkan pada permasalahan
pada pengelolah televisi dihadapkan pada permasalahan SDM yang
berkualitas dan teknologi pendukung, ketika harus memenuhi tuntutan-
tuntutan produksi manakala televisi memasuki entitas komersial.” 9
Memasuki era paska keruntuhan rezim orde baru pada revolusi
7
Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, (Yogyakarta: PT LKiS Pelangi
Aksara, 2004), cet ke-1, h.14.
8
Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, cet ke-1, h.13-14.
9
Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, cet ke-1, h.13.
43
Cendana dan para kroni tidak lagi memegang kontrol atas bisnis
penyiaran karena situasi politik yang berubah paska orde baru sudah
televisi. 10
mencapai lebih dari 400 juta rupiah, karena harga artis melambung
tinggi. Sedang honor artis bisa mencapai separuh dari biaya produksi.
10
Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, (Yogyakarta: PT LKiS Pelangi
Aksara, 2004), cet ke-1, h.15.
44
logika cerita asing ala opera sabun atau film India. Bila sampai titik
dan sajian yang „sama dan sebangun‟, misalnya ketika RCTI sukses
dengan program acara Cek & Ricek, maka diikuti pula oleh Indosiar
11
Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, (Yogyakarta: PT LKiS Pelangi
Aksara, 2004), cet ke-1, h.298.
45
12
Agus Sudibyo, Ekonomi Politik Media Penyiaran, (Yogyakarta: PT LKiS Pelangi
Aksara, 2004), cet ke-1, h.298-299.
46
dan mendidik dengan tayangan yang baik dan layak ditonton oleh
yang isinya justru tidak sesuai dengan fungsi media. Ditambah lagi
tetapi realitasnya tetap saja rating dan share menjadi sesuatu yang
Pada salah satu episode “Geliat PSK ABG” sebagai salah satu
yang baik.
televisi swasta di bawah naungan Trans Corp dan dimiliki oleh CT Corp
siaran pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus dari uji kelayakan yang
tampilan, gaya, serta program yang inovatif, berbeda dan kreatif sehingga
secara teknis selama beberapa jam per hari di wilayah Jakarta, Bogor,
13
www.transtv.co.id, diakses pada 12 Januari 2015 pukul 11.16 WIB
48
sekitarnya.14
Kemudian, pada akhir pekan para pecandu bola dapat menikmati siaran
siaran Trans TV. Dalam tahapan ini Trans TV mulai menayangkan film-
film asing serta program non drama berupa kuis berjudul Tebak Harga.
14
Data Human Resource Development (HRD) Trans TV tahun 2014
49
Kuis ini merupakan adaptasi program kuis The Price is Right yang
2002 saat Trans TV mulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada hari
Senin hingga Jumat dan 22 jam sehari pada hari Sabtu dan Minggu.
program acara Trans TV, di antaranya ialah Euro, Digoda, KD, Sinema
Gemilang, Diva Dangdut, Dunia Lain. Sampai saat ini Trans TV tetap
wawancara dengan salah satu staf HRD, Anton Rikif mengatakan bahwa
sebesar itu berasal dari CT Corp sejumlah Rp 300 milyar dan Rp 300
hingga tahap paska produksi dan siaran on air. Tetapi karena sistem
15
Data Human Resource Development (HRD) Trans TV tahun 2014
16
Wawancara dengan staf HRD Trans TV, Anton Rikif, pada 7 Maret 2016.
50
pemirsa Trans TV akan menikmati tayangan audio visual yang lebih jernih
pemancarnya saja. Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga
menjadikan proses kerja dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran
kaset (video tape) nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir
dari satu server ke server komputer lainnya melalui jaringan kabel optik
Logo Trans TV
17
Data Human Resource Development (HRD) Trans TV tahun 2014
51
makna dan filosofi. Warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir
handal dan memiliki harapan tinggi. Dan yang terakhir adalah rangkaian
semi bangsa Indonesia yang selalu dipuja dan dihargai sepanjang masa. 18
dalamnya menyatu dengan serasi dan membentuk simbol yang utuh, kuat
dipahami makna dari logo baru Transmedia ini menjadi tanda yang
mendatang.
nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta
18
Data Human Resource Development (HRD) Trans TV tahun 2014
52
nilai demokrasi.
TV dari berbagai media dan institusi. Berdasarkan data HRD pada 2014,
2013, Citra Pariwara Award pada 2013 sebagai TV Station of The Year,
Panasonic Gobel Awards pada 2010, Panasonic Awards pada 2009, Citra
Pariwara pada 2008, Asian Television Award pada 2004 kategori best
reality program dan nominasi best music program, The Asia Pacific
Dewan Komisaris
Komisaris : Ishadi SK
Dewan Direksi
Irwan
5. Program-program Trans TV
and variety, travel and lifestyle, news and light info, religious, reality and
Trans TV yang meraih rating cukup tinggi di antaranya Berita Islami Masa
19
Data Human Resource Development (HRD) Trans TV tahun 2014
54
Misalnya saja program Berita Islami Masa Kini yang ditayangkan Senin-
selalu meraih rating tinggi. Karena itu, tim membuat program serupa agar
Berita Islami Siang. Program lain yang tak kalah menarik minat penonton
masyarakat. 20
yang dulu dinamakan “Berita Trans” pada 2001. Pada 2006, format dan nama
program berita yang terdapat di Trans TV. Seiring berjalannya waktu, pada
akhir 2005 Reportase Investigasi tayang satu minggu sekali dengan nama
Mendapat performa yang baik, pada 2006 Mini Magazine diganti dengan
Redaktur Utama.
mulai disukai masyarakat dengan rating yang selalu meningkat, karena saat itu
hanya 7-10 menit dalam satu kali seminggu, peliputannya pun masih
20
www.transtv.co.id, diakses pada 12 Januari 2015 pukul 12.00 WIB
21
Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi, Didik Wiratno, Jakarta, 11 Maret
2016.
56
sebenarnya kepada masyarakat yang tidak tahu bahwa di sekitar kita masih
kasus penyimpangan dari pelaku langsung. Topik yang dipilih selalu menjadi
sudut kamera, hingga proses editing untuk memperkuat konten dari program
22
Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi, Didik Wiratno, Jakarta, 11 Maret
2016.
23
www.transtv.co.id, diakses pada 12 Januari 2015 pukul 11.16 WIB
57
Wiratno
Reporter : Disamarkan
Campers : Disamarkan25
24
Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi, Didik Wiratno, Jakarta, 11 Maret
2016.
25
Credit Title Reportase Investigasi
58
BAB IV
merupakan PSK bawah umur. Episode ini terdiri atas tiga segmen. Segmen
dengan salah satu PSK yang terlibat praktik prostitusi. Segmen kedua
duka mengapa Mawar memilih untuk bekerja sebagai PSK. Mawar adalah
mewah.
Utama.
1. Analisis Teks
a. Tematik
Tabel 4
Narasi Gambar
yang menjaga dan mendidik siswa-siswanya namun hal ini tidak berlaku
prostitusi dan menganggapnya sebagai suatu hal yang lumrah. Ini terlihat
pada teks: “Kadang crita…dia itu dibawa inilah, dibawa om itulah, saya
sini, ntar tinggal pilih.” Pernyataan ibu pedagang es tersebut pada gambar
agama memiliki sebutan kata “alim” namun kata tersebut lebih populer
bahwa adanya hal yang melemahkan peran agama dalam kontrol sosial.
62
Peran agama sebetulnya untuk memberikan batasan yang baik dan buruk
untuk tidak bisa berdiam diri terhadap hal tersebut. Dalam tayangan ini
peran agama Islamlah yang dilemahkan dalam kontrol sosial karena pada
awalnya tidak tahu apa pekerjaan yang akan dijalaninya namun pada
akhirnya ia harus terikat dengan mucikari dan tidak bisa keluar dari
uang 50 juta rupiah kepada mucikari. Setiap orang memiliki hak untuk
bebas dan tidak terikat oleh apapun namun yang dirasakan Cemplon
mucikari di lokalisasi tersebut. Ini terlihat pada teks: “Kerja kayak gini
baru sekali, dulu gag pernah. Temen bilang kerja di kafe, trus ikut kan.
Gak tau di sini dijual apa gimana…gak ngerti. Kan bilang ama mami,
pekerjaan ini. Selain itu, Mawar cemburu dengan teman sebayanya yang
praktik prostitusi.
b. Skematik
ini, lalu ditampilkan pula Cemplon sebagai salah satu PSK ABG
saat ini diikuti guru juga sebagai penyokong di dalamnya serta nilai-
65
nilai agama dan moral yang sudah rusak. Selanjutnya tayangan ini
prostitusi.
c. Semantik
Tabel 5
Narasi Gambar
tinggal pilih
Dilihat dari latar pada tayangan Geliat PSK ABG, wartawan ingin
oknum-oknum yang ingin hidup enak dengan cara yang mudah dan
tidak bisa berdiam diri terhadap hal tersebut. Dalam tayangan ini peran
dengan Mawar (nama disamarkan) sebagai salah satu PSK ABG yang
secara detil alasan Mawar menjadi PSK, tarif yang ia pasang untuk
hanya Mawar sebagai salah satu PSK ABG inilah yang ditampilkan
secara berlebihan dengan durasi kurang lebih enam menit. Karena itu,
pada jam prime time. Selain itu, episode ini juga telah melanggar
kantor, jabatan gitu ada yang dari luar kota ada, kadang tamunya
d. Sintaksis
koherensi dan kata ganti. Bentuk kalimat yang terdapat pada teks
Kata ganti yang paling banyak digunakan pada teks Geliat PSK
ABG adalah kami dan mereka. Kata ganti “kami” digunakan untuk
e. Stilistik
yang setara dengan PSK yaitu jablay, pelacur, sundal, balon, lonte,
wanita penghibur dan wanita tunasusila. Pada teks Geliat PSK ABG
matang. Begitu juga dengan pilihan kata yang setara untuk mucikari
73
“Geliat” menjadi judul pada episode kali ini, “Geliat” merupakan suatu
f. Retoris
Tabel 6
Narasi Gambar
sebuah pekerjaan yang biasa saja dan lumrah. Seperti yang terdapat
Tabel 7
imbuhan me-.
Koherensi Pada teks di episode ini terdapat
beberapa konjungsi di antaranya namun,
karena dan sebab. Dari konjungsi
tersebut dijelaskan fakta-fakta mengenai
alasan remaja yang terjerumus praktik
prostitusi serta terdapat makna bahwa
peran orangtua dan himpitan ekonomi
yang ditekankan di sini karena hal itulah
remaja-remaja anak sekolah terpaksa
menjadi PSK.
dan salah satu wartawan senior di Trans TV, untuk meneliti kognisi
jurnalis sejak 2001 ini mengangkat kasus ini ketika ia sangat prihatin
hanya demi sebuah handphone dan gaya hidup. Selain itu, hal yang
tiga, ada yang menjadi reporter, campers dan tim yang menyamar
Theo bermula dari fakta bahwa ia mempunyai anak remaja juga. Hal
ya ngerilah bahwa apa ya demi sebuah handphone baru dia mau gitu
dan gak mahal di sebuah kota kecil, di Jawa Barat demi seperti hal itu
pelacur pada saat ini. “Kalo itu sih memang itu kan hanya penamaan
ya, semua orang berhak menamakan itu, buat gua sih gak masalah itu,
1
Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi, Theodorus Lintas Melawai, pada 25
April 2016 pukul 16.00 WIB.
2
Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi, Theodorus Lintas Melawai, pada 25
April 2016 pukul 16.00 WIB.
82
“Kalo gue sih sebenernya buat gue kalo gitu gituan yaudah
ada lah dan gue gak bersikap menolak, prostitusi kan udah ada
sejak jaman dulu, yaudah kalo sekarang gimana gue memprotect
keluarga gue supaya gak begitu, kalo buat urusan orang lain
yaudahlah, itu urusan keluarga masing-masing, kalo buat gua
sendiri gua akan memprotect keluarga gue, sebenernya lebih ke
pribadi dari pada luar dan yaudah sesuai pesan moral aja setelah
nonton terserah penonton mau gimana, kalo gue kan gak suka
mengarahkan orang untuk begini begini, balik lagi ke penonton.”3
Dari apa yang telah dikatakan Theo terlihat bahwa ia tidak
ini menurutnya sudah ada sejak zaman dahulu. Hanya saja, Theo ingin
3
Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi, Thodorus Lintas Melawai, pada 25
April 2016 pukul 16.00 WIB.
83
tayangan ini.
dijelaskan di atas, dalam tabel empat skema atau model kognisi sosial
4
Wawancara dengan Produser Reportase Investigasi, Theodorus Lintas Melawai, pada 25
April 2016 pukul 16.00 WIB.
84
Skema 1
Menurut Van Dijk dalam analisis mengenai masyarakat ini ada dua
poin yang penting: kekuasaan dan akses. Pada tayangan Geliat PSK
ABG tim dan wartawan lebih banyak berinteraksi dengan orang yang
penjaga toko di sekitar sekolah dan salah satu PSK ABG. Tayangan
orangtua dan lingkungan membuat para remaja saat ini nekat menjadi
yang selalu ditunggu setiap minggu oleh penonton setianya ini ternyata
tayangan yang terlalu vulgar dan anggapan seks merupakan hal yang
ini, jumlah remaja yang menjadi PSK semakin banyak dan sangat
pada usia 13-24 tahun dan yang paling banyak ialah usia 17-21 tahun.
5
Kartini Kartono, Patologi Sosial Jilid I, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), cet
ke-2 h. 225.
87
penjualan diri dan kehormatan, tentu hal ini dianggap sebagai sampah
masyarakat.
kalangan remaja saat ini bukan lagi didasari atas kepentingan ekonomi
6
www.m.liputan6.com/news/read/2216343/mensos-prostitusi-online-cenderung-jadi-
lifestyle-remaja, diakses pada 23 Mei 2016 pukul 12.46 WIB.
7
www.merdeka.com/peristiwa/ini-kasus-kasus-prostitusi-abg-paling-parah-di-indonesia,
diakses pada 23 Mei 2016 pukul 12.53 WIB.
88
C. Jurnalisme Profetik
episode Geliat PSK ABG sudah bisa dikatakan telah memenuhi unsur
Hal ini dibuktikan dengan analisis wacana Teun A. Van Dijk, baik dari
lapangan tim melakukan survey dan riset terlebih dahulu serta dibantu
shiddiq adalah intisari dari semua kebaikan. Nabi dan Rasul bersifat
benar, baik dalam tutur kata maupun perbuatan, yakni sesuai dengan
seseorang tertarik untuk mendekatkan diri pada Islam karena tutur kata
perilaku seks hal yang lumrah, remaja anak sekolah sudah bekerja
8
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Dompet
Dhuafa Insani Maksima Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 113-114.
90
tidak layak terlihat dari teguran tertulis yang diberikan oleh KPI untuk
Parni Hadi berpendapat, tabligh ialah kode etik yang terkait erat
dengan fungsi para nabi dan rasul untuk menyampaikan risalah dan
tugas yang diberikan Allah yang terdapat pada Surah Al-A‟raaf ayat
kalian dan aku hanyalah pemberi nasihat yang tepercaya bagi kalian.”9
“Jika mereka tetap berpaling (tidak juga mau masuk Islam) maka
darinya. Dan barang siapa yang menyeru kepada kesesatan maka dia
9
QS Al-A‟raaf (7) ayat 68.
10
QS An-Nahl (16) ayat 82.
11
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Dompet
Dhuafa Insani Maksima Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 116.
91
hiburan dan kontrol sosial yang harus diterapkan oleh media massa
penontonnya.
Menurut Parni Hadi amanah ialah kode etik mulia yang pasti harus
lima ayat (107, 125, 143, 162 dan 178). yang menyebutka bahwa
penuh amanah. Para nabi dan rasul senantiasa bersifat amanah dalam
Allah SWT. 13
12
QS. Asy-Syu‟araa (26) ayat 107, 125, 143, 162 dan 178.
13
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Dompet
Dhuafa Insani Maksima Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 114-115.
92
14
Parni Hadi, Jurnalisme Profetik Pergulatan, Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Dompet
Dhuafa Insani Maksima Promosindo, 2014), cet ke-1, h. 116.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sasaran akhir dari sebuah penelitian tentu saja untuk menjawab pertanyaan
1. Dilihat dari segi teks, wacana pemberitaan investigasi Geliat PSK ABG
makna dan pemilihan kata atau kalimat yang ditonjolkan, wacana tersebut
sebagai pelanggan dari PSK ABG. Fungsi pranata sosial ialah sebagai
tersebut tidak sesuai dengan wacana pada tayangan episode Geliat PSK
ABG ini.
2. Dilihat dari segi teks, pada tema merosotnya nilai-nilai agama dan moral
terlihat adanya hal yang melemahkan peran agama dalam kontrol sosial.
Peran agama ialah untuk memberikan batasan yang baik dan buruk serta
untuk tidak bisa berdiam diri terhadap hal tersebut. Dalam tayangan ini
94
peran agama Islamlah yang dilemahkan dalam kontrol sosial karena pada
melibatkan anak remaja ini sebagai masalah sosial yang harus ditangani
adanya kasus prostitusi ini, hanya saja dengan diangkatnya kasus ini ia
prostitusi.
4. Konteks sosial dalam prostitusi remaja anak sekolah ini ialah kasus yang
masa depan remaja anak sekolah tetapi juga dapat merusak nilai agama
dan moral. Apalagi saat ini prostitusi yang melibatkan kalangan remaja
gaya hidup. Kasus ini tentu harus segera ditangani agar tidak semakin
harus diiringi juga dengan tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya seks
orangtua terhadap lingkungan dan pergaulan remaja saat ini agar terhindar
5. Dalam konteks sosial, episode Geliat PSK ABG yang ditayangkan pada 8
dilihat dari beberapa analisis yang menjelaskan bahwa dari empat kode
B. Saran
prostitusi ini dan menindak tegas siapa pun yang terlibat di dalam
praktik prostitusi.
televisi yang tidak sesuai dengan aturan penyiaran P3SPS dan prinsip-
prinsip jurnalistik.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quranul Karim
Badara, Aris. Analisis Wacana (Teori, Metode dan Penerapannya pada Wacana
Media). Jakarta: Kencana.
Rico Lado, Christo. Analisis Wacana Kritis Program Mata Najwa “Balada Perda”
di Metro TV. Jurnal E-Komunikasi Universitas Kristen Petra
Surabaya, Surabaya. 2014.
Syamsul M. Romli SIP, Asep. Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil
Qalam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2003.
Yin, Robert K.. Studi Kasus: Desain dan Metode . Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada. 2012.
Wawancara dengan staf HRD Trans TV. Anton Rikif. Jakarta, 7 Maret 2016.
www.transtv.co.id
Lampiran
FOTO-FOTO SAAT PENULIS MEWAWANCARAI PRODUSER
REPORTASE INVESTIGASI
SEGMEN 1
Iqbal (Presenter) : Bagaikan bunga yang sedang mekar harum semerbak membuat
orang ingin memetiknya, seperti itulah kehidupan remaja jika diibaratkan karena
diusia nya yang belum matang inilah remaja terlihat menarik dengan kelincahan
dan juga segala aksinya. Namun sayangnya sebagian dari remaja ini terjerembab
dalam dunia hitam di usianya yang masih belia namun demi mendapatkan pundi
pundi rupiah mereka rela menjajakan tubuhnya tanpa mengetahui resiko yang
akan mereka dapat, anda menyimak Reportase Investigasi bersama saya Iqbal
Kurniadi.
VO : masa remaja adalah masa yang paling indah mungkin pepatah ini hanya
tinggal pepatah bagi remaja remaja belia yang rela menjual tubuhnya demi
lembaran rupiah, di sebuah kota kami menemukan fakta menyedihkan remaja
murid sekolah menengah di sini banyak yang kerja sambilan sebagai PSK. Kami
menuju ke salah satu sekolah menengah yang terkenal dengan reputasi sebagai
gudangnya PSK Belia. Rupanya keberadaan PSK belia yang terkenal dengan
sebutan kimcil ini sudah menjadi rahasia umum.
Chit Chat dengan Ibu Pedagang
A : Kira-kira yang mana ya bu, yang bisa buat kenalan-kenalan gitu?
B : Banyak sih gak bisa diituin ya…
A : Biasanya kelas berapa sih bu?
B : Kelas 3, kalo kelas 3 kan udah pengalaman
A : Pengalaman gimana nih, bu?
B : Pengalaman ya… kelas 1 juga mending, tapi kebanyakan masih pada diam.
A : Masih alim ya bu ya?
B : Iya, kebanyakan kelas 2 dan kelas 3
VO : Sepertinya ibu penjual minuman tahu kalau kami ingin mencari kimcil
B : Tunggu aja di sini, ntar tinggal pilih
A : Gitu ya bu?
B : Iya banyak
A : Tapi cepet ya bu dapetinnya
B : Oh cepet… kalo orang (nama sekolah) cepet…mudah
VO : Tak sengaja kami juga bertemu dengan seorang guru salah satu sekolah
menengah di kota ini. Mengejutkan ternyata sang guru ini sering menerima curhat
para PSK belia tentang pengalaman mereka di luar sekolah bersama tamu-
tamunya.
Chit Chat dengan Guru
B : Kadang crita…dia itu dibawa inilah, dibawa om itulah, saya pulangnya
pagi…kadang dibawa pejabat juga..
Mirisnya sang guru menyebut fenomena ini sebagai tren di kalangan remaja
B : Sekarang lagi tren emang, kerja sampingan yang kayak gitu…minimal jadi
PL..
A : PL itu apa, pak?
B : Pemandu Lagu yang di karaoke-karaoke itu loh, yang bisa dipake juga
A : Oh itu ada juga?
B : Iya…ini sekarang lagi tren gitu pak hahaha
Sang guru juga mengetahui bahwa para PSK Belia tersebut memiliki jaringan
tersembunyi
B : Itu diusut lagi pak, lingkungan lagi…jadi siswa sini ada hubungan dengan
lokalisasi.
Ada mami di sana, trus cantelin nanti bentuknya jaringan
VO : Penasaran tim Reportase Investigasi, lantas mencari PSK belia yang katanya
mudah didapatkan itu, kami akhirnya mendapatkan nomor kontak mucikari PSK
belia dari seorang penjaga toko di dekat sekolah
Chit Chat Penjaga Toko
B : Aku ada nomer temenku, dia jual kim…wanita
A : Siapa?
B : Temenku ya sms aja, bilang cari anak sekolah gitu aja…
VO : dari beberapa masyarakat yang kami temui merekapun juga tak segan
memberikan nomor kontak mucikari PSK belia, ini membuktikan betapa
mudahnya mendapatkan mucikari PSK belia yang akan membawa pelanggan
bertemu langsung dengan sang PSK, untuk membuktikannya kami mencoba
menelepon seorang siswa SMK yang sudah di kenal bekerja sambilan sebagai
PSK sebut saja namanya Epi.
Chit Chat PSK ABG
A : Aku sih pengen ajak kamu jalan, bisa gag hari ini?
B : mmm… kayaknya gag bisa deh
A : Iya…kalo besok aja gimana?
B : Besok ya? Oke kalo gitu...besok aku jemput di mana? Kita jalan-jalan
aja…have fun
VO : Tanpa rasa khawatir Epi menyetujui untuk diajak menemani pria yang
belum dikenal dan dilihatnya resiko trafficking sangat besar karena bisa saja yang
mengajak siswa tadi adalah orang yang berniat jahat , pada akhirnya kami tidak
jadi menemui siswa tadi karena kami sudah mendapatkan PSK lain dari mucikari
yang kami hubungi. Biasanya PSK belia senang diajak jalan jalan mereka tak ragu
mengajak makan atau meminta suatu barang, biasanya kegiatan ini dilakukan
sebelum mereka melakukan tugasnya di kamar hotel, salah satu PSK ABG yang
kami ajak jalan jalan sebut saja namanya Mawar, Mawar seharusnya sudah duduk
dibangku SMU namun karena ia pernah tinggal kelas sekarang ia duduk di kelas 2
SMP.
Chit Chat dengan PSK ABG (Mawar)
A : Mulai pacaran kamu umur berapa?
B : Dari SD
A : Hah…dari SD? Kalah dong aku…
B : Anak (nama derah) gitu… dari SD udah kenal pacaran
Pantas saja Mawar tampak lebih dewasa dari usianya yang baru 15 tahun
A : Kamu seneng gag kerja kayak gini?
B : Ya ada seneng ada susahnya.
Susahnya kalo gag ada job, senengnya kalo dapet duit
A : Biasanya kamu pasang harga berapa?
B : 600-700…kemarin ada yang nawar 2 juta…
A : Kalo di sini banyak ya?
B : Banyak banget
VO : bahkan Mawarpun bersedia mengenalkan teman-temannya sesama PSK
untuk di booking, benar kata masyarakat jika sudah mengenal satu maka akan
kenal semuanya, Mawar sendiri menjalani profesi ini karena tak pernah mendapat
uang jajan cukup dari orangtuanya
B : Kadang uang jajan juga kurang dari orangtua, kadang dikasih kadang ngga…
Ya ngertilah kondisi orangtua kadang susah, kadang gimana. Mo minta duit
gimana gitu…
VO : Tim Reportase Investigasi akhirnya berhasil membujuk Mawar untuk
menceritakan pengalamannya, dua tahun sudah Mawar menjalani pekerjaan
sambilan sebagai PSK belia, Mawar juga mengaku sudah melepas keperawanan
nya sejak duduk di kelas 1 SMP. Sang pacar kerap memaksa Mawar dengan bujuk
rayu maut namun pada akhirnya Mawarpun harus menerima kenyataan pahit
ditinggal kekasihnya pergi dengan wanita lain
I : Sungguh memprihatinkan remaja-remaja ini nekat menjajakan tubuhnya karena
cemburu melihat teman-temannya yang lainnya karena telah menjadi PSK
mempunyai barang-barang mahal dan juga bagus, anda jangan ke mana mana,
kami akan segera kembali.
BREAK
SEGMEN 2
Iqbal (Presenter) : Usia remaja adalah usia yang labil di mana mereka mencari jati
diri, dan lingkungan mempunyai peran penting dalam membentuk tingkah laku
mereka. Jika lingkungan tempat tinggal mereka sudah terbiasa dengan pergaulan
bebas maka bisa dipastikan remaja itu akan mengikutinya dan mereka akan nekat
untuk menjual diri tanpa mengetahui resiko yang akan didapat.
VO : Menjadi PSK belia sudah dilakukan Mawar sejak dua tahun lalu, awalnya ia
bekerja sebagai pemandu lagu di karaoke. Godaan uang dan barang barang bagus
begitu membiusnya , Mawar sadar orangtuanya yang hanya seorang sopir dan
pembantu rumah tangga tak akan mampu memberikannya uang jajan berlebih dan
barang barang bagus yang diinginkannya karena cemburu Mawarpun nekat
menjual tubuhnya demi lembaran rupiah
Chit Chat dengan Mawar
B : Ya karena kondisi ekonomi kadang kurang, kan saya cewek kebutuhannya
banyak. Kepengen beli ini itu uangnya kurang, ya udah nekat aja.
VO : Namun selain butuh uang ternyata Mawar juga penasaran bagaimana
rasanya menjadi PSK
B : Ya takut sebenarnya, tapi ya gimana…ya suka juga, penasaran gitu…
VO : Mawar juga tak khawatir orangtuanya mempertanyakan dari mana barang-
barang bagus itu berasal, Mawar sering berbohong dan mengatakan barang-barang
itu adalah pemberian pacar, orangtua Mawarpun tak bertanya lebih lanjut. Dalam
seminggu, Mawar bisa mendapatkan tiga hingga empat pelanggan, jika belum
kenal Mawar hanya ingin dihubungi melalui mucikari,.
B : Ya kontak aja ke yang kayak mami-mami gitu, tinggal kontak aja…
A : Itu tamunya yang milih atau maminya?
B : tamunya yang milih
VO : Walaupun usia Mawar masih belia, Mawar tak pilih-pilih pelanggan, tua dan
muda, semua dilayaninya.
B : Ya kadang ada dosen-dosen, orang kantor, jabatan gitu ada yang dari luar kota
ada yang ngga
VO : Saat menerima tamu Mawar tak membatasi waktu, ia bahkan rela bolos
sekolah demi tugasnya.
B : Kadang tamunya minta jam delapan, ya udah saya bolos sekolah
VO : Walaupun mengaku kerap takut dan khawatir namun perasaan itu hilang
seketika setelah menerima uang dari pelanggan, uang itu tak semua ia pergunakan
untuk berbelanja barang-barang yang diinginkannya tapi sebagian untuk
membayar SPP sekolah.
B : Kadang kan ibu ngasih uang buat bayar SPP, ini buat jajan…nah itu buat SPP
VO : Keahlian Mawar bermain cinta didapat dari sang mucikari juga dari teman-
temannya yang sudah berpengalaman, Mawarpun tahu bagaimana memuaskan
pelanggannya, namun sayangnya Mawar tak sadar bahaya yang mengintai dirinya
saat melakukan seks bebas.
A : Kalo lagi kayak gitu kamu pake alat kontrasepsi gag?
B : Ngga…kadang pake kadang ngga
VO : Sungguh ironis, Mawar hanya tahu hamil yang ia tanggung saat melakukan
seks bebas, Mawar tak sadar dengan bahaya penyakit-penyakit kelamin yang
mengintainya. Bukan tak mungkin, teman-teman Mawar yang lain juga tidak
mendapatkan pendidikan seks yang baik. Mawar, bisa dibilang PSK belia paruh
waktu yang tak terikat dengan aturan dari mucikari, berbeda dengan PSK belia
professional yang juga terdapat dilokalisasi PSK yang terdapat di kota ini, inilah
lokalisasi yang dikatakan Mawar banyak memiliki PSK belia. Siapa yang
menyangka kalau di gang sempit ini terdapat puluhan rumah yang menawarkan
kenikmatan sementara. Sambil berjalan pelanggan dapat mengintip ke dalam
rumah yang berdinding kaca. Salah satu PSK belia yang kami temui di sini sebut
saja namanya Cemplon, ia mengaku baru pertama kali bekerja sebagai PSK.
Cemplon yang berasal dari sebuah desa di Jawa Barat datang ke kota ini, diajak
oleh seorang teman yang menjanjikan pekerjaan.
Chit Chat dengan Cemplon
B : Kerja kayak gini baru sekali, dulu gag pernah. Temen bilang kerja di kafe, trus
ikut kan. Gak tau di sini dijual apa gimana…gak ngerti.
VO : Pernah sekali Cemplon mencoba kabur, namun tertangkap oleh sang
mucikari yang membawanya kembali ke lokalisasi ini. Untuk bisa keluar dari
lokalisasi Cemplon harus menebus uang jutaan rupiah.
B : Ada yang mo ngeluarin sih dari sini
A : Ada yang ngeluarin?
B : Kan bilang ama mami, mami bilang gapapa mo keluar tapi 50 juta berani gak?
A : Serius 50 juta?
VO : Usia remaja adalah usia yang labil pengaruh lingkungan sangat kuat
memengaruhi tingkah laku remaja. Tak heran jika lingkungan sekitar sudah
terbiasa dengan melakukan seks bebas, bisa dipastikan para remajapun akan
mengikutinya.
Irma : Geng itu atau teman sebaya teman sekolahan itu memberikan pengaruh
yang besar terhadap pembentukan identitas diri.
VO : Kurang perhatian orangtua menjadi sebab remaja mencari perhatian dari
lingkungannya yaitu teman-temannya. Selain itu, fenomena hidup komersil
menggoda remaja untuk hidup jauh di atas kemampuan ekonomi orangtuanya.
Tak tahan dengan godaan itu, ketika lingkungan membujuknya dengan melakukan
hal-hal negative, maka sang remaja mudah terpengaruh. Bagaimanapun menjadi
PSK di usia remaja merupakan kegiatan yang tidak wajar atau abnormal untuk
kalangan usia merela. Selain penyakit menular dan kesehatan reproduksi yang
mengancam, seorang remaja PSK juga dapat mengalami gangguan mental.
Irma : Kemudian secara sosial ya kalo misalnya lingkungan tahu seperti itu ada
rasa malu ada hukuman sosial, dijauhi bisa saja seperti itu.
VO : Keluarga adalah benteng pertama untuk mencegah pengaruh buruk dari luar.
Kasih sayang, bimbingan dan komunikasi yang baik dalam keluarga sangat
dibutuhkan agar anak remaja tidak terpengarub hal-hal negatif, tim Reportase
Investigasi.
Iqbal : Semoga informasi tadi dapat membuat anda para orangtua untuk lebih
waspada dan mengawasi putra putri anda agar tidak terjerembab dalam lembah
hitam.
TRANSKIP WAWANCARA PENELITIAN