E211 13 030
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRAK
Andi Mariyam Ulfa (E211 13 030), Responsivitas Pelayanan Publik (Studi
Kasus: Pelayanan Polres Enrekang Terhadap Pengaduan Masyarakat),
xiii+92 Halaman + 3 Tabel + 2 Gambar + 34 Pustaka (1995-2013) + Lampiran
+ Dibimbing oleh Prof. Dr. H Baharuddin, M.Si dan Dr. Syahribulan, M.Si.
ii
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRACT
Andi Mariyam Ulfa (E211 13 030), Public Service Responsiveness (Case
Study: Enrekang Police Service Against Community Complaints), xiii + 92
Page + 3 Table + 2 Drawings + 34 Pustaka (1995-2013) + Appendix + Guided
by Prof. Dr. H Baharuddin, M.Si and Dr. Syahribulan, M.Si.
People want the response / service from the officers to do the service
quickly, carefully, and the right time. By using qualitative approach, this research
aims to analyze responsiveness of Enrekang Polres service to the complaint done
by society.
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Alhamdullillahi Rabbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta
alam yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis masih
diberikan kesehatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul dari skripsi
satu persyaratan untuk dapat lulus dari Departemen Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin dan mendapaatkan
gelar sarjana. Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi
kedua orang tua penulis, Andi Takdir A.N dan Dra. Hj. Hasnah. S, yang telah
mendidik dan merawat penulis dari kecil sampai saat ini, hingga penulis bisa
menapaki jenjang pendidikan yang lebih layak lagi. Terima kasih pula kepada
kakak penulis (Andi Abdul Rahmat). Terima kasih pula kepada Kakek dan Nenek
penulis (Alm. Sambo dan Sabariah) yang telah merawat dan menyayangi penulis
tanpa batas. Terima kasih untuk setiap perjuangan dan juga do’anya,. Tidak lupa
juga penulis haturkan banyak terima kasih kepada keluarga besar, om, tante,
sepupu dan kerabat serta sahabat dekat penulis lainnya yang selalu memotivasi
vi
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis dengan segala kerendahan hati menyadari
bahwa penyusunan Skripsi ini dapat disusun dengan baik karena adanya
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. Selaku Rektor Unhas
2. Bapak Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin beserta para staf dan
jajarannya.
3. Ibu Dr. Hasniati, S.Sos, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi
lebih 4 tahun, terima kasih atas nasehat dan bimbingan yang diberikan
selama ini.
6. Bapak Prof. Dr. H Baharuddin, M.Si selaku pembibing I dan Ibu Dr.
7. Bapak Dr. Muhammad Rusdi, M.Si, bapak Dr Badu, M.Si, dan ibu Dr.
Terima kasih atas kritik, saran dan masukannya yang sangat membangun
vii
8. Para Dosen Departemen Ilmu Administrasi Universitas Hasanuddin
9. Seluruh Staff Departemen Ilmu Adminustrasi ( Kak Ros, Kak Ani, Pak
Andi Refi dan Pak Lili ) serta staff di lingkup FISIP UNHAS tanpa
terkecuali. Terima kasih atas bantuan yang tiada hentinya bagi penulis
selama ini.
10. Bapak Kasat Reskrim Polres Enrekang (AKP Agus Salim, SH), Bapak
Kepala SPKT Polres Enrekang (AKP Asdar, S.Sos) dan juga Para
diperlukan penulis.
12. Sahabat-sahabat penulis yang setia dari SMP sampai sekarang (Ayu, reni,
ria, srirahayu, cinda, Ekki, rahman, topan, dono). Terima kasih atas
segala cerita dan pengalaman yang tidak akan pernah penulis lupakan
13. Sahabat-sahabat penulis yang setia dari SMA sampai sekarang ( Hesty,
Muthia, Eka, Isna, Anthy, Amhel, Inez, Anhy, Chucank, Awal dan Atto
). Terima kasih atas segala cerita dan pengalaman yang tidak akan pernah
penulis lupakan.
14. Teman seperjuangan dan teman-teman Satu Kost Btp Blok K (Kak Anti,
Kak Yeyen, Kak Yayan dan Mega). Terima kasih banyak atas semangat,
viii
15. Teman seangkatan penulis RECORD’13 (Regeneration Colored Of
dukungan, doa dan saran yang diberikan. Dan terima kasih selalu ada di
17. Untuk (Muhammad Fahri dan Dwiki ) terima kasih atas semangat,
kalian
18. Segenap Keluarga Besar HUMANIS FISIP UNHAS terima kasih atas
Geysa, Dewi, Ari, Ogi dan Attang). Terima kasih atas cerita barunya,
kurang lebih 2 bulan. Dan untuk Ibu Posko (Ibu Intan) terima kasih telah
ix
20. Terima kasih kepada Kanda-kanda CREATOR 07, BRAVO 08, CIA 09,
PRASASTI 010, BRILIAN 011, RELASI 012, dan adik-adik UNION 014,
CHAMPION 015 dan FRAME 016 yang telah berbagi pengalaman selama
21. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari pembaca yang sehat dan
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini memenuhi kriteria dalam kelulusan serta
Penulis,
NIM. E21113030
x
DAFTAR ISI
xi
II.4 Kerangka Pikir ................................................................................ 25
xii
V.4. Petugas / aparatur melakukan pelayanan dengan waktu yang tepat . 73
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
barang publik maupun pelayanan jasa. Dewasa ini Masyarakat semakin terbuka
dalam memberikan kritik bagi pelayanan publik. Oleh sebab itu substansi
agar dapat memperoleh pelayanan yang diinginkan dan memuaskan. Karena itu,
Negara lainnya yang termasuk dalam pelayanan publik adalah pelayanan untuk
mencapai tujuan strategis pemerintah (Dwiyanto, 2006 : 20). Salah satu bentuk
1
2. Responsibilitas, adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh
pengaduan.
antara pelayanan yang ada dan kebutuhan masyarakat. Hal ini menunjukkan
2
Defenisi pelayanan publik menurut Permenpan No. 24 Tahun 2004 adalah
a. Tranpransi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak dan
b. Akuntabilitas
perundang-undangan;
c. Kondisional
d. Partisipatif
masyarakat;
3
e. Kesamaan Hak
Dalam UUD nomor 25 tahun 2009 bab 1 pasal 1 ayat 1 tentang pelayanan
terbaik antara input output. Input yang dimaksudkan di sini dapat berupa baiaya,
waktu,dan tenaga. Dari sisi input, pelayanan publik dikatakan efisien apabila
pelayanan tersebut menggunakan sumber daya murah dan tidak boros. Dari sisi
proses, agar dapat dikatakan efisien maka prosedur layanan publik harus bersifat
4
sederhana sehingga warga pengguna tidak mengeluarkan banyak energi dan
biaya dalam mengakses suatu layanan. Sedangkan dari sisi output, pelayanan
publik dikatakan efisien apabila penggunaan sumber daya yang murah dan tidak
boros tadi tetap menghasilkan produk pelayanan yang sesuai dengan standar dan
polisi di era modern ini memposisikan polisi sebagai agen penegak hukum yang
polisi dengan kejahatan ini menjadikan kegiatan polisi sebagai kegiatan yang
penyimpangan.
modern yang ditata dan dirumuskan dalam susunan kelembagaan sesuai dengan
Kesatuan Induk Penuh, Polres besar sebagai Kesatuan Operasional Dasar (KOD)
tumbuhnya semangat baru yang berguna untuk menperkuat citra Polri dan jati diri
5
anggota Polri, masih tetap melekat pada jiwa anggota Polri di jajaran Polres
penyelidik kurang sigap. Hal ini yang menyebabkan begitu banyak keluhan atau
segera ditindaklanjuti.
Penganiayaan berat (Anirat) pada tahun 2015 jumlah kasus ini nihil dan pada
tahun 2016 1 kasus, pembunuhan pada tahun 2015 jumlah kasus nihil dan pada
tahun 2016 1 kasus, pencurian berat (Curat), pada tahun 2015 1 kasus dan pada
tahun 2016 nihil, pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) pada tahun 2015 18
kasus dan pada tahun 2016 7 kasus, dan pencurian hewan (Curwan) pada tahun
2015 1 kasus dan tahun 2016 2 kasus. Dari beberapa kasus tersebut dapat
Masyarakat”
6
I.2. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas yang telah dikemukakan, maka yang menjadi rumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana responsivitas
1. Manfaat Akademis
Kabupaten Enrekang.
2. Manfaat Praktis
masyarakat.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pelayanan umum (public service) atau pelayanan publik. Istilah dalam konsep
pelayanan banyak ditemui dalam berbagai aspek kehidupan manusia dewasa ini.
kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan
a. Self Awareness
b. Enthusiasm
8
c. Reform
d. Value
e. Impressive
f. Cere
g. Evaluation
Menurut Brata (2004:4) “pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan
yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau
mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan”. Dalam kamus besar
tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain, yang tingkat
pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani maupun dilayani”.
demi kata karena pelayanan publik yang menjadi fokus studi disiplin ilmu
setiap kegiatan yang menguntungkan dala suatu kumpulan atau kesatuan, dan
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara
fisik”.
9
Sampara (2000:27) berpendapat bahwa “pelayanan adalah suatu kegiatan
atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang
dengan dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan”. Sementara itu, istilah publik berasal dari bahasa inggris public yang
menjadi Bahasa Indonesia Baku menjadi publik yang berarti umum, orang banyak,
orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Selanjutnya menurut
Dalam UUD nomor 25 tahun 2009 bab 1 pasal 1 ayat 1 tentang pelayanan
belit, lambat, mengeluarkan banyak biaya, dan membuat lelah. Pelayanan publik
birokrasi dapat dinilai salah satunya dengan melihat sejauh mana kualitas
10
pelayanan publik. Pelayanan publik merupakan kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sesuai dengan hak-hak atas suatu barang, jasa dan
hak setiap warga negaranya ataupun memberikan playanan kepada warga negara
yaitu:
keimigrasian
negara
masyarakat
perumahan
11
e. Pelayanan kemasyarakata, yaitu jenis pelayanan masyarakat yang diligat
publik yaitu:
1. Fungsional
2. Terpusat
3. Terpadu
pelayanan yang sudah dekat dengan masyarakat tidak perlu lagi disatu
atapkan.
12
b. Terpadu satu pintu
4. Gugus tugas
merupakan perwujudan dari fungsi aparatur Negara sebagai abdi Negara dan abdi
ditetapkan sepuluh sendi pelayanan yang harus dilaksanakan oleh instansi atau
satuan kerja dalam suatu departemen yang berfungsi sebagai unit pelayanan
umum, yaitu :
a) Kesederhanaan
dilaksanakan.
b) Kejelasan
13
3. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.
c) Kepastian Waktu
telah ditentukan.
d) Akurasi
e) Keamanan
kepastian hukum.
f) Tanggung Jawab
informatika.
h) Kemudahan Akses
dan informatika.
14
j) Kenyamanan
nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan
dengan yang diharapkan perlu berdasarkan pada sistem kualitas yang memiliki ciri
atau karakteristik tertentu. Kualitas pada dasarnya merupakan kata yang bersifat
Pelayanan yang berkualitas menurut Osborne dan Gabler (1995) serta Bloom
(1981) dalam (Pasolong, 2011:133) antara lain memiliki ciri-ciri seperti : tidak
pelanggan.
kualitas sebagai:
mengandung pengertian bahwa suatu produk atau jasa harus dapat memenuhi
sejauh mana kualitas dari pelayanan dapat dilihat dari empat dimensi, yaitu:
15
a) Reliability, kemampuan untuk memberikan secra tepat dan benar, jenis
berkualitas.
menyimpang.
16
g. Salalu mencari pembaharuan dan mengupayakan peningkatan
kualitas pelayanan.
daya tanggap provider terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan
baru, dan pengetahuan baru. Birokrasi harus merespon secara cepat agar tidak
17
masyarakat (Tangkilisan, 2005:177). Responsivitas adalah kemampuan birokrasi
pada keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan
aspirasi masyarakat.
18
1. Mersespon setiap pelanggan / pemohon yang ingin mendapatkan
pelayanan Indikator ini mencakup sikap dan komunikasi yang baik dari
pelanggan.
masyarakat.
seluruh rakyat di suatu negara. Dalam hal ini responsivitas merupakan cara yang
efisien dalam mengatur urusan baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah atau
19
masyarakat apabila kebutuhan masyarakat tadi diidentifikasi oleh para pembuat
singkat dapat dikatakan bahwa responsivitas ini mengukur daya tanggap birokasi
sendirinya memiliki kinerja yang jelek juga (Osborne & Plastrik, 1997).
Dalam Pasal 1 angka 24 dan 25 UUD No. 8 Tahun 1981 tentang kitab
berwenang untuk menindak menurut hukum seorang yang telah melakukan tindak
sebuah tindak pidana yang termasuk dalam delik aduan, dimana tindakan seorang
20
penyidikan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Artinya dala proses
hal ini polri khususnya, harus bisa menentukan apakah sebuah peristiwa yang
dilaporkan oleh seorang pengadu merupakan sebuah tindak pidana delik aduan
ataukah bukan.
pemerintahan yang baik dan benar (good governance), maka pemberian prioritas
atas kegiatan pelayanan menjadi suatu keharusan. Salah satu sektor yang perlu
pengaduan yang berasal dari masyarakat. Pelayanan yang baik, efisien dan efektif
(complain), antara lain dengan menyediakan layanan hotline, faksimili dan situs
21
mengundang terjadinya kekecewaan antar pihak-pihak tersebut. Beberapa di
antara kekecewaan tersebut akan didi amkan dan ditelan oleh pihak yang kecewa
dalam bentuk protes. Jika tidak ditangani dengan benar, protes-protes semacam
1) Delik Biasa
2) Delik Aduan
Berbeda dengan delik biasa, delik aduan artinya delik yang hanya bisa
diproses apabila ada pengaduan atau laporan dari orang yang menjadi korban
digantungkan pada persetujuan dari yang dirugikan (korban). Pada delik aduan
ini, korban tindak pidana dapat mencabut laporannya kepada pihak yang
22
aduan dibagi dalam dua jenis: Delik aduan absolut (absolute klacht delict) dan
absolut seperti: Kejahatan penghinaan (pasal 310 s/d 319 KUHP) ; Kejahatan
susila (Pasal 284, Pasal 287, Pasal 293 dan Pasal 332 KUHP) ; Kejahatan
dalam delik aduan relatif seperti: Pencurian dalam keluarga , dan kejahatan
terhadap harta kekayaan yang lain yang sejenis (Pasal 367 KUHP);
dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor, yang
berbunyi.
Laporan oleh pelapor dilakukan secara lisan maupun tertulis, setelah itu berhak
23
(1) Setiap orang yang mengalami, melihat, meyaksikan, dan atau menjadi
laporan atau pengaduan kepada penyelidik dan atau penyidik baik lisan
maupun tulisan.
(6) Setelah menerima laporan dan pengaduan, penyelidik atau penyidik harus
yang bersangkutan.
nomor khusus seperti 110, 112, maupun sms ke 1717. Layanan 110 seperti
besar
24
II.4 Kerangka Pikir
25
BAB III
METODE PENELITIAN
diperoleh data.
akan dilakukan. Lokasi dalam penelitian ini berada di Polres Enrekang No. 40
26
III.4. Fokus Penelitian
sehingga tidak terjadi bias terhadap data yang diambil. Untuk menyamakan
pemahaman dan cara pandang terhadap penulisan karya ilmiah ini, maka penulis
yang dikemukakan oleh Zeithmal dkk dimana terdapat 4 indikator yang dapat
pelayanan indikator ini mencakup sikap dan komunikasi yang baik dari para
penyedia layanan.
2. Kecepatan Melayani
pelanggan.
3. Kecermatan Melayani
27
waktu yang telah ditentukan sehinggah dapat memberikan kepastian
Informan adalah orang yang berada pada lingkup penelitian, artinya orang
yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.
langsung dengan masalah penelitian guna memperoleh data dan informasi yang
lebih akurat. Oleh sebab itu, informan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kasat Reskrim
2. Kepala SPKT
1. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lokasi
2. Data sekunder merupakan data yang berasal dari survey lapangan dan
primer.
28
III.7. Teknik Pengumpulan Data
sebagai berikut:
Masyarakat.
3. Studi dokumen, yaitu cara pengumpulan data dan telaah pustaka dimana
permasalahan yang diteliti baik berupa literatur, laporan, jurnal, karya tulis
ilmiah.
analisis data peneliti mengacu kepada beberapa tahapan yang dijelaskan yang
29
untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber
dilapangan.
bentuk teks naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan
validitasnya.
30
BAB IV
Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten enrekang ini terletak di Kota
Enrekang. Kbupaten Enrekang termasuk dalam salah satu wilayah dalam Provinsi
3° 14’ 36” - 3° 50’ 00” LS dan 119° 40’53” - 120° 06’ 33” BT dan berada pada
ketinggian 442 m dpl, dengan luas wilayah sebesar 1.786,01 km². Kabupaten
wilayah pantai. Secara umum keadaan Topografi wilayah didominasi oleh bukit-
31
kecamatan dab 54 desa/kelurahan, tetapi pada tahun 2008 jumlah kecamatan
Polres Enrekang berdiri sejak tahun 1961 yang kalah itu dibangun dengan
tahun 1990 dan di resmikan langsung oleh Kapolda Sulawesi Selatan Brigjen Pol
Drs. Matoesin Abim hingga sekarang, kemudian pada tahun 2011 dilakukan
dan pada tahun 2015 dilakukan pula perbaikan lapangan apel dengan
menggunakan Papin Blok hinggah sekarang dan pada tahun yang sama dibangun
Visi:
32
Misi:
1. Bagian sistem manajemen yang akuntabel dalam proses lidik dan sidik TP
penegakan hukum.
4. Meningkatkan kerja sama dengan unsur CJS dan kerja sama internasional
A. Kapolres
1. Kapolres
perintah Kapolda.
Fungsinya:
33
mengendalikan pelaksanaannya guna menjamin tercapainya
Polres.
organisasi.
2. Waka Polres
tugas staf seluruh satuan organisasi dalam jajaran Polres. Dalam batas
34
Fungsinya:
operasional.
Polres.
kepada Kapolres.
3. Siwas
Fungsinya:
35
4. Si Propam
personel.
Fungsinya:
5. Si Keu
36
Fungsinya:
c. Penyelenggaraan perwabku;
Kegiatan:
a. Mendistribusikan gaji
6. Sium
(Kasub Simintu)
37
Fungsinya:
B. Bagian operasional
Fungsinya:
kepolisian;
pemerintah;
38
f. Pengelolaan informasi dan dokumentasi kegiatan Polres.
Tugas Pokok:
atau pemerintah.
Tugasnya:
Polres.
Tugasnya:
39
C. Kassubag Dalgar
1. Kabag Ren
Tugas Pokok:
Kapolres.
Kapolres.
Kapolres.
pelaporan.
40
2. Kassubag Progar
Uraian Tugas:
perintah pimpinan.
1. Kabag Sumda
Uraian Tugas:
41
mutasi, pengangkatan dan pemberhebtian dalam jabatan
kehormatan;
keluarganya.
42
Berperan serta dalam pembinaan hukum yang berkaitan
2. Paur Log
Uraian Tugas:
penghapusan.
3. Kassubag Hukum
Uraian Tugas:
keluarganya.
43
e. Ikut peran serta dalam pembinaan Hukum yang berkaitan dengan
peraturan daerah.
E. Ka Spkt
1. Kasat Intelkam
Uraian Tugas:
Intelkam dibantu oleh Kaur bin ops intelkam, Kanit Sandi, Kanit
Intelkam dibantu oleh Kaur Binops, Kanit Sandi, Kanit Sosbud dan
Waka polres.
polres.
( SKCK), Kasat Intelkam dibantu oleh Kaur Binops dan Bamin yang
44
e. Memberikan bimbingan tehnis atas pelaksanaan fungsi intelkam
pada tingkat polsek, , Kasat Intelkam dibantu oleh Kaur Binops dan
Waka polres.
2. Kasat Reskrim
Uraian Tugas:
3. Kasat Narkoba
Uraian Tugas:
45
b. Selaku Kasat Narkoba membuat program kegiatan dalam
1. Satuan Tahti
Uraian Tugas:
46
Melaksanakan pembinaan dan pemberian petunjuk tata tertib
aministrasinya.
Fungsinya:
tahanan;
2. Satuan Lantas
Fungsinya:
47
c. Pelaksanaan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam rangka
3. Satuan Sabhara
Fungsinya:
48
perkembangan masyarakat. Perumusan dan pengembangan Fungsi
4. Satuan Binmas
Tugas Pokok:
49
polsek dengan masyarakat dan pemerintah tingkat
Fungsinya:
kehidupan masyarakat;
5. Sitipol
50
oleh Kasitipol, yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan dalam
kepada Kasitipol;
Fungsinya:
pelayanan telekomunikasi ;
51
c. Penyelenggaraan koordinasi dalam penggunaan teknologi
Polres .
6. Kapolsek
hukumnya.
Tugas Pokok:
lain dalam wilayah hukum Polsek, sesuai dengan ketentuan hukum dan
Fungsinya:
52
lainnya dan sumber gangguan keamanan, ketertiban masyarakat
53
Gambar IV.1 : Struktur Organisasi
Keterangan:
54
Sub Bagian Operasional
Satuan Polsek
55
4. Kapolsek Anggeraja : Akp a. Azis Padda
government;
usaha;
56
8) Terwujudnya sinergitas polisional dengan lembaga / instansi terkait dan
keamanan;
pelayanan;
kredibel.
tahapan Grand Strategy Polri tahap III, yang mendasari pencapaian pelayanan
publik yang unggul (strive for excellence) adalah: melanjutkan dan memantapkan
excellence) adalah:
57
b. penambahan jumlah alat kesehatan berikut sarana dan prasarana
Enrekang.
informasi.
58
a. Presentase kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
menjadi konflik.
sebelumnya.
59
b. Jumlah kerjasama antara Polres Enrekang dengan instansi pemerintah/
perdamaian dunia.
meninggal dunia.
60
transnasional dan kejahatan berimplikasi kontijensi) diwilayah Polres
Sarana kerja yang ada di Polres Enrekang tergolong cukup, ini bisa terlihat
2 Jeep 2 Unit
61
16 Lampu Senter Flash Light 3 Unit
32 Cutter 6 Unit
62
38 Canester 244 Unit
47 Masjid 2 Unit
50 Sekolah TK 1 Unit
63
IV.7. Sumber Daya Manusia
2 Bag Ops 1 1 1 3 1 3 1 1 12 2
3 Bag Sumda 1 1 1 2 4 2 2 3 16 29
4 Bag Ren 1 1 1 2 1 1 1 8 12
5 Sikeu 1 1 2 9
6 Sipropam 1 1 2 1 5 15
7 Siwas 1 1 2 9
8 Sium 1 1 11
9 Sat Intelkam 1 1 2 3 6 6 2 7 13
1 Sat Reskrim 1 1 2 8 3 6 9 30 66
1 Sat 1 1 3 2 2 2 11 25
1 Resnarkoba
1 Sat Binmas 1 3 1 2 1 8 21
64
1 Sat Lantas 1 1 1 4 1 3 9 8 7 35 73
1 Sat Tahti 1 1 6 8 8
1 Siti Pol 1 1 2 8
1 Spkt 2 1 2 2 7 13
1 Sek 1 4 5 6 3 1 20 50
8 Enrekang
1 Sek Cendana 1 7 3 2 1 14 50
2 Sek Maiwa 0 1 7 6 1 4 2 21 50
2 Sek 1 2 3 4 3 2 15 50
1 Anggeraja
2 Sek Baraka 1 2 1 5 2 5 2 1 19 50
2 Sek Malua 1 4 5 2 2 1 15 50
2 Sek Alla 1 1 4 4 4 4 1 19 50
2 Sek Pers 2 3 5 2 12 30
5 Curio
65
2 Polsubsektor 1 1 1 3 16
6 Buntu Batu
2 Polsubsektor 1 1 2 16
7 Masalle
2 Polsubsektor 16
8 Baroko
2 Polsubsektor 2 2 16
9 Bungin
3 Pamen 1 1 -
0 Polres
3 Ba Polres 15 15 -
66
BAB V
Dalam subbab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian tentang hal
maka diperlukan adanya resposivitas atau daya tanggap pelayanan publik Polres
yang diberikan Polres dapat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat.
pelayanan
Indikator ini mecakup sikap dan komunikasi yang baik dari petugas ketika
respon yang konsisten terhadap objek social (campbel dalam Notoatmodjo, 2003
: 124). Sikap yang baik yang dimaksud disini seperti keramahan, kesopanan dan
keadilan petugas polres kepada masyarakat. Sikap yang baik ini merupakan
langkah awal untuk menunjukkan bahwa petugas polres telah siap dan mau
67
Selain sikap, komunikasi yang baik juga diperlukan pada indikator ini.
pertukaran informasi antar satu sama lain (Everett M. Rogers dan Lawrence
petugas polres.
pelayanan polres tersebut. Sikap yang baik, ramah, dan sopan dari petugas polres
akan membuat masyarakat merasa nyaman dan akan merasa diterima dengan
Polres Enrekang saat ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan.
Berkaitan dengan hal ini berikut hasil petikan hasil wawancara dengan sa;ah satu
68
Masyarakat juga sependapat dengan hal tersebut, bahwa petugas SPKT
Polres Enrekang ini bersikap ramah dan sopan saat memberikan pelayanan.
mengatakan bahwa:
kami, terlihat ketika mereka melayani mereka bersikap sopan, ramah dan
murah senyum”.
Namun selain sikap yang baik terhadap masyrakat, komunikasi yang baik
“sikap petugas yang ada di polres enrakang ini sudah baik dan ramah.
Sesuai dengan hasil wawancara, petugas SPKT Polres Enrekang ini telah
memberikan pelayanan yang baik dengan bersikap ramah dan sopan kepada
69
masyarakat. Komunikasi antar masyarakat dan petugas juga sudah terjalin
dengan baik. Hal yang sering dilakukan yaitu menyapa, mengobrol, dan
Petugas Polres Enrekang menunjukkan sikap yang baik dan komunikasi yang baik
masyarakat.
Jadi, dapat disimpulkan berkaitan sikap dan komunikasi yang baik sudah
diberikan oleh pihak petugas kepada masyarakat dengan hasil wawancara yang
dengan cepat dapat dilihat dari kesigapannya. Kesigapan ini ditunjukkan dengan
yang bertanya.
mengatakan bahwa:
juga mengalami kendala sarana dan prasarana yang ada pada polres ini.”
70
Salah satu kelurga pelapor berinisial AY juga berpendaat bahwa:
“pelayanan di polres ini sudah cukup baik, bisa dikatakan cepat karena,
karena ketika saya datang melapor, petugas dengan cepat melayani saya.”
kepercayaan masyarakat.
71
bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memberikan rasa aman, nyaman
yang diberikan.
Sesuai dengan indikator ini berikut kutipan wawancara yang dilakukan oleh
“Sebagai abdi negara yang profesional kita dituntut untuk selalu focus
kesejahteraan masyarakat.
72
Jadi, dapat disimpulkan mengenai indikator kecermatan dalam melayani,
Polres Enrekang telah melakukan pelayanan dengan cermat dan sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh masyarakat selaku penerima layanan di Polres tersebut.
pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan atau tidak
kepolisian sangat penting, sebab jika terlambat masyarakat akan merasa kecewa
Ketepatan waktu ini juga merupakan salah satu factor yang mempengaruhi
ketentuan jam pelayanan yaitu 1x24 jam. Adapun batas waktu pemeriksaaan dan
Laporan polisi yang dibuat di SPK wajib segera diserahkan dan harus
dibuat.
73
Perkap No. 12 Tahun 2009 selanjutnya mengatur mengenai batas waktu
Berikut ini wawancara yang dilakukan dengan kepala satuan reskrim polres
“Selama ini kami berusaha semaksimal mungkin agar tepat waktu dalam
74
Petugas lain mengatakan bahwa:
sudah sesuai dengan apa yang telah ditentukan. Hanya saja dalam hal
diproses.
75
Berdasarakan hasil wawancara dengan beberapa petugas dan
beberapa hal yaitu adanya diskriminasi yang dilakukan oleh aparat, dan
(PTP)
1. Curanmor 12 2
2 Pencurian Biasa 20 14
3 Curat 1 1
5 Pencurian Hewan 1 1
8 Penipuan/Penggelapan 28 23
9 Aniaya Berat 1 2
10 Aniaya Ringan 5 5
11 Aniaya Biasa 53 50
12 Pengancaman 10 10
14 Pengrusakan 8 6
15 Serobot Tanah 2 2
76
16 Penghinaan 5 5
17 Kdrt 7 7
18 Pemerkosaan 1 1
19 Cabul 11 15
20 Pengeroyokan 8 8
21 Penadahan 2 2
22 Amunisi 1 1
23 Pembunuhan 1 1
24 Penemuan Mayat 2 3
28 Pemalsuan 1 -
29 Miras 3 3
30 Perlindungan Anak 3 6
31 Bbm 2 5
32 Sajam 2 2
34 Perampasan 1 1
Persetubuhan Terhadap
35 1 2
Anak
77
36 Perjudian 2 2
(PTP)
1 Curanmor 7 2
2 Curnak 2 1
3 Illegal Loging 2 2
4 Penganiayaan 67 65
5 Perjudian 3 3
6 Pengeroyokan 14 14
7 Penghinaan 6 6
8 Cabul 11 11
9 Pencurian 12 10
10 Perzinahan 2 2
11 Pengancaman 9 8
12 Kdrt 7 7
13 Pembunuhan 1 1
14 Ite 1 1
78
15 Nikah Tampa Ijin 1 -
16 Penipuan 8 8
17 Penggelapan 3 3
18 Penyerobotan Tanah 2 2
20 Pengrusakan 4 4
21 Melarikan Wanita 1 1
22 Miras 3 3
23 Penemuan Mayat 3 3
25 Sajam 1 1
27 Orang Hilang 1 1
28 Kebkaran 1 1
79
Berdasarkan Jumlah kasus aduan masyarakat pada Satuan Reskrim
Polres Enrekang setiap tahunnya semakin berkurang dimana tahun 2015 aduan
yang masuk 205 kasus dan tahun 2016 180 kasus dan aduan yang memperoleh
pelayanan dari bagian reskrim tidak seluruhnya ditindak lanjuti atau diselesaikan.
Adapun jumlah kasus yang terselesaikan pada tahun 2015 yaitu 188 kasus dan
80
BAB VI
VI.1. Kesimpulan
Indikator ini mencakup sikap dan komunikasi yang baik dari para penyedia
dengan cepat dapat dilihat dari kesigapannya. Kesigapan ini ditunjukkan dengan
bertanya. Pelayanan cepat telah diberikan dengan baik oleh petugas/aparat Polres
keterlambatan pelayanan.
81
telah melakukan pelayanan dengan cermat dan sesuai dengan apa yang
pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dan kedisiplinan
dilayanidan sesuai dengan prosedur yang ada sehingga tidak ada yang merasa
beberapa hal yaitu adanya sistem diskriminasi yang dilakukan oleh petugas/aparat
kepolisian.
VI.2. Saran
yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk Polres Enrekang dalam hal
pelayanan
komunikasi yang baik dalam hal pemberian infomasi terkait prosedur apa
saja yang harus dilalui oleh masyarakat. Sikap dan komunikasi yang baik
82
Petugas/aparat di Polres Enrekang diharapkan dapat lebih cepat
masyarakat.
83
DAFTAR PUSTAKA
Brata, Atep Adya. 2004. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta. PT. Elex Media
Komputindo.
84
Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan Publik. Malang. Bayu Media
Peraturan Perundang-Undangan
Skripsi
Kesehatan Rawat Inap Rumah Sakit Sayang Rakyat Kota Makassar. Makassar.
Indonesia. Skripsi:Diterbitkan
(SPK) di Polres Bengkalis. Jurnal Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
85
Kusuma, Hendra, Anitasari, Merri. Analisis Kepuasan Masyarakat Atas Kualitas
Internet
www.abuazmashare.id/2015/12/cara-melaporkan-pidanakejahatan.html?m=1
https://massenrengpulu.wordpress.com/2007/03/
https://www.polri.go.id/layanan-spkt.php
86
IDENTITAS PRIBADI
Email : ulfajhie@gmail.com
Pekerjaan : Polisi
Pekerjaan : Pns/Guru
PENDIDIKAN
87
LAMPIRAN
1. Dokumentasi Wawancara
88
2. Dokumentasi Pelayanan Pengaduan/ laporan Masyarakat, dan Kotak
89
90