E011181505
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
1
v
vi
iv
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer yang bersumber dari wawancara kepada informan dan
observasi dilapangan. Penelitian ini merupakan studi implementasi dengan beberapa
indikator yang dikemukakan oleh Charles O Jones (1996) yakni: Organization
(Organisasi), Interpretation (Interpretasi), dan Aplication (Aplikasi).
ii
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRACT
This study aims to examine the implementation of the policy of fostering street children
in the Makassar City Social Service.
This research is a qualitative research. The data used in this study is primary data
sourced from interviews with informants and field observations. This research is an
implementation study with several indicators proposed by Charles O Jones (1996)
namely: Organization (Organization), Interpretation (Interpretation), and Application
(Application).
The results of the study indicate that the implementation of the Street Children
Development policy at the Makassar City Social Service has been carried out quite
well. Based on the theory used by the Organization (Organization), it shows that the
organizational function at the Social Service Office has been going well, the
Interpretation at the Social Service is going well, it is supported by proper planning
and running a street child development program, and Application ( Application)
implementation has been quite well implemented, but software applications still need
to be developed to find out data on street children. The inhibiting factors in the
implementation of the policy for fostering street children at the Makassar City Social
Service are shelter homes, families (parents), and the Covid-19 pandemic.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala uji bagi Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga penulis sampai saat ini masih diberikan kesehatan dan dapat
menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
di Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Hasanuddin, Shalawat dan salam tak lupa penulis junjungkan kepada Muhammad
Skripsi ini adalah karya penulis sebagai manusia biasa, dan mustahil dapat
terwujud tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menghanturkan banyak terima kasih serta penghargaan yang
setinggi-tingginya atas budi baik semua pihak yang telah berperan serta dalam proses
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua penlis,
penulis untuk kalian, terima kasih atas segala yang telah diberikan kepada penulis,
serta selalu memberikan dukungan moral dan materil kepada penulis. Terima kasih
atas perjuangan dan pengorbanan selama ini, semoga orang tua tercinta senantiasa
Pembuatan skripsi ini tentunya tidak luput dari bantuan berbagai pihak yang
diberikan secara langsung ataupun tidak langsung kepada penulis. Oleh karena itu
melalui kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan ucapan terima kasih
vii
dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Selaku Rektor Universitas
2. Bapak Prof. Dr. Armin Arsyad, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi
3. Bapak Dr. Nurdin Nara, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi FISIP
Universitas Hasanuddin.
4. Bapak Muh. Tang Abdullah, S.Sos., MAP Selaku Sekretaris Departemen Ilmu
arahan, bimbingan dan motivasi yang sangat berarti sejak proses studi, penelitian
5. Bapak Drs. Nelman Edi, M.Si, selaku pembimbing II yang telah membeikan
arahan dan masukan serta meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
6. Bapak Dr. Nurdin Nara, M.Si, dan Bapak Dr. Badu, M.Si selaku dewan penguji
dalam ujian skripsi ini. Terima kasih atas kritik, saran, dan masukannya yang
kasih atas ilmu yang telah diberikan selama kurang lebih 4 tahun perkuliahan.
viii
8. Seluruh Staf Departemen Ilmu Administrasi (Ibu Rosmina, Ibu Darma, dan Pak
Lili) dan Staf di Lingkup FISIP UNHAS tanpa terkecuali. Terima Kasih atas bantuan
9. Terima Kasih kepada Bapak A. Eldi Indra M selaku Kepala Bidang Rehabilitas
Sosial dan Kamil Kamaruddin, SE selaku Kepala Seksi Pembinaan Anjal Dinas
Sosial Kota Makassar, Bapak Khairun, Bapak Nurman Ilmi, serta seluruh
petugas maupun staf yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
10. Terima kasih kepada kedua kakak penulis Fitrah Aulia dan Fadly Imam Syafwani,
yang telah banyak memberikan segala perhatian, yang selalu penulis repotkan saat
berkuliah, terima kasih juga untuk kasih sayang dan motivasi serta doanya.
yang tidak dapat dituliskan satu persatu terima kasih atas segala bantuan dan
perhatian kalian selama perkuliahan, semoga ilmunya dapat menjadi berguna dan
12. Terima kasih kepada Sister From Another Mother (Haerunnisa S, S.Pd) yang
telah menjadi teman serta sahabat yang selalu ada dan menemani serta
13. Terima kasih kepada Girl Boss (Fira, Deby, Ulya) yang telah menemani penulis
semenjak SMA sampai saat ini serta dapat menjadi teman, sahabat, keluarga yang
14. Terima kasih kepada F8 (Ainun, Aul, Ayu, Diba, Nisa, Ninda, Uniq) yang telah
ix
tanpa bantuan kalian penulis tidak dapat menjalani masa perkuliahan yang penuh
15. Terima kasih kepada Teman Gabut (Inayah, Shiva) yang telah menemani penulis
disaat ingin nongkrong kapanpun dan dimanapun. Terima kasih atas waktu,
16. Untuk teman-teman KKN Gel 106 Rappocini 3, terima kasih untuk kebersamaan
17. Kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini
18. Dan teruntuk diri sendiri, terima kasih telah berjuang sampai saat ini sehingga
skripsi dapat terselesaikan. Terima kasih untuk selalu berpikir positif meskipun
19. LAST BUT NOT LEAST, terima kasih untuk seseorang spesial yang selalu
memberikan bantuan, motivasi dan inspirasi bagi penulis selama ini. Terima kasih,
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................................... ii
xi
II.3 Konsep Pembinaan .................................................................................... 34
xii
V.1 Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Anak Jalanan,
Gelandangan, Pengemis dan Pengamen .............................................
VI.1 Kesimpulan................................................................................................. 85
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dan anak-anak terlantar dipeliara oleh Maka oleh karena itu secara
tidak langsung dapat dikatakan bahwa semua orang miskin dan semua anak
terlantar pada prinsipnya dipelihara oleh Negara, tetapi pada kenyataan yang
ada dilapangan bahwa tidak semua orang miskin dan anak terlantar dipelihara
oleh Negara.
berada dalam kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan keberadaan
mereka tidak
masyarakat, dan Negara. Fenomena anak jalanan ini dapat dilihat di berbagai
1
membantu keluarganya. Fenomena anak jalanan sudah merupakan hal biasa
yang sering dijumpai pada sejumlah kota di Indonesia salah satunya di Kota
Makassar.
dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, cakap, kreaktif,
sejenisnya.
bagi mereka yang berada di daerah perkotaan, yakni masalah anak jalanan.
2
dimiliki, lingkungan eksternal (kondisi sosial, ekonomi, dan politik), kesehatan,
amanah sekaligus karunia tuhan yang maha esa, yang senantiasa harus kita
jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak sebagai
kehidupan berbagsa dan bernegara, anak adalah masa depan bangsa dan
atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan
kebebasan.
3
Makassar.
kebijakan terdiri dari tiga aktivitas utama yang sangat penting yaitu
apabila faktor tersebut buruk, maka suatu kebijakan justru tidak sesuai target
Kota Makassar merupakan salah satu kota yang tidak lepas dari
permasalahan sosial seperti uraian diatas, yang cukup mudah kita temukan
penerus masa depan suatu bangsa yang dimana kemajuan sebuah bangsa
juga ditentukan oleh generasi mudanya. Terkait hal ini, pemerintah Kota
tersebut yaitu Peraturan Daerah No.2 tahun 2008 dan Perwali Nomor 37
4
Mengingat keberadaan anak jalanan cenderung membahayakan dirinya
sendiri dan/ atau orang lain dan ketentraman di tempat umum serta
Covid-19)
5
dilakukan Dinas Sosial berjalan tidak maksimal.
masih terjaring razia. Apabila hal tersebut terus menerus terjadi maka
masalah ini sulit untuk diatasi secara tuntas. Sehubungan dengan hal tersebut
sangat relevan untuk di lakukan kajian dan analisa lebih mendalam. Penelitian
ini juga bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah
jalanan.
adalah:
6
1. Untuk mengetahui implementasi kebijakan pembinaan anak jalanan di
1. Manfaat akademis
yang sama.
2. Manfaat praktis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
haluan. Sedangkan public adalah orang banyak (umum), semua orang yang
datang (menonton, mengunjungi, dsb). Istilah policy berasal dari bahasa latin
peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang suatu
8
Pengertian kebijakan menurut beberapa para ahli antara lain sebagai
berikut :
tertentu.
9
kekuatan publik untuk mempengaruhi kehidupan masyarakat,
267)
10
1. Kebijakan adalah tindakan pemerintah yang memiliki tujuan
mensejahterakan masyarakat.
dalampeneyelesaian masalah.
pemerintahan,
berikut:
11
masalah yang dihadapi pemerintah. Contoh: kebijakan
3. Material Policy
12
b. Private goods policy adalah kebijakan yang mengatur tentang
dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh
Kebijakan ini dipahami sebagai arah atau pola kegiatan dan bukan sekedar
kebijakan merupakan suatu proses yang begitu kompleks bahkan tidak jarang
13
Implementasi berasal dari kata yang berarti suatu
berasal dari teori, berangkat dari teori kemudian diterapakan pada lapangan,
kesimpulan realistis.
dilihat pada pernyataan yang dikemukakan oleh seorang ahli studi kebijakan
telinga para pemimpin dan para pemilih yang mendengarkannya. Dan lebih
14
yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijaksanaan negara,
kejadian- kejadian.
mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan
itu sendiri. Hal ini sesuai pula dengan apa yang diungkapkan oleh Lester dan
15
suatu implementasi kebijakan dapat diukur atau dapat dilihat dari proses
tujuan yang ingin diraih. Hal ini tak jauh berbeda dengan apa yang diutarakan
ditentukan yaitu melihat pada action program dari individual projects dan
keberhasilan atau tidaknya pencapaian tujuan. Hal ini dipertegas oleh Chief
akan sekedar berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam
kebijakan.
16
A. Model Charles O. Jones
1. Organisasi
daya, unit, dan metode agar kebijakan dapat memberikan hasil atau
pelaksanaan kebijakan dapat dikaitkan penentu unit- unit kerja yang ada,
pembagian tugas dari masing- masing unit organisasi berupa sumber daya
substansi dan suatu kebijakan dalam bahasa yang operasional dan mudah
17
Sejalan dengan pemikiran ini, Abidin (2002:199) juga menggambarkan
penting bahkan lebih penting dari substansi itu sendiri. Disamping itu
pemahaman masyarakat tidak terletak pada isi kebijakan tetapi juga cara
3. Penerapan
18
prosedur dan tata kerja kebijakan yang biasanya berupa petunjuk
pelaksana kebijakan.
dan Carl Van Horn disebut dengan A Model of The Policy Implementation.
yang tersedia, pelaksana, dan kinerja kebijakan publik. Ada enam variabel,
menurut Van Metter dan Van Horn yang mempengaruhi kinerja kebijakan
2. Sumberdaya
19
kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Manusia
(publik) akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta
keras dan ketat pada aturan serta sanksi hukum. Sedangkan bila kebijakan
publik itu tidak terlalu merubah perilaku dasar manusia, maka dapat-dapat
saja agen pelaksanan yang diturunkan tidak sekeras dan tidak setegas
kebijakan publik. Hal ini sangat mungkin terjadi oleh karena kebijakan yang
20
dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengenal
yang akan implementor laksanakan adalah kebijakan "dari atas" (top down)
kesalahan- kesalahan akan sangat kecil untuk terjadi dan begitu pula
sebaliknya.
Metter dan Van Horn adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut
21
C. Model George C. Edward III
1. Komunikasi
22
mengukur keberhasilan variabel komunikasi tersebut di atas, yaitu:
2. Sumberdaya
23
mengimplementasikan kebijakan. Idikator sumber-sumberdaya terdiri dari
ditetapkan secara politik. Ketika wewenang itu nihil, maka kekuatan para
24
implementor dimana publik tidak terlegitimasi, sehingga dapat
akan berhasil.
3. Disposisi
kebijakan publik, bagi Edward III adalah disposisi. Disposisi atau sikap dari
kebijakan ingin efektif, maka para pelaksanan kebijakan tidak hanya harus
25
menjadi bias. Hal-hal penting yang perlu dicermati pada variabel disposisi
adalah:
memiliki dedikasi pada kebijakan yang telah ditetaplan; lebih khusus lagi
padakepentingan warga.
4. Struktur Birokrasi
26
Walaupun sumber-sumber untuk melaksanakan suatu kebijakan
27
II.2.3 Faktor Penentu Dilaksanakan atau Tidaknya Suatu Kebijakan
Publik
macam hal seperti hak paten dan hak duplikasi, membuka perumahan, tarif
dengan cara yang tidak diinginkan, jika mereka tidak memakai cara yang
hasilnya nol.
pemerintah Kodrat manusia, bia merujuk pada filsafat politik John Locke
Ketika relasional ini berjalan dengan baik, logikanya, bahwa ada sistem
28
memberikan respek pada otoritas orang tua, memberikan penghargaan
nama/istilah lainnya.
pilihan yang rasional), seperti pada Abad Postmodern saat ini, banyak
29
dirasa perlu. Di sisilain, banyak orang yang tidak suka untuk membayar
saat ini; tetapi bila mereka percaya bahwa membayar pajak itu perlu untuk
akan sadar dan patuh untuk membayar pajak. Tetapi hal itu tidak mudah.
merubah mindset warga dengan cara sikap perilaku yang sesuai dengan
satu strategi yang sering digunakan oleh aparatur administrasi atau aparatur
ialah dengan cara menghadirkan sanksi hukum yang berat pada setiap
30
3. Adanya kepentingan publik
secara sah konstitusional, dan dibuat oleh pejabat publik yang berwenang,
serta melalui prosedur yang sah yang telah tersedia. Bila suatu kebijakan
Apalagi ketika kebijakan publik itu memang berhubungan erat dengan hajat
hidup mereka.
langsung dari suatu projek implementasi kebijakan, maka dari itu dengan
5. Masalah waktu
bahkan sampai dua kali dalam setahun- yang dilakukan oleh pemerintah
31
diumumkan banyak sekali gerkana demonstrasi mahasiswa, ibu- ibu, tukang
ojek, supir angkutan, dan lain-lain yang menolak kebijakan tersebut. Namun
mengada
32
oleh pemerintah. Hal ini sangat mungkin terjadi karena kebijakan yang
Seseorang yang patuh atau tidak patuh pada peraturan atau kebijakan
tetapi ada juga yang tidak patuh pada jenis kebijakan lain. Ada orang yang
33
II.3 Konsep Pembinaan
akhiran
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak
yang belum dewasa. Selanjutnya pembinaan atau kelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat kehidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental.
baru yang dapat meningkatkan taraf hidup dan kerja yang lebih baik.
untuk mencapai tujuan hasil yang maksimal. Dalam definisi tersebut secara
34
implicit mengandung suatu interpretasi bahwa pembinaan adalah segala
nakan secara
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembinaan adalah suatu usaha dan
kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan apa yang sudah ada kepada
yang lebih baik (sempurna) baik terhadap yang sudah ada (yang sudah
dari orang dewasa kepada anak yang perlu dewasa agar menjadi dewasa,
mandiri dan memiliki kepribadian yang utuh dan matang kepribadian yang
dilakukan. Sebagai contoh yang pernah terjadi di Pemda DKI Jakarta, sejak
watak dasar anak jalanan yang tidak efektif. Sehingga mendorong anak
35
LSM juga concern pada masalah ini. Kebanyakan bergerak di bidang
anak jalanan yang terusmeningkat, daya serap LSM yang sangat terbatas
organisasi. Oleh karena itu, proses ini terkait dengan berbagai tujuan
36
Untuk menghindari kepentingan individu dengan kepentingan organisasi,
menjadi suatu kebutuhan yang akhirnya memelihara atas apa yang didapat
dengan melakukan berbagai perbaikan ke hal yang jauh lebih baik. Pemerintah
anak jalanan. Padahal sebenarnya hal itu bukanlah solusi, karena akar dari
permasalahan anak jalanan itu sendiri adalah kemiskinan. Jadi kalau ingin
tidak ada anak jalanan ataupun gepeng pemerintah harusnya memikirkan cara
yang sulit, alternatif lain dengan cara meningkatkan pendidikan pada anak
jalanan, karena mereka juga memiliki hak yang sama dengan anak-anak lain.
dan ekonominya lemah. Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar
37
dan hilangnya kasih sayang, sehingga memberatkan jiwa dan membuat
perilakunya negatif. Anak jalanan ada yang tinggal di kota setempat, di kota
lain terdekat atau di provinsi lain. Ada anak jalanan yang ibunya tinggal di kota
lagi, atau cerai. Ada anak jalanan yang masih tinggal bersama keluarga, ada
yang tinggal terpisah tetapi masih sering pulang ke tempat keluarga, ada yang
sama sekali takpernah tinggal bersama keluarganya atau bahkan ada anak
terpinggirkan dari pembangunan dan disisi lain mereka memiliki pola hidup
gelandangan dan pengemis tidak jauh dari berbagai stigma yang melekat
umum seperti: kotor, sumber kriminal, tanpa norma, tidak dapat dipercaya,
seseorang atau kelompok orang yang melakukan apresiasi seni melalui suatu
proses latihan dengan menampilkan karya seni, yang dapat didengar dan
38
dinikmati oleh orang lain, sehingga orang lain merasa terhibur yang kemudian
orang lain memberikan jasa atau imbalan atas kegiatan itu secara ikhlas.
jalanan antara 4-8 jam perhari. Anak yang mempunyai masalah dijalanan
adalah anak yang tidak mempunyai orang tua dan terlantar, anak terlantar,
anak yang tidak mampu, anak yang dieksploitasi, dan anak yang berkeliaran
di tempat umum.
kategori :
a. Putus hubungan atau lama tidak lama ketemu dengan orang tuanya.
39
d. Tidak lagi sekolah
a. Bertemu teratur setiap hari atau tinggal dan tidur dengan keluarganya.
c. Masih bersekolah.
tuanya.
Anak jalanan sering kita dengar dalam kehidupan yang sangat menyedihkan
tempat wisata, tempat- tempat ibadah selalu kita lihat mereka disana.
40
Mereka mengamen, meminta- minta, bahkan mencopet dompet-dompet
Anak jalanan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum
tidak bersekolah lagi dan tidak tinggal bersama orang tua mereka, dan bekerja
tempat-
(Depsos, 2001: 20), anak jalanan adalah anak yang sebagian besar
gejala tersebut sering dinamakan dengan deviant behavior atau perilaku yang
sebagai negara dunia ketiga, tidak lepas dari masalah anak jalanan.
faktor dicampakkan, saat ini tidak sedikit orang tua yang tega mencampakkan
anak yang tidak diinginkannya, entah karena alasan kemiskinan, sudah terlalu
41
banyak memiliki anak atau karena anak cacat. Dengan sengaja mereka
umumnya mereka anak- anak yang hidup di jalanan, hanya bisa memperoleh
perilaku yang tidak menyenangkan dari anak jalanan lain yang usianya jauh
di atasnya. Saat ini terdapat 36,99% anak usia 3-6 tahun yang tidak mengikuti
pendidikan anak usia dini, 1,9% anak usia 7- 12 tahun, 9,3% anak usia 13-15
tahun, dan 38,9% anak usia 16-18 tahun tidak bersekolah, dan masih terdapat
1. Anak Jalanan Usia Balita adalah anak jalanan yang berusia 0-5 tahun.
2. Anak Jalanan Usia Sekolah adalah anak jalanan yang berusia 6-15
tahun.
3. Anak Jalanan Usia Produktif adalah anak jalanan yang berusia 14-18
tahun.
42
memperkaya bahan kajian pada penelitian peneliti. Maka dalam kajian
43
II.6 Kerangka Pikir
hasil penelitian yang relevan. Dalam kerangka dibawah ini, teori yang
menafsirkan agar program menjadi rencana dan pengarahan yang tepat dan
pelaksanaan kegiatan - kegiatan rutin yang meliputi barang dan jasa. Oleh
44
Gambar 1: Kerangka Pikir
45
BAB III
METODE PENELITIAN
Creswell (2015).
penelitian.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini studi kasus, yaitu
merupakan penelitian yang meneliti fenomena khusus yang hadir dalam suatu
fenomena dan konteks tidak sepenuhnya jelas. Kasus tersebut dapat berupa
mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil penelitian itu memberi
46
gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu.
Sosial Kota Makassar. Pusat Pelayanan Sosial anak Jalanan ini merupakan
Lokasi ini diambil karena, melihat kian merajalela nya anak jalanan terutama
pada masa pandemi covid-19 di Kota Makassar, maka dengan pembinaan ini
diharapkan para anak jalanan setelah keluar dari Pusat Pelayanan Sosial ini
kehidupan yang lama dengan kembali menjalani pola hidup yang baru.
Unit analisis adalah satuan yang diteliti yang berupa individu, kelompok,
benda atau suatu latar peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau
dapat menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian. Pada suatu
Dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah Kantor Dinas Sosial Kota
47
III.5 Informan Penelitian
jalanan, yaitu :
Data yang diperoleh meliputi data primer dan data sekunder. Menurut
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
informan maupun data yang diperoleh dari para pembina Anak Jalanan di
48
lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini, serta diperoleh dengan
yang tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan, oleh pemerintah Daerah
Kota Makassar dalam hal ini oleh Dinas Sosial Kota Makassar.
rutin yang meliputi barang dan jasa. Aplikasi biasanya dilakukan untuk
dengan mudah.
49
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
stabil dimana menunjukkan suatu fakta yang telah berlangsung. Agar lebih
memberi informasi, pembina Anak Jalanan dan lokasi dari mana peneliti
mendapatkan informasi.
50
III.9 Teknik Analisis Data
Menurut sugiyono (2012: 89) analisis data adalah proses mencari dan
menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
sendiri maupun orang lain. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011: 91)
1. Reduksi data
dicari tema dan polanya. Sehingga data yang telah direduksi akan
diperlukan.
2. Display data
ini adalah display data atau penyajian data. Miless dan Huberman
51
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
3. Verifikasi data
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
52
BAB IV
Menteri Sosial RI No. 16 Tahun 1984 tentang organisasi dan tata kerja Kantor
akhirnya, menjadi Dinas Sosial Kota Makassar pada tanggal 10 April 2000
Dinas Sosial Kota Makassar terletak di Jalan Arif Rahman Hakim No.
50, Kelurahan Ujung Pandang Baru, Kecamatan Tallo, Makassar dengan luas
tanah 499 m2 dan memiliki bangunan fisik gedung berlantai 2. Berikut adalah
53
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Ujung Pandang Baru
membutuhkan kepercayaan diri yang dilandasi oleh nilai-nilai kultur lokal yang
Dilihat dari visi Dinas Sosial serta maknanya mengandung arti bahwa
permasalahan sosial seperti masalah sosial anak jalanan kiranya sudah dapat
sosial masyarakat.
54
2. Memperkuat ketahanan sosial dalam mewujudkan keadilan sosial melalui
sosial (PMKS).
55
IV.1.4 Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Makassar
Tugas Jabatan Struktural Pada Dinas Sosial Kota Makassar, maka jabatan
1. Kepala Dinas
menyelenggarakan fungsi :
56
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang usaha kesejahteraan sosial, yang
sosial.
sosial.
sosial.
2. Sekretaris
57
administrasi kepegawaian serta melaksanakan urusan kerumah tanggaan
dinas.
pekerjamigran.
58
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengendalian bantua, pemberian
rawan bencana dan daerah kumuh, bantuan kepada masyarakat fakir miskin
serta bantuan kepada korban bencana alam dan sosial serta pelayanan
kesetiakawanan.
4. Pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar (dalam dan luar panti)
6. Pelayanan anak terlantar, anak cacat dan anak nakal (dalam dan luar panti)
59
7. Pelayanan dan rehabilitasi sosial penderita cacat
sosial)
16. Penanggulangan korban tindak kekerasan (anak, Wanita dan lanjut usia)
20. Penelitian dan uji coba pengembangan usaha kesejahteraan sosial lingkup
lingkup kabupaten/kota.
60
22. Penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan usaha kesejahteraan sosial
lingkup kabupaten/kota
kesejahteraan sosial
61
BAB V
Dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008, telah diatur secara rinci
dengan mudah sesuai dengan apa yang diharapkan sesuai dengan bait-
perbait dari perda tersebut. Namun di lain pihak Pemerintah Kota Makassar
yang dilakukan.
Tahun 2008 bahwa bentuk pembinaan yang telah dilakukan oleh Pemerintah
Kota Makassar dalam hal ini Dinas Sosial Kota Makassar terdiri tiga bentuk
Untuk implementasi itu jelas diatur pada Peraturan Daerah No.2 Tahun
62
2008, kebijakan Pemerintah Daerah untuk menanggulangi anak
pendataan terlebih dahulu di lokasi yang rawan anak jalanan, gepeng, dan
pengamen seperti di perempatan lampu merah, di bawah fly over, dsb. Selain
itu, Dinas Sosial juga terbantu dengan adanya informasi dari masyarakat
masing-masing.
yang telah tercantum dalam Peraturan Daerah No.2 Tahun 2008, yaitu :
a) Pendataan ;
63
Pembinaan pencegahan dilakukan dengan kegiatan patrol setiap hari
secara rutin oleh Team Reaksi Cepat Saribattang atau yang disingkat (TRC)
Saribattang, adalah tim yang di gagas oleh pemerintah dan dibentuk oleh
anak jalanan, gelandangan, dan pengemis di Kota Makassar. Dari segi nama
TRC
ubah semenjak tahun 2014 dan dibentuk menjadi TRC Saribattang, dari segi
anggotanya pun sudah lebih banyak dari sebelumnya pada tahun 2016.
yang ada di kota Makassar, yang dimuat dalam sebuah kegiatan bernama
sosial Kota Makassar untuk mengetahui alasan anak turun ke jalanan dan lebih
lanjutan ada beberapa hal yang dilakukan yaitui dentifikasi atau assesment
pada anak jalanan dan kemudian melakukan home visit. Anak yang terjaring
diassesment.
64
RPSA merupakan tempat transit bagi anak jalanan karena setelah
didapat, mereka langsung dibawa kesini untuk diassesment setelah itu dapat
direhabilitasi.
Pada bagian ini, penulis akan menjabarkan analisis dari hasil penelitian
tersebut penanganan anak jalanan sudah sesuai maka dapat dilihat dari
65
aktivitasnya.
V.2.1 Organisasi
penting dari berbagai elemen yang terkait. Walaupun ada satu elemen yang
menjadi acuan atau pelaksana utama, tapi tentu akan membutuhkan elemen
lain, agar tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai. Adanya elemen-elemen
adalah bentuk formal dari sekelompok orang dengan tujuan pribadi yang
sesuai (gaji, kepuasan kerja, dll) bekerja sama dalam proses tertentu untuk
tujuan organisasi dan tujuan pribadi yang sinkron dan serasi, diperlukan
66
yang saling bekerjasama, ada pemimpin dan juga yang dipimpin telah
terpenuhi.
teknisnya.
kedudukannya.
kerjasama sosial.
8. Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur pokok yakni orang, ada
kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri
67
yang menerapkan perda itu ada pada bidang rehabilitasi sosial, yaitu
ada Kepala seksi dan ada tim-timnya juga, dan Tim TRC ada 26 orang,
5 orang polisi, Satpol 8 dan sisanya 13 orang dari Dinas Sosial menurut
(Wawancara pada tanggal 21 Maret
2022)
juga ditegaskan oleh Bapak EI selaku Kepala Bidang Rehabilitas Sosial Dinas
juga kendala yang sudah kita jalankan, terkait masalah unit pelaksana
yang tadi kita bilang itu sudah memadai, dari segi strukturnya itu karena
dari bidang rrehabilitas sosial dia juga punya kantor UPT Rumah
Perlindungan dan Trauma Centre di jalan abdesir dalam hal ini ada juga
(Wawancara pada tanggal
18 April 2022).
sendirian, oleh karena itu Dinas Sosial bekerja sama dan dibantu oleh
beberapa elemen yang ada antara lain satpol PP, dan Polisi Polrestasbes dan
juga Tim dari UPT Rumah Perlindungan dan Trauma Centre. Menurut Pak Kk
bahwa dari segi Organisasi atau Pelaksana, Dinas Sosial memiliki organisasi
yang dapat bekerja sama dan cukup untuk melaksanakan pembinaan anak
68
s, jadi kita biasanya turun
patroli sehari itu 2 kali tapi untuk sementara selama masa pandemi ini
kita lakukan 5 kali sebulan karena kita juga menunggu anggaran dari
pemerintah, anak jalanan yang di patroli dibawah ke kantor dinas sosial
atau kesini lalu kita lakukan proses pembinaan mental dan spiritual, dan
juga kita bekerja sama dengan beberapa tempat seperti LPK, Smk
Handayani untuk keterampilan diberikan sama anak jalanan selama 3
(Wawancara
pada tanggal 22 Maret 2022)
Trauma Centre bekerja sama dengan Dinas Sosial dan pelaksanaan patroli
selama masa pandemi itu berkurang menjadi 5 kali sebulan, patroli tetap
Petikan wawancara dengan salah satu informan AM, Anak Jalanan yang
telah di Razia;
temanku pernah dapat patroli dan diambil sama satpol terus di kasih
Anak Jalanan Dinas Sosial Kota Makassar, Kepala Bidang Rehabilitas Sosial
dan Pekerja Sosial UPT. Rumah Perlindungan dan Trauma Centre serta
salah satu anak jalanan yang telah dirazia menunjukkan bahwa fungsi
organisasi di kantor dinas sosial sudah berjalan dengan baik dan memadai.
69
Dalam hal ini kantor Dinas Sosial telah membuktikan bahwa langkah yang
unit yang bertugas merazia yaitu satpol Dinas Sosial Kota Makassar.
V.2.2 Interpretasi
berkaitan dengan sejauh mana subjek harus mencapai, dan pada saat yang
sejarah dan menyatukan fakta-fakta ini menjadi satu kesatuan yang harmonis
dan logis. Penafsiran sejarah juga dapat dipahami sebagai menafsirkan suatu
sehari-hari. Kata tersebut sering muncul dalam artikel jurnal atau berita
70
pandangan kritis terhadap suatu objek yang berasal dari pemikiran yang
sejarah yang utuh, serasi dan logis. Penafsiran cerita bersifat subjektif, artinya
pengaruh dan motivasi. Memahami cara menjelaskan dalam suara artikel dan
bukan dari
kita pihak Dinas Sosial yang tidak melakukan tindakan maupun tidak
melaksankan program akan tetapi banyaknya pendatang dari luar
daerah seperti takalar, jeneponto, bantaeng dan juga dari orang tua
mereka sendiri yang menyuruh anaknya untuk turun langsung ke
(Wawancara pada tanggal 21 Maret 2022).
da bentuk
pelatihan, tapi pada dasarnya kalau kami ini kita lihat dulu mindset nya
setelah assessment apakah kita bisa memberikan pembinaan seperti
pelatihan-pelatihan, tapi kalau posisi dalam kondisinya anjal itu dibawah
umur 4-8 tahun itu yang diutamankan pembelajaran, bermain, bukan
bekerja tapi kalau kita lihat dijalan itu masih banyak orang tua yang
belum mengerti dengan keadaan seperti itu artinya Lembaga Lembaga
juga dan dinas dinas terkait juga perlu kita saling kita koordinasi satu
sama lain untuk mengenali bimbingan supaya mereka tidak lagi turun
(Wawancara pada tanggal 18 April 2022)
71
Pernyataan bapak K selaku Staf Pembinaan Anak Jalanan dan Bapak
selaku Kepala Seksi Pembinaan Anak Jalanan Dinas Sosial Kota Makassar :
72
Gambar 2. SOP Penertiban Anak Jalanan
juga cukup terganggu dengan anak jalanan di lampu merah yang minta-
Rehabilitas Sosial Dinas Sosial Kota Makassar dan juga seorang pengguna
jalan raya, dapat disimpulkan bahwa pihak Dinas Sosial sendiri tidak dapat
menjamin apabila anjal dan gepeng setiap tahun. Akan tetapi setelah berbagai
73
upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Sosial mulai dari program yang
Sosial berjalan dengan baik, hal itu di dukung dengan adanya perencanaan
yang tepat dan menjalankan program pembinaan anak jalanan, hanya saja
masyarakat dan orang tua anak jalanan sendiri yang belum berperan aktif
Hal ini menunjukkan bahwa teori Charles O Jones sudah sesuai dengan
apa yang dilakukan Dinas Sosial Kota Makassar yaitu Interpretasi, menafsirkan
program agar menjadi rencana dan pengarahan yang tepat dan dapat diterima
dan dilaksanakan.
V.2. 3. Aplikasi
penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat
untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan
dapat digunakan oleh sasaran yang dituju.Aplikasi adalah program siap pakai
74
aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai
aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau
tertentu.
oleh manusia.
mengatakan bahwa:
Dasarnya ini semua karna kemiskinan, perda itu tetap di terapkan, kita
tetap melaksanakan patroli sehari kadang dua kali patroli dari jam 9
jam 5 tapi karna ini awal tahun jadi kita menunggu anggaran lagi, dan
untuk sementara ini 5x dalam sebulan karna tergantung anggaran,
patroli disini sama saja dengan patroli dinas sosial, cuman biasanya
tidak semua anak yang dijaring dibawah kesini, biasa dibawah ke dinas
biasa juga di panti asuhan, KSA, kalo dia punya indikasi Napsa kita
(Wawancara pada 22 Maret 2022)
Hal yang sama juga dikatakan oleh bapak K selaku staf Pembinaan Anak
75
Jalanan Dinas Sosial Kota Makassar:
Kalo patroli kita tiap minggu adakan, atau biasanya juga tiap hari, atau
kalau perbulan bisa sampai 8 kali turun dan terbagi shift ada yang pagi
dan ada yang sore kalopun ada laporan dari call centre atau masyarakat
itu kita langsung tindaki. Dengan adanya perda ini bukan untuk
membersihkan namun meminimalisir kalau untuk perkembangan perda
no.2 ini meminimalisir karena kalo kita turun patroli pagi, sore otomatis
waktu anak jalanan ini terbatas dia dijalan setelah dijangkau, jadi
(Wawancara pada tanggal 21 Maret 2022)
UPT Rumah Perlindungan dan Trauma Centre dan Bapak K selaku staf
oleh manusia. Perangkat lunak adalah istilah khusus untuk data yang diformat
dan berbagai informasi yang bias dibaca, dan ditulis oleh komputer.
Bapak K selaku Kepala Seksi Pembinaan Anak Jalanan Dinas Sosial Kota
Makassar :
76
itu aplikasi secara umum berbasis PMKS, termasuk di dalamnya anak
jalanan. Semakin hari, kita berusaha semaksimal mungkin untuk
memperbaiki pengembangan atau cara kerja program yang
(Wawancara pada tanggal 21 Maret 2022)
Dinas Sosial juga ditegaskan oleh bapak K selaku Staf Pembinaan Anak
fb, ig, namun untuk data anak jalanan itu kita tidak masukkan kesitu
yang menjadi pertimbangan dinas sosial kenapa tidak mengupload data
anak jalanan di website itu karena takut
(Wawancara pada tanggal 21 Maret 2022)
cuman kalau kegitan Razia patrol itu kadang saya lihat ji juga
Pembinaan Anak, Jalanan Dinas Sosial Kota Makassar, Staf dan juga seorang
cukup terlaksana dengan baik, namun untuk aplikasi perangkat lunak masih
perlu dikembangkan untuk mengatahui data jumlah anak jalanan, tiap bulan
atau tahun.
77
V.3 Faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan pembinaan anak
jalanan yaitu Political will atau keyakinan publik dari pihak pemerintah kota
Makassar dalam hal ini walikota Makassar sebagai kota yang bebas anak
Dengan demikian disadari bahwa berbagai pihak perlu terlibat baik untuk
Pendidikan yang berkenan untuk memberikan layanan bagi anak jalanan untuk
terbatas.
78
Rumah Perlindungan, ditahan sementara dulu 3 hari, sampai ada orang
Razia patroli di bawa je UPT umah Perlindungan centre selama 3 hari, dan
pada dasarnya setelah Razia adalah mencari orang tua dari anak tersebut, jika
orang tuanya ada atau ada keluarganya yang datang maka anak jalanan yang
Dinas Sosial dipertegas oleh bapak K selaku staf Pembinaan Anak Jalanan
79
Berdasarkan hasil wawancara di atas dengan informan mengatakan
bahwa kendala yang di hadapi Dinas Sosial dalam membina anak jalanan
tuanya.
kembali turun ke jalan bahkan sudah di razia, itu karena di pengaruhi oleh
Pembinaan Anak Jalanan Dinas Sosial Kota Makassar, staf dan Kepala
pembinaan anak jalanan yang berasal dari lingkungan kantor Dinas Sosial
Kota Makassar itu sendiri yaitu dipengaruhi oleh penyediaan tempat (ruangan).
80
V.3.2 Keluarga (Orang Tua)
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan
merupakan hasil dari suatu ikatan perkawinan yang sah dapat membentuk
suatu keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh
di kota Makassar. Apalagi ada yang merasa belum ada model dan pendekatan
yang tepat dan efektif, sehingga sepertinya mengasuh anak jalanan masih
hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, hak atas perlindungan
dan hak untuk berpartisipasi, serta gagasan untuk mewujudkan kota Makassar
" Kita ini jiwa sosialnya tinggi, kita pernah perketat pengaturan mereka
81
lari ke pare-pare, tetapi dari pare-pare lagi pulangkan kembali lagi kesini
dan kembali lagi mereka ke jalanan karena orang tua mereka sendiri
juga. Jadi kita juga serba salah, karena mereka juga punya aktivis jadi
Rumah Perlindungan dan Trauma Centre dan salah satu anak jalanan
mengatakan bahwa bahwa pihak orang tua yang mendukung anak nya untuk
anak jalanan di Dinas Sosial Kota Makassar adalah dari pihak keluarga dan
dari anak jalanan itu sendiri, tidak ada dukungan dari orang tua atau keluarga
anak jalanan, ini disebabkan anak jalanan itu sendiri menjadi tulang punggung
yang menjadi mereka sulit untuk dientaskan. Kemiskinan menjadi faktor utama
Kota Makassar yang bebas dari anak jalanan hanyalah sekedar impian
82
yang belum bisa terwujudkan sampai saat ini. Minimnya instansi yang berperan
benua dan biasanya mengenai banyak orang. Virus corona atau dikenal
persoalan tersebut banyak orang yang beralih profesi dan turun ke jalanan
Semua bantuan itu mau pusat atau disini harus berdasarkan BPKS jadi
83
selama dia belum terdaftar tidak bisa dapat bantuan, untuk masalah
keterampilan kita kasih ke anak jalanan, tapi lebih fokus ke ibu-ibu nya
yaitu merangkai bunga, kalo untuk laki-laki ada juga yang service ac,
kulkas selama kurang lebih 15 hari bekerja sama dengan Lembaga yang
mengadakan keterampilan seperti itu, dilihat dari profil Lembaga tetapi
kita juga minta rekomendasi dari dinas ketenagakerjaan karna tempat
pelatihan seperti itu sudah memang ada kualitasnya bisa di pakai jadi
pihak disnaker lebih tau. Namun, pada saat ini masa pandemi,
keterampilan itu tidak ada karena keterbatasan anggaran, karena di
alihkan ke kesehatan (Wawancara pada tanggal, 21 Maret 2022)
Kita adakan semua itu lebih ke penyaluran skill , jadi kalo mereka punya
bakat olahraga dapat bagian olahraga, kalau music dapat dimusik, dan
keterampilan lainnya, tapi karena angaran, jadi di tiadakan lagi dan
terakhir ada itu padaa tahun 2020 , sebenarnya kita punya banyak ide.
Tapi karena pandemi, jadi mereka semua di hentikan lagi karena
Jalanan dan Kepala Seksi Pembinaan Anak Jalanan mengatakan bahwa pada
rumah.
84
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
1. Organisasi
Makassar dari segi orgnaisasi, dapat dikatakan bahwa Dinas Sosial Kota
2. Interpretasi
Makassar, dari segi interpretasi dikatakan masih perlu di benahi lagi agar
anak jalanan yang sudah di razia tidak kembali atau turun lagi ke jalanan.
3. Aplikasi
Makassar, dari segi aplikasi sudah cukup terlaksana dengan baik, namun
85
yaitu kurangnya tempat atau lokasi yang bisa menampung anak jalanan
untuk melakukan pembinaan. Dan juga dari pihak orang tua sendiri yang
Makassar.
VI.2 Saran
86
untuk memantau keberadaan Anak Jalanan.
bagi para pengguna jalan maupun masyarakat yang lainnya agar tidak
memberikan uang kepada anjal dan gepeng, karena hal inilah yang
tanpa bekerja.
87
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
88
Tangkilisian, Hessel Nogi. S. 2003. Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta:
Lukman Offset.
JURNAL
SKRIPSI
PERATURAN-PERATURAN
89
L
A
M
P
I
R
A
N
90
LAMPIRAN 1
BIODATA
A. Biodata Pribadi
B. Riwayat Pendidikan
SD : Negeri Bawakaraeng 2 Makassar
SMP : SMP Negeri 4 Makassar
SMA : SMA Negeri 4 Makassar
Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
C. Pengalaman Organisasi
1. Anggota Humanis Fisip Unhas
91
LAMPIRAN 2
Gambar 1 : Wawancara dengan Kepala Bidang Rehabilitas Sosial Dinas Sosial Kota
Makassar, Bapak A. Eldi Indra M, S.S.T.P (Pada tanggal 18 April 2022)
Gambar 2 : Wawancara dengan Kepala Seksi Anak Jalanan Dinas Sosial Kota
Makassar, Bapak Kamil Kamaruddin, SE. (Pada tanggal 21 Maret 2022)
92
Gambar 3 : Wawancara dengan Staf Anak Jalanan Dinas Sosial Kota Makassar,
Bapak Khairun (Pada tanggal, 21 Maret 2022)
93
Gambar 5 : Wawancara dengan Pengamen di Fly Over, AM (Pada Tanggal, 21 Maret
2022)
Gambar 6 : Wawancara dengan salah satu masyarakat pengguna jalan raya, Bapak
Abd Samad (Pada tanggal, 13 Mei 2022)
94
Gambar 7 : Patroli Anak Jalanan (Pada tanggal, 22 Maret 2022)
95
Lampiran Surat Penelitian
a. Surat Izin Penelitian
96
b. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
97
c. Surat Persetujuan Izin Penelitian
98
99
d. Surat Selesai Penelitian
100