SKRIPSI
Oleh:
PEMBIMBING
Prof. Dr. Sri Zul Chairiyah, MA
Zulfadli S.HI, M.Si
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
1
2
3
4
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
ilmu kepada manusia dalam menjalani kehidupannya serta salawat dan salam pada
junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Rasa syukur penulis
sampaikan atas curahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana di Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Andalas Padang.
5
7. Ibu Sil Monalisa selaku Biro Administrasi Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan segala urusan administrasi dari awal hingga akhir
sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.
8. Seluruh Bapak dan Ibu warga Kota Payakumbuh yang telah bersedia
diwawancarai sebagai responden untuk memperoleh data dalam penelitian ini.
9. Keluarga besar HMJ-IP FISIP Universitas Andalas, “Kita satu karena kita
kader” atas segala proses yang didapatkan, tetap dengan semangat “Bergerak
untuk berubah”.
10. Keluarga kecil Ilmu Politik angkatan 2014, yang banyak melahirkan
candatawa, kebersamaan, kekompakan dan pengalaman berharga. Senang bisa
mengenal kawan-kawan serta para senior dan junior jurusan Ilmu Politik.
Terima kasih atas semuanya.
11. Kura-Kura Ninja Bu Susi yang sudah penulis anggap sebagai keluarga kedua,
suka duka kita lalui dikosan abu-abu yang penuh drama. (Akhdian Elfi
Adumsari yang berperan besar dalam penulisan skripsi ini, wanita kuat
Tiffany Arifa selaku teman sekamar dan seperjuangan, dan wanita-wanita
tangguh lainnya yang penulis banggakan (Tasya, Aci, Oka, Tika, Nadya, Fifi,
Legina, Dila, dan Inne). Semoga kelak segala doa dan harapan tercapai. Kita
harus jadi wanita sukses.
12. Sahabat seperkelahian jarang akur, Ansawewers (Andre Tri Fernando, Itra
Mulya, Saddam Febrian, dan Wendy Romadhona) terimakasih untuk waktu
dan kebersamaan yang sudah kita lalui, semoga persahabatan kita abadi
selamanya. Kebersamaan adalah waktu terbaik, suka duka canda tawa kita
lalui bersama. Semangat membuka setiap lembaran kehidupan kedepannya,
senang bisa saling mengenal.
6
ABSTRAK
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh kesadaran politik terhadap
tingkat partisipasi politik masyarakat di Kota Payakumbuh. Dalam mengukur tingkat
kesadaran politik digunakan tiga indikator, yaitu aspek kognitif, afektif, dan evaluatif.
Dalam penelitian ini, masyarakat yang memiliki tingkat partisipasi politik rendah,
dipengaruhi oleh kesadaran politik yang sedang, serta aspek yang paling dominan dalam
mempengaruhi partisipasi politik tersebut adalah aspek kognitif. Kemudian masyarakat
dengan tingkat partisipasi politik yang tinggi juga dipengaruhi oleh kesadaran politik
yang sedang, dan aspek kognitif juga menjadi aspek yang dominan dalam mempengaruhi
partisipasi politik masyarakat di Kota Payakumbuh. Jadi dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa, tinggi atau rendahnya partisipasi politik masyarakat sama-sama
dipengaruhi oleh kesadaran politik yang sedang, serta aspek kognitif menjadi aspek yang
paling dominan dalam mempengaruhi kesadaran politik masyarakat di Kota Payakumbuh
pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun 2017.
Kata Kunci: Partisipasi Politik, Kesadaran Politik, Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota, Masyarakat Kota Payakumbuh.
7
ABSTRACT
Tri Wulandari Nasyef, 1410832006, Scripts with title The Effect of Political
Awareness on Political Participation of Payakumbuh Community at Mayor and
Deputy Mayor's Election of 2017. As a Mentor Prof. Dr. Sri Zulchairiyah, MA and
Zulfadli S.HI, MSi. This scripts consists of 134 pages with 14 Theory and Reference
Books, 9 Method Books, 4 Theses, 3 Journals and 10 Internet Sites.
This study aims to explain how the influence of Political Awareness on Political
Participation of society in the election of Direct Selection of Mayor and Vice Mayor of
Payakumbuh Year 2017. In this research used theory of political participation and
political awareness theories. In this research used quantitative method with explanatory
research and using questionnaires as collecting data, while the analysis using SPSS 21.0
program with cross-tabulation data analysis and hypothesis testing using Kendall Tau
Correlation Test.
The results of this study show that there is influence of political awareness on the level of
political participation of people in Payakumbuh. In measuring the level of political
awareness used three indicators, namely cognitive, affective, and evaluative aspects. In
this study, people with low levels of political participation, influenced by medium
political awareness, and the most dominant aspect of influencing political participation
are cognitive aspects. Then people with high levels of political participation are also
influenced by moderate political awareness, and cognitive aspects also become the
dominant aspect in influencing the political participation of people in Payakumbuh. So in
this study it can be concluded that the high or low political participation of society are
equally influenced by moderate political consciousness, and cognitive aspect become the
most dominant aspect in influencing public awareness of politic in Payakumbuh City in
election of Mayor and Vice Mayor of 2017.
8
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Permasalahan ............................................................. 1
1.2.Perumusan Masalah Penelitian .......................................................... 16
1.3.Tujuan Penelitian ............................................................................... 17
1.4.Manfaat Penelitian ............................................................................ 17
9
BAB V TEMUAN DAN DESKRIPSI DATA
5.1. Data Umum ....................................................................................... 73
5.2. Karakteristik Responden ................................................................... 73
1. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Agama .. 74
2. Komposisi Responden Berdasarkan Umur ................................... 74
3. Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............. 75
4. Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan .............................. 76
5. Komposisi Responden Berdasarkan Penghasilan ......................... 78
6. Komposisi Responden Berdasarkan Etnis / Suku Bangsa ............. 79
7. Komposisi Responden Berdasarkan Status Perkawinan ............... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Calon Walikota dan Wakil Walikota Kota Payakumbuh Pada
Pilwako Tahun 2017 ............................................................. 9
Tabel 1.3 Jumlah Pemilih dan Pengguna Hak Pilih Pada Pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh Tahun 2017 ... 10
Tabel 1.4 Perbandingan Tingkat Partisipasi Masyarakat Pada Pilwako
Kota Payakumbuh Tahun 2017 dengan Tahun Sebelumnya ........ 11
Tabel 1.5 Perolehan Suara yang Didapat Walikota dan Wakil Walikota
Pada Pilwako 2017 Di Tiap Kecamatan Kota Payakumbuh ......... 12
Tabel 1.6 Jumlah Masyarakat Kota Payakumbuh yang Menggunakan Hak
Pilih dengan Menggunakan KTP dan Surat Keterangan Pada
Pilwako Kota Payakumbuh Tahun 2017 ....................................... 15
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Yang
Akan Dilakukan .................................................................. 24
Tabel 2.2 Defenisi Operasional dan Indikator ................................... 40
Tabel 3.1 Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih Di Tiap Kecamatan
Pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Payakumbuh
Tahun 2017 ......................................................................... 47
Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih PerKelurahan Di
Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Pada Pilwako Kota
Payakumbuh Tahun 2017 ............................................................. 48
Tabel 3.3 Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih Per TPS di Kelurahan
Sungai Durian Pada Pilwako Kota Payakumbuh Tahun 2017 ...... 48
Tabel 3.4 Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih PerKelurahan Di
Kecamatan Payakumbuh Selatan Pada Pilwako Kota Payakumbuh
Tahun 2017 ................................................................................... 48
Tabel 3.5 Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih Per TPS di Kelurahan
Koto Tuo Limo Kampuang Pada Pilwako Kota Payakumbuh
Tahun 2017 .................................................................................... 49
Tabel 3.6 Tabel Sebaran Sampel ................................................................... 51
Tabel 3.7 Tabel Pedoman Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien .....
Korelasi Variabel Kesadaran Politik ............................................ 57
Tabel 4.1 Tabel Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, dan Jumlah Penduduk
Kota Payakumbuh ......................................................................... 68
Tabel 4.2 Tabel Jumlah Pemilih Kota Payakumbuh .................................... 68
Tabel 5.1 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 74
Tabel 5.2 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Umur ........................ 75
Tabel 5.3 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 76
Tabel 5.5 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................... 77
Tabel 5.6 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Penghasilan ............... 78
Tabel 5.7 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Etnis/Suku ................. 79
Tabel 5.8 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Status Perkawinan ..... 80
Tabel 5.9 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Keikutsertaan Memilih 81
Tabel 5.10 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Alasan Ikut Memilih . 82
Tabel 5.11 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pilihan Responden
Terhadap Calon ............................................................................ 83
11
Tabel 5.12 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Alasan Tidak Ikut
Memilih ........................................................................................ 85
Tabel 5.13 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Adanya Pelaksanaan Pilwako........................................................ 87
Tabel 5.14 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ikut
Memilih Merupakan Kewajiban Sebagai Warga Negara .............. 88
Tabel 5.15 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan dan
Pemahaman Ikut Memilih Akan Menentukan Nasib Kota
Payakumbuh Lima Tahun Kedepan .............................................. 89
Tabel 5.16 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ikut
Memilih Menentukan Pimpinan Yang Lebih Baik ....................... 90
Tabel 5.17 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tata
Cara Memilih................................................................................. 91
Tabel 5.18 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ikut
Memilih Harus Terdaftar di DPT .................................................. 92
Tabel 5.19 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terdaftar
Atau Tidak di DPT ....................................................................... 93
Tabel 5.20 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Aturan Yang Mengatur
Pelaksanaan Pilwako ..................................................................... 94
Tabel 5.21 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Adanya
Aktifitas atau Sosialisasi Yang Dilakukan Pemerintah ................ 95
Tabel 5.22 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Jumlah
Pasangan Calon ............................................................................ 96
Tabel 5.23 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Nama-Nama
Pasangan Calon ............................................................................ 96
Tabel 5.24 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap
Sosok Figur, Profil, dan Latar Belakang Calon ............................ 97
Tabel 5.25 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan dan
Pemahaman Tentang Sifat/Karakter Calon ................................... 98
Tabel 5.26 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terhadap
Kemampuan Calon ........................................................................ 99
Tabel 5.27 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Visi dan
Misi Calon ..................................................................................... 100
Tabel 5.28 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Partai Politik Pengusung
Calon ............................................................................................. 101
Tabel 5.29 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Aktifitas yang Dilakukan
Calon ............................................................................................ 102
Tabel 5.30 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Informasi Seputar Isu Tentang Calon ........................................... 103
Tabel 5.31 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Kesukaan Dengan
Sistem Pilkada Langsung ............................................................. 104
Tabel 5.32 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Ketertarikan Untuk
Ikut Memilih ................................................................................. 105
Tabel 5.33 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Keyakinan Ikut
Memilih Akan Menentukan Nasib Kota Payakumbuh Lima Tahun
Kedepan ......................................................................................... 106
Tabel 5.34 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Keyakinan Responden
Bahwa Ikut Memilih Akan Melahirkan Pemimpin Yang Lebih
12
Baik ............................................................................................... 107
Tabel 5.35 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Kesukaan Dengan
Tata Cara Memilih ........................................................................ 108
Tabel 5.36 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Penilaian Terkait
Kelayakan Paslon Untuk Memimpin ............................................ 109
Tabel 5.37 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Keyakinan Bahwa Ada
Paslon Yang Mampu Membawa Perubahan ................................. 110
Tabel 5.38 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap
Profil, Latar Belakang, Dan Track Record Paslon ........................ 110
Tabel 5.39 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap
Sifat Atau Kepribadian Paslon ...................................................... 112
Tabel 5.40 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap
Visi Dan Misi Paslon..................................................................... 113
Tabel 5.41 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Keyakinan Terhadap
Paslon Akan Menepati Janji Dan Menjalan Visi Misi .................. 114
Tabel 5.42 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap
Partai Politik Pengususng Paslon .................................................. 115
Tabel 5.43 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Ketertarikan Mengikuti
Dari Orang Lain Atau Media Terkait Pilwako .............................. 116
Tabel 5.44 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Ketertarikan
Membicarakan Hal-Hal Terkait Pilwako ...................................... 117
Tabel 5.45 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Ketertarikan Ikut Serta
Dalam Aktivitas Terkait Pilwako ................................................. 118
Tabel 5.46 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap
Pemilihan Langsung Walikota Dan Wakil Walikota .................... 119
Tabel 5.47 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Pilihan Responden
Bahwa Ikut Memilih Merupakan Hak Dan Kewajiban ................ 120
Tabel 5.48 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Keinginan Untuk
Memilih ........................................................................................ 121
Tabel 5.49 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Bahwa Ikut
Memilih Akan Menentukan Nasib Kota Payakumbuh ................ 122
Tabel 5.50 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Bahwa Ikut
Memilih Kan Melahirkan Pemimpin Yang Lebih Baik
Kedepannya ................................................................................... 123
Tabel 5.51 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Tata
Cara Memilih................................................................................. 124
Tabel 5.52 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Aturan
Yang Mengatur Pelaksanaa Pilwako ............................................. 124
Tabel 5.53 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Apabila Diundang
Mengikuti Acara Dan Kegiatan Sosialisasi Dalam Pilkada .......... 125
Tabel 5.54 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Keikutsertaan Dalam
Pilwako ......................................................................................... 126
Tabel 5.55 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Apabila Tidak
Terdaftar Pada Dpt ........................................................................ 127
Tabel 5.56 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Dalam Mengikuti
Informasi Dari Orang Lain Ata Media .......................................... 128
Tabel 5.57 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Dalam
Membicarakan Hal-Hal Terkait Pilwako ...................................... 129
13
Tabel 5.58 Tabel Komposisi Responden Berdasarkan Sikap Untuk Terlibat
Dalam Aktivitas Terkait Pilwako .................................................. 130
Tabel 6.1 Tabel Tabulasi Silang Antara Variabel X Dan Vaiabel Y ............ 133
Tabel 6.2 Tabel Uji Korelasi Kendall Tau Antara Variabel X Dengan
Variabel Y ..................................................................................... 136
14
DAFTAR BAGAN
Halaman
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Metode Simple Random Sampling Dengan Menggunakan Angka
Acak yang Tersedia Dari Komputer Untuk Memilih Sampel
Kelurahan dan TPS di Kota Payakumbuh
Lampiran 3 Output SPSS 21 Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4 Output SPSS 21 Kendall Tau dan Tabulasi Silang
Lampiran 5 Surat Keputusan Penunjukan Dosen Pembimbing Proposal
Mahasiswa
Lampiran 6 Surat Keputusan Penujukan/Pengangkatan Tim Penguji Proposal
Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Andalas Tahun 2017
Lampiran 7 Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa
dan Politik Kota Padang
Lampiran 8 Surat Keputusan Penujukan/Pengangkatan Tim Penguji Skripsi
Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Andalas Tahun 2017
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
adalah semakin terbukanya kesempatan bagi warga negara untuk terlibat dalam
ini, keterlibatan warga negara secara aktif dalam kehidupan politik menjadi
itu, partisipasi warga negara dalam kehidupan politik merupakan prasyarat mutlak
seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara secara langsung atau tidak
pemilihan (electoral activity) yang dimaksud yaitu segala bentuk kegiatan yang
1
Yalvema Miaz, 2012, Partisipasi Politik: Pola Perilaku Memilih Pemilu Masa Orde Baru dan
Reformasi, Padang: UNP Press, hlm. 21.
2
Miriam Budiardjo, 1998, Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
hlm. 2.
3
Samuel P Huntington dan Joan Nelson, 1994, Partisipasi Politik di Negara Berkembang, Jakarta:
Rineka Cipta, hlm. 16-18.
17
secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan pemilu, dintaranya adalah
sebuah partai politik, mengajak seseorang mendukung dan memiliki sebuah nama
sistem politik, yang tergolong pada partisipasi politik adalah kegiatan pemilihan
pasif suatu organisasi semu politik, partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi,
dan sebagainya, partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam
kongkrit partisipasi politik yang mudah ditemui sebuah negara demokrasi adalah
umum atau pemilu. Dalam hal ini, pemberian suara dalam kegiatan pemilihan
perilaku politik yang bersifat masif serta sering kali lebih luas di bandingkan
dengan partisipasi politik lain.6 Bahkan menurut Budiardjo, bahwa dalam suatu
negara demokrasi, pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolok ukur dari
4
Ibid.,
5
Michael Rush dan Philip Althoff ,“Pengantar Sosiologi Politik”, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013. Hal.122
6
Sudijono Sastroatmodjo, 1995, Perilaku Politik, Semarang, IKIP Semarang Press, hlm. 20.
18
demokrasi itu.7
dimana warga negara secara langsung terlibat dalam aktifitas politik dengan
legitimate sesuai dengan aspirasi warga negara. Oleh karena itu, tinggi atau
rendahnya tingkat partisipasi politik warga negara dalam pemilu menjadi penting
khususnya dalam Pemilu tidak selalu menunjukkan tingkatan yang sama. Dalam
kaitan ini, ada berbagai faktor yang mempengaruhi seseorang untuk berpartisipasi
oleh kandidat berupa barang dan uang yang ditawarkan kepada pemilih.Pemberian
barang dan uang ini bertujuan agar mendapatkan suara yang sebanyak-banyaknya
pemilih menurut Aspinall adalah penilaian pemilih terhadap masa lalu dari
7
Miriam Budiardjo, 2010, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka, hlm. 461.
8
Jurnal tentang Pemilu 2014 Indonesia, oleh Edward Aspinall Marcus Mietzer
19
dan kepercayaan kepada pemerintah yang tinggi, partisipasi politik yang
kesadaran politik akan menghasilkan pilihan yang baik dan sesuai dengan aspirasi
rasional.9
sekali kaitannya dengan kesadaran politik, karena semakin sadar bahwa dirinya
proses politik, misalnya melalui pemberian suara atau kegiatan lain, terdorong
oleh keyakinan bahwa melalui kegiatan bersama itu kepentingan mereka akan
membuat keputusan yang mengikat. Dengan kata lain masyarakat percaya bahwa
jelaskan bahwa partisipasi politik erat sekali kaitannya dengan kesadaran politik.
negara juga lebih ditegaskan oleh Gabriel A.Almond dan Sidney Verba, dimana
terhadap masalah politik tersebut (kesadaran politik) dan hal ini akan mendorong
9
Ramlan Surbakti,.Memahami Ilmu Politik, Jakarta: CV.Prima Grafika, 2013.,Hal.185
10
Miriam Budiarjo,.Op.Cit. hal.369
20
seseorang tersebut untuk aktif dalam kehidupan politik.11Dalam analisa kesadaran
politik, Gabriel A.Almond dan Sidney Verba dalam penelitiannya di lima negara
seperti Amerika, Inggris, Jerman, Italia dan Meksiko, memberikan ukuran untuk
tingkat kesadaran politik ini dalam 3 macam pola yaitukognitif, afektif, dan
evaluatif12.
oleh sistem politiknya.Aspek ini merupakan aspek yang memiliki peran paling
dapat membuat seseorang menerima atau menolak sistem politik itu. Kemudian,
yang secara tipikal melibatkan kombinasi standar nilai dan kriteria dengan
informasi dan perasaan 13 . Ketiga pola ini akan menjadi tolak ukur tingkat
dan negaranya.
Salah satu negara yang sangat menonjol dari hasil penelitian Gabriel
Almond dan Sidney Verba dalam mengukur kesadaran politik masyarakat adalah
21
terbuka terhadap pemerintahan.Dari hasil penelitian, angka kesadaran politik
masyarakat Meksiko sangat rendah, yaitu sebesar 25% masyarakat yang memiliki
keyakinan bahwa yang akan menolong mereka adalah keluarga dan teman
pada kepentingan orang-orang miskin dan orang-orang kecil, serta responsif jika
ada uang semir atau terhadap orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga
hal menarik dari masyarakat Meksiko adalah terbuka, masyarakat dengan terbuka
atau Pilkada langsung. Hal ini termuat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh
22
masyarakat setempat yang memenuhi syarat. Pemilihan Kepala Daerah dilakukan
satu paket bersamaan dengan Wakil Kepala Daerah14. Dalam konteksini negara
daerah. Melalui Pilkada langsung ini diyakini memiliki kapasitas yang memadai
diikuti dengan tingkat partisipasi politik masyarakat. Hal ini terlihat dari hasil
politik masyarakat dalam pilkada masih sekitar 60%, atau dengan kata lain rata-
rata jumlah masyarakat yang tidak berpatisipasi dalam Pilkada langung mencapai
angka 40%. Sejatinya golput adalah fenomena yang alamiah.Fenomena ini ada
Serikat.Hanya saja, tentunya hal ini dibatasi oleh jumlahnya. Di hampir setiap
pemilihan , jumlah golput akan dianggap sehat jika jumlah golput dalam kisaran
angka 30%, meski banyak pemilihan yang jumlah golputnya melampaui titik itu,
14
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
15
Dikutip dari Jurnal Revolt Institute tentang Kehadiran dan Ketidakhadiran Pemilih di TPS
(Voter Turn-Out), pada tanggal 25 Agustus 2017.
23
Meskipun demikian, di tengah fenomena masih rendahnya tingkat
partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada langsung ini, ternyata juga masih ada
partisipasi politik masyarakatnya dalam Pilkada langsung. Hal ini salah satunya
terlihat pada Pilkada Payakumbuh tahun 2017. Di Sumatera Barat, ada 2 daerah
yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah pada tahun 2017, yaitu Kota
Banyak upaya yang telah dilakukan oleh KPU Kabupaten Mentawai menjelang
pemilihan agar partisipasi politik masyarakat pada pemilihan kepala daerah tahun
politik masyarakat Kota Payakumbuh pada pemilihan kepala daerah tahun 2017
adalah 68,3%, angka tersebut lebih rendah dibandingkan angka partisipasi politik
24
pada Pilkada Gubernur Sumatera Barat tahun 2015 yang lalu dan Pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh tahun 2012. Partisipasi politik pada
dari empat kali pelaksanaan Pilkada dalam rentang 18 tahun terakhir di Kota
Payakumbuh.
Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota, dimana pasangan calon nomor
urut 2 (dua) Riza Falepi-Erwin Yunas berhasil meraih suara terbanyak sebesar
Bachri sebesar 37,03% suara, dan terakhir pasangan calon nomor urut 1 (satu)
Tabel 1.1
Persentase perolehan Suara Calon Walikota dan Wakil Walikota
Pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
No. Pasangan Calon Persentase
Urut Perolehan
Suara
1. Wendra Yunaldi – Ennaidi 19,34%
2. Riza Falepi – Erwin Yunas 43,63%
3. Suwandel Muchtar – Fitrial Bachri 37,03%
Sumber : KPU Kota Payakumbuh 2017
pilihnya pada Pilkada Kota Payakumbuh tahun 2017 dari total 84.503 orang yang
terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Artinya angka persentase partisipasi
2017 sebesar 68,3%, sedangkan yang tidak menggunakan hak pilihnya sebesar
25
16
31,7%. Jika dilihat dari lima Kecamatan, persentase tingkat partisipasi
rata-rata di atas 60% atau berkisar pada angka 65% - 73% (lihat tabel 1.2).
Tabel 1.2
Jumlah Pemilih dan Pengguna Hak Pilih pada Pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh Tahun 2017
No Kecamatan Pemilih Pengguna Tidak Persentase
Hak Pilih Menggunakan Partisipasi
Hak Pilih Per
Kecamatan
1. Lamposi Tigo Nagari 6.884 4.873 2.011 70,8%
2. Payakumbuh Barat 33.051 21.648 11,403 65,5%
3. Payakumbuh Selatan 7.182 5.169 2.013 71,8 %
4. Payakumbuh Timur 17.543 12.126 5.417 69,1%
5. Payakumbuh Utara 19.843 13.927 5.916 70,2 %
sebesar 68,3% pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu, sebenarnya tidak
pada Pilkada Gubernur Sumatera Barat tahun 2015 yang lalu. Hal ini seperti yang
manyatakan bahwa :
16
Dikutip dari https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t2/sumatera_barat/kota_payakumbuh, diakses
pada tanggal 25 Agustus 2017.
26
target, partisipasi pilkada lebih tinggi dibanding Pilgub Sumbar 2015,
dimana partisipasi masyarakat hanya 62,5 persen. Meskipun tidak
mencapai target, partisipasi masyarakat mendekati apa yang diharapkan
penyelenggara pilkada”.17
Selain itu, hal yang cukup menarik adalah bahwa dari empat kali
2017. Bahkan pada Pilkada atau Pilkada Kota Payakumbuh tahun 2017 ini,
Payakumbuh. Hal ini terlihat pada Pilgub Sumatera Barat tahun 2010 di Kota
stagnan berada di angka 62,5%. Terakhir pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017,
tabel 1.3).
Tabel 1.3
Perbandingan Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat dari Empat Kali Pelaksanaan
Pilkada Langsung (Pilgub atau Pilwako) di Kota Payakumbuh
dalam Rentang 18 Tahun Terakhir
Pilkada Langsung Tingkat
Partisipasi
Pilgub Sumbar Tahun 2010 55,5%
Pilwako Payakumbuh Tahun 2012 62,8%
Pilgub Sumbar Tahun 2015 62,5%
Pilwako Payakumbuh Tahun 2017 68,3%
Sumber : KPU Kota Payakumbuh
17
Dikutip dari http://sumbar.antaranews.com/berita/198123/kpu-payakumbuh-partisipasi-pemilih-
cukup-baik.html
27
Terjadinya peningkatan partisipasi politik masyarakat di Kota
yang menarik untuk lebih dikaji secara mendalam, terutama pada Pada Pilwako
angka tertinggi dan mengalami kenaikan signifikan. Hal ini tentunya menarik
politik masyarakat payakumbuh pada Pilkada Payakumbuh pada tahun 2017 yang
lalu.
politik masyarakat pada Pilkada Kota Payakumbuh tahun 2017 yang lalu
sehingga mendorong masyarakat untuk ikut serta memberikan hak suaranya pada
2017 yang lalu, meskipun kecewa dengan janji-janji dan perilaku dari para elit
mengikuti sosialisasi yang dilakukan oleh KPU Kota Payakumbuh, Hal ini seperti
28
“Saya tahu banyak masyarakat yang kecewa akan janji-janji manis yang
disampaikan oleh para pejabat publik menjelang saat pemilihan, namun
apabila kita larutkan kekecewaan itu, yang ada kita semakin tidak
diperhatikan, lebih baik kita hilangkan sifat kekecewaan itu dan berupaya
agar tuntutan, kebutuhan dan segala macamnya kita sampaikan kepada
pemerintah, meskipun sedikit kemungkinan akan tersalurkan, namun
setidaknya kita sudah berusaha, apalagi saya hanyalah seorang pedagang
keliling, kadang punya uang kadang tidak, saya berharap agar rakyat
kecil seperti saya dapat diperhatikan. Makanya saya ikut sosialisasi
kemaren, saya menyampaikan segala keluh kesah saya, setidaknya apa
yang saya rasakan telah didengar mereka”.18
Hal yang sama juga disampaikan oleh Winda Mustika Yani, salah satu
aktifitas politik dalam Pilkada, seperti mengikuti sosialisasi yang Pilwako yang
bahwa :
29
sosialisasi mayoritas masyarakat ketika diundang mereka ikut, mau
bertanya, dan apabila dipancing-pancing maka antusias mereka sangat
menggelegak, dan pertanyaan dari masyarakat cukup menarik. Dari pihak
KPU juga memiliki usaha untuk meningkatkan kesadaran politik
masyarakat, dimana KPU Kota Payakumbuh melakukan Voter Education
terhadap semua kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja,
penyandang disabilitas, dan juga melaksanakan diskusi publik sampai ke
tingkat kelurahan”.20
Selain itu, adanya kesadaran politik ini juga terlihat dari kuatnya rasa
memberikan suara sebagai hak warga negara, dan keyakinan bahwa memberikan
suara dalam Pilkada akan membawa perubahan bagi kehidupan mereka kedepan
oleh Kepala Daerah terpilih nantinya. Hal ini tergambar dari pernyataan Afrizal
“Ya jelaslah saya ikut memilih, itu hak kita sebagai warga negara untuk
memilih pemimpin kita. Apalagi sudah berapa kali orang dari KPUD
datang mensosialisasikan tentang Pilwako, bahkan ke daerah saya yang
lumayan jauh dari kota mereka datang. Malu saya kalau tidak memilih,
meskipun saya bekerja tanpa tau hari libur yang seharusnya menambah
pendapatan kalau tidak hadir memilih, tapi saya malu.Saya ingin
kehidupan kami akan lebih baik dan berharap janji pemerintah itu tidak
sekedar janji saja”.21
tersebut.Hal ini tergambar dari sebagian masyarakat yang tidak terdaftar di DPT,
mereka tetap berkeinginan untuk mencoblos dengan membawa KTP atau Surat
20
Wawancara dengan Bapak Yuzalmon yang merupakan salah satu staff penting di KPU Kota
Payakumbuh pada tanggal 19 Oktober 2017, puku 10.50 WIB di Kantor KPU Kota Payakumbuh.
21
Wawancara awal dengan Afrizal, Warga Kota Payakumbuh, Pada tanggal 28 September 2017.
30
Tabel 1.4
Jumlah Masyarakat Kota Payakumbuh yang Menggunakan Hak Pilih dengan
Menggunakan KTP dan Surat Keterangan pada Pilwako
Kota Payakumbuh Tahun 2017
No. Kecamatan LK PR Jumlah
partisipasi politik masyarakat pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu
ini tergambar dari antusiasme sebagian masyarakat untuk terlibat dalam aktifitas-
aktifitas sosialisasi politik yang dilakukan oleh KPU Kota Payakumbuh terkait
Pilwako, serta juga adanya rasa keyakinan serta kesadaran akan hak dan
diharapkan akan membawa perubahan bagi Kota Payakumbuh kedepan. Hal ini
lah yang menurut asumsi peneliti mendorong sebagian besar masyarakat untuk
sebagian masyarakat yang tidak terdaftar dalam DPT pun, mau ikut serta
terutama dalam memberikan suaranya pada Pilkada Payakumbuh tahun 2017 yang
lalu. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Kesadaran Politik
31
terhadap Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kota Payakumbuh pada Pilwako
Tahun 2017.
mana kesadaran politik itu dapat dilihat dari 3 pola, yaitu kognitif, afektif, dan
masyarakat untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan politik, seperti ikut terlibat
2017. Dalam hal ini terlihat bahwa adanya kesadaran masyarakat Kota
beberapa masyarakat Kota Payakumbuh yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih
Tetap, namun dalam hal ini masyarakat tersebut tetap memiliki keinginan untuk
ikut memilih dengan membawa Kartu Tanda Penduduk dan surat keterangan tidak
terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap pada saat hari pemungutan suara. Selain itu
sebagai pedagang tidak menurunkan minat masyarakat untuk ikut mencoblos pada
pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh pada tahun 2017. Hal ini
terlihat ketika hari pemugutan suara, para pedagang tersebut rela meninggalkan
dagangan mereka demi ikut mencoblos di TPS, padahal jika mereka tetap
32
berdagang mereka dapat keuntungan dari dagangan mereka. Dalam hal ini peneliti
Agar penelitian ini menjadi terarah dan ruang lingkup tidak terlalu luas
Seperti yang telah dipaparkan didalam latar belakang diatas, tujuan dari
1.4.Manfaat Penelitian
penelitian ini bisa menjadi referensi tambahan bagi para peneliti yang juga
33
2. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pembaca guna
partisipasi politik dan menjadi bahan masukan bagi berbagai pihak dalam
Pilkada ke depannya.
34
BAB II
KERANGKA TEORI
dengan penelitian yang di lakukan oleh peneliti, yaitu ada penelitian terdahulu
Sebelum rancangan Penelitian ini dibuat, sudah ada peneliti lain yang
yang akan di teliti yaitu tentang Pengaruh Kesadaran Politik Terhadap Partisipasi
dengan dua variabel yaitu kesadaran politik dan kepercayan politik terhadap
22
Andy Fahlevi Wardhana. Hubungan Antara Tingkat Kesadaran Politik dan Tingkat
Kepercayaan Politik Pada Pemerintah Dalam Pilkada Langsung (study nagari Baringin). Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Andalas, Padang 2006.
35
terdapat hubungan antara tingkat kesadaran politik dan tingkat kepercayaan
2008”. 23 Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk melihat tinggi rendahnya
bahwa seseorang yang termasuk dalam gladiator mereka terlibat aktif dalam
politik dengan jumlah yang sedikit namun memiliki pengaruh yang sangat besar,
yang apatis yang tidak mau menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu.
23
Atiek Lestari, Partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2008.
Skripsi pada jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta 2009.
36
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Firdawati, dengan judul Skripsi
terutama dalam menggunakan hak suara pada pemilihan langsung anggota BPN di
Jerman, Italia dan Meksiko, memberikan ukuran untuk tingkat kesadaran politik
ini dalam 3 macam pola yaitukognitif, afektif, dan evaluatif. Dari hasil penelitian
disimpulkan bahwa, dari lima negara yang diteliti menunjukan perbedaan yang
37
berkisar antara 73%-89%.89% angka kesadaran politik masyarakat yang pernah
sebesar 76%, dan masyarakat yang berpendidikan Sekolah Dasar sebesar 70%.
tinffi mencapai angka 83% dan angka kesadaran politik masyarakat yang
mengenyam pendidikan sampai Sekolah Dasar adalah sebesar 68%. Ketiga negara
masyarakat.
politik masyarakat Italy adalah sebesar 24% dan angka kesadaran politik
38
Tabel 2.1
39
4. Gabril A.Almond Kuntitativ Analisa Untuk melihat
dan Sidney Verba Survey Kesadaran Politik kesadaran politik
Masyarakat di masyarakat di lima
Lima Negara, Negara tersebut.
yaitu Amerika Adanya perbedaan
Serikat, Inggris, yang signifikan
Jerman, Italy, ditemukan dalam
dan Meksiko. peneltian. Dimana
Amerika Serikat,
Inggris, dan Jerman
memiliki angka
kesadaran politik
tinggi serta memiliki
keyakinan bahwa
pemerintah memiliki
pengaruh terhadap
kehidupan masyarakat,
sedangkan Italy dan
Meksiko memiliki
kesadaran politik yang
rendah dan yakin
bahwa tidak ada
pengaruh pemerintah
terhadap kehidupan
masyarakat.
40
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu apakah tingkat
mana peneliti melihat kesadaran politik dari tiga pola, yaitu kognitif, afektif, dan
peneliti.
2.2.Tinjauan Teoritis
untuk menyadari sesuatu yang terjadi atau yang ada pada dirinya. Dengan
41
penyelenggaraan pemerintah. 25 Anggota masyarakat yang berpartisipasi dalam
proses politik, misalnya melalui pemberian suara atau kegiatan lain, terdorong
oleh keyakinan bahwa melalui kegiatan bersama itu kepentingan mereka akan
membuat keputusan yang mengikat. Dengan kata lain mereka percaya bahwa
politik. Kesadaran politik merupakan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
masyarakat dan politik, serta menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap
dimaksud seperti hak untuk berkumpul yang bersifat damai, hak kebebasan
berserikat, hak ikut serta dalam urusan publik, hak memilih dan dipilih, serta hak
untuk mempunyai akses pada jabatan publik di negaranya, serta kewajiban politik
seperti kewajiban memilih pada saat pemilihan umum sebagai warga negara yang
politik, maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi politik, begitu juga
25
Miriam Budiarjo,.Op.Cit. hal.369
26
Ibid.,
27
Ramlan Surbakti,.Op.Cit.Hal.184
28
Ibid.,
42
sebaliknya. Selain itu, adanya hubungan kesadaran politik terhadap partisipasi
politik warga negara juga lebih dijelaskan oleh Gabriel A.Almond dan Sidney
Verba, dimana seseorang yang memiliki informasi yang cukup lengkap tentang
berkompeten terhadap masalah politik tersebut, dan hal inilah yang dimaksud
dengan kesadaran politik. Dalam proses selanjutnya hal ini akan mendorong
Kesadaran politik itu muncul apabila seseorang dianggap telah menyadari dan
mengetahui tentang sistem politik baik mengenai aspek politik maupun aspek
Jerman, Italia dan Meksiko, memberikan ukuran untuk tingkat kesadaran politik
sistem politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan output,
43
yang dipelajari dan diterima dari panca indera. Penilaian bahwa seseorang
informasi.
aspek ini, berupa suatu respon yang dihasilkan oleh seseorang dari aspek
politik yang secara tipikal melibatkan kombinasi standar nilai dan kriteria
32
Ibid., hal.86
33
Ibid., hal.15-16
44
akan menghasilkan evaluasi terhadap objek politik, dan sikap ini muncul
Frekuensi dan kualitas seseorang yang semakin peka dan terbuka terhadap
perangsang politik seperti kontak pribadi, organisasi, dan media massa dapat
menggunakan tiga pola kesadaran politik yaitu pola kognitif, afektif, dan evaluatif
yang disampaikan oleh Almond dan Verba yang menjadi tolak ukur dalam
atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif maupun pasif dalam kehidupan
politik, yakni dengan cara memilih pemimpin dan secara langsung atau tidak
34
Ibid., hal 14-15
45
langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (publik policy). 35 Adapun sifat
partisipasi politik ini adalah sukarela, bukan dimobilisasi oleh negara ataupun
menjadi anggota partai atau salah satu gerakan sosial dengan direct actionnya dan
sebagainya.36
lebih luas dengan memasukkan secara eksplisit tindakan illegal dan kekerasan
atau kolektif, terogranisir, atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau
dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif. Lebih lanjut,
35
Miriam Budiarjo,Op.Cit.,hal. 2
36
Ibid.
37
Samuel P Huntington dan Joan Nelson, 1994, Partisipasi Politik di Negara Berkembang, Jakarta:
Rineka Cipta, hlm. 16-18.
46
yang diajukan dan seterusnya.
b. Lobbying yaitu tindakan seseorang ataupun sekelompok orang untuk
menghubungi pejabat ataupun tokoh politik dengan tujuan untuk
mempengaruhi pejabat ataupun tokoh politik tersebut yang menyangkut
masalah tertentu tentang yang mempengaruhi kehidupan mereka. Kegiatan
ini biasanya dilakukan untuk memperoleh dukungan ataupun untuk
mobilisasi dukungan tertentu yang hendak ditangani oleh pemerintah atau
dewan.
c. Organizational activity, yaitu keterlibatan warga masyarakat dalam
berbagai organisasi sosial dan politik, apakah itu sebagai pemimpin,
aktivis ataukah sebagai anggota biasa. Organisasi tersebut mempunyai
fungsi mempengaruhi pemerintah dalam pembuatan kebijakan.
d. Contracting, yaitu partisipasi yang dilakukan warganegara dengan secara
langsung (mendatangi ketempat bertugas, menghubungi lewat telepon
pejabat pemerintah ataupun tokoh politik baik dilakukan secara individual
maupun kelompok orang yang sedikit jumlahnya.
e. Violence adalah cara-cara kekerasan untuk mempengaruhi pemerintahan
juga dapat dimasukkan dalam kategoripartisipasi politik, hanya saja
ditempuh untuk mempengaruhi pemerintah dengan melakukan
pengrusakan terhadap barang ataupun individu.
38
G.Almond, sebagaimana dikutip oleh Anthonius Sitepu P, Op.Cit., hlm. 101
47
b. Non-Konvensional, yaitu prosedur dan waktu partisipasi ditentukan sendiri
oleh anggotamasyarakat, yang melakukan partisipasi itu sendiri. Dapat
dilihat dari tindakan mencakup berdemontrasi, konfrontasi, mogok,
tindakan kekerasan politik terhadap harta benda
(pengerusakan,pemboman, pembakaran), tindakan kekerasan politik
terhadap manusia (penculikan,pembunuhan), perang gerilya dan revolusi.
beberapa bentuk. Adapun bentuk partisipasi politik dalam penelitian ini dibatasi
pada salah satu bentuk partisipasi yang disampaikan oleh Huntington dan Nelson,
yaitu bentuk partisipasi politik dalam kegiatan pemilihan umum. Hal ini tentunya
sangat relevan dengan masalah dalam penelitian ini yang ingin menjelaskan faktor
tahun 2017. Meskipun demikian, dalam penelitian ini bentuk partisipasi politik
dalam kegiatan pemilihan umum ini hanya difokuskan saja pada aktifitas
2017. Oleh karena itu, maka peneliti menggunakan beberapa variabel yang
48
1. Partisipasi Politik
untuk ikut serta secara aktif maupun pasif dalam kehidupan politik, yakni dengan
cara memilih pemimpin dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
politik yang dimaksud adalah Electoral activity (kegiatan pemilihan), yaitu segala
bentuk kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan
dan memiliki sebuah nama atas nama tertentu, memberikan suara dalam pemilu,
seterusnya.41
kegiatan pemilihan umum ini hanya difokuskan saja pada aktifitas pemberian
suara oleh masyarakat pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017. Adapun indikator
39
Miriam Budiarjo, Log.Cit.,
40
Samuel P Huntington dan Joan Nelson, Log.Cit.,
41
Ibid.,
49
partisipasi politik yang rendah.
2. Kesadaran Politik
untuk menyadari sesuatu yang terjadi atau yang ada pada dirinya. Dengan
politik erat sekali kaitannya dengan partisipasi politik, karena semakin sadar
bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara dalam
aktifitas politik.43
masyarakat dan politik, serta menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap
dimaksud seperti hak untuk berkumpul yang bersifat damai, hak kebebasan
berserikat, hak ikut serta dalam urusan publik, hak memilih dan dipilih, serta hak
untuk mempunyai akses pada jabatan publik di negaranya, serta kewajiban politik
seperti kewajiban memilih pada saat pemilihan umum sebagai warga negara yang
42
Miriam Budiarjo,Log.Cit.,
43
Ibid.,
44
Ramlan Surbakti., Log.Cit.,
50
telah ditetapkan negara dan siap menerima sanksi jika melanggar.45
Kesadaran politik itu muncul apabila seseorang dianggap telah menyadari dan
mengetahui tentang sistem politik baik mengenai aspek politik maupun aspek
pemerintahannya.46
inilah yang dimaksud dengan kesadaran politik. Dalam proses selanjutnya hal ini
akan mendorong seseorang tersebut untuk aktif dalam kehidupan politik.47 Dalam
memberikan ukuran tingkat kesadaran politik ini ada tiga macam polayang
diajukan oleh Almond dan Verba yaitu pola kognitif, afektif dan evaluatif.48
a. Pola Kognitif
dan keyakinan individu terhadap jalannya sistem politik, peranan dan segala
oleh sistem politiknya.Selain itu, kesadaran politik itu terlebih dahulu muncul
45
Ibid.,
46
Miriam Budiarjo,.Log.Cit.,
47
Almond dan Verba,Log.Cit.,
48
Almond dan Verba,Log.Cit.,
51
apabila seseorang dianggap telah mengetahui dan memahami tentang sistem
Payakumbuh tahun 2017. Adapun indikator dari pola kognitif ini sebagai bagian
dari mengukur kesadaran politik dalam kaitan Payakumbuh tahun 2017 yaitu:
b. Pola Afektif
Dalam kaitan ini, pola afektif muncul setelah individu mengetahui dan memahami
pada perasaan individu terhadap sistem politik, peranannya, para aktor dan
52
dimiliki masyarakat ini berakar dari pengetahuan, pemahaman dan harapan
Payakumbuh tahun 2017. Adapun indikator dari pola afektif ini sebagai bagian
dari mengukur kesadaran politik terkait Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yaitu:
c. Pola Evaluatif
Pola evaluatif ini menyangkut keputusan dan pendapat tentang objek-objek politik
yang secara tipikal melibatkan kombinasi standar nilai dan kriteria dengan
informasi dan perasaan. Dalam komponen ini, adanya sikap warga negara
49
Almond dan Verba,.Op.Cit,. Hal.86
53
dan digunakannya dalam membuat penilaian atau dalam penyampaian
pendapatnya.50
Payakumbuh tahun 2017. Adapun indikator dari pola evaluatif ini sebagai bagian
2.4.Model Analisis
variabel. Varabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (independent
Variabel bebas (X) yaitu variabel yang menjadi penyebab perubahan atau
timbulnya variabel terikat (Y), sedangkanvariabel terikat (Y) yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas (X). Adapun variabel
50
Ibid.Hal.15-16
54
bebas (X) dalam penelitian ini adalah kesadaran politik, sedangkan variabel terikat
(Y) dalam penelitian ini adalah partisipasi politik masyarakat pada Pilwako
Bagan 2.1
Model Analisis
2.5.Hipotesis
Penelitian ini berawal dari suatu hipotesis kerja yang akan dibuktikan
antar fenomena yang diamatinya. Tujuan hipotesis ini untuk mengarahkan peneliti
dalam mencari sumber data yang berasal dari responden yang terdapat dalam tiap-
2017.
2017.
55
2.5.Pengukuran Defenisi Operasional dan Indikator
kategori tertentu dari tiap-tiap variabel. 51 Selain itu, defini operasional adalah
penelitian ini:
Tabel 2.2
Definisi Operasional dan Indikator
Konsep Variabel Sub Indikator Skala
Indikator
Partisipasi Partisipasi Keikutsertaan dalam memberikan Ordinal
Politik Politik suara pada Pilwako Payakumbuh
Masyarakat Tahun 2017
dalam
Pilwako
Payakumbuh
Tahun 2017
(Y)
Kesadaran Kesadaran Kognitif Pengetahuan tentang adanya Pilwako Ordinal
Politik Politik (X) (Pengetahuan) Pengetahuan dan pemahaman tentang Ordinal
pentingnya ikut memilih sebagai hak
dan kewajiban warga negara
Pengetahuan dan pemahaman tentang Ordinal
pentingnya memberikan suara dalam
Pilwako
Pengetahuan dan pemahaman tentang Ordinal
tata cara memilih dalam Pilwako
Pengetahuan dan pemahaman tentang Ordinal
aturan dan norma yang mengatur
pelaksanaan Pilwako
Pengetahuan tentang aktifitas Ordinal
sosialisasi yang dilakukan oleh
penyelenggara Pilwako
Pengetahuan tentang jumlah Ordinal
pasangan calon dalam Pilwako
51
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005). Hal. 90-91.
56
Pengetahuan tentang nama, sosok, Ordinal
track record, karakter/kepribadian
dan kemampuan paslon yang maju
pada Pilwako
Pengetahuan dan pemahaman tentang Ordinal
visi, misi dan program unggulan
Paslon
Pengetahuan dan pemahaman tentang Ordinal
aktifitas politik yang dilakukan oleh
Paslon atau timses ketika kampanye
Pengetahuan seputar informasi Ordinal
politik, isu-isu yang berkembang
terkait pasangan calon dalam Pilwako
57
Sikap terkait aturan yang mengatur Ordinal
pelaksanaan Pilwako
Sikap untuk mengikuti aktifitas Ordinal
politik seputar Pilwako
Intensitas mengikuti Pemilu atau Ordinal
Pilkada langsung sebelumnya
Sikap jika tidak terdaftar sebagai Ordinal
pemilih dalam Pilwako
Intensitas mengikuti atau Ordinal
membicarakan informasi-informasi
politik menjelang Pilwako
Intensitas mengikuti aktifitas atau Ordinal
bergabung dalam kegiatan yang trkait
dengan Pilwako
58
BAB III
METODE PENELITIAN
dimana data dikumpulkan dari populasi untuk mewakili seluruh populasi dengan
52
menggunakan kuesioner. Penelitian survei merupakan suatu penelitian
kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang di peroleh peneliti di
catat, diolah dan dianalisis. 53 Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian
52
Masri Singarimbun,ed. Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta.1989. Hal: 3.
53
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul jannah, Op.Cit, Hal 143.
59
Selanjutnya penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori (explanatory
diteliti.54 Dalam penelitian ini akan mengidentifikasi dan menjelaskan faktor yang
mempengaruhi partisipasi politik, yaitu kesadaran politik yang terdiri dari tiga
sectional yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu, dan tidak
Penelitian ini berlokasi di Kota Payakumbuh, yang mana kota ini adalah
berbagai faktor-faktor terkait dengan fenomena yang ada seperti adanya pengaruh
mengambil lokasi ini adalah bahwa peneliti melihat tingkat partisipasi politik
dan salah satu faktor yang akan peneliti uji yaitu kesadaran politik. Apakah
54
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif.Kencana, Jakarta.2008.Hal. 38.
55
Bambang Prasetyo dan Miftahul Jannah,.Op.Cit.Hal 143.
60
Payakumbuh benar dipengaruhi oleh kesadaran politik masyarakat disana atau
tidak.
diartikan juga sebagai jumlah keseluruhan dari analisa yang ciri-cirinya akan
diduga. Populasi dapat dibedakan pula antara populasi sampling dan populasi
satuan analisis dalam populasi yang layak dan sesuai untuk dijadikan atau ditarik
yaitu sampel yang memiliki populasi atau yang reperesentatif artinya yang
56
Morissan, 2012, Metode Penelitian Survei, Jakarta: Kencana Prenademedia Group.
57
Sugiarto dkk, 2003, Teknik Sampling, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hlm. 2-3.
61
pengambilan sampel acak distratifikasi (Stratified Random sampling) karena sifat
dari populasi dalam penelitian ini heterogen (beragam) sehingga populasi tersebut
kelompok, dan ketiga, memilih anggota sampel dari setiap lapisan / kelompok
maka dilakukan dengan cara menentukan sampai batas mana strata dalam
Nagari.
58
Masri Singarimbun,Op.Cit.Hal.162.
59
Ibid. Hal.162.
60
Salah satu Keuntungan menggunakan metode Stratified Random Samplingyaitu 1. Semua ciri-
ciri populasi yang heterogen dapat terwakili. 2. Kemungkinan bagi peneliti untuk meneliti
hubungan antara satu lapisan dengan lapisan yang lain, juga memperbandingkanya. Perbandingan
satuan elementer dapat tiap-tiap stratum ialah dengan perbandingan 30:10:10 dalam pengambilan
sampel. Jika perbandingan ini tidak mewakili maka, peneliti dapat menentukan sendiri
perbandingan yang dilakukan. Dalam hal ini peneliti menggunakan perbandingan 30:10:10.
(Masri Singarimbun &Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta:LP3ES, 1995, hal 163-
164)
62
Tabel 3.1
Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih Di Tiap Kecamatan Pada
Pemilihan Walikota Kota Payakumbuh Tahun 2017
No. Kecamatan LK PR Jumlah
Pemilih
1. Lamposi Tigo Nagari 2173 2700 4873
2. Payakumbuh Barat 9631 11.796 21.648
3. Payakumbuh Selatan 2299 2870 5169
4. Payakumbuh Timur 5278 6850 12.126
5. Payakumbuh Utara 6134 7542 13.927
Jumlah 25.515 31.758 57.743
Sumber: KPU Kota Payakumbuh
dengan 10% total TPS dari masing-masing Kelurahan, yaitu dengan cara
sebagai berikut :
63
Lebih lanjut dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih PerKelurahan di Kecamatan Lamposi
Tigo Nagari Pada Pilwako Kota Payakumbuh Tahun 2017
No Kelurahan Jumlah Jumlah
Pemilih Pengguna
Hak Pilih
1. Koto Panjang Dalam 1464 1004
2. Koto Panjang Padang 1055 717
3. Padang Sikabu 982 694
4. Parambahan 789 592
5. Parit Muko Aie 907 62
6. Sungai Durian 1687 1214
Jumlah 6884 4283
Sumber: KPU Kota Payakumbuh
Tabel 3.3
Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih PerTPS Di Kelurahan Sungai Durian
Pada Pilwako Kota Payakumbuh Tahun 2017
No TPS Jumlah Pemilih Jumlah Pengguna Hak
Pilih
1. TPS 1 400 262
2. TPS 2 399 281
3. TPS 3 455 350
4. TPS 4 433 321
Jumlah 1687 1214
Sumber: KPU Kota Payakumbuh
Tabel 3.4
Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih PerKelurahan di Kecamatan
Payakumbuh Selatan Pada Pilwako Kota Payakumbuh Tahun 2017
No Kelurahan Jumlah Jumlah
Pemilih Pengguna
Hak Pilih
1. Balai Panjang 1113 804
2. Kapalo Koto Ampangan 1045 750
3. Koto Tuo Limo Kampuang 726 548
4. Limbukan 1776 1333
5. Padang Karambia 937 616
6. Sawah Padang Aua Kuniang 1585 1118
Jumlah 7182 5169
Sumber: KPU Kota Payakumbuh
64
Tabel 3.5
Rekapitulasi Jumlah Pengguna Hak Pilih PerTPS Di Kelurahan Koto
Tuo Limo Kampuang Pada Pilwako Kota Payakumbuh Tahun 2017
No TPS Jumlah Pemilih Jumlah Pengguna Hak
Pilih
1. TPS 1 321 268
2. TPS 2 405 280
Jumlah 726 548
Sumber: KPU Kota Payakumbuh
Bagan 3.1
Kota
Payakumbuh
TPS 1 TPS 2
61
Sugiarto dan dkk, Teknik Sampling, Gramedia Pustaka Utama:Jakarta, 2003, hal. 60.
65
n = NZ². P (1 – P)
Nd²+Z²(1 – P)
Data di atas pemilih tetap (DPT) Jumlah Pemilih pada Tingkat Partisipasi
Masyarakat Kota Payakumbuh Pada Pilwako Tahun 2017, diketahui bahwa untuk
Koto Tuo Limo Kampuang TPS 2, jumlah pemilih sebanyak 405 jiwa, dan yang
tersebut, maka total populasi adalah 805 jiwa, maka jumlah sampel dalam
N : 805
Z : 1,96
P : 0,50
D : 0,10
( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) ( )
( )( )
( ) ( )
66
4. Dari perhitungan di atas kemudian diperoleh minimum jumlah sampel
menjadi 100 orang. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini
Tabel 3.6
Tabel Sebaran Sampel
No Kecamatan Kelurahan TPS Populasi Sampel/
Responden
1. Lamposi Tigo Sungai Durian 1 400 50
Nagari
2. Payakumbuh Koto Tuo Limo 2 405 50
Selatan Kampuang
Total 805 100
Sumber : KPU Kota Payakumbuh
adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit
62
Masri Singarimbun, Op,Cit,. Hlm 111
67
kita urutkan DPT pemilih dan masukan ke dalam rumus komputer.
terpilih yaitu TPS 1 yang mana memiliki jumlah populasi (DPT) 400 orang.
dengan TPS terpilih yaitu TPS 1 yang mana memiliki jumlah populasi
dijadikan responden. Peneliti memilih secara acak angka dan terpilih angka
selanjutnya.64
63
Ibid, Hal.160-161.
64
Perlu diperhatikan lagi jika dalam pengambilan sampel responden yang dituju dalam keadaan
sakit/ meninggal/ pindah/ tidak bersedia dimintai keterangan/tidak memilih, maka penelitian
dilanjutkan ke responden selanjutnya yang terdekat dengan no. urut sebelumnya.
68
3.4. Unit Analisis
yang mulai berusia 17 tahun keatas atau sudah memiliki hak pilih dalam pemilu.
Hal itu dilakukan karena dengan kriteria tersebut masyarakat dianggap sudah
memiliki nalar dan cara bertutur kata yang baik, sesuai dengan sikap kedewasaan
dan tingkat pengetahuan yang dinilai sudah bertranformasi kearah penalaran yang
baik.
Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah berbentuk data
primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
responden, dan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, baik itu
data tentang pemilih dan data-data lain yang memberikan informasi kepada
peneliti.
karena populasi yang akan diteliti sangatlah besar. Sedangkan alat pengumpul
berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku.65 Hasil kuesioner tersebut
akan terlihat dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik dan uraian serta
kesimpulan hasil penelitian. Data sekunder diperoleh dari berbagai lembaga yang
65
Sugiarto,.Op.Cit,. Hal.149.
69
terkait dengan pelaksanaan Pilwako Kota Payakumbuhseperti media massa, hasil
penelitian, serta lainya yang di anggap relevan bisa mencukupi data-data dalam
penelitian.
pertanyaan yang ada dalam sebuah kuesioner, apakah isi dalam butir-butir
dikatakan sebagai kekuatan kesimpulan, inferensi, atau proposisi dari hasil riset
dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur sedangkan reabilitas adalah untuk menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau
memasukkan data hasil jawaban responden yang ada dalam program SPSS, Uji
Kriteria validitas dalam hal ini terlebih dahulu mengacu pada rumus df= n-
2 dengan sig 5%. Selanjutnya kriteria validitas ditentukan dengan melihat apabila
nilai r hitung > r tabel, maka item-item pertanyaan yang digunakan bisa dikatakan
valid. Adapun nilai r hitung bisa dilihat pada nilai Corrected Item-Total
66
Jonathan Sarwono, Buku Pintar IBM SPSS STATISTICS 19 Cara Operasi Prosedur Analisis
Data dan Interpretasi, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011, hlm. 249.
67
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal,Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm.140
70
dengan jumlah responden atau jumlah data sebanyak 30 (N=30). Dengan mengacu
pada rumus di atas (df= n-2, dengan sig 5%), maka df= 30-2 yaitu 28 (df=28)
dengan sig 5%. Selanjutnya, berdasarkan kriteria dengan ketentuan df atau degree
of freedomyang sudah didapat (df= 28, dengan sig 5%), maka dilihat pada r
tabel, 68 dan diperoleh nilai r tabel adalah sebesar 0,355. Setelah dilakukan uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan alpha cronbach melalui SPSS 21,
masing-maing item variabel>r tabel, dimana nilai r tabel adalah sebesar 0,355.69
Adapun untuk pengujian reliabilitas berasal dari skor-skor item angket yang
valid. Item yang tidak valid tidak dilibatkan dalam pengujian reliabilitas. Nilai
dilihat pada kotak output perhitungan. Nilai alpha yang dihasilkan, ditafsirkan
sesuai dengan kriteria pembanding yang digunakan, dimana jika nilai reliabilitas >
0,6 atau nilai cronbach’s Alpha mendekati angka 1 maka dapat dikatakan bahwa
instrumen yang kita gunakan sudah reliabel. 70 Setelah dilakukan uji validitas
reliabilitas sebesar 0,960.71 Hal ini bisa disimpulkan bahwa nilai reliabilitas dari
variabel X dan Y> 0,6. Jadi intrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah
reliabel.
68
Lihat r Tabel
69
Lihat Lampiran Validitas dan Reliabilitas
70
http://azuarjuliandi.com/openarticles/cronbachalpha(manual), pdf diakses pada tanggal 25 Mei
2017.
71
Lihat Lampiran Validitas dan Reliabilitas
71
3.7. Analisis Data
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. 72 Dalam penelitian ini, analisis data
yang digunakan adalah analisis data kuantitatif menggunakan analisis atau proses
statistik. Hal ini dikarenakan fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data
penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana
sistematis data mentah (ada dalam kuisioner) dengan kode angka yang telah
tabel frekuensi dan tabel silang dengan menggunakan analisis statistik dengan
program komputer “Statistick Package For Social sience 21.0” atau SPSS 21.0.
Hal ini dikarenakan program komputer SPSS 21.0 telah menjadi alat bantu yang
menggunakan analisis data kuantitatif atau analisis statistik dalam bentuk analisis
tabulasi silang atau teknik elaborasi yang mana metode ini merupakan metode
analisa yang paling sederhana tetapi memiliki daya menerangkan yang cukup kuat
digunakan adalah frekuensi, persentase, tabulasi silang dan jumlah skor minimal.
72
Masri, Op.Cit., hlm. 263.
73
Ibid., hlm. 273.
72
yaitu untuk menggambarkan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Langsung
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Variabel (X) Kesadaran Politik
Interval Koefisien Nilai Tingkat Hubungan
1,52 – 2,01 1 Rendah
2,02 – 2,50 2 Sedang
2,51 – 3,00 3 Tinggi
Sumber: Diolah dari data Primer tahun 2017
Ada dua macam hipotesis yang lazim dipakai pada berbagai penelitian. Pertama,
hipotesis nol (Ho) yang juga sering disebut dengan hipotesis statistik yaitu
hipotesis yang diuji dengan statistik. Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar atau
memiliki statement yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan
73
variabel Y yang akan diteliti, atau variabel independen (X) tidak mempengaruhi
variabel dependen (Y). Hipotesis nol ini dibuat dengan kemungkinan yang besar
untuk ditolak, ini berarti apabila terbukti bahwa hipotesis nol ini tidak benar
dalam arti hipotesis itu ditolak, maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara
variabel X dan variabel Y.74Kedua, hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada
hubungan, yang berarti ada signifikansi hubungan antara variabel independen (X)
dan variabel dependen (Y). Sebagai hipotesis yang berlawanan dengan hipotesis
nol, maka hipotesis ini disiapkan untuk suatu kecenderungan menerima statement-
uji hipotesis dengan menggunaakan teknik Kendal Tau(r).75 Kendal tau digunakan
untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara 2 variabel atau lebih bila
skala berbentuk ordinal.Selain itu jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian
antar variabel dalam populasi yang diuji melalui hubungan antar variabel dalam
sampel yang diambil dari populasi tersebut.Uji korelasi Kendall Tau ini ditandai
74
Burhan Bungin,.Op.Cit.,hal. 80.
75
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005, hal. 237
76
Ibid. Hal.237-238.
74
𝑨 𝑩
𝑻
𝑵(𝑵 𝟏)
_______________
𝟐
Karena angka pada bagian SIG. (2-Tailed) adalah 0,00077 yang artinya <
0,05, maka H0 ditolakjika terjadi hubungan (asosiatif) antara variabel, maka untuk
distribusinya mendekati angka normal. Dalam hal ini taraf kesalahan 5% dibagi 2,
𝑻
𝒁
𝟐(𝟐𝑵 𝟓)
______________
𝟗𝑵(𝑵 𝟏)
tidak maka dapat diambil ketentuan bahwa, bila z hitung lebih besar, maka
77
Singgih Santoso, Aplikasi Spss Pada Statistic Non Parametrik, Eles Media Komputindo, Jakarta
2012, Hal. 216
78
Sugiyono, Op.Cit. Hlm. 40.
75
3.9. Struktur Penulisan
1. BAB I Pendahuluan
Bab ini berisikan kerangka teori dan pengukuran. Dimana didalam bagian
Bab III berisikan metode penelitian yang dipakai dan isinya sama dengan
terhadap masalah yang diteliti. Bab ini dimulai dari deskripsi secara umum
daerah penelitian, baik secara geografis, data jumlah pemilih daerah yang
76
5. BAB V Temuan dan Deskripsi Data
dari hasil penelitian, yang judul sub bab ini disesuaikan dengan tujuan
penelitian.
Bab terakhir ini merupakan bab kesimpulan terhadap pemaparan data dan
77
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Menurut sejarah asal nama Kota Payakumbuh terdiri dari dua kata yaitu
Payo dan Kumbuah. Payo dalam bahasa Indonesia berarti rawa-rawa dan kumbuh
adalah sejenis tanaman yang dahulunya banyak tumbuh subur di daerah rawa di
Kenagarian Koto Nan Gadang pusat kota sekarang. Asal nama tersebut dikenal
Sebagai bagian dari wilayah adat Minangkabau yang terdiri dari 3 luhak
yang disebut luhak nan tigo yaitu : Nan Tuo Luhak Tanah Datar, Nan Tangah
Luhak Agam dan Nan Bungsu Luhak Limo Puluah Koto, ketiga luhak ini
Payakumbuh yang merupakan bagian dari Luhak Limo Puluah Koto yang terdiri
79
BPS Kota Payakumbuh, Payakumbuh dalam angka, Payakumbuh: Kota Payakumbuh.
78
Payakumbuh sejak zaman sebelum kemerdekaan telah menjadi pusat
asisten residen yang menguasai lwilaayah Limo Puluah Koto yang disebut
ditetapkan sebagai kota kecil dan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Payakumbuh.
tersebut diresmikan oleh Gubernur Propinsi Sumatera Barat atas nama Menteri
Dalam Negeri pada waktu itu diwakili oleh Sekretaris Daerah Drs. Soekarni pada
Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 12 dan 13 tahun 2008. Sehingga Kota
80
Ibid.,
79
1. Kecamatan Payakumbuh Barat dengan 22 kelurahan
2. Kecamatan Payakumbuh Timur dengan 14 kelurahan
3. Kecamatan Payakumbuh Utara dengan 25 kelurahan
4. Kecamatan Payakumbuh Selatan dengan 9 kelurahan
5. Kecamatan Lamposi Tigo Nagori dengan 6 kelurahan
setelah Kota Padang. Luas wilayahnya lebih kurang 80,43 Km2, terdiri dari 5
berada pada 0o17`LS dan 100o35` sampai dengan 100o42` BT. Kota Payakumbuh
yang terletak dengan ketinggian 513 Meter dari permukaan laut. Suhu rata-rata
persen.
bagian dari Bukit Barisan. Berada pada hamparan kaki Gunung Sago, bentang
alam kota ini memiliki ketinggian yang bervariasi. Topografi daerah kota ini
terdiri dari perbukitan dengan rata-rata ketinggian 514 m di atas permukaan laut.
Wilayahnya dilalui oleh tiga sungai, yaitu Batang Agam, Batang Lampasi, dan
80
Batang Sinama. Suhu udaranya rata-rata berkisar antara 26 °C dengan
dilihat dari segi lalu lintas angkutan darat Sumatera Barat – Riau.Kota
Payakumbuh meruakan pintu gerbang masuk dari arah Pekan Baru menuju kota-
kota penting di Propinsi Sumatera Barat. Berbagai jenis angkutan penumpang dan
barang sangat ramai melewati kota ini pada waktu siang maupun pada malam hari.
Jarak kota Payakumbuh ke kota Pekan Baru 188 km dan dapat ditempuh selama +
4,5 jam perjalanan dengan angkutan pribadi, sedangkan jarak ke kota padang
ejauh 124 km, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi selama + 2,5 jam
undang Nomor 8 Tahun 1956 tanggal 19 Maret1956, yang menetapkan kota ini
81
Dikutip dari http://payakumbuhkota.go.id/kondisi-geografis-kota-payakumbuh/, portal resmi
Kota Payalumbuh tetang kondisi geografis Kota Payakumbuh, diakses pada tanggal 12 Februari
2018, Pukul 00.05 WIB.
81
menjadi daerah otonom pemerintah daerah tingkat II Kotamadya Payakumbuh.
yang ada waktu itu, dengan pembagian kecamatan Payakumbuh Barat dengan 31
Puluh Kota dan sekaligus ibu kota kabupaten tersebut. Pada tahun 2008, sesuai
maka pada tahun 2013 ada 8 Nagari, 183 RW dan 475 RT.
Pada saat ini, Kota Payakumbuh dipimpin oleh seorang Walikota dan
pilkada langsung yang diselengarakan pada 15 Februari 2017. Adapun Visi dan
Visi :
“Terwujudnya Kota Payakumbuh menjadi kota maju, sejahtera, dan religious, pro
rakyat, berbasis ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berlandaskan pada adat
82
Misi :
(PKB), Partai Politik (SIPOL) yaitu Partai Perindo, Partai NasDem, PDIP, PKS,
PSI, Partai Gerindra, PPP, PAN, Partai Golkar, Partai Berkarya, PKPI, dan PBB.
Kemudian anggota DPRD di kota ini sebanyak 25 orang yang dibagi kedalam
beberapa partai politik. Selama tahun 2015, lembaga legisatif Kota Payakumbuh
83
perempuan. Dilihat dari segi pendidikan, 49% pegawai berpendidikan S1 atau
lebih.Selain itu, untuk instansi vertical jumlah laki-laki dan perempuan hampir
seimbang, masing-masing 172 orang dan 173 orang separuhnya berpendidikan S1.
Tabel 4.1
Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, dan Jumlah Penduduk di Kota
Payakumbuh Tahun 2015
No. Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Jumlah
(km2) Kelurahan Penduduk
1. Payakumbuh Barat 19,06 20 49.450
2. Payakumbuh Timur 22,73 9 27.246
3. Payakumbuh Utara 14,53 20 30.117
4. Payakumbuh Selatan 14,68 7 10.278
5. Lampasi Tigo Nagari 8,42 6 9425
Tabel 4.2
Jumlah Pemilih Pada Pemilu Legislatif, Pilpres 2014, serta Pilgub
2015 Pilwako 2012, dan Pilwako 2017 di Kota Payakumbuh
Kecamatan Legislatif Pilpres Pilgub Pilwako Pilwako
2014 2014 2015 2012 2017
Payakumbuh 34.928 34.542 34.147 33.118 33.051
Barat
Payakumbuh 11.298 18.139 17.975 16.835 17.543
Timur
Payakumbuh 21.491 21.261 20.740 20.449 19.843
Utara
Payakumbuh 6974 7328 7310 6840 5169
Selatan
Lampasi 7355 6975 7028 6595 4873
Tigo Nagari
Jumlah 89.046 88.155 87.200 83.837 80.479
84
sistem nagari, di mana dalam nagari tersebut terdapat beberapa kelurahan, tetapi
disini tidak mengenal adanya wali nagari, dan untuk jabatan administrasi
pemerintahan hanya ada pada jabatan Lurah saja. Sedangkan pada administrasi
penduduk di kawasan ini berprofesi sebagai petani, padi merupakan sumber utama
pendapatan masyarakat.
Padang, Aur Kuning, Kapalo Koto, dan. Ampangan. Pada Pemilukada tahun 2017
sebelumnya terpisah Koto Tuo dan Limo Kampuang. Jumlah pemilih yang
sedikit jika dibandingkan dengan beberapa kelurahan lainnya yaitu sebanyak 726
sebanyak 1776 pemilih. Sebaran TPS di Kelurahan ini terdiri dari 2 TPS dengan
jumlah pemilih pada TPS 1 sebanyak 321 pemilih. Pada TPS 2 terdapat 405
pemilih pada pemilukada tahun 2017. Pemilih yang mendiami kelurahan ini
85
Pekerjaan sebagai petani yang ditekuni oleh penduduk Kelurahan Koto
Tuo Limo Kampuang membuat kelurahan ini pada siang hari cenderung sepi
karena penduduk yang pada siang hari pergi bekerja. Perekonomian masyarakat
yang tinggal di Kelurahan Koto Tuo Limo Kampuang berkisar antara Rp.
pendukung yang tersedia di Kelurahan ini terbilang cukup sedikit, yaitu hanya
terdapat satu unit sekolah dasar. Sebaran penduduk yang tinggal dikelurahan ini
cenderung terpusat dan tidak tersebar, karena penduduk yang mendiami kelurahan
ini tinggal di tepi jalan yang menghubungkan antara satu kelurahan dengan
dikecamatan ini selain mengenal sistem kelurahan juga terdpat sisem nagari,
walinagari, hanya ada jabatan lurah saja. Sedangkan pada jabatan administrasi
Adat Nagari (KAN). Sebagian besar penduduk dikawasan ini berprofesi sebagai
86
Terdapat 6 kelurahan dalam kenagarian di Kecamatan ini, yaitu Koto
Panjang, Koto Panjang Dalam, Padang Sikabu, Parambahan, Parik Muko Aie,
Sungai Durian. Luas wilayah kecamatan Lamposi Tigo Nagari yaitu 9,424
KM2dengan suhu rata- rata 26oC. Kecamatan Lamposi Tigo Nagari berbatasan
sebelah utara dengan Kec. Payakumbuh Kab. 50 Kota, sebelah selatan berbatasan
dengan Kec. Payakumbuh Kab. Lima Puluh Kota. Jumlah pemilih yang memiliki
hak pilih di Kecamatan Lamposi Tigo Nagari berjumlah 6884 pemilih. Sebaran
pada Kelurahan Sunai Durian dengan jumlah pemilih 1687 pemilih dan pemilih
Kecamatan Lamposi Tigo Nagari. Jumlah penduduk yang mendiami kelurahan ini
yaitu 2,100 orang dengan jumlah pemilih terbanyak yaitu sebanyak 1687 orang
dan pemilih yang menggunakan hak pilih yaitu sebanyak 1214 orang. Jumlah
pemilih dan pengguna hak pilih pada kelurahan ini merupakan pemilih dengan
jumlah pemilih paling banyak dan pengguna hak pilih paling banyak pada
TPS pada kelurahan ini tersebar di 4 TPS dengan jumlah pemilih masing-
masing TPS yang berbeda- beda. TPS 1 memiliki 400 orang jumlah pemilih
dengan pengguna hak pilih yaitu sebanyak 262 orang. TPS 2 memiliki jumlah
pemilih sebnyak 399 pemilih dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih
87
yaitu 281 orang. TPS 3 dengan jumlah pemilih 455 orang hanya 350 orang
pemilih yang menggunakan hak pilih. TPS 4 dengan jumlah pmilih sebnayak 433
orang, pemilih yang menggunakan hak pillih yaitu sebanayk 321 orang.
pertandingan bola yang akan di bangun pada tahun 2018 ini. Penduduk Kelurahan
88
BAB V
TEMUAN DAN DESKRIPSI DATA
5.1.Data Umum
masyarakat Kota Payakumbuh yang memiliki hak pilih dan terdaftar dalam Daftar
Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilukada langsung Walikota dan Wakil Walikota
Selatan dan Kecamatan Lampasi Tigo Nagari. Dari dua Kecamatan tersebut,
dipilih lagi objek penelitian sehingga didapatkan dua Kelurahan, yaitu Kelurahan
Pada penelitian ini, salah satu proses pengumpulan data diperoleh melalui
Temuan data tersebut kemudian diinput kedalam SPSS (Statistical Package For
5.2.Karakteristik Responden
atau identitas responden. Kategori itu ialah kategori jenis kelamin, umur, tingkat
selengkapnya.
89
1. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Agama
Tabel 5.1
Komposisi Jenis Kelamin
Dari Tabel 5.1 di atas dapat di lihat, jumlah responden terbanyak yaitu
sebanyak 43%. Hal ini bisa disimpulkan bahwa responden terbanyak berdasarkan
jenis kelamin yaitu pemilih berjenis kelamin perempuan, hal ini dikarenakan
perempuan di Kota Payakumbuh bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga, jadi
90
Tabel 5.2
Komposisi Umur Responden
Umur Persentase
17-22 11
23-28 11
29-34 17
35-40 13
40-46 12
47-52 13
53-58 14
>58 9
Total 100
Sumber : Data Primer tahun 2018
Dari Tabel 5.2 di atas dapat di lihat, jumlah responden terbanyak berumur
29-34 tahun yaitu sebanyak 17%, dan jumlah responden paling sedikit berumur
>58 tahun yaitu sebanyak 9%, sedangkan responden yang berumur 17-22
sebanyak 11%, responden yang berumur 23-28 sebanyak 11%, responden yang
responden yang berumur 47-52 sebanyak 13%, responden yang berumur 53-58
sebanyak 14%, dan responden yang berumur di atas 58 tahun sebanyak 9%. Hal
91
Tabel 5.3
Komposisi Tingkat Pendidikan Terakhir Responden
Dari Tabel 5.3 di atas dapat di lihat, terdapat 13% responden tamat
Tinggi S.1 berjumlah 9%. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa
92
Tabel 5.4
Komposisi Pekerjaan Responden
Pekerjaan Persentase
Tidak bekerja / pengangguran 6
Ibu Rumah Tangga 20
Pelajar / Mahasiswa 11
Kerja Serabutan / Tidak tetap 2
Petani 6
Buruh Kasar / Tukang 2
Sopir 3
Tenaga honor / Guru honor / Guru
3
mengaji / Garin / Tenaga Kontrak
Pensiunan PNS / TNI / POLRI 2
Usaha Kecil Menengah 2
Pedagang 27
Karyawan perusahaan swasta / BUMN /
3
BUMD
PNS / Guru 5
Lainnya 8
Total 100
Sumber : Data Primer tahun 2018
93
Berdasarkan Tabel tersebut dapat simpulkan bahwa dari keseluruhan
rumah tangga per bulan. Dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.5
Komposisi Penghasilan Responden
Penghasilan Persentase
Kurang dari Rp.500.000 29
Rp.500.000 - 999.000 15
Rp.1.000.000-1.999.999 31
Rp.2.000.000-3.999.999 23
Rp.4.000.000 atau lebih 2
Total 100
Sumber : Data Primer tahun 2018
Dari Tabel 5.5 di atas dapat di lihat, sebanyak 29% responden yang
999.000, lalu terdapat 31% responden yang memiliki penghasilan rumah tangga
Rp.4.000.000 atau lebih. Berdasarkan tabel tersebut dapat simpulkan bahwa dari
94
100 responden yang tersebar dalam 2 kelurahan di Kota Payakumbuh, mayoritas
Tabel 5.6
KomposisiResponden Berdasarkan Etnis / Suku Bangsa
Etnis/Suku Persentase
Jawa 4
Minang 95
Melayu 1
Total 100
Sumber : Data Primer tahun 2018
Dari Tabel 5.6 di atas dapat di lihat, terdapat 4% responden yang berasal
dari suku Jawa, kemudian sebanyak 95% responden yang berasal dari suku
Minang, dan sebanyak 1% responden yang berasal dari suku Melayu. Berdasarkan
tabel tersebut dapat simpulkan bahwa dari seluruh responden yang tersebar dalam
sebanyak 95% responden, dan minoritas berasal dari suku Melayu sebanyak 1%
responden.
95
Tabel 5.7
Komposisi Status Perkawinan Responden
Dari Tabel 5.7 di atas dapat di lihat, terdapat 68% responden yang telah
ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik yaitu dengan jalan memilih
pemilu, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok
anggota parlement menjadi anggota partai atau salah satu gerakan social dengan
96
Berikut ini akan dijelaskan beberapa kategori partisipasi masyarakat pada
Untuk mengetahui komposisi masyarakat yang ikut memilih dan tidak ikut
memilih pada Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017, dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 5.7
Komposisi responden yang ikut memilih dan tidak ikut memilih pada
Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017
Pilihan Persentase
Ikut Memilih 73
Tidak Ikut Memilih 27
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.7 di atas dapat di lihat, sebanyak 73% responden menyatakan
bahwa ikut memilih pada pemilihan langsung Walikota dan Wakil Walikota
97
merupakan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hak yang
dimaksud adalah hak-hak politik, salah satunya yaitu hak politik dalam memilih
Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.7
Komposisi alasan masyarakat ikut memilih pada Pilwako Kota
Payakumbuh tahun 2017
Pilihan Persentase
Ikut ajakan dari pihak lain seperti
keluarga/tetangga/tokoh 5
masyarakat/KPU/Pemerintah, dan lainnya
Ikut karena kesadaran hak dan kewajiban sebagai
68
warga Negara
Total 73
Total 73
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.7 di atas dapat di lihat, dari 73% responden yang ikut
memilih saat dilakukan penelitian, 68% responden ikut memilih pada pemilihan
langsung dikarenakan ikut atas kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara, dan 5% responden ikut memilih dikarenakan adanya ajakan dari pihak lain
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 73% responden yang ikut memilih
ikut pada pemilihan didasari atas keinginan sendiri serta adanya kesadaran
98
akanhak dan kewajiban sebagai warga negara. Hal tersebut memperlihatkan
Dimana kesadaran politik merupakan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai
Payakumbuh, adanya keyakinan dalam diri masyarakat bahwa dengan satu suara
saja dapat mengubah pilihan sesuai dengan aspirasi masyarakat, hal tersebut tak
terlepas dari harapan masyarakat agar perubahan yang dijanjikan oleh kandidat
terhadap pasangan calon pada pemilkada langsung Walikota dan Wakil Walikota
Tabel 5.8
Komposisi Pilihan Responden terhadap Pasangan Calon
Pilihan Persentase
Tidak ingat 9
Rahasia 13
Wendra Yunaldi dan Ennaidi 1
Suwandel Muchtar dan Fitrial Bachri 12
Riza Falepi dan Erwin Yunaz 38
Total 73
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.8 di atas dapat di lihat, dari 73% responden yang ikut
99
Suwandel Muchtar dan Fitrial Bachri. Sementara 1% responden menyatakan
rahasia atas pilihannya dan ada sebanyak 9% responden yang menyatakan tidak
ingat atas pilihannya pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota
pilihan responden paling banyak menyatakan memilih pasangan Riza Falepi dan
kinerja dari Riza Falepi yang sebelumnya juga menjabat sebagai Kepala Daerah
positif terhadap sosok Riza Falepi sehingga masyarakat berkeinginan agar Riza
Almond, salah satu bentuk kesadaran politik yang dimiliki individu adalah adanya
semakin aktif seseorang untuk terlibat dalam aktifitas politik. Dapat disimpulkan
menaruh perhatian terhadap politik agar pemimpin yang terpilih nanti sesuai
100
Untuk mengetahui komposisi pilihan alasan responden yang tidak ikut
Tabel 5.9
Komposisi Pilihan Alasan Responden yang Tidak Ikut Memilih
Pilihan Persentase
kecewa dengan paslon dan hal politik
7
karena tidak tepat janji
berhalangan hadir karena sakit,
sedang berada diluar kota, dan ada 20
urusan sangat penting
Total 27
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.9 di atas dapat di lihat, dari 27% responden yang tidak ikut
berhalangan hadir seperti sakit, sedang berada diluar kota, danada urusan penting
memilih karena kecewa dengan pasangan calon dan hal politik karena tidak
menepati janji-janji politik. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 27%
sebagian besar dikarenakan berhalangan hadir seperti sakit, sedang berada diluar
kota, dan ada urusan sangat penting yang tidak dapat ditinggalkan. Mayoritas
101
5.4.Kesadaran Politik Masyarakat Kota Payakumbuh pada Pemilihan
Langsung Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2017
Faktor kesadaran politik merupakan salah satu aspek yang cukup penting
partisipasi politik erat sekali kaitannya dengan kesadaran politik, karena semakin
sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara
berwenang untuk membuat keputusan yang mengikat. Dengan kata lain mereka
5.4.1. Kognitif
Faktor kesadaran politik merupakan salah satu aspek yang cukup penting
kepercayaan dan keyakinan individu terhadap jalannya sistem politik, peranan dan
segala kewajibannya serta input dan output 83 . Aspek kognitif lebih ditekankan
82
Miriam Budiarjo,.Op.Cit.Hal.369
83
Almond dan Verba,Op.Cit,.Hal.55.
102
dalam pemilihan umum.Berikut ini akan dijelaskan beberapa kategori komposisi
Tabel. 5.10
Komposisi Pengetahuan Responden tentang Adanya Pelaksanaan Pilwako
Pilihan Persentase
cukup tahu 14
sangat tahu 86
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.10 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
dilakukan penelitian, 14% responden menjawab cukup tahu, dan 86% responden
menjawab sangat tahu, serta tidak ada responden yang menjawab tidak tahu.
hal tersebut dari sosialisasi politik yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan
103
Tabel. 5.11
Komposisi Pengetahuan Responden tentang Ikut Memilih adalah Kewajiban
Sebagai Warga Negara
Pilihan Persentase
cukup tahu 17
sangat tahu 83
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
cukup tahu, dan 83% responden menjawab sangat tahu, serta tidak ada responden
yang menjawab tidak tahu. Artinya, sebagian besar responden menjawab sangat
tahubahwa ikut memilih merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara
untuk ikut memilih secara langsung pemimpin di daerah, masyarakat yakin bahwa
mengubah daerah Kota Payakumbuh menjadi daerah yang lebih baik, meskipun
belum baik dalam pemerintahan, setidaknya lebih baik dari masyarakat nya
sendiri. Menurut Ramlan Surbakti, kesadaran politik adalah kesadaran akan hak
dan kewajiban sebagai warga negara, dan salah satu kewajiban warga negara
104
3. Komposisi Pengetahuan Responden bahwa Ikut Memilih Akan
Menentukan Nasib Kota Payakumbuh Lima Tahun Kedepan
memilih akan menentukan nasib Kota Payakumbuh lima tahun kedepan, dapat
Tabel. 5.12
Komposisi Pengetahuan Responden Bahwa Ikut Memilih Akan Menentukan
Nasib Kota Payakumbuh Lima Tahun Kedepan
Pilihan Persentase
tidak tahu 2
cukup tahu 28
sangat tahu 70
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
tidak tahu, 28% responden menjawab cukup tahu, dan 70% responden menjawab
sangat tahu. Artinya, sebagian besar responden menjawab sangat tahubahwa ikut
memilih dalam Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017 akan menentukan nasib
Kota Payakumbuh lima tahun kedepan, hal ini sejalan dengan harapan masyarakat
akan adanya perubahan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Payakumbuh sesuai
dengan aspirasi dan kebutuhan dari masyarakat. Menurut Almond, salah satu
indikator dalam mengukur kesadaran politik seseorang adalah aspek kognitif atau
105
4. Komposisi Pilihan Responden Bahwa Ikut Memilih Akan
Menentukan Pimpinan Payakumbuh Yang Lebih Baik
Kedepannya.
bahwa ikut memilih akan menentukan pimpinan Payakumbuh yang lebih baik
Tabel. 5.13
Komposisi Pengetahuan Responden Bahwa Ikut Memilih Akan Menentukan
Pimpinan Yang Lebih Baik Kedepannya
Pilihan Persentase
cukup tahu 34
sangat tahu 66
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
cukup tahu,66% menjawab sangat tahu, dan tidak ada responden yang menjawab
tidak tahu. Artinya, sebagian besar responden menjawab sangat tahubahwa ikut
maka akan mendorong seseorang untuk terlibat aktif dalam kegiatan politik .
yang tinggi tentang politik, salah satunya pengetahuan akan kewajibannya untuk
memilih sebagai warga negara akan menentukan pemimpin yang lebih baik
kedepannya.
106
5. Komposisi Pengetahuan Responden tentang Tata Cara Memilih
Pada Pilwako Kota Payakumbuh Tahun 2017
Tabel. 5.14
Komposisi Pengetahuan Responden tentang
Tata Cara Memilih
Pilihan Persentase
tidak tahu 6
cukup tahu 28
sangat tahu 66
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.14 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup tahu, dan 66% responden menjawab sangat tahu. Artinya,
sebagian besar responden sudah tahu dan paham tentang tata cara memilih pada
tinggi. Hal itu memperlihatkan bahwa aspek kognitif berperan penting dalam
memilih harus terdaftar di DPT, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
107
Tabel. 5.15
Komposisi Pengetahuan Responden Bahwa Untuk Bisa Ikut Memilih Harus
Terdaftar di DPT
Pilihan Persentase
tidak tahu 4
cukup tahu 26
sangat tahu 70
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.15 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup tahu, dan 70% menjawab sangat tahu. Artinya, sebagian besar
responden sudah tahu bahwa untuk bisa ikut memilih dalam pemilihan harus
terdaftar di DPT, adapun bagi masyarakat yang tidak terdaftar di DPT tetap ikut
sebagai warga negara yang sudah memiliki hak pilih. Menurut Miriam Budiarjo,
menggunakan KTP dan Surat Keterangan merupakan salah satu bentuk bahwa
DPT sudah tinggi, bahkan masyarakat yang tidak terdaftar di DPT tetap
menggunakan hak pilih dengan menggunakan KTP dan surat keterangan. Itu
kegiatan politik.
108
7. Komposisi Pengetahuan Responden Terdaftar atau Tidak sebagai
Pemilih dalam DPT
Tabel. 5.16
Komposisi Pengetahuan Responden Terdaftar atau Tidak Sebagai Pemilih
di DPT
Pilihan Persentase
tidak tahu 6
cukup tahu 23
sangat tahu 71
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.16 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup tahu, dan 71% menjawab tahu/sangat tahu. Artinya, sebagian
besar responden menjawab sangat tahu bahwa mereka terdaftar atau tidak
terdaftar sebagai pemilih di DPT. Adapun masyarakat yang tidak terdaftar di DPT,
mereka melaporkan hal tersebut agar tetap bisa memilih. Karena daerah penelitian
yang tidak terlalu luas dan jarak antara penduduknya rapat, informasipun dengan
109
8. Komposisi Pengetahuan Responden tentang Aturan yang Mengatur
Pelaksanaan Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017.
mengatur pelaksanaan Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017, dapat dilihat pada
Tabel. 5.17
Komposisi Pengetahuan Responden tentang Aturan yang Mengatur
Pelaksanaan Pilwako
Pilihan Persentase
tidak tahu 7
cukup tahu 35
sangat tahu 58
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
tidak tahu, 35%responden menjawab cukup tahu, dan 58% menjawab sangat tahu.
Artinya, sebagian besar responden sangat tahu tentang berbagai aturan yang
mengatur pelaksanaan Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017 lalu, seperti aturan
larangan politik uang, larangan kampanye hitam, fitnah/sara dan aturan lainnya.
110
9. Komposisi Pengetahuan Responden Adanya Aktifitas atau Sosialisasi
yang Dilakukan KPU/Panwaslu
memilih dan ajakan untuk memilih serta mengawasi jalannya Pilwako, dapat
Tabel. 5.18
Komposisi Pengetahuan Responden Adanya Aktifitas atau Sosialisasi yang
Dilakukan KPU/ Panwaslu
Pilihan Persentase
tidak tahu 21
cukup tahu 37
sangat tahu 42
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.18 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup tahu, dan 42% menjawab sangat tahu. Artinya, responden paling
banyak menyatakan sangat tahu tentang adanya aktifitas atau sosialisasi yang
pasangan calon yang maju pada pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017, dapat
111
Tabel. 5.19
Komposisi Pengetahuan Responden tentang Jumlah Pasangan Calon yang
Maju Pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
tidak tahu 7
cukup tahu 51
sangat tahu 42
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.19 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup tahu, dan 42% menjawab sangat tahu. Artinya, responden paling
banyak menyatakan cukup tahu tentang jumlah pasangan calon yang maju pada
pasangan calon yang maju, masyarakat pada umumnya hanya tahu nama pasangan
pasangan calon yang maju pada pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017, dapat
Tabel. 5.20
Komposisi Pengetahuan Responden tentang Nama-Nama Pasangan Calon
yang Maju Pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
tidak tahu 18
cukup tahu 66
sangat tahu 16
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
112
Dari Tabel 5.20 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup tahu, dan 16% menjawab sangat tahu. Artinya, sebagian besar
responden menyatakan cukup tahu tentang nama-nama pasangan calon yang maju
empat nama calon saja, yaitu pasangan nomor urut dua dan pasangan nomor urut
tiga. Untuk pasangan nomor urut satu, sangat sedikit masyarakat yang mengenal
profil, dan latar belakang pasangan calon yang maju, dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel. 5.21
Komposisi Pengetahuan Responden terhadap sosok figur, profil, dan latar
belakang paslon yang maju
Pilihan Persentase
tidak tahu 17
cukup tahu 63
sangat tahu 20
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.21 di atas dapat di lihat, sebanyak 17% responden menjawab
tidak tahu, 63%responden menjawab cukup tahu, dan 20% menjawab sangat tahu.
Sebagian besar responden menjawab cukup tahu tentang sosok figur, profil, dan
latar belakang pasangan calon yang maju pada Pilwako Kota Payakumbuh tahun
113
masyarakat mengetahui hal-hal yang sewajarnya diketahui, namun belum
mengetahui sosok pasangan calon lebih jauh lagi. Menurut Almond, aspek
kesadaran politik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aspek kognitif
menjadikan masyarakat untuk memilih secara rasional agar sesuai dengan harapan
masyarakat.
berikut ini :
Tabel. 5.22
Komposisi Pengetahuan dan Pemahaman Responden terhadap
sifat/kepribadian/karakter paslon yang maju
Pilihan Persentase
tidak tahu 14
cukup tahu 68
sangat tahu 18
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.22 di atas dapat di lihat, sebanyak 14% responden menjawab
tidak tahu, 68%responden menjawab cukup tahu, dan 18% menjawab sangat tahu.
114
Payakumbuh tahun 2017.Misalnya dekat atau tidak dengan masyarakat,
berwibawa atau tidak, jujur dan bersih atau tidak, pintar/intelektual atau tidak dll.
sangat tahu dan sangat paham akan hal tersebut. Kebanyakan masyarakat yang
yang bekerja di lembaga pemerintahan dan menjadi panitia pada pemilihan umum.
Tabel. 5.23
Komposisi Pengetahuan Responden terhadap kemampuan/kompetensi
memimpin paslon yang maju
Pilihan Persentase
tidak tahu 25
cukup tahu 60
sangat tahu 15
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.23 di atas dapat di lihat, sebanyak 25% responden menjawab
tidak tahu, 60%responden menjawab cukup tahu, dan 15% menjawab sangat tahu.
115
kemampuan/kompetensi memimpin pasangan calon. Responden yang menjawab
sangat tahu pada umumnya adalah masyarakat yang terbuka dan senang sekali
pasangan calon yang maju, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel. 5.24
Komposisi Pengetahuan Responden terhadap
Visi dan MisiPaslon yang Maju
Pilihan Persentase
tidak tahu 31
cukup tahu 57
sangat tahu 12
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.24 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup tahu, dan 12% menjawab sangat tahu. Artinya, sebagian besar
responden menjawab cukup tahu tentang visi dan misi pasangan calon yang maju
pada Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017. Kebanyakan responden tidak terlalu
mengetahui maksud dari visi dan misi calon, responden berasumsi bahwa visi dan
misi calon tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Responden
menyatakan bahwa mereka tidak butuh kata-kata yang indah, hanya butuh
116
16. Komposisi Pengetahuan Responden tentang Partai Politik
Pengusung/Pendukung/Jalur Independen Pasangan Calon yang Maju
pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Tabel. 5.25
Komposisi Pengetahuan Responden tentang Partai Politik
Pengusung/Pendukung/Jalur Independen Paslon yang Maju Pada Pilwako
Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Tahu 54
Cukup Tahu 40
Sangat Tahu 6
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.25 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup tahu, dan 6% menjawab sangat tahu. Artinya, sebagian besar
besar masyarakat tidak tertarik terhadap hal-hal yang berhubungan dengan partai
informasi tentang partai politik. Sangat sedikit masyarakat yang tertarik dan
117
17. Komposisi Pengetahuan Responden terhadap Aktifitas yang
Dilakukan Pasangan Calon/Tim Sukses Ketika Pilwako Payakumbuh
Tahun 2017
Tabel. 5.26
Pilihan Persentase
Tidak Tahu 13
Cukup Tahu 49
Sangat Tahu 38
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.26 di atas dapat di lihat, sebanyak 13% responden menjawab
tidak tahu, 49%responden menjawab cukup tahu, dan 38% menjawab sangat tahu.
pasangan calon, namun tingkat pengetahuan responden belum terlalu tinggi terkait
ativitas tersebut.
seputar isu-isu yang beredar baik di masyarakat, koran, TV, dan media sosial
terkait dengan pasangan calon yang maju pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017,
118
Tabel. 5.27
Komposisi Pengetahuan Responden terhadap Informasi Seputar Isu-Isu
yang Beredar Terkait Pasangan Calon Pada Pilwako Payakumbuh
Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Tahu 33
Cukup Tahu 53
Tahu / Sangat Tahu 14
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.27 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup tahu, dan 14% menjawab sangat tahu. Artinya, sebagian besar
terkait pasangan calon yang maju pada Pilwako Kota Payakumbuh tahun
ini akan mendorong seseorang untuk terlibat aktif dalam kegiatan politik. Dapat
luas tentang politik, maka akan mendorong seseorang untuk aktif dalam kegiatan
politik.
aspek ini seseorang akan menghasilkan suatu respon atas apa yang diketahuinya.
Dalam aspek afektif ini, adanya perasaan yang menyangkut perasaan emosional
119
terhadap aspek-aspek politik tertentu. Perasaan-perasaan yang dimiliki masyarakat
ini berakar dari pengetahuan dan harapan masyarakat terhadap bagaimana mereka
Pola afektif dalam penelitian ini lebih ditekankan pada perasaan atau
langsung dimana masyarakat memilih atau menentukan siapa yang akan menjadi
Walikota dan Wakil Walikota pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017, dapat
Tabel. 5.28
Komposisi Kesukaan Responden dengan Sistem Pilkada Langsung Dimana
Masyarakat Memilih Langsung Paslon
Pilihan Persentase
Tidak Suka 4
Cukup Suka 19
Sangat Suka 77
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.28 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup suka, dan 77% menjawab sangat suka dengan sistem Pilkada
120
dimana masyarakat memilih secara langsungsiapa yang akan menjadi Walikota
dan Wakil Walikota pada Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017.Menurut Miriam
pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel. 5.29
Komposisi Ketertarikan Responden Untuk Ikut Memilih Ketika Pilwako
Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Tertarik 9
Cukup Tertarik 36
Sangat Tertarik 55
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
menjawab sangat tertarik untuk ikut memilih pada Pilwako Payakumbuh tahun
2017 yang lalu. Artinya, sebagian besar responden tertarik untuk ikut memilih
pada Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017 yang lalu, hal tersebut
121
3. Komposisi Keyakinan Responden bahwa Ikut Memilih Akan
Menentukan Nasib Kota Payakumbuh Lima Tahun Kedepan
memilih pada Pilwako akan menentukan nasib Kota Payakumbuh lima tahun
Tabel 5.30
Komposisi Keyakinan Responden Bahwa Ikut Memilih Akan Menentukan
Nasib Kota Payakumbuh Lima Tahun Kedepan
Pilihan Persentase
Tidak Yakin 11
Cukup Yakin 64
Sangat Yakin 25
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
memilihpada Pilwako Kota Payakumbuh tahun 2017 lalu akan menentukan nasib
Kota Payakumbuh lima tahun kedepan. Menurut Almond, salah satu indikator
untuk mengukur kesadaran politik seseorang adalah aspek afektif. Dimana aspek
afektif yang cukup tinggi yang didasari oleh keyakinan masyarakat bahwa dengan
ikut memberikan suara akan menentukan nasib Kota Payakumbuh lima tahun
kedepan.
122
4. Komposisi Keyakinan Responden Bahwa Ikut Memilih Akan
Melahirkan Pemimpin Payakumbuh yang Lebih Baik Kedepannya
pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017 akan melahirkan pemimpin yang lebih
Tabel. 5.31
Komposisi Keyakinan Responden Bahwa Ikut Memilih Akan Melahirkan
Pemimpin Payakumbuh yang Lebih Baik Kedepannya
Pilihan Persentase
Tidak Yakin 15
Cukup Yakin 66
Sangat Yakin 19
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.31 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup yakin, dan 19% menjawab sangat yakin. Artinya, sebagian besar
responden cukup yakin bahwa dengan ikut memilih pada Pilwako 2017 yang lalu
yakin bahwa dengan ikut memilih akan melahirkan pemimpin yang lebih baik
agar pemimpin Kota Payakumbuh adalah pemimpin yang lebih baik dan sesuai
123
5. Komposisi Kesukaan Responden dengan Tata Cara Memilih Pada
Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
memilih pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yaitu dengan cara mencoblos
nomor urut/gambar pasangan calon pada kertas suara di TPS, dapat dilihat pada
Tabel. 5.32
Komposisi Kesukaan Responden dengan Tata Cara Memilih Pada Pilwako
Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Suka 3
Cukup Suka 33
Sangat Suka 64
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.32 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup suka, dan 64% responden menjawab sangat suka. Artinya,
sebagian besar responden menyukai tata cara memilih seperti dengan mencoblos
nomor urut/gambar pasangan calon pada kertas suara di TPS pada Pilwako Kota
124
Tabel. 5.33
Komposisi Penilaian Responden Terkait
Kelayakan/Kemampuan/Kompetensi Paslon Untuk Memimpin Kota
Payakumbuh Lima Tahun Kedepan
Pilihan Persentase
Tidak ada yang layak/ tidak mampu 11
Rata-rata biasa saja 32
Ada yang layak/ ada yang mampu 57
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.33 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
yang layak/ ada yang mampu untuk memimpin Kota Payakumbuh lima tahun
kedepan. Artinya, sebagian besar responden menilai dan meyakini bahwa ada
kedepan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang disampaikan Gabril A.Almond
tersebut. Itu artinya penilaian masyarakat bahwa ada pasangan calon yang layak
untuk memimpin Kota Payakumbuh lima tahun kedepan tak terlepas dari harapan
yang mampu membawa perubahan bagi Kota Payakumbuh ke arah yang lebih
baik pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017, dapat dilihat pada tabel berikut ini
125
Tabel. 5.34
Komposisi Keyakinan Responden Bahwa Ada Paslon yang Mampu
Membawa Perubahan Bagi Kota Payakumbuh
Pilihan Persentase
Tidak Yakin 23
Cukup Yakin 59
Sangat Yakin 18
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.34 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab cukup yakin, dan 18% menjawab sangat yakin. Artinya, sebagian besar
responden cukup meyakini ada pasangan calon yang mampu membawa perubahan
tidak yakin adalah masyarakat yang kecewa dengan pasangan calon karena tidak
ada perubahan yang dihasilkan serta tidak adanya realisasi dari janji-janji yang
belakang, pengalaman, track record dari pasangan calon, dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 5.35
Komposisi Penilaian Responden Terhadap Profil, Latar Belakang,
Pengalaman, dan Track Record dari Palon Yang Maju Pada Pilwako
Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Ada Yang Bagus/Tidak ada
11
yang Disukai
Rata-Rata Biasa Saja 32
Ada Yang Disukai 57
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
126
Dari Tabel 5.35 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
dilakukan penelitian, 11% responden menjawab tidak ada yang bagus/tidak ada
yang disukai, 32%responden menjawab rata-rata biasa saja, dan 57% responden
menjawab ada yang disukai. Artinya, sebagian besar responden ada menyukai
profil, latar belakang, pengalaman, dan track record dari pasangan calon yang
maju pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017. Sebagian besar responden melihat
Masyarakat yang menjawab ada menyukai profil, latar belakang, dan track record
dari pasangan calon adalah masyarakat yang merasakan adanya perubahan ke arah
secara aktif.
kepribadian dari pasangan calon pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017, misalnya
pintar/intelektual, ramah, taat beragama, beradat dan lainnya, dapat dilihat pada
127
Tabel. 5.36
Komposisi Penilaian Responden Terhadap Sifat atau Kepribadian Paslon
Yang Maju Pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Ada Yang Baik/Tidak ada
9
Disukai
Rata-Rata Biasa Saja 37
Ada Yang Baik/Ada yang Disukai 54
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.36 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
dilakukan penelitian, 9% responden menjawab tidak ada yang baik/tidak ada yang
disukai, 37%responden menjawab rata-rata biasa saja, dan 54% menjawab ada
yang baik/ada yang disukai. Menurut Almond, aspek afektif menyangkut perasaan
seseorang terhadap sistem politik, peranan, dan para aktor yang dapat membuat
seseorang untuk menerima atau menolak hal tersebut.Dari hasil penelitian, dapat
perasaan suka terhadap sifat atau kepribadian dari pasangan calon yang maju pada
diinginkannya.
128
Tabel. 5.37
Komposisi Penilaian Responden Terhadap Visi dan Misi dari Paslonyang Maju
Pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Ada Yang Disukai 13
Rata-Rata Biasa Saja 38
Ada Yang Disukai 49
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.37 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
yangdisukai. Artinya, sebagian besar responden ada yang menyukai visi misi
Paslon pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017 yang lalu. Kesukaan masyarakat
terhadap visi dan misi pasangan calon menunjukan harapan dari masyarakat akan
calon yang maju pada Pilwako Payakumbuh 2017 akan menepati janji dan
menjalankan visi misi ketika terpilih, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
129
Tabel. 5.38
Komposisi Keyakinan Responden Terhadap Paslon yang Maju Akan
Menepati Janji dan Menjalankan Visi dan Misi
Pilihan Persentase
Tidak Yakin 36
Cukup Yakin 53
Sangat Yakin 11
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.38 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
sebagian besar responden cukup yakin bahwa paslon yang maju pada Pilwako
Payakumbuh tahun 2017 akan menepati janji dan menjalankanvisi dan misinya
ketika terpilih. Masyarakat yang menjawab tidak yakin pada umumnya adalah
masyarakat yang merasa bahwa pemerintah yang terpilih nanti tidak akan lebih
baik dari pemerintah sebelumnya. Masyarakat berasumsi bahwa visi dan misi
mereka akan melupakan visi dan misi tersebut seperti yang dilakukan pemimpin
pengusung pasangan calon yang maju pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017,
130
Tabel. 5.39
Komposisi Penilaian Responden Terhadap Partai Politik Pengusung Pasangan
Calon yang Maju pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Ada Yang Disukai 17
Rata-Rata Biasa Saja 59
Ada Yang Disukai 24
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
menjawab tidak ada yang disukai, 59% responden menjawab rata-rata biasa saja,
responden menilai rata-rata biasa saja partai politik pengusung pasangan calon
yang maju pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017.Penilaian ini salah satunya
dilatar belakangi oleh sebagian besar responden tidak tertarik terhadap hal-hal
orang lain atau media terkait Pilwako Payakumbuh tahun 2017, seperti mengikuti
informasi tentang tata cara memilih atau sosialisasi dari KPU/ Panwaslu/
131
Tabel. 5.40
Komposisi Ketertarikan Responden Mengikuti Informasi dari Orang lain
atau Media Terkait pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Tertarik 40
Cukup Tertarik 50
Sangat Tertarik 10
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.40 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
Artinya, sebagian besar responden cukup tertarik dan tidak tertarik untuk
mengikuti informasi dari orang lain atau media.Responden yang menjawab tidak
tertarik pada umumnya adalah responden yang tidak ikut memilih pada pemilihan
Walikota Dan Wakil Walikota tahun 2017 , kecewa dengan pemerintah Kota
Payakumbuh, dan responden yang bersikap tidak terbuka dengan orang lain.
Sebagian besar responden cukup tertarik dalam mengikuti informasi dari orang
lain atau media. Menurut Almond, aspek afektif akan mendorong seseorang untuk
terlibat dalam berbagai macam aktifitas politik. Aspek afektif akan menimbulkan
132
14. Komposisi Ketertarikan Responden Membicarakan Hal-Hal
Terkait Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
informasi visi misi atau program unggulan pasangan calon, dapat dilihat pada
Tabel. 5.41
Komposisi Ketertarikan Responden Membicarakan Hal-Hal Terkait
Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Tertarik 28
Cukup Tertarik 54
Sangat Tertarik 18
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.41 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
2017. Artinya sebagian besar responden cukup tertarik untuk membicarakan hal-
hal terkait Pilwako Payakumbuh Tahun 2017, seperti membicarakan sosok paslon,
133
15. Komposisi Ketertarikan Responden Ikut Serta dalam Aktifitas
Terkait dengan Pilwako Tahun 2017
pemilu, ikut mengajak orang lain untuk memilih, dan ikut sosialisasi yang
ini :
Tabel. 5.42
Komposisi Ketertarikan Responden Ikut Serta dalam Aktifitas Terkait
Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Tertarik 50
Cukup Tertarik 30
Sangat Tertarik 20
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.42 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
Artinya sebagian besar responden menjawab tidak tertarik untuk ikut serta dalam
aktifitas terkait Pilwako Payakumbuh Tahun 2017, seperti ikut bergabung jadi
pemilu, ikut mengajak orang lain untuk memilih, dan ikut sosialisasi yang
134
5.4.3. Pola Evaluatif (Sikap)
pendapat atau sikap tentang objek-objek politik yang secara tipikal melibatkan
kombinasi standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan. 84 Pola
evaluatif dalam penelitian ini lebih ditekankan pada keputusan atau sikap, dan
Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh tahun 2017 yang dipilih langsung oleh
Tabel. 5.43
Komposisi Sikap Responden terhadap Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota yang Dipilih Langsung oleh Masyarakat pada
Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Setuju 3
Cukup Setuju 14
Sangat Setuju 83
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.43 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
reponden menjawab cukup setuju, dan 83% responden menjawab sangat setuju.
84
Ibid.Hal.15-16
135
Artinya sebagian besar responden sangat setuju dengan pemilihan Walikota dan
merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara, dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel. 5.44
Komposisi Pilihan Responden bahwa Ikut Memilih Merupakan Hak dan
Kewajiban Sebagai Warga Negara
Pilihan Persentase
Cukup Setuju 12
Sangat Setuju 88
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.44 di atas dapat di lihat, dari keseluruhan responden yang
menjawab sangat setuju, dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju.
Artinya sebagian besar responden sangat setuju bahwa ikut memilih merupakan
136
Tabel. 5.45
Komposisi Keinginan Responden Untuk Memilih Pada Pilwako
Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Dari awal sudah tidak berencana
6
memilih
Masih ragu-ragu, belum sepenuhnya
27
kuat
Ya, memang dari awal sudah kuat
67
berencana akan memilih
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.45 di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang
memang dari awal sudah kuat berencana akan memilih. Artinya sebagian besar
responden sudah dari awal berkeinginan kuat untuk ikut memilih pada Pilwako
memberikan suara pada saat pemilihan umum. Menurut Almond, salah satu
evaluatif adalah sikap yang dihasilkan seseorang dari aspek kognitif dan afektif
perasaan menerima bahwa ikut memilih dalam pemilihan merupakan hak dan
137
satunya mempengaruhi seseorang untuk ikut memilih pada pemilihan Walikota
nasib Kota Payakumbuh lima tahun kedepan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel. 5.46
Komposisi Sikap Responden bahwa Ikut Memilih Akan Menentukan Nasib
Kota Payakumbuh Lima Tahun Kedepan
Pilihan Persentase
Tidak Setuju 3
Cukup Setuju 51
Sangat Setuju 46
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.46 di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang
menjawab cukup setuju, dan 46% responden menjawab sangat setuju. Artinya
sebagian besar responden cukup setuju dan sangat setuju bahwa ikut memilih pada
Pilwako 2017 akan menentukan nasib Kota Payakumbuh pada lima tahun
kedepan.
pemimpin yang lebih baik kedepannya, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
138
Tabel. 5.47
Komposisi Sikap Responden bahwa Ikut Memilih Akan Melahirkan
Pemimpin Payakumbuh yang Lebih Baik Kedepannya
Pilihan Persentase
Tidak Setuju 4
Cukup Setuju 61
Sangat Setuju 35
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.47 di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang
menjawab cukup setuju, dan 35% responden menjawab sangat setuju bahwa ikut
memilih pada Pilwako akan melahirkan pemimpin Payakumbuh yang lebih baik
kedepannya. Artinya sebagian besar responden cukup setuju bahwa ikut memilih
politik.
pilwako Payakumbuh 2017 seperti mencoblos nomor urut dan gambar pasangan
pada kertas suara di TPS, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
139
Tabel. 5.48
Komposisi Sikap Responden tentang Tata Cara Memilih pada Pilwako
Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Setuju 1
Cukup Setuju 23
Sangat Setuju 76
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.48 di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang
menjawab cukup setuju, dan 76% responden menjawab sangat setuju. Artinya
mencoblos nomor urut/gambar pasangan pada kertas suara di TPS pada Pilwako
larangan kampanye hitam, fitnah atau sara, dan aturan lainnya, dapat dilihat pada
Tabel. 5.49
Komposisi Sikap Responden tentang Aturan yang Mengatur Pelaksanaan
Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Cukup Setuju 10
Sangat Setuju 90
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
menjawab cukup setuju,90% responden menjawab sangat setuju, dan tidak ada
140
menjawab sangat setuju tentang adanyaaturan yang mengatur pelaksanaan
telah terpilih nanti pemerintah harus terbiasa dengan aturan yang mengikat agar
Tabel. 5.50
Komposisi Sikap Responden Apabila Diundang oleh
KPU/Panwaslu/Pemerintah untuk Mengikuti Acara dan Kegiatan Sosialisasi
dalam Pilkada
Pilihan Persentase
Tidak Menghadiri Sama Sekali 12
Menghadirinya Tapi Masih Ragu-Ragu 37
Sangat Sering 51
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.50 di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang
141
lengkap serta menaruh minat dan perhatian terhadap berbagai masalah politik,
masyarakat seperti hal tersebut menunjukan bahwa aspek evalutif berperan dalam
berikut ini :
Tabel. 5.51
Komposisi Intensitas Keikutsertaan Masyarakat dalam Memberikan Suara
pada Pilkada-Pilkada Sebelumnya
Pilihan Persentase
Tidak Pernah Ikut 3
Pernah Tapi Tidak Selalu 43
Sangat Sering 54
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.51 di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang
menjawab pernah tetapi tidak selalu, dan 54% responden menjawab sangat sering.
Artinya sebagian besar responden menjawab sangat sering untuk ikut memilih
142
memilih dan sering terlibat untuk berpartisipasi dalam aktivitas politik yang
sebagai pemilih dalam DPT ketika Pilwako Payakumbuh tahun 2017, dapat dilihat
Tabel. 5.52
Komposisi Sikap Responden Apabila Tidak Terdaftar sebagai Pemilih
di DPT pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Persentase
Tidak Mengurusnya Sama Sekali/
11
Tidak Masalah Bila Tidak Memilih
Mengurusnya Tapi Masih Ragu-Ragu 39
Akan Mengurusnya Agar Bisa Ikut
50
Memilih
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.52 di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang
mengurusnya agar bisa ikut memilih. Artinya sebagian besar masyarakat memiliki
kesadaran dan keinginan yang kuat untuk mengurus agar tetap bisa
143
memilihapabila tidak terdaftar sebagai pemilih di DPT ketika Pilwako
dan Surat Keterangan, hal tersebut merupakan bentuk nyata dari kesadaran
akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Ikut memilih merupakan salah satu
informasi dari orang lain atau media terkait dengan Pilwako Payakumbuh Tahun
Tabel. 5.53
Komposisi Sikap Responden dalam Mengikuti Informasi dari Orang Lain
atau Media Terkait dengan Pilwako
Pilihan Persentase
Tidak Pernah 39
Pernah, Tapi Tidak Terlalu Sering 54
Sangat Sering 7
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari Tabel 5.53 di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang
tapi tidak terlalu sering mengikuti informasi dari orang lain atau media terkait
144
12. Komposisi Sikap Responden dalam Membicarakan Hal-Hal Terkait
dengan Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
hal terkait dengan Pilwako Payakumbuh Tahun 2017, dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel. 5.54
Komposisi Sikap Responden dalam Membicarakan Hal-Hal Terkait
dengan Pilwako
Pilihan Persentase
Tidak Pernah 34
Pernah Tapi Tidak Terlalu Sering 50
Sangat Sering 16
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari tabel di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang dilakukan
pernah tapi tidak terlalu sering, dan 16% responden menjawab sangat sering.
aktifitas terkait Pilwako Payakumbuh tahun 2017, dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
145
Tabel. 5.55
Komposisi Sikap Responden Untuk Terlibat Dalam Aktifitas Terkait
Pilwako Payakumbuh Tahun 2017
Pilihan Frekuensi
Tidak Pernah/Tidak Aktif 53
Pernah Tapi Tidak Terlalu Aktif/
27
Cukup Aktif
Sering / Sangat Aktif 20
Total 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Dari tabel di atas dapat di lihat, dari 100 orang responden yang dilakukan
menjawab pernah tapi tidak terlalu aktif/cukup aktif, dan 20% responden
tahun 2017. Sebagian besar masyarakat ikut terlibat dalam aktivitas politik seperti
sosalisasi politik, debat publik, dan ikut pada saat pemilihan. Namun untuk
masyarakat yang terlibat aktif dalam aktivitas politik seperti menjadi panitia pada
dilaksanakan.
146
BAB VI
ANALISIS DATA
6.1. Pembahasan
Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi
untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat,
serta salah satu bentuk pemenuhan hak asasi warga negara di bidang
anggota Legislatif, tetapi juga dilaksanakan untuk memilih pemimpin daerah yang
menentukan kepala daerah maupun wakil kepala daerah yang mereka kehendaki.
Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan untuk ikut serta secara aktif
maupun pasif dalam kehidupan politik, yakni dengan cara memilih pemimpin dan,
keinginan untuk berpartisipasi. Salah satu hal yang menarik menurut Miariam
85
Lihat Asrinaldi, Kekuatan Politik Indonesia,Diktat, FISIP UNAND, Hal 35.
147
melalui kegiatan bersama itu kepentingan mereka akan tersalurkan atau sekurang-
untuk membuat keputusan yang mengikat. Dengan kata lain mereka percaya
bahwa kegiatan mereka mempunyai efek politik. Oleh karena itu faktor kesadaran
politik menjadi faktor yang masih cukup dominan untuk menjelaskan partisipasi
langsung Walikota dan Wakil Walikota Payakumbuh tahun 2017, sehingga dari
data yang telah di jabarkan pada Bab V, maka dapat digambarkan yang menjadi
sebagian besar responden dalam penelitian ini berasal dari suku/etnis Minang,
yaitu (95%).
148
Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif
yaitu ada hubungan atau pengaruh antara kesadaran politik terhadap partisipasi
penelitian ini menggunakan satu variabel bebas (X)yaitu kesadaran politik yang
dengan menggunakan uji Korelasi Kandall Tau, dan diperoleh hasil bahwa
Untuk melihat tabulasi silang antara variabel kesadaran politik (X) dengan
tingkat partisipasi masyarakat (Y,) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6.1
Tabulasi Silang antara Variabel Kesadaran Politik (X) dengan Variabel
Partisipasi Politik (Y)
Kesadaran Politik (X)
Total
Rendah Sedang Tinggi
Rendah 11 14 2 27
Tingkat Partisipasi Politik (Y)
Tinggi 10 33 30 73
Total 21 47 32 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
tingkat partisipasi yang tinggi. Artinya sebagian besar responden memiliki tingkat
149
partisipasi politik yang tinggi pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang
kesadaran politik yang tinggi. Artinya, dari mayoritas responden dalam penelitian
ini yang memiliki tingkat partisipasi politik yang tinggi pada Pilwako
kesadaran politik yang sedang dan tinggi, serta hanya sebagian kecilnya yang
yang rendah, dan hanya 2 responden yang memiliki kesadaran politik yang tinggi.
Artinya, dari minoritas responden dalam penelitian ini yang memiliki tingkat
partisipasi politik yang rendah pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017 yang lalu,
sebagian besarnya ternyata memiliki kesadaran politik yang sedang dan rendah,
serta hanya sebagian kecil yang memiliki kesadaran politik yang tinggi.
korelasi atau pengaruh antara kesadaran politik dengan tingkat partisipasi politik,
dimana sebagian besar responden yang memiliki kesadaran politik yang sedang
dan tinggi dalam penelitian ini, ternyata memiliki tingkat partisipasi politik yang
tinggi pula pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017. Begitu juga sebaliknya,
dimana sebagian kecil responden yang memiliki kesadaran politik yang rendah,
150
ternyata memiliki tingkat partisipasi yang rendah pula pada Pilwako Payakumbuh
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik non
parametrik dengan uji hipotesis korelasi Kendall Tau yang digunakan untuk
mencari hubungan atau pengaruh antara dua variabel dan untuk menguji
sebagai berikut :
politik masyarakat Kota Payakumbuh pada Pilwako tahun 2017, maka perlu
dilakukan uji statistik dengan teknik korelasi Kendall Tau, melalui aplikasi SPSS
21. Hasil uji ini dapat dilihat dari hasil analisis output SPSS pada tabel dibawah
ini.
151
Tabel 6.2
Korelasi Kendall Tau AntaraVariabel Kesadaran Politik (X)
Dengan Partisipasi Politik (Y)
Correlations
Partisipasi Kesadaran
Politik Politik
**
Correlation Coefficient 1.000 .355
Tingkat Partisipasi Politik
Sig. (2-tailed) . .000
(Y)
N 100 100
Kendall's tau_b **
Correlation Coefficient .355 1.000
N 100 100
Sumber : Data Primer Tahun 2018
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 6.2, dapat dijelaskan bahwa diperoleh
harga koefisien korelasi sebesar 0,355 dengan nilai Sig. (2-Tailed) sebesar 0,000.
Dari hasil analisis statistik tersebut, keputusan yang bisa diambil adalah hipotesis
alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak, karena nilai Sig. (2-Tailed)
sebesar 0,000< 0,05. Ini berarti ada hubungan atau pengaruh kesadaran politik (X)
dengan partisipasi politik (Y). Artinya semakin tinggi kesadaran politik, maka
semakin tinggi pula partisipasi politik pada Pemilihan Langsung Walikota dan
0,355 yang berarti terdapat hubungan positif yang searah antara variabel X dan
variabel Y. Maksud dari hubungan positif yang searah adalah semakin tinggi
tingkat partisipasi politik seseorang, maka semakin tinggi pula kesadaran politik
tidak) dengan tingkat kesalahan 5%, akan digunakan rumus sebagai berikut :
152
z
2(2 N 5)
9 N ( N 1)
0,355
z
2(2.100 5)
9.100(100 1)
0,355
z
510
89.100
0,355
z
0,0756564999
0,355
z 4,69
0,0756564999
tersebut,bisa mangacu pada ketentuan berikut, dimana bila z hitung lebih besar
dari z tabel maka koefisien korelasi yang ditemukan signifikan. Dalam hal ini,
Untuk uji dua pihak, taraf kesalahan 5% dibagi 2, sehingga menjadi 2,5%.
Selanjutnya, harga z dapat dilihat pada kurva normal dengan z = 0,475 (0,475
diperoleh dari 0,5-0,025). Pada angka tersebut dapat dilihat pada tabel kurva
hitung sebesar 4,69 lebih besar dari nilai z tabel sebesar1,96. Maka Ho ditolak,
153
Berdasarkan analisis statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil
dimana sebagian masyarakat yang memiliki kesadaran politik yang sedang dan
kesadaran politik yang tinggi dalam penelitian ini, ternyata memiliki tingkat
partisipasi politik yang tinggi pula pada Pilwako Payakumbuh Tahun 2017.
politik yang rendah, ternyata memiliki tingkat partisipasi yang rendah pula pada
Pilwako Payakumbuh Tahun 2017 yang lalu. Hal ini berarti tingkat partisipasi
pemahaman serta minat dan perhatian masyarakat dengan informasi, aktifitas dan
kegiatan dalam Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu. Hasil penelitian
yang paling dominan dibandingkan aspek afektif dan aspek evalutif. Selain itu, hal
ini juga tergambar dari cukup tingginya keyakinan (perasaan) atau penilaian
dalam Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu. Begitu juga dalam hal sikap
154
atau pandangan sebagian besar masyarakat Kota Payakumbuh yang cukup tinggi
dan optimis terkait aspek politik, terutama terkait dengan sikap dan pandangan
terhadap informasi, aktifitas dan kegiatan dalam Pilwako Payakumbuh tahun 2017
yang lalu. Hal ini kemudian yang mendorong sebagian besar masyarakat untuk
yang lalu.
Miriam Budiarjo yang menyatakan bahwa partisipasi politik erat sekali kaitannya
dengan kesadaran politik, karena semakin sadar bahwa dirinya diperintah, orang
kegiatan lain, terdorong atau dilatarbelakangi oleh rasa kesadaran politik, yang
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh
86
Miriam Budiarjo,.Op.Cit. hal.369
155
tinggi rendahnya partisipasi politik seseorang ialah kesadaran politik, dimana
seseorang yang memiliki kesadaran politik yang tinggi, partisipasi politik yang
politik sendiri menurut Surbakti merupakan kesadaran akan hak dan kewajiban
pilihan yang baik dan sesuai dengan aspirasi yang bersangkutan serta mendorong
kesadaran politik terhadap partisipasi politik warga negara, juga sejalan dengan
berkompeten terhadap masalah politik tersebut (kesadaran politik) sehingga hal ini
hal ini, Almond dan Verba mengajukan tiga pola untuk mengukur kesadaran
politik yaitu pola kognitif, afektif, dan evaluatif yang memiliki kaitan erat dengan
partisipasi politik seseorang.Jadi hasil temuan peneliti ini memperkuat teori yang
sudah ada sebelumnya tentang adanya hubungan atau pengaruh antara kesadaran
156
Hal yang menarik untuk dianalisis dalam temuan ini adalah bahwa di era
sekarang ini banyak masyarakat yang acuh tak acuh dalam berbagai kegiatan
politik yang dilaksanakan oleh pemerintah, dan tak sedikit masyarakat perkotaan
yang bersikap apatis yang diakibatkan oleh kekecewaan mereka terhadap perilaku
para elit politik dan kondisi kehidupan politik yang tidak menentu dan cendrung
di Kota Padang Ibu Kota Sumatera Barat yang mana angka partisipasi politik
masyarakat dalam Pilkada berada dikisaran 50%. Namun kondisi yang cukup
2017 yang lalu, tingkat partisipasi politik masyarakat mendekati angka 70%
dengan aktif dalam kehidupan politik, berbagai macam aspirasi dan kebutuhan
sebagian masyarakat Kota Payakumbuh masih yakin bahwa pemberian suara pada
Pilwako akan memiliki efek terhadap politik. Ini juga menunjukkan bahwa
sebagian besar masyarakat Payakumbuh masih optimis dan yakin bahwa dengan
tetap memilih pada Pilwako akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik
157
bagi daerah meskipun mereka jugaselalu dikecewakan oleh perilaku elit politik
158
BAB VII
PENUTUP
data, serta uji hipotesis, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
7.1. Kesimpulan
langsung Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2017, merupakan analisis yang
Kota Payakumbuh.
masyarakat dengan tingkat partisipasi politik pada pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Payakumbuh tahun 2017. Hal ini dapat dilihat dari empat kali
Payakumbuh yang tinggi terhadap politik, serta masih cukup tingginya keyakinan
159
mampu mempengaruhi kebijakan pemerintah, itu artinya sebagian masyarakat
Kota Payakumbuh masih yakin bahwa pemberian suara pada Pilwako akan
memiliki efek terhadap politik. Ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat Payakumbuh masih optimis dan yakin bahwa dengan tetap memilih
pada Pilwako akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi daerah
meskipun mereka juga selalu dikecewakan oleh perilaku elit politik dan kondisi
politik yang masih carut marut di Indonesia. Penelitian ini menunjukan bahwa
tingkat partisipasi politik yang tinggi sebagian besar dipengaruhi oleh aspek
kognitif, dan tingkat partisipasi politik yang rendah juga dipengaruhi oleh aspek
partisipasi politik rendah dipengaruhi oleh kesadaran politik yang sedang, dan
kesadaran politik yang sedang. Artinya, tinggi atau rendahnya partisipasi politik
yang sedang.
160
7.2. Saran
pada daerah lainnya dan juga bisa nantinya dilihat perbandingan antara
berbeda.
hanya dalam kegiatan pemilihan umum, akan tetapi juga dalam peran
161
4. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan
masyarakat.
162
DAFTAR PUSTAKA
Andri Rusta,2005, Perilaku Memilih Pemilih Pemula Pada Pemilu 2004 di Kota
Padang, Padang: Fakultas Ilmu Sosial Ilmu dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu
Politik, Universitas Andalas.
http://minangkabaunews.com/artikel-11762-kpu-payakumbuh-umumkan-hasil-
pilkada-kota-payakumbuh-2017.html
https://payakumbuhkota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Kota-Payakumbuh
Dalam-Angka-2016.pdf.
163
https://payakumbuhkota.bps.go.id/linkTabelDinamis/view/id/8.
https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t2/sumatera_barat/kota_payakumbuh.
http://sumbar.antaranews.com/berita/198123/kpu-payakumbuh-partisipasi-
pemilih-cukup-baik.html.
http://www.sumbarprov.go.id/detail_artikel.php?id=1240,
Kaho, Josef Riwu. 2003. Prospek Otonomi Daerah Negara Republik Indonesia.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
164
Santoso, Singgih. 2012.Aplikasi Spss Pada Statistic Non Parametrik. Jakarta: Eles
Media Komputindo.
165
LAMPIRAN
166
167
168
169
170
Lampiran 1
No. Kuesioner
KUESIONER
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Andalas yang sedang melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Kesadaran Politik Terhadap Partisipasi Politik Masyarakat
Kota Payakumbuh Pada Pilwako Tahun 2017”. Penelitian ini dilakukan
dalam rangka penyelesaian tugas akhir saya sebagai mahasiswa. Demi
kelengkapan data serta kelancaran penelitian ini, saya mohon bantuan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut.
Hormat saya,
171
Daftar Kuesioner :
I. IDENTITAS RESPONDEN
No Pertanyaan
1 Nama
Responden
2 Jenis 1. Laki-Laki
Kelamin 2. Perempuan
Usia/Umur 1. 17-22 5. 40-46
2. 23-28 6. 47-52
3. 29-34 7. 53-58
4. 35-40 8. >58
3 Pendidikan 1. Tidak Pernah Bersekolah 5. Tamat SMU atau Sederajat
Terakhir 2. Tidak Tamat SD atau 6. Tamat D1/D2/D3
Sederajat 7. Tamat S1
3. Tamat SD atau Sederajat 8. Tamat S1/S2
4. Tamat SMP atau Sederajat
4 Pekerjaan 1. Tidak 11. Pensiunan
Bekerja/Pengangguran PNS/TNI/POLRI
2. Ibu Rumah Tangga 12. Pekerja di UMKM/Toko
3. Pelajar/Mahasiswa 13. Usaha Kecil Menengah
4. Kerja Serabutan/Tidak 14. Usaha dengan banyak
Tetap karyawan
5. Petani 15. Pedagang
6. Nelayan 16. Karyawan Perusahaan
7. Buruh Kasar/Tukang Swasta/ BUMN/ BUMD
8. Tukang Ojek 17. PNS/Guru
9. Sopir 18. Lainnya
10. Tenaga Honor/ Guru ......................................................
Honor/ Guru .....
Mengaji/Garin/Tenaga
Kontrak
5 Rata-Rata 1. Kurang dari Rp. 500.000 4. Rp.2.000.000-3.999.999
Penghasilan 2. Rp.500.000-999.000 5. Rp.4.000.000 atau Lebih
Kotor Per 3. Rp.1.000.000-1.999.999 6. TT/TJ
Bulan
6 Etnis/Suku 1. Sunda 6. Dayak
Bangsa 2. Jawa 7. Melayu
3. Minang 8. Tionghoa
4. Batak 9. Mandailing
5. Bugis 10. Lainnya
.........................................................
.....
7 Status 1. Belum Menikah 3. Pernah Menikah
Perkawinan 2. Menikah (Duda/Janda)
8 Agama 1. Islam 5. Budha
2. Kristen Katolik 6. Konghucu
3. Kriten Protestan 7. Lainnya
4. Hindu .........................................................
172
9 Alamat/Ting Kecamatan: Kelurahan:
gal 1. Lamposi Tigo Nagari
2. Payakumbuh Selatan ................................................................
...
RT/RW: Tempat mencoblos/TPS:
............................................................. ................................................................
10 Status 1. Asli
Responden 2. Pengganti
A. TINGKAT PARTISIPASI
1. Apakah B/I/S ikut memilih pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang
lalu ?
1. Ya ( jangan tanyakan pertanyaan nomor 4 )
2. Tidak (Jangan tanyakan pertanyaan nomor 2 dan 3, Lanjut ke pertanyaan
nomor 4 )
2. (Bagi yang memilih atau Ya) Kalau Ikut memilih, apa alasan B/I/S ikut
memilih pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu ?
1. Karena asal ikut saja
2. Ikut ajakan dari pihak lain seperti keluarga/tetangga/tokoh masyarakat,
KPU, Pemerintah dan lainnya
3. Karena ada paslon yang saya sukai sosok dan visi misinya
4. Ikut karena kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara
5. Lainnya....................................................................................................................................
3. (Bagi yang memilih atau Ya) Kalau Ikut memilih, Siapa pasangan calon yang
B/I/S pilih pada pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu ?
1. Tidak Ingat
2. Rahasia
3. Wendra Yunaldi dan Ennaidi
4. Suwandel Muchtar dan Fitrial Bachri
5. Riza Falepi dan Erwin Yunaz
4. Kalau Tidak ikut memilih, apa alasan B/I/S Tidak ikut memilih pada Pilwako
Payakumbuh tahun 2017 yang lalu ?
1. Tidak tahu adanya pemilihan
2. Tidak penting, dan tidak tertarik karena hanya buang-buang waktu saja
3. Kecewa dengan Paslon dan hal politik karena tidak tepat janji
4. Tidak ada Paslon yang sesuai dengan keinginan saya
5. Berhalangan hadir karena sakit, sedang berada diluar kota, dan ada
urusan sangat penting
6. Dilarang oleh pihak lain untuk ikut
7. Lainnya .....................................................................................................
173
B. KESADARAN POLITIK
Aspek Kognisi/Pengetahuan
174
1 2 3
Tidak Tahu/Paham Cukup Tahu/Paham Tahu/Sangat Tahu/Paham
13. Pada Pilwako/Pilkada Payakumbuh 2017 yang lalu, Apakah B/I/S
mengetahui, mendengar, atau melihat, adanya aktifitas atau sosialisasi yang
dilakukan oleh KPU/ Panwaslu tentang pentingnya memilih dan ajakan
untuk memilih serta mengawasi jalannya Pilwako ?
1 2 3
Tidak Tahu Cukup Tahu Tahu/ Sangat Tahu
14. Apakah B/I/S mengetahui berapa jumlah pasangan calon yang maju pada
Pilwako Payakumbuh 2017 yang lalu ?
1 2 3
Tidak Tahu Sama sekali Cukup Tahu Tahu/ Sangat Tahu
15. Apakah B/I/S mengetahui siapa saja/nama-nama pasangan calon yang maju
pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu ?
1 2 3
Tidak Tahu Cukup Tahu Tahu/ Sangat Tahu
16. Seberapa tahu, paham, atau kenal kah B/I/S dengan sosok/figur, profil, latar
belakang/track record dari masing-masing (atau minimal 1) pasangan
calon yang maju pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu? (Misalnya
jabatan, pekerjaan, keluarganya, pendidikan, kampungnya dll)
1 2 3
Tidak Tahu/Paham/kenal Cukup Tahu/Paham/kenal Tahu
Sangat Tahu/Paham/kenal
17. Seberapa tahu dan paham kah B/I/S dengan sifat/kepribadian/karakter
masing-masing (atau minimal 1) pasangan calon yang maju pada Pilwako
Payakumbuh tahun 2017 yang lalu? (misalnya dekat atau tidak dengan
masyarakat, berwibawa atau tidak, jujur dan bersih atau tidak,
pintar/intelektual atau tidak dll)
1 2 3
Tidak Tahu/Paham Cukup Tahu/Paham Tahu/Sangat Tahu/Paham
18. Seberapa tahu dan paham kah B/I/S dengan kemampuan/kompetensi
memimpin masing-masing (atau minimal 1) pasangan calon yang maju
pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu?
1 2 3
Tidak Tahu/Paham Cukup Tahu/Paham Tahu/Sangat Tahu/Paham
19. Seberapa tahu dan paham kah B/I/S dengan visi misi atau program unggulan
yang ditawarkan dari masing-masing (atau minimal satu) pasangan calon
yang maju pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu?
1 2 3
Tidak Tahu/Paham Cukup Tahu/Paham Tahu/Sangat Tahu/Paham
175
20. Apakah B/I/S mengetahui Partai-Partai Politik Pengusung/Pendukung/Jalur
independen masing-masing pasangan calon pada Pilwako Payakumbuh
tahun 2017 yang lalu ?
1 2 3
Tidak Tahu Cukup Tahu Tahu/ Sangat Tahu
21. Apakah B/I/S mengetahui adanya aktifitas-aktifitas/kegiatan yang dilakukan
oleh masing-masing (atau minimal 1) pasangan calon atau tim
suskses/relawannya seperti kampanye, sosialisasi, ajakan memilih, dll ketika
Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu ?
1 2 3
Tidak Tahu Cukup Tahu Tahu/Sangat Tahu
22. Pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu, Apakah B/I/S mengetahui
informasi/berita seputar isu-isu yang beredar/berkembang baik di
masyarakat, koran, atau TV dan Media Sosial terkait dengan masing-masing
(atau minimal 1) pasangan calon?
1 2 3
Tidak Tahu Cukup Tahu Tahu/Sangat Tahu
Aspek Afeksi/Perasaan
176
1 2 3
Tidak Yakin Sedang/Cukup Yakin Yakin/Sangat Yakin
27. Apakah B/I/S SUKA dengan tata cara memilih pada Pilwako Payakumbuh
tahun 2017 yang lalu ? (dengan mencoblos nomor urut/gambar pasangan
pada kertas suara di TPS)
1 2 3
Tidak Suka Biasa saja/Cukup Suka Suka/Sangat Suka
28. Dari nama-nama pasangan calon yang maju pada Pilwako Payakumbuh
tahun 2017 yang lalu, Bagaimana penilaian B/I/S terkait dengan
kelayakan/kemampuan/kompetensi paslon tersebut untuk memimpin Kota
Payakumbuh 5 tahun kedepan? Apakah tidak ada yang layak/mampu, atau
rata-rata biasa saja, atau ada yang layak dan bagus?
1 2 3
TT/Tidak ada yang layak/mampu Rata-rata Biasa Saja Ada yang layak/mampu
29. Dari nama-nama Pasangan Calon yang maju pada Pilwako yang lalu, Apakah
B/I/S yakin ada pasangan calon yang mampu membawa perubahan bagi
Kota Payakumbuh ke arah yang lebih baik?
1 2 3
Tidak Yakin Cukup Yakin Yakin/Sangat Yakin
30. Dari nama-nama pasangan calon yang maju pada Pilwako Payakumbuh
tahun 2017 yang lalu, Bagaimana penilaian B/I/S terhadap profil, latar
belakang, pengalaman, track record dari Paslon tersebut? (Misalnya latar
belakang/rekam jejak nya seperti jabatan/profesi, pekerjaan, keluarganya,
pendidikan, kampungnya, penghargaan yang diterima dll), Apakah ada yang
B/I/S sukai, atau rata-rata biasa saja, atau tidak ada yang disukai sama
sekali ?
1 2 3
Tidak ada yang /bagus disukai Rata-Rata Biasa saja Ada yang disukai
31. Dari nama-nama pasangan calon yang maju pada Pilwako Payakumbuh
tahun 2017 yang lalu, Bagaimana penilaian B/I/S terhadap sifat atau
kepribadian dari Paslon tersebut? (Misalnya dekat dengan masyarakat,
peduli, berwibawa jujur, bersih dari KKN, pintar/intelektual, ramah, taat
beragama, beradat, dan lainnya) , Apakah ada yang baik dan disukai, atau
rata-rata biasa saja, atau tidak ada yang baik/tidak ada disukai sama sekali ?
1 2 3
Tidak ada yang baik/ disukai Rata-Rata Biasa/sama saja Ada yang baik/ disukai
32. Dari nama-nama pasangan calon yang maju pada Pilwako Payakumbuh
tahun 2017 yang lalu, Bagaimana penilaian B/I/S terhadap visi misi atau
program unggulan yang ditawarkan, Apakah ada yang B/I/S sukai, atau
rata-rata biasa saja, atau tidak ada yang disukai sama sekali ?
1 2 3
Tidak ada yang disukai Rata-Rata Biasa/sama saja Ada yang disukai
177
33. Apakah B/I/S yakin bahwa pasangan calon yang maju pada Pilwako
Payakumbuh tahun 2107 yang lalu akan menepati janji atau menjalankan
visi misi dan program unggulannya ketika terpilih ?
1 2 3
Tidak Yakin Cukup Yakin Yakin/Sangat Yakin
34. Dari beberapa Partai Pengusung/Pendukung pasangan calon yang maju
pada Pilwako/Pilkada Payakumbuh tahun 2017 yang lalu, Bagaimana
penilaian B/I/S terhadap Partai Politik tersebut ?, Apakah ada Partai yang
B/I/S sukai, atau rata-rata biasa saja, atau tidak ada yang disukai sama
sekali ?
1 2 3
Tidak ada yang disukai Rata-Rata Biasa saja Ada yang disukai
35. Seberapa tertarikkah B/I/S untuk mengikuti informasi dari orang lain atau
mass media seperti koran, TV, medsos terkait dengan Pilwako Payakumbuh
pada tahun 2017 yang lalu? seperti mengikuti informasi tentang tata cara
memilih atau sosialisasi dari KPU/Panwaslu/Pemerintah, mengikuti
informasi tentang sosok paslon, mengetahui isu-isu yang beredar tentang
paslon, mengikuti informasi aktifitas yang dilakukan calon (kampanye,
sosialisasi, dll), mengetahui informasi visi misi atau program unggulan
pasangan calon dan lainnya?
1 2 3
Tidak Tertarik Cukup Tertarik Tertarik/Sangat Tertarik
36. Seberapa tertarikkah B/I/S untuk ikut membicarakan hal-hal terkait dengan
Pilwako Payakumbuh pada tahun 2017 yang lalu? seperti membicarakan
sosok paslon, membicarakan isu-isu yang beredar tentang paslon,
membicarakan aktifitas-aktifitas yang dilakukan calon (kampanye,
sosialisasi, dll), membicarakan informasi visi misi atau program unggulan
pasangan calon, dan lainnya?
1 2 3
Tidak Tertarik Cukup Tertarik Tertarik/Sangat Tertarik
37. Seberapa tertarikkah B/I/S untuk terlibat atau bergabung dalam aktifitas
yang terkait dengan Pilwako/Pilkada Payakumbuh pada tahun 2017 yang
lalu? seperti ikut bergabung jadi penyelenggara atau pengawas pemilihan,
ikut mengawasi/memantau jalannya pemilu, ikut mengajak orang untuk
memilih, ikut sosialisasi yang dilakukan paslon atau
KPU/Panwaslu/Pemerintah pendukung/timses/relawan paslon, dan
lainnya?
1 2 3
Tidak Tertarik Cukup Tertarik Tertarik/Sangat Tertarik
178
Aspek Evaluatif/Sikap
38. Seperti apa sikap B/I/S dengan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yang
dipilih langsung oleh masyarakat? Apakah B/I/S Sangat Setuju, Cukup
Setuju, atau Tidak Setuju?
1 2 3
Tidak Setuju Sedang/Cukup Setuju Setuju/Sangat Setuju
39. Apakah B/I/S setuju bahwa ikut memilih dalam Pilwako/Pilkada merupakan
hak dan kewajiban sebagai warga negara secara langsung untuk memilih
pemimpin di daerah ?
1 2 3
Tidak setuju Sedang/Cukup Setuju Setuju/Sangat Setuju
40. Ketika menjelang Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu, apakah B/I/S
memang dari awal sudah berencana kuat akan ikut memilih pada
Pilwako/Pilkada Payakumbuh tahun 2017?
1 2 3
Dari awal sudah Masih ragu-ragu, Ya, memang dari awal sudah
tidak berencana belum kuat berencanan akan
memilih sepenuhnya kuat memilih
untuk memilih
41. Apakah B/I/S setuju bahwa dengan ikut memberikan suara atau ikut
memilih pada Pilwako Payakumbuh 2017 yang lalu akan menentukan nasib
Kota Payakumbuh lima tahun kedepan?
1 2 3
Tidak setuju Sedang/Cukup Setuju Setuju/Sangat Setuju
42. Apakah B/I/S setuju bahwa dengan ikut memberikan suara atau ikut
memilih pada Pilwako Payakumbuh 2017 akan melahirkan pemimpin
Payakumbuh yang lebih baik kedepannya?
1 2 3
Tidak setuju Sedang/Cukup Setuju Setuju/Sangat Setuju
43. Apakah B/I/S setuju dengan tata cara memilih pada Pilwako Payakumbuh
tahun 2017 yang lalu ? (dengan mencoblos nomor urut/gambar pasangan
pada kertas suara di TPS)
1 2 3
Tidak Setuju Sedang/Cukup setuju Setuju/Sangat Setuju
44. Apakah B/I/S Setuju dengan adanya aturan yang mengatur pelaksanaan
Pilwako/Pilkada Payakumbuh tahun 2017 yang lalu (misalnya larangan
politik uang, larangan kampanye hitam, fitnah/sara dan aturan lainnya) ?
1 2 3
Tidak Setuju Sedang/cukup setuju Setuju/Sangat setuju
45. Jika seandainya B/I/S diundang oleh KPU/Panwaslu/Pemerintah untuk
mengikuti acara dan kegiatan sosialisasi memilih dalam Pilkada, atau
179
pengawasan pelaksanaan Pilkada Payakumbuh pada tahun 2017 yang lalu
ketika itu, Seperti apa sikap B/I/S? Apakah B/I/S akan menghadirinya
karena penting, atau menghadirinya tapi masih ragu-ragu, atau tidak
menghadirinya sama sekali ?
1 2 3
Tidak Menghadirinya tapi Menghadirinya
menghadirinya masih ragu-ragu karena penting
sama sekali
46. Sebelum Pilwako Payakumbuh pada tahun 2017 yang lalu, Apakah B/I/S
sering atau selalu ikut memilih dalam Pemilu-Pemilu atau Pilkada-Pilkada
sebelumnya ?
1 2 3
Tidak pernah Ikut Pernah tapi tidak Sering/Sangat
(Jarang sekali) Selalu/Sedang Sering (Selalu ikut)
(cukup sering)
47. Jika seandainya B/I/S tidak terdaftar sebagai pemilih dalam Daftar Pemiih
Tetap (DPT) pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017 yang lalu ketika itu,
Seperti apa sikap B/I/S? Apakah B/I/S akan mengurusnya agar bisa ikut
memilih, atau mengurusnya tapi ragu-ragu, atau tidak mengurusnya sama
sekali ?
1 2 3
Tidak mengurusnya Mengurusnya tapi akan mengurusnya
sama sekali/tidak masih ragu-ragu agar bisa ikut
masalah bila tidak memilih
memilih
48. Pada tahun 2017 yang lalu ketika menjelang Pilwako Payakumbuh, Seberapa
SERING B/I/S mengikuti informasi atau pemberitaan dari orang lain atau
mass media seperti koran, TV, medsos terkait dengan Pilwako Payakumbuh?
seperti mengikuti informasi tentang tata cara memilih atau sosialisasi dari
KPU/Panwaslu/Pemerintah, mengikuti informasi atau pemberitan tentang
sosok paslon, mengiktui informasi atau pemberitaan terkait isu-isu yang
beredar tentang paslon, mengikuti informasi atau berita aktifitas yang
dilakukan calon (kampanye, sosialisasi, dll), mengetahui informasi visi misi
atau program unggulan pasangan calon dan lainnya?
1 2 3
Tidak pernah Pernah tapi tidak Sering/Sangat
(Jarang sekali) terlalu Sering
sering/Sedang
(cukup sering)
49. Pada tahun 2017 yang lalu ketika menjelang Pilwako Payakumbuh, Seberapa
SERING B/I/S membicarakan hal-hal terkait dengan Pilwako Payakumbuh?
180
seperti membicarakan sosok paslon, membicarakan isu-isu yang beredar
tentang paslon, membicarakan aktifitas-aktifitas yang dilakukan calon
(kampanye, sosialisasi, dll), membicarakan informasi visi misi atau program
unggulan pasangan calon, dan lainnya?
1 2 3
Tidak pernah Pernah tapi tidak Sering/Sangat
(Jarang sekali) terlalu Sering
sering/Sedang
(cukup sering)
50. Pada tahun 2017 yang lalu ketika menjelang Pilwako Payakumbuh, Seberapa
AKTIF B/I/S terlibat atau bergabung dalam aktifitas yang terkait dengan
Pilwako/Pilkada Payakumbuh? seperti ikut bergabung jadi penyelenggara
atau pengawas pemilihan, ikut mengawasi/memantau jalannya pemilu, ikut
mengajak orang untuk memilih, ikut sosialisasi yang dilakukan paslon atau
KPU/Panwaslu/Pemerintah pendukung/timses/relawan paslon, dan
lainnya?
1 2 3
Tidak Pernah/Tidak Pernah tapi tidak Aktif/Sangat Aktif
Aktif (Jarang) terlalu akif/Sedang
(Cukup Aktif)
181
Lampiran 2
6 1 4 6 9 1 5 10 1 8
4 4 5 2 8 3 6 1 10 6
4 3 2 3 2 9 7 4 5 2
4 7 4 6 1 9 4 6 8 4
1 4 8 5 5 3 2 10 9 8
1 1 4 2 3 2 3 1
4 3 1 1 2 2 1 1
4 2 1 1 2 3 2 1
7 10 3 7 1 8 10 5 1 9
9 5 1 1 9 4 9 1 3 9
5 10 3 2 9 8 7 8 9 1
2 5 9 7 10 9 2 10 8
1 6 2 8 9 5 8 9 4
7 8 8 1 6 2 7 8 2
182
Jenis Kelamin
Umur Responden
Pendidikan Terakhir
183
Pekerjaan Responden
184
Etnis / Suku Bangsa
Status Perkawinan
Kalau ikut memilih, alasan ikut memilih pada Pilwako tahun 2017 lalu
185
kalau ikut memilih, pasangan calon yang dipilih
kalau tidak ikut memilih, alasan tidak ikut memilih pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017
186
mengetahui dan memahami ikut memilih merupakan hak dan kewajiban sebagai warga
negara
mengetahui dan memahami bahwa ikut memilih akan menentukan nasib Kota Payakumbuh
mengetahui dan memahami bahwa ikut memilih akan menentukan pemimpin yang lebih
baik
187
seberapa tahu dan paham untuk ikut memilih harus terdaftar di DPT
188
pengetahuan jumlah paslon yang maju pada Pilwako
pengetahuan nama paslon yang maju pada Pilwako Payakumbuh tahun 2017
189
pengetahuan tentang kemampuan/kompetensi memimpin paslon
pengetahuan tentang aktivitas yang dilakukan paslon atau tim sukses menjelang
pilwako
190
pengetahuan seputar isu-isu tentang paslon seperti di koran, TV, dan media sosial
kesukaan terhadap sistem Pilkada dimana masyarakat memilih langsung pemimpin yang
akan menjadi Walikota dan Wakil Walikota
keyakinan bahwa dengan ikut memilih akan menentukan nasib Kota Payakumbuh lima
tahun kedepan
191
keyakinan bahwa dengan ikut memilih akan melahirkan pimpinan Payakumbuh lebih baik
kedepannya
keyakinan ada paslon yang mampu membawa perubahan Kota Payakumbuh ke arah
yang lebih baik
192
penilaian terhadap profil, latar belakang, pengalaman, track record dari paslon (rekam jejak
seperti jabatan, pekerjaan, keluarga, pendidikan, kampung, dan penghargaan yang diterima)
keyakinan bahwa paslon akan menepati janji akan menjalankan visi misi ketika terpilih
193
penilaian terhadap partai pengusung calon
ketertarikan untuk mengikuti informasi dari orang lain atau mass media
194
sikap dengan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota yang dipilih langsung oleh
masyarakat
sikap bahwa ikut memilih dalam pilwako merupakan hak dan kewajiban sebagai warga
negara secara langsung untuk memilih pemimpin
195
setuju atau tidak bahwa dengan ikut memilih akan menentukan nasib Kota Payakumbuh
lima tahun kedepan
setuju atau tidak bahwa dengan ikut memberikan suara akan melahirkan pemimpin yang
lebih baik kedepannya
setuju atau tidak terhadap tata cara memilih dengan mencoblos nomor urut / gambar
paslo di kertas suara
196
sikap apabila diundang oleh KPU/Panwaslu/Pemerintah untuk mengikuti acara terkait
kegiatan Pilwako
197
sering atau tidak mengikuti informasi atau pemberitaan dari orang lain atau mass media
198
Lampiran 3
N %
Valid 30 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
,960 ,961 44
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Squared Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Item-Total Multiple Alpha if Item
Correlation Correlation Deleted
mengetahui adanya 96,83 245,730 ,453 . ,960
pelaksanaan Pilwako
Payakumbuh tahun 2017
mengetahui dan memahami 97,20 242,510 ,415 . ,961
ikut memilih merupakan hak
dan kewajiban sebagai
warga Negara
mengetahui dan memahami 97,03 241,620 ,584 . ,960
bahwa ikut memilih akan
menentukan nasib Kota
Payakumbuh
mengetahui dan memahami 97,07 243,582 ,534 . ,960
bahwa ikut memilih akan
menentukan pemimpin yang
lebih baik
199
seberapa tahu dan paham 97,13 237,154 ,703 . ,959
tentang cara memilih
seberapa tahu dan paham 97,03 239,068 ,661 . ,959
untuk ikut memilih harus
terdaftar di DPT
mengetahu terdaftar atau 97,03 237,482 ,685 . ,959
tidak di DPT
pegetahuan tentang aturan 97,07 243,720 ,463 . ,960
yang mengatur pelaksanaan
Pilwako
pengetahuan tentang 97,30 236,217 ,684 . ,959
aktifitas atau sosialisasi yang
dilakukan KPU
pengetahuan jumlah paslon 97,20 243,200 ,508 . ,960
yang maju pada Pilwako
pengetahuan nama paslon 97,60 236,662 ,739 . ,959
yang maju pada Pilwako
Payakumbuh tahun 2017
pengetahuan tentang 97,87 239,637 ,668 . ,959
sosok/figur, profil, latar
belakang dari paslon
pengetahuan tentang 97,83 240,213 ,651 . ,959
sifat/kepribadian/karakter
paslon
pengetahuan tentang 97,93 240,892 ,579 . ,960
kemampuan/kompetensi
memimpin paslon
pengetahuan dan 98,00 241,724 ,524 . ,960
pemahaman tentang visi misi
paslon
pengetahuan tentang 97,67 241,954 ,482 . ,960
aktivitas yang dilakukan
paslon atau tim sukses
menjelang pilwako
pengetahuan seputar isu-isu 97,67 241,954 ,482 . ,960
tentang paslon seperti di
koran, TV, dan media sosial
200
kesukaan terhadap sistem 96,93 242,547 ,547 . ,960
Pilkada dimana masyarakat
memilih langsung pemimpin
yang akan menjadi Walikota
dan Wakil Walikota
ketertarikan untuk ikut 97,13 240,051 ,612 . ,959
memilih
keyakinan bahwa dengan 97,50 244,328 ,474 . ,960
ikut memilih akan
menentukan nasib Kota
Payakumbuh lima tahun
kedepan
keyakinan bahwa dengan 97,53 244,395 ,502 . ,960
ikut memilih akan
melahirkan pimpinan
Payakumbuh lebih baik
kedepannya
kesukaan dengan tata cara 96,87 240,878 ,672 . ,959
memilih
penilaian terkait 96,87 244,533 ,519 . ,960
kelayakan/kemampuan/kom
petensi paslon untuk
memimpin Kota
Payakumbuh 5 tahun
kedepan
keyakinan ada paslon yang 97,50 242,672 ,578 . ,960
mampu membawa
perubahan Kota
Payakumbuh ke arah yang
lebih baik
penilaian terhadap profil, 96,97 244,171 ,508 . ,960
latar belakang, pengalaman,
track record dari paslon
(rekam jejak seperti jabatan,
pekerjaan, keluarga,
pendidikan, kampung, dan
penghargaan yang diterima)
penilaian terhadap sifat dan 97,00 241,793 ,656 . ,959
kepribadian paslon
penilaian terhadap visi dan 97,03 241,344 ,600 . ,959
misi yang ditawarkan paslon
201
keyakinan bahwa paslon 97,70 242,217 ,496 . ,960
akan menepati janji akan
menjalankan visi misi ketika
terpilih
ketertarikan untuk mengikuti 97,87 242,395 ,516 . ,960
informasi dari orang lain
atau mass media
ketertarikan untuk 97,70 234,217 ,786 . ,958
membicarakan hal-hak
terkait Pilwako Payakumbuh
ketertarikan untuk terlibat 97,87 235,568 ,661 . ,959
atau bergabung dalam
aktifitas terkait Pilwako
sikap dengan pemilihan 96,83 241,799 ,633 . ,959
Walikota dan Wakil
Walikota yang dipilih
langsung oleh masyarakat
sikap bahwa ikut memilih 96,77 245,082 ,555 . ,960
dalam pilwako merupakan
hak dan kewajiban sebagai
warga negara secara
langsung untuk memilih
pemimpin
keinginan untuk ikut 96,83 244,282 ,477 . ,960
memilih atau tidak memilih
setuju atau tidak bahwa 97,20 239,890 ,704 . ,959
dengan ikut memilih akan
menentukan nasib Kota
Payakumbuh lima tahun
kedepan
setuju atau tidak bahwa 97,33 243,195 ,564 . ,960
dengan ikut memberikan
suara akan melahirkan
pemimpin yang lebih baik
kedepannya
setuju atau tidak terhadap 96,90 243,197 ,595 . ,960
tata cara memilih dengan
mencoblos nomor urut /
gambar paslo di kertas suara
202
setuju atau tidak terhadap 96,70 247,252 ,455 . ,960
aturan yang mengatur
pelaksanaan Pilwako
sikap apabila diundang oleh 97,23 239,013 ,630 . ,959
KPU/Panwaslu/Pemerintah
untuk mengikuti acara
terkait kegiatan Pilwako
keseringan ikut memilih 97,00 243,379 ,486 . ,960
dalam pemilu atau pilkada
sebelumnya
sikap apabila tidak terdaftar 97,03 242,240 ,549 . ,960
di DPT
sering atau tidak mengikuti 97,93 243,030 ,518 . ,960
informasi atau pemberitaan
dari orang lain atau mass
media
sering atau tidak 97,77 232,875 ,869 . ,958
membicarakan hak-hal
terkait Pilwako
keaktifan untuk terlibat atau 97,90 233,403 ,746 . ,959
bergabung dalam aktifitas
terkait Pilwako
203
Lampiran 4
Crosstabs
Notes
Cases
204
Tingkat Partisipasi Politik * Kesadaran Politik Crosstabulation
Count
Rendah 11 14 2 27
Tingkat Partisipasi Politik
Tinggi 10 33 30 73
Total 21 47 32 100
Nonparametric Correlations
Notes
205
Correlations
Tingkat Kesadaran
Partisipasi Politik Politik (X)
(Y)
**
Correlation Coefficient 1,000 ,355
Tingkat Partisipasi
Sig. (2-tailed) . ,000
Politik (Y)
N 100 100
Kendall's tau_b **
Correlation Coefficient ,355 1,000
Kesadaran Politik
Sig. (2-tailed) ,000 .
(X)
N 100 100
206
Lampiran 9
207
(Wawancara dengan salah satu warga Kota Payakumbuh, Kecamatan
Payakumbuh Selatan, Kelurahan Koto Tuo Limo Kampuang)
208
(Wawancara dengan salah satu warga Kota Payakumbuh, Kecamatan Lampasi
Tigo Nagari, Kelurahan Sungai Durian)
209
(Wawancara dengan salah satu warga Kota Payakumbuh, Kecamatan
Payakumbuh Selatan, Kelurahan Koto Tuo Limo Kampuang)
210
(Wawancara dengan salah satu warga Kota Payakumbuh, Kecamatan Lampasi
Tigo Nagari, Kelurahan Sungai Durian)
211
(Wawancara dengan salah satu warga Kota Payakumbuh, Kecamatan Lampasi
Tigo Nagari, Kelurahan Sungai Durian)
212
(Wawancara dengan salah satu warga Kota Payakumbuh, Kecamatan Lampasi
Tigo Nagari, Kelurahan Sungai Durian)
213
(Wawancara dengan salah satu warga Kota Payakumbuh, Kecamatan
Payakumbuh Selatan, Kelurahan Koto Tuo Limo Kampuang)
214
(Wawancara dengan salah satu warga Kota Payakumbuh, Kecamatan
Payakumbuh Selatan, Kelurahan Koto Tuo Limo Kampuang)
215