Anda di halaman 1dari 115

SKRIPSI

POLA PEMANFAATAN WAKTU LUANG MAHASISWA SOSIOLOGI


SERTA IMPLIKASINYA BAGI PENCAPAIAN PRESTASI AKADEMIK
(Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik, Universitas Nusa Cendana )

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Sosiologi

OLEH :
BLANDINA SARI ANTI
1703030153

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
ii
iii
iv
MOTTO

“MENGAPA KAMU TAKUT,


KAMU YANG KURANG PERCAYA?”

--MATIUS 8:26--

v
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus Dan Bunda Maria yang selalu menyertai saya

2. Ayahanda Stanis Laus Anti dan Ibunda Mectilda Daina Luju terkasih yang telah

membiyayai dan medukung penulis dengan penuh kasih sayang .

3. Tante Maria Juita Dudut dan suaminya Herman Hocu Terkasih, Tante Meldiana

Fatima dan suaminya Yohanes Marung Terkasih, Oma Elisabeth terkasih Yang

Telah Merawat Dan Mendidik Penulis Dengan Penuh cinta kasih sayang sedari

penulis kecil.

4. Kakak Frater Yulianus Agung terkasih dan adik-adik terkasih, Maria Devita

Pasung, Claudiana Anti, Tasya yang selalu menyebut nama penulis dalam setiap

Doanya.

5. Almamater Tercinta Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Nusa Cendana Kupang.

vi
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Pola Pemanfaatan Waktu Luang Mahasiswa Sosiologi Serta
Implikasinya Bagi Pencapaian Prestasi Akademik (Studi Kasus Mahasiswa Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Nusa Cendana). Masalah dalam penelitian
ini yakni, Bagaimanakah Pola Pemanfaatan Waktu Luang Mahasiswa Sosiologi angkatan
2016-2017 yang berimplikasi pada pencapaian prestasi akademik?. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan waktu luang mahasiswa Jurusan Sosiologi
yang berimplikasi pada pencapaian prestasi akademik. Penelitian ini berlokasi di Jurusan
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang.
Penelitian ini, mempergunakan metode pendekatan kualitatif. Adapun sumber data dalam
penelitian ini ialah data primer dan sekunder, data diperoleh peneliti dari hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan peneliti dalam menentukan informan
dalam penelitian ini, yakni teknik purposive sample, informan dalam penelitian ini yakni
Mahasiswa Jurusan Sosiologi Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Nusa Cendana Kupang angkatan 2016-2017. Teknik analisis data yang
dipergunakan dalam penelitian ini yakni, reduksi data, display data, verifikasi. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang mengisi waktu luang yang dimilikinya
dengan dengan kegiatan yang bersifat menghibur seperti bermain game online, tiktokan,
olahraga, rebahan dan rekreasi sejumlah enam orang mahasiswa. Selanjutnya adapula
mahsiswa yang memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan belajar sejumlah tiga orang
mahasiswa. Pola pemanfaatan waktu luang dengan aktkfitas yang sifatnya menghibur pada
akhirnya melahirkan pola pemikaran menunda kegiatan belajar yang menyebabkan
rendahnya pencapaian indeks prestasi serta predikat kelulusan hingga keterlambatan
penyelesaian studi. Pola pemanfaatan waktu luang yang efektif pada prinsipnya memiliki
pengaruh penting terhadap pencapaian indeks prestasi akademik serta predikat kelulusan
mahasiswa, sehingga dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa semakin banyak
waktu yang digunakan mahasiswa untuk kegiatan produktif maka akan berpengaruh besar
terhadap pencapaian prestasi akademik serta dapat menyelesaiakan studi tepat waktu. Oleh
sebab itu waktu luang yang dimiliki mahasiswa Jurusan Sosiologi harus dimanfaatkan secara
bijak dan bertanggung jawab.Saran dari peneliti yaitu Mahasiswa Jurusan Sosoiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang haruslah membuat
pembagian waktu belajar dalam rutinitas kesehariannya serta melaksanakanya dengan penuh
kedisiplinan.

vii
ABSTRACT

This thesis is entitled Patterns of Utilization of Sociology Students' Free Time and Its
Implications for Academic Achievement (Case Study of Sociology Students, Faculty
of Social and Political Sciences, Nusa Cendana University). The problem in this
research is, How is the Pattern of Utilization of Sociology Students' Free Time for
2016-2017 which has implications for academic achievement?. This study aims to
determine and analyze the use of Sociology Department students' free time which has
implications for academic achievement. This research is located in the Department of
Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Nusa Cendana University,
Kupang. This research uses a qualitative approach. The sources of data in this study
are primary and secondary data, the data obtained by researchers from observations,
interviews and documentation. The technique used by researchers in determining the
informants in this study, namely the purposive sample technique, the informants in
this study were students of the Department of Sociology, Department of Sociology,
Faculty of Social and Political Sciences, Nusa Cendana University, Kupang class of
2016-2017. The data analysis techniques used in this research are data reduction,
data display, and verification. The results of this study indicate that students of the
Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Nusa Cendana
University, Kupang fill their spare time with entertaining activities such as playing
online games, tiktokan, sports, lying down and recreation with a total of six students.
Furthermore, there are also students who use their free time for learning activities as
many as three students. The pattern of using free time with entertaining activities
eventually gave birth to a pattern of thinking about delaying learning activities which
led to low achievement of the achievement index and graduation predicate and delays
in completing studies. The pattern of effective use of free time in principle has an
important influence on the achievement of the academic achievement index and
graduation predicate of students, so that in this study the researchers concluded that
the more time students use for productive activities, the greater the impact on
academic achievement and can complete studies appropriately. time. Therefore, the
free time that students of the Department of Sociology have should be used wisely and
responsibly. The suggestion from the researcher, namely students of the Department
of Sosoiology, Faculty of Social and Political Sciences, Nusa Cendana University,
Kupang, must make a division of study time in their daily routines and carry out them
with full discipline.

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Pengasih dan

Penyayang atas berkat dan penyertaan-Nya maka penulisan skripsi dengan judul

“Pola Pemanfaatan Waktu Luang Mahasiswa Sosiologi Serta Implikasinya Bagi

pencapaian Prestasi Akademik’’ dengan baik. Skripsi ini disusun untuk

melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Sosiologi

pada Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Nusa Cendana Kupang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak

dalam penyusunan Skripsi ini sangatlah sulit bagi Penulis untuk menyelesaikan Hasil

Penelitian ini. Untuk itu Penulis mengucapakan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Ir. Frederik L. Benu, MS, Ph. D, selaku Rektor Universitas Nusa

Cendana Kupang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menuntut ilmu di Universitas Nusa Cendana Kupang.

2. Bapak Dr. Melkisedek, NBC. Neolaka, M. Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik, Universitas Nusa Cendana Kupang beserta Pembantu Dekan

yang telah membantu penulis dalam urusan akademik, administrasi, maupun

urusan kemahasiswaan selama proses perkuliahan.

3. Ibu Susana C.L. Pellu, S.sos, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi, beserta staf

dosen dan pegawai pada jurusan sosiologi atas kasih dan kesetiaan memberikan

yang terbaik selama proses perkuliahan.

ix
4. Bapak Drs. Yosep E. Jelahut, M.Si dan Bapak Drs. Herman Y. Utang, L.Ph

selaku pembimbing atas keikhlasan dan ketulusan serta telah meluangkan waktu,

tenaga, motivasi dan bimbingan yang telah diberikan selama proses penyelesaian

skripsi ini; kiranya Tuhan Yesus dan Bunda Maria sebagai sumber segala berkat

yang dapat membalas kebaikan selama proses pembimbingan penyelesaian

skripsi ini.

5. Pak Ari dan Ibu Ria, atas bantuannya selama penulis menjadi mahasiswa di

Jurusan Sosiologi.

6. Sahabat-sahabatku yang terbaik dan terkocak, Elenora, Thesa Hamun, Thesa

Ndom, Igen Tande, Charlly Boll, Ocha Mado, Clarita Lena, Tino Ngani, Tyo

Cakong, Ryo Jerjon, Anho Johan, Hans, Squad Jakarta, dan yang sudah

membantu penulis, berjuang bersama-sama penulis, menemani hari-hari penulis

hingga sampai pada tahap ini.

7. Anak Kompleks Halilintar Lasiana, terima kasih sudah menjadi warna dalam

mengisi hari-hari penulis sampai pada tahap ini.

8. Teman-teman KKN RT 33 Kelurahan Oesapa yang sudah menjadi sahabat baru

bagi penulis.

9. Teman-teman angkatan 2017 Sosiologi Fisip Undana Kupang, yang namanya

tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih atas persahabatan yang

terjalin selama menuntut ilmu dialmamater kita tercinta.

x
10. Teman-teman organisasi, PMW Pupuk Organik Kupang, HMPCK Cibal-Kupang,

Hipmapora-Kupang, Permai-Kupang, dan Tamisari Kupang, terima kasih untuk

kebersamaannya selama ini.

11. Untuk yang selalu menolong penulis dengan tulus, pacar saya ALFJUNEPUTRA

V.T. TINENTI.,S.H. dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Bunda Maria dan

Tuhan Yesus selalu menyertai sayang selalu.

12. Para informan di Jurusan Sosiologi yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan informasi dan data bagi penulis selama melakukan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang

membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Atas dukungan dan perhatian,

penulis ucapkan terima kasih, semoga Tuhan selalu menyertai kita.

Kupang, 23 November 2021

Penulis

xi
DAFTAR ISI

Hlm

Halaman Judul …............................................................................................... i

Halaman Persetujuan ....….................................................................................. ii

Halaman Pengesahan…………………………………………………………. iii

Halaman Pernyataan………………………………………………………… iv

Motto………………………………………………………………………….. v

Persembahan………………………………………………………………….. vi

Abstrak…..................................................................…………………………. vii

Abstract…..................................................................………………………… viii

Kata Pengantar………………………………………………………………... ix

Daftar Isi…..................................................................………………………… xii

Daftar Tabel.............................................................………………………….. xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................……………………………....…… 1

1.2. Rumusan Masalah ………………………..…................................. 9

1.3. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Penelitian……………………… 9

1.4. Manfaat Penelitian………………………………………………… 9

xii
1.4.1. Manfaat Teoritis ………………………………………………… 9

1.4.2. Manfaat Praktis ………………………………………………… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu………………………………………………. 10

2.1.1. Hery Mahmudi (2016)…………………………………………….. 10

2.1.2. Jans Rivandi (2017)………………………………………………… 12

2.2. Kajian Konseptual…………………………………………………. 13

2.2.1. Waktu Luang………………………………………………………. 13

2.2.2. Pola Pemanfaatan Waktu Luang…………………………………… 16

2.2.3. Mahasiswa………………………………………………………… 23

2.2.4. Prestasi Akademik………………………………………………… 25

2.3. Landasan Teori……………………………………......................... 29

2.4. Kerangka Berfikir…….……………………………………........... 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian.............................................................……… 35

3.2. Lokasi Penelitian...........................................................…………… 37

3.3. Informan Penelitian..................................................……………... 37

xiii
3.4. Sumber Data...........................................…………………………. 39

3.5. Teknik Pengumpulan Data…………………………..…................ 41

3.6. Teknik Analisis Data……………………………………………… 44

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL

4.1. Sejarah Singkat Program Studi Sosiologi........................................ 47

4.2. Tolak Ukur Prestasi Akademik Sosiologi……………….……....... 49

4.3. Profil Akademik Mahasiswa……………………………………… 51

4.4. Karakteristik Informan……………………………………………. 52

4.5. Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian…………….................. 55

4.5.1. Pemetaan Waktu Luang…………………...………….................... 57

4.5.2. Pola Pemanfaatan Waktu Luang Mahasiswa Sosiologi…………... 62

4.5.2.1. Bermain Game Online…………………….…………… 63

4.5.2.2. Berolahraga…………………………………………….. 67

4.5.2.3. Menonton (TV dan Youtube)………………………….. 69

4.5.2.4. Rekreasi………………………………………................ 72

4.5.2.5. Rebahan Sambil Bermain Gedjet………………............... 75

4.6 Implikasi Pola Pemanfaatan Waktu Luang Terhadap Pencapaian

xiv
Indeks Prestasi Akademik………………………………………. 80

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……………………………………………………….. 86

5.2 Saran……………………………………………………………… 87

Daftar Pustaka……………………………………………………………...... 90

Lampiran…………………………………………………………………….. 93

xv
DAFTAR TABEL

Hlm

Tabel I. Capaian Pembelajaran…..…………………………………………. 49

Tabel II. Penentuan Nilai Hasil Belajar Mahasiswa Sosiologi………………. 51

Tabel III. Profil Akademik Mahasiswa .……………………………………... 52

Tabel IV. Data Mahasiswa Sosiologi Yang Diwawancarai ………………….. 53

Tabel V. Pemetaan Waktu Mahasiswa Jurusan Sosiologi..................... 58

Tabel VI Pemetaan Waktu Luang Mahasiswa Jurusan Sosiologi……………. 77

Tabel VII. Capaian Waktu Tempuh Pendidikan Mahasiswa Jurusan Sosiologi

Fakultas FISIP UNDANA Angkatan 2016 Dan 2017……………. 83

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan daya yang dilakukan oleh kaum pelajar secara

nyata dan terimplisit secara baik yang bertujuan membangun spirit belajar

agar pelajar aktif membangun kecakapan serta bakat demi meningkatkan

kecakapan dalam berfikir, memiliki mentalitas dan spiritualitas yang baik

serta keterampilan yang menunjang dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.

Oleh karenanya dalam memanisfestasikan harapan tersebut pemerintah

Indonesia melakukan pengembangan dan memaksimalkan sistem pendidikan

seperti Fasilitas dalam membangun eskalasi mutu pendidikan di Indonesia.

Pendidikan di Indonesia terbagi dalam lima tingkatan, dimulai dari

tingkatan pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), sekolah

menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) hingga pada

tingkatan kuliah/Perguruan Tinggi. Fokus kajian penelitian ini

menitikberatkan pada pendidikan di tingkatan kuliah/Perguruan Tinggi.

Pemilihan tingkatan kuliah/Perguruan Tinggi sebagai fokus kajian penelitian

didasarkan atas pemahaman terhadap mahasiswa yang selayaknya memiliki

tingkat kesadaran serta kepekaan yang cukup tinggi dalam mengatur

penggunaan waktu yang baik dan tepat serta penuh rasa tanggungjawab

sehingga pada akhirnya dapat tercermin dalam masa penyelesaian kuliah dan

indeks pretasi akademik yang dicapai. Hal tersebut kemudian menjadi amat

relevan dan menarik serta layak menjadi objek kajian penelitian untuk sebuah

1
karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Mahasiswa seyogyanya memanfaatkan

dengan baik peluang atau kesempatan belajar sebagaimana telah disediakan

perguruan tinggi antara empat sampai dengan tujuh tahun.

Bersamaan dengan hal tersebut perguruan tinggi tentunya memiliki sistem

dan regulasi yang jelas dan pasti pula dalam mengatur mahasiswa. Oleh

karenanya maka sinkronisasi antara kesadaran dan kepekaan dalam

memanfaatkan waktu dengan sistem dan regulasi perguruan tinggi yang jelas

dan pasti membuka peluang sebesar-besarnya bagi mahasiswa agar lulus tepat

waktu, terbentuk karakter yang baik, dan berdisiplin akademik sehingga

berimplikasi pada peningkatan kualitas dan kemampuan intelektual.

faktanya bahwa mahasiswa memiliki begitu banyak kegitan yang

berhubungan dengan perkuliahan dalam lingkungan kampus maupun di luar

kampus, sehingga menghabiskan begitu banyak waktu. Akan tetapi sekalipun

demikain masih banyak waktu luang diluar itu yang tidak dimanfaatkan

dengan baik oleh mahasiswa. Padahal bila waktu luang tersebut dapat

dimanfaakan dengan baik justru akan semakin menunjang penyelesaian studi

yang tepat waktu dan dengan indeks pretasi akademik yang tinggi pula. Oleh

karenanya penting bagi seorang mahasiswa untuk memahami konsep waktu

luang dalam menunjang pengunaan waktu secara efisien terhadap

pengembanagan diri mahasiswa.

Aktivitas waktu luang (leisure activity) adalah performa atau perbuatan

tertentu yang dilakukan pada waktu luang. (cooper et al 1998;

2
cordes&ibrahim, 1999) Kegiatan leisure pun dapat dikelompokkan dilihat

dari berapa lama kegiatan leisure t

ersebut dilakukan, juga tempat pemilihan leisure tersebut. Oleh sebab itu

Bonniface dan cooper membagi kegiatan waktu luang menjadi empat jenis

pemanfaatan waktu serta jarak yang dilalui, yakni: (cooper et al 1998)

1. Kegiatan Leisure Di Rumah/ Home-Based

Kegiatan leisure di rumah/ home-based recreation adalah rekreasi yang

dilakukan oleh kebanyakan orang, karena kegiatan leisure ini tidak

memakan banyak biaya juga paling mudah untuk dilakukan oleh orang yang

mempunyai banyak waktu luang. Kegiatan leisure di rumah ini juga dapat

dilakukan oleh individu yang sangat giat dan terlalu asyik dalam pekerjaan

mereka sehingga tidak sempat untuk berekreasi di luar rumah, maka dari itu

individu tersebut dapat melakukan kegiatan leisure-nya saat berada di

rumah, dengan melangsungkan aktifitas seperti menonton TV, membaca

buku, berkebun, mendengarkan musik, serta menonton DVD.

2. Kegiatan Leisure Sehari – Hari / Daily Leisure

Kegiatan Leisure Sehari – hari / Daily Leisure merupakan aktifitas

individu dalam mencari hiburan di luar rumah yang dapat dilakukan sehari-

hari. Kegiatan ini banyak dilakukan oleh kelompok – kelompok masyarakat,

juga dilakukan oleh individu seperti Ibu rumah tangga, pelajar, pekerja

kantoran, dll. Kegiatan ini juga tidak terlalu sulit dilakukan, yaitu pergi

keluar rumah ke suatu tempat leisure / menikmati waktu luangnya dengan

3
menyaksikan pemutaran film pada bioskop, menyaksikan teater klasik,

memuaskan napsu makan dengan menikmati hidangan di restaurant, atapun

dapat berolahraga. Aktifitas- aktifitas tersebut terkadang dapat menjadi

rutinitas baik bagi individu / kelompok. Terutama pada saat weekend / hari

minggu / hari libur seseorang pasti telah memiliki jadwalnya masing –

masing.

3. Perjalanan Seharian / Day Trip

Perjalanan Seharian / day trip merupakan aktifitas yang dilakukan

individu selama seharian penuh untuk memanjakan mata serta menjernihkan

pikiran dengan berwisata ke suatu tempat rekreasi. Hal ini juga banyak

dilakukan seseorang terutama pada hari libur karena mereka dapat

menikmati waktunya dengan bersantai seharian melakukan perjalanan / trip

dari pagi – malam, seperti berpiknik, menonton festival tertentu, dll.

Kegiatan ini biasanya dimanfaatkan oleh seseorang untuk pergi keluar kota

yang terdekat dengan tempat tinggalnya Seperti di kupang, banyak orang

atau yang paling sering dijumpai adalah anak muda melakukan trip ke

Fatumnasi, fatukopa, atau mendaki gunung mutis untuk melihat keindahan

alam dari atas puncak bersama teman-teman.

4. Kegiatan wisata / Tourism

4
Kegiatan wisata / tourism tidak terlalu berbeda dengan day trip, hanya

saja yang membedakan adalah day trip dilakukan seharian tanpa menginap

dan kegiatan wisata dilakukan dengan menginap. Kegiatan wisata

merupakan aktifitas yang dilakukan individu untuk melakukan perjalanan

jauh ke suatu tempat yang dapat menenagkan pikiran serta bersantai

menikmati keindahan tempat tersebut. Aktifitas wisata memerlukan waktu

yang cukup panjang dibandingkan dengan kategori yang lainnya karena

jarak tempuh yang lebih jauh. Kegiatan wisata ini dapat dibedakan menjadi

3 wilayah yaitu regional, nasional, dan Internasional.

Pemanfaatan waktu luang dapat pula menimbulkan masalah bagi

mahasiswa bilamana waktu sulit diatur penggunanya secara baik. Masalah

tersebut timbul akibat pengelolaan waktu yang tidak konsisten, tidak

memiliki tujuan yang baik atau hal-hal yang merugikan mahasiswa itu

sendiri.

Kurang efektifnya pemanfaatan waktu oleh mahasiswa seringkali

disebabkan karena banyak waktu luangnnya yang digunakan untuk kegiatan

ekstra di kampus sehingga berdampak pada sulitnya mengatur jadwal

perkuliahannya. faktanya bahwa seringkali ditemui mahasiswa yang kurang

memperhatikan kapan waktu luang yang dimiliki dikarenakan kegiatan

ekstranya di kampus.

Kelulusan yang diraih beberapa mahasiswa dalam waktu yang cepat

mungkin dianggap biasa saja oleh mahasiswa yang mengalaminya, namun

5
tidak sedikit pula mahasiswa meraih kelulusan dalam kurun waktu yang

sangat lama. Adapula beberapa faktor yang mungkin bisa dikatakan sebagai

penyebab mahasiswa lulus dalam waktu relatif cukup lama, faktor tersebut

yang akan dikaji dan dibahas secara detail berdasarkan pengamatan dan

penelitian baik langsung maupun observasi pada bagian isi maupun pokok

penelitian ini.

Penelitian ini berorientasi pada Indeks Prestasi akademik (IP) mahasiswa

serta ketepatan penyelesaian studi sebagaimana standart kelulusan universitas

yakni semester VIII (delapan). Dalam melangsungkan penelitian ini peneliti

menjadikan mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik sebagai objek dari penelitian ini. Mahasiswa dalam kajian ini dipilih

berdasarkan pengklasifikasian pada mahasiswa angkatan 2015 hingga

angkatan 2018.

Angkatan 2018 merupakan mahasiswa yang dikategorikan sudah

dituntut untuk menyelesaiakan studi berdasarkan standart universitas, akan

tetapi mahasiswa angkatan 2018 juga masih fokus pada kelulusan mata kuliah

yang belum terselesaikan dan meningkatan indeks prestasinya. Sedangkan

lain halnya dengan mahasiswa angkatan 2017 merupakan angkatan yang

sudah selayaknnya telah menyelesaikan studinya sebagaimana standar

penyelesaian masa studi yang diterapkan Universitas yaitu delapan semester,

oleh karenannya maka mahasiswa angkatan 2017 seharusnya telah

menyelesaikan studinya ditahun 2021 dan dengan harapan pencapaian indeks

Prestasi akademiknya dapat dicapai dengan predikat memuaskan. Akan tetapi

6
realitas yang terjadi hingga kini, sebagaimana observasi awal yang dilakukan

peneliti, menunjukan bahawa masih didapati mahasiswa angkatan 2017 yang

di tahun 2021 baru memulai penulisan skripsinya hal tersebut sangat

disayangkan karena dengan baru dimulainnya penulisan tersebut akan

menambah lagi waktu penyelesaian studinya. Selaian itu peneliti juga masih

mendapati adanya mahasiswa angkatan 2016 hingga 2015 yang belum juga

menyelesaikan studinya.

Dalam hasil pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan

hasil bahwa IP mahasiswa jurusan sosiologi menunjukkan adanya hasil yang

memuaskan berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara langsung

dengan mahasiswa bersangkutan. Secara ringkas data yang diperoleh dari 5

mahasiswa jurusan sosiologi angkatan 2017 menujukan bahwa hampir

semuanya memperoleh IP diatas 3,5 dari dua semester terakhir (semester lima

dan enam). Namun peneliti menemui ada satu orang mahasiswa yang

memiliki IP 2,4. (rendah) Dari hasil wawancara tersebut diperoleh berbagai

macam alasan, khusus mahasiswa yang memiliki IP di atas 3,5 (tinggi)

mengemukakan bahwa hingga saat ini mereka selalu memanfaatkan waktu

luang yang ada untuk berdiskusi kelompok, membaca dan lain sebagainya

dan ini menjadi semacam pola hidup. Mahasiswa yang memperoleh IP di

bawah 3,0 mengungkapkan bahwa mereka lebih banyak memanfaatkan waktu

luang untuk kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan perkuliahan, selain

itu mereka cenderung menggunakan pola "Sistem kebut semalam" dalam

menyelesaikan tugas perkuliahan maupun mempersipkan diri dalam

7
menyongsong ujian. pola ini sering digunakan oleh mayoritas mahasiswa hal

tersebut mendasar dikarenakan banyak mahasiswa yang tidak dapat me-

manege waktu luangnnya dengan baik sehingga mengecualikan hal yang

harusnya menjadi prioritas utamanya untuk diselesaikan.

Dengan kata lain kedua-duanya berimplikasi pada pemanfaatan waktu

luang dan ini memiliki koherensi dengan IP yang mereka peroleh. Berangkat

dari situasi ini peneliti kemudian tertarik untuk berusaha menggali lebih

dalam mengenai pemanfaatan waktu luang oleh mahasiswa jurusan sosiologi

FISIP Undana serta implikasinya dalam proses studi sehingga dapat

memahami pentingnya pemanfaatan waktu luang. Dengan demikian harapan

dari penelitian ini bagi mahasiswa, pemanfaatan waktu luang dapat dimaknai

dan digunakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas mahasiswa dan

pemanfaatan waktu luang untuk menunjang studi dapat menjadi pola hidup.

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti kemudian tertarik untuk mengkaji

lebih jauh lewat penelitian ilmiah yang intensif mengenai pemanfaatan waktu

luang untuk menunjang studi mahasiswa. Dan dengan demikian maka judul

penelitian yang relevan adalah “Pola Pemanfaatan Waktu Luang

Mahasiswa Sosiologi Serta Implikasinya Bagi pencapaian Prestasi

Akademik”.

8
1.2 Rumusan Masalah

Sejalan dengan pemikiran di atas, maka penulis merumuskan perumusan

masalah penelitian, yakni Bagaimanakah Pola Pemanfaatan Waktu Luang

Mahasiswa Sosiologi angkatan 2016-2017 yang berimplikasi pada pencapaian

prestasi akademik?

1.3. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Beranjak dari perumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan dari

penelitian yang dilangsungkan oleh peneliti yakni untuk mengetahui dan

menganalisis penggunaan waktu luang mahasiswa sosiologi yang

berimplikasi pada pencapaian prestasi akademik.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Sebagai bahan referensi terutama disiplin ilmu sosiologi.

2. Menambah kepustakaan dan juga dijadikan sebagai tambahan referensi

penelitian sejenis.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Sebagai suatu media untuk melatih penulis dalam menelaah persoalan

sosial.

2. Sebagai sumber informasi dan bahan masukan yang bermanfaat bagi

mahasiswa secara umum mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Nusa Cendana Kupang.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dijabarkan dalam penulisan ini dengan maksut

sebagai suatu bahan tela’ah dalam tolak ukur maupun perbandingan guna

memperoleh representasi yang berhubungan dengan topik yang diakomodir

peneliti dalam penelitiannya. Prospek ini sangat penting dikarenakan dengan

dipaparkannya penelitian sejenis yang pernah dilakukan oleh peneliti

terdahulu dapat mencegah adannya pengulangan maupun penjiblakan

material maupun isi dari penelitian sebelumnya. Dari hasil penelusuran

pustaka acuan penulis mendapati beberapa penelitian sebelumnya yang

melakukan pengkajian ilmiah tentang:

Penelitian Pertama Oleh Hery Mahmudi (2016) Dengan Judul

Penggunaan Waktu Luang Mahasiswa Putra Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Yogyakarta (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta).

Penelitian ini pada prinsipnya dilakukan untuk memperoleh pengetahuan

tetang penguunaan waktu luang oleh mahasiswa putra FIK Universitas Negeri

Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan peneliti ini mempergunakan metode

pendekatan deskriptif kuantitatif sebagai sarana menjawab permasalahan

penelitian, selain itu pada penelitian ini peneliti melakukan kajian serta

pemantauan pada aktifitas mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang

10
dipergunakan sebagai sumber data penelitian. Adapula teknik pengumpulan

data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, yakni dengan menyebar

luaskan angket kepada responden sebagaimana kriteria yang telah ditentukan

dalam penelitian ini.

Hasil analisis dalam kajian ini menunjukan adanya pemanfaatan waktu

luang mahasiswa putra pada FIK Universitas Negeri Yogyakarta dari 104

mahasiswa putra FIK UNY sebagai sampel penelitian didapati hasil dengan

presentase 40,4% mahasiswa memanfaatkan waktu luangnya dengan baik;

dan 56,7% mahasiswa menggunakan waktu luangnnya dengan cukup baik;

serta 2,9% sisanya didapati kurang baik dalam mengunakan waktu luangnya.

Kajian dalam penelitian yang dilangsungkan Hery Mahmudi ini dan

penelitian yang akan dilakukan oleh calon peneliti tentunya terkandung

persamaan maupun perbedaan. Persamaan kedua kajian ini yakni keduanya

mengkaji tentang bagaimana aktifitas mahasiswa ketika menggunakan waktu

luang sedangkan perbedaannya terletak pada objek yang menjadi fokus kajian

penelitian yakni penelitian yang dilakukan oleh Hery Mahmudi pada

pengunaan waktu luang oleh mahasiswa putra FIK Universitas Negeri

Yogyakarta dalam keterampilan berolahraga guna peningkatan kesehatan

jasmani mahasiswa, sedangkan penelitian yang akan dilakukan calon peneliti

memfokuskan pengkajian terhadap bagaiamana pemanfaatan waktu luang

mahasiswa sosiologi serta implikasinya terhadap kelulusan serta eningkatan

prestasi akademik mahasiswa Jurusan Sosiologi fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang.

11
Penelitian Kedua Oleh Janis Rivandi (2017) Dengan Judul Hubungan

Antara Manajemen Waktu Dengan Selfdirected Learning Readiness Pada

Mahasiswa Tahun Kedua Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Pengkajian ini dilangsungakan untuk memahami hubungan manajemen

waktu sehubungan dengan SLDR pada mahasiswa tahun kedua Fakultas

kedokteran universitas lampung. kajian ini mendayagunakan metode

observasional analitik korelatif beserta teknik pendekatan cross-sectional

sebagai sarana untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Fokus kajian

dalam pengkajian ilmiah ini yakni untuk menemukan serta memahami

keterkaitan managemen waktu berdasarkan data yang diambil dari kuisioner

“effectife learning service time management” dengan “self directed learning

readiness scale” (SLDR) dalam mahasiswa tahun kedua di Fakultas

kedokteran universitas Lampung secara bersama-sama pada satu waktu

pengukuran.

Dalam hasil Penelitian ini juga dijabarkan terkait adanya jalinan interaksi

antara tingkat manajemen waktu dan tingkat kesiapan belajar mandiri (SDLR)

mahasiswa tahun kedua Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

(p=0,001). Subjek penelitian yang memiliki tingkat manajemen waktu

kategori tinggi tentunya lebih memiliki presentase yang lebih tinggi terkait

tingkat kesiapan belajar mandiri (SDLR) dengan kategori tinggi mencapai

(19,8%) dibandingkan kategori sedang yang hanya mencapai (3%).

Kesamaan dari penelitian ini yakni Janis rivandi dan calon peneliti terletak

pada kajian pembahasan terhadap waktu. Sedangkan perbedaanya terletak

12
pada objek kajian beserta tujuan dilakukannya penelitian yakni penelitian

yang dilakukan Janis Rivandi meneliti kajian bagaimana mahasiswa

kesehatan tahun kedua Fakultas kedokteran Universitas Negeri Lampung

dalam memanajemen waktu guna peningkatan kesiapan belajar mandiri

mahasiwa kedokteran, sedangkan penelitian yang akan dilakukan calon

peneliti mengkaji bagaiamana pola pemanfaatan waktu luang mahasiswa serta

pengaruhnya terhadap indeks prestasi akademik Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Social Dan Ilmu Politik Unifersitas Nusa Cendana.

2.2. Kajian Konseptual

2.2.1. Waktu Luang

Waktu luang dalam terjemahan bahasa Inggris berarti leisure, kata tersebut

berasal dari bahasa latin licare yang memiliki makna diijinkan atau menjadi

bebas dan dalam terjemahan bahasa Prancis leisure diartikan sebagai loisir.

Waktu diukur berdasarkan pada detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun

maka dari itu menurut pandangan Torkildesen George “waktu pada

hakekatnya telah ditetapkan sejak awal insan manusia itu dilahirkan lalu

memenuhi waktu dengan peristiwa yang dilalui dalam hidupnya” (Fachrul

Nisar, 2014: 10).

Dikutip dari pandangan Sarah Thomson (2010: 9) dalam Herry Mahmudi

(2016:5), waktu adalah sarana terbaik dalam kehidupan manusia sebagai

upaya dalam pencapaian keberhasilan. Manusia tidak dapat mengulang,

menahan, menambah atau merebut waktu manusia lain waktu merata untuk

13
semua makhluk hidup di bumi yaitu 24 jam serta terus mengalir tanpa

memandang siapa dan keadaan apapun.

Dikutip Fachrun Nisar dari teorinya George torkildsen yang termuat dalam

bukunya yang berjudul leisure and recreation management definisi waktu

luang diklasifikasikan dalam beberapa prospek, yakni: (Fachrun Nisar,

2014:11-13)

1. Waktu luang sebagai waktu (leisure at time)

Waktu luang adalah waktu lebih dimana waktu itu tidak dibebani

oleh aktifitas yang terikat, kegiatan yang diwajibkan atau pekerjaan yang

menguras tenaga melainkan waktu luang digunakan sebebas-bebasnya

sesuai pilihan dari indifidu itu sendiri dimibangi oleh pernyataan

Brighbtil yang memandang waktu luang mempunyai hubungan solid

dengan kategori discretionary time yaitu suatu waktu senggang yang

dimanfaatkan indifidu untuk melakukan hal-hal positif

2. Waktu luang sebagai aktivitas (leisure as activity)

Waktu luang diisi dengan kegaitan yang diinginkan oleh indifidu itu

sendiri seperti bersenang-senang, mengembangkan potensi diri,

melakukan kegiatan ilmiah seperti eksperimen guna memperluas ilmu

pengetahuan, ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan dan hal-hal yang

menurutnya senang tanpa ditekan oleh orang lain

3. Waktu luang selaku suasana hati ataupun mental ( leisure as an all

embraching)

14
Piper meamandang waktu luang sebagai “suatu perihal yang berkaitan

dengan unsur kejiwaan serta perilaku individu dalam kegiatan

keagamaannya”, perihal ini tidak diakibatkan oleh aspek-aspek outside,

maupun akibat dari pemanfaatan waktu senggang untuk, liburan saat

akhir pekan saja ataupun saat liburan yang panjang.

4. Waktu luang sebagai suatu yang mempunyai makna luas (leisure as an

all embracing)

Sebagaimana pemikiran Dumadezairer waktu luang dilihat sebagai

suatu aktifitas individu dalam melangsungkan relaksasi, hiburan, serta

pengembangan diri. Dari ketiga prospek tersebut dapat dipahami bahwa

upaya individu dalam melepaskan diri dari perasaan jenuh serta terbebas

dari kegiatan utamannya dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang

berorientasi “menciptakan”, oleh sebab itu waktu luang merupakan suatu

sarana eksploratif serta ekspresi dari segala aspirasi manusia untuk

menemukan manfaat kebahagiaan yang berkaitan dengan etnik baru,

kebijakan maupun kebudayan baru baginya.

5. Waktu luang dipandang sebagai cara untuk hidup

Waktu digambarkan Goodale dan Goodbye sebagai kehidupan yang

terbebas oleh pressure yang bukan bersumber dari kebudayaan individu

serta ruang lingkup kehidupannya, sehingga mampu bertindak sesuai

rasa kasih yang tak terelakan yang bersifat menyenangkan, pantas, dan

menyediakan sebuah dasar keyakinan (Fachrun Nisar, 2014:11-13).

Pandangan Goodale dan Goodbye tersebut mengambarkan waktu luang

15
sebagai suatu kehidupan yang bebas akan nilai-nilai dan bebas dari

pengaruh lingkungan, akan tetapi waktu luang manusia dilakukan

berdasar pada rasa kasih.

Dari pengertian-pengertian waktu luang di atas dapat di pahami waktu

luang merupakan suatu waktu sengang individu yang terlepas dari beragam

nilai serta tekanan lingkungan setelah aktifitas manusia yang dapat

dimanfaatkan untuk merelaksasikan pikiran dengan berbagai hiburan dan

mengandung harapan bahwa manusia dapat mengembangkan potensi dirinya

pada pemanfaatan waktu luangnya.

2.2.2. Pola PemanFaatan Waktu Luang

Pola dijabarkan dalam kamus besar bahasa Indonesia sebagai suatu

bentuk (struktur) yang tetap, susuan, cara system atau cara kerja

(https://kbbi.web.id/pola). Dari pengertian tersebut pola dapat dipahami

sebagai susunan bentuk atau model ( atau, lebih abstrak, suatu set peraturan )

yang dapat dimanfaatkan untuk membuat maupun menghasilkan suatu atau

bagian dari sesuatu. Selain itu adapula penjabaran pengertian pola tindakan

yang tercantum dalam kamus sosiologi, pola tindakan diartikan sebagai corak

atau pola berpikir seta tindakan yang dilakukan berulang-ulang oleh banyak

orang (https://glosarium.org/arti-pola-tindakan-KBBI). Pengertian ini pada

prinsipnya tersirat makna dalam pola tindakan yang diartikan sebagai corak

pola pikir dan tindakan yang sering dilakukan, pola kegiatan yang telah

dilakukan secara berulang oleh manusia pada hakekatnya merupakan suatu

16
gerbang lahirnya budaya baru sebagai akibat dari pola tindakan yang terus

dilakukan manusia.

Pola tindakan yang terus dilakukan manusia tentunya akan menjadi budaya

yang bermanfaat bilamana dilakukan oleh manusia itu sendiri untuk hal yang

positif. namun hal tersebut juga dapat merugikan manusia jika pola pikirnya

merujuk pada hal-hal yang tidak bermanfaat, tentu akan menghasilkan

budaya yang tidak sehat pula. Contoh konkret dalam kehidupan manusia

adalah waktu luang. Waktu luang merupakan waktu yang dimiliki manusia

setelah melakukan seluruh kegiatan yang mewajibkan. Corak atau pola pikir

manusia akan berguna jika mereka memiliki pola pemanfaatan waktu luang

yang baik.

Pola pemanfaatan waktu luang tentunya memiliki beragam manfaat bagi

peningkatan potensi diri manusia bilamana waktu luang yang dimiliki

manusia dilakukan dengan melaksanakan kegiatan yang berorientasi positif.

Pola dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki artian sebagai suatu

bentuk atau struktur yang tetap sedangkan pemanfaatan waktu luang

merupakan aktifitas yang dilakukan individu untuk dapat memanfaatkan

waktu sengang yang bebas dari berbagai nilai dan tekanan lingkungan setelah

aktifitas manusia yang dapat digunakan untuk merelaksasikan pikiran dengan

berbagai hiburan. Oleh sebab itu pemanfaatan waktu luang haruslah

mengandung harapan bahwa manusia dapat mengembangkan potensi dirinya

pada pola pemanfaatan waktu luangnya.

17
Dari prospek diatas dapat disimpulkan bahwa pola pemanfaatan waktu

luang merupakan suatu bentuk rutinitas yang dilakukan individu secara

terstruktur dalam memanfaatkan waktu sengang yang bebas dari berbagai

nilai dan tekanan lingkungan setelah aktifitas manusia yang dapat digunakan

untuk merelaksasikan pikiran dengan berbagai hiburan. Dari pemahaman

tersebut pola pemanfaatan waktu luang dapat di maknai sebagai suatu

aktifitas rutin yang dilakukan individu dalam memergunakan waktu senggang

dalam kesehariannya, denggan begitu rutinas kesehariannya dalam

memanfaatkan waktu luang menjadi suatu pola pemanfaatan waktu luang

bagi individu tersebut.

Dengan pola pemanfaatan waktu luang yang efektif individu akan dapat

membantu mengeluarkan potensi dirinya dalam berbagai prospek, seperti

beberapa pola pemanfaatan waktu luang secara efektif oleh Soetarlinah

Sukadji dalam Anis Zahria (2019:19-20), yaitu :

1. Bisa meningkatkan kesejahteraan jasmani, hal ini dapat dicapai apabila

individu mengisi waktu luang dengan latihan kebugaran jasmani yang

dilakukan secara rutin serta menjaga pola makan.

2. Membuat kita mengenali kemampuan diri sendiri, mengenal diri sendiri

bisa menjadi titik awal untuk menuju kebahagiaan dan kedamaian hidup,

untuk itu individu dapat memanfaatkan waktu untuk meditasi dan refleksi

guna mencari tahu pribadi dan potensi tersembunyi yang dimiliki demi

menjadi pribadi yang lebih baik.

18
3. Mendukung konsep diri serta harga diri, merupakan daya individu dalam

mempertahankan ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian guna

memperkokoh harga diri yang dimiliki individu tersebut.

4. Sarana belajar dan pengembangan kemampuan, waktu luang dapat

dimanfaatkan dengan baik oleh individu dalam mengembangkan potensi

dalam dirinya.

5. Membebaskan luapan diri dengan ekspresif terhadap mental,kebugaran

jasmani, estetika serta spiritual

6. Upaya penjiwaan dalam mengakomodir keinginan dalam diri tanpa

memperdulikan seberapa banyak materi yang dikeluarkan demi

pemenuhan kepuasan dalam diri.

Selain pola pemanfaatan waktu luang yang dijabarkan oleh Soetarlinah

Sukadji diatas ada pula pola pemanfaatan waktu luang yang dapat dilakukan

individu untuk kegiatan sosial, seperti melakukan beragam kegiatan bakti

sosial maupun kegiatan-kegiatan amal. Oleh sebab itu pola aktifitas mengisi

waktu luang seyogyanya dapat diaplikasikan dengan beragam kegiatan

positif, sehingga manfaat waktu luang dapat di rasakan seutuhnya oleh

manusia yang melakukan rutinas positif secara teratur yang dilakukan dalam

kesehariannya. Pada akhirnya rutinas tersebut kemudian menjadi suatu

kegiatan positif yang terpola dan dapat menjadi perubahan yang membawa

dampak baik bagi setiap individu yang memanfaatkan waktu luangnya

dengan rutinitas kegiatan positif.

19
Rutinitas kegiatan positif dalam memanfaatkan waktu luang juga

merupakan suatu prospek yang penting dalam dunia perkuliahan. Pola

aktifitas rutin bagi mahasiswa dalam mengisi waktu ruang haruslah memberi

manfaat yang penting guna pengemban insan mahasiswa yang berkualitas

dalam intelektualitas maupun karakter. Berikut beberapa pola aktifitas yang

dapat dilakukan mahasiswa dalam mengisi waktu luangnya:

1. Mengembangkan hoby yang digemari

Memanfaatkan waktu luang sebagai kesempatan untuk menyalurkan dan

mengembangkan hobi seutuhnya dapat menjadi sarana yang baik bagi

mahasiswa untuk mengembangkan kualifikasi dirinya. Aktifitas ini

cenderung merupakan aktifitas yang di gemari oleh mahasiswa

dikarenakan mereka melakukan hal yang digemarinya. Aktifitas ini

tentunya akan berdampak positif bilamana mahasiswa dapat membagi

waktunya dengan bijak atara waktu belajar dan melakukan hoby yang

digemarinya.

2. Bergabung dalam organisasi

Seyogyanya bergabung dalam organisasi merupakan suatu aktifitas yang

positif, hal tersebut dapat dirasa dampaknya bilamana mahasiswa

mampu mongontrol dirinya serta lebih menghargai waktu yang harus

diproritaskannya, sehingga keikutertaan dalam organisasi tentunya dapat

memberi banyak manfaat bagi mahasiswa yang bersifat pengembangan

intelektual maupun kualitas mental dan karakter dari mahasiswa tersebut

20
Selain itu melalui organisasi mahasiswa dapat mengetahui dan

mengenali potensi-potensi tersembunyi dalam dirinya.oleh seba itu

prospek tersebut sangatlah bermanfaat bagi mahasiswa setelah ia selesai

menyelesaikan studynya, dikarenakan pengalaman berorganisasi tentu

akan mempermudahnya dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Membaca Buku

Aktifitas membaca buku mimiliki banyak manfaat bagi mahasiswa,

selain sebagai sarana menambah ilmu pengetahuan membaca juga

merupakan sarana menenangkan pikiran dengan bacaan yang

mengembirakan ataupun bertemakan motifasi.

4. Merampungkan Tugas Kampus Lebih Awal

sudah menjadi kewajiban mahasiswa untuk menyeesaikan tugas yang

diberikan dosen,oleh sebab itu dalam penyelesaian tugas kampus

mahasiswa sebaiknya jangan menunda untuk dikerjakan, akan lebih

efektif bilamana tugas tersebut dapat dikerjakan lebih awal.

Maanfaatnya mahasiswa dapat menhindarkan diri dari waktu deadline

tugas, selain itu mahasiswa dapat memanfaatkan waktunya secara

efisien untuk melakukan aktifitas lain yang juga memberinya manfaat.

Setiap mahasiswa tentunya memiliki orientasi yang berbeda dalam

memanfaatkan waktu luangnya. Ada yamg memanfaatkannya dengan baik

ada juga yang tidak. Namun, secara umum bahwa waktu luang memiliki dua

dampak, yaitu:

21
1. Dampak Positif

Dimana setiap mahasiswa juga harus belajar mandiri diluar jadwal

perkuliahan, seperti: membentuk kelompok diskusi, membaca di

perpustakaan, serta gabung dalam kelompok yang melakukan gerakan

literasi. Tujuannya ialah mampu meningkatkan prestasi dan potensi

mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang berilmu dan berpengetahuan

yang cukup.

2. Dampak Negatif

Dimana mahasiswa menggunakan waktu luang untuk melakukan hal-hal

yang tidak memiliki nilai tambah dalam meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman atas ilmu pengetahuan.

Dari pengertian yang berlandaskan pemikiran beberapa tokoh serta

manfaatnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa pola pengembangan waktu

luang merupakan keseluruhan aktifitas yang menjadi rutinitas harian individu

dalam memanfaatkan waktu sengganya yang bebas dari berbagai nilai dan

tekanan lingkungan setelah aktifitas manusia yang dapat digunakan untuk

merelaksasikan pikiran dengan berbagai hiburan. Orientasi pemanfaatan

waktu luang meliputi cara hidup, aktivitas, mental, relaksasi, hiburan, dan

pengembangan diri yang dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan

potensi, meningkatkan mutu pribadi dan kualitasnya sebagai manusia.

Implikasi dari pengertian ini adalah mutu dan potensi manusia meningkat

yang dapat membentuk suatu pola hidup yang sehat dan terintegritas. Pola

hidup dan integritas ini menjadi acuan penting dalam menghasilkan pribadi

22
yang bermartabat luhur termasuk mahasiswa sebagai elemen penting

pembentuk kehidupan sosial. Maka ada kaitan antara pengertian tentang pola

pemanfaatan waktu luang yang disajikan ini dengan objek penelitian ini yaitu

terbentuknya mahasiswa yang berintegritas dan berpola hidup sangat

dipengaruhi oleh kesadaran, pemaknaan, dan penilaian yang terangkum

dalam pola pemanfaatan waktu luangnya. Dengan kata lain, persoalan

mahasiswa terkait dengan cepat dan lambatnya lulus secara normal (lulus

tepat waktu) salah satunya dipengaruhi oleh seberapa kuat komitmen

mahasiswa itu sendiri terhadap pola pemanfaatan waktu luangnya.

2.2.3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah sebutan tertinggi bagi orang dalam tingkatan

pendidikan atau strata teringgi dalam tingkatan pendidikan atau universitas.

Pada prinsipnya mahasiswa sebagaimana pandangan Dendy Sugono

merupakan “orang yang belajar di perguruan tinggi” (http://webcacbe.google

usurecontentent.com), intinya mahasiwa diangap sebagai individu atau orang

yang sedang menimbah ilmu pada suatu instansi perguruan tinggi.

Selain pandangan Dendy Sugono diatas adapula pandangan mahasiswa

menurut Axlnejad yang mengartikan mahasiswa sebagai “golongan

intelektual yang mudah dan sedang menekuni bidang ilmu tertentu dalam

lembaga pendidikan formal serta menekuni berbagai bidang tersebut pada

suatu tempat yang dinamakan universitas” (http;//webcacbe.google

usurecontentent.com), pandangan Axlnejad tersebut mengandung arti bahwa

mahasiswa ialah golongan intelektual yang melaksanakan fokus aktifitasnya

23
dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan pada instansi pendidikan atau suatu

universitas.

Mekanisme perkuliahan dalam suatu universitas dalam mendidik segenap

mahasiswa selayaknya tidak terpaku dalam pembelajaran teoritik dan praktik

saja, oleh karena itu Dendy Sugono kemudian menjabarkan pola

pembelajaran yang dapat dipelajari mshasiswa (http://webcacbe.google

usurecontentent.com), sebagai berikut :

a) Sebagai Guardian Of Value, mahasiswa dipandang sebagai otoritas

pelajar tingkat tinggi yang berkontribusi penting membentengi nilai-nilai

luhur yang kebenarannya mutlak dalam kehidupan masyarakat. Upaya

membentengi nilai-nilai yang luhur dalam masyarakat dapat secara

efektif diimplementasikan bilamana mahasiswa dapat menunjukan sikap

seperti menjunjung teguh kejujuran, keadilan, kegotongroyongan,

berprinsip integritas, memiliki empati serta bersifat sopan santun dalam

kehidupan di lingkungan masyarakat. selanjutnya mahasiswa harus

memiliki kemampuan mengolah pikiran secara ilmiah dan efektif

terhadap nilai-nilai yang dijunjung tinggi.

b. Sebagai Moral Force, Mahasiswa dipandang sebagaai penyandang gelar

strata pendidikan terringgi, maka itu mahasiswa hendaknya tekandung

moral yang baik dalam benaknya sehinggaa seiring dengan

bertambahanya pengetahuan individu mahasiswa dapat pula sebanding

dengan nilai moralitas dalam pribadinya. Mahasiswa saat ini berperan

penting sebagai kekuatan dari pijakan gambaran akan moral bangsa ini,

24
oleh karenannya mahasiswa di harpkan dapat menjadi corong perbaikan

nilai-nilai moral bagi pengembangan nilai moral masyarakat.

c. Sebagai Agen Of Change, ciri khusus mahasiswa adalah pihak yang

cakap,berintegritas, mampu mendorong serta sebagai tombak utama

dalam kehidupan bermasyarakat dan mutlak mahasiswa tidak seharusnya

lupa akan peran pentingnya dalam menyelesaikan permasalahan yang

ada sesuai ilmu yang digelutinya selama menempuh pendidikan pada

suatu universitas. Oleh sebab itu mahasiswa seyogyanya berperan aktif

demi menetralisir persoalan serta memberi solusi terhadap masalah

tersebut.

Waktu untuk studi pada prinsipnya selalu berkaitan erat dengan apa yang

disebut prestasi. Mahasiswa yang dimaksut dalam tulisan ini dan juga sebagai

objek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang. Tujuan dari penelitian

ini yakni memahami pola relasi antara prestasi, integritas, dan kualitas

mahasiswa jurusan sosiologi dengan kemampuan memanage waktunya yang

berimplikasi besar pada moralitasnya dalam bersosial dan menggerakkan

kehidupan bangsa.

2.2.4. Prestasi Akademik

Dalam terjemahan bahasa Inggris prestasi diartikan sebagai achievement

yang bersumper dari kata to achieve, dalam terjemahan bahasa Indonesia

berarti “mencapai”. Pada prinsipnya prestasi merupakan suatu capaian atas

hasil yang dicapai individu bilamana melakukan suatu kegiatan. Prestasi juga

25
dijabarkan lebih jauh oleh Bernadin dan Russel dalam Andi Winata, beliau

mengutarakan bahwa prestasi merupakan “suatu catatan tentang hasil-hasil

yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu

selama kurun waktu tertentu”(Andi Winata, 2014:19). Selain pandangan

Bernadin dan Russel tersebut adapula pandagan Irawan yang mengungkapkan

bahwa “prestasi belajar tidaklah jauh berbeda dengan istilah prestasi kerja

pegawai dalam suatu lembaga”(Andi Winata, ibid).

Dari pandangan kedua ahli tersebut dapat dipahami bahwa prestasi

akademik mahasiswa merupakan suatu capaian yang diperoleh mahasiswa

terhadap hasil memuaskan yang dicapai dari terselesaikannya suatu

pembelajaran maupun kegiatan dalam suatu instansi perkuliahan atau

universitas.

Dalam instansi perkuliahan atau universitas prestasi akademik

direalisasikan dalam wujut nilai berupa angka maupun Huruf tertentu yang

merepresentasikan tingkatan prestasi akademik dalam bentuk abjad. Seperti

abjad A berorientasi pada nilai yang sangat memuaskan, abjad B merujuk

pada nilai yang memuaskan, abjad C merujuk pada nilai yang cukup

memuaskan, abjad D menunjukan nilai yang kurang memuaskan dan abjad E

merujuk pada nilai yang sangat rendah.

Kemajuan prestasi mahasiswa dalam akademik dapat dicapai secara

maksimal bilamana giat tekun dalam belajar dan tidak pernah merasa lelah

terhadap rasa ingin tahu terhadap hal baru. Selain hal tersebut ada pula

26
pandangan Ngalim Poerwanto faktor utama yang mempengaruhi proses

belajar mahasiswa, yakni :

1. Faktor Internal

a. Keadaan fisik serta kondisi kesehatan tubuh

b. Faktor psikologi, seperti kecakapan dalam mengolah pikiran dalam

meminati dan mengembankan bakatnya serta kemampuan

kecerdasan untuk memotifasi diri.

2. Faktor eksternal

a. Berasal dari lingkungan alam sekitar maupun dari keadaan di

lingkungan tempat bersosialisasi.

b. Bersumber dari aspek Instrumental, seperti efektifitas Kurikulum

pembelajaran, alat pengajaran, orang yang memberi pengajaran,

sarana dan prasarana fasilitas administrasi serta pengaturan waktu

secara efektif (Andi Winata, 2014:20).

Gibson berangapan bahwa prestasi belajar mahasiswa sebagai “kinerja

dari suatu prestasi kerja (hasil kerja) yang diingini oleh pelaku” (Andi

Winata, 2014:20). Pandangan Gibson pada hakekatnya mengartikan prestasi

belajar mahasiswa sebagai suatu performa gemilang yang ditampilkan oleh

mahasiswa dalam kegiatan akademik di suatu universitas.

Setiap kegiatan akademik mahasiswa yang dilakukan dalam suatu

universitas tentunya berorientasi untuk mencapai suatu prestasi belajar, hal

tersebut merupakan prospek yang mendasar sebagaimana diungkapkan Frase

dalam Andi Winata (Andi Winata, 2014:21) yang pada intinya menjabarkan

27
prestasi belajar sebagai kondisi mahasiswa dalam meraih prestasi belajar

dalam bidang yang menjadi fokus kuliahnya dalam waktu tertentu.

Aktivitas belajar mahasiswa dalam mencapai prestasi akademik dapat

diuraikan dalam indikator-indikator akademik yang diuraikan oleh Azwar,

yakni : (Andini Winata 2014:21)

1. Indeks Prestasi Belajar

Indeks prestasi belajar ialah perolehan nilai yang diperoleh mahasiswa

setelah mejalani proses belajar. Indeks prestasi belajar biasanya berupa

simbol mulai dari indeks tertinggi (A) hingga yang paling rendah (E).

Perolehan indeks prestasi belajar akan diperoleh mahasiwa dalam kurun

waktu yang telah ditentukan.

2. Predikat Kelulusan Mahaiswa

Predikat kelulusan mahaiswa atau peringkat yang diperoleh mahasiswa

ketika selesai menyelesaikan studinya pada suatu universitas, penetapan

peredikat atau peringkat tersebut didasarkan atas indeks prestasi

mahasiswa selama melaksanakan kegiatan perkuliahan.

3. Waktu Tempuh Pendidikan

Waktu tempuh pendidikan mahasiswa dalam merampungkan masa studi

merupakan suatu tolak ukur dalam penetuan prestasi akademiknya, pada

hakekatnya mahasiswa yang merampungkan studi lebih awal menunjukan

bahwa prestasi akademinya terindikasi memuaskan, sebaliknya bilamana

didapati mahasiswa merampungkan studi pendidikan melewati waktu

28
normal yang di tentukan universitas maka mahasiswa tersebut terindikasi

tidak mencapai prestasi akademik tidak memuaskan (Andini Winata,

2014:21).

Pemanfaatan waktu luang secara baik seyogyanya dapat memberi beragam

prospek kemanfaatan yang sangat konstruktif pada mahasiswa dalam

mengembangkan kredibilitas kemampuannya pada bidang akademik mapun

keterampilannya. Oleh karenannya waktu luang harus di manfaatkan secara

baik dan dirancang dengan matang sehingga dapat dicapai suatu capaian yang

bermanfaat bagi mereka yang bertekun mengembangkan dirinya. Prestasi

yang akan dikaji lebih jauh melalui penelitian ini yakni indeks prestasi atau

alat ukur prestasi akedemik.

2.3. Landasan Teori

Leisure time atau dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti waktu

luang, dijabarkan lebih jauh dalam teori George Torkildsen dalam bukunya

yang berjudul leisure and recreation management. Dalam bukunya

Torkildsen mendeskripsikan waktu luang sebagai “waktu senggang setelah

segala aktifitas yang mudah terselesaikan” (Januarius Anggoa, 2011:12).

Pada prinsipnya teori waktu luang yang dijabarkan Torkildsen seyogyanya

memberikan pemahaman bahwa waktu luang diartikan sebagai suatu momen

waktu rengang yang dimiliki individu setelah menyelesaikan segala aktifitas

utamanya yang dirasa lebih mudah untuk diselesaikan, intinya waktu luang

merupakan waktu kosong yang dimiliki individu untuk melakukan segala

29
aktifitas sesuai dengan keinginanya yang tentunya berorientasi membagun

kualitas dan kualifikasi pribadinya.

Teori Leisure time George Torkildsen kemudian didukung oleh

pandangan dari Brightbill yang beranggapan bahwa waktu luang memiliki

hubungan erat dengan kategori discretionary time, yaitu suatu momen waktu

individu yang dipergunakan sebagaimana pilihan serta pertimbangan individu

itu sendiri. Selanjutnya ada pula pandangan Dumadezirer yang mengartikan

waktu luang sebagai suatu sarana memanjakan diri, hiburan, serta aktifitas

mengembangan diri. Pandangan Dumadezirer memfokuskan waktu luang

yang dipergunakan sebagai sarana relaksasi, hiburan, dan pengembangan diri

terhadap seorang individu, sehingga pada akhirnya individu tersebut

diharapkan dapat memperoleh pemulihan terhadap perasaan letih, melepaskan

pikiran dari pemikiran yang jenuh, dan membebaskan diri dari kegiatan-

kegiatan yang berkonotasi penghasilan.

Dari pandangan ahli-ahli tersebut dapat dipahami bahwa pada

hakekatnya pemanfaatan waktu luang pada prinsipnya ialah suatu sarana

pengekspresian keseluruhan aspirasi individu dalam memperoleh

kegembiraan, berhubungan dengan tantangan baru, entitas etnik yang baru,

kebijakan-kebijakan yang diperbaharui serta bentuk kebudayaan baru yang

tentu dalam pelaksanannya harus berdampak positif bagi individu yang

melangsungkan pemanfaatan waktu luangnya.

Pemanfaatan waktu luang merupakan topik menarik untuk dikaji lebih

jauh, oleh karenannya peneliti merasa tertantang dan tertarik untuk mengkaji

30
pemanfaatan waktu luang yang berdampak positif di kalangan mahasiswa.

Peneliti berangapan bahwa pemanfaatan waktu luang mahasiswa haruslah

diaplikasikan dengan beragam aktifitas yang disertai keinginan berkonotasi

positif yang berdampak konstruktif bagi mahasiswa yang melaksakannya.

Mahasiswa sudah selayaknya mengisi waktu luang dengan beragam

aktifitas yang bermanfaat dan tentunya dapat menunjang perkuliahanya dalam

artian pemanfaatan waktu luang tersebut sepatuhnya tidak mengangu aktifitas

perkuliahanya. Pemanfaatan waktu luang yang dapat dilakukan mahasiswa

yakni, seperti beristirahat dan mahasiswa dapat menghibur diri sendiri dengan

menambah pengetahuan dan wawasan terhadap hal-hal baru yang dapat

menunjang perkuliahanya maupun pengembanggan kemampuannya.

Sehingga pada akhirnya dari pelaksaan aktifitas mahasiswa dalam menggisi

waktu luangnya diharapkan dapat menghasilkan suatu kemajuan bagi

pengembanggan diri mahasiswa yang berkualifikasi serta berkualitas dalam

fokus keilmuannya.

Dalam menjawab persoalan penelitian ini peneliti mengunakan Teori

George Torckildsen beserta pandagan Brightbill dan Dumadezirer terhadap

waktu luang. Teori Torckildsen seyogyanya memberikan pemahaman bahwa

waktu luang merupakan waktu senggang yang dimiliki suatu individu setelah

selesai menyelesaikan segala aktifitasnya secara mudah dan cepat hingga

menyisahkan waktu yang dikenal sebagai waktu luang, teori tersebut

kemudian didukung oleh pandangan Brightbill beserta adapula padangan

terkait waktu luang oleh Dumadezirer.

31
Teori Torckildsen beserta pandagan Brightbill dan Dumadezirer mengenai

waktu luang dipergunakan peneliti sebagai pijakan berfikir dalam

menganalisis data penelitian yang diperoleh peneliti dalam penelitian yang

dilangsungkan peneliti terhadap mahasiswa angkatan 2015 hingga angkatan

2018 Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, kemudian

peneliti dapat mengambil kesimpulan akhir dari penelitian ini yang berpijak

dari teori Torckildsen beserta pandagan Brightbill dan Dumadezirer tersebut.

32
2.4. Kerangka Berpikir

MAHASISWA

TEORI WAKTU
LUANG GEORGE
WAKTU LUANG
TORKILDSEN

PETA WAKTU POLA


PEMANFAATAN
LUANG
WAKTU LUANG

IMPLIKASI POLA
PEMANFAATAN
WAKTU LUANG
TERHADAP
PRESTASI
AKADEMIK

Pemanfaatan Waktu luang di kalangan mahasiswa merupakan suatu topic

bahasan yang menarik, dikarenakan sebagaimana ditemui peneliti dalam

penelitian awaalnnya pada mahasiswa yang berkuliah di Jurusan Sosiologi

33
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNDANA, peneliti mendapati bahwa

mahasiswa memiliki waktu sengang atau waktu luang setelah mereka

menyelesaikan kegiatan pokoknya, hal tersebut sebagaimana pandangan dari

George Torkildsen yang mengungkapkan bahwa waktu luang merupakan

suatu momen waktu senggang yang dimiliki individu setelah menyelesaikan

segala aktifitas utamanya yang dirasa lebih mudah untuk diselesaikan. Pada

dasarnya waktu luang memiliki nilai yang penting dalam pengembangan diri

seorang individu mahasiswa, oleh karenanya hal tersebut harus diatur dan

dikelola mahasiswa secara bijak dan bertanggung jawab.

Maka dari ulasan tersebut waktu luang ialah aspek penting bagi mahasiswa

dalam mencapai prestasi akademik yang memuaskan, oleh sebab itu

penelitian ini pun akhirnya terlaksana. Penelitian ini dilalui peneliti dengan

tujuan untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan waktu luang yang

berimplikasi pada pencapaian prestasi akademik pada mahasiswa Jurusan

Sosiologi. Untuk mencapai hal tersebut peneliti haruslah mengetahui

pemetaan waktu luang serta pola pemanfaatan waktu luang mahasiswa

program studi sosiologi, setelah itu peneliti dapat memperoleh hasilnya

berupa implikasi dari pola pemanfaatan waktu luang terhadap pencapaian

indeks prestasi akademik pada mahasiwa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial Dan Politik Universitas Nusa Cendana Kupang angkatan tahun 2016-

2017.

34
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dilangsungkan peneliti ini, mempergunakan metode

pendekatan kualitatif, metode penelitian kualitatif secara prinsip merupakan

suatu metode penelitian yang dipergunakan dalam megkaji keadaan obyek

yang sesunguhnya, maka dari itu dalam penelitian ini peneliti menempati

posisi sebagai “instrument kunci”. Dalam penelitian ini digunakan teknik

pengumpulan data berupa teknik trianggulasi data (gabungan) dengan teknik

kajian analisis data yang bersifat induktif. Sugiono berangapan bahwa hasil

penelitian kualitatif “lebih memprioritaskan makna dibandingkan

generalisasi” (Sugiono, 2017:9).

Dalam penelitian kualitatif fokus pengkajian obyeknya yakni kajian ilmiah

atau normal setting, oleh karenanya metode penelitian ini dikenal sebagai

metode naturalistic yaitu suatu Obyek yang alamiah atau sebagaimana

dimaksut dalam metode penelitian ini ialah obyek yang nyata terjadi

dilapangan tanpa adanya penjiblakan oleh peneliti, sehingga penelitian yang

dilangsungkan peneliti merepresentasikan kondisi secara nyata dari obyek

kajiannya. Selain itu sebagai tandinganya dari metode ini adapula dikenal

metode eksperien, dalam metode ini peneliti dalam melangsungkan

penelitiannya di laboratorium yang merupakan kondisi buatan dapat

melakukan manipulasi terhadap variable penelitiannya (Sugiono, 2017: 09).

35
Jenis penelitian yang digunakan peneliti ialah studi kasus, yakni

merupakan tipe kajian yang menggunakan metode pendekatan kasuistis

dalam melangsungkan penelitian oleh karena itu objek kajiannya bersumber

dari suatu persoalan penelitian yang dikaji secara terperinci, mendetail

komperhensif serta mendalam, (Faisal, 2010:22). penelitian jenis ini dapat

dilaksanakan observasinya terhadap objek kelompok maupun individu. oleh

karenanya peneliti kemudian menghimpun sejumlah informan terkait guna

menjawab perumusan masalah penelitian.

Pendekatan kasuistis yang dipergunakan peneliti guna menjawab rumusan

masalah dalam karya ilmiah ini yakni, bagaimanakah Pola Pemanfaatan

Waktu Luang Mahasiswa Sosiologi angkatan 2016-2017 yang berimplikasi

pada pencapaian prestasi akademik merupakan metode yang

terperinci,mendetail, komperhensif serta mendalam,sehingga untuk menjawab

perumusan masalah penelitian tersebut peneliti kemudian memilah

Narasumber dalam penelitian ini dari sejumlah mahasiswa jurusan sosiologi

Fisip Undana Kupang angkatan 2016 dan 2017. Narasumber yang diakomodir

peneliti dalam karya ilmiah ini terdiri atas 9 mahasiswa yang merupakan

objek studi kasus dari karya ilmiah ini. Kesembilan mahasiswa yang dipilah

peneliti terdiri dari 5 orang mahasiswa angkatan 2016 dan 4 orang mahasiswa

angkatan 2017. mahasiswa yang dipilah peneliti dalam kajian ini merupakan

representasi dari mahasiswa sosiologi angkatan 2016-2017 serta sumber

informasi nyata di lapangan sehingga peneliti terhindar dari tindakan

manipulasi atau rekayasa data.

36
3.2. Lokasi Penelitian

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti

berlangsung pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa

Cendana Kupang. fakultas ini terdiri dari lima jurusan yakni jurusan Ilmu

Politik, Ilmu Komunikasi, Ilmu Administrasi Negara, Administrasi Bisnis

Dan Sosiologi. Dari kelima jurusan tersebut peneliti memilih jurusan

sosiologi sebagai tempat dilakukannya penelitian.

Selanjutnya alasan utama peneliti memilih lokasi penelitian ini ialah

peneliti merupakan mahasiswa yang melangsungkan studinya di jurusan

tersebut, selain itu peneliti dalam masa perkuliahannya mendapati persoalan

yang mendasari terlaksanannya penelitian ini, yakni masih banyak mahasiswa

Sosiologi Fisip Undana yang belum memahami bagaimana pola pemanfaatan

waktu luang secara efektif guna menunjang studi perkuliahan dalam

meningkatan prestasi akademik mahasiswa, karya ilmiah ini juga diharapkan

peneiliti sebagai sumber informasi dan bahan masukkan yang bermanfaat

bagi mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Nusa Cendana Kupang.

3.3. Informan Penelitian

Perolehan Informasi guna pemenuhan data dalam penelitian ini tidak

dapat dipungkiri sebagai aspek pendukung utama yang membantu calon

peneliti untuk melakukan pengkajian dalam menjawab masalah penelitian,

maka dari itu peneliti kemudian mendayagunakan teknik-teknik dalam

37
wawancara guna memperoleh informasi terhadap data penelitian yang

dibutuhkan. Perolehan Informasi guna pemenuhan data dalam penelitian ini

didapat dari perolehan hasil wawancara dengan mahasiswa (informan)

sebagai individu atau topik utama yang dikaji dalam hasil penelitian ini, oleh

karenanya maka calon peneliti harus jeli dalam memilah mahasiswa yang

akan diambil datanya. Teknik yang digunakan peneliti dalam menentukan

informan dalam penelitian ini, yakni teknik purposive sample, teknik

Purposive sample dilaksanakan melalui pemilihan objek data yang tidak

didasarkan atas jenjang tingkatan suatu objek, pemilihan secara acak maupun

lokasi asal objek kajian, namun data dipilah berdasarkan prospek tujuan

penelitian guna menjawab perumusan masalah penelitian (Arikunto,

2006:140).

Dalam melangsungkan penelitian ini peneliti memilah informan yang akan

diwawancarai, pemilahan informan didasarkan atas klasifikasi terhadap

kriteria Mahasiswa Jurusan Sosiologi yakni angkatan 2016-2017 sebagai

bukti dari kemampuan mahasiswa dalam mengolah waktu luang yang

berimplikasi pada pencapaian prestasi akademik yang baik serta kelulusan

tepat waktu.Oleh sebab itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

wawancara sebagai sumber data penelitian, metode ini dianggap peneliti

sebagai sarana pengumpulan informasi yang terperinci, mendetail,

komperhensif serta mendalam. Dalam pelaksanaannya proses wawancara

dilakukan peneliti secara langsung (visual) dan tidak langsung (virtual), akan

tetapi dikarenakan situasi pandemic Covid-19 yang merupakan virus dengan

38
tingkat penularan tinggi, sehingga untuk mencegah penularan Covid-19 ini

peneliti menemui narasumber dengan tetap mengikuti protocol kesehatan

yang diterapakan pemerintah, sehingga dari ke Sembilan informan tersebut 5

diantaranya diwawancarai secara daring melalui media Whatsapp.

3.4. Sumber Data

Menurut pandangan Loflan sumber data yang diperlukan dalam penelitian

kualitatif yakni “kata-kata atau tindakan” serta adapula data tambahan berupa

dokumentasi serta bahan-bahan lain yang berkaitan dengan objek kajian

penelitian (Moleong, 2014:157), oleh karena itu secara definitif sumber data

diklasifikasikan sebagai berikut:

A. Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa buku-

buku, internet, teori, dalil serta berbagai informasi tertulis lainnya yang

berhubungan degan penelitian yang dapat dijadikan sebagai bahan

analisa dan pembanding (Moleong, 2014: 157).

Data sekunder yang diperoleh peneliti saat melangsungkan

penelitian ini digunakan sebagai kerangka acuan dasar dalam analisis dan

pembanding data yang diperoleh peneliti dilapangan, seperti : Buku

Dewi Wulan Sari Tahun 2009 Dengan Judul Sosiologi Konsep Dan Teori

sebagai panduan dalam menganalisis hasil wawancara serta keterkaitan

dengan teori yang digunakan dalam penelitian, Buku Sugyono Tahun

2005 Dengan Judul Memahami Penelitian Kualitatif, buku ini digunakan

peneliti sebagai pemandu dalam menyusun karya ilmiah ini yang

menggunakan metode kualitatif, media internet yang digunakan peneliti

39
sebagai media untuk menemukan artikel-artikel ilmiah yang mendukung

terselesaikannya penelitian ini, karya ilmiah yang ditulis oleh Mahmudi

pada tahun 2016 dengan judul Penggunaan Waktu Luang Mahasiswa

Putra FIK, karya ilmiah yang ditulis oleh Fachrul Nisar pada tahun 2015

dengan judul pemanfaatan waktu luang mahasiswa FISIP UNHAS

MAKASAR, karya-karya ilmiah ini digunakan untuk membantu peneliti

dalam menjelaskan beberapa konsep yang serupa dalam penelitian ini,

sehingga penjelasan konsep-konsep dalam penelitian yang dilangsungkan

oleh peneliti dapat dipertanggungjawabkan dengan logis.

B. Data primer merupakan data yang langsung diperoleh calon peneliti

pada saat melakukan aktifitas pengumpulan data, bahan data primer yang

digunakan dalam penelitian ini berupa data hasil wawancara, observasi,

pengamatan dan dokumentasi. Adapun data primer yang menjadi objek

fokus dalam penelitian ini yakni data pola pemanfaatan waktu luang dari

mahasiswa prodi sosiologi.

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh informasi secara faktual

dari narasumber yang diwawancarai peneliti yaitu, mahasiswa sosiologi

angkatan 2016 dan 2017 yang terdiri atas 4 orang mahasiswa angkatan

tahun 2016 dan 5 orang mahasiswa angkatan tahun 2017. Obserfasi yang

dilalui peneliti ini dilakukan selama 2 hari yaitu, dimulai dari tanggal 04

juni hingga 05 juni 2021. Dalam kegiatan wawancara tersebut peneliti

melaluinya dengan menyambangi kos-kosan maupun tempat tinggal

narasumber, selain itu penelitian ini juga dilakukan peneliti secara daring

40
dengan menggunakan Handphone, melalui applikasi yang berbasis Video

Call. Wawancara melalui Video call dirasa paling efektif, apalagi kondisi

pandemic saat ini yang mengharuskan pembatasan kunjungan atau

aktifitas diluar rumah untuk mengurangi rantai penyebaran virus covid-

19. Selain prospek-prospek diatas peneliti juga menyertakan bukti

dokumentasi berupa foto yang diambil peneliti sewaktu mewawancarai

narasumber dalam penelitian ini.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Menurut pandangan Sugiono teknik pengumpulan data merupakan

“langkah paling strategis dalam penelitian” (Sugiono, 2017:105), secara

teknikal pengunaan teknik pengumpulan data merupakan suatu prospek

penunjang utama dalam menyelesaikan suatu penelitian. Oleh sebab itu

maka pemahaman terhadap teknik pengumpulan data merupakan suatu

syarat penting bagi calon peneliti yang akan melangsungkan penelitian.

Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam

melangsungkan kajian ini guna menjawab perumusan masalah penelitian,

yakni:

1. Observasi, menurut pandangan Nasution observasi diartikan sebagai

suatu “dasar semua ilmu penegetahuan” (Sugiono, 2017:106). Pada

umumnya setiap ilmuwan dapat melakukan pekerjaanya secara optimal

bilamana didasarkan atas data real yang diperoleh yaitu pengamatan

langsung terhadap obyek dan situasi di lokasi penelitian agar

memperoleh gambaran nyata tentang kehidupan mahasiswa baik itu

41
diluar kampus atau di dalam kampus pada mahasiswa Jurusan Sosiologi

FISIP Undana Kupang yang diteliti guna mendapatkan data dan

informasi yang akurat.

Kegiatan Observasi dalam penelitian ini dilakukan peneliti selama

2 hari yakni, pada tanggal 04 juni sampai dengan tanggal 05 juni 2021.

Dalam proses pelaksanaan observasi peneliti menaati serta menerapkan

protocol kesehatan, mengingat bahwa saat ini penularan virus Covid-19

masih sanggat tinggi. Dengan adanya Protokcol kesehatan tersebut maka

peneliti saat melakukan observasi secara langsung dengan narasumber

menggunakan masker, handsanitiser serta selalu mencuci tangan

sebelum dan sesudah observasi. Selain observasi secara langsung

adapula salah satu narasumber memilih untuk melakukan observasi

secara daring denggan memanfaatkan applikasi Vidio Cal (via

Whatsapp).

2. Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan

melangsungkan aktifitas berkomunikasi, seperti melalui kontak maupun

menjalin hubungan personal antara pengumpulan data (pewawancara)

dengan sumber data (responden) pada lokasi penelitian (Prasadja,

1991:73). Wawancara dilakukan langsung dengan mahasiswa angkatan

2016-2017 yang masuk dalam kategori. Saat melangsungkan kegiatan

wawancara peneliti seyogyanya berpijak pada panduan wawancara yang

telah disusun sebelumnya, dengan jumlah informan sejumlah Sembilan

mahasiswa dengan cara bertemu secara langsung dengan mereka.

42
Seperti yang telah dijelasakan peneliti dalam pelaksanaan kegiatan

observasi diatas, bahwa aktifitas wawancara dilakukan peneliti selama dua

hari yaitu 04 sampai 05 juni 2021. Waktu wawancara yang digunakan

peneliti dimulai pada pukul 13.00 sampai selesai, selama proses

wawancara tersebut peneliti tetap menjaga jarak serta menggunakan

masker, handsanitiser dan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah

wawancara. Selaian wawancara secara langsung ada pula salah satu

narasumber memeilih untuk melakukan wawancara online, narasumber

tersebut beralasan bahwa ia lebih memilih diwawancarai secara daring

dikarenakan kondisi penularan virus Covid-19 yang masih sangat tinggi.

3. Dokumentasi, aktifitas ini dapat dilakukan untuk memperoleh hasil

wawancara dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk merekam

pernyataan informan secara akurat dan tentunya dapat disimpan. Selain

itu hasil rekaman tersebut dapat dijadikan bukti untuk memperkuat data

hasil penelitian. Teknologi perekam tersebut seperti dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari sseorang

(Sugiono,2017:124).

Untuk memperkuat data dalam penelitian ini peneliti menyertakan

bukti foto dengan narasumber sesaat setelah proses wawancara

dilakukan. Dokumentasi dalam penelitian ini sebanyak Sembilan sesuai

dengan banyakanya narasumber. Lokasi dokumentasi diambil di

beberapa tempat seperti di kos, kampus, screnshoot via Whatsaap, dan di

43
rumah. Lokasi ini di tentukan sesuai kesediaan narasumber yang

diwawancarai.

3.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu sarana untuk menemukan serta

merampungkan data secara sistematis yang diakumulasi berdasarkan hasil

wawancara oleh peneliti beserta catatan di lapangan dan rekapan

dokumentasi. dalam kajian ini didapati data penelitian berupa hasil

wawancara langsung yang diperoleh peneliti terhadap mahasiswa yang

menjadi narasumber dalam penelitian ini. Kegiatan wawancara langsung yang

dilalui peneliti dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada tanggal 04 juni

hingga 05 juni 2021. Data yang diperoleh peneliti kemudian di rekap dalam

catatan-catatan kecil, potongan-potongan video dan foto saat kegiatan

wawancara berlangsung, selain itu adapula kegiatan wawancara secara daring

yang di rekap peneliti melalui sejumlah berkas virtual seperti screenshoot

chat wawancara dengan narasumber, rekaman audio, serta dokumentasi

lingkungan sekitar tempat tinggal narasumber.

Beranjak dari prospek-prospek diatas data kemudian dikategorikan

kedalam unit-unit kecil seperti, melakukan sintesa, penyusunan ke dalam

pola, pengklasifikasian prospek yang penting untuk dipelajari sehingga dapat

diambil kesimpulan akhir yang berisikan makna dari hasil penelitian yang

mudah dimengerti oleh pembaca (Sugiono, 2017:131).

44
1. Reduksi data

Metode reduksi data ialah suatu teknik penyarigan data secara khusus

diaplikasikan untuk mengolah bahan mentahan data yang diperoleh dari

ulasan tertulis di lokasi penelitian. Dalam pelaksanaanya metode reduksi

data dibangun saat dimulainnya aktifitas pengumpulan data, oleh sebab

itu data dirangkum dengan jalan mengkode, menelaah, menulis memo

dan lain sebagainya.

Sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan perlengkapan

wawancara sebagai berikut, kamera sebagai alat untuk mengambil

gambar, daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada narasumber, buku

kecil untuk mencatat jawaban narasumber. Perlengkapan yang disipkan

peneliti ini sangat berfungsi sebagai sarana dan alat yang membantu

peneliti dalam mencatat pernyataan narasumber. Selain itu sarana dan

alat tersebut juga mendukung peneliti dalam menganalisis jawaban dari

setiap narasumber yang diwawancarai

2. Display data.

Display data merupakan elaborasi sekumpulan fakta yang termuat

unsur peluang-peluang terhadap pengambilan kesimpulan beserta

langkah yang diambil. Dalam display data penyampaian data kualitatif

ditampilkan sebagai teks naratif.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tabel pembagian kategori

mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Nusa Cendana Kupang , tabel yang digunakan peneliti

45
terbentuk dari tiga poin analisis penting yakni, capaian indeks prestasi,

predikat kelulusan serta capaian waktu tempuh pendidikan mahasiswa

Jurusan Sosiologi. Pembentukan tiga poin analisis tersebut kedalam tabel

pada prinsipnya dilakukan peneliti untuk memudahkan proses

menganalisis situasi serta mempermudah untuk mendapat kesimpulan

akhir yang jelas terkait pola pemanfaatan waktu luang mahasiswa

Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Nusa

Cendana Kupang.

3. Verifikasi

Verifikasi ialah langkah terakhir pada analisis data. Langkah tersebut

berisikan pengambilan kesimpulan berupa interprestasi atau langkah

menemukan makna data yang ditampilkan.

Langkah yang diambil peneliti dalam mendapatkan kesmpulan akhir

ialah dengan menganalisis hasil wawancara dengan sejumlah narasumber

serta melihat tabel yang diuraikan peneliti dalam tiga poin analisis yaitu

capaian indeks prestasi, predikat kelulusan serta capaian waktu tempuh

pendidikan mahasiswa Jurusan Sosiologi sebagai bahan dasar dalam

menjawab rumusan masalah yakni bagaiamana Pola Pemanfaatan Waktu

Luang Mahasiswa Sosiologi Serta Implikasinya Bagi pencapaian Prestasi

Akademik?.

46
BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1. Sejarah Singkat Program Studi Sosiologi

Program Studi Sosiologi merupakan program studi ketiga yang didirikan

pada tahun 1984 setelah program Studi Administrasi Negara dan Administrasi

Bisnis, ketiga program studi tersebut merupakan embrio dari pendirian

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau FISIP UNDANA tahun 1997.

Sebelum FISIP, Fakultas ini bernama Fakultas Ketatanegaraan, ketataniagaan

dan Hukum (FKKH) selanjutnya FKKH pecah, di mana Fakultas Hukum

berdiri sendiri dan FKK berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Administrasi

(FIA). Setelah Program Studi Sosiologi didirikan pada tahun 1984 melalui SK

Dirjen Dikti No.100/Dikti/Kep/1984 tanggal 21 Agustus, maka selanjutnya

nama FIA berubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

pada tahun 1997. Penyelenggaraan Program Strudi ini didasarkan pada :

1. Undang-undang Nomor: 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Peraturan Pemerintah RI Nomor: 60 Tahun 1999, tentang Pendidikan

Tinggi.

3. Keputusan Mendikbud RI Nomor: 0180/o/1995, tentang Organisasi dan

Tata Kerja Undana.

4. Peraturan Mendiknas RI Nomor: 2 Tahun 2009, tentang Statuta Undana.

47
5. Program Studi Sosiologi (SK Dirjen Dikti No.100/Dikti/Kep/1984),

Tanggal Pendirian 21 Agustus 1984.

6. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan No.045/F/0/1997

Tentang nama FIA di rubah menjadi FISIP.

7. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional Nomor : 108/Dikti/2001 Tanggal 30 April 2001

Tentang Pedoman Pembukan Program Studi dan atau Jurusan

berdasarkan Keputusan Mendiknas Nomor : 234/U/2000 tentang

Pendirian Perguruan Tinggi.

8. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 045/U/2002

tanggal 2 April 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi

9. SK BAN-PT : 003/BAN-PT/Ak-XII/S1/VIII/2009, dengan Peringkat

(nilai)Akreditasi Terakhir adalah B

10. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional Nomor : 5149/D/T//K-N/2011 tanggal ; 07 Januari

2011 tentang ijin Penyelenggaraan Program Studi S-1 Ilmu Sosiologi

pada Universitas Nusa Cendana.

11. SK BAN-PT: 483/SK/BAN-PT/Ak/SI/XII/2014

48
4.2. Tolak Ukur Prestasi Akademik Jurusan Sosiologi

Tabel I. Capaian Pembelajaran

Sikap dan Tata Nilai 1. Memiliki ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa dari setiap lulusan.

2. Memiliki ketaatan terhadap idiologi,

norma-norma hukum dan norma-norma

sosial sebagai warga Negara Republik

Indonesia.

3. Memiliki budi pekerti yang luhur

sehingga mampu berempati dan lebih

peka terhadap keberadaan masalah sosial

secara holistik.

Kewenangan dan 1. Mampu beradaptasi dalam kehidupan

tanggung jawab bermasyarakat pada berbagai lini.

(Keterampilan Umum) 2. Mampu Mengembangkan kemampuan

entrepreneurship yang terkait dengan

bidang Sosiologi.

3. Mampu memahami realitas kehidupan

masyarakat sebagai laboratorium sosial

untuk dikaji demi peningkatan keilmuan

Sosiologi

49
Pengetahuan 1. Menguasai bidang ilmu (Sosiologi) dan

mampu menerapkannya dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

2. Menguasai bidang ilmu Sosiologi

sehingga dapat berkontribusi dalam

memahami dan menganalisis serta

memberi solusi terhadap masalah-

masalah sosial.

Keterampilan Khusus 1. Memiliki kemampuan untuk memahami

dan menganalisis kondisi masyarakat

NTT yang menggantungkan hidupnya

pada pertanian lahan kering dan

pariwisata baik pada masa kini maupun

pada masa yang akan datang.

2. Memiliki kemampuan untuk memberikan

solusi terhadap permasalahan sosial yang

dihadapi oleh masyarakat NTT yang

menggantungkan hidupnya pada

pertanian lahan kering dan pariwisata

baik pada masa kini maupun pada masa

yang akan datang.

3. Memiliki kemampuan untuk mengetahui

50
bentuk-bentuk dan akibat buruk dari

perilaku korupsi sehingga dapat berperan

sebagai teladan dan turut serta secara

aktif mencegah dan memerangi tindakan

korupsi.

Sumber: https://sosiologi.undana.ac.id/capaian-pembelajaran

Tabel II. Pentuan Nilai Hasil Belajar Mahasiswa Sosiologi

Sumber: Katalog Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2017

4.3. Profil Akademik Mahasiswa

Jurusan Sosiologi memiliki mahasiswa yang terbagi menjadi dua jam

belajar. Antara lain adalah kelas reguler pagi dan kelas reguler sore. Jurusan

Sosiologi memiliki jumlah total mahasiswa dari periode angkatan tahun 2016

sampai angkatan 2019 sebanyak 3258 mahasiswa. Untuk keterangan lebih

lanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

51
Tabel III. Profil Akademik Mahasiswa

No. Periode Mahasiswa Jurusan Sosiologi Jumlah Persen

Reguler pagi Reguler Sore (%)

1. 2016 655 42 697 21,39

2. 2017 609 39 648 19,89

3. 2018 916 50 966 29,65

4. 2019 897 50 947 29,07

Total 3.077 181 3.258 100%

(Sumber: Jurusan Sosiologi)

4.4. Karakteristik Informan.

Dalam penelitian ini yakni mahasiswa Sosiologi Undana yang berjumlah

9 orang. Adapun karakteristik informan tersebut berdasarkan jenis kelamin,

semester, Pencapaian Ip, tempat tinggal, tahun angkatan, predikat kelulusan

serta waktu penyelesaian studi.

Data pada penelitian ini di ambil berdasarkan hasil pengamatan dan hasil

wawancara yang dilakukan dengan narasumber. Narasumber dipilih

berdasarkan kategori yang telah ditentukan oleh penulis yaitu mahasiswa

angkatan tahun 2016 dan angkatan 2017. Jumlah informan dalam penelitian

52
ini berjumlah 9 orang mahasiswa yang sudah dipilih berdasarkan kategori

yang ditentukan di atas.

Pelaksanaan wawancara dilakukan langsung di kediaman mahasiswa

yakni di kos mereka masing-masing. Ini merupakan pilihan alternatif karena

seluruh Fakultas dalam kampus Universitas Nusa Cendana ditutup

diakibatkan oleh wabah pandemic covid-19, untuk menghentikan peyebaran

virus tersebut. Wawancara dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol

kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah. Waktu yang digunakan dalam

melakukan wawancara ini diatur sesuai dengan kesepakatan dengan

narasumber oleh karena penulis tidak ingin mengganggu aktifitas pribadi

narasumber. Durasi wawancara ditetapkan berdasarkan lama wawancara

sampai selesai hingga penulis mendapatkan data dan informasi yang

dibutuhkan untuk penelitian ini.

Tabel IV. Data Mahasiswa Sosiologi Yang Diwawancarai

NO. INISIAL JENIS TEMPAT TAHUN

KELAMIN TINGGAL ANGKATAN

1. AM Perempuan Kos 2016/XI

2 GA Laki-laki Kos 2017/IX

3 MJ Laki-laki Kos 2016/XI

4 ARJ Laki-laki Kos 2017/IX

5 VR Perempuan Kos 2017/XI

53
6 ML Perempuan Rumah 2016/XI

7 EVT Laki-laki Rumah 2017IX

8 IB Laki-laki Kos 2016/IX

9 YSD Laki-laki Kos 2017/IX

(Sumber: hasil wawancara juni 2021)

1. Nama Mahasiswa

Berdasarkan pada table yang di lampirkan diatas, mahasiswa yang

diwawancarai adalah: AM, IB, MJ, VR, GA, ARJ, ML,YAD, NK

2. Jenis Kelamin

Berdasarkan pada tabel yang dipaparkan di atas, terdiri dari 3

orang mahasiswa perempuan dan 6 orang mahasiswa Laki-laki.

3. Semester

Dari hasil pengelompokkan narasumber diatas mahasiwa yang

diwawancarai adalah mahasiswa angkatan 2016 dan 2017 yang sudah

memasuki semester 9 dan 11.

4. Pencapaian IP

Berdasarkan pada table di atas mahasiswa yang diwawancarai ialah

angkatan 2016 dan 2017. Mahasiswa diwawancarai mengenai pencapaian

IP semester, terutama pencapaian semester terakhir oleh masing-masing

angkatan akibat dari pola pemanfaatan waktu luangnya

5. Tempat Tinggal

54
Berdasarkan hasil wawancara pada tabel yang dipaparkan di atas,

terdiri dari 7 orang mahasiswa yang bertempat tinggal di kost dan 2 orang

mahasiswa yang tinggal di rumah sebagai tolak ukur bagi peneliti dalam

menganalisis pemanfaatan waktu luang mahasiswa tersebut

6. Waktu Belajar

Dalam penelitian ini peneliti juga mencari tahu bagaimana 9

informan yang merupakan representase mahasiswa sosiologi angkatan

2016-2017 membagi waktu dalam kesehariannya untuk belajar. Belajar

yang dimaksutkan peniliti dalam karya ilmiah ini meliputi, kerja tugas,

membaca buku, mengerjakan tugas-tugas kelompok maupun tugas

individu.

4.5. Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif

kualitatif. Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan ditemukan realitas

sosial yang sudah terangkum dalam hasil wawancara lapangan terhadap

sembilan informan. Kesembilan Informan tersebut dipilah peneliti dengan

mengunakan teknik purposive sample yaitu teknik pemilihan objek

berdasarkan suatu tingkatan atau kriteria tertentu, oleh sebab itu pemilahan

informan didasarkan atas klasifikasi terhadap kriteria terhadap Mahasiswa

Jurusan Sosiologi angkatan 2016-2017. Penelitian ini dilalui peneliti dengan

tujuan untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan waktu luang yang

berimplikasi pada pencapaian prestasi akademik pada mahasiswa Jurusan

Sosiologi.

55
Mahasiswa Jurusan Sosiologi merupakan mahasiswa yang mempelajari

Ilmu Sosiologi yang didalamnya membahas tentang berbagai aspek dalam

masyarakat serta pengaruhnya bagi masyarakat sehingga mahasiswa Jurusan

Sosiologi dituntut agar kelak ia menjadi lulusan yang berintegritas dalam

menghadapi problematika dinamika masyarakat majemuk dalam

menyongsong pengembangan sumber daya manusia yang berwawasan global,

maka berpijak dari hal tersebut mahasiswa perlu mempersiapkan dirinya

dengan berbagai ilmu pengetahuan dengan tekun dan giat belajar, sehingga

mahasiswa tersebut pada akhirnya dapat menjadi lulusan yang berkualitas

serta berintegritas. Situasi covid-19 bukanlah suatu penghalang bagi kaum

intelek untuk memperdalam ilmu serta menggapai cita-cita gemilang, justru

situasi pandemic Covid-19 saat ini mahasiswa sosiologi seharusnya belajar

lebih keras agar dapat memahami situasi yang nyata berimplikasi pada gejala

kehidupan sosial dari berbagai aspek kehidupan.

Oleh karena hal tersebut mahasiswa selayaknya harus menyiapkan diri

dengan belajar serta tidak menyianyiakan waktu yang dimilikinya untuk

kegiatan yang tidak berkontribusi untuk dirinya. Penelitian yang dilakukan

peneliti ini pada hakekatnya ingin memaparkan bagaimana implikasi antara

pola pemanfaatan waktu luang yang dimiliki mahasiswa dengan prestasi

akademik. Untuk itu peneliti menyusun tiga pilar penting dalam menjawab

persoalan penelitian yakni:

a. Mahasiswa

b. Waktu

56
c. Aktifitas

Tiga pilar tersebut pada prinsipnya merupakan dasar untuk menjawab

perumusan masalah penelitian. Untuk menjawab masalah penelitian tersebut

tentunya peneliti perlu mengetahui pemetaan waktu luang serta pola

pemanfaatan waktu luang mahasiswa Jurusan Sosiologi dengan

memanfaatkan ketiga pilar tersebut sebagai kerangka dasarnya. Setelah

mengetahui kedua aspek tersebut barulah peneliti dapat menentukan implikasi

dari pola pemanfaatan waktu luang terhadap pencapaian indeks prestasi

akademik. Maka dari itu peneliti menjabarkan ulasan tersebut lebih terperinci

kedalam beberapa sub bab pembahasan sebagai berikut:

4.5.1. Pemetaan Waktu Luang.

Secara lahiriah manusia memiliki waktu sebanyak 24 jam dalam sehari,

akan tetapi dalam pelaksanaanya tentu setiap indifidu memiliki cara tersendiri

dalam mengisi waktu yang dimilikinya. Oleh karenannya aktifitas yang

dilakukan manusia untuk mengisi waktunya merupakan suatu rutinitas

kesehariannya.

Rutinitas keseharian manusia hendaknya dipenuhi dengan kegiatan-

kegitan yang beranfaat yang dapat memberi manfaat lebih bagi dirinya. Atas

dasar tersebut penting bagi seorang indifidu untuk dapat mengelola waktu

yang dimilikinya dalam sehari secara efektif. Oleh karennya waktu

merupakan suatu instrumen penting yang tidak bisa dipisahkan dalam

kehidupan manusia, tak terkecuali juga peranan waktu dalam kehidupan

57
kemahasiswaan, sebagaimana penelitian yang dilakukan peneliti terhadap

mahasiswa Jurusan Sosiologi Universtas Nusa Cendana Kupang angkatan

2016-2017.

Berikut hasil observasi yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara

terhadap Sembilan informan terkait Pembagian waktu mahasiswa Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Nusa Cendana

Kupang angkatan 2016-2017 yang digambarkan dalam bentuk table sebagai

berikut:

Tabel V. Pemetaan Waktu Mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang

No. Inisial Waktu Untuk Waktu Waktu Waktu Waktu yang

Tidur/Istirahat Untuk Untuk Untuk tersisa Atau

Berorganisasi Waktu
Kuliah Belajar
Luang

1. NK 9 jam 3-4 jam - - 11 jam

2 ML 8 jam 3-4 jam - - 12 jam

3. NTH 8 jam 3-4 jam - - 12 jam

4. GA 9 jam 4 jam - - 11 jam

5. AVT 8 jam 3 jam - - 13 jam

6 ARJ 7 jam 3-4 jam - - 13 jam

7. IB 8 jam 3 jam 1 jam 2 Jam 10 jam

58
8. MJ 7 jam 3 jam 2-3 jam 2 jam 9 jam

9. YAD 6 jam 3 jam 3 jam 2 jam 9 jam

Pemetaan waktu diatas menjabarkan bahwa dalam kesehariannya

mahasiswa memiliki banyak kegiatan yang dilakukannya, baik itu kegiatan

pokok maupun kegiatan di waktu senggang. Akan tetapi dilihat dari

pembagian waktu diatas diketahui bahwa dalam sehari pembagian waktu

mahasiswa berbed-beda, mulai dari waktu untuk tidur atau istirahat, waktu

belajar, waktu kuliah dan waktu berorganisasi sehingga perolehan waktu yang

tersisa atau waktu luang juga berbeda-beda, hal ini disebabkan karena

banyakanya penggunaan waktu untuk kegiatan produktif oleh mahasiswa

tersebut.

Waktu senggang atau waktu luang pada prinsipnya merupakan waktu

yang dimiliki setiap manusia, pada dasarnya waktu senggang merupakan

waktu setelah indifidu menyelesaikan kegiatan pokoknya. Pada umumnya

waktu luang biasannya dilakukan dengan beragam kegiatan yang bersifat

menghibur dan menenangkan diri dari kepenatan rutinitas pokok indifidu

tersebut, selain itu pemanfaatan waktu luang yang efektif dapat meningkatkan

kemampuan yang dimilikinnya. Oleh karenannya waktu luang tentu memiliki

manfaat yang penting dalam setiap kehidupan manusia, ternasuk didalamnya

pemanfaatan waktu luang dalam kalangan mahasiswa.

59
Dalam kalangan mahasiswa waktu luang yang dimilikinya sering

dimanfaatkan untuk beragam aktifitas yang menarik dan menyenangkan.

Akan tetapi mahasiswa harus mampu mengelola dan membagi waktu luang

yang dimilikinya dengan efektif sehingga dapat memberinya manfaat dalam

meningkatkan kualitas dan kualifikasi diri. Oleh sebab itulah peneliti

melangsungkan penelitian untuk mengetahui pembagian waktu luang

mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas

Nusa Cendana Kupang dalam rutinitas kesehariannya sebagai bahan dasar

dalam menjawab rumusan masalah.

Pernyataan diatas disimpulkan oleh peneliti berdasarkan wawancra

yang dilakukan oleh peneliti terhadap kesembilan informan pada tanggal 5-6

juni mengenai rutinitas keseharian sebagai berikut:

Dijelaskan dalam hasil wawancara dengan beberapa informan dibawah

ini sebagai berikut: yang pertama informan berinisial (AM) mahasiswa

semester VIIII angkatan 2016 Jurusan Sosiologi pada hari jumat, 04 Juni

2021 menurutnya bahwa:

“Rutinitas saya sehari-hari sebagai mahasiswa selama saya

kuliah tatap muka sampai sekarang masa pandemic covid-19

dan kita sudah tidak lagi masuk ke kampus sudah berbeda.

Kalau pas tatap muka, rutinitas saya yaitu ke kampus, di kos,

dan di kos-kossan teman. Selama pandemic rutinitas sehari-

hari itu di kos terus”.

60
Hal yang sama juga dijelaskan oleh informan berinisial ARJ mahasiswa

sosiologi semester VIII angkatan tahun 2017. Dijelaskan dalam hasil

wawancara:

“Rutinitas saya sebagai seorang mahasiswa, dalam 1 hari kita

memiliki waktu 24 jam, namun sebagai seorang mahasiswa

bukan berarti rutinitas saya harus melakukan kegiatan

kegiatan yang merujuk pada kegiatan pokok

mahasiswa.namun ada kegiatan lain yang saya lakukan untuk

mengisi hari-hari saya. Apa lagi say anak kos-kosan jadi saya

rasa kau tau apa saja aktivitas saya”

Informan berinisial VR juga menjelasakan rutinitasnya sehari-hari

sebagai mahasiswa. VR merupakan mahasiswa sosiologi semester VIII

angkatan tahun 2017. Ia menjelaskan bahwa :

“Sebagai mahasiswa yang paling penting adalah kuliah

karena tujuan saya datang ke kupang itu untuk kuliah.

Namun saya juga sebagai anak muda tentunya memiliki

aktivitas lain yang menurut saya itu menyenangkan serta

menghibur. Apa lagi saya bukan anak kos-kossan,saya tinggal

dengan keluarga. Tentunya rutinitas saya tidak sama dengan

yang lainnya”

Dari penjelasan yang disampaikan oleh informan diatas dapat dipahami

bahwa sebagai mahasiswa tentunya memiliki tugas pokok yang wajib mereka

61
laksanakan yakni belajar serta wajib mengikuti kegiatan perkuliahan karena

itu merupakan proses yang dilalui untuk mencapai tujuuannya dalam meraih

gelar sarjana seperti apa yang diharapakan oleh mereka maupun orang tua.

Sebagian besar mahasiswa Jurusan Sosiologi bertempat tinggal di kos-kosan.

Adapun mahasiswa sosiologi yang mejadi informan dalam penelitian ini

adalah mahasiswa yang tinggal di rumah. Rutinitas yang dilkukan oleh

mahasiswa tersebut tentunya sedikit berbeda. Mahasiswa juga tidak luput dari

kegiatan-kegiatan anak muda pada umumnya. Mereka juga melakukan

aktivitas-aktivitas di luar perkuliahan yang mereka lakukan sesuai kebutuhan

mereka masing-masing seperti hobby, kebiasaan, dan hal lainnya.

4.5.2 Pola Pemanfaatan Waktu Luang Mahasiswa Program Studi Sosiologi

Pola pemanfaatan waktu luang merupakan suatu bentuk rutinitas yang

dilakukan individu secara terstruktur dalam memanfaatkan waktu sengang

yang bebas dari berbagai nilai dan tekanan lingkungan setelah aktifitas

manusia yang dapat digunakan untuk merelaksasikan pikiran dengan berbagai

hiburan. Dari pemahaman tersebut pola pemanfaatan waktu luang dapat di

maknai sebagai suatu aktifitas rutin yang dilakukan individu dalam

memergunakan waktu senggang dalam kesehariannya, denggan begitu

rutinitas kesehariannya dalam memanfaatkan waktu luang menjadi suatu pola

pemanfaatan waktu luang bagi individu tersebut. Pola pemanfaatan waktu

luang yang efektif dapat memberi manfaat konstruktif bagi individu, dalam

hal membangun mutu dan potensi manusia yang dapat membentuk suatu pola

hidup yang sehat dan terintegritas.

62
Pola hidup dan integritas ini menjadi acuan penting dalam

menghasilkan pribadi yang bermartabat luhur. Maka dari itu pola

pemanfaatan waktu luang seyogyanya merupakan salah satu komponen

pembentuk mutu dan potensi mahasiswa. Memanfaatkan waktu luang

sebagai aktivitas dapat disalah gunakan oleh mahasiswa itu sendiri.

Mahasiswa yang mampu mengontrol dirinya dalam pergaulan akan memilih

kegiatan yang menunjang dirinya dalam proses perkuliahan namun dampak

negative dari penggunaan waktu ini adalah mahasiswa yang tidak mampu

membendung dirinya dari godaan kegiatan yang menyenangkan, akan tetapi

hal tersebut seyogyanya merupakan aktifitas yang dapat mengurangi kualitas

dari mahasiswa itu sendiri. Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti

terkait pola pemanfaatan waktu luang mahasiswa Program Studi Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana :

4.5.2.1. Bermain Game Online

Mengisi waktu luang dengan aktifitas mendengarkan music, bermain

game dan berkumpul bersama teman-teman, merupakan hal yang sering

ditemui peneliti dalam kalangan mahasiswa Jurusan Sosiologi. Aktifitas ini

menjadi kegiatan keseharian yang dilakukan mahasiswa, maka dari itu hal ini

disebut sebagai rutinitas mahasiswa saat mengisi waktu luang.

Selanjutnya penjelasan dari informan bserinisial YAD mahasiswa

semester VIII angkatan tahun 2017 pada hari sabtu, 05 juni 2021 mengatakan

bahwa:

63
“Waktu saya tidak saya gunakan hanya untuk belajar atau

hal-hal yang menunjang perkuliahan saya. Setelah kuliah

selesai saya biasanya mengisi waktu saya dengan beberapa

kegiatan. Saya bisanya mengisi waktu kosong setelah kuliah

itu biasanya main game,saya biasanya main game sama

teman-teman kos, atau mabar lewat onlie dalam sehari saya

tetap mennyisakan waktu saya untuk membaca kurang lebih 1

jam.saya sangat suka membaca dengan membaca saya lebih

PD bebricara dan mampu untuk berpikir”.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan YAD,

peneliti mendapati bahwa YAD memiliki kebiasaan bermain game saat

mengisi waktu luangnya, menurut ungkapannya ia sering bermain game

dengan teman-teman kosnya, atau kadang-kadang bermain game bersama

teman-temannya secara daring atau mabar online. Namun ia juga mengakui

bahwa saat mengisi waktu luang ia tidak sepenuhnya melakukan kegiatan

tersebut atau kegiatan menghibur lainnya melainkan ia tetap menyempatkan

diri untuk belajar atau mengerjakan tugas selama kurang lebih 1-2 jam

Dijelaskan dalam hasil wawancara dengan beberapa informan dibawah

ini sebagai berikut: yang pertama informan berinisial AM mahasiswa

semester VIIII angkatan 2016 Jurusan Sosiologi pada hari jumat, 04 Juni

2021 bahwa :

“Sekarang banyak sekali fariasi game online. biasa kalau ada

waktu kosong itu saya sering main game dengan teman-

64
teman. Kalau sudah main game otomatis saya menunda

pekerjaan lainnya. Bahkan saya lupa kalau waktu luang saya

sebenarnya sudah habis dan mesti melakukan kegiatan

lainnya. Kalau cape yah tidur lagi. Begitu terus.apa lagi saat

ini pandemic covid-19. Kegiatan belajar mengajar dilakukan

secara daring.jadi kebanyak waktu kita di kos-kossan”

Dari penjelasan yang disampaikan oleh AM bahwa ia sering mengisi

waktu luangnya dengan tidur-tiduran dan bermain game. Apa lagi kondisi

saat ini semenjak kampus ditutup akibat Covid-19 mahasiswa melakukan

kegiatan belajar mengajar dari rumah atau kos sehingga membuat mahasiswa

tidak perlu ke kampus dan menjadi tidak fokus kuliah. Ia juga suka bermain

game. Kadang ia menghabiskan waktunya untuk bermain game. Kedua

kegiatan itu bisa dikatakan sebagai rutinitas, ia juga mengatakan bahwa ia

sering menggunakan waktu luangnya berlebihan. Ia lupa bahwa waktu luang

yang dimiliki sebenarnya sudah habis namun karena keasyikan ia sering

menunda melakukan tugas pokok dan seri g dikejar waktu sehingga ia selalu

terburu-buru untuk melakukan tugas pokoknya.

Berikut dijelaskan oleh informan berinisial ARJ.mahasiswa sosiologi

semester VIII angkatan tahun 2017 Dijelaskan dalam hasil wawancara pada

hari jumat, 04 Juni 2021:

“Dalam keseharian saya ketika punya waktu luang biasanya

saya mabar(main bareng), soalnya game online itu sudah

65
menjadi kegiatan kesukaanya saya. Lebih banyak waktu luang

saya digunakan untuk main game online. kadang-kadang sih

kalau ada waktu lebih mengunjung teman-teman di kosnya..

sama saja sampai disana juga paling mabar”.

Dari penjelasan yang disampaikan oleh ARJ yang ditemui pada hari

jumat, 04 juni 2021 dapat dipahami bahwa dalam sehari ia selalu

memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain game. Menurutnya saat ini

banyak banyak kemajuan dalam dunia game online dengan hadirnya bebrapa

game terbaru yang semakin membuatnya merasa memiliki hiburan baru

Hasil observasi yang ditemukan peneliti dalam penelitianya terhadap

kesembilan mahasiswa Jurusan Sosiologi angkatan 2016 dan 2017 terkait

pola pemanfaatan waktu luangnya untuk aktifitas bermain game dan

berkumpul bersama teman-teman. Hasil temuan peneliti menunjukan bahwa

pola pemanfaatan waktu luang untuk kegiatan ini merupakan hal yang sering

diemui pada kalangan mahasiswa, hal tersebut dikarenakan aktifitas ini

cenderung merupakan aktifitas yang hanya bersifat menghibur dan

menenangkan pikiran selain itu peminat game online di kalangan mahasiswa

cukup banyak. kebanyakan informan mahasiswa yang ditemui peneliti

mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih melakukan rutintas yang

bersifat menghibur seperti ini dibandingkan dengan aktifitas pokoknya

sebagai mahasiswa yang menguras pikiran serta membuat mereka merasa

tertekan dan stress. Namun peneliti juga mendapati mahasiswa yang juga

menggemari game online saat mengisi waktu luang, akan tetapi selalu

66
menyadari akan pentingnya waktu luang dengan mengerjakan tugas,

membaca buku atau aktifitas yang dapat menunjang prestasi akademik.

4.5.2.2. Berolahraga

Berolahraga ialah aktifitas yang sering ditemui peneliti pada mahasiswa

Jurusan Sosiologi. Menurut mereka mengisi waktu luang dengan berolahraga

sangat bermanfaat bagi kesehatan serta merileksasikan pikiran dari kegoatan-

kegiatan yang dirasa menguras tenaga, membosankan serta menekan

mahasiswa itu sendiri. Peneliti juga menemui jenis-jenis olahraga yang

biasanya dilakukan oleh mahasiswa jurusan sosiologi sepertti lari sore di area

bandara, berepeda, dan futsal. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Jurusan

Sosiologi dengan kisaran waktu 2-3 jam sehari.

Berikut dijelaskan oleh informan berinisial ARJ mahasiswa Jurusan

Sosiologi semester VIII angkatan tahun 2017. Dijelaskan dalam hasil

wawancara pada jumat, 04 Juni 2021:

“Pas ada waktu kosong saya biasanya olahraga futsal di

lanudal, kadang-kadang suka lari sore kompleks bandara.

Kalau ada waktu luang saya lebih memilih berolahraga saja

karena lebih bagus untuk kesehatan. Apalagi kalau sedang

stress hal yang paling saya suka itu lari sore’’

67
Berikut dijelaskan oleh informan berinisial IB mahasiswa Jurusan

Sosiologi semester VIII angkatan tahun 2017. Dijelaskan dalam hasil

wawancara pada jumat, 04 Juni 2021:

“Biasanya saya suka lari entah pagi ataupun sore. Kebetulan

lari adalah olahraga yang paling saya suka, lokasi yang paling

buat saya terkesan untuk berolah raga itu di area pantai saat

sore hari karena sambil berolahraga kita bisa sambil

menikmati sunset”.

Berikut dijelaskan oleh informan berinisial IB mahasiswa Jurusan

Sosiologi semester VIII angkatan tahun 2016. Dijelaskan dalam hasil

wawancara pada jumat, 04 Juni 2021:

“Saya kalau ada waktu kosong saya sempatkan diri untuk

berolahraga sekitar 2 jam sudah cukup. Kalau bukan lari sore

yah bersepeda sore-sore dengan teman”.

Dari informasi yang disampaikan oleh informan ke 3 informan diatas

dapat dipahami bahwa dalam kesehariannya mereka selalu menyisihkan

waktunya untuk berolahraga, bagi mereka mengisi waktu luang dengan

aktifitas berolah raga dapat memberi mafaat lebih terhadap kesehatan tubuh

dan berpotensi menghilangkan perasaan jenuh dan stress terhadap kegiatan

pokonya. Selain itu mereka juga mengungkapkan kepada peneliti bahwa

waktu yang tepat untuk beroloahraga ialah pada saat sore hari. Jenis olah raga

yang dilakukan mahasiswa dipilih sesuai hobi dan kesukaan mereka seperti

68
berlari di area bandara eltari kupang maupun di pinggir pantai saat sore hari

dan besepeda. Pola pemanfaatan waktu luang dengan cara ini pada

hakekatnya senada dengan teori George torkildsen yang memandang waktu

luang sebagai aktifitas yang harus diisi indifidu dengan aktifitas-aktifitas yang

digemarinya.

4.5.2.3. Menonton (TV dan Youtube)

Aktifitas menonton drama Korea, merupakan atifitas yang sering

dijumpai peneliti saat mewawancarai sejumlah mahasiswi program studi

sosiologi dalam mengisi waktu luangnya. Aktifitas ini begitu digemari oleh

sejumlah mahasiswi dikarenakan aktifitas-aktifitas diatas membuat mereka

merasa terhibur terlebih lagi saat ini kita dihadapkan dengan pandemic Covid-

19 yang mengharuskan kita tetap berada di dalam rumah dan melakukan

semua kegiatan dari tempat tinggal masing-masing tak terkecuali kegiatan

perkuliahan sehingga hal ini membuat mahasiswi merasa jenuh dan bosan

oleh sebab itu keempat hal diatas merupakan sarana hiburan bagi mereka.

Berikut dijelaskan oleh informan berinisial VR mahasiswa Jurusan

Sosiologi semester VIII angkatan tahun 2017. Dijelaskan dalam hasil

wawancara pada jumat, 04 Juni 2021:

“Saya paling suka nonton drakor. Saya tidak pernah

ketinggaln untuk drama korea yang lagi hits. Paling suka

dengan drakor yang bertema romantic. Kalau nonton drakor

tu suka lupa wakktu soalnya drakor alur ceritanya panjang

69
dan seru jadi sayang kalau kita lewati dia punya episode

jadinya saya sering lupa kerja tugas atau belajar.Apa lagi

sekarang covid-19, semua serba dilakukan dari rumah, kita

juga bosan. Jadi kita lebih baik nonton saja di rumah”.

Dari penjelasan yang disampaikan oleh VR. Dapat dipahami bahwa

aktifitas yang paling ia gemari ialah menonton drama Korea, sehingga

aktifitas inilah yang sering ia lakukan saat memiliki waktu luang. Ia juga

mengakui bahwa akibat dari keseringannya menonton drama Korea ia sampai

lupa waktu untuk mengerjakan tugas dan belajar.

Selanjutnya informasi dari mahasiswa berinisisal ML semsester VIIII

angkatan tahun 2016 pada hari jumat, 04 juni 2021 bahwa :

“Saya mahasiswa. Sebagai mahasiswa hal penting yang saya

lakukan adalah kuliah. jadwal kuliah saya Cuma 2-3 jam

paling lama, setelah itu saya bereskan rumah karena sesuai

peraturan yang ada di rumah om saya, saya hanya boleh

melakukan kegiatan yang saya suka setelah membereskan

pekerjaan rumah.. Jadi selebihnya adalah waktu senggang.

Hal-hal yang saya isi dalam waktu senggang adalah nontn TV

nonton youtube, atau menonton video lainnya”.

Berikutnya mahasiswa MJ yang diwawancarai peneliti pada hari jumat,

04 juni 2021. MJ merupakan mahasiswa sosiologi semester VIIII angkatan

2016. Beliau menginformasikan pada peneliti bahwa:

70
“Saya paling suka menonton film yang bertema laga atau

perang saat punya waktu luang. Biasanya saya nonton di

youtube atau televisi. Kadang-kadang saya juga suka sama

film-film korea, tapi bukan yang romantic. Tapi saya juga

tidak memanfaatkan semua waktu luang saya hanya untuk

menonton atau hal-hal tersebut karena kalau seharian hanya

nonton tentunya tidak baik juga makannya saya selalu

menyempatkan kurang lebih 1-2 jam untuk sekedar baca-baca

materi kuliah, buku-buku sosiologi atau kerja tugas”.

Dari hasil wawancara yang diperoleh dari mahasiswa Jurusan Sosiologi

berinisial MJ dapat diketahui bahwa informan dalam rutinitas kesehariannya

memiliki sejumlah aktifitas yang dilakukannya dalam mengisi waktu luang.

MJ mengungkapkan kepada peneliti bahwa ia mengisi waktu luangnya

dengan menikmati tontonan pada media Youtube, Televisi serta filim-film

Korea. Selain itu diketahui pula bahwa MJ menyukai gendre tontonan yang

bertemakan Laga. Akan tetapi aktifitas yang dilakukan MJ tidaklah

membuatnya lupa akan aktiftas pokoknya sebagai mahasiswa yakni belajar

dan mengerjakan tugas kampus, hal tersebut sebagaimana ungkapan MJ

kepada peneliti bahwa ia selalu menyempatkan waktu kurang lebih 1 jam

untuk melaksanakan kegiatan pokoknya.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap ketiga informan

mahasiswa jurusan Sosiologi yang ditemui peneliti, diketahui bahwa ketiga

informan tersebut memiliki waktu luang dalam rutinitas keseharianya. Dalam

71
memanfaatkan waktu luang, mereka bertiga melakukan aktifitas yang hampir

sama yakni menonton tontonan yang bersifat menghibur seperti Youtube,

drama Korea dan televisi. Aktifitas ini dilakukan oleh ketiga informan,

dengan alasan yang hampir mirip juga yakni, mereka merasakan kejenuhan

karna hanya berdiam diri dalam rumah, sebagai akibat dari panjangnya masa

pandemic Covid-19. Akan tetapi dari ketiga informan tersebut hanya satu

informan saja yang tidak terlena dengan kenikmatan dari tontonan tersebut,

dimana ia meskipun menikmati tontonanya informan tersebut tetap

menyisihkan waktunya untuk mengerjakan tugas pokoknya sebagai

mahasiswa yakni belajar dan mengerjakan tugas-tugas kampus.

4.5.2.4. Rekreasi

Rekreasi merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan seseorang selain

pekerjaan. Aktvitas yang umum dilakukan untuk melakukan rekreasi adalah

pariwisata, oiahraga, permainan, dan hobi. Aktivitas rekreasi umumnya

dilakukan pada akhir pekan. Terdapat banyak pula para ahli memberikan

pandangan bahwa aktvitas rekreasi adalah kegiatan untuk mengisi waktu

senggang. Tetapi, kegiatan rekreasi dapat pula memenuhi salah satu

pengertian “penggunaan berharga dari waktu luang”. Dalam pengertian

rekreasi ini, kegiatan dipilih oleh seseorang sebagai fungsi memperbaharui

ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga rekreasi tidak berarti hanya

membuang-buang waktu atau membunuh waktu.

Kegiatan seperti kuliah yang cukup memakan waktu serta menguras

tenaga menjadikan rekreasi adalah sarana untuk merileksasikan diri,

72
memperbaharui kondisi fisik serta jiwa. Oleh sebab itu mahasiswa Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana

Kupang memilih beberapa kegiatan rekreasi yang menurut mereka dapat

menghibur diri serta merileksasikan diri.

Berikut dijelaskan oleh informan berinisial EVT mahasiswa Jurusan

Sosiologi semester VIII angkatan tahun 2017. Dijelaskan dalam hasil

wawancara pada jumat, 04 Juni 2021:

“Saya suka dengan suasana di sore hari. Kebetulan kos-kosan

saya juga dekat dengan tempat wisata pantai yang nbanyak

dikunjungi oleh masyarakat di kupang. Biasanya kalau saya

sudah merasa penat, cape saya pasti mengunjungi pantai

sambil melihat sanset dengan tema”.

Selanjutnya dijelaskan oleh informan berinisial GA mahasiswa Jurusan

Sosiologi semester VIII angkatan tahun 2016. Dijelaskan dalam hasil

wawancara pada jumat, 04 Juni 2021:

“Saya suka daerah gunung. Rasanya sejuk, beda sama

kupang yang setiap hari hawanya panas. Suka stress sama

tugas kuliah yang tidak habis-habis juga. Jadi kalau akhir

pecan biasanya saya mengnjungi daerah yang dingin seperti

di so’e. walaupun tidak lama-lama disana tapitapi setidaknya

bisa merasakan hawa yang berbeda”.

73
Hal yang sama juga dijelaskan oleh informan berinisial NTH

mahasiswa Jurusan Sosiologi semester VIII angkatan tahun 2016. Dijelaskan

dalam hasil wawancara pada jumat, 04 Juni 2021:

“Saya dan teman-teman paling suka jalanm jauh. Biasanya

kami kalau rekreasi itu suka cari tempat yang jauh dari

perkotaan. Biasanya kalau tidak ada tugas kuliah atau apapun

kami pasti berencana untuk melakukan perjalanan jauh

contohnya panatai selatan oetune. Disana sangat panas tapi

karena pantainya bagus, lautnya yang bersih jadi kami sering

mengunjungi tempat itu. Kadang-kadang juga kami bisa

sampai ke so’e disana dingin dan juga banyak tempat wisata”

Dari hasil wawancara yang disampaikan oleh narasumber diatas dapat

dipahami bahwa mahasiswa program studi FISIP UNDANA Kupang

seringkali mengisi waktu luangnya dengan berekreasi ke tempat-tempat

wisata yang mereka sukai, tempat wisata tersbut seperti, pantai dan

pegunungan. Suasana pantai disore hari bisa menghibur dikala sedang stres

atau kelelahan, suasana panati yang bersih dan biru yang biasa dikunjungi

mahasiswa jurusan Sosiologi seperti di pantai selatan Oetune menjadi salah

satu tempat favorit mereka. Adapun mahasiswa mencari suasana yang

berbeda sambil merasakan hawa dingin yang tentunya berbeda dengan hawa

yang ada dikupang yaitu daerah wisata So’e. Sampai saat ini So’e memang

menjadi pilihan yang paling tepat untuk merasakan hawa yang dingin. Dari

74
wawancara diatas membuktikan bahwa rekreasi adalah salah satu kegiatan

yang dilakukan mahasiswa saat memiliki waktu luang.

4.5.2.5. Rebahan Sambil Bermain Smartphone

Memiliki waktu luang yang banyak membuat kita sering bingung

kegiatan apa yang harus dilakukan, sehingga banyak ditemui peneliti

mahasiswa program studi sosiologi yang sering mengisi waktunya dengan

rebahan sambil bermain smartphone atau gedjet. Merebahkan badan adalah

salah satu aktifitas yang paling banyak dilakukan mahasiswa saat mengisi

waktu luangnya. Sehari tanpa gedjet sepertinya tidak mungkin dikalangan

mahasiswa jaman ini. gedjet memberikan hiburan yang instan dan menarik

sehingga aktifiytas ini sudah menjadi hiburan saat mengisi waktu luang.

Berikut informasi dari mahasiswa berinisial ML semsester VIIII

angkatan tahun 2016 pada hari jumat, 04 juni 2021 bahwa:

“Kalau saya, hal yang paling saya suka main HP. Di hp itu

kita bis buat apa saja, contohnya nontn drakor kesukaannya

saya, dengar music, main tik-tokkan, vc dengan teman atau

pacar, bahkan kita sering kuliah dengan menggunakan hp.

Waktu luang saya tu paling banyak bermain HP. Kalau sudah

pegang HP bisa-bisa saya lupa waktu. Dan pas mala sering

telat tidur itu gara-gara keasyikan bermain HP”.

Dari penjelasan yang disampaikan oleh ML bahwa waktu luang yang ia

miliki biasanya digunakan untuk bermain gedjet, menurutnya gedjet memiliki

banyak fungsi mulai dari menonton film kesukaan, berkomunikasi dengan

75
sahabat atau pacar melalui video call, mendengarkan music bahkan kegiatan

perkuliahan bisa dilakukan dengan menggunakan HP. Hal lain yang juga ia

sampaikan kepada peneliti, bahwa ia sering memainkan HP hingga larut

malam, sehingga sebagai akibatnya ia sering telat saat banggun tidur yang

akhirnya membuat informan sering terburu-buru dalam menyiapkan diri

untuk melaksanakan perkuliahan.

Hal yang sama juga disampaikan oleh informan berinisial YEE angkatan

tahun 2016 pada hari jumat, 04 juni 2021 bahwa:

“Kupang ni terlalu panas, jadi kalau ada waktu luang tubiasa

beta kasi nyala itu kipas angina, baring sambil main HP untuk

nonton, vc atau apalah.. karena beta ju bingung mau buat

apa, yang jelas beta bisa bialng b pu diri ni kaum rebahan

betul-betul, habis kalau su rebahan biasa itu bawaanya

mengantuk lama-lama ketiduran”

Hal yang sama juga disampaikan oleh informan berinisial EVT

angkatan tahun 2017 pada hari jumat, 04 juni 2021 bahwa:

“Paling enak tu pas ada waktu luang rebahan, apa lagi kalau

sebelumnya banyak tugas, banyak kegiatan bikin cape, itu

paling tepat itu rbehan sambil buka-buka HP”

Dari ketiga informasi yang disampaikan oleh informan diatas dapat

dipahami bahawa salah satu aktivitas yang sering dilakukan untuk mengisi

waktu luang ialah rebahan sambil bermain gedjet. Hal ini pada dasarnya

76
merupakan hal yang tak bisa dipisahkan dari mahasiswa saat ini, gedjet saat

ini menjadi alat atau barang yang sudah pasti dimiliki mahasiswa.

Pengunaanya akan menjadi negative bilamana waktu pegoperasian gedjet

sampai mengenyampingkan waktu atau rutinitas pokok yang harus dilakukan

oleh mahasiswa. Hal tersebut sebagaimana temuan peneliti dalam penelitian

ini, bahwa informan yang ditemui peneliti sering menghabiskan waktu

luangnya untuk bermain gedjet dengan tidak memperhatikan waktu hingga

melupakan kegiatan pokoknya, menutut mereka gedjet menyediakan beragam

hiburan yang dapat membuat mereka terhibur dari rasa kelelahan dan stress

akibat aktifitas pokoknya.

Penggunaan waktu luang mahasiswa Jurusan Sosiologi dapat dilihat

pada table dibawah ini

Table VI. Pemetaan Waktu Luang Mahasiswa Jurusan Sosiologi

Menonton Tv,
Jenis
Game online Rekreasi video dan Olahraga belajar
Kegitaan
tiktokkan

Jumlah
3 Mahasiswa 3 Mahasiswa 4 Mahasiswa 1 Mahasiswa 3 Mahasiswa
Mahasiswa

Durasi

Waktu
3-4 jam 3-4 jam 3-4 jam 2-3 jam 1-3 jam
Dalam

Sehari

Jenis Fre fire Mengunjungi pantai Menonton drama Lari dan Futsal Membaca

77
Hiburan PUBG menyaksikan sunset, Korea romance, buku,mengerja

Ludo piknik, mengunjungi Stan up comedi, kan tugas

tempat wisata (Pantai Tik-tokkan, indifidu

Oetune) nonton video maupun

Youtube, nonton kelompok

video Facebook

Partner Teman Teman Teman Teman Teman

Sumber : Hasil wawancara yang dilakukan peneliti

Diagram. waktu luang Mahasiswa Jurusan Sosiologi

3-4 jam

2-3 jam

1-2 jam

(Game online) (Nonton,tik-tokkan) (Rebahan dan rekreasi ) (Olahraga) (belajar)

78
Table dan diagram diatas menunjukkan beragam kegitan yang

dilakukan Mahasiswa Jurusan Sosiologi angkatan 2016 dan 2017 dalam

mengisi waktu luang. Kesembilan informan yang diwawancarai peneliti

memiliki beragam kegiatan yang bersifat hiburan maupun kegiatan yang

bermanfaat dalam menunjang perkuliahannya. Peneliti menemukan bahwa

dari kesembilan informan tersebut, tiga diantaranya memanfaatkan waktu

luangnya untuk belajar, sedangkan enam lainnya memilih memanfaatkan

waktu luang yang dimilikinya dengan kegiatan yang bersifat menghibur

seperti bermain game online, tiktokan, olahraga, rebahan dan rekreasi.

Aktifitas yang dilakukan mahasiswa Jurusan Sosiologi sebagaimana

data dalam uraian diatas pada hakekatnya terdapat dua pola pemikiran

mahasiswa dalam mengisi waktu luang yakni mahasiwa yang memandang

waktu luang sebagai sarana untuk merehatkan pikiran dari kepenatan

perkuliahan dengan beragam aktifitas yang bersifat hiburan sejumlah 6 orang

mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa yang memandang waktu luang sebagai

sarana untuk menambah wawasan dan mengembangkan diri dengan kegiatan

belajar sejumlah 3 orang mahasiswa. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa,

mahasiswa Jurusan Sosiologi kurang memiliki kesadaran akan pentingnya

pemanfaatan waktu luang yang efektif guna meningkatkan kualitas serta

kualifikasi dirinya dalam mencapai prestasi akademik yang memuaskan.

79
4.6. Implikasi Pola Pemanfaatan Waktu Luang Terhadap Pencapaian

Indeks Prestasi Akademik

Memanfaatkan waktu luang dengan beragam aktifitas yang dapat

menunjang perkuliahan seyogyanya memberi banyak manfaat bagi

mahasiswa. Oleh sebab itu pola pemanfaatan waktu luang mahasiswa

selayaknya di orientasikan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat memberi

nilai tambah terlebih bagi pengembangan kualitas dan kualifikasi diri dalam

studynya, hal ini merupakan suatu prospek yang penting dikarenakan dengan

pola pemanfaatan waktu luang yang baik tentunya mahasiswa dapat mencapai

prestasi akademik yang memuaskan.

Mencapai prestasi akademik yang memuaskan tentunya merupakan

harapan setiap mahasiswa yang sedang menempuh pendidikanya. Hal tersebut

bukanlah suatu ketidakmungkinan untuk dicapai, asalkan dengan kedisiplinan

dalam mengatur serta mengelola waktu dengan baik, tentu seorang indifidu

mahasiswa mampu mencapai harapannya. Akan tetapi bilamana ia belum

mampu mendisiplinkan diri dalam mengatur dan mengolah waktu yang

dimilikinya dengan baik maka harapan tersebut pastinya akan sulit dicapai.

Hal tersebut sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan peneliti,

menunjukan bahwa mahasiswa Jurusan Sosiologi masih belum mampu

mengatur dan mengelola waktu untuk belajar, mengerjakan tugas serta

kegiatan lain diluar perkuliahan yang diniliai tidak bermanfaat bagi

peningkatan pengetahuan serta penghambat keberhasilan mahasiswa dalam

80
menyelesaikan studi tepat pada waktu yang di tetapkan kampus yakni delapan

semester.

Ulasan tersebut sebagaimana pengakuan tujuh informan saat diwawancarai

oleh peneliti, bahwasanya mereka cenderung lebih memilih mengisi waktu

luangnya dengan melakukan kegiatan lain yang dinilai tidak bermanfaat

seperti nonton youtube, jalan-jalan, game, hura-hura, serta kegiatan lainnya

sampai lupa waktu. Hal ini tentunya membuat mereka kehilangan waktu

untuk mengerjakan tugas kuliah, dengan begitu aktifitas yang mereka lakukan

tersebut sebenarnya merupakan prospek yang merugikan mahasiswa itu

sendiri.

Selain pengakuan ketujuh informan yang memanfaatkan waktunya

untuk kegiatan yang kurang bermanfaat, adapula pengakuan dari dua orang

informan yang diwawancarai peneliti, yang mengakui bahwa mereka benar-

benar merasakan mafaat dari mengisi waktu luang yang dimilikinya, mereka

beranggapan bahwa waktu luang dapat memberikan keuntungan bagi

mahasiswa yang secara utuh menghargai dan mampu mengolah dengan bijak

waktu luang yang dimilikinya. Ulasan tersebut dibuktikan oleh kedua

informan tersebut dengan, mereka yang berhasil menyelesaikan study tepat

pada waktu yang ditetapkan kampus.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap kesembilan

informan memiliki kaitan intesif dengan teori waktu luang yang disampaikan

oleh George Tolkidsen, beliau mengungkapkan bahwa waktu luang dapat

dilihat dari definisinya yang terbagi menjadi lima definisi, salah satu dari 5

81
definisi tersebut ialah waktu luang sebagai aktivitas (leisure as activity),

dijelaskan oleh George Tolkidsen Waktu luang sebagai aktifitas merupakan

waktu dapat diisi dengan kegaitan yang diinginkan oleh indifidu itu sendiri

sebagai sarana untuk mensukseskan profesi yang di lakoni individu itu sendiri

seperti mengembangkan potensi diri, melakukan kegiatan ilmiah seperti

eksperimen guna memperluas ilmu pengetahuan, ikut serta dalam kegiatan

kemasyarakatan serta hal-hal mengembirakan lainya tanpa ditekan dari orang

lain.

Prospek tersebut dibuktikan dengan adanya temuan peneliti pada

mahasiswa sosiologi yang memilih mengisi waktu luangya dengan kegiatan

yang disukainya tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Namun Tolkidsen juga

mengungkapkan bahwa waktu luang dapat memberikan manfaat bagi

individu untuk mensukseskan usaha atau profesi dari individu itu sendiri.

Dari kesembilan informan yang diwawancarai, peneliti mendapati tujuh

orang informan yang dinyatakan tidak mampu memanfaatkan waktu luang

untuk melancarkan studinya, sebagai akibatnya ketujuh orang mahasiswa

tersebut tidak dapat menyelesaikan studinya tepat pada standar waktu yang

ditetapkan kampus. Sementara itu dua orang mahasiswa lainnya

membuktikan kebenaran dari teori yang dipaparkan oleh George Torkildsen,

bawasanya manfaat waktu luang dapat memberikan keuntungan bagi

mahasiswa, yaitu dengan memanfaatkan waktu luang untuk melancarkan

proses penyelesaian studinya dengan predikat kelulusan yang tepat pada

waktu yang ditetapkan kampus, yaitu 8 semester .

82
Untuk mendukung uraian diatas peneliti menyertakan perolehan data

dari sembilan informan yang diwawancarai peneliti dalam penelitian ini yang

dirangkum peneliti ke dalam tabel, sebagai berikut:

Table. VII Capaian Indeks Prestasi Terakhir dari 9 Informan Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Nusa Cendana Kupang Angkatan 2016 Dan 2017.

TAHUN INDEKS
JENIS
NO. INISIAL ANGKATAN/ PRESTASI
KELAMIN
SEMESTER AKADEMIK

1 AM Perempuan 2016/XI 1,6

2 GA Laki-laki 2017/IX 1,6

3 MJ Laki-laki 2016/XI 3,50

4 ARJ Laki-laki 2017/IX 1,6

5 VR Perempuan 2017/IX 1,6

6 ML Perempuan 2016/XI 1,6

7 EVT Laki-laki 2017/IX 1,6

8 IB Laki-laki 2016/XI 3,50

9 YAD Laki-laki 2017/IX 3.61

Data dalam table tersebut menunjukan perolehan indeks prestasi

terakhir mahasiswa Jurusan Sosioologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Nusa Cendana Kupang angkatan 2016 dan 2017, data yang

83
diperoleh peneliti dari sembilan informan tersebut cenderung variatif. Artinya

bahwa nilai yang dicapai mahasiswa sosiologi angkatan 2016 dan 2017 di

semester terakhirnya menunjukan adanya perbedaan nilai yang begitu

mencolok.

Perbedaan nilai yang begitu mencolok tersebut sebagaimana data hasil

penelitian peneliti yang dirangkum dalam Table diatas, data tersebut

menunjukan bahwa terdapat tiga orang mahasiswa yang memperoleh ip 3,50

(sudah lulus). Pencapaian yang diperoleh kedua mahasiswa tersebut

dibuktikan oleh jawaban ketigannya kepada peneliti bahwa dalam

kesehariannya mereka selalu menyempatkan waktunya untuk belajar atau

menyelesiakan tugas-tugas mata kuliah, membaca buku, dan tidak terbuai

dengan kegiatan yang dapat melalaikan tugas pokoknya. Kedua mahasiswa

tersebut sadar akan pentingnya waktu sehingga mereka tidak menyia-nyiakan

waktu yang dimilikinya hanya untuk bersenang-senang. Lain halnya dengan

mahasiswa Jurusan Sosiologi yang memperoleh ip 1,60 (belum lulus)

sebanyak empat orang, selanjutnya adapula mahasiswa yang memperoleh ip

0,00 (belum lulus) sejumlah tiga orang, pencapaian ip dibawah standart

tersebut seutuhnya merupakan pencapaian yang tidak memuaskan, hal

tersebut juga sesuai dengan ungkapan mahasiswa yang ditemui peneliti dalam

wawancarannya. Akan tetapi mereka juga tidak menyadari bahwa hal ini

terjadi dikarenakan adanya pola pikir yang membawa mereka ke hal-hal

merugikan, masa bodoh dan tidak melihat waktu luang sebagai sarana yang

baik dalam mencapai indeks prestasi yang memuaskan.

84
Perolehan ip yang dicapai mahasiswa Sosiologi pada prinsipnya

memperi pemahaman bahwa, dari kesembilan mahasiswa yang di ambil

keterangannya oleh peneliti hanya dua orang mahasiswa yang memiliki ip

memenuhi standard kelulusan kampus, yakni memiliki perolehan Ip diatas

2,75. Hasil tersebut seyogyanya mengindikasikan bahwa, hanya dua dari

sembilan orang mahasiswa yang secara efektif mampu memanfaatkan waktu

luang yang dimilikinya untuk menunjang proses pembelajarannya.

Pola pemanfaatan waktu yang dapat menunjang peningkatan indeks

prestasi mahasiswa sebagaimana dijabarkan George torkildsen dalam teori

waktu luangnya. Mahasiswa dapat mengisi waktu sengganya dengan

melakukan aktifitas yang digemarinya secara rutin. Aktifitas yang dilakukan

nahasiswa secara rutin selayaknya harus diorientasikan untuk prospek yang

bernilai positif, sehingga pada akhirnya mahasiwa dapat mengeluarkan

potensi dalam dirinya secara maksimal, selain itu waktu luang juga dapat

dimanfaatkan mahasiswa untuk menambah pengetahuan serta pengembangan

karakter dan mentalitas yang berkualitas. Atas dasar tersebut maka pola

pemanfatan waktu luang mahasiswa dapat secara efektif berimplikasi

terhadap indeks prestasi mahasiswa, hal tersesebut dapat dicapai mahasiswa

bilamana ia mampu melakukan aktifitas yang bersifat pembelajaran terhadap

hal-hal yang dapat mendukugnya dalam mencapai indeks prestasi yang

memuaskan dalam studynya dengan disiplin dan terstruktur.

85
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Waktu luang mahasiswa pada hakekatnya merupakan sisa waktu yang

dimiliki mahasiswa setelah selesai melakukan aktifitas pokoknya yakni

berkuliah. Dalam penelitian ini diketahui bahwa mahasiswa Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang

mengisi waktu luang yang dimilikinya dengan dengan kegiatan yang bersifat

menghibur seperti bermain game online, tiktokan, olahraga, rebahan dan

rekreasi sejumlah enam orang mahasiswa. Selanjutnya adapula mahsiswa

yang memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan belajar sejumlah tiga

orang mahasiswa. Mahasiswa Jurusan Sosiologi cenderung mengisi waktu

luang yang dimilikinya dengan tidak didasarkan kesadaran akan pentingnya

mengisi waktu luang untuk keberhasilan studinya dengan memilih melakukan

aktifitas yang fungsinya hanya menghibur saja, hal tersebut disebabkan oleh

adanya pengaruh budaya mahasiswa Jurusan Sosiologi terkait pemahaman

konsep waktu. Waktu dipandang sebagai sesuatu yang selalu ada dan selalu

sama serta bisa diulangi lagi. Pada akhirnya cara berpikir demikian

melahirkan sikap mahasiswa Jurusan Sosiologi yang sering menunda kegiatan

pokoknya sebagai mahasiswa yakni kegiatan belajar. Oleh sebab itu pola

pemanfaatan waktu luang dengan aktkfitas yang sifatnya menghibur pada

akhirnya melahirkan pola pemikaran menunda kegiatan belajar yang

86
menyebabkan rendahnya pencapaian indeks prestasi serta predikat kelulusan

hingga keterlambatan penyelesaian studi.

Pola pemanfaatan waktu luang yang efektif pada prinsipnya memiliki

pengaruh penting terhadap pencapaian indeks prestasi akademik serta

predikat kelulusan mahasiswa, karena semakin banyak waktu yang digunakan

mahasiswa untuk kegiatan produktif maka akan berpengaruh besar terhadap

pencapaian indeks prestasi akademik serta dapat menyelesaikan studi tepat

waktu.Maka dari itu waktu luang yang dimiliki mahasiswa Jurusan Sosiologi

harus dimanfaatkan secara bijak dan bertanggung jawab, sehinga dalam

penerapannya dapat secara efektif memberi manfaat yang konstruktif dalam

pengembangan intelektual serta mentalitas yang baik dan mahasiswa mampu

mencapai prestasi akademik yang memuaskan.

5.2. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini penulis akan memberi

saran kepada teman-teman mahasiswa dalam mengisi waktu luangnya dengan

bijak sebagai kaum intelektual sehingga lebih produktif dalam mencapai

prestasi akademik yang memuaskan serta mampu menyelesaikan study pada

waktu ideal serta Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Nusa Cendana Kupang dalam penyediaan sarana prasarana

kampus dalam menyikapi kondisi pandemic covid-19, sebagai berikut:

1. Mahasiswa Jurusan Sosoiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Nusa Cendana Kupang haruslah membuat pembagian waktu

87
belajar dalam rutinitas kesehariannya serta melaksanakanya dengan penuh

kedisiplinan. Oleh sebab hal tersebut mahasiswa tidak lagi menunda

kegiatan roster belajar harian, penyelesaian tugas kampus, waktu

kunjungan ke perpustakaan agar mahasiswa tidak menunda waktu, selain

itu pembagian waktu yang jelas tentunya dapat membatasi waktu

mahasiswa yang sering digunakannya untuk kegiatan yang bersifat

menghibur.

2. Mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Nusa Cendana Kupang harus menentukan target yang tegas

serta jelas dalam menyelesaikan perkuliahannya. Hal tersebut dapat

mudah dicapai mahasiswa bilamana ia mampu memotivasi dirinya untuk

mencapai target tersebut dengan hal-hal positif seperti membaca buku-

buku motivasi, menghadiri seminar motivasi kesuksesan. Terutama saat

kondisi Pandemic Covid-19 saat ini mahasiswa harus lebih kreatif seperti

melakukan hobi yang bersifat menghibur dan digemarinya dengan nilai-

nilai penambah wawasan seperti, menonton youtube atau televisi yang

berisi tentang pengetahuan, berkumpul dengan teman membahas

penyelesian tugas akhir serta menjauhi teman yang malas-malasan, serta

meluangkan waktu untuk berdoa agar diberi Tuhan Yang Maha Esa

menuntun proses proses belajar demi masa depan yang lebih baik.

3. Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Nusa Cendana Kupang harus mampu melawan rasa malas, jenuh serta

mampu menghindari pergaulan yang tidak sehat.

88
4. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nusa

Cendana Kupang harus memiliki perpustakaan yang terbuka dan menarik

sehingga mahasiswa dengan mudah belajar dan lebih tertarik untuk

membaca

5. Dalam situasi pandemic Covid-19 pihak Jurusan memberi metode

pembelajaran yang lebih efektif agar mahasiswanya lebih fokus dan

terarah.

6. Mahasiswa sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Nusa Cendana Kupang harus mampu menentukan hal-hal pokok yang

harus diprioritaskannya sebagai individu yang sedang mengenyam

pendikan di perguruan tinggi, dengan memprioritaskan penyelesaian hal-

hal yang terpenting. Oleh sebab itu Sudah menjadi kewajibannya

mahasiswa untuk tetap fokus, dalam hal menghiraukan semua godaan dari

luar sebelum menyelesaikan jadwal yang telah ditetapkan.

89
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Ahmadi Rulam, 2016, Metodologi Penelitian Kualitatif, AR-RUZZ Media,

Yogyakarta

Dewi Wulansari, 2009, Sosiologi Konsep Dan Teori, PT. Refika Aditama,

Bandung

Gie TL, 2003, Efisiensi untuk Meraih Sukses, Panduan, Yogyakarta

Heryanto Ariel, 2015, Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar

Indonesia Alih Bahasa: Eric Sasono, KPG, Jakarta

J.Dwinarwoko & Bagong Suyanto, 2010, Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan, Kencana Perdana Media Group, Jakarta

Lubis, Yusuf Akhyar, 2016. Pemikiran Kritis Kontemporer (Dari Teori

Kritis, Culture Studies, Feminisme, Postkolonial Hingga

Multikulturalisme), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Moleong Lexi J, 2007, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya,

Bandung

Muhammad Murni & Yudha M. Saputra, 2000, Pendidikan Rekreasi,

Depdikbud

Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung

, 2017, Metode Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung

90
B. Skripsi

Mahmudi & Mahmudi, Penggunaan Waktu Luang Mahasiswa (studi pada

Putra Fik Universitas Negeri Yogyakarta), Skripsi, Mahmudi &

Mahmudi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2016

, Pemanfaatan Waktu Luang Mahasiswa ( Studi Kasus Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin), Skripsi, Facrul Nisar,

Universitas Hasanudin, Makasar, 2014

Winata Andi, Adaptasi Sosial Mahasiswa Rantau Dalam Mencapai Prestasi

Akademik (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

Angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Bengkulu Di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu), Skripsi,

Andi Winata, Universitas Bengkulu, Bengkulu, 2014

Zahria Anis, Penggunaan Waktu Luang Dan Dukungan Keluargapada Lansia

Di Wilayah Kerja Puskesmas Sokaraja Ikabupaten Banyumas.

(Wilayah Kerja Puskesmas Sokaraja Ikabupaten Banyumas), Skripsi,

Anis Zahria, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Banayumas,

2019

C. Media Online

http://webcacbe.google usurecontentent.com, data diakses pada tanggal 5 juli

2020

http;// webcacbe.google usurecontentent.com, data diakses pada tanggal 5 juli

2021

91
92
LAMPIRAN

93
DOKUMENTASI

Foto-foto saat peneliti mewawancarai kesembilan narasumber

 Narasumber ML mahasiswa
Angkatan tahun 2016
 Diwawancarai pada tanggal 04
juni 2021

 Narasumber EVT mahasiswa


Angkatan tahun 2017
 Diwawancarai pada tanggal 04
juni 2021

 Narasumber ARJ mahasiswa


Angkatan tahun 2017
 Diwawancarai pada tanggal 04
juni 2021

94
 Narasumber GA mahasiswa
Angkatan tahun 2017
 Diwawancarai pada tanggal 04
juni 2021

 Narasumber IB mahasiswa
Angkatan tahun 2016
 Diwawancarai pada tanggal 05
juni 2021

 Narasumber MJ mahasiswa
Angkatan tahun 2016
 Diwawancarai pada tanggal 04
juni 2021

95
 Narasumber VR mahasiswa
Angkatan tahun 2017
 Diwawancarai pada tanggal
04 juni 2021

 Narasumber AM mahasiswa
Angkatan tahun 2016
 Diwawancarai pada tanggal 04
juni 2021

 Narasumber YAD mahasiswa


Angkatan tahun 2017
 Diwawancarai pada tanggal 04
juni 2021

96
Lampiran Surat Ijin Penelitian

97
Lampiran Surat Selesai Penelitian

98
Lampiran Daftar Riwayat Hidup

99

Anda mungkin juga menyukai