SKRIPSI
Oleh:
Veni Selviyani
1641010168
SKRIPSI
Oleh:
Veni Selviyani
1641010168
hari Selasa tanggal 03 Maret 1998. Penulis merupakan anak kelima dari pasanga
di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Program Strata Satu (S1)
Komunikasi dan lulus pada tahun 2020. Pada tahun 2019 penulis telah mengikuti
Penulis
Veni Selviyani
1641010168
PERSEMBAHAN
kepada Allah SWT. Karena atas Rahmat dan hidayahnya saya mampu
menyelesaikan skripsi ini dengan iman, taqwa dan rasa sabar. Karya tulis ini ku
persembahkan untuk:
1. Kedua Orang Tua ku yang tercinta Bapak Risan dan Ibu Wardiati yang
telah memberika do’a serta dukungan yang tak terhingga kepada saya baik
2. Kakak perempuanku Mis Niarti dan Ramayana Evasari dan kakak laki-laki
Dengan segala kerendahan hati sebagai hamba Allah SWT yang harus
mengabdi sekaligus bertafakur di hadapan-Nya, kiranya merupakan suatu tuntutan
illahi yang harus di laksanakan dimana seorang hamba mempunyai tanggung
jawab untuk mengemban amanah sekaligus kewajiban yang bersifat mutlak, maka
dalam kesempatan ini merupakan ungkapan rasa syukur penulis sehingga dapat
merealisasikan gagasan-gagasan salam wujud nyata, berupa karya ilmiah (skripsi)
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana sosial dalam ilmu
dakwah dan komunikasi di UIN Raden Intan Lampung, juga menggali ilmu-ilmu
yang ada baik yang di peroleh di bangku perkuliahan maupun dari yang lainnya,
khususnya yang menyangkut masalah komunikasi dan ke penyiaran.
Sehubungan dengan terwujudnya karya ilmiah ini yang merupakan upaya
penulis secara optimal wujud”.”
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
semua pihak, kiranya tidak berlebihan dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tinggi nya, terutama
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli, M.Si , selaku Dekan Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
2. Bapak M.Apun Syaripuddin, M.Si, selaku Ketua Jurusan KPI Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi
3. Ibu Yunidar Cut Mutia Yanti, M.Sos. I , selaku Sekertaris Jurusan KPI
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
4. Bapak Subhan Arif, M.Ag , selaku Pembimbing I dalam penulisan skripsi
ini. Terima kasih atas kesabaran dan dukungan nya selama ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Fitriyanti, MA, selaku pembimbing II dalam penulisan skripsi ini
terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama ini sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan mendidik dengan
sabar dan sangat baik.
7. Seluruh karyawan dan Civitas Akademika Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
8. Sahabat-sahabat jurusan KPI terimakasih kepada kalian yang telah
memberikan warna dalam hidupku.
9. Sahabat-sahabat satu perjuangan yakni
Terimakasih atas support dari kalian semua.
10. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung sarana belajar untuk
menambah pengetahuanku.
Veni Selviyani
NPM.1641010168
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................
PERSETUJUAN ................................................................................................
PENGESAHAN ................................................................................................
MOTTO ..............................................................................................................
PERSEMBAHAN ..............................................................................................
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
C. PENGEMBANGAN ORGANISASI................................................
44
1. Pengertian Pengembangan Organisasi ..........................................
44
2. Tujuan Pengembangan Organissi ..................................................
45
3. Ruang Lingkuppengembangan Organisasi ....................................
46
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 87
B. SARAN ..................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
penulis akan menjelaskn secara satu persatu. Adapun skripsi ini adalah
tertentu.1
Lampung untuk mencapai visi, misi kerja organisasi yang sudah dibentuk.
1
R. Wayne Pace dan Don F.Faules, Komunikasi Organisasi, (Bandun: Remaja Roadakarya,
2001), Edisi Terjemahan, h. 31
2
Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, (Jakarta: Grasindo, 2014), h. 2
dikehendaki.3 Pengembangan yang berarti suatu usaha yang dilakukan untuk
prosedur yang sistematis dan sebagai pertujukan dan penafsiran pesan di unit-
unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Dimana
Da’i adalah salah satu wadah aktivitas mahasiswa yang ada di Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komuikasi yang memiliki visi dan misi yaitu “ terbinanya
adapun yang dimaksud dengan judul secara keseluruhan adalah upaya atau
usaha yang dilakukan unit kegiatan mahasiswa Rumah Da’i dalam membentuk
Da’i dan Da’iah yang professional pada mahasiswa UIN Raden Intan
Lampung.
3
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,
Balai Pustaka:2003)h. 473
4
Development Country. Definisi Pengembangan, blongspot Evelopment Country.co.id
B. Alasan Memilih Judul
Adapun yang menajdi alasan dan pertimbangan dalam memilih judul ini
pembentukan da’i dan da’iah professional, hal ini yang membuat penulis
dan Penyiaran Islam, yaitu konsentrasi pada ilmu dakwah, sumber data
lapangan yang mudah didapat, banyak bahan materi dan landasan teori
yang dapat mendukung penulis dalam penelitian ini, disamping itu juga
saat ini tidak terlepas dari suksesnya dakwah, ini dibuktikan dengan
manusia pada umumnya. Aktivitas dakwah ini dilakukan baik melalui lisan,
tulisan maupun perbuatan5, yang lazim disebut dengan istilah da’wah bi al-
manusia secara keseluruhan. Dengan kata lain dakwah adalah segala bentuk
aktifitas kebajikan yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip Islam dalam
berorganisasi.
sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan
hubungan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan
5
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2006), h. 1.
6
Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, (Jakarta : Grasindo, 2011), h. 2
7
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h. 67
8
S. Djuarsa Senjaya, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), h. 133
Berdasarkan uraian di atas dapat dimaknai bahwa organisasi bukan hanya
Islam yang dilakukan oleh mahasiswa yang merasa peduli dengan kondisi
menciptakan dan tukar menukar pesan ini berjalan terus menerus dan tidakada
hentinya maka dirumuskan suatu proses yang dapat dirumuskan sebagai suatu
organisasi/lembaga serta secara individu. Dari segi perguruan tinggi Islam pun
sudah ada organisasi Islam seperti Rumah Dai. Kendati demikian di lingkungan
Rumah Da’i yakni suatu wadah aktivitas mahasiswa atau UKM yang ada di
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang memiliki visi dan misi yaitu
mengembangkan potensi anggota dalam ilmu agama dan disiplin ilmu lainnya,
usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan aturan dan sesuai dengan
azaz dan peran organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan organisasi.
rumah da’i, pengembangan yang dilakukan oleh organisasi rumah dai belum
antar anggota, hal tersebut yang membuat pengembangan rumah da’i baik dari
Rumah Da’i juga merupakan wadah sebagai da’i institusional yakni rumah
da’i sebagai pelaksana dakwah secara akademik dan secara sosial di tengah
agar menjadi da’i yang profesional di bawah naungan rumah da’i di Fakultas
9
Wawancara dengan Agung Pratama Ketua Umum UKM Rumah Da’i, pada tanggal 04
September 2020.
dakwah.10
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung.
D. Rumusan Masalah
Mengacu kepada uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka
perlu adanya sebuah pengarahan masalah yang mendalam dari judul skripsi ini,
penelitian ini agar pembahasannya konsisten dan tidak melebar dari fokus
10
Wawancara dengan Misalia Sari Sekertaris Umum UKM-F Rumah Da’i Bandar
Lampung, 04 September 2020.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
paparkan, maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
b. Manfaat Praktis
F. Metode Penelitian
penelitian agar suatu penelitian mendapatkan hasil yang baik, perlu diterapkan
tentang hal yang berkaitan dengan metode yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu jenis dan sifat penelitian, metode pengumpulan data, populasi,
a. Jenis penelitian
b. Sifat Penelitian
11
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002) h. 11.
12
Sutrisno Hadi, Metodologi research jilid 1, (Yogyakarta: Andi, 1997), Ed, 2, h. 11
13
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), cet.1,h.
51.
2. Sumber data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objak
orang-orang yang dipilih jika sudah pas dan termasuk yang diinginkan
14
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2010), h.29.
15
Suharmi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
1999), h.127
1) Pengurus inti yang berperan penting, dan utama dalam menjalankan
organisasi.
b. Data Sekunder
penulis mencari data yang dibutuhkan dengan menggunakan tiga cara yaitu.
1. Metode Interview
Wawancara secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu wawancara tak
16
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: Rosdakarya, 2004), h. 180
juga disebut wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara
pengumpulan data dapat lebih terarah kepada masalah, tujuan dan hipotesis
penelitian.17
setiap responden.
2. Metode Observasi
17
Pabunda Tika, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 62
gejala yang diselidiki.18 Berdasarkan jenisnya, observasi dibagi menjadi
rangkaian foto.19
3. Metode Dokumentasi
18
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), Cet. Ke-XIII, h. 70
19
Nurul Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori dan Aplikasi,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 173
H. Analisa Data
Analisis data disebut juga sebagai pengelola data dan penafsiran data.
bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menurus sampai tuntas, sehingga data nya sudah
jenuh. Adapun tahap-tahap dalam analisi data yaitu pengumpulan data, data
1. Pengumpulan data
informan tentang draf kasar dari laporan penelitian.22 Dalam penelitia ini
20
Imam Suprayogo dan Tobrani, Metode Penelitian Sosial Agama, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 191
21
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan E&D (Bandung: Alfabeta,
2016), h. 246
22
Ibid, h. 247
2. Data Reduction (Reduksi Data)
dengan itu perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Dan dapat
data dapat dilakukan dalam bentuk uraian, bagan, hubungan antar kategori
dan sebagainya. Dan yang sering digunakan untuk menyajikan data dalam
yang dikemukakan yang bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
23
Ibid, h. 252
BAB II
A. Komunikasi Organisasi
eksternal.
24
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 67
25
Khomsahrial Romli, komunikasi Organisasi Lengka (Jakarta: PT. Grasindo, 2014), hal 2
dan mengubah energi menjadi produk atau servis dari system data
mengeluarkan produk atau servis ini kepada lingkungan. 26
suatu organisasi.
organisasi.
4) Menjamin adanya arus timbal balik (two way flow information) antara
berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat
26
Ibid, h. 11
27
Alo Liliweri, Wawancra Komunkasi Organisasi, (Bandung: Mandar Maju,2004), h.64
Komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mengkoordinasikan
orang lain.28
28
Arnimuhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),H. 65
menyampaikan aspek individual dan bukan menggambarkan aspek kerjasama,
adalah alat atau sarana yang di gunakan untuk menyampaikan pesan dari
b. Media Kelompok
29
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 173
Dalam aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 15
komunikasi dan bertukar informasi dengan cepat dan lebih mudah untuk
dibicarakan secara langsung agar tidak terjadi kesalah fahaman antara satu
a. Proses
b. Pesan
Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek,
kejadian yang di hasilkan oleh interaksi dengan orang. Untuk
berkomunikasi seseorang harus sanggup menyusun suatu gambaran
mental, memberi gambaran itu dan mengembangkan suatu perasaan
terhadapnya. Komunikasi tersebut efektif kalau pesan yang dikirim atau
diartikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Simbol –
simbol yang digunakan dalam pesan dapat berupa verbal dan nonverbal.
30
Ibid
c. Jaringan
e. Hubungan
f. Lingkungan
g. Ketidakpastian
konsep di atas agar organisasi bisa berjalan denga lancar tanpa ada hambatan di
dalam berorganisasi.
31
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 68
6. Bentuk-Bentuk Komunikasi Organisasai
lisan dan secara tertulis, atau secara elektronik melalui radio, televise,
32
ibid
2) Komunikasi interpersonal (inter personal communication), yaitu
interaksi tatap muka antara dua orang atau lebih yang pengirimannya
Secara garis besar, komunikasi dapat dibagi menjadi komunukasi verbal dan
non verbal:
intonasi suara dan ekspresi raut muka serta gerakan-gerakan tubuh atau
yang tepat.
perasaan pada saat tertentu. Misalnya pada saat seseotang sedang sakit,
33
ibid
Ada beberapa komunikasi nonverbal:
mengomunkasiakan sesuatu.
kita akan pergi ke dokter, kita akan memperhatikan waktu, dan disana
yang besar dengan ukuran tertentu dan bentuk-bentuk tertentu yang bisa
Dilihat dari arah komunikasi ada dua macam komunikasi yaitu komunikasi
a. Komunikasi vertikal
34
H. hendi Suhendi dan SahyaAnggara, Perilaku Organisasi, (Bandung: PUSTAKA
SETIA,2010),HAL.224.
Dalam komunikasi vertikal dapat dibagi menjadi 2 arah, yaitu
komunikasi dalam bentuk ini tidak selalu harus secara lisan atau bertatap muka
secara langsung. Memo ataupun surat yang dikirimkan oleh direksi kepada
mencukupi dan tidak akurat, seperti terjadi dalam pernyataan yang sering kali
dengar dari anggota organisasi bahwa tidak memahami apa yang sesungguhnya
35
Stephen P. Robbins, Prinsip-prinsip perilaku organisasi, edisi kelima, (Jakarta:Penerbit
Erlangga, 1999), h.148
36
John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson, Perilaku dan manajemen
organisasi, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 2006), h. 121
b) Informasi tentang dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaannya.
adalah pola yang pada umumnya diberikan, pola tersebut digunakan oleh
komunikator berada pada tingkat yang lebih rendah dalam hierarki organisasi
prosedur kerja. Ketika komunikasi ke atas tidak muncul, orang sering kali
mencari sejumlah cara untuk menciptakan jalur komunikasi ke atas yang tidak
formal.
37
Yulius Eka Agung Saputra, Manajemen Dan Perilaku Organisasi, (Jogjakarta:Graha
Ilmu,2014), h. 172
Gary Kreps, seorang peneliti dalam bidang komunikasi organisasi, menemukan
beberapa di antaranya:
dalam organisasi.
38
John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson, Perilaku Dan Manajemen
Organisasi, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 2006), h. 121
d) Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi
menyumbang gagasan.
b. Komunikasi horizontal
dalam organisasi.40
Ketika komunikasi terjadi di antara anggota dari kelompok kerja yang sama,
39
Yulius Eka Agung Saputra, Manajemen Dan Perilaku Organisasi, (Jogjakarta:Graha
Ilmu,2014), h. 172
40
Muh. Arni, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 121
Seringkali komuniaksi horizontal secara informal dibuat untuk memotong garis
fungsi, yaitu:
a. Fungsi Informatif
b. Fungsi Regulatif
dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal
41
Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi edisi kelima, (Jakarta:Penerbit
Erlangga, 1999), h. 149
1. tasan atau orang-orang yang berada dalam tatananmanajemen, yaitu
c. Fungsi Persuasif
d. Fungsi Integratif
baik. “Ada dua saluran komunikasi yaitu, formal, seperti penerbitan khusus
42
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006),
h. 278
pada sebuah organisasi untuk melaksakan tugas dan pekerjaan dengan baik,
sebab pekerjaan yang dikerjakan dengan baik akan memperoleh hasil yang
memuaskan.
menjadi model yang paling efektif dalam suatu pola komunikasi oeganisasi,
43
Danang Sunyoto, teori, kuesioner, dan proses analisis data perilaku Organisasi
Dalam pola komunikasi organisasi ini mejunjukan bahwa pola komunikasi
penerima pesan.
iklim organisasi.44
yang lain. Sedangkan iklim negatif menjadikan anggota organisasi tidak berani
mewujudkan iklim komunikasi yang mengarah pada tingkah laku atau perilaku
dikutip oleh Arni Muhammad mengatakan lima dimensi penting dari iklim
komunikasi, yaitu :
44
Arni Muhammad, komunikasi organisasi (Jakarta: bumi Aksara, 2002), h. 85
c) Parisipasi dalam membuat keputusan
dan keterusterangan
Yang menjadi pokok persoalan utama dari iklim komunikasi adalah hal-hal
berikut:
1) Apakah jumlah informasi yang diterima cocok atau tepat dengan topik-
45
Manahan P. Tampubolon, Perilaku keorganisasian, (Jakarta: Ghalia indonesia,2004), h. 46
3) apakah aliran informasi dikirimkan kepada sumber yang tepat
produktifitas.47
46
Ibid, h. 86-87
47
Amita novitayani, Iklim komunikasi Organisasi, motivasi kerja karyawan.(Studi korelasi
antara iklim komunikasi organisasi, motivasi kerja dengan presentasi kerja di kalangan karyawan
AJB. Bumiputra Solo). Jurnal ilu komunikasi, fkultas ilmu sosial dan ilmu politik, Universitas
Sebelas Maret Surakarta 2008
organisasi, dan iklim komunikasi dapat memahami lebih baik apa yang
dalam komunikasi ada iteraksi sosial yang ditandai adanya pertukaran makna
a. Komunikasi internal
sebagai berikut:
b. Komunikasi Vertikal
48
Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, (Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2014), h.
5) Pemberian informasi bagaimana mengembangkan misi perusahaan.49
informasi bisa dengan lisan, tulisan, gambar, skema atau kombinasi diantara
dilaksanakan.
pekerjaannya.50
saran dan penyampaian keluhan dari bawahan itu sendiri maupun keluhan
dalam pekerjaan.
49
Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Organisasional, (Jakarta: Universitas Terbuka,2000),
h. 212.
50
Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Perspektif, Ragam, dan Aplikasi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2016), h. 125.
c. Komunikasi Horizontal
d. Komunikasi Eksternal
51
Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, (Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2014), h. 6.
52
Syaiful Rohim, Op. It, h. 126.
komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat
press releaser, artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film
kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan
pada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan
53
Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, (Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2014), h. 7.
12. Proses komunikasi Organisasi
a. Komunikasi ke bawah
organisasi ke tingkat yang lebih bawah. Pola itu digunakan oleh pimpinan
b. Komunikasi ke atas
c. Komunikasi Horizontal
sama, di antara anggota kelompok kerja pada tingkat yang sama, di antara
manajer pada tingkat yang sama, atau di antara setiap personel yang secara
B. Pengembangan Lembaga
1. Pengertia Lembaga
kebutuhan manisia.55
masyarakat.
Menurut Paul Hort dan Chester L.Hunt lembaga dalah system norma-norma
54
Jurnal Makna Vol. 5 No. 1
55
Koentjaraningrat, Masyarakat Desa di Indonesia, (Jakarta: Lembaga penerbit Fakultas
Ekonimi, Universitas Indonesia, 1984)
b) Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah dan dipertahankan sesuai
kebutuhan masyarakat.
2. Karakteristik Lembaga
Dalam adanya lembaga sosial, kita jadi punya “aturan” yang pasti
sebagai berikut:
b. Memiliki tata tertib dan tradisi, ini dibuat sebagai panutan secara
oleh anggotanya.
56
https://www.academia.edu/15702941/Pengertian_Lembaga_Dan_Organisasi , di
akses jam 10:45 WIB, tgl 10 maret 2020.
f. Punya tingkat kekebalan/daya tahan, iniberarti lembaga sosial yang
dalam waktu lama dan biasanya akan bertahan dalam waktu yang
lama.57
lembaga bisa menjadi simbol atau ciri khas suatu lembaga yang memiliki
tata tertib dan tradisi, ini dibuat sebagai panutan secara tertulis dan tidak
C. Pengembangan Organisasi
meningkatkan efektifitas.58
berorganisasi.
59
ibid
e) Mengembangkan sikap bahwa menerima pelimpahan wewenang merupakan
tanggung jawab.60
berikut :
sebagai sistem
2) Pengembangan karier
3) Penyelesaian konflik
4) Kesehatan kerja
5) Keselamatan kerja
60
ibid
D. Pengembangan Dakwah
keterampilan para elemen dakwah agar proses dakwah berjalan secara efektif
dan efesien.
tertentu dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar dalam organisasi.
61
Hadari, Managemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, h. 236-261
3. Dapat memberikan suatu rasa kepuasan karena membantu anggotanya untuk
adalah:
Melatih (coach) akan lebih berhasil jika da’i merasa yakin bahwa ia akan
harus memberikan peluang yang cukup bagi para da’i untuk memperoleh
62
Jurnal Syi’ar Vol. 18 No. 2
kemajuan dan keberhasilan dalam menguasai materi keterampilan, oleh
mudah terlebih dahulu, kemudian setelah itu baru teori-teori yang lebih
kompleks.
diberikan.
Dari ketujuh prinsip yang telah di jelaskan di atas maka penulis dapat
untuk di pelajari terlebih dahulu sebelum da’i melakukan dakwah agar ketika
da’i melakukan dakwah nya berhasil. Apa bila terjadi kesalahan dalam
63
Ashadi Cahyadi, Pengembangan Dakwa, Jurnal Syiar Vol. 18 No. 2
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemimpin dakwah untuk
adalah:
Dari ke empat cara di atas terpenting yang harus dilakukan adalah seorang
pemimpin dakwah harus menjadi figure yang selalu kreatif, inovatif dan
Pendekatan dakwah adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
64
Ibid
dilakukan oleh seorang muballigh (komunikator) untuk mencapai suatu tujuan
Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwasannya strategi ini sangatlah
dakwah, pesan dakwah, dan media dakwah harus menyesuaikan pada kondisi
politik. Harus ada para politikus dalam legislatif yang berjuang untuk membuat
65
http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2239130-pendekatan-dakwah/ di akses
pada jam 21:45 WIB, tgl 17 November 2020.
66
Moh. Ali Aziz, “Ilmu Dakwah”, hlm. 383
hukum tersebut bisa juga menggunakan pendekatan kultural atau social-budaya
sejahtera dan religius. Oleh karenanya media dakwah harus di sesuaikan pada
kondisi mitra dakwah, agar tidak salah dalam penyampaian pesan dakwah.
E. Tinjaun Pustaka
terdahulu yang relevan dengan penelitian yang penulis kaji. Adapun penelitian
1. Nurul Fajriyah Patra (2018), mahasiswi jurusan KPI UIN Raden Intan
67
Ibid
menjadikan komunikasi yang lebih kreatif demi terwujudnya impian di
2. Nur hativi (2017), mahasiswi jurusan KPI UIN Raden Intan Lampung
Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung” Fokus masalah yang diteliti pada
skripsi ini adalah upaya kegiatan mahasiswa rumah da’i tentang kaderisasi
serta tahapan-tahapan yang telah ada di dalam UKM Rumah Da’i. Serta
latihan rutin dan pengajian sabtu, safari dakwah, dan melakukan pembinaan
pada objek penelitian dimana objek penelitian ini di gali lewat berbagai