Oleh :
DEA HESTIA ANGGRAINI
2016.05.1.0011
Oleh :
2016.05.1.0011
i
ii
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
My Best Friend’s
Buat sahabat-sahabatku Tanti, April, Della, Nabilah, Safira, Teddy, Eki, Dimas,
Ayura, Niaar, Wanti, Putu, dan teman-temanku angkatan 2016 terimakasih atas
bantuan kalian, semangat kalian, dan candaan kalian yang selalu menemaniku. Aku
tak akan melupakan kalian..
iv
LEMBAR MOTTO
“Jika hati begitu luas dan kuat, maka ia senantiasa akan tetap
tegar dan menerima segala hal menyakitkan yang
menerpanya, tak perlu resah atau membenci, karena inilah
cerita yang dituliskan Sang Pencipta kepada kita”
v
ABSTRACT
ABSTRAK
vi
Ombudsman dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
negara dan meningkatkan upaya untuk pemberantasan dan pencegahan praktik-
praktik KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan maladministrasi. Dalam pelaksanaan
tugasnya Ombudsman berwenang untuk menerima laporan atas dugaan
maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Ditinjau dari laporan
tahunan 2018, Ombudsman Perwakilan Jawa Timur menerima sebanyak 407
laporan dan sebanyak 145 (35,62%) laporan yang belum terselesaikan. Selain itu,
jumlah pegawai Ombudsman tergolong sedikit yaitu hanya 16 orang dengan
cakupan wilayah di seluruh Jawa Timur. Diantara jumlah tersebut, ada 7 (43,75%)
pegawai Ombudsman yang merangkap jabatan dengan fungsi dan tugas yang
berbeda-beda dan menangani laporan yang masuk di Ombudsman yang meningkat
setiap tahunnya sehingga mempengaruhi kinerja Ombudsman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kinerja Ombudsman
Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur sebagai pengawas pelayanan
publik. Penelitian ini menggunakan teori efektivitas kinerja organisasi dari
Indrawijaya (dalam Manurung, 2018) yang disebut sebagai System Model yang
mencakup empat kriteria, yaitu Adaptasi, Integrasi, Motivasi, dan Produksi. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Teknik penentuan
informan dibagi menjadi 2 yaitu purposive sampling dan snowball sampling.
Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan indikator adaptasi,
integrasi, motivasi, dan produksi secara keseluruhan kinerja Ombudsman
Perwakilan Jawa Timur telah berjalan dengan efektif. Namun jika dilihat
berdasarkan sub indikator yaitu kebermanfaatan Ombudsman bagi masyarakat dan
banyaknya laporan yang ditangani Ombudsman masih belum efektif. Sehingga ada
beberapa hal yang perlu dioptimalkan untuk pelaksanaan tugas Ombudsman
sebagai pengawas pelayanan publik yaitu penambahan tenaga kerja, meningkatkan
produktivitas, dan meningkatkan kerjasama dengan lembaga lain.
KATA PENGANTAR
vii
1. Bapak Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Ir. Sudirman, S.IP., SE, M.AP selaku
Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya beserta Wakil Rektor dan staff.
2. Bapak Herman S.Sos., M.SM, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Hang Tuah Surabaya.
3. Bapak M. Husni Tamrin S.AP., M.KP. sebagai Ketua Program Studi
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hang
Tuah Surabaya.
4. Ibu Dra. Sri Umiyati., M.Si. selaku Dosen Pembimbing saya, yang telah
banyak membimbing, memberikan arahan dengan penuh kesabaran,
memberikan motivasi, dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Ibu Deasy Arieffiani, SIP., M.Si. yang selalu membimbing dan mengarahkan
dalam awal penulisan skripsi hingga selesai dengan penuh kesabaran.
6. Ibu Dr. Sri Wahyuni, M.Si. atas bantuan dalam memberikan saran dan masukan
yang diberikan kepada penulis.
7. Staf Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hang Tuah
Surabaya yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
8. Seluruh pegawai Ombudsman Perwakilan Provinsi Jawa Timur yang telah
meluangkan banyak waktu untuk membantu menyelesaikan skripsi ini.
9. Kedua orangtuaku, teman, dan saudara-saudara yang selalu tidak hentinya
mendoakan dan mendorong saya untuk semangat dalam meraih gelar S-1.
10. Semua teman teman seperjuanganku khususnya Tanti, Nabilah, Della, April,
Safira, Teddy, Eki, Dimas dan seluruh teman-teman angkatan 2016.
11. Gita Ayu Safitri teman sharing dan teman sebimbingan yang selalu
memberikan semangat, memberikan bantuan, dan motivasi agar skripsi ini
dapat terselesaikan.
12. Ardy Bintang Ramaditya yang telah memberikan support agar skripsi ini dapat
terselesaikan.
13. Pengurus BEM FISIP Angkatan 2018-2019 dan HIMAPI Angkatan 2017-2018
dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu hingga terselesaikanya skripsi ini.
Proses penyusunan Skripsi ini telah memberikan pelajaran kehidupan yang
sangat berarti bagi Penulis. Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang membaca dan mencintai pengetahuan.
DAFTAR ISI
viii
LEMBAR MOTTO ................................................................................................v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
ix
4.2.1.2 Ruang Lingkup Ombudsman .............................................80
4.2.1.3 Kebermanfaatan Bagi Masyarakat .....................................86
4.2.2 Integrasi ..........................................................................................89
4.2.2.1 Melakukan Sosialisasi, Kerjasama, dan Koordinasi ..........90
4.2.3 Motivasi..........................................................................................98
4.2.4 Produksi........................................................................................104
4.3 Relevansi Hasil Penelitian Saat Ini dengan Penelitian Terdahulu ........................... 119
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan publik merupakan suatu hal yang sangat mendasar bagi instansi
pemerintah. Setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan publik yang baik.
serta tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang baik. Maka pemerintah
penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan
seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara terkait peningkatan
pemerintah tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri tetapi juga untuk
jawab dalam memberikan pelayanan pemerintahan yang baik dan professional bagi
1
2
tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau
Indonesia sebagai pengawas pelayanan publik antara lain; penundaan berlarut, tidak
sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan serta perubahan masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari keluhan yang dirasakan oleh masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kinerja pelayanan publik. Salah satunya, masih terjadinya pungutan liar dalam
publik dapat dilihat dari hasil survei dan observasi yang dilakukan oleh
Ombudsman. Dari keseluruhan survei dan observasi yang telah dilakukan oleh
palayanan yang diberikan oleh aparat birokrat kepada masyarakat masih dalam
kategori buruk. Hal ini ditandai dengan pelayanan yang masih diskriminatif,
publik yang baik. Pelayanan publik yang baik hanya akan dapat diwujudkan
agar terwujud aparatur penyelenggara negara dan pemerintahan yang baik, jujur,
bersih serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Maka diperlukan keberadaan
demi mendapatkan pelayanan publik yang efektif. Oleh karena itu, jika masyarakat
tidak ada tanggapan dari instansi yang dilaporkan, masyarakat diperbolehkan untuk
Governance).
pengaduan yang lain, seperti pedoman hukum yang dimiliki yaitu Undang-Undang
No. 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia sehingga lembaga ini
dan Non-Departemen, BUMN, dan Perguruan Tinggi Negeri, serta badan swasta
(Asmara, 2012).
Ombudsman Republik Indonesia tidak hanya ada di pusat, tetapi juga ada
pelayanan tidak mungkin hanya dilakukan di pusat saja, oleh karena itu
daerah, karena Perwakilan Ombudsman merupakan bagian yang tak terpisahan dari
di daerah.
4 Media 7 1,72%
5 Surat 180 44,23%
6 Telepon 46 11,30%
7 Website 1 0,25%
Jumlah 407 100%
membawa surat atau kelengkapan data yang mendukung dari laporan kasus yang
secara maksimal. Terbukti bahwa dari Tabel 1.1 tersebut di atas, persentase
investigasi atas inisiatif sendiri hanya 0,25%. Tentunya laporan yang diterima
Indonesia Nomor 26 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Penerimaan, Pemeriksaan, dan
laporan maladministrasi. Berikut adalah data jumlah laporan yang termasuk dalam
2 Agama 1 0,25%
3 Agraria/Pertanahan 73 17,94%
4 Air Minum 2 0,49%
5 Asuransi/Jaminan Sosial 5 1,23%
6 Imigrasi 2 0,49%
7 Informasi Publik 3 0,74%
8 Kejaksaan 2 0,49%
9 Kelautan 1 0,25%
10 Kepegawaian 60 14,74%
11 Kepolisian 41 10,07%
12 Kesehatan 7 1,72%
13 Kesejahteraan Sosial 1 0,25%
14 Ketenagakerjaan 12 2,95%
15 Komisi/Lembaga Negara 3 0,74%
16 Lingkungan Hidup 2 0,49%
17 Listrik 10 2,46%
18 Pajak 5 1,23%
19 Pedesaan 7 1,72%
20 Pemukiman/Perumahan 5 1,23%
21 Pendidikan 19 4,67%
22 Pengadaan Barang dan Jasa 1 0,25%
23 Peradilan 16 3,93%
24 Perbankan 15 3,69%
25 Perdagangan dan Industri 3 0,74%
26 Perhubungan/Infrastruktur 7 1,72%
27 Perijinan (PTSP) 14 3,44%
28 Pertahanan dan Keamanan 1 0,25%
29 Sumber Daya Alam dan Energi 4 0,98%
30 Telekoordinasi 1 0,25%
31 Tentara Nasional Indonesia 1 0,25%
Total 407 100%
Sumber: Data Internal Ombudsman, Tahun 2018
Berdasarkan Tabel 1.2 data substansi laporan terbanyak yang masuk pada
yang memengang dua atau lebih jabatan di dalam sebuah organisasi. Adanya
rangkap jabatan ini disebabkan oleh terbatasnya anggaran yang diberikan oleh
khususnya pada proses penyelesaian laporan. Berikut adalah data jumlah laporan
periode 2016-2018 :
Dari Tabel 1.3 dapat dilihat masih adanya laporan yang belum terselesaikan
di setiap tahunnya. Pada tahun 2016 Ombudsman Perwakilan Provinsi Jawa Timur
menerima laporan sebanyak 346 dan laporan yang belum terselesaikan atau masih
dalam proses sebanyak 26 (7,51%). Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2017
yakni sebanyak 373 dan laporan yang belum terselesaikan atau masih dalam proses
10
sebanyak 28 (7,51%). Laporan tersebut meningkat lagi pada tahun 2018 sebanyak
407 dan laporan yang belum terselesaikan atau masih dalam proses meningkat
menyelesaikan kasus yang masih tertunda disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
memerlukan data lain, dan permintaan kelengkapan data belum terpenuhi oleh
pelapor.
Ombudsman hanya ada 15 orang sehingga peran dari petugas pengawasan mampu
substansi sesuai dengan laporannya dibantu oleh asisten lain diluar dari substansi
laporan tersebut. Selain itu juga ditemukan adanya laporan pengaduan dengan
status yang belum terselesaikan sehingga laporan tersebut diselesaikan pada tahun
yang merangkap jabatan dengan fungsi dan tugas yang berbeda-beda dan
Indonesia Provinsi Jawa Timur sebagai pengawas pelayanan berdasarkan tugas dan
wewenangnya.
pelayanan publik?
12
Adapun manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu:
a. Manfaat Teoritis
Admnistrasi Publik.
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yaitu manfaat dari penulisan ini yang berkaitan dengan
pemecahan masalah. Manfaat praktis dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
permasalahan yang diteliti dan dapat dipakai sebagai sarana yang efektif
dan memadai dalam upaya mempelajari dan memahami Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perwakilan Provinsi Jawa Timur sebagai pengawas pelayanan publik, antara lain :
Kajian penelitian yang pertama dilakukan oleh Fahrian Saleh (2016) dengan
analisis data kualitatif. Penelitian ini menguunakan teori Martani dan Lubis
Gorontalo dengan titik dasar pertamanya pada sosialisasi dan kinerja dalam
14
15
Kajian penelitian yang kedua dilakukan oleh Ria Novia Sari (2016) dengan
Indonesia Perwakilan Provinsi Riau yang masih belum berjalan sama efektif, hal
ini disebabkan karena kendala yang ada antara lain kurangnya sumber daya
penulis yaitu kebutuhan akan sumber daya manusia tambahan, peningkatan dana,
Kajian penelitian yang ketiga dilakukan oleh Kelani Putri (2017) dengan
adaptasi, kepuasan kerja, pencarian SDM. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu deskriptif kualitatif dengan analisa data kualitatif. Adapun hasil penelitian
16
Riau.
Kajian penelitian yang keempat dilakukan oleh Tri Yanti Nur Irson Sitorus
dan Dyah Hariani (2019) dengan judul “Analisis Kinerja Ombudsman Republik
analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, uji keabsahan, penyajian
laporan juga tidak optimal, karena Ombudsman masih lambat dalam menangani
Jawa Tengah belum dimaksimalkan karena keahlian yang terbatas dalam mengkaji
menghambat kinerja adalah kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
17
tentang keberadaan Ombudsman di Jawa Tengah, dan kepemimpinan dan tim yang
mendorong kinerja Ombudsman. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
antara lain, aspek permasalahan yang diteliti karena dari penelitian terdahulu
kinerja ombdudsman.
1. Aspek Teori
sebagai teori.
d. Penelitian Tri Yanti Nur Irson Sitorus dan Dra. Dyah Hariani (2019)
2. Aspek Lokasi
Riau.
Pekanbaru.
d. Penelitian yang dilakukan Tri Yanti Nur Irson Sitorus dan Dra. Dyah
4. Tri Yanti Nur Analisis Kinerja Menurut Dwiyanto, terdapat Deskriptif Pengumpulan Mengkaji dan Perbedaan teori dan
Irson Sitorus Ombudsman Republik 5 indikator untuk mengukur Kualitaif data, reduksi membahas fokus penelitian
dan Dra. Dyah Indonesia Perwakilan kinerja organisasi, yaitu: data, uji tentang kinerja pada penyelesaian
Hariani, Jawa Tengah Dalam a. Produktivitas keabsahan, Ombudsman laporan serta lokus
2019 Rangka Pennyelesaian b. Kualitas layanan penyajian penelitian di
Laporan Masyarakat c. Responsivitas data, Ombudsman
d. Responsibilitas penarikan Perwakilan Jawa
e. Akuntabilitas kesimpulan. Timur
2.2.1 Efektivitas
Kata efektif berasal dari Bahasa Inggris effective yang artinya berhasil.
pelaksanaannya.
lingkungannya.
sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan, jika hasil kegiatan semakin
pemilihan sesuatu sehingga mampu mencapai sasaran atau tujuan yang telah
sebagai berikut:
1. Pencapaian Target
Hal ini dapat dillihat dari sejauh mana tujuan organisasi dalam
3. Kepuasan Kerja
4. Tanggung Jawab
pekerjaannya.
e. Ketepatan berpikir
h. Ketepatan sasaran
1. Pencapaian Tujuan
2. Integrasi
3. Adaptasi
(Moeheriono, 2012).
minim untuk berhasil. Oleh karena itu, menurut Whitmore kinerja yang
dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi tersebut.
penilaian, dan review atau peninjauan ulang terhadap kinerja sumber daya
manusia.
publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat atau
mencapai tujuan atau sasaran. Efektivitas organisasi dapat diukur dari tingkat
tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis
kepentingan bersama.
Jadi pengertian efektivitas kinerja adalah keberhasilan dari hasil kerja yang
kerja.
Sebuah organisasi atau perusahaan akan memiliki kinerja yang efektif, apabila
organisasi yang tidak terkoordinasi secara baik, tidak akan mampu mencapai
a. Kinerja organisasi.
b. Kinerja proses
atau pelayanan. Kinerja pada level proses ini dipengaruhi oleh tujuan
c. Kinerja individu/pekerjaan
pekerjaan. Kinerja pada level ini dipengaruhi oleh tujuan pekerjaan dan
2) Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
3) Kepuasan Kerja
4) Kualitas
Kualitas dari jasa atau produk primer yang dihasilkan oleh organisasi
a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai. Tujuan atau visi organisasi harus
organisasi tersebut.
harus mempunyai misi dan strategi yang matang agar tujuan dapat
tercapai.
salah satu hal yang penting adalah menyusun program yang tepat
Berikut adalah mapping teori efektivitas kinerja seperti pada Tabel 2.2:
No. Indikator
Dalam mapping teori efektivitas kinerja di atas dapat dilihat bahwa ada
berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku. Jika dikaitkan dengan hukum tata
34
menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai
tindakan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas yang
menggunakan berbagai sumber daya yang tersedia secara baik dan benar,
meninjau pelaksanaan tugas yang telah diberikan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
badan tata usaha negara telah sesuai dengan makskud dan tujuan
pemberiannya;
bertanggung jawab.
36
dalam diri masing-masing aparat, rasa bersalah, dan rasa berdosa yang
dan tepat
(2011) :
1) Pengawasan fungsional
2) Pengawasan masyarakat
3) Pengawasan administrasi
4) Pengawasan teknis
5) Pengawasan pimpinan
6) Pengawasan barang
7) Pengawasan jasa
8) Pengawasan internal
9) Pengawasan eksternal
pengawasan.
pertimbangan kemanfaatannya.
oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan
Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perseorangan yang diberi
(www.Ombudsman.go.id).
dan efisien, jujur, terbuka, bersih, serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme;
41
dari Pelapor, Terlapor, atau pihak lain yang terkait mengenai Laporan yang
atau dokumen lain yang ada pada Pelapor ataupun Terlapor untuk mendapatkan
dokumen yang diperlukan dari instansi mana pun untuk pemeriksaan Laporan
dan pihak lain yang terkait dengan Laporan; e) menyelesaikan laporan melalui
Rekomendasi.
Maladministrasi.
perwakilan Provinsi Jawa Timur, di wilayah Jawa Timur sudah berdiri terlebih
Timur telah membentuk Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2005 dan Surat
Pelayanan Publik di Jawa Timur. Melalui Perda ini telah dibentuk sebuah
berdasarkan keputusan politik di tingkat lokal. Lembaga ini memiliki tiga pisau
menjatuhkan sanksi kepada pelayan publik terkait; Kedua, Pisau Politis, yakni
pelayanan publik di Jawa Timur. Adapun Pisau ketiga adalah Media Massa.
Empat bulan sekali KPP memberikan laporan kepada publik melalui DPRD.
Menurut Sukriono, (2007) fungsi KPP ini masih abstrak, karena tidak
ada atau tidaknya KPP ini sama saja, karena dia bukan lembaga eksekusitorial,
pelayanan publik sudah cukup bagus, hanya saja ikhtiar atau inisiatif tersebut
Kemudian pada tahun 2016 kehadiran KPP ini dibubarkan karena telah hadir
46
dan fungsi yang sama dengan KPP. Selain itu juga sebagai upaya antisipasi
agar tidak ada tupoksi yang saling tindih termasuk soal anggaran.
secara lebih baik. Awalnya tugas pokok Komisi Ombudsman Nasional adalah
para ahli, praktisi, organisasi profesi dan lain-lain. Serta melakukan langkah
Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga negara atau lembaga
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti
untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Konsep sangat
penting dalam penelitian karena dia menghubungkan dunia teori dan dunia
Oleh karena itu, untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing
konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan definisi konsep dari
penelitian, yaitu:
d. Produksi dalam hal ini adalah output yang dihasilkan oleh Ombudsman
a. Efektif (+) apabila semua hasil analisa data sesuai dengan indikator efektifitas
kinerja.
b. Belum efektif (-) apabila hasil analisa data tidak sesuai dengan indikator
efektifitas kinerja.
BAB III
METODE PENELITIAN
Melihat perumusan permasalahan dan tujuan dari penelitian yang ada maka
penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
dimaksud ini mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu
keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto,
2010).
1. Peneliti harus memiliki sifat yang reprensif, ia harus selalu mencari bukan
menguji.
menggunakan analisa kualitatif, dimana data deskriptif maupun data yang lainnya
terhadap keadaan atau perilaku yang ada atau akan muncul di Ombudsman
50
51
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang
bermaksud untuk memahami feomena tentang apa yang dialami oleh subyek
yang ada dan muncul di Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa
Timur.
sekaligus sebagai upaya pengukuran atas fenomena yang ada. Untuk membatasi
kajian yang akan dibahas dalam penelitian ini maka akan menggunakan fokus dan
sebagai berikut:
fenomena sosial yang akan diteliti itu terjadi. Penelitian ini mengambil lokasi di
53
Pada penelitian ini yang di maksud dengan sumber data adalah subyek dari
mana data dapat diperoleh dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber
data yaitu:
1. Data primer, adalah data diperoleh langsung dari sumbernya. Data primer
lapangan.
2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari berbagai buku kepustakaan,
yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yang diperoleh dari pihak
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2014).
Penentuan subyek dalam penelitian atau responden dalam peneltian ini dilakukan
54
dengan cara purposive sampling. Purposive sampling menurut Satori, dkk (2009)
jika penjelasan informan belum memberkan informasi secara jelas dan perlu
tambahan informasi dengan informasi lain di bawahnya yang lebih tahu atau yang
direkomendasikan oleh informan utama. Maka, dalam penelitian ini yang menjadi
subyek yaitu:
2) Informan Pendukung
a. Masyarakat
b. Pramu bhakti
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang relevan
2.1 Observasi
cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa pertolongan alat untuk
keperluan tersebut.
peneliti secara langsung pada objek yang diteliti, yang dalam hal ini adalah
2.2 Wawancara
kedalaman informasi serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal
terstruktur guna menggali pandangaan subjek yang diteliti tentang banyak hal
secara lebih jauh dan mendalam. Teknik wawancara adalah cara yang dipakai
sangat diperlukan. Dalam merode wawancara ini data yang akan diambil adalah
2.3 Dokumentasi
sumber yang stabil, kaya, dan mendorong serta dokumentasi yang bersifat
2.4 Triangulasi
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Menurut Sugiyono (2011)
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada.
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
untuk sumber data yang sama secara serempak. Sedangkan triangulasi sumber
berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik
57
yang sama. Berikut adalah gambar dari triangulasi teknik dan triangulasi
Observasi
partisipatif
Dokumentasi
Wawancara
mendalam B
data yang diperoleh melalui kegiatan teknik pengumpulan data. Baik studi lapangan
58
penelitian.
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. Secara holistic dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa pada suatu konteks
melalui kasus penelitian yang terjadi, maka analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan model Miles dan Huberman (2014) yang
disebut sebagai interactive model of analysis. Model ini terdiri dari empat
data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing atau penarikan
1. Pengumpulan data
Data yang muncul dalam wujud kata-kata dan bukan angka dikumpulkan
alih-tulis.
a. Selecting
b. Focusing
c. Abstracting
60
dalamnya. Pada tahap ini, data yang telah terkumpul dievaluasi, khususnya
sebagai pengawas pelayanan publik sudah dirasakan baik dan jumlah data
diteliti.
melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan data dalam satu pola
penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif.
kesimpulan dilakukan dengan menemukan makna data yang telah disajikan. Dari
terperinci, langkah-langkah sesuai teori Miles, Huberman dan Salda (2014) akan
kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta. Oleh karena itu
yang menjadi instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan sekaligus
berperan sebagai pengumpul data, peneliti juga menjadi segalanya dari keseluruhan
guide. Sebagai alat bantu dalam pengumpulan data digunakan pula buku catatan,
Jawa Timur
melibatkan empat staf Ombudsman Jawa Timur untuk diambil sumpah di Hotel
provinsi yaitu: Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Papua. Sebelum
mendapat kantor resmi di Ngagel Timur, kantor Ombudsman Jawa Timur terletak
maladministrasi dari masyarakat pada tahun 2011. Pada waktu itu Ombudsman
publik di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pada saat awal dibentuk Ombudsman
62
63
pelayanan publik maupun ke masyarakat serta media dan LSM. Saat Kantor
Ombudsman Jawa Timur masih berpusat di Jalan Embong Kemiri pada tahun 2010
sampai 2016, laporan yang masuk ke Ombudsman Jatim terus meningkat. Selain
substansinya masing-masing. Pada tahun 2017 terdapat MOU baru lagi dimana
Verifikasi Laporan). Dari laporan yang masuk langsung ke Tim PVL untuk
diperiksa syarat formil dan materilnya. Dalam menerima laporan secara langsung,
permintaan klarifikasi dari pihak terlapor dan pelapor yang kemudian dapat
Timur
Indonesia Perwakilan Jawa Timur yang terletak di Jalan Ngagel Timur No. 56 Kota
salah satu perwakilan dari 34 perwakilan lembaga pengawas pelayanan publik yang
Sumber: https://maps.google.com/
Timur ini terletak di Jalan Ngagel Timur No. 56, Surabaya. Telepon: (031)
Provinsi Jawa Timur berlandaskan pada visi dan misi Ombudsman Republik
Indonesia Pusat.
Visi:
Misi:
a. Memperkuat Kelembagaan.
Asas:
a. Kepatuhan;
b. Keadilan;
c. Non-diskriminasi;
d. Tidak memihak;
e. Akuntabilitas;
f. Keseimbangan;
g. Keterbukaan; dan
h. Kerahasiaan.
66
Jawa Timur
dan pemeritahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha Milik Negara serta badan swasta atau
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
Indonesia Perwakilan Jawa Timur memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
Tugas Pokok
pelayanan publik,
Ombudsman,
e. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga negara atau lembaga
pelayanan publik, dan melakukan tugas lain yang diberikan oleh undang-
undang,
67
Wewenang
a. Meminta keterangan secara lisan dan/atau tertulis dari Pelapor, Terlapor, atau
Ombudsman;
dari instansi mana pun untuk pemeriksaan Laporan dari instansi Terlapor;
pihak;
yang dirugikan;
Rekomendasi;
KEPALA PERWAKILAN
Dr. Agus Widiyarta, S.Sos., M.Si.
Undang No. 37 Tahun 2008 Ombudsman merupakan salah satu unsur dalam sistem
masyarakat adalah salah satu bentuk pengawasan yang bersifat eksternal yang
dilakukan oleh masyarakat secara langsung atau oleh organisasi masyarakat, pers,
adalah kunci penting dalam pelaksanaannya. Hal ini menjadi penting karena
dapat dilihat dengan jelas bahwa masyarakat tidak hanya dilibatkan dalam
pemilihan umum saja tetapi masyarakat juga memegang peranan penting untuk
Publik seperti dalam fokus penelitian yaitu meliputi adaptasi, integrasi, motivasi
dan produksi. Adapun deskripsi temuan dan analisa akan disampaikan pada bagian
berikut:
4.2.1 Adaptasi
dalam lingkungan tuugasnya yaitu wilayah Jawa Timur. Dalam menilai efektivitas
indikator dalam beradaptasi yaitu pengadaan dan pengisian tenaga kerja, ruang
Ombudsman Pusat. Terkait dengan pengadaan dan pengisian tenaga kerja pada
Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Timur dalam hal ini yaitu
Timur dilakukan secara terbuka dan nasional. Pegawai yang ada di Ombudsman
struktur terdiri dari Kepala Perwakilan, Asisten, PNS, dan staff pendukung lainnya.
72
dijelaskan bahwa asisten adalah pegawai tetap Ombudsman yang diangkat oleh
Dalam proses pengisian tenaga kerja menurut UU No. 37 Tahun 2008 Pasal
seleksi calon anggota Ombudsman. Panitia seleksi tersebut terdiri atas unsur
penerimaan calon anggota Ombudsman panitia seleksi sangat teliti dan selektif. Hal
ini dapat dilihat dari Ombudsman yang telah menyiapkan panitia seleksi, persiapan
tes, serta anggaran dalam rangka memilah calon anggota Ombudsman. Seperti yang
telah disampaikan oleh Bapak Hadi selaku Kepala Keasistenan Pencegahan yaitu:
“Itu yang menyeleksi Pusat akses pimpinan, tetapi ada panitia lokal
yang mengurusi cari tempatnya. Nanti semua soal-soal (tes) itu semua
yang menyediakan Jakarta termasuk anggarannya. Biasanya nanti kita
ambil kaya kemarin diambil 20 besar biasanya ada tes lanjutan setelah
tes tulis, tes psikologi, dan macem-macem. Nanti terakhirnya setelah itu
setelah tes psikologi, tes macem-macem itu terakhir wawancara sama
pimpinan untuk yang diambil itu” (hasil wawancara pada tanggal 16
Desember 2019).
pendaftaran berakhir;
masyarakat
jangka waktu 60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal seleksi
administrasi berakhir;
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal seleksi kualitas
media cetak, maupun media sosial. Hal ini disampaikan oleh Bapak Hadi selaku
2020).
terbuka di seluruh Indonesia. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Agus selaku
tenaga kerja kepala perwakilan, asisten, PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan tenaga
untuk calon asisten sebelum diangkat menjadi pegawai tetap. Seperti yang
tugas dan fungsinya dengan baik. Namun dalam hasil pengamatan penulis,
75
Jawa Timur terkait pengadaan tenaga kerja sehingga ada beberapa asisten
dengan tugas dan fungsi yang berbeda dengan terpaksa merangkap jabatan
karena masih kurangnya jumlah pegawai. Seperti yang disampaikan oleh Bapak
Agus bahwa:
Hal tersebut dipertegas lagi bahwa jumlah asisten yang ditetapkan belum
sesuai dengan analisis beban kerja seperti hasil wawancara dengan Bapak Agus
sebagai berikut:
“Di analisa beban kerja kita seharusnya itu asisten jumlahnya 16 tetapi
sekarang baru punya 9 kemudian di PNS itu di analisa beban kerja kita
itu butuhnya itu 3. Sekarang masih ada 2” (hasil wawancara pada
tanggal 16 Desember 2019)
”Kemudian dari internal sendiri itu adalah ya biasa jumlah SDM dan
dana/anggaran yang tersedia.” (hasil wawancara pada tanggal 16
Desember 2019)
pencapaian suatu organisasi dalam hal ini Ombudsman Perwakilan Jawa Timur.
Hal ini bukan berarti bahwa semakin banyak jumlah sumber daya manusia maka
kinerja organisasi tersebut dikatakan baik. Namun jumlah sumber daya manusia
(Manurung, 2018). Dalam hal ini dengan jumlah pegawai yang sedikit, maka
Ombudsman Perwakilan Jawa Timur harus bekerja serta berusaha lebih keras.
76
Beban kerja yang tidak sedikit ditambah dengan wilayah kerja yang luas serta
bagi Ombudsman Perwakilan Jawa Timur seperti yang dikatakan oleh Bapak
Hadi bahwa:
“Sebenarnya kita kurang banyak dari segi kebutuhan dan dari segi
ketentuannya kita kurang banyak. Kemarin yang pengadaan itu
perwakilan Jawa Barat, Kalimantan Utara, ada sekitar 12 perwakilan,
Jawa Timur gak masuk.” (hasil wawancara pada tanggal 6 Januari
2020)
Perwakilan Jawa Timur belum dapat menambah jumlah pegawainya. Hal ini
“Karena memang jumlah yang diberikan oleh negara itu sangat kecil,
sedangkan yang harus dibiayai lebih banyak. Makanya kalau (asisten)
sampai 16 dalam waktu dekat gak mungkin. Tahun ini aja hanya
ngelengkapin yang keluar sehingga nanti tambah 2 itu jadi hanya (9+2)
11 jadi masih ada swot 5 yang gak tau kapan diisi sesuai dengan
kemampuan keuangan.” (hasil wawancara pada tanggal 16 Desember
2019)
ditetapkan dengan membagi asisten menjadi tiga dan membentuk satu asisten
16 Desember 2019)
tugas tersebut karena PVL lebih fokus pada penerimaan dan verifikasi laporan.
di dalam tim kerja (1,2,3). Seperti yang disampaikan oleh Bapak Agus bahwa:
“Nah, yang PVL ini karena konsentrasi pada penerimaan dan verifikasi
laporan maka PVL tidak ikut terlibat di dalam kegiatan pemeriksaan
laporan. Tetapi kalau tim pencegahan itu tergabung dalam pemeriksaan
laporan juga.” (hasil wawancara pada tanggal 16 Desember 2019)
Lebih lanjut, pembagian tugas khusus asisten pemeriksaan laporan dibagi
menjadi tiga tim kerja berdasarkan substansi laporan. Seperti yang disampaikan
Hal ini menunjukkan bahwa hasil analisa pengadaan dan pengisian tenaga
kerja Ombudsman Perwakilan Jawa Timur sudah efektif karena sesuai dengan
pelatihan dan pembagian tugas dan terlaksana dengan efektif. Namun temuan
Ombudsman Provinsi Jawa Timur menurut ketentuan dapat diisi 16 orang pada
berikut:
Tugas Pokok:
79
pelayanan publik,
Ombudsman,
g. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga negara atau lembaga
pelayanan publik, dan melakukan tugas lain yang diberikan oleh undang-
undang,
Pernyataan informan ini di dukung oleh pernyataan informan lain yaitu Bapak
namanya Tim PVL, Tim Substansi ada 3 (Tim 1, Tim 2, Tim 3). Saya
mengepalai Tim 2. Tim satu nya Mbak Vice sama yang satunya Pak
Udin. Terus untuk Tim Pencegahan itu ada banyak (fokus) sebetulnya,
cuman saya nggak membagi itu karena orangnya gak ada. Cuman 3-4
orang ya wes semua mengerjakan semua.” (hasil wawancara pada
tanggal 6 Januari 2020)
Dalam proses penerimaan laporan Ombudsman Perwakilan Jawa Timur
yang disampaikan dengan cara datang langsung, surat dan/atau surat elektronik,
telepon, email, media sosial, dan media lainnya yang ditujukan langsung kepada
Ombudsman.
pelapor wajib mengisi data formulir penyerahan laporan dan memberikan tanda
untuk dilakukan verifikasi syarat formil dan materiil. Pada tahap penerimaan
dan verifikasi laporan berperan dalam menentukan status laporan, lengkap dan
tidak lengkapnya syarat formil dan materiil . Berikut ini adalah syarat formil
yang meliputi:
a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, status perkawinan, pekerjaan dan
rinci
mestinya
81
Ombudsman
Ombudsman
pemeriksaan laporan. Pada tahap ini tim pemeriksaan laporan bertugas dalam
maka laporan tersebut akan diterima. Jika sudah diverifikasi dan merupakan
laporan tersebut diterima maka setelah diverifikasi oleh asisten PVL akan
untuk ditindaklanjuti.
82
Berikut ini adalah pembagian tugas tim kerja dari asisten pemeriksaan
kemaritiman.
tembusan, pajak.
Acara Penutupan).
laporan akan diserahkan kepada Unit Monitoring atau Laporan untuk diambil
yang patut
Pada tahap resolusi dan monitoring tim asisten bertugas untuk melanjutkan
dalam rentang waktu enam puluh hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya.
Apabila dalam waktu 60 hari kerja tersebut dan rekomendasi tidak dilaksanakan
kepada pejabat dua tingkat di atas terlapor atau pejabat yang dapat menjatuhkan
sanksi administratif. Jika sanksi tersebut masih tidak dilaksanakan juga, maka
No. 37 Tahun 2008 dan terlaksana dengan efektif. Berikut ini adalah tabel
Hal ini menunjukkan bahwa dengan hasil analisa kegiatan yang dilakukan
Ombudsman Perwakilan Jawa Timur telah terlaksana dengan efektif dan sudah
Republik Indonesia.
organisasi bagi masyarakat. Dalam hal ini adalah Ombudsman Perwakilan Jawa
manfaat terkait kasus penggusuran yang dilaporkan pada tahun 2016. Seperti
yang disampaikan oleh Lusi bahwa: “Nggak ada (manfaat). Nggak ada sama
surat balasan terlalu lama yaitu maksimal selama 14 hari. Sedangkan kasus
86
masyarakat bahwa:
Perwakilan Jawa Timur belum efektif. Hal ini dilihat dari hasil wawancara
masyarakat yang belum memperoleh manfaat dari keberadaan Ombudsman. Hal ini
terjadi karena laporan yang diadukan oleh masyarakat belum kunjung selesai
pengawas pelayanan publik yang menyebabkan pada akhirnya laporan yang belum
selesai akan diselesaikan pada tahun berikutnya. Selain itu keterlambatan respon
4.2.2 Integrasi
atau instansi lain, kelompok-kelompok peduli pelayanan publik, media massa atau
pers bahkan dengan masyarakat individu yang disebut dengan Sahabat Ombudsman
kepekaan, dan kesadaran serta kritis untuk mengawsi dan melaporkan pelayanan
publik yang dirasa buruk. Sahabat Ombudsman juga merupakan mitra bagi
Dalam tata kerja Ombudsman Perwakilan Jawa Timur yang tertuang dalam
Perwakilan Jawa Timur bertujuan untuk mengenalkan tugas pokok dan fungsi
Ombudsman agar organisasi lain dan masyarakat lebih mengenal dan paham
integrasi yang disebut sebagai forum tertinggi yaitu rapat pleno PVL yang
dilakukan setiap satu bulan sekali. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Hadi
sebagai berikut:
bertujuan agar masyarakat lebih mengenal Ombudsman terkait tugas, fungsi dan
organisasi lain agar dapat mencapai tujuan bersama. Seperti yang disampaikan
Timur bahwa:
Daerah, BUMN, Perguruan Tinggi, Sekolah, Rumah Sakit, Media Massa, dan
4. Kerjasama 4 Januari 2018 Kantor KPU Jawa Pertemuan dengan KPU Jatim dalam rangka
Timur audiensi materi debat kandidat Pilgub
Jatim
5. Kerjasama 5 Januari 2018 Kantor OmbudsmanPertemuan dengan Dinkes Surabaya terkait
Jawa Timur Hasil OMI Puskesmas Surabaya
6. Kerjasama 5 Januari 2018 Kantor OmbudsmanRelease Media terkait OMI Puskesmas di
Jawa Timur Surabaya
7. Sosialisasi 10 Januari 2018 Hotel Grand Park Menjadi pemateri dalam Workshop Pelayanan
Malang Publik yang diselenggarakan oleh Malang
Corruption Watch
8. Kerjasama 16 Januari 2018 Kabupaten Jember Narasumber pelatihan pelayanan publik untuk
masyarakat (Parakarsa Jatim-Yappika-
USAID)
9. Sosialisasi 17 Januari 2018 Sidoarjo Narasumber OMI Terkait penyelesaian
temuan pemerintah luput dalam pelayanan
kesehatan
12. Koordinasi 22 Januari 2018 Kantor Ombudsman Pertemuan dengan Bagian Organisasi
Republik Indonesia Kabupaten Bojonegoro dalam acara
Perwakilan Jawa kunjungan kerja atas survey uji kepatuhan
Timur Ombudsman Tahun 2017
13. Koordinasi 23 Januari 2018 Kantor Ombudsman Wawancara dengan jurnalis terkait tindak
Jawa Timur lanjut hasil temuan OMI BPJS Kesehatan
di Jl. Darmahusada Surabaya
14. Sosialisasi 23 januari 2018 Kantor Ombudsman Narasumber pada mahsiswa magang UB
Republik Indonesia dan UPN di ORI Jatim terkait, mekanisme
JATIM penyelesaian Laporan ketenagakerjaan
15. Koordinasi 26 Januari 2018 Kantor Ombudsman Pertemuan dengan Bagian Organisasi
Republik Indonesia Kabupaten Kediri dalam acara kunjungan
Perwakilan Jawa kerja atas survey uji kepatuhan
Timur Ombudsman Tahun 2017
16. Koordinasi 31 Januari 2018 Kantor Ombudsman Wawancara dengan Jurnalis terkait
Jawa Timur laporan dugaan Maladministrasi dalam
pelayanan di RSUD DR. Soetomo
17. Sosialisasi 31 Januari 2018 Kantor Ombudsman Narasumber terkait materi layanan
Jawa Timur kepolisian kepada mahasiswa penelitian
dari Universitas Brawijaya
18. Kerjasama 5 Februari 2018 Kabupaten Melakukan Press Release dengan media
Lamongan online dan cetak Di Hotel Lamongan
19. Kerjasama 5 Februari 2018 Kantor ORI Jatim Menjelaskan ke peserta magang cara
untuk membuat resume dan mengkoreksi
pekerjaan peserta magang
20. Sosialisasi 6 Februari 2018 Kantor Bupati Menjadi narasumber dalam acara
Bojonegoro Bimbingan teknis implementasi SOP dan
92
23. Kerjasama 9 Februari 2018 Ombudsman Rilis media terkait launching kegiatan
Perwakilan Jatim pembukaan posko Ombudsman dengan
YLPK
24. Koordinasi 13 Februari Ombudsman Kunjungan dari KPU Surabaya (Studi
2018 Perwakilan Jatim Banding kepada Ombudsman);
25. Koordinasi 13 Februari Ombudsman Menerima wawancara dari Children and
2018 Perwakilan Jatim Social Welfare Resilience Development
Initiative mengenai pengaduan masalah
anak di ORI
bentuk sosialisasi yang sering dilakukan mengenai pelayanan publik dan sebagai
perguruan tinggi di Jawa Timur untuk mengenalkan lebih luas tentang Ombudsman.
Timur banyak yang dilakukan terkait rilis media dan melakukan pertemuan internal
Understanding) dengan organisasi lain seperti yang disampaikan oleh Bapak Agus
bahwa:
kerjasama dengan organisasi lain. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Hadi
bahwa:
”Kalau yang sifatnya formal itu tidak ada ya, kalau MOU itu hanya
dilakukan oleh Ombudsman Pusat. Tetapi kalau dalam konteks
kerjasama kelembagaan itu jejaring kami banyak, misalnya dengan
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Yayasan Lembaga Perlindungan
Konsumen (YLPK)” (hasil wawancara pada tanggal 6 Januari 2020)
Timur dapat dilihat dari kunjungan dan pertemuan mengenai uji kepatuhan dengan
instansi lain. Uji kepatuhan ini merupakan program dan kegiatan yang termasuk di
dalam ruang lingkup Ombudsman yang dilakukan setiap satu tahun sekali. Seperti
di Jawa Timur telah menyelenggarakan pelayanan sudah sesuai dengan asas dan
prinsip pelayanan serta sesuai dengan tugas dan fungsi instansi tersebut. Walaupun
wilayah di seluruh Provinsi Jawa Timur dan dibantu dengan Sahabat Ombudsman
Selain itu, Ombudsman juga melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait
tindak lanjut dari laporan yang sedang ditangani seperti yang disampaikan oleh
Perwakilan Jawa Timur untuk lebih mengenalkan dirinya kepada masyarakat lebih
besar. Kemudian dengan adanya integrasi ini juga akan menciptakan jaringan kerja
paham terkait tugas dan fungsi Ombudsman itu sendiri. Apabila semakin banyak
Perwakilan Jawa Timur telah melakukan integrasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dari program kegiatan yang dilakukan Ombudsman Perwakilan Jawa Timur dalam
bentuk sosiallisasi, kerjasama, dan koordinasi dengan instansi atau organisasi lain
di daerah khususnya Jawa Timur. Sehingga menjadi langkah strategis agar kinerja
Ombudsman bisa dilakukan dengan efektif dan efisien. Berikut ini adalah tabel
Perwakilan Jawa Timur dan temuan di lapangan dengan hasil analisa sosialisasi,
kerjasama, dan koordinasi sudah efektif. Dapat dilihat dari indikator yang saling
4.2.3 Motivasi
bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi. Dalam hal ini adalah pegawai
Motivasi sangatlah penting bagi pegawai untuk melakukan setiap tugas yang
motivasi telah dilakukan oleh Kepala Perwakilan Jawa Timur kepada pegawainya
”Kan biasanya kami itu ada laporan triwulan, nah anggota itu sering
mantau bulanan gitu dipantau. Kan kami punya aplikasi, misalnya jawa
timur ini laporannya baru sekian yang selesai. Nah Pak Agus di WA
(whatsapp) sama pimpinan “gimana pak Agus ini gini gini” nah Pak
Agus bilang “ayo rek di selesaikan rek” nah gitu.” (hasil wawancara
98
Jawa Timur harus didukung oleh adanya sarana prasarana untuk dapat menunjang
kinerja Ombudsman. Terkait sarana dan prasarana ini disampaikan oleh Bapak
“Jadi yang mendukung kami yang pertama adalah gedung atau kantor.
Walaupun ini masih meminjam miliknya Pemprov. Jatim tapi dengan
punya gedung ini fasilitas yang paling bagus. Kedua adalah fasilitas
kendaraan, walaupun hanya satu tetapi bisa digunakan untuk
operasional, yang ketiga adalah alat-alat untuk investigasi seperti alat
perekam kemudian kamera kemudian printer kemudian laptop, itu
semua tersedia dengan baik di dalam rangka melakukan klarifikasi
maupun investigasi itu.” (hasil wawancara pada tanggal 16 Desember
2019)
“Kalau itu saya pikir cukup memadai ya, Ombudsman itu kalau gak
salah kedua kali dia pindah setau saya dulu itu di Kayoon itu dulu
pernah disana dia kemudian pindah di Ngagel itu. Saya pikir bagi kami
kantor itu bukan problem utama yang paling penting adalah kinerja.”
(hasil wawancara pada tanggal 16 Desember 2019)
Pendapat informan lain mengenai sarana dan prasarana Ombudsman disampaikan
bahwa:
operasional keluar juga ada, alat-alat untuk investigasi juga sudah ada
kan gitu yang penting menompang ya sebenernya solid juga.” (hasil
wawancara pada tanggal 16 Desember 2019)
Lebih lanjut informan menyampaikan bahwa kesolidan antar pegawai
Berbanding terbalik dengan pernyataan informan lain yaitu Bapak Hadi yang
menyampaikan bahwa:
”Sarananya sangat kurang ya. Tapi karena memang ini lembaga negara
yang sangat anggarannya terbatas ya kami maklumi. Sebenernya kami
butuh misalnya kalau di Walikota itu ada panabard papan tulis yang
ada printernya di bawah. Jadi kalau habis rapat ditulis hasilnya apa,
yang hadir siapa, tanda tangan langsung di print. Kami juga pengen
begitu atau yang lebih canggih lagi sekarang di beberapa pengadilan di
PA (Pengadilan Agama) Kab. Malang itu punya jadi kalau saya
memeriksa saksi itu kamu gak perlu ngetik satu-satu, jadi begitu saya
ambil keterangan ada alat recorder kalau dipencet dia langsung keluar
dalam bentuk tulisan. Nah kayak gitu.” (hasil wawancara pada tangal 6
Januari 2020)
Dari pernyataan tersebut, pegawai Ombudsman mengharapkan fasilitas yang
dilakukan pegawai Ombudsman. Hal ini disampaikan oleh Bapak Hadi bahwa:
”Iya sudah tidak manual. Jadi Ombudsman sudah harus begitu karena
volume laporannya yang tinggi sulit-sulit sehingga kami yang
mengerjakan laporannya begitu misalnya saya ngetik keterangan saksi
aja bisa 1 hari. Bagaimana saya bisa mengerjakan yang lain.” (hasil
wawancara pada tangal 6 Januari 2020)
100
Selain itu terwujudnya ruangan kantor bagi setiap pegawai diharapkan oleh
Ombudsman ini sangat sedikit. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan
”Ya tadi misal sarananya dan termasuk gaji dan tunjangannya beda
jauh…. istilahnya semua fasilitas disini di kantor Ombudsman masih
kalah dengan lembaga apapun begitu. Kantor masih pinjam, kendaraan
masih sewa, jadi kita hampir tidak punya apa-apa disini.” (hasil
wawancara pada tangal 6 Januari 2020)
Pendapat serupa mengenai hambatan dari internal yang dialami oleh
“Kemudian dari internal sendiri itu adalah ya biasa jumlah SDM dan
dana/anggaran yang tersedia.” (hasil wawancara pada tangal 16
101
Desember 2019)
Berdasarkan hasil wawancara maka dapat disimpulkan bahwa motivasi yang
diberikan oleh Kepala Perwakilan dan hubungan internal organisasi sudah baik.
Dilihat dari pegawai yang mendapatkan motivasi dalam bentuk materi juga
motivasi yang diberikan oleh atasan. Dalam hal sarana prasarana dapat dikatakan
kurang baik, hal ini dapat dilihat dari ruangan setiap pegawai yang masih bergabung
dengan pegawai yang lainnya, kantor yang masih milik provinsi, kendaraan untuk
kegiatan operasional masih menyewa dan alat-alat bantu lainnya seperti panaboard.
Berikut ini adalah tabel penilaian motivasi yang dilakukan Ombudsman Perwakilan
Jawa Timur:
sudah terlaksana dengan efektif. Namun ada beberapa fasilitas yang belum
atau investigasi yaitu panaboard, ruangan setiap pegawai yang seharusnya tidak
digabung dengan pegawai dari keasistenan yang lain, kendaraan yang masih
4.2.4 Produksi
Produksi yaitu berkaitan dengan jumlah dan mutu keluaran organisasi serta
hal ini adalah banyaknya jumlah laporan masuk yang ditangani Ombudsman
Berdasarkan Tabel 1.3 data laporan dugaan maladministrasi pada tahun 2018
jumlah laporan sebanyak 146 (35,8%). Contoh penundaan berlarut misalnya pada
pengurusan E-KTP yang tidak segera dilayani oleh dinas terkait sehingga
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, baik secara administratif
pelapor, dan penyampaian saran kepada terlapor dan atasannya. Pada tahun 2018
dari 407 jumlah laporan yang telah diterima sebanyak 145 laporan (35,62%) dalam
ini adalah tabel tindak lanjut penyelesaian dari laporan yang telah selesai ditangani
5. Mediasi/Konsiliasi 11 4,20%
6. Pelimpahan/Diteruskan 1 0,38%
8. Saran 25 9,54%
lanjut yang paling banyak didominasi oleh laporan yang tidak ditemukan
maladministrasi.
Laporan yang ditindak lanjuti oleh Ombudsman terdiri dari instansi terlapor
yang dilaporkan masyarakat kepada Ombudsman di seluruh Jawa Timur Berikut ini
adalah daerah instansi terlapor menunjukkan yang paling banyak dilaporkan oleh
masyarakat:
Terlapor
No. Lokasi Jumlah %
1. BANGKALAN 2 0,49%
2. BANYUWANGI 4 0,98%
3. BLITAR 5 1,23%
4. BOJONEGORO 3 0,74%
5. BONDOWOSO 1 0,25%
6. GRESIK 15 3,69%
7. JEMBER 6 1,47%
8. JOMBANG 6 1,47%
9. KEDIRI 8 1,97%
dilaporkan dari Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Menurut peneliti hal itu
terjadi karena lokasi kantor Ombudsman Perwakilan Jawa Timur berada di Kota
diketahui masyarakat Jawa Timur jadi hanya dikenal oleh masyarakat Kota
yang dilakukan atas inisiatif sendiri yaitu investigasi atas prakarsa sendiri.
Investigasi atas prakarsa sendiri ini dilakukan bertujuan untuk memberi masukan
107
kepada instansi terkait. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Agus bahwa:
dilakukan dalam investigasi atas prakarsa sendiri seperti yang dismpaikan Bapak
investigasi atas prakarsa sendiri. Hal ini disampaikan oleh Bapak Agus bahwa:
Investigasi atas prakarsa sendiri dilakukan ketika ada sebuah kasus yang
108
Timur:
6. Investigasi 9 Januari 2018 Rumah susun keputih Pemeriksaan lapangan (rumah susun)
Surabaya
7. Investigasi 11 Januari Kantor Ombudsman Pertemuan dengan Pelapor/Sdr. Yakubus
2018 Republik Indonesia Wellyanto terkait permintaan penjelasan
Perwakilan Jawa Timur hasil tindak lanjut penyelesaian laporan
Timur
14. Investigasi 18 Januari Kantor Ombudsman Pertemuan dengan pelapor, Dinas
2018 Republik Indonesia Jawa Kesehatan dan RS terkait dengan dugaan
Timur Malpraktek pelayanan di RS DR. Soetomo
Surabaya
15. Investigasi 18 Januari Kantor Ombudsman Klarifikasi langsung atas laporan
2018 Republik Indonesia Jawa masyarakat a.n. Stefanus Mimosa
Timur
16. Investigasi 19 Januari Surabaya Sidak Pelayanan 24 Jam di Polsek
2018 Tegalsari, Pintu Air Jagir, RSUD DR.
Soetomo dan Pemadam Kebakaran
Surabaya
17. Investigasi 22 Januari Surabaya Melakukan sidak di Kantor KKP
2018 Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
bersama SBO TV
18. Investigasi 23 januari Kantor Disnaker Prov Rapat Koordinasi penyelesaian laporan
2018 Jatim Masyarakat a.n. Yeremas Renaldo, Dkk
dan 4 Laporan lainya terkait pengawasan
ketenagakerjaan di Disnaker Prov. Jatim
19. Investigasi 23 januari Kantor Ombudsman Pertemuan dengan Kepala ESDM Propinsi
2018 Republik Indonesia Jatim Jatim, Kepala DPMPTSP Kabupaten
Malang, Pelapor (Najib Attamimi, dkk)
dalam rangka koordinasi penyelesaian
laporan atas permohonan Ijin
Pertambangan Rakyat (IPR)
20. Investigasi 23 Januari Kantor Ombudsman Klarifikasi langsung terkait laporan
2018 Republik Indonesia masyarakat a.n. Samsul Huda
Perwakilan Jawa Timur
21. Investigasi 23 Januari Kantor ORI Jatim Menemui pemerintah kabupaten gresik
2018 terkait laporan masyarakat tentang rumah
peribadatan di Kab. Gresik. Pemkab
menyampaikan jawaban tertulis yang
disampaikan langsung beserta penjelasan
singkat
22. Investigasi 24 Januari Kota Malang Penyelesaian Laporan Masyarakat di Dinas
2018 Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota
Malang.
28. Investigasi 26 Januari Surabaya Pertemuan dengan Lurah Putat Jaya terkait
2018 permohonan pengantar nikah pelapor a.n.
Naufal Fairus Zamzam.
29. Investigasi 30 Januari Surabaya Pertemuan dengan Lurah Simo Mulyorejo,
2018 Kecamatan Sukomanunggal, Kota
Surabaya dalam rangka penyelesaian
laporan masyarakat terkait pembangunan
jembatan.
30. Investigasi 30 Januari Surabaya Ke kelurahan Dukuh Sutorejo terkait
2018 pecah KK.
Sumber: Diolah oleh penulis, (2020)
Sebagai pengawas pelayanan publik dalam melaksanakan tugas dan
organisasi yang berhubungan dengan jumlah dan mutu keluaran organisasi serta
intensitas kegiatan suatu organisasi sudah terealisasi dengan baik. Hal ini dapat
bentuk sosialisasi, kerjasama, dan koordinasi dengan instansi lain yang ada di Jawa
Timur, serta kegiatan yang dilakukan dalam mengawasi pelayanan publik seperti
melakukan investigasi atas prakarsa sendiri yang merupakan hak dari Ombudsman
sendiri. Berikut ini adalah tabel penilaian produksi yang terdiri dari jumlah dan
mutu luaran organisasi dan intensitas kegiatan suatu organisasi. Berikut adalah
yang ditangani
Ombudsman belum
berjalan dengan efektif.
2. Intensitas Ombudsman Program dan + Berdasarkan hasil
kegiatan yang melakukan kegiatan wawancara Ombudsman
dilakukan kegiatan di Ombudsman melaksanakan program
Ombudsman bidang berjalan dengan kegiatan dengan baik. Hal
pencegahan baik dan ini dapa dilihat dari data
maladministra dilakukan upaya yang diperoleh dari
si, bidang pencegahan di Ombudsman yang telah
penyelesaian berbagai daerah melaksanakan seluruh
laporan dan Jawa Timur mulai kegiatan yang terpogram.
melakukan dari sosialisasi, Sehingga hasil analisa
investigasi kerjasama, dan dapat dinyatakan berjalan
atas prakarsa koordinasi. dengan efektif
sendiri Ombudsman
juuga melakukan
investigasi guna
menyelesaikan
laporan serta
investigasi atas
prakarsa sendiri
dengan tujuan
meningatkan
kualitas pelayanan
publik
Sumber: Diolah oleh penulis, (2020)
Dari Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa Ombudsman dalam melakukan
penyelesaian laporan masih dikatakan belum efektif karena sebanyak 145 laporan
(35,62%) masih dalam proses penyelesaian artinya pada tahun 2018 Ombudsman
menyelesaikan pada tahun saat itu juga. Selain itu rangkap jabatan yang terjadi juga
sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari program kegiatan dalam upaya pencegahan
Berikut ini adalah uraian dari hasil penelitian terdahulu yang mendukung
Gorontalo)” oleh Fahrian Saleh tahun 2016. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Fahrian Saleh memiliki perbedaan dengan penulis yaitu dari segi integrasi
terkoordinasi dengan baik. Selain itu sosialisasi yang dilakukan tidak menyeluruh
Dari indikator yang berbeda dengan penulis, hasil penelitian penulis dari segi
integrasi ini Ombudsman Perwakilan Jawa Timur dapat berintegrasi dengan baik.
penulis saat ini adalah dari segi sumber daya manusia yang menjadi penghambat
penulis sekarang yaitu hasil dari penelitian Ria Novia tahun 2016 dengan judul
37 Tahun 2008 dan teori efektivitas kinerja untuk melihat efektivitas kinerja
sekarang adalah terletak pada indikator yang digunakan pertama dari segi
berikutnya. Selanjutnya dari segi pengadaan dan pengisian tenaga kerja jumlah
membuat kinerja Ombudsman terbatas. Anggaran yang diberikan oleh APBN juga
dilakukan penulis sekarang yaitu penelitian Kelani Putri tahun 2017 dengan judul
119
penelitian yang dilakukan penulis adalah dari segi indikator adaptasi yang
koordinasi. Dalam hal ini seberapa jauh interaksi antara sesama pegawai maupun
pengadaan dan pengisian tenaga kerja, ruang lingkup kegiatan Ombudsman dalam
bagi masyarakat.
sekarang adalah hasil penelitian dari segi sarana-prasarana yang sama-sama masih
kurang sehingga membuat kinerja Ombudsman terbatas. Selain itu anggaran yang
diberikan oleh APBN terbatas dan kurangnya jumlah pegawai yang mempengaruhi
Keempat, hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri Yanti Nur Irson Sitorus dan
Dyah Hariani tahun 2019 dengan judul “Analisis Kinerja Ombudsman Republik
Perakilan Jawa Tengah yang puas dan merasa terbantukan dengan adanya
penulis sekarang adalah segi produksi yang berkaitan dengan laporan masyarakat
yang dapat diselesaikan belum mencapai target yang disebabkan oleh keterbatasan
waktu, jumlah sumber daya manusia, fasilitas yang kurang, serta keterbatasan
Tabel 4.13 Relevansi Hasil Penelitian Saat Ini Dengan Penelitian Terdahulu
No. Nama/Tahun dan Hasil Persamaan Perbedaan
Judul
1 Fahrian Saleh tahun Dalam menjalankan tugasnya Mengkaji dan Penelitian ini
2016. Ombudsman perwakilan provinsi membahas lebih fokus pada
Efektivitas Kinerja gorontalo lebih menekankan pada tentang sumber kegiatan
Lembaga kegiatan sosialisasi yang daya manusia, sosialisasi dan
Ombudsman Dalam dilakukan. Terhitung lembaga ini pelaksanaan program kegiatan
Mengawasi baru didirikan di provinsi program Omudsman.
Pelayanan Publik Gorontalo sehingga perlu ada (integrasi) dan Lokasi penelitian
(Suatu Studi di pengenalan secara mendalam dan hasil (output) di Ombudsman
Kantor Lembaga menyeluruh tentang lembaga organisasi. Perwakilan
Ombudsman Ombudsman dalam masyarakat. Provinsi
Perwakilan Lembaga Ombudsman Gorontalo.
Provinsi Gorontalo) Perwakilan Provinsi Gorontalo
juga menemui hambatan yang ada
seperti kurangnya anggaran dalam
menjalankan sosialisasi
pengenalan lembaga termasuk
dalam bentuk iklan, brosur,
spanduk, seminar dan kegiatan
lain-lain.
3. Kelani Putri tahun Ombudsman Perwakilan Provinsi Mengkaji dan Perbedaan teori
2017. Riau dalam menangani pengaduan membahas dan fokus
Efektivitas Kinerja maladministrasi belum efektif, efektivitas penelitian
Ombudsman Dalam terutama dalam pencegahan dan kinerja mengenai
Menangani penyelesaian laporan. Terdapat Ombudsman penanganan
Pengaduan hambatan seperti kurangnya pada indikator laporan yang
Pelayanan (Kasus sumber daya manusia, terbatasnya produktivitas, diadukan dalam
Maladministrasi di anggaran, kurangnya fasilitas kemampuan hal
Kota Pekanbaru) untuk mendukung kinerja adaptasi, dan maladministrasi
Ombudsman Republik terkait pencarian serta. Lokasi
Indonesiaau Perwakilan Provinsi. sumber daya. penelitian di
Ombudsman
Perwakilan
Provinsi Riau.
4. Tri Yanti Nur Irson Menunjukkan bahwa Mengkaji dan Perbedaan teori
Sitorus dan Dra. produktivitas Perwakilan membahas dan fokus
Dyah Hariani tahun Ombudsman Republik Indonesia tentang kinerja penelitian ini
2019. di Jawa Tengah tidak maksimal Ombudsman terletak pada
Analisis Kinerja karena penyelesaian laporan pada indikator responsiviitas,
Ombudsman bahwa masyarakat belum produktivitas, akuntabilitas,
Republik Indonesia mencapai target. Kualitas layanan kualitas layanan responsibilitas.
Perwakilan Jawa dalam menyelesaikan laporan mengenai Lokasi penelitian
Tengah Dalam juga tidak optimal, karena anggaran dan di Ombudsman
Rangka Ombudsman masih lambat dalam sumber daya Perwakilan Jawa
Pennyelesaian menangani laporan publik. manusia Tengah
Laporan Masyarakat. Responsif Ombudsman Republik
Indonesia kepada Perwakilan
Jawa Tengah belum
dimaksimalkan karena keahlian
yang terbatas dalam mengkaji dan
mendiskusikan keinginan
wartawan dan pihak yang
dilaporkan. Tanggung jawab
Perwakilan Ombudsman Republik
Indonesia di Jawa Tengah tidak
maksimal dan tidak akuntabel dan
transparan kepada masyarakat.
No. Nama/Tahun dan Hasil Persamaan Perbedaan
Judul
5. Penulis. 2020. Menunjukkan bahwa kinerja Mengkaji dan Fokus penelitian
Efektivitas Kinerja Ombudsman Perwakilan Provinsi membahas ini terletak pada
Ombudsman Jawa Timur sebagai pengawas tentang kinerja teori yang
Republik Indonesia pelayanan publik sudah efektif, Ombudsman digunakan dan
Perwakilan Provinsi akan tetapi masih ada kekurangan dengan berdasarkan UU
Jawa Timur Sebagai yang perlu diperbaiki guna indikator No. 37 Tahun
Pengawas Pelayanan meningkatkan kualitas pelayanan adaptasi, 2008 Lokasi
122
Penelitian yang dilakukan oleh penulis memiliki kebaruan yaitu dalam bentuk
teori dan fokus penelitian. Dari segi teori peneliti menggunakan Teori Indrawijaya
(dalam Manurung, 2018) yang menurut peneliti teori ini belum digunakan pada
penelitian terdahulu sehingga hal ini merupakan kebaruan dalam penelitian yang
dilakukan oleh penulis. Dari segi fokus penelitian, peneliti menggunakan teori dan
Indonesia untuk melihat tugas yang dilakukan oleh Ombudsman Perwakilan Jawa
5.1 Kesimpulan
a. Adaptasi, yang terdiri dari pengadaan dan pengisian tenaga kerja, ruang
efektif.
123
124
Tahun 2008
Hal ini diesbabkan karena laporan yang ditangani belum selesai dan
belum efektif.
a) Sosialisasi
b) Kerjasama
dengan efektif.
c) Koordinasi
Hubungan antara pegawai Ombudsman satu dengan yang lain sangat solid
d. Produksi, yang terdiri dari banyaknya jumlah laporan yang ditangani dan
5.2 Saran
pengawas pelayanan publik apabila dilihat dari efektivitas kinerjanya sudah terlihat
baik, akan tetapi masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki guna meningkatkan
2. Meningkatkan produktivitas
Melihat kondisi bahwa anggaran yang diberikan untuk pelaksanaan tugas dan
Provinsi Jawa Timur merupakan temuan yang menarik untuk diteliti lebih
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Anendya Niervana. 2017. Ombudsman Republik Indonesia: Pelayanan Publik Kita Masih Buruk.
https://www.liputan6.com/news/read/3185999/Ombudsman-ri-pelayanan-publik-kita-
masih-buruk (Diakses Pada Tanggal 12 September 2019 Pukul 11.58)
Asmara, Galang. 2012. Ombudsman Republik Indonesia dalam Sistem Ketatanegaraan Republik
Indonesia. Surabaya: Laksbang Yustitia Surabaya.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Dessler, Gary. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Terjemahan. Jakarta: PT.
Prenhallindo.
Ekvall, Göran dan Jouko Arvonen. 1994. Leadership Profiles, Situation and Effectiveness. Journal
of Creativity and Innovation Management Vol 3. No. 3.
Google Maps. Peta Lokasi Ombudsman Jawa Timur. https://maps.google.com/ (Diakses pada
tanggal 27 Mei 2020 12.32)
Gibson, James L. dkk. 1994. Organisasi dan Manajemen. Perilaku, Struktur, Proses. Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga.
Hamzah dan Nina. 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya. Gorontalo: Bumi Aksara.
Handayaningrat, Soewarno. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: PT
Gunung Agung Sumiaty.
Kelani, Putri. 2017. Efektivitas Kinerja Ombudsman Dalam Menangani Pengaduan Pelayanan
(Kasus Maladministrasi di Kota Pekanbaru). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Vol. 4 No. 1. Universitas Riau.
Latifah, Mir’atul dkk. 2016. Responsivitas Lembaga Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan
Provinsi Jawa Timur Dalam Menangani Keluhan Masyarakat. Jurnal Mahasiswa Unesa.
129
Mahardhika, Clearesta. 2018. Optimalisasi Fungsi Pengawasan Ombudsman Perwakilan Provinsi
Jawa Timur Terhadap Kantor Pertanahan Kota Surabaya I & II. Jurnal Kebijakan dan
Manajemen Publik. Universitas Airlangga
Mahmudi. 2015. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Kedua.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Makmur. 2011. Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Masthuri, Budi. 2005. Mengenal Ombudsman Indonesia,. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja.
Rosdakarya.
Novayana, Wilda dan Miranda Hanathasia. 2016. Penerapan Komunitas Merek Organisasi Non
Profit Dari Perspektif Sosial Marketing Publik Relations (Studi Komunitas Merek
“Sahabat Ombudsman”). Indonesian Conference On Management, Politics, Accounting,
and Communications. Universitas Bakrie, Jakarta.
Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Di Lingkungan Ombudsman Republik Indonesia.
Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Di Lingkungan Ombudsman Republik Indonesia.
Peraturan Ombudsman Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Penerimaan,
Pemeriksaan, dan Penyelesaian Laporan.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rochmatun. 2016. Kinerja Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Timur Sebagai
Lembaga Pengawas Eksternal Pelayanan Publik. Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No.
4. Universitas Brawijaya.
Saleh, Fahrian. 2015. Efektivitas Kinerja Lembaga Ombudsman Dalam Mengawasi Pelayanan
Publik (Suatu Studi di Kantor Lembaga Ombudsman Perwakilan Provinsi
Gorontalo). Jurnal Eksekutif. Sumatera Utara.
Satori, Djamaan dan Aan Komariah. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta
130
Sari, Ria Novia. 2016. Efektivitas Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Riau
Dalam Menyelesaikan Laporan Masyarakat Di Bidang Pelayanan Publik Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia Di
Provinsi Riau Tahun 2013-2014. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Hukum Vol. 3 No.
2. Riau.
Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Simbolon, Maringan Masry. 2004. Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Sitorus, Tri Yanti Nur Irson dan Dra. Dyah Hariani. 2019. Analisis Kinerja Ombudsman Republik
Indonesia Perwakilan Jawa Tengah Dalam Rangka Pennyelesaian Laporan Masyarakat.
Journal Of Publik Policy And Management Review Vol. 8 No. 2. Universitas Diponegoro.
Sudarmanto. 2014. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Edisi Kedua. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukriono, Didik. 2007. Peranan Pengawasan Komisi Pelayanan Publik (KPP) Menuju
Penyelenggaran Pelayanan Publik Yang Berbasis Tata Pemerintahan Yang Baik Di Kota
Malang. Journal Law Enforcement Vol. 1 No.2.
Suleman, Sukur. 2018. Kinerja Ombudsman Perwakilan Maluku Utara dalam Mewujudkan
Pelayanan Publik yang Prima Di Kota Ternate. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Vol. 6
No. 2. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Tangkilisan, Hessel Nogi. S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Yulk, Garry. 1994. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi Terjemahan. Prenhallindo: Jakarta.
Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
131
Lampiran 1
4. Produksi.
a. Jumlah dan mutu keluaran.
1) Bagaimana output yang diihasilkan Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan
Provinsi Jawa Timur?
2) Sebagai pengawas pelayanan publik, apa saja hambatan dan tantangan Ombudsman
Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan
tugasnya?
b. Intensitas kegiatan suatu organisasi.
132
1) Sebagai pengawas pelayanan publik, berapa lama Ombudsman Republik Indonesia
Perwakilan Provinsi Jawa Timur menyelesaikan laporan pengaduan dari
masyarakat?
2) Dalam menjalankan tugasnya, Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan
Provinsi Jawa Timur berhak melakukan investigasi atas prakarsa sendiri.
3) Bagaimana Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Timur
melakukan investigasi atas prakarsa sendiri?
Lampiran 2
TRANSKIP WAWANCARA
Nama: Dr. Agus Widiyarta, S.Sos., M.Si.
NARASUMBER 2
150
Nama: Mbak Lusi
Jabatan: Mahasiswa
Tanggal Wawancara: 23 Januari 2020
Keterangan: Pengguna Layanan Ombudsmamn
(P) Penulis (N) Narasumber
Lampiran 3
DOKUMENTASI
153
154
155
156
157
158
RIWAYAT HIDUP
Dea Hestia Anggraini, anak tunggal dari pasangan bapak Rinaldi Sutopo dan ibu Ismiyatun. Lahir
pada tanggal 24 Desember 1998 di Surabaya, Jawa Timur dengan jenis kelamin perempuan. Saat
ini penulis tinggal di Jl. Gunung Anyar Tambak Kav C / 36 A, Surabaya dengan status belum
menikah. Beragama Islam, Kewarganegaraan Indonesia dan suku bangsa Jawa. Pendidikan formal
yang ditempuh: SDN Putat Gede II/95 urabaya (tahun 2004-2010), SMP Negeri 23 (tahun 2010-
2013), serta Universitas Hang Tuah Surabaya (tahun 2016-2020). Alamat E-mail:
deahestiaanggraini@gmail.com atau deahestia.fisip16@hangtuah.ac.id
Dengan ketekunan, do’a, dan motivai tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil
menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas akhir ini mampu
memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi
yang berjudul “Efektivitas Kinerja Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi
Jawa Timur Sebagai Pengawas Pelayanan Publik”.