Skripsi
Oleh:
Nurisnaini
NPM: 1741010201
Skripsi
Oleh:
Nurisnaini
NPM: 1741010201
Penyampaian dakwah harus sesuai dengan perkembangan zaman agar pesan dakwah yang kita
sampaikan mampu diterima dengan baik oleh para penerima dakwah tersebut. Internet saat ini menjadi
salah satu alternatif sebagai media dalam penyampaian dakwah. Salah satu platform yang menyediakan
layanan gratis dan memiliki banyak pengunjung adalah Youtube. Salah satu format acara berseri yang
sedang berkembang di Youtube saat ini adalah Web Series. Ditengah ketidakminatan khalayak terhadap
konten keIslaman, Ria Ricis berhasil menyajikan konten yang mengandung pesan-pesan dakwah dengan
konsep yang diterima oleh khalayak. Konten tersebut juga membawa pengaruh terhadap penonontonnya.
Rumusan dalam penelitian ini adalah apa saja pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam Web Series
Setan Taubat di media Youtube Ricis Official. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pesan-
pesan dakwah yang terkandung dalam Web Series Setan Taubat.
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif. Dilihat dari jenisnya penelitian ini
termasuk penelitian pustaka (Libarary Reasearch). Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan
Ekploratif yaitu merupakan penelitian awal yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu
topik penelitian untuk nantinya akan diteliti lebih jauh. Dalam penelitian ini menggunakan metode
analisis data kualitatif yaitu data yang diperoleh, dipilih dan disusun secara sistematis kemudian dianalisa
dengan menggunakan berbagai ketentuan atau peraturan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu menggunakan analisis Semiotika Roland Barthes yang terdiri dari penanda dan pertanda untuk
mencari tanda-tanda yang terdapat dalam Web Series.
Kesimpulan yang dihasilkan setelah melakukan proses analisa dengan menggunakan analisis
Semiotika Roland Barthes yaitu terdapat pesan-pesan dakwah diantaranya adalah : menahan amarah di
bulan puasa, tidak diperbolehkan untuk mengetahui urusan orang lain, mengucapkan salam, jangan
berburuk sangka, menghindari zina, niat buruk, tawakal, ghibah, sahur, berlomba-lomba dalam kebiakan,
jangan merasa puas diri, jangan berbohong, saling memaafkan, saling tolong menolong, jangan
memutuskan tali silaturahmi, adab makan dan minum, dan sedekah
ii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, penulis persembahkan skripsi ini kepada
1. Kedua orang tuaku, Bapak Sukijo dan Ibu Ngatiyah yang sangat kucintai, sebagai tanda baktiku
terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan, dan bahkan pengorbanan yang telah diberikan
selama ini, serta semangat yang tiada henti diberikan kepada penulis.
2. Kakakku yang kusayangi Yuli Rusmawati, terima kasih atas motivasi, bantuan, dan doanya.
3. Seluruh keluarga besar ku, sahabat-sahabatku, yang selalu memebrikan semangat, motivasi,
bantuan, serta doa tulusnya.
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Trimodadi pada tanggal 19 Maret 1999, merupakan anak kedua dari dua
bersaudara, buah cinta pasangan dari Bapak Sukijo dan Ibu Ngatiyah, pendidikan yang ditempuh penulis :
Pada tahun 2017 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
vi
KATA PENGANTAR
1. Bapak Dr. Abdul Syukur. M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Raden Intan Lampung.
2. Bapak Dr. Khairullah. S.Ag, MA. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam (KPI) UIN Raden Intan Lampung.
3. Bapak M. Apun Syarifuddin. S.Ag, M.Ag sebagai pembimbing utama, dan Ibu Umi
Rojiati. M.Kom.I selaku pembimbing kedua.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta Tenaga Kependidikan di lingkungan Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung.
5. Kakak Ria Ricis selaku pemilik akun Youtube Ricis Official dan sebagai Produser
dari Web Series Setan Taubat yang telah banyak membantu penulis dalam
menghimpun data.
6. Teman seperjuangan Mitha Sulhu Dwiorna yang telah menjadi teman sekaligus
motivator dari awal masuk kuliah hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.
7. Chaca Febri Ristiana, Niken Indah Restiani, dan Riris Fransiska Wahyuni selaku
sahabat penulis yang selalu memberikan dukungan, semangat, bahkan doa yang tulus
untuk penulis sehingga mampu berada di titik ini.
8. Sahabat-sahabat Kost yaitu Yulia Alimatus Sakdiah, Umi Fitriana, Anggi Novita
yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis, memberikan semangat, dan bahkan
memberikan doa untuk penulis, sehingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Teruntuk orang baik yang sempat menjadi penyemangat dan menjadi bagian dalam
perjuangan penulisan skripsi ini
10. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung.
vii
Sebagai akhir kata pengantar, penulis berharap segala bimbingan, bantuan, dan
dukungannya mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat. Amin
Ya Rabbal ‘alamin.
Nurisnaini
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................................... ii
MOTTO ............................................................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul................................................................................................................... 1
B. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1
C. Fokus dan Sub Penelitian..................................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................................... 5
G. Kajian Terdahulu Yang Relevan .......................................................................................... 6
H. Metode Penelitian ................................................................................................................ 9
I. Sistematika Pembahasan ...................................................................................................... 11
A. Pesan Dakwah
1. Pengertian Dakwah ...................................................................................................... 14
2. Unsur-unsur Dakwah ................................................................................................... 14
a. Da’I ....................................................................................................................... 14
b. Mad’u .................................................................................................................... 14
c. Materi Dakwah ...................................................................................................... 15
d. Media Dakwah ...................................................................................................... 17
e. Efek Dakwah ......................................................................................................... 17
3. Metode Dakwah ........................................................................................................... 18
4. Tujuan Dakwah ............................................................................................................ 19
5. Pengertian Pesan Dakwah ............................................................................................ 20
a. Sumber Pesan Dakwah .......................................................................................... 21
b. Karakteristik dan Isi Pesan Dakwah ..................................................................... 22
c. Jenis-Jenis Pesan Dakwah ..................................................................................... 23
ix
B. Web Series
1. Pengertian Web Series ................................................................................................. 24
2. Pengaruh Web Series ................................................................................................... 25
3. Film bagian dari Series ................................................................................................ 26
4. Manfaat Pembuatan Web Series .................................................................................. 27
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 84
B. Saran ................................................................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Judul merupakan salah satu cerminan pokok dalam suatu
penelitian karya ilmiah. Maka dari itu untuk menghindari pergeseran
makna dalam memahami judul skripsi ini kiranya perlu dijelaskan
dengan baik dan jelas. Adapun judul skripsi ini adalah “ANALISIS
PESAN DAKWAH DALAM WEB SERIES SETAN TAUBAT DI
MEDIA YOUTUBE RICIS OFFICIAL” dengan rincian penjelasan
dari beberapa istilah judul sebagai berikut :
Analisis adalah suatu upaya untuk memecahkan atau
menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. 1 Menurut
Gorys Keraf analisis adalah sebuah proses untuk memecahkan sesuatu
ke dalam bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya. Analisis
dapat didefiniskan sebagai penguraian dari suatu system informasi
yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikannya. 2
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
semiotika Roland Barthes. Analisis semiotika adalah suatu ilmu atau
metode analisis yang mengkaji tanda. semiotika, atau dalam Barthes,
semiology, padaa dasarnya hendak mempelajari bagaimana
kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (thing).3
Pesan adalah apa yang disampaikan pengirim kepada
penerima. 4 Pesan adalah sesuatu yang dikomunikasin oleh sumber
(komunikator) kepada penerima (komunikan) yang berisikan
informasi, perintah, ataupun nasihat dengan menggunakan isyarat
1
Harahap and Sofyan Syafri, Analisis Krisis Dan Keuangan (Jakarta:
Rajawali Pers, 2004). 78
2
Hanik Mujiati, “Analisis Dan Perencanaan Sistem Informasi Stok Obat
Pada Apotek Arjowinangun,” Speed Jounal- Sentra Penelitian Engineering Dan
Edukasi Vol 11, No (2014).67
3
Alex Sobur, Semiotika Komunika, Analisis Text Media (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006). 5
4
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2002). 23
1
2
5
Susanto Astrid, Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek (Bandung: Bina
Cipta, 2001). 7
6
M Munir and Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana,
2012). 17
7
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah, 2009). 148
8
Toto Asmoro, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2004).
34
9
Lathifah Istiqomah, Analisis Pesan Dakwah Dalam Film Duka Sedalam
Cinta (Bengkulu, 2019). 16
3
10
Nurathari Jannah, “Web Series Sebagai Media Dakwah,” Jurnal
Komunikasi Dan Penyiaran Islam Vol 05, No (2020).
4
11
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-
Ikhsan, 2005). 66
12
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2004). 12
13
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2010). 157
14
Abdul Pirol, Komunikasi Dan Dakwah Islam (Yogyakarta: CV. Budi
Utama, 2018). 9
5
َّ َ ٓ َ َ َّ ّ َ َّ ُ َ ُ ُ ا َ ۡ ا
َ ٍِٱَّللِ َو َعٍ َو َصَٰي اِحا َو َك َال إَُِّن ٌ ََِ ٱل ۡ ٍُ ۡصي
ني ِ ِ ِ ِ حدعٔن ُزٗل كٔٗل مٍَِ دَع إَِل
٣٣
Artinya:“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada
orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan
menyatakan,‟sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
menyerahkan diri.” (Q.S. Al-Fushsilat: 33)
15
Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2000). 78
6
penjuru dunia makin mudah untuk ditemukan secara gratis. Salah satu
platform yang menyediakan layanan gratis dan memiliki banyak
pengunjung adalah Youtube. Youtube merupakan situs web yang di
mana penggunanya dapat membuat, menonton, dan berbagi video
kesesama pengguna lain. salah satu format acara berseri yang sedang
berkembang di Youtube saat ini adalah adalah web series.
Web series atau bisa disebut sebagai film pendek juga
merupakan salah satu media komunikasi massa. Dikatakan media
komunikasi massa karena merupakan bentuk komunikasi yang
menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator
dengan komunikan secara massal, dalam arti memiliki jumlah yang
banyak, tersebar di mana-mana dan menimbulkan efek tertentu.16 Web
series biasanya didesain khusus untuk dirilis perdana via internet,
seperti acara TV regular pada umumnya, konten web series terbagi
menjadi dua, yaitu fiksi dan nonfiksi.
Salah satu orang yang sukses memanfaatkan web series
sebagai media dakwah adalah Ria Ricis. Adik dari Oki Setiana Dewi
itu mampu menjadi youtuber wanita pertama di Asia. Ria Ricis
merupakan salah satu orang yang berhasil membangun Personal
Branding dengan sukses. Konten-konten yang dia sajikan berbeda dari
kebanyakan youtuber lainnya. Persaingan yang makin tinggi di dunia
youtube tidak membuat Ria Ricis begitu saja ditinggalkan oleh para
subscribernya. Walaupun konten yang dia sajikan mengandung
dakwah, tetapi channel yang ia kembangkan menjadi makin banyak
pengikutnya.
Ditengah banyaknya ketidakminatan khalayak terhadap
konten keislaman, Ria Ricis berhasil menyajikan konten keislaman
dengan konsep yang diterima oleh khalayak. Acting dari para aktor
membuat jalan film pendek tersebut menjadi demikian menarik. Pesan
dakwah dalam film pendek tersebut juga disampaikan dengan cantik
melalui dialog antar tokoh, karakter tokoh, dan alur cerita yang apik,
tidak terkesan menggurui. Salah satu konten yang menjadi tranding
pada tahun 2020 adalah Web Series yang berjudul “Setan Taubat”.
16
Nawiroh Vera, Semiotika Dalam Riset Komunikasi (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2014). 91
7
17
Sobur, Semiotika Komunika, Analisis Text Media. 17
18
Littlejohn and Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2003). 15-16
19
Kurniawan and Yoyon Mudjiono, “Kajian Semiotika Dalam Film,”
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No (2011). 130
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
pokok masalah dari penelitian ini adalah apa saja pesan dakwah yang
terkandung dalam web series Setan Taubat di media Youtube Ricis
Official.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan dakwah
dalam Web Series Setan Taubat di media youtube Ricis Official
F. Manfaat Penelitian
Secara Teoritis, Penelitian ini diharapkan menjadi bahan
referensi konten yang mendidik, mengedukasi, bermanfaat serta
mengandung muatan dakwah. Selain itu, penelitian ini juga bisa
menjadi bahan pengetahuan mahasiswa maupun masyarakat terhadap
penerapan dakwah melalui Web Series yang kekinian seperti yang di
tampilkan oleh Ria Ricis
Secara praktis, Hasil penelitisn ini diharapkan dapat berguna
bagi perkembangan kajian penelitian pada fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi di UIN Raden Intan Lampung khususnya mahasiswa
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
9
G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Nama Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Asal Tahun
Riza Pesan Menggunaka Dalam Persamaan Perbedaan
Ahmad Dakwah n metode penelitian yang dalam skripsi ini
Zain dalam penelitian ditulis oleh penelitian ini yaitu dalam
Web kuantitatif Riza Ahmad yaitu dengan metode
Series Zain data hasil tujuan untuk penelitiannya.
20
Pulang- yang diperoleh mengetahui
Pulang yaitu Web pesan dakwah
Ganteng Series tersebut yang terdapat
Episode 3- mengandung dalam sebuah
5 di pesan dakwah Web Series.
Youtube Akhlak yang
paling dominan
dengan
presentase
sebanyak
22,2%.
Intan Analisi Analisis data Berdasarkan 1. Metod 1. Objek
Rizki Pesan pada hasil data yang e yang dari penelitian
Amelia Dakwah penelitian ini diperoleh digunakan ini yaitu buku
dalam bersifat adalah isi buku sama yaitu sedangkan
Buku 120 deskriptif- 120 Ways To menggunakan penulis
Ways To kualitatif Be Ikhlas kualitatif. menggunakan
Be Ikhlas terdapat banyak 2. Tujuan Web Series
Katya pesan-pesan dari penelitian sebagai Objek
Ayumdaig dakwah memiliki penelitian.
o diantaranya : persamaan 2. Hasil
pesan Aqidah yaitu untuk dari penelitian
meliputi mengetahui ini spesifik ke
berharap pesan dakwah Aqidah,
kepada Allah, Akhlak, dan
dan percaya Syariah.
ketetapan Allah Sedangkan
adalah yang penulis tidak
terbaik untuk memiliki
kita. Pesan spesifik dalam
20
Riza Ahmad Zain, “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Web Series Pulang-Pulang Ganteng Episode
3-5 Di Youtube,” Skripsi, UIN Sunan Ampel, 2018, n.d.
10
Akhlak pesan dakwah
meliputi Ikhlas, itu sendiri.21
bersyukur,
tawakal, dan
bersabar untuk
menerima
kenyataan.
Pesan syariah
yang meliputi
shalat dan
berdoa.
Lathifah Analisis Metode Hasil penelitian Perbedaan Persamaan
Istiqoma Pesan penelitian ini menunjukan skripsi skripsi ini
h Dakwah yang bahwa Film Lathifah yaitu sama-
dalam digunakan Duka Sedalam Istiqomah sama
Film Duka dalam Cinta terdapat dengan skripsi menganalisi
Sedalam penelitian ini pesan-pesan yang ditulis pesan dakwah
Cinta adalah dakwah yakni penulis adalah dan analisis
kualitatif aqidah, akhlak, perbedaan yang
dan syariah. objek yang digunakan
Film ini pun diteliti yaitu
tidak hanya menggunakan
menyanpaikan Analisis
pesan tetapi Semiotika
juga Roland
mentarbiyah Barthes.22
khalayak untuk
menjadi muslin
dan pemimpin
yang ideal.
21
Intan Rizki Amelia, “Analisis Pesan Dakwah Dalam Buku 120 Ways To Be Ikhlas Karya
Ayumdaigo,” Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2019, n.d.
22
Lathifah Istiqomah, “Analisis Pesan Dakwah Dalam Buku Duka Sedalam Cinta,” Skripsi, IAIN
Bengkulu, 2019, n.d.
11
Nisa Analisis Metode Hasil penelitian Dalam skripsi Persamaan
Adilah Pesan penelitian skripsi ini Nisa Adilah kedua skripsi
Silmi Dakwah yang adalah akun Silmi lebih ini yaitu sama-
Akhlak digunakan instagram mengedepanka sama
pada dalam @hijabalila n pesan menggunakan
Video penelitian ini
merupakan dakwah media massa
Instagram adalah akun instagram Akhlak. sebagai media
@hijabalil kualitatif yang Platform yang dakwah dalam
a deskriptif mempromosika digunakan penelitian.23
n sebuah brand dalam skripsi
produk pakaian ini juga
muslimah yang berbeda
mengedepanka dengan
n kesyar‟ian penulis.
yang artinya
menutup aurat
menurut ajaran
syariat Islam.
Anzen Analisis Penelitian ini Hasil dari Perbedaan Persamaannya
Bhilla Semiotika menggunaka penelitian ini kedua skripsi adalah sam-
Setya Pesan n pendekatan yaitu lebih ini yaitu sama
Dakwah kualitatif menekankan skripsi dari menggunakan
dalam dalam mencari Anzen Bhilla teori
Video Kan makna konotasi Setya lebih Semiotika
Kan dan denotasi menekankan Roland
Challenge dalam video ke teori Barthes dalam
di Youtube tersebut. Pesan Semiotika penelitian
The dakwah yang Roland tersebut.24
Sungkars diketahui dalam Barthes.
Family video tersebut
juga lebih
menekankan ke
dalam pesan
dakwah akhlak.
23
Nisa Adilah Silmi, “Analisis Pesan Dakwah Akhlak Pada Akun Instafram @hijabalila,” Skripsi,
UIN Sunan Ampel, 2018, n.d.
24
Anzen Bhilla Setya, “Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Video Kan Kan Challenge Di
Youtube The Sungkars Family,” n.d.
12
H. Metode Penelitian
Metode penelitian sangat penting karena turut
menentukan tercapai atau tidak tujuan suatu penelitian. Apabila
suatu penelitian menggunakan metode yang tepat, maka fakta atau
kebenaran yang diungkap dalam penelitian akan dengan mudah
untuk dipertanggungjawabkan. Metode penelitian ilmiah adalah
metode yang dipandang sebagai mencari kebenaran secara
ilmiah. 25 Metode penelitian adalah cara atau jalan yang dipakai
untuk memahami objek yang menjadi sasaran, sehingga dapat
mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan.
25
Moh Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, n.d.). 36
26
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Cet I (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2004).89
13
2. Sumber Data
Jenis dan sumber dalam melakukan penelitian ini
diperoleh baik dalam bentuk data primer maupun data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah penelitian yang diperoleh
langsung dari sumber asli (tidak melalui sumber
perantara) dan data dikumpulkan secara khusus untuk
menjawab pertanyaan peneliti yang sesuai dengan
keinginan peneliti. Penelitian ini disebut
menggunakan data primer karena data didapatkan dari
Web Series Setan Taubat tersebut.
Sumber data primer yang penulis gunakan
dalam penelitian ini adalah data yang dipeoleh dari
27
Morissan, Riset Kualitatif (Jakarta: Prenamedia, 2019). 26
28
Bambang Mudjiyanto, “Tipe Penelitian Eksploratif Komunikasi,” Studi
Komunikasi Dan Meedia Vol, 22, N (2018). 67
14
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang merupakan
sumber data penelitian secara tidak langsung, melalui
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan
oleh penulis adalah melalui library research yaitu
buku-buku yang berkaitan dengan Roland Barthes,
Pesan Dakwah, dan yang berkaitan dengan
permasalahan yang ada.
29
M atar Semi, Metode Penelitian Sastra (Bandung: Aksara, 2007). 12
15
b. Dokumentasi
Menurut Sugiyono, dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang berlalu yang berbentuk tulisan,
gambar, atau karya monumental dari seseorang. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih
dapat dipercaya jika didukung oleh dokumen. 30 Metode
dokumnetasi adalah metode yang digunakan untuk
mencari data historis. Dalam sejumlah fakta dan data
sosial tersimpan dalam bahan yang berbentuk
komunikasi.31
Dokumentasi yakni pengumpulan data yang
menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh
data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan
perkiraan. 32 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
pengumpulan data berupa dokumen-dokumen hasil
penelitian terdahulu baik diperpustakaan ataupun internet.
30
Imam Suprayoga and Tabrobi, Metodologi Penelitian Sosial Dan Agama
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003). 191
31
M Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi Ekonomi,
Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2010). 121
32
Basrowi and Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008). 158
16
33
Kurniawan, Semiologi Roland Barthes (Magelang: Yayasan
Indonesiatera, 2001). 58
34
Roland Barthes, Elemen-Elemen Semologi (Yogyakarta: BASABASI,
2017). 5
35
Sobur, Semiotika Komunika, Analisis Text Media.13
17
1. Signifer 2. Signified
(Penanda) (Petanda)
3. Denotative sign
(Tanda Denotatif)
4. Connotative 5. Connotative
Signifer Signified
(Penanda Konotatif) (Petanda Konotatif)
6. Connotative Sign
(Tanda Konotatif)
36
Ibid.
18
I. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini disusun dengan menggunakan sistematika
pembahasan, agar memperoleh pemahan terhadap poin-poin penting
mengenai topic yang dikaji. Secara keseluruhan penelitian ini
diuraikan dengan lima bab, yaitu :
A. Pesan Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Secara etimologis, kata dakwah berasal dari bahasa Arab
da’u, yad’wu, da’watun yang berarti menyeru, memanggil,
mengajak, mengundang. Kata dakwah secara etimologis
terkadang digunakan dalam arti mengajak kepada kebaikan yang
pelakunya ialah Allah SWT, para Nabi dan Rasul serta orang-
orang yang telah beriman dan beramal shaleh. 37 Dakwah dapat
pula diartikan sebagai upaya terus menerus untuk melakukan
perubahan pada diri manusia menyangkut pikiran (fikrah),
perasaan (syu’ur), dan tingkah laku (suluk), sehingga terbentuk
masyarakat yang islami (al mujtama’ al-islami).38
Sementara itu, secara istilah dakwah adalah mengajak
orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah serta syariat
islam yang terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh da‟I
atau pendakwah. 39 Sedangkan menurut Tiha Yahya Omar,
dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada
jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, yaitu
keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.40
Secara umum definisi dakwah yang dikemukakan para
ahli menunjuk pada kegiatan yang bertujuan perubahan positif
dalam diri manusia. Perubahan positif ini diwujudkan dengan
peningkatan iman, mengingat sasaran dakwah adalah iman.
Dakwah sering dipahami sebagai upaya untuk memberikan solusi
islam terhadap berbagai maslaah dalam kehidupan. Untuk itu
dakwah harus dikemas dengan cara yang menarik dan
tampil secara actual, factual dan konstektual. Aktual berarti
37
Muhammad Qodaruddin Abdullah, Pengantar Ilmu Dakwah (CV. Qiara
media, 2019). 2
38
Asep Syamsul M Romli, Jurnalistik Dakwah Visi Dan Misi Dakwah Bil
Qalam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003).6
39
Hasjmi and Moch Fakhruroji, Dakwah Di Era Media Baru (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2017).6
40
Toha Yahya Omar, Ilmu Dakwah (Jakarta: Wijaya, 2004).
21
22
2. Unsur-Unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang
terdapat dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut
adalah da‟i (pelaku dakwah), mad‟u (mitra dakwah), maddah
(materi dakwah), wasilah (media dakwah), dan atsar (efek
dakwah).42
a. Da’i
Da‟i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik
lisan, tulisan, maupun perkataan yang dilakukan baik secara
individu, kelompok, atau lewat organisasi/lembaga. 43 Da‟i
sangat berhubungann erat dengan pesan dakwah, karena da;i
merupakan komunikator yang akan menyampaikan pesan
dakwah tersebut kepada mad‟u sebagai komunikan atau orang
yang menerima pesan.
Da‟i juga harus mengetahui cara menyampaikan
dakwah tentang Allah, alam semesta, dan kehidupan, serta apa
yang dihadirkan dakwah untuk memberi solusi terhadap
problema yang dihadapi manusia, juga metode-metode yang
dihadirkan untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku
41
Armawati Arbi, Dakwah Dan Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press,
2003).33
42 M Munir and Wahyu Ilaihi, Manejemen Dakwah (Jakarta: Kencana
Persada Media Group, 2009).21
43 Ibid.22
23
b. Mad’u
Mad‟u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah,
atau orang yang menerima dakwah, baik secara individu
maupun berbagai kelompok, baik seseorang yang beragama
Islam maupun tidak. Kepada mad‟u yang belum beragama
Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak mereka untuk
mengikuti agama Islam, sedangkan kepada yang sudah
beragama Islam dakwah bertujuan untuk meningkatkan
kualitas iman, Ilsam, dan ihsan. 46
Muhammad Abduh membagi mad‟u menjadi tiga
golongan, yaitu ;
1. Golongan cerdik, yaitu cendikiawan yang cinta
kebenaran, dapat berfikir secara kritis, dan dapat
menangkap persoalan.
2. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum
dapat berfikir secara kritis dan mendalam, serta belum
dapat menangkap pengertian-pengertian yang tinggi.
3. Golongan yang berbeda dengan dua golongan
tersebut, mereka senang membahasa sesuatu tetapi
44
Mustafa Malaikah, Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qordhowi Harmoni Antara
Kelembutan Dan Ketegasan (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006). 67
45
Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka Al-
Husna, 2000). 12
46
Munir and Ilaihi, Manejemen Dakwah.
24
c. Materi Dakwah
Berkaitan dengan pesan-pesan yang bersumber pada
Al-Qur‟an dan Hadits dalam dakwah, pesan-pesan ini masuk
dalam unsur materi dakwah. Materi dakwah sebagai pesan
dakwah merupakan isi ajakan, anjuran, dan ide gerakan dalam
rangka mencapai tujuan dakwah. Menurut Muhyiddin, materi
dakwah dapat dikembangkan dari prinsip, disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan masyarakat, disesuaikan dengan kadar
intelektual masyarakat, mencakup ajaran islam secara kafah
dan universal, yakni aspek ajaran hidup dan kehidupan,
merespon dan menyentuh tantangan dan kebutuhan sosial dan
kebutuhan sekunder, dan disesuaikan dengan program umum
syariat islam.47
Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi materi
dakwah adalah ajaran islam itu sendiri, oleh karena itu,
membahas yang menjadi materi dakwah adalah membahas
islam itu sendiri, sebab semua ajran islam yang sangat luas
dapat dijadikan materi dakwah islam. Menurut Wardi Bachtiar
dalam bukunya Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, pesan-
pesan dakwah yang bersumber dari Al-Qur‟an dan As-Sunah
dapat dikategorikan menjadi Aqidah, Akhlak, dan Syariah. 48
a) Aqidah (Keimanan)
Kata Aqidah bersal dari bahasa Arab. Secara
bahasa berarti sesuatu yang mengikat, dengan kata
lain aqidah juga berarti kepercayaan yang tersimpul
47
Syamsuddin AB, Pengantar Sosiologi Dakwah (Jakarta: PT Kharisma
Putra Utama, 2016).46
48
Wardhi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 2004).16
25
49
Mahrus, Aqidah (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2009).4
50
Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, 2005. 20
51
Eneng Purwanti, “Wilayah Penelitian Ilmu Dakwah,” Jurnal Adzikra Vol
3, No (2012).5
52
Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah.56
26
b) Akhlak
Akhlak adalah budi pekerti, adat kebiasaan,
perangai, muru‟ah atau sesuatu yang sudah menjadi
tabiat. Sedangkan secara istilah, menurut Ibn
Miskawih akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan
tanpa memerlukan pertimbangan. 53 Sedangkan
menurut Al-Ghazali akhlak diartikan sebagai suatu
sifat yang tetap pada seseorang yang mendorong
untuk melakukan perbuatan yang mudah tanpa
membutuhkan sebuah pemikiran.
Pesan dakwah yang berkaitan dengan akhlak
sangatlah penting untuk disampaikan, karena
seseorang yang berakhlak mulia dan berperilaku baik
dan benar sesuai dengan standar Al-Qur‟an dan
Hadits merupakan cerminan islam yang
sesungguhnya. Materi akhlak ini diorientasikan untuk
dapat menentukan baik dan buruk, akal, dan kalbu
berupaya untuk menentukan standar umum melalui
kebiasaan masyarakat. Karena ibadah sangat erat
kaitannya dengan akhlak. Salah satu tujuan dakwah
yaitu untuk membentuk umat muslim pada nilai-nilai
akhlakul karimah, sehingga terbentuklah pribadi diri
manusia yang sempurna. Akhlak terbagi menjadi tiga
bagian, diantaranya: akhlak kepada Allah, Akhlak
kepada sesame manusia, dan akhlak kepada
lingkungan (tumbuhan dan hewan).
53
Tata Sukayat, Quantum Dakwah (Jakarta: Rineka Cipta, 2009).
27
54
Ismail, Menjelajah Atas Dunia Islam (Bandung: Mizan, 2000).305
55
Muhammad Abdul haq Anshari, Sufisme Dan Syariah (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2002). 13
28
d. Media Dakwah
Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara
harfiah berarti perantara, tengah atau pengantar (Arsyad,
2006: 3). Dalam bahasa inggris media merupakan bentuk
jamak dari medium yang berarti tengah, antara, rata-rata.
Dalam pengertian ahli komunikasi mengartikan media sebagai
alat yang menghubungkan pesan komunikasi yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. dalam
bahasa Arab media sama dengan wasilah atau dalam bentuk
jamak. Wasail yang berarti alat atau perantara. 57
56
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Usaha
Offset Printing, 2002).43
57
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Parenda Media, 2004). 403
29
58
Endang Syaifuddin Anshari, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Islam
(Bandung: CV Pelajar, 2007). 54
30
e. Efek Dakwah
Demi tercapainya tujuan dakwah yang beegitu pokok,
maka atsar atau efek dakwah merupakan langkah utama, oleh
karena itu setiap aksi dakwah akan menimbulkan reaksi. Efek
dakwah atau atsar berasal dari bahasa arab yang artinya
bekasan, sisa, atau tanda. Atsar (efek) sering disebut dengan
feedback (timbal balik) dari proses dakwah. Efek dakwah ini
sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para
da‟i. kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah selesai
dakwah disampaikan maka selesailah dakwah. 59
Kegiatan dakwah harus diarahkan untuk memenuhi
tiga aspek perubahan dari objeknya, yaitu perubahan pada
aspek pengetahuan (knowledge), aspek sikap (attitude), aspek
perilaku (behavioral). Da‟i yang baik dapat dilihat dari
suksesnya tujuan dakwah yang memiliki efek dakwah
terhadap mad‟u. apabila mad‟u setelah mendengarkan pesan
yang disampaikan kemudian menerima dan mulai
memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi maka da‟i bisa
disebut sukses. Apa yang disampaikan atau dilakukan seorang
conten creator cenderung akan alngsung mendapatkan
feedback saat itu juga dari penonton melalui kolom komentar.
3. Metode Dakwah
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta”
(melalui) dan “hodos” (jalan cara). Dengan demikian kita dapat
artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode
berasal dari jerman methodicay artinya ajaran tentang metode.
Sedangkan arti dakwah adalah menurut Bakhlil Khauli yaitu suatu
proses menghidupkan peraturan-peraturan islam dengan maksud
memindahkan umat dari satu keadaan lain. 60
Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan
seorang da‟i kepada mad‟u untuk mencapai suatu tujuan dalam
59
Hamzah Yaqub, Politik Islam (Bandung: Diponegoro, 2004).32
60
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: Rajawali, 2012). 242
31
ُ ِه أَ ۡح َص َّ
َ ِ ٱىِت ُ ۡ َ َ َ َ َۡ َ َۡۡ َ َ ۡ ۡ َ َّ َ َٰ َ ُ ۡ
َ
ُۚ ِ ِ يو ربِم ةِٱۡل ِهٍثِ وٱلٍٔعِظثِ ٱۡلصِثِِۖ وجَٰدِلًٓ ة ِ ِ ٱدع إَِل شب
َ م ُْ َٔ أَ ۡعيَ ًُ ة ٍََ َض َّو َعَ َشبييِِّۦ َو ُْ َٔ أَ ۡع َي ًُ ةٱل ۡ ٍُ ۡٓ َخد
١٢٥ َِي
َ َّ َ َّ
إِن رب
ِ ِ ِ
61
M Munir, Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2003).8
32
62
Sukayat, Quantum Dakwah.46
33
4. Tujuan Dakwah
Setiap aktivitas, usaha, kegiatan mempunyai tujuan, dapat
diartikan sebagai suatu usaha yang ingin dicapai dalam kadar tertentu
dengan segala usaha yang dilakukan. Tujuan juga merupakan penentu
sasaran strategi dan langkah-langkah operasional dakwah selanjutnya,
tanpa ada tujuan yang jelas pekerjaan hanya terhitung sia-sia. Tujuan
memiliki empat batasan, yaitu hal hendak dicapai, jumlah atau kadar
yang diinginkan, kejelasan yang ingin dicapai dan dituju. 64
Demikian dengan kegiatan dakwah, merupakan suatu
rangkaian kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini
dimaksudkan memberi arah, pedoman, metode bagi aktivitas dakwah
akan sia-sia. Oleh karena itu juru dakwah harus memahami tujuan
akhir dari semua kegiatan dakwah yang dilaksanakan.
63
Ibid.43
64
Abdul Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam (Jakarta: Bulan Bintang,
2004). 67
34
65
Nurul Baddurattamam, Dakwah Kolaboratif Tarmidzi Taher (Jakarta:
Grafindo, 2005).
66
Saleh, Manajemen Dakwah Islam.21
67
Arbi, Dakwah Dan Komunikasi.33
35
َ ۡ َ ۡ َ ۡ ٔن إ ََلَ ُ ۡ َ ٞ َّ ُ ۡ ُ ّ ُ َ ۡ َ
َِ وف َويَ ِۡ َٓ ۡٔن َع
ِ ۡي َو َيأ ُم ُرون ةِٱل ٍَ ۡع ُر
ِ
ۡ ٱۡل
ِ وۡللَ ٌِِلً أٌث يدع
َ ۡ ۡ ُ َ َ ُ َ ۡ
١٠٤ ٱل ٍُِه ِرِۚ َوأ ْو َٰٓلئِم ْ ًُ ٱل ٍُفي ُِحٔن
Artinya :”Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orangorang yang
beruntung”. (Q.S Al-Imran : 104)
68
Muhammad Hanif Fuadi, “Pesan Dakwah Hasan Al-Banna Dalam Buku
Majmu‟at Al Rasail” Vol 11, No (2017).326
36
69
Amin, Ilmu Dakwah.
37
a) Al-Qur‟an
Agama islam adalah agama yang menganut
ajaran kitab Allah yakni Al-Qur‟an yang mana
merupakan sumber utama ajaran-ajaran islam. Di dalam
Al-Qur‟an banyak sekali ayat yang membahasa tentang
masalah dakwah. Oleh karena itu materi dakwah Islam
dari sumber tersebut.
b) Al-Hadits
Didalam Sunah Rosul banyak kita temui hadits-
hadits yang berkaitan dengan dakwah/. Begitu juga
dalam sejarah hidup, perjuangan dan cara-cara yang
beliah pakai dalam menyiarkan dakwahnya. Karena
setidaknya kondisi yang dihadapi Rasulullah ketika
dialami juga oleh juru dakwah sekarang ini. 70
70
Munazier Suparta and Harjani Hefini, Metode Dakwah (Jakarta: Kencana,
2009).19-20
38
71
Moh Ali Aziz, Edisi Revisi, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2004). 332
72
Syukmadi Sambas, Komunikasi Dan Penyiaran Islam (Bandung: Benang
Merah Press, 2004).4
73
Abdul Basit, Filsafat Dakwah (Jakarta: Rajawali Pers, 2013).142
39
74
Ibid.144
75
Ibid.145
40
ُ ُ َّ ُ ُ َ َ ُ َّ َ ۡ ّ ٞ َّ َ َ َ َٰ َ َ ۡ َ ً َ َ َ َ َ
َ ۡ ُل ًُ ۡٱىي
ۡس ِ وٌَ َكن م ِريضا أو لَع شف ٖر فعِدة ٌَِ أيا ٍم أخر َۗ ي ِريد ٱَّلل ة
76
Ibid.146
77
Ibid.
78
Aziz, Ilmu Dakwah.342
41
1. Ayat-ayat Al-Qur‟an
Al-Qur‟an adalah wahyu penyempurna. Seluruh
wahyu yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi-Nabi
terdahulu yang termaksud dan tertingkas dalam Al-
Qur‟an. Semua pokok ajaran islam tersebut secara global
dalam Al-Qur‟an, sedangkan detailnya dijelaskan dalam
Hadits.
2. Hadits Nabi SAW
Segala hal yang berkenan dengan Nabi Saw yang
meliputi ucapan, perbuatam, ketetapan, sifat, bahkan ciri
fisiknya dinamakan dengan hadits. Untuk melihat kualitas
kesahihan hadits, pendakwah tinggal menguntip hasil
penelitian dan penilaian ulama hadits, dan tidak harus
menelitinya sendiri. Pendakwah hanya perlu cara
mendapatkan hadits yang sahih serta memahami
kandungannya.
3. Pendapat para sahabat Nabi Saw
Orang yang hidup semasa dengan Nabi Saw, pernah
bertemu dan beriman kepadanya adalah sahabat Nabi
Saw. Pendapat sahabat memiliki nilai tinggi, kedekatan
mereka dengan Nabi, dan proses belajarnya yang
langsung dari beliau, diantara para sahabat Nabi yang lain.
4. Pendapat para Ulama
Pendapat ulama apapun isi dan kualitasnya harus
dihargai, karena ia dihasilkan dari pemikiran yang
mendalam berdasarkan sumber utama hukum islam,
dengan pendapat ulama-ulama yang telah ada.
42
B. Web Series
1. Pengertian Web Series
Web Series adalah sebuat format acara berseri yang
ditayangkan disebuah medium yang sedang berkembang bernama
Web TV. Contoh dari web TV yang sedang populer didunia maya saat
ini adalah youtube dan vimeo. Disetiap episodenya berduarasi sekitar
dua hingga tujuh menit. Web Series sendiri memiliki perbedaan
terhadap sinetron (sinema elektronik), sinetron adalah sebuah acara
yang tayang di televise dan membutuhkan beberapa seri atau episode
untuk sampai pada akhir cerita. 80
Dalam kategori fiksi teerdapat genre-genre umum yang sudah
biasa kita kenal, seperti action, thriller, drama, komedi, dan lain
sebagainya. Pada genre nonfiksi juga terdapat keragaman acara yang
tak kalah melimpah, seperti talkshow, magazine, reality, dan lai-lain.
sebuah episode Web Series dapat diproduksi dengan budget yang
relative lebih rendah daripada memproduksi sebuah tayangan untuk
televisi regular. Hal ini dikarenakan sudah semakin banyak produsen
teknologi yang bersaing dikelas pro-sumer (Profesional Consumer),
dimana persaingan harga semakin tinggi dan akhirnya
menguntungankan konsumen.
Dengan adanya youtube, seorang filmmaker cukup
mengunggah karyanya sendiri dari laptop dirumahnya. Youtube
merupakan salah satu bentuk dari new media, yakni aplikasi dari
media sosial. Media sosial adalah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial. Media sosial ada dalam
berbagai bentuk yang berbeda, termasuk sosisal network, forum
internet, weblogs, sosial blogs, micro blogging, wikis, podcast,
gambar, video, ratting, dan mookmark sosial.81
79
Aziz, Edisi Revisi, Ilmu Dakwah.317
80
Sumarno Marselli, Dasar-Dasar Apresiasi Film (Jakarta: PT. Grafindo,
2007). 27
81
Gusti Ngurah Aditya Lesmana, “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter
Terhadap Pembentukan Brand Attachment” (Universitas Indonesia, 2012).10
44
82
Iqbal Alfajri, “Analisis Web Series Dalam Format Film Pendek (Studi
Kasus Web Series Malam Minggu Miko Episode Nissa),” Jurnal Komunikasi Visual
& Multimedia Vol 6, No (2014).
45
83
Alvanor Mansoor, “Web Series Animasi Nussa Sebagai Media
Pendidikan Islami Pada Anak,” Jurnal Komunikasi Visual Vol 10, No (2019). 61-62
46
84
Anesti Dila Ariyatman and Heppy Millanyani, “Pengaruh Advertising
Web Series „Emina Beauty Bestie‟ Terhadap Minat Beli Konsumen Emina,” Journal
of Economic, Business and Accounting Vol 5, No (2021).448
85
Hasjmi and Fakhruroji, Dakwah Di Era Media Baru.44
86
Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, 2002.403
47
87
Vera, Semiotika Dalam Riset Komunikasi.35
88
Aziz, Ilmu Dakwah. 56
48
49
50
pertama ia mengandung tema mengelilingi atau memperkenalkan lingkungan
rumahnya.
Konten yang berjudul “ROOMTOUR 2016-BONGKAR KAMAR RIA RICIS”
telah ditonton sebanyak 2 juta orang merupakan permintaan dari penggemar. Di dalam
video itu ia menjelaskan dan memperkenalkan keadaan di dalam kamar miliknya
sambil memainkan beberapa alat beserta kegunaannya. Karena banyak penggemarnya
menyukai, mereka meminta Ricis untuk membuat video lebih banyak dengan durasi
panjang ke Youtube.
Salah satu orang yang berhasil membangun personal branding dengan sukses
adalah Ria Ricis. Personal branding yang telah dilakukan melalui media sosial
Instagram dan Youtube membuatnya mendapatkan banyak peluang pekerjaan yang
baru. Personal branding yang dibuatnya oleh Ria Ricis jauh berbeda dengan kakaknya,
asrtis Oki Setiana Dewi yang jauh lebih dulu terkenal. Ria Ricis populer bukan karena
“Panjat Sosial” atau karena hubungan darah yang ia miliki dengan kakaknya,
melainkan atas usahanya membangun personal branding yang tepat dengan cara yang
tepat. Saluran media yang Ria Ricis gunakan, frekuensi, dan konten yang dipilih
efektif dan efisien dalam membangun personal branding. Keberhasilan memiliki
puluhan juta dalam waktu beberapa tahun merupakan suatu kesuksesan. 89
Banyak pengikut yang terus menambah setiap harinya, Ricis mulai terbiasa
dengan penggunaan Youtube. Ia memikirkan ide selanjutnya yang akan diunggah ke
Youtube untuk semua orang. Pada masa suksesnya, ia memiliki banyak Squishy
dengan berbentuk menarik perhatian orang. Ia mencoba untuk membuat video tentang
squishy yang dimiliknya sehingga menghasilkan penonton yang besar dari ratusan
bahkan puluhan juta.
Pada Oktober 2017, kanal Youtube miliknya dikunjungi banyak orang berkat
video squishy yang ia unggah dan ditonton lebih 100 juta serta pengikut yang
bertambah pesat. Ia sangat menerima hal itu dan terus bisa menghibur para
pengikutnya. Sejak saat itu Ria Ricis mulai populer dan dikenal banyak orang, ia mulai
mengembangkan kanalnya dengan kategori sebagai hiburan atau vlog keseharian
dalam videonya. Ia pun merupakan orang pertama yang mendapatkan 10 juta
pelanggan di Asia Tenggara dan penghargaan berupa Diamond Play Button pada 2019.
Sebagai seorang Youtuber yang sangart kreatif, dia juga sempat menjadi
produser eksekutif untuk beberapa serial website, dan tayang di akun Youtuber
pribadinya. Ria Ricis juga sempat memproduksi tiga buah judul serial website, yaitu
Setan Ngmabek, Setan Taubat, dan Setan Taubat Balik Lagi.
Meski begitu kesuksesan Ria Ricis menjadi selebgram dan juga Youtuber tidak
terlepas dari hujatan. Keberanian dirinya dalam mengekspresikan diri, juga ide kreatif
yang ia sajikan membuat dirinya sontak menjadi sorotan publik. Gelagatnya yang
terbilang kontras dengan penampilannya yang tertutup dan berhijab. Hal itu pastinya
89
Femilia Pertiwi and Irwansyah, “Personal Branding Ria Ricis Pada Media Sosial Instagram,”
Jurnal Penelitian Komunikasi Vol 23, No (2020).18
51
membuat Ria Ricis tidak terlepas dari kecaman para haters. Mulai dari komentar atas
perilakunya, sampai dengan ujaran pedas yang memintanya untuk melepas hijabnya
lantaran menurut mereka gelagat Ria Ricis tidak sejalan dengan penampilannya
tersebut.
Terlepas dari semua ini, jika dipandang pada pendapat yang lain, aksi Ria
Ricis justru bisa menjadi sesuatu yang baru dalam menjalankan kegiatan dakwah yang
lebih dekat dengan anak muda. Hal ini dibuktikan dari sebagian konten yang
diunggahnya di Youtube, merupakan refleksi dirinya sebagai muslimah yang taat.
90
F.A Milawasri, “Analisis Karakter Tokoh Utama Wanita Dalam Cerpen Mendiang Karya
S.N. Ratmana,” Jurnal Bindo Sastra Vol 1, N0 (2017).88
52
1. Ricis
Gambar 3.1
2. Becir
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Wildan Alamsyah merupakan salah satu tokoh dalam web series Setan
Taubat ini. ia menjadi Yusuf, pemuda sholeh yang membuat beberapa kaum
wanita jatuh cinta terhadap sifatnya. Lemah lembut dan berwibawa juga
menjadi daya tarik dari seorang Yusuf. Ia juga dengan mudah memberi
harapan palsu, hal tersebut membuat Ricis menjadi sakit hati kepada Yusuf.
4. Joni
Gambar 3.4
5. Eko
Gambar 3.5
6. Budi
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Si penjual kaos kaki yang lucu ini merupakan sosok wanita yang ceria
dan manis. Ia juga sosok wanita pekerja keras. Tetapi, ternyata ia adalah pacar
dari Yusuf yang sesungguhnya. Ia juga menjadi korban perasaan si Yusuf.
8. Dion
Gambar 3.8
Episode 2
Adegan 1
Scene 1 Bang Joni : “Woy.. duo
Pada trenggiling”
Durasi : Budi :
4.30- “Astagfirullahaladzim..ban
4.44 g Joni kalo ketemu sesame
muslim itu harusnya
ngucapin salam dulu, ya
gak ko?”
Eko : “Benar benar benar”
58
Adegan 2
Episode 3
Episode 4
Adegan 1
Episode 5
Episode 6
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 13
Adegan
Episode 14
Episode 16
1. Episode 1
Adegan 1
Tabel 4.1
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene 1 Eko dan Budi
Pada berkelahi di jalan.
Durasi : Kemudian mereka
0.54-1.00 bertemu dengan
Bang Joni yang
kebetulan juga
melewati jalan
tersebut. Bang Joni
kemudian
menasehati Eko dan
Budi
Bang Joni :
“udahh.. udah..
udah.. kenapa pada
nyolot-nyolotan sih?
70
Ini tuh bulan puasa
nanti puasa lo pada
batal”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Suasana di depan gerbang, Eko dan Budi Ketika sedang di
mememperhatikan Bang Joni dengan ekspresi jalan Eko dan Budi
mengerutkan dahi. Bang Joni mempertegas bertemu dengan
bicaranya dengan ekspresi kesal. Bang Joni, adegan
tersebut
berlangsung setelah
Eko dan Budi
berkelahi. Eko dan
Budi tampak
memperhatikan
Bang Joni yang
sedang memarahi
mereka berdua,
kemudian Bang Joni
menasehati Eko dan
Budi
Denotasi Konotasi
Adegan 2
Tabel 4.2
Analisi Tataran 1
Scene Visual Dialog
Scene 2 Ricis dan Becir
Pada Durasi sedang berbincang di
: kamar, tiba-tiba ada
8.09-8.21 seorang laki-laki
bertamu. Laki-laki
tersebut bernama
Doni, ia menanyakan
kerudung jualan
Ricis. Kemudian
Becir melihat
percakapan mereka
72
melalui jendela
ruang tamu, kemudia
Ricis masuk dan
melihat kelakuan
Becir, lalu Ricis
menasehatinya
Ricis : “Katanya
mau taubat, tapi
masih aja kepo
dengan urusan orang
lain. ingat setiap
orang punya urusan
pribadi, gak boleh
dikepoin”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Ricis memakai baju gamis syar‟I berwarna Ricis menunjukan
pink Seorang pemuda berambut gondrong sebagai wanita yang
dan berpakaian rapi. ia tampak lemah lembut dengan
mendengarkan pemuda tersebut berbicara. baju gmais berwarna
Becir berdiri di depan jendela dengan pink, dan wanita yang
ekspresi ingin tahunya sholehah dengan
Ricis dan Becir berdiri berhadapan dan berpakaian menutup
Becir mendengarkan Ricis berbicara. aurat. Ia menunjukan
ekspresi wajah heran
karena baru pertama
bertemu dengan
pemuda tersebut. Becir
berdiri di depan jendela
untuk mendengarkan
percakapan antara Ricis
dengan Doni.
Ricis menasehati Becir
karena Becir
mendengarkan
percakapan mereka dan
ingin mengetahui
urusan mereka.
73
Denotasi Konotasi
Ricis memakai baju gamis syar‟I berwarna Secara Konotasi, Gamis
pink dan menemui seorang pemuda dan hijab merupakan
berambut gondrong dan berpakaian rapi simbol dari ketaatan
tersebut. ia tampak mendengarkan pemuda seorang muslimah
tersebut berbicara. untuk perintah menutup
Becir berdiri di depan jendela dengan rasa aurat dari Allah Swt.
keingintahuannya terhadap percakapan Mendengarkan orang
mereka. lain berbicara
Ricis menasehati becir, dan Becir berdiri merupakan sikap
berhadapan mendengarkan Ricis berbicara. menghormati orang
lain. Ingin mengetahui
urusan orang lain
merupakan perilaku
yang tidak baik, dan
Ricis memberikan
nasehat kepada Becir
agar tidak melakukan
hal seperti itu lagi.
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene 1 Bang Joni : “Woy.. duo
Pada trenggiling”
Durasi : Budi :
4.30-4.44 “Astagfirullahaladzim..bang Joni
kalo ketemu sesame muslim itu
harusnya ngucapin salam dulu,
ya gak ko?”
Eko : “Benar benar benar”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Di sebuah jalan depan rumah warga, Eko dan Budi terlihat pulang
Eko dan Budi memakai kemeja dan kuliah dengan tas yang masih
membawa tas. Bang Joni membawa mereka bawa. Dalam adegan ini
map dengan ekspresi wajah merasa terlihat Eko dan Budi sedang
bersalah. menasihati Bang Joni dan Bang
Joni terlihat merasa bersalah.
Denotasi Konotasi
Eko dan Budi memakai kaos dan Eko dan Budi baru saja pulang
kemeja dengan menggendong tas, kuliah, tidak sengaja mereka
kemudian Bang Joni membawa map bertemu dengan Bang Joni. Bang
dengan ekspresi wajah merasa bersalah. Joni menegur Eko dan Budi
tetapi tidak menggunakan salam.
Kemudian mereka menasehati
Bang Joni, kemudian Bang Joni
mendengarkan nasihat mereka
dengan rasa bersalahnya.
75
Mengucapkan/menjawab salam merupakan bagian dari amalan
ibadah yang dapat bernilai di sisi Allah Swt. Dalam perspektif Islam,
ucapan salam mengandung makna yang sangat indah yakni ketika
seseorang mengucapkan Assalamualaikum kepada orang lain, pada
hakikatnya dia mendoakan agar orang yang diucapkan salam itu selamat
dari mara bahaya baik lahir maupun batin.
Firman Allah dalam Q.S An-Nisa : 86
ۡ َ ك
ً َِش ٍء َحص ّ ُ َٰ َ َ َ َ َ َّ َّ ٓ َ ُّ ُ ۡ َ ٓ َ ۡ َ َ ۡ َ ْ ُّ َ َ َّ َ ُ ّ ُ َ
٨٦ يتا ِ حي ٖث فحئا ةِأحصَ ٌِِٓا أو ردوْا َۗ إِن ٱَّلل َكن لَع ِ ِإَوذا حيِيخً ةِخ
Artinya : “Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam)
penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik,
atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh,
Allah memperhitungkan segala sesuatu” (Q.S An-Nisa : 86)
Analisis Tataran II
91
Furqon Syarief Hidayatulloh, “Salam Dalam Perspektif Islam,” Jurnal Pendidikan
Agama Islam Ta’lim Vol 9, No. (2011). 90
76
Penanda Petanda
Di dalam sebuah ruangan Becir Terelihat Becir dan Ricis sedang
memegang bola dan Ricis duduk mengobrol santai di sebuah
santai di sofa. Becir mencoba ruangan. Disini Becir mencoba
untuk mempengaruhi Ricis untuk mempengaruhi Ricis.
mengenai Cici si penjual kaos
kaki.
Denotasi Konotasi
Becir dan Ricis berada di dalam Becir dan Ricis sedang terlihat
ruangan. Becir tampak sedang santai berada di dalam ruangan.
berbicara serius dengan Ricis. Becir memberikan nasihat kepada
Becir terlihat sedang Ricis untuk berhati-hati terhadap
mempengaruhi Ricis. orang baru dengan menghasut
Ricis untuk berprasangka buruk
kepada Cici si penjual kaos kaki.
Ricis pun mengingatkan Becir
kembali untuk bertaubat dan tidak
boleh seudzon terhadap orang lain.
Becir kemudian menyadari hal
tersebut.
92
Indah Elfariani, “Prasangka Dan Suudzon : Sebuah Analisa Komparatif Dari Perspektif
Psikologi Barat Dan Psikologi Islam,” Psikologi Terapan Vol 2, No. (2019). 2
77
3. Episode tiga
Tabel 4.5
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Becir : “ Aku punya
Pada ide mulai sekarang
Duras setiap ada cowok di
i : depan kamu langsung
6.45- tembak aja, pepet
7.17 terus kalo perlu
pacaran! Ihhhh
seneng”
Ricis
:”Astagfirullahaladzi
m Becir, inget dalam
Islam perempuan dan
laki-laki yang belum
menikah gaboleh
deket-deketan,
gaboleh pacar-
pacaran, gak boleh..
aduh pokoknya gak
boleh yang gitu-
gituan kamu kok
mikirnya gitu sih ada
juga taaruf, tuh inget”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Di sebuah ruangan kerja Ricis. Disini Becir Ruang kerja Ricis
kembali mempengaruhi Ricis. Ricis berusaha yang terdapat
untuk mengingatkan Becir. beberapa barang
dagangan Ricis. Becir
duduk di kursi Ricis
dan kembali
mempengaruhi Ricis.
Ricis kembali
mengingatkan Becir.
78
Denotasi Konotasi
Dalam adegan tersebut, terdapat Ricis dan Becir Makna konotasi
yang berada di dalam ruangan yang berisikan dalam adegan ini
beberapa potong hijab dan baju gamis. Ricis adalah ruangan
sedang memegang tas mukenah, dengan ekspresi tersebut menunjukan
wajah penuh penjelasan. Dan becir duduk di bahwa itu adalah
kursi dengan menatap Ricis. ruang kerja Ricis,
karena terdapat
barang dagangan
Ricis yaitu hijab,
gamis, dan mukenah.
Dalam adegan
tersebut, Ricis sedang
mempersiapkan
barang dagangannya
ditunjukan dari
adegan Ricis
memegang tas yang
berisikan mukenah.
Sambil
mempersiapkan
dagangan, Ricis yang
ditemani Becir
kemudian bercerita
mengenai laki-laki.
Kemudian dalam
percakapan mereka,
Becir memberikan
saran yang kurang
bagus untuk Ricis.
Ricis pun beristigfar
dan mengingatkan
Becir bahwa saran
tersebut merupakan
hal yang tidak pantas
untuk seorang
muslim.
4. Episosde empat
Adegan 1
Tabel 4.6
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Eko dan Budi
1 sedang melihat
Pada Ricis dengan
Durasi Yusuf, mereka
: 5.36- cemburu dan
6.02 merasa tersaingi
oleh Yusuf.
Akhirnya, mereka
memiliki niat yang
buruk terhadap
Yusuf
93
Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, Jangan Dekati Zina (Jakarta: Qisthi Press, 2012).6
80
Budi :”Jadi kita
mau gimana nih?”
Eko : “wahh gua
ada ide, gampang
kita piting balik aja
anak baru ini
yakan?”
Budi : “Ko, kita
gaboleh jahat di
bulan puasa ko.
Kita jahat sama aja
puasa kita sia-sia”
Eko : “iyaa juga
yaa”
Budi : “Ya Allah
Ampuni Eko Ya
Allah”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Ricis sedang berbicara denga Yusuf di kursi depan Ricis dan Yusuf
teras Ricis. Kemudian Eko dan Budi melihat sedang berdua. Eko
mereka berdua di balik pagar rumah Ricis. Eko dan Budi melihat
dan Budi merasa cemburu dan Eko memiliki niat kebersamaan
buruk kepada Yusuf. Budi mengingatkan Eko mereka berdua di
akan hal tersebut. balik pagar rumah
Ricis. Mereka
berdua merasa
cemburu dengan
kebersamaan Ricis
dan Yusuf. Eko
memiliki niat
buruk dan Budi
mengingatkannya.
81
Denotasi Konotasi
Terlihat Ricis dan Yusuf sedang duduk di kursi Dalam scene kali
depan teras rumah Ricis, kemudian di balik pagar ini, Eko dan Budi
rumah Ricis terdapat dua pemuda yang sedang merasa cemburu
mengendap-endap untuk melihat Ricis dan Yusuf. terhadap Yusuf.
Dua pemuda tersebut adalah Eko dan Budi. Dalam Karena seperti
percakapan mereka Eko terlihat marah dan Budi yang diketahui,
mencoba mengingatkan Eko. Eko dan Budi
menaruh perasaan
kepada Ricis. Eko
dan Budi
mengetahui
kedekatan Ricis
dan Yusuf dengan
cara mengintip
melalui pagar
rumah Ricis. Dari
percakapan
tersebut, Eko
berniat untuk
melakukan
kejahatan kepada
Yusuf. Kemudian
Budi sebagai
teman yang baik
mengingatkan
bahwa hal tersebut
merupakan
perbuatan yang
tidak baik.
Kemudian Eko
tersadar dan
memohon Ampun
kepada Allah.
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene 2 Ricis sedang
Pada merencanakan
Durasi : kepergiannya dengan
8.07-8.29 Yusuf untuk mengambil
barang dagangan.
Kemudian Becir
mengingatkan Ricis untuk
berhati-hati dengan orang
baru, dan Becir akan
mengikuti Ricis pergi.
Ricis : “Gak usah..
cukuplah Allah yang
menjadi penolongku,
jugaan kan sebelum pergi
aku selalu baca doa
insyaalaah gak kenapa-
kenapa, kamu tenang aja”
Becir :”tapi kamu harus
inget, jangan pegang-
pegangan tangan, jangan
duduk dempet-dempetan,
jangan tatap-tatapan,
karena…”
Ricis : “bukan mahrom..”
Becir :”Yak betul 2 juta
rupiah..”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Di dalam kamar Ricis. Becir dan Ricis Ricis duduk di atas kasur.
sedang bercerita. Ekspresi Becir Becir berdiri dengan
sedang mengkhawatirkan Ricis. Ricis tangan di kepala. Ricis
mencoba menenangkan Becir. tersenyum dengan cari
menunjuk ke atas dan
tangan menengadahkan.
84
Denotasi Konotasi
Latar pada adegan ini merupakan Di dalam kamar yang
kamar dari Ricis. Ricis bercerita bernuansa pink tersebut,
kepada Becir. Dalam percakapan Ricis dan Becir sedang
mereka Becir mencoba untuk membicarakan Yusuf.
mengingatkan hal yang baik kepada Ricis bercerita bahwa ia
Ricis. Dari ekspresi yang ditunjukan akan ditemnai Yusuf
Becir,ia merasa khawatir terhadap untuk mengambil barang.
Ricis. Dan Ricis mencoba untuk Becir pun mulai khawatir
memberi pengertian kepada Becir. kepada Ricis karena
mereka akan pergi
berdua. Becir kemudian
menasehati Ricis dan
mengingatkan bahwa
mereka bukan muhrim
dan untuk berhati-hati.
Sebagai hamba yang taat,
Ricis pun memberitahu
Becir bahwa ia tak perlu
takut, karena rasa
percayanya kepada Allah
sebagai penolong
dimanapun Ricis berada.
ْ ُ َ َ َّ َ َ َ َ ُ ُ َّ ُ َّ َّ َ َ ۡ َ َ ُ ْ َ ُ ۡ َ ۡ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ ُ ۡ َ ا
ٱَّلِيَ كال لًٓ ٱنلاس إِن ٱنلاس كد َجعٔا ىلً فٱخشًْٔ فزادًْ إِيمَِٰا وكالٔا
َّ َ ّ َ ۡ ْ ُ َ َ َ
ٞٱَّللِ َوفَ ۡضو َّى ًۡ َي ٍۡ َص ۡص ُٓ ًۡ ُش ٓٔء ُ ۡ ُ َّ َح ۡصبُ َِا
ٖ ٌَِ ٖ فٱُليتٔا ةِِ ِعٍث١٧٣ ٱَّلل َوُ ِۡع ًَ ٱل َٔك ِيو
َ ۡ َ ُ ُ َّ َ َّ َ َ ۡ ْ ُ َ َّ َ
١٧٤ يم ٍ وٱتتعٔا رِضوَٰن ٱَّللَِۗ وٱَّلل ذو فض ٍو ع ِظ
5. Episode lima
Tabel 4.8
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Bang Joni bertemu dengan
Pada warga sekitar yang sedang
Durasi : membicarakan orang lain,
5.11- kemudian Bang Joni
5.41 menegur mereka
Bang Joni :
“Assalamualaikum..
astagfirullahaladzim ini
siang-siang pada
ngeghibah, eh Bang Endar,
Bang Jefri kata pak ustadz
Ghibah sama dengan
memakai bangkai
sodaranya sendiri. Apalagi
inikan bulan puasa, bulan
penuh keberkahan, bsa-
bisa puasa kalian habis
pahalanya, batal entar”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Terlihat Bang Joni bersama dua Bang Joni terlihat sedang
warga yang diketahui sebagai Bang memarahi Bang Endar dan
Endar dan Bang Jefri. Mereka berada Bang Jefri karena
di jalan yang sepi. Bang Joni membicarakan keburukan
menasihati mereka berdua. orang lain.
Denotasi Konotasi
86
Di sebuah jalan yang sepi, terdapat Makna konotasi dalam
dua orang yang sedang asyik adegan ini, Bang Joni
bercerita. Bang Joni pun tidak memberikan nasihat
sengaja lewat dan mendengarkan dengan menyebutkan dalil
percakapan mereka. Di dalam tentang Ghibah kepada
percakapan mereka ternyata sedang Bang Endar dan Bang
membicarakan orang lain. Bang Joni Jefri. Bang Joni juga
memberikan nasihat kepada dua mengingatkan bahwa di
orang tersebut. bulan puasa ketika kita
membicarakan orang lain
bisa mengurangi pahala
berpuasa. Bang Joni
menunjukan sikap yang
baik terhadap sesama
muslim, dan ia
memberikan sedikit ilmu
yang ia dapatkan dari
orang lain.
َ َ
ْ ُ َّ َ َ َ َ ٞ ۡ ّ َّ َ َّ َّ
ۡيا ٌّ ََِ ٱىظ َِّ إِن َب ۡعض ٱىظ َِ إِذًٰۖٓ و ٗل َتصصٔاٱج َخن ِ ُتٔا ْ َنر ِ ا
ۡ ْ اٌ ُِٔا َ يأ ُّي َٓا َّٱَّل
َ ِيَ َء َٰٓ
ۡل ًَ أَخِيِّ ٌَ ۡيخاا ُ ۡ َ َ ُ ۡ َ َ ۡ ُ ُ َ َ ُّ ُ َ ً ۡ َ ُ ُ ۡ َّ َ ۡ َ َ َ
ۡ َ ك َو وٗل يغخب بعضلً بعضا ُۚ أُيِب أحدكً أن يأكو يأ
َ َّ ٱَّلل إ َّن
ٞ َّٔ َٱَّلل ح
ٞ اب َّرح
١٢ ًِي َ َّ ْ ُ َّ َ ُ ُ ُ ۡ َ َ
ِ ُۚ فهرِْخٍٔهُۚ وٱتلٔا
94
WJS Poerwardaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (jakarta: PN. Balai Pustaka,
1985).1125
87
Metafora bangkai menunjukan bahwa cela yang dibicarakan itu
adalah aib yang seharusnya di tutupi, bukan dibincangkan dengan orang
lain. Sebagaimana bangkai, layaknya harus segera dikubur, demikian juga
cela dan kekurangan orang lain, semestinya harus disembunyikan.
6. Episode enam
Tabel 4.9
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Bang Joni mengetahui Eko dan
Pada Budi yang sedang bersembunyi
durasi : untuk membatalkan puasanya,
7.13- kemudian Bnag Joni menegur
7.32 mereka
Bang Joni : “Astagfirullah dua
trenggiling”
Eko :”Bang kita kan semalem
kaga sahur, jadi kaga puasa”
Bang Joni : “kate siape kaga
sahur kaga boleh puasa. Lo pada
teraweh gak semalem?
Eko dan Budi : “terawehhh bang”
Bang Joni : “kalo habis teraweh
kan pada doa bareng-bareng tuh
buat niat puasa. Jadi kaga ada
alesan deh lu pada kaga puasa”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Di balik pohon, Eko dan Budi Diketahui eko dan Budi hendak
membawa jus buah. Bang Joni membatalkan puasa. Mereka
menarik telinga Eko dan Budi. membawa jus buah dan
Bang Joni marah kepada mereka bersembunyi di balik pohon. Bang
berdua. Eko dan Budi merasa joni memberikan nasihat kepada
bersalah Eko dan Budi.
88
Denotasi Konotasi
Eko dan Budi bersembunyi di Latar pada adegan ini menunjukan
balik pohon, Bang Joni datang waktu di siang hari, di belakang
bersama dua anak kecil. Bang Joni pohon dengan keadaan sepi. Eko
menarik telinga Eko dan Budi dan Budi ketahuan membawa jus
karena ketahuan membawa jus buah dengan niat akan
buah dan memiliki niat untuk membatalkan puasa karena
membatalkan puasa dengan alasan mereka tidak sahur. Bang Joni
tidak sahur. Bang Joni memberi menarik telinga Eko dan Budi
nasihat kepada Eko dan Budi. sebagai bentuk rasa emosional
Ekspresi Eko dan Budi terhadap mereka berdua. Disini
menunjukan rasa bersalah Bang Joni menekankan bahwa
tidak sahur bukan alasan untuk
tidak berpuasa. Bang Joni
memberikan nasihat kemudian
Eko dan Budi menunjukan rasa
bersalahnya karena memiliki niat
untuk membatalkan puasa.
Selama menjalani ibadah puasa ada syarat wajib dan rukun puasa
yang harus dijalankan dengan baik agar puasa menjadi sah. Selain itu, ada
pula amalan yang bersifat sunah selama berpuasa, salah satunya adalah
sahur.
Sahur adalah amalan sunah yang sebaiknya dijalani agar puasa
terasa lebih lengkap. Meski ditekankan jelas dengan hadits dari Rasulullah
Saw, namun tidak ada hadits yang jelas untuk mewajibkan makan sahur
dan menunjukan keabsahan menjalankan puasa, jadi meski melewatkan
sahur atau tidak makan sahur pun puasa akan tetap sah.
89
7. Episode tujuh
Tabel 4.10
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Eko dan Budi datang ke rumah
Pada Ricis membawa takjil untuk
durasi : berbuka puasa, kemudian
7.51- Bang Joni juga datang
8.16 membawa gorengan
Bang Joni :”Hei duo
trenggiling, yang ngomongnya
nyrempet mulu lagi pada
ngapa sih disini heran gua”
Eko dan Budi :”lagi bagi-bagi
takjil disuruh pak ustadz”
Bang Joni :”bagus itu, di
bulan Ramadhan ini kita
emang harus berlomba-lomba
dalam kebaikan”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Di depan rumah Ricis. Eko dan Di depan rumah Ricis, Eko
Budi membawa kantong plastik. dan Budi datang membawa
Bang Joni kemudian datang kantong plastik. Kedatangan
tersebut di susul oleh Bang
Joni
Denotasi Konotasi
Di depan pagar rumah Ricis. Eko Makna konotasi yang terdapat
dan Budi terlihat membawa kantong dalam percakapan mereka
plastik yang berisikan takjil. Bang adalah berlomba-lomba dalam
Joni datang dan menanyakan kebaikan yang dicontohkan
maksud kedatangan mereka ke dengan cara yang dilakukan
rumah Ricis dengan membawa takjil Eko dan Budi yaitu berbagi
tersebut. Bang Joni memuji takjil di bulan puasa.
perbuatan mereka.
ً ٱَّلل ََج
ُ َّ ًُ ل
ُ ۡ َ ْ ُ ُ َ َ ۡ َ َ ۡ َۡ ْ ُ َ ۡ َ َ ّ ُ ُ ٌ َ ۡ ّ ُ
ِيع ُۚا ِ ت أي ََ ٌا حلُٔٔا يأ
ت ِة ِۚ ِ َٰ ِك وِجٓث ْ َٔ م َٔ ِّلٓا ٰۖٓ فٱشتتِلٔا ٱۡلير َ
ٖ وى
ٞ َش ٖء كَد ۡ َ ك ّ ُ َٰ َ َ َ َّ َّ
١٤٨ ِير ِ لَع إِن ٱَّلل
Artinya : “Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana
saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya.
Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu .
8. Episode delapan
Tabel 4.11
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Becir dan Ricis sedang curhat
Pada mengenai Yusuf, kemudian
durasi : Ricis menanyakan
7.29- perkembangan Becir
8.07 Ricis :”eh udah sampe mana
ilmu taubat kamu?”
Becir : “ehhh.. sampe mana ye,
ehh masih sedikit sih kan Becir
sekarang udah dewasa jadi
lupa, tapi masih inget kok”
Ricis : “itu juga udah bagus,
aku aja walaupun ilmu
agamanya gak bagus-bagus
amat tapi masih mau belajar,
kan yang paling penting belajar
terus”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Di dalam kamar Ricis dengan nuansa di dalam kamar kali ini Ricis
pink. Ricis duduk di atas kasur. Becir dan Becir berbicara mengenai
bingung dengan pertanyaan Becir. ilmu taubat. Becir terlihat
91
Ricis terlihat bersemangat. kebingungan dengan
pertanyaan Ricis. Ricis
kemudian memuji Becir dan
memberi semangat untuk
Becir.
Denotasi Konotasi
Ricis dan Becir kembali berengkrama Dalam adegan ini, Ricis
di dalam kamar Ricis. Pembicaraan memberikan pujian kepada
mereka kali ini yaitu mengenai ilmu Becir karena terus belajar
taubat yang dipelajari Becir. Ricis untuk menjadi lebih baik dari
memberi pujian kepada Becir karena sebelumnya. Ricis juga
tetap mau belajar untuk menjadi lebih menunjukan sikap yang terus
baik. mau belajar dan tidak merasa
puas terhadap ilmu yang sudah
di dapat.
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Saat Ricis sedang lari pagi, ia
Pada melihat Yusuf dan Cici.
durasi : Kemudian Ricis tidak sengaja
1.52- mendengar percakapan
2.17 mereka.
Yusuf : “ci.. cici tunggu. Kamu
tuh salah faham, dari lubuk
hatiku yang paling dalam aku
minta maaf ya sama kamu.
92
Sekali lagi aku tegesin ke
kamu, aku sama Ricis itu
Cuma temen biasa”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Di tempar parkir Ricis bersembunyi Ricis mendengar percakapan
di belakang mobil untuk Yusuf dan Cici di sebuah
mendengarkan Yusuf dan Cici tempat parkir. Yusuf
berbicara. Yusuf terlihat sedang menjelaskan dengan tegas
menjelaskan sesuatu kepada Ricis. kepada Cici. Ricis merasa
Setelah mendengarkan percakapan kecewa dengan penjelasan
mereka Ricis menangis Yusuf. Ricis menangis di
belakang mobil.
93
Denotasi Konotasi
Latar dalam scene ini adalah tempat parkir. Pada adegan ini,
Yusuf dan Cici sedang berbicara. Yusuf Ricis menangis
terlihat menjelaskan sesuatu kepada Cici sebagai bukti rasa
dengan tegas. Ricis menangis di belakang kecewanya terhadap
mobil. Yusuf. Ricis tidak
sengaja mendengar
percakapan Yusuf
dan Cici. Ricis
merasa kecewa
karena ia telah
berharap besar
terhadap Yusuf,
tetapi melalui
percakapan Yusuf
dan Cici ia
mendengar bahwa
Ricis hanya dianggap
teman oleh Yusuf.
Pelajaran yang dapat di ambil dalam scene ini adalah untuk tidak
berharap kepada selain Allah. Sebagai seorang muslim maka sudah
selayaknya segala sesuatunya kita memohon bantuan dan pengaharapan
kita pada Allah. Bila kita berharap pada makhluk-Nya, kita akan
menemukan kekecewaan yang teramat mendalam. Seperti dalam Q.S Al-
Insyrah : 8
َ ۡ َ َ ّ َ َٰ َ
٨ ٱرغب ِإَوَل ربِم ف
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Bang Joni datang ke rumah Ricis
Pada untuk membicarakan masalah
durasi : santunan anak yatim, tetapi Ricis
5.40- tidak bisa ditemui dan hanya
5.53 Assisten Rumah Tangganya.
Kemudian ART Ricis menceritakan
kejadian tersebut kepada Bang Joni.
Bang Joni : “waduh bik, usahanya
berhenti dong. Kalo usahanya
berhenti, pelanggannya pada kabur
dong bik”
ART : “Rezeki sudah ada yang
ngatur mas, gak usah panik”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Bang Joni datang ke rumah Ricis, bertemu Ke khawatiran Bang
dengan ART Ricis. Mimic wajah Bang Joni Joni mengenai
yang merasa khawatir. Bibik mencoba kondisi Ricis dan
memberi penjelasan kepada Bang Joni. usaha Ricis. Bibik
mencoba untuk
memberi penejlasan
kepada Bang Joni.
Denotasi Konotasi
Wajah serius yang ditunjukan Bang Joni karena Kekhawatiran Bang
kekhawatirannya kepada Ricis. Assistan Joni merupakan rasa
Rumah Tangga Ricis menjelaskan kejadian peduli yang
yang menimpa Ricis kepada Bang Joni. Dalam dilakukan selayaknya
percakapan mereka, Bang Joni teman. Tetapi rasa
mengkhawatirkan bisnis Ricis karena ia tidak takut mengenai
keluar kamar dan berkativitas seperti biasa. rezeki merupakan
ART Ricis pun menjelaskan untuk percaya rasa tidak percaya
kepada Allah kepada Allah, ART
Ricis pun
memberikan nasihat
95
bahwa rezeki sudah
di atur oleh Allah
dan senantiasa untuk
menyerahkan
segalanya kepada
Allah.
Tidak perlu takut mengenai rezeki kita. Rezeki itu itu sudah ada
yang mengatur dan jangan takut rezeki kita tertukar dengan orang lain.
Allah telah menentukan rezeki, jodoh dan maut untuk setiap hamba-Nya.
Allah sendiri yang menegaskan bahwa setiap manusia sudah ada takaran
rezekinya sendiri-sendiri. Sesperti dalam Q.S Hud : 6
ُّ َ ٞ ّ ُ َ َ َ ۡ َ ۡ ُ َ َ َّ َ َ ۡ ُ ُ َ ۡ َ َ َ ُ ۡ َّ َ َ َّ َۡ َّ َ ََ
ني
ٖ ِ ب ٌت َٰ ِ
ٖ ۞وٌا ٌَِ دٓاةثٖ ِِف ٱۡلۡرض إِٗل لَع ٱَّللِ رِزقٓا ويعيً مصخلرْا ومصخٔدعٓا ُۚ ك ِِف نِت
٦
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene ART Ricis memanggil Ricis
Pada untuk keluar kamar, karna
durasi : semenjak kejadian kemarin,
7.09- Ricis banyak mengahabiskan
7.15 waktunya di kamar. Ternyata
kekecewaan tersebut
membuat Ricis mengingat
Allah dan memperbanyak
ibadah.
Ricis : “bik..”
ART : “Alhamdulillah..
akhinya neng Ricis keluar
96
kamar juga”
Ricis : “iyaa bik, saya
sengaja seharian di kamar,
sekalian hafalin dan
khatamin Qur‟an, soalnya
kan di bulan puasa pahalanya
berlimpah”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Ricis muncul dengan keadaan yang Ricis menunjukan
lebih baik lagi. Bibik merasa senang keadaannya lebih baik lagi
dengan keadaan Ricis yang sekarang. setelah memperbanyak
Tampak wajah yang lebih ikhlas Ibadah dan mengingat Allah.
ditunjukan oleh Ricis.
Denotasi Konotasi
Di sebuah ruang makan. Ricis Di ruang makan, Ricis datang
menegur Assistan Rumah Tangganya. menghampiri ART nya.
ART bersyukur Ricis sudah mau Assistan Rumah Tangga
keluar kamar. Ricis memberitahu Ricis bersyukur karena Ricis
kegiatannya selama di dalam kamar. sudah mau keluar kamar.
Rasa syukur di tunjukan dari
mengucap “Alhamdulillah”.
Ricis melakukan kegiatan
yang psoitif selama di dalam
kamar, yaitu memperbanyak
ibadah dan mengingat Allah.
Ricis juga megingatkan
bahwa di bulan puasa
memiliki pahala yang
berlimpah.
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene 1 Bang Joni datang ke rumah Ricis
Pada untuk memberikan proposal
durasi : santunan anak yatim
1.56- Bang Joni : “bik itu proposal
2.08 santunan anak yatim jadi mba
Ricis harus terima ini, disampein
yaa”
ART :”Yaudah nanti saya
sampein ke mba Ricis yaa mas
Joni”
Bang Joni : “bener yaa jangan
suka boong di bulan puasa”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Terlihat Bang Joni memberikan Di depan rumah Ricis Bang Joni
sebuah map kepada bibik. Ekspresi bertemu dengan bibik dan
tegas Bang Joni yang sedang memberikan map yang berisi
memperingatkan bibik. proposal. Bang Joni
memperingatkan bibik untuk
memberikan proposal tersebut
dan jangan berbohong.
Denotasi Konotasi
Di depan rumah Ricis. Bang Joni Makna konotasi dalam scene ini
memberikan map yang berisikan yaitu untuk tidak berbohong di
proposal. Bibik menerima dan Bang bulan puasa dan untuk selalu
Joni berpesan untuk memberikan menjadi seseorang yang amanat.
kepada Ricis. Bang Joni juga
mengingatkan untuk tidak
berbohong di bulan puasa.
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Yusuf menelepon Ricis untuk
2 menjelaskan kejadian tersebut
Pada Ricis :”waalaikumsalam
durasi : Yusuf, ada apa nih”
3.37- Yusuf :”aku udah di depan
5.55 rumah kamu nih, mau njelasin
tentang Whatsapp semalem”
Ricis :”ohhh, gaperlu, lagian
juga aku ngerti kok. Dan
misalnya aku ada di posisi
perempuan itu aku juga bakal
ngelakuin hal yang sama”
Yusuf :”jadi gini cis, aku sama
dia tuhh…”
Ricis :”ada hubungan kan?
Gini deh aku janji habis ini aku
gabakal ganggu kalian lagi.
Dan makasih yaa udah mau
temenan sama aku, dah dulu ya
assalamualaikum”
Kemudian Ricis berbicara
kepada Becir
Ricis :”Allah aja Maha Pemaaf
setiap hamba-Nya buat
kesalahan. Masak aku gak
maafin, berarti aku jahat dong”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Ricis duduk di depan kolam renang Yusuf menelpon Ricis dan
dengan mengangkat telepon datang ke rumah Ricis untuk
genggamnya. Yusuf berada di depan menjelaskan kesalahpahaman.
gerbang rumah Ricis. Ricis duduk Ricis mencoba tenang ketika
dengan ekspresi wajah sedih ditemani mengangkat telepon Yusuf.
oleh Becir. Ricis berbicara dengan Becir
untuk mencoba memaafkan
Yusuf.
Denotasi Konotasi
Ricis berada di depan kolam renang Yusuf menjadi seseorang yang
dengan telepon genggamnya. Yusuf bertanggung jawab dan
berada di depan pagar yang diketahui mencoba untuk menjelaskan
pagar tersebut merupakan pagar permasalahan yang terjadi
rumah Ricis. Yusuf mencoba dengan Ricis. Kemudian Ricis
menjelaskan, dan Ricis mendengar mencoba untuk menjadi ikhlas
dan menjawab dengan tenang. Becir dan memaafkan kesalahan
menghampiri Ricis, dan ia berbicara Yusuf. Ricis tidak mau
kepada Becir mencoba untuk ikhlas menemui Yusuf merupakan
dan memaafkan Yusuf. tanda bahwa Ricis masih
sedikit ada rasa kecewa
terhadap Yusuf.
Tabel 4.17
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Bang Joni sedang
1 berkumpul dengan Eko
Pada dan Budi. Mereeka sedang
durasi : membicarakan acara
3.39- santunan anak yatim yang
4.40 akan di laksanakan di
rumah Ricis.
Budi : “Bang Jon,
pokoknya kita berdua gak
mau ketinggalan kalo ada
acara-acara positif seperti
ini, apalagi ini kan bulan
ramadhan ini adalah
langkah kita untuk
menghapuskan dosa-dosa
kita”
Eko : “Benar.. benar..
benar”
Bang Joni : “setuju
banget tuh gua tuh”
Eko : “soalnya kata pak
ustadz gini bang, kalo kita
berlomba-lomba dalam
kebaikan bisa masuk
surga, pahalanya banyak,
ane kan mau masuk surge
makanya semangat”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Bang Joni terlihat sibuk dengan map yang ia bawa. Mereka bertiga
Eko dan Budi mencoba menawarkan bantuan. Eko sedang
memberikan jempol kepada Budi membicarakan
acara yang
diselenggarakan di
101
rumah Ricis. Budi
mencoba
menawarkan diri
untuk membantu
kegiatan positif
tersebut. Eko
menyetujui hal
tersebut.
Denotasi Konotasi
Bang Joni bersama dengan Eko dan Budi sedang Bang Joni bersama
membicarakan rencana untuk santunan anak dengan Eko dan
yatim. Budi kemudian menawarkan bantuan Budi sedang
mengenai kegiatan tersebut. Eko dan Budi berdiskusi
menunjukan sikap semangat dalam kegiatan positif mengenai kegiatan
di bulan Ramadhan. santunan anak
yatim. Budi
menawarkan
bantuan untuk
kegiatan tersebut.
Eko pun
memberikan dua
jempolnya yang
berarti ia
menyetujui. Sikap
yang ditunjukan
dalam percakapan
mereka adalah
sikap semangat
dalam kegiatan
yang positif.
Saling membantu
di bulan puasa
juga merupakan
kegiatan
berlomba-lomba
dalam kebaikan.
ۡ َ ۡ َ َ َ َ ۡ َ ۡ َّ َ َ َّ َ َ َ ْ ُّ ُ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ
َٰٓ َ ال َوٗل ٱل َٓ ۡد َي َوٗل ٱى َل
ِئ ِ َد عئِر ٱَّللِ وٗل ٱلشٓر ٱۡلر َٰٓ يأيٓا ٱَّلِيَ ءأٌِا ٗل ُتِئا ش َٰٓ
ْ ُ َ ۡ َ ۡ ُ ۡ َ َ َ َ َ ٓ َ ٓ ّ َ ۡ َ ۡ َ ۡ َ َ َ َ ۡ َ ُ َ َ ۡ ا ّ َّ ّ ۡ َ ۡ َ ا
وٗل ءاٌِني ٱۡليج ٱۡلرال يبخغٔن فضَل ٌَِ رب ِ ًِٓ ورِضوَُٰا ُۚ ِإَوذا حييخً فٱصطاد ُۚوا
ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ ۡ َ َ َ َۡ ۡ َ ۡ َ ۡ ُ ُّ َ َ ۡ َ ُ ََٔ ل ًۡ َش ُ َّ َ ۡ َ َ َ
ج ِد ٱۡلر ِال أن تعخد ْۘوا وتعاؤُا ِ َٔان كٔ ٍم أن صدوكً ع َِ ٱلٍص ٌِوٗل َي ِر
ُ ٱَّلل َشد ْ ۡ ۡ َ ْ
َ َّ اؤُُا َلَع ٱۡلذۡ ًِ َوٱى ُع ۡد َوَٰن َو َّٱت ُلٔا
َ َّ ٱَّللٰۖٓ إ َّن َ
َ ىٰۖٓ َوٗل َت َع َ ٱۡل ۡل
َّ ب َو ََ
ّ لَع ۡٱى
ِيد ِ ِۚ ِ ِ َٰ ٔ ِ
ِ
َ ۡ
٢ اب ِ ِٱىع
ل
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Ricis kedatangan tamu yaitu
Pada doni. Sebelumnya, mereka
durasi : memiliki rencana untuk
4.27- membuka bisnis bersama. Tetapi
5.15 ternyata Doni datang tidak hanya
untuk membicarakan bisnis, ada
rencana lain dibalik kedatangan
Doni.
Doni :”jadi aku kesini bukan
Cuma mau join olshop”
Ricis :”Terus?”
Doni :”ada yang lebih penting
dari itu”
Ricis :”Apa?”
Doni :”soal Yusuf”
Ricis :”hemmm”
Doni :”sebaik-baiknya manusia
103
adalah yang tidak memutuskan
tali silaturahmi”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Doni menemui Ricis untuk Di sebuah taman Ricis dan Doni
mejelaskan permasalahannya dengan bertemu. Doni menjelaskan
Yusuf. Ricis memalingkan wajah permasalahan yang dialami
dan menghela nafas Yusuf dan Ricis. Mengetahui hal
tersebut Ricis memalingkan
wajah dan mengehela nafas.
َلً ٌَِّ َّن ۡفس َوَٰح َِدة ٖ َو َخيَ َق ٌ ِِۡ َٓا َز ۡو َجٓا ُ ََ َ َّ ُ ُ َّ َ ْ ُ َّ ُ َّ َ ُّ َ َ
ٖ يأيٓا ٱنلاس ٱتلٔا ربلً ٱَّلِي خيل َٰٓ
َ َّ ال إ َّن َ َ َۡۡ َ َ ُ ٓ ََ َّ َ َّ ْ ُ َّ َ َ َ َّ ۡ ُ َ َ ا َ ا َ َ ٓ ا
ٱَّلل ِ ُۚ وبد ٌٍِِٓا ِرجاٗل نرِۡيا ون ِصاء ُۚ وٱتلٔا ٱَّلل ٱَّلِي تصا َءلٔن ةِِّۦ وٱۡلرح
ُ َۡ َ َ َ
ل ًۡ َرق ا
١ ِيتا َكن عيي
Analisis Tataran 1
Scene Visual Dialog
Scene Ricis mengundang Bang
Pada Joni, Eko, dan Budi untuk
durasi : buka bersama di rumah Ricis.
1.35- Ricis :”astagfirullah bang
2.34 Eko, kalo makan sama
minum itu biasain tangan
kanan, karna kalo tangan kiri
itu kebiasaan setan”
Eko :”makasih yaa neng
Ricis udah ngingetin”
ART : “bang Joni, kalo
makan dan minum jangan
sambil berdiri, duduk”
Bang Joni :”hehe iyaa bik”
Ricis :”bibik kerenn”
ART : “kan neng Ricis yang
ngajarin”
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Di ruang makan yang terdapat Saat buka bersama di rumah
minuman dan makanan. Bang Joni, Ricis, Eko makan
Eko, dan Budi datang ke rumah Ricis. menggunakan tangan kiri dan
Eko mengambil makanan Bang Joni minum dengan
menggunakan tangan kiri. Bang Joni keadaan berdiri. Ricis dan
minum dengan keadaan berdiri. bibik mencoba mengingatkan
mereka
Analisis Tataran I
Scene Visual Dialog
Scene Dalam episode terakhir, sebelum
Pada menyambut hari lebaran Ricis
durasi : bersama dengan Bang Joni, Eko,
10.24- Budi, Yusuf, dan Cici
10.47 memberikan santunan anak yatim
di kediaman rumah Ricis, acara
tersebut dipersiapkan bersama-
sama dan dengan sederhana.
Analisis Tataran II
Penanda Petanda
Di sebuah ruangan dengan banner Kegiatan santunan anak yatim
ucapan hari hari Idul Fitri. dilaksanakan di rumah Ricis.
Beberapa orang bersalam-salaman Beberapa tamu undangan
dengan Ricis, Bang Joni, Eko, berdatangan dan bersalam-
Budi, dan Yusuf. salaman. Hal tersebut merupakan
kegiatan yang positif di bulan
Ramadhan.
Denotasi Konotasi
Di sebuah ruangan dengan banner Makna konotasi dalam episode
ucapan hari raya Idul Fitri. Terlihat terakhir adalah indahnya
Eko, Budi, dan Bang Joni sedang kebersamaan, dan mengingatkan
membantu Ricis dalam kita untuk menyisakan sedikit
mempersiapkan acara tersebut rezeki kita untuk berbagi
sebelum tamu berdatangan. Acara kesesama.
tersebut merupakan acara santunan
anak yatim yang dibuat oleh Ricis
di hari terakhir puasa. Gambar
106
kedua menunjukan tamu undangan
sudah berdatangan dan bersalam-
salaman.
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan analisis diatas yang telah
peneliti lakukan mengenai “Analisis Pesan Dakwah dalam Web
Series Setan Taubat di Media Youtube Ricis Official” sebanyak
enam belas episode, maka dapat disimpulkan bahwa :
Channel Youtube Ricis Official merupakan akun yang
memposting konten dakwah berupa Web Series yang berjudul
“Setan Taubat” yang ditampilkan dengan genre komedi yang
menyiratkan pesan Islami. Adapun pesan-pesan tersebut adalah
menahan amarah di bulan puasa, tidak diperbolehkan untuk
mengetahui urusan orang lain, mengucapkan salam, jangan
berburuk sangka, menghindari zina, niat buruk, tawakal, ghibah,
sahur, berlomba-lomba dalam kebiakan, jangan merasa puas diri,
jangan berbohong, saling memaafkan, saling tolong menolong,
jangan memutuskan tali silaturahmi, adab makan dan minum, dan
sedekah
Pesan-pesan tersebut terdapat dalam setiap episodenya
yang berjumlah enam belas episode. Setelah mengetahui pesan-
pesan yang terdapat dalam Web Series tersebut, peneliti juga
mampu menemukan dampak dengan adanya pesan-pesan dakwah
tersebut. Dampak tersebut dapat memberikan perubahan bagi
setiap individu. Perubahan tersebut terlihat dari perubahan Aqidah,
Akhlak, maupun hal yang berhubungan dengan hukum Islam yaitu
Syariah.
B. Saran
Mengingat penelitian ini jauh dari kata sempurna, maka
kritik dan saran sangat diharapkan. Adapun beberapa saran yang
ingin disampaikan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Web Series ini sudah sangat baik, dengan mengangkat
tema-teman yang familiar di kehiduapan sehari-hari dan
penyampaian pesan yang ada di dalamnya mudah untuk
dimengerti. Hal ini seharusnya mampu menarik minat para
107
108
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Moh Ali. Edisi Revisi, Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2004.
———. Ilmu Dakwah. Jakarta: Parenda Media, 2004.
Bachtiar, Wardhi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 2004.
Baddurattamam, Nurul. Dakwah Kolaboratif Tarmidzi Taher. Jakarta:
Grafindo, 2005.
Barthes, Roland. Elemen-Elemen Semologi. Yogyakarta: BASABASI,
2017.
Basit, Abdul. Filsafat Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Basrowi, and Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Rineka Cipta, 2008.
Bungin, M Burhan. Penelitian Kualitatif : Komunikasi Ekonomi,
Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana,
2010.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2002.
Elfariani, Indah. “Prasangka Dan Suudzon : Sebuah Analisa
Komparatif Dari Perspektif Psikologi Barat Dan Psikologi
Islam.” Psikologi Terapan Vol 2, No. (2019).
Fuadi, Muhammad Hanif. “Pesan Dakwah Hasan Al-Banna Dalam
Buku Majmu‟at Al Rasail” Vol 11, No (2017).
Harahap, and Sofyan Syafri. Analisis Krisis Dan Keuangan. Jakarta:
Rajawali Pers, 2004.
Hasjmi, and Moch Fakhruroji. Dakwah Di Era Media Baru. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2017.
Hidayatulloh, Furqon Syarief. “Salam Dalam Perspektif Islam.” Jurnal
Pendidikan Agama Islam Ta’lim Vol 9, No. (2011).
Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010.
Ismail. Menjelajah Atas Dunia Islam. Bandung: Mizan, 2000.
111