bantuan
yang
diberikan
kepada
penulis
selama
mengikuti
Rahmat, Rio, Igo, Arham, Cakra, Ilo, Akil, Cerby, Acca, Afla, Akbar,
Tasim, Andy, Ivan, Amril,
Aswan, Roy. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lalui
bersama.
7. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Fisip Unhas
(HIMAPOL FISIP UNHAS), para senior dan juniorku dari angkatan
2005 sampai 2012.
8. Keluarga kecilku Pondok Ikhlas kak Adi, Rya, Iis, Nanny, Illank
bersama kalian perjalanan hidupku selama di Makassar penuh
warna dan begitu berarti. Love you all.
9. Keluarga besar KKN Gelombang Khusus 80 Tahun 2011 Kec.
Mallusettasi terkhusus posko Palanro.
10. Keluarga besar HPMT (Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea)
11. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada para informan yang
telah membantu penulis dalam proses penelitian, Bupati Jeneponto
Bapak Radjamilo, Wakil Bupati Drs. Burhanuddin BT, Sekda Drs. H.
Iksan Iskandar, Wakil Ketua DPRD Jeneponto Dr. Andi Tahal
Fasni, H. A. Baharuddin BJ S.Sos M.Si, Drs. Marwan Lolo Gau,
Dra. Ernawati MM, Syarifuddin Dg. Talli, Abu Bakar Halim serta
Suryani Hajar. Terima atas segala bantuan yang telah diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Serta kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
kepada penulis, semoga Allah membalas semua kebaikan kepada
Bapak/Ibu/saudara (i). Amin.
Penulis
menyadari
bahwa
skripsi
ini
masih
jauh
dari
Oktober 2012
Hayati Singara
ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.
Abstraksi....
Daftar Isi..
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................
16
C. Tujuan Penelitian..............................................................
16
D. Manfaat Penelitian........................................................
17
23
2. Kelompok Kepentingan....................................................
29
30
b. partai politik..............................................................
33
c. Organisasi Masyarakat.............................................
35
3. Politik Kekerabatan............................................................
38
B. Paternalistik........................................................ 41
C. kerangka dan Skema Pikir......................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. fokus penelitian dan unit analisis................................... 46
B. Tipe Penelitian dan dasar penelitian......................................... 47
C. Sumber data...................................................
48
49
52
52
56
58
63
66
78
b. Partai politik...................................................................
86
c. Organisasi masyarakat...................................................
88
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.
91
B. Saran...
94
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah manusia bergerak secara siklus mengalami perulangan
dengan terjadinya modifikasi-modifikasi didalamnya namun motif tindakan
manusia hampir sama dari setiap masa, agak tepat jika perspektif tentang
perkembangan masyarakat ini dipakai untuk menjelaskan fenomena politik
dan pemerintahan saat ini di Indonesia. Dinasti politik masih tetap ada,
dan bahkan semakin dipupuk dan bersemai dalam ruang desentralisasi
sekarang ini seperti yang terjadi di beberapa daerah.
http://teguhmanurung.wordpress.com/2010/04/07/keluarga-nepotisme-dan-dunia-politik/
di
Sulawesi
Selatan
politik
keluarga
Yasin
Limpo
10
Selatan pada tahun 2004 dan beberapa tahun kemudian Ikhsan yasin
Limpo terpilih sebagai Bupati Gowa berturut-turut selama 2 periode,
Adnan Purichta Ikhsan Yasin Limpo menempati kursi di DPRD Provinsi
Sulawesi Selatan selain itu, Adnan saat ini mencalonkan diri sebagai
Bupati Gowa menggantikan ayahnya dan Indira Chunda Thita Yasin
Limpo di DPR Pusat, bahkan saat ini saudara Syahrul Yasin Limpo yakni
Dewi Yasin Limpo mencalonkan diri sebagai wali kota Makassar periode
2013-2018. Sedangkan pada tingkat kabupaten saat ini telah diramaikan
dengan pencalonan oleh anak dari pemegang kekuasaan sebelumnya
Diantaranya, anggota DPRD Sulsel Andi Irsan Galigo putra Bupati Bone
Andi Idris Galigo, Ketua DPD II Golkar Takalar Natsir Ibrahim putra Bupati
Takalar Ibrahim Rewa, Herman Katoe putra Wali Kota Parepare nonaktif
Zain Katoe, anggota DPRD Sulsel Adnan Purichta Ichsan putra Bupati
Gowa Ichsan Yasin Limpo, Andi Seto Gadhistha Asapa putra Bupati Sinjai
Rudiyanto Asapa, dan Rahmat Endong Patompo putra mantan Wali Kota
Makassar Dg Patompo). Sementara, anggota DPRD Makassar, Andi Tenri
Tata Amin Syam putera mantan Gubernur Sulsel Amin Syam, juga
disebut-sebut akan ikut meramaikan Pilkada di Kabupaten Bone, sama
halnya dengan yang terjadi di kabupaten Jeneponto, Ashari F Radjamilo
yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Jeneponto yang tak lain putra dari Bupati Jeneponto Radjamilo juga
mencalonkan diri sebagai Bupati Jeneponto periode 2013 mendatang.
11
kekuasaan
yang
akan
ditinggalkannya
itu,
Radjamilo
Radjamilo untuk
UU no. 32 thn 2004 dalam pasal 58 ayat o persyaratan calon kepala daerah
12
Pendekatanpendekatan
kepada
masyarakat
yang
Dalam
istilah
Bambang Harymurti
bila
mayoritas
http://akhmadsatori.blogspot.com/2012/02/11/kemenangan-karaeng-dalam-pilkada.html
Lay, Cornelis (ed).2007. Membangun NKRI dari Bumi Tambun Bungai Kalimantan Tengah. JIPUGM. Jogjakarta
5
Bambang Harymurti Ujian Pertama SBY Majalah Tempo, 19 Juli 2009
4
13
Namun
keyakinan
itu
belum
tentu pula
berjalan dengan
birokrasi
dimana
jabatan-jabatan
strategis
dalam
struktur
Sri Lita Irtani Kr. Caya : Sekretaris Dinas Kelautan (anak dari
Radjamilo).
Suci Fitriani Kr. Siang: Kepala Bidang Mutasi BKD (anak dari
Radjamilo).
Andi
Radjamilo),
14
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
diatas,
maka
peneliti
dapat
politik
kekuasaan.
b. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan untuk membantu para pelaku politik dan
sumbangan
pemikiran
Kabupaten
Jeneponto
bagi
dalam
masyarakat
memahami
dan
pemerintah
tentang
politik
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
arah
tujuan
penelitian.
Perumusan
arah
tujuan
ini
A. Politik kekuasaan
Kekuasaan (power) merupakan kemampuan seseorang atau suatu
kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain
sesuai dengan keinginan dari pelaku. Dalam sumber lain dikatakan bahwa
kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau
kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan
kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi
kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok
18
Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 1819
7
Prof. Dr. J. Kaloh. 2009. Kepemimpinan kepala daerah. Sinar Grafika. Hal 106
8
Ibid, hal. 106
19
dua
sumber
kekuasaan
yaitu,
kekuasaan
jabatan
dan
yang
terdapat
pada
seseorang
karena
pribadinya
Politik
kekuasaan
memperoleh/mendapatkan
mempertahankan
merupakan
suatu
strategi
dalam
kekuasaan
serta
usaha
untuk
kekuasaan
yang
telah
dimiliki.
Strategi
Prof. Dr. J. Kaloh. 2009. Kepemimpinan kepala daerah. Sinar Grafika. Hal 106
20
Hegemoni
yang
dimaksud
oleh
Gramsci
ialah
peran
sebagai
sebuah
mekanisme
sosial
untuk
mereproduksi
kekuasaan11
10
11Fauzi
21
Dalam
mengapresiasi
bentuk-bentuk
simbol,
individu-individu
22
Andrain, Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992, hal. 130.
Ibid., hal. 132
23
14
15
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Poliiik, Jakarta: Gramedia, 1992, hal. 85-87.
Charles F. Adrian. 1970. Political life and sosial change: An Introduction to political science,
Belmont, cal : wadsworth publishing companyinc, hal. 89-90. Dalam buku Ramlan Surbakti.
2010. memahami ilmu politik. Jakarta: PT Grasindo. Hal 75
24
memandang
politik
sebagai
perjuangan,
pertentangan,
dominasi, dan konflik. Mereka melihat tujuan yang ingin dicapai oleh elit
politik tidak menyangkut masyarakat secara keseluruhan, melainkan
menyangkut
kepentingan
kelompok
kecil
masyarakat.
Sebaliknya,
25
26
melakukan
hubungan
secara
langsung
tanpa
melalui
perantara.
27
sumber
kekuasaan
menggunakan
sumber
itu
untuk
16
Ibid. Hal 88
28
mengatasi perlawanan
bukannya
dengan kegiatan-kegiatan
2. kelompok Kepentingan
Kelompok
kepentingan
adalah
sekolompok
manusia
yang
17
18
29
Kelompok
kepentingan
bertujuan
untuk
memperjuangkan
sesuatu
a. Birokrasi
19
30
Negara
(birokrasi)
sebagai
suatu
jembatan
yang
masyarakat
itu
sendiri
terdiri
dari
kelompok-kelompok
Dr. Joko Widodo M.S., Membangun Birokrasi Berbasis Kerja, Jawa Timur: Bayumedia
Publishing, 2008, hal 9-12
21
www.wikipedia.com
22
http:// tidak itjen-depdagri.go.id
31
merupakan
medium
yang
bisa
dipergunakan
untuk
23
Prof. DR. Miftah Thoha, MPA, Birokrasi dan Politik di Indonesia, hal 22-24
32
b. Partai Politik
Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu
kelompok yang
terorganisir
yang
anggota-anggotanya
mempunyai
untuk
memperoleh
kekuasaan politik
dan
merebut
Miriam Budiardjo, 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal
404
25
33
Menurut
Budiardjo,
dalam
negara
demokratis
partai
dan
mengaturnya
sedemikian
rupa
sehingga
sebagai
sosialisasi
sarana
berjalan
secara
kanak-kanak sampai
diselenggarakan
sosialisasi
melalui
politik,
B i a s a n y a proses
berangsur-angsur
dewasa.
Proses
ceramah-ceramah
dari
masa
sosialisasi
politik
penerangan,
kursus
34
c. Ormas
Organisasi masyarakat adalah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan
masyarakat dalam mencapai tujuan untuk kepentingan bersama suatu masyarakat
tertentu. Organisasi ini mempunyai badan hukum yang jelas yang tertuang dalam
undang-undang Dasar 1945 pasal 28. Salah satu organisasi masyarakat yang ada
misalnya : Badan Permusyawaratan Desa (BPD),Lembaga Pemasyarakatan Desa
(LPM), Karanga Taruna, Koperasi, Kelompok Tani, PaguyubanMasyarakat,
Himpunan Komunitas Masyarakat, Organisasi Kepemudaan
Organisasi didirikan oleh sekelompok orang tentu memiliki alasan.
Seorang pakar bernama Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan
mengapa orang memilih untuk berorganisasi:
-
35
perumusan
tertulis
daripada
peratutan-peraturan,
36
37
3. Politik Kekerabatan
Antropologi ternama koentjoningrat menjelaskan bahwa garis
keturunan (kekerabatan) dan hubungan perkawinan menurut adat
merupakan dasar yang pokok dalam sususnan politik dan jaringan politik
di pedesaan. Jaringan politik kekerabatan ini dimanfaatkan untuk
mengkampanyekan visi, misi, dan program sang kandidat. Setiap kerabat
yang
menjadi
penyambung
lidah
dari
kandidat
dibekali
dengan
kekerabatan
tersebut
memainkan
dimensi
hubungan
kekerabatan meliputi keluarga kecil dan keluarga besar (small family and
big family). Dalam istilah antropologi dikenal juga komposisi keluarga batih
atau keluarga inti (nuclear family). Namun pemanfaatan sumber daya
26
Koentjoningrat. 1984 dalam buku Pahmi Sy. 2010. Politik pencitraan. Jakarta : Gaung Persada
Press (GP Press). Hal 166
27
Shanin. 1987 dalam buku Pahmi Sy. 2010. Politik pencitraan. Jakarta : Gaung Persada Press (GP
Press). Hal 166
38
manusia yang lebih banyak lagi dikenal dengan keluarga luas (extented
family). Sumber daya manusia ini sangat menentukan dalam pemenuhan
kebutuhan politik kekerabatan. Keluarga kecil disini merujuk kepada
beberapa keluarga inti, sedangkan keluarga besar merujuk pada jaringan
keluarga yang luas.
Bagi keluarga kecil yang terdiri dari beberapa keluarga inti memiliki
pengaruh politik kecil pula yaitu disekitar sanak keluarga yang dekat saja.
Namun bagi keluarga besar dan memiliki sejarah besar di desa, apalagi
mendominasi kekuasaan di desa, akan memiliki pengaruh politik yang
besar pula. Pengaruh politik keluarga kecil maupun besar akan memiliki
arti penting dalam mensosialisasikan kepentingan elit politik atau
cabup/cawabup. Keluarga besar ini akan mempengaruhi keluargakeluarga kecil, yang pada akhirnya menguasai opini dan mainstream
politik di pedesaan tersebut.
Jaringan kekerabatan atau keluarga ini tidak hanya sebatas
keluarga, tetapi meluas menuju jaringan-jaringan lain yang dimiliki
kerabat-kerabat ternama atau memiliki kelebihan tertentu. Seperti kerabat
yang berposisi sebagai juragan, imam, tokoh adat, dan lainnya. Peran
kerabat yang memiliki posisi penting memiliki andil besar dalam merubah
orientasi politik masyarakat dibawahnya.
Politik kekerabatan, akan semakin efektif digunakan bila ada elit
politik atau tokoh dan figur yang di usung diharapkan akan memenangkan
pertarungan dan figur atau elit yang diharapkan masyarakat setempat
39
40
harus dikendalikan oleh elit atau figur yang moralis dan intelektual,
sehingga selalu mengarah pada tindakan yang konstruktif. Namun bila
politik kekerabatan dikendalikan oleh figur atau elit yang tidak baik
(amoral) atau telah cacat, maka orientasi politik kekerabatan akan
mengarah pada tindakan destruktif. Dengan demikian politik kekerabatan
sangat tergantung kepada patron politik yang mengarahkannya.
B. Paternalistik
Dilihat dari asal katanya, paternalis artinya memiliki kesan kebapakan,
sedangkam paternalisme adalah sistem kepemimpinan yang menunjukkan
hubungan kerja antara atasan dan bawahan dilaksanakan seperti hubungan
antara bapak dan anak. Maka, kepemipinan paternalistik adalah pemimpin yang
perannya diwarnai oleh sikap kebapak-bapakan dalam arti bersifat melindungi,
mengayomi dan menolong anggota organisasi yang dipimpinnya. Tipe
kepemimpinan ini banyak terdapat di lingkungan masyarakat yang masih bersifat
tradisional, umumnya di masyarakat yang agraris.28 Popularitas pemimpin yang
paternalistik di lingkungan yang demikian ini disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti:
a. Kuatnya ikatan primordial
b. extended family system
c. Kehidupan masyarakat yang komunalistik.
d. Peranan adat istiadat yang sangat kuat dalam kehidupan bermasyarakat.
e. Masih dimungkinkannya hubungan pribadi yang intim antara seorang anggota
masyarakat dengan anggota masyarakat lainnya.
28
http://abdulwakit.blogspot.com/2011/03/gaya-kepemimpinan.html
41
dikatakan
diwarnai
oleh
pengikutnya.
Para
bawahan
biasanya
diri
sendiri
melainkan
memberikan
perhatian
terhadap
dimiliki. Politik kekuasaan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu politik
kekuasaan yang dilakukan oleh Radjamilo dan keluarganya di Kabupaten
Jeneponto dengan mengusung anaknya sebagai calon bupati periode
2013 mendatang melihat Radjamilo sendiri tidak bisa lagi meneruskan
kekuasaannya karena telah menjabat selama dua periode. berujuk pada
pemikiran Koentjoningrat bahwa garis keturunan (kekerabatan) dan
hubungan perkawinan menurut adat merupakan dasar yang pokok dalam
susunan politik dan jaringan politik di pedesaan. Jaringan politik
kekerabatan ini dimanfaatkan untuk mengkampanyekan visi, misi, dan
program sang kandidat.29 Politik kekerabatan ini sangat penting untuk
dilihat sebagai sebuah kekuatan politik yang masih kental bermain.
Dalam mengangkat masalah politik kekuasaan keluarga, peneliti
telah melakukan penelitian pada kekuasaan yang terjadi dalam keluarga
Radjamilo pada masa jabatannya saat ini yang nantinya mempengaruhi
pencalonan anaknya sebagai bupati. Demi menunjang keberhasilan
penelitian ini maka peneliti menggunakan beberapa teori dan konsep
untuk menganalisis masalah yang diangkat antara lain yakni teori politik
kekuasaan Charles F Andrain, Alasan menggunakan teori tersebut karena
teori yang dikemukakan Andrain sesuai dengan masalah yang diangkat
yaitu membahas mengenai politik kekuasaan yang dapat diperoleh
29
Koentjoningrat. 1984 dalam buku Pahmi Sy. 2010. Politik pencitraan. Jakarta : Gaung Persada
Press (GP Press). Hal 166
43
birokrasi
mempengaruhi
sebagai
bawahan
dan
kekuatan
masyarakat
yang
digunakan
untuk
dalam
pemilihan
dan
Faktor penyebab
Radjamilo mengusung
AFR
- Melanjutkan
kepemimpinan dan
Mempertahankan
kekuasaan
Birokrasi
Partai Politik
ormas
44
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan metode penelitian yang telah digunakan
oleh penulis dalam membahas rumusan masalah yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya. Metode penelitian tersebut terdiri atas fokus
penelitian dan unit analisis data, tipe dan dasar penelitian, teknik
pengumpulan data, jenis data, pengolahan dan analisis data.
45
birokrasi
di
Kabupaten
Jeneponto
saat
ini.
Inilah
yang
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi IV, Rineka Cipta,
Jakarta, 2006, hal. 143
46
penelitian
ini
adalah
deskriptif,
penelitian
deskriptif
Kabupaten
Jeneponto
serta
untuk
menggambarkan
dan
47
informan yang diteliti (refresentatif) sehingga bisa digunakan untuk tujuantujuan deskriptif. Dalam hal ini penulis lebih fokus
meneliti terhadap
keluarga Radjamilo yang berpengaruh dalam pemerintahan serta tokohtokoh masyarakat baik yang pro maupun yang kontra.
C. Sumber Data
Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah:
Data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara) diperoleh melalui studi lapangan
dengan menggunakan teknik wawancara. Dalam pelaksanaan teknik
ini, penulis mengumpulkan data melalui komunikasi langsung dengan
para informan dan menggunakan beberapa alat untuk membantu
dalam penelitian diantaranya adalah alat tulis dan alat perekam.
Informan disini adalah Radjamilo sebagai Bupati Jeneponto yang
merupakan ayah dari AFR, Drs. H. Iksan Iskandar sebagai Sekda
sekaligus lawan politik keluarga Radjamilo, Dr. Andi Tahal Fasni
selaku Wakil Ketua DPRD Jeneponto, H. A. Baharuddin BJ S.Sos
M.Si, Drs. Marwan Lolo Gau, Dra. Ernawati MM, yang merupakan
keluarga Radjamilo, Drs. Burhanuddin BT sebagai Wakil Bupati,
Syarifuddin Dg. Talli selaku tokoh masyarakat, Abu Bakar Halim yang
merupakan PNS Jeneponto, Arifuddin Lau, ketua DPD Partai
Demokrat Jeneponto Alamsah Mahadi Kulle, Ketua DPD partai PAN
Jeneponto Syamsuddin Karlos, Ketua KNPI Jeneponto Ir. Syaiful
Syamsuddin
48
pengumpulan
data
ini
dapat
dilakukan
dengan
observasi
31
32
49
Mahadi Kulle
selaku
ketua
50
51
52
Sudarwan Darmin, Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Prestasi dan Publikasi
Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-Ilmu Sosial, Pendidikan
dan Humaniora, Pustaka Setia, Bandung, 2002, hal. 51
53
1.
dicampurkan
dikumpulkan
adalah
dengan
pikiran
peneliti.
Data-data
yang
data-data
yang
relevan,
sehingga
politik
2.
Sajian Data
Selanjutnya, setelah reduksi data penulis membuat sajian data
hasil wawancara penulis dengan membuat susunan informasi yang
diperoleh berupa deskripsi, kemudian mengaitkan dengan tinjauan
teoritis
dan
kemudian
menganalisis
data
tersebut
dengan
54
BAB IV
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
55
1. Penduduk
Penduduk Kabupaten Jeneponto pada tahun 2010 berjumlah
342.700
2. Pemerintahan
56
Masyarakat, 2010
Pada tahun 2010 anggota DPRD Kabupaten Jeneponto sebanyak
35 orang yang terdiri dari Fraksi P.Golkar sebanyak 4 orang, Fraksi
PPP sebanyak 3 orang, Fraksi PAN sebanyak 4 orang, Fraksi Nurani
Rakyat sebanyak 5 orang, Fraksi Demokrat sebanyak 3 orang,
Fraksi Kesatuan sebanyak 4 orang, Fraksi Keadilan Sejahtera
sebanyak 3 orang dan Fraksi Barisan Kebangsaan sebanyak 9
orang.
Dalam menjalankan tugasnya DPRD Kabupaten Jeneponto telah
mengeluarkan beberapa peraturan dan keputusan keputusan daerah
dari tahun 2007 sampai tahun 2010.
BANYAKNYA KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN JENEPONTO TAHUN
2007-2010
Tabel 3.2
produk
2007
2008
2009
2010
Peraturan
18
daerah
57
Keputusan
11
13
10
yang
menduduki
jabatan-jabatan
dalam
pemerintahannya
termasuk ipar, menantu, besan sampai dengan sepupu dan keponakankeponakannya. Adapun keluarga Radjamilo yang memiliki peranan dalam
pemerintahan antara lain :
-
58
Sri Lita Irtani Kr. Caya : Sekretaris Dinas Kelautan (anak dari
Radjamilo). Yang mendapatkan jabatan saat ini tanpa karir yang
begitu matang, penempatan sebagai sekretaris dikarenakan
kedudukan yang dimiliki ayahnya
Suci Fitriani Kr. Siang: Kepala Bidang Mutasi BKD (anak dari
Radjamilo). Yang kemudian menjadi Kepala Dinas BKD yang
menggantikan Kr. Nai setelah niat pencalonannya sebagai bakal
calon bupati Jeneponto
Andi
Radjamilo),
-
59
Radjamilo
memang
berasal
dari
keturunan
Karaeng.
34
Sumber : hasil wawancara dengan Drs. Marwan Lolo Gau (Ipar Radjamilo), 4 Juli 2012
60
kedua
Radjamilo
adalah
sektor
bidang
pendidikan.
Selama
pendidikan
benar-benar
dibenahi.
35
http://akhmadsatori.blogspot.com/2012/02/11/kemenangan-karaeng-dalam-pilkada.html
61
320 sekolah dasar (SD) dan sederajat serta 103 sekolah menengah
pertama (SMP) dan sederajat di daerah tersebut. Anggaran ini disalurkan
tiga tahap setiap dua bulan sekali.
Kebijakan ketiga adalah bidang kesehatan. Tenaga medis
beberapa tahun terakhir ini terus menerus ditambah untuk mendekati porsi
yang ideal sehingga pelayanan kepada masyarakat dibidang kesehatan
dapat ditingkatkan kualitas dengan upaya penyediaan akses kesehatan
yang lebih murah dan merata.36 Ini dilakukan agar pelayanan terhadap
masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Namun dari keberhasilan ini terdapat juga kegagalan dalam
pemerintahannya terutama pada masa jabatannya pada periode kedua
antara lain : tingkat IPM diberbagai daerah di Kabupaten Jeneponto yang
sangat memprihatinkan, kebersihan yang tidak terurus, keamanan yang
tidak bagus serta tatanan kota yang tidak beraturan. Juga jalan poror yang
sudah terbengkalai.37
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
36
Lay, Cornelis (ed).2007. Membangun NKRI dari Bumi Tambun Bungai Kalimantan Tengah. JIPUGM. Jogjakarta
37
Sumber : hasil wawancara dengan DR. Tahal Fasni (Wakil Ketua DPRD Jeneponto), 9
Juli 2012
62
anak dari Radjamilo selaku bupati saat ini menjadi fokus penelitian dimana
pencalonannya ini diduga merupakan suatu strategi untuk tetap
mempertahankan kekuasaan agar tetap berada dalam lingkup keluarga
63
Radjamilo, bupati saat ini karena sudah tidak dapat lagi mencalonkan diri
pada periode ketiga. Tentu saja dalam pencalonan anaknya ini, secara
langsung atau tidak Radjamilo tentunya memberikan dukungan, apalagi
melihat dirinya masih memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam
pemerintahan,
kekuatan
dan
kekuasaan
ini
dipergunakan
untuk
mengendalikan birokrasi sebagai salah satu alat politik yang sangat kuat
maka aparat pemerintah daerah pun berada dibawah tekanan yang
memaksa mereka untuk memberikan dukungan meski dengan cara
terpaksa dan tidak sepenuh hati. Hal ini didasarkan hasil wawancara yang
penulis lakukan dengan salah satu PNS Jeneponto, Abu Bakar Halim :
.....seperti yang dikatahui bahwa yang menempati posisi strategis
yaitu anggota keluarga sendiri tentu saja sangatlah berpengaruh
dimana adanya tekanan serta ancaman bagi bawahan yang
membangkang terhadap pendukungan AFR38
Birokrasi atau aparat pemerintah dikerahkan untuk mempengaruhi
rakyat, melalui himbauan partisipasi maupun mobilisasi, maka bukan hal
yang aneh jika di berbagai pilkada, calon incumbent atau keluarga
incumbent
kerap
mampu
memperoleh
dan
mempertahankan
kekuasaannya.
Jabatan sebagai kepala daerah dua kali berturut-turut inilah merupakan
salah satu cikal bakal terbangunnya dinasti politik. Dengan memegang
kekuasaan selama dua periode, cukup bagi kepala daerah untuk
membuat poros-poros politik yang strategis dalam melembagakan
38
64
65
calon
bupati
Jeneponto
yaitu
untuk
tetap
melanjutkan
39
UU no. 32 thn 2004 dalam pasal 58 ayat o persyaratan calon kepala daerah
66
masyarakat
setempat.
Seperti penuturannya
sendiri
saat
67
41
Wawancara dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jeneponto, Drs. Marwan Lolo Gau, 4
Juli 2012
42
Wawancara dengan Sekda Jeneponto, Drs. H. Ikhsan Iskandar M.Si, 9 Juli 2012
43
http://abdulwakit.blogspot.com/2011/03/gaya-kepemimpinan.html
68
dan
kembali
memenangkan
pemilukadan
pada
periode
...tentu saja tidak ada orang tua yang tidak menginginkan anaknya
bisa lebih baik darinya, pasti saya sendiri sangat berharap bisa
memenangkan pilbup ini, tapi itu kembali lagi kepada takdir seseorang.
Dengan memenangkannya nanti saya berharap nantinya bisa
melanjutkan kepemimpinan dan program kerja yang sudah ada.44
menjadi salah satu alasan yang dilihat oleh keluarga untuk tetap
mempertahankan kepemimpinan dengan memilih anak Radjamilo sendiri
yaitu Ashari Fakhsiri Radjamilo untuk ikut serta dalam pemilukada pada
periode 2013-2018 mendatang dengan melihat sosok dari ayahnya ini,
dimana mereka berpendapat bahwa sifat seorang anak tidak jauhlah
dengan sifat yang dimiliki ayahnya. Selain itu dalam keluarga, Ashari
merupakan putra sulung Radjamilo. Dari 8 bersaudara, Asharilah yang
44
69
tindakan
yang
konstruktif.
Namun
bila
politik
kekerabatan
dikendalikan oleh figur atau elit yang tidak baik (amoral) atau telah cacat,
45
70
46
Wawancara dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jeneponto, Drs. Marwan Lolo Gau, 4
Juli 2012
71
menjadi
penyambung
lidah
dari
kandidat
dibekali
dengan
72
Wawancara dengan Pensiunan asisten I Bupati Jeneponto, H. A. Baharuddin BJ. S.Sos. M.Si, 3
Juli 2012
48
Wawancara dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jeneponto, Drs. Marwan Lolo Gau, 4
Juli 2012
73
juga
dianggap
sangat
mengayomi
anggota
keluarga
serta
usaha
yang
dilakukan
keluarga
untuk
bisa
tetap
kekuasaan
tertinggi
saat
ini
yang
mampu
mengatur
Wawancara dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jeneponto, Drs. Marwan Lolo Gau, 4
Juli 2012
74
sendiri
yang
jauh
sebelum
sosialisasi
ini
telah
Wawancara dengan Sekda Jeneponto, Drs. H. Ikhsan Iskandar M.Si, 9 Juli 2012
75
keluarga
76
sangat
mengharapkan
agar
Ashari
dapat
melanjutkan
memimpin
selama
dua
periode
dengan
memanfaatkan
ancaman
dan
intimidasi agar
kekuasaan
itu
tetap
bisa
dipertahankan.
77
dilihat dari berbagai aspek antara lain aktor politik, organisasi masyarakat,
birokrasi, lembaga swadaya masyarakat, pers, partai-partai politik, dan
kelompok masyarakat yang berbasis pada agama NU (Nahdatul Ulama)
dan Muhammadiyah. Namun dari hasil penelitian, penulis mendapatkan
tiga kekuatan politik yang digunakan oleh keluarga Radjamilo dalam
mendukung pengaruh kekuasaan dan proses pencalonan anaknya, yaitu
birokrasi dalam hal ini jaringan keluarga yang terbentuk didalamnya, partai
politik serta adanya dukungan dari organisasi masyarakat.
a. Jaringan Keluarga dalam Birokrasi
Ashari
sebagai
mengandalkan
putera
kemampuan
bupati
yang
incumbent
dimilikinya
saat
tentunya
ini,
dia
selain
juga
mendapatkan dukungan penuh dari ayahnya yang saat ini masih menjabat
sebagai bupati aktif di Jeneponto. Selain itu, peranan-peranan dari
keluarga yang menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan
juga merupakan kekuatan politik dalam proses pencalonannya sebagai
bupati periode mendatang. Dukungan dan bantuan ayah serta keluarga
besar ini cenderung berfokus pada tataran birokrasi yang ada di
Kabupaten Jeneponto, hal ini dapat dilihat dari komposisi birokrasi yang di
dominasi oleh keluarga besar Radjamilo. Sebagaimana penuturan wakil
Bupati, Baharuddin Baso Tika yang ditemui pada senin 9 Juli 2012 di rujab
wakil Bupati:
...kekuasaan keluarga Radjamilo dapat terlihat pada yang
memegang pembendaharaan semua keluarga atau yang tinggal
78
52
53
79
pengaruh
keluarga
dalam
birokrasi
yang
mampu
berpengaruh
serta
sudah
menyalahi
aturan
tugas
yang
sebagaimana mestinya, hal ini sesuai dengan penuturan salah satu PNS
yaitu Abu Bakar Halim yang ditemui dikediamannya Bangkala, pada hari
Kamis tanggal 12 Juni, mengatakan bahwa :
54
80
satu
calon
bupati
apalagi
dipaksa
berpihak.
Berdasarkan
81
sebagaimana
mestinya
dalam
menjalankan
tugas
sekolah
se-kabupaten
Jeneponto
yang
diwajibkan
untuk
56
Prof. DR. Miftah Thoha, MPA, Birokrasi dan Politik di Indonesia, hal 22-24
82
jabatan
atau
mempertahankan
jabatan
yang
telah
57
Wawancara dengan Pensiunan asisten I Bupati Jeneponto, H. A. Baharuddin BJ. S.Sos. M.Si, 3
Juli 2012
83
58
Wawancara dengan Sekda Jeneponto, Drs. H. Ikhsan Iskandar M.Si, 9 Juli 2012
Charles F. Adrian. 1970. Political life and sosial change: An Introduction to political science,
Belmont, cal : wadsworth publishing companyinc, hal. 89-90. Dalam buku Ramlan Surbakti. 2010.
memahami ilmu politik. Jakarta: PT Grasindo. Hal 75.
60
Wawancara dengan tokoh masyarakat, Syarifuddin Dg. Talli,27 juli 2012
59
84
61
85
86
(biasanya)
dengan
cara
konstitusional
untuk
melaksanakan
politik
menggunakan
pemilu/pemilukada
dalam
memberikan
64
87
dari KPU. Semua partai masih berjuang untuk pilgub yang akan
berlangsung. 65
Melihat pernyataan di atas tentu saja menjelaskan bagaimana
keputusan partai-partai dalam pemilukada di kabupaten Jeneponto,
adapun pendekatan yang terjadi dengan bakal calon belum memastikan
bahwa akan diusung sebab saat ini partai masih lebih mengutamakan
pilgub yang akan berlangsung pada bulan januari ini. Selain itu tentu saja
Partai-partai ini melihat kondisi akan terjadi dimana AFR saat ini lebih
mengarah kepada Syahrul dengan kendaraan politik partai Golkar, tentu
saja partai-partai yang ada di kabupaten lebih berhati-hati dalam
menetapkan tindakan partainya. Hal ini mempertegas bahwa pendekatanpendekatan yang dilakukan oleh AFR kepada partai-partai hanya
meruapakan sosialisasi-sosialisasi semata dalam mendapatkan dukungan
nantinya.
d. Organisasi Masyarakat
65
Wawancara dengan ketua DPD partai Demokrat Alamsah Makadi Kulle dikantor DPR-D
Jeneponto, 8 januari 2013
88
66
Wawancara dengan ketua umum KNPI tersebut Ir. Syaiful Syamsuddin dikediamannya pada
tanggal 4 Januari 2013
89
saat pemilukada Jeneponto telah ditetapkan, hal ini dapat terlihat dimana saat adanya
kegiatan yang dilakukan oleh AFR ketua KNPI melibatkan semua anggotanya dalam
kegiatan tersebut.
Sedangkan dari pihak media sampai saat ini juga tidak ada yang lebih
memihak kepada salah satu bakal calon bupati tersebut, juga pada AFR.
Dari pernyataan salah satu wartawan media yang ada di Jeneponto yaitu
Arifuddin Lau mengatakan bahwa semua media yang ada di Jeneponto
tidak ada memihak kepada salah satu bakal calon untuk menonjolkan ke
masyarakat, namun jika ada pemberitaan itu berdasarkan atas apa yang
diberikan dalam hal ini siapa yang membayar akan diliput.
90
BAB VI
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan menguraikan beberapa
yang
dapat
peneliti
ambil
setelah
melakukan
kesimpulan
penelitian
dan
Kesimpulan
Berdasarkan dua rumusan masalah yang ada pada penelitian ini yaitu :
pertama, mengapa keluarga radjamilo berusaha mengusung anaknya
sebagai Bupati Kabupaten Jeneponto?. Dan kedua, Apa kekuatan poltik
yang dimiliki oleh keluarga Radjamilo sehingga mempersiapkan anaknya
sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Jeneponto periode 2013-2018?.
Maka penulis menyimpulkan :
1. penyebab
Keluarga
Radjamilo
mengusung
AFR
dalam
Pemilukada 2013-2018
penyebab
keluarga
Radjamilo
mengusung
AFR
yaitu
91
undang-undang yang
hanya
bisa
menjabat selama dua periode dalam jabatan yang sama, oleh karena
itu untuk tetap melanjutkan kepemimpinan yang sudah ada keluarga
Radjamilo mengusung AFR sebagai bakal calon bupati pada periode
mendatang. Usaha keluarga dalam mempersiapkan Ashari sudah
terlihat jauh sebelum adanya isu pencalonannya ini, AFR dipilih
sebagai bakal calon bupati pada periode mendatang merupakan
pertimbangan melihat dia adalah anak dari bupati aktif saat ini.
Dalam rapat keluarga besar yang dihadiri oleh seluruh anggota
keluarga baik yang berada di Kabupaten Jeneponto maupun yang
ada di luar Kabupaten itu melahirkan kesepakatan sekitar kurang
lebih 70 % dari keseluruhan anggota keluarga yang hadir itu sepakat
untuk mengusung Ashari sebagai bakal calon Bupati mendatang.
Kesepakatan untuk mengusung Ashari bukanlah tanpa alasan
namun
dilihat
dari
beberapa
pertimbangan
salah
satunya
hampir
seluruh
keluarga
besar
Radjamilo
dalam
92
jabatan-jabatan
strategis
dalam
pemerintahan
yang
2. Kekuatan
politik
yang
mendukung
kekuasaan
keluarga
Radjamilo.
Kekuatan politik Ashari dapat terlihat pada:
a. jaringan kekuatan dan kekuasaan keluarga yang ada
dalam
besar
keluarga-keluarganya
menduduki
93
B. Saran
1. Masyarakat harusnya lebih jeli melihat setiap pelanggaranpelanggaran yang ada dalam tataran birokrasi di kabupaten
Jeneponto, sehingga mereka dapat melihat dan menentukan
pemimpin
mana
yang
layak
untuk
memimpin
Kabupaten
Jeneponto.
2. Baperjakat Harus lebih memperkuat fungsinya atau bila perlu
pemerintah
membentuk
suatu
lembaga
independent
yang
harusnya
sudah
mulai
mengantisipasi
setiap
94
DAFTAR PUSTAKA
Agustino, Leo. 2007. Perihal Ilmu Politik. Yogyakarta; Graha Ilmu
Andrain, 1992. Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial, Yogyakarta:
Tiara Wacana,
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan
Praktik, Ed Revisi IV, Jakarta : Rineka Cipta
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Darmin,
Sudarwan.
2002.
Menjadi
Peneliti
Kualitatif:
Ancangan
95
96
97