SKRIPSI
Oleh
Aan Sumarni
6661140462
Motto:
Assalamu’alaikum wr. wb
syukur kepada ALLAH SWT, serta shalawat dan salam yang senantiasa tercurah
limpahkan kepada nabi Muhammad SAW, sahabat beserta seluruh kelurganya, karena
berkat ridho, rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya, peneliti dapat menyelesaikan
Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada program Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang Banten. Dengan
selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, Drs., M.Pd, Rektor Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
4. Kandung Sapto. N, M.Si. Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
sudah diberikan.
membimbing serta memberi masukan yang begitu sangat berarti bagi penulis.
9. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu
10. Seluruh Pihak LPMK di Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus yang
11. Kelurahan Bendungan dan Kelurahan Ciwedus Kecamatan Cilegon yang telah
12. Ayahanda H. Rochiman dan Ibunda Hj. Munariyah, yang dengan doa dan
kasih sayangnya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas yang
membuat mereka tersenyum dan sebagai sumber kehidupan, sebagai
terimakasih atas semua doanya, terima kasih sudah menjadi tempat berkeluh
kesah selama di rumah dan juga untuk (A’erick, T’reni, T’sri, A’ade dan juga
14. Untuk sepupu-sepupuku Teh Iin, Teh Ima, Puput yang selalu memberikan
15. Sahabat-sahabat terbaikku selama ini, Lastri Kurniawati, Siti Ida Aida , Rizki
Amilia, Anissa Rizqiyah yang selalu setia dalam suka maupun duka, dan yang
selalu menjadi tempat untuk penulis berkeluh kesah serta selalu memberi
16. Sahabat-sahabatku Renita, Hera, Intan, Devi, Nina dan Feti yang telah
Penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat
Aan Sumarni
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.7 SistematikaPenulisan....................................................................................... 14
BAB V PENUTUP
5.2 Saran...............................................................................................................140
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7 Hasil Penelitian di kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Bendungan .....133
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
Suatu organisasi didirikan sebagai suatu wadah untuk mencapai suatu atau
rangkaian kegiatan dalam organisasi dilakukan oleh manusia (human being) yang
desa/kelurahan.
Bandung pada tanggal 18-21 juli 2000 telah berubah nama menjadi Lembaga
LKMD. LPM di deklarasikan pada tanggal 21 juli 2000 melalui forum musyaarah
temu LKMD tingkat nasional di bnadung yang di ikuti oleh para utusan LKMD
(Sumber: berugaqelen2010.wordpress.com/lembaga-desa/lkmd/)
pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas membantu Lurah dalam pelaksanaan urusan
maksud dalam pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) mempunyai tugas dan fungsi sebagai
yang terdiri dari Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Pemberdayaan
untuk mengelola dan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) terutama
dengan lebih optimal dan menyeluruh di wilayah kelurahan. Saran dalam kendala
waktu untuk membahas masalah-masalah yang ada dan lebih berkonentrasi pada
6
sebagai kegiatan sosial yang teratur mempunyai tujuan yang jelas dan khusus
serta dibatasi oleh tempat dan waktu tertentu, program pembangunan dibatasi atas
RT/RW yang dipelopori oleh pihak kelurahan sebagai pihak yang menjadi
aspirasi yang ada di RT/RW yang ada di kelurahan akan dibahas. Selanjutnya
dalam musyawarah ini akan dibahas pembangunan mana yang akan menjadi
( Sumber : http://jurnal.umrah.ac.id).
Bendungan dilihat dari partisispasi masyarakat yang dimana kurang aktif dalam
menunjukkan hal-hal yang menuju pada orientasi pembangunan yang baik. Masih
laksanakan secara prioritas, bahkan ada yang sudah dilaksanakan tetapi tidak
Tabel 1.2
PERBANDINGAN REALISASI KEGIATAN PEMBANGUNAN KELURAHAN TAHUN 2015
DI KELURAHAN CIWEDUS DAN KELURAHAN BENDUNGAN
mengelompokkan menjadi 3 segi : 1). Segi infrastruktur, 2). Segi sosial, dan 3).
pengerasan paving block yang rencana 252 M2 namun realisainya 260 M2, tembok
namun realisasinya 650 M2, 2). Segi sosial berdasarkan data di samping
tentunya memiliki perbedaan baik dari rencana kegiatan ataupun dalam realisasi
kegiatan yang akan dilaksanakan. Perbedaan juga terdapat pada jenis progran
Perbedaan yang dapat dilihat dari program kegiatan yang direncanakan dan
pembangunannya.
itu dari program yang direncanakan ataupun program yang telah terealisasikan
perbedaannya.
ada. Berbeda dengan Kelurahan Ciwedus di wilayah sana masyarakat itu lebih
perizianan tanah yang dimana disalah satu program yaitu pemasangan paving
rumusan masalah yang akan dikaji adalah Bagaimana Peran LPMK dalam
Kelurahan Ciwedus?
13
a) Secara Teoritis
lapangan
2. Untuk dapat memberikan input atau masukan mengenai peran LPM itu
sendiri
b) Secara praktis
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi LPM
Dalam penulisan ini dibagi kedalam lima bagian masing-masing terdiri dari
BAB 1 PENDAHULUAN
dalam penelitian ini akan diuraikan secara deduktif, artinya dimulai dari
dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah
penelitian.
DASAR
yang jelas.
ilmiah.
kebenarannya.
secara jelas, struktur organisasi serta hal lain yang berhubungan dengan
objek penelitian.
Menjelaskan hasil penelitiam yang telah diolah dari data mentah dengan
4.4 Pembahasan
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
secara berurutan yang dianggap perlu oleh peneliti karena berkaitan dengan data
BAB II
digunakan secara uum dan luas. Di dalam kamus besar bahasa indonesia
(keikutsertaan).
a group situation which encourages him to group goals and share responbility in
them”. Artinya partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang
emosi. Sebenarnya partispasi adalah suatu gejala demokrasi di mana orang di ikut
sertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaaan dan juga ikut
20
bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta
belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas
keterlibatannya.
pikiran, naluri, perasaan, dan keinginan. Manusia memberi reaksi dan melakukan
adanya jumlah yang besar dari “penduduk” yang memiliki kehendak umum
bersama (masyarakat sipil) dan dihadapkan pada pemerintah yang mengatur dan
relation)”. Menurut Ralp masyarakat adalah setiap kelompok yang telah cukup
lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorgansisasikan
dirinya dan berfikir tentang dirinya dalam suatu kesatuan sosial dengan batas-
batas tertentu.
tahu apa yang menjadi kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
empat tahapan Kaho yaitu: (1) Partisipasi dalam Proses Pembuatan Keputusan,
dalam tahap ini partisipasi masyarakat sangat penting, terutama karena putusan
hanya akan terlihat dalam aktivitas selanjutnya apabila mereka merasa ikut andil
partisipasi dalam pembangunan akan terlihat ketika masyarakat ikut serta dalam
tenaga, uang, barang material, ataupun informasi yang berguna bagi pelaksana
Manfaat yang dapat diterima dalam pembangunan ini yaitu manfaat materialnya;
manfaat sosialnya; dan manfaat pribadi. (4) Partisipasi dalam Evaluasi, suatu
masyarakat. Maka dalam tahap ini, masyarakat diberi kesempatan untuk menilai
sendiri hasil yang sudah didapat dalam pembangunan, dan masyarakat menjadi
hakim yang adil dan jujur dalam menilai hasil yang ada.
22
Dari teori di atas yang dikemukakan oleh Bintoro dapat dilihat empat aspek
penting dalam rangka partisipasi dalam pembangunan yaitu: (1) Terlibatnya dan
ikut sertanya rakyat tersebut sesuai dengan mekanisme prose politik dalam suatu
konsisten dengan arah, strtegi dan rencana yang telah ditentukan dalam proses
dalam pembangunan.
keterlibatan aktif dari masyarakat pada umumnya. Keterlibatan aktif ini juga
masyarakat yaitu :
program yang direncanakan. Jika mereka merasa ikut memiliki dan merasakan
penting, karena masyarakat dituntut untuk dapat menentukan apa yang ingin
dicapai, permasalahan apa yang dihadapi, alternatif apa yang kiranya dapat
mengatasi masalah itu, dan alternatif mana yang terbaik harus dilakukan guna
persepsi tentang kebijakan yang akan diputuskan oleh aparat tersebut. Pusic
Dalam penelitian ini, peran yang dimaksud yaitu Peran merupakan tugas
satu perangkat desa yang memiliki jabatan dalam menangani masalah kegiatan
Peran dalam ilmu sosia terkait megenai peran aktif yang berdampak positif bagi
kehidupan sosial.
Menurut Siagian (Sjafari, 2007: 151) peran serta adalah keterlibatan langsung
dari warga tanpa adanya dorongan yang kuat dari pihak luar. Dalam dalam hal ini
peran serta yang diharapkan tumbuh dan berkembang dari seluruh warga
sebagainya.
27
3. Peran serta dalam penyelesaian tenaga, misalnya turut serta dalam kegiatan
“Teori peran adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi,
maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi, teori peran berawal dari dan
masih tetap di gunakan dalam sosiologi dan antroplogi. Istilah “peran”
diambil dari dunia teater. Dalam teater, seseorang aktor harus bermain
sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia
diharapkan untuk berprilaku secara tertentu. Posisi aktor dalam teori itu
kemudian dianalogikan denga posisi seseorang dalam masyarakat.
Sebagaimana halnya dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang diharapkan dari
padanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan
orang-orang lain yan berhubungan dengan orang atau aktor tersebut. Dari
sudut pandang inilah disusun teori-teori peran.”
Dalam teorinya Biddle & Thomas dalam Sarwono (2006:224) yang dimaksud
yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu”. Masih dalam buku Sarwono
(2006:215) pada teori Biddle & Thomas ini terbagi peristilahan dalam teori peran
Pertama, orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial dapat dibagi
a Aktor (actor, pelaku) yaitu orang yang sedang berperilaku menuruti suatu
peran.
b Target (sasaran) atau orang lain (other) yaitu orang yang mempunyai
Kedua, menurut Biddle & Thomas dalam sarwono (2006:216), ada lima
a Expectation (harapan)
tentang perilaku yang pantas, yang ditujukan pada orang yang memiliki
b Norm (norma)
Thomas membagi lagi harapan normatif ini ke dalam dua jenis yakni :
Wujud perilaku yaitu peran yang diwujudkan oleh aktor, Goffman dalam
Penilaian dan sanksi agak sulit dipisahakan jika dikaitkan dengan peran.
positif terhadap suatu perilaku. Kesan negatif dan positif inilah yang
adalah usaha orang untuk mempertahankan suatu nilai positif atau agar
diikuti dengan memperkuat potensi ataua daya yag dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Dalam konteks ini di perlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari
30
hanya menciptakan iklim dan suasana yang kondusif. Perkuatan ini meliputi
“Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat
untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi
terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi
kehidupanya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memeproleh
ketrampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.”
harkat martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu
melepaskan diri dari perangkat kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain
cara dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar mampu
masa lalu.
sisi.
dikembangkan, artinya tidak ada msyarakat yang sama sekali tanpa daya.
upaya yang amat pokok adalah meningkatkan taraf pendidikan, dan derajat
baik fisik, seperti irigasi, jalan, listrik, jembatan, maupun sekolah, dan juga
masyarakat ini.
karena itu kekurang berdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena
mereka yang miskin sumber daya, kaum perempuan dan kelompok yang
merupakan dasar bagi program pembangunan lokal, regional, bahkan menjadi titik
miliki.
proses atau upaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dalam berbagai aspek
masyarakat tentunya tidak dapat dilakukan secara sembarangan karena pada saat
pemberdayaan itu sendiri menjadi tepat sasaran. Dalam buku Suharto (2005:
yang menghambat.
34
kemandirian mereka.
persaingan yang tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat
kecil.
kesempatan berusaha.
35
beberapa titik atau teknik yang lebih spesifik yang dapat dilakukan dalam
pemberdayaan masyarakat:
pemberdayaan masyarakat.
setempat.
(terbuka) agar semua pihak ikut memantau dan mengawasi penyaluran dan
oleh pemerintah.
dengan petunjuk dan aturan yang ketat yang dilakukan oleh pemerintah.
pengelola.
dana yang dapat diciptakan dari kegiatan sosial ekonomi dengan menganut
sasaran (acceptable).
pertanggungjawabkan (accountable).
yang mencakup :
bergantung kepada pemerintah sehingga dalam hal ini pemerintah tidak lagi
atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat
kemampuan cultural dan poitis. Ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan empat
untuk (power to), kekuasaan atas (power over), kekuasaan dengan (power
keputusan-keputusan keluarga.
berdaya jika ia pernah terlibat dalam kampanye atau bersama orang lain
melakukan protes.
dalam pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas membantu Lurah dalam pelaksanaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) mempunyai tugas dan
masyarakat.
masyarakat.
pasal 8 ayat (1) mempunyai tugas membantu desa dalam pelaksanaan urusan
pembangunan.
fungsional.
wilayahnya.
44
penelitian terdahulu ini memiliki kesamaan dari segi Fokus, tema dan judul
peneliti. Di bawah ini adalah hasil penelitian terdahulu yang telah peneliti baca:
hasil dari penelitiannya ialah untuk menjalankan fungsi dan perannya dalam
pembangunan harus sesuai dengan peraturan desa dan kelurahan yang sudah
dibuat. Namun ada beberapa fungsi yang baik untuk dijalankan guna
meningkatkan pembangunan.
Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang, 2014 dengan judul Peranan
peneliti tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu untuk mengetahui
masalah yang dijabarkan pada bab 1 dan akan dikupas dengan teori yang
dijabarkan pada bab 2 dan akan dihasilkan kesimpulan yang akan memberikan
manfaat. Di bawah ini adalah kerangka berfikir dari penelitian Studi Komparatif
Bendungan.
dalam menilai peran lembaga masyarakat antara lain sebagai berikut : fasilitator,
tersebut dapat mengetahui peran LPMK Kelurahan Ciwedus dan peran LPMK
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Input :
1. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendali pembangunan yang dilaksanakan LPMK di
Kelurahan ciwedus lebih aktif dibandingkan di Kelurahan
Bendungan
2. Perizinan tanah terkait masalah program pembangunan fisik
dikelurahan Ciwedus lebih sulit dibandingkan di Kelurahan
Bendungan.
3. Sosialisasi program pembangunan kepada masyarakat jauh
lebih baik di Kelurahan Ciwedus dibandingkan di
Kelurahan Bendungan.
Proses :
Menurut Sunyoto Usman, 2004 berdasarkan pada beberapa fungsi
dan peranannya LPMK:
Output:
Gambaran Peran LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan) Kelurahan Bendungan dan Ciwedus.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
fenomena apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan dengan cara
deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
Keluarahn Ciwedus dan Kelurahan Bendungan. J adi fokus penelitian ini ada pada
Kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Bendungan dimana jika kita melihat dari
Variabel dari penelitian ini adalah Peran LPMK Kelurahan Ciwedus dan
Kelurahan Bendungan.
fungsional.
dengan konsep teori yang digunakan menurut Sunyoto (2004) seperti yang
apa yang akan peneliti kaji dan temukan saat di lapangan, kemudian akan
diolah dan dikembangkan sesuai dengan data yang diperoleh menjadi satu
Sunyoto (2004) dengan beberapa indikator dan sub indikator dalam peran
fisik.
pembangunan.
dibuat.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
merupakan alat pengumpul data utama. Hal ini dilakukan karena menggunakan
alat bukan manusia maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian
dengan kenyataan yang ada di lapangan. Selain itu, hanya manusialah yang dapat
instrumen utama adalah peneliti sendiri, karena dalam sebuah penelitian kualitatif
sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitiannya. Jadi,
purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu yang memahami
fokus penelitian. Pada penelitian ini, penentuan informan dibagi menjadi dua yaitu
key informan dan secondary informan. Key informan sebagai informan utama
Cilegon.
55
Tabel 3.1.
No Informan Keterangan
berikut:
1. Observasi
dengan menggunkan data tanpa danya pertolongan alat satndar lain. Observasi
56
diselidiki.
2. Studi Kepustakaan
majalah, hasil-hasil penelitian, dan sumber lain yang sesuai (internet, koran,
dan lain-lain) dalam hal ini peniliti melakukan studi kepustakaan melalui hasil
penelitian sejenis yang pernah dilakukan, jurnal ilmiah, maupun artikel atau
3. Wawancara Mendalam
dilakukan secara bebas untuk menggali informasi lebih dalam dan bersifat
57
peneliti buat terlebih dahulu dan tidak menyimpang dari konteks yang akan
Pedoman wawancara digunakan peneliti dalam mencari data dari para informan
informasi. Adapun pedoman wawancara yang telah peneliti susun yaitu sebagai
berikut :
58
Tabel 3.2
Narasumber : Ketua LPMK / Anggota LPMK
Pedoman wawancara
No Dimensi Pertanyaan Informan
masyarakat ?
Tabel 3.3
Pedoman wawancara
Narasumber : Aparat Pemerintah Kelurahan
No Dimensi Pertanyaan Informan
2. Bagaimana pemanfaatan
masyarakat terhadap pembangunan
yang ada di Kelurahan ?
Tabel 3.4
Pedoman wawancara
Narasumber : Masyarakat
No Dimensi Dimensi Pertanyaan Informan
4. Dokumentasi
Studi dokumentasi yakni setiap bahan tertulis, ataupun film, gambar, dan
penelitian.
Dalam penelitian kualitatif teknik analisis data yang digunakan sudah jelas,
kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai
di lapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah
67
dengan menggunakan teknik analisis data mengikuti konsep yang diberikan leh
Miles dan Huberman. Menurut keduanya, bahwa aktifitas dalam analisa data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada
terus menerus. Masalah reduksi data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi
analisis yang saling usul menyusul. Namun dua hal lainnya itu senantiasa
merupakan bagian dari lapangan. Untuk lebih jelasnya, maka kegiatan analisis
1) Reduksi data
tema dan pola nya dan membuang yang tiak perlu. Data yang telah
2) Penyajian Data
masa lalu adalah bentuk teks naratif, tetapi ada beberapa bentuk
bentuk naratif.
bukti yang valid dan konsisten saat peeliti kembali ke lapangan untuk
jawabkan jika menggunakan uji keabsahan data. Ada berbagai macam kriteria
untuk menguji keabsahan data, salah satunya melalui uji kredibilitas data yang
akan peneliti gunakan dalam penelitian ini. Namun peneliti hanya menggunakan
uji kredibilitas yang dilakukan melaui dua teknik pemeriksaan, yaitu triangulasi
1) Triangulasi
Triangulasi adalah proses check and recheck antara satu sumber data
a Triangulasi Teknik
berbeda.
b Triangulasi Sumber
c Triangulas Waktu
2) Mengadakan Membercheck
untuk mengetahui seberapa jauh data yag diperoleh sesuai dengan apa
Tabel 3.5
Jadwal Penelitian
2017 2018
No Kegiatan ags se o no d ja Fe M a me J Jul
p kt v es n b ar pr i u
n
1. Pengajuan Judul
2. Observasi Awal
3. Pengumpulan
Data
4. Penyusunan
Laporan
5. Seminar Ujian
Proposal
6 Revisi proposal
7 ACC Lapangan
8 Proses Pencarian
Data di Lapangan
9 Pengolahan Data
10 Penyusunan Data
Hasil Penelitian
11 Sidang Skripsi
12 Revisi Skripsi
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Cilegon Kota Cilegon yang memiliki luas wilayah 106 Ha. Berbatasan
Tabel 4.1
perkembangannya.
73
Visi :
Misi :
informasi.
Kelurahan Bendungan
provinsi Banten dan pemerintah kota Cilegon, serta ada dana sukarela dar
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) Mempunyai tugas membantu lurah dalam
indonesia
msyarakat
masyarakat.
75
Bendungan
3. Bendahara : - Rosyati
: - Aceng Suandi
: - A. Riyanto
: - Aisah
: - Maryuni
: - Sarino
laut, dengan luas wilayah yang dimiliki adalah 175 Ha / 1,75 km 2 dengan
perdagangan.
77
Tabel 4.2
Kelurahan.
Visi :
Misi :
Akuntabel
Masyarakat
Kelurahan
Efisien.
Kelurahan Ciwedus
provinsi Banten dan pemrintah kota Cilegon, serta ada dana sukarela dar
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) Mempunyai tugas membantu lurah dalam
dalam melaksankan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) dan
indonesia
msyarakat
masyarakat.
Ciwedus
4. Bendahara : Mawadah
- Hamziah
- Pendi
- Burahim
81
yang telah dipilih berdaarkan pada kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan apa
yang telah peneliti tetapkan sebelumnya. Adapun, mereka (informan) yang telah
Dalam penelitian kali ini yang dijadikan sebagai informan merupakan Aparat
Kelurahan).
Pada bagian Aparat Pemerintah yang dijadikan sebagai salah satu Informan
Masyarakat Kelurahan) dan yang terakhir yaitu masyarakat yang meliputi RT,
Tabel 4.3
Informan Penelitian
lapangan. Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa
data hasil dari wawancara. Data yang diperoleh yaitu berupa kata-kata yang
diamati dari hasil wawancara yang juga merupakan sumber utama dalam
83
penelitian kali ini. Sumber data ini kemudian di catat secara tertulis atau
berlangsung.
beberapa fungsi dan peranannya LPMK dalam Sunyoto Usman (2004) yang
dengan demikian data yang diperoleh yaitu berupa deskriptif berbentuk kata
dan kalimat yan dilakukan selama wawancara mendalam, hasil observasi dan
studi dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu
menggunakan teknik analisis data menurut Miles & Huberman (2009:20) sebagai
berikut:
1) Pengumpulan Data
berlangsung. Adapun proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu yang
studi dokumentasi. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh valid dan bisa
dipertanggungjawabkan.
2) Reduksi Data
Dalam tahap kali ini yaitu reduksi data merupakan langkah selanjutnya
dimana peneliti mulai merangkum dan memilih-milih data mana saja yang
sesuai dan berkaitan dengan penelitian dengan cara memfokuskan hal yang
dianggap penting, mencari tema dan pola yang sesuai, dengan demikian akan
menyajikan data.
3) Penyajian Data
penyajian data yang sistematif, dalam bentuk uraian singkat, bagan, kategori,
4) Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
bisa dipertanggungjawabkan.
Adapun dalam mereduksi dara yaitu mengumpulkan seluruh data yang telah
diperoleh selama di lapangan dan mencari mana saja tema-tema yang berkaitan
untuk mengetahui aspek-aspek mana saja yang berkaitana dengan penelitian dan
aspek jawaban yang dianggap sama dalam pembahasan penelitian. Ini bertujuan
untuk memudahkan proses reduksi data dalam penelitian, serta peneliti juga
Kelurahan Ciwedus
tema yang sama terkait persoalan penelitian. Maka selanjutnya yaitu dilakukan
dimensi yang dipakai yaitu berdasarkan fungsi dan peranannya LPMK menurut
keterbelakangan/kesenjangan/ketidakberdayaan.
Kelurahan Ciwedus dan Kelurahan Bendungan tersebut bisa kita liat dari beberapa
indikator pembahasan yang akan diuraikan oleh peneliti. Adapun indikator yang
Tabel 4.4
tingkat pendidikan Diploma sampai sarjana, namun ada juga beberapa anggota
Kelurahan Ciwedus yang dimana sebagai mitra dari lurah di dalam sistem
Ciwedus dilihat dari daftar kehadiran masyarakat dalam kegiatan rapat yang
diselenggarakan oleh LPMK dibawah ini gambar daftar hadir sebagai berikut:
89
90
91
92
Gambar diatas merupakan daftar hadir salah satu kegiatan rapat yang
tinggi hal ini terbukti dari daftar hadir yang ada pada saat kegiatan rapat yang
Kelurahan.
Ciwedus :
dan RW. Adapun peran yang dijalani oleh LPMK di Kelurahan Ciwedus
sebagai berikut :
bahwa:
Ahsan, Ketua LPMK Kelurahan Ciwedus pada hari jumat tanggal 02 maret
aktif, hal ini dikarenakan masyarakat sangat sadar bahwa di setiap kegiatan
sama, peneliti mendapatkan jawaban yang sama dapat kita lihat dalam
lain dengan ikut menentukan prioritas usulan program yang ingin dibuat
“Penentuan prioritas dapat dilihat dulu apa yang sangat dan amat
dibutuhkan masyarakat itu yang diprioritaskan untuk kepentingan
bersama dan ikut mensosialisaikan apa-apa saja yang sudah
diprogramkan pemerintah setelah itu disesuaikan dengan apa yang
menjdi kebutuhan masyarakat itu sendiri.” (Sumber Wawancara
dengan Ketua LPMK Bapak Ahmad Ahsan pada hari senin tanggal 12
maret 2018 pukul 14.00 WIB)
Masyarakat Kelurahan sebagai Fasilitator sangat baik hal ini dapat dilihat
yang ingin dibuat masing-masing. Hal ini terlihat dari hasil wawancara
terlihat jelas peran LPMK seperti apa jika tidak adanya partisipasi dari
yang ikut berpartisipasi. Namun tujuan dari LPMK sendiri adalah untuk
“kalau ada undangan rapat dari LPMK saya sempatkan hadir dan
banyak juga masyarakat dari perwakilan RT/RW yang hadir di
karenakan rapat ini menyangkut prioritas rencana pembangunan di
lingkungan Kelurahan Ciwedus yang dimana kita sebagai warga
masyarakat Kelurhan Ciwedus ingin tau apa saja pembangunan
yang diprioritaskan terlebih dulu”. (Sumber:: Wawancara dengan
Bapak Mahdum bahar salah satu masyarakat Kelurahan Ciwedus
pada hari senin tanggal 19 maret 2018 pukul 09:00 WIB.)
Program Pembangunan
maupun hanya melalui RT/RW setempat. Namun pada saat rapat yang
Kelurahan Ciwedus tingkat partisipasi nya sangat baik kita bisa lihat
Motivator
Kelurahan untuk bisa melakukan apa yang bisa mereka lakukan demi
sebagai berikut :
101
Bangun
beriku:
setiap merawat dan menjaga hasil pembangunan yang sudah ada harus
merawat dan menjaga apabila diingatkan oleh pihak LPMK bukan dari
masyarakatnya sendiri.
LPMK akan memperkecil dampak negatif yang mungkin saja akan timbul
pemerintah.
Program tidak akan bisa bisa tercapai apabila tidak ada kerjasama
“yang saya tau dari pihak LPMK atau aparat Kelurahan selalu
memantau ya, kegiatan pembangunan yang sedang berjalan dan
selalu mengawasi juga dari mulai memberikan arahan, memantau
kegiatan sampai mana prosenya seperti itu sih ” (Sumber:
wawancara dengan Bapak Mahdum Bahar pada hari minggu tanggal
22 maret 2018 puku 15:00 WIB)
bahwa tidak adanya lepas tangan dari pihak LPMK akan kegiatan yang
sedang berjalan maka dari itu masyarakat kan melihat adanya tanggung
Pembangunan
berikut :
dan pengendalian pembangunan masyarakatnya masih belum aktif dan juga belum
memanfaatkan potensi dan menggerakan swadaya gotong royong. Sejauh ini pula
yang menuju pada orientasi pembangunan yang baik. Berikut beberapa indikator
kegiatan rapat yang diselenggarakan oleh LPMK dibawah ini gambar daftar hadir
sebagai berikut:
108
109
110
111
Gambar diatas merupakan daftar hadir salah satu kegiatan rapat yang
Bendungan sudah cukup baik hal ini dikarenakan daftar hadir yang cukup banyak
dari partisipasi masyarakat yang hadir dalam kegiatan rapat yang diadakan oleh
Bendungan :
dan RW. Adapun peran yang dijalani oleh LPMK di Kelurahan Bendungan
berikut :
sebaliknya.
di Kelurahan Bendungan.
sebagai berikut:
“sesekali ikut hadir dan untuk memberi masukan atau usulan terkait
rencana pembangunan, namun saya rasa kenyataanya masukan
yang diberikan jarang dipake. Jadi saya rasa kehadiran masyarakat
disini hanya sebagai pelengkap saja karna apa yang diusulkan dari
kita sebagai warga yang hadir tidak dipake malah justru yang
dilaksanakan usulan-usulan yang pihak Kelurahan
tentukan”(Sumber Wawancara dengan Bapak H.Rochiman salah
satu tokoh masyarakat pada hari minggu tanggal 10 april 2018 pukul
09.00 WIB)
usulan program yang ingin dibuat yaitu dengan hadir ketika rapat
usulan program yang ingin dibuat masing-masing. Hal ini terlihat dari
geografis. Untuk dapat menjadikan mediator yang baik. Berikut ini peneliti
terlihat jelas peran LPMK seperti apa jika tidak adanya partisipasi dari
mungkin bisa bergerak, hal itu disebabkan tidak adanya masyarakat yang
“undangan sih ada ya, tapi jarang hadir dalam rapat karena saya
rasa sekarang-sekarang ini kurang adanya keterbukaan dalam hal
anggaran yang digunakan dan lain sebagainya dari pihak LPMK
kepada masyarakat paling sebagai warga menyerahkan aja gimana
nantinya ikut aja apa yang diselenggarakan oleh LPMK atau Pihak
Kelurahan. (Sumber: Wawancara dengan Sihabu romli salah satu
RT di Kelurahan Bendungan pada hari senin tanggal 30 maret 2018
pukul 15:00 WIB.)
Program Pembangunan
rapat, maupun hanya melalui RT/RW setempat. Namun pada saat rapat
orang lain untuk bisa melkukan sesuatu. Di dalam LPMK sangat dibutuhkan
motivator yang bisa mendorong masyarakat yang ada di Kelurahan untuk bisa
Bangun
yang sudah ada merupakan hal yang penting karena apabila tidak di
manfaatkan dan dijaga maka akan sia-sia hasil pembangunan yang sudah
ada.
perencanaan.
122
partisipasi untuk merawat bangunan yang telah dibuat masih rendah. Hal
mulai LPMK berikan, meskipun tidak belum maksimal namun sudah ada
bank yang ada di Kota Cilegon. Adapun pengawasan yang diperlukan untuk
adanya pengawasan dari pihak lain selain LPMK akan memperkecil dampak
124
negatif yang mungkin saja akan timbul dikemudian harinya. Berikut peneliti
Program tidak akan bisa bisa tercapai apabila tidak ada kerjasama
tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat digambarkan dengan hasil
pemerintah tersebut.
Pembangunan
“setau saya selama ini belum ada kegiatan evaluasi yang dilakukan,
dan tidak ada undangan juga untuk kegiatan pengevaluasian
padahal pengevaluasian ini sangat diperlukan, bila emang ada
undangan saya juga akan dateng mungkin sekarang apa yang
diperbuat itulah yang diterima masyarakat.”(Sumber: wawanacara
dengan Bapak Rohiman selaku masyarakat Kelurahan Bendungan
pada hari minggu tanggal 15 april 2018 pukul 14:00 WIB)
bendungan.
selama di lapangan serta disesuaikan dengan teori yang digunakan yaitu teori
Sunyoto Usman (2004) yang bersudut pandang berdasarkan fungsi dan perannya
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang dimana proses ini harus dilakukan agar
128
yang sebenarnya dan sesuai tidak dengan kegiatan yang telah direncanakan.
sangat jauh. Artinya dalam menjawab rumusan masalah yang telah peneliti
tentunya berbagai hal, baik dari sarana dan prasarana. Selain itu jika dilihat dari
dan Kelurahan Ciwedus. Temuan lapangan yang telah peneliti temukan mengenai
129
karena tugas dan fungsi telah disusun dimasing-masing wilayah, namun dalam
Bendungan.
dilihat dari masih adanya rasa peduli dalam kegiatan pembangungan dengan
pembangunan yang sudah ada masyarakatnya terlihat aktif dari menjaga dan
oleh pihak LPMK di kelurahan Bendungan hanya awalan saja tidak berkala,
sama hal nya di Kelurahan Ciwedus pihak LPMK hanya sesekali memantau
setelah selesai pun tidak ada lagi pemantauan dan pengawasan yang dilakukan
pembangunan yang sudah ada walaupun tidak semua masyarakat menjaga dan
merawat.
kurang berjalan dengan baik karena tidak adanya campur tangan dari
kegiatan pengevaluasian cukup berjalan dengan baik hal ini dikarenakan pihak
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Hasil Penelitian
- Kelurahan Ciwedus:
Partisipasi dalam
menentukan proritas
usulan program sangat
tinggi hal ini terlihat dari
hasil wawancara oleh
Ketua LPMK Kelurahan
Ciwedus bahwa dalam
penentuan usulan rapat
prioritas masyarakat
banyak yang hadir dan
memberikan usulan-
usulan rencana
pembangunan.
2. Mediator a. Masyarakat ikut - Kelurahan Bendungan:
dalam rapat Masyarakat di Kelurahan
yang diadakan Bendungan dalam
kegiatan rapat yang
diadakan oleh Lembaga
Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan
(LPMK) masih cukup
baik hal ini dikarenakan
masih adanya beberapa
masyarakat yang aktif
hadir dalam rapat yang
diadakan dan masyarakat
beranggapan bahwa
untuk menghargai
undangan dari LPMK.
- Kelurahan Ciwedus:
Masyarakat begitu aktif
hadir dan bisa dikatakan
sangat baik dalam
menghadiri kegiatan
138
- Kelurahan Ciwedus:
Masyarakat di Kelurahan
Ciwedus partisipasi
dalam memberikan
informasi-informasi
cukup baik hal ini
dikarenakan masih
banyaknya masyarakat
yang turut memberikan
informasi-informasi
yang dimana sangat
penting bagi LPMK
yang dapat bersifat
membangun.
dengan baik
pembangunan yang
sudah dibangun oleh
LPMK. Hal ini
dikarenakan
pemanfaatan dan
pembangunan yang
sudah ada merupakan hal
yang penting karena
apabila tidak di
manfaatkan dan dijaga
maka akan sia-sia hasil
pembangunan yang
sudah ada.
masyarakat.
- Kelurahan Ciwedus:
Kelurahan Ciwedus
pihak LPMK ataupun
Aparat Kelurahan dalam
kegiatan pemantauan dan
pengawasan pada saat
pembangunan berjalan
dilakukan dengan baik.
Hal ini karenakan
dengan adanya
pemantauan dan
pengawasan dari pihak
LPMK maka akan
terlihat bahwa tidak
adanya lepas tangan dari
pihak LPMK akan
kegiatan yang sedang
berjalan maka dari itu
masyarakat akan melihat
adanya tanggung jawab
dari LPMK itu sendiri.
menghadiri
pengevaluasian kegiatan
pembangunan yang ada.
- Kelurahan Ciwedus :
Pihak LPMK di
Kelurahan Ciwedus
mengadakan kegiatan
evaluasi kegiatan
pembangunan yang
sudah terselesaikan
dengan mengundang dan
melibatkan masyarakat
Kelurahan Ciwedus ha
ini dilihat dari
wawancara dengan
masyarakat yang
mengatakan bahwa
masyarakat menerima
undangan dari LPMK
untuk hadir dalam
pengevaluasian
pembangunan .
Kegiatan evaluasi
disetiap kegiatan yang
sudah terselenggara
diadakannya evaluasi
agar mengetahui
kendala-kendala apa saja
yang ditemui dilapangan
saat pembangunan
berjalan dan evaluasi
sangat diperlukan untuk
mengetahui hasil
pencapaian kegiatan
pembangunan baik fisik
maupun non fisik
142
Masyarakat Kelurahan) yang ada di Kelurahan memiliki Peran yang sama antara
ataupun kegiatan yang LPMK adakan seperti rapat, musyawarah dan lainya
pada saat kegiatan rapat atau lainya hanya dijadikan sebagai pelengkap saja
namun keputusan tetap di pegang oleh pihak Kelurahan ataupun LPMK itu
sendiri.
ataupun kegiatan yang ada sangat aktif hal ini dikarenakan masyarakat menyadari
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berbeda yaitu dari partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang LPMK rencanakan
5.2 Saran
beberapa saran yang diharapkan dapat berguna untuk peningkatan peran LPMK
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Kaho, Josef Riwa. 2007. Prosfek Otonomi Daerah. Jakarta: PT.Raya Grafindo
Persada
Dokumen – Dokumen :
Sumber Lain :
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/E-journal-F-I-R-A-N-
A-NIM-10056520136.Pdf
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnaleksekutif/article/view/15513/15054
MEMBER CHECK
PERTANYAAN:
Jawab: “Penentuan prioritas dapat dilihat dulu apa yang sangat dan amat
dibutuhkan masyarakat itu yang diprioritaskan untuk kepentingan bersama
dan ikut mensosialisaikan apa-apa saja yang sudah diprogramkan pemerintah
setelah itu disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat itu
sendiri.”
Nama : Hamziah
Pekerjaan/Jabatan : Anggota LPMK Ciwedus
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Undulusi Link.Pakuncen
PERTANYAAN:
1. Menurut ibu apakah program LPMK yang sudah diprioritaskan benar-
benar dibutuhkan atau tidak?
Jawab: “karna pembangunan yang sudah dibangun lebih banyak dari segi
infrastruktur yaitu jalan-jalan kecil yang kita pasangi paving blok jadi
masyarakat lebih banyak memanfaatkannya menggunakannya jalan itu karena
dapat memudahkan masyarakat mengangkut hasil padi mereka dengan baik.
MEMBER CHECK
Nama : Suherman
Pekerjaan/Jabatan : Sekertaris Lurah Kelurahan Ciwedus
Umur : 33
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Link. Seruni RT 01/03
PERTANYAAN:
1. Menurut bapak apakah masyarakat ikut memberikan informasi bagi
berjalannya program pembangunan?
PERTANYAAN:
1. Apakah LPMK mensosialisasikan hasil rancangan yang bersifat fisik
maupun non fisik kepada masyarakat?
Jawab: “ sampai saat ini pihak dari LPMK selalu mensosialisasikannya dari
mulai rencana-rencana pembangunan sampai rencana yang ditetapkan untuk
diselenggarakan.”
PERTANYAAN:
Jawab: “Pernah ikut, karena kan sekalian memberikan usulan dalam rencan-
rencana yang LPMK buat apalagi saya kan sebagai ketua RT harus ikut
sebagai perwakilan dari warga RT 11 kalo saya tidak ikut nantinya saya gatau
apa aja rencana-rencana pembangunan yang ada di Kelurahan Ciwedus ini
dan saya juga hadir dalam rapat juga atas undangan dari pihak LPMK
karenakan terkait rencana pembangunan”
Jawab: “mengenai sosialisasi pembangunan seperti itu sih ada pada saat
kegiatan rapat di kantor kelurahan pihak LPMK memberitahu ke masyarakat
yang hadir dalam rapat itu.”
PERTANYAAN:
1. Apakah LPMK mengundang bapak/ibu dalam rapat untuk merencanaka
pembangunan di Kelurahan?
Jawab: “kalau ada undangan rapat dari LPMK saya sempatkan hadir dan
banyak juga masyarakat dari perwakilan RT/RW yang hadir di karenakan
rapat ini menyangkut prioritas rencana pembangunan di lingkungan
Kelurahan Ciwedus yang dimana kita sebagai warga masyarakat Kelurhan
Ciwedus ingin tau apa saja pembangunan yang diprioritaskan terlebih dulu”
3. Apakah sosialisasi yang diberikan LPMK sampai ke masyarakat?
Jawab: “pemberitahuan atau sosialisasi sih ada dari LPMK dan saya rasa
sampai kalo tidak sampai mana mungkin kita sebagai masyarakat mau hadir
dalam kegiatan yang diadakan.”
Jawab: “kalo menurut saya pihak LPMK hanya pada saat awal saja
memantau atau mengawasinya dan paling selanjutnya seperti itu saja.”
PERTANYAAN:
1. Bagaimanakah menurut bapak keterlibatan masyarakat dalam
merencanakan pembangunan yang difaslitasi oleh LPMK?
Jawab: “setiap melakukan penentuan prioritas dilihat dulu mana yang sangat
dan dibutuhkan oleh masyarakat itu yang diprioritaskan untuk kepentingan
bersama dan ikut mensosialisaikan apa-apa saja yang sudah diprogramkan
pemerintah setelah itu disesuaikan dengan apa yang menjdi kebutuhan
masyarakat itu sendiri misalnya apakah yang dibutuhkan itu seperi pembuatan
MCK dilihat dulu seberapa pentingnya nih untuk masyarakat yang masih
belum punya MCK kalo banyak ya kita masukan lah ke rapat musrenbang kita
musyawarakan dalam tingkat kelurahan dan nantinya kita dapat menemukan
solusinya seperti apa. Namun kebanyakan masyarakat menyerahkan ke pihak
LPMK saja bagaimana hasil akhir nantinya”
PERTANYAAN:
1. Apakah LPMK mengundang masyarakat dalam kegiatan rapat untuk
merencanakan pembangunan di kelurahan?
Jawab: “sudah, salah satunya MCK yang dibangun dilokasi tempat saya
tinggal yang dimana MCK ini sangat dibutuhkan masyarakat disini usulan ini
juga dibantu oleh RT disini untuk diusulkan ke pihak Kelurahan atau LPMK
untuk di jadikan prioritas terlebih dulu karna warga disini kebanyakan tidak
punya MCK dan tidak lama pembangunan MCK pun terlaksana ”
4. Apakah setiap kegiatan yang sudah terealisasikan ada kegiatan evaluasi
pembangunan?
PERTANYAAN:
1. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam kegiatan rapat atau kegiatan
pembangunan yang diadakan?
Jawab: “tidak ada, sampai saat ini pun program berjalan dengan lancar tidak
ada hambatan paling hanya sedikit tapi tidak terlalu masih bisa diatasi dengan
baik.”
PERTANYAAN:
1. Apakah masyarakat sudah memanfaatkan hasil pembangunan yang
sudah dibangun di kelurahan bendungan?
Jawab: “iya mau, tetapi hanya sebagian saja yang merawatnya mungkin
paling disekitaran hasil pembangunan yang sudah ada karena rasa memiliki
tersebut kurang, mereka berfikir yang sudah disediakan rusak toh nanti
pemerintah akan bantu lagi. Mereka tidak merasa rugi karna dianggapnya itu
bukan uang dari mereka”
Jawab: “hanya dari RT/RW nya yang kurang memberitahu ke setiap warga
nya sehingga banyak warga dari salah satu RT yang tidak mengetahui
program LPMK sehingga warga menanyakan langsung ke pihak LPMK
mengenai program yang ingin dilaksanakan.”
MEMBER CHECK
PERTANYAAN:
1. Apakah LPMK mengundang masyarakat dalam kegiatan rapat untuk
merencanakan pembangunan di kelurahan?
Jawab: “undangan sih ada ya, tapi jarang hadir dalam rapat karena saya
rasa sekarang-sekarang ini kurang adanya keterbukaan dalam hal anggaran
yang digunakan dan lain sebagainya dari pihak LPMK kepada masyarakat
paling sebagai warga menyerahkan aja gimana nantinya ikut aja apa yang
diselenggarakan oleh LPMK atau Pihak Kelurahan.
Jawab: “menurut saya sih pihak LPMK melakukan pengecekan pada saat
diawal saja, dan dari kegiatan yang sedang berjalan sampai akhir kegiatan
sama sekali tidak ada lagi pemantauan secara berkala”
Jawab: “tidak ada, yang ada hanya undangan rapat kegiatan musrenbang
kalo untuk kegiatan pengevaluasian hasil pembangunan belum ada
pemberitahuan.”
Nama : Rochiman
Pekerjaan/Jabatan : Tokoh Masyarakat
Umur : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Bukit tinggi Kav.Blok i
PERTANYAAN:
1. Apakah bapak pernah ikut dalam merencanakan pembangunan yang
LPMK adakan di kelurahan?
Jawab: “sesekali ikut hadir dan untuk memberi masukan atau usulan terkait
rencana pembangunan, namun saya rasa kenyataanya masukan yang
diberikan jarang dipake. Jadi saya rasa kehadiran masyarakat disini hanya
sebagai pelengkap saja karna apa yang diusulkan dari kita sebagai warga
yang hadir tidak dipake malah justru yang dilaksanakan usulan-usulan yang
pihak Kelurahan tentukan”
Jawab: “setau saya selama ini belum ada kegiatan evaluasi yang dilakukan,
dan tidak ada undangan juga untuk kegiatan pengevaluasian padahal
pengevaluasian ini sangat diperlukan, bila emang ada undangan saya juga
akan dateng mungkin sekarang apa yang diperbuat itulah yang diterima
masyarakat.”
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
AAN SUMARNI
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Telepon : 081911121217
E-mail : Aan_sumarni3109@yahoo.co.id
Education
Additional Skill
Organization Experience