SKRIPSI
Oleh :
2021
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Oleh :
Dosen Pembimbing:
2021
i
Lembar Pengesahan
201710310311038
ii
Lembar Persetujuan
iii
Lembar Pernyataan Keaslian
iv
Lembar Hasil Lolos Plagiasi
v
Lembar Berita Acara Bimbingan Skripsi
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
keberkahan, rahmat dan hidayah-Nya, yang telah diberikan kepada penulis atas
Hukum dan Demokrasi : Kasus Penistaan Agama oleh Mantan Gubernur DKI
Jakarta “Ahok” dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
mencapai derajat Sarjana Strata I, dan lebih dari itu sesungguhnya skripsi ini
selama perkuliahan.
Penulis sadar betul akan kekurangan yang masih terdapat pada skripsi ini,
serta jauh dari kata sempurna dari berbagai hal. Proses penyusunan skripsi ini juga
tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah mendukung penulis. Untuk itu penulis
Malang.
2. Bapak Dr. Rinikso Kartono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
3. Bapak Rachmad K. Dwi Susilo, M.A, Ph.D., selaku Ketua Program Studi
vii
4. Bapak Rachmad K. Dwi Susilo, M.A, Ph.D., selaku dosen pembimbing I
5. Dr. Wahyudi, M.Si selaku dosen wali Sosiologi A 2017 yang telah banyak
7. Staff, Pengurus Program Studi Sosiologi dan Tim Lab Sosiologi, Pak Awan,
8. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Abdul Rahman dan Ibunda Ismiyanti
sayangnya, bantuan positif secara moril, materiil dan Do’a yang sangat tulus.
Serta untuk Kakak Sulung saya, Bagus Budi Setiawan, terima kasih sudah
9. Mbak Nonik, Mbak Novita, Dek Diana, Dek Fabila, Nadya Aulia, Kiki
semangat ketika saya tidak segera menyelesaikan dan ketika saya malas
viii
10. Teman-teman Sosiologi angkatan 2017 khususnya Kelas A, Ari Sri, Aulia
11. Keluarga Khon Kaen University, Ajarn Siwach, P’ Imm, Prof. Ando, Ajarn
Penee, Ajarn Noon, Ajarn Ta, Ajarn Narong, China dan Lu’wa. Serta Sobat
Sambat “Angarb” Kamila, Vanny, Novia, Nabilla, Amira, Cinta, Isma, Ovie,
Angga, Riyo, Imam, Resgy, Bagas, Sandy, Riko, Zihab, Dika, Saputra.
12. Bangtan Seonyeondan (BTS), Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi,
Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, dan Jeon Jungkook yang telah
Together (TXT), Choi Soobin, Choi Yeonjun, Choi Beomyu, Kang Taehyun,
13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak
Penulis menyadari bahwa hasil karya sederhana ini kiranya masih jauh dari
sempurna sebagai karya ilmiah. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Pada akhirnya penulis
berharap karya ini nantinya bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca
ix
sekalian sebagai referensi bagi karya-karya besar nantinya yang berkaitan dengan
Penulis,
x
MOTTO HIDUP
Hey mama
Now you can lean on me I'll always be by your side
Because you gave selflessly to me
Because you were my support
Now you can believe in your daughter, you can smile
xi
DAFTAR ISI
xii
Rekonsiliasi Melalui Jalur Hukum dan Demokrasi : Kasus Penistaan Agama
oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta “Ahok”
Abstract
The case of blasphemy by Ahok during the Jakarta governor's election campaign in
2016 has caused anger in the community. In his speech in the Thousand Islands said
that the contents of the Qur'an Al-Maidah verse: 51 as a duping. Of course this has
become harsh among Muslims who feel their religious beliefs are being harassed.
Blasphemy by Ahok was carried out through legal means. Ahok has apologized,
but the blasphemy case continues to grow. In the last trial, after 19 tense trials the
judge sentenced Ahok proved to have violated article 156 of the Criminal Code
with a penalty of 2 years in prison. As a state of law, Indonesia uses legal channels
government carries out their obligations in accordance with applicable laws and
/ Pid.B / 2016 / PN. Reconciliation that occurs does not really resolve conflicts,
especially inner conflicts that occur in the community. However, the existence of a
criminal ruling for Ahok and the defeat of Ahok in the elections were able to reduce
This research uses a qualitative approach with the type of research is analytical
1
descriptive research. Sources of data in this study using literature studies that
determine the sources and methods of data collection take data in the library, read,
Abstrak
Kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok saat kampanye Pilkada
dalam pidatonya di Kepulauan Seribu mengatakan bahwa isi Al-Qur’an surat Al-
Maidah ayat: 51 sebagai pembodohan. Hal ini menjadi amarah “keras” dikalangan
umat Islam yang merasa agama kepercayaan mereka dilecehkan. Penistaan agama
yang dilakukan Ahok ditempuh dengan jalur hukum. Ahok telah meminta maaf,
156 KUHP dengan pidana 2 tahun penjara. Sebagai negara hukum, Indonesia
menggunakan jalur hukum untuk kasus penistaan agama oleh elit politik sebagai
dengan adanya putusan pidana untuk Ahok dan kekalahan Ahok dalam Pilkada
penelitian deskriptif analisis. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan studi
2
literature yang penetapan sumber dan metode pengumpulan data mengambil data
Introduction
Kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja
Purnama atau biasa lebih sering dikenal sebagai Ahok pada tahun 2016
dalam pidatonya di Kepulauan Seribu mengatakan bahwa isi Al-Qur’an surat Al-
Maidah ayat: 51 sebagai pembodohan. Hal ini menjadi amarah “keras” dikalangan
umat Islam yang merasa agama kepercayaan mereka dilecehkan (Kompas, 2017).
Kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok saat kampanye Pilkada gubernur
Reaksi umat Islam dan tokoh agama luar biasa, sehingga MUI
mengeluarkan fatwa bahwa Ahok telah melakukan penistaan agama dan menghina
ulama. Akhirnya Ahok sendiri meminta maaf kepada umat Islam dan dua organisasi
massa Islam di Indonesia yaitu Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah yang juga
komponen MUI, juga telah menerima permintaan maaf Ahok. MUI menghimbau
menjamin rasa keadilan di masyarakat. Akan tetapi reaksi pemerintah dan penegak
hukum dirasa lamban maka komponen umat Islam melakukan Aksi Damai Bela Al-
3
Qur’an pada 14/11/2016 (Aksi Damai 411) dengan penggalangan secara viral
melalui media sosial dan telah berhasil mengumpulkan jutaan umat Islam. Tujuan
dari aksi tersebut adalah memberikan tekanan kepada Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terkait penistaan
Maraknya demo atas kasus Ahok, bahwa kasus Ahok harus dibawa ke ranah
hukum bukan wilayah politik. Secara konstitusional Presiden juga tidak bisa
ditekan, apalagi dilengserkan karena kasus Ahok. Karena tidak sesuai dengan
terbuka, agama dan pluralisme etnis (Latifa, Shaleh, & Nyhof, 2018), Konsep ideal
demokratisasi dan kebebasan warga Negara ditinjau dari aspek konseptual hukum
tata Negara (Aswandi & Roisah, 2019). Karena konsep Negara demokrasi dan
hukum ini yang akhirnya menyelesaikan kasus penistaan agama Ahok ke ranah
dilakukan elit politik di Indonesia? Reaksi apa yang terjadi di masyarakat Indonesia
4
Literature Review
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang selanjutnya disebut
wilayah Provinsi dan Kabupaten untuk memilih Kepala Daerah secara langsung dan
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan aturan perundangan yang
Dalam kasus ini, Ahok sebagai elit politik petahana dan calon Gubernur
kesantunan yang dipandang sebagai aturan perilaku antara masyarakat sosial dalam
2016). Seperti yang diwartakan oleh media online BBC Indonesia (Bbc.com, 2017)
polemik tentang kasus dugaan penistaan agama berawal saat berlangsung dialog
Ayat utama dalam perdebatan persoalan ini adalah Surat Al-Maidah ayat 51
sebahagian mereka adalah pemimpin yang lain. Barang siapa diantara kamu
yang zalim. (Q.S Al-Maidah: 51)” (Ushuluddin, Pemikiran, Islam, & Sunan, 2017)
5
Penistaan agama yang dilakukan Ahok tertuang dalam Substansi penting
dari UU No. 1/PNPS/1965 adalah terletak pada pasal I : “setiap orang dilarang
dukungan umum, untuk melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di
menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu. Sedangkan pasal 2 dan seterusnya
berdimensi sosial. Seperti yang terjadi pada aksi bela Islam pada tanggal 2
Desember 2016 (Aksi 212) di pelataran Monas Jakarta, menggerakkan kurang lebih
tujuh juta masa turun ke jalan menuntut keadilan terkait kasus penistaan agama
Konflik yang terjadi telah memecah perdamaian dan membuat kubu pro dan
melibatkan saling pengakuan atas penderitaan masa lalu dan perubahan sikap dan
percaya bahwa setiap masyarakat diperintah oleh sekelompok kecil orang yang
6
kekuasaan sosial politik yang penuh. Mereka yang bisa menjangkau pusat
kekuasaan adalah selalu merupakan yang terbaik. Merekalah yang dikenal sebagai
elit. Elit merupakan orang-orang yang berhasil, mampu menduduki jabatan tinggi
dalam lapisan masyarakat. Karena itu menurut Pareto, masyarakat terdiri dari dua
kelas : (1) lapisan atas, yaitu elit, yang terbagi ke dalam elit yang memerintah
(governing elite) dan elit yang tidak memerintah (non-governing elite); (2) lapisan
yang lebih rendah, yaitu non-elit. Pareto justru memusatkan perhatiannya pada elit
kekuasaan dan kelicikan, yang dilihatnya sebagai hal yang sangat penting.
dalam tulisan Pareto. Menurut Pareto, manusia dan khususnya massa sebagian
besar adalah irasional; ‘sebagian besar tindakan manusia bukan bersumber dari
pemikiran logis, melainkan perasaan’. Oleh karena itu, unsur kekuasaan elit adalah
Methodology
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literature
yang sedang dilakukan (Sulipan, 2017). Sumber data dalam penelitian ini
penelitian (Melfianora, 2017). Sumber data dari channel berita online seperti cnn,
7
Finding and Discussions
Berawal dari video pidato Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai
Petahana saat meninjau program peberdayaan budi daya ikan kerapu di Pulau
Pramuka pada tanggal 27 September 2016. Menurutnya program itu akan tetap
berjalan meski Ahok nanti tidak terpilih kembali menjadi Gubernur di Pilkada
Jakarta 2017. Warga tidak harus memilihnya hanya karena ingin program tersebut
September. Ahok mengucapkan kalimat pro-kontra yang diupload oleh Buni Yani
akun media sosialnya dan beredar luas ke masyarakat. Isi dalam video tersebut
Ahok menyebutkan1:
“… Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil Bapak
Ibu Nggak bisa pilih saya ya kan ? dibohongi pakai Surat Al-Maidah 51,
macam-macam itu. Itu hak Bapak-Ibu ya. Jadi kalau Bapak-Ibu perasaan
enggak bisa kepilih nih, karena saya takut masuk neraka karena dibodohin
Hal tersebut dibuktikan dengan laporkannya Ahok oleh Habib Novel Chaidir Hasan
dan Gus Joy Setiawan pada tanggal 6 Oktober 2016. Kemudian dilanjutkan dengan
laporan kedua pada tanggal 7 Oktober 2016 oleh Muhammad Burhanudin, Habib
Muchsin Alatas, Willyuddin Abdul Rasyid Dhani, Syamsu Hilal, dan Pedri
1
https://www.youtube.com/watch?v=bTAKjnCBUMw
8
Kasman. Laporan ketiga dilakukan oleh Iman Sudirman pada tanggal 9 Oktober
2016. Laporan keempat atas nama pelapor NandiNaksabandi dan Muchsin Alhabsy
pada tanggal 10 Oktober 2016 dan pada tanggal 12 Oktober 2016 oleh Ibnu
Baskoro. Dilanjutkan dengan laporan yang diajukan oleh Aswar pada tanggal 20
Oktober 2016. Terakhir, pada tanggal 21 Oktober 2016 atas nama pelapor Irena
Handono dan Muhammad Asroi Saputra.2 Total jumlah 11 laporan yang oleh
Indonesia, pada tanggal 11 Oktober 2016 untuk mengeluarkan sikap pada kasus
penistaan agama oleh Ahok. Berikut pendapat dan sikap yang diberikan MUI
dikategorikan sebagai : (1) Menghina Al-Qur’an dan atau (2) Menghina Ulama
yang memiliki konsekuensi hukum karena pernyataan bohong terhadap ulama yang
muslim sebagai pimpinan adalah penghinaan terhadap ulama dan umat islam. Salah
satu rekomendasi MUI adalah aparat penegak hukum wajib menindak tegas setiap
orang yang melakukan penodaan dan penistaan Al-Qur’an dan ajaran agama Islam
serta penghinaan terhadap ulama dan Umat Islam sesuai dengan peraturan
2
http://wartakota.tribunnews.com/2017/01/03/inilah-14-saksi-kunci-pelapor-penistaan-agama-
yang-jadikan-ahok-terdakwa
3
https://news.detik.com/berita/d-3338806/begini-perjalanan-kasus-dugaan-penistaan-agama-oleh-
ahok-di-bareskrim
4
http://berita.islamedia.id/2016/10/inilah-fatwa-lengkap-mui-ahok-terbukti-menghina-alquran-
ulama.html
5
https://metro.tempo.co/read/812293/jika-polisi-tak-tangkap-ahok-ini-ancaman-rizieq-fpi
9
Demonstrasi yang lebih besar dihadiri oleh umat Islam kurang lebih satu juta orang
mengadakan gelar perkara terbuka terbatas pada tanggal 15 November 2016 dengan
mengundang Pelapor, Terlapor, Saksi dan Ahli. Keesokan harinya pada tanggal 16
agama7.
agama calon Gubernur DKI8. Kasus Gubernur DKI Jakarta- Ahok semakin
berjalan, dan pada akhirnya tanggal 13 Desember 2016, sidang perdana kasus
penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Ahok dilaksanakan (Cnn, Dan, & Tv,
Ahok telah meminta maaf, namun kasus penistaan terus berkembang. Pada
tanggal 14 Oktober 2016, massa berbagai Ormas Islam berunjuk rasa di depan Balai
Kota Jakarta. Massa menuntut Ahok segera dihukum. Unjuk rasa sempat
6
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/04/og4c9e361-komnas-ham-aksi-4-
november-demo-paling-bermartabat/
7
https://nasional.kompas.com/read/2016/11/16/10083881/bareskrim.tetapkan.ahok.sebagai.tersangk
a.penistaan.agama/
8
https://news.detik.com/berita/d-3348460/gnpf-mui-gelar-aksi-2-desember-ini-tuntutannya/
9
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/26/05491211/mengapa-ahok-ajukan-pk-atas-
vonisnya/
10
berlangsung ricuh. Kasus ini membuat Rizieq Shihab, tokoh FPI (Front pembela
Ahok. Rizieq berhasil menggalang umat dari berbagai kelompok Islam lain dalam
aksi 4 November sebagai Aksi 411, yang diikuti ratusan ribu orang. Polisi lalu
menetapkan Ahok sebagai tersangka pada 16 Oktober, namun Rizieq Shihab tidak
mengendurkan tekanan.
Rizieq Shihab menggalang aksi massa lebih besar, pada 2 Desember 2016,
yang dikenal sebagai aksi 212, yang oleh sebagian orang disebut diikuti lebih dari
sejuta orang. Berbagai unjuk rasa sesudah itu tidak berhasil mengumpulkan massa
menyatakan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersalah. Perbuatan ahok
menurut Jaksa memenuhi unsur Pasal 156 KUHP. Adapun Jakwa mendakwa Ahok
dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf (a) atau pasal 156 KUHP. Isi pasal
156 KUHP,
10
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39853373
11
Indonesia, diancam dengan pisana penjara paling lama empat tahun atau
memvonis Ahok terbukti melanggar pasal 156 KUHP dengan pidana 2 tahun
penjara.
Analysis Theory
Kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok sebagai elit politik
mendapat perhatian dari masyarakat karena peran dari masyarakat biasa (non elit)
tetaplah penting. Menurut Pareto, dengan keberadaan kelompok non elit ini maka
keberadaan dari kelompok elit dapat tetap terjaga. Bahwa eksistesi elit akan muncul
apabila ada massa yang berperan sebagai pendukungnya. Karena tanpa kehadiran
demo 212 yang dilaksanakan oleh kelompok non-elit. Sebagai non-elit yang hidup
dengan cara melakukan demonstrasi untuk menyuarakan aspirasi mereka. Hal ini
11
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/20/13592891/ini.alasan.jaksa.hanya.kenakan.ahok
.pasal.156.kuhp
12
untuk mengontrol elit politik yang menjabat atau sebelum menjabat agar tetap
menuntut agar Ahok tidak melanjutkan Pilkada Jakarta 2017. Jalur yang ditempuh
tidak bisa hanya menggunakan ribuan massa yang turun ke jalan. Namun jalur
hukum karena Indonesia sebagai Negara hukum. Politik hukum nasional telah
kasus Ahok telah selesai ketika Ahok di penjara dan dengan kekalahan sah dalam
Pilkada Jakarta. Hal ini juga dibuktikan dengan perolehan suara Pilkada Jakarta
Kesimpulan
Penistaan agama yang dilakukan Ahok telah mengecewakan beberapa pihak
dimana jaminan HAM itu juga tercantum dengan tegas dalam UndangUndang
democracy), dan dianggap sebagai materi terpenting yang harus ada dalam
penistaan agama oleh elit politik sebagai cara rekonsiliasi terbaik. Kekecewaan
13
pidana penodaan agama Islam berdasarkan Putusan No. 1537/Pid.B/2016/PN. Jkt
Utr yang menyatakan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terbukti secara sah
terdakwa telah merendahkan dan menghina Surat Al-Maidah ayat 51. Ahok
dinyatakan oleh majelis hakim terbukti melanggar Pasal 156a KUHPidana, yakni
konflik batin yang terjadi di masyarakat. Namun dengan adanya putusan pidana
untuk Ahok dan kekalahan Ahok dalam Pilkada mampu meredam emosi
DAFTAR PUSTAKA
Aswandi, B., & Roisah, K. (2019). Negara Hukum Dan Demokrasi Pancasila
Dalam Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia (Ham). Jurnal Pembangunan
Hukum Indonesia, 1(1), 128. https://doi.org/10.14710/jphi.v1i1.128-145
Broun, K. (2003). Reconciliation – Theory and Practice for Development
Cooperation.
Cnn, M., Dan, I., & Tv, K. (2019). SIDANG KASUS AHOK ( ANALISIS FRAMING
MEDIA CNN INDONESIA DAN KOMPAS TV ). (January 2018).
Husen, M. R. (2016). Konflik Elit Politik dalam Pemilihan Umum Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara Tahun 2007. Jurnal Holistik, X(18),
1–24.
Latifa, R., Shaleh, A. R., & Nyhof, M. (2018). Indonesian Muslims’ Cognitive
Pattern on Social Media During Political Disagreements. Jurnal Komunikasi
Islam. https://doi.org/10.15642/jki.2018.1.1.1-18
Lestari, D. (2019). Pilkada DKI Jakarta 2017: Dinamika Politik Identitas di
14
Indonesia. Simulacra: Jurnal Sosiologi, 2(1), 31.
https://doi.org/10.21107/sml.v2i1.5519
Malik, A. (2018). Meme dan Visualisasi Kebencian Netizen dalam Kasus Penistaan
Agama. REKAM: Jurnal Fotografi, Televisi, Dan Animasi.
https://doi.org/10.24821/rekam.v13i2.1931
Melfianora. (2017). Penulisan Karya Tulis Ilmiah Dengan Studi Literatur. Studi
Litelatur, 1–3.
Nisa, F. (2016). Pelanggaran Prinsip Kesantunan dalam Wacana Tutur Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok). STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan
Pengajarannya. https://doi.org/10.33654/sti.v1i1.321
Ramdan, A. (2018). Aspek-Aspek Konstitusional Penodaan Agama Serta
Pertanggungjawaban Pidananya di Indonesia. Jurnal Konstitusi.
https://doi.org/10.31078/jk1538
Rozi, F., & Firman, R. N. (2018). Ahok dan Habib Rizieq Shihab dalam Isu Foto
Hoax: Opini PGI dan HKBP di Kota Medan. MUKADIMAH: Jurnal
Pendidikan, Sejarah, Dan Ilmu-Ilmu Sosial.
https://doi.org/10.30743/mkd.v2i1.670
Sulipan. (2017). Penelitian Deskriptif Analitis.
Terhadap, A., & Kompas, B. (2017). (analisis terhadap berita kompas edisi 5-17
november 2016). (November 2016).
Ushuluddin, F., Pemikiran, D. A. N., Islam, U., & Sunan, N. (2017). Penafsiran al-
qur’an surat al-maidah ayat 51 (. 51.
Wardani, A. D., & Indrayani, H. (2018). Netralitas Konten Berita Online (Analisis
Framing: Berita Reuni Alumni 212 di detik.com). Interaksi: Jurnal Ilmu
Komunikasi. https://doi.org/10.14710/interaksi.7.1.1-7
Web :
https://www.youtube.com/watch?v=bTAKjnCBUMw
http://wartakota.tribunnews.com/2017/01/03/inilah-14-saksi-kunci-pelapor-
penistaan-agama-yang-jadikan-ahok-terdakwa
https://news.detik.com/berita/d-3338806/begini-perjalanan-kasus-dugaan-
penistaan-agama-oleh-ahok-di-bareskrim
http://berita.islamedia.id/2016/10/inilah-fatwa-lengkap-mui-ahok-terbukti-
menghina-alquran-ulama.html
https://metro.tempo.co/read/812293/jika-polisi-tak-tangkap-ahok-ini-ancaman-
rizieq-fpi
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/04/og4c9e361-komnas-
ham-aksi-4-november-demo-paling-bermartabat/
15
https://nasional.kompas.com/read/2016/11/16/10083881/bareskrim.tetapkan.ahok.
sebagai.tersangka.penistaan.agama/
https://news.detik.com/berita/d-3348460/gnpf-mui-gelar-aksi-2-desember-ini-
tuntutannya/
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/26/05491211/mengapa-ahok-
ajukan-pk-atas-vonisnya/
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39853373
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/20/13592891/ini.alasan.jaksa.hany
a.kenakan.ahok.pasal.156.kuhp
16