Anda di halaman 1dari 118

FENOMENA DAN MOTIF MAHASISWA SOSIOLOGI UNDANA DALAM

MENGKASES INTERNET

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial

OLEH:
KOSMAS ANJAS NABU
NIM: 1603030022

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

ii
LEMBAR PENGESAHAN

iii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Kosmas Anjas Nabu

NIM : 1603030022

Strata : S1

Program Studi: Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alih tulisan atau pikiran lain

yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti

merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau di buat oleh orang lain secara keseluruhan

atau sebagaian besar, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi

hukum.

Kupang, 15 Juni 2021

KOSMAS ANJAS NABU


NIM. 1603030022

iv
v
MOTTO
“KESUKSESANKU DI DAPAT DARI BERBAGAI
KEGAGALAN YANG TAK MEMBUATKU PUTUS ASA”

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan khusus untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus, terimakasih atas segala berkat dan campur tangganmu

dalam setiap langkah saya sehingga selalu dimudahkan dalam setiap kesulitan

yang penulis hadapi.

2. Kedua orang tua Tersayang Bapa Bernadus Nabu dan Mama Melania Tija

atas segala pengorbanan dan segala perjuangan untuk menyukseskan

perkuliahan penulis, dan kasih sayang yang diberikan selama ini kepada

penulis.

3. Orang rumah Ka Is, Ka Oce, Ka Tus, Ka Yo, Wawan, atas segala dukungan

serta yang selalu menjadi inspirator bagi penulis dan Ponaan yang selalu buat

penulis tersenyum Randeng.

4. Sahabat-sahabat saya yang selalu bersama-sama dalam suka dan duka selama

berada di kupang Nino, Naldy, Elfan, Engel, Ari, Apri, Leo, Dirman, Timo,

Santi, Lia, Dafri, Neldis, Liani, Deo, Ito, Miki dan Ino.

5. Teman-teman Lawelenggong Kos yang selalu bersama-sama dalam suka dan

duka selama di Kupang, Mancen, Kondo, Yogi, Marsel, Ryan.

vii
6. Semua sahabat SOCRATES 16 A yang selalu memberikan semangat hingga

terselesainya skripsi ini, tidak ada kata yang lebih indah untuk diucapkan

selain ucapan terimakasih.

7. Almamaterku tercinta, jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Nusa Cendana Kupang.

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di surga
dalam nama Tuhan Yesus Kristus, atas kasih karunia dan pertolongannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan SKRIPSI ini, dengan judul“Pemanfaatan Dan Motif
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Fisip Undana Dalam Mengakses Internet ( Study Kasus
Pemanfaatan Hotspot Gratis Milik Jurusan Sosiologi Fisip Undana )”. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar keserjanaan pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Poltik Universitas Nusa Cendana.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,

dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan SKRIPSI ini, sangatlah sulit bagi

penulis untuk menyelesaikan SKRIPSI ini karena begitu banyak tantangan, baik dari

segi kemampuan penulis, bahasa maupun waktu yang tersedia. Akan tetapi berkat

bantuan dan arahan dari pembimbing serta pihak-pihak yang mendukung penulis

sehingga hasil penelitian ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa selesainya SKRIPSI ini, tidak terlepas dari

dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat tulus kepada:

1. Bapak Prof. Ir. Frederik L. Benu, MS, Ph. D selaku Rektor Universitas Nusa

Cendana Kupang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menuntut ilmu.

2. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa

Cendana, Beserta Wadek 1, Wadek ll, dan Wadek III yang telah membantu

ix
penulis dalam urusan-urusan akademik, administrasi maupun kemahasiswaan

selama mengikuti kuliah.

3. Ibu Dr. Mas’amah, S.Pd, M.Si selaku pimpinan jurusan Ilmu Sosiologi, Ibu

Dra. Balkis Soraya Tanof selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Sosiologi, seluruh

Staf Dosen pada Jurusan Ilmu Sosiologi atas kesediaan membagi ilmu

pengetahuan dan seluruh kesan yang baik selama masa perkuliahan, dan

seluruh Staf Pegawai yang selalu membantu dalam segala urusan yang

beerkaitan dengan administrasi Jurusan Ilmu Sosiologi.

4. Bapak Dr. Yeremia D. Manafe S.Sos, M.Si serta Bapak Imanta I. Perangin

Angin, S.Sos,MSP selaku Pembimbing I dan Pembimbing ll yang telah

banyak membantu, membimbing dan mengorbankan tenaga dan pikiran untuk

membantu penulis menyelesaikan hasil penelitian ini.

5. Bapak Dr. Hotlif A. Nope, MA, Ibu Dasma Afriani Damanik, S.Pd, M.Si, Ibu

Hildigardis M. I. Nahak,S.Sos,M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan hasil penelitian ini

6. Ibu Balkis Soraya Tanof sebagai dosen Penasehat Akademik yang

memberikan saran serta bantuan kepada penulis dalam penyelesaian studi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar jurusan Sosiologi FISIP UNDANA

atas bimbingan dan pengajarannya selama studi ini.

x
8. Teman-teman Socrates 16 A yang bersama-sama berjuang dalam

menyelesaikan tulisan akhirnya.

9. Semua informan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan hasil

penelitian ini saya ucapkan terima kasih banyak atas waktu dan kesediannya

selama penelitian.

Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini, masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, dengan lapang dada dan hati yang tulus penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan. Penulis berharap semoga

tulisan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi pihak

yang membutuhkan, dengan tulus hati penulis mengucapkan terimakasih.

Kupang, 15 Juni 2021

Penulis

xi
Abstrak
Judul penelitian ini adalah “PEMANFAATAN HOTSPOT GRATIS DAN MOTIF
MAHASISWA SOSIOLOGI UNDANA DALAM MENGAKSES INTERNET”.
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah Bagimanakah Pemanfaatan Hotspot Gratis dan
Motif Mahasiswa Sosiologi Undana dalam Mengakses Internet. Tujuan dalam penelitian ini
adalah Untuk mengetahui Pemanfaatan Hotspot Gratis dan Motif Mahasiswa Sosiologi
UNDANA dalam Mengakses Internet. Untuk menganalisis masalah ini teori yang
digunakan adalah uses and gratification teory . Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode study kasus. Sumber data dalam
penelitian ini adalah data primer yang diambil langsung dari lapangan melalui wawancara
dengan informan mahasiswa sosiologi undana sedangkan data skunder diambil langsung
dari jurusan sosiologi yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Teknik yang dilakukan
dalam pengumpulan data adalah wawancara dengan informan yang dipilih dan observasi,
data tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif dengan disajikan dalam bentuk narasi
untuk mendeskripsikan hasil dari penelitian. Penelitian ini dilakukan di kos-kossan
mahasiswa sosiologi. Informan dalam penelitian ini ada 9 orang mahasiswa sosiologi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pemanfaatan hotspot gratis motif
mahasiswa sosiologi undana dalam mengakses internet dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa motif mahasiswa sosiologi dalam mengakses internet dengan memanfaatkan
hotspot jurusan sosiologi yakni; motif mencari informasi, motif menjalin komunikasi, dan
motif mencari hiburan. pemanfaatan hotspot gratis diarea kampus sendiri merupakan sebuah
fenomena baru yang telah hadir di kehidupan sosial disekitarnya. Berbagai macam
interpretasi para mahasiswa muncul terhadap keberadaan layanan internet seperti wifi ini,
mereka memaknai pemanfaatan hotspot sebagai tempat untuk mereka mencari sebuah
hiburan, tempat untuk mencari informasi, dan tempat dimana mereka menghubungkan diri
dengan dunia luar. Namun dalam pemanfaatannya sering kali mahasiswa juga terbuai
dengan fasilitas yang ada, mahasiswa sering menjiplak hasil kerja orang lain yang ada di
internet dalam motifnya mencari informasi,begitupun dalam motif mencari hiburan sering
kali mahasiswa juga terbuai dengan konten hiburan yang ada, mereka lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk bermain game online di area hotspot gratis. Maka saran dari
penulis dari hasil penelitian ini adalah diharapkan para mahasiswa dijurusan Sosiologi
yang mengakses internet di wilayah hotspot dapat menggunakan media tersebut dalam
hal yang positif dan mampu menciptakan kecerdasan dalam menanggulangi timbulnya
perilaku sosial yang menyimpang, Perlu adanya penerapan pemahaman tentang
pemanfaataan hotspot gratis agar para mahasiswa bisa menggunakan layanan internet
yang baik sesuai status mereka sebagai pelajar. Serta Dosen untuk lebih aktif
memperhatikan serta mendidik mahasiswa menjadi hal yang sangat penting terkait
penggunaan hotspot gratis. pemanfaatan hotspot juga tidak akan berjalan baik jika tidak
didukung oleh fasilitas-fasilitas yang nyaman dan keberadaan kecepataan akses yang
membuat para pengguna betah dan pada akhirnya merasa puas dengan hasil yang
didapatkan. Hasil dari penelitian ini adalah Mahasiswa masih belum puas dengan cakupan
sinyal hotspot gratis jurusan sosiologi, Mahasiswa masih belum puas dengan kenyamanan
tempat akses jurusan sosiologi dan Mahasiswa masih belum puas dengan kemudahan akses
hotspot jurusan sosiologi. Oleh karena itu saran penulis dari hasil penelitian ini yakni
hendaknya pihak jurusan sosiologi dapat memperluas cakupan sinyal hotspot (wifi)
serta meningkatkan kuatlitas jaringan hotspot jurusan sosiologi.

xii
Abstract
The title of this research is " UTILIZATION OF FREE HOTSPOTS AND
MOTIVES OF SOCIOLOGY UNDANA STUDENTS IN ACCESSING THE
INTERNET " . The main problem in this research is How to Use Free Hotspots and the
Motives of Undana Sociology Students in Accessing the Internet . The purpose of this study
was to determine the utilization of Free Hotspots and the Motives of UNDANA Sociologi
Students in Accessing the Internet. To analyze this problem, the theory used is the uses
and gratification theory . The approach used in this research is a qualitative approach with a
case study method. Sources of data in this study are primary data taken directly from the field
through interviews with undana sociology student informants, while secondary data is taken
directly from the sociology department which is related to this research. The technique used
in data collection is interviews with selected informants and observation, the data is then
analyzed qualitatively by presenting in narrative form to describe the results of
the study . This research was conducted in a sociology student boarding house. The
informants in this study were 9 sociology students. Based on the results of research
conducted on The use of free hotspots with the motives of sociology undana students in
accessing the internet can be concluded that there are several motives for sociology students
in accessing the internet by using hotspots majoring in sociology, namely; motive for seeking
information, motive for communication, and motive for seeking entertainment. The use of
free hotspots in the campus area is a new phenomenon that has emerged in the surrounding
social life. The use of hotspots arises from developments in technology such as wifi which
can provide good network access in internet utilization. The students themselves gave special
meaning to the existence of this free internet service. The students actively interpret the use
of hotspots as a kebia saa n new to them, and presenting a wide range of interpretations that
they saw and experienced. A wide variety of interpretations of the students appeared on the
existence of internet services such as wifi, they interpret the estab an faatan hotspots as they
seek a place for entertainment, a place to find information, and the place where they connect
with the outside world . However, the use of hotspots will also not run well if they are not
supported by comfortable facilities and the presence of fast access that makes users feel at
home and ultimately feel satisfied with the results obtained. The results of this study
are students are still not satisfied with the coverage of the free hotspot signal majoring in
sociology , students are still not satisfied with the convenience of access to the department of
sociology and students are still not satisfied with the easy access to hotspots majoring in
sociology.

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK............................................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR TABEL………………………………………………………………...:xvii

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7

2.1 Kajian Empirik .............................................................................................. 7


2.2 Penjelasan Konsep ......................................................................................... 9
2.2.1 Konsep Internet ........................................................................................ 9
2.2.2 Konsep Hotspot ........................................................................................ 17

xiv
2.2.3 Konsep Motif ........................................................................................... 19
2.2.4 Konsep Because Motif dan Orde Motif .................................................... 21
2.2.5 Konsep Mahasiswa ................................................................................... 23
2.2.6 Konsep Operasional Variabel dan Indikatornya ........................................ 24

2.3 Landasan Teori .............................................................................................. 25


Uses And Gratifications Theory ( Teori Kegunaan dan Kepuasaan ) ............ 25

2.4 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 28


BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 30

3.1 Metode Penelitian .......................................................................................... 30


3.2 Subyek Penelitian .......................................................................................... 31
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 31
3.3.1 Observasi ................................................................................................... 31
3.3.2 Wawancara................................................................................................. 33
3.3.3 Dokumentasi .............................................................................................. 34
3.4 Prosedur Pengumpulan Data .......................................................................... 34
3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 35
3.6 Jadwal Penelitian ........................................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 38

4.1 Letak Dan Luas Lokasi Penelitian ................................................................. 38


4.1.1 Gambaran Umum Jurusan Sosiologi ......................................................... 39

4.1.2 Gambaran Hotspot Gratis Jurusan Sosiologi ............................................. 43

4.2 Akses Dan Rapport Terhadap Narasumber .................................................... 45

4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................. 46

xv
4.4.1 Perilaku Mencari Informasi Mahasiswa Sosiologi Dalam Mengakses
Internet
Menggunakan Hotspot Gratis ........................................................................... 48

4.1.1.1 Kecepatan Akses Mencari Informasi Menggunakan Wifi Jurusan


Sosiologi

........................................................................................................................ 51

4.1.1.2 Cakupan Sinyal Pemancar Hotspot Jurusan Sosiologi ........................... 53


4.1.1.3 Kenyamanan Tempat Akses Hotspot Jurusan Sosiologi ........................ 56
4.1.1.4 Tingkat Kepercayaan Informasi Terhadap Sebuah Web ....................... 58

4.4.2 Motif Mahasiswa Sosiologi Undana Dalam Mengakses Internet .............. 62

4.4.2.1 Because Motif (karena) Dalam Mengakses Internet Menggunakan Hotspot

Gratis Jurusan Sosiolog .................................................................................... 63

1. Motif Mencari Informasi Dalam Mengakses Internet Menggunakan Hospot


..............................................................................................................................

Gratis Pada Mahasiswa Sosiologi ................................................................. 64

2. Motif Menjalin Komunikasi Dalam Mengakses Internet Menggunakan Hot-

Spot Gratis Pada Mahasiswa Sosiologi ........................................................ 67

3. Motif Mencari Hiburan Dalam Mengakses Internet Menggunakan Hotspot

.................................................................................................................... 69

4.4.2.2 In Order Motif (agar) Dalam Mengakses Internet Menggunakan Hotspot

Gratis Jurusan Sosiologi ................................................................................... 71

xvi
1. Motif Agar Mendapatkan Informasi ........................................................ 72

2. Motif Agar Terjalin Komunikasi Bermedia ............................................. 74

3. Motif Agar Mendapatkan Hiburan ........................................................... 76

Pembahasan ..................................................................................................... 78

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 82


5.2 Saran ........................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 85

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Staf Pengajar Jurusan Sosiologi Fisip Undana ........................................ 42

Tabel 4.2 Profil Akademik Mahasiswa ................................................................... 43

xviii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Bagan Kerangka Berpikir .................................................................... 29

Gambar 4.1Bagan Struktur Kepemimpinan Jurusan Sosiologi ................................ 41

xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Internet atau singkatan dari Interconnection Networking (keterhubungan antar

jaringan) merupakan jaringan komputer yang terluas, dengan cakupan seluruh planet

bumi ini. Internet menghubungkan semua WAN (Wide Area Network), MAN

(Metropolitan Area Network), dan LAN ( Local Area Network) di dalamnya.

Sehingga dapat dikatakan bahwa Internet terdiri atas semua perangkat lainnya ke

dalam satu jaringan komputer terbesar di dunia, yang menghubungkan setiap gedung,

setiap tempat, setiap pengguna komputer, dari berbagai daerah, kota, negara, pulau,

benua, di dalam kesatuan alam bumi ini. Popularitas internet saat ini benar-benar

menggejala pada setiap lapisan masyarakat. Pengaksesannya pun dari berbagai

kalangan profesi maupun institute, seperti ; politikus, pegawai kantoran, kalangan

bisnis, pendidik, pelajar, dan mahasiswa serta anggota masyarakat lainnya.

Perkembangan teknologi jaringan Internet telah mengubah paradigma dalam

mendapatkan dan menggunakan informasi dan berkomunikasi, aksesnya yang tidak

lagi dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu membuat semakin terbukanya kesempatan

bagi setiap orang untuk dapat menggunakan teknologi tersebut. Sejalan dengan hal

tersebut, semakin banyak bidang yang juga tersentuh pengaruh perkembangan

internet ini, salah satunya adalah bidang pendidikan. Pengaruh internet pada bidang

pendidikan sebagai sebuah sumber informasi yang hampir tak terbatas, maka jaringan

internet memenuhi kapasitas dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam

1
dunia pendidikan bahwa manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses

kepada sumber informasi, akses kepada nara sumber, dan sebagai media kerjasama.

internet mempunyai peran yang besar dalam pembelajaran, yaitu sebagai refrensi

ilmu pengetahuan terkini, alat manajemen pengetahuan, jaringan pakar beragam ilmu,

jaringan antar institusi pendidikan, pusat pengembangan materi ajar, wahana

pengembangan kurikulum, dan komunitas perbandingan standar kompetensi.

Berdasarkan hasil pengamatan Penulis sebagai seorang mahasiswa, bahwa internet

sudah sangat melekat pada sebagaian besar mahasiswa. Internet dianggap sebuah alat

fungsional yang telah mengubah cara seseorang berinteraksi dengan orang lain,

maupun dalam menemukan informasi.

Hampir setiap individu pada kalangan Mahasiswa mengakses internet di

tambah lagi hampir setiap individu Mahasiswa memiliki Handpone dan Laptob alat

teknologi yang digunakan untuk mengakses internet. Dengan adanya Laptob dan

Handpone mahasiswa dapat mengakses internet, baik untuk nantinya terhubung

dengan teman atau saudara melalui beberapa media sebagai alat komunikasi, ataupun

digunakan untuk menyelsaikan beberapa urusan, misalnya mencari informasi,

mengolah data, mempercepat pekerjaan, berkirim informasi, mencetak dokumen dan

sebagainya, bahkan untuk mencari hiburan. Keseharian mahasiswa saat ini sangat

tinggi dimediasi oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Mahasiswa

sangat tergantung dengan penggunaan teknologi tersebut untuk kehidupan sosial dan

budaya dalam kehidupan sehari hari. salah satunya ialah penggunaan internet.

2
Perkembangan teknologi jaringan Internet telah mengubah paradigma dalam

mendapatkan dan menggunakan informasi dan berkomunikasi, aksesnya yang tidak

lagi dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu membuat semakin terbukanya kesempatan

bagi setiap orang untuk dapat menggunakan teknologi tersebut. Penggunaan internet

pada kalangan mahasiswa tak kenal waktu dan tak terbatas waktu. hampir setiap

harinya mahasiswa mengakses internet. Waktu pengaksessanyapun berbeda-beda ada

yang mengakses internet sebelum perkuliahan dimulai, ada yang mengakses internet

saat istirahat, ada pula yang mengakses internet saat pulang kuliah.

Universitas Nusa Cendana merupakan salah satu perguruan tinggi yang

menyediakan jaringan internet untuk mendukung proses perkuliahan, mulai dari

system informasi mahasiswa bahkan juga dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas untuk

memperkaya wawasan pengetahuan mahasiswa sebagai akivitas akademika lembaga

perguruan tinggi. Setiap mahasiswa diberikan akses yang tidak terbatas hampir

diseluruh area kampus dengan menggunakan kode akses yang telah dimiliki setiap

mahasiswa. Tidak terkecuali untuk area Jurusan Sosiologi, menjadi salah satu area

yang paling diminati mahasiswa sebagai tempat untuk mengakses internet hotspot.

Penggunan hotspot di area Sosiologi tidak terbatas hanya mahasiswa Sosiologi saja,

tapi mahasiswa Jurusan yang lain juga. Hal ini dapat dilihat pada intensitas pengguna

“internet area” yang disediakan pihak Jurusan yang tidak pernah sepi. Sehingga

secara umum dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat terbantu dengan adanya

fasilitas internet hotspot ini, walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa

3
penggunaan internet hotspot tidak terbatas pada penggunaan untuk menunjang

perkuliahan.

Kehadiran internet mempermudah mahasiswa untuk memperoleh sumber

belajar, baik yang berupa artikel, berita, presentasi materi perkuliahan dan lain

sebagainya. Namun pada penggunaan internet di kalangan Mahasiswa untuk berbagai

hal diantaranya untuk keperluan belajar, bermain game online, chating atau untuk

menjalin komunikasi sosial berbasis internet misalnya facebook, whats up, tweeter

dan sebagainya. Banyaknya mahasiswa yang mengakses internet, karena adanya

kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Pada dasarnya penggunaan internet ialah

untuk mencari kebutuhan khalayak. Munculnya kebutuhan-kebutuhan yang harus

dipenuhi tersebut menyebabkan timbulnya motif-motif yang mendorong mahasiswa

untuk mencari pemenuhan kebutuhannya. Hal ini sesuai asumsi dasar uses and

gratifications theory yang menyebutkan dalam menggunakan media, individu

didorong oleh motif-motif tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Motif

penggunaan internet diartiakan sebagai dorongan bagi seseorang untuk

menggunakannya dan tujuan menggunakannya. Seleksi terhadap media yang

dilakukan oleh mahasiswa disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Motif yang

dilakukan oleh setiap orang pastilah berbeda satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil

pengamatan peneliti di lapangan bahwa, Mahasiswa Sosiologi sangat aktif

menggunakan internet hotspot kampus, hanya saja kegunaan internet tidak sesuai

dengan prioritas kegunaannya yaitu untuk menunjang perkuliahan. Beberapa

fenomena di lapangan menunjukkan banyaknya para mahasiswa yang sering

4
menggunakan fasilitas internet dengan berbagai motif yang mendorong seperti,

mencari informasi apapun, bermain game online ataupun chatting. Ini menunjukkan

bahwa Mahasiswa dapat berlama-lama untuk menghabiskan waktu untuk

menggunakan internet dengan berbagai alasan. Berdasarkan fenomena tersebut,

peneliti ingin membuat kajian ilmiah dengan judul PEMANFAATAN HOTSPOT

GRATIS DAN MOTIF MAHASISWA SOSIOLOGI UNDANA DALAM

MENGAKSES INTERNET.

1.2 Rumusan Masalah

Bagimanakah Pemanfaatan Hotspot Gratis Dan Motif Mahasiswa Sosiologi

Undana Dalam Mengakses Internet

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dari penelitian ini yakni: Untuk

mengetahui Pemanfaatan Hotspot gratis dan Motif Mahasiswa Sosiologi UNDANA

dalam mengakses Internet.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Akademis

Hasil dari penelitian ini secara teoritis digunakan sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai sumbangan

pemikiran bagi instansi atau lembaga terkait.

2. Menjadi salah satu kajian untuk penulisan ilmiah berkenaan dengan

penggunaan internet

5
1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini secara Praktis digunakan sebagai berikut:

1. Penelitian ini menjadi salah satu tuntutan bagi penulis untuk menyelesaikan

tugas akhir.

2. Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pemahaman penulis

tentang Manfaat dan Motif Mahasiswa FISIP UNDANA dalam Mengakses

Internet.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Peneliti Terdahulu

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan berkaitan dengan judul

peneliti lakukan adalah:

2.1.1 Penelitian yang dilakukan Yuli Nugraheni & Anastasia Yuni Widyaningrum

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dengan judul “motif mahasiswa

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dalam menggunakan media sosial”.

Penelitian ini bertujuan berusaha untuk bisa memberikan deskripsi mengenai motif

mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik responden

mayoritas yang diperoleh adalah mahasiswa yang menjalani kuliah dari semester I

hingga VI, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, mayoritas responden

memiliki pengeluaran rata-rata perbulan satu hingga dua juta rupiah, mayoritas

responden memiliki 1 gadget, mayoritas responden memiliki lebih dari 3 akun di

media sosial, mayoritas responden memilih jenis media sosial yang digunakan adalah

instagram dan mayoritas responden memiliki lama penggunaan media sosial 4

hingga 6 jam perhari. Motif tertinggi yang ditemukan pada mahasiswa UKWMS

dalam mengunakan media sosial adalah motif passtime, disusul motif information

seeking, motif information sharing dan motif entertaint.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian yang

digunakan ialah deskriptif. Jenis penelitian deskriptif menggambarkan tentang

7
karakteristik (ciri–ciri) individu, situasi atau kelompok tertentu dan penelitian

deskriptif cenderung untuk menggunakan metode survei.

Adapun persaamaan dengan penelitian ini adalah pada umumnya sama-sama

meneliti tentang motif mahasiswa mengakses media, namun yang membedakannya

adalah penelitian yang dilakukan Yuli Nugraheni dan Anastasia Yuni Widyaningrum

menjelaskan juga Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Media Sosial yang

Dimiliki.

2.1.2 Penelitian yang dilakukan Nurin Fitriana Mahasiswa Teknik Elektro

Universitas Wisnuwardhana Malang dengan judul“ Kajian Tentang Pemanfaatan

Internet Bagi Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Wisnuwardhana Malang’’.

Peneltian ini bertujuan untuk mengukur pemanfaatan internet sebagai sarana belajar.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa mahasiswa Teknik

elektro dalam pembelajaran sebagian besar pada umumnya menggunakan fasilitas e-

mail, chatting dan web. Sedangkan data menggunakan mailing list dan news group

diperoleh hasil tidak pernah digunakan. Dalam pemanfaatan internet sebagai sarana

pembelajaran yang meliputi sebagai alat informasi dan komunikasi, pengadaan sarana

komputer adalah satu-satunya syarat penting. Diperlukan juga peralatan berupa

hardisk yang berisi software internet. Salah satu contohnya adalah software berupa

web browser yang digunakan untuk berhubungan dengan Internet Service Provider.

Kegunaan hardisk adalah untuk menyimpan data-data yang diperolehnya dari

mengakses internet sebagai hasil informasi yang didownload.

8
Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa dari sekian banyak fasilitas

internet yang sering digunakan mahasiswa sebagai sarana belajar di Universitas

Wisnuwardhana Malang ada e-mail. Hasil ini ditunjukkan (65,79%) responden dalam

pembelajaran sering menggunakan e-mail sebagai sarana komunikasi baik semama

teman maupun kepada dosen. Hasil pengelitian ini mengungkap sebagian besar

mahasiswa pernah menggunakan e-mail.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang bertujuan

untuk mengungkap keadaan objek. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Teknik

Elektro Universitas Wisnuwardhana Malang angkatan 2016 dan 2017.

Adapun persamaan dengan penelitian ini adalah pada umumnya sama-sama

mengkaji karakteristik penggunaan internet, namun yang membedakannya adalah

penelitian yang dilakukan Nurin Fitriana memaparkan keunggulan pemanfaatan

internet sebagai sarana belajar.

2.2 Kajian Konseptual

2.2.1 Internet

2.2.1.1 Pengertian internet

Internet atau Internetworking secara umum didefinisikan sebagai jaringan

komputer terbesar di dunia yang menghubungkan semua jaringan komputer yang ada

(Intranet, Wide Area Network, Metropolitan Area Network, Personal Area Network,

dan lain-lain) beserta dengan semua komputer, perangkat terhubung (Smartphone,

Tablet, Komputer Benam, Switch, Router, Hub, dan perangkat penghubung lainnya),

serta pengguna komputer itu sendiri, ke dalam wadah jaringan komputer dunia.

9
Sejarah jaringan komputer dan internet di dunia diawali dari riset yang dilakukan oleh

Departemen Pertahanan Amerika Serikat( DOD/Departement of Defense). Proyek ini

di sebut ARPA (Advanced Research Project Agency), sehingga jaringan komputer

yang mereka bentuk disebut dengan APARNET (net berarti network, yang mengacu

kepada jaringan komputer). Tidak seperti internet saat ini, jaringan komputer yang

terbrntuk masih bersifat pribadi untuk kalangan tertentu saja, yaitu untuk pihak

militer dan beberapa kalangan akademisi dan universitas. Saluran telepon masih

umum digunakan pada masa ini untuk memperoleh koneksi antarkomputer.

Internet menjadi salah satu media yang dijadikan sumber informasi paling

populer antar mahasiswa perguruan tinggi di dunia. Suatu sumber informasi menurut

Murtonen adalah pembawa informasi yang terpercaya dan dapat memberikan

kepuasan dalam memenuhi kebutuhan informasi (Bystrom, 1999). Penggunaan

internet telah menjadi sebuah gaya hidup (life style) bagi sebagaian besar mahasiswa

perguruan tinggi di seluruh dunia. Bagi mereka internet adalah sebuah alat fungsional

yang telah mengubah cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, maupun dalam

menemukan informasi. Banyak diantara mahasiswa yang menggunakan internet

untuk menyelesaikan berbagai kepentingan 19 akademis, baik itu dilakukan melalui

pertukaran e- mail dengan fakultas, teman sebaya, atapun kepentingan lainnya.

Disamping itu sebagaian mahasiswa juga mengakses katalog online, database

bibliografi , dan sumber informasi lainnya dalam bentuk grafik, teks, dan gambar

melalui world wide web (WWW) ( asan & koca, 2006 dalam bashir et al, 2008) Usun

(2003)

10
Dalam Bashir et al.(2008) mengungkapkan bahwa internet menarik bagi mahasiswa

di perguruan tinggi untuk sejumlah alasan yaitu :

1) Mengurangi jeda waktu antara produksi dan pemanfaatan pengetahuan;

2) Mempromosikan kerja sama internasional dan pendapat;

3) Berbagai informasi; dan

4) Mempromosikan penelitian multidisiplin.

Dalam survei penggunaan internet pada mahasiswa pertanian dari perguruan tinggi

Amerika, Rhoades et al. (2007) menemukan bahwa sebagaian besar mahasiswa

menggunakan search engine pada saat online. Mayoritas dari mereka cenderung

melihat internet sebagai pilihan yang baik dalam menemukan informasi, mudah

dimengerti, menguntungkan, dapat dipercaya, kredibel, dan akurat. Sementara Asan

dan Koca (2006) mengungkapkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki sikap postif

terhadap internet. Sehingga hal inilah yang mendorong mereka untuk menggunakan

internet sebagai sumber informasi yang diperlukan. Pernyataan yang sama juga

dikemukakan oleh Sharma et al. (2006), yang mengungkapkan bahwa mahasiswa

menggunakan internet untuk mendapatkan informasi atau untuk keperluan penelitian.

Kebanyakan dari mereka lebih menyukai internet karena dianggap sebagai sumber

pengetahuan terbaru (Bashir et al., 2008). Dalam hal ini banyak diantara mahasiswa

yang menggambarkan internet sebagai alat fungsional yang membantu mereka untuk

berkomunikasi dengan profesor, melakukan penelitian, dan mengakses bahan

perpustakaan. Disamping itu, Qureshi (2002) menambahkan bahwa semakin paham

seseorang terhadap sumber sumber informasi yang ada, maka akan menyebabkan

11
orang tersebut paham terhadap cara cara menemukan informasi yang dibutuhkan

sehingga akan meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan media informasi

yang ada. 20 Peningkaan kebutuhan informasi pada masyarakat informasi, khususnya

kalangan akademik dirasakan semakin meningkat akibat adanya saling keterkaitan

dan ketergantungan individu terhadap informasi. Diantara banyak kebutuhan

manusia, kebutuhan yang paling mencolok peningkatannya adalah kebutuhan akan

informasi. Oleh karena itu pemilihan sumber informasi menentukan seseorang

terhadap pemenuhan kebutuhannya. Disamping itu, pemilihan sumber informasi

seseorang juga didasarkan pada pola kebiasaan. Meyers, Nathan, dan Saxton (2006)

menyatakan bahwa pola kebiasaan diartikan bila di masa lalu sebuah sumber

informasi dapat memenuhi kebutuhan seseorang maka ia akan cenderung

menggunakan sumber informasi tersebut untuk waktu selanjutnya. Leckie dkk.

(1996) dalam Ishak (2006) menambahkan bahwa pengetahuan seseorang tentang

sumber informasi (awareness of information sources) yang akan digunakan, seperti

kecepatan akses (accessibility), kualitas (quality), ketepatan waktu (timeliness),

kepercayaan (trustworthiness), kebiasaan (familiarty) dan keberhasilan sebelumnya

(previous success) akan berdampak lansung pada pelaksanaan pencarian informasi

(information is sought). Sehingga hal inilah yang mendorong seseorang untuk

memilih media yang tepat sebagai sumber informasi bagi pemenuhan kebutuhannya.

12
2.2.1.2 Manfaat internet

Perkembangan internet sekarang ini sudah sangat pesat. Teknologi ini sudah

merambah ke berbagai belahan dunia hingga ke berbagai pelosok. Dengan

memanfaatkan internet, memungkinkan orang dapat mengakses data, bekerja sama

dan bertukar informasi di hampir seluruh dunia. Selain itu, internet juga selalu

memberikan informasi yang aktual dan menarik, sehingga membuat para

penggunanya tidak akan ketinggalan informasi dari berbagai belahan dunia.

Hal tersebut sesuai pendapat Rafiudin (2006:177-178) yang mengemukakan

bahwa pemanfaatan internet dengan berbagai kapisitas dan aneka layanan yang

disuguhkannya dapat segera menjangkau seluruh pelosok dunia dalam waktu relative

singkat, suatu mekanisme penghamburan informasi, media kolaborasi dan interaksi

diantara individu dan computer tanpa terbatas lokasi geografis dan waktu. Pada

periode berikutnya pengembangan internet semakin serius dan terbuka. Saat ini

ribuan partisipan, baik organisasi, vendor, maupun individu dari berbagai dunia turut

terlibat didalamnya.

Melihat perkembangannya saat ini, internet merupakan kebutuhan pokok bagi

masyarakat luas. Internet sekarang bukan lagi barang mewah dan sudah mudah

didapat atau diakses. Berbagai pekerjaan ataupun kebutuhan dapat dengan mudah

diselesaikan melalui internet.

Layanan-layanan yang ada di internet memang sangat membantu, terlebih lagi

tidak hanya satu jenis layanan. Dalam memanfaatkan internet, banyak layanan yang

siap membantu dalam memenuhi kebutuhan penggunanya.

13
Berbagai layanan yang dapat diperoleh di internet menurut Supriyanto (

2009:7 ) antara lain sebagai berikut:

2.2.1.2.1 WWW (World Wide Web)

Layanan ini menyediakan informasi yang dapat diakses dan ditampilkan

secara langsung di komputer client dengan menggunakan protokol HTTP

(HyperText Transfer Protocol) dan program aplikasi browser internet.

2.2.1.2.2 E-mail (electrinicmail)

Fasilitas ini dugunakan untuk komunikasi pengguna internet melalui surat

elektronik, yaitu surat dalam bentuk file yang bisa dibuka atau dibaca di

komputer.

2.2.1.2.3 Milist (Mailing List)

MailingList merupakan alamat e-mail yang didalamnya berisi kumpulan

alamat e-mail anggotanya. Milist dapat digunakan sebagai sarana berdiskusi di

internet.

2.2.1.2.4 FTP ( File Transfer Protocol )

Layanan ini digunakan untuk memindahkan file dari satu computer ke

computer lain di internet.

2.2.1.2.5 News group atau kelompok diskusi

Layanan ini dapat digunakan untuk menyampaikan pendapat atau memberikan

tanggapan atas topik tertentu.

2.2.1.2.6 Telnet

14
Telnet digunakan untuk mengakses data di komputer lain di internet dan

menjalankan program-program di dalamnya.

2.2.1.2.7 Gopher

Gopher merupakan layanan internet yang sekarang sudah tergantikan oleh

layanan WWW yang mampu menampilkan aspek geografis, tidak hanya seks.

2.2.1.2.8 IRC ( Internet Realy Chat )

Layanan ini hampir sama dengan newsgroup, tetapi tidak dikhususkan pada

topik tertentu.

2.2.1.2.9 VoIP ( Voice Over Internet Protocol )

VoLP merupakan layanan untuk menelpon melalui internet.

2.2.1.3 Dampak Positif Dan Negatif Pemanfaatan Internet

Saat menggunakan internet, kita dapat menjelajahi seluruh penjuru dunia

dengan mangakses informasi. Kita bisa memperoleh berbagai informasi yang

diperlukan dengan cepat. Akan tetapi, semua itu tentu mempunyai berbagai dampak.

Baik dampak positif maupun dampak negatif.

Berbagai dampak positif dalam pemanfaatan internet beserta penjelasannya

menurut Supriyanto (2009:10) adalah sebagai berikut:

2.2.1.3.1 Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang

paling banyak digunakan, setiap pengguna internet dapat berkomunikasi

dengan pengguna lainnya di seluruh dunia.

15
2.2.1.3.2 Media pertukaran data. Pengguna internet di seluruh dunia dapat

saling bertukar informasi dengan cepat dan murah dengan menggunakan e-

mail, newsgroup, FTP dan WWW(World Wide Web).

2.2.1.3.3 Media untuk untuk mencari informasi atau data. Perkembangan

internet yang pesat menjadikan internet sebagai salah satu sumber informasi

yang penting dan akurat.

2.2.1.3.4 Kemudahan memperoleh informasi.

2.2.1.3.5 Sumber informasi. Dapat digunakan sebagai lahan informasi untuk

bidang pendidikan, kebudayaan dan lain-lain.

2.2.1.3.6 Kemudahan berbisnis. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam

bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi ke tempat penawaran atau

penjualan.

2.2.1.3.7 Sumber penghasilan. Saat ini banyak sekali orang yang menggunakan

internet sebagai sumber penghasilan.

Sementara itu, dampak negatif dalam pemanfatan internet menurut Supriyanto

( 2009 : 11 ) adalah sebagai berikut:

2.2.1.3.2.1 Pornografi

Salah satu dampak negatif internet yaitu pornografi. Untuk mengantisipasi hal

ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan

untuk memilih jenis homepage yang dapat diakses. Hanya orang-orang

tertentu yang bisa mengakses situs-situs yang mengandung pornografi. Kita

perlu menahan diri untuk mengakses situs-situs tersebut.

16
2.2.1.3.2.2 Violence and gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan di internet. Hal ini karena

sisi bisnis danisi internet tidak terbatas. Para pemilik situs menggunakan

segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan

menampilkan hal-hal yang bersifat kekerasan.

2.2.1.3.2.3 Penipuan

Internet pun tidak luput dari serangan penipuan. Cara yang terbaik adalah

tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang kita

dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

2.2.1.3.2.4 Carding

Sifatnya internet merupakan realtime ( langsung ), cara belanja dengan

menggunakan kartu kredit ialah cara yang paling banyak digunakan di

internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam

bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi

adanya transaksi ( yang menggunakan kartu kredit ) online dan mencatat kode

kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang

mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.

Berdasarkan penjelasan internet diatas, apabila dikaitkan dengan penelitiaan

maka internet merupakan sebuah jaringan global yang dapat memberikan informasi

apa saja yang dibutuhkan Mahasiswa dalam proses perkuliahan. Internet juga dapat

membantu mahasiswa dalam berkomunikasi, mahasiswa dengan sangat mudah

berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Selain itu juga internet

17
dapat memberi hiburan kepada mahasiswa apabila mahasiswa sedang jenuh atau

bosan akan proses perkuliahan.

2.2.2 Hotspot

Hotspot merupakan sebuah wilayah terbatas (coverage area) yang dilayani

oleh satu atau sekumpulan access point. Access point adalah sebuah signal

penghubung yang mengoneksikan point satu dengan point lain. Umumnya access

point digunakan tidak dimodifikasi antenanya sehingga kemampuannya memang

dibatasi hanya untuk ruangan atau kawasan tertentu saja. Dan biasanya wilayah

hotspot berada di tempat-tempat umum, seperti di bandara, kafe, mall, rumah

sakit, stasiun KA dan tempat – tempat umum lainnya (Onno W. Purbo,2006.h,7).

Jadi secara sederhana, pengertian hotspot adalah zona yang memungkinkan

seseorang bisa melakukan akses intenet secara nirkabel. Akses internet secara

nikrabel (W-LAN) ini awalnya dikembangkan oleh para pionir akar rumput pada

tahun 1985 ketika regulator telekomuniksi Amerika Serikat, FFC, mengizinkan

beberapa spektrum frekuensi radio digunakan untuk membangun jaringan tanpa

kabel. Sehingga lahirlah standar pertama yang dikenal dengan IEEE 802.11b dan

disebut wireless fidelity (Wi-Fi). Layanan wifi (bagi orang awam dikenal sebagai

layanan hotspot) ini menggunakan sinyal radio yang bergerak pada

spektrumfrekuensi2,4GHz. Dengan demikian, adanya titik hotspot atau layanan

wifi access point di beberapa tempat umum tersebut akan memudahkan

melakukan browsing internet. Artinya, dengan banyaknya hotspot zone di tempat-

tempat umum kita tak perlu lagi sibuk mencari warung internet terdekat yang

18
sering kali lemot dan antri. Karena cukup hanya berada di kawasan yang terdapat

wilayah hotspot, kemudian daftarkan diri untuk membeli voucher guna

mendapatkan ID dan Password. Hotspot adalah suatu istilah bagi sebuah area

dimana orang atau user bisa mengakses jaringan internet, asalkan menggunakan

PC, laptop atau perangkat lainnya dengan fitur yang ada wifi (Wireless Fidelity)

sehingga dapat mengakses internet tanpa media kabel. Definisi Hotspot yang lain

adalah area dimana seorang client dapat terhubung dengan internet secara

wireless (nirkabel atau tanpa kabel) dari PC, Laptop, note book ataupun gadget

seperti Handphone dalam jangkauan radius kurang lebih beberapa ratus meteran

tergantung dari kekuatan frekuensi atau signalnya. Fungsi hotspot yaitu dapat

melakukan koneksi internet seperti browsing, berkirim email, chatting transaksi

bank, mendownload, sambil menunggu seseorang, hangout, maupun saat bertemu

dengan rekan bisnis kamu dan kegiatan – kegiatan lainnya.

(https://www.pelajaran.co.id/2018/03/pengertian-hotspot-sejarah-fungsi-jenis-dan-

tips-aman-menggunakan-hotspot.html).

Berdasarkan pada penjelasan hotspot diatas menunjukan bahwa keberadaan

hotspot memang sudah begitu banyak tersedia di Kota – kota besar. Keberadaan

hotspot tidak heran dapat membentuk sebuah fenomena dalam masyarakat dimana

bisa ditemui masyarakat yang menyibukan dirinya di suatu area hotspot yang bisa

menemukan apapun yang ingin dicari sebagai bentuk akan kebutuhan. Mengingat

kebutuhan akan internet bagi masyarakat terkhusus bagi generasi muda ( mahasiswa )

begitu tinggi tentu tidak dipungkiri dapat merubah cara untuk menecari informasi.

19
2.2.3 Motif

Motif merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak alasan-

alasan diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu ( Gerungan, 2002:140 ).

Mengacu pada pendekatan Teori Uses and Gratifications, penggunaan. Media

tergantung pada kepuasan, kebutuhan, harapan dan motif yang ada pada calon

khalayak ( McQuail, 2010:423 ). Dennis McQuail dalam buku Teori Komunikasi

Massa menyatakan bahwa terdapat empat motif yang mendasari individu

mengkonsumsif suatu media ( Kriyantono, 2006: 211 ). Motif-motif tersebut antara

lain yaitu motif informasi, motif identitas personal, motif integrasi dan interaksif

sosial dan motif diversi atau hiburan.

2.2.3.1 Motif Informasi

Motif ini berhubungan dengan dorongan individu untuk mencari

informasi tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan

terdekat, masyarakat dan dunia, mencari bimbingan menyangkut berbagai

masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan

pilihan, memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum, pendidikan diri sendiri

memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. Jejaring sosial dan

Media sosial (social network and social media) kategori Informational

dikhusukan untuk saling berbagi informasi kepada khalayak maupun sesama

member (anggota) pada komunitas di dalam jejaring sosial dan media sosial.

Secara umum, fitur dan layanan yang disediakan berupa faslitas untuk

pencarian (search), penyediaan kategori untuk setiap berita (informasi) yang

20
disajikan, penyediaan menu posting informasi atau berita, dan lainnya. Pada

kalangan mahasiswa, Kategori informasi dikuhusukan untuk proses edukasi,

khusunya pembelajaran jarak jauh, (e-learning). Fitur-fitur menarik yang

disajikan berupa; penyediaan materi, ruang/kelas online, jadwal, video

conference.

2.2.3.2 Motif Identitas Personal

Kebutuhan akan penggunaan isi media untuk memperkuat atau

menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak

sendiri.

2.2.3.3 Hiburan

Motif ini berhubungan dengan dorongan individu untuk melepaskan

diri atau terpisah dari permasalahan, bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa

dan estetis, mengisi waktu, penyaluran informasi.

2.2.3.4 Integrasi dan interaksi sosial

Motif ini berhubungan dengan dorongan individu untuk memperoleh

pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial, mengidentifikasi diri

dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki, menemukan bahan

percakapan dan interkasi sosial, memungkinkan seseorang untuk

menghubungi sanak keluarga teman dan masyarakat.

Dari motif-motif yang sudah dijelaskan, akan timbul semacam harapan atau

keinginan untuk mencapai kepuasan dari kegiatan penggunaan media tersebut. Dari

21
penjelasan konsep motif diatas, apabila dikaitkan dengan penelitian ini maka perilaku

sosial mahasiswa dalam mengakses internet tentu didasari oleh beberapa faktor -

faktor yakni adanya motif yang mendorong untuk mengkonsumsi media. Adanya

motif – motif ini tentu saja untuk mencari kepuasaan semata bagi mahasiswa.

2.2.4 Because Motif dan Orde Motif

Teori ini merupakan diperkenalkan oleh Alfred Schutz Dalam karyanya The

phenomenology of the social World (1932). Schutz berfokus pada masalah

bagaimana sikap alami muncul sebagai fenomena sosial dan bagaimana mengambil

bentuk kehidupan yang berbeda dalam masyarakat. Schutz mengkonseptualiasi

makna sebagai cara untuk memperluas tindakan, baik tindakan yang sudah selesai

dilakukan maupun tindakan yang akan dimulai. Schutz juga memaknai

intersubjektivitas sebagai proses dimana konstruksi dari pengalaman sehari – hari

muncul. Inti pemikiran Schutz adalah bagaimana memahami tindakan sosial melalui

penafsiran. Proses penafsiran dapat digunakan untuk memperjelas atau memeriksa

makna yang sesungguhnya, sehingga dapat memberikan konsep kepekaan yang

implisist. Schutz meletakan hakikat manusia dalam pengalaman ssbjektif, terutama

ketika mengalami tindakan dan mengambil sikap terhadap dunia kehiidupan sehari –

hari (Kuswarno, 2009 ; 18). Schutz membedakan antara makna dan motif. Makna

berkaitan dengan bagaimana aktor menentukan aspek apa yang penting dari

kehidupan sosialnya. Sementara motif menunjuk pada alasan seseorang melakukan

sesuatu. Makna mempunyai dua macam tipe, yakni makna subyektif dan makna

22
obyektif. Makna subyektif merupakan konstruksi realitas tempat seseorang

mendefinisikan komponen realitas tertentu yang bermakna baginya. Makna obyektif

adalah seperangkat makna yang ada dan hidup dalam kerangka budaya secara

keseluruhan yang dipahami bersama (Haryanto, 2012 ; 149). Schutz juga membagi

motif dalam dua tipe yaitu motif “dalam kerangka untuk” (in order to) dan motif

“karena” (because). Motif dalam kerangka “untuk” berkaitan dengan alasan

seseorang melakukan sesuatu tindakan sebagai usahanya menciptakan situasi dan

kondisi yang diharapkan dimasa mendatang. Sedangkan motif “Karena” merupakan

pandangan retrospektif terhadap faktor – faktor yang menyebabkan seseorang

melakukan tindakan tertentu (Haryanto, 2012 : 149). Motif dalam kerangka “untuk”

berkaitan dengan alasan seseorang melakukan sesuatu tindakan sebagai usahanya

menciptakan situasi dan kondisi yang diharapkan dimasa mendatang. Sedangkan

motif “Karena” merupakan pandangan retrospektif terhadap faktor – faktor yang

menyebabkan seseorang melakukan tindakan tertentu (Haryanto, 2012 : 149).

Sebelum masuk pada tataran motif in order to , menurut Schutz ada tahapan because

motive yang mendahluinya. Motivasi disini adalah para mahasiswa pengguna hotspot

gratis memaknai aktivitas tersebut sebagai kebiasaan sehari – hari untuk medapatkan

kenyamanan serta kepuasan dalam hal mencari informasi dan hiburan ketika

memanfaatkan layanan internet dengan gratis, hal itu pun termasuk dalam kerangka

motif “untuk” (in order to). Sebelum memasuki fase tersebut para mahasiswa

melakukan aktifitas di zona hotspot karena tidak mendapatkan kepuasaan dan

hiburan yang bermakna selain bisa menemukannya di tempat yang dimana bisa

23
mengakses internet secara gratis.

Berdasarkan teori because motif dan teori orde motif di atas bila dikaitkan dengan

penelitian ini maka dapat dijelaskan bahwa perilaku sosial pengguna hotspot gratis

yang muncul pada mahasiswa merupakan sebuah interpretasi para mahasiswa

terhadap perkembangan teknologi informasi yakni salah satunya adalah kebutuhan

layanan internet yang dianggap sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dari

kehidupan mahasiswa di era modern seperti sekarang. Hal ini memungkinkan

terjadinya fenonema perilaku pemanfaatan hotspot yang mengubah perilaku dalam

memenuhi kebutuhan.

2.2.5 Mahasiswa

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu

ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk

perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan

universitas ( Hartaji, 2012: 5). Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI), mahasiswa

didefinisikan sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi (Kamus Bahasa

Indonesia Online, kbbi.web.id). Menurut Siswoyo ( 2007:121 ) mahasiswa dapat

didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi,

baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan

tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan

dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak

dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap

mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.

24
Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18

sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada 19 masa remaja akhir sampai

masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia

mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup ( Yusuf, 2012:27 ). Berdasarkan

uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ialah seorang peserta didik berusia

18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan menjalani pendidikannnya di perguruan tinggi

baik dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Sedangkan

dalam penelitian ini, subyek yang digunakan ialah mahasiswa yang aktif mengakses

internet.

2.2.6 Operasional Variabel dan Indikatornya

Operasi variabel terdiri dari 4 opsi ( Pratama, 2014: 489 ). Diantaranya;

2.2.6.1 Cakupan Sinyal Hotspot (wifi)

Cakupan sinyal hotspot menggambarkan seberapa luas area atau lokasi

yang terjangkau oleh jaringan hotspot (wifi). Indikatornya adalah luas wilayah

yang ter-cover dan kekuatan sinyal di berbagai area tersebut.

2.2.6.2 Kemudahan Akses Hotspot (wifi)

Kemudahan akses internet menggambarkan sejauh mana pengguna

dimudahkan dalam mengakses layanan hotspot (wifi). Indikatornya meliputi

kemudahan dalam hal mencari atau mendapatkan sinyal hotspot, login hotspot

(wifi) dan kemudahan dalam hal variasi perangkat yang didukung untuk bisa

digunakan mengakses internet via hotspot (wifi).

2.2.6.3 Kecepatan Akses Hotspot (wifi)

25
Kecepatan akses jaringan hotspot (wifi) dalam mengakses internet

sangat penting untuk menggambarkan kemampuan dari suatu layanan

hotspot(wifi). Indikator kecepatan akses internet meliputi kecepatan upload

dan download. Semakin cepat maka semakin baik.

2.2.6.4 Kenyamanan Tempat Akses Hotspot (wifi)

Kenyamanan tempat Akses hotspot (wifi) ini indikatornya meliputi

ketersediannya sarana dan prasarana yang mendukung kenyamanan pengguna

seperti tersedianya kursi, meja, kafetaria, dan sebagainya.

2.2.6.5 Kepuasan Pengguna Hotspot (wifi)

Kepuasan pengguna menggambarkan sejauh mana pengguna merasa

terpuaskan dalam menggunakan fasilitas hotspot (wifi) yang disediakan oleh

UMS berdasarkan faktor-faktor dependen sebelumnya yaitu cakupan sinyal

hotspot (wifi), kemudahan akses, kecepatan akses, dan kenyamanan tempat

akses.

2.3 Kajian Teoritis

2.3.1 Teori Kegunaan dan kepuasaan ( Uses And Gratifications Theory )

Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herber Blumer dan Elihu Katz.

Teori kegunaan dan kepuasaan ini dikenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The

Uses Of Mass Communications: Current Perspectives On Gratification Research.

Teori milik Herber Blumer dan Elihu Katz ini menekankan bahwa pengguna media

memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Pengguna

26
media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi, pengguna media berusaha

untuk mencari sumber media yang baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya.

Artinya, teori kegunaan dan kepuasaan mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai

pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya ( Nurudin, 2003: 181).

Katz, Blumer & Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori

Uses and Gratification, yaitu ( West dan Turner, 2008 : 104 ) :

2.3.1.1 Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan. Asumsi

teori ini mengenai khalayak individu dapat membawa tingkat aktivitas yang

berbeda untuk penggunaan media mereka. Kita semua mempunyai acara

favorit dalam media tertentu, dan kita semua mempunyai alasan untuk

memilih media tertentu.

2.3.1.2 Inisiatif dalam menghubungkan pemuasan kebutuhan pada pilihan media

tertentu terdapat pada anggota khalayak. Asumsi ini menghubungkan

kepuasan akan kebutuhan pada pilihan terhadap sebuah media yang berada di

tangan khalayak karena orang adalah agen aktif, mereka mengambil inisiatif.

2.3.1.3 Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan

kebutuhannya. Kebutuhan yang dipengaruhi media lebih luas, bagaimana

kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada

prilaku khalayak yang bersangkutan. Media berkompetisi dengan sumber

lainnya untuk kepuasan akan kebutuhan, berarti bahwa media dan

khalayaknya tidak berada dalam kevakuman. Keduanya adalah bagian dari

masyarakat.

27
2.3.1.4 Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka,

minat dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat

mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti. Asumsi keempat adalah

masalah metodologis mengenai kemampuan peneliti untuk mengumpulkan

informasi yang akurat dari konsumen media. Untuk berargumen bahwa

khalayak cukup sadar diri akan penggunaan media, minat, serta motif mereka

sehingga mereka dapat memberikan kepada peneliti sebuah gambaran akurat

menyatakan kembali keyakinan akan khalayak yang aktif, hal ini juga

mengimplikasikan bahwa orang sadar akan aktivitas ini.

2.3.1.5 Penilaian tentang nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khlayak. Asumsi

kelima ini juga sedikit berbicara mengenai khalayak dari pada mengenai

mereka yang melakukan studi mengenai ini. Hal ini menyatakan bahwa

peneliti harus mempertahankan penilaiannya mengenenai hubungan anatara

kebutuhan khalayak akan media atau muatan tertentu. Dikarenakan individu

khalayak yang memutuskan untuk menggunakan isi tertentu untuk tujuan

akhirnya, nilai muatan media dapat dinilai hanya oleh khalayaknya. menurut

J.D. Rayburn dan Philip palmgreen ( dalam West dan Turner ), menyatakan

orang mungkin membaca surat kabar tertentu karena surat kabar itu hanya

satu-satunya yang ada, tetapi ini tidak menyiratkan bahwa ia terpuaskan

secara penuh oleh surat kabar tersebut. Bahkan, ia mungkin cukup merasa

tidak puas untuk menghentikan langganan jika ada alternatif surat kabar lain.

28
Uses and gratifications theory meneliti asal mula kebutuhan manusia secara

psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau

sumber-sumber lain ( atau keterlibatan pada kegiatan lain ) dan menimbulkan

pemenuhan kebutuhan.

Teori uses dan gratifications digunakan dalam penelitian ini dengan

memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh pemenuhan

kebutuhan.

29
2.4 Kerangka Berpikir

Dalam menggambarkan kerangka berpikir ini dilihat dari munculnya

fenomena pemanfaatan hotspot gratis pada kalangan mahasiswa terdapat berbagai

macam motif yang mendorong mereka dalam mengakses internet. Fenomena ini

mengubah perilaku mahasiswa dalam mencari kepuasaan batin diarea hotspot. Area

hotspot yang dikaji dalam penelitian ini adalah hotspot milik prodi sosiologi undana,

dimana akan diteliti kualitas hotspot sebagai pemenuhan kebutuhan mahasiswa dalam

mengakses internet. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori uses and

gratification . Teori ini digunakan karena asumsi dasar teori ini yang menyebutkan

dalam menggunakan media individu didorong oleh motif-motif tertentu untuk

memenuhi kebutuhannya. Menurut Denis McQuail (1987:72) Alasan-alasan khalayak

menggunakan media adalah sebagai berikut: informasi, identitas pribadi, interaksi dan

integrasi sosial, dan hiburan. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

ialah pendekatan studi kasus. Pendekatan ini digunakan untuk mendeskripsikan dan

menemukan Motif Mahasiswa Sosiologi Undana Mengakses Internet, dengan cara

berusaha mengumpulkan cerita ( motif ) dari sekelompok individu untuk mencari dan

menjelaskan bagaimana dan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Maka dari itu adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini untuk

mempermudah peneliti dalam proses penelitian yakni;

30
Gambar 2.1

Bentuk Skema Kerangka Berpikir:

Pemanfaataan Hotspot
Gratis Oleh Mhs Sosiologi
Undana

Kualitas hotspot gratis


jurusan sosiologi

1. Kecepatan Akses

2. Cakupan Sinyal

3. Kepercayaan

4. Kenyamanan

Theory Uses And


Gratification

Uses Gratification

(Because motif) ( in order motif )


1. mencari informasi 1. mendapatkan
informasi
2. menjalin komunikasi
2. terjalin komunikasi
3. mencari hiburan
3. mendapatkan hiburan

31
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi

kasus. Bodgan dan Tailor (Moleong, 2007) menjelaskan bahwa penelitian yang

menggunakan metode kualitatif menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian

kualitatif ini bersifat alamiah. Peneliti tidak berusaha memanipulasi keadaan maupun

kondisi lingkungan penelitian melainkan melakukan penelitian terhadap suatu

keadaan pada situasi dimana keadaan tersebut memang ada. Penelitian ini secara

sengaja melihat dan membiarkan kondisi yang diteliti dalam keadaan yang

sebenarnya.

Metode penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus ini merupakan studi

yang mendalam tentang individu dan berjangka waktu realtif lama, terus menerus

serta menggunakan objek tunggal, artinya kasus dialami oleh satu orang. Dalam studi

kasus ini peneliti mengumpulkan data mengenai diri subjek dari keadaan masa

sebelumnya, masa sekarang dan lingkungan sekitarnya. Keuntungan terbesar dari

studi kasus adalah kemungkinan untuk melakukan penyelidikan secara mendalam

dimana studi kasus berusaha untuk memahami individu secara utuh dalam totalitas

lingkungan individu tersebut ( Furchan, 2007 ).

Peneliti melakukan studi kasus dengan landasan teori sebagai acuan ketika

peneliti akan menggali suatu hal yang berkaitan dengan subjek. Diharapkan dengan

32
landasan teori yang telah disebutkan pada bab sebelumnya dapat mendasari setiap

langkah yang dilakukan peneliti, baik ketika menggali data dari sumber lain yang

terkait.

3.2 Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa sosiologi yang aktif

mengakses internet. Hal ini berhasil dilihat langsung oleh penelti dilapangan. Diarea

kampus fisip undana mahasiswa sangat gemar mengakses internet, hampir setiap

harinya para mahasiswa menjerumuskan diri mereka dijejarigan sosial hal ini dilihat

mahasiswa yang senantiasa duduk bercengkraman diarea hot spot jurusan sosisologi.

Fenomena ini membuat peneliti tertarik ingin mendeskripsikan motif mahasiswa

jurusan sosiologi mengakses internet menggunakan hotspot jurusan sosiologi. Peneliti

sebelumnya sudah meminta ijin kepada para mahasiswa ini untuk dijadikan subyek

penelitian dan beruntungnya para mahasiswa ini bersedia untuk diajak bekerjasama

dalam proses penelitian ini. Para mahasiswa ini merupakan teman serta para junior

peneliti dijurusan sosiologi undana sehingga diharapkan peneliti bisa dan mau

terbuka dalam proses penelitian sehingga nantinya mendapatkan hasil yang baik.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh atua mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.Untuk

memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan diperlukan teknik pengumpulan

data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

33
3.3.1 Observasi

Djam’am Satori dan Aan Komariah ( 2011: 105 ) mengatakan bahwa

observasi adalah pengamatan terhadap sesuatu objek yang diteliti baik secara

langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus

diperoleh dalam penelitian Observasi dapat dilakukan secara partisipatif (

participatory observation ) ataupun non partisipatif ( non participatory

observation ), dalam observasi partisi-patif pengamat ikut serta dalam

kegiatan yang sedang berlansung, sedangkan observasi non partisipatif

pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan hanya mengamati.

Djam’an Satori dan Aan Komariah ( 2011: 114 ) menyebutkan ada dua

jenis observasi, yaitu observasi terstruktur dan tidak terstruktur yang mengacu

pada panduan atau suatu daftar ceklis yang digunakan untuk mengamati aspek

yang dicatat. Peneliti menggunakan observasi terstruktur karena observasi

telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan, dan di

mana tempatnya.

Sebelum melakukan observasi, peneliti membuat pedoman observasi

sebagai acuan agar proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari konteks

yang menjadi tujuan utama peneliti.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipan karena

peneliti terlibat sebagai pengamat langsung. Peneliti mencatat, menafsirkan,

dan membuat kesimpulan tentang Motif mahasiswa Sosiologi Undana

mengakses internet. Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi

34
dilapangan sebelum situasi COVID-19. Artinya penelti menggambarkan

keadaan atau situasi mahasiswa Sosiologi Undana mengakses internet dengan

memanfaatkan Hotspot gratis jurusan Sosiologi disaat perkuliahan masih

normal dikampus.

3.3.2 Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan tersebut. (Lexy J. Moleong 2007: 186). Estenberg

(dalam Sugiyono, 2008: 73) mengemukakan beberapa macam wawancara,

yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Dalam

pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan

wawancara semi terstruktur dengan alasan jenis wawancara ini tergolong

dalam kategori indepthnterview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas

bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini

bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka sehingga

peneliti dapat menambah pertanyaan di luar pedoman wawancara untuk

mengungkap pendapat dan ide-ide dari responden.

Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti terlebih dahulu

membuat pedoman wawancara agar proses tetap terfokus dan tidak keluar dari

konteks yang menjadi tujuan utama peneliti yaitu Motif Mahasiswa Sosiologi

Undana Mengakses Internet.

35
Pada penelitian ini proses wawancara penelitian dilakukan dikos-

kosaan para informan yang menjadi narasumber penelitian. Waktu

wawancaranyapun berbeda-beda dikarenakan kesediaan dari informan, ada

yang pagi hari, ada yang siang hari, bahkan ada yang dilakukan pada malam

hari. Dalam kegiatan wawancara cukup mengalami kesulitan yang banyak

karena agak susah bertemu dengan informan, jarak antara Kos-kosaan para

informan cukup jauh, ditambah waktu yang disediakan informan berbeda-

beda untuk melakukan kegiatan wawancara. Peneliti juga melakukan

penjelasan tambahan berkaitan dengan pertanyaan saat wawancara yang

dilakukan karena beberapa Mahasiswa tidak terlalu memahami maksut

pertanyaan yang disampaikan saat wawancara.

3.3.3 Dokumentasi

Sugiyono (2008: 82) mendefinisikan dokumentasi merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang. studi dokumentasi yaitu

mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan

penelitian lalu ditelah secara intens sehingga dapat mendukung dan

menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.

Dokumentasi pada penelitian ini berupa foto-foto dengan para informan

36
3.4 Prosedur pengumpulan data

Pegumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam tahap-tahap sebagai

berikut:

3.4.1 Persiapan

Dalam persiapan ini peneliti terlebih dahulu memohon izin kepada

subyek untuk melakukan wawancara informasi yang mendalam serta peneliti

menyiapkan panduan pertanyaan wawancara informasi.

3.4.2 Pelaksanaan wawancara informasi

3.4.2.1 Peneliti mempersiapkan panduan wawancara informasi dan mempersiapkan

urutan pertanyaan dan perumusan pertanyaan.

3.4.2.2 Berpegang pada urutan fase dalam wawancara pada fase pembukaan

diusahakan untuk menciptakan suasana yang cukup rilrks dan diberikan

penjelasan mengenai maksud dan tujuan wawancara. Pada fase ini diajukan

pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pada

fase penutup di tunjukan hal-hal yang menonjol selama wawancara

berlangsung dan pada akhir wawancara diucapkan terimakasih atas kerelaanya

untuk menyampaikan informasi dan ditawarkan untuk bertemu kembali jika

subyek bersedia.

3.4.2.3 Pihak-pihak yang diwawancarai adalah subyek yang telah ditentukan akan

tetapi peneliti juga tidak menutup kemungkinan mancari sumber lain ketika

peneliti menganggap data yang didapat masih kurang lengkap.

37
3.5 Teknik Analisis Data

Setelah semua data dikumpulkan, peneliti melakukan analisis data. Data

dianalisis dengan teknik deskripsi kualitatif. Berbeda dengan Penelitian kuantitatif,

data mulai dianalisis sejak penelitian terjun ke lapangan. Komponen analisis data

meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Salim, 2006) dan

Miles Huberman (2007).

Reduksi data yakni proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan.

Yang dilakukan peneliti adalah menentukan dan memilah beberapa data sesuai

kebutuhan. Pemilahan data berkaitan dengan fokus penelitian ini. Sebagai gambaran,

peneliti memilah dan memilih data-data yang berhubungan dengan monografi desa.

Dalam proses reduksi data inilah peneliti menentukan/memilah data-data mana yang

dianalisis dan mana yang dibuang.

Dalam kerangka ini, maka sebagai bentuk analisis dalam reduksi data akan

diupayakan penajaman, penggolongan, pengarahan, membuang data yang tidak

diperlukan untuk kemudian mengorganisasikan data sehingga pada saatnya bisa

ditarik kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, reduksi data dilakukan dengan seleksi

yang ketat berbagai data yang ada, membuat ringkasan atau uraian singkat,

menggolongkannya dalam suatu pola yang lebih luas (Salim, 2006) dan Miles an

Huberman (2007).

Setelah peneliti memilih dan memilah data yang masuk, selanjutnya peneliti

menyajikan data-data tersebut untuk dianalisis. Penyajian data dilakukan dengan cara

38
menghubungkan data yang satu dengan data yang lain untuk melihat beberapa

kecenderungan. Penyajian data merujuk pada upaya melakukan deskripsi berbagai

informasi agar dapat melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian dalam penelitian kualitatif biasanya berbentuk teks naratif.

Setelah data direduksi dan disajikan maka selanjutnya peneliti akan melakukan

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada tahap ini, peneliti akan menginterpretasi,

memahami dan mencari makna dari setiap gejala sosial terutama gejala perubahan

sosial yang ditemukan sejak penelitian ini dimulai, mencatat keteraturan dan pola

penjelasan serta konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dan proposal.

39
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Letak Geografis Lokasi Penelitian

Jurusan Sosiologi FISIP Undana Kupang merupakan lokasi dari penelitian ini.

Secara grografis, FISIP Undana Kupang berada di wilayah kelurahan Lasiana,

Kecamatan Kelapa Lima Kota kupang. Kampus Universitas Nusa Cendana termaksut

dalam wilayah Kota kupang, karena telah memadainya sarana transportasi dan jalan

raya maka memudahkan mahasiswa dan masyarakat untuk ke kampus ini. Letak

kampus FISIP Undana memiliki jarak tempuh yang cukup jauh dari letak kota kupang

yakni sekitar 11 kilo meter. Meskipun letak Kota Kupang dan kampus undana cukup

jauh, tetapi bisa ditempuh karena akses menuju lokasi cukup mudah karena

tersedianya sarana angkutan umum yang lancar sehingga kegiatan perkuliahan dapat

berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, tempat tinggal sekitar kampus misalnya daerah

kost-kosan, kontrakan cukup banyak tersedia disekitaran kampus undana, hal ini

tentunya memudahkan mahasiswa untuk berakses dari tempat tinggal mereka menuju

kampus. Dalam menunjang proses perkuliahan tentunya dibutuhkan lahan dan

gedung. Kampus Undana Kupang berada pada lahan seluas ± 23, 707 m² dengan luas

bangunannya 4957 m² yang terdiri dari ;

4.1.1 Satu buah gedung dengan luas 1. 170 m² untuk ruang pimpinan fakultas dan

pegawai tenaga kependidikan.

40
4.1.2 Satu buah gedung dengan luas 1. 170 m² untuk ruang pimpinan jurusan dan

tenaga pengajar.

4.1.3 Tiga buah gedung untuk ruang kuliah dan kegiatan akademik lainnya yakni,

Ilmu Administrasi Negara, Administrasi Bisnis, Dan Jurusan Sosisologi.

Sedangkan untuk jurusan Politik dan Komunikasi mereka menggunakan

beberapa ruang kosong pada perpustakaan Undana, berhubung untuk 2

jurusan tersebut belum tersedianya ruang kuliah khusus disekitar lokasi

kampus FISIP.

Pada Jurusan Sosiologi, luas lahannya mencapai ± 525 m² dengan

jumlah ruangan 11. 6 diantaranya ruangan perkuliahan, 1 ruangan dosen, 1 lab

dan perpustakaan mini dan 2 ruangan pimpinan jurusan yakni bagi ketua

jurusan dan sekertaris jurusan serta 1 buah ruangan pegawai adminitrasi.

4.2 Gambaran umum jurusan sosiologi

4.2.1 Sejarah Jurusan Sosiologi

Jurusan Sosiologi merupakan salah satu jurusan pada Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Undana yang dibuka pada tahun 1985. FISIP UNDANA sendiri

dibentuk bersamaan dengan berdirinya Universitas Nusa Cendana pada 1 September

1962, berdasarkan SK menteri perguruan tinggi dal ilmu pengetahuan Republik

Indonesia No 111 Tahun 1962 tanggal 28 Agustus 1962, junco SK Presiden RI no

tahun 1963.

Jati diri Sosiologi kuantifikasi dan kualitas diri jurusan Sosiologi yang

mencerminkan kebutuhan pasar (masyarakat dan lingkungan) dalam mempengaruhi

41
performance jurusan. Oleh karena itu setiap kurikulum dalam jurusan Sosiologi

mempresentasikan kecendrungan kebutuhan pasar yang berimplikasikan pada kualitas

dan kuantitas dosen yang mengajarkan mata kuliah spesialisasi, metode perkuliahan

yang kondusif terutama bagi penerapan konsep-konsep ilmiah mata kuliah jurusan.

4.2.2 Visi, Misi dan Tujuan Sosiologi

4.2.2.1 Visi Jurusan Sosiologi

Menjadi program terdepan dalam mengembangkan pendidikan Sosiologi yang

menguasai teori dan menghasilkan lulusan yang menguasai teori ilmu

sosiologi untuk memecahkan berbagai persoalan di bidan Sosiologi.

4.2.2.2 Misi jurusan Sosiologi

4.2.2.2.1 Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan

professional dibidang Sosiologi

4.2.2.2.2 Mengembangkan dan menyebarluaskan Sosiologi sebagai ilmu untuk

kemajuan IPTEk, kebudayaan dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan

4.2.2.2.3 Membantu memberikan solusi terhadap masalah-masalah sosial yang

dihadapi masyarakat dengan mengaplikasikan Sosiologi.

4.2.3 Tujuan Jurusan Sosiologi

4.2.3.1 Menghasilkan sarjana Sosiologi yang kompoten, professional, bersikap ilmiah

dan inovatif.

4.2.3.2 Meningkatkan kualitas dosen sesuai kompetensi yang dimiliki.

4.2.3.3 Peningkatan relevansi kurikulum.

42
4.2.3.4 Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil penelitian dalam pengembangan

ilmu-ilmu sosial bidang Sosiologi.

4.2.3.5 Peningkatan sarana penunjang pendidikan pengajaran dan menghasilkan

kinerja manajemen akademik secara efektif dan efisien.

4.2.3.6 Mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan secara internal dan

eksternal

43
Struktur Kepemimpinan Jurusan Sosiologi

Ketua jurusan Sosiologi

(Drs. Yosep E. Jelahut, M.Si)

Sekretaris Jurusan Sosiologi

(HJ. Dra. Balkis S. Tanof, M.Hum)

Kepala Lab Jurusan Sosiologi

(Drs. Ipi de Rozari, Ph, M.si)

Dosen Jurusan Sosiologi

Pegawai Jurusan Sosiologi

44
a) Keadaan Staf Pengajar Jurusan Sosiologi Fisip Undana

Tabel: 4.1

Staf Pengajar Jurusan Sosiologi Fisip Undana

NO NAMA DOSEN NIP

1. Drs. Yosep E. Jelahut, M.Si 19641224 199203 1 003

2. Dr. Drs. Chris S. Oiladang, MA 19630207 200003 1 001

3. Dra. Balkis S. Tanof, M.Hum 19680130 199403 2 001

4. Drs. Syamsuriady, M.Si 19571211 198901 1 001

5. Dr. Drs. Blajan Konradus, MA 19610219 198803 1 001

6. Drs. Aris Lambe, M.Si 19620502 199003 1 001

7. Dr. Hotlif A. Nope, MA 19771124 200501 1 002

8. Dasma A. Damanik, S.Pd, M.Si 19810417 200801 2 017

9. Hildigardis M. I. Nahak, S.Sos, 19790501 200604 2 001

M.Si

10. Lasarus Jehamat, S.Sos, MA 19780524 200604 1006

11. Lenny S. Bire Manoe, S.Sos, 19800915 200501 2 003

45
M.Si

12. Susana C. I. Pelhi, S.Sos, M.Si 19711002 200501 2 001

13. Christine E. Meka, S.Sos, MA 19850107 200812 2 004

14. Imanta I. Perangin Angin, 19740814 200501 1 002

S.Sos,MSP

15. Drs. Herman Y. Utang, LPh 19660221 200604 1 001

16. Aelsthri Ndandara, S.Si Teol, 19830801 200912 2 006

M.Si

17. Yeheskial A. Roen, S.Si, M.Si 19811001 200912 1 006

(Sumber: Jurusan Sosiologi

b) Profil Akademik Mahasiswa

46
Tabel: 4.2. Profil Akademik Mahasiswa

No. Periode Mahasiswa Jurusan Jumlah Persen

Sosiologi (%)

Reguler pagi Reguler Sore

1. 2016 655 42 697 21,39

2. 2017 609 39 648 19,89

3. 2018 916 50 966 29,65

4. 2019 897 50 947 29,07

Total 3.077 181 3.258 100%

Sumber: Jurusan Sosiologi)

4.3 Eksistensi Hotspot Gratis Jurusan Sosiologi

47
Di zaman sekarang, setiap harinya kita tidak lepas dari penggunaan internet

pada smartphone dan labtop untuk bekerja, mencari informasi terkini, bermain games,

atau sekedar membuka media favorit. Untuk itu diperlukan koneksi internet yang

stabil untuk kenyamanan saat melakukan kegiatan tersebut. Cara mendapatkan akses

internet dengan mudah pada gadged adalah dengan menggunakan jaringan nirkabel

atau yang biasa disebut WIFI. Namun WIFI memiliki jangkuan yang terbatas, yang

mana ini merupakan salah satu kelemahannya. Kelemahan lainnya dari WIFI adalah

rentan terhadap interferensi dengan gelombang lainnya maupun penghalang fisik

suatu gelombang (misalkan pohon-pohon atau gedung pembatas). Oleh karena itu,

diperlukan router WIFI terbaik, standarisasi keamanan yang memiliki yang

memberikan dukungan keamanan dan privasi bagi pengguna, serta WIFI harus

memiliki dukungan terhadap jangkauan sinyal untuk memudahkan pengguna di

dalam menggunakan layanan ini.

4.3.1 Router WIFI jurusan Sosiologi

Jurusan sosiologi memiliki router wifinya sendiri agar para pengguna

bisa menikmati akses layanan internet, router wifi jurusan sosiologi adalah

Router WIFI TP-Link. Router jenis ini merupakan salah satu merk router

wireless yang paling banyak digunakan di indonesia. Dikarenakan, router ini

memiliki banyak varian produk dengan harga yang terjangkau. Selain itu,

router ini juga menjadi router bawaan salah satu internet provider di indonesia

sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.

48
4.3.2 Standarisasi Keamanan Pada Wifi

Jurusan sosiologi memiliki Standarisasi kemamanan wifi WPA PSK

(WiFi protected Acces Pre Shared Key) merupakan standarisasi keamanan

pada wifi, di mana di dalamnya tidak diperlukan adanya server untuk

otentikasi pengguna.

4.3.3 Jangkaun sinyal WiFi Jurusan Sosiologi

Wifi Jurusan Sosiologi memiliki jangkauan sinyal sesuai dengan

standarisasi dukungan oleh IEEE.80.11. yakni WiFi 802.11/b dengan

frekuensi 2,4 GHz dan kecepatan transver paket data mencapai 11 Mbps.

Tentunya dukungan ini untuk memudahkan pengguna di dalam menggunakan

layanan internet.

4.4 Akses dan Rapport terhadap Narasumber

Sebelum peneliti memutuskan untuk meneliti topik yang berkaitan dengan

motif mahasiswa mengaskses internet, peneliti telah mengenal terlebih dahulu

beberapa mahasiswa yang akan menjadi narasumber dalam melakukan wawancara

penelitian. Saat peneliti mulai merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini,

penelitianpun selanjutnya menyerahkan surat permohonan ijin penelitian yang

diperoleh dari Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politk ( FISIP ) secara resmi untuk

diserahkan kepada Ketua Jurusan Sosiologi. Namun sebelumnya pun peneliti telah

menyampaikan secara lisan kepada beberapa narasumber atas kesediaan mereka

untuk diwawancara. Sebelum melakukan proses pendekatan personal, peneliti

49
sebelumnya telah mendapatkan kesempatan untuk bertemu para narasumber, hal ini

disebabkan peneliti telah mengenal mereka sebagai sesama mahasiswa dijurusan

sosiologi undana sehingga peneliti dikenal narasumber sebagai sesama mahasiswa

jurusan sosiologi undana jadi, sosok peneliti bukan merupakan sosok yang asing bagi

narasumber. Melalui diskusi yang singkat bersama calon narasumber maka, atas

kesediaan narasumber untuk diwawancara dalam penelitian ini peneliti telah

mengatur jadwal dan persiapan dalam wawancara.

4.5 Hasil Penelitian

Maraknya layanan internetan yang disajikan diberbagai belahan wilayah

menjadikan layanan tersebut paling digemari oleh berbagai kalangan masyarakat

dalam menjalankan aktivitas masing-masing tidak hanya pada kalangan tertentu saja

yang dapat menikmati layanan tersebut akan tetapi pada zaman sekarang ini layanan

yang berbasis internetan yang disajikan oleh produk teknologi dapat juga dinikmati

oleh kalangan-kalangan bawah yang ada diberbagai wilayah bahkan layanan tersebut

telah masuk di berbagai pelosok-pelosok desa yang terkadang sangat sukar dijangkau.

Beberapa teknologi layanan internet saat ini bisa kita temui hampir diberbagai tempat

yakni teknologi wifi. Penggunaan wifi hampir setiap tempat bahkan penggunaan pada

rumah tangga kini menghadirkan sebuah zona hotspot bagi para pengguna internet,

sehingga masyarakat dengan mudah dapat mengakses jaringan wifi secara gratis

Perubahan aktivitaspun cenderung terlihat ketika penggunaan hotspot atau mengakses

jaringan free wifi ini mulai banyak dilakukan oleh mahasiswa seperti fenomena

50
tongka wifi yang terjadi di kampus jurusan sosiologi undana. Salah satu bentuk dari

new media yaitu internet. Saat ini internet menjadi sumber informasi yang paling

banyak digunakan orang untuk mencari informasi yang dibutuhkan, tak terkecuali

mahasiswa. Penggunaan internet untuk memenuhi kebutuhan sebagai sumber

informasi dikarenakan mudah, cepat, tepat, murah dan akurat. Melalui internet

mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan sesuai dengan

kebutuhan yang relevan sesuai dengan kepentingan akademik mereka. internet

menjadi pilihan alternatif pencarian informasi bagi mahasiswa selain perpustakaan.

Internet mempunyai banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh sumber informasi

yang bersifat konvensional, informasi yang dapat diakses dari berbagai tempat tanpa

dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki

oleh internet. Sehingga memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan informasi

yang berkaitan dengan akademis mereka melalui akses informasi keberbagai sumber

informasi yang ada di internet.

Salah satu bentuk Fasilitas yang disediakan Kampus untuk membantu

Mahasiswa dalam proses perkuliahan adalah dengan memasang Hotspot gratis ( WIFI

) diarea kampus. Hotspot adalah suatu istilah bagi sebuah area dimana orang atau user

bisa mengakses jaringan internet, asalkan menggunakan PC, laptop atau perangkat

lainnya dengan fitur yang ada wifi (Wireless Fidelity) sehingga dapat mengakses

internet tanpa media kabel. Keberadaan hotspot ini memunculkan sebuah fenomena

baru berupa aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa agar dapat mengakses internet.

Perilaku mengakses hotspot wifi adalah menggambarkan perilaku mengakses

51
jaringan wifi atau memanfaatkan zona hotspot di sekitarnya. Perilaku ini adalah

semacam kegiatan berkumpul atau semacam tongkrongan beberapa orang yang

dihabiskan dengan mengakses jaringan wifi dengan waktu tertentu di tempat area

hotspot kampus. Kebiasaan ini juga banyak yang dilakukan dengan menggunakan

wifi di suatu lingkungan kampus. Pemasangan WIFI ini bertujuan untuk membantu

mahasiswa mendapatkan segala informasi yang berkaitan dengan proses

perkuliahannya. WIFI adalah teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel

seperti handphone, yaitu melakukan hubungan komunikasi dengan menggunakan

gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel sehingga pemakainya dapat

mentransfer data dengan cepat dan aman. Fasilitas pemasangan WIFI ini berlaku pada

Jurusan Sosiologi Undana. Dalam penggunaannya mahasiswa tentunya didorong oleh

motif sebagai penggeraknya, yang disebut dengan Fenomena mahasiswa Sosiologi

Dalam mengakses internet. Akan tetapi dalam pelaksanaanya tentunya ada beberapa

hambatan yang terjadi, hal ini tentunya akan menggangu para mahasiswa ketika

mengakses internet terutama ketika sedang mencari informasi.

dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif.

Dalam hasil penelitian ini sebagai studi sosiologis yang di dasarkan pada fenomena

pemanfaatan dan motif mahasiswa sosiologi dalam mengakses internet yang terjadi

di jurusan sosiologi.

4.5.1 Perilaku Mencari Informasi Mahasiswa Sosiologi dalam Mengakses

Internet Menggunakan Hotspot Gratis

52
Pada umumnya perilaku pencarian informasi dilihat sebagai proses seseorang

menyadari bahwa dirinya memerlukan informasi. Seorang pencari informasi dianggap

sadar dan merencanakan langkah-langkah apa yang akan dilakukannya untuk mencari

informasi. Hal tersebut sesuai dengan tahap awal model perilaku pencarian informasi

yakni starting. Starting merupakan aktivitas awal dalam memulai kegiatan pencarian

informasi, seperti menentukan topik informasi, bertanya kepada pustakawan, bertanya

kepada teman, dan menyiapkan kata kunci (keyword). .Perilaku pencarian informasi

menurut Wilson (2000:49) adalah perilaku pencarian tingkat mikro, yang ditunjukkan

seseorang ketika berinteraksi dengan semua jenis sistem informasi. Pencarian

informasi sangat dipengaruhi oleh kebutuhan informasi yang diinginkan oleh

pengguna, semakin tinggi kebutuhan akan informasi yang diinginkannya, maka

semakin tinggi pula pencarian informasi yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan.

Hal ini di dukung oleh salah satu hierarki kebutuhan Maslow (dalam Uno, 2011:42),

kebutuhan aktualisasi diri (dalam hal ini informasi), berkaitan dengan keinginan

pemenuhan diri sendiri. Ketika semua kebutuhan lain sudah terpenuhi, maka

seseorang menginginkan hal yang lebih untuk mencapai kebutuhan (informasi)

lainnya. Perilaku pencarian dan kebutuhan informasi dilakukan oleh semua orang

untuk memenuhi pengetahuan yang diinginkannya tidak terkecuali oleh mahasiswa.

Saat ini sumber untuk mendapatkan informasi bisa didapat dimana saja.

Internet menjadi sistem informasi paling modern. Internet bisa dibilang sebagai

perpustakaan digital global yang sangat berkembang dengan pesat, dan dibangun

dengan teknologi komunikasi yang sangat fleksibel. Sebagai perpustakaan digital,

53
internet menawarkan berbagai layanan yang memudahkan kita sebagai pengguna

untuk membuat, menelusuri, mengakses, mencari, melihat, mengkomunikasikan

informasi mengenai berbagai topik mulai dari hasil percobaan ilmiah hingga diskusi

tentang kegiatan rekreaksi. Informasi yang kita dapatkan dari internet juga dapat kita

rekam dan simpan. Bentuk informasi yang kita dapatkan melalui internet pun

beragam, bisa berupa dokumen, audio, video, dan lain sebagainya. Dengan begitu kita

dapat memperoleh dan menyebarluaskan informasi atau pengetahuan tanpa batas

jarak dan waktu.

Dunia pendidikan merupakan salah satu bidang yang terpengaruh dampak dari

internet. Internet dapat memenuhi kapasitas untuk dijadikan salah satu sumber

informasi dalam pembelajaran. Dalam dunia pendidikan pemanfaatan internet sebagai

media untuk pembelajaran memiliki kelebihan, diantaranya:

1. Distribusi pendidikan dapat terjadi ke seluruh penjuru dunia dan daya tampunya

memiliki kapasitas yang tidak terbatas karena tidak memakai ruang kelas.

2. Kapan pun dapat dilakukan proses pembelajaran tanpa terbatas oleh waktu.

3. Dapat memilih bahan ajar apapun yang sesuai dengan keinginan.

4. Adanya keakuratan dan materi pembelajaran terkini.

5. Dapat melakukan pembelajaran yang lebih iteraktif dan dapat menarik siswa.

Dengan menggunakan internet, kita dapat dengan mudah mengakses informasi

untuk pendidikan yang dapat meningkatkan pengetahuan untuk keberhasilan

dalam belajar.

54
Universitas Nusa Cendana merupakan salah satu perguruan tinggi yang

menyediakan jaringan internet untuk mendukung proses perkuliahan, mulai dari

system informasi mahasiswa bahkan juga dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas untuk

memperkaya wawasan pengetahuan mahasiswa sebagai akivitas akademika lembaga

perguruan tinggi. Setiap mahasiswa diberikan akses yang tidak terbatas hampir

diseluruh area kampus dengan menggunakan kode akses yang telah dimiliki setiap

mahasiswa. Tidak terkecuali untuk area Jurusan Sosiologi, menjadi salah satu area

yang paling diminati mahasiswa sebagai tempat untuk mengakses internet hotspot.

4.5.1.1 Kecepatan Akses Mencari Informasi Menggunakan Wifi Jurusan

Sosiologi

Teknologi wireless fidelity atau yang dikenal dengan wifi merupakan jaringan

tanpa kabel yang menggunakan frekuensi tinggi dan berada pada spekrum 2.4 GHz.

Wifi menggunakan teknologi radio sehingga dapat mengakses internet. Kecepatan

akses dengan wifi banyak digunakan untuk lembaga pendidikan tak terkecuali

kampus untuk mengakses internet dengan cepat. Dengan menggunakan wifi semua

kegiatan akademik maupun administrasi dapat terpenuhi dengan mudah. Terutama

dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

Begitu juga dengan mahasiswa khususnya di jurusan sosiologi undana.

Para mahasiswa juga ikut terkontaminasi dengan arus teknologi seperti

banyaknya para mahasiswa yang menggunakan layanan internet untuk mencari

informasi dianggap penting dengan hotspot gratis. Pengaruh kecepatan akses

hotspot (wifi) terhadap tingkat kepuasan pengguna Semakin cepat semakin baik.

55
Hal itu juga berlaku pada kecepatan akses hotspot (wifi). Kemampuan jaringan

hotspot (wifi) yang mampu membuka website, mendownload dan mengupload

file diinternet dengan yang cepat akan membuat penggunanya dalam hal ini

adalah mahasiswa menjadi terpuaskan. Mereka bisa mendapatkan apa yang

mereka butuhkan di internet secara cepat tentu akan menjadi nila tambah bagi

hotspot (wifi) itu sendiri. Jaringan hotspot (wifi) seperti itulah yang akan dipilih

oleh pengguna sebab pengguna merasa jaringan hotspot itu dapat membantu

mahasiswa khususnya dalam mengerjakan tugas-tugas yang menuntut mereka

untuk mencari data sebanyak- banyaknya dari internet. kecepatan akses hotspot

(wifi) mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat kepuasan pengguna

hotspot (wifi). kecepatan akses hotspot (wifi) berpengaruh positif pada tingkat

kepuasan pengguna hotspot (wifi) . Sehingga semakin meningkatnya kecepatan

akses hotspot (wifi) akan diikuti juga dengan meningkatnya kepuasan

penggunanya. kecepatan berpengaruh signifikan karena mahasiswa merasa puas

jika kecepatan akses hotspot itu tinggi. Semakin tinggi kecepatannya, maka

penggunanya (mahasiswa) akan semakin terpuaskan namun pada kenyataannya

pengalaman mahasiswa sosiologi ketika sedang mecari informasi di internet

menggunakan wifi jurusan sosiologi mengalami hambatan yang membuat mereka

cukup risih ketika sedang mencari informasi di internet menggunakan hotspot ini.

Salah satunya ialah kurangnya kecepatan akses internet.

56
Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Rofus Marung seorang Mahasiswa

Sosiologi di penfui yang ditemui di Kosnya pada hari Kamis tanggal 12 oktober

2020 menyatakan bahwa:

“…Kaka, pengalaman saya ketika sedang enak-enakan membaca


artikel dengan mengakses internet menggunakan hotspot jurusan
sosiologi, terkadang dengan secara tiba-tiba jaringan ini lelet,
biasanya hal ini terjadi ketika banyak para mahasiswa yang sedang
mengakses internet menggunakan jaringan hotspot jurusan. Hal ini
cukup membuat saya malas untuk mengakses internet”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Ketika saya mengakses internet menggunakan hotspot sosiologi,


sering kali saya mendapat kendala dalam mencari informasi,
menonton youtube dan lainnya. Jaringan yang ada sering macet,
kekutan sinyalnya lemah. Terlebih saya sedang duduk dilantai 2
jurusan sosiologi”.
Hal serupa juga dituturkan oleh Patrisia Dagut seorang mahasiswa sosiologi di

Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 7 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Kaka, hal yang membuat saya kurang puas mengakses internet


menggunakan hotspot gratis jurusan sosiologi karena ketika saya
sedang mencari informasi dan mendownload materi kuliah,
jaringan yang tersedia sering kali terganggu, terlebih ketika saya
mendownload di lantai 2”.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, Berdasarkan pengalaman

para mahasiswa sosiologi yang mengakses internet menggunakan hotspot gratis

bahwa ada hambatan yang mereka rasakan ketika mengakses internet. hambatan itu

57
seperti kurang stabilnya jaringan hotspot yang ada atau kurangnya kekuatan sinyal

pemancar yang ada. Menurut pengakuan para mahasiswa, Terkadang ketika mereka

sedang mengakses internet mereka sering kali merasa jaringan mereka gunakan lelet

saat sedang mengakses internet. Entah apa yang membuat hal tersebut bisa terjadi

namun hal ini tentunya membuat para mahasiswa cukup terganggu ketika sedang

mengakses internet terlebih khusus ketika mencari informasi di internet. Sehingga

semakin meningkatnya kemudahan akses hotspot (wifi) akan diikuti juga dengan

meningkatnya kepuasan penggunanya. namun mahasiswa merasa bahwa kemudahan

mengakses jaringan hotspot (wifi) masih dirasa terlalu rumit karena mahasiswa sering

mengalami kesusahan dalam mengakses internet menggunakan hotspot jurusan

sosiologi.

4.5.1.2 Cakupan Sinyal Pemancar Hotspot Jurusan Sosiologi

Cakupan sinyal hotspot menggambarkan seberapa luas area atau lokasi yang

terjangkau oleh jaringan hotspot (wifi). Indikatornya adalah luas wilayah yang ter-

cover dan kekuatan sinyal di berbagai area tersebut. Fasilitas hotspot bukan lagi

fenomena langka karena mudah ditemui seiring teknologi yang semakin terjangkau.

Makna dari istilah tersebut ialah suatu lokasi titik akses yang mempermudah

pengguna disekitarnya untuk terhubung dan mengakses internet. Menikmati fasilitas

hotspot tidak hanya sebatas laptop saja karena penerapan teknologi wifi pada

perangkat smartphone dan tablet memungkinkan pengguna untuk terhubung ke

jaringan. Beberapa lokasi hotspot memberi akses bebas kepada setiap pengguna,

58
namun ada juga yang mengunci dengan password agar tidak bisa digunakan oleh

orang lain sesuka hati dan tidak terkendali.

Universitas Nusa Cendana Kupang sadar dan tanggap dalam merespon

pentingnya keberadaan akses internet bagi mahasiswanya. Oleh sebab itu Universitas

Nusa Cendana Kupang menyediakan fasilitas internet gratis bagi para mahasiswa

dibanyak lokasi di lingkungan kampus tak terkecuali jurusan Sosiologi. Universitas

Nusa Cendana Kupang menyediakan akses internet melalui jaringan hotspot (wifi).

Jaringan ini meliputi suatu area tertentu dimana mahasiswa bisa mengakses internet

via wireless (tanpa kabel) yakni melalui perangkat labtop, notebook bahkan telepon

genggam (smartphone). Hal ini tentunya sangat membantu para mahasiswa untuk

mencari informasi sebagai penunjang perkuliahan. Namun berdasarkan pengalaman

para mahasiswa jurusan sosiologi mereka sering kesusahan dalam mencari informasi

di internet karena cakupan wilayah hotspot jurusan sosiologi terbatas. Ada beberapa

titik cakupan hotspot yang dirasa susah untuk mengakses internet menggunakan

hotspot jurusan sosiologi dalam mencari informasi. Hal ini juga tentunya membuat

mahasiswa kurang nyaman dalam mnecari informasi di internet.

Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Ermelinda Santi seorang Mahasiswa

Sosiologi di Liliba yang ditemui di Kosnya pada hari Kamis tanggal 1 oktober

2020 menyatakan bahwa:

“…Kaka, hal yang membuat Saya kurang puas mengakses internet


menggunakan hotspot gratis jurusan sosiologi karena ketika saya
sedang mencari informasi dan mendownload materi kuliah,

59
jaringan yang tersedia sering kali terganggu, terlebih ketika saya
mendownload di lantai 2”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Sesariana Ene seorang mahasiswa sosiologi di

Liliba yang ditemui di kosnya pada hari kamis tanggal 8 oktober 2020 menyatakan

bahwa:

“…Kaka, sebenarnya kalau Saya pribadi, Saya kurang puas


mengakses internet menggunakan hotspot jurusan Kita, dijurusan
kitakan ada 2 sinyal pemancar namun cakupan sinyalnya kurang
luas, saya sering merasa kesulitan mengakses internet jika sedang
duduk di teras atau samping gedung jurusan sosiologi, sinyalnya
lemah dan ini membuat saya agak kesusahan dalam mencari
informasi di internet”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Evaliani Gambus Erong seorang mahasiswa

sosiologi di Liliba yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 15 oktober 2020

menyatakan bahwa ;

“…ketika Saya mengakses internet untuk mencari informasi


menggunakan hotspot jurusan kita, jika saya ingin mendwload
materi atau mencari materi perkuliahan di internet dengan cepat
maka saya harus duduk dan mengakses internet diruangan lantai 1
karena jika ditempat lain maka akan sulit contonya di lantai 2
kaka.”
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahawa, Berdasarkan pengalaman

para mahasiswa sosiologi yang mengakses internet menggunakan hotspot gratis

bahwa ada beberapa titik cakupan hotspot yang masih dianggap susah untuk

mengakses internet. Setelah dilakukan analisis data, maka ternyata cakupan sinyal

hotspot (wifi) ini belum ter-cover dan kekuatan sinyal. cakupan sinyal hotspot (wifi)

berpengaruh positif pada tingkat kepuasan pengguna hotspot (wifi). Sehingga

60
semakin meningkatnya cakupan sinyal hotspot (wifi) akan dikuti juga dengan

meningkatnya kepuasan penggunanya. Jaringan hotspot (wifi) seperti itulah yang

akan dipilih oleh pengguna sebab pengguna merasa jaringan hotspot itu dapat

membantu mahasiswa khususnya dalam mengerjakan tugas-tugas yang menuntut

mereka untuk mencari data sebanyak-banyaknya dari internet. Namun pada

kenyataannya masih ada beberapa area yang masih dianggap susah untuk mengakses

internet tentu hal ini akan menyusahkan mahasiswa untuk melakukan hal-hal tersebut.

4.5.1.3 Kenyamanan Tempat Akses Hotspot Jurusan Sosiologi

Kenyamanan tempat Akses hotspot (wifi) ini indikatornya meliputi

ketersediannya sarana dan prasarana yang mendukung kenyamanan pengguna seperti

tersedianya kursi, meja, ac, dan sebagainya. Keberadaan hotspot dilingkungan

kampus memunculkan sebuah fenomena baru berupa aktivitas yang dilakukan oleh

mahasiswa agar dapat mengakses internet.. Perilaku mengakses hotspot wifi adalah

menggambarkan perilaku mengakses jaringan wifi atau memanfaatkan zona hotspot

di sekitarnya. Perilaku ini adalah semacam kegiatan berkumpul atau semacam

tongkrongan beberapa orang yang dihabiskan dengan mengakses jaringan wifi

dengan waktu tertentu yang menyediakan jaringan free wifi atau hotspot. Kegiatan

berkumpul semacam ini tentunya harus di dukung oleh sarana dan prasarana yang

bisa membuat pengguna lebih betah dan nyaman untuk mengakses internet.Hal ini

tentunya sangat membantu para mahasiswa untuk mencari informasi sebagai

penunjang perkuliahan.

61
Keberadaan Hotspot di area kampus Universitas Nusa Cendana kupang selalu

berusaha untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna dengan baik, terarah

dan terstruktur serta berusaha memberikan informasi up to date. Untuk menunjang

pemenuhan kebutuhan akan informasi bagi pengguna, universitas nusa cendana

memberikan fasilitas-fasilitas berupa tempat yang nyaman dan aman bagi pengguna

khususnya mahasiswa untuk memperoleh informasi. Tak terkecuali jurusan sosiologi

salah satu contohnya. Jurusan sosiologi menyediakan jaringan internet gratis dengan

hotspot di sekitar area jurusan, fasilitas-fasilitas yang mendukung seperti disediakan

kursi dan meja yang didesain senyaman mungkin dengan harapan dapat menunjang

mahasiswa dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi.

Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Ermelinda Santi seorang Mahasiswa

Sosiologi di Liliba yang ditemui di Kosnya pada hari Kamis tanggal 1 oktober

2020 menyatakan bahwa:

“…Saya sering memanfaatkan jaringan wifi jurusan,


hampir setiap harinya saya mengakses internet. Saya cukup
merasa nyaman berada diarea ini karena sudah disediakan
kursi sehingga saya bisa duduk dengan nyaman ketika sedang
mengakses internet”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Sesariana Ene seorang mahasiswa sosiologi di

Liliba yang ditemui di kosnya pada hari kamis tanggal 8 oktober 2020 menyatakan

bahwa:

“…Yah selama memanfaatkan hotspot kalau soal fasilitas-


fasilitas diarea hotspot sudah cukup memadai. Kursi dan meja
yang ada dalam ruang kelas sudah membuat saya nyaman ketika
sedang mengakses internet. Karena cakupan hotspot juga ada
dalam ruanangan perkuliahan, Saya biasanya mengakses internet

62
dalam ruangan kosong dan saya cukup merasa nyaman
mengakses internet disini”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa:

“…Kalau untuk fasilititas-fasilitas diarea hotspot menurut


saya sudah cukup membuat saya cukup nyaman, dengan
disediakannya kursi dan meja di area hotspot, saya bisa
mengakses internet dengan nyaman”.

Berdasarkan pernyataan di atas menunjukan bahwa fasilitas yang disediakan di area

hotspot jurusan sosiologi membuat Mahasiswa cukup puas dengan kenyamanan

tempat akses hotspot . dapat disimpulkan bahwa kenyamanan tempat akses hotspot

(wifi) mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat kepuasan pengguna Hal itu

ditunjukkan dengan aktifnya para mahasiswa mengakses interenet di area hotpot ini.

kenyamanan tempat akses hotspot (wifi) berpengaruh positif pada tingkat kepuasan

pengguna hotspot (wifi). Sehingga semakin meningkatnya kecepatan akses hotspot

(wifi) akan diikuti juga dengan meningkatnya kepuasan penggunanya. menurut

mahasiswa keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut manfaatnya juga ada di saat sedang

mengakses internet.

63
4.5.1.4 Tingkat Kepercayaan Informasi terhadap Sebuah Web Saat Mengakses

Internet

Perkembangan teknologi informasi pada era informasi yang semakin pesat

mempengaruhi perubahan di berbagai bidang. Perubahan itulah yang menuntut

masyarakat, khususnya pengguna internet untuk mempunyai kemampuan literasi

dalam memperoleh informasi. Dari yang semula mencari informasi bergantung pada

perpustakaan, namun pada era informasi ini masyarakat dalam literasinya banyak

yang menggunakan internet sebagai media pemenuhan kebutuhan literasinya. Sejalan

dengan itu, banyak pula konten-konten yang terdapat pada internet ialah tidak

kredibel, dalam artian konten dalam internet tidak dapat di percaya. Untuk mengatasi

hal ini dalam pencarian informasi oleh pengguna maka aspek dari kepercayaan

menjadi aspek paling utama dalam pencarian informasi, apakah informasi yang

dimuat dalam internet dapat di pertanggung jawabkan ataukah tidak.

Pada penelitian ini di analisis menggunakan teori Online Trust (Kepercayaan

secara Online) yang berasumsi bahwa penggunaan media di internet di dasari oleh

beberapa faktor, yaitu, faktor kredibilitas (informasi), ease of use (kemudahan dalam

menggunakan media internet), dan faktor resiko atau risk (merupakan risiko yang di

hadapi pengguna dalam mengekses media di internet) (Cynthia L. Corritore, 2003).

Syarat kepercayaan yang ada pada suatu sistem pada dasarnya berfokus pada

bagaimana sistem menyampaikan kepercayaan pada pengguna website. Seperti desain

interface, kemudahan navigasi, elemen desain visual yang baik, gambar produk yang

profesional, terbebas dari kesalahan ejaan atau tata letak huruf, penampilan yang

64
profesional secara keseluruhan dari website, kemudahan pencarian, kemudahan

transaksi dan lain-lain. Adapun faktor eksternal dari online trust yitu aspek yang

berhubungan dengan reputasi sebuah website.

Kredibilitas indikatornya berkaitan dengan kejujuran seperti, penulis artikel

selalu tercantum dalam postingan, tingkat kepiawaian atau keahlian dari dalam situs,

siapa penanggung jawab, terdapat alamat kontak untuk menghubungi penulis, tujuan

situs dan keterangan penulis. hal ini menandakan bahwa konten yang ada dapat di

pertanggungjawabkan. Hal ini termasuk dalam indikator akurasi, yang umumnya

menunjukkan pada ketepatan yang faktual, kebenaran dari suatu sumber informasi.

Menentukan keakuratan suatu informasi merupakan hal mendasar dari keseluruhan

proses evaluasi dan hal tersebut sering kali menjadi alasan untuk mengkritis suatu

sumber informasi. Akurasi suatu informasi selalu dikaitkan dengan orang yang

menulis atau yang bertanggung jawab atas informasi tersebut (Cooke, 2001, p.71).

selanjutnya kemudahan penggunaan. Pada dimensi ini, website dapat dikatakan

terercaya apabila tingkat kemudahan dari website ialah tinggi, dan sebaliknya apabila

tingkat kemudahan penggunaan rendah maka tingkat kepercayaan website ialah

rendah. Yang ketiga resiko. Aspek risiko, yang hal ini kaitannya dengan masalah

interaksi dengan website. Reputasi dari mulut ke mulut dapat menjadi kunci untu

menarik pengguna. Mendengar dari orang lain tentang pengalaman positif mereka

ketika berinteraksi dengan website. Seperti adanya rekomendasi dari pengguna lain

untuk menggunakan situs. Jadi dengan adanya hal itu, dengan mendengar dari orang

lain tentang pengalaman positifnya dengan website ini dapat membantu persepsi

65
kemudahan risiko pengguna dan ketidaknyamanan saat berinteraksi. Sehingga

menghasilkan persepsi kepercayaan yang berdampak pada kepercayaan pada

pengguna pada website.

Banyaknya hambatan yang ditemui oleh mahasiswa dalam penelusuran

informasi di internet sangatlah beranekaragam. Salah satu hambatan yang ditemui

oleh mahasiswa sosiologi Fisip undana dalam penelitian ini adalah memasukkan kata

kunci (keyword) pada mesin pencari (search engine) dengan informasi yang benar

dan sesuai dengan yang ingin dicari. informasi yang terlalu banyak / ledakan

informasi (information overload) untuk itu diperlukan sikap selektif dan teliti

terhadap informasi yang akan ditelusur lewat internet, dikarenakan tidak semua

informasi di internet bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Patrisia Dagut seorang mahasiswa

sosiologi di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 7 oktober 2020

menyatakan bahwa ;

“…Ya kalau dari saya, ketika saya mencari informasi di


internet dengan membaca sebuah karya tulisan, saya sering merasa
keliru ketika membaca sebuah informasi seperti tidak jelasnya
latar belakang penulis dan tidak adanya daftar pustaka yang
dicantumkan. Hal ini membuat saya kurang percaya akan
kebenaran informasi tersebut”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Berta Ertin seorang mahasiswa sosiologi di

Oesapa yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 3 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

66
“…Kaka, berbicara terkait mencari informasi di internet
menurut saya ini adalah bagian yang memerlukan kecerdasan dan
kehati-hatian saya untuk memilah informasi mana yang benar dan
terpercaya. Hal yang menjadi acuan bagi saya dalam mencari
informasi yang benar adalah seberapa tenarnya website tersebut
dan apakah penulisnya ahli dalam bidang tersebut”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Sebelum saya membaca mencari informasi di internet hal


pertama yang saya lakukan adalah mencari tau tingkat reputasi
subah website apakah mempunyai reputasi yang baik, apakah
banyak di konsumsi oleh pengguna. Hal tersebut membuat saya
percaya akan kebenaran informasi yang di sampaikan. Misalnya
situs kompas.com. sedangkan untuk menambah referensi saya, saya
biasanya membaca tulisan yang mencantumkan nama penulis,
kapan ia menulis, dan menulis riwayat penulis”.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mencari informasi

yang akurat dan terpercaya di internet mahasiswa sosiologi mahasiswa sering

mendapat kendala untuk mendapatkan informasi yang dapat di percaya. Hal ini di

sebabkan adanaya informasi yang membeludak membuat para mahasiswa mengalami

kesulitan dalam memilah mana informasi yang baik dan mana informasi yang hanya

sampah. Lalu dengan melihat adanya berbagai kekurangan yang ada pada internet,

maka dibutuhkan sebuah web atau situs yang menyediakan informasi terkait satu

bidang kebutuhan mahasiswa. Dimana dalam website tersebut memuat informasi atau

pengetahuan tentang suatu bidang tertentu bagi mahasiswa. kejujuran website yang

dapat dilihat dari beberapa indikator, salah satunya ialah penulis artikel selalu

67
tercantum dalam setiap postingan, hal ini menandakan bahwa konten yang ada dapat

di pertanggungjawabkan. Hal ini termasuk dalam indikator akurasi, yang umumnya

menunjukkan pada ketepatan yang faktual, kebenaran dari suatu sumber informasi.

Menentukan keakuratan suatu informasi merupakan hal mendasar dari keseluruhan

proses evaluasi dan hal tersebut sering kali menjadi alasan untuk mengkritis suatu

sumber informasi.

4.5.2 Motif Mahasiswa Sosiologi Undana dalam Mengakses Mengakses

Internet.

4.5.2.1 Because Motif ( karena ) dalam Mengakses Internet Menggunakan

Hotspot Gratis Jurusan Sosiologi.

Motif karena mengacu langsung pada peristiwa masa silam sebagai sebab-

sebab tindakan. Dengan kata lain because of motive adalah hal-hal yang

melatarbelakangi seseorang melakukan tindakan tertentu berdasarkan pengalaman

masa lampau. Berdasarkan pengalaman mahasiswa yang mengakses internet

diwilayah hotspot gratis jurusan sosiologi ternyata terdapat beberapa because of

motive yang melatarbelakangi mereka seperti, karena mahasiswa ingin mencari

informasi, ingin menjalin komunikasi dan ingin mencari hiburan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap informan penelitian ini didapat

data yakni; alasan yang mendasar para mahaiswa mengakses internet menggunakan

hotspot gartis jurusan sosiologi adalah karena mahasiswa sering kali kesusahan dalam

mengakses internet ketika berada diluar kampus entah itu tujuannya untuk mencari

68
informasi, untuk menjalin komunikasi bermedia maupun untuk mencari hiburan.

Mahasiswa kerap kali mengeluh karena merasa kesusahan dalam mengakses internet,

dari hasil wawancara mahasiswa yang paling banyak adalah mahasiswa yang

mendiami kos-kossan ataupun mahasiswa pendatang. Banyaknya kebutuhan-

kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi namun tak sepadan dengan uang bulanan

yang mereka terima yang di kirim orang mereka membuat para mahasiswa kesusahan

untuk membeli paketan internet. Melihat kondisi ini para mahasiswa beranggapan

bahwa hadirnya hotspot gratis dijurusan sosiologi akan sangat membantu mereka

dalam mengakses internet entah tujuan mencari informasi, menjalin komunikasi

maupun mencari hiburan.

4.5.2.1.1 Motif mencari Informasi dalam Mengakses Internet

Menggunakan Hotspot Gratis Pada Mahasiswa Sosiologi

Pada saat ini kebutuhan manusia semakin meningkat. Salah satunya

kebutuhan akan informasi. Hari-hari kita tidak akan terlepas dari sebuah informasi

yang setiap hari lahir. Informasi tersebut tentu sangat beragam dan dalam jumlah

yang banyak. Informasi bisa saja hanya berupa hasil sebuah pikiran seseorang

ataupun data yang sudah melewati proses pengolahan. Pertumbuhan yang dialami

semua bidang kehidupan membuat bertambahnya kebutuhan informasi yang harus

dipenuhi masyarakat. Setiap orang mempunyai skala prioritas dan kepentingannya

masing-masing, mulai dari informasi yang bersifat sederhana hingga rahasia. Oleh

karena itu kuantitas informasi setiap saatnya tumbuh dan mengalir keberbagai arah.

69
Semakin tinggi tingkat kebutuhan informasi seseorang, maka akan semakin aktif

seseorang tersebut dalam melakukan pencarian terhadap informasi yang ia butuhkan.

Dalam pencarian informasi, seseorang akan melakukan pemilihan sumber-

sumber informasi yang akan mereka gunakan sebagai media dalam berinteraksi atau

berkomunikasi, yang dapat menambah ilmu pengetahuan mereka melalui informasi-

informasi baru. Melalui media internet, seseorang dapat mencari informasi sebanyak

mungkin dari berbagai belahan dunia dari berbagai sumber. Karena internet aksesnya

sangat luas, sehingga tidak mengenal batas-batas wilayah dan waktu.

Dalam mengakses internet tentunya mahasiswa didasari oleh beberapa motif

salah satunya ialah motif untuk mecari informasi. Dengan menjamurnya beragam

konten media sosial, turut memfasilitasi dan mempermudah mahasiswa untuk

mencari Informasi yang yang dibutuhkan. pengalaman Mahasiswa Sosiologi dalam

mengakses internet mereka bukan saja hanya mencari hiburan semata ataupun

berkomunikasi dengan kerabat yang jauh dalam memanfaatkan hotspot gratis,

mereka juga mencari informasi terkait dengan kebutuhan perkuliahan mereka,

terkadang mereka juga mencari informasi yang sedang hangat diperbincangkan

diruang publik baik itu informasi lokal, nasional maupun internasional. Dengan

handpone dan laptob yang dimiliki, mereka bisa mencari informasi yang sedang

dibutuhkan .

70
Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Ermelinda Santi seorang Mahasiswa

Sosiologi di Liliba yang ditemui di Kosnya pada hari Kamis tanggal 1 oktober

2020 menyatakan bahwa:

“…Kalau dari saya peribadi kaka, saya mengakses internet


menggunakan hotspot jurusan untuk mencari informasi ketika ada
satu dua hal yang membingungkan ketika mengerjakan tugas, dan
mencari tahu hal yang menjadi pusat perbincangan masyarakat
untuk saat itu, misalnya tentang politik”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Berta Ertin seorang mahasiswa sosiologi di

Oesapa yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 3 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Saya memanfaatkan hotspot gratis jurusan sosiologi


untuk mencari informasi terkait materi perkuliahan saya, untuk
mencari sumber materi, mengirimkan tugas dan untuk mencari
informasi terkait jadwal perkuliahan yang ditentukan dosen
melalui grup whats up.”

Hal serupa juga dituturkan oleh Patrisia Dagut seorang mahasiswa sosiologi di

Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 7 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Saya mengakses internet menggunakan Hotspot gratis


Jurusan Sosiologi untuk membaca atau menonton berita terbaru,
terkadang juga untuk mencari informasi terkait materi
perkuliahan saya, ketika dosen memberikan tugas membuat suatu
karya ilmiah terkadang karena susah dan waktunya singkat untuk
mengerjkannya saya memplagiasi hasil karya orang diinternet.
Saya juga sering mencari jadwal perkuliahan dengan menggunakan
jaringan gratis ini, bahkan mengirim tugas yang diberikan Dosen”.

71
Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Untuk saya pribadi kaka, saya mengakses internet


menggunakan Hotspot gratis Jurusan Sosiologi untuk menambah
wawasan saya, seringkali saya membaca berita terbaru yang sedang
terjadi pada hari itu lewat surat kabar, seringkali juga saya
menonton berita terbaru diyoutube”.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ternayata Hotspot

gratis Jurusan Sosiologi cukup digemari oleh kalangan Mahasiswa untuk mengakses

internet. Tak hanya itu, ternyata dengan adanya fasilitas ini pada jurusan sosiologi

sangat membantu mahasiswa untuk menambah wawasan mereka. Mahasiswa seakan

terpacu untuk mencari informasi yang sedang hangat diperbincangkan, mereka

seakan ditarik oleh media untuk membantu mereka mencari informasi untuk

menambah wawasan mereka. Hal ini sesuai disampaikan Schutz, manusia memiliki

kesadaran aktif bahwa mereka merupakan makluk yang melontarkan masalah dan

memecahkan masalah. Manusia menempatkan individu pada situasi tertentu. Agar

dapat keluar dari masalahnya, seseorang individu harus mampu mendefinisikan

situasinya, dalam situasi macam apa ia berada, apakah masalahnya dan bagaimana ia

berusaha mencapai tujuannya. Dalam mengakses internet, mahasiswa dihadapkan

pada situasi dimana terkadang para mahasiswa merasa membutuhkan informasi baru

untuk menambah wawasannya. Pada dasarnya kebutuhan informasi akan timbul

karena kesenjangan pengetahuan yang ada pada diri seseorang terhadap informasi

diperlukan.

72
Namun selain itu juga ketika para mahasiswa berada dalam situasi sedang

membutuhkan informasi di internet dengan waktu yang mendesak seperti halnya

sedang ditugaskan membuat suatu karya ilmiah, tanpa berpikir panjang dan tanpa

berusaha keras mereka juga sering memplagiasi hasil karya ilmiah orang lain yang

ada di internet. Hal ini tentunya berdampak buruk bagi sikap dan mental para

mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Dan tentunya ini merupakan hal yang negatif

pada motif mencari informasi di internet.

4.5.2.1.2 Motif Menjalin Komunikasi dalam Mengakses Internet

Menggunakan Hotspot Gratis pada Mahasiswa Sosiologi

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada

orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik

langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Pada penelitian ini

Komunikasi yang dimaksut adalah komunikasi interpersonal melalui media, artinya

komunikasasi berjalan dibangun oleh setiap individu mahasiswa melalui media.

Media yang digunakan mahasiswa untuk membangun komunikasi menggunakan

media Handpone, dimana Handpone sebagai alat untuk menghubungkan jaringan

internet. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang

atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal. Hasil dari penelitian ini, pada

komunikasi interpersonal yang dibangun oleh setiap individu mahasiswa, setiap

mahasiswa menggunakan semua elemen dari proses komunikasi, misalnya masing-

masing pihak akan memberikan kabar mereka kepada orang yang jauh, ,mereka akan

73
membicarakan latar belakang dari setiap mereka dalam percakapan yang mereka

bangun. Dari hasil penelitian ini juga, alasan para mahasiswa berkomunikasi melalui

media menggunakan hotspot gratis ialah karena mahasiswa sering kesusahan dalam

berkomunikasi terhadap kerabat maupun keluarga ketika berada diluar kampus.

mereka sering kesusahan dalam membeli paketan internet karena banyaknya

kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi juga. Keluhan ini sering dirasakan oleh

para mahasiswa pendatang yang mendiami kos-kossan.

Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Ermelinda Santi seorang Mahasiswa

Sosiologi di Liliba yang ditemui di Kosnya pada hari Kamis tanggal 1 oktober

2020 menyatakan bahwa:

“…Kalau dari saya kaka, saya mengakses internet


menggunakan Hotspot gratis Jurusan Sosiologi untuk
berkomunikasi dengan teman, keluarga untuk menanyakan kabar,
selagi internetnya gratis ya kan lumayan karena Saya sering
kesusahan menghubungi sanak keluarga ketika berada diluar
kampus”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa:

“…Saya mengakses internet menggunakan Hotspot gratis


Jurusan Sosiologi Kaka untuk berkomunikasi dengan teman kelas
misalnya dalam group kelas saat menunggu dosen untuk masuk
pelajaran. Saya juga sering menanyakan kabar dari teman lama
saya yang berada diluar kupang”.

74
Hal serupa juga dituturkan oleh Sesariana Ene seorang mahasiswa sosiologi di

Liliba yang ditemui di kosnya pada hari kamis tanggal 8 oktober 2020 menyatakan

bahwa:

“…Kaka, saya sering menanyanyakan kabar dari pacar saya


melalui Whats Up ketika menggunakan hotspot gratis jurusan
sosiologi, menyanakan apakah dia sudah makan apa belum, sering
mengingatkan dia agar tidak lupa kekampus. Saya juga sering
menanyakan dari keluarga saya dikampung”.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ternyata Hotspot

gratis Jurusan Sosiologi memiliki beberapa kegunaan bagi para mahasiswa ketika

mengkases internet. Selain sebagai media mencari informasi ternayata para

mahasiswa memanfaatkannya sebagai media komunikasi. Mahasiswa menggunakan

media internet ini untuk media komunikasi / berinteraksi dengan sesama contohnya

lewat jejaring sosial ( facebook, whats up dan lain-lain ) yang ada di internet.

Seringkali mahasiswa berkomunikasi secara interpersonal kepada orang yang dicintai,

hotspot gratis memang betul-betul dimanfaatkan oleh beberapa kalangan mahasiswa

untuk mencari dan memberikan kabar dan tentunya apabila hal ini terjadi maka akan

timbul kepuasaan tersendiri bagi mereka.

4.5.2.1.3 Motif Mencari Hiburan dalam Mengakses Internet Menggunakan

Hotspot Gratis pada Mahasiswa Sosiologi

Seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya bahwa tentunya dalam

mengkases internet, setiap individu didorong oleh beberapa motif. Selain motif

komunikasi dan informasi, ternyata mahasiswa dalam pemenuhan kebutuhannya

75
mahasiswa juga didorong oleh motif hiburan disaat mereka mengakses internet.

Permintaan pemenuhan akan hiburan mahasiswa sangatlah besar, tak hanya di sosial

life secara nyata, internet yang semakin banyak penggunanya tak hanya jadi sumber

komunikasi dan informasi saja, namun juga mengarah pada sumber hiburan yang

menarik. Pemenuhan hobby setiap individu mahasiswa yang berhubungan dengan

hiburan juga bisa disalurkan melalui internet. selain itu juga, mahasiswa sering kali

mengisi waktu luang mereka dengan menonton film ataupun video yang mereka suka,

hal ini akan membuat mereka lebih baik dari berbagai kesibukan perkuliahan yang

mereka jalani.

Namun selain itu, dengan menjamurnya berbagai jenis hiburan yang berbasis

online yang ada internet, para mahasiswa cendrung berlama-lama di area hotspot

dengan bermain game online dalam waktu yang cukup banyak. Hal ini tentunya

membuat eksistensi hotspot area dijurusan sosiologi tidak lagi pada tujuannya yakni

menunjang perkuliahan mahasiswa dengan menambah wawasan. Dengan berbagai

game online yang menarik membuat para mahasiswa sering terbuai hinggan membuat

mereka candu. Hal ini tentunya merupakan hal yang negatif pada motif mencari

hiburan mahasiswa sosiologi dalam mengakses internet menggunakan hotspot jurusan

sosiologi.

Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Rofus Marung seorang Mahasiswa

Sosiologi di penfui yang ditemui di Kosnya pada hari Kamis tanggal 12 oktober

2020 menyatakan bahwa:

76
“…kalau dari saya kaka, saya mengakses internet dengan
menggunakan jaringan gratis jurusan sosiologi yang paling
utama ialah untuk meringankan segala beban perkuliahan saya,
baik itu karena tugas ddl. Biasanya saya menonton konser band
kesukaan saya yakni Slank, hal ini akan membuat saya lebih
tenang. Selain itu juga saya biasa bermain game online, biasanya
game PUBP”, biasanya saya bermain game hingga sore pukul
15.00 sebelum saya pulang kos.
Hal serupa juga dituturkan oleh Evaliani Gambus Erong seorang mahasiswa

sosiologi di Liliba yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 15 oktober 2020

menyatakan bahwa ;

“…Saya biasanya menggunakan jaringan hotspot gratis


jurusan sosiologi untuk menonton drama korea ( drakor ),
menonton konser dance ala-ala orang korea, karena saya pribadi
sangat menyukai budaya tren K-pop”.
Hal serupa juga dituturkan oleh Patrisia Dagut seorang mahasiswa sosiologi di

Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 7 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Ketika saya menggunakan hotspot gratis jurusan


sosiologi saya mengakses internet disaat jam sedang kosong, saya
lebih menonton video-video dan lagu-lagu diyoutube. Biasanya saya
menonton konser dan menonton video-video lucu”.
Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Kalau dari saya pribadi kaka, saya mengakses internet


menggunakan jaringan gratis jurusan sosiologi selain untuk
mencari informasi, saya juga biasanya mencari hiburan dengan
menonton video-video diyoutube dan instagram. Hal ini saya
lakukan untuk melepas penat atas kesibukan perkuliahan yang
saya jalani tiap harinya”.

77
Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“...kalau dari saya kaka, saya mengakses internet dengan


menggunakan jaringan gratis jurusan sosiologi yang paling
utama ialah untuk meringankan segala beban perkuliahan saya,
baik itu karena tugas ddl. Biasanya saya saya biasa bermain
game online, biasanya game freefire. Saya biasanya
menghabiskan waktu 3 jam hingga 4 jam di area hotspot dengan
bermain game.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, ternayata Hotspot

gratis jurusan sosiologi memiliki beberapa kegunaan, selain sebagai media pemberi

informasi dan komunikasai, ternayata Hotspot jurusan sosiologi memberi pengaruh

yang kuat akan kepuasaan para mahasiswa. Mahasiswa biasanya mencari hiburan

ditengah kesibukan perkuliahan. Dengan mencari hiburan di internet membuat para

mahasiswa akan menjadi lebih rileks. adanya unsur entertainment di internet karena

kebutuhan mahasiswa akan hiburan. Dengan adanya internet, akses akan kebutuhan

hiburan para mahasiswa tersebut bisa di dapat dengan lebih mudah. Namun terlepas

dari itu juga para mahasiswa sering terbuai dengan berbagai konten hiburan yang ada

di internet terlebih khusus game online, mereka terlalu berlama diarea hotspot dengan

menghabiskan waktu bermain game online, tentu hal ini merupakan kebiasaan buruk

para mahasiswa di area hotspot gratis.

4.5.2.2 In Order To Motif ( Agar ) dalam Mengakses Internet menggunakan

Hotspot Gratis Jurusan Sosiologi

78
Motif agar adalah tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang yang melakukan

suatu tindakan tertentu. Motif agar mengacu kepada suatu keadaan di massa

mendatang dimana aktor berkeinginan untuk mencapainya melalui beberapa tindakan.

Melalui aspek in order to motive, akan diketahui beberapa motif mahasiswa

mengakses internet menggunakan hotspot gratis jurusan sosiologi. Berdasarkan

pengalaman mahasiswa yang mengakses internet diwilayah hotspot gratis jurusan

sosiologi ternyata terdapat motif in order to yang melatarbelakangi mereka yakni,

agar mahasiswa menambah pengalaman belajar selain belajar dalam kelas saat

perkuliahan yakni mendapatkan informasi, dengan hadirnya internet tentunya

membantu para mahasiswa dalam memambah wawasan mereka. Fenomena ini sangat

bernilai positif bagi perkembangan wawasan para mahasiswa. Adapun motif in or the

to lainnya yakni, agar terjalin komunikasi bermedia dan mendapatkan hiburan.

4.5.2.2.1 Motif Agar Mendapatkan Informasi

Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi yakni

agar mendapatkan informasi. Seseorang yang membutuhkan informasi memerlukan

waktu untuk berpikir apa yang ia butuhkan, mengingat apa yang ia butuhkan,

selanjutnya memutuskan apa yang ia butuhkan. Pencarian informasi merupakan

kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia untuk memenuhi

kebutuhan informasinya, termasuk mahasiswa. Mereka akan selalu mencari informasi

akademis dan non-akademis. Untuk memenuhi kebutuhan informasi akademisnya,

mahasiswa mencari literatur diperpustakaan maupun toko buku, melalui belajar

79
kelompok atau diskusi dengan temannya, atau juga bisa mencari melalui media

internet. Saat ini internet merupakan media yang paling diminati mahasiswa dalam

mencari informasi. internet merupakan media yang ditempuh untuk mencari

informasi setelah buku atau media informasi lainnya. Penggunaan internet dapat

menunjang dalam mencari informasi yang mereka butuhkan. Dengan internet, mereka

yang membutuhkan informasi yang cepat dan up to date dan didukung sarana-

prasarana yang memadai seperti saat ini misalnya seperti gadget yang beredar

dipasaran maka tidaklah sulit untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan.

Dengan ini kebutuhan akan informasi akan dipenuhi dan memuaskan pencari

informasi.

Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Ermelinda Santi seorang Mahasiswa

Sosiologi di Liliba yang ditemui di Kosnya pada hari Kamis tanggal 1 oktober

2020 menyatakan bahwa:

“…Kalau dari saya kaka, diera informasi dan komunikasi


yang begitu maju saat ini, saya sangat bersyukur sekali karena
dijurusan kita sudah disediakan jaringan hotspot gratis tanpa batas
waktu pengguna, ini sangat membantu saya untuk mencari
informasi tambahan, diwaktu kosong saya biasa membuka youtube
menonton hal-hal unik dari budaya luar, kadang juga saya biasa
membaca artikel-artikel yang ada pada internet. Dengan hadirnya
hotspot gratis ini saya bisa mendapatkan informasi baru dengan
mengakses internet.”

Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

80
“…Untuk saya pribadi kaka, saya mengakses internet
menggunakan Hotspot gratis Jurusan Sosiologi untuk menambah
wawasan saya, seringkali saya membaca berita terbaru yang sedang
terjadi pada hari itu lewat surat kabar, seringkali juga saya
menonton berita terbaru diyoutube”.ya lumayan bisa mendapat
informasi lain selain belajar dalam kelas”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Berta Ertin seorang mahasiswa sosiologi di

Oesapa yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 3 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Kalau dari saya kaka, saya menggunakan jaringan


hotspot gratis untuk menambah sedikit wawasan terhadap dunia.
Salah satu situs yang biasa saya kunjungi adalah situs youtube
edukasi dimana isi konten youtube ini memberikan suatu edukasi
seperti sejarah, iptek, pengetahuan sosial dan lain-lain”.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan para

mahasiswa mengakses internet menggunakan jaringan hotspot gratis ialah untuk

memabah wawasan mereka. Para mahasiswa ini berinisiatif untuk mencari tahu akan

dunia luar, mengenalkan akan hal-hal baru yang dapat memberi mereka suatu

pengetahuan lebih yang tak mereka ketahui sebelumnya. Hal ini sesuai dengan ide

Schutz tentang motif “agar” mengacu kepada suatu keadaan dimasa mendatang

dimana aktor berkeinginan untuk mencapainya melalui beberapa tindakan.

4.5.2.2.2 Agar Terjalin Komunikasi Bermedia

Kebanyakan dari pengguna media sosial memanfaatkan media tersebut untuk

bersosialisasi dengan orang lain, mereka meyakini bahwa media sosial memberikan

mereka kehidupan sosial. Para mahasiswa menyatakan bahwa sosial media berguna

untuk memberikan koneksi dan memberi hubungan baik kepada keluarga dan teman,

81
bahkan dapat memberikan koneksi kepada orang yang tidak dikenal. Kegiatan ini

disebut dengan istilah social interaction. Social interaction adalah hubungan timbal

balik seseorang individu dengan individu, kelompok dengan kelompok maupun

antara individu dengan kelompok dalam masyarakat. Dengan hadirnya internet akan

terjalin social interaction melalui media sosial. Media sosial yang sering digunakan

mahasiswa sosiologi undana adalah Whats up dan Facebook . kedua media sosial ini

paling sering digunakan para mahasiswa dalam menjalin komunikasi. Berdasarkan

pengalaman para mahasiswa, media sosial digunakan untuk berbagi pengalaman

dengan teman-teman di lingkungan kampus maupun di luar kampus, berinteraksi

dengan teman- teman kampus, berinteraksi dengan para dosen, untuk berteman

dengan orang yang tak di kenal secara fisik, dan berinteraksi dengan sanak keluarga.

Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Ermelinda Santi seorang Mahasiswa

Sosiologi di Liliba yang ditemui di Kosnya pada hari Kamis tanggal 1 oktober

2020 menyatakan bahwa:

“…Saya menggunakan media sosial untuk berinteraksi


dengan teman di luar kampus, bersama keluarga terlebih khusus
kedua orang tua saya. Saya sering menanyakan kabar mereka
begitupun sebaliknya. aplikasi Whats Up yang sering saya gunakan
dalam menjalin komunikasi ini”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang Mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa:

82
“…Saya menggunakan media sosial untuk berinteraksi
dengan teman teman di lingkungan kampus bersama para dosen
juga. Dengan bantuan media sosial cukup membantu saya dalam
berinteraksi. . aplikasi Whats Up dan facebook adalah media
sosial yang sering saya gunakan dalam menjalin komunikasi ini”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Sesariana Ene seorang mahasiswa sosiologi di

Liliba yang ditemui di kosnya pada hari kamis tanggal 8 oktober 2020 menyatakan

bahwa:

“…saya menggunakan media sosial untuk berteman


dengan orang yang saya kenal secara fisik. Yakni pacar saya,
orang tua saya dan teman-teman saya. Menjalin komunikasi
dengan tukar tanya jawab akan menimbulkan perasaan yang
baik. Media sosial yang sering saya gunakan adalah aplikasi whats
up. Namun tak jarang juga sayang menggunakan aplikasi
facebook”.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pada motif

interaksi sosial ditemukan data bahwa mahasiswa ingin menggunakan media sosial

untuk berbagi pengalaman dengan teman teman di lingkungan kampus, ingin

menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan teman di luar kampus, ingin

menggunakan media sosial untuk berteman dengan orang yang dikenal secara fisik,

ingin menggunakan media sosial untuk berteman dengan akun media sosial para

dosen, ingin menggunakan media sosial untuk berteman dengan siapapun meskipun

saya tidak mengenal secara fisik dan ingin menggunakan media sosial untuk

berinteraksi dengan teman teman di lingkungan kampus. pengguna media sosial

memanfaatkan media tersebut untuk bersosialisasi dengan orang lain, mereka

meyakini bahwa media sosial memberikan mereka kehidupan sosial. Para mahasiswa

83
menyatakan bahwa sosial media berguna untuk memberikan koneksi dan memberi

hubungan baik kepada keluarga dan teman, bahkan dapat memberikan koneksi

kepada orang yang tidak dikenal.

4.5.2.2.3 Motif Agar Mendapatkan Hiburan

Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya mahasiswa

memberi pernyataan bahwa mereka menggunakan sosial media sebagai sumber dari

hiburan. Pada motif entertainmen, Mahasiswa memberi pernyataan bahwa mereka

menggunakan sosial media sebagai sumber dari hiburan. Beberapa aktifitas hiburan

seperti bermain permainan, mendengarkan musik, dan menonton video. Beberapa

menyatakan “mendengarkan lelucon”, “membaca komentar dari seseorang membuat

mereka tertawa”. Ada juga yang menyatakan mempunyai tujuan untuk bermain

permainan dengan teman menggunakan media sosial. Content dalam media social

banyak yang bermuatan hiburan. Youtube yang berisi beragam video memungkinkan

berbagai konten audio visual dengan durasi panjang dapat dinikmati secara utuh.

menggunakan media sosial sebagai alat yang menyenangkan bagi mereka. Mahasiswa

merasa senang karena media sosial dapat digunakan kapanpun dan dimanapun di area

hotspot jurusan sosiologi. Mereka menganggap bahwa media sosial merupakan alat

yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Rofus Marung seorang Mahasiswa

Sosiologi di penfui yang ditemui di Kosnya pada hari Kamis tanggal 12 oktober

2020 menyatakan bahwa:

84
“…Saya menggunakan media sosial sebagai sumber
untuk mendapat hiburan. Dengan bermain game online akan
menghilangkan kepenatan akan kuliah saya”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Evaliani Gambus Erong seorang mahasiswa

sosiologi di Liliba yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 15 oktober 2020

menyatakan bahwa ;

“…Saya menggunakan media sosial untuk menghilangkan


stress / tekanan. Paling senang saya menonton drama korea
diyoutube saat sedang jenuh. Hal tersebut sering saya lakukan di
area jurusan kita”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Patrisia Dagut seorang mahasiswa sosiologi di

Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 7 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“…Saya menggunakan media sosial sebagai sumber untuk


mendapat hiburan sebagai bentuk untuk menghilangkan kepenatan
akan kuliah. yang sering saya lakukan yakni menonton konser-
konser di youtube dan mendengarkan musik. Hal tersebut sangat
sering saya lakukan ketika mengakses internet”.

Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“… saya mengakses internet dan menggunakan media sosial


lebih dominan untuk mendapatkan hiburan. Tentunya untuk
mencari kepuasan. Hal ini biasa saya lakukan ketika sudah merasa
lelah dan penat akan perkuliahan saya. Biasanya ketika jam sedang
kosong, saya biasa menonton drama komedi di youtbube”.

85
Hal serupa juga dituturkan oleh Beatrikja Juita seorang mahasiswa sosiologi

di Penfui yang ditemui di kosnya pada hari sabtu tanggal 4 oktober 2020 menyatakan

bahwa ;

“...kalau dari saya kaka, saya mengakses internet dengan


menggunakan jaringan gratis jurusan sosiologi yang paling
utama ialah untuk meringankan segala beban perkuliahan saya,
baik itu karena tugas ddl. Biasanya saya saya biasa bermain
game online, biasanya game freefire. Saya lebih banyak
menghabiskan waktu di jurusan dengan bermain game hal ini
akan membuat saya terhibur.

Dari hasil wawancara di atas ternyata motif mahasiswa mengakses internet dengan

menggunakan hotspot lebih paling banyak ada pada motif hiburan. Mahasiswa lebih

sering meluangkan waktu dengan mencari hiburan di internet dengan berbagai

macam hiburan, ada yang dengan bermain game online, menonton video di youtube

seperti menonton konser, menonton drama korea, mendengarkan musik dan lain-lain.

Dari ketiga motif yakni motif mendapatkan informasi, motif menjalin komunikasi

dan motif mendapatkan hiburan ternyata motif hiburanlah yang paling banyak pada

kalangan mahasiswa, latar belakang yang mendorong mereka mencari hiburan di area

hotspot jurusan sosiologi yakni ingin melepaskan diri dari berbagai kepenatan

perkuliahan yang di jalani mereka tiap harinya.

86
Pembahasan

Dalam aktivitas mahasiswa di lingkungan kampus para mahasiswa sering

beraktivitas atau berinteraksi dengan sesama mahasiswa,bersama para pegawai

bahkan bersama dosen. Kebiasaan-kebiasaan mahasiswa yang sering tampak

terjadi ialah berkumpul bersama, bercerita, berdiskusi, membaca buku dan

mengakses internet menggunakan hotspot gratis. Berkaitan dengan fenomena

hotspot gratis yang sering dilakukan oleh para mahasiswa di lingkungan kampus

jurusan sosiologi memberikan perubahan pola berpikir mahasiswa dalam mencari

informasi, berkomunikasi bahkan mencari hiburan. Berdasarkan hasil penelitian ini

bahwa pemanfaatan hotspot gratis diarea kampus sendiri merupakan sebuah

fenomena baru yang telah hadir di kehidupan sosial disekitarnya. Penggunaan hotspot

ini muncul dari perkembangan teknologi semacam wifi yang dapat menyediakan

akses jaringan yang baik dalam pemanfaatan internet. Para mahasiswa sendiri

memberikan pemaknaan khusus terhadap keberadaan layanan internet yang bisa

dimanfaatkan secara gratis ini. Para mahasiswa secara aktif memaknai pemanfaatan

hotspot sebagai suatu kebiasaan baru bagi mereka serta menghadirkan berbagai

macam interpretasi yang mereka lihat dan alami. Berbagai macam interpretasi para

mahasiswa muncul terhadap keberadaan layanan internet seperti wifi ini, mereka

memaknai pemanfaatan hotspot sebagai tempat untuk mereka mencari sebuah

hiburan, tempat untuk mencari informasi, dan tempat dimana mereka

menghubungkan diri dengan dunia luar. Pemanfaatan hotspot gratis yang digemari

banyak orang dan hampir dilakukan oleh banyak kalangan mahasiswa, disekitar

87
mereka juga dimaknai oleh setiap individu sebagai aktivitas yang wajar untuk

dilakukan. Proses yang terus berjalan ini pada akhirnya membentuk sebuah Culture

berupa kebiasaan baru para mahasiswa. Culture berupa kebiasaan baru ini membuat

para mahasiswa merasa lebih bebas berekspresi dan lebih mudah mencari tau sesuatu

tanpa diketahui oleh orang disekitar mereka, Kebiasaan menghabiskan waktu di

tempat hotspot, kebiasaan menyendiri, kebiasaan terhindar dari kebiasaan berkumpul

dan bercerita bersama, dan memilih aktif memanfaatkan hotspot bersama individu

yang merasakan hal sepertinya, melahirkan sebuah fenomena perilaku memanfaatkan

hotspot gratis diarea kampus.

Fenomena hotspot gratis ini membuat mahasiswa jarang bahkan tidak lagi

mengunjungi taman baca perpustakaan untuk membaca buku mencari informasi,

mahasiswa lebih memilih mengakses internet, karena segala keperluan yang

berkaitan dengan kebutuhan perkuliahan mahasiswa semuanya sudah tersedia di

internet. Internet memiliki keunggulan karena bisa memberikan informasi

keadaan pada hari itu juga, hal ini membuat para mahasiswa gemar mencari

informasi dinternet. Hal ini sesuai dengan teori Uses And Gratifications Teori

milik Herber Blumer dan Elihu Katz ini menekankan bahwa pengguna media

memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut, pengguna

media berusaha untuk mencari sumber media yang baik di dalam usaha memenuhi

kebutuhannya. Artinya, teori kegunaan dan kepuasaan mengasumsikan bahwa

pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya ( Nurudin,

2003: 181). Namun tidak selalu pencarian informasi di internet akan berhasil. Benar

88
jika dikatakan hadirnya internet memudahkan pekerjaan, khususnya pada kalangan

mahasiswa saat berinteraksi dalam aktivitas belajar di dalam maupun di luar kelas,

namun akan menjadi sia-sia bila cara penggunaanya tidak benar dan tidak tepat.

Kecuali memiliki kepentingan dan tindakan nyata untuk mengambil manfaat dalam

mengakses internet. Diperlukan juga suatu strategi dalam penelususran informasi agar

dapat hasil akhir yang maksimal. Pencarian informasi di internet juga tidak akan

berhasil apabila tidak didukung oleh fasilitas-fasilitas yang nyaman dan keberadaan

kecepataan akses yang membuat para pengguna betah dan pada akhirnya merasa puas

dengan hasil yang didapatkan.

Selain itu mencari informasi di internet tidak sesulit mencari buku

diperpustakaan, hal-hal seperti ini membuat mahasiswa gemar mencari informasi

di internet. Hal ini membuat mahasiswa memiliki sifat instan, mereka sering

memplagiasi hasil kerja orang ketika mereka di berikan tugas membuat suatu

karya imiah. Aktivitas ini sangatlah berbeda sebelum mahasiswa mengenal

internet, untuk menambah wawasan mahasiswa dituntut untuk membaca buku,

salah satu fasilitas yang disediakan kampus ialah taman baca. dengan adanya

taman baca ini sangat membantu mahasiswa mendapatkan segala informasi

berkaitan dengan kebutuhan perkuliahaannya. Disisi lain juga, disaat mahasiswa

ingin mengetahui kabar terhangat yang ada diruang publik pada hari itu,

mahasiswa dituntut untuk membeli Koran yang biasa diperjualkan diarea kampus

tiap harinya. Lain pada itu juga sebelum mahasiswa mengenal internet tentu saja

sifat instan yang ada pada mahasiswa sekarang tidak ada pada mahasiswa dulu,

89
ketika diberikan tugas mahasiswa dituntut untuk bekerja keras tanpa ada hasil

jiplakan ( plagiasi ).

Selain itu fenomena pemanfaatan hotspot gratis juga memberikan efek

kepada mahasiswa disaat berkomunikasi. Aktivitas ini tentu berbeda dengan

aktivitas mahasiswa sebelum mengenal berbagai macam layanan internet yang

tersedia. Bila pada masa sebelumnya individu menjalin komunikasi berdasarkan

interaksi yang bersifat langsung, sekarang justru banyak yang lebih sering

bertemu karena sibuk mengurusi dunia maya (Cyber). Suguhan yang diberikan

teknologi ini mampu membius para mahasiswa untuk lebih sering aktif

berselancar di dunia maya ketimbang di lingkungan nyata mereka. Selain itu

fenomena pemanfaatan hotspot gratis juga memberikan efek kepada mahasiswa

disaat mencari hiburan. Dengan hadirnya layanan gratis ini membuat mahasiswa

tidak lagi susah mencari hiburan untuk mengisi waktu kosong mereka. Beragam

hiburan yang disediakan di internet membuat mahasiswa makin betah untuk

mengakses internet. Mereka sering menonton video-video diyoutube, bermain

game online dan lain-lainnya. Tentu hal ini sangat membantu disaat mahasiswa

sedang merasa jenuh. Namun dari pada itu, dalam pemanfaatannya mahasiswa

sering terbuai dengan konten hiburan yang ada di internet. Mahasiswa menjadi

candu akan konten hiburan seperti game online. Mahasiswa banyak

menghabiskan waktu di area hotspot dengan bermain game online. Mahasiswa

lupa kalau tujuan pemasangan hotspot gratis di area jurusan sosiologi adalah

untuk membantu mahasiswa dalam menambahah wawasan selain mencari

90
informasi di buku. Namun penggunaan hotspot sering tak tepat sasaran

sebagaimana mestinya. Hal ini tentunya hal yang negatif yang ada pada

mahasiswa dalam pemanfaatan hotspot gratis pada jurusan sosiologi.

91
Bab V

Penutup

5.1 Berdasarkan hasil analisis pada bab iv, maka dapat disimpulkan bahwa

fenomena pemanfaatan hotspot gratis di Jurusan Sosiologi Undana terdapat beberapa

motif yang mendorong mahasiswa mengakses internet . Hal tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Pada fenomena ini secara tak sadar telah merubah kebiasaan-kebiasaan yang

dilakukan oleh kalangan mahasiswa diarea kampus. Diera komunikasi dan informasi

yang sedang maju saat ini, dengan Munculnya fenomena hotspot gratis diarea kampus

sangat membantu para mahasiswa untuk mencari informasi untuk menambah

wawasan mereka. Karena tak dibatasi oleh ruang dan waktu para mahasiswa

senantiasa mencari dan menemukan apa yang mereka butuhkan diinternet dengan

sangat mudah. Akan tetapi karena kemudahan ini, para mahasiswa sering terbuai dan

sering mengambil jalan pintas. Mereka terkadang senantiasa memplagiasi hasil cipta

kerja orang lain yang sudah disediakan diinternet. Fenomena ini membuat mahasiswa

memiliki sifat malas , sifat instan dan tak mau bekerja keras.

2. Fenomena ini juga telah merubah cara berkomunikasi para mahasiswa diarea

kampus, dengan hadirnya hotspot gratis yang disediakan oleh kampus ini, para

mahasiswa bukan hanya saja bisa berkomunikasi secara langsung sesama kerabat

mahasiswa, namun para mahasiswa juga cendrung memanfaatkan jaringan gratis

yang ada untuk berkomunikasi dengan orang-orang jauh. Tentu hal ini amat sangat

92
membantu para mahasiswa terutama mahasiswa rantuan yang telah meninggalkan

sanak kelurarga mereka dikampung untuk melanjutkan jenjang pendidikannya.

Mereka bisa mengetahui keberadaan dan kabar sanak keluarga, orang-orang tercinta

mereka pada saat kapanpun.

3. Fenomena ini juga membantu para mahasiswa disaat mereka sedang jenuh

akan perkuliahan yang mereka alami tiap harinya. Dengan hadirnya hotspot gratis

diarea kampus membuat mahasiswa tidak susah untuk mencari hiburan, mereka juga

senantiasa mengisi waktu luang mereka dengan menonton atau bermain game, hal

tersebut dilakukan mereka agar mereka tak bosan berada diarea kampus.

4. Mahasiswa masih belum puas dengan cakupan sinyal hotspot (wifi). Terbukti

masih ada beberapa titik di area jurusan sosiologi yang belum dicakupi sinyal hospot.

5. Mahasiswa masih belum puas dengan kemudahan akses hotspot (wifi).

Kemudahan akses hotspot (wifi) akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan

pengguna hotspot (wifi) di lingkungan jurusan sosiologi undana.

6. Mahasiswa merasa cukup puas dengan kenyamanan tempat akses hotspot

(wifi). Terbukti disediakan fasilitas kursi dan meja di area hotspot. Kenyaman tempat

akses hotspot berpengaruh terhadap kepuasaan pengguna hotspot di jurusan sosiologi

undana.

5.2 Saran

1. Diharapkan para mahasiswa dijurusan Sosiologi yang mengakses internet

di wilayah hotspot dapat menggunakan media tersebut dalam hal yang positif

dan mampu menciptakan kecerdasan dalam menanggulangi timbulnya perilaku

93
sosial yang menyimpang.

2. Perlunya penerapan pemahaman tentang pemanfaataan hotspot gratis

agar para mahasiswa bisa menggunakan layanan internet yang baik sesuai status

mereka sebagai pelajar.

3. Dosen untuk lebih aktif memperhatikan serta mendidik mahasiswa

menjadi hal yang sangat penting terkait penggunaan hotspot gratis

4. Mahasiswa masih belum puas terhadap cakupan sinyal hotspot (wifi).

Oleh karena itu hendaknya pihak jurusan sosiologi dapat memperluas cakupan

sinyal hotspot (wifi) dengan menambah beberapa access point.

5. Mahasiswa masih belum puas terhadap kemudahan akses login dan

perangkat yang didukung. Pihak jurusan sosiologi hendaknya dapat

mempermudah mahasiswa untuk mengakses hotspot (wifi). Alangkah baiknya

jika proses untuk mendaftar dan login lebih mudah dan perangkat yang bisa

digunakan untuk mengakses hotspot lebih banyak lagi

94
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Al-Shaleh, Y.N. 2004. Graduate Students Inform Need From Electronic

Information Resources in Saudi Arabia, Dissertation. Florida State

University.

Gerungan, W. A. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Refika Aditama.

Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah

Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Fakultas Psikologi Universitas

Gunadarma.

Horrigan, John B. 2002. New Internet Users: What They do Online, What They

Don’tandImplications for the Net’sfuture.

Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

McQuail, Denis. 2010. Mcquail Mass Communication Theory. London: Sage

Publication.

McQuail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga

95
Meleong, Lexy J. 2007. Metode penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarta

Pratama, Eka. 2014. Hanbook Jaringan komputer. Bandung: Informatika

Purhatantara, Wahyu. 2010. Metode Penlitian Kualitatif. Yogyakarta: Garahalmu.

Raifudin, Rahmat. 2006. Sistem Komunikasi Data Mutakhir. Yogyakarta. C.V andi

offset.

Ruslan, Rusadi. 2010. Manajemen PublicRelation& Media Komunikasi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian: Kuantitatif dan Kualitatif. Cetakan

Pertama. Jsakarta: Kencana.

Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono, A. 2008. Memahami penelitian kuantitatif. Bandung. Cv. Alfabeta

Supriyanto. 2009. Teknologi informasi dan komunikasi smp kelas IX. Ghalia

Indonesia Printing

Usun, Salih. 2003. Undergraduate Students Attitudes To Wards Education Al Uses

Of Internet. Interactive Educational Multi Media.

Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

96
Sumber Elektronik:

https://id.wikipedia.org/wiki/Internet

97
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Kosmas Anjas Nabu

Nim : 1603030022

Tempat/Tanggal Lahir : Ruteng, 26 September 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Anak : Ke-4 Dari 5 Bersaudara

Agama : Katolik

Nama Ayah : Bernadus Nabu

Nama Ibu : Melania Tija

Pendidikan Formal :

1 Tahun 2010, Tamat dari SDK Cewonikit Langke Rembong.


2 Tahun 2013, Tamat dari SMPN 2 Langke Rembong.
3 Tahun 2016, Tamat dari SMAN 2 Langke Rembong.
4 Tahun 2016, Mulai Kuliah di Universitas Nusa Cendana
Kupang.
Karya Ilmiah : PEMANFAATAN HOTSPOT GRATIS DAN
MOTIF MAHASISWA JURUSAN SOSIOLOGI FISIP UNDANA DALAM
MENGAKSES INTERNET (Studi Kasus Pemanfaatan Hotspot Gratis Milik
Jurusan Sosiologi Fisip Undana)

Demikianlah daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenarnya dan rasa
tanggung jawab.

Kupang, 15 juni 2021

Kosmas Anjas nabu

98
99

Anda mungkin juga menyukai